bab ii manajemen

36
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Konsep Gizi Kurang 2.1.1 Pengertian Gizi adalah segala sesuatu yang dikonsumsi oleh manusia yang mengandung unsur-unsur zat gizi yaitu karbohidrat, vitamin, lemak, protein, dan air yang digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan dari organ-organ tubuh manusia (Mitayani,2010) Gizi kurang adalah keadaan disebabkan oleh kekurangan makanan sumber energi secara umum dan kurang sumber protein (Almatsier, 2009) Gizi kurang adalah kaedaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi zat energi dan zat protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau ugangguan penyakit tertentu. Gizi kurang dalam jangka pendek menyebabkan kesakitan dan kematian karena kekurangan gizi membuat daya tahan tubuh berkurang (Hadi I, 2005) 6 STIKes Faletehan Serang

Upload: dhez-sofyan-zhasar

Post on 30-Sep-2015

24 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

materi bab 2 skripsi manajemen

TRANSCRIPT

22

BAB IITINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Gizi Kurang2.1.1 PengertianGizi adalah segala sesuatu yang dikonsumsi oleh manusia yang mengandung unsur-unsur zat gizi yaitu karbohidrat, vitamin, lemak, protein, dan air yang digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan dari organ-organ tubuh manusia (Mitayani,2010)Gizi kurang adalah keadaan disebabkan oleh kekurangan makanan sumber energi secara umum dan kurang sumber protein (Almatsier, 2009) Gizi kurang adalah kaedaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi zat energi dan zat protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau ugangguan penyakit tertentu. Gizi kurang dalam jangka pendek menyebabkan kesakitan dan kematian karena kekurangan gizi membuat daya tahan tubuh berkurang (Hadi I, 2005)

2.1.2 Etiologi (Hadi I, 2005)2.1.2.1 Tidak tersedianya makanan secara adekuat, terkait langsung dengan kondisi sosial ekonomi. Kadang-kadang bencana alam, perang maupun kebijaksanaan politik dan ekonomi yang memberatkan rakyat akan menyebabkan hal tersebut. Kemiskinan sangat identik dengan tidak tersedianya makanan yang adekuat.2.1.2.2 Anak tidak cukup mendapat makanan bergizi seimbang makanan alamiah yang terbaik bagi bayi yaitu Air Susu Ibu (ASI), dan sesudah usia 6 bulan anak mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat, baik jumlah dan kualitasnya akan konsekuensi terhadap status gizi bayi. MP-ASI yang tidak baik hanya cukup mengandung energi dan protein tetapi juga mengandung zat basi, vitamin A, Asam folat, vitamin B, serta vitamin dan mineral lainnya. Pada keluarga dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah seringkali anaknya harus puas dengan makanan seadanya yang tidak memenuhi kebutuhan balita karena ketidaktahuannya.2.1.2.3 Kebiasaan, mitos maupun kepercayaan/adat istiadat masyarakat tertentu yang tidak benar dalam pemberian makanan akan sangat merugikan anak.Misalnya kebiasaan memberi minum hanya dengan air putih, memberikan makanan padat terlalu dini, berpantang pada makanan tertentu (misalnya tidak memberikan anak-anak daging, telur, dll) hal ini menghilangkan kesempatan anak untuk mendapat asupan lemak, protein maupun kalori yang cukup sehingga anak menjadi sering sakit (frequent infection).

2.1.3 Menifestasi Klinis (Supriasa, 2002)Tanda dan gejala dari gizi kurang tergantung dari jenis nutrisi yang mengalami defisiensi, walaupun demikian, gejala umum dari gizi kurang adalah :2.1.3.1 Berat badan kurang dari normal / kurus2.1.3.2 Nafsu makan berkurang2.1.3.3 Rambut tipis dan merah2.1.3.4 Kurang bersemangat2.1.3.5 Kelemahan pada otot2.1.3.6 Mata pucat2.1.3.7 Mudah lelah2.1.3.8 Malas beraktifitas2.1.3.9 Cengeng2.1.3.10 Sistem kekebalan rtubuh yang rendah (mengakibatkan tubuh sulit untuk menangkal infeksi )

2.1.4 Patofisiologi ( Supariasa, 2002)Gizi kurang adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi zat energi dan zat protein dalam makanan sehari-hari sehingga tiudak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau gangguan penyakit tertentu. Gizi kurang dalam jangka pendek menyebabkan kesakitan dan kematian karena kurang gizi membuat daya tahan tubuh berkurang. Hal itu menyebabkan fungsi metabolisme dalam tubuh terganggu karena faktor diatas tersebut sehingga menyebabkan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang ditandai dengan lemah yang diartikan intoleransi aktifitas dan berat badan menurun selain dari itu terganggunya metabolisme tubuh dapat menyebabkan kondisi tubuh lemah dan resiko mudah terserang penyakit.

2.1.5 Akibat Kurang Gizi2.1.5.1 Kegagalan pertumbuhan fisik secara tidak optimal 2.1.5.2 Daya pikir kurang / kecerdasan yang kurang2.1.5.3 Menurunya daya tahan tubuh terhadap penyakit yang akan meningkatkan resiko kesakitan dan kematian (Basuki, 2003).

2.1.6 Penatalaksanaan (A.H. Markum, 1991)2.1.6.1 Pemberian gizi Memberikan makanan yang mengandung banyak protein bernilai biologi tinggi, tinggi kalori, cukup cairan, vitamin dan mineral.2.1.6.2 Makanan harus mudah dicerna dan diserap.2.1.6.3 Makanan diberikan secara bertahap, karena toleransi terhadap makanan sangat rendah.2.1.6.4 Penanganan terhadap penyakit penyerta.2.1.6.5 Tindak lanjut berupa pemantauan kesehatan penderita dan penyuluhan gizi terhadap keluarga.

2.2 Konsep Tumbuh KembangPertumbuhan adalah perubahan besar, jumlah, atau dimensi tinggkat sel, oragn, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pon, kilogram), ukuran panjang (cm, meter) umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen). (Dian Andriana, 2011) Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel tubuh, organ-prgan dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehinggga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/ individu. (Dian Andriana, 2011)

Pembahasan tentang tumbuh kembang pada bab ini penulis hanya menguraikan pada anak usia 31 bulan, yaitu sebagai berikut :2.2.1 Pertumbuhan2.2.1.1 Berat BadanAntara usia 0 6 bulan, berat bayi bertambah 682 gram perbulan. berat badan bayi lahir meningkat dua kali lipat ketika umur 5 bulan. OAntara usia 6 dan 12 bulan, berat bayi bertambah 341 gram/bulan. Berat bayi meningkat tiga kali lipat ketika usia 12 bulan. Berat badan akan meningkat empat kali lipat ketika usia 2 tahun. Pada usia prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun.Kenaikan berta badan anak pada tahun pertama kehidupan jika mendapat gizi yang baik berkisar sebagai berikut :1. 700 - 1.000 gr/bulan pada triwulan I2. 500 600 gr/bulan pada triwulan II3. 350 450 gr/bulan pada triwulan III4. 250 350 gr/bulan pada triwulan IVPerkiraan Berat badan dalam kilogram1. Menghitung Berat Badan Ideala. Berat Badan Ideal (BBI) bayi (umur 0 12 bulan)BBI = Umur (bulan)+42b. BBI Anak (umur 1-10 tahun)BBI = (Umur [ tahun ] x 2) + 8c. Remaja dan dewasa BBI = (TB 100) (TB-100)x 10% atauBBI = ( TB 100 ) x 90 %2. Berat Badan NormalBerat badan normal dioperoleh dengan cara menambah dan mengurangi 10% dari BBIBB normal = - 10% BBI sampai dengan = 10% BBIJadi, BB normal sebenarnya merupakan range, tidak dapat dipatok pada angka tertentu.3. Body Mass IndexBMI adalah suatu rumus kesehatan, dimana berat badan seseorang (kg) dibagi dengan tinggi badan (TB2) dalam satuan (m)BMI = BB(TB)2

2.2.1.2 Tinggi BadanTinggi badan raat-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar, tinggi badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut :1. 1 tahun : 1,5 x TB lahir2. 4 tahun : 2 x TB lahir3. 6 tahun : 1,5 x TB lahir 4. 13 tahun : 3 x TB lahir5. Dewasa : 3,5 x Tb lahir (2 x TB 2 tahun)2.2.1.3 Lingkar KepalaLingkar kepala berkaitan dengan pertumbuhan otak. Pada bayi baru lahir, ukuran kepalanya umumnya kecil karena sutura-suturanya (sambungan tulang kepalanya) belum menyatu atau belum terikat. Pertambahan usia, tulang-tulang rawan yang masih belum terikat itu akan meregang kerena pertumbuhan otak, hingga ukuran lingkar kepala bayi pun bertambah besar. Lingkar kepala rata-rata bertambah 0,5-1,5 cm/bulan.2.2.1.4 Lingkar Lengan Atas (LLA)Lingkar lengan atas (LLA) mencerminkan pertumbuhan dan perkembangan jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan. Pertambahan lingkar lengan atas ini relative lambat. Saat lahir lingkar lengan atas sekitar 11 cm pada saat lahir.2.2.1.5 Lipatan KulitTebalnya lipatan kulit pada daerah triceps dan subskapular merupakan refleksi pertumbuhan jaringan lemak di bawah kulit yang mencerminkan kecukupan energi. Apabila anak mengalami defisiensi kalori, maka lipatan kulit menipis, lipatan tersebut akan menebal bila anak kelebihan energi.

2.2.2 PerkembanganMenilai perkembangan anak dapat menggunakan DDST (Denver Development Serening Tes). DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik. DDST dapat digunakan bagi anak usia 1 - 3 tahun. Penulis hanya menyebutkan aspek perkembangan yang di nilai pada anak usia 30 36 bulan antara lain :2.2.2.1 Personal Social (personal social)Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, besosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.1. Mencoba membedakan benda dari tinggi dan besarnya, meski belum tentu benar.2. Menuturkan cerita cerita sederhana dari imajinasinya.3. Dapat mengingat apa yang dilakukannyapada masa lalu dan menceritakannya.4. Memehami konsekuensi dari tindakannya, misalnya bila tidak berhati-hati saat berlari maka akan terjatuh. 2.2.2.2 Fine Motorik Adaptive (gerakan motorik halus)Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan di lakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.1. Dapat menyusun menara dengan delapan kotak.2. Dapat menggunting dengan gunting yang besarnya sesui dengan telapak tangannya.2.2.2.3 Language (bahasa)Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.1. Menggunakan kata ganti aku, kamu, dan saya dengan benar.2. Siap mendengar cerita yang lebih kompleks dengan karakter lebih beragam.3. Mulai memehami tata bahasa sederhana dalam mengucapkan kata pendek.2.2.2.4 Grass Motor (gerakan motorik kasar)Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh1. Mencoba menjaga keseimbangan diri dengan berjalan ditas balok atau jembatan kayu.2. Mulai dapat memeinkan papan luncur.3. Mulai mencoba mengayuh sepeda roda tiga.

2.3 Konsep Diagnosa Keperawatan2.3.1 Pengertian Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh (Ani Haryani, 2007)Keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme (Judith, M Wilkinson, 2002)Jadi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan dimana indifidu tidak mendapat nutrisi yang adekuat untuk keperluan proses metabolisme. 2.3.2 Batasan karakteristik ( Judith M. Walkinson, 2002) 2.3.2.1 Berat badan kurang dari 20% / >dari ideal terhadap tinggi badan dan kerangka.2.3.2.2 Asupan makanan yang kurang dari kebutuhan metabolik baik kalori total atau nutrisi spesifik (Non-Nanda)2.3.2.3 Kehilangan BB dengan asupan makanan adekuat.2.3.2.4 Melaporkan asupan makanan yang tidak adekuat kurang dari anjuran kecukupan gizi harian. 1). Subjektifa) Keram abdomenb) Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakitc) Merasakan ketidakmampuan untuk mengingesti makanand) Melaporkan perubahan sensasi rasae) Melaporkan kurangnya makanan f) Merasa kenyang setelah mengingesti makanan2). Objektifa) Tidak tertarik untuk makanb) Kerapuhan kapilerc) Diared) Adanya bukti kekurangan makanane) Kehilangan rambut yang berlebihanf) Bising usus hiperaktifg) Kurang Minat pada makanan h) Konjungtifa dan membran mukosa pucati) Tonus otot burukj) Menolak untuk makank) Luka, rongga mulut inflamasil) Kelemahan otot yang dibutuhkan untuk menelan atau mengunyah2.3.3 Faktor yang berhubungan 2.3.3.1 Ketidak mampuan untuk menelan atau mencerna makanan dan menyerap nutrien yang diakibatkan karena faktor biologis, psikologis atau ekonomi.2.3.3.2 Penyakit kronis2.3.3.3 Kesulitan mengunyah atau menelan2.3.3.4 Faktor ekonomi2.3.3.5 Intoleransi makanan2.3.3.6 Febutuhan metabolik tinggi2.3.3.7 Reflek menghisap pada bayi tidak adekuat2.3.3.8 Kurangnya pengetahuan dasar nutrisi2.3.3.9 Akses pada makanan terbatas2.3.3.10 Hilangnya nafsu makan2.3.3.11 Mual / muntah

2.4 Konsep Proses Keperawatan2.4.1 Pengkajian2.4.1.1 AnamnesaAnamnesa atau wawancara adalah mengumpulkan data dengan cara berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu komunikasi, yang direncanakan untuk mendapatkan informasi yang diperlukandalam mengidentifikasi dan merencanakan tindakan keperawatan, meningkatkan hubungan perawat dank lien dalam komunikasi, membantu perawat untuk menentukan investigasi lebih lanjut selama tahap pengkajian.Kemungkinan data yang muncul atau didapat pada anamnesa :1) Identitasa. Identitas klien terdiri dari: nama, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, tanggal masuk, no RM, tanggal pengkajian, diagnosa medis.b. Identitas penanggung jawab terdiri dari ayah dan ibu : Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, alamat.2) Riwayat penyakit sekarangPada umumnya ditemukan data sebagai berikut pada penderita gizi kurang berat badan kurang dari normal / kurus,nafsu makan berkurang,rambut tipis dan merah,kurang bersemangat,kelemahan pada otot,mata pucat,mudah lelah,malas beraktifitas,cengeng,sistem kekebalan rtubuh yang rendah (mengakibatkan tubuh sulit untuk menangkal infeksi )2.4.1.2 Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk mengkaji klien dengan menggunakan format inspeksi, palpasi, perkusi, da auskultasi. (Suddart dan Brunner, 2005).

2.4.1.3 Data penunjangData penunjang adalah data yang digunakan untuk melengkapi pemeriksaan yang dilakukan (Zaidin,Ali,2010). Adapun data penunjang untuk mengukur status gizi balita sebagai berikut: Kartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah kartu yang memuat data pertumbuhan anak, yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun (Depkes Jawa Timur, 2005).Kartu Menuju Sehat untuk Balita adalah suatu kartu / alat penting yang digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak . (Nursalam, 2005 : 68 ).KMS yaitu kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indicator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang balitasetiap bulannya dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun (dapat diartikan sebagai rapor kesehatan dan gizi) (Depkes RI, 1996). (Nursalam, 2005 : 68 ). Dalam KMS ini terdapat jalur-jalur yang berwarna yang menunjukan kesehatan balita tersebut dari sudut Gizi yaitu:1. Jalur HijauWarna ini menunjukan berat badan balita tersebut baik dan berada dalam kondisi kesehatan yang baik.2. Jalur KuningWarna ini menunjukan daerah KKP (Kekurangan Kalori Protein) ringan jadi balita mulai memperlihatkan gangguan pertumbuhan ringan yang menggambarkan pula adanya gangguan kesehatan. Balita perlu dikonsultasikan kepada seorang dokter untuk diperiksa dan diperbaiki makanannya atau memerlukan perbaikan-paerbaikan kesehatan.3. Jalur MerahWarna ini menunjukan KKP berat, disisni balita sudah jelas menderita gizi kurang atau targanggu kesehatannya maka memerlukan penanganan medik yang teliti dan bersungguh-sungguh bahkan mungkin perlu dirawat di Rumah Sakit. (supariasa,2002)2.4.2 Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan adalah penegakan suatu masalah berdasarkan prioritas masalah yang dihadapi dengan formula perumusan Problem, Etiologi,Simptom (P,E,S) (Carpenito,2002)Diagnosa keperawatan keluarga merupakan hasil dari analisis data hasil pengkajian keluarga dimana hasil diagnosa yang diangkat berdasarkan masalah masalah pada fungsi keluarga (afektif, sosial, fungsi keperawatan kesehatan) masalah pada struktur keluarga masalah pada lingkungan keluarga, masalah koping keluarga (tidak efektif, tidak mampu) (Sulistyo, Andarmoyo, 2012)2.4.2.1 Bentuk diagnosa keperawatan berdasarkan teori yang muncul pada gizi kurang (carpenito,L.J,2002) ialah :1) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh2) Gangguan pertumbuhan 3) Resiko terjadinya timbulnya penyakit 4) Intoleransi aktivitas2.4.2.2 Diagnosa keperawatan keluarga yang muncul pada gizi kurang yaitu nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah, mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga, mampu merawat anggota keluarga, memodifikasi lingkungan, memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan Gizi kurang.2.4.3 Perencanaan keperawatanPerencanaan merupakan suatu petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat rencana tindakan yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan (Asmadi,2008). Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan oleh para perawat untuk dilakukan guna memecahkan masalah kesehatan dan masalah keperawatan yang telah diidentifikasi.(Suprajitno,2004).

Tabel 2.1 Intervensi keperawatan keluargaTujuanKriteria EvaluasiRencana Intervensi

TUMTUKKriteria Evaluasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalah gizi kurang dapat teratasi.1.1 Setelah pertemuan dilaksanakan keluarga mampu mengenal masalah gizi kurang 1.1 menyebutkan pengertian Gizi KurangRespon verbalGizi kurang adalah keadaan kekurangan mengonsumsi makanan yangb bergizi atau menderita penyakit yang dalam jangka waktu lam1.1.1 Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian Gizi Kurang1.1.2 Tanyakan kembali kepada keluarga tentang pengertian Gizi Kurang1.1.3 Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat

1.2 Menyebutkan penyhebeb Gizi KurangRespon VerbalKeluarga dapat menyebutkan 3 dari 5 penyebab Gizi Kurang yaitu :1. Balita tidak mendapat ASI Eksklusif2. Balita yang disapih sebelum umur 2 tahun3. Balita tidak mendapat MPASI sebelum usia 6 bulan atau lebih4. Setelah usia 6 bulan balita jarang disusui5. Tinggal dilingkungan yang tidak sehat

1.2.1 Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab Gizi Kurang1.2.2 Tanyakan kembali kepada keluarga tentang penyebab Gizi kurang1.2.3 Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat

1.3 Mengidentifikasi penyebab Gizi kurangRespon VerbalMeengidentifikasi penyebab Gizi kurang pada anak1.3.1 Dorong keluarga untuk mengidentifikasi penyebab Gizi kurang pada anak1.3.2 Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga mengidentifikasi penyebab Gizi kurang pada anak

1.4 Menyebutkan tanda dan gejala Gizi KurangRespon VerbalMenyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala Gizi kurang :1. Anak tampak kurus2. Cengeng dan rewel 3. Rambut tipis dan jarang,warna rambut kusam seperti rambut jagung dan bila dicabut tidak terasa sakit4. Tulang iga tampak jelas5. Perut cekung atau keriput1.4.1 Diskusikan dengan keluarga tentang Tanda dan Gejala Gizi Kurang1.4.2 Tanyakan kembali kepada keluarga tentang Tanda dan Gejala Gizi kurang1.4.3 Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat

1.5 Menyebutkan pencegahan Gizi KurangRespon VerbalMenyebutkan 2 dari 4 cara pencegahan Gizi kurang1. Penuhi makanan 4 sehat 5 sempurna2. Beri ASI sampai usia 2 tahun3. Berikan makanan sedikit tapi sering4. Rajin menimbang berat badan setiap bulan

1.5.1 Dorong keluarga untuk mengidentifikasi cara pencegahan Gizi kurang pada anak1.5.2 Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga mengidentifikasi cara pencegahan Gizi kurang pada anak

2. Selama kunjungan keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita Gizi Kurang2.1 Keluarga mampu menyebutkan akibat dari Gizi kurang bila tidak ditangani

Respon verbal

Keluarga dapat menyebutkan 2 dari 3 Gizi kurang bila tidak ditangani :1. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan 2. Mudah terserang penyakit3. Daya fikir kurang

2.1.1 Diskusikan dengan keluarga tentang Gizi Kurang bila tidak ditangani2.1.2 Tanyakan kembali kepada keluarga tentang Gizi kurang bila tidak ditangani2.1.3 Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat

2.2 Keluarga mampu memutuskan untuk merawat An. TF

Respon verbalKeluarga memutuskan untuk merawat dan mengetahui masalah Gizi kurang2.2.1 Memotivasi keluarga untuk mengatasi masalah yang dihadapi2.2.2 Beri reinforcement positif atas keputusan yang diambil keluarga

3. Selama kunjungan keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan Gizi Kurang3.1 Menyebutkan cara perawatan anak dengan Gizi Kurang

Respon VerbalKeluarga dapat menyebutkan cara perawatan Gizi Kurang1. Berikan makanan bergizi dan seimbang2. Berikan zat tenaga : Roti,nasi, singkong, jagung, ubi, kentang3. Berikan zat pengatur : Buah-Buahan dan Sayur-sayuran4. Berikan zat pembangun : susu,ikan, kacang-kacangan,tempe, tahu.3.1.1 Diskusikan dengan keluarga tentang cara perawatan anak dengan Gizi Kurang

3.1.2 Tanyakan kembali kepada keluarga tentang cara perawatan anak dengan Gizi Kurang

3.1.3 Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat

3.2Menghidangkan menu makanan yang bergizi untuk anggota keluarga khususnya untuk anak yang menderita Gizi KurangRespon PsikomotorKeluarga dapat menyebutkan cara perawatan Gizi Kurang yaituMenghidangkan balita menu makanan yang bergizi3.2.1 Diskusikan dengan keluarga tentang cara perawatan anak dengan Gizi Kurang

3.2.2 Tanyakan kembali kepada keluarga tentang cara perawatan anak dengan Gizi Kurang

3.2.3 Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat

4. Setelah kunjungan keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang dapat mencegah Gizi Kurang 4.1 Menyebutkan cara cara memodifikasi lingkunganRespon VerbalMenyebutkan 2 dari 3 cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah Gizi kurang4.1.1 Jelaskan lingkungan yang dapat mencegah Gizi Kurang4.1.2 Memotivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang diberikan4.1.3 Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga

4.2 Melakukan Modifikasi lingkungan yang tepat bagi anakRespon afektif

Respon PsikomotorPada kunjungan tidak terencana melakukan tindakan modifikasi lingkungan4.2.1 Observasi lingkungan rumah pada kunjungan dengan terencana.4.2.2 Diskusikan dengan keluarga hal positif yang sudah dilakukan keluarga.4.2.3 Beri reiforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga

5. Setelah kunjungan keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan5.1 Menyebutkan kembali manfaat kunjungan kefasilitas kesehatan.

Respon verbalManfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan :a. Mendapatkan pelayanan kesehatanb. Mendapatkan pendidikan kesehatan tentang Gizi Kurang5.1.1 Informasikan mengenai pengobatan dan pendidikan kesehatan yang dapat diperoleh keluarga diklinik/ balai pengobatan PKM5.1.2 Momotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali hasil diskusi5.1.3 Beri reinforcement positif atas hasil yang dicapainya

5.2 Memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam merawat Gizi Kurang

Respon Afektif

Respon Psikomotora. Keluarga membawa anggota keluarga dengan Gizi kurang apabila kondisinya tidsk kunjung membaikb. Adanya kartu berobat5.2.1 Memotivasi keluarga untuk membawa anak apabila kondisinya tidak dapat ditangani dirumah5.2.2 Temani keluarga keklinik/ balai pengobatan bila perlu5.2.3 Berikan Reinforcement atas hasil yang dicapai

2.4.4 ImplementasiImplementasi adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan rencana asuhan keperawatan kedalam bentuk intervensi keperawatan gunamembantu klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan yang harus dimiliki perawat pada tahap implementasi adalah kemampuan komunikasi yang efektif, kemampuan untuk menciptakan hubungan saling percaya dan saling bantu, kemampuan melakukan teknik psikomotor, kemampuan melakukan observasi sistematis, kemampuan memberikan pendidikan kesehatan, kemampuan advokasi dan kemampuan evaluasi(Asmadi, 2008).

2.4.5 EvaluasiEvaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.Jika evaluasi menunjukan tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien bisa keluar dari siklus proses keperawatan. Jika sebaliknya, klien akan masuk kembali kedalam siklus tersebut mulai dari pengkajian ulang (Asmadi, 2008)Dalam evaluasi terdapat komponen SOAP.S : Menjelaskan respon subjektif klien terhadap implementasi yang telah dilakukan O : Menjelaskan respon objektif klien terhadap implementasi yang telah dilakukanA : Analisa sejauh mana keberhasilan implementasi yang akan diberikanP : Berisikan intervensi yang dipertahankan dari rencana intervensi selanjutnya2.5 Konsep Keperawatan Keluarga2.5.1 Pengertian keluarga ( Satun S, 2008)2.5.1.1 Burges (1963)Burges memberikan pandangan tentang definisi keluarga yang berorientasi kepada tradisi, yaitu 1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan Perkawinan, darah, dan ikatan adopsi.2. Anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secara terpisah mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka.3. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalm peran-peran sosial keluarga seperti halnya peran sebagai suami istri, ayah dan ibu, peran sebagai anak laki-laki anak perempuan.4. Keluarga bersama-sama menggunakan kultur yang sama yaitu : kultur yang diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri.2.5.1.2 Sub Dit Kes. Mas Dep. Kes RI (1983)Keluarga merupakan satu kelompok atau sekumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan unit masyarakat yang terkecil dan biasanya tidak selalu ada hubungan darah, ikatan Perkawinan, atau ikatan lain. Mereka hidup bersama dalam satu rumah, dibawah asuhan seorang kepala keluarga dan makan dari satu periuk.2.5.1.3 Whall (1986)Keluarga sebagai kelompok yang terdiri atas dua atau lebih individu yang dicirikan oleh istilah khusus, yang mungkin saja memiliki atau tidak memiliki hubungan darah atau hukum yang mencirikan orang tersebut ke dalam satu keluarga.

2.5.1.4 Dep. Kes RI (1988)Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.2.5.1.5 Silvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya (1989)Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan Perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain di dalam peranannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.2.5.1.6 Friedman (1988)Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang terikat dalam Perkawinan, ada hubungan darah, atau adopsi dan tinggal dalam satu rumah.2.5.1.7 Stuart (ICN, 2001)Lima hal penting yang ada pada definisi keluarga Keluarga adalah suatu sistem atau unit.a. Komitmen dan keterikatan antar anggota keluarga yang meliputi kewajiban di masa yang akan datang.b. Fungsi keluarga dalam pemberian perawatan meliputi perlindungan, pemberian nutrisi, dan sosialisasi untuk seluruh anggota keluarga.c. Anggota-anggota keluarga mungkin memiliki hubungan dan tinggal bersama atau mungkin juga tidak ada hubungan dan tinggal terpisah.d. Keluarga mungkin memiliki anak atau mungkin juga tidak.

2.5.2 Tipe KeluargaKeluarga merupakan salah satu bagian dari bidang garap dunia keperawatan, oleh karena itu supaya perawat bisa memberikan asuhan keperawatan dengan tepat, perawat harus memahami tipe keluarga yang ada.2.5.2.1 Tradisional Secara tradisional keluarga dikelompokan menjadi dua yaitu :1. The Nuclear family (keluarga inti) : Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak yang duiperoleh dari keturunan sendiri atau adopsi atau keduanya.2. The extended family : Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah, seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang tua (kakek-nenek), keponakan.2.5.2.2 Non-Tradisional ( Modern ) Berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa ondividualoisme maka pengelompokan tipe keluarga selain diatas adalah :1. Tradisional NuclerKeluarga inti ( ayah, ibu, dan anak ) tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.2. Reconstituted NuclearPembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan lama maupun hasil perkawinwn baru, satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah.

3. Niddle Age / Aging CoupleSuami sebagai pencari uang, istri dirumah/ kedua duanya bekerja dirumah, anak anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah / perkawinan / meniti karier.4. Dyadic NuclearSuami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang keduanya atau salah satu bekerja diluar rumah.5. Single ParentSatu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasangannya dan anak anaknya dapaot tinggal dirumah atau diluar rumah.6. Dual carrierSuami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak. 7. Commuter marriedSuami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu. 8. Single adult Wanita atau peria dewasa yg tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan kawin.9. Three generationTiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.10. InstitusionalAnak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti.11. ComunalSatu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.12. Group marriageSatu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.13. Unmaried parenta and childIbu dan anak dimana perkawinan tidak di kehendaki, anaknya diadopsi.14. Cohibing coipleDua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.15. Gay and lesbian familyKeluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin saya. 2.5.3 Tugas perkembangan keluarga (Duvall,1985)(Setiadi,2008)2.5.3.1 Keluarga baruPasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :1. Membina hubungan intim yang memuaskan2. Menetapkan tujuan bersama3. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial. 4. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.5. Persiapan menjadi orang tua.6. Memahami prenatal care (pengertian kehamilan, persalinandan menjadi orang tua).2.5.3.2 Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child bearing)Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis keluarga. Studi Klasik Le Master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17% tidak bermasalah selebihnya bermasalah dalam hal :1. Suami merasa diabaikan.2. Peningkatan perselisihan dan arguman.3. Interupsi dalam jadwal kontinu.4. Kehidupan seksual dan sosial terganggu dan menurun.Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :1. Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan kegiatan).2. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.3. Membagi peran dan tanggunga jawab (bagaiman peran orang tua terhadap bayi dengan memberi sentuhan dan kehangatan).4. Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.5. Konseling KB post partum 6 minggu.6. Menata ruang untuk anak.7. Biaya / dana Child Bearing.8. Memfasilitasi role learing anggota keluarga.9. Menggadakan kebiasaan keagamaan secara rutin. 2.5.3.3 Keluarga dengan anak prasekolahTugas perkembangannya adalah menyesuikan pada kebutuhan anak prasekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya. Tugas perkembangan keluarga saat ini :1. Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga2. Membantu anak bersosialisasi.3. Beradaptasi dengan anak baru lahir, anak lain juga terpenuhi.4. Mempertahankan hubungan didalam maupun diluar keluarga.5. Pembagian waktu, individu,pasangan dan anak.6. Pembagian tanggung jawab.7. Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang anak.2.5.3.4 Keluarga dengan anak sekolah (6 13 tahun)Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah :1. Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan lebih luas.2. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intrelektual.3. Menyediakan aktifitas untuk anak.4. Menyesuaikan pada aktifitas komuniti dengan mengikut sertakan anak.5. Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga.2.5.3.5 Keluarga dengan anak remaja (13 20 tahun)Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah :1. Pengembangan terhadap remaja ( memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi).2. Memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi).3. Memelihara hubungan intim dalam keluarga.4. Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggoota keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.2.5.3.6 Keluarga dengan anak dewasa (anak 1 meninggalkan rumah) Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam keluarga, berperan sebagai suami istri, kakek dan nenek.Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah :1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.2. Mempertahankan keintiman3. Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru dimasyarakat.4. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergiasn anaknya.5. Menata kenmbali fasilitas dan sumberdaya ada pada keluarga.6. Berperan suami-istri, kakek dan nenek.7. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya. 2.5.3.7 Keluarga usia pertengahanTugas perkembangan keluarga saat ini adalah :1. Mempunyai banyak waktu dan kebebasan dalam pengolahan minat sosial dan waktu santai.2. Memulihkan hubungan antara generasi muda tua.3. Kaekraban dengan pasangan.4. Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga.5. Persiapan masa tua/pensiun.2.5.3.8 Keluarag lanjut usiaTugas perkembangan keluarga saat ini adalah :1. Penyesuaian tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup.2. Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian.3. Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.4. Melakukan life review masa lalu.2.5.4 Fungsi pokok keluargaFungsi keluarga menurut Fridmman,1986,dikutip Setiadi,2008)2.5.4.1 Fungsi afektifFugsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis kekuatan krluarga.fungsi aktif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.2.5.4.2 Fungsi sosialisasi2.5.4.3 Fungsi reproduksiKeluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia.2.5.4.4 Fungsi ekonomi Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota seperti memenuhi kebutuhan makanan, pakaian, dan tempat tinggal.2.5.4.5 Fungsi perawatan kesehatanKeluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan ,yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang sakit.2.5.5 Tugas Keluargasesuai dengan fungsi pemiliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu di pahami dan dilakukan.Freeman (1981) membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus dilakukan, yaitu: keluarga2.5.51 Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanyaPerubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka apabila menyadari adanya perubahan apa yang terjadi dan seberapa besar perubahannya.2.5.5.2 Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.Tugas ini merupaka upanya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga,dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga maka segara melakukan tindakan yang tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan seyoganya meminta bantuan orang lain dilingkungan sekitar keluarga.2.5.5.3 Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.2.5.5.4 Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.2.5.5.5 Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan ( pemanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada)2.5.6 Peran Perawat(Satun Setiawati & Agus Citra Dermawan,2008)Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain adalah:2.5.6.1 Pengenal kesehatan (health monitor)Perawatan membantu keluarga untuk mengenal penyimpangan dari keadaan normal tentang kesehataanya dengan meganalisa data secara objektif serta membuat keluarga sadar akan akibat masalah tersebut dalam perkembangan keluarga.2.5.6.2 Pemberi pelayanan pada anggota keluarga yang sakit dengan memberikan asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit.Seringkali kontak pertama kali dengan keluarga di mulai dengan adanya anggotanya keluarga yang sakit baik melalui penemuan langsung maupun rujukan 2.5.6.3 Koordinator pelanyanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga, yaitu berperan dalam mengkoordinir pelanyanaan kesehatan keluarga baik secara berkelompok maupun individu.2.5.6.4 Fasilitator,yaitu dengan cara menjadikan pelanyanaan kesehatan itu mudah di jangkau oleh keluarga dan membantu menceritakan jalan pemecahannya.2.5.6.5 Pendidik kesehatan, yaitu untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku sehat2.5.6.6 Penyuluh dan konsultan, yang berperan dalam memberikan petunjuk tentang asuhan keperawatan dasar dalam keluarga.

6STIKes Faletehan Serang

STIKes Faletehan Serang