bab ii landasan teori a. penelitian yang relevanrepository.ump.ac.id/6959/3/putri pertiwi - bab...

16
BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan memberikan pemaparan tentang penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh para peneliti. Untuk dapat membedakan penelitian yang sedang peneliti lakukukan dengan penelitian sebelumnya maka peneliti meninjau dua buah hasil penelitian Mahasiswa Universitas Muhammdiyah Purwokerto. Novi Istriyani (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Tindak Tutur Transaksi Jual Beli di Counter Handphone di Pasar Induk Wonosobo” menggunakan teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian tersebut mendeskripsikan bentuk tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi pada tuturan penjual dan pembeli. Sumber data yang digunakan adalah penjual dan pembeli di tujuh counter handphone di Pasar Induk Wonosobo. Metode yang digunakan dalam perolehan data yaitu metode simak. Dalam penyimakan digunakan teknik Simak Bebas Libat Cakap, kemudian dilanjutkan dengan penyadapan data atau disebut teknik sadap. Penelitian lain yang berjudul “Kajian Tindak Tutur Komunikasi Penjual dan Pembeli Sepatu Sandal di Pasar Banjarnegara (Sebuah Kajian Pragmatik)” oleh Agustina Vivi S (2012). Dalam penelitiannya landasan teori yang digunakan yaitu teori pragmatik dan lebih khususnya teori tentang tindak tutur ilokusi dari Searle. Bentuk tindak tutur ilokusi dibagi menjadi 5 berdasarkan fungsinya yaitu ilokusi representif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklaratif . Sumber data yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah penjual dan pembeli yang sedang melakukan tawar 7 POLA KOMUNIKASI PENJUAL ...,PUTRI PERTIWI SEKAR K, PBSI, UMP 2014

Upload: others

Post on 25-Jan-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevanrepository.ump.ac.id/6959/3/PUTRI PERTIWI - BAB II.pdf · teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan memberikan pemaparan tentang penelitian yang

pernah dilakukan sebelumnya oleh para peneliti. Untuk dapat membedakan penelitian

yang sedang peneliti lakukukan dengan penelitian sebelumnya maka peneliti

meninjau dua buah hasil penelitian Mahasiswa Universitas Muhammdiyah

Purwokerto. Novi Istriyani (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Tindak Tutur

Transaksi Jual Beli di Counter Handphone di Pasar Induk Wonosobo” menggunakan

teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian tersebut

mendeskripsikan bentuk tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi pada tuturan

penjual dan pembeli. Sumber data yang digunakan adalah penjual dan pembeli di

tujuh counter handphone di Pasar Induk Wonosobo. Metode yang digunakan dalam

perolehan data yaitu metode simak. Dalam penyimakan digunakan teknik Simak

Bebas Libat Cakap, kemudian dilanjutkan dengan penyadapan data atau disebut

teknik sadap.

Penelitian lain yang berjudul “Kajian Tindak Tutur Komunikasi Penjual dan

Pembeli Sepatu Sandal di Pasar Banjarnegara (Sebuah Kajian Pragmatik)” oleh

Agustina Vivi S (2012). Dalam penelitiannya landasan teori yang digunakan yaitu

teori pragmatik dan lebih khususnya teori tentang tindak tutur ilokusi dari Searle.

Bentuk tindak tutur ilokusi dibagi menjadi 5 berdasarkan fungsinya yaitu ilokusi

representif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklaratif. Sumber data yang digunakan

dalam penelitian tersebut adalah penjual dan pembeli yang sedang melakukan tawar

7

POLA KOMUNIKASI PENJUAL ...,PUTRI PERTIWI SEKAR K, PBSI, UMP 2014

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevanrepository.ump.ac.id/6959/3/PUTRI PERTIWI - BAB II.pdf · teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian

8

menawar sepatu sandal di Pasar Banjarnegara. Metode yang digunakan dalam

perolehan data tersebut yaitu metode simak dengan teknik Simak Bebas Libat Cakap

(SBLC) dan dilanjutkan dengan teknik catat.

Penelitian terdahulu tersebut menunjukan bahwa penelitian yang peneliti

lakukan memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan dari penelitian tersebut yaitu

sama-sama melakukan penelitian pada sebuah transaksi jual beli atau penawaran

barang. Perbedaanya dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak pada landasan teori,

peneliti menggunakan landasan teori pragmatik dan lebih khususnya teori yang

mengacu pada tipe tindak tutur menurut Littlejohn dan Karena A. Foss (2009: 248-

250). Littlejohn dan Karena A Foss mengemukakan bahwa tipe tindak tutur dalam

tahapan fungsional dalam diskusi atau percakapan dibagi empat tahapan dan setiap

tahapan memiliki tipe tidak tutur, yaitu : tahap konfrontasi, tahap pembukaan, tahap

argumentasi, tahap penyimpulan. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu penjual dan pembeli pada “Forum Jual Beli Online Purwokerto”

yang diperoleh dari situs jejaring sosial facebook. Dalam penelitian ini data diperoleh

dengan menggunakan teknik catat, dalam hal ini peneliti berhadapan dengan

penggunaan bahasa secara tertulis.

B. Bahasa

1. Pengertian Bahasa

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat untuk

bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2008:24). Hal

tersebut menunujukkan bahwa bahasa memiliki peran yang penting dalam kehidupan

sehari-hari. Manusia melakukan interaksi sosial dengan manusia lain tentu

POLA KOMUNIKASI PENJUAL ...,PUTRI PERTIWI SEKAR K, PBSI, UMP 2014

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevanrepository.ump.ac.id/6959/3/PUTRI PERTIWI - BAB II.pdf · teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian

9

menggunakan bahasa sebagai alat komunikasinya, karena di dalam inetraksi sosial

manusia akan saling bertukar pikiran, ide ataupun gagasan. Demikian juga ketika

melakukan kerjasama dengan manusia lainnya dan mengidentifisikan diri dalam

lingkungan masyarakat tentu memerlukan bahasa sebagai alat berkomunikasi.

Dengan demikian bahasa menjadi suatu alat komunikasi yang penting dalam

kehidupan manusia.

Menurut Poerwadaminta ( 2007: 80), bahasa diartikan sistem lambang bunyi

yang dipakai orang untuk melahirkan pikiran dan perasaan, perkataan-perkataan yang

dipakai oleh suatu bangsa dan percakapan yang baik, sopan santun, dan baik budinya.

Keraf (2004: 1) menyebutkan bahasa adalah alat komunikasi antar anggota

masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Sebagai alat

komunikasi, bahasa berperan untuk menyampaikan informasi kepada orang lain

ketika terjadi interaksi sosial. Informasi yang disampaikan kepada orang lain

menggunakan bahasa yang baik dan sopan, sehingga mudah diterima dan dipahami

serta tidak menyinggung perasaan orang lain. Berdasarkan pendapat beberapa ahli

maka dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia dan digunakan oleh anggota masyarakat sebagai

alat komunikasi untuk bekerjasama, berinteraksi, mengidentifikasi diri sehingga

menghasilkan pikiran, perasaan yang baik. Bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap

manusia juga mencerminkan jati diri seseorang, bahkan bangsa itu sendiri, sebab

segala sesuatu yang diucapkan oleh manusia itu apa yang tergambar pada pikiran

manusia itu sendiri.

POLA KOMUNIKASI PENJUAL ...,PUTRI PERTIWI SEKAR K, PBSI, UMP 2014

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevanrepository.ump.ac.id/6959/3/PUTRI PERTIWI - BAB II.pdf · teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian

10

2. Fungsi Bahasa

Fungsi bahasa yang paling utama adalah sebagai alat komunikasi (Chaer,

2007: 32). Batasan ini menunjukan bahwa bahasa sangat penting dalam kehidupan

manusia. Komunikasi terjadi dengan menggunakan bunyi yang dihasilkan oleh alat

ucap manusia. Menurut Keraf (2004: 3) bahasa mempunyai empat fungsi yaitu (1)

sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, (2) sebagai alat komunikasi, (3) sebagai

alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, dan (4) sebagai alat mengadakan

kontrol sosial. Berikut uraian dari keempat fungsi bahasa tersebut.

a. Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri. Ekspresi diri berarti

mengungkapkan segala hal yang ada dalam pikiran dan perasaan manusia.

Melalui bahasa inilah segala sesuatu yang ada di dalam pikiran dan perasaan

manusia dapat dituangkan sebagai wujud dari ekspresinya. Bahasa dalam hal ini

berperan sebagai media untuk membebaskan diri dari permasalahan atau tekanan

hidup yang dialaminya.

b. Sebagai alat komunikasi. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi bersifat

intrapersonal karena bahasa digunakan sebagai alat untuk saling bertukar pikiran

dan perasaan antar manusia. Hampir setiap saat manusia berinteraksi dengan

manusia lainnya, dan dalam interaksi tersebut tentunya akan terjadi peristiwa

komunikasi dengan media bahasa sebagai alat penyampainya. Dengan demikian

akan memungkinkan terwujudnya kerjasama yang baik dengan sesama anggota

masyarakat.

c. Sebagai alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Setiap manusia di dalam

lingkungan masyarakat menginginkan eksistensi dalam hidupnya. Hal ini

POLA KOMUNIKASI PENJUAL ...,PUTRI PERTIWI SEKAR K, PBSI, UMP 2014

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevanrepository.ump.ac.id/6959/3/PUTRI PERTIWI - BAB II.pdf · teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian

11

berkaitan dengan apakah diterima dan diakuinya seseorang oleh masyarakatnya.

Maka dari itu manusia melakukan inetgrasi (pembaharuan) dan adaptasi

(penyesuaian diri) dengan lingkungan masyarakat. Bahasa dalam hal ini memiliki

peranan sebagai media dalam proses melakukan integrasi dan adaptasi sosial.

Dengan bahasa, seorang anggota masyarakat akan mengenal dan belajar segala

hal yang terjadi di lingkungan masyarkat pemakai bahasa seperti adat istiadat,

tingkah laku dan tata karma. Oleh karena itu, secara kolektif bahasa mempunyai

peranan penting sebagai media untuk membentuk keharmonsian dalam

kehidupan masyarakat dalam proses intregrasi dan adaptasi sosial.

d. Sebagai alat mengadakan kontrol sosial. Manusia hampir setiap saat melakukan

kontrol sosial yang terjadi dalam masyarakat, misalnya orang tua menasehati

anaknya, guru yang memberikan penjelasan kepada siswa-siswanya.

Keberhasilan sesorang dalam melakukan kontrol sosial ini sangat dipengaruhi

dari cara seseorang dalam menggunakan bahasa dengan baik, benar dan tepat.

Dengan menggunakan bahasa yang baik dan komunikatif, maka seseorang bisa

mempengaruhi pikiran dan tindakan orang lain sesuai yang diharapkan.

Berdasarkan beberapa fungsi bahasa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh anggota

masyrakat untuk menyampaikan pikiran yang ada di dalam diri manusia. Manusia

dapat berekspresi bebas dengan mengungkapkan segala pikiran melalui bahasa.

Dengan demikian, tekanan yang menjadi beban pikiran manusia dapat tersalurkan

melalui bahasa. Dalam penggunakan bahasa yang baik dan komunikatif, maka akan

tercipta suasana keharmonisan dan kerjasama dalam kehidupan masyarakat sosial.

Jadi, bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam inetarksi sosial antar individu.

POLA KOMUNIKASI PENJUAL ...,PUTRI PERTIWI SEKAR K, PBSI, UMP 2014

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevanrepository.ump.ac.id/6959/3/PUTRI PERTIWI - BAB II.pdf · teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian

12

C. Ragam Bahasa

1. Pengertian Ragam Bahasa

Menurut Kridalaksana (2008: 206) ragam bahasa adalah variasi bahasa

dengan pemakaian yang berbeda-beda sesuai topik yang dibicarakan, hubungan

pembicara, lawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium

pembicaraan. Dalam interaksi sosial, tentu manusia akan melakukan komunikasi

dengan manusia lainnya. Ketika berkomunikasi manusia harus menyesuaikan dengan

topik pembicaraan, sehingga ragam bahasa yang digunakan akan sesuai dengan apa

yang sedang dibicarakan. Chaer (2007:56), menyatakan ragam bahasa adalah variasi

bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan atau untuk keperluan tertentu. Pada

situasi formal digunakan ragam bahasa baku, sedangkan untuk situasi yang tidak

formal digunakan ragam bahasa yaitu ragam yang tidak baku.

Beradasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ragam

bahasa adalah variasi bahasa dengan pemakaian berbeda-beda sesuai topik yang

dibicarakan dalam situasi, keadaan atau untuk keperluan tertentu. Dalam setiap

pembicaraan, variasi bahasa yang digunakan akan menyesuaikan dengan lawan

bicaranya. Selain itu, juga terdapat medium pembicaraan yang disesuaikan dengan

keadaan. Variasi bahasa juga digunakan untuk keperluaan yang membahas topik

tertentu. Pengguanaan variasi bahasa secara tepat dalam berkomunikasi akan

mempermudah seseorang dalam menyaimpaikan informasi atau pikiran kepada orang

lain.

2. Jenis Ragam Bahasa

Bangsa Indonesia memiliki beraneka ragam suku, budaya, agama dan bahasa.

Namun keanekaragaman bahasa yang dimiliki bangsa Indonesia dapat disatukan

POLA KOMUNIKASI PENJUAL ...,PUTRI PERTIWI SEKAR K, PBSI, UMP 2014

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevanrepository.ump.ac.id/6959/3/PUTRI PERTIWI - BAB II.pdf · teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian

13

dengan alat pemersatu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Menurut Alwi, dkk (2003: 3-9)

ragam bahasa dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu ragam bahasa pada bidang

tertentu, ragam bahasa pada perorangan atau idiolek, ragam bahasa pada kelompok

anggota masyarakat sutu wilayah atau ragam bahasa daerah, ragam bahasa pada

kelompok anggota masyarakat golongan sosial, dan ragam bahasa pada bentuk atau

sarananya. Pada penelitian ini termasuk kedalam ragam bahasa pada bidang tertentu

dan ragam bahasa pada bentuk dan sarananya.

a) ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa hukum, bahasa sains, bahasa

jurnalistik, bahasa perdagangan, dan lain sebagainya. Dalam penelitian yang

peneliti lakukan, bahasa yang digunakan oleh penjual dan pembeli pada online

shop “Forum Jual Beli Online Purwokerto” yaitu bahasa perdagangan.

b) ragam bahasa pada bentuk atau sarananya seperti ragam bahasa lisan dan ragam

bahasa tulisan. Adanya ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis didasarkan

pada kenyataan bahwa bahasa lisan dan bahasa tulis memiliki wujud struktur yang

tidak sama. Adanya ketidaksamaan wujud struktur ini adalah karena dalam

berbahasa lisan atau dalam menyampaikan informasi secara lisan dibantu dengan

menggunakan unsur-unsur nonlinguistik seperti nada suara, gerakan-gerakan

tangan, gelengan kepala dan gejala-gejala fisik lainnya. Sedangkan pada bahasa

tulis tidak ada unsur-unsur nonlinguistik melainkan diganti dengan

mengeksplisitkan secara verbal. Maksudnya penutur secara jelas harus

menyebutkan kata-kata yang dimaksud ketika berkomunikasi ( Chaer dan Leonie,

2004: 72-73). Pada penelitian ini, tuturan penjual dan pembeli pada online shop

“Forum Jual Beli Online Purwokerto” termasuk ke dalam ragam bahasa tulis,

sebab penutur menyampaikan informasi dengan cara menuliskan penawaran atau

POLA KOMUNIKASI PENJUAL ...,PUTRI PERTIWI SEKAR K, PBSI, UMP 2014

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevanrepository.ump.ac.id/6959/3/PUTRI PERTIWI - BAB II.pdf · teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian

14

komentar pada facebook secara eksplisit. Contohnya penjual menawarkan sebuah

pakaian (kanan warna merah, tengah warna biru, kiri warna putih) dalam bentuk

gambar, kemudian pembeli dalam memberikan komentar harus menuliskan secara

eksplisit yaitu dengan mengatakan, “Saya pesan yang warna merah.” Jadi secara

eksplisit menyebutkan kata merah sebab dalam ragam bahasa tulis tidak ada unsur

penunjuk atau pengarahan pandangan pada warna merah tersebut.

3. Komunikasi

Menurut Webster (Chaer dan Leonie Agustina, 2004: 17) komunikasi adalah

proses pertukaran informasi antar individu melalui sistem symbol, tanda atau tingkah

laku yang umum. Dari pengertian di atas, terdapat tiga komponen yang harus ada

dalam setiap proses komunikasi yaitu,

a. Pihak yang berkomunikasi, yakni pengirim dan penerima informasi yang

dikomunikasikan, yang lazim disebut partisipan. Pihak yang terlibat dalam suatu

proses komunikasi ada dua kelompok orang yaitu: pertama yang mengirim

(sender) informasi dan yang kedua yang menerima.

b. Informasi yang dikomunikasikan, berupa suatu ide, gagasan, keterangan atau

pesan.

c. Alat yang digunakan dalam komunikasi berupa simbol atau lambang bahasa.

Karena hakikat bahasa adalah sebauah sistem lambang, berupa tanda, rambu-

rambu lalu lintas, gambar atau petunjuk, dan dapat juga berupa gerak-gerik

anggota tubuh.

Menurut Purwanto (1997: 2-4), dalam berkomunikasi ada dua cara

komunikasi yang dapat dilakukan, yaitu : komunikasi verbal dan komunikasi non

POLA KOMUNIKASI PENJUAL ...,PUTRI PERTIWI SEKAR K, PBSI, UMP 2014

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevanrepository.ump.ac.id/6959/3/PUTRI PERTIWI - BAB II.pdf · teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian

15

verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain

melalui tulisan atau lisan. Komunikasi melalui tulisan misalnya mengirim pesan

kepada orang lain seperti surat, sms (short massege servise), komentar pada facebook

dan lain sebagainya. Sedangkan komunikasi melalui lisan misalnya berbincang-

bincang atau mengobrol dengan teman, berpidato, mempromosikan barang di pasar

dan lain sebagainya. Komunikasi nonverbal menurut Purwanto (1997:4) merupakan

komunikasi dengan menggunakan gerakan-gerakan tubuh atau lebih dikenal bahasa

isyarat (body language).

Dalam jual beli Online Shop, penjual dan pembeli melakukan komunikasi

secara verbal yaitu dengan cara menulis penawaran barang dari pihak penjual.

Kemudian pembeli menuliskan komentar tentang penawaran barang yang diposting

penjual dan dilanjutkan oleh penjual yang membalas komentar dari pembeli. Dengan

demikian akan terjadi komunikasi antara penjual dan pembeli. Komunikasi yang

dilakukan dalam transaksi jual beli online atau pemindahan hak milik atas barang dan

jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama

dan pembeli sebagai pihak kedua. Dalam berkomunikasi penjual harus dapat

meyakinkan pembeli agar dapat berhasil mencapai tujuan yang diharapkan.

4. Transaksi Jual Beli

Transaksi adalah pemberesan pembayaran dalam perdagangan (Depdiknas,

2007:1484). Dalam peristiwa jual beli tentunya terjadi proses transaksi yang

merupakan tujuan antara penjual dan pembeli. Jual beli adalah persetujuan saling

mengikat antara penjual ,yakni pihak yang menyerahkan barang, dan pembeli sebagai

POLA KOMUNIKASI PENJUAL ...,PUTRI PERTIWI SEKAR K, PBSI, UMP 2014

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevanrepository.ump.ac.id/6959/3/PUTRI PERTIWI - BAB II.pdf · teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian

16

pihak yang membayar barang yang dijual (Depdiknas, 2007:589). Kegiatan transaksi

jual beli barang merupakan interaksi sosial yang terjadi antara penjual dan pembeli

yang didalamnya diperlukan bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa transaksi jual beli adalah pemberesan pembayaran dalam

perdagangan suatu barang antara penjual dan pembeli.

Kegiatan transaksi jual beli biasanya terjadi di pasar. Pasar merupakan tempat

bertemunya penjual dan pembeli yang terlibat dalam transaksi aktual terhadap barang

atau jasa yang ditawarkan (Assuari, 2010: 98). Di pasar, penjual dan pembeli dapat

berkomunikasi secara langsung ketika melakukan transaksi jual beli. Philip Kolter

menyatakan bahwa pasar terdiri dari seluruh konsumen atau langgangan potensial

yang mempunyai kebutuhan dan keinginan tertentu yang ingin dan mampu dipenuhi

dengan pertukaran sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut

(Assuari, 2010:98). Penjual dan pembeli dapat berkomunikasi secara langsung ketika

melakukan transaksi jual beli di pasar.

Kegiatan transaksi jual beli tidak harus dilakukan dalam wujud nyata di pasar,

tetapi juga dapat dilakukan secara online. Dengan cara online penjual dan pembeli

tidak harus bertatap muka secara langsung. Sarana transaksi yang digunakan adalah

online shop. Online shop merupakan tempat belanja dengan sistem online melalui

media internet. Penjual dan pembeli cukup dengan menghadap layar monitor

komputer, dengan koneksi internet tersambung dapat melakukan transaksi jual beli

secara cepat dan nyaman. Penjual akan memosting atau mengirim barang atau jasa

yang akan ditawarkan dalam online shop yang berupa tulisan atau gambar yang

POLA KOMUNIKASI PENJUAL ...,PUTRI PERTIWI SEKAR K, PBSI, UMP 2014

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevanrepository.ump.ac.id/6959/3/PUTRI PERTIWI - BAB II.pdf · teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian

17

menarik. Jika pembeli berminat maka dapat memberikan komentar pada postingan

tersebut. Kemudian penjual akan membalas komentar yang dituliskan oleh pembeli

sampai terjadi kesepakatan diantara penjual dan pembeli. Tidak semua transaksi dapat

langsung mencapai sasaran pada percakapan di online shop tersebut. Kesepakatan dan

kepastian untuk membeli bisa dilanjutkan pada komunikasi melalui via telepon atau

sms. Bahkan ada pembeli yang hanya ingin menanyakan informasi saja.

D. Pragmatik

1. Pengertian Pragmatik

Yule (2006: 3) mengemukakan pragmatik adalah studi tentang makna yang

disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar (atau

pembaca). Pragmatik bukan menganalisis tentang makna terpisah dari kata atau frasa

yang digunakan dalam tuturan itu sendiri. Namun dalam studi ini lebih mengacu pada

analisis tentang apa yang dimaksudkan orang dengan tuturannya. Setiap ujaran yang

diucapkan oleh penutur memiliki makna yang berbeda-beda sesuai dengan situasi

yang sedang terjadi saat itu. Jadi pendengar (atau pembaca) harus dapat menafsirkan

makna yang disampaikan oleh penutur.

Kridalaksana (2008: 198) menyatakan pragmatik adalah syarat-syarat yang

mengakibatkan serasi atau tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi. Ketika

manusia berkomunikasi, hal utama yang diinginkan adalah tercapainya maksud atau

tujuan kepada lawan bicara. Seseorang dalam pemakaian bahasa harus sesuai dengan

situasi dan kondisi agar informasi dapat diterima oleh pendengar dengan baik. Wijana

(1996: 2) menyatakan bahwa pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari

struktur bahasa secara eksternal. Pada batasan ini, berarti bagaimana satuan bahasa

digunakan dalam berkomunikasi, bukan pada kata atau frasa yang terpisah-pisah.

POLA KOMUNIKASI PENJUAL ...,PUTRI PERTIWI SEKAR K, PBSI, UMP 2014

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevanrepository.ump.ac.id/6959/3/PUTRI PERTIWI - BAB II.pdf · teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian

18

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pragmatik

merupakan studi bahasa yang mempelajari makna yang disampaiakan oleh penutur

dan ditafsirkan oleh pendengar sehingga akan mengakibatkan serasi atau tidakanya

pemakaian bahasa dalam berkomunikasi. Dalam berkomunikasi terdapat konteks

pembicaraan yang mempengaruhi seseorang dengan ujaran yang dikeluarkan.

Konteks pembicaraan yang dimaksud yaitu apa yang sedang dibicarakan, dimana

pembicaraan itu berlangsung, dengan siapa orang tersebut berbicra, dan kapan

pembicaraan itu berlangsung. Keempat konteks pembicaraan tersebut harus

diperhatikan oleh seseorang ketika berkomunikasi. Dengan demikian maksud atau

tujuan dalam berkomunikasi dapat diterima dengan baik oleh pendengar.

E. Tindak Tutur

1. Pengertian Tindak Tutur

Searle (dalam Rohmadi, 2004: 29) menyatakan tindak tutur adalah produk

atau hasil dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu yang dapat berwujud pertanyaan,

pernyataan, perintah atau yang lainya. Sementara Chaer dan Leonie (2004:49)

menyatakan tindak tutur adalah peristiwa tutur yang menyangkut pihak-pihak yang

bertutur dalam satu situasi dan tempat tertentu. Dalam peristiwa tutur lebih dilihat

dari segi tujuan peristiwanya, tetapi dalam tindak tutur lebih dilihat pada makna atau

arti tindakan dalam tuturan. Setiap tindak tutur yang diucapkan seseorang memiliki

makna tertentu sesuai dengan kondisi dan tempat tertentu. Tindak tutur merupakan

dua gejala yang terdapat pada satu proses, yaitu proses komunikasi. Dari beberapa

pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tindak tutur adalah hasil dari suatu kalimat

yang terjadi pada peristiwa tutur dalam suatu kondisi dan tempat tertentu.

POLA KOMUNIKASI PENJUAL ...,PUTRI PERTIWI SEKAR K, PBSI, UMP 2014

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevanrepository.ump.ac.id/6959/3/PUTRI PERTIWI - BAB II.pdf · teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian

19

2. Tipe Tindak Tutur

Menurut Littlejohn dan Karena A. Foss (2009: 248-250) tipe tindak tutur

dalam tahapan fungsional dalam diskusi atau percakapan dibagi empat tahapan.

Tahap konfrontasi yaitu mengidentifikasi persetujuan dan ketidaksetujuan terhadap

tuturan. Tahap pembukaan yaitu menentukan persetujuan pada bagaimana

perselisihan akan ditangai. Tahap argumentasi yaitu pertukaran posisi persaingan

antara penjual dan pembeli dalam mengeluarkan argumennya. Tahap penyimpulan

yaitu mencari kesimpulan dari perundingan yang telah dilakukan. Setiap tahapan

tersebut terdapat tipe tindak tutur sebagai berikut.

1) Tahap Konfrontasi

Pada tahapan ini penutur mengidentifikasi ketidaksetujuan dan persetujuan

terhadap tuturan yang diucapakan oleh penutur. Tipe tindak tutur yang terdapat dalam

tahapan ini yaitu (1) mengungkapkan sudut pandang (tegas), maksudya penjual dan

pembeli akan menyampaikan tujuan atau maksud dalam percakapan secara jelas, (2)

menerima atau menolak sudut pandang (perundingan), maksudnya pada tipe ini akan

terjadi perundingan antara pembeli dan penjual yang memungkinkan terjadinya

penolakan atau penerimaan atas tuturan yang disampaikan.

2) Tahap Pembukaan

Pada tahapan ini penutur pembukaan menentukan persetujuan pada

bagaimana perselisihan akan ditangani. Tipe tindak tutur yang terdapat dalam tahapan

ini yaitu (1) menantang untuk mempertahankan sudut pandang (arahan), maksudnya

penjual atau pembeli akan mempertahankan tuturan dengan mengarahkan sesuai

POLA KOMUNIKASI PENJUAL ...,PUTRI PERTIWI SEKAR K, PBSI, UMP 2014

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevanrepository.ump.ac.id/6959/3/PUTRI PERTIWI - BAB II.pdf · teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian

20

sasaran, (2) menerima tantangan untuk mempertahankan sudut pandang

(perundingan), maksudnya penjual dan pembeli akan menerima tantangan untuk

mempertahankan tuturan yang sedang dirundingkan, (3) menentukan untuk memulai

diskusi; menyetujui aturan diskusi (perundingan), maksudnya kedua penutur akan

memulai diskusi dalam percakapan.

3) Tahap Argumentasi

Tahap argumentasi ini mencakup pertukaran posisi persaingan, maksudnya

antara penjual dan pembeli bisa bergantian dalam mengeluarkan argumennya dalam

bertransaksi. Pada tahap argumentasi ini akan terjadi persaingan percakapan antara

penjual dan pembeli untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan. Tipe tindak tutur

dalam tahapan ini yaitu (1) mengemukakan argumentasi (tegas), maksudnya penjual

atau pembeli akan mengemukakan argumennya secara jelas, (2) menerima atau

menolak argumentasi (perundingan), maksudnya pembeli dan penjual akan

melakukan perundingan dalam percakapan untuk menolak atau menerima arugumen

yang disampaikan, (3) mengemukakan argumentasi lanjutan (tegas), maksdunya

diantara keuda penutur akan mengungkapkan argument lanjutan untuk mempertegas

percakapan.

4) Tahap Penyimpulan

Pada tahapan ini penutur menentukan resolusi atau ketidaksetujuan yang terus

terjadi untuk mencari kesimpulan dari perundingan yang telah didiskusikan. Tipe

tindak tutur pada tahapan ini yaitu (1) menyimpulkan hasil diskusi (tegas),

POLA KOMUNIKASI PENJUAL ...,PUTRI PERTIWI SEKAR K, PBSI, UMP 2014

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevanrepository.ump.ac.id/6959/3/PUTRI PERTIWI - BAB II.pdf · teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian

21

maksudnya kedua penutur akan menentukan hasil akhir dari perckapan (diskusi)

secara jelas, (2) menerima atau menahan dulu persetujuan terhadap sudut pandang,

maksudnya kedua penutur akan menerima atau menahan persetujuan dulu maksud

dari tuturan disampaikan, (3) mendukung atau menarik kembali sudut pandang,

maksudnya kedua penutur akan menyampaikan hasil dari perundingan apakah setuju

atau akan menarik untuk membatalkan maksud yang diinginkan.

F. Forum Jual Beli Online Purwokerto

Forum adalah tempat pertemuan untuk umum (Horny, A.S. dkk, 2003: 136).

Jual beli adalah persetujuan saling mengikat antara penjual yakni pihak yang

menyerahkan barang, dan pembeli sebagai pihak yang membayar barang yang dijual

(Depdiknas, 2007:589). Jadi forum jual beli merupakan tempat bertemunya para

penjual dan pembeli untuk menawarkan sebuah barang. Forum jual beli ini dilakukan

secara online, artinya penjual dan pembeli bertransaksi melalui sebuah jejaring sosial

yaitu facebook. Kedua pihak tidak bertatap muka secara langsung untuk menawarkan

barang, melainkan bertransaksi secara tertulis dengan memberikan komentar pada

sebuah postingan di facebook. Forum Jual Beli Online Purwokerto merupakan

komunitas orang-orang yang melakukan kegiatan jual beli barang dan khusus untuk

daerah Purwokerto. Anggota yang masuk ke dalam forum ini dari berbagai daerah,

tetapi mayoritas anggota berasal dari Purwokerto.

POLA KOMUNIKASI PENJUAL ...,PUTRI PERTIWI SEKAR K, PBSI, UMP 2014

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevanrepository.ump.ac.id/6959/3/PUTRI PERTIWI - BAB II.pdf · teori pragmatik dan lebih khususnya mengenai jenis tindak tutur. Penelitian

22

Bagan Kerangka Pikir

POLA KOMUNIKASI PENJUAL DAN PEMBELI PADA ONLINE SHOP “JUAL BELI ONLINE PURWOKERTO”

Bahasa Ragam Bahasa Pragmatik Jual Beli Online Purwokerto

Pengertian Fungsi Pengertian Jenis Komunikasi Pengertian

Bahasa Bahasa Ragam Bahasa Ragam Bahasa Pragmatik

Verbal Non Verbal Pengertian Tuturan

Tindak Tutur

Transaksi Tipe Tindak Tutur

Jual Beli dalam Tahapan Fungsional

dalam Diskusi Percakapan

Menurut Littlejohn dan Karena A. Foss :

1. Tahap Konfortasi

a. Mengungkapkan sudut pandang

b. Menerima atau menolak sudut pandang

2. Tahap Pembukaan

a. Menantang untuk mempertahankan sudut pandang

b. Menerima tantangnan untuk mempertahankan sudut

pandang

c. Menentukan untuk memulai diskusi

3. Tahap Argumentasi

a. Mengungkapkan argumentasi

b. Menerima atau menolak argumentasi

c. Mengemukakan argumentasi lanjutan

4. Tahap penyimpulan

a. Menyipulkan hasil diskusi

b. Menerima atau menehan dulu persetujuan terhadap

sudut pandang

c. Mendukung atau menarik kembali sudut pandang

22

POLA KOMUNIKASI PENJUAL ...,PUTRI PERTIWI SEKAR K, PBSI, UMP 2014