bab ii landasan teori · 6 bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar web a. website 1. definisi web...

19
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Web A. Website 1. Definisi Web Menurut Fatansyah (2012:464) menjelaskan bahwaWorld Wide Web (WWW atau Web) merupakan sistem informasi terdistribusi yang berbasis hypertext. Dokumen-dokumen yang dikelola dalam Web bisa beraneka jenis (pengolah kata, lembar kerja, tabel basis data, presentasi, hypertext dan lain-lain) dan beragam format (.doc, .pdf, .xls, .dbf, .ppt, .htm dan lain-lain). Jenis dokumen yang paling umum adalah dokumen hypertext yang dibentuk berdasarkan format HTML (Hyper Text Markup Language). HTML sendiri sesungguhnya merupakan varian dari SGML (Standard Generalized Markup Language). Dokumen HTML umumnya berisi teks dengan spesifikasi font dan berbagai intruksi format lainnya. Link ke dokumen yang lain (baik lokal maupun jarak jauh atau remote) dapat dilekatkan sebagai bagian dari teks. Begitu juga dengan objek gambar yang dapat pula diacu dan ditampilkan melalui perintah format yang khusus untuk itu. 2. Definisi Internet Menurut Sibero (2013:10) “Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas”. Seperti jaringan

Upload: others

Post on 23-Jun-2020

2 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Web

A. Website

1. Definisi Web

Menurut Fatansyah (2012:464) menjelaskan bahwa“World Wide Web

(WWW atau Web) merupakan sistem informasi terdistribusi yang berbasis

hypertext”. Dokumen-dokumen yang dikelola dalam Web bisa beraneka jenis

(pengolah kata, lembar kerja, tabel basis data, presentasi, hypertext dan lain-lain)

dan beragam format (.doc, .pdf, .xls, .dbf, .ppt, .htm dan lain-lain). Jenis

dokumen yang paling umum adalah dokumen hypertext yang dibentuk

berdasarkan format HTML (Hyper Text Markup Language). HTML sendiri

sesungguhnya merupakan varian dari SGML (Standard Generalized Markup

Language). Dokumen HTML umumnya berisi teks dengan spesifikasi font dan

berbagai intruksi format lainnya. Link ke dokumen yang lain (baik lokal maupun

jarak jauh atau remote) dapat dilekatkan sebagai bagian dari teks. Begitu juga

dengan objek gambar yang dapat pula diacu dan ditampilkan melalui perintah

format yang khusus untuk itu.

2. Definisi Internet

Menurut Sibero (2013:10) “Internet (Interconnected Network) adalah

jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet

dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas”. Seperti jaringan

7

komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikais yang sama yaitu

TFC/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol).

3. Definisi Sistem

Menurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007:7) “sistem sebagai sekumpulan

elemen yang saling terkait antar terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai

suatu tujuan”. Dengan demikian didalam suatu sistem, komponen ini tidak akan

berdiri sendiri-sendiri, tetapi sebaliknya, saling berhubungan hingga membentuk

satu kesatuan sehingga tujuan sistem itu tercapai.

4. Definisi Informasi

Menurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007:7) “Informasi adalah data yang

sudah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat

dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi”. Data

belum memiliki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai. Informasi

dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk

mendapatkannya.

5. Definisi Sistem Informasi

Menurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007:7):

sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Laitch dan K. Roscoe Bavis

sebagai berikut: sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan kebutuhan pengolahan transaksi

harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegitaan strategi dari

suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan

yang diperlukan.

8

B. Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman yang umum kita kenal sekarang adalah Bahasa

tingkat tinggi, dimana kata-kata perintahnya sudah menggunakan bahasa yang

mudah dipahami manusia (Bahasa Inggris). Berikut adalah bahasa pemrograman

sebelum merancang dan membangun webiste :

1. PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP dibuat pertama kali oleh seorang perekayasa perangkat lunak

(software Engineering) yang bernama Rasmus Lerdoff.Rasmus Lerdoff

membuat halaman web PHP pertamanya pada tahun 1994.

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2013:102) mendefinisikan bahwa,

“PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk pemrograman

web”.

2. SQL (Structur Query Language)

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2013:46) mendefinisikan bahwa

“SQL atau Structur Query Language adalah bahasa yang digunakan untuk

mengelola data pada RDBMS”. SQL awalnya dikembangkan berdasarkan teori

aljabar relasional dan kalkulus.

SQL mulai berkembang pada tahun 1970an. SQL mulai digunakan sebagai

standar yang resmi pada tahun 1986 oleh ANSI (American National

Organization for Standardization) dan disebut sebagai SQL-86. Pada

perkembangannya juga dilakukan SQL mengalami revisi.

3. CSS (Casesanding Style Sheet)

Menurut Taryana Suryana dan Koesharyatin (2014:101)

mendefinisikan“CSS atau Casesanding Style Sheet adalah suatu bahasa style

9

sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu website, baik dari tata

letaknya, jenis huruf, warna dan semua yang berhubungan dengan tampilan”.

Pada umumnya CSS digunakan untuk memformat halaman web yang ditulis

dengan HTML atau XHTML.

4. HTML (Hyper Text Markup Language)

Menurut Taryana Suryana dan Koesharyatin (2014:29) mendefinisikan

bahwa“HTML atau Hyper Text Markup Language adalah bahasa yang

digunakan untuk menulis halaman web”. HTML merupakan standar dari

pengembangan pemformatan dokumen tekt, yaitu Standard Generalized Markup

Language (SGML). HTML pada dasarnya merupakan dokumen ASCII atau teks

biasa, yang dirancang untuk tidak tergantung pada suatu sistem operasi tertentu.

HTML dibuat oleh Tim Berners-Lee ketika masih bekerja untuk CERN,

dan dipopulerkan pertama kali oleh browser Mosaic. Selama awal tahun 1999,

HTML mengalami perkembangan yang sangat pesat. Setiap pengembangan

HTML, pasti akan menambah kemampuan dan fasilitas yang lebih baik dari

versi sebelumnya.

5. Java Script

Menurut Taryana Suryana dan Koesharyatin (2014:181) mendifinisikan

bahwa “Java Script adalah bahasa script berdasar pada objek yang

memperbolehkan pemakai untuk mengendalikan banyak aspek interaksi pemakai

pada suatu dokumen HTML”. Dimana objek tersebut dapat berupa suatu

window, frame, URL, dokumen, form, button, atau item yang lain. Semuanya itu

mempunyai properti yang saling berhubungan dengannya, dan masing-masing

memiliki nama, lokasi, warna nilai, dan atribut lain.

10

6. JQuery

Menurut Andi (2012:2), “Jquery merupakan pustaka Java Script yang

dibangun untuk mempercepat dan memperingkas serta menyederhanakan

manipulasi dokumen HTML, penanganan event, animasi, dam interaksi Ajax

yang mempercepat pengembangan”. Dengan jQuery, developer akan dimanjakan

dengan sesuatu pemrograman Java Script yang sangat sederhana jika

dibandingkan dengan native Java Script.

C. Pengertian Database

Menurut Fatansyah (2012:2) menyatakan bahwa:

Basis Data terdiri atas dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih

dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau

berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang

mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan),

barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang

diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau

kombinasinya.

Sebagai satu kesatuan istilah Basis Data (database) sendiri dapat

didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali

dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk

memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

media penyimpanan elektronis. Untuk selanjutnya didalam pembahasan ini

11

menggunakan isitilah tabel(table),sebagai komponen utama pembangun Basis

Data (database).

Basis Data (database) dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip

kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip dan

tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali

data/arsip. Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan yang

digunakan. Jika lemari arsip menggunakan lemari dari besi atau kayu sebagai

media penyimpanan, maka basis data (database) menggunakan media

penyimpanan elektronis seperti cakram magnetis (magnetic disk dan disingkat

sebagai disk saja). Hal ini merupakan konsekuensi yang logis, karena lemari

arsip langsung dikelola melalui perantaraan mesin pintar elektronis (yang kita

kenal sebagai komputer). Perbedaan media ini selanjutnya melahirkan

perbedaan-perbedaan lain yang menyangkut jumlah dan jenis metode yang dapat

digunakan dalam upaya penyimpanan.

Sumber: Fatansyah (2012:3)

Gambar II.1.

Lemari Arsip

12

Sumber: Fatansyah (2012:4)

Gambar II.2.

Basis Data (Database)

Satu hal juga yang harus diperhatikan, bahwa basis data bukan hanya

sekedar penyimpanan data secara elektronis (dengan bantuan komputer).

Artinya, tidak semua bentuk peyimpanan data secara elektronis bisa disebut

basis data. Dalam basis data yang sangat ditonjolkan adalah pengaturan,

pemilahan, pengelompokan, pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai

fungsi jenisnya. Pengaturan, pemilahan, pengelompokan, pengorganisasian ini

dapat berbentuk sejumlah tabel terpisah atau dalam pendefinisian kolom-kolom

(field) data dalam setiap tabel.

D. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Rosa. A.S dan M. Shalahuddin (2013:28) menjelaskan bahwa:

Model dasar metodologi SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut

model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (calssic

life cycle). Model air terjun (waterfall) menyediakan pendekatan alur hidup

perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain,

pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support).

Berikut adalah gambar model air terjun (waterfall):

13

Sumber: Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2013:29)

Gambar II.3.

Ilustrasi Model Waterfall

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat

lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user (pengguna). Spesifikasi

kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur

perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini

mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke

representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada

tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga

perlu didokumentasikan.

14

3. Pembuatan Kode Program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari

tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat

pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional

dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan

sesuai dengan yang diinginkan.

5. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan

ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya

kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat

lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau

pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis

spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk

membuat perangkat lunak baru.

Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang model air terjun dapat dilakukan

sesuai alurnya karena sebagai berikut:

a. Perbahan spesifikasi perangkat lunak terjadi di tengah alur pengembangan.

b. Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi

diawal alur pengembangan. Pelanggan sering kali butuh contoh

(prototype) untuk menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.

15

c. Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang

diperlukan di akhir alur pengembangan.

Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki air terjun tapi model ini telah

menjadi dasar dari model-model yang lain dalam perbaikan model

pengembangan perangkat lunak. Model air terjun sangat cocok digunakan

kebutuhan pelanggan sudah sangat dipahami dan kemungkinan terjadinya

perubahan kebutuhan selama pengembangan perangkat lunak kecil. Hal

positif dari model air terjun adalah struktur tahap pengembangan sistem jelas,

dokumentasi dihasilkan disetiap sistem pengembangan, dan sebuah tahap

dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai dijalankan (tidak ada tumpang

tindih pelaksanaan tahap).

2.2. Teori Pendukung

A. Struktur Navigasi

Menurut Suyanto (2008:62) “Struktur navigasi dalam situs web melibatkan

sistem navigasi situs web secara keseluruhan dan desain interface situs web

tersebut, navigasi memudahkan jalan yang mudah ketika menjelajahi situs web”.

Struktur navigasi juga dapat diartikan sebagai struktur alur dari suatu

program yang merupakan rancangan hubungan dan rantai kerja dari beberapa

area yang berbeda dan dapat membantu mengorganisasikan seluruh elemen

pembuatan website. Ada empat macam bentuk dasar struktur navigasi yaitu:

1. Struktur Navigasi Linier

Struktur navigasi linier hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut

yang menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut

16

urutannya. Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini adalah

satu halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua

halaman sebelumnya atau dua halaman sesudahnya, pengguna akan

melakukan navigasi secara berurutan, dalam frame atau byte informasi satu ke

yang lainnya.

Sumber : Binanto, (2010:269)

Gambar II.4.

Struktur Navigasi Linier

2. Struktur Navigasi Hirarki

Struktur dasar ini disebut juga struktur linier dengan percabangan karena

pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon struktur yang

terbentuk oleh logikaisi.

Sumber : Binanto (2010:269)

Gambar II.5.

Struktur Navigasi Hirarki

3. Struktur Navigasi Tidak Berurut (Non-linier)

Struktur navigasi non-linier merupakan pengembangan dari struktur navigasi

linier. Pada struktur ini diperkenankan membuat navigasi bercabang.

Percabangan yang dibuat pada struktur non-linier ini berbeda dengan

percabangan pada struktur hirarki, karena pada percabangan non-linier ini

walaupun terdapat percabangan tetap tiap-tiap tampilan mempunyai

17

kedudukan yang sama yaitu tidak ada Master Page dan Slave Page, pengguna

akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek dengan tidak

terikat dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.

Sumber : Binanto (2010:270)

Gambar II.6.

Struktur Navigasi Tidak Berurut (Non-linier)

4. Struktur Navigasi Campuran (Composite)

Struktur navigasi pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (secara

non-linier), tetapi terkadang dibatasi presentasi linier film atau informasi

penting dan pada data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu

hirarki.

Sumber : Binanto (2010:270)

Gambar II.7.

Struktur Navigasi Campuran (Composite)

18

B. Enterprise Relationship Diagram ( ERD )

Menurut Al Fatta Hanif (2009:27) “Entity Relationship Diagram (ERD)

merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang

disimpan pada sistem secara abstrak”. ERD merupakan model jaringan data

yang menekankan pada struktur dan hubungan antardata. ERD juga

memperlihatkan hubungan antardata store pada DFD.

1. Komponen ERD

Komponen ERD terbagi atas tiga komponen yaitu:

a. Entitas (entity)

Entitas (entity) menunjukkan objek-objek dasar yang terkait di dalam

sistem. Objek dasar dapat berupa orang, benda atau hal lain yang

keterangannya perlu disimpan didalam basis data. Untuk menggambarkan

entitas dilakukan dengan mengikuti aturan-aturan sebagai berikut:

1) Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang

2) Nama entitas berupa kata benda

3) Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah

dipahami dan menyatakan maknanya dengan jelas.

b. Atribut (attribute)

Atribut (attribute) sering juga disebut sebagai property, merupakan

keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu

disimpan sebagai basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah

entitas untuk menggambarkan atribut yang dilakukan dengan mengikuti

aturan sebagai berikut:

1) Atribut dinyatakan dengan simbol elipps

19

2) Nama atribut dituliskan dalam simbol elipps

3) Nama atribut berupa kata benda tunggal

4) Nama atribut sedapat mungkin menggunakan nama mudah dipahami

dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas

5) Atribut dihubungkan dengan entitas yang bersesuaian dengan

menggunakan garis

Sedangkan untuk jenis atribut sendiri diantaranya: simple attribute,

composite sttribute, single value attribute, multi value attribute,

mandatory attribute dan non mandatory attribute.

c. Relasi Multi Entity (N-ary Relation)

N-ary Relation merupakan relasi dari tiga himpunan entitas atau lebih.

Relasi ini untuk menghubungkan dari tiga entitas yang dimasukkan

kerelasi multi entitas. N-ary relation menunjukkan secara lebih jelas

bahwa beberapa entitas berpartisipasi dalam sebuah relasi tunggal.

2. Derajat Relasi (Kardinalitas)

Model relasi ini berdasarkan persepsi dunia nyata diantaranya himpunan

objek dasar dan relasi antar entitas (Yakub, 2008:33).

a. Satu ke Satu (one to One)

Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak

dengan satu entitas pada himpunan entitas B, begitu juga sebaliknya.

Berikut kardinalitas satu ke satu dapat dilihat pada Gambar II.8.

20

Sumber: Yakub (2008:33)

Gambar II.8.

Kardinalitas Relasi Satu ke Satu

b. Satu ke Banyak (One to Many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dan dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana

setiap entitas pada himpunan entitas berhubungan dengan paling banyak

dengan satu entitas pada himpunan entitas A. Berikut kardinalitas satu ke

banyak dapat dilihat pada Gambar II.9.

Sumber: Yakub (2008:34)

Gambar II.9.

Kardinalitan Relasi Satu ke Banyak

21

c. Banyak ke Satu (Many to One)

Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak

dengan satu entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, dimana

setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak

satu entitas pada himpunan entitas B. Berikut kardinalitas banyak ke satu

dapat dilihat pada Gambar II.10.

Sumber: Yakub (2008:35)

Gambar II.0.

Kardinalitas Relasi Banyak ke Satu

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya. Berikut

kardinalitas banyak ke banyak dapat dilihat pada Gambar II.11.

Sumber: Yakub (2008:35)

Gambar II.11.

Kardinalitas Relasi Banyak ke Banyak

22

3. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Tabrani (2014:33-41) “Logical Record Structure (LRS) dibentuk

dengan nomor dari tipe record”. Beberapa tipe record digambarkan oleh

kotak persegi panjang dan dengan nama yang unik. Perbedaan LRS dengan

E-R diagram adalah nama tipe record berada diluar kotak field tipe record

ditempatkan. LRS terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini

menunjukkan arah dari satu tipe record field-field yang kelihatan pada

kedua link tipe record. Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan

model yang dimengerti. Dua metode yang dapat digunakan, dimulai dengan

hubungan kedua model yang dapat dikonversikan ke LRS, metode yang lain

dimulai dengan ER-Diagram dan langsung dikonversikan ke LRS.

C. Pengujian Website

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2013:275) mengemukakan bahwa:

Pengujian adalah satu set aktifitas yang direncanakan dan sistematis untuk

menguji atau mengevaluasi kebenaran yang diinginkan. Pada perangkat

lunak ada sebuah pengujian elemen sebuah topik yang memiliki cakupan

luas dan sering dikaitkan dengan verifikasi (verification) dan validasi

(validation) (V&V).

Pengujian untuk verifikasi dilakukan mulai dari lingkup yang kecil naik ke

lingkup yang besar seperti pada Gambar II.12.

23

Sumber: Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2013:274)

Gambar II.11.

Hirarki Pengujian Sistem

Sedangkan pengujian untuk validasi memiliki beberapa pendekatan

sebagai berikut:

1. Black-Box Testing (Pengujian Kotak Hitam)

Black Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi

fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan

untuk mengetahui fungsi-fungsi masukan, dan keluaran dari perangkat lunak

sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam dilakukan

dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan

memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujuan kotak hitam harus dibuat

dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan untuk proses login maka kasus

uji yang dibuat adalah:

a. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi

(password) yang benar.

24

b. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi

(password) yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi

salah, atau sebaliknya, atau keduanya salah.

2. White-Box Testing (Pengujian Kotak Putih)

White Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi desain dan kode

program apakah mampu menghasilkan fungsi-fungsi, masuk, dan keluaran

sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Pengujian kotak putih dilakukan dengan

memeriksa lojik dari kode program. Pembuatan kasus uji bisa mengikuti

standar pengujian dari standar pemrograman yang seharusnya. Pengujian

kotak putih misalkan menguji alur (dengan menelusuri) pengulangan

(looping) pada logika pemrograman seperti ilustrasi berikut:

Sumber: Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2013:276)

Gambar II.12.

Pengujian Kotak Putih