bab ii kpsw

Upload: reni-anggraini

Post on 06-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Bab II Kpsw

    1/6

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    2.1 Pengertian

    2.1.1 Ketuban Pecah Sebelum Wa tun!a "KPSW#

    Ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) didefinisikan sebagai pecahnya

    ketuban sebelum waktunya tanpa disertai tanda inpartu dan setelah satu jam tetap

    tidak diikuti dengan proses inpartu sebagaimana mestinya. Sebagian pecahnya

    ketuban secara dini terjadi sekitar usia kehamilan 3 minggu (!anuaba" #da $agus

    %de&' ).

    2.2 Eti$l$gi

    tiologi terjadinya KPSW tetap tidak jelas" tetapi berbagai jenis factor yang

    menimbulkan terjadinya KPSW yaitu inpeksi *agina dan ser*ik" fisiologi selaput

    ketuban yang abnormal" inkompetensi ser*ik" dan defisiensi gi+i dari tembaga atau

    asam askorbat (*itamin ,) (!anuaba" #da $agus %de&' ).

    Selain itu menurut -aufan" ugroho (' / ) penyebab KPSW lainnya adalah

    sebagai berikut 0a. Ser*ik inkompeten

    Kanalis ser*ikalis yang selalu terbuka oleh karena kelainan pada ser*ik

    uteri (akibat persalinan" curettage) b. Ketegangan rahim berlebihan

    Kehamilan ganda" hidramnion" sehingga mengakibatkan tekanan intra

    uterin yang meninggi atau meningkat secara berlebihan (o*erdistensi

    uterus)c. Kelainan letak janin dan rahim

    1etak sungsang" letak lintang sehingga tidak ada bagian terendah yangmenutupi P2P yang dapat menghalangi terhadap tekanan terhadap

    membrane bagian bawahd. Kemungkinan kesempitan panggul

  • 8/17/2019 Bab II Kpsw

    2/6

    $agian terendah belum masuk P2P (sepalo pel*ic disproporsi)e. #nfeksi yang menyebabkan terjadinya biomekanik pada selaput ketuban

    dalam bentuk preteolitik sel sehingga memudahkan ketuban pecah

    (amnionitis atau korioamnionitis)f. actor keturunan (ion ,u Serum rendah" *it , rendah" kelainan genetic)g. !asa inter*al sejak ketuban pecah sampai terjadinya kontraksi disebut

    fase laten04 !akin panjang fase laten" makin tinggi kemungkinan infeksi4 !akin mudah kehamilan" makin sulit upaya pemecahannya tanpa

    menimbulkan morbiditas janinh. -rauma yang didapat misalnya hubungan seksual" pemeriksaan dalam"

    maupun amnosintesis menyebabkan terjadinya KPSW karena biasanyadisertai infeksi

    i. actor golongan darah2kibat golongan darah ibu dan anak yang tidak sesuai dapat menimbulkan

    kelemahan bawaan termasuk kelemahan jaringan kulit ketuban.

    2.% &a t$r Pre'i()$(i(i

    aktor pencetus kejadian ketuban pecah dini harus diwaspadai jika adanya

    /. kehamilan multiple'. riwayat persalinan preterm sebelumnya3. tindakan senggama tidak berpengaruh kepada resiko" kecuali jika hygien

    buruk 5. predisposisi terhadap infeksi6. perdarahan per*aginam7. bakteri dengan p8 *agina diatas 5.6

    . ser*i9 tipis:. flora *agina abnormal;. kadar ,

  • 8/17/2019 Bab II Kpsw

    3/6

    /. Keluarnya cairan ketuban merembes melalui *agina.'. 2roma air ketuban berbau amis.

    3. ,airan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus menerus di produksisampai kelahiran. -etapi bila anda duduk atau berdiri" kepala janin yang sudah

    terletak dibawah biasanya mengganjal atau menyumbat kebocoran untuk

    sementara.

    tanda4tanda infeksi 0

    /. =emam.'. $ercak *agina yang banyak.3. yeri perut.5. =enyut jantung janin bertambah cepat

    2.- iagn$(a=iagnosa Ketuban Pecah =ini ditegakkan dengan cara 0

    a. 2namnese

    Penderita mengeluarkan cairan yang banyak secara tiba4tiba dari jalan lahir"

    cairan berbau khas" keluarnya cairan sebelum ada his atau his belum teratur

    dan belum ada pengeluaran lendir dan darah.

    b. #nspeksi

    Pengamatan dengan mata biasa tampak keluarnya cairan dari *agina" bila

    ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban masih banyak" pemeriksaan ini

    akan lebih jelas.

    c. Pemeriksaan dengan speculum

    Pemeriksaan spekulum pada ketuban pecah sebelum waktunya akan

    tampak keluar cairan dari orifisium uteri eksternum (>? )" kalau belum juga

    tampak keluar" fundus uteri ditekan" penderita diminta untuk mengedan atau

    bagian terendah digoyangkan" akan tampak keluar cairan dari ostium uteri dan

    terkumpul pada fornik anterior.d. Pemeriksaan dalam

  • 8/17/2019 Bab II Kpsw

    4/6

    =idapat cairan di dalam *agina dan selaput ketuban sudah tidak ada lagi.

    !engenai pemeriksaan dalam *agina dengan tocher perlu dipertimbangkan"

    pada kehamilan yang kurang bulan yang belum dalam persalinan tidak perlu

    dilakukan pemeriksaan dalam. Karena pada waktu pemeriksaan dalam" jari

    pemeriksa akan mengakumulasi segmen bawah rahim dengan flora *agina

    yang normal.

    !ikroorganisme tersebut bisa dengan cepat menjadi patogen.

    Pemeriksaan dalam *agina hanya dilakukan kalau KPSW yang sudah dalam

    persalinan dan dibatasi sedikit mungkin (!anuaba" #da $agus %de &' ).

    2.- Pemeri (aan )enun,ang

    a. Pemeriksaan laboratorium

    ,airan yang keluar dari *agina perlu diperiksa warna" konsentrasi" bau dan P8nya.

    /) -es lakmus (tes nitra+in)" jika kertas lakmus merah berubah menjadi biru

    "menunjukkan adanya air ketuban (alkalis).') !ikroskopik (tes pakis)" dengan meneteskan air ketuban pada gelas objek

    dan dibiarkan kering" pemeriksaan mikroskopik menunjukkan gambaran daun

    pakis.

    b. Pemeriksaan ultrasonografi (USG)

    Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah cairan ketuban dalam ka*um

    uteri. Pada kasus KP= terlihat jumlah cairan ketuban yang sedikit.

    %./ K$m)li a(i

    Komplikasi yang biasa terjadi pada Ketuban Pecah =ini" antara lain0

    /. #nfeksi intrauterin'. Partus premature3. -ali pusat menumbung5. =istosia (Partus kering)6. infeksi intramnion (/643 @) dan endometritis pasca persalinan

  • 8/17/2019 Bab II Kpsw

    5/6

    7. gawat janin dan kematian janin akibat hipoksia (sering terjadi kematian janin

    akibat hipoksia (sering terjadi pada presentasi bokong dan lintang). >ligohidramnion

    %.0 Penanganan KPSW

    a. Konservatif

    /)

  • 8/17/2019 Bab II Kpsw

    6/6

    a. $ila skorpel*ic B6" lakukan pematangan ser*iks" kemudian induksi. Aika tidak

    berhasil" akhiri persalinan dengan seksio ,aesar. b. $ila skor pel*ic D6" induksi persalinan" partus per*aginam.