bab ii kajian teoritis dan hipotesis tindakan 2.1...

24
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Mororik Halus 2.1.1 Pengertian Mororik Halus Santrock 2007:216) menyatakan bahwa keterampilan motorik halus anak merupakan keterampilan yang melibatkan gerakan yang lebih diatur dengan halus seperti keterampilan tangan. Dikemukakan oleh Mahendra dalam Sumantri (2005:143) mengemukakan bahwa keterampilan motorik halus merupakan keterampilan-keterampilan yang memerlukan kemampuan untuk mengontrol otot- otot kecil/ halus untuk mencapai pelaksanaan keterampilan yang berhasil. Menurut Nursalam (2005) perkembangan motorik halus adalah “kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerak yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil,memerlukan koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan banyak tenaga. Sumantri (2005:143), menyatakan bahwa motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan menggunakan alat-alat untuk mengerjakan suatu objek. Hal yang sama dikemukakan oleh Yudha dan Rudyanto (2005:118), menyatakan bahwa motorik halus adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot halus (kecil) seperti menulis, meremas, menggambar, menyusun balok dan memesukkan kelereng.

Upload: phungdat

Post on 18-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Hakikat Mororik Halus

2.1.1 Pengertian Mororik Halus

Santrock 2007:216) menyatakan bahwa keterampilan motorik halus anak

merupakan keterampilan yang melibatkan gerakan yang lebih diatur dengan halus

seperti keterampilan tangan. Dikemukakan oleh Mahendra dalam Sumantri

(2005:143) mengemukakan bahwa keterampilan motorik halus merupakan

keterampilan-keterampilan yang memerlukan kemampuan untuk mengontrol otot-

otot kecil/ halus untuk mencapai pelaksanaan keterampilan yang berhasil.

Menurut Nursalam (2005) perkembangan motorik halus adalah

“kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerak yang

melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil,memerlukan

koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan banyak tenaga.

Sumantri (2005:143), menyatakan bahwa motorik halus adalah

pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan

tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan,

keterampilan yang mencakup pemanfaatan menggunakan alat-alat untuk

mengerjakan suatu objek.

Hal yang sama dikemukakan oleh Yudha dan Rudyanto (2005:118),

menyatakan bahwa motorik halus adalah kemampuan anak beraktivitas dengan

menggunakan otot halus (kecil) seperti menulis, meremas, menggambar,

menyusun balok dan memesukkan kelereng.

Page 2: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

Demikianpula menurut Bambang Sujiono (2008:12.5) menyatakan bahwa

motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh

tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan

menggunakan jari jemari tangan dan gerakkan pergelangan tangan yang tepat.

Oleh karena itu, gerakkan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan

ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Semakin baiknya

gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting

kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam.

Gerakan motorik halus mempunyai peranan yang sangat penting, motorik

halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang

dilakukan oleh otot-otot kecil saja. Oleh karena itu gerakian didalam motorik

halus tidak membutuhkan tenaga akan tetapi membutuhkan koordinhasi yang

cermat serta teliti. (Depdiknas:2007:1)

Menurut Lindya (2008) motorik halus yaitu aspek yang berhubungan

dengan kemampuan anak untuk melakukan gerakan pada bagian-bagian tubuh

tertentu saja dan dilakukan oleh otot–otot kecil tetapi memerlukan koordinasi

yang cermat.

Menurut Janet (dalam Anggani, 2000: 53 ) motorik halus adalah Gerakan

yang dilakukan oleh bagian-bagian tubuh tertentu, yang tidak membutuhkan

tenaga besar yang melibatkan otot besar, tetapi hanya melibatkan sebagian

anggota tubuh yang dikoordinasikan kerja yang seimbang antara mata dengan

tangan atau kaki. Tujuan dari melatih motorik halus adalah untuk melatih anak

Page 3: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

agar terampil dan cermat menggunakan jari- jemari dalam kehidupan sehari- hari.

Khususnya pekerjaan yang melibatkan unsur kerajinan dan keterampilan tangan.

Hermawan (2004:55) karakteristik dari motorik halus adalah gerakan yang

tidak mengandalkan kekuatan tetapi juga membutuhkan keterampilan. Diakses

tanggal 13-1-2014

Dari pendapat diatas peneliti berpendapat bahwa motorik halus adalah

kegiatan yang terorganisasi antara gerakan tubuh seseorang yang berkembang

dimulai dari bayi yang hanya bisa tergelentang diam hanya bisa menangis sampai

anak bisa mengkordinasikan badanya dan paling utama mengerakan otot-ototnya

terutama otot tangan seperti mengerakan, memegang, sampai anak mengiptakan

ide melalui hasil karya tangan mereka sendiri.

2.1.2 Fungsi Perkembangan Motorik Halus

Menurut Mudjito (2007) mencatat beberapa alasan tentang fungsi

perkembangan motorik halus yaitu: (1) Melalui keterampilan motorik, anak dapat

menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. (2). Melalui keterampilan

motorik, anak dapat beranjak dari kondisi helpessness (tidak berdaya) pada bulan-

bulan pertama kehidupannya. (3). Melalui keterampilan motorik, anak dapat

menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah.

Perkembangan Motorik Halus Anak Karakter perkembangan motorik halu

s menurut Mudjito (2007) keterampilan motorik halus yang paling utama adalah:

(a). Pada saat anak usia 3 tahun,kemampuan gerak halus anak blum

berbeda dari kemampuan gerak halus anak bayi. (b) Pada usia 4 tahun,koordinasi

motorik halus anak secara substansial sudah mengalami kemajuan dan gerakannya

Page 4: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

sudah lebih cepat,bahkan cenderung sempurna. (c) Pada usia 5 tahun,koordinasi

motorik anak sudah lebih sempurna lagi tangan,lengan,dan tubuh bergerak d

bawah koordinasi mata. (d) Pada akhir masa kanak-kanak usia 6 tahun ia belajar

bagaimana menggunakan jemari dan pergelangan tangannya untuk menggunakan

ujung pensil.

Gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian-bagin

tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil,seperti keterampilan

menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.

Gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Gerakan

motorik halus yang terlihat saat usia TK, antara lain adalah anak mulai dapat

menyikat giginya, menyisir, memakai sepatu sendiri, dan sebagainya. Keadaan ini

sesuai dengan penelitian Mayke (2007) bahwa motorik halus penting karena ini

nantinya akan dibutuhkan anak dari segi akademis. Kegiatan akademis tersebut

seperti menulis, menggunting, menjiplak, mewarnai, melipat, menarik garis dan

menggambar.

Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh keterampilan dan

pola gerakan yang dapat dilakukan anak. Misalnya dalam kemampuan motorik

kasar anak belajar menggerakan seluruh atau sebagian besar anggota tubuh,

sedangkan dalam mempelajari kemampuan motorik halus anak belajar ketepatan

koordinasi tangan dan mata. Anak juga belajar menggerakan pergelangan tangan

agar lentur dan anak belajar berkreasi dan berimajinasi. Semakin baiknya gerakan

motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting kertas,

menyatukan dua lembar kertas,menganyam kertas,tapi tidak semua anak memiliki

Page 5: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

kematangan untuk menguasai kemampuan pada tahap yang sama. Dalam

melakukan gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan keterampilan

fisik serta kematangan mental (Sujiono, 2005) dalam metode perkembangan fisik.

2.1.3 Prinsip Dalam Pengembangan Motorik Halus

Untuk mengembangkan motorik halus pada anak usia 4-6 tahun di Taman

kanak-kanak agar berkembang secara optimal, maka perlu memperhatikan

prinsip-prinsip dalam (Depdiknas, 2007: 13), sebagai berikut : (a). Memberikan

kebebasan untuk berekspresi pada anak. (b) Melakukan pengaturan waktu, tempat,

media (alat dan bahan) agar dapat merangsang anak untuk berkreatif. (c).

Memberikan bimbingan kepada anak untuk menentuksn teknik/cara yang baik

dalam melakukan kegiatan dengan berbagai media. (d).Menumbuhkan keberanian

anak dan hindarkan petunjuk yang dapat merusak keberanian dan perkembangan

anak. (e) Membimbing anak sesuai dengan kemampuan dan taraf

perkembangannya. (f) Memberikan rasa gembira dan menciptakn suasana yang

menyenangkan pada anak. (g) Melakukan pengawasan menyeluruh terhadap

pelaksanaan kegiatan.

Hurlock (1978) mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkembangan

motorik halus bagi konstetrasi perkembangan individu, yaitu : (a). Melalui

keterampilan motorik anak dapat menghibur dirinya dan pemperoleh perasaan

senang, seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan

boneka, melempar dan menangkap bola, atau memainkan alat-alat mainan

lainnya. (b) Melalui keterampilan motorik anak dapat beranjak dari kondisi

helpessness (tidak berbahaya), pada bulan-bulan pertama kehidupannya, ke

Page 6: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

kondisi yang indepence (bebas dan tidak bergantung) anak dapat bergerak dari

satu tempat ke tempat yang lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya,

kondisi ini akan dapat menunjang perkembangan self confidence ( rasa percaya

diri). (c) Melalui keterampilan motorik anak dapat menyesuaikan dirinya dengan

lingkungan sekolah (school adjustment), pada usia pra sekolah (taman kanak-

kanak) atau usia kelas awal sekolah dasar, anak sudah dapat dilatih menggambar,

melukis, baris- berbaris, dan persiapan menulis.

2.1.4 Tujuan Peningkatan Motorik Halus Bagi Anak Usia Dini

Saputra dan Rudyanto (2005:115) menjelaskan tujuan pengembangan

motorik halus anak yaitu: (a).Mampu memfungsikan otot-otot kecil seperti

gerakan jari tangan. (b) Mampu mengkoordinasi kecepatangan tangan dengan

mata. (c) Mampu mengendalikan emosi. Berdasarkan pendapat diatas dapat

disimpulkan bahwa tujuan peningkatan motorik halus ini diantaranya untuk

meningkatkan kemampuan anak agar dapat mengembangkan kemampuan motorik

halus khususnya jari tangan dan optimal kearah yang lebih baik. Dengan anak

mampu mengembangkan kemampuan motorik halus jari tanganya kearah yang

lebih baik.

2.2.4 Stimulasi Motorik Halus

Menurut Wtarsono (2009: 12 ), stimulasi motorik halus dapat dilakukan

melalui kegiatan berupa :

(a).Melipat. Ini Untuk bisa melakukan aktivitas ini butuh kesabaran dan

kehalusan diri. Melipat kertas, terlebih sampai membuat sebuah karya, takkan

berhasil atau maksimal hasilnya jika dilakukan tergesa-gesa, tak bisa tenang dan

Page 7: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

tak memiliki kehalusan diri. (b) Menggambar dengan krayon. Keseimbangan diri

secara emosional dan psikis bisa dilatih dengan cara menggambar. Aktivitas ini

juga membantu anak untuk melatih mengekpresikan diri. (c) Main lilin.

Permainan ini sangat membantu mengasah kreativitas anak.Selain ketelian dan

kesabaran serta jiwa seni bisa didapat anak lewa permainan ini (d) Finger

painting. Melukis dengan jari melatih mengembangkan imajinasi, memperhalus

koordinasi motorik halus, dan mengasah rasa seni,khususnya seni rupa. (e)

Meronce yang bisa melatih konsentrasiselain melatih ketajaman koordinasi mata

dan tangan. (f) Melukis dengan cat air. Manfaatnya sama dengan melukis

menggunakan krayon. Hanya saja cat air aman digunakan oleh anak usia 4-5. (g)

Tracing mengikuti titik-titik yang berbentuk gambar, huruf dan angka).Kegiatan

ini baik dilakukan oleh anak kelas TK A dan B. Karena kegiatan ini merupakan

pelajaran menulis permulaan sekaligus melatih konsentrasi anak.

2.2.5 Kegiatan Motorik Halus

Menurut Hurlock. (2007), kegiatan motorik halus sebagai berikut:

1).Melipat 2). Menggunting dan menempel 3). Mengetik 4). Menjelujur

5).Membuat gelang dari manik-manik 6). Melukis dengan cat air 7).Finger

painting 8). Menggambar 9). Meronce 10). Menjahit atau semacamnya 11).

Mewarnai dengan krayon atau pensil warna 12). Menganyam kertas atau karton

13). Mosaik kertas 14). Main balok-balok 15). Main dapur-dapuran 16). Main

hewan-hewanan 17). Puzzle 18). Bikin bingkai atau hiasan dari korek api 19).

Bikin batas buku atau kartu dari bungan dan daun kerin 20). Main lego.

Page 8: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

Dari pendapat kegiatan motorik halus peneliti menggambil nomor 8 dan11

karena berhubungan dengan penelitian.

2.2 Pengertian Kreativitas.

Dalam melakukan sesuatu seperti menggambar dibutuhkan kreativitas karena

kreativitas mampu membelah batasan dan asumsi dan membuat koneksi pada hal

lama yang tidak berhubungan menjadi sesuatu yang baru.

Guilfrod (dalam Munandar 2009:271) menyatakan kreativitas merupakan

kemampuan berfikir divergen atau pemikiran menjajaki bermacam - macam

alternative jawaban terhadap suatu persoalan yang sama benarnya. Chaplin 1989

(dalam Rachmawati 2005 :15) mengatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan

menghasilkan bentuk baru dalam seni. Atau dalam persenian atau dalam

memecahkan masalah dengan metode – metode baru.

Menurut James J.Dallagher (dalam Yeni & Euis 2010 :13) mengatakan

bahwa “ Creativity is a mental pricess by which on individual creates now ideas

and product in fashion that is novel to him or her.” (Kreativitas merupakan

suatu proses mental yang dilakukan individu berupa

Kreativitas adalah proses timbulnya ide baru, sedangkan inovasi adalah

pengimplementasian ide itu sehingga dapat merubah dunia (Santoso,2009).

2.2.1 Ciri -Ciri Kreativitas

Ada beberapa pertimbangan dasar mengapa kreativitas perlu dipupuk sejak

dini. Selain karena usia prasekolah merupakan usia yang subur untuk

mengembang kankreativitas anak.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

Kecenderugan untuk mengenal dunianya, menjajaki lingkungannya,mene

mukan sesuatu yang baru (baru bagi dirinya), membentuk dengan cara yang unik

dan kreatif. Menurut Guilfrod (dalam Munandar 2009:271) mengemukakan ciri-

ciri kreativitas sebagai berikut:1.Kelancaran berfikir (Fluency of thinking) yaitu

kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran

seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berfikir, yang ditekankan adalah

kuantitas dan bukan kualitas. 2. Keluwesan berfikir (Flexibility) yaitu kemampuan

untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan

yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-

beda, mencari cara atau alternative yang berbeda-beda, serta mampu

menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang

kreativ adalah orang yang luwes dalam berfikir. Mereka dengan mudah dapat

meninggalkan cara berfikir lama dan menggantikannya 3. Elaborati (elaboration),

yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau

memperinci detail-detail suatu objek , gagasan atau situasi sehingga menjadi

menarik. 4. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan

gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.

Ciri-ciri pribadi kreatif anak taman kanak –kanak dapat didapatkan

apabila anak dibimbing dengan benar oleh guru/pembimbingnya. Anak yang

kreatif tidak tidak harus memiliki semua pribadi tersebut diatas, tetapi apabila

dua atau tiga dari ciri tersebut diatas sudah dimiliki anak , maka anak tersebut

sudah termasuk kreatif.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

Guilfrod (dalam Munandar 2009:271) menyatakan kreativitas merupakan

kemampuan berfikir divergen atau pemikiran menjajaki bermacam-macam

alternative jawaban terhadap suatu persoalan yang sama benarnya.

Menurut Chaplin (dalam Rachmawati 2005 :15) mengatakan bahwa

kreativitas adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam seni. Atau dalam

persenian atau dalam memecahkan masalah dengan metode-metode baru.

2.2.2 Pengertian Menggambar

Menggambar sebagai salah satu bentuk seni yang diberikan pada anak usia

dini (Taman Kanak – Kanak ) Aktivitas menggambar dimaknai untuk membentuk

dan mengembangkan kepribadian anak agar kemampuan logika dan emosinya

tumbuh berkembang dengan seimbang. Seperti yang diungkapkan oleh Indrati

(2005 :4) bahwa dengan menggambar anak bisa mengeluarkan ekspresi dan

imajinasinya tanpa batas. Pada proses inilah anak dapat mengembangkan

gagasan, menyalurkan emosinya, menumbuhkan minat seni dan kreativitasnya.

Visualisasi tindakan kreativitas mampu terungkap dalam karya seni atau

hasil dari imajinasi yang dimiliki anak. Pengalaman atau peristiwa yang dialami

anak tersebut , dirasa dan diolah dalam bentuk imajinasi sebagai langkah awal

tindak kreatif (belum direalisasikan ). Sesuai dengan pendapat Rohidi

(2000:120) bahwa dunia seni adalah dunia imajinasi , maka sudah pada

tempatnyalah apabila anak menceritakan imajinasinya itu kedalam bentuk suatu

karya seni yaitu dengan menggambar.

Gambar adalah sebuah kenyataan dan pikiran-pikiran anak, pada momen

tertentu, mendorongya untuk menggambar. Menggambar ambaran juga

Page 11: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

merupakan sebuah hadiah berharga yang diberikan anak kepada orang-orang yang

disayanginya. (Dikutip Davido R 2012: 1)

Menggambar bagi anak adalah bentuk dari hasil pengalaman ekspresi dan

imajinasinya yang kreatif. Dalam menggambar bentuk ekspresi emosional adalah

ungkapan kebebasan dan demokrasi berfikir, berkreasi, dan bertindak positif.

Lebih mengutamakan kepentingan ungkapan fungsi jiwa yang menekankan pada

proses kegiatan untuk mengembangkan kepribadian. Menggambar adalah

kegiatan – kegiatn membentuk imajinasi dengan menggunakan banyak pilihan

tehnik dan alat.bisa pula menggambar mempunyai arti membuat tanda-tanda

tertentu diatas permukaan dengan mengolah goresan dari alat gambar (Wikipedia

Indonesia :2009)

Melalui menggambar anak dapat merefleksikan kebutuhan jiwa dan

fisiknya (gerakan tangan ) sehingga begitu banyak manfaat dari menggambar.

Secara leluasa anak dapat memilih media yang akan dipakai ,sehingga melalui

menggambar mereka mempunyai kesempatan bereksplorasi terhadap media

tersebut. Secara visual anak dapat mengkomunikasikan permainan dan cerita yang

dibangun melalui ekspresi, imajinasi dan kreasinya sehingga bentuk-bentuk

gambar mereka sebenarnya adalah symbol yang dimaknai sebagi bentuk gagasan

yang imajinatif dan kreatif. Yang secara kognitif membutuhkan binaan. Melalui

menggambar anak dapat merefleksikan kebutuhan jiwa dan fisiknya, karena

untuk anak TK, gambar adalah bentuk komunikasi yang divisualkan.

Soesatyo (Dalam Pamadhi, dkk 2008 : 2.11) mengemukakan pendapat

tentang arti menggambar sebagai berikut : "Anak menggambar adalah

Page 12: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

menceritakan, mengungkapkan (mengekspesikan) sesuatu yang ada pada dirinya

secara intuitif dan spontan lewat media gambar, maka karya lukis anak-anak

adalah seni meskipun tidak disamakan dengan karya lukis orang dewasa, namun

syarat-syarat kesenian lukisan telah terpenuhi dengan adanya teknik, artistic dan

ekspresi." Kegiatan menggambar merupakan kegiatan yang naluriah atau alami

untuk anak. Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan

gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang

sudah ada.(Wikipedia Indonesia, 2009). Menggambar tidak hanya sekedar

kegiatan membuat sebuah gambar namun lebih dari itu yaitu sebuah kegiatan

yang menyenangkan bagi anak-anak. Kegiatan untuk menyalurkan ide dan

gagasan kedalam kertas gambar.

Menggambar adalah membuat gambar. Kegiatan ini dilakukan dengan

cara mencoret, menggores, menorehkan benda tajam ke benda lain dan memberi

warna, sehingga menimbulkan gambar (Pamadhi dan Evan, 2008).

Menggambar adalah kegiatan-kegiatan membentuk imajinasi, dengan

menggunakan banyak pilihan tehnik dan alat. Bisa pula menggambar berarti

membuat tanda-tanda tertentu di atas permukaan dengan mengolah goresan dari

alat gambar (Wikipedia Indonesia, 2009). Kegiatan menggambar dilakukan denga

n kesadaran penuh berupa maksud dan tujuan tertentu maupun sekedar membuat

gambar tanpa arti.

Pelakunya populer dengan sebutan penggambar/ juru gambar yang

merupakan salah satu bagian pekerjaan dari perupa. Menurut Aubrey Beardsley (

1892 ) menggambar sedikit dibedakan dengan kegiatan melukis. Melukis bisa

Page 13: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

disebut sebagai tahap penyelesaian sebuah gambar dengan pigmen yang diberi

medium cair dan diaplikasi dengan kuas. Sementara menggambar lebih menitik

beratkan penggunaan garis dan komposisi. Dalam kegiatan menggambar peralatan

yang digunakan adalah pensil, pensil warna, krayon, spidol, cat air, kuas, penyerut

pensil, penghapus dan kertas sebagai media permukaan. Kegiatan menggambar

dapat menggunakan contoh gambar maupun pola gambar yang akan digambar.

Tahapan perkembangan menggambar anak Mencoret (Scribble), meliputi :

membuat coretan acak, mencoba memegang pensil dengan tangan kiri atau tangan

kanan, menemukan dan menunjukkan objek-objek yang telah dikenalnya dalam

coretan dengan memberi nama pada coretannya dan belajar mengatakan tentang

tanda-tanda, warna dan sebagainya. Diundu tanggal 14-1-2014.

2.2.3 Manfaat Menggambar Bagi Anak Usia Dini

Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi S. (2008 : 2. 9) menyebutkan bahwa

manfaat gambar bagi anak adalah :

a) Alat untuk mengutarakan (berekspresi) isi hati, pedapat maupun

gagasannya. b) Media bermain fantasi, imajinasi dan sekaligus

seblimasi. c) Stimulasi bentuk ketika lupa atau untuk menumbuhkan

gagasan baru. d) Alat menjelaskan bentuk serta situasi.

Sedangkan manfaat menggambar bagi anak adalah sebagai berikut :

a) Menggambar sebagai alat bercerita (bahan visual/bentuk). b)

Menggambar sebagai media mencurahkan perasaan. c) Menggambar

sebagai alat bercermin. d) Menggambar melatih ingatan. e) Menggambar

melatih berpikir komprehensif (menyeluruh). f) Menggambar sebagai med

Page 14: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

ia sublimasi perasaan. g) Menggambar melatih keseimbangan. h) Mengga

mbar mengembangkan kecakapan emosional. i) Menggambar melatih krea

tivitas anak. j) Menggambar melatih ketelitian pengamatan langsung

2.2.4 Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Prasekolah Melalui Gambar

Tahap perkembangan seni anak menurut Viktor lowefeld dan W, 7 (1984),

dalam Samsia tahun 2012 membagi tahap perkembangan gambar anak menurut

umur.Ada tiga tahap:

1) Coreng Moreng: Coreng tak beraturan, bentuk sembarang, mencoreng

tanpa melihat kertas belum dapat membuat lingkaran dan bersemangat. 2) Kedua

corengan terkendali: menemukan kendali visual terhadap coretan yang

dibuatnya.Terdapa perkembangan koordinasi antara perkembangan visual dan

motorik sera bersemangat,dan 3) ketiga coretan bernama: bentuk semakin

bervariasi mulai memberi nama pada hasil coretan, membutuhkan waktu banyak

dan warna mulai diperhatikan.

1) Tahapan Dalam Menggambar

Adapun tahapan menggambar anak usia 2 sampai 7 tahun sebagai berikut:

(a). Periode Coreng Mencoreng (Usia 2 – 4 tahun)

Dimulai dari usia 2 tahun dan berakhir di usia 4 tahun. Tahap ini terbagi

menjadi tahap tak beraturan, tahap corengan terkendali dan tahap corengan

bernama. Pada masa ini anak belum menggambar untuk mengutarakan suatu

maksud. Anak hanya ingin membuat sesuatu yang dikemukakannya melalui

Page 15: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

mencoreng. Setelah mencoreng anak akan merasa senang. Tahap ini merupakan

masa permulaan bagi anak untuk menggambar yang sesungguhnya. Di akhir tahap

ini anak mulai memberi nama pada corengannya, mulailah corengan tersebut

bermakna sebagai ungkapan emosi anak.

Sering kali, kita melihat hasil karya anak di tahap ini seperti benang kusut

yang acak dan tidak berarti. Padahal mungkin itu sangat berarti bagi si anak.

Mungkin ada cerita yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu orang dewasa,

baik orangtua dan lainnya, tidak dianjurkan mengkritik hasil corengan anak.

Kritik yang berlebihan atau terus-menerus akan membuat gambar anak tidak

komunikatif sehingga ia tak mau lagi melakukan kegiatan mencoreng.

(b). Periode Prabagan ( usia 4 – 7 tahun )

Dimulai dari usia 4 tahun dan berakhir pada usia 7 tahun. Di tahap ini

motorik anak sudah lebih berkembang. Anak mulai menggambar bentuk - bentuk

yang berhubungan dengan dunia sekitarnya. Pada mulanya bentuk sulit untuk

dikendali, semakin lama bisa dikendali, misalnya manusia, rumah dan pohon

perhatikan lebih tertuju pada hubungan antara gambar dengan obyek dari pada

warna dan obyek. Obyek yang digambar tidak ada hubungan dengan yang lain.

Mengendalikan tangan dan menuangkan imajinasinya dengan lebih baik. Di tahap

ini anak menggambar dengan penekanan pada bagian yang aktif dan sering

melupakan beberapa bagian. Contoh, jika anak menggambar orang, maka

penekanan dilakukan pada bagian kepala, tangan dan kaki. Sering kali kita

melihat anak pada tahapan ini menggambar orang sebagai satu keutuhan lingkaran

dengan mata, tangan dan kaki yang juga menempel pada lingkaran tersebut.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

Pada tahap ini anak lebih mengutamakan hubungan gambar dengan objek

daripada hubungan warna dengan objek. Kerap kali kita temukan gambar dengan

warna yang tidak sesuai aslinya. Umpama, langit warna merah, jalan warna

kuning, dan sebagainya.

2.2.5 Menggambar Bebas Bagi Anak Usia Dini

Menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, krayon, pensil

berwarna, arang, dan bahan-bahan alam) dengan rapi; menggambar bebas dari

bentuk dasar titik, lingkaran, segi tiga, dan segi empat; menggambar orang dengan

lengkap dan proposional; dan mencetak dengan berbagai media (jari / finger

painting, kuas, pelepah pisang, daun, bulu ayam) dengan lebih rapi. Kedua, anak

dapat mewarnai sederhana dengan indikator mewarnai bentuk gambar sederhana

dengan rapi. Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak 1994 telah

disempurnakan dan diperbaiki. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi

(Departemen Pendidikan Nasional, 2005:20)

Kegiatan menggambar bebas dapat dikelompokkan dalam kegiatan

bermain dengan cara membangun atau menyusun, misalnya dengan pensil

berwarna (krayon) dan kertas gambar untuk membangun rumah, kereta api,

jembatan, tumbuh-tumbuhan atau hewan secara grafis. Anak menarik garis

lengkung atau lurus dengan bermacam pola yang diinginkan yang merupakan

bangunan grafis dua dimensi (Moeslichatoen, 2004: 40). Menggambar bebas, ana

k belajar mengungkapkan siapa dirinya, bebas mengungkapkan ide, pikiran dan

gagasan, menggambar sesuai dengan caranya sendiri tanpa takut salah hingga

anak menghasilkan keunikan-keunikan dirinya, belajar mengenal siapa

Page 17: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

dirinya.Pablo Ruiz Picasso menyatakan bahwa “we do not need to teach children

how to paint, it is us who have to learn from the purity of children’s painting”,

kita tidak perlu mengajari bagaimana cara menggambar pada anak-anak justru kita

yang harus belajar dari karya gambar anak. Kemampuan menggambar tak perlu

diajarkan karena menggambar merupakan anugerah yang sudah diberikan Tuhan

pada setiap manusia sebagaimana Tabrani berpendapat bahwa anak-anak yang

masih belum menguasai bahasa kata dan bahasa tulisan dengan baik, dapat dengan

mudah berkomunikasi dengan bahasa rupa yang telah dianugerahkan oleh Tuhan

sejak anak berusia sekitar 2 tahunan. Pada usia 2 tahun anak sudah dapat

memegang pensil dan membuat coretan-coretan, coreng-moreng (Scribbling

stage) untuk mengekspresikan dirinya. Seiring dengan berjalannya waktu anak

akan mengalami perkembangan dalam menggambar, menginjak usia 4 tahun,

anak dapat mencipta bentuk-bentuk dan mulai berkomunikasi melalui gambar

(masa pra bagan). Diundu pada tgl 17-1-2014

2.2.6 Ciri-Ciri Anak Usia Dini 5-6 Tahun

Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada

koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan

meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada

usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang bahkan

hampir sempurna. Walaupun demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan

dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini disebabkan oleh

keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-kadang

meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan

Page 18: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu

mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan

mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan,antara lain dapat dilihat

pada waktu anak menulis atau menggambar.

Beberapa perkembangan motorik (kasar maupun halus) selama periode

ini, antara lain :

a). Anak Usia 5 Tahun

1) Mampu melompat dan menari. 2) Menggambarkan orang yang terdiri dari

kepala, lengan dan badan. 3) Dapat menghitung jari – jarinya 4) Mendengar dan

mengulang hal-hal penting dan mampu bercerita. 6) Mempunyai minat terhadap

kata-kata baru beserta artinya. 7) Memprotes bila dilarang apa yang menjadi

keinginannya. 8) Mampu membedakan besar dan kecil.

b). Anak Usia 6 Tahun

1) Ketangkasan meningkat. 2) Melompat tali. 3) Bermain sepeda. 4) Mengetahui

kanan dan kiri. 5) Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan. 6) Mampu

menguraikan objek-objek dengan gambar. Diundu 14-1-2014 Pernen Diknas 58

2.3 Kajian Penelitian Yang Relevan

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Nurjarwati. (2013). Peningkatan

Kemampuan Motorik Halus melalui Kegiatan Menggambar bebas Anak

Kelompok B TK PGRI Pojok 01 Garum Kabupaten Blitar. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kegiatan menggambar bebas dapat meningkatkan

Page 19: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

kemampuan motorik halus terbukti dapat dimanfaatkan dalam kegiatan

pembelajaran menggambar bebas ada peningkatan motorik halus anak TK PGRI

Pojok 01 Garum. Pada siklus kemampuan rata-rata anak mencapai 67%

meningkat menjadi 78% pada siklus II

Hasil ini dapat disimpulkan bahwa dengan kegiatan menggambar bebas dapat

meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Dari penelitian diatas cocok untuk

kajian relevan peneliti skarang ini.

2.4 Indikator kerja

Penelitian dikatakan berhasil selama proses pembelajaran apabila terjadi

peningkatan terhadap kreativitas menggambar bebas di Tk Sandhy Putra Kota

Gorontalo kelompok B melalui kreativitas menggambar bebas sampai selesai

mencapai 95,83% pada ahir siklus.

Page 20: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Tk Sandhy Putra Kota

Gorontalo. Waktu penelitian ini pada semester ganjil tahun ajaran 2013 sampai

dengan selesai. Dan yang menjadi subjek penelitian ini adalah anak kelas B Tk

Sandhy Putra Kota Gorontalo dengan jumlah anak 24 orang yang terdiri dari 13

orang anak laki-laki dan 11 orang siswa perempuan. Pertimbangan penulis

memilih kelas B Tk sandhy Putra Kota Gorontalo bahwa dari 24 anak yang ada di

kelas tersebut memiliki tingkat kemampuan, mengambar yang berbeda-beda.

3.2 Prosedur Penelitian

Suharsimi Arikunto, (2006:16) mengemukakan bahwa dalam penelitian

tindakan kelas terdapat empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, tahap pengamatan, dan refleksi.

a). Tahap Perencanaan

Menurut Suharsimi Arikunto, (2006: 17) Dalam tahap ini dijelaskan tentang

apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut

dilakukan. PTK dilakukan secara berpasangan atau kolaborasi. Pihak pertama

melakukan tindakan dan pihak kedua yang mengamati proses jalannya tindakan.

b). Tahap Pelaksanaan

pada tahap pelaksanaan, perencenaan yang telah dirancang untuk

pelaksanaan siklus I, dilakukan pada proses pembelajaran dikelas. Saat awal anak

mengenai materi sebelum dilakukan proses ppembelajaran, anak diberikan

Page 21: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

motivasi agar motorik halus bisa terorganisasi dan dibuka wawasan anak,

kemudian anak dipersilahkan untuk mengambil alat tulis seperti krayon, pensil,

penghapus dan rautan dan diberikan lembar kerja siswa akan tetapi yang dikenai

tindakan anak untuk meliht kemampuan peningkatan motorik halus anak melalui

kreativitas menggambar bebas.

c) Observasi atau pengamatan

Nasution dalam buku Sugiono,(2012:,310) menyatakan bahwa, observasi

adalah dasar semeua ilmu penggetahuan. Para ilmuan bekerja berdasarkan data,

yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

d).Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah

dilakukan. Kegiatan refleksi dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai

melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan

implementasi rancangan tindakan.

3.2 Karekteristik Penelian

Variabel penelitian

Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut:

Variabel input :

Adapun yang menjjadi pariabel input adalah:

1.anak kelompok B yang ada di tk Sandhy putra kota gogontalo

Page 22: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

2. guru yang mengajar TK Sandhy putra Kota Gorontalo

3. Bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran menggambar

4. Rencana kegiatan Harian (RKH) yang digunakan dalam pembelajaran

menggambar

5. lingkungan belajar yaitu lingkungan kelas tempat belajar,keadaan

sekolah, perlengkapan sekolah

Kehadiran anak setiap hari rata-rata 84% dari jumlah anak yang berada

dikelas B Tk B Shandy Putra Kota Gorontalo. Guru sebagai fasilitator dan

mediator dalam proses pembelajaran bahan dan sumber belajar untuk mendukung

lancarnya proses pembelajaran. Lingkungan belajar yang memadai sehingga

mendukung proses kegiatan belajar mengejar.

2.Variabel Proses

Varibel proses dalam penelitian ini adalah bagaimana pendidik dalam

menggunakan aktivitas menggambar anak melalui menggambar bebas, dan

menyangkut proses pelaksanaan tindakan kelas yang direncanakan, dalam hal ini

menggambar bebas, upaya pendidik dalam membuat suasana yang bebas dan

kreatif.

3.Variabel output

Yang menjadi variabel output yang dicapai tentang peningkatan kemampuan anak

menggambar bebas indikatorsebagai berikut:

Page 23: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

1. Kelancaran.

2. Keaslian

3. Kelenturan.

3.2 Teknik Pengupulan Data

Teknik pengupulan data pada penelitian ini mengunakan insrtumen-instrumen

sebagai berikut: Lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran. Lembar

pengamatn iini dimaksud untuk mengukur tingkat pengolaan proses pembelajaran

di dalam kelas adapun yang menjadi aspek pengamatan adalah kegiatan belajar

mengajar yang terdiri dari 12 aspek.

1. Observasi Lembar kreativias menggambar anak.

Lembar observasi hasil belajar anak dimaksud untuk taraf penguasaan

kemampuan pembelajaran setelah anak diperintahkan untuk

mengembangkan motorik Halus dalam kreativitas menggabar bebas yang

dikenakan tindakan.

2. Dokumentasi

Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan.

Data dapat mendukung penelitian yang dilakukan berupa peningkatan

hasil menggambar bebas anak yang diperoleh penelitian dalam bentuk

lembar kreativitas menggambar bebas anak.

3.3 Analis Data

Analisis data merupakan bagian yang sangat vital dalam penelitian.

Seluruh data yang diperoleh, dianalisis secara bertahap pada setiap akhir siklus.

Page 24: BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 …eprints.ung.ac.id/6695/5/2013-2-2-86207-153409058-bab2...kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Gerakan motorik halus mempunyai

Hasil/nilai yang diperoleh anak diolah dalam bentuk tertulis, data yang dianalisis

meliputi data hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran oleh guru, serta data

observasi hasil belajar anak setiap aspek skala mengunakan.

M = Mampu

TM = Tidak Mampu

KM = Kurang Mampu

Data observasi mengambar bebas yang digunakan untuk melihat kemampuan

motorik halus melalui mengambar bebas anak, dapat diketahui dengan

mengunakan rumus:

Ketuntasan klasikal digunakan rumus:

푘푒푡푢푛푡푎푠푎푛 푎푛푎푘 = 푗푢푚푙푎ℎ 푎푛푎푘 푦푎푛푔 푚푒푚푝푢푛푦푎푖 푛푖푙푎푖 ≥ 75

푗푢푚푙푎ℎ 푎푛푎푘 푘푒푠푒푙푢푟푢ℎ푎푛 푥 100