bab ii kajian teori dan hipotesis 2.1. 2.1.1. media...

25
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Media Pembelajaran Kata media pembelajaran berasal dari bahasa latin medius yang secara harafiah berarti “tengah perantara atau pengantar”. Media Adalah perantara atau pengantar pesan dari penerima pesan. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila di pahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Heinich dan kawan-kawan mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar imformasi atau sumber dan penerima. Jadi, televise, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya media komunikasi. Apabila media ini membawa pesan-pesan atau imformasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud- maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Sejalan dengan batasan ini, Hamidjojo dalam letuheru memberi batasan media sebagai semua bentukperantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide,gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. (Arsyad, 2011: 3) Menurut asnawir, media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang fikiran, perasaan dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong kemampuan proses belajar pada dirinya. (Asnawir, 2002:11)

Upload: donhi

Post on 25-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Media Pembelajaran

Kata media pembelajaran berasal dari bahasa latin medius yang secara harafiah berarti

“tengah perantara atau pengantar”. Media Adalah perantara atau pengantar pesan dari penerima

pesan.

Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila di pahami secara garis besar adalah

manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa memperoleh

pengetahuan, keterampilan atau sikap. Heinich dan kawan-kawan mengemukakan istilah

medium sebagai perantara yang mengantar imformasi atau sumber dan penerima. Jadi, televise,

film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan bahan-bahan cetakan, dan

sejenisnya media komunikasi. Apabila media ini membawa pesan-pesan atau imformasi yang

bertujuan instruksional atau mengandung maksud- maksud pengajaran maka media itu disebut

media pembelajaran. Sejalan dengan batasan ini, Hamidjojo dalam letuheru memberi batasan

media sebagai semua bentukperantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau

menyebar ide,gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

(Arsyad, 2011: 3)

Menurut asnawir, media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat

merangsang fikiran, perasaan dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong kemampuan

proses belajar pada dirinya. (Asnawir, 2002:11)

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

Adapun menurut Association Of Education And Communication Tecnology (AECT)

memberikan batasan mengenai media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk

pesan atau imformasi.

Perkembagan selanjutnya Martin Briggs memberikan batasan mengenai media

pembelajaran yaitu mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi

dengan siswa. (Muhaimin, 2004:91)

Menurut Yudhi Munandi (2008: 7) mengemukakan bahwa media pembelajaran

merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan secara terencana

sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses

belajar secara efisien dan efektif.

Berdasarkan uraian beberapa batasan tentang media di atas, Arsyad (2011:6-7) cirri-ciri

umum yang terkandung pada setiap batasan itu.

1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa di kenal sebagai hardware

(perangkat keras yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca

indera.

2. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal softwere ( perangkat lunak)

yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang

ingin disampaikan oleh siswa.

3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.

4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam

maupun di luar kelas.

5. Media pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam

proses pembelajaran.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

6. Media pendidikan dapat di gunakan secara missal (misalnya: radio , televisi),kelompok

besar dan kelompok kecil (misallnya: film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya

Modul, computer, radio, tape/kaset, video recorder).

7. Sikap, perbuatan,organisasi, strategi, dan , manajemen yang berhubungan dengan

penerapan suatu ilmu.

2.1.2. Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Kempt dan Dayton (dalam Arsyad, 2006:19) mengemukakan manfaat dan

fungsi media pembelajaran, yaitu sebgai berikut:

Fungsi dari media pembelajaran untuk tujuan intruksi dimana imformasi yang terdapat

dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak maupun mental maupun dalam

bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Selain itu fungsi media

pembelajaran juga sebagai alat bantu pembelajaran, yang ikut mempengaruhi situasi tau

kondisi dan lingkungan belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah di

ciptakan dan diresmikan oleh guru.

Manfaat dari media pembelajaran adalah sebagai berikut:

Pembelajaran lebih bisa menarik, media dapat asosiasikan sebagai penarik

perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan

keruntutan pesan, daya tarik image yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus

yang dapat menimbulkan keinginan menyebabkan siswa tertawa dan berfikir,

yang kesemuanya menunjukan bahwa media memiliki aspek motifasi dan

meningkatkan minat.

Lama waktu pembelajaran dapat di singkat karena kebanyakan media hanya

memerlukan waktu singkat untuk mengetarakan pesan-pesan atau isi

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

pembelajaran dalam jumlah yang cukup banyak kemungkinannya dapat diserap

oleh siswa.

Kualitas elajar di tingkatkan bila mana integrasi kata atau gambar sebagai media

pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan demgan

cara terorganisasi dengan baik Spesifik dan jelas.

2.1.3. Audio Visual

Menurut perjalanan sejarah, dunia pendidikan telah mengalami empat tahap perubahan

ditinjau dari cara penyajian materi pelajarannya. Perkembangan pendidikan yang pertama adalah

tatkala dalam masyarakat tumbuh suatu profesi baru yang disebut “ guru “ yang diberi tanggung

jawab untuk melaksanakan pendidikan mewakili orang tua. Dengan demikian, maka terjadi

pergesaran peranan pendidikan, yang biasa diselenggarakan dirumah berubah menuju

kependidikan sekolah secara formal. Perkembagan kedua dimulai dengan di perguanakannya

bahasa tulisan disamping bahasa lisan dalam menyajikan ajaran. Perkembangan pendidikan yang

ketiga terjadi dengan ditemukannya teknik pencetakan yang memungkinkan diperbanyaknya

bahan-bahan bacaan dalam bentuk buku-buku teks sebagai materi pelajaran tercetak.

Perkembangan pendidikan yang keempat terjadi dengan mulai masuknya teknologi-teknologi

yang canggih berdasarkan kemajuan zaman peradaban manusia, berikut produknya yang

menghasilkan alat-alat mekanis, optimis, maupun elektronis. (Sudjana, 2003: 41)

Media audiovisual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga

mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film,

slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih

menarik,sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan

memproduksinya , salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual

penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, dalam rancangan,

penelitian.

Pada awal pelajaran media harus mempertunjukan sesuatu yang dapat menarik perhatian

semua siswa. Hal ini diikuti dengan salinan logis keseluruhan program yang dapat membangun

rasa yang berkelanjutan sambung menyambung dan kemudian menuntut kepada kesimpulan atau

rangkuman. Kontinuitas program dapat dikembangkan melalui penggunaan cerita atau

permasalahan yang memerlukan pemecahan.

Media hasil teknologi audio-visual. Teknologi audio-visual cara menyampaikan materi

dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio-

visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses pembelajaran, seperti mesin

proyektor film, tape rekorder,proyektor visual yang lebar.

Karakteristik

a. Bersifat linear.

b. Menyajikan visual yang dinamis.

c. Digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh perancang.

d. Meruapakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak

e. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme dan kognitif

f. Berorientasi pada guru

Pendekatan yang berorientasi pada guru atau lembaga adalah system pendidikan yang

konfesional dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh oleh para guru

dan staf lembaga pendidikan. Dalam system ini guru mengkomunikasikan pengetahuannya

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

kepada siswa dalam bentuk pokok bahasan dalam beberapa macam bentuk silabus. Biasanya

pembelajaran berlangsung dan selesai dalam jangka waktu tertentu.(Admin, 2008: 1)

Media audio visual (admin, 2011) merupakan media perantara atau penggunaan materi

dan penyerapan melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat

membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan keterampilan, atau sikap.

Menurut Yudhi Munandi (2008: 56) mengemukakan bahwa media audio visual adalah

media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam suatu proses.

Pendapat lain di kemukakan oleh wina sanjaya (2008: 172) bahwa media audiovisual adalah

jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang biasa

dilihat.

Pendapat lain juga di kemukakan Azhar Arsydah (2011: 30) yaitu pembelajaran melalui

audiovisual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan

pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau symbol-simbol

yang serupa.

2.1.4. Manfaat Alat Bantu Audiovisual

Suprijanto (2007) dalam ( pendidikan orang dewasa) mengatakan ada beberapa manfaat

alat bantu audiovisual dalam pengajaran antara lain:

1. Membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar

2. Mendorong minat

3. Meningkatkan pengertiaan yang lebih baik

4. Meningkatkan sumber belajar yang lain

5. Menambah verisai metode belajar

6. Menghemat waktu

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

7. Meningkatkan keingintahuan intelektial

8. Cenderung mengulangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu

9. Membantu ingatan terhadap pelajaran lebih lama

10. Dapat memberikan konse baru dari sesuatu diluar pengalaman biasa

Dalam (media pembelajaran ) mengatakan bahwa manfaat audio-visual dapat

memberikan banyak manfaat, yaitu:

1. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa.

2. Membawa kesegaran dan varisi bagi pengalaman belajar siswa.

3. Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menentukan

seberapa banyak yang mereka telah pelajari.

4. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan

imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatkan hasil belajar.

5. Menunjukan hubungan antara mata pelajaran kebutuhan dan minat siswa dengan

meningkatkan motivasi belajar.

2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Media Audio visual

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kriteria pemilihan media pengajaran

antara lain “ Tujuan pengajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan

perangkat keras dan perangkat lunak, mutu teknis, dan biaya “(Basyirudin, 2002: 15). Oleh sebab

itu, beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sesuai dengan pendapat lain yang

mengemukakan bahwa pertimbangan pemilihan media pengajaran sebagai berikut:

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional

yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari

dua atau tiga ranah kognitif, efektif dan fsikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

bentuk tugas yang harus dekerjakan atau dipertunjukan oleh siswa seperti menghapal,

melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik dan pemikiran prinsip-prinsip seperti

sebab akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau

hubungan-hubungan perubahan dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran

tingkat yang lebih tinggi.

2. Tempat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip generalisasi

agar dapat membantu proses pengajaran secara efektif, media harus selaras dan

menunjang tujuan pengajaran yang telah ditetapkan serta sesuai dengan kebutuhan tugas

pengajaran dan kemampuan mental siswa.

3. Aspek materi yang menjadi pertimbangan dianggap penting dalam memilih media sesuai

atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan atau berdampak pada hasil

pengajaran siswa.

4. Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media

yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.

5. Pengelompokan sassaran, media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama

efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat

untuk kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.

6. Mutu teknis pengembangan visual, baik gambar maupun fotograf harus memenuhi

persaratan teknis tertentu misalnya visual pada slide harus jelas dan imformasi pesan

yang ditenjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen yang berupa

latar belakang (Arsyad, 2002: 72)

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

Dengan adanya gambaran di atas, krikteria pemilihan media audio visual memiliki

krikteria yang merupakan sifat-sifat yang harus dipraktekkan oleh pemakai media,

kriteria tersebut antara lain:

1. Ketersedian sumber setempat.Artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat

pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.

2. Efektifitas biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran

3. Harus luwes, keperaktisan, dan ketahanlamaan media yang bersangkutan untuk waktu

yang lama,artinya bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada disekitarnya

dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan (Sadiman,2002: 1984)

Dengan berbagai dasar pemilihan tersebut diatas, maka dapat dipahami bahwa pemilihan

media harus sesuai dengan kemampuan dan karakteristik anak didik, pemilihan media audio

visual dapat membantu siswa dalam menyerap isi pelajaran, media yang dipilih harus mampu

memberikan motivasi dan minat siswa untuk berprestasi dan termotivasi lebih giat belajar.

System pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang baru pula baik yang berkenaan

dengan sarana fisik maupun non fisik. Untuk itu, diperlukan tenaga pengajar yang memiliki

kemampuan dan kecakapan yang memadai,kinerja,dam sikap baru serta memiliki peralatan yang

lebih lengkap dan administrasi yang lebih teratur.(Admin)

2.1.6. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan sarana yang ingin dicapai setelah proses belajar mengajar

berlangsung. Sudjana (2004: 22) mendefinisikan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Selanjutnya

Dimyati dan Mudjino (2006: 3) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu

interaksi tindak belajar dan tidak mengajar.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

Berdasarkan taksonomi Bloom (dalam Sudjana, 2004: 22-23) membagi hasil belajar

kedalam tiga arah ranah yang perlu dikuasai (dipelajari),yakni kognitif,efektif, dan psikomotor.

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam tingkatan yaitu

pengetahuan (mengingat, menghafal) pemahaman (menginterpresentasikan), aplikasi

(menggunakan konsep untuk memecahkan suatu masalah), analisis (menjabarkan suatu konsep),

sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep utuh), Evaluasi

(membandingkan nialai-nilai,ide,metode dan sebagainya). Ranah selanjutya adalah ranah

efektifyang bekaitan dengan sikap. Afektif terdiri dari yaitu pengenalan (ingin menerima, sadar

akan adanya sesuatu),merespon (Aktif berpartisipasi), penghargaan (menerima nilai-nilai, setia

kepada nilai-nilai tertentu), pengorganisasian (menghubung-hubungkan nilai-nilai yang

dipercaya), pengalaman (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup). Sedangkan

ranah terakhir adalah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan

bertindak yang terdiri dari lima tingkatan: peniru (meniru gerak), penggunaan (Zenggunakan

konsep untuk melakukan gerak), perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan

benar), naturalisasi ( melakukan gerak secara wajar ).

Berdasarkan uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan

untuk dimiliki siswa yang diperoleh setelah ia menerima suatu pengetahuan melalui proses

belajar mengajar dan mengakibatkan perubahan pada diri siswa tersebut baik dalam ranah

kognitif, efektif maupun psikomotor.

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

2.1.7. Senam Aerobik

Senam menurut Imam Hidayat(dalam Winarni, 2010) adalah suatu latihan tubuh yang

dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara

sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan dan

menanamkan nilai-nilai mental spiritual.

Sementara itu, Peter H. Werner (dalam Winarni, 2010) mengemukakan bahwa senam

sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya

tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi, serta kontrol tubuh,Rosdiani (2012)

mengemukakan kebugaran aerobic didefinisikan sebagai kemampuan untuk menghirup,

menyalurkan dan memanfaatkan oksigen, adalah ukuran intensitas latihanUntuk dapat

melakukan perlu adanya pemahaman awal yang diberikan oleh guru tentang senam aerobik itu.

Para pakar senam sepakat bahwa karakteristik atau ciri yang harus ada pada suatu

gerakan sehingga gerakan itu dapat disebut sebagai senam adalah :

1) Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja,

2) gerakan-gerakannya selalu harus berguna untuk mencapai tujuan tertentu (misalnya :

membentuk sikap tubuh, memperbaiki gerak, meningkatkan taraf kesegaran, sebagai

sarana rehabilitasi),

3) gerakan-gerakannta harus tersusun dan sistematik,

4) dilakukan secara teratur dan berulang-ulang.

Salah satu jenis senam yaitu senam aerobic. Aerobik berasal dari kata aero yang berarti

oksigen. Jadi aerobik sangatlah erat dengan penggunaan oksigen. Dalam hal ini berarti latihan

aerobik adalah latihan yang menggunakan system kerja dengan menggunakan oksigen sebagai

kerja. Olahraga yang berlangsung secara kontinyu lebih dari empat menit dengan intensitas

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

rendah termasuk golongan aerobik. Jadi olahraga yang bersifat aerobik bukan hanya senam

aerobik, tetapi masih banyak jenis olahraga lainnya misalnya, bersepeda, berenang, jalan cepat,

lari lintas alam, lari marathon, menurut Marta Dinata (2007) senam aerobik adalah serangkaian

gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama music yang dipilih sehingga

melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu. Senam aerobik adalah suatu

sistematika gabungan antara rangkaian gerak dan music yang sengaja dibuat sehingga muncul

keselarasan antara gerakan dan musik tersebut untuk mencapai tujuan tertentu ( Admin, 2011 ).

Senam aerobik adalah aktivitas ( gerak ) yang dilakukan oleh perorangan maupun

kelompok orang secara berirama, menggunakan otot-otot besar, serta penggunaan system energy

dan oksigen, yang bertujuan untuk meningkatkan dan pemeliharaan kebugaran tubuh serta tujuan

lain yang relevan, dan penggalian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. ( Admin,2011 ).

Latihan senam aerobik merupakan latihan yang menggerakkan seluruh otot, terutama otot

besar dengan gerakan yang terus menerus, berirama, maju dan berkelanjutan. Sasaran utamanya

adalah daya tahan jantung dan paru-paru, melakukan pemeriksaan sebelum latihan: jalan cepat 5

menit istirahat 10 menit hitung denyut nadi 1 menit, jika lebih dari 100/menit dan kesulitan

bernapas perlu hati-hati, jika kurang bisa dilanjutkan latihan aerobik.

Hal yang perlu diperhatikan dalam senam aerobic adalah derajat kebugaran jasmani,

umur, jenis kelamin, status kesehatan, minat berlatih seseorang, waktu dan fasilitas yang

tersedia, pemahaman akan maat dan irama dlm musik, struktur konstruksi dan sistem tubuh

manusia.

Hal yang diperhatikan saat latihan senam aerobic yaitu tidak berhenti saat latihan

(mengganggu Kreb’s Cycle, mengubah set point effect), memakai sepatu khusus: bantalan lunak

dibagian bola kaki dan dengan penguat di bagian samping tumit.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

Teknik dasar dalam senam aerobik dikenal sebagai basic aerobik dances movement

patterns atau pola-pola gerak tarian aerobik dasar yang meliputi pelurusan persediaan tubuh

(boddy alligment), langkah dasar ( basic steps), gerak dan ayunan lengan (armmovements), serta

musikalitas (musicality).

1. Penelusuran persediaan tubuh ( boddy alligment ); kemampuan menjaga bentuk dan

posisi tubuh dan anggotanya secara benar, yaitu pada satu garis lurus ( tulang belakang

tubuh) pada saat bergerak dipermukaan lantai, meloncat keudara atau lepas dari lantai

dan kembali mendarat, maupun ketika bergerak dilantai. Gerakan tersebut bisa saja

berupa gerak langkah dasar dengan ayunan lengan, maupun gerakan lainnya.

2. Langkah dasar ( basic steps ) terdapat tujuh langkah dasar dalam langkah aerobik,

sehingga langkah ini disebut sebagai basic steps. Pengembangan dari tujuh langkah dasar

ini bisa saja dilakukan, sehingga dapat memperbanyak variasi gerak menjadi lebih luas

seluas gerak dalam hidup sehari-hari. Tujuh basic steps dalam senam aerobik terdiri dari :

march, jogging, skip, knee lift,kick, jumping jack, dan lunge, adapun pengembangannya

terdiri dari songle step, double step, grapefine, hoel touch, tap side, easy walk/v step, box

step, skuat, legcurl, plic twist, on the spot, slide, mambo chacha.

3. Gerak dan ayunan lengan ( arm movements), terdiri dari arm curl, butterfly, chest press,

arm extension, arm pumping, full up/down, rowing, punching, dan lain-lain. Melakukan

gerak dan ayunan pada senam aerobik sebenarnya identik dengan melakukan berbagai

gerakan yang dapat dilakukan oleh lengan dan tangan dalam aktivitas sehari-hari.

Pembeda dari teknik gerak tersebut adalah bahwa gerak pada senam aerobik dilakukan

dengan memaksimalkan fungsi gerak dan tangan untuk mencapai tujuan-tujuan

peningkatan dan pengembangan kebugaran.

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

4. Musikalitas ( musicality) kemampuan seorang untuk bergerak ritmis sesuai dengan irama

yang digunakan sebagai pengiring. Pergerakan sesuai dengan aksen musik, tepat dengan

ketukan pada musik, sesuai dengan tema musik yang digunakan, serta kemampuan

menjiwai ide pada musik tersebut. Musikalitas pelaku pada senam aerobik dilakukan

dengan terlebih dahulu melalui tahap pengenalan terhadap ketukan ( beat), sehingga

pergerakan yang dilakukan tetap dalam irama yang diinginkan. Permulaan lagu yang

berarti sebagai tanda dimulainya gerakan, dipelajari kemudian. Pada tahap ini pelaku

senam aerobik mengenal sekues yang biasanya terdiri dari delapan ketukan (berirama

4/4) ditandai dengan perubahan warna music sengan suara instrument yang menonjol

(misalnya, suara drum yang beruntun, terrompet, dan alat music lainnya).mengenai

berbagai tipe music dan lagu merupakan cara untuk mengasah musikalitas seseorang.

Langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah dengan menghayati lagu sebagai ekspresi

yang diejawantahkan melalui gerakan yang dinamis, semangat,dan gembira. Music

pengiring adalah nyawa dari proses pelatihan senam, untuk itu diperlukan kajian dalam

memilih music/lagu sebagai pengiring ( Widodo, 2011).

Dalam Pamungkas (2010: 10) pembagian senam Aerobik menurut cara melakukan dan

musik pengiring, yaitu:

a) High impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan keras)

b) Low impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan ringan)

c) Discorobic (kombinasi antara gerakan-gerakan aerobik aliran keras dan ringan disko)

d) Rockrobic (kombinasi gerakan-gerakan aerobik dan ringan serta gerakan-gerakan

rockn’roll

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

e) Aerobic sport (kombinasi gerakan-gerakan keras dan ringan serta gerakan-gerakan

kalestetik/kelentukan)

Lynne dalam Hartini (2012: 35) menjelaskan bahwa senam aerobik dibagi menjadi: (1)

low impact. Cocok untuk para manula sesuai dengan ambang rangsang mereka. (2) high impact.

Cocok untuk orang yang terlatih. Ada pula bentuk senam aerobik lain bentuk dari ke dua bentuk

senam aerobik tersebut yaitu senam aerobik mix impact. Dikatakan mix impact karena gerakan

yang dilakukan adalah gabungan dari high impact dan low impact (Lynne, 2001:14).

Sementara itu Soekarno dalam Sudibjo (hal. 2) mengatakan bahwa gerakan senam

aerobik bermacam-macam. Gerakan senam aerobik yang pertama kali diperkenalkan di

Indonesia adalah gerakan dengan benturan-benturan keras dan gerakan yang energik yang

dikategorikan dengan high impact. Pada gerakan, ini ada kalanya kedua kaki tidak berpijak,

seperti gerakan melompat. Gerakan ini dimodifikasi oleh Sadoso tahun 1984, yaitu dengan salah

satu kaki selalu berada di lantai guna mengurangi benturan-benturan yang keras. Modifikasi ini

disebut dengan low impact atau soft impact (aerobik benturan ringan). Modifikasi ketiga disebut

non impact, tanpa menggunakan benturan. Gerakan badan hanya berkisar antara Uitvaal

(memindahkan berat badan) dan navere ( gerak ngeper).

Untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan mempertahankannya, maka latihan senam

harus dilakukan dengan kaidah – kaidah yang benar atau disebut dengan takaran latihan. Takaran

latihan akan membantu memberikan acuan / arahan dalam melaksanakan latihan sehingga latihan

tersebut dapat memberikan hasil dan manfaat yang positif. Oleh sebab itu sudah selayaknya

berolahraga dengan mengikuti takaran latihan yang baik. Ketiga aspek takaran latihan tersebut

adalah

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

Intensitas Latihan

Dosis latihan yang harus dilakukan seseorang berdasarkan program yang disusun

disebut sebagai intensitas latihan. Intensitas latihan yang baik berada dalam rentang 70

– 85 % dari denyut nadi maksimal (DNM). Rentang daerah ini lazim disebut sebagai

Training Zone atau daerah latihan. Suatu latihan yang dilakukan seseorang dinilai telah

memenuhi takaran yang baik apabila denyut nadi latihannya berada dalam rentang 70–

85% dari denyut nadi maksimalnya (DNM).

Tingkat usia sangat berpengaruh terhadap DNM seseorang seperti ditunjukkan

rumus DNM dibawah ini :

Contoh : Andi berusia 20 Tahun. Berapakah DNM dan rentang training zone yang ia

miliki ?

Jawab :

1. Denyut Nadi Maksimum = 220 – Usia (Tahun) = 220 – 20 = 200 (Denyut nadi

maksimal Rita)

2. Training Zone minimum = 70 % x DNM = 70 % x 200 = 140 detak / menit

3. Training Zone maksimum = 85 % x DNM = 85 % x 200 = 170 detak / menit

Jadi Andi memiliki denyut nadi maksimal 200 detak / menit, dengan rentang intensitas

latihan yang baik antara 140 sd 170 detak / menit.

Untuk menghitung jumlah denyut nadi dalam satu menit yaitu ada dua cara mengetahui nya,

yaitu pertama menggunakan alat yang bernama pulse meter. Alat ini umumnya hanya terdapat di

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

laboratorium olahraga dan tersedia secara terbatas. Dengan cara memasukkan jari telunjuk

selama 1 menit, maka secara otomatis hasil penghitungan denyut nadi akan dapat diketahui.

Cara kedua yaitu dengan cara menghitung denyut nadi dengan cara meraba titik denyut nadi

pada pergelangan tangan atau pada panggal leher menggunakan jari telunjuk dan jari tengah.

Cara ini di sebut sebagai palpasi atau menghitung denyut nadi secara manual. Cara ini jauh lebih

sukar dibandingkan dengan penggunaan pulse meter karena dibutuhkan kepekaan dan

ketepaatan yang tinggi dalam mendeteksi dan menghitung denyut nadi, namun dengan bantuan

dan bimbingan para ahli, maka menghitung dengan cara palpasi akan menjadi mudah dan

menyenangkan.

Dalam menghitung denyut nadi selama 1 menit, terdapat beberapa cara menghitung antara lain.

1. Hitung denyut nadi selama 60 detik penuh

2. Hitung denyut nadi selama 30 detik. Hasilnya dikalikan 2.

3. Hitung denyut nadi selama 15 detik. Hasilnya dikalikan 4.

4. Hitung denyut nadi selama 10 detik. Hasilnya dikalikan 6.

5. Hitung denyut nadi selama 6 detik. Hasilnya dikalikan 10.

Lama / durasi Latihan

Lama latihan berbanding terbalik dengan intensitas latihan. Intensitas latihan yang berat

memerlukan waktu yang lebih pendek dibandingan dengan intensitas latihan yang ringan.

Semakin berat latihan maka semakin singkat waktu latihan, semakin ringan intensitas latihan

maka semakin lama waktu latihan. Suatu latihan akan bermanfaat dengan baik bila dilakukan

dengan tempo yang tepat. Latihan dengan tempo yang terlampau lama atau terlalu pendek akan

memberikan hasil yang kurang efektif. Dalam senam aerobik, total waktu latihan yang baik

umumnya antara 30 – 60 menit dalam satu sesi latihan.

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

Frekuensi Latihan

Frekuensi latihan adalah berapa kali latihan intensif yang dilakukan oleh seseorang.

Latihan dapat dikatakan intensif apabila memenuhi dua kaidah di atas yaitu memenuhi takaran

intensitas dan tempo latihan yang baik. Frekuensi latihan untuk senam aerobik disarankan 3 – 5

kali dalam satu minggu. Hal ini dianggap cukup. Apabila frekuensi latihan kurang dari 3 kali

maka tidak memenuhi takaran latihan, sedangkan apabila lebih dari 4 kali maka dikhawatirkan

tubuh tidak cukup beristirahat dan melakukan adaptasi kembali ke keadaan normal sehingga

dapat menimbulkan sakit / over training.

Tahap-tahap melakukan senam aerobik adalah sebagai berikut:

1. Pemanasan selama 10 menit

2. Latihan inti selama 15 – 20 menit

3. Pendinginan/pelemasan selama 5 menit

Ketiga gerakan senam aerobic tersebut memiliki tujuannya masing-masing.

1. Pemanasan

Kegiatan pemanasan atau warming up ini memiliki tujuan untuk meningkatkan elastisitas

otot dan ligamen di sekitar persendian untuk mengurangi resiko cedera. Meningkatkan suhu

tubuh dan denyut nadi sehingga mempersiapkan diri agar siap menuju ke aktivitas utama, yaitu

aktivitas latihan. Dalam fase ini, pemilihan gerakan harus dilakukan dan dilaksanakan secara

sistematis, runtut dan konsisten. Misalnya, apabila gerakan tersebut dimulai dari kepala, maka

urutannya adalah kepala, lengan, dada, pinggang dan kaki. Begitu pula sebaliknya. Berikut

beberapa gerakan senam aerobik dalam pemanasan:

Pemanasan adalah gerakan awal yang wajib dilakukan sebelum melakukan gerakan

senam aerobik yang lainnya.

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

Tujuan secara umum adalah untuk melemaskan otot-otot yang kaku, mengurangi cidera,

meningkatkan suhu tubuh untuk persiapan gerakan berikutnya.

Biasanya, dilakukan selama 10-15 menit.

Pemanasan juga dibagi menjadi 3 bagian, yaitu menggerakkan sebagaan tubuh tanpa

berpindah, menggerakkan seluruh tubuh secara berpindah, dan peregangan

Menggerakkan tubuh tanpa berpindah bisa dilakukan dengan menggerakkan kepala, jalan

di tempat, mengayunkan tangan ke kanan dan ke kiri, serta meletakkan tangan di

pinggang.

Irama musik dalam pemanasan masih wajar dan tidak terlalu cepat.

2. Inti

Selama tahap latihan inti, latihan dipusatkan pada peningkatan denyut jantung. Kecepatan

dan intensitas gerakan ditingkatkan. Banyak dari gerakan bolak-balik senam aerobik dilakukan

pada tahap latihan ini karena gerakan-gerakan tersebut memiliki intensitas tertinggi. Pilihan

lainnya adalah gerakan melompat-lompat, penguatan melalui sebuah gerakan atau mengangkat

berat dari tubuh. Intensitas gerakan aerobik adalah kenaikan pada sesi awal, klimaks pada sesi

pertengahan dan kemudian mereda menuju tahap akhir pelatihan. Fase ini biasanya berlangsung

antara 15 sampai 25 menit tergantung pada keperluannya.

Gerakan awal, disebut juga low impact.

Gerakan puncak atau inti.

Gerakan akhir sebelum pendinginan.

Waktu yang digunakan biasanya antara 40 sampai 55 menit. Tujuan dari gerakan inti

adalah untuk membentuk tubuh menjadi lebih indah.

Gerakan inti lebih keras dan disiplin dibandingkan dengan gerakan pemanasan.

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

Pada gerakan inti, keringat yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan gerakan

pemanasan.

Dalam gerakan inti ini, denyut nadi jadi lebih cepat dibandingkan dengan sebelumnya.

Irama musik dalam gerakan inti sangat cepat dibandingkan gerakan senam aerobik yang

lainnya.

3. Pendinginan

Pada fase pendinginan ini hendaknya melakukan dan memilih gerakan senam aerobic

yang mampu menurunkan frekuensi denyut nadi untuk mendekati denyut nadi yang normal,

setidaknya mendekati awal dari latihan. Pemilihan gerakan senam aerobik untuk pendinginan ini

harus merupakan gerakan penurunan dari intensitas tinggi ke gerakan intensitas rendah.

Berikut gerakan senam aerobik pada saat melakukan tahap pendinginan:

Gerakan yang dilakukan tidak seperti gerakan inti.

Digunakan untuk mengatur pernapasan.

Merupakan fase-fase sebelum mengakhiri senam aerobik.

Gerakan pendinginan adalah gerakan yang bertujuan untuk kembali menormalkan denyut

nadi yang berdetak kencang.

Musik yang diperdengarkan dalam proses pendinginan ini lebih slow dibandingkan pada

bagian pemanasan dan inti.

Ketiga gerakan senam aerobik tersebut adalah gerakan yang wajib ada dalam senam

aerobik. Kegiatan senam tidak bisa disebut sebagai senam aerobik bila tidak ada ketiga unsur

gerakan tersebut dan juga musik pengiring. Selain itu, ada beberapa istilah gerakan senam

aerobic. Berikut beberapa istilah dalam gerakan senam aerobic.

1) Marching

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

Marching adalah gerakan jalan di tempat dengan mengangkat kaki kira-kira setinggi

betis, lutut ditekuk 90 derajat, setiap kaki yang mendarat atau menyentuh lantai dimulai dari

bola kaki dan berakhir ke tumit. Gerakan marching ini dilakukan hanya dengan low impact.

2) Jogging

Gerakan jogging ini ditandai dengan menggerakkan atau menekukkan kaki ke arah

bokong, dengan lutut mengarah ke lantai atau tegak lurus ke bawah, gunakan persendian engkel

dan lutut yang menjadi tumpuan sebagai peredam gerakan. Gerakan jogging ini dilakukan hanya

dengan hingt impact

3) Kicking

Gerakan kicking dalam senam aerobik berbeda dengan teknik gerakan dalam olahraga

lainya sepeti kicking pada permainan sepak bola atau olahraga bela diri, teknik kicking dalam

senam aerobik adalah dengan: mengayun tungkai ke depan atau ke samping dalam keadaan

lurus setinggi pinggang atau lebih. Gerakan kicking ini dilakukan dengan low impact hing

intencity karena gerakan ini cukup banyak menguras tenaga, apalagi kalau melakukannya

menggunakan teknik hight kick.

4) Skiping

Teknik gerak kaki ini merupakan gabungan dari gerakan jogging dan kicking, gerakan ini

ditandai dengan awalan seperti jogging, yaitu adanya tekukan kaki ke arah bokong yang

kemudian menendangkan dan meluruskan kaki tersebut ke depan atau ke samping tidak lebih

tinggi dari pinggang. Teknik gerak skipping ini hanya bisa dilakukan dengan menggunaskan

hight impact.

5) Jumping Jack

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

Lompat kangkang itu adalah sebutan yang sudah populerdi kalangan kita untuk

menjelaskan jumping jack, teknik gerak ini diawali dengan membukakan kedua kaiki selebar

satu setengah bahu sambil melompat, kemudian menutupkan kembali sambil melompat, yang

perlu ditekankan disini adalah kedua kaki mendarat berawal dari bola kaki dan berakhir ke tumit

dengan menggunakan fungsi persendian engkel sebagai peredam gerakan, kemudian sambil

menekukkan lutut untuk meredam gerakan lompat dan jaga arah lutut tetap ke depan. Gerakan

ini hanya dilakukan dengan hight impact.

6) Lunge

7) Knee Up

Memindahkan kaki ke depan, belakang atau ke samping dengan memindahkan sebagian

berat badan, berat badan berada pada ke dua kaki, saat memindahkan kaki, bagian yang

menyentuh pertama adalah bola kaki sampai hampir kearah tumit yang dipindahkan dalam

keadaan lurus, tungkai yang diam ditekuk dengan ujung lutut tidak melebihi ujung kaki atau

diatas ounggung kaki pastikan saat melakukan gerakan ini ada pembebanan pada kedua tungkai.

Gerakan ini bisa dilakukan baik low maupun high impact. Gerakan mengangkat lutut minimal

setinggi pinggang, tungkai atas sejajar dengan lantai tungkai bawah tegak lurus. posisi Kaki bisa

dilakukan dalam keadaan flek (tertekuk) bisa juga telapak kaki dalam keadaan point dengan

mengencangkan engkel sampai kaki mengarah ke bawah. Gerakan ini bisa dilakukan baik low

maupun high impact.

Teknik gerak langkah kaki tidak hanya terbatas pada tujuh teknik gerak dasar langkah

kaki yang di gambarkan di atas, pada umumnya teknik gerak langkah kaki yang ada selain

ketujuh gerak dasar tadi merupakan pengembangan dari gerakan marching, beberapa gerak

pengembangan tersebut diantaranya.

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

Single Step

Teknik gerak kaki melangkah satu langkah ke kanan atau ke kiri, dengan gerakan

terakhir menyentuhkan bola, lutut tumpu agak ditekuk, kedua lutut merapat dan menghadap ke

depan.

Double Step

Gerakan melangkah dua langkah ke kanan atau ke kiri dengan gerakan terakhir

merapatkan kaki dengan menyentuhkan bola kaki, posisi lutut menghadap ke depan, lutut kaki

tumpu agak ditekuk.

Gripevine

Gerakan melangkah dua langkah ke kanan atau ke kiri seperti double step tetapi dengan

menyilangkan kaki ke belakang.

Leg Curl

Gerakan menekuk kaki ke arah bokong.

Heel Touch

Gerakan menyentuhkan tumit kaki ke kanan, ke kiri atau ke depan dengan sedikit

menekuk lutut tumpu, berat badan berada pada kaki tumpu.

Toe Touch

Gerakan menyentuhkan bola kaki ke depan ,kanan atau kiri dengan sedikit menekuk lutut

tumpu, berat badan berada pada kaki tumpu.

Tap Side

Gerakan menyentuhkan bola kaki ke kanan atau kiri dengan sedikit menekuk lutut

tumpu, berat badan berada pada kaki tumpu.

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

V-Step (easy walk)

Gerakan membetuk segitiga atau langkah segi tiga, ke depan atau ke belakang dengan

tetap menjaga arah lutut ke depan.

Mambo

Gerakan melangkahkan salah satu kaki ke depan dan ke belakang dengan kaki yang

lainya tetap berada di tempat.

Squat

Gerakan membuka kaki selebar satu setengah lebar bahu , kemudian menekuk kedua

lutut (half squat atau full squat) dengan posisi ujung lutut tidak melebihi ujung jari kaki.

Twist (hip shake)

Gerakan memutar pinggul ke kiri atau ke kanan, gerakan ini bisa dilakukan dengan cara

low impact ataupun hight impact.

Bounching

Gerakan yang dilakukan dengan cara menekuk dan meluruskan lutut atau gerakan

memamtul.

On The Spot

Gerakan yang dilakukan dengan tanpa memindahkan kedua kaki.

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. 2.1.1. Media ...eprints.ung.ac.id/.../3/2013-1-85201-831409002-bab2-25072013035201.pdfMedia pendidikan di gunakan dalam komunikasi dan interaksi

2.2. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian pada kajian teori diatas,maka dapat di ajukan hipotesis tindakan

sebagai berikut: “jika diterapkan penggunaan melalui media pembelajaran audio visual pada

materi aktivitas ritmik (senam aerobik), maka hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2

Buntulia akan meningkat”.