bab ii kajian teoritis dan hipotesis tindakan 2.1...
TRANSCRIPT
1
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 KAJIAN TEORITIS
2.1.1 Hakekat Permainan Bola Voli
Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah
dilakukan oleh setiap orang. Sebab, dalam permainan bola voli dibutuhkan koordinasi gerak
yang benar-benar bisa diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam
permainan bola voli. (Nuril Ahmadi 2007 : 20). Walaupun begitu, permainan bola voli sangat
cepat berkembang dan merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di
indonesia sesudah cabang olahraga sepak bola dan bulutangkis.
Bola voli adalah permainan yang dilakukan oleh dua regu saling berhadapan yang
dipisahkan dengan jaring dan setiap regu terdiri dari 6 orang.(Teguh Santosa 2010 : 8).
Kepopuleran olahraga ini tampak dari sarana lapangannya yang ada di perdesaan maupun di
perkotaan serta berbagai kegiatan yang diselenggarakan dalam kejuaraan
antarsekolah,antarinstansi, antarperusahaan, dan lain-lain.
Dalam permainan bola voli ada beberapa bentuk teknik dasar yang harus dikuasai.
Teknik-teknik dalam permainan bola voli terdiri atas servis, passing bawah, passing atas,
block, dan smash.
Dalam permainan bola voli tentunya memiliki sarana dan prasarana yang harus
digunakan untuk permainan tersebut,diantaranya meliputi:
2
1. Lapangan
a. Lapangan permainan bola voli berbentuk empat persegi panjang dengan
ukuran panjang 18 meter dan lebar 9 meter. Lapangan dikelilingi oleh daerah
bebas selebar 3 meter dengan suatu penghalang setinggi 7 meter dari
permukaan lapangan permainan.
b. Untuk kompetensi internasional yang resmi, daerah bebas itu harus berukuran
minimal 5 meter dari garis samping dan 8 meter dari garis akhir. Penghalang
ruang bebas harus brukuran minimal stinggi 12,50 meter dari permukaan
lapangan permainan.
Gambar : lapangan volly ball (http// bens-java.blogsfot.com.2013/-04-01-archive.html.)
3
c. Garis batas lapangan
Dua garis samping dan dua garis akhir menandai batas-batas lapangan
permainan. Baik garis samping maupun garis akhir termasuk kedalam
ukuran lapngan permainan.
Garis tengah (poros) membagi lapangan permainan menjadi dua petak
lapangan yang masing-masing berukuran 9 x 9 meter. Garis ini terentang
di bawah net dari garis samping ke garis samping lainnya.
Semua garis lapangan lebarnya 5 cm, harus berwarna terang, dan berbeda
warna dari warna lantai.
d. daerah lapangan permainan
daerah depan
daerah depan pada setiap petak lapangan dibatasi oleh poros (garis tengah)
dan garis serang yang berjarak 3 meter dari
Gambar : lapangan volly ball (http// phyical fitnessme.blogsfot.com
4
Daerah servis
Daerah servis lebarnya 9 meter dan berada di belakang garis akhir. Sisi-
sisinya dibatasi oleh dua garis pendek, masing-masingnya 15.
Daerah pergantian
Daerah pergantian adalah perpanjangan dari kedua garis serang di dekat
meja pencatat.
Daerah pemanasan
Untuk kompetisi yang dilaksanakan FIVB, daerah pemanasan berukuran 3
x 3 meter. Tempatnya adalah di sudut samping bangku cadangan di luar
daerah bebas.
2. Net
a. Lebar net 1 meter dan panjangnya 9,50 meter dipasang secara vertikal di
atas garis tengah (poros tengah) lapangan.
b. Mata jali dari net berukuran 10 cm persegi dan berwarna hitam.
c. Pada tepian atas net diberi pita horizontal selebar 5 cm, pita tersebut
terbuat dari kanvas putih yang dilipat dua dan dijahitkan sepanjang tepian
atas net.
d. Di dalam pita tersebut terdapat seutas tali baja yang kuat untuk
mengikatkan dan menegangkan bagian atas net ke tiang.
e. Di tepi bawah net (tanpa pita horizontal) terdapat seutas tali. Tali tersebut
dimasukan ke mata-mata jala untuk mengikatkan dan menegangkan
bagian bawah net ke tiang.
f. Pita samping, dua buah pita putih dengan lebar 5 cm dan panjang 1 meter
dipasang pada setiap sisi net. Pita tersebut tegak lurus pada titik potong
5
garis samping dengan garis tengah. Kedua pita di samping itu dianggap
sebagai bagian dari net.
Gambar : Net ( http// Sapuan tomo.blogspot.com/2012/08/makalah-bola-voli-html.
g. Antena
Antena ialah tongkat yang lentur dengan panjang 1,80 meter dan
diameter 10 mm.
Antena terbuat dari fiber glass atau bahan sejenisnya.
Dua antena masing-masing dipasang pada sisi luar setiap pita samping.
Tepat diatas perpotongan garis samping dfan garis tengah.
Antena dianggap sebagai bagian dari net dan batas-batas samping
ruang lintasan bola.
Tinggi setiap antena di atas net adalah 80 cm, lebih baik warna merah
dan putih.
h. Tinggi net
Tinggi net untuk putra adalah 2,43 meter dan untuk putrid 2,24 meter.
6
Tinggi net harus diukur dari tengah-tengah lapangan dengan tongkat
pengukuran.
Kedua ujung net (di atas garis samping) harus mempunyai ketinggian
yang sama dari permukaan lapangan dan tidak boleh lebih dari 2 cm di
atas ketinggian net yang resmi.
i. Tiang net
Tiang pemancang net harus bulat dan licin dengan ketinggian 2,55 cm,
sebaiknya dapat diatur ketinggianya.
Tiang harus didirikan secara kuat di lantai dengan jarak 0,50 – 1 meter
dari setiap garis samping.
Dilarang mendirikan tiang di lantai dengan menggunakan tali penegak
atau dengan cara lain yang dapat membahayakan.
3. Bola
a) Karakteristik/standar ketentuan bola
Bola terbuat dari kulit lunak dan lentur, atau bahan kulit sintesis dan
sejenisnya.penggunaan bahan sintesis,harus mendapat
persetujuan/pengesahan dari FIVB. Beberapa ketentuan mengenai bola
antara lain sebagai berikut:
Warna : seragam dan terang
Keliling : 165 – 167 cm
Berat : 200 – 280 gram
Tekanan udara : 0,30 – 0,325 kg/cm2 atau 294,3 – 318,82 mbar
7
Gambar : Bola Voli ( http// id.wikipedia.org/wiki/bola-voli
b) keseragaman bola
keliling, berat, tekanan udara, tipe (bentuk), warna, dan sebagainya untuk
semua bola yang dipergunakan dalam suatu pertandingan harus sesuai
dengan ketentuan.
c. sistem tiga bola
dalam kompetisi internasional yang resmi dipergunakan tiga bola. Selain
itu, harus ada enam penjaga bola, empat di tempatkan di setiap sudut daerah
bebas dan dua orang di belakang para wasit.(Nuril Ahmadi 2007 : 18).
Sarana dan prasarana di atas adalah gambaran untuk tingkat nasional atau standar,
sedangkan untuk SMP sarana dan prasarana ini dimodifikasi sehingga siswa mampu ataupun
terampil dalam melakukan smash. Adapun yang dimodifikasi yaitu:
tinggi net 2,15 meter untuk putra, dan untuk putri 2,05 meter.
Lapangan 12,00 6,00 meter .
Bola voli ukuran nomor 3.
Jumlah pemain 4 orang.
8
2.1.2 Hakekat Smash
Pada permainan bola voli hal yang paling didambakan adalah melakukan smash-
smash yang gemilang, karena smash bila dibandingkan dengan teknik atau gerak dalam
bermain voli lainnya adalah cara yang tepat untuk mendapatkan angka.
Hal ini seperti dikemukakan oleh Dieter Beutelstahl (2008 : 24) “smash merupakan
suatu keahlian yang esensial, cara yang termudah untuk memenangkan angka”. Seorang
pemain yang pandai melakukan smash, atau dengan istilah asing disebut “Smasher” harus
memiliki kegesitan dan pandai melompat serta mempunyai kemampuan memukul bola
sekeras mungkin. Pemain yang memiliki keahlian ini dapat digolongkan pemain penyerang
yang baik.
Ada empat jenis smash, yaitu:
1. Frontal smash atau smash depan
2. Frontal smash dengan twist atau smash depan dengan memutar
3. Smash dari pergelangan tangan
4. Dump atau smash tipuan. Dieter Beutelstahl (2008 : 25).
Pukulan keras atau smash, disebut juga spike merupakan bentuk serangan yang paling
banyak dipergunakan dalam upaya memperoleh nilai oleh suatu tim. Pukulan smash banyak
macam dan variasinya. Smash adalah pukulan bola yang keras dari atas kebawah, jalannya
bola menukik. ( Nuril Ahmadi 2007 : 31).
Konsep dasar spike terbagi ke daam empat tahapan, yaitu awalan, tolakan, saat
melayang di udara, pemukulan dan pendaratan. Teknik melakukan awalan dimulai dengan
pengaturan jarak awalan. Selanjutnya, melangkah atau berlari kearah bola dengan irama
langkah yang teratur dan sesuai dengan umpan bola.
9
Sumber gambar: (http://muslimin40porf.wordpress.com/79).
Bersamaan dengan langkah ketiga (langkah terakhir) kedua lengan bergerak dngan
cepat dan siku lurus, kemudian berayun kebelakang untuk mengambil momentum. Langkah
terakhir tersebut menentukan posisi tolakan, yaitu sejangkauan tangan.
Posisi tolakan untuk melakukan lompatan sangat mempengaruhi kualitas lompatan.
Oleh karena itu, selain menempatkannya sejangkauan tangan terhadap bola, juga jarak kedua
kaki dianjurkan kira-kira 10-30 cm. pada saat melayang, tangan pemukul ditarik seluas-
luasnya ke belakang kepala, tangan lainnya menjaga keseimbangan, pandangan selalu ke
bola, serta sikap tubuh melenting seperti busur.
10
Sumber gambar: (http://muslimin40porf.wordpress.com/79).
Gerakan memukul bola merupakan perpaduan aksi lengan pukul (dalam keadaan
terbuka) bentuk togok ke depan dari sikap menyerupai busur lecutan pergelangan tangan dan
mempertahankan keseimbangan di udara. Agar semua ini dapat bergerak secara simultan dan
saling mendukung, diperlukan hal-hal penting sebagai berikut: pada waktu bola bersentuhan
dengan pukul, siku dalam keadaan lurus, gerakan pergelangan tangan, kekuatan otot
memadai, serta bola dipukul pada bagian atas-belakang.
11
Sumber gambar: (http://muslimin40porf.wordpress.com/79).
Posisi dasar mendarat adalah ditempat kita melakukan tolakan atau sedikit di depan,
pendaratan dilakukan dengan kedua kaki mengeper (hindari mendarat dengan satu kaki).
Sumber gambar: (http://muslimin40porf.wordpress.com/79)
12
Macam-macam teknik smash pada permainan bola voli:
1. Berdasarkan arah bola hasil pukulan:
a. Cross court smash
b. Straight smash
2. Berdasarkan kecepatan/kurva jalanya bola hasil pukulan:
a. Strong smash
b. Lob
c. Drive
3. Berdasarkan tinggi umpanya:
a. Open smash
b. Quick smash
c. Semi quick
d. Push smash.(Drs. Nuril Ahmadi 2007 : 32)
Selanjutnya menurut Budi Sutrisno dan Muhammad Bazin Khafadi (2010 : 8) “smash
atau spike adalah pukulan serangan yang keras, dengan arah menukik dan mematikan”.
lebih lanjut smash adalah tindakan memukul bola ke bawah dengan kekuatan besar,
biasanya meloncat ke atas, masuk ke bagian lapangan berlawanan
.(http://muslimin40porf.wordpress.com/79). . Hal itu dapat dilihat dari kerasnya bola yang
dihasilkan bahwa teknik smash datangnya bola lebih keras dan lebih menyulitkan bagi
penerima bola. Semua sikap memukul bola ke daerah lawan kecuali servis dan blok adalah
merupakan pukulan serangan. Ada tiga metode penyerangan yang semuanya menjadi efektif
yaitu melakukan tip : spike, pelan dan smash, keras. Teknik smash digunakan sebagai senjata
untuk menyerang dan mengumpulkan angka dalam permainan bola voli. Mengingat
pentingnya hal tersebut maka pelaksanaan teknik smash dalam pertandingan harus efektif
13
Disisi lain Sodikin Chandra dan Achmad Esnoe Sanoesi (2010:19) Menyatakan
bahwa smash adalah pukulan bola yang keras dan menukik kelapangan lawan. Smash atau
spike dalam bola voli merupakan hal yang sangat digemari oleh setiap orang, karena melauli
smash dapat mematikan pergerakan lawan, sehingga banyak menghasilkan point (angka).
Disamping itu menurut Roji (2007 : 13) “smash merupakan gerak memukul bola
dengan keras dengan arah menukik dan mematikan”.
Sehingganya smash dapat diartikan gerak untuk melakukan pukulan yang keras dari
arah atas menuju kerah mana saja.
2.1.3 Hakekat Pembelajaran Pendekatan Taktis
Ada dua pendekatan yang umumnya diterapkan dalam pembelajaran olahraga, yaitu
pendekatan teknis dan pendekatan taktis. Pendekatan teknis menekankan pembelajaran teknik
dari suatu permainan, sedangkan pendekatan taktis menekankan pada taktik dari suatu
permainan dalam cabang olahraga.(Sucipto 2001 : 3). Pendekatan taktis pada hakekatnya
adalah suatu pendekatan pembelajaran keterampilan teknik dan sekaligus diterapkan dalam
situasi permainan. Tujan utama dari pendekatan taktis dalam pembelajaran adalah untuk
meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep bermain yang sesunggunya.
Menurut Beltasar Tarigan (2001 : 9) “pendekatan taktis adalah pmbelajaran yang
yang menekankan pada aspek bagaimana membelajarkan untuk memahami konsep bermain”.
Hal ini juga memiliki tujuan, yaitu meningkatkan kesadaran para siswa mengenai konsep
bermain dengan menerapkan atau mengaplikasikan faktor teknik yang tepat sesuai dengan
situasi dan kondisi yang muncul selama permainan berlangsung.
Selanjutnya menurut Ucup Yusup Dkk (2001 : 82) menyatakan bahwa pendekatan
taktis adalah pendekatan yang menekankan pada : (1) Bermain dan penempatan belajar
14
keterampilan teknik dalam konteks bermain, (2) memberikan siswa untuk melihat relevansi
keterampilan teknik pada situasi bermain yang sebenarnya.
Secara khusus, esensi pengajaran melalui pendekatan taktis yaitu pendekatan taktis
berusaha menghubungkan kemampuan taktis bermain dan keterampilan teknik dasar dengan
menekankan pemilihan waktu yang tepat untuk melatih teknik dasar dan aplikasi daripada
teknik dasar tersebut dalam keterkaitannya dengan kemampuan taktis bermain.atas dasar
tersebut, sasaran dari proses pengajaran melalui pendektan taktis adalah : meningkatkan
tampilan bermain siswa, dengan melibatkan kombinasi dari kesadaran taktis dan penerapan
keterampilan teknik dasar kedalam bentuk permainan yang sesungguhnya.(Danu Hoedaya
2001 : 17).
Dasar-DasarUntukPendekatanTaktis
(1) Minat dan kegembiraan Pendekatan tradisional biasanya menekankan pada penguasaan
keterampilan teknik dasar. Contoh pendekatan ini, misalnya dalam pembelajaran bulu
tangkis, pemain sering ditugaskan belajar mengembangkan teknik servis, pukulan di atas
kepala, drop short, dan smesh dengan mengkonsentrasikan pada unsur-unsur yang lebih
spesifik dan terpisah dari keterampilan bermain.
Meskipun bentuk pembelajaran ini dapat meningkatkan keterampilan teknik, hal ini telah
banyak dikritik, yaitu keterampilan diajarkan sebelum siswa dapat mengerti keterkaitannya
dengan situasi bermain yang sesungguhnya. Hasilnya dapat menghilangkan esensi dari
permainan. Padahal proses pembelajaran permainan merupakan sebuah rangkaian dari
bermacam latihan keterampilan teknik dan taktik yang terpadu.
Pendekatan taktis memberikan alternatif, satu jalan keluar yang memungkinkan siswa dapat
mempelajari teknik dalam situasi bermain. Penelitian dan pengalaman lain menunjukan
bahwa melalui pendekatan taktis guru dan siswa termotivasi untuk belajar keterampilan
15
bermain secara lebih baik. Keistimewaan lain dari pendekatan taktis adalah urutan
pembelajaran yang alamiah, yang meminimalkan proses pembelajaran yang kurang sesuai
dengan tahap-tahap perkembangan siswa.
(2) Pengetahuan Sebagai Pemberdayaan
Keputusan yang tepat seperti Apa yang harus dilakukan di dalam situasi bermain adalah
sesuatu yang penting. Kesalahan yang sering terjadi dalam olahraga, biasanya terjadi pada
siswa pemula, yaitu mereka kurang memahami situasi dan kondisi permainan yang
sesungguhnya.
Keunikan dari bermain terletak pada proses membuat keputusan untuk melakukan teknik
yang tepat. Jika siswa kurang memahami kondisi bermain, kemampuan mereka untuk
mengidentifikasi teknik yang benar dalam satu situasi tertentu akan terganggu.Untuk
meningkatkan pemahaman bermain hanya dapat diperoleh melalui pembelajaran pada
kesadaran taktik.
(3)Transfer Pemahaman dan Penampilan Melalui Bermain
Transfer dalam pembelajaran penjas yang dimaksudkan adalah kesanggupan seseorang untuk
menggunakan kecakapan, keterampilan, pengetahuan, dan lainnya yang diperoleh melalui
pengalaman dan latihan ke dalam situasi yang baru. Dalam hal ini, salah satu keuntungan
pendekatan taktis adalah dapat membantu siswa menstranfer suatu pemahaman bermain dari
satu permainan kepermainan lainnya yang sejenis.
Masalah-masalah taktik yang terdapat dalam permainan saling menyerang seperti sepak bola,
hockey lapangan, dan bola basket adalah sama. Pengalaman menunjukan bahwa pemain
sepak bola yang baik adalah mereka yang memiliki pengalaman pada hockey lapangan,
hockey es, bola basket, atau olahraga-olahraga lain yang bersifat invasion games. Mereka
16
memahami aspek-aspek ruang yang dapat diterapkan pada olahraga lain yang sejenis.
Untuk mengembangkan sistem klasifikasi dalam pembelajaran permainan, guru dapat
memilih beberapa bentuk permainan yang memiliki taktik bermain yang sama. Salah satu
alternatif untuk menggunakan sistem pengklasifikasian ini adalah pemilihan bentuk kategori
permainan. Hal ini dapat membantu siswa dan guru untuk lebih memahami dan menghayati
hakikat permainan berdasarkan kesamaan-kesamaan taktik dalam kategori tersebut.(Ucup
Yusup dkk 2001:89).
Secara spesifik, tujuan pembelajaran dengan pendekatan taktis adalah:
1) Meningkatkan penguasaan kemampuan bermain sepak bola melalui keterkaitan antara
taktik bermain dengan perkembangan keterampilan.
2) Memberikan kesenangan pada siswa dalam melakukan aktivitas latihan.
3) Meingkatkan siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam
permainan.
4) Meningkatkan kemampuan siswa untuk membuat keputusan yang tepat dalam
menghadapi situasi dan kondisi yang sedang berlangsung dan selalu berubah-ubah.
5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menikmati suasana latihan dengan
penuh semangat dan menggairahkan serta tidak membosankan.(Beltasar Tarigan
2001: 7)
Dengan demikian pendekatan taktis adalah rangkaian dari pembelajaran
keterampilan teknik dasar yang diajarkan sekaligus dengan kemampuan taktis
bermain unuk mengetahui bentuk permainan yang sesungguhnya.
2.1.4 Indikator Kerja
Maksimal 75 % dari jumlah siswa yang diteliti telah menguasai keterampilan smash
dengan baik, maka penelitian tersebut dianggap berhasil dan selesai.
17
2.2 HIPOTESIS TINDAKAN
Melihat kajian teoritis diatas maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah
Dengan menggunakan pembelajaran pendekatan taktis, siswa dapat meningkatkan kemapuan
smash pada permainan bola voli.