bab ii kajian teoritiseprints.ung.ac.id/5292/5/2013-1-85201-831409137-bab2... · 2.1.2 teknik dasar...
TRANSCRIPT
8
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Kajian Teori
2.1.1. Hakekat Permainan Softball
Olahraga Softball lahir di Amerika Serikat yang diciptakan oleh George
Hancoc pada tahun 1887 di kota Chiccago. Semula, permainan ini hanya sebagai
rekreasi dan dimainkan dalam ruangan tertutup. Daya tarik utama adalah
permainan ini dapat dimainkan oleh semua usia, baik pria maupun wanita.
Perkembangan selanjutnya, terbentuklah Federasi softball internasional dan lahir
pula peraturan – peraturan permainan ini. Terutama untuk pertandingan antar
Negara. Untuk pertemuan ini biasanya diawali dengan kejuaraan nasional dan
regional dibelahan Negara peserta.Softball merupakan perkembangan dari
olahraga sejenis yaitu bisbol (Baseball) atau hardball ( Suharja 2010 : 104 ).
a. Peraturan yang penting untuk diperhatikan dalam permainan softball
Menurut Suranto (2010 : 16) regu yang mendapat giliran memukul,maka
setiap pemain mendapatkan kesempatan tiga kali memukul dengan ketentuan
bila pukulan yang pertama atau kedua baik pemukul harus segera lari.
Peraturan yang penting untuk diperhatikan pemain sebagai berikut :
1) Satu regu terdiri dari 9 orang pemain
2) Pergantian pemain harus memberitahukan kepada umpire/ wasit
3) Pemain yang sudah diganti tidak boleh bermain lagi
9
b. Peraturan untuk pemain sebagai berikut
1) Untuk menentukan siapa yang menjadi partai penjaga (home team/HT)
dan siapa partai pemukul (Visiting team/VT) harus dilakukan undian /
toss dengan uang logam.
2) Permainan dilakukan dalam 7 inning. Untuk pertandingan antar sekolah
dapat dibatasi dengan waktu 1 ½ jam, tetapi dengan catatan sudah
mencapai inning penuh (perjanjian setempat)
3) Apabila satu regu tidak dating dilapangan pada waktu bertanding, regu
dinyatakan kalah dan regu yang menang mendapat nilai 7-0.
4) Nilai tidak dihitung bila terjadi bersamaan dengan terjadinya out yang ke-
3 di first-base atau dikatuk ditempat lain (sebelum mencapai base)
(http//www.Scribd.com/doc/47776/baseball-dan-softball-1)
c. Peraturan tentang nilai sebagian berikut :
1) Menurut Faridha (2010 : 18) setiap pelari dengan pukulan yang baik dan
dapat kembali dengan selamat melampaui “home base” mendapatkan
nilai 1 (satu)
2) Dalam permainan softball, pemain jaga dapat dibedakan menjadi dua
yaitu : infielders ialah left fielders, centerfielders, dan right fielders.
3) Posisi jaga mereka diluar lapangan segi empat.
d. Lapangan permainan softball
Dalam permainan yang sebenarnya, permainan softball pada sebuah lapangan
yang berbentuk bujur sangkar dengan ukuran :
10
1) Panjang tiap–tiap sisinya : 16,76 meter
2) Jarak home base ke tempat pelempar : 13,07 meter
3) Tempat pelempar bending : 60 x 15 cm
4) Terdapat tiga tempat hingga pelari yang dinamakan Base, yakni base I,
base II, base III sedangkan base IV merupakan temapy memukul, ukuran
base itu sendiri 38 x 38 cm kecuali IV (home base) berukuran 42,5 – 43
x21,5 cm
5) Peralatan pokok yang digunakan dalam permaian softball
Menurut Sarjono (2010 : 30) peralatan dalm olahraga softball terdiri atas
alat pemukul, bola, sarung tangan, dan tempat hinggap (base). Peralatan
pokok yang digunakan dalam permaian di antaranya adalah :
a) Glove, yakni sarung tangan untuk menangkap bola dengan berat
283,33 gram yang terbuat dari kulit.
b) Bat (pemukul), yakni untuk memukul bola berukuran panjang 86,5
cm.
c) Bola, yang berukuran beratnya tidak lebih dari 700 gram, keliling
30,5 cm.
d) Tempat hinggap (base), base dapat dibuat dari karet, kanvas, atau
kayu yang bentuknya pipih serta sebaiknya berwarna putih.
Menurut Kurniawan (2012 : ) Softball adalah permainan berbeda dari
bisbol/basseball.karena lebih pada aplikasi daripada dalam peraturan.Sampai
1996, di Indonesia olahraga softball masih dianggap sebagai olahraga kaum
wanita. Akan tetapi setelah melihat Asean game di Bangkok, diketahui bahwa
11
kaum pria juga bermain Sooftball. Melihat keterbukaan ini, Indonesia mulai
serius. Perkembangan mulai tampak di Jakarta, Bandung, Palembang, Semarang,
dan Surabaya.
Melihat perkembangan yang sangat pesat dan softball menjadi olahraga
masyarakat, maka dibentuklah organisasi softball yang bernama “Perserikatan
Baseball dan Softball Amatir Seluruh Indonesia (PERBASASI)”. Kejuaraan
nasional diadakan pada 1967 di Jakarta. Pada PON VII 1969 di Surabaya,
Softball merupakan salah satu cabang yang dipertandingkan.
2.1.2 Teknik Dasar Bermain Softball
Teknik dasar yang terdapat dalam permainan Softball berkaitan erat
dengan taktik dan strategi pertahanan dan menyerang. Teknik dasar yang utama
dalam Softball antara lain : teknik memukul, teknik melempar, teknik
menangkap, dan teknik sliding disamping teknik – teknik yang lain. Dibawah ini
akan dibahas mengenai teknik – teknik untuk bertahan dan menyerang yakni
melempar, menangkap dan memukul bola.
A. Teknik Melempar Bola
Menurut Sutrisno (Sutrisno 2010 : 27 ) Lemparan dalam softball dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu lemparan atas (overhand throw),lemparan samping
(sidehand throw),dan lemparan bawah (underhand throw). Sebelum membahas
ketiga lemparan tersebut secara rinci perlu dibahas tentang cara memegang bola.
12
Gambar 1
Cara memegang bola yang dilakukan oleh pemain akan berpengaruh pada
lemparan yang akan dilakukan. Kesalahan – kesalahan melakukan lemparan dapat
dicegah, jika para pemain memahami dan dapat melakukan cara memegang bola
dengan selayaknya. Ada tiga jenis cara memegang bola diantaranya sebagai
berikut :
1) Pegangan 4 jari (Four Finger Grip)
Cara memegang bola dengan four finger grip adalah menempatkan kelima
bagian jari pada sekeliling bola sedemikian rupa menjadi satu genggaman.
Jalannnya bola akan terjadi putaran samping, sehingga arah bola ke samping luar.
Hal tersebut terjadi karena pengaruh dari lecutan jari kelingking terhadap bola
pada saat pelepasan. Lintasan jalan bola akan parabol kesamping, sehingga bola
lambat dan ketepatan lemparan terhadap sasaran berkurang.
13
2) Pegangan 3 jari (Three Finger Grip)
Cara memegang bola tiga jari adalah suatu bentuk pegangan terhadap bola
menempatkan atau meletakkan tiga jari yaitu jari telunjuk, jari tengah, dan jari
manis pada bagian atas bola. Disanggah dengan jari kelingking dabn ibu jari pada
bagian bawah bola. Lintasan jalannya bola mendatar dengan putaran ke arah
belakang, Karena pengaruh lecutan dari tiga jari tangan tersebut.
3) Pegangan 2 jari (Two Finger Grip)
Cara memegang bola dengan dua jari adalah suatu bentuk pegangan
terhadap bola dengan menempatkan/meletakkan jari telunjuk dengan jari tengah
pada bagian atas bola, dengan disanggah oleh ketiga jari lainnya pada bagian
bawah bola. Pegangan ini menghasilkan putaran bola kea rah belakang (Back
spin) sehingga lintasan jalannya bola mendatar karena pengaruh putaran nola
kearah belakang akibat gerakan lecutan tangan terhadap bola dari kedua jari pada
bagian atas bola.
a. Teknik Lemparan Atas (Overhand Throw)
Santoso (2010 : 141) menjelaskan bahwa melempar bola melambung
Cengkeraman harus dijaga konstan sehingga pemain dapat mengembangkan suatu
kontrol dan ritme yang baik dalam melakukan lemparan. Kontrol bola yang
banyak digunakan adalah mencengkeram bola di antara ibu jari dan jari telunjuk
serta jari tengah. Lemparan atas ini biasanya digunakan untuk melempar bola
14
kesasaran yang jauh. Mekanisme gerakan yang terjadi pada teknik lemparan atas
adalah sebagai berikut :
1) Sikap Awal
Berdiri dengan posisi kaki sedemikian rupa sehingga badan dalam keadaan
seimbang untuk melakukan gerakan melempar. Kaki kiri melangkah ke depan,
pegang bola di dalam glove dengan grip yang cocok. Konsentrasikan pandangan
dan pikiran kea rah lemparan yang akan dituju.
2) Gerakan melempar bola
Angkat kaki kiri menyilang ke depan, berat badan dpindah kaki tumpu
atau kaki kanan, tarik tangan kanan ke belakang dengan diikuti putaran bahu ke
belakang. Gerakan melempar selanjutnya, pindahkan berat badan ke kaki kiri
dengan meletakkan kaki dan agak ditekuk, bersamaan dengan itu lemparkan bola
dengan mengayun lengan dengan pergerakkan /lecutan tangan di atas kepala serta
bahu berputar ke depan.
3) Gerakan Lanjutan
Gerakan akhir dari melempar bola atas adalah gerakan lanjutan yang
dilakukan setelah bola terlepas dari lecutan tangan, seolah-olah gerakan mengikuti
gerak bola yang terlempar ke depan. Gerakan terakhir, posisi kaki kiri melangkah
sejajar dengan kaki kanan.
15
b. Teknik Lemparan Bawah (Under Hand Toss)
Menurut Khafadi ( 2010 : 26 ) Lemparan bawah digunakan biasanya
dalam keadaan darurat dan dilakukan dalam waktu yang cepat,posisi tubuh
membungkuk dengan kedua kaki ditekuk. Lemparan bawah adalah suatu
lemparan yang dilakukan dengan cepat dan dilakukan dari jarak dekat. Teknik
lemparan ini bukanlah teknik lemparan pitcher untuk memberikan bola pada
batter.
Mekanisme/tahap-tahap teknik lemparan bawah antara lain :
1. Sikap Awal
Posisi sikap awal melakukan lemparan bawah bukan faktor dominan,
karena lemparan bawah ini adalah kelanjutan dari penerimaan/menangkap bola
yang berasal dari bola bergulir maupun bola melambung.
2. Gerakan melempar bola
Setelah menerima bola atau menangkap bola, ayunkan lengan ke belakang
dekat dengan badan atau kaki sesuai dengan posisi saat menerima bola. Setelah itu
pindahkan berat badan ke depan, ayunkan lengan dari belakang dengan gerakan
menjulurkan tangan ke depan secara lambat, disertai dengan mencondongkan
badan ke depan dan berat badan pada kaki di depan. Lemparan dengan cara ini
dilakukan tanpa ada lecutan dari pergelangan tangan.
16
3. Gerakan lanjutan
Setelah bola terlepas dari tangan, gerakan lengan diluruskan mengikuti
jalannya bola kea rah sasaran, disertai pandangan dan perhatian menuju sasaran.
Bersamaan dengan itu, pindahkan kaki belakang ke depan untuk mengikuti
keseimbangan badan.
c. Teknik Lemparan Samping (Slide Hand Throw)
Teknik lemparan samping ini biasanya dipergunakan untuk melempar
pada jarak dekat dengan memerlukan waktu yang cepat. Jalannya bola teknik ini
bergerak lurus dan lebih cepat mencapai sasaran. Lemparan ini biasanya
dipergunakan pemain in field yang membutuhkan kecepatan dan keakuratan
tangkapan bola.
Tahapan – tahapan teknik lemparan samping adalah :
1. Sikap Awal
Berdiri pada kedua kaki dengan jarak selebar bahu. Ini untuk memperoleh
keseimbangan dan melakukan gerakan dengan lebih leluasa. Miringkan posisi
badan, tarik tangan kiri ke belakang dengan memutar pinggang, pindahkan berat
badan pada kaki belakang, bisa dengan melakukan striding (mengangkat/menarik
kaki ke atas) mendekati kaki belakang.
2. Gerakan melempar bola
Menurut Sutrisno ( 2010 : 26 ) Pada waktu melempar lengan bawah sejajar
dengan bahu dan sedikit lecutan pergelangan tangan.Lemparkan bola mulai dari
17
belakang, melalui samping badan di bawah bahu kea rah sasaran. Posisi lengan
setinggi pinggang horizontal dan sejajar dengan tanah. Lepaskan bola dengan
lecutan pergelangan tangan untuk member kecepatan jalannya bola.
3. Gerakan lanjutan
Setelah bola terlepas dari pergelangan tangan, gerakan tangan seolah-olah
mengikuti jalannya bola kearah sasaran, berakhir disebelah/sisi badan si pelempar.
Berat badan yang semula berada di belakang, kemudian ke kaki depan.
Selanjutnya tarik kaki belakang sejajar. Gerakan ini berfungsi sebagai
keseimbangan.
d. Teknik Lemparan Pitcher
Lemparan pitcher adalah suatu teknik lemparan yang dilakukan untuk
memberi lambungan kepada pemukul/batter pada awal permainan. Lemparan
tersebut harus masuk pada zona yang sah/strike zona, yaitu setinggi lutut dan di
bawah bahu, di atas home base.
Gambar 2.
18
Menurut Sutarmin ( 2010 : 46 )untuk dapat melempar dengan baik perlu
memperhatikan beberapa factor sebagai berikut seperti kaki kanan sedikit ditarik
kebelakang,berat badan diletakkan pada kaki kanan,badan sedikit serong dan
waktu melempar dapat diikuti dengan melangkahkan kaki kedepan satu
langkah.Lemparan pitcher ada dua macam yaitu teknik slingshot dan teknik
windwill.
1) Teknik Slingshot
Teknik ini adalah lemparan bola yang dilakukan oleh pitcher dengan cara
mengayun lengan ke belakang dengan pelan,kemudian ayunkan kembali ke depan
dengan cepat dan kuat di ikuti oleh pelepasan bola.Gerakan lengan berayun
seperti gerak bandul dengan sudut tidak lebih dari 180 derajat,berporos pada
persendian bahu.Lemparan ini sangat cocok untuk atlet pemula,karena gerakannya
yang sangat mudah.
2) Teknik Wildmill
Teknik lemparan pitcher ini adalah lemparan bola yang di lakukan dengan
memutar lengan dari bawah ke atas,kemudian ke belakang dilanjutkan dengan
ayunan ke depan,berporos pada persendian bahu,memutar 360 derajat. Dengan
lintasan yang panjang sehingga menambah pelepasan bola lebih kencang atau
cepat.
19
e. Lemparan Pitcher Yang Sah
Untuk melakukan lemparan, pitcher harus siap pada posisi menginjak
pitcher plate.
1) Bola berada pada kedua tangan di depan badan.
2) Pelepasan bola yang sah kearah batter dilakukan dengan lemparan bawah
tangan.
3) Salah satu dari kaki pitcher harus selalu menempel pada pitcher plate
sampai bola terlepas dari tangan. Melepas kaki harus diseret dan tetap
menempel tanah.
4) Sebelum menentukan lemparan pitcher harus diam dan menghadapkan
bahu segaris dengan base I dan base II.
5) Tangan harus berada dibawah pinggang dan pergelangan tangan tidak
boleh lebih tinggi dari siku.
6) Setelah pelepasan bola, maka diikuti dengan gerakan lanjutan dari lengan
dan pergelangan tangan ke muka melewati garis lurus dari badan.
f. Lemparan Pitcher Yang Salah
Berikut ini gerakan-gerakan pitcher yang dianggap tidak sah/salah :
1) Kaki terlepas dari pitcher plate
2) Langkah melakukan lemparan pitcher tanpa henti.
3) Terhenti untuk mengayun tangan kebelakang dan ke depan.
4) Gerakan ayunan ke belakang dan ke depan tidak menjadi satu kesatuan.
20
5) Gerakan ayunan lengan kembali bersama lagi ke depan badan tanpa
melepas bola.
6) Maju ke depan lebih dari dua langkah dari posisi pitcher plate.
7) Terjadi langkah kecil pada salah satu kaki yang berada pada pitcher plate.
8) Melangkah ke belakang dengan mengangkat kaki dari pitcher plate.
9) Pitcher melakukan gerakan melempar bola tanpa pelepasan bola.
10) Kaki bagian belakang tidak berada/menyentuh pitcher plate selam dalam
posisi melempar.
11) Ayunan lengan terlalu jauh dari posisi badan pitcher.
B. Teknik Menangkap Bola
Menangkap bola adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk
dapat menguasai bola dengan bantuan glove dari hasil pukulan atau lemparan
teman. Keterampilan menangkap bola perlu dilatih dengan baik dan tekun untuk
mencapai teknik yang benar (Endang Widyayastuti, 2009:25).
Menurut Sutrisno (2010 : 26 ) teknik menangkap bola dibagi menjadi tiga
macam ,sesuai dengan arah datangnya bola, yaitu bola datar (straight ball),bola
lambung,dan bola menggelinding (ground ball).
21
Gambar 3.
1. Menangkap Bola Lurus
Untuk menangkap bola yang datang lurus, hal-hal yang harus diperhatikan
antara lain :
a. Bersikaplah siap dengan kedua kaki dibuka (kuda-kuda), dengan
cara memegang glove di depan dada, tangan dijulurkan ke depan
agak ditekuk.
b. Ketika bola datang, gerakan kaki bertumpu ke depan jika bola
datang dari arah depan, kesamping kiri atau kanan.
c. Lihatlah bola sampai benar-benar tertangkap dan amsuk pada
kantong glove, tidak ditelapak tangan atau jari.
d. Tangkaplah bola denga bantuan tangan yang satu dengan cara
menutup glove ketika bola telah masuk pada kantong glove.
e. Redamlah tangkapan bola dari lemparan dengan cara menarik
tangan atau glove kearah badan agar bola memantul keluar.
22
2. Menangkap bola bergulir (ground ball)
Menurut Khafadi (2010 : 26) bola yang datangnya bergelinding diatas
tanah ditangkap dengan cara berlutut sedemikian rupa dan tangan yang memakai
glove ditempatkan tepat pada arah datangnya bola,sedangkan tangan yang lainnya
siap untuk menangkap dan melemparkan bola. Beberapa petunjuk teknik
menangkap bola menggelinding, antara lain :
a. Bersiaplah dengan posisi menerima bola.
b. Pandangan mata tertuju pada arah lemparan atau pukulan bola.
c. Ketika bola datang, songsonglah bola dengan berlari. Setelah bola
dekat letakkan lutut bertumpuh pada tanah, kaki yang satu sebagai
tolakan untuk berlari. Letakkan punggung glove di tanah menghadap
bola, tangan yang kanan bersiap membantu menjaga bola yang telah
masuk di glove agar tidak mental keluar.
d. Bola tertangkap berada antara kedua kaki.
e. Setelah bola masuk glove, segera berdiri bertumpu kaki kanan, kaki
kiri melangkah untuk melempar bola.
3. Menangkap bola lambung
Menangkap bola lambung atau fly ball adalah suatu usaha untuk
menguasai bola dengan glove jika bola dengan datang dari atas kepala atau
melambung, baik hasil pukulan atau lemparan dari teman. Usahakan saat
menangkap bola, bola dalam posisi di atas depan kepala.
23
Menurut Tarmudi ( 2011 : 180 ) “Bola melambung biasanya menyilang ke
beberapa posisi sehingga harus lebih dari satu pemain untuk menjaga bola”.
Adapun cara menjaga bola lambung adalah sebagai berikut.
1) Ketika pukulan bola lambung mengarah ke sebelah kanan atau kiri centre
field, centre field memiliki prioritas tanggung jawab pada out fielder.
2) Gerak arah bola lebih mudah ditangkap sambil lari ke depan daripada
mundur, karena itu out fielder mempunyai prioritas daripada in fielder.
3) Karena pitcher dan catcher biasanya tidak dalam posisi yang baik, untuk
menjaga infield fly rute maka pemain lain memiliki prioritas daripada
pitcher dan catcher.
4) Second baseman dan short stop berdiri pada posisinya dan menjaga bola
lambung antara base 1 dan base 3 (first baseman dan third basemen). Oleh
karena itu, ketika bola dipukul melambung antara base 1 dan base 3,
diprioritaskan untuk second basemen dan short stop.
5) Catcher memiliki prioritas bola hasil pukulan lambung dekat dengan
home plate.
6) Oleh karena gerak lanjutan pitcher membuat sukar untuk bergerak
menangkap bola melambung maka pitcher akan membantu menangkap
bola lambung yang tiba-tiba jika diperlukan.
C. Teknik Memukul Bola
Menurut Aan Sunjata (2010 : 33) teknik memukul bola dalam softball
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pukulan swing (ayunan sekeras-
24
kerasnya) dan pukulan bunt (pukulan untuk mengelabui lawan).Memukul
bola pada permainan softball bertujuan untuk mencapai base di depannya serta
member kesempatan pemain yang lain untuk dapat maju ke base berikutnya dan
mendapatkan nilai.
Menurut Sri Wahyuni (2010 : 45) untuk dapat memukul bola dengan baik
perlu memperhatikan beberapa faktor seperti sikap badan harus
membongkok,kaki kiri sedikit dibuka,dan waktu memukul dapat diikuti badan
sedikit memutar. Memukul bola perlu memperhatikan prinsip atau dasar-dasar
yang benar agar pukulan tersebut mencapai sasaran. Dasar- dasar melakukan
pukulan adalah sebagai berikut :
1. Cara memegang alat pemukul (grip)
Menurut Santosa (2010 : 32) pegangan stik disini sangat menentukan
berhasil dan tidaknya gerakan memukul bola.Untuk itu, kayu pemukul dipegang
erat-erat dengan kedua tangan yang rapat atau sedikit jaraknya.tangan yang diatas
segaris dengan pertengahan ruas ketiga pada tangan yang ada dibawahnya.
Apabila pemukul tidak kidal, tangan kanan di bawah dan tangan kanan ada di
atas.
2. Cara berdiri (stance)
Posisi batter berdiri pada kedua kaki sedikit ditekuk, berdiri sejajar dengan
home base . badan sedikit bungkuk dan relaks, dengan pandangan kearah pitcher.
Ada tiga cara berdiri awalan memukul bola, anatara lain open stance, closed
stance, dan square stance.
25
a. Open stance (posisi terbuka)
Pemukul berdiri dengan kaki depan (dekat pitcher) mengarah keluar dari
garis batter box yang berdekatan dengan home base. Jika ditarik garis lurus dari
posisi kaki akan membentuk sudut yang melebar dengan home plate. Posisi ini
berguna bagi batter antara lain :
1) Dengan posisi kaki depan mengarah keluar dari garis batte’s box,
batter dapat melangkah ke samping badan dalam batter’s box kea rah
pitcher, sehingga akan menambah kekuatan memukul.
2) Posisi ini membantu untuk lebih awal memukul bola. Ini sangat
berguna untuk menghadapi lemparan pitcher yang keras atau jika
batter terlambat memukul.
3) Posisi ini membantu batter untuk melakukan pukulan kea rah
sepanjang garis base ke tiga batter yang tidak kidal dan mengarah
sepanjang garis base pertama.
b. Closed Stance (posisi tertutup)
Pada sikap ini posisi batter berdiri dengan kaki depan mengarah ke dalam
batter’s box yang berdekatan dengan home plate. Sedangkan kaki yang lain
menjauh dari home plate. Posisi ini berlawanan dengan open stance. Kegunaan
posisi ini bagi batter sebagai berikut :
1) Posisi ini membantu batter untuk mengontrol dan mengoreksi kaki
depan agar tidak mudah keluar dari batter’s box.
26
2) Membantu bagi batter yang sering melakukan pukulan terlalu awal
dan cepat atau menghadapi bola pitcher yang lambat.
3) Mengarahkan bola ke kanan dari posisi batter.
c. Square stance (posisi sejajar)
Pada posisi ini batter berdiri dengan sikap yang wajar, dengan kedua tumit
dalam keadaan sejajar dengan garis batter’s box yang berdekatan dengan home
plate. Batter dapat melangkah ke luar atau ke dalam jika ingin mengarahkan bola
ke lapangan yang dikehendaki.
d. Cara Melangkah Atau Menggerakkan Kaki (Stride)
Setelah dapat memegang pemukul dengan baik, kemudian berdiri di batter
box, posisi bahu dan lengan mengikuti posisi kaki, bahu di belakang lebih rendah
dari posisi depan, kepala dan pandangan mata harus selalu menghadap bola
sampai terjadi perkenaan bola dengan pemukul. Melangkah melakukan bersamaan
dengan datangnya bola dan mengayun tongkat/pemukul.
e. Cara Mengayun Alat Pemukul
Mengayun lengan atau mengayun pemukul merupakan kelanjutan dari
gerak melangkahkan kaki. Gerakan mengayun lengan disertai dengan memutar
pinggang setelah kaki mendarat. Gerak pergelangan tangan sangat membantu
kekuatan perkenaan pemukul dengan bola. Jika menginginkan bola melambung,
pukullah di bagian bawah bola. Jika hasil bola menyusur tanah, perkenaan bola di
atas, dan jika di tengah-tengah bola maka arah bola mendatar ini sangat penting.
27
f. Gerak lanjut
Gerak ini merupakan gerak akhir dari melakukan ayunan memukul bola.
Pada tahap ini pergelangan tangan terus berputar sehingga lengan menyilang pada
tubuh dan pinggang berputar penuh dan setelah gerakan ini sebaiknya pemukul
dilepas hanya tangan kiri yang memgang pemukul. Kemudian berlari dengan
sebelumnya meletakkan tongkat pemukul terlebih dahulu.
g. Berlari ke base / antar base
Setelah memukul bola, batter harus segera berlari menuju base I, tanpa
menoleh kearah manapun. Karena khusus base I, pelari yang telah menginjak base
tidak dimatikan walaupun tidak menempel di base. Ketentuan ini tidak berlaku di
base II, atau III. Terkecuali di base IV atau home base karena pelari langsung
masuk. Untuk itu kemampuan pelari harus menggunakan lari cepat (sprint),
dengan teknik lari sprint : berlari dengan ujung kaki, ayunan lengan tidak tegang,
badan condong ke depan dan paha di angkat tinggi. Jika akan melewati lebih dari
satu base (home run) mengambil tikungan sebaiknya tidak terlalu dekat dengan
base tetapi ± 2-4 meter sudah melakukan lari menikung.
D. Sliding (meluncur)
Sliding adalah teknik gerakan meluncur badan untuk mencapai ke base
yang dituju dengan tidak mengurangi kecepatan dengan kaki atau tangan
menyentuh base ( Endang Widyastuti, 2009 : 34 ). Tujuan melakukan sliding
adalah dapat mencapai base tanpa mengurangi kecepatan dan menghindari ketikan
28
atau sentuhan lawan dengan cara menjatuhkan diri, memegang base dengan kaki
ataupun dengan tangan terlebih dahulu.
Gambar 4.
Teknik – teknik sliding antara lain :
1) Sliding lurus (Straight slide)
Teknik ini merupakan teknik yang termudah dilakukan, yaitu teknik yang
sampai di base dengan kaki terlebih dahulu. Caranya 2-3 meter sebelum base,
mulailah memindahkan berat badan ke belakang. Kemudian jatuhkan pinggul
pada tanah. Bersamaan denganitu ayunkan atau julurkan kaki (dua atau salah satu)
kea rah base. Posisi badan adalah telentang dengan seluruh badan menyentuh
tanah kecuali kepala.
29
2) Sliding Mengait (Hook Slide)
Teknik ini sama – sama menggunakan kaki dahulu yang menyentuh base,
tetapi pelari tetlntang/merebahkan dirinya kearah samping luar atau dalam
lapangan, di kanan maupun di kiri base.Badan dibiarkan melewati base dengan
salah satu kaki lurus dan yang lain mengait base agar tidak terlepas.
3) Teknik sliding dengan kepala terlebih dahulu
Teknik ini biasanya dipergunakan jika pelari yang sudah meninggalkan
base akan kembali ke base terlebih dahulu. Karena berat badan sudah ke depan,
maka dengan tolakan kaki, badan didorong ke depan meluncur di atas tanah
dengan posisi telungkup. Posisi kepala di depan dengan lengan lurus untuk
menyentuh base.
E. Taktik Penyerangan
Taktik penyerangan adalah suatu siasat yang digunakan oleh semua regu
untuk menyerang pihak lawan dan memperoleh nilai sehingga dapat
memenangkan pertandingan (Dwinarhayu 2010 : 120)
Menurut Rithaudin (2010 : 85). Taktik penyerangan yang sering
digunakan dalam permainan softball diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Pukulan tanpa ayunan (sacrifice bunt)
Sacrifice bunt adalah usaha batter melakukan pukulan ke arah base 1,
pitcher atau base ketiga dengan tujuan untuk membantu pelari menuju base di
depannya. Adapun cara melakukannya adalah:
30
1. Jika ada pelari pada base I agar dapat mencapai base II maka batter
mengarahkan pukulan ke arah base I. Dengan demikian memaksa penjaga
base I mengejar bola bunt tersebut sehingga pelari pada base I dapat
selamat mencapai base II;
2. Apabila ada pelari pada base I dan II maka bunt diarahkan pada base
3. Sehingga penjaga base III terpaksa memungut bola dengan harapan tidak
terjadi force play ataupun Double play. Dengan demikian, pelari pada base
I dan base II dapat melanjutkan ke base berikutnya.
b. Pukul dan Lari (Hit and Run)
Taktik ini dilakukan oleh batter dengan tujuan membantu base runner agar
dapat berlari ke base berikutnya dengan selamat. Keuntungan dari taktik ini
adalah kemungkinan kecil untuk terjadinya out pada saat pelari berlari di base
berikutnya. Sebaiknya pemain yang melakukan taktik hit dan run adalah seorang
pemain yang dapat mengontrol pukulannya sehingga pukulan yang dilakukan
dapat menerobos celah di antara pemain yang Berjaya
c. Mencuri Base (The Steal)
Taktik ini dilakukan oleh pelari di base. Keberhasilan dari taktik the steal
tergantung dari kecepatan dan kejelian pelari dalam melihat pelepasan bola dari
pitcher. The steal bisa dilakukan oleh satu orang atau lebih. Jika hanya satu orang
yang melakukan stealing maka disebut single steal. Jika ada dua pelari pada dua
base yang melakukan stealing maka disebut double steal.
31
d. Pukulan melayang (sacrifice fly)
Pukulan ini sangat tepat dilakukan pada saat pertandingan berlangsung
ketat. Hal ini dilakukan sebelum terjadi dua mati atau selisih nilai tidak lebih dari
II, ada pemain pada base III, atau base II dan base III. Pukulan melayang harus
dilakukan oleh seorang batter yang baik karena harus memukul bola melambung
ke arah out fielder. Ketika bola dipukul jauh dan melambung ke arah out fielder,
pelari pada base bersiap meninggalkan base.
F. Taktik Pertahanan
Taktik pertahanan adalah suatu taktik dari regu penjaga lapangan untuk
mempertahankan atau menangkis serangan lawan dengan cara mematikan batter
atau pelari yang berlari menuju base berikutnya sehingga tidak mendapat nilai
(Ali Mashar, 2010 : 120).
2.1.3 Permainan Kasbol
Kasbol adalah permainan bola kecil dengan teknik dasar yang hampir
sama dengan permainan kasti dan softball yaitu melempar, menangkap, dan
memukul ditambah dengan ketrampilan mengetik dan menghindari sentuhan bola
(Awang, 2011 : 48) .
Permainan kasbol merupakan kombinasi dari permainan kasti dan softball,
permainan ini dibuat dengan tujuan agar siswa mampu memahami dan mampu
mempraktekkan materi permainan softball. Dengan adanya permainan kasbol ini
diharapkan permainan bola kecil akan lebih variatif dan menarik.
32
1. Tujuan Permaian Kasbol
Irawan (2011:48) Menjelaskan bahwa tujuan permainan kasbol adalah
untuk menghasilkan permainan kasbol yang dapat dimainkan tanpa harus ada
sarana dan prasarana yang standar serta membuat kasbol menjadi permainan yang
menarik bagi siswa.
2. Teknik Permainan Kasbol
a. Teknik Dasar Bagi Regu Penjaga/Home
1) Teknik Melempar Bola
Cara melempar bola bagi penjaga dibedakan menjadi dua, yang pertama
untuk pitcher pada saat memulai permainan lemparannya berupa lemparan bawah
yang ditujukan kepada pemukul setelah permainan berlangsung pitcher boleh
melakukan lemparan atas, sedangkan untuk penjaga yang lain lemparannya
berupa lemparan atas karena dapat memberikan ketepatan dan kecepatan.
2) Teknik Menangkap Bola
Menurut arah datangnya bola cara menangkap dapat berupa menangkap
bola melambung tinggi, menangkap bola lurus datar, menangkap bola rendah
bergulir dibawah. Sedangkan untuk menangkap bola dapat menggunakan dua
tangan ataupun satu tangan.
33
3) Teknik Mematikan Lawan
Cara mematikan lawan yang pertama dengan cara membakar tempat
hinggap. Caranya sambil membawa bola menyentuhkan salah satu kaki ke tempat
hinggap. Yang kedua dengan cara men tik (take), caranya dengan menyentuhkan
bola ke badan pelari.
b. Teknik Dasar Bagi Regu Pemukul / Visit
1) Teknik Memukul Bola
Menurut Sumpeno ( 2010:141) Kekuatan ayunan ketika memukul bola
sebagian besar bertumpu pada kaki belakang. Kepala pemukul agak ke depan
dibanding posisi badan, sedangkan tangan mencengkeram pemukul dengan kuat.
Kayu pemukul diayunkan setinggi lambungan bola, dan sementara diayunkan,
kaki kiri bergerak ke depan ke arah pitcher dengan langkah menyeret, dan
berhenti setelah bola dipukul
2) Teknik Menghindari Sentuhan Lawan
Seorang pelari yang berlari ke base untuk menghindari tik dari penjaga
dapat melakukan gerak tipu atau sliding.
3) Teknik Berlari Menuju Base / Tempat Hinggap
Setiap pemukul setelah melakukan pukulan harus berlari ke base 1,2,3,4,
dan homebase untuk memperoleh poin, jika tidak menginjak base dinyatakan
mati.
34
3. Peraturan Permainan
a. Waktu Permainan / Inning
Dalam pembelajaran SMA satu kali pertemuan waktu yang digunakan 2 x
45 menit, untuk pembagian waktunya yaitu 10 menit awal untuk persiapan yang
meliputi ganti baju dan pergantian jam pelajaran sebelumnya, 15 menit untuk
pemanasan dan pengenalan permainan,50 menit untuk permainan atau 3 inning
dan 10 menit untuk pendinginan, istirahat dan ganti baju.
b. Pemain
Dimainkan oleh dua regu yang terdiri dari 10 pemain, Terdapat 10 orang
penjaga dalam satu team yang terdiri dari pitcher, catcher, penjaga base pertama,
penjaga base kedua, penjaga base ketiga, penjaga base ke empat, 1 orang
shortstop infielder, 1orang right outfielder, 1 orang center outfielder, dan 1 orang
left outfielder.
c. Nilai / Point
1) Seorang pemukul dapat melewati empat base sekaligus dari hasil pukulan
sendiri (Home Run) nilai 1.
2) Seorang pelari dengan atau tanpa bantuan rekan satu tim dapat kembali ke
Home Base nilai 1.
d. Pergantian Jaga atau Mukul (Change)
Tim pemukul atau pelari yang mati berjumlah 3 orang. Bisa dikarenakan
Strike Out ( bola masuk tiga kali), di take ( bola disentuhkan ke badan), di bakar
basenya, atau catch ball (menagkap bola lambung).
35
e. Regu Jaga / Home
1) Jumlah penjaga 15 orang
2) Pitcher melemparkan bola menggunakan lemparan bawah
3) Penjaga menggunakan lemparan atas untuk melempar bola
4) Penjaga dapat mematikan tim pemukul dengan strike out, catch ball, di tik
(take), dan base dibakar.
5) Penjaga dapat berdiri bebas dalam batas lapangan yang sudah ditentukan.
f. Regu Pemukul / Visit
1) Seorang pemukul memegang tongkat pemukul dengan menggunakan dua
tangan dan kedua kaki harus berada di dalam batter box (tempat memukul).
2) Seorang pemukul memiliki kesempatan tiga kali strike dan empat kali ball
3) Pemukul mendapat tiga kali strike dinyatakan mati
4) Pemukul mendapat empat kali ball dapat langsung menuju base pertama
5) Urutan pemukul sesuai dengan daftar batting order / urutan pemukul, jika ada
pemain yang terlewati maka dinyatakan mati.
6) Jika pemukul dapat kembali ke home base dengan atau tanpa bantuan teman
nilai 1, dan jika pemukul dapat melakukan home run nilainya 1
g. Batting Order / Urutan Pemukul
h. Cara mematikan
1) Untuk mematikan lawan penjaga tidak boleh melempar bola kearah pelari,
jika bola dilempar ke pelari maka pelari tidak mati tetapi tetap selamat
(save).
36
2) Membakar base dapat diartikan mematikan lawan dengan memegang bola
dan menginjak base sebelum pemain sampai di base selanjutnya.
3) Mengetik yaitu mematikan lawan dengan cara menyentuhkan bola ke tubuh
lawan.
4) Pelari boleh lepas dari base saat bola telah lepas dari tangan pitcher, dan jika
pelari telah lepas dari base dan bola masih ditangan pitcher maka pelari
dinyatakan mati atau out.
5) Bola lambung yang dipukul oleh batter yang tertangkap penjaga sebelum
bola menyentuh tanah disebut dengan catch ball dan pemukul tersebut
dinyatakan mati.
6) Catch Ball atau menangkap bola lambung hasil pukulan
7) Pemukul 3 kali Strike (Strike Out)
8) Di Burn (dibakar ) atau base diinjak
9) Penjaga boleh menggunakan dua tangan untuk menangkap bola.
4. Istilah Dalam Permainan Kasbol
1) Pitcher
Pitcher adalah orang yang melambungkan bola dari regu jaga. Pitcher
melempar bola dengan menggunakan teknik lemparan bawah seperti dalam
lemparan pitcher softball.
2) Catcher
Catcher adalah orang yang menangkap bola / penjaga belakang dari regu
jaga. Posisi catcher saat jaga boleh berdiri atau jongkok.
37
3) Runner / Pelari
Dalam satu base tidak boleh diisi lebih dari satu orang. Seorang pelari
tidak boleh mendahului pelari yang ada didepannya dan setiap melewati base
pelari harus menginjak base, jika tidak maka akan dinyatakan mati.
4) Strike Zone
Strike zone merupakan daerah dimana bola yang dianggap sah dan harus
dipukul. Daerah ini melintasi home base berada diatas lutut dan dibawah bahu
pemukul.
5) Strike (Bola sah)
Strike terjadi jika bola yang dilempar melewati strike zone, bola dipukul
tidak kena, dan bola dipukul hasilnya foul ball. Dan jika pemukul mendapat 3 kali
strike maka pemukul dinyatakan mati (Strike Out).
6) Ball (Bola salah)
Ball adalah bola yang dilemparkan salah atau tidak melewati strike zone,
bola yang ball boleh tidak dipukul. Jika pemukul mendapat 4 kali ball, maka
pemukul dapat berjalan bebas ke base pertama tanpa gangguan (free walk).
7) Catch Ball
Jika bola hasil pukulan melambung dan tertangkap penjaga maka batter
otomatis mati dan pelari yang ada di base harus menginjak base dahulu baru
setelah bola tertangkap pelari boleh lepas dari base dan lari, jika pelari saat bola
belum tertangkap tetapi sudah lari ke base selanjutnya dan setelah itu bola
tertangkap maka ia harus kembali ke base sebelumnya tetapi jika pelari tidak
kembali dan base tersebut dibakar oleh penjaga maka pelari dinyatakan mati.
38
8) Foul Ball
Foul Ball dapat diartikan jika bola hasil pukulan keluar dari lapangan
mengarah kesamping kanan atau kiri lapangan dan dibelakang pemukul tanpa
tersentuh penjaga terlebih dahulu. Tetapi jika bola hasil pukulan melambung ke
luar area out field maka disebut Home Run dan pemukul dapat kembali ke home
base sekaligus dengan mendapat nilai 1.
9) Free Walk
Free walk terjadi jika pemukul mendapat 4 kali ball dan boleh menuju ke
base pertama dengan bebas.
10) Home Run
Pemukul dengan pukulannya sendiri yang melambung melewati garis out
field dan dapat kembali ke home base secara langsung secara bebas dan mendapat
nilai 1.
6. Peralatan dan Lapangan
1) Bola
Bola yang digunakan dalam permainan kasbol ini adalah bola kasti.
Terbuat dari karet dengan berat 30-70 gram dan keliling bola 20 cm.
2) Pemukul
Pemukul kasbol menggunakan pemukul Rounders yang terbuat dari kayu
dengan panjang 75 cm dan diameternya 14 cm dengan alasan bentuknya
mendekati ukuran pemukul softball yang sebenarnya dan sesuai dengan anatomi
siswa.
39
3) Glove
Glove merupakan sarung tangan atau alat yang digunakan untuk
menangkap bola yang fungsinya untuk meredam sakit saat menangkap bola.
Glove kasbol ini terbuat dari kain yang dijahit dan dilapisi dengan busa yang ada
didalamnya.
4) Home Plate, Pitcher Plate, dan Base
Terbuat dari keset yang berasal dari karet atau kain dengan ketentuan
untuk base berbentuk segi empat dengan ukuran sisinya 30 cm, untuk pitcher
plate berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 50 cm dan lebar 15 cm,
serta untuk home base berbentuk segi lima.
5) Lapangan
Lapangan dalam pengembangan kasbol ini berbentuk persegi panjang
dengan ukuran 15 x 30 meter, bentuk base segi lima dengan jarak antar base
adalah 9 meter, jarak home base dengan pitcher plate adalah 7 meter dan area
outfield dapat menyesuaikan dengan lapangan yang tersedia.
2.2 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “ Melalui permainan modifikasi
kasbol, maka keterampilan bermain softball siswa kelas X MAN MODEL
Gorontalo akan meningkat” .
40
2.3 Indikator Pencapian
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka yang menjadi indikator kinerja
dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah : Jika persentase siswa yang
menjadi obyek penelitian 75% sudah meningkat dalam hal keterampilan bermain
softball.