pengembangan media pembelajaran teka-teki...

12
ARTIKEL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG UNTUK MATERI STRUKTUR BUNGA DAN FUNGSINYA SISWA KELAS IV SDN NGROMBOT KABUPATEN NGANJUK Oleh: ARIES OKTAVIA 14.1.01.10.0044 Dibimbing oleh : 1. Drs. Agus Budianto, M.Pd 2. Novi Nitya Santi, S.Pd., M.PSi PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2018

Upload: others

Post on 31-Aug-2019

53 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.10.0044.pdfmedia pembelajaran teka-teki silang mengacu pada model pengembangan

ARTIKEL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG

UNTUK MATERI STRUKTUR BUNGA DAN FUNGSINYA SISWA

KELAS IV SDN NGROMBOT KABUPATEN NGANJUK

Oleh:

ARIES OKTAVIA

14.1.01.10.0044

Dibimbing oleh :

1. Drs. Agus Budianto, M.Pd

2. Novi Nitya Santi, S.Pd., M.PSi

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

TAHUN 2018

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.10.0044.pdfmedia pembelajaran teka-teki silang mengacu pada model pengembangan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Aries Oktavia| 14.1.01.10.0044 FKIP- PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 1||

SURAT PERNYATAAN

ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2018

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap : ARIES OKTAVIA

NPM : 14.1.01.10.0044

Telepun/HP : 085649077386

Alamat Surel (Email) : oktaviaaries41@gmail,com

Judul Artikel : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

TEKA-TEKI SILANG UNTUK MATERI STRUKTUR

BUNGA DAN FUNGSINYA SISWA KELAS IV SDN

NGROMBOT KABUPATEN NGANJUK

Fakultas – Program Studi : FKIP - PGSD

Nama Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Alamat Perguruan Tinggi : Jl. K.H Ahmad Dahlan No. 56 Kediri

Dengan ini menyatakan bahwa:

a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan

bebas plagiarisme;

b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan

II.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari

ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,

saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mengetahui Kediri, 16 Juli 2018

Pembimbing I

Drs. AGUS BUDIANTO, M.Pd

NIDN. 0022086508

Pembimbing II

NOVI NITYA SANTI, S.Pd.,M.Psi

NIDN. 0714118403

Penulis,

ARIES OKTAVIA

NPM. 14.1.01.10.0044

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.10.0044.pdfmedia pembelajaran teka-teki silang mengacu pada model pengembangan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Aries Oktavia| 14.1.01.10.0044 FKIP- PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 2||

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG

UNTUK MATERI STRUKTUR BUNGA DAN FUNGSINYA SISWA

KELAS IV SDN NGROMBOT KABUPATEN NGANJUK

ARIES OKTAVIA

14.1.01.10.0044

FKIP - PGSD

[email protected]

Drs. Agus Budianto, M.Pd dan Novi Nitya Santi, S.Pd., M.Psi

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengelaman peneliti, bahwa pembelajaran

IPA di SD masih didominasi oleh aktifitas klasikal dengan dominasi pada peran guru. Salah satu

penyebabnya adalah dalam proses pembelajaran kebanyakan guru tidak menggunakan media

pembelajaran dan hanya terpaku pada buku teks sebagai satu-satunya sumber belajar mengajar. Selain

itu, guru hanya menggunakan media yang ada disekolah untuk proses pembelajaran. Akibatnya

suasana kelas monoton, pasif, dan yang pada akhirnya hasil belajaranyapun juga rendah.

Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah kevalidan media pembelajaran teka-teki

silang untuk materi struktur bunga dan fungsinya siswa kelas IV SDN Ngrombot? (2) Bagaimanakah

kepraktisan media pembelajaran teka-teki silang untuk materi stuktur bunga dan fungsinya siswa kelas

IV SDN Ngrombot? (3) Bagimanakah keefektifan media pembelajaran teka-teki silang untuk struktur

bunga dan fungsinya siswa kelas IV SDN Ngrombot?.

Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk media pembelajaran teka-teki silang untuk

materi struktur bunga dan fungsinya. Model pengembangan yang digunakan untuk mengembangkan

media pembelajaran teka-teki silang mengacu pada model pengembangan ADDIE yang mencakup 5

tahapan yaitu 1) Tahap Analisis, 2) Tahap Desain, 3) Tahap Pengembangan, 4) Tahap Implementasi,

dan 5) Tahap Evaluasi.

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah media pembelajaran teka-teki silang dinyatakan valid

setelah dilakukan validasi oleh ahli media dan ahli materi dengan skor perolehan 87,33% sehingga

tergolong dalam kriteria sangat valid yang berarti media dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Dari hasil angket kepraktisan pada uji coba luas diperoleh skor 86% yang berarti media pembelajaran

teka-teki silang yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kepraktisan. Untuk mengetahui tingkat

keefektifan media dapat dilihat dari hasil nilai evaluasi siswa setelah menggunakan media

pembelajaran teka-teki silang sebanyak 85% siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Produk dinyatakan efektif jika ≥ 70% siswa memperoleh nilai tes (E) ≥ 75 (KKM). Sehingga dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran teka-teki silang efektif digunakan dalam proses pembelajaran.

Selain itu, hasil angket respon siswa secara keseluruhan menunjukkan respon positif terhadap media

pembelajaran teka-teki silang.

KATA KUNCI : media pembelajaran teka-teki silang, materi struktur bunga dan fungsinya.

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.10.0044.pdfmedia pembelajaran teka-teki silang mengacu pada model pengembangan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Aries Oktavia| 14.1.01.10.0044 FKIP- PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 3||

I. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan suatu

proses bantuan yang diberikan secara

sadar dan terencana yang dapat

digunakan untuk mengembangkan

berbagai ragam potensi yang dimiliki

dari peserta didik, sehingga dapat

beradaptasi secara kreatif dengan

lingkungan, serta berbagai perubahan

yang terjadi.

Mata pelajaran IPA merupakan

mata pelajaran yang selama ini

dianggap sulit oleh sebagian besar

peserta didik. Anggapan sebagian

besar peserta didik yang menyatakan

bahwa pelajaran IPA ini sulit adalah

benar terbukti dari hasil perolehan

Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang

masih jauh dari standar yang di-

harapkan. Salah satu masalah yang

dihadapi dalam dunia pendidikan

saat ini adalah masalah lemahnya pe-

laksanaan proses pembelajaran yang

diterapkan para guru disekolah.

Proses pembelajaran yang terjadi

pada selama ini kurang mampu

dalam mengembangkan kemampuan

berfikir peserta didik.

Berdasarkan hasil observasi

yang telah dilakukan oleh peneliti,

permasalahan pembelajaran IPA juga

ditemukan pada siswa kelas IV SDN

Ngrombot 1 dan siswa kelas IV SDN

Ngrombot 2 Kabupaten Nganjuk.

Dalam proses belajar mengajar,

kebanyakan guru tidak menggunakan

media pembelajaran dan hanya

terpaku pada buku teks sebagai satu-

satunya sumber belajar mengajar.

Selain itu, nilai siswa pada materi

struktur bunga dan fungsinya masih

di bawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). Guru sebagai salah

satu komponen dalam proses belajar

mengajar merupakan pemegang

peran yang sangat penting. Salah

satu faktor yang mempengaruhi

tercapainya tujuan pendidikan secara

maksimal adalah penggunaan media

pembelajaran yang dapat digunakan

untuk mengkomunikasikan fakta-

fakta dan gagasan secara jelas

kepada peserta didik agar dapat

menumbuhkan motivasi belajar dan

membuat peserta didik menjadi lebih

aktif.

Guru sebagai profesi pendidik

diharapkan memiliki kemampuan

dalam mengembangkan dirinya guna

memenuhi tugas-tugas di lembaga

pendidikan. Banyaknya tugas dan

tanggung jawab yang diemban oleh

guru serta mewujudkannya dalam

kehidupan sehari-hari sehingga guru

dapat menjadi teladan untuk murid-

muridnya. Oleh kerena itu, guru

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.10.0044.pdfmedia pembelajaran teka-teki silang mengacu pada model pengembangan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Aries Oktavia| 14.1.01.10.0044 FKIP- PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 4||

diminta untuk memenuhi beberapa

kompetensi dalam melaksanakan

tugasnya.

Media merupakan bagian yang

melekat atau tidak bisa terpisahkan

dari proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan dari pembelajaran.

Media berfungsi dan berperan

mengatur hubungan efektif guru dan

siswa dalam proses pembelajaran.

Media pembelajaran meliputi alat

yang secara fisik dapat digunakan

untuk menyampaikan isi dari materi

pembelajaran.

Menurut Ega Rima Wati

(2016:62) “Media merupakan segala

bentuk alat yang dipergunakan dalam

proses penyaluran atau pe-

nyampaian”. Media pembelajaran di-

gunakan dalam rangka untuk

mengefektifkan komunikasi dan

interaksi antara guru dan peserta

didik dalam proses pembelajaran

disekolah. Maka dari itu, guru

dituntut untuk dapat me-nciptakan

suatu media pembelajaran yang

dapat digunakan untuk me-nunjang

interaksi antara guru dan peserta

didik dalam konteks pembelajaran di

dalam kelas.

Dari permasalahan di atas

dapat diadakan perbaikan dengan

mengembangkan suatu media pe-

mbelajaran yaitu mengembangkan

media pembelajaran teka-teki silang

dalam pembelajaran IPA materi

struktur bunga dan fungsinya siswa

kelas IV sekolah dasar. Dengan

adanya media pembelajaran yang

mendukung dalam proses pe-

mbelajaran dapat memberi motivasi

belajar siswa dan mendorong ter-

jadinya proses belajar pada diri siswa

tersebut, serta siswa menjadi lebih

aktif dalam proses pembelajaran.

Pada penelitian ini, peneliti

mengembangkan sebuah media

pembelajaran teka-teki silang untuk

siswa kelas IV pada materi struktur

bunga dan fungsinya. Penelitian ini

dilakukan melalui 2 tahap uji coba

yaitu di SDN Ngrombot 1 untuk uji

coba luas dan di SDN Ngrombot 2

untuk uji coba terbatas. Teka-teki

silang merupakan sebuah media

pembelajaran yang berbasis visual.

Media berbasis visual yang dapat

memperlancar pemahaman (misalnya

melalui elaborasi struktur organisasi)

dan memperkuat ingatan. Visual

dapat pula menumbuhkan minat

siswa dan dapat memberikan

hubungan antara isi materi pelajaran

dengan dunia nyata. Agar menjadi

efektif, visual sebaiknya ditempatkan

pada konteks yang bermakna dan

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.10.0044.pdfmedia pembelajaran teka-teki silang mengacu pada model pengembangan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Aries Oktavia| 14.1.01.10.0044 FKIP- PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 5||

siswa harus berinteraksi dengan

visual (image) itu untuk me-

nyakinkan terjadi suatu proses

informasi.

Berdasarkan uraian di atas,

maka dibuat penelitian dengan judul

“PENGEMBANGAN MEDIA

PEMBELAJARAN TEKA-TEKI

SILANG UNTUK MATERI

STRUKTUR BUNGA DAN

FUNGSINYA SISWA KELAS IV

SDN NGROMBOT KABUPATEN

NGANJUK”.

II. METODE

Pengembangan media pe-

mbelajaran teka-teki silang ini me-

nggunakan jenis penelitian pe-

ngembangan yaitu Rescearch And

Development (R&D) dari model

ADDIE. Pada model ini me-

mperlihatkan tahapan-tahapan dasar

desain sistem pembelajaran yang

sederhana dan mudah dipelajari.

Teknik analisis data hasil pe-

nelitian dilakukan dengan meng-

gunakan pendekatan kualitatif dan

kuantitatif. Data deskriptif kualitatif

dan deskriptif kuantitatif dipoleh dari

tiga jenis data yaitu data kevalidan,

kepraktisan dan keefektifan.

1. Kevalidan

Data kevalidan diperoleh

dari hasil angket yang diberikan

kepada ahli media dan ahli

materi untuk menilai produk

media pembelajaran yang di-

kembangkan oleh peneliti. Hasil

dari nilai angket dapat dihitung

dengan menggunakan rumus

dari Sa’dun Akbar (2013: 82)

sebagai berikut:

a. Validasi ahli media

Keterangan:

Vme = Validasi media

Tse = Total skor empirik

Tsh = Total skor maksimal

100% = Konstanta

b. Validasi ahli materi

Keterangan:

Vma= Validasi materi

Tse= Total Skor empirik

Tsh= Total skor maksimal

100%= Konstanta

Setelah semua masing-

masing validasi ahli media dan

ahli materi diketahui hasilnya,

akan dilakukan perhitungan

validitas gabungan, kedalam

rumus sebagai berikut:

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.10.0044.pdfmedia pembelajaran teka-teki silang mengacu pada model pengembangan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Aries Oktavia| 14.1.01.10.0044 FKIP- PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 6||

Keterangan:

V = Validasi (gabunga)

Vme = Validasi media

Vma = Validasi materi

100% = Konstanta

Tabel 3.6 Kriteria Kevalidan oleh

ahli

Interval Kriteria

80.00% -

100.00%

Sangat valid, sangat

efektif, sangat tuntas,

dapat digunakan

60.00% -

80.00%

Cukup valid, cukup

efektif, cukup tuntas,

dapat digunakan

namun perlu

perbaikan kecil

40.00% -

60.00%

Kurang valid, kurang

efektif, kurang

tuntas, perlu

perbaikan besar,

disarankan tidak

digunakan

20.00% -

40.00%

Tidak valid, tidak

efektif, tidak tuntas,

tidak dapat

digunakan

00.00% -

20.00%

Sangat tidak valid,

sangat tidak efektif,

sangat tidak tuntas,

tidak bisa digunakan

2. Kepraktisan

Data kepraktisan diperoleh

dari angket yang diberikan kepada

guru untuk menilai media yang di-

kembangkan oleh peneliti pada saat

proses pembelajaran. Dari hasil

angket dapat dihitung me-

nggunakan rumus dari Sa’dun

Akbar (2013: 82) sebagai berikut:

×100%

Keterangan:

Vp= Validasi praktis

Tse= Total skor empirik

Tsh= Total skor maksimal

100% = Konstanta

3. Keefektifan

Data kefektifan diperoleh dari

hasil nilai evaluasi siswa setelah

menggunakan media pembelajaran

teka-teki silang. Produk dinyatakan

efektif apabila memenuhi kriteria

keefektifan dari hasil tes yang

diberikan kepada siswa. Produk

dinyatakan efektif jika ≥ 70% siswa

memperoleh nilai tes (E) ≥ 75

(KKM). Untuk respon siswa di-

peroleh dari angket yang diberikan

kepada siswa setelah pembelajaran

menggunakan media pembelajaran

teka-teki silang yang dikembangkan

peneliti dan sudah divalidasi. Hasil

dari pengisian angket akan diperoleh

data penguat mengenai media yang

dikembangkan menurut peserta

didik.

III. HASIL DAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian

pengembangan yang telah dilakukan

oleh peneliti, maka dapat di-

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.10.0044.pdfmedia pembelajaran teka-teki silang mengacu pada model pengembangan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Aries Oktavia| 14.1.01.10.0044 FKIP- PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 7||

deskripsikan Prosedur pe-

ngembangan media pembelajaran

teka-teki silang untuk materi struktur

bunga dan fungsinya siswa kelas IV

SDN Ngrombot Kabupaten Nganjuk

yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Analisis

Analisis kebutuhan yang

dilakukan oleh peneliti ber-

dasarkan hasil observasi di-

ketahui bahwa kebayakan guru

tidak menggunakan media pe-

mbelajaran dan hanya terpaku

pada buku teks sebagai satu-

satunya sumber belajar me-

ngajar. Selain itu, media pe-

mbelajaran yang digunakan oleh

guru kurang menarik dan mem-

buat siswa kurang aktif dalam

proses pembelajaran kerena

media pembelajaran yang di-

gunakan oleh guru tidak dapat

memberikan motivasi belajar

terhadap siswa.

2. Tahap Desain

Berdasarkan hasil dari

tahap desain yang dilakukan

oleh peneliti yaitu media pe-

mbelajaran teka-teki silang di-

sajikan dalam bentuk media 2

dimensi dan media visual. Media

dibuat lebih besar dan banyak

sehingga dapat memudahkan

siswa untuk mempergunakannya

dalam proses pembelajaran.

Tampilan media teka-teki silang

dibuat semenarik mungkin agar

dapat memberikan motivasi

belajar siswa dan menjadikan

siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran.

3. Tahap Pengembangan

Sebagai langkah tindak

lanjut atas rancangan yang telah

dilakukan dalam tahap desain,

maka peneliti melakukan sebuah

langkah pengembangan media

pembelajaran yang ditampilkan

dalam bentuk media 2 dimensi.

Media dapat digunakan oleh

siswa agar siswa aktif dan dapat

memberikan motivasi belajar

pada siswa untuk mengikuti

kegiatan pembelajaran dikelas.

4. Tahap Implementasi

Pada tahap ini, peneliti

melaksanakan suatu program

pembelajaran untuk dengan

menerapkan suatu desain atau

spesifikasi dari program pe-

mbelajaran. Pada tahap im-

plementasi ini media pe-

mbelajaran yang sudah dibuat

oleh peneliti, kemudian di-

validasikan kepada ahli media

dan ahli materi. Setelah media

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.10.0044.pdfmedia pembelajaran teka-teki silang mengacu pada model pengembangan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Aries Oktavia| 14.1.01.10.0044 FKIP- PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 8||

pembelajaran divalidasi oleh ahli

dapat diujicobakan pada siswa

kelas IV SDN Ngrombot

Kabupaten Nganjuk.

5. Tahap Evaluasi

Melakukan suatu evaluasi

program pembelajaran dan

evaluasi hasil belajar pada siswa.

Pada tahap ini, peneliti me-

ngevaluasi atau menilai pe-

nerapan media pembelajaran

yang telah dikembangkan pada

saat proses pembelajaran.

Dari hasil validasi pe-

ngembangan media pembelajaran

teka-teki silang untuk materi struktur

bunga dan fungsi siswa kelas IV

SDN Ngrombot Kabupaten Nganjuk

dari berbagai ahli validasi sudah me-

menuhi kriteria kevalidan, ke-

praktisan, dan keefektifan untuk bisa

digunakan dalam proses pe-

mbelajaran.

1. Kevalidan

Berdasarkan hasil validasi

ahli media diperoleh skor se-

besar 88% dan validasi ahli

materi mendapatkan skor se-

besar 86,66%. Selanjutnya di-

hitung rata-rata kevalidan total

dari hasil validasi ahli media dan

ahli materi menghasilkan skor

kevalidan sebesar 87,33% se-

hingga media pembelajaran

teka-teki silang dapat digunakan.

Hasil uji validasi media pe-

mbelajaran tersebut dapat di-

simpulkan bahwa media pe-

mbelajaran teka-teki silang

sangat valid dan dapat di-

gunakan dalam proses pe-

mbelajaran.

2. Kepraktisan

Berdasarkan dari analisis

angket kepraktisan pada uji coba

luas diperoleh skor 86% yang

berarti media pembelajaran teka-

teki silang dapat digunakan

tanpa revisi. Media pe-

mbelajaran teka-teki silang yang

dikembangkan telah memenuhi

kepraktisan, maka dapat di-

katakan bahwa media pe-

mbelajaran teka-teki silang yang

dikembangkan praktis.

3. Keefektifan

Berdasarkan hasil nilai tes

evaluasi yang diberikan kepada

siswa sesudah menggunakan

media pembelajaran teka-teki

silang pada uji coba luas, se-

banyak 85% siswa memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM). Produk dinyatakan

efektif jika ≥ 70% siswa me-

mperoleh nilai tes (E) ≥75

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.10.0044.pdfmedia pembelajaran teka-teki silang mengacu pada model pengembangan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Aries Oktavia| 14.1.01.10.0044 FKIP- PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 9||

(KKM). Sehingga dapat di-

simpulkan bahwa produk media

pembelajaran teka-teki silang

efektif digunakan dalam proses

pembelajaran. Selain itu, angket

respon siswa secara keseluruhan

menunjukkan respon positif ter-

hadap media pembelajaran teka-

teki silang.

Tampilan akhir media pe-

mbelajaran untuk materi struktur

bunga dan fungsinya siswa kelas IV

SDN Ngrombot Kabupaten Nganjuk

dapat dilihat pada gambar di bawah

ini:

Gambar 4.6 Desain akhir media

pembelajaran teka-teki silang 1

Gambar 4.7 Desain akhir media

pembelajaran teka-teki silang 2

Gambar 4.8 Desain akhir media

pembelajaran teka-teki silang 3

Gambar 4.9 Desain akhir media

pembelajaran teka-teki silang 4

IV. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian

ini, ada beberapa hal yang penulis

sarankan antara lain:

A. Bagi Kelapa Sekolah

Hendaknya kepala sekolah

dapat memberikan kesempatan

dan memotivasi guru agar dapat

mengembangkan media pe-

mbelajaran sesuai karakteristik

dan kebutuhan siswa. Dengan

upaya mengikut sertakan guru

dalam suatu kegiatan pelatihan

yang dapat mengembangkan

kreatifitas.

B. Bagi Guru

Hendaknya dalam proses

penyampaian materi guru me-

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.10.0044.pdfmedia pembelajaran teka-teki silang mengacu pada model pengembangan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Aries Oktavia| 14.1.01.10.0044 FKIP- PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 10||

manfaatkan suatu media pe-

mbelajaran untuk membantu

siswa dalam memahami materi

yang diajarkan dan memahami

karekter dari setiap siswa,

karena setiap siswa mempunyai

karekter yang berbeda-beda.

C. Bagi Siswa

Siswa hendaknya lebih

aktif dan lebih banyak terlibat

dalam kegiatan pembelajaran

IPA dalam materi struktur bunga

dan fungsinya.

V. DAFTAR PUSTAKA

Agustina, I Gusti Ayu Tri. 2014.

Konsep Dasar IPA, Aspek

Biologi. Yogyakarta: Penerbit

Ombak.

Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen

Perangkat Pembelajaran.

Bandung: PT Remaja

Posdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2016. Prosedur

Penelitian. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar. 2007. Media

Pembelajaran. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Daryanto. 2016. Media

Pembelajaran. Yogyakarta:

Penerbit Gava Media.

Emzir. 2010. Metodologi Penelitian

Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Pers.

Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi

Tumbuhan Berbiji. Bandung:

Penerbit ITB.

Prihastuti, Alfiani. 2017.

Pengembangan Media

Pembelajaran Kosakata Bahasa

Inggris Berbasis Teka-Teki

Silang (TTS) Siswa Kelas III

SD Muhammadiyah

Kemadang. Jurnal PGSD

Indonesia. Volume 3 Nomor 2.

Tahun 2017.

Rakhma, Ifa Seftia, dkk. 2016.

Pengembangan Magic

Crossword Puzzle Sebagai

Media Pembelajaran IPA

Untuk Siswa Kelas V Sekolah

Dasar. Jurnal Refleksi

Edukatika 7. Tahun 2016.

Pribadi, Benny A. 2009. Model

Desain Sistem Pembelajaran.

Jakarta: Dian Rakyat.

Sugiyono. 2013. Cara Mudah

Menyusun Skripsi, Tesis dan

Disertasi. Bandung: Penerbit

Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013.

Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar

dan Pembelajaran di Sekolah

Dasar. Jakarta: Kencana

Perdana Media Group.

Wati, Ega Rima. 2016. Ragam

Media Pembelajaran. Jakarta:

Kata Pena.

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.10.0044.pdfmedia pembelajaran teka-teki silang mengacu pada model pengembangan