analisis dan perancangan aplikasi edukatif game...

17
1 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME “TEBAK SUARA HEWAN” UNTUK ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MACROMEDIA DIRECTOR MX 2004 NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Benediktus Dwi Hascaryo Telmadani 07.12.2243 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

Upload: doantram

Post on 02-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2243.pdf · Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut

1

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME “TEBAK SUARA HEWAN” UNTUK ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN

MACROMEDIA DIRECTOR MX 2004

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh Benediktus Dwi Hascaryo Telmadani

07.12.2243

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2013

Page 2: ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2243.pdf · Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut

2

Page 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2243.pdf · Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut

3

ANALYSIS AND DESIGN APPLCATION EDUCATION GAME IN GUESSING ANIMAL VOICE FOR KINDERGARTEN CHILDREN BY USING

MACROMEDIA DIRECTOR MX 2004

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME TEBAK SUARA HEWAN UNTUK ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN

MACROMEDIA DIRECTOR MX 2004

Benediktus Dwi Hascaryo Telmadani Ema Utami

Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Presenting educational games for children. Games and play are identical to the world of children. therefore, natural that the children are always filling his time playing. For the psychological stages of human development, childhood is the stage where the developing world in much cognitive imagination.

Multimedia computer (computer version) is a computer equipped with a variety of hardware for audio and visual that allows users to view three-dimensional images, text, graphics, sound, video, photo, or animation. To making of this game then the application of multimedia technology plays a fundamental role make it happen.

Technological developments can be said to be very rapid indeed that penetrated nearly every aspect of human life. Graphic design and animation process used is simple because the authors are aware that in doing designing a multimedia application for a game takes experience, knowledge and talent. Keywords: Game, Game Education

Page 4: ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2243.pdf · Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut

4

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi komputer demikian pesatnya, yang memiliki fungsi awal

sebagai alat bantu dalam menyelesaikan persoalan dan masalah dengan segala bidang,

kemudian memasuki fungsi sebagai penghibur. Hal ini ditandai dengan banyak produk-

produk yang berbasis komputer dalam dunia hiburan. Salah satu dunia hiburan yang banyak

diminati adalah game. Game berasal dari bahasa inggris, namun sangat familiar didengar,

sehingga kata inilah yang digunakan untuk menggantikan kata permainan.

Dalam perkembangannya perusahaan game saat ini sedikit melupakan unsur

edukasi/pembelajaran yang terkandung dalam game yang dibuat. Perusahaan pembuat

game lebih mengedepankan unsur kekerasan dan kriminalitas, hal ini dirasa kurang pantas

untuk diperkenalkan kepada anak – anak yang masih dalam masa partumbuhan

khususnya anak usia dini usia 3 – 5 tahun.

2. Pengenalan Game

2.1 Definisi dan Pengertian Game

Game berasal dari kata bahasa inggris yang memiliki arti dasar Permainan.

Permainan dalam hal ini merujuk pada pengertian “kelincahan intelektual”.

2.2 Istilah Game

1. Board Games (Permainan Papan)

Game pada katagori ini membutuhkan suatu papan yang terbagi dalam sektor-

sektor tertentu (dengan garis-garis) dan didalamnya terdapat sejumlah alat main

yang dapat digerakkan.

2. Card Games (Permainan Kartu)

Games ini akan memanfaatkan simbol dari 52 kartu yang terbagi dalam dua

faktor : suit (4 nilai) dan rank (13 nilai).

3. Athletic Games (Permainan Athletik)

Games jenis ini lebih cenderung pada penggunaan fisik daripada mental.

4. Children Games (Permainan Anak)

Aktifitas seperti berlari, sembunyi, melempar dan menangkap adalah menjadi ciri

utama game anak-anak.

5. Computer Games (Permainan Komputer)

Game ini dimainkan lewat bantuan alat komputer.

2.3 Sejarah Game

Game computer pertama kali dibuat pada tahun 1962 oleh insinyur – insinyur MIT

dengan nama Spacewar. Game ini dijalankan pada mesin computer PDP-1 yang

seukuran mobil. Walaupun tampilan grafiknya masih primitif namun untuk ukuran pada

masa itu game ini sudah terhitung sangat canggih.

Page 5: ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2243.pdf · Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut

5

2.4 Kategori Game

1. Shooting (tembak-tembakan)

Game jenis ini sangat memerlukan kecepatan reflex, koordinasi mata-tangan,

juga timing, inti dari game jenis ini adalah tembak-tembakan. Contoh : GTA dan

Crysis.

2. Fighting (Pertarungan)

Game yang permainanya memerlukan reflex dan koordinasi mata dan tangan ini

dengan cepat, tetapi inti dari game ini adalah penguasaan hafalan jurus. Contoh :

Mortal Kombat dan Tekken.

3. Adventure (Petualangan)

Game yang lebih menekankan pada jalan cerita dan kemampuan berfikir pemain

dalam menganalisia tempat secara visual, memecahkan tekateki maupun

menyimpulkan berbagai peristiwa. Contoh : Kings Quest, dan Space Quest.

4. Simulasi, Konstruksi, Manajemen

Video Game jenis ini seringkali menggambarkan dunia di dalamnya sedekat

mungkin dengan dunia nyata dan memperhatikan dengan detil berbagai faktor.

Contoh : The Sims,Roller Coster Tycoon.

5. Strategi

Game jenis ini memerlukan koordinasi dan strategi dalam memainkan permainan

ini. Kebanyakan game stategi adalah game perang. Contoh : Warcraft, Age of

Empires.

6. Sport (Olahraga)

Game ini merupakan adaptasi dari kenyataan, membutuhkan kelincahan dan

juga strategi dalam memainkannya. Contoh : PES 2012 dan NBA.

7. Puzzle

Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut.

Contoh : Tetris, Minesweeper dan Bejeweled.

8. Edugames (Edukasi)

Video Game jenis ini dibuat dengan tujuan spesifik sebagai alat pendidikan,

entah untuk belajar mengenal warna untuk balita, mengenal huruf dan angka,

matematika, sampai belajar bahasa asing.

2.5 Klasifikasi Game

2.5.1 Berdasarkan jenis platform yang dibuat

a. Arcade Games

Arcade games atau di Indonesia sering disebut dengan ding-dong.

b. PC Games

PC games adalah video games yang dimainkan menggunakan

Personal Computers.

Page 6: ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2243.pdf · Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut

6

c. Console Games

Console games adalah video game yang dimainkan menggunakan

console tertentu, seperti Playstation 2, Playstation 3, XBOX 360.

d. Handheld Games

Handheld games adalah video games yang dimainkan di console

khusus video game yang dapat dibawa kemana – mana atau disebut

juga dengan portable console, contohnya ; Nintendo DS dan Sony PSP.

e. Mobile Games

Mobile games adalah video games yang khusus dimainkan untuk mobile

phone atau PDA.

2.5.2 Berdasarkan pembatas usia menurut ESRB (Entertainment Software

Rating Board)

1. Early Childhood (3+)

memiliki isi yang mungkin cocok untuk usia 3 dan lebih tua. Tidak

mengandung materi yang tidak pantas orang tua akan menemukan.

2. Everyone (6+)

memiliki konten yang mungkin cocok untuk usia 6 dan lebih tua. Judul-

judul dalam kategori ini mungkin berisi sedikit kartun, fantasi atau

kekerasan ringan dan / atau jarang menggunakan bahasa ringan.

3 Everyone (10+)

memiliki konten yang mungkin cocok untuk usia 10 dan lebih tua. Judul-

judul dalam kategori ini mungkin berisi lebih banyak kartun, fantasi atau

kekerasan ringan, bahasa ringan dan atau minimal tema sugestif.

4. Teen (13+)

memiliki konten yang mungkin cocok untuk usia 13 dan lebih tua. Judul-

judul dalam kategori ini mungkin mengandung kekerasan, tema

sugestif, humor kasar, sedikit darah, simulasi perjudian, dan atau

jarang menggunakan bahasa yang kuat.

5. Mature (17+)

memiliki konten yang mungkin cocok untuk orang usia 17 dan lebih tua.

6. Adults Only (18+)

memiliki konten yang hanya boleh dimainkan oleh orang-orang 18

tahun dan lebih tua.

7. RP (Rating Pending)

telah disampaikan kepada ESRB dan sedang menunggu penilaian

akhir.

Page 7: ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2243.pdf · Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut

7

2.6 Konsep Dasar Game

Konsep dasar game mungkin tidak terlalu banyak mengalami perubahan, misalnya

pada game dengan jenis Role Playing Game yang berciri action dan umumnya menitik

beratkan pada pertempuran.

2.7 Pembuatan Game

Berikut tahap-tahap dalam pembuatan sebuah game :

2.7.1 Genre Game

Tentukan genre game pertama pikirkan jenis game apakah berjenis,

RPG(Role Playing Game) seperti harvest moon, FPS(First Person

Shooter) seperti Counter Strike, SPS(Second Person Shooter) seperti

25 To Life, Arcade seperti Riden, Fighting seperti Street Fighter, Racing

seperti Need For Speed, atau RTS(Real Time Strategy) seperti Age Of

Empire

2.7.2 Tool

Tentukan tool yang ingin digunakan Ini bagian yang terpenting, dengan

apakah membuat game tersebut, biasanya game dibuat dengan

bahasa pemograman. Seperti game interaktif sendiri dibuat menggunakan

bahasa pemorgaman lingo atau java.

2.7.3 Gameplay

Tentukan gameplay game gameplay adalah sistem jalannya game

tersebut, mulai dari menu, area permainan, save, load, game over, story

line, mission sukses, mission failed, cara bermain dan sistem

lainnya harus ditentukan.

2.7.4 Grafis

Tentukan grafis yang ingin digunakan, jenis grafis secara sederhana

dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu jenis kartun, semi realis, atau realis.

Pilih jenis grafis yang sesuai dengan kebutuhan game, kemudian pilih

software apa yang ingin digunakan dalam membuat gambarnya.

2.7.5 Suara

Tentukan suara yang ingin digunakan tanpa suara akan membuat game

kehilangan nilainya, karena itulah pilih suara yang ingin digunakan

dalam permainan.

2.7.6 Timeline

Lakukan perencanaan waktu dengan perencanaan waktu akan membuat

perancang game makin bebas melakukan hal lainnya karena

perasaan perancangan tidak lagi terganggu dengan game yang belum

selesai dibuat.

Page 8: ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2243.pdf · Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut

8

2.7.7 Pembuatan

Proses pembuatan yang terakhir lakukan pembuatan game karena semua

komponen yang diperlukan sudah disiapkan dari awal, lakukan

proses pembuatan berdasarkan waktu yang sudah ditentukan.

2.7.8 Publishing

Lakukan publishing Ketika sudah selesai membuat sebuah game,

publish game menjadi setup jika game harus diinstal terlebih dahulu

sebelum dimainkan atau publish menjadi exe jika game bisa langsung

dimainkan tanpa harus menginstalnya.

2.8 Kebutuhan sumber daya manusia

Dalam pembuatannya, game tidaklah hasil karya satu orang saja. Tiap 1

game pastinya terdapat beberapa orang atau kelompok didalamnya yang

mempunyai tugas masing-masing. Mereka diantaranya :

2.8.1 Designer

Orang yang mendesain suatu karya di dalam game(masih dalam lingkup

game) Didalam design orang yang mendesain biasanya sangatlah ahli

dalam pembuatan enviroment, mimik wajah, body dan pakaian yang cocok.

2.8.2 Programmer

Orang yang memprogram suatu game atau suatu aplikasi lain, atau

dengan kata lain dialah otak dari sebuah game atau aplikasi lainnya.

2.8.3 Music Art

Didalam pembuatan game tentu sangatklah di butuhkan untuk desain

music aluran cerita akan hangat bila di background oleh music art.

2.8.4 Psychology

Digunakan untuk menentukan sebuah karakter di lihat dari seorang

psikolog bersifat apa di dalam game tersebut atau bisa di gunakan

untuk memotivasi game developer.

2.8.5 Marketing

Sangatlah di gunakan untuk menjual suatu produk game ini di butuhkan.

2.8.6 Animator

Digunakan untuk membuat suatu film di dalam game jika di perlukan, orang

ini yang berperan dengan semua yang di atas termasuk di dalam design.

2.8.7 Artist

Artist di gunakan untuk hal yang mengikuti suatu film atau artist sendiri di

gunakan untuk sebagai peran utama dalam game.

Page 9: ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2243.pdf · Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut

9

2.9 Langkah – Langkah Produksi

2.9.1 Pra Produksi

Fase awal perkembangan game sering ditandai oleh rendahnya kualitas

grafis. Hal ini benar terutama dari berbagai permainan prototipe. Produsen game

bekerja selama pra-produksi yang umumnya terkait dengan perencanaan jadwal,

dan perkiraaan tugas dalam tim. melakukan pra produksi ini bertujuan untuk

membuat rencana produksi yang padat sehingga produksi dapat dimulai bila

diperlukan tanpa penundaan.

2.9.2 Produksi

Produksi mainstream biasanya didefinisikan sebagai periode waktu ketika

proyek sepenuhnya dikerjakan. Programmer menulis banyak kode baru, artis game

mengembangkan aset permainan seperti sprite, unsur permainan model

3D/2D, sound insinyur mengembangkan efek suara dan komposer musik untuk

mengembangkan game, desainer menciptakan tingkat lanjutan dan kenyamanan

mata saat memainkan game tersebut dan penulis menulis dialog untuk cutscenes

dan NPC.

2.9.3 Pasca Produksi

Staf pengujian paling banyak diandalkan pada akhir proyek karena

mereka tidak hanya perlu untuk menguji fitur baru yang ditambahkan, level dan

perbaikan bug, tapi mereka juga perlu melakukan pengujian regresi untuk

memastikan bahwa fitur-fitur yang telah ada ditempatnya selama berbulan-bulan bisa

beroperasi dengan benar.

2.10 Pengembangan Sistem Multimedia

Agar multimedia dapat menjadi alat keunggulan bersaing perusahaan,

pengembangan sistem multimedia harus mengikuti tahapan pengembangan sistem

multimedia, yaitu mendefinisikan masalah studi kelayakan, melakukan analisis

kebutuhan, merancang konsep, merancang isi, menulis naskah, memproduksi

sistem, melakukan tes pemakai, menggunakan sistem dan memelihara sistem.

Berikut adalah 9 langkah mengembangkan multimedia menurut Raymond

mcleod Jr :

1. Mendefinisikan masalah

Menganalisis sitem mengidentifikasi kebutuhan pemakai dan

menentukan solusi yang bias memecahkan masalah tersebut.

2. Merancang konsep

Sistem analis dan pemakai bersama – sama merancang konsep yang

menentukan keseluruhan pesan dan memeriksa semua urutan – urutan

jalannya proses aplikasi.

Page 10: ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2243.pdf · Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut

10

3. Merancang isi

Pengembang terlibat dalam merancang isis dengan menyiapkan

spesifikasi aplikasi yang rinci. Dan media yang akan dipilh karena

menyatukan terlalu banyak media.

4. Menulis naskah

Menulis isi dialog yang akan digunakan sebagai narasi, atau media

pembantu lainnya.

5. Merancang grafik

Grafik digunakan untuk dialog, latar belakang atau perlengkapan yang

perlu digunakan dalam video yang dirancang.

6. Memproduksi sistem

Pengembang membuat/memproduksi berbagai bagian dan menyatukan

ke dalam sistem, selain mengembangkan perangkat lunak, tugasnya

mencakup kegiatan seperti menyunting video dan authoring.

Authoring adalah penyatuan elemen- elemen terpisah dengan perangkat

lunak yang siap dipakai.

7. Melakukan tes pemakai

Analisis sistem mengajarkan seluk – beluk pemakai sistem kepada

pemakai. Dan menjelaskan fitur – fitur yang ada di dalam sistem

tersebut.

Jika dirasa kurang memuaskan maka pengembang sistem harus

memulai proses prototyping dari awal. Proses ini dilakukan samapai

pemakai merasa puas dengan sistem yang dibangun.

8. Menggunakan sistem

Pemakai memanfaatkan sistem. Sistem dikatakan berhasil apabila

sistem yang telah dibuat tidak muncul error. Erro dapat terjadi karena

kesalahan dalam penulisan action script.

9. Memelihara sistem

Sistem harus dipelihara seperti sistem berbasis computer lainnya.

Sistem multimedia harus dipelihara. Perbedaan utamanya adalah

pemakai tidak dapat diharapkan melaksanakan pemeliharaan. Ini adalah

tugas spesialis professional. Multimedia bukanlah end user computing.

2.11 Perangkat Lunak Yang Digunakan

2.11.1 Macromedia Director MX 2004

Macromedia Director MX adalah sebuah software yang berfungsi

menyatukan berbagai media : images (bitmap & Vector), animasi, video, audio,

dan teks. Untuk membuat sebuah produk presentasi yang lazim disebut

multimedia. Untuk membuat game, direcktor memang sedikit kurang bisa di

Page 11: ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2243.pdf · Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut

11

explor lagi sehingga membutuhkan software lain untuk membantunya.

Keunggulan director ialah dapat memanggil banyak ekstensi untuk dipanggil.

Macromedia Director MX 2004 menawarkan beberapa kemampuan baru untuk di

gunakan baik di lingkungan website.

2.11.2 Adobe Photoshop CS3

Adobe Photoshop merupakan program pengolahan gambar yang sangat

populer dikalangan desainer grafis. Kemampuan yang dimiliki software ini dalam

pengolahan citra membuat Adobe Photoshop menjadi standard dalam olah

grafis. Adobe photoshop dapat mengedit, memanipulasi, atau mengolah objek

yang berbasis pixel dengan baik seperti layaknya fotografer professional yang

mampu mengolah objek gambar menjadi foto yang lebih menarik, dalam Adobe

Photoshop ini diterapkan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada, seperti

penerapan filter atau efek layer.

2.11.3 Coreldraw X4

CorelDraw merupakan program aplikasi pengolah Grafis. Coreldraw dapat

bekerja dengan dua type gambar yaitu Bitmap dan Vector. Fitur dan tool pada

coreldraw sangat mudah dioperasikan untuk menggambar dan mengedit

berbagai bentuk objek vector. Kita juga bias mengimpor gambar bitmap

kemudian diedit dalam coreldraw. program aplikasi ini menyediakan efek untuk

image bitmap.

2.11.4 Adobe Audition

Adobe Audition adalah sebuah software dari Adobe Sistem untuk merekam

suara, mengedit (memperbaiki kualitas suara dan menambah berbagai efek

suara), serta mencampur (mix) atau menggabungkan dengan berbagai track

suara menjadi satu track.

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Identifikasi Masalah

Pada tahap ini merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam

tahapan analisis sistem. Mengidentifikasi masalah dapat dimulai dengan mengkaji

subjek permasalahan yang ada.

3.2 Analisis SWOT

Untuk menemukan masalah-masalah yang akan ditemui maka diadakan

analisis terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pembuatan game

interaktif mengenal hewan dan habitatnya, yaitu faktor kekuatan, kelemaham,

peluang, dan hambatan atau sering disebut dengan analisis SWOT ( Strength,

Weakness, Opportunity, and Threat ).

Page 12: ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2243.pdf · Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut

12

3.2.1 Strength (Kekuatan)

Pembuatan game mengenal hewan dan habitatnya ini mengambil tema

beberapa hewan yang ada di rumah, peternakan, dan hutan yang ada di Indonesia

dengan menggunakan karakter hewan yang menarik disertai suara dari hewan

tersebut sehingga secara langsung memperkenalkan bentuk dan suara hewan,

karena dalam pembuatan game ini menggunakan pendekatan multimedia yaitu

menggabungkan antara gambar, animasi, dan suara sehingga membantu anak-anak

lebih cepat mengetahui/mengenal bentuk dan suara hewan.

3.2.2 Weaknes (Kelemaham)

Game ini masih membutuhkan perangkat komputer atau laptop yang

terinstall sistem operasi windows sehingga dan belum bisa digunakan pada sistem

operasi lainnya.

3.2.3 Opportunity (Peluang)

Game ini tidak memerlukan memori yang besar dan bisa langsung

dijalankan/dimainkan pada sistem operasi windows. Dibandingkan dengan game

bergenre sejenis yang berbahasa asing, game edukasi mengenal hewan dan

habitatnya ini menggunakan bahasa indonesia sehingga anak-anak dapat langsung

berinteraksi tanpa kesulitan untuk mengartikan terlebih dahulu kedalam bahasa

Indonesia.

3.2.4 Threats (Ancaman)

Sudah banyaknya game sejenis yang ada di pasaran atau internet Misalnya :

animal_safari, animal track (funschool.kaboose.com), Animal Matching Game

(kinderwebgames.com). akan tetapi game tersebut masih dalam bahasa asing yang

mungkin belum bias dimengerti oleh anak usia 3-6 tahun.

3.3 Analisis Kebutuhan

3.3.1 Analisis Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional dalam game tebak suara hewan ini meliputi :

1. Sistem harus dapat menampilkan semua menu yang dipilih oleh user.

2. Sistem harus dapat memberikan pengenalan suara hewan.

3. Sistem harus dapat mengecek setiap jawaban yang diberikan user dalam game pada

setiap level.

4. Sistem harus dapat memberikan feedback kepada user.

5. Sistem harus dapat mengetahui ending dalam setiap permainan.

6. Informasi :

a) Digunakan untuk menampilkan apakah user menang atau kalah dalam

permainan.

b) Digunakan untuk menampilkan profile hewan dan karakter suaranya.

Page 13: ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2243.pdf · Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut

13

c) Digunakan untuk menampilkan perintah yang harus diselesaikan setiap levelnya.

3.3.2 Analisis Kebutuhan Nonfungsional

Kebutuhan Nonfungsional yaitu tipe kebutuhan yang berisi properti perilaku yang

dimiliki oleh sistem. Dalam game mengenal hewan dan habitnya ini memiliki beberapa

kebutuhan nonfungsional antara lain:

a. Digunakan pada sistem operasi Microsoft Windows XP, Microsoft Windows NT,

Microsoft Windows 2000.

b. Spesifikasi minimum Pentium III.

c. Kebutuhan memori (RAM) 128MB, direkondasikan menggunakan memori

256MB keatas.

3.4 Analisis Kelayakan Sistem

Analisis kelayakan merupakan proses yang mempelajari atau menganalisa

permasalahan yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan

dicapai.Tujuan dari analisis kelayakan sistem adalah untuk menguji apakah sistem

yang akan diterapkan layak pakai atau tidak.

3.4.1 Kelayakan Teknologi.

Kelayakan dalam bidang teknologi dapat ditinjau dari :

1. Dari kebutuhan hadware maupun software yang dibutuhkan, di pasaran mudah

untuk didapatkan.

2. Pengguna Game interaktif juga sudah banyak.

Sehingga dari segi kelayakan teknologi pengembangan game ini layak.

3.4.2 Kelayakan Hukum

Kelayakan dalam bidang hukum dapat ditinjau dari :

1. Legalitas software yang digunakan

Software-software yang digunakan untuk membangun sistem dalam proyek ini

adalah software yang legal atau original.

2. Isi atau informasi dari sistem yang dibangun

Informasi atau isi yang terkandung dalam sistem ini tidak mengandung unsur

SARA, atau hal-hal yang dapat memprovokasi dan menyinggung pihak-pihak

tertentu,dimana informasi yang terkandung adalah semata-mata hanya untuk

media pembelajaran bagi anak-anak yang berbasis game.

3.4.3 Kelayakan Operasional

Kelayakan operasional lebih ditekankan pada end user atau sumber daya

manusia yang akan menggunakan sistem ini pada saat sistem telah berjalan.

Kelayakan dapat dilihat dari mampu tidaknya end user memanfaatkan sistem

tersebut.

Page 14: ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2243.pdf · Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut

14

3.4.4 Kelayakan Strategik

Kelayakan strategik lebih ditekankan pada layak tidaknya sistem yang dibangun

dapat meningkatkan daya saing.

3.5 Perancangan Sistem

3.5.1 Merancang Konsep

Game mengenal hewan dan habitatnya adalah sebuah game edukasi yang

ditujukan untuk user yaitu anak usia 3 tahun – 5 tahun atau anak yang masih duduk

dibangku Sekolah Dasar (SD).

3.5.2 Merancang Naskah

Dalam merancang naskah, analis menetapkan dialog dan urutan elemen-

elemen secara rinci. Merancang naskah merupakan spesifikasi lengkap dari teks

dan narasi dalam aplikasi multimedia

3.5.3 Merancang Grafik

Setelah naskah ditulis, selanjutnya adalah merancang grafik. Dalam

merancang grafik ini hendaknya memilih grafik yang sesuai dengan tema. Merancang

grafik meliputi merancang grafik dua dimensi, merancang audio serta merancang

animasi. Rancangan grafik serta komponen-komponen grafik lainnya hendaknya

mencerminkan tema yang diambil. Ini diharapkan agar para pengguna lebih mengerti

dan paham terhadap informasi yang disampaikan.

3.5.4 Grafis yang digunakan

Grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak.

Pada game “Tebak Suara Hewan” penulis menggunakan kombinasi grafis bitmap dan

vector, alasan penulis menggunakan kombinasi ini adalah karena mempunyai

kelebihan masing – masing, pada bitmap gambar lebih real dan menarik namun size

filenya besar maka penggunaan grafis bitmap hanya untuk bagian tertentu saja,

sedangkan vector kualitas gambar bila diperbesar maupun diperkecil hasilnya tetap

bagus dan cenderung memiliki size file kecil namun gambar kurang terlihat real dan

tidak bisa menggunakan gradasi.

3.5.5 Audio yang digunakan

Audio merupakan hal penting dalam game. Musik dan sound membuat game

lebih menarik untuk dimainkan. Setiap bagian – bagian game dilengkapi dengan suara.

Pemilihan suara yang digunakan harus seirama dengan bagiannya dan game ini

menggunakan file audio wav karena lebih kecil size filenya dan ada beberapa file suara

pada game merupakan hasil rekaman suara penulis sendiri terutama terletak pada

permainan di level 2.

Page 15: ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2243.pdf · Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut

15

4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

4.1 Memproduksi Sistem

Tahapan ini adalah tahapan membangun dan mengembangkan aplikasi

sesuai dengan naskah/ide yang sudah dibuat.Bagian ini merupakan kegiatan yang

meliputi tentang pembuatan karakter, desain grafik, yang mendukung semua

dialog, membuat animasi yang sesuai dengan tema,membuat text sebagai

penyampaian pesan yang semuanya akan digabungkan kedalam Macromedia

Director MX 2004 sebagai software final.

4.1.1 Membuat Halaman Menu Utama

Pada menu utama ini nantinya akan berisi sub menu yang menghubungkan

ke menu selanjutnya. Berikut langkah-langkah menyusun halaman menu

utama.

4.1.2 Membuat Game Per level

Di dalam Game ini terdapat 3 level game yang tingkat kesulitannya masing –

masing berbeda - beda.

4.1.3 Mengedit suara

Agar aplikasi lebih menarik dan tidak terdengar sunyi senyap maka sebaiknya

diberi efek suara. Sebelum di import kedalam Macromedia Director, audio

yang ada diedit dulu dengan menggunakan Adobe audition agar suara yang

didapat sesuai dengan keinginan.

4.1.4 Langkah-langkah Membuat File Executable / Projector

Langkah terakhir jika pekerjaan sudah selesai yaitu mempresentasikan hasil

karya kepada orang lain, masalahnya komputer lain juga tidak diinstal Macromedia

Director. Oleh karena itu, yang kita lakukan adalah membuat file menjadi executable.

4.2 Pengujian Sistem

4.2.1 Pengujian Program

4.2.1.1 Testing Internal

Pada tahap ini game coba dijalankan di komputer setelah dipublish atau

dirender dan cek kesalahan atau ada hilangnya suatu file sehingga segera

diperbaiki hingga menjadi game yang siap dipasarkan.

4.2.1.2 Testing Eksternal

Tahap selanjutnya adalah testing di komputer lain dengan menggunakan

media dvd. Testing tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah ada

kesalahan jika dijalankan di komputer lain.

4.2.1.3 Testing Gameplay

Penerapan metode pengetesan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama

yaitu test yang bersifat umum, yaitu pengujian dilakukan hanya untuk

mengetahui apakah sistem tersebut dapat digunakan atau tidak, sedangkan

Page 16: ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2243.pdf · Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut

16

tahap yang kedua yaitu kepada user atau pemakai untuk menanggapi aplikasi

multimedia yang baru dibuat.

4.2.2 Pemeliharaan Sistem

Setelah sistem digunakan, maka sistem akan dievaluasi oleh pemakai dan

spesialis multimedia untuk menentukan apakah sistem yang baru tersebut

sesuai dengan tujuan semula dan diputuskan apakah ada revisi atau

modifikasi.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan Pembahasan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan

bahwa :

1. Dengan adanya game edukasi ini penyampaian materi bisa cepat dihafal oleh anak dan

dapat memicu daya tarik anak dalam belajar mengenal suara – suara hewan.

2. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan komposisi warna, suara, animasi, gambar dan

tingkat kesulitan pada game tebak suara hewan ini sudah cukup layak sehingga game ini

sudah dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi anak.

3. Setelah aplikasi ini selesai dan dilakukan pengujian, hasilnya aplikasi ini dapat berjalan

dengan sempurna di semua platform. Sesuai dengan hasil rata – rata pengujian oleh pemakai

game “Tebak Suara Hewan”, maka diperoleh kesimpulan bahwa game edukasi “Tebak Suara

Hewan” layak untuk digunakan dan sangat membantu anak dalam mengingat suara – suara

hewan.

5.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan :

1. Perlunya pengembangan lebih lanjut dari game ini, antara lain penambahan animasi/gambar

3 dimensi (3D), pengembangan soal perhitungan atau mungkin memperluas cakupan materi

yang terkandung didalamnya.

2. Perlunya penambahan fasilitas random game agar game dapat mengacak permainan yang

akan dijalankan.

3. Perlunya pengembangan lebih lanjut dari game ini yaitu penambahan fasilitas save dan load

agar game dapat menyimpan hasil score serta load untuk melanjutkan game yang disimpan.

Page 17: ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI EDUKATIF GAME …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2243.pdf · Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut

17

DAFTAR PUSTAKA

Al fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi

Offset Komputer, wahana. 2008. Menguasai adobe photoshop CS3. Yogyakarta: Andi Offset Madcoms. 2005. Seri Panduan Lengkap Macromedia Director MX 2004. Madiun:

Andi Offset Suyanto, M. 2004. Analisis Dan Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran.

Yogyakarta: Andi Offset. Suyanto, M. 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.

Yogyakarta: Andi Offset. Romzi, I.R. 2003. Membuat sendiri Game Server dan Multiplayer Game. Jakarta:

Elex Media komputindo Anggra. 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash.

Yogyakarta: Gava Media Raymond McLeod, Jr. 1995. Sistem Informasi Manajemen jilid 2. Jakarta: PT

Prenhallindo Prabowo, Eko. 2006. Presentasi Multimedia dengan Director MX. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo http//:www.esrb.org http//:www. funschool.kaboose.com, 22 Juli 2011 http//:www.kinderwebgames.com, 22 Juli 2011