bab ii kajian pustaka a. deskripsi teori 1. program...
TRANSCRIPT
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Program Adiwiyata
a. Pengertian Adiwiyata
Kata Adiwiyata berasal dari bahasa sansekerta yaitu “Adi dan Wiyata” Adi
bermakna besar, agung, baik, ideal atau sempurna. Sedangkan Wiyata bermakna
tempat seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan etika. Adiwiyata
merupakan tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperolah ilmu pengetahuan
yang menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan dan cita-cita
pembangunan bangsa. Dalam (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.05 2013)
Program Adiwiyata adalah program untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan
berbudaya lingkungan. Sedangkan menurut Ibid (dalam Ulfatur, 2014) Program
Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup dalam
rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam
upaya pelestarian lingkungan hidup.
Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Program
Adiwiyata adalah salah satu program dari kementrian lingkungan hidup yang
mendorong untuk terciptanya sekolah yang berbudaya dan peduli terhadap
lingkungan.
9
b. Tujuan Adiwiyata
Tujuan merupakan visi yang akan dicapai dan menjadi implementasi atau
penjabaran dari misi dan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
pada kurun waktu tertentu, dibawah ini terdapat beberapa tujuan Adiwiyata
diantaranya:
Menurut (Kementrian lingkungan Hidup, 2012) tujuan Program Adiwiyata
adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggungjawab dalam upaya
perlindungan dan pengelolaaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang
baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Sedangkan menurut (hunter,
2015) tujuan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi baik bagi sekolah
untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga
dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam
upaya penyelamatan lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.
Berdasarkan kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan tujuan Program
Adiwiyata adalah menjadikan sekolah yang mempunyai lingkungan bersih dan
menjadikan warga sekolah untuk bertanggungjawab dalam melestarikan dan
menjaga lingkungan.
c. Komponen Adiwiyata
Program Adiwiyata dapat dicapai dengan menjalankan empat komponen
program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah Adiwiyata,
diantaranya:
Menurut (Badan Kementrian Lingkungan Hidup, 2012) komponen program
adiwiyata adalah kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, pelaksanaan
10
kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif,
pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Keempat komponen tersebut
merupakan indikator program adiwiyata untuk panduan atau tolak ukur
pengeloaan program adiwiyata di sebuah sekolah. Pada umumnya tampilan
sekolah adiwiyata dapat dilihat pada kondisi fisik lingkungan sekolah. Kondisi
fisik lingkungan sekolah yang sudah menerapkan Program Adiwiyata terlihat
lebih indah, bersih dan nyaman.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa sekolah yang
menjalankan progam adiwiyata harus menerapkan program yang berbasis
lingkungan, sehingga menciptakan sumber daya manusia yang cinta lingkungan.
d. Manfaat mengikuti Program Adiwiyata
Pelaksanaan Program Adiwiyata memiliki manfaat, diantaranya yaitu :
Menurut (Kementrian Lingkungan Hidup 2012), manfaat mengikuti Program
Adiwiyata adalah mendukung pecepatan pencapaian 8 Standar Nasional
Pendidikan, meningkatkan efisiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui
penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber dan energi,
menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih
nyaman dan kondusif, menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai
pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik, meningkatkan upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui pengendalian kerusakan
dan pelestarian fungsi lingkungan sekolah. Selain itu manfaat sekolah yang
mengikuti Program Adiwiyata adalah sekolah dapat lebih berperan aktif dalam
menciptakan kawasan yang peduli dengan lingkungan, sekolah bisa menciptakan
siswa-siswi yang sadar akan lingkungan, sekolah bisa berperan dalam semua
11
kegiatan dalam rangka mengurangi global warming, dan sekolah bisa menjadi
sarana penyalur pendidikan lingkungan secara praktik langsung.
Sejalan dengan teori diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat dari mengikuti
Program Adiwiyata adalah menjadikan lingkungan sekolah yang nyaman bagi
peserta didik, selain itu menjadikan peserta didik untuk menjaga dan melestarikan
lingkungan.
2. Pendidikan Lingkungan Hidup
a. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) adalah pendidikan yang membahas
tentang lingkungan hidup dalam kontes langsung maupun tidak langsung dalam
membentuk kepribadian yang mandiri untuk merefleksikan dalam kehidupan
sehari hari (Daryanto, 2013). Menurut Anisa (dalam Pamuti, 2015) Pendidikan
Lingkungan Hidup (PLH) adalah pengetahuan, kajian, bahan yang berupaya untuk
mendidik siswa dalam memahami dan mempraktikkan penanganan yang
berhubungan dengan permasalahan lingkungan. Menurut Pratomo (dalam Anisa
2015) Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan program pendidikan yang
memberikan pengetahuan kepada siswa untuk sadar sikap dan perilaku
bertanggungjawab dalam timbal balik terhadap lingkungan. Sedangkan menurut
(UNESCO, dalam Ghofar 2016) Pendidikan Lingkungan Hidup adalah suatu
proses untuk mengenali nilai-nilai dan menjelaskan konsep dalam rangka
mengembangkan ketrampilan sikap yang diperoleh untuk memahami serta
menghargai hubungan timbal balik antara manusia, budaya, dan lingkungan
biofisiknya.
12
Berdasarkan kedua pengertian diatas, dapat disimpulkan Pendidikan
Lingkungan Hidup adalah pendidikan tentang lingkungan yang diharapkan dapat
membentuk dan mengembangkan ketrampilan sikap tentang lingkungan sehingga
dapat diaplikasikan dalam memecahkan masalah lingkungan yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Lingkungan Hidup dapat membantu pencapaian ketrampilan
tingkat tinggi seperti, berfikir kritis, berfikir kreatif, berfikir secara integrativ, dan
memecahkan masalah. Dalam pendidikan lingkungan hidup terdapat upaya untuk
mengarahkan manusia untuk memiliki sikap peduli lingkungan.
b. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup
Menurut Belgrade (dalam Rizal, 2015) Tujuan Pendidikan Lingkungan
Hidup adalah untuk :
1) Meningkatkan kesadaran terhadap keterkaitan dalam bidang ekonomi,
politik, sosial, dan ekologi pada daerah perkotaan dan perdesaan.
2) Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh
pengetahuan yang berkenaan dengan lingkungan agar dapat
memecahkan masalah yang tidak akan menambah masalah baru.
3) Menciptakan salah satu kesatuan pola tingkah lagu kepada masyarakat
terhadap lingkungan hidup
Sedangkan menurut (Kementrian Lingkungan Hidup, 2012) Pendidikan
lingkungan hidup memiliki tujuan:
a) Meningkatkan kesadaran yang berhubungan dengan saling
ketergantungan ekonomi, politik, sosial dan ekologi antara perdesaan
dan perkotaan
13
b) Memberikan kesempatan setiap individu untuk memperoleh
pengetahuan, nilai, sikap, tanggungjawab, dan ketrampilan yang
dibutuhkan dalam melindungi lingkungan
c) Menciptakan pola baru individu
Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan, pendidikan
lingkungan hidup memiliki tujuan pemberian pengetahuan mengenai lingkungan
sehingga timbul perilaku yang peduli dan cinta lingkungan.
3. Program 5 R
Program 5 R merupakan upaya dalam pengelolaan lingkungan untuk
menciptakan lingkungan hidup. Sampah merupakan permasalahan yang harus
diatasi karena dapat menimbulkan masalah lingkungan dan mengganggu
kesehatan. Menurut Badan Kementrian Lingkungan, sampah timbul dari berbagai
sumber diantaranya:
1. Rumah tangga
Sampah yang berupa sisa makanan, bahan dan peralatan yang sudah
tidak dipakai, bahan pembungkus, kertas, plastik dsb.
2. Tempat pedagangan
Sampah dapat berupa, bahan dagangan yang rusak, buah, sayur, kertas,
karton, plastik dsb.
3. Sampah industri
Sampah dapat berupa cairan kimia yang beracun yang dapat mencemari
lingkungan.
14
Menurut buku PLH kelas 4 pengolahan sampah dapat dilakukan dengan
melakukan prinsip 5 M, yaitu:
1. Memilah
Memilah sampah adalah memisahkan antara jenis sampah yang satu dengan
yang lainnya. Sampah dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu sampah basah
dan sampah kering atau sampah organik dan sampah an-organik.
Gambar 2.1 Memilah Sampah
2. Mengurangi
Mengurangi sampah adalah mengurangi dalam menggunakan sampah.
Misalnya dalam belaja di pasar membawa tas belanja, menggunakan bahan
yang dapat didaur ulang seperti daun-daun.
3. Menggunakan Kembali
Menggunakan kembali yaitu menggunakan sampah yang dapat berfungsi
dengan baik atau barang yang dapat digunakan untuk hal yang baik sebelum
membuang sampah tersebut. Seperti penggunaan botol minum bekas untuk
pot bunga.
15
Gambar 2.2 Menggunakan Kembali Sampah
4. Mendaur Ulang
Mengolah sampah menjadi produk baru, seperti plastik tempat deterjen dapat
digunakan untuk hiasan rumah maupun tas.
Gambar 2.3 Mendaur Ulang Sampah
5. Mengkomposkan
Sampah basah sisa makanan, daun-daun yang gugur dapat dibuat kompos dan
digunakan sebagai penyubur tanaman maupun penghijauan.
16
Gambar 2.4 Mengkomposkan Sampah
Sedangkan menurut Buku PLH kelas 5, upaya pengelolaan lingkungan dapat
dilakukan dengan Program 3R yaitu:
1. Reduce (Mengurangi)
Reduce berarti mengurangi sampah yang dapat merusak lingkungan.
Contoh hal-hal yang dapat mengurangi sampah yaitu:
a) Membawa tas sendiri ketika belanja
b) Membeli kemasan isi ulang
c) Membeli makanan dalam paket yang besar
d) Mengurangi membeli makanan dan minuman yang di bungkus
e) Mengurangi membeli barang yang tidak dibutuhkan
2. Reuse (Menggunakan Kembali)
Reuse berarti menggunakan kembali sampah atau barang bekas yang
bisa dipakai kembali. Contoh hal-hal yang dapat menggunakan kembali
sampah yaitu:
a) Menggunakan buku tulis yang kertasnya masih kosong untuk coretan
b) Menulis kertas pada dua sisi
17
c) Menyumbangkan baju yang layak dipakai
d) Membuat hiasan dari kaleng bekas minuman atau permen
e) Menggunakan botol minuman sebagai pot bunga
f) Memanfaatkan Koran bekas sebagai pembungkus dan kantong platik
untuk belanja
g) Memanfaatkan kain bekas (kain perca) untuk kerajinan tangan.
3. Recycle (Mendaur Ulang)
Recycle yaitu mendaur ulang sampah yang dapat diolah menjadi produk.
Seperti sampah organik yang dapat didaur ulang menjadi kompos. Sampah
anorganik dapat di daur ulang dengan bantuan teknologi. Seperti beberapa
jenis plastik dapat didaur ulang kembali menjadi produk plastik baru.
Sampah logam dapat untuk pengecoran.
Dalam buku PLH kelas 6, upaya pengelolan lingkungan dapat dilakukan
dengan melakukan 5 R diantaranya:
1) Reduce (mengurangi)
Kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang dapat
mengurangi produksi sampah serta tidak melakukan konsumsi yang
berlebian.
2) Reuse (Menggunakan Kembali)
Kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak
pakai.
3) Recycle (Mendaur Ulang)
Kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Dapat dilakukan
dengan memanfaatkan barang bekas yang dapat digunakan lebih lanjut.
18
4) Replace (Menggantikan)
Kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau memakai
barang alternatif yang sifatnya ramah lingkungan dan dapat digunakan
kembali.
5) Replant (Menanam Kembali)
Kegiatan melakukan penanaman kembali, dengan melakukan kegiatan
kreatif menanam tumbuhan di sekitar rumah untuk penghijauan.
Berdasarkan beberapa teori diatas dapat disimpulkan, salah satu alternativ
dalam mengatasi masalah lingkungan adalah dengan menjalankan program 5R
yaitu mengurangi sampah, menggunakan kembali barang yang masih bisa
digunakan, mendaur ulang sampah untuk dijadikan barang yang menjadi
bermanfaat, menggunakan barang yang menjadi ramah lingkungan, dan menanam
pohon untuk penghijauan lingkungan.
4. Sikap Peduli Lingkungan
a. Pengertian Sikap Peduli Lingkungan
Sikap peduli lingkungan merupakan salah satu nilai karakter dari 18 nilai
karakter yang diinternalisasikan dalam pendidikan karakter menurut kemendiknas
tahun 2010. Nilai-nilai tersebut adalah religius, Jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa igin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
19
Tabel 2.1 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
NILAI DESKRIPSI
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang
dianutnnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibdah agama
lain, dan hidup rukun dengan pemeluk
agama lain.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai
perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang
lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan peraturan.
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya
sungguh-sunggguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas,
serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
6. Kreatif Berfikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah
tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak
yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu
berupaya untuk menngetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
10. Semangat kebangsaan Cara berfikir, bertindak, dan
berwawasan yang menempatkan
kepentingn diri dan kelompoknya.
11. Cinta tanah air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukkan kesetiaan,
keepedulian, dan penghargaan yang
tinggi terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa.
12. Menghargai prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa
senang berbicara, bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain.
20
NILAI DESKRIPSI
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang
menyebabkan orang lain merasa
senang dan aman atas kehadiran
dirinya.
15. Gemar membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk
membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu
berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.
17. Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin
member bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap
diri sendiru, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial, dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.
(Sumber :Kemendiknas, 2010)
Sikap peduli lingkungan terdiri dari tiga suku kata, yaitu Sikap, peduli, dan
lingkungan. Dengan begitu, hakikat sikap peduli lingkungan dapat ditinjau dari
pengertian sikap, peduli, dan lingkungan. Sikap menurut (Muhibbin, 2004) adalah
kecenderungan yang relativ menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk
terhadap orang atau barang tertentu. Menurut (Fachrul, 2013) sikap merupakan
predisposisi untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang bersifat
kesadaran individu.
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, dapat diartikan bahwa sikap adalah
suatu tindakan yang dilakukan dengan kesadaran baik atau buruk dalam merespon
sesuatu. Tingkah laku yang dilakukan terus menerus dapat menggambarkan
kepribadian seseorang. Sikap yang dilakukan terus menerus dapat membentuk
suatu karakter seseorang.
21
Kata kedua dari sikap peduli lingkungan adalah peduli. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, peduli merupakan mengindahkan atau memperhatikan.
Sedangkan Menurut Muchlas (dalam Anna 2016) Peduli adalah memperlakukan
orang lain dengan sopan, tidak suka menyakiti orang lain, mau berbagi mau
terlibat dalam kegiatan masyarakat serta menyayangi manusia dan makhluk lain.
Dapat disimpulkan peduli merupakan sikap memperhatikan sesuatu baik manusia
maupun makhluk hidup lain dengan baik.
Kata ketiga dari sikap peduli Lingkungan adalah Lingkungan. Lingkungan
merupakan alam sekitar individu dimana mahluk hidup dapat hidup, baik darat,
laut, maupun udara. Menurut (Siahaan, 2004) Lingkungan adalah jumlah semua
benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi
kehidupan kita. Sedangkan Menurut Syukri (dalam Anna, 2016) Lingkungan
merupakan tempat makhluk hidup termasuk manusia yang merupakan sistem
terkait satu sama lain dan terus berkembang secara dinamis.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan sikap peduli lingkungan
adalah sikap, upaya, tindakan dalam melestarikan dan menjaga lingkungan dari
kerusakan yang disebabkan oleh alam maupun manusia yang diwujudkan dalam
kegiatan sehari-hari. Sikap peduli lingkungan sekolah dapat ditunjukkan melalui
kegiatan membuang sampah pada tempatnya, mengadakan penghijauan,
penggunaan pupuk kompos yang organik ramah lingkugan, atau dapat
mengurangi penggunaan palstik.
22
b. Indikator Peduli Lingkungan
Kegiatan peduli terhadap lingkungan di sekolah maupun di kelas terdapat
indikator untuk keberhasilan dalam peduli terhadap lingkungan diantaranya :
Tabel 2.2 Indikator keberhasilan sekolah dan kelas untuk peduli lingkungan
INDIKATOR SEKOLAH INDIKATOR KELAS
1. Pembiasaan memelihara
kebersihan dan kelestarian
lingkungan sekolah.
2. Tersedia tempat pembuangan
sampah dan tempat cuci tangan.
3. Menyediakan kamar mandi dan
air bersih
4. Pembiasaan hemat energi
5. Membuat biopori di area sekolah
6. Membangun saluran pembuangan
air limbah dengan baik
7. Melakukan pembiasaan
memisahkan jenis sampah
organik dan anorganik.
8. Penugasan pembutan kompos dari
sampah organik
9. Penanganan limbah hasil praktik
(SMK)
10. Menyediakan peralatan
kebersihan
11. Membuat tendon penyimpanan
air.
12. Memprogramkan cinta bersih
lingkungan.
1. Memelihara lingkungan kelas.
2. Tersedia tempat pembangunan
sampah didalam kelas.
3. Pembiasaan hemat energi.
4. Memasang, stiker perintah
mematikan lampu dan menutup
kran air pada setiap ruangan
apabila selesai digunakan (SMK).
(Sumber : Kemendiknas 2010)
Tabel 2.3Indikator Sikap Peduli lingkungan Sekolah
Nilai Kelas 1-3 Kelas 4-6
Peduli lingkungan : Sikap
dan tindakan yang selalu
berupaya mencegah
kerusakan lingkungan
alam di sekitarnya dan
mengembangkan upaya
untuk memperbaiki
kerusakan alam yang
sudah ada.
Buang air besar dan air
kecil di WC
Membersihkan WC
Membuang sampah di
tempatnya
Membersihkan tempat
sampah
Membersihkan halaman
sekolah
Membersihkan
lingkungan sekolah
Tidak memetik bunga di
taman sekolah
Memperindah kelas dan
sekolah dengan tanaman
Tidak menginjak rumput
di taman sekolah
Ikut memlihara taman di
halaman sekolah
Menjaga kebersihan
rumah
Ikut dalam kegiatan
menjaga kebersihan
lingkungan
(Sumber : Kemendiknas 2010)
23
c. Pentingnya Sikap Peduli Lingkungan
Melihat kondisi lingkungan yang semakin tahun mengalami penurunan
fungsi dan kondisi ligkungan yang sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia,
sangat diperlukan sikap-sikap positif yang harus dilakukan para penerus bangsa.
Manusia diberikan nikmat oleh Tuhan untuk berupaya mengubah sifat dasar
manusia yang menjadi penyebab rusaknya lingkungan dan memliki sikap untuk
memelihara lingkungannya. Sikap peduli lingkungan harus ditanamkan sejak dini
karena akan menjadikan kebiasaan positif yang akan membangun bangsa menjadi
lebih baik.
Sikap peduli terhadap kondisi lingkungan sangat menentukan bagi
kelanjutan kehidupan manusia yang layak. Setiap individu harus menyadari
keseimbangan ekosistem sebagaimana yang seharusnya ada, akan mampu
menjanjikan suatu kondisi lingkungan yang layak huni, nyaman, dan
menyenangkan. Menurut Akhmad (dalam Anna, 2016) Sikap peduli sangat
diperlukan karena sikap peduli lingkungan sangat perlu dibangun pada setiap diri
peserta didik.
Pada jenjang pendidikan dasar sangat tepat untuk menumbuhkan nilai-nilai
sikap peduli lingkungan. Pada tahap ini, peserta didik menanamkan karakter
dalam dirinya yang akan melekat seumur hidup. Sebagaimana dikemukakan oleh
Mahinda (dalam Ghofar, 2016) pendidikan tingkat dasar dipandang sebagai tahap
dasar dalam proses berkelanjutan pendidikan seumur hidup dan dianggap sangat
penting bagi semua orang sebagai landasan pendidikan lebih lanjut. Kelangsungan
hidup dengan lingkungan yang nyaman, menyenangkan, berkecukupan, dan asri
merupakan keharusan bagi kehidupan manusia.
24
B. Penelitian yang Relevan
Tinjaun pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi mulai
dari buku, jurnal, tesis, skripsi dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam
penulisan proposal. Setelah melakukan penelusuran, tulisan tentang sikap peduli
siswa yang pernah di bahas dalam:
Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil
Choerul
Anna
“Hubungan
antara
Kecerdasan
Naturalis
Variabel
independen =
Kecerdasan
naturalis
Penelitian yang
dilakukan
menggunaka
Mencari
hubungan
antara variabel
x
Terdapat
hubungan
yang
signifikan
dengan Sikap
Peduli
Lingkungan
siswa kelas 3
Sekolah Dasar
Negeri Se-
kecamatan
Gondokusuman
Yogyakarta”.
Variabel
dependen =
Sikap Peduli
Lingkungan
pendekatan
kuantitatif,
variabel
penelitian pada
sikap peduli
lingkungan
terhadap
variabel y
antara
kecerdasan
naturalis
dengan sikap
peduli
lingkungan
Jumadil “Penerapan
Program
adiwiyata pada
aspek Kognitif,
Afektif, dan
Psikomotor
tentang
pengelolaan
lingkugan hidup
sekolah Dasar di
Kota Kendari”.
Variabel
Independent =
Program
adiwiyata pada
aspek
kognitif,afektif,
psikomotor
Variabel
dependent =
pengelolaan
lingkungan
hidup
Melakukan
penelitian pada
sekolah yang
melaksanakan
program
adiwiyata
Menggunakan
rumusan
komperatif
Kemampuan
afektif,
kognitif,
psikomotor
tentang
pengelolaan
lingkungan
hidup siswa
sekolah
adiwiyata
lebih baik
dibandingkan
yang belum
menerapkan
adiwiyata
Penelitian
yang akan
dilakukan
“Pengaruh
Program 5R
pada sekolah
adiwiyata
terhadap sikap
peduli
lingkungan
siswa SD Negeri
Babadan 01”
Variabel
Independen =
Program 5R
pada sekolah
adiwiyata
Variabel
dependen =
Sikap peduli
lingkungan
Melakukan
penelitian pada
variabel sikap
peduli
lingkungan dan
pada sekolah
yang
menjalankan
program
adiwiyata
Melakukan
penelitian
dengan
menggunakan
metode survey
dan mencari
pengaruh
variabel x
terhadap y
25
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan kesimpulan yang masih kurang atau kesimpulan yang
belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran
hipotesis itu melalui penelitian.
Sehubungan dengan permasalahan penelitian yaitu mengenai ada tidaknya
pengaruh Program 5 R pada sekolah berbasis adiwiyata terhadap sikap peduli
lingkungan siswa, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Program 5 R dengan
perilaku peduli lingkungan siswa SDN Babadan 01
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara Program 5 R dengan perilaku
peduli lingkungan siswa SDN Babadan 01
D. Kerangka Berfikir
Sikap peduli lingkungan merupakan sikap yang sangat penting yang harus
dimiliki setiap individu karena lingkungan menjadi bagian dari tempat tinggal
manusia. Menjadikan lingkungan tempat tinggal nyaman, bersih, dan
menyenangkan sangat penting dilakukan karena kondisi lingkungan
mempengaruhi bagi kelangsungan hidup manusia. Diperlukan penguasaan materi
dan pembiasaan sejak dini dalam mengatasi persoalan lingkungan. Dengan
diberikannya penguatan materi tentang lingkungan diharapkan dapat menjadi
bekal dan menanamkan karakter peduli lingkungan. Berdasarkan uaraian tersebut,
dapat digambarkan kerangka berpikir penelitian tentang pengaruh Program 5R
pada sekolah adiwiyata terhadap sikap peduli lingkungan sebagai berikut :
26
Gambar 2.5 Kerangka Berfikir
Peserta didik membuang sampah pada tempatnya, menggantikan pot
bunga yang tidak cukup pada pot yang lebih besar, mengambil
sampah yang ditemui dijalan, menyirami tanaman yang kering.
Variabel Y
Sikap Peduli
Lingkungan
Kondisi
Lingkungan
Pembiasaan
Perilaku
Pendidikan
Lingkungan
Hidup
Variabel X
Program 5 R Pada
Sekolah Adiwiyata
Pengaruh Program 5 R pada Sekolah Adiwiyata teradap Sikap Peduli
Lingkungan
Mengurangi produksi sampah yang merusak lingkungan,
menggunakan kembali sampah/barang bekas yang bisa digunakan,
mendaur ulang sampah yang dapat diolah menjadi produk, mengganti
memakai barang ramah lingkungan, penanaman untuk penghijauan.
Ada pengaruh yang signifikan antara program 5 R pada sekolah
adiwiyata terhadap sikap peduli lingkungan