bab ii gambaran pelayanan dinas kesehatan 2.1....
TRANSCRIPT
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No. 28 Tahun 2008 tentang Tugas dan
Fungsi Dinas Daerah, Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah
bidang kesehatan yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan
kewenangan bidang kesehatan. Adapun Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas
Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan dan pengkoordinasian program kerja pelaksanaan tugas kesehatan;
b. perumusan dan pembinaan kebijakan teknis operasional dibidang pelayanan
kesehatan;
c. perumusan dan pembinaan kebijakan teknis operasional dibidang kesehatan
masyarakat;
d. perumusan dan pembinaan kebijakan teknis operasional dibidang pengendalian
masalah kesehatan;
e. perumusan dan pembinaan kebijakan teknis operasional dibidang jaminan dan
sarana kesehatan;
f. pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan bidang kesehatan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Dinas Kesehatan terdiri dari Sekretariat dan 4 (empat) Bidang dan Unit
Pelaksana Teknis (UPT). Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten sumenep
terdiri atas:
a. Sekretariat, membawahi:
1. Sub Bagian Hukum, Kepegawaian dan Umum;
2. Sub Bagian Program, Informasi, dan Hubungan Masyarakat;
3. Sub Bagian Keuangan dan Pengelolaan Aset.
b. Bidang Kesehatan Masyarakat membawahi :
1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 7
2. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga.
c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, membawahi :
1. Seksi Surveilans dan Imunisasi;
2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa.
d. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :
1. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;
2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan;
3. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Tradisional.
e. Bidang Sumber Daya Kesehatan membawahi:
1. Seksi Kefarmasian;
2. Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Rumah Tangga;
3. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.
f. UPT Fungsional Rumah Sakit;
g. UPT; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Unit Pelaksana Teknis sebanyak 33 UPT meliputi 30 UPT Puskesmas yang
menyebar di seluruh wilayah Kabupaten Sumenep, 1 UPT Laboratorium Daerah, 1
UPT Gudang Farmasi Kabupaten (GFK) dan RSUD dr. H. Moh. Anwar.
A. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,
mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian,
perlengkapan, penyusunan program, keuangan, hubungan masyarakat dan protokol.
Dalam menjalankan tugasnya, Sekretariat mempunyai fungsi:
1. penyiapan perumusan kebijakan analisis determinan kesehatan;
2. pengelolaan pelayanan administrasi umum dan perizinan;
3. pengelolaan administrasi kepegawaian;
4. koordinasi pengelolaan kepegawaian, keuangan, aset dan dokumen di UPT;
5. pengelolaan administrasi keuangan;
6. pengelolaan administrasi perlengkapan;
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 8
7. pengelolaan aset dan barang milik negara;
8. pengelolaan urusan rumah tangga, hubungan masyarakat dan protokol;
9. pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-
undangan;
10. pelaksanaan koordinasi penyelesaian masalah hukum (non yustisial) di bidang
kepegawaian;
11. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang dan UPT;
12. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan;
13. pelaksanaan monitoring serta evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
14. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Sub. Bag Hukum, Kepegawaian dan Umum
Mempunyai tugas :
a) Penyiapan dan koordinasi penatalaksanaan hukum, kepegawaian dan dukungan
administrasi umum yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Daerah.
b) menyiapkan bahan pelaksanaan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman
surat-surat, penggandaan naskah-naskah dinas, kearsipan dan perpustakaan;
c) menyiapkan bahan pelaksanaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
d) menyiapkan bahan pelaksanaan tugas di bidang hubungan masyarakat dan
pengaduan masyarakat;
e) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan kebutuhan kepegawaian mulai
penempatan formasi, pengusulan dalam jabatan, usulan pensiun, peninjauan
masa kerja, pemberian penghargaan, kenaikan pangkat, Sasaran Kerja Pegawai,
Daftar Urutan Kepangkatan, Sumpah/Janji Aparatur Sipil Negara, Gaji Berkala,
kesejahteraan, mutasi dan pemberhentian pegawai, diklat, ujian dinas, izin
belajar, pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai, menyusun standar
kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional dan menyelenggarakan
pengelolaan administrasi aparatur sipil negara lainnya;
f) menyiapkan bahan pelaksanaan administrasi kesekretariatan penilaian angka
kredit jabatan fungsional rumpun kesehatan;
g) menyiapkan bahan penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan perundang-
undangan;
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 9
h) menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan kebutuhan perlengkapan,
pengadaan, perawatan perlengkapan kantor dan pengamanan;
i) menyiapkan bahan fasilitasi dan pelaksanaan penyusunan analisis jabatan,
analisis beban kerja dan evaluasi jabatan;
j) menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan dan koordinasi sarana
penyimpanan barang medis dan non medis;
k) menyiapkan bahan penyelesaian masalah hukum di bidang kepegawaian; dan
l) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
Sub. Bag Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat
Mempunyai Tugas :
a) Penyiapan dan koordinasi penyusunan rumusan program dan informasi serta
penatalaksanaan hubungan masyarakat yang menjadi tanggung jawab Dinas
Kesehatan Daerah.
b) menyiapkan bahan pengelolaan dan koordinasi analisis determinan kesehatan;
c) menyiapkan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis dan program
kesehatan melalui mekanisme daerah;
d) menyiapkan bahan penghimpunan data dan penyiapan bahan koordinasi
penyusunan program;
e) menyiapkan bahan pelaksanaan pengolahan data;
f) menyiapkan bahan pelaksanaan perencanaan program;
g) menyiapkan bahan penghimpunan data dan menyiapkan bahan penyusunan
program anggaran;
h) menyiapkan bahan perencanaan sistem penganggaran dan kebijakan;
i) menyiapkan bahan koordinasi dan penyusunan standar pelayanan minimal
bidang kesehatan;
j) menyiapkan bahan koordinasi dan penyusunan pengelolaan sistem akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah;
k) menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan kerjasama dan penelitian bidang
kesehatan;
l) menyiapkan bahan pelayanan informasi dan komunikasi;
m) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis di bidang pengelolaan sistem
informasi dan pengelolaan data dan informasi;
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 10
n) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pemantauan, evaluasi di
bidang pembiayaan dan evaluasi ekonomi pembiayaan kesehatan;
o) menyiapkan bahan monitoring serta evaluasi organisasi dan pelaporan; dan
p) melaksanakan tugas-tugas lain yang yang diberikan oleh Sekretaris.
Sub. Bag. Keuangan dan Pengelolaan Aset
Mempunyai Tugas :
a) Penyiapan dan koordinasi penyelenggaraan urusan keuangan dan pengelolaan
asset yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Daerah.
b) menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran
gaji pegawai;
c) menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan kegiatan termasuk
penyelesaian rekomendasi hasil pengawasan;
d) menyiapkan bahan pelaksanaan analisis dan pengelolaan akuntansi keuangan;
e) menyiapkan bahan pelaksanaan pengadministrasian dan penatausahaan
keuangan;
f) menyiapkan bahan koordinasi dan pengelolaan tata laksana keuangan satuan
kerja Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan Non Badan Layanan Umum
Daerah (Non BLUD) serta hibah;
g) menyiapkan bahan pelaksanaan pengadministrasian aset dan menyusun laporan
pertanggungjawaban atas barang-barang inventaris;
h) menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pemanfaatan dan penghapusan serta
penatausahaan Barang Milik Negara;
i) menyiapkan bahan penyusunan laporan pertanggung-jawaban atas pelaksanaan
pengelolaan keuangan; dan
j) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 11
B. Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional serta koordinasi di bidang kesehatan keluarga
dan gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Kesehatan
Masyarakat mempunyai fungsi:
1. penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga dan
gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga;
2. penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga dan
gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga;
3. pelaksanaan koordinasi di bidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat,
promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan kesehatan olah raga;
4. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan keluarga dan
gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga;
5. pemantauan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga; dan
6. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
Mempunyai Tugas :
a) menyusun perencanaan program kesehatan maternal, neonatal, balita, anak
prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana,
lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;
b) menyiapkan bahan rumusan kebijakan program kesehatan maternal, neonatal,
balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga
berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 12
c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program kesehatan maternal,
neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan
keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;
d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prosedur tetap program kesehatan maternal, neonatal, balita, anak
prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana,
lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;
e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi pedoman umum,
petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap di bidang kesehatan
maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia
reproduksi dan keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi
masyarakat;
f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang kesehatan maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia
sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana, lanjut usia,
perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;
g) menyiapkan bahan koordinasi tentang kesehatan maternal, neonatal, balita,
anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana,
lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;
h) menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program
kesehatan maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja,
usia reproduksi dan keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga
serta gizi masyarakat; dan
i) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.
Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Mempunyai Tugas :
a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program di bidang komunikasi,
informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumberdaya
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
b) menyiapkan bahan rumusan kebijakan di bidang komunikasi, informasi dan
edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 13
c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program di bidang komunikasi,
informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prosedur tetap program di bidang komunikasi, informasi dan
edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi pedoman umum,
petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap di bidang
komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi
sumber daya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan
kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat;
g) menyiapkan bahan koordinasi di bidang komunikasi, informasi dan edukasi
kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat;
h) menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi
sumber daya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; dan
i) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang;
Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga
Mempunyai tugas:
a. menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program di bidang penyehatan air
dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan
kawasan serta pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan
surveilans, kapasitas kerja, lingkungan kerja dan kesehatan olahraga;
b. menyiapkan bahan rumusan kebijakan di bidang penyehatan air dan sanitasi
dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan kawasan serta
pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilans, kapasitas
kerja, lingkungan kerja dan kesehatan olahraga;
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 14
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program di bidang penyehatan air
dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan
kawasan serta pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan
surveilans, kapasitas kerja, lingkungan kerja dan kesehatan olahraga;
d. menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prosedur tetap di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar,
penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan kawasan serta
pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilans, kapasitas
kerja, lingkungan kerja dan kesehatan olah raga;
e. menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi pedoman umum,
petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap di bidang
penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara,
tanah dan kawasan, serta pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi
dan surveilans, kapasitas kerja, lingkungan kerja dan kesehatan olah raga;
f. menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan
penyehatan udara, tanah dan kawasan serta pengamanan limbah dan radiasi,
kesehatan okupasi dan surveilans, kapasitas kerja, lingkungan kerja dan
kesehatan olahraga;
g. menyiapkan bahan koordinasi tentang penyehatan air dan sanitasi dasar,
penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan kawasan serta
pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilans, kapasitas
kerja, lingkungan kerja dan kesehatan olahraga;
h. menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara,
tanah dan kawasan serta pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi
dan surveilans, kapasitas kerja, lingkungan kerja dan kesehatan olahraga; dan
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
C. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, koordinasi serta
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 15
evaluasi di bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit mempunyai fungsi:
1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang surveilans epidemiologi dan karantina,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor, penyakit
zoonotik dan penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan NAPZA;
2. pelaksanaan kebijakan di bidang surveilans epidemiologi dan karantina,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor, penyakit
zoonotik dan penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan NAPZA;
3. pelaksanaan koordinasi di bidang surveilans epidemiologi dan karantina,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor, penyakit
zoonotik dan penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan NAPZA;
4. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans epidemiologi
dan karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular
vektor, penyakit zoonotik dan penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan
Narkotika, Psikotropika dan NAPZA;
5. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans epidemiologi dan
karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor,
penyakit zoonotik, dan penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan
NAPZA; dan
6. pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Seksi Surveilans dan Imunisasi
Mempunyai tugas:
a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program surveilans dan imunisasi
serta penanggulangan kejadian luar biasa;
b) menyiapkan bahan rumusan kebijakan program surveilans dan imunisasi serta
penanggulangan kejadian luar biasa;
c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program surveilans dan imunisasi
serta penanggulangan kejadian luar biasa;
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 16
d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prosedur tetap program surveilans dan imunisasi serta
penanggulangan kejadian luar biasa;
e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,
pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap
program surveilans dan imunisasi serta penanggulangan kejadian luar biasa;
f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi program surveilans dan imunisasi serta penanggulangan kejadian luar
biasa;
g) menyiapkan bahan koordinasi dengan lintas sektor tentang program surveilans
dan imunisasi serta penanggulangan kejadian luar biasa;
h) menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan program
surveilans dan imunisasi serta penanggulangan kejadian luar biasa;
i) menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan dan pengendalian faktor resiko,
pendayagunaan sumber daya dan fasilitasi pelayanan kesehatan haji; dan
j) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Mempunyai tugas:
a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program pencegahan dan
pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik;
b) menyiapkan bahan rumusan kebijakan program pencegahan dan pengendalian
penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik;
c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik;
d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prosedur tetap program pencegahan dan pengendalian penyakit
menular langsung serta tular vektor dan zoonotik;
e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,
pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap
program pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung serta tular
vector dan zoonotik;
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 17
f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi program pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung
serta tular vektor dan zoonotik;
b) menyiapkan bahan koordinasi tentang program pencegahan dan pengendalian
penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik;
c) h. menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program
pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor dan
zoonotik; dan
d) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
Mempunyai tugas:
a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan fungsional,
penyakit gigi dan mulut, serta kesehatan jiwa dan NAPZA;
b) menyiapkan bahan rumusan kebijakan program pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular, gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan
mulut, serta kesehatan jiwa dan NAPZA;
c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan fungsional,
penyakit gigi dan mulut, serta kesehatan jiwa dan NAPZA;
d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prosedur tetap program penyakit tidak menular, gangguan indera
dan fungsional, penyakit gigi dan mulut, serta kesehatan jiwa dan NAPZA;
e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,
pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap
program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, gangguan
indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut, serta kesehatan jiwa dan
NAPZA;
f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis
dan supervisi program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular,
gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut, serta kesehatan jiwa
dan NAPZA;
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 18
g) menyiapkan bahan koordinasi tentang program pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular, gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan
mulut, serta kesehatan jiwa dan NAPZA;
h) menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan fungsional,
penyakit gigi dan mulut, serta kesehatan jiwa dan NAPZA; dan
i) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.
D. Bidang Pelayanan Kesehatan
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional, koordinasi serta evaluasi di bidang pelayanan
kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional,
fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu-lintas, jaminan
kesehatan serta penanggulangan bencana bidang kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pelayanan
Kesehatan mempunyai fungsi :
1. penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan
primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional dan
jaminan kesehatan;
2. penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan
primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional fasilitas
pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu-lintas,
penanggulangan bencana bidang kesehatan, dan jaminan kesehatan;
3. pelaksanaan koordinasi di bidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan
kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional fasilitas pelayanan kesehatan,
mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu-lintas, penanggulangan bencana bidang
kesehatan dan jaminan kesehatan;
4. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi, di bidang pelayanan kesehatan
primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional fasilitas
pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu-lintas,
penanggulangan bencana bidang kesehatan serta jaminan kesehatan;
5. pemantauan evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan primer,
pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional fasilitas pelayanan
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 19
kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu-lintas, penanggulangan bencana
bidang kesehatan dan jaminan kesehatan; dan
6. pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
Mempunyai tugas:
a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program pelayanan kesehatan
primer meliputi puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik dan
praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan
primer di semua wilayah termasuk daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan
(DTPK);
b) menyiapkan bahan penyusunan rumusan kebijakan tentang program pelayanan
kesehatan primer meliputi puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik
dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan
primer di semua wilayah termasuk DTPK;
c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program pelayanan kesehatan primer
dan koordinasi meliputi puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik
dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan
primer di semua wilayah termasuk DTPK;
d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prosedur tetap program pelayanan kesehatan primer dan koordinasi
meliputi puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik dan praktek
perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di
semua wilayah termasuk DTPK;
e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,
pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap
program pelayanan kesehatan primer meliputi puskesmas, puskesmas
pembantu, ponkesdes, klinik dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan
fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua wilayah termasuk DTPK;
f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi program pelayanan kesehatan primer meliputi puskesmas, puskesmas
pembantu, ponkesdes, klinik dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan
fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua wilayah termasuk DTPK;
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 20
g) menyiapkan bahan koordinasi tentang program pelayanan kesehatan primer
meliputi puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik dan praktek
perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di
semua wilayah termasuk DTPK;
h) menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program
pelayanan kesehatan primer meliputi puskesmas, puskesmas pembantu,
ponkesdes, klinik dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas
pelayanan kesehatan primer di semua wilayah termasuk DTPK;
i) menyiapkan bahan koordinasi dan melaksanakan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan;
j) menyiapkan bahan penyusunan rekomendasi perizinan untuk fasilitas
pelayanan kesehatan primer;
k) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan di bidang jaminan kesehatan primer; dan
l) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
Mempunyai tugas :
a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program pelayanan medik dan
keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu lintas,
penanggulangan bencana bidang kesehatan dan pengelolaan rujukan dan
pemantauan rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu
dan akreditasinya;
b) menyiapkan bahan rumusan kebijakan program pelayanan medik dan
keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu lintas,
penanggulangan bencana bidang kesehatan dan pengelolaan rujukan dan
pemantauan rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu
dan akreditasinya;
c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program pelayanan medik dan
keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu lintas,
penanggulangan bencana bidang kesehatan dan pengelolaan rujukan dan
pemantauan rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu
dan akreditasinya;
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 21
b) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prosedur tetap program pelayanan medik dan keperawatan,
penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan
bencana bidang kesehatan dan pengelolaan rujukan dan pemantauan rumah
sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
c) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,
pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap
program pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu,
kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana bidang kesehatan dan
pengelolaan rujukan dan pemantauan rumahsakit, serta rumah sakit pendidikan
termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
d) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi program pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat
terpadu, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana bidang kesehatan dan
pengelolaan rujukan dan pemantauan rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan
termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
e) menyiapkan bahan koordinasi program pelayanan medik dan keperawatan,
penunjang, gawat darurat terpadu termasuk Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu (SPGDT) kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana
bidang kesehatan , dan pengelolaan rujukan dan pemantauan rumah sakit, serta
rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
f) menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program
pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu,
kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana bidang kesehatan dan
pengelolaan rujukan dan pemantauan rumah sakit, serta rumahsakit pendidikan
termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
g) menyiapkan bahan penyusunan rekomendasi perizinan untuk fasilitas
pelayanan kesehatan rujukan;
h) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pemantauan dan evaluasi Unit
Transfusi Darah;
i) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan di bidang jaminan kesehatan;
j) Melakukan analisa pembiayaan kesehatan; dan
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 22
k) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Dan Tradisional
Mempunyai tugas:
a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program pelayanan kesehatan
tradisional empiris, komplementer, dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan
akreditasinya;
b) mengumpulkan dan mengevaluasi data tentang kegiatan pelayanan kesehatan
khusus meliputi penyakit THT, mata, kesehatan gigi dan mulut;
c) menyiapkan bahan penyusunan rumusan kebijakan program pelayanan
kesehatan tradisional empiris, komplementer, dan integrasi termasuk fasilitas
mutu dan akreditasinya;
d) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program pelayanan kesehatan
tradisional empiris, komplementer, dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan
akreditasinya;
e) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prosedur tetap program pelayanan kesehatan tradisional empiris,
komplementer, dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,
pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap
program pelayanan kesehatan tradisional empiris, komplementer, dan integras
termasuk fasilitas mutu dan akreditasinyai;
g) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervise program pelayanan kesehatan tradisional empiris, komplementer, dan
integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
h) menyiapkan bahan koordinasi tentang program pelayanan kesehatan tradisional
empiris, komplementer, dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan
akreditasinya;
i) menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan evaluasi, dan pelaporan program
pelayanan kesehatan tradisional empiris, komplementer, dan integrasi termasuk
fasilitas mutu dan akreditasinya;
j) menyiapkan bahan penyusunan rekomendasi perizinan untuk produk – produk
tradisional (makanan, minuman, obat tradisional); dan
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 23
k) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
E. Bidang Sumber Daya Kesehatan
Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang Kefarmasian, Alat
Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga serta Sumber Daya Manusia
Kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Sumber Daya
Kesehatan mempunyai fungsi :
1. penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat
kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan;
2. penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat
kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan;
3. pelaksanaan koordinasi di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan sumber daya
manusia kesehatan;
4. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kefarmasian, alat
kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan;
5. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan
sumber daya manusia kesehatan; dan
6. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Seksi Kefarmasian
Mempunyai tugas:
a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program pembinaan dan
pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi obat publik, obat tradisional,
kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian;
b) menyiapkan bahan penyusunan rumusan kebijakan tentang program pembinaan
dan pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi obat publik, obat
tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian;
c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program pembinaan dan
pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi obat publik, obat tradisional,
kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian;
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 24
d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prosedur tetap program pembinaan dan pengendalian tata kelola,
produksi dan distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan
pelayanan kefarmasian;
e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,
pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap
program pembinaan dan pengendalian tata kelola produksi dan distribusi obat
publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian;
f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi program pembinaan dan pengendalian tata kelola, produksi dan
distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan
kefarmasian;
g) menyiapkan bahan pemantauan, pembinaan, pengendalian dan evaluasi tata
kelola produksi dan distribusi obat publik obat tradisional, kosmetika, makanan
dan pelayanan kefarmasian;
h) menyiapkan bahan koordinasi tentang tata kelola, produksi dan distribusi obat
publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian;
i) menyiapkan bahan perencanaan, pengadaan, pengelolaan serta pelaporan obat
buffer provinsi, obat program kesehatan, obat untuk penanggulangan Kejadian
Luar Biasa dan Bencana, dan obat yang bersifat insidentil;
j) menyiapkan bahan rekomendasi penerbitan pengakuan pedagang besar farmasi
cabang dan izin usaha kecil obat tradisional; dan
k) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.
Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Rumah Tangga
Mempunyai tugas:
a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program pem-binaan dan
pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga;
b) menyiapkan bahan rumusan kebijakan tentang program pembinaan dan
pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga;
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 25
c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program pembi-naan dan
pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga;
d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prosedur tetap program pembinaan dan pengendalian tata kelola,
produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;
e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,
pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap
program pembinaan dan pengendalian tata kelola, Produksi dan distribusi alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;
f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi program pembinaan dan pengendalian tata kelola, produksi dan
distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;
g) menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, pembinaan, pengendalian dan
evaluasi tata kelola, produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga;
h) menyiapkan bahan koordinasi tentang tata kelola, produksi dan distribusi alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;
i) melaksanakan pengawasan terhadap produksi dan distribusi produk alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;
j) menyiapkan bahan rekomendasi penerbitan pengakuan cabang Penyalur Alat
Kesehatan; dan
k) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.
Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
Mempunyai tugas:
a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program perencanaan, pengadaan,
pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
b) menyiapkan bahan penyusunan rumusan kebijakan tentang program
perencanaan, pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya
manusia kesehatan;
c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program perencanaan, pengadaan,
pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 26
d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prosedur tetap program perencanaan, pengadaan, pendayagunaan
dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,
pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap
program perencanaan, pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber
daya manusia kesehatan;
f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi program perencanaan, pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan
sumber daya manusia kesehatan;
g) menyiapkan bahan pemantauan, pembinaan dan pengendalian perencanaan,
pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia
kesehatan;
h) menyiapkan bahan koordinasi tentang perencanaan, pengadaan, pendayagunaan
dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
i) menyiapkan bahan penyusunan peta sumberdaya manusia kesehatan;
j) menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, pengawasaan, pembinaan,
evaluasi, dan pelaporan bidang perencanaan, pengadaan, pendayagunaan dan
pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
k) menyiapkan bahan fasilitasi kebijakan teknis dan standarisasi tenaga kesehatan,
pendidikan berkelanjutan, dan pengembangan jabatan fungsional;
l) menyiapkan bahan koordinasi registrasi tenaga kesehatan;
m) menyiapkan bahan koordinasi penilaian angka kredit jabatan fungsional
rumpun kesehatan; dan
n) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.
F. UPT FUNGSIONAL RUMAH SAKIT UPT
Jumlah, nomenklatur, susunan organisasi, uraian tugas dan fungsi UPT
Fungsional Rumah Sakit dan UPT masing-masing ditetapkan dalam Peraturan Bupati
tersendiri.
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 27
G. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang
jabatan fungsional tertentu yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan bidang keahliannya.
2. Setiap Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga
fungsional senior.
3. Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Gubernur
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku
H. TATA KERJA
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kepala Dinas,
Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kelompok
Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi baik dalam lingkungan masing – masing maupun antar satuan
organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep serta Instansi
lain diluar Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep sesuai dengan tugas pokoknya
masing - masing.
Setiap pimpinan satuan organisasi sebagaimana dimaksud,
bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasi bawahan masing - masing dan
memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 28
2.2. Sumber Daya SKPD
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Kesehatan Kabupaten
Sumenep didukung oleh sumber daya baik berupa sumber daya anggaran, sumber
daya manusia/aparatur, maupun sarana prasarana.
Sumber daya anggaran yang digunakan untuk mendukung program dan
kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumenep, Dana Alokasi Khusus (DAK),
Pajak Rokok, Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT), Bantuan Keuangan
Propinsi, dan Dana Dekonsentrasi.
Sarana dan Prasarana Kesehatan di Kabupaten Sumenep dapat dilihat sebagaimana
tercantum dalam Tabel 2.1 berikut ini :
Tabel 2.1.
Sarana Kesehatan di Kabupaten Sumenep Tahun 2015
Sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan merupakan faktor
penggerak utama dalam mencapai tujuan dan keberhasilan program pembangunan
kesehatan. Peningkatan kualitas SDM kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan
pelatihan tenaga kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan secara detil ditunjukkan pada
tabel 2.2 dibawah ini :
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 29
Tabel 2.2
Rekapitulasi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jenis Tenaga
di Kabupaten Sumenep Tahun 2015
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep
Tahun 2015 sebanyak 1.205 orang, meliputi pegawai yang bekerja di Dinas Kesehatan
sebanyak 107 orang, sisanya bertugas di Unit Pelaksana Teknis baik di Puskesmas,
Laboratorium Daerah, dan Gudang Farmasi Kabupaten, dengan uraian sebagaimana
tercantum pada Tabel berikut ini.
Tabel 2.3
Distribusi Pegawai Berdasarkan Jabatan
Tahun 2015
No. Jabatan Jumlah
1 Struktural Eselon II 1
2 Struktural Eselon III 5
3 Struktural Eselon IV
- Dinas Kesehatan 15
- Puskesmas 64
4 Staf 1120
Jumlah 1.205
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 30
Tabel 2.4
Distribusi Pegawai Berdasarkan Golongan
Tahun 2015
Distribusi pegawai yang bertugas di Dinas Kesehatan berdasar tingkat pendidikan
dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 2.5
Distribusi Pegawai di Dinas Kesehatan
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2015
2.3. Kinerja SKPD
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai
penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik,
yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.
Kinerja pelayanan disusun mengandung maksud agar setiap perencanaan yang
dilakukan terarah dan secara administratif dapat memenuhi persyaratan yang dapat di
pertanggungjawabkan. Dengan demikian perencanaan yang di lakukan akan lebih
No. Jabatan Jumlah
1 Golongan IV 10
2 Golongan III 692
3 Golongan II 488
4 Golongan I 15
Jumlah 1.205
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 31
bermanfaat dan tepat sasaran sehingga yang menjadi tujuan setiap kegiatan dapat
tercapai sesuai harapan.
Kesehatan Ibu dan Anak
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan kesehatan ibu hamil
merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertamake
sarana kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4
adalah gambaran besaran ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai
,dengan distribusi sekali pada trimester pertama,sekali pada trimester kedua dan dua
kali pada trimester ketiga.
Capaian cakupan K1 di Kabupaten Sumenep pada tahun 2014 adalah 104%.
Kecamatan Nonggunong memiliki capaian terendah yakni 85%, sedangkan
Kecamatan Sapeken memiliki capaian tertinggi sebesar 132%.
Capaian cakupan K4 di Kabupaten Sumenep pada tahun 2015 adalah 94,7%.
Kecamatan Nonggunong memiliki capaian terendah yakni 82%, sedangkan
Kecamatan Arjasa memiliki capaian tertinggi sebesar 113%.
Pada Tahun 2015 cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (linakes) di
Kabupaten Sumenep adalah sebesar 98,8%. Cakupan ini lebih baik dari tahun 2014
sebesar 93,2%. Cakupan tahun 2015 telah melebihi target cakupan 90%.
Pada tahun 2015 cakupan pelayanan nifas di Kabupaten Sumenep sebesar
99,9%, meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar 96,8%, dan sudah mencapai
target 90%.
Dalam pelaksanaan pelayanan antenatal,diperkirakan sekitar 20% diantara ibu
hamil yang dilayani bidan di Puskesmas tergolong dalam kasus risti/komplikasi yang
memerlukan pelayanan kesehatan rujukan. Kasus – kasus komplikasi kebidanan
antara lain Hb<8g%, tekanan darah tinggi (sistole >140 mmHg, diastole >90 mmHg),
ketuban pecah dini, perdarahan per vaginam, oedema nyata, eklampsia, letak lintang
usia kehamilan >32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat / sepsis
dan persalinan prematur. Akibat yang dapat ditimbulkan dari kondisi tersebut antara
lain bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR), keguguran, persalinan macet,
janin mati di kandungan ataupun kematian ibu hamil.
Bayi dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten Sumenep Tahun
2015 ditemukan sebanyak 438 bayi dari 15.594 bayi lahir hidup (2,8%). Jumlah
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 32
BBLR di Kabupaten Sumenep Tahun 2011 – 2015 dapat dilihat pada tabel 2.6
berikut :
Tabel 2.6
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kabupaten Sumenep
Tahun 2011 – 2015
Pada tahun 2015 di Kabupaten Sumenep Cakupan Neonatus (KN) sebesar
102% untuk KN1 dan 103% untuk Cakupan Neonatus Lengkap (KN3). Cakupan
KN ini telah mencapai target nasional sebesar 80%.
Pada tahun 2015 di Kabupaten Sumenep ditemukan 1.401 neonatus risti /
komplikasi dari perkirakan sasaran sebesar 2.029 orang (63,9%), menurun jika
dibandingkan dengan Tahun 2015 yang sebesar 69,2%. Cakupan tersebut masih
dibawah target nasional 80%. Untuk proses rujukan di Kabupaten Sumenep ada 11
Puskesmas PONED yang siap melayani ibu hamil komplikasi dan untuk kasus
komplikasi dengan penanganan lanjut dirujuk ke Rumah sakit.
Cakupan (kunjungan) bayi di Kabupaten Sumenep pada tahun 2015 mencapai
106%, dimana semua kecamatan mencapai target yang ditentukan, yakni 90%. Bagi
kecamatan yang belum mencapai target perlu dilakukan upaya peningkatan pelayanan
yang berkualitas pada bayi paripurna yang sudah mendapatkan ASI Eksklusif, vitamin
A serta pelayanan lainnya.
Berdasarkan data Bidang Kesehatan Masyarakat tahun 2015, Angka Kematian
Ibu (AKI) di Kabupaten Sumenep tahun 2015 sebesar 48,71 per 100.000 kelahiran
hidup. Angka tersebut jauh lebih rendah dari target RPJMN tahun 2015 sebesar 118
per 100.000 kelahiran hidup dan target MDG’s sebesar 102 per 100.000 kelahiran
hidup tahun 2015. Maka kondisi tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Sumenep
berhasil dalam menekan kematian Ibu.
Jumlah Kematian Maternal di Kabupaten Sumenep berdasarkan laporan dari
Bidang Kesehataan Masyarakat, pada tahun 2015 tercatat sebanyak 7 kasus kematian
dengan rincian 3 kematian masa hamil, dan 4 pada masa nifas. Angka Kematian Ibu
(AKI) di Kabupaten Sumenep dapat dilihat pada tabel 2.7 berikut :
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 33
Tabel 2.7
Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Sumenep
Tahun 2011 – 2015
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat bayi lahir sampai satu
hari sebelum ulang tahun pertama. Dari sisi penyebabnya, kematian bayi dibedakan
faktor endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen (kematian neonatal) adalah
kejadian kematian yang terjadi pada bulan pertama setelah bayi dilahirkan, umumnya
disebabkan oleh faktor bawaan. Sedangkan kematian eksogen (kematian post
neonatal) adalah kematian bayi yang terjadi antara usia satu bulan sampai satu
tahun,umumnya disebabkan oleh faktor yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan.
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infan Mortality rate adalah banyaknya
bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup
(KH). AKB dapat menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat,
karena bayi adalah kelompok usia yang paling rentan terkena dampak dari perubahan
lingkungan maupun sosial ekonomi. Indikator AKB terkait langsung dengan target
kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial-ekonomi, lingkungan
tempat tinggal dan kesehatannya.
Berdasarkan data profil kesehatan Kabupaten Sumenep tahun 2015, Angka
Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Sumenep tahun 2015 sebanyak 40 kasus atau
3,41 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi ini mengalami penurunan jika
dibandingkan tahun 2014 sebesar 3,88 bayi per 1000 kelahiran hidup atau sebesar 62
kasus. Jumlah kasus kematian bayi di Kabupaten Sumenep dalam kurun waktu 2010 –
2015 dapat dilihat dalam table 2.8 berikut :
Tabel 2.8
Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Sumenep
Tahun 2011 – 2015
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 34
Kerawanan gizi yang ditunjukkan dengan masih terdapatnya bayi dan balita
dalam keadaan gizi buruk. Jumlah kasus balita dengan gizi buruk pada tahun 2011 –
2015 dapat dilihat pada tabel 2.9
Tabel 2.9
Jumlah Kasus Balita Gizi Buruk Kabupaten Sumenep
Tahun 2011 – 2015
Perubahan angka yang mencolok pada tahun 2012 – 2013 disebabkan adanya
perubahan Definisi Operasional terkait Balita Gizi Buruk yaitu kriteria dibagi menjadi
4 tingkatan. Sedangkan tahun 2014 sampai dengan sekarang menggunakan 2 kriteria.
Penyakit Menular dan Tidak Menular
Pada tahun 2015 Di Kabupaten Sumenep jumlah kasus TB dengan BTA
positif sebesar 913 kasus. Untuk angka kesembuhan pada tahun 2015 sebesar
83,64% dengan angka keberhasilan (success rate) 91%.
Prevalensi rate kusta tahun 2015 di Kabupaten Sumenep sebesar 3,9 per
10.000 penduduk yang artinya masih diatas target 1/10.000 penduduk. Untuk angka
penemuan kasus baru (NCDR) penderita kusta di Kabupaten Sumenep sebesar 43,84
per 100.000.
Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Penyakit ini sering menimbulkan KLB dan kematian serta merupakan salah satu
penyebab utama kematian bayi dan balita. Dari data di Kabupaten Sumenep Tahun
2015 besarnya kasus diare yang ditangani sebanyak 16.160 kasus dengan jumlah
perkiraan kejadian kasus sebanyak 22.943 atau 70,43%.
Berdasarkan laporan Subdin P2, jumlah kasus pneumonia balita di Kabupaten
Sumenep tahun 2015 sebanyak 552 kasus dari perkiraan kejadian kasus sebesar
7.198 (7,7%seluruh kasus pneumonia).
Besarnya Kasus DBD di Kabupaten Sumenep Tahun 2015 sebanyak 1.034
Kasus, dengan Incident rate sebesar 96,45 per 100.000 penduduk.
Jumlah Kasus penyakit Malaria di Kabupaten Sumenep Tahun 2015 sebanyak
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 35
1 kasus di Kecamatan yaitu di Kecamatan Batuan, sedangkan angka kesakitan (API)
sebesar 0,01 per 1.000 penduduk atau lebih kecil dari 1.
Universal Child Immunization (UCI) pada awalnya dijabarkan sebagai
tercapainya cakupan imunisasi lengkap minimal 80% untuk tiga jenis antigen yaitu
DPT3,Polio dan campak. Namun sejak tahun 2014, indikator perhitungan UCI sudah
mencakup semua jenis antigen. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu
wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat
kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I. Adapun sasaran program imunisasi
adalah bayi (0-11 bulan), ibu hamil, WUS dan WUS.
Cakupan desa UCI di Kabupaten Sumenep Tahun 2015 sebesar 65,6%
belum mencapai target 80%. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan Tahun
2014 sebesar 84,64%.
Jaminan Kesehatan
Kesehatan adalah salah satu hak mendasar bagi masyarakat. Jaminan
Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh
manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau
iurannya dibayar oleh pemerintah. Pelayanan kesehatan ini meliputi pelayanan rawat
jalan dan rawat inap di puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan lainnya. Di
Kabupaten Sumenep yang telah memiliki jaminan pemeliharaan berupa kepesertaan
BPJS Kesehatan sebanyak 55,43%.
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 36
Indikator kinerja pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep Tahun
2016-2021, adalah sebagai berikut :
A. Angka Harapan Hidup
Harapan hidup adalah perkiraan jumlah tahun hidup dari individu yang
berdiam di suatu wilayah dari sekelompok makhluk hidup tertentu.(Wikipedia,
2016). Meningkatnya usia harapan hidup, membawa implikasi bertambahnya
jumlah lansia.
Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan salah satu indikator yang
digunakan untuk menilai derajat kesehatan penduduk. Menurut Statistics
Indonesia, angka harapan hidup pada saat lahir (life expectancy at birth) ialah
rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir pada suatu
tahun tertentu. Angka Harapan Hidup di suatu wilayah berbeda dengan wilayah
lainnya tergantung dari kualitas hidup yang mampu dicapai oleh penduduk.
Pada Tahun 2015, Angka Harapan Hidup di Kabupaten Sumenep
mengalami peningkatan yaitu 70,42. Peningkatan Angka Harapan Hidup di
Kabupaten Sumenep Tahun 2010 – 2015 dapat dilihat pada table 2.10 berikut :
Tabel 2.10
Angka Harapan Hidup Kabupaten Sumenep
Tahun 2010 - 2015
Target Angka Harapan Hidup Kabupaten Sumenep dalam kurun lima
tahun yang akan datang adalah :
Tabel 2.11
Target Angka Harapan Hidup Kabupaten Sumenep
Tahun 2016 – 2021
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 37
B. Jumlah Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah program Pemerintah yang
bertujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi
seluruh rakyat Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera.
Sesuai dengan UU No 40 Tahun 2004, SJSN diselenggarakan dengan
mekanisme Asuransi Sosial dimana setiap peserta wajib membayar iuran guna
memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang menimpa peserta
dan/atau anggota keluarganya. Dalam SJSN, terdapat Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang merupakan bentuk komitmen pemerintah terhadap
pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat Indonesia seluruhnya.
Sebelum JKN, pemerintah telah berupaya merintis beberapa bentuk
jaminan sosial di bidang kesehatan, antara lain Askes Sosial bagi pegawai negeri
sipil (PNS), penerima pensiun dan veteran, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
(JPK) Jamsostek bagi pegawai BUMN dan swasta, serta Jaminan Kesehatan
bagi TNI dan Polri. Untuk masyarakat miskin dan tidak mampu, sejak tahun
2005 Kementerian Kesehatan telah melaksanakan program jaminan kesehatan
sosial, yang awalnya dikenal dengan nama program Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan bagi Masyarakat Miskin (JPKMM), atau lebih populer dengan nama
program Askeskin (Asuransi Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin). Kemudian
sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013, program ini berubah nama menjadi
program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
Seiring dengan dimulainya JKN per 1 Januari 2014, semua program
jaminan kesehatan yang telah dilaksanakan pemerintah tersebut (Askes PNS,
JPK Jamsostek, TNI, Polri, dan Jamkesmas), diintegrasikan ke dalam satu
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Sama
halnya dengan program Jamkesmas, pemerintah bertanggung jawab untuk
membayarkan iuran JKN bagi fakir miskin dan orang yang tidak mampu yang
terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Di Kabupaten Sumenep, pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang
belum terdaftar sebagai peserta JKN, bisa mendapatkan pelayanan kesehatan
melalui program Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA). Program ini
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Sumenep baik
rawat jalan maupun rawat inap. Rawat jalan didapatkan dengan menunjukkan
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 38
Kartu Tanda Penduduk (KTP) Sumenep, sedangkan rawat inap disertai Surat
Pernyataan Miskin (SPM).
Peningkatan kepesertaan JKN salah satunya adalah dengan
pengembangan kepesertaan integrasi Jamkesda ke dalam JKN. Dalam Peta Jalan
Menuju Kepesertaan Semesta (Universal Health Coverage), mulai tahun 2015
kegiatan BPJS Kesehatan akan dititikberatkan pada integrasi kepesertaan
Jamkesda dan asuransi kesehatan komersial ke BPJS Kesehatan.
Target integrasi kepesertaan Jamkesda ke BPJS Kesehatan untuk lima
tahun yang akan datang adalah sebesar 195.000 orang per tahun.
Jumlah masyarakat Kabupaten Sumenep yang memiliki asuransi BPJS
Kesehatan dapat dilihat pada table 2.11 berikut :
Tabel 2.11
Jumlah Penduduk Sumenep Yang Terdaftar Peserta BPJS Kesehatan
(Data Desember 2015)
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 39
C. Akreditasi Puskesmas
Akreditasi puskesmas adalah penilaian dan pengakuan dari pihak
eksternal (dalam hal ini Komisi Akreditasi dan/atau Perwakilan di Provinsi)
terhadap Puskesmas mengenai sistem penyelenggaraan pelayanan dan upaya
pokok serta sistem manajemen mutu Puskesmas sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
Dasar utama kebijakan penyelenggaraan Akreditasi Puskesmas adalah
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Praktik Mandiri Dokter, dan Praktik Mandiri Dokter
Gigi.
Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan
peningkatan mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap
sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan
pelayanan dan upaya kesehatan, serta penerapan manajemen risiko, bukan
sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi.
Pendekatan yang dipakai dalam akreditasi Puskesmas adalah
keselamatan dan hak pasien dan keluarga, dengan tetap memperhatikan hak
petugas. Prinsip ini ditegakkan sebagai upaya meningkatkan kualitas dan
keselamatan pelayanan.
Kabupaten Sumenep memiliki 30 Puskesmas yang tersebar di 27
wilayah kecamatan. Dinas Kesehatan mempunyai target melakukan akreditasi
untuk seluruh Puskemas sebagaimana pada table 2.9 berikut :
Tabel 2.12
Target Puskesmas Akreditasi
Kabupaten Sumenep
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 40
BAB III
ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan
Isu strategis RPJMD Kabupaten Sumenep akan menjadi salah satu dasar
penentuan prioritas pembangunan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang.
Adapun Permasalahan di bidang kesehatan antara lain,
a. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Sumenep tahun 2015 sebanyak 40
kasus atau 3,41 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi ini mengalami
penurunan jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 3,88 bayi per 1000 kelahiran
hidup atau sebesar 62 kasus. Meskipun angka kematian bayi mengalami
penurunan, namun Dinas Kesehatan selalu berusaha menekan angka kematian
bayi di Kabupaten Sumenep. Harapan ke depan dalam kurun waktu lima tahun
capaian Angka Kematian Bayi diharapkan sebagaimana tabel 3.1.
Tabel 3.1
Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Sumenep
Tahun 2016 – 2021
b. Akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar sudah meningkat yang
ditandai dengan meningkatnya jumlah Puskesmas dibentuknya Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes) di tiap desa, dan dijaminnya pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat miskin di Puskesmas dan rumah sakit oleh Pemerintah. Namun
akses terhadap pelayanan kesehatan belum merata di seluruh wilayah, masih
terbatasnya sarana pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan di Daerah
Tertinggal Terpencil Perbatasan dan Kepulauan. Bagi masyarakat di Kepulauan,
keterbatasan akses juga disebabkan karena kondisi geografis yang sulit dan
masih terbatasnya transportasi dan infrastruktur.
c. Selain itu sistem rujukan belum berjalan dengan baik sehingga pelayanan
kesehatan tidak efisien. Kebijakan serta pembinaan dan pengawasan untuk
klinik dan rumah sakit swasta belum optimal, serta dirasakan belum
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 41
terkoordinasinya pelayanan kesehatan secara kewilayahan.
d. Penularan infeksi penyakit menular utamanya AIDS/HIV dan TBC masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menonjol dan perlu upaya keras
untuk dapat mencapai target.
e. Disamping itu, terjadi peningkatan penyakit tidak menular yang berkontribusi
besar terhadap kesakitan dan kematian.
f. Target cakupan imunisasi belum tercapai, perlu peningkatan upaya preventif dan
promotif seiring dengan upaya kuratif dan rehabilitatif.
g. Akibat dari cakupan Universal Child Imunization (UCI) yang belum tercapai
akan berpotensi timbulnya kasus-kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I) di beberapa daerah risiko tinggi yang selanjutnya dapat
mengakibatkan munculnya wabah. Untuk menekan angka kesakitan dan
kematian akibat PD3I perlu upaya imunisasi dengan cakupan yang tinggi dan
merata.
h. Untuk anggaran pembiayaan kesehatan, permasalahannya lebih pada alokasi
yang cenderung pada upaya kuratif dan masih kurangnya anggaran untuk biaya
operasional dan kegiatan langsung untuk Puskesmas. Terhambatnya realisasi
anggaran juga terjadi karena proses anggaran yang terlambat.
i. Akibat dari pembiayaan kesehatan yang masih cenderung kuratif dibandingkan
pada promotif dan preventif mengakibatkan pengeluaran pembiayaan yang tidak
efektif dan efisien, sehingga berpotensi menimbulkan permasalahan pada
kecukupan dan optimalisasi pemanfaatan pembiayaan kesehatan. Tingginya
presentase masyarakat yang belum terlindungi oleh jaminan kesehatan
mengakibatkan rendahnya akses masyarakat dan risiko pembiayaan kesehatan
yangberakibat pada timbulnya kemiskinan.
j. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan terus meningkat namun kebutuhan dan
pemerataan distribusinya belum terpenuhi, utamanya di kepulauan. Kualitas
tenaga kesehatan juga masih rendah, pengembangan karier belum berjalan,
sistem penghargaan, dan sanksi belum sebagaimana mestinya.
k. Masalah kurangnya tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis dan distribusinya
menimbulkan dampak terhadap rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan berkualitas, di samping itu juga menimbulkan permasalahan pada
rujukan dan penanganan pasien untuk kasus tertentu.
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 42
l. Keterbatasan data menjadi kendala dalam pemetaan masalah dan penyusunan
kebijakan. Pemanfaatan data belum optimal dan surveilans belum dilaksanakan
secara menyeluruh dan berkesinambungan.
m. Termasuk di dalamnya adalah masalah pembiayaan khususnya untuk kegiatan
dan biaya operasional, munculnya permasalahan pada harmonisasi kebijakan,
masalah pada pelaksanaan kebijakan termasuk sinkronisasi dinas kesehatan dan
manajemen Rumah Sakit, serta komitmen pemerintah daerah untuk biaya
operasional dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar yang masih
minim.
n. Masyarakat masih ditempatkan sebagai obyek dalam pembangunan kesehatan,
promosi kesehatan belum banyak merubah perilaku masyarakat menjadi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pemanfaatan dan kualitas Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), seperti Posyandu dan
Poskesdes masih rendah. Upaya kesehatan juga belum sepenuhnya mendorong
peningkatan atau perubahan pada perilaku hidup bersih dan sehat, yang
mengakibatkan tingginya angka kesakitan yang diderita oleh masyarakat.
3.2. Telaah Visi Misi RPJMD Kabupaten Sumenep 2016-2021
Penentuan visi pembangunan dengan misi dan strategi pencapaiannya
amatlah penting, agar proses pembangunan dapat dilaksanakan dengan arah dan
kebijakan yang jelas. Oleh karena itu, untuk menjawab permasalahan dan isu
strategis daerah ke depan maka Visi pembangunan Kabupaten Sumenep yang ingin
diwujudkan pada periode 2016-2021 adalah
“SUPER MANTAP”
Yaitu “Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan Mandiri, Agamis, Nasionalis,
Transparan, Adil dan Profesional”
Di dalam visi tersebut terdapat 7 makna kata kunci yaitu : Sumenep Makin
Sejahtera, Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan
Profesional.
Berdasarkan Undang – Undang No. 25 tahun 2004, misi adalah upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Untuk mewujudkan Visi seperti dimaksud
di atas telah dirumuskan Misi Prioritas Pembangunan yang akan dilaksanakan dalam
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 43
kurun waktu lima tahun ke depan agar tujuan pembangunan dapat tercapai. Secara
garis besar Misi Prioritas Pembangunan Kabupaten Sumenep Tahun 2016 – 2021
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Melalui Pendidikan,
Kesehatan dan Pengentasan Kemiskinan.
2. Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Wilayah Kepulauan dan Daratan yang
Didukung Pengelolaan SDA serta Lingkungan.
3. Meningkatkan Kemandirian Perekonomian Pedesaan dan Perkotaan dengan
Memperhatikan Potensi Ekonomi Lokal yang Unggul Berdaya Saing Tinggi.
4. Meningkatkan Kultur dan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional dan
Accountable.
5. Meningkatkan Tata Kelola Kehidupan MasyarakatAman dan Kondusif Melalui
Partisipasi Masyarakat serta Stakeholder Dalam Proses Pembangunan.
6. Meningkatkan dan mengembangkan nilai-nilai keagamaan, budaya serta
nasionalisme yang didukung kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
untuk mencapai visi,melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan
permasalahan pembangunan daerah. Dalam mewujudkan visi Kabupaten Sumenep
2016 – 2021 melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan tersebut di atas, maka
perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran
yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi akan memberikan arahan bagi
pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan
pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi dimaksud. Adapun tujuan yang ingin
dicapai pada masing-masing misi diuraikan sebagai berikut :
1. Tujuan dari misi 1 adalah :
a. Meningkatkan pemerataan pendidikan dan perluasan akses pendidikan
(WAJAR DIKDAS) 9 tahun tercapai;
b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
c. Meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja, sebagai bentuk upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka pengentasan
kemiskinan;
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 44
2. Tujuan dari misi 2 adalah :
a. Meningkatkan penyediaan infrastruktur dan jaringan transportasi untuk
menurunkan disparitas di wilayah daratan dan wilayah kepulauan;
b. Meningkatkan efektifitas pengelolaan SDA dan lingkungan hidup
berkelanjutan;
3. Tujuan dari misi 3 adalah :
a. Meningkatkan kegiatan ekonomi dan kualitas kelembagaan UMKM dan
Koperasi dan pengembangan wisata daerah;
b. Meningkatkan produktivitas sektor pertanian untuk mendukung ketahanan
pangan daerah;
c. Meningkatkan kinerja penanaman modal/ investasi daerah, Industri dan
Perdagangan;
4. Tujuan dari misi 4 adalah :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan publik;
b. Mewujudkan kultur dan tata pemerintahan yang tertib dan akuntabel;
5. Tujuan dari misi 5 adalah :
a. Meningkatkan peran serta masyarakat dan stakeholder dalam perencanaan
pembangunan;
b. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat dalam rangka menjaga
stabilitas sosial dan perlindungan masyarakat;
6. Tujuan dari misi 6 adalah :
a. Meningkatkan kualitas nilai-nilai kehidupan beragama, dan kerukunan antar
umat beragama yang dilandasi dengan semangat nasionalisme
b. Meningkatkan penguatan kearifan lokal dalam kehidupan bermasyarakat
melalui pemberdayaan seni, budaya, pemuda dan olahraga
Tujuan pembangunan diatas kemudian perlu dijelaskan ke dalam sasaran
pembangunan. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Dinas Kesehatan dalam upaya mendukung visi Bupati dilakukan melalui misi
kesatu yaitu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Melalui
Pendidikan, Kesehatan dan Pengentasan Kemiskinan, dengan tujuan meningkatkan
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 45
derajat kesehatan masyarakat. Keterkaitan Tujuan dan Sasaran pada pelaksanaan
masing-masing misi 1 adalah sebagai berikut :
3.3. Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Propinsi
Jawa Timur
Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam
tercapainya seluruh Nawa Cita terutama terutama dalam meningkatkan kualitas
hidup manusia Indonesia. Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun
2015-2019, yaitu:
1. meningkatnya status kesehatan masyarakat
2. meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat
terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.
Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum
siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok
Misi Tujuan Sasaran
Misi 1 :
Meningkatnya Kualitas
Sumber Daya Manusia
Melalui Pendidikan,
Kesehatan, dan
Pengentasan
2. Meningkatnya Derajat
Kesehatan Masyarakat
1. Meningkatnya Upaya Pengendalian
Penyakit dan Masalah Kesehatan
Akibat Bencana
2. Meningkatnya Kesehatan
Masyarakat
3. Meningkatnya Tata Kelola
Kepemerintahan yang Baik Melalui
Pemerataan Sarana Prasarana dan
Tenaga Kesehatan, Integrasi
Perencanaan , Monitoring dan
Evaluasi Terpadu, serta
Meningkatnya SIK Integrasi.
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 46
usia kerja, maternal, dan kelompok lansia.
Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau
outcome). dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan
dicapai adalah:
1. Menurunnya angka kematian ibu
2. Menurunnya angka kematian bayi
3. Menurunnya persentase BBLR
4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.
5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan
perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan,
maka ukuran yang akan dicapai adalah:
1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah
memiliki jaminan kesehatan
2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan.
Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan adalah:
1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 85%.
b. Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2%.
c. Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%.
2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar
40%.
b. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
tertentu sebesar 40%.
c. Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
sebesar 100%.
d. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4%.
3. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dengan sasaran
yang akan dicapai adalah:
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 47
a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang terakreditasi
sebanyak 5.600.
b. Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi
sebanyak 481 kab/kota.
4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan,
dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90%.
b. Jumlah bahan baku obat, obat tradisional serta alat kesehatan yang
diproduksi di dalam negeri sebanyak 35 jenis.
c. Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di 38 39
d. peredaran yang memenuhi syarat sebesar 83%.
5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan,
dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan
sebanyak 5.600 Puskesmas.
b. Persentase RS kab/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan
3 dokter spesialis penunjang sebesar 60%.
c. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 56,910
orang.
6. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga, dengan sasaran yang
akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung pembangunan
kesehatan.
b. Meningkatnya persentase kab/kota yang mendapat predikat baik dalam
pelaksanaan SPM sebesar 80%.
7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri, dengan sasaran yang
akan dicapai adalah:
a. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program kesehatan
sebesar 20%.
b. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya
untuk mendukung kesehatan sebanyak 15.
c. Jumlah kesepakatan kerja sama luar negeri di bidang kesehatan yang
diimplementasikan sebanyak 40.
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 48
8. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-
evaluasi, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan
terintegrasi dari berbagai sumber sebanyak 34 provinsi.
b. Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu sebanyak 100
rekomendasi.
9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan, dengan
sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 buah.
b. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan
kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau
pemangku kepentingan sebanyak 120 rekomendasi.
c. Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang kesehatan dan
gizi masyarakat sebanyak 5 laporan.
10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih, dengan sasaran
yang akan dicapai adalah:
a. Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian
negara ≤1% sebesar 100%.
11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan, dengan
sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase pejabat struktural di lingkungan Kementerian
Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan sebesar 90%.
b. Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai
kinerja minimal baik sebesar 94%.40 41
12. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi, dengan sasaran yang akan
dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan
prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80%.
b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan untuk
akses pelayanan e-health sebesar 50%
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan didasarkan pada arah
kebijakan dan strategi nasional sebagaimana tercantum di dalam Rencana
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 49
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Untuk menjamin
dan mendukung pelaksanaan berbagai upaya kesehatan yang efektif dan efisien maka
yang dianggap prioritas dan mempunyai daya ungkit besar di dalam pencapaian hasil
pembangunan kesehatan, dilakukan upaya secara terintegrasi dalam fokus dan lokus
dan fokus kegiatan, kesehatan, pembangunan kesehatan.
Arah kebijakan Kementerian Kesehatan mengacu pada tiga hal penting yakni:
1. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)
Puskesmas mempunyai fungsi sebagai pembina kesehatan wilayah melalui 4
jenis upaya yaitu:
a. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat.
b. Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat.
c. Melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan.
d. Memantau dan mendorong pembangunan berwawasan kesehatan.
Untuk penguatan ke tiga fungsi tersebut, perlu dilakukan Revitalisasi
Puskesmas, dengan fokus pada 5 hal, yaitu:
1) peningkatan SDM;
2) peningkatan kemampuan teknis dan manajemen Puskesmas;
3) peningkatan pembiayaan;
4) peningkatan Sistem Informasi Puskesmas (SIP); dan
5) pelaksanaan akreditasi Puskesmas.
Peningkatan sumber daya manusia di Puskesmas diutamakan untuk
ketersediaan 5 jenis tenaga kesehatan yaitu: tenaga kesehatan masyarakat,
kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian dan analis kesehatan.
Kemampuan manajemen Puskesmas diarahkan untuk meningkatkan
mutu sistem informasi kesehatan, mutu perencanaan di tingkat Puskesmas dan
kemampuan teknis untuk pelaksanaan deteksi dini masalah kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, dan pemantauan kualitas kesehatan lingkungan.
Pembiayaan Puskesmas diarahkan untuk memperkuat pelaksanaan
promotif dan preventif secara efektif dan efisien dengan memaksimalkan
sumber pembiayaan Puskesmas.
Pengembangan sistem informasi kesehatan di Puskesmas diarahkan
untuk mendapatkan data dan informasi masalah kesehatan dan capaian
pembangunan kesehatan yang dilakukan secara tepat waktu dan akurat.
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 50
Pelaksanaan akreditasi Puskesmas dimaksudkan untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan dan difokuskan pada daerah yang menjadi prioritas
pembangunan kesehatan.
2. Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum Of Care).
Pendekatan ini dilaksanakan melalui peningkatan cakupan, mutu, dan
keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan ibu, bayi,
balita, remaja, usia kerja dan usia lanjut.
3. Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan.
Program-program khusus untuk menangani permasalahan kesehatan
pada bayi, balita dan lansia, ibu hamil, pengungsi, dan keluarga miskin,
kelompok-kelompok berisiko, serta masyarakat di daerah terpencil, perbatasan,
kepulauan, dan daerah bermasalah kesehatan.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
Upaya kesehatan lebih diarahkan pada kegiatan promotif dan preventif
dengan melibatkan peran serta masyarakat yang bersifat menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan kesehatan
yang diharapkan adalah pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata sesuai
standar dan etika profesi serta tanggap terhadap kebutuhan masyarakat dan memberi
kepuasan kepada pelanggan serta dapat diakses seluruh penduduk.
Wilayah Kabupaten Sumenep terbagi atas 2 (dua) yaitu bagian daratan dan
kepulauan. Bagian daratan dengan luas 1.146,93 km persegi (54,79 %) yang terdiri
dari 17 (tujuh belas) kecamatan.walaupun disebut daratan,tetapi masih terdapat satu
pulau yang terbilang kecil menjadi bagian wilayahnya, yaitu pulau Gili yang terletak
dikecamatan Dungkek.
Bagian kepulauan dengan luas : 946,53 km persegi (45,21 %) yang meliputi
126 pulau baik yang berpenghuni maupun yang tidak berpenghuni terdiri dari 9
(sembilan) kecamatan yaitu kecamatan Gili Genting, Talango, Nong Gunong, Gayam,
Raas, Arjasa, Sapeken,kangayan dan kecamatan Masa Lembu.Pulau pulau ini yang
berpenghuni sebanyak 48 buah dan 78 buah tidak berpenghuni,selain tidak
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 51
berpenghuni.tidak sedikit pulau yang ada belum memeiliki nama.pulau yang belum
memiliki nama sebanyak 22 buah,sementara 104 pulau sudah diberi nama.
Sedangkan pulau yang paling utara adalah pulau Keramaian Kec Masa
Lembu jarak kurang lebih 151 mil laut dari kecamatan Kalianget dan pulau yang
paling timur adalah pulau Sakala dengan jarak kurang lebih 165 mil laut dari
kecamatan Kalianget.
Bagian kepulauan terbagi atas 9 (sembilan) kecamatan yaitu : Kecamatan
Giligenting, Talango, Nonggunong, Gayam, Ra’as, Sapeken, Arjasa, Kangayan, dan
Masalembu.
Secara administratif, Kabupaten Sumenep Pada tahun 2015 Terdiri dari 27
Kecamatan, 334 desa dan 4 Kelurahan. Dibandingkan tahun 2014, tahun 2015
mengalami pemekaran. Jumlah Desa pada tahun 2014 hanya 332 wilayah desa. Hal
ini dikarenakan jumlah penduduk yang cenderung meningkat.
Disisi lain dengan terbukanya berbagai kepulauan, kabupaten Sumenep
rentan terhadap kemungkinan masuknya barang/obat terlarang secara tidak sah, letak
kabupaten Sumenep yang berada didaerah tropis merupakan reservoir yang tepat bagi
berkembang biaknya vector dan penyebab penyakit terutama ancaman penyakit
malaria didaerah kepulauan.
Posisi silang Indonesia diantara negara besar didunia merupakan alur lalu
lintas secara potensial selain semakin cepatnya laju mobilitas penduduk dapat
memberi dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dengan kemungkinan
masuknya baerbagai kebiasaan yang negatif terhadap kesehatan dan berbagai penyakit
dari luar.
Strategi Dinas Kesehatan, pelaksanaan program dan kegiatan bidang
kesehatan dilakukan menyeluruh dan merata untuk mendekatkan akses pelayanan
kesehatan bagi masyarakat kabupaten Sumenep baik di wilayah daratan dan
kepulauan melalui peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, pemerataan tenaga
kesehatan dan pemenuhan perbekalan kesehatan.
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 52
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi, Misi dan Tujuan
Dalam melaksanakan pembangunan bidang kesehatan, di Kabupaten
Sumenep, Dinas Kesehatan menyusun visi dan misi. Visi Dinas Kesehatan Kabupaten
Sumenep adalah “Mewujudkan Masyarakat Sumenep Sehat dan Mandiri”.
Dalam upaya Mewujudkan Masyarakat Sumenep Sehat dan Mandiri
tersebut, Dinas Kesehatan mempunyai misi :
1. Pelayanan Kesehatan yang merata dan terstandar, artinya Dinas Kesehatan
2. Pemberdayaan Masyarakat untuk mandiri hidup sehat
Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan
berdaya-guna melalui Pelayanan kesehatan yang merata dan standart serta
pemberdayaan masyarakat untuk mandiri hidup sehat dilaksanakan untuk mencapai
tujuan.
Dinas Kesehatan memiliki tujuan yang merupakan sasaran dalam RPJMD
2016 – 2021 yaitu Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat Sumenep.
4.2 Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Strategi Dinas Kesehatan disusun sebagai jalinan strategi dan tahapan-
tahapan pencapaian tujuan Dinas Kesehatan yang tertuang dalam tujuan. Tujuan
Dinas Kesehatan diarahkan dalam rangka pencapaian visi misi Bupati Sumenep.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut Dinas Kesehatan perlu memastikan bahwa
terdapat tiga sasaran strategis yang harus diwujudkan sebagai arah dan prioritas
strategis dalam lima tahun mendatang. Ketiga sasaran strategis tersebut membentuk
suatu hipotesis jalinan sebab-akibat untuk mewujudkan tercapainya tujuan.
Dinas Kesehatan menetapkan tiga sasaran strategis yang dikelompokkan
menjadi kelompok sasaran strategis pada aspek input (organisasi, sumber daya
manusia, dan manajemen); dan kelompok sasaran strategic pada aspek upaya
strategic.
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 53
Aspek Input
A. Meningkatnya Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik melalui Integrasi
Perencanaan, Monitoring Evaluasi Terpadu dan Meningkatnya Sistem
Informasi Kesehatan Integrasi.
Strategi yang dilakukan meliputi:
1. Mendorong pengelolaan keuangan yang efektif, efisien, ekonomis dan
ketatatan pada peraturan perundang-undangan.
2. Mewujudkan tata kelola manajemen yang transparan dan akuntabel
3. Mewujudkan pengawasan yang bermutu
4. Integrasi perencanaan dan Monitoring dan Evaluasi terpadu.
5. Peningkatan kompetensi perencana dan pengevaluasi Kabupaten.
6. Pendampingan perencanaan kesehatan di Puskesmas.
7. Peningkatan kualitas dan pemanfaatan hasil Monitoring dan Evaluasi
terpadu
8. Meningkatkan kemampuan SDM pengelola informasi di Puskesmas,
sehingga Pelaporan melalui SPODS (Sistem Pelaporan Online Dinkes
Sumenep) dapat dilakukan secara runtin setiap bulannya dan profil
kesehatan Puskesmas bisa tersedia setiap bulan April
Aspek Upaya Strategis
B. Meningkatnya Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Akibat
Bencana
Untuk mengendalikan penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana
maka strategi yang dilakukan, melalui:
1. Meningkatkan Persentase desa/kelurahan Universal Child Immunization
2. Meningkatkan Persentase Penanganan Penyakit Menular, strategi yang
dilakukan dengan :
a. Perluasan cakupan akses masyarakat (termasuk skrining cepat bila ada
dugaan potensi meningkatnya kejadian penyakit menular) dalam
memperoleh pelayanan kesehatan.
b. Mendorong keterlibatan masyarakat dalam membantu upaya
pengendalian penyakit melalui community base surveillance berbasis
masyarakat untuk melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang dapat
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 54
menyebabkan masalah kesehatan dan melaporkannnya kepada petugas
kesehatan agar dapat dilakukan respon dini sehingga permasalahan
kesehatan tidak terjadi.
c. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam pengendalian
penyakit menular seperti tenaga epidemiologi, sanitasi dan
laboratorium.
d. Peningkatan peran Puskesmas untuk upaya cegah tangkal terhadap
masuk dan keluarnya penyakit yang berpotensi menimbulkan
kedaruratan kesehatan masyarakat.
e. Menjamin ketersediaan obat dan vaksin serta alat diagnostik cepat
untuk pengendalian penyakit menular secara cepat.
3. Meningkatkan Persentase Penanganan Penyakit Tidak Menular, strategi
yang dilakukan dengan melakukan deteksi dini secara pro-aktif mengunjungi
masyarakat karena seringkali penderita tidak tahu kalau dirinya menderita
penyakit tidak menular.
C. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
mencakup pelayanan kesehatan bagi seluruh kelompok usia mengikuti siklus
hidup sejak dari bayi sampai anak, remaja, kelompok usia produktif, maternal, dan
kelompok usia lanjut (Lansia), yang dilakukan antara lain melalui:
1) Melaksanakan penyuluhan kesehatan, advokasi dan menggalang kemitraan
dengan berbagai pelaku pembangunan termasuk pemerintah daerah.
2) Melaksanakan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan.
3) Meningkatkan kemampuan tenaga penyuluh kesehatan masyarakat/ dan
tenaga kesehatan lainnya dalam hal promosi kesehatan.
4) Mengembangkan metode dan teknologi promosi kesehatan yang sejalan
dengan perubahan dinamis masyarakat.
Strategi tersebut dimaksudkan dalam rangka meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui :
1. Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
2. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB)
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 55
3. Menurunkan Presentase Balita Gizi Buruk
4. Meningkatkan Persentase Desa / Kelurahan Siaga Aktif
5. Meningkatkan Persentase Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
6. Meningkatkan jumlah Puskesmas layak survey akreditasi (Hasil Self
Assestment memenuhi syarat utk dilakukan penilaian / survey)
7. Melakukan pembinaan bagi industry tradisional yang memenuhi syarat
(Surat Keterangan / Ijin / Registrasi yang dikeluarkan Dinas Kesehtan)
8. Menjamin Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan sesuai Kebutuhan