bab ii gambaran pelayanan dinas kesehatan 2.1....

50
RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021 DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 6 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No. 28 Tahun 2008 tentang Tugas dan Fungsi Dinas Daerah, Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang kesehatan yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan kewenangan bidang kesehatan. Adapun Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan dan pengkoordinasian program kerja pelaksanaan tugas kesehatan; b. perumusan dan pembinaan kebijakan teknis operasional dibidang pelayanan kesehatan; c. perumusan dan pembinaan kebijakan teknis operasional dibidang kesehatan masyarakat; d. perumusan dan pembinaan kebijakan teknis operasional dibidang pengendalian masalah kesehatan; e. perumusan dan pembinaan kebijakan teknis operasional dibidang jaminan dan sarana kesehatan; f. pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan bidang kesehatan; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dinas Kesehatan terdiri dari Sekretariat dan 4 (empat) Bidang dan Unit Pelaksana Teknis (UPT). Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten sumenep terdiri atas: a. Sekretariat, membawahi: 1. Sub Bagian Hukum, Kepegawaian dan Umum; 2. Sub Bagian Program, Informasi, dan Hubungan Masyarakat; 3. Sub Bagian Keuangan dan Pengelolaan Aset. b. Bidang Kesehatan Masyarakat membawahi : 1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;

Upload: hoangcong

Post on 19-May-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 6

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No. 28 Tahun 2008 tentang Tugas dan

Fungsi Dinas Daerah, Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah

bidang kesehatan yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan

kewenangan bidang kesehatan. Adapun Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas

Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan dan pengkoordinasian program kerja pelaksanaan tugas kesehatan;

b. perumusan dan pembinaan kebijakan teknis operasional dibidang pelayanan

kesehatan;

c. perumusan dan pembinaan kebijakan teknis operasional dibidang kesehatan

masyarakat;

d. perumusan dan pembinaan kebijakan teknis operasional dibidang pengendalian

masalah kesehatan;

e. perumusan dan pembinaan kebijakan teknis operasional dibidang jaminan dan

sarana kesehatan;

f. pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan bidang kesehatan;

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Dinas Kesehatan terdiri dari Sekretariat dan 4 (empat) Bidang dan Unit

Pelaksana Teknis (UPT). Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten sumenep

terdiri atas:

a. Sekretariat, membawahi:

1. Sub Bagian Hukum, Kepegawaian dan Umum;

2. Sub Bagian Program, Informasi, dan Hubungan Masyarakat;

3. Sub Bagian Keuangan dan Pengelolaan Aset.

b. Bidang Kesehatan Masyarakat membawahi :

1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 7

2. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;

3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga.

c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, membawahi :

1. Seksi Surveilans dan Imunisasi;

2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;

3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan

Jiwa.

d. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :

1. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;

2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan;

3. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Tradisional.

e. Bidang Sumber Daya Kesehatan membawahi:

1. Seksi Kefarmasian;

2. Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Rumah Tangga;

3. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.

f. UPT Fungsional Rumah Sakit;

g. UPT; dan

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Unit Pelaksana Teknis sebanyak 33 UPT meliputi 30 UPT Puskesmas yang

menyebar di seluruh wilayah Kabupaten Sumenep, 1 UPT Laboratorium Daerah, 1

UPT Gudang Farmasi Kabupaten (GFK) dan RSUD dr. H. Moh. Anwar.

A. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,

mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian,

perlengkapan, penyusunan program, keuangan, hubungan masyarakat dan protokol.

Dalam menjalankan tugasnya, Sekretariat mempunyai fungsi:

1. penyiapan perumusan kebijakan analisis determinan kesehatan;

2. pengelolaan pelayanan administrasi umum dan perizinan;

3. pengelolaan administrasi kepegawaian;

4. koordinasi pengelolaan kepegawaian, keuangan, aset dan dokumen di UPT;

5. pengelolaan administrasi keuangan;

6. pengelolaan administrasi perlengkapan;

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 8

7. pengelolaan aset dan barang milik negara;

8. pengelolaan urusan rumah tangga, hubungan masyarakat dan protokol;

9. pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-

undangan;

10. pelaksanaan koordinasi penyelesaian masalah hukum (non yustisial) di bidang

kepegawaian;

11. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang dan UPT;

12. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan;

13. pelaksanaan monitoring serta evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan

14. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Sub. Bag Hukum, Kepegawaian dan Umum

Mempunyai tugas :

a) Penyiapan dan koordinasi penatalaksanaan hukum, kepegawaian dan dukungan

administrasi umum yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Daerah.

b) menyiapkan bahan pelaksanaan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman

surat-surat, penggandaan naskah-naskah dinas, kearsipan dan perpustakaan;

c) menyiapkan bahan pelaksanaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;

d) menyiapkan bahan pelaksanaan tugas di bidang hubungan masyarakat dan

pengaduan masyarakat;

e) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan kebutuhan kepegawaian mulai

penempatan formasi, pengusulan dalam jabatan, usulan pensiun, peninjauan

masa kerja, pemberian penghargaan, kenaikan pangkat, Sasaran Kerja Pegawai,

Daftar Urutan Kepangkatan, Sumpah/Janji Aparatur Sipil Negara, Gaji Berkala,

kesejahteraan, mutasi dan pemberhentian pegawai, diklat, ujian dinas, izin

belajar, pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai, menyusun standar

kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional dan menyelenggarakan

pengelolaan administrasi aparatur sipil negara lainnya;

f) menyiapkan bahan pelaksanaan administrasi kesekretariatan penilaian angka

kredit jabatan fungsional rumpun kesehatan;

g) menyiapkan bahan penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan perundang-

undangan;

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 9

h) menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan kebutuhan perlengkapan,

pengadaan, perawatan perlengkapan kantor dan pengamanan;

i) menyiapkan bahan fasilitasi dan pelaksanaan penyusunan analisis jabatan,

analisis beban kerja dan evaluasi jabatan;

j) menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan dan koordinasi sarana

penyimpanan barang medis dan non medis;

k) menyiapkan bahan penyelesaian masalah hukum di bidang kepegawaian; dan

l) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

Sub. Bag Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat

Mempunyai Tugas :

a) Penyiapan dan koordinasi penyusunan rumusan program dan informasi serta

penatalaksanaan hubungan masyarakat yang menjadi tanggung jawab Dinas

Kesehatan Daerah.

b) menyiapkan bahan pengelolaan dan koordinasi analisis determinan kesehatan;

c) menyiapkan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis dan program

kesehatan melalui mekanisme daerah;

d) menyiapkan bahan penghimpunan data dan penyiapan bahan koordinasi

penyusunan program;

e) menyiapkan bahan pelaksanaan pengolahan data;

f) menyiapkan bahan pelaksanaan perencanaan program;

g) menyiapkan bahan penghimpunan data dan menyiapkan bahan penyusunan

program anggaran;

h) menyiapkan bahan perencanaan sistem penganggaran dan kebijakan;

i) menyiapkan bahan koordinasi dan penyusunan standar pelayanan minimal

bidang kesehatan;

j) menyiapkan bahan koordinasi dan penyusunan pengelolaan sistem akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah;

k) menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan kerjasama dan penelitian bidang

kesehatan;

l) menyiapkan bahan pelayanan informasi dan komunikasi;

m) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis di bidang pengelolaan sistem

informasi dan pengelolaan data dan informasi;

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 10

n) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pemantauan, evaluasi di

bidang pembiayaan dan evaluasi ekonomi pembiayaan kesehatan;

o) menyiapkan bahan monitoring serta evaluasi organisasi dan pelaporan; dan

p) melaksanakan tugas-tugas lain yang yang diberikan oleh Sekretaris.

Sub. Bag. Keuangan dan Pengelolaan Aset

Mempunyai Tugas :

a) Penyiapan dan koordinasi penyelenggaraan urusan keuangan dan pengelolaan

asset yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Daerah.

b) menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran

gaji pegawai;

c) menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan kegiatan termasuk

penyelesaian rekomendasi hasil pengawasan;

d) menyiapkan bahan pelaksanaan analisis dan pengelolaan akuntansi keuangan;

e) menyiapkan bahan pelaksanaan pengadministrasian dan penatausahaan

keuangan;

f) menyiapkan bahan koordinasi dan pengelolaan tata laksana keuangan satuan

kerja Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan Non Badan Layanan Umum

Daerah (Non BLUD) serta hibah;

g) menyiapkan bahan pelaksanaan pengadministrasian aset dan menyusun laporan

pertanggungjawaban atas barang-barang inventaris;

h) menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pemanfaatan dan penghapusan serta

penatausahaan Barang Milik Negara;

i) menyiapkan bahan penyusunan laporan pertanggung-jawaban atas pelaksanaan

pengelolaan keuangan; dan

j) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 11

B. Bidang Kesehatan Masyarakat

Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan operasional serta koordinasi di bidang kesehatan keluarga

dan gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan

lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Kesehatan

Masyarakat mempunyai fungsi:

1. penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga dan

gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan

lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga;

2. penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga dan

gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan

lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga;

3. pelaksanaan koordinasi di bidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat,

promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan

kerja dan kesehatan olah raga;

4. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan keluarga dan

gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan

lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga;

5. pemantauan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga dan gizi

masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan

lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga; dan

6. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.

Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat

Mempunyai Tugas :

a) menyusun perencanaan program kesehatan maternal, neonatal, balita, anak

prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana,

lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;

b) menyiapkan bahan rumusan kebijakan program kesehatan maternal, neonatal,

balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga

berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 12

c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program kesehatan maternal,

neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan

keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;

d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk

teknis serta prosedur tetap program kesehatan maternal, neonatal, balita, anak

prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana,

lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;

e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi pedoman umum,

petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap di bidang kesehatan

maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia

reproduksi dan keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi

masyarakat;

f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan

supervisi di bidang kesehatan maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia

sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana, lanjut usia,

perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;

g) menyiapkan bahan koordinasi tentang kesehatan maternal, neonatal, balita,

anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana,

lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;

h) menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program

kesehatan maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja,

usia reproduksi dan keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga

serta gizi masyarakat; dan

i) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.

Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Mempunyai Tugas :

a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program di bidang komunikasi,

informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumberdaya

promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;

b) menyiapkan bahan rumusan kebijakan di bidang komunikasi, informasi dan

edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 13

c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program di bidang komunikasi,

informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya

promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;

d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk

teknis serta prosedur tetap program di bidang komunikasi, informasi dan

edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;

e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi pedoman umum,

petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap di bidang

komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi

sumber daya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;

f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan

supervisi di bidang komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan

kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat;

g) menyiapkan bahan koordinasi di bidang komunikasi, informasi dan edukasi

kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan

dan pemberdayaan masyarakat;

h) menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang

komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi

sumber daya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; dan

i) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang;

Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga

Mempunyai tugas:

a. menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program di bidang penyehatan air

dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan

kawasan serta pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan

surveilans, kapasitas kerja, lingkungan kerja dan kesehatan olahraga;

b. menyiapkan bahan rumusan kebijakan di bidang penyehatan air dan sanitasi

dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan kawasan serta

pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilans, kapasitas

kerja, lingkungan kerja dan kesehatan olahraga;

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 14

c. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program di bidang penyehatan air

dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan

kawasan serta pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan

surveilans, kapasitas kerja, lingkungan kerja dan kesehatan olahraga;

d. menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk

teknis serta prosedur tetap di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar,

penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan kawasan serta

pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilans, kapasitas

kerja, lingkungan kerja dan kesehatan olah raga;

e. menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi pedoman umum,

petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap di bidang

penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara,

tanah dan kawasan, serta pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi

dan surveilans, kapasitas kerja, lingkungan kerja dan kesehatan olah raga;

f. menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan

supervisi di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan

penyehatan udara, tanah dan kawasan serta pengamanan limbah dan radiasi,

kesehatan okupasi dan surveilans, kapasitas kerja, lingkungan kerja dan

kesehatan olahraga;

g. menyiapkan bahan koordinasi tentang penyehatan air dan sanitasi dasar,

penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan kawasan serta

pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilans, kapasitas

kerja, lingkungan kerja dan kesehatan olahraga;

h. menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang

penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara,

tanah dan kawasan serta pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi

dan surveilans, kapasitas kerja, lingkungan kerja dan kesehatan olahraga; dan

i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

C. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas

melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, koordinasi serta

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 15

evaluasi di bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit

menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit mempunyai fungsi:

1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang surveilans epidemiologi dan karantina,

pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor, penyakit

zoonotik dan penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan NAPZA;

2. pelaksanaan kebijakan di bidang surveilans epidemiologi dan karantina,

pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor, penyakit

zoonotik dan penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan NAPZA;

3. pelaksanaan koordinasi di bidang surveilans epidemiologi dan karantina,

pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor, penyakit

zoonotik dan penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan NAPZA;

4. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans epidemiologi

dan karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular

vektor, penyakit zoonotik dan penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan

Narkotika, Psikotropika dan NAPZA;

5. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans epidemiologi dan

karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor,

penyakit zoonotik, dan penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan

NAPZA; dan

6. pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Seksi Surveilans dan Imunisasi

Mempunyai tugas:

a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program surveilans dan imunisasi

serta penanggulangan kejadian luar biasa;

b) menyiapkan bahan rumusan kebijakan program surveilans dan imunisasi serta

penanggulangan kejadian luar biasa;

c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program surveilans dan imunisasi

serta penanggulangan kejadian luar biasa;

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 16

d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk

teknis serta prosedur tetap program surveilans dan imunisasi serta

penanggulangan kejadian luar biasa;

e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,

pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap

program surveilans dan imunisasi serta penanggulangan kejadian luar biasa;

f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan

supervisi program surveilans dan imunisasi serta penanggulangan kejadian luar

biasa;

g) menyiapkan bahan koordinasi dengan lintas sektor tentang program surveilans

dan imunisasi serta penanggulangan kejadian luar biasa;

h) menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan program

surveilans dan imunisasi serta penanggulangan kejadian luar biasa;

i) menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan dan pengendalian faktor resiko,

pendayagunaan sumber daya dan fasilitasi pelayanan kesehatan haji; dan

j) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.

Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

Mempunyai tugas:

a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program pencegahan dan

pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik;

b) menyiapkan bahan rumusan kebijakan program pencegahan dan pengendalian

penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik;

c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik;

d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk

teknis serta prosedur tetap program pencegahan dan pengendalian penyakit

menular langsung serta tular vektor dan zoonotik;

e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,

pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap

program pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung serta tular

vector dan zoonotik;

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 17

f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan

supervisi program pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung

serta tular vektor dan zoonotik;

b) menyiapkan bahan koordinasi tentang program pencegahan dan pengendalian

penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik;

c) h. menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program

pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor dan

zoonotik; dan

d) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa

Mempunyai tugas:

a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan fungsional,

penyakit gigi dan mulut, serta kesehatan jiwa dan NAPZA;

b) menyiapkan bahan rumusan kebijakan program pencegahan dan pengendalian

penyakit tidak menular, gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan

mulut, serta kesehatan jiwa dan NAPZA;

c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan fungsional,

penyakit gigi dan mulut, serta kesehatan jiwa dan NAPZA;

d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk

teknis serta prosedur tetap program penyakit tidak menular, gangguan indera

dan fungsional, penyakit gigi dan mulut, serta kesehatan jiwa dan NAPZA;

e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,

pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap

program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, gangguan

indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut, serta kesehatan jiwa dan

NAPZA;

f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis

dan supervisi program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular,

gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut, serta kesehatan jiwa

dan NAPZA;

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 18

g) menyiapkan bahan koordinasi tentang program pencegahan dan pengendalian

penyakit tidak menular, gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan

mulut, serta kesehatan jiwa dan NAPZA;

h) menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program pencegahan

dan pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan fungsional,

penyakit gigi dan mulut, serta kesehatan jiwa dan NAPZA; dan

i) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.

D. Bidang Pelayanan Kesehatan

Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan operasional, koordinasi serta evaluasi di bidang pelayanan

kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional,

fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu-lintas, jaminan

kesehatan serta penanggulangan bencana bidang kesehatan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pelayanan

Kesehatan mempunyai fungsi :

1. penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan

primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional dan

jaminan kesehatan;

2. penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan

primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional fasilitas

pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu-lintas,

penanggulangan bencana bidang kesehatan, dan jaminan kesehatan;

3. pelaksanaan koordinasi di bidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan

kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional fasilitas pelayanan kesehatan,

mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu-lintas, penanggulangan bencana bidang

kesehatan dan jaminan kesehatan;

4. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi, di bidang pelayanan kesehatan

primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional fasilitas

pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu-lintas,

penanggulangan bencana bidang kesehatan serta jaminan kesehatan;

5. pemantauan evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan primer,

pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional fasilitas pelayanan

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 19

kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu-lintas, penanggulangan bencana

bidang kesehatan dan jaminan kesehatan; dan

6. pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Seksi Pelayanan Kesehatan Primer

Mempunyai tugas:

a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program pelayanan kesehatan

primer meliputi puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik dan

praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan

primer di semua wilayah termasuk daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan

(DTPK);

b) menyiapkan bahan penyusunan rumusan kebijakan tentang program pelayanan

kesehatan primer meliputi puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik

dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan

primer di semua wilayah termasuk DTPK;

c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program pelayanan kesehatan primer

dan koordinasi meliputi puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik

dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan

primer di semua wilayah termasuk DTPK;

d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk

teknis serta prosedur tetap program pelayanan kesehatan primer dan koordinasi

meliputi puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik dan praktek

perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di

semua wilayah termasuk DTPK;

e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,

pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap

program pelayanan kesehatan primer meliputi puskesmas, puskesmas

pembantu, ponkesdes, klinik dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan

fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua wilayah termasuk DTPK;

f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan

supervisi program pelayanan kesehatan primer meliputi puskesmas, puskesmas

pembantu, ponkesdes, klinik dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan

fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua wilayah termasuk DTPK;

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 20

g) menyiapkan bahan koordinasi tentang program pelayanan kesehatan primer

meliputi puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik dan praktek

perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di

semua wilayah termasuk DTPK;

h) menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program

pelayanan kesehatan primer meliputi puskesmas, puskesmas pembantu,

ponkesdes, klinik dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas

pelayanan kesehatan primer di semua wilayah termasuk DTPK;

i) menyiapkan bahan koordinasi dan melaksanakan Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan;

j) menyiapkan bahan penyusunan rekomendasi perizinan untuk fasilitas

pelayanan kesehatan primer;

k) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan,

evaluasi, dan pelaporan di bidang jaminan kesehatan primer; dan

l) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan

Mempunyai tugas :

a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program pelayanan medik dan

keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu lintas,

penanggulangan bencana bidang kesehatan dan pengelolaan rujukan dan

pemantauan rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu

dan akreditasinya;

b) menyiapkan bahan rumusan kebijakan program pelayanan medik dan

keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu lintas,

penanggulangan bencana bidang kesehatan dan pengelolaan rujukan dan

pemantauan rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu

dan akreditasinya;

c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program pelayanan medik dan

keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu lintas,

penanggulangan bencana bidang kesehatan dan pengelolaan rujukan dan

pemantauan rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu

dan akreditasinya;

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 21

b) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk

teknis serta prosedur tetap program pelayanan medik dan keperawatan,

penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan

bencana bidang kesehatan dan pengelolaan rujukan dan pemantauan rumah

sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;

c) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,

pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap

program pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu,

kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana bidang kesehatan dan

pengelolaan rujukan dan pemantauan rumahsakit, serta rumah sakit pendidikan

termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;

d) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan

supervisi program pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat

terpadu, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana bidang kesehatan dan

pengelolaan rujukan dan pemantauan rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan

termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;

e) menyiapkan bahan koordinasi program pelayanan medik dan keperawatan,

penunjang, gawat darurat terpadu termasuk Sistem Penanggulangan Gawat

Darurat Terpadu (SPGDT) kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana

bidang kesehatan , dan pengelolaan rujukan dan pemantauan rumah sakit, serta

rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;

f) menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program

pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu,

kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana bidang kesehatan dan

pengelolaan rujukan dan pemantauan rumah sakit, serta rumahsakit pendidikan

termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;

g) menyiapkan bahan penyusunan rekomendasi perizinan untuk fasilitas

pelayanan kesehatan rujukan;

h) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pemantauan dan evaluasi Unit

Transfusi Darah;

i) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan,

evaluasi dan pelaporan di bidang jaminan kesehatan;

j) Melakukan analisa pembiayaan kesehatan; dan

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 22

k) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Dan Tradisional

Mempunyai tugas:

a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program pelayanan kesehatan

tradisional empiris, komplementer, dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan

akreditasinya;

b) mengumpulkan dan mengevaluasi data tentang kegiatan pelayanan kesehatan

khusus meliputi penyakit THT, mata, kesehatan gigi dan mulut;

c) menyiapkan bahan penyusunan rumusan kebijakan program pelayanan

kesehatan tradisional empiris, komplementer, dan integrasi termasuk fasilitas

mutu dan akreditasinya;

d) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program pelayanan kesehatan

tradisional empiris, komplementer, dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan

akreditasinya;

e) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk

teknis serta prosedur tetap program pelayanan kesehatan tradisional empiris,

komplementer, dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;

f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,

pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap

program pelayanan kesehatan tradisional empiris, komplementer, dan integras

termasuk fasilitas mutu dan akreditasinyai;

g) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan

supervise program pelayanan kesehatan tradisional empiris, komplementer, dan

integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;

h) menyiapkan bahan koordinasi tentang program pelayanan kesehatan tradisional

empiris, komplementer, dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan

akreditasinya;

i) menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan evaluasi, dan pelaporan program

pelayanan kesehatan tradisional empiris, komplementer, dan integrasi termasuk

fasilitas mutu dan akreditasinya;

j) menyiapkan bahan penyusunan rekomendasi perizinan untuk produk – produk

tradisional (makanan, minuman, obat tradisional); dan

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 23

k) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

E. Bidang Sumber Daya Kesehatan

Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang Kefarmasian, Alat

Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga serta Sumber Daya Manusia

Kesehatan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Sumber Daya

Kesehatan mempunyai fungsi :

1. penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat

kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan;

2. penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat

kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan;

3. pelaksanaan koordinasi di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan sumber daya

manusia kesehatan;

4. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kefarmasian, alat

kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan;

5. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan

sumber daya manusia kesehatan; dan

6. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Seksi Kefarmasian

Mempunyai tugas:

a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program pembinaan dan

pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi obat publik, obat tradisional,

kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian;

b) menyiapkan bahan penyusunan rumusan kebijakan tentang program pembinaan

dan pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi obat publik, obat

tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian;

c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program pembinaan dan

pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi obat publik, obat tradisional,

kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian;

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 24

d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk

teknis serta prosedur tetap program pembinaan dan pengendalian tata kelola,

produksi dan distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan

pelayanan kefarmasian;

e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,

pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap

program pembinaan dan pengendalian tata kelola produksi dan distribusi obat

publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian;

f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan

supervisi program pembinaan dan pengendalian tata kelola, produksi dan

distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan

kefarmasian;

g) menyiapkan bahan pemantauan, pembinaan, pengendalian dan evaluasi tata

kelola produksi dan distribusi obat publik obat tradisional, kosmetika, makanan

dan pelayanan kefarmasian;

h) menyiapkan bahan koordinasi tentang tata kelola, produksi dan distribusi obat

publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian;

i) menyiapkan bahan perencanaan, pengadaan, pengelolaan serta pelaporan obat

buffer provinsi, obat program kesehatan, obat untuk penanggulangan Kejadian

Luar Biasa dan Bencana, dan obat yang bersifat insidentil;

j) menyiapkan bahan rekomendasi penerbitan pengakuan pedagang besar farmasi

cabang dan izin usaha kecil obat tradisional; dan

k) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.

Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Rumah Tangga

Mempunyai tugas:

a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program pem-binaan dan

pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan

kesehatan rumah tangga;

b) menyiapkan bahan rumusan kebijakan tentang program pembinaan dan

pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan

kesehatan rumah tangga;

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 25

c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program pembi-naan dan

pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan

kesehatan rumah tangga;

d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk

teknis serta prosedur tetap program pembinaan dan pengendalian tata kelola,

produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;

e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,

pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap

program pembinaan dan pengendalian tata kelola, Produksi dan distribusi alat

kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;

f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan

supervisi program pembinaan dan pengendalian tata kelola, produksi dan

distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;

g) menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, pembinaan, pengendalian dan

evaluasi tata kelola, produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan

kesehatan rumah tangga;

h) menyiapkan bahan koordinasi tentang tata kelola, produksi dan distribusi alat

kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;

i) melaksanakan pengawasan terhadap produksi dan distribusi produk alat

kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;

j) menyiapkan bahan rekomendasi penerbitan pengakuan cabang Penyalur Alat

Kesehatan; dan

k) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.

Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan

Mempunyai tugas:

a) menyiapkan bahan penyusunan perencanaan program perencanaan, pengadaan,

pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan;

b) menyiapkan bahan penyusunan rumusan kebijakan tentang program

perencanaan, pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya

manusia kesehatan;

c) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan program perencanaan, pengadaan,

pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan;

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 26

d) menyiapkan bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk

teknis serta prosedur tetap program perencanaan, pengadaan, pendayagunaan

dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan;

e) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan,

pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap

program perencanaan, pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber

daya manusia kesehatan;

f) menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan

supervisi program perencanaan, pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan

sumber daya manusia kesehatan;

g) menyiapkan bahan pemantauan, pembinaan dan pengendalian perencanaan,

pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia

kesehatan;

h) menyiapkan bahan koordinasi tentang perencanaan, pengadaan, pendayagunaan

dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan;

i) menyiapkan bahan penyusunan peta sumberdaya manusia kesehatan;

j) menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, pengawasaan, pembinaan,

evaluasi, dan pelaporan bidang perencanaan, pengadaan, pendayagunaan dan

pengembangan sumber daya manusia kesehatan;

k) menyiapkan bahan fasilitasi kebijakan teknis dan standarisasi tenaga kesehatan,

pendidikan berkelanjutan, dan pengembangan jabatan fungsional;

l) menyiapkan bahan koordinasi registrasi tenaga kesehatan;

m) menyiapkan bahan koordinasi penilaian angka kredit jabatan fungsional

rumpun kesehatan; dan

n) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.

F. UPT FUNGSIONAL RUMAH SAKIT UPT

Jumlah, nomenklatur, susunan organisasi, uraian tugas dan fungsi UPT

Fungsional Rumah Sakit dan UPT masing-masing ditetapkan dalam Peraturan Bupati

tersendiri.

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 27

G. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang

jabatan fungsional tertentu yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai

dengan bidang keahliannya.

2. Setiap Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga

fungsional senior.

3. Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Gubernur

berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku

H. TATA KERJA

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kepala Dinas,

Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kelompok

Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan

sinkronisasi baik dalam lingkungan masing – masing maupun antar satuan

organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep serta Instansi

lain diluar Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep sesuai dengan tugas pokoknya

masing - masing.

Setiap pimpinan satuan organisasi sebagaimana dimaksud,

bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasi bawahan masing - masing dan

memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 28

2.2. Sumber Daya SKPD

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Kesehatan Kabupaten

Sumenep didukung oleh sumber daya baik berupa sumber daya anggaran, sumber

daya manusia/aparatur, maupun sarana prasarana.

Sumber daya anggaran yang digunakan untuk mendukung program dan

kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep bersumber dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumenep, Dana Alokasi Khusus (DAK),

Pajak Rokok, Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT), Bantuan Keuangan

Propinsi, dan Dana Dekonsentrasi.

Sarana dan Prasarana Kesehatan di Kabupaten Sumenep dapat dilihat sebagaimana

tercantum dalam Tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1.

Sarana Kesehatan di Kabupaten Sumenep Tahun 2015

Sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan merupakan faktor

penggerak utama dalam mencapai tujuan dan keberhasilan program pembangunan

kesehatan. Peningkatan kualitas SDM kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan

pelatihan tenaga kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan secara detil ditunjukkan pada

tabel 2.2 dibawah ini :

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 29

Tabel 2.2

Rekapitulasi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jenis Tenaga

di Kabupaten Sumenep Tahun 2015

Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep

Tahun 2015 sebanyak 1.205 orang, meliputi pegawai yang bekerja di Dinas Kesehatan

sebanyak 107 orang, sisanya bertugas di Unit Pelaksana Teknis baik di Puskesmas,

Laboratorium Daerah, dan Gudang Farmasi Kabupaten, dengan uraian sebagaimana

tercantum pada Tabel berikut ini.

Tabel 2.3

Distribusi Pegawai Berdasarkan Jabatan

Tahun 2015

No. Jabatan Jumlah

1 Struktural Eselon II 1

2 Struktural Eselon III 5

3 Struktural Eselon IV

- Dinas Kesehatan 15

- Puskesmas 64

4 Staf 1120

Jumlah 1.205

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 30

Tabel 2.4

Distribusi Pegawai Berdasarkan Golongan

Tahun 2015

Distribusi pegawai yang bertugas di Dinas Kesehatan berdasar tingkat pendidikan

dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 2.5

Distribusi Pegawai di Dinas Kesehatan

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tahun 2015

2.3. Kinerja SKPD

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai

penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik,

yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.

Kinerja pelayanan disusun mengandung maksud agar setiap perencanaan yang

dilakukan terarah dan secara administratif dapat memenuhi persyaratan yang dapat di

pertanggungjawabkan. Dengan demikian perencanaan yang di lakukan akan lebih

No. Jabatan Jumlah

1 Golongan IV 10

2 Golongan III 692

3 Golongan II 488

4 Golongan I 15

Jumlah 1.205

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 31

bermanfaat dan tepat sasaran sehingga yang menjadi tujuan setiap kegiatan dapat

tercapai sesuai harapan.

Kesehatan Ibu dan Anak

Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan kesehatan ibu hamil

merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertamake

sarana kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4

adalah gambaran besaran ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai

,dengan distribusi sekali pada trimester pertama,sekali pada trimester kedua dan dua

kali pada trimester ketiga.

Capaian cakupan K1 di Kabupaten Sumenep pada tahun 2014 adalah 104%.

Kecamatan Nonggunong memiliki capaian terendah yakni 85%, sedangkan

Kecamatan Sapeken memiliki capaian tertinggi sebesar 132%.

Capaian cakupan K4 di Kabupaten Sumenep pada tahun 2015 adalah 94,7%.

Kecamatan Nonggunong memiliki capaian terendah yakni 82%, sedangkan

Kecamatan Arjasa memiliki capaian tertinggi sebesar 113%.

Pada Tahun 2015 cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (linakes) di

Kabupaten Sumenep adalah sebesar 98,8%. Cakupan ini lebih baik dari tahun 2014

sebesar 93,2%. Cakupan tahun 2015 telah melebihi target cakupan 90%.

Pada tahun 2015 cakupan pelayanan nifas di Kabupaten Sumenep sebesar

99,9%, meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar 96,8%, dan sudah mencapai

target 90%.

Dalam pelaksanaan pelayanan antenatal,diperkirakan sekitar 20% diantara ibu

hamil yang dilayani bidan di Puskesmas tergolong dalam kasus risti/komplikasi yang

memerlukan pelayanan kesehatan rujukan. Kasus – kasus komplikasi kebidanan

antara lain Hb<8g%, tekanan darah tinggi (sistole >140 mmHg, diastole >90 mmHg),

ketuban pecah dini, perdarahan per vaginam, oedema nyata, eklampsia, letak lintang

usia kehamilan >32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat / sepsis

dan persalinan prematur. Akibat yang dapat ditimbulkan dari kondisi tersebut antara

lain bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR), keguguran, persalinan macet,

janin mati di kandungan ataupun kematian ibu hamil.

Bayi dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten Sumenep Tahun

2015 ditemukan sebanyak 438 bayi dari 15.594 bayi lahir hidup (2,8%). Jumlah

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 32

BBLR di Kabupaten Sumenep Tahun 2011 – 2015 dapat dilihat pada tabel 2.6

berikut :

Tabel 2.6

Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kabupaten Sumenep

Tahun 2011 – 2015

Pada tahun 2015 di Kabupaten Sumenep Cakupan Neonatus (KN) sebesar

102% untuk KN1 dan 103% untuk Cakupan Neonatus Lengkap (KN3). Cakupan

KN ini telah mencapai target nasional sebesar 80%.

Pada tahun 2015 di Kabupaten Sumenep ditemukan 1.401 neonatus risti /

komplikasi dari perkirakan sasaran sebesar 2.029 orang (63,9%), menurun jika

dibandingkan dengan Tahun 2015 yang sebesar 69,2%. Cakupan tersebut masih

dibawah target nasional 80%. Untuk proses rujukan di Kabupaten Sumenep ada 11

Puskesmas PONED yang siap melayani ibu hamil komplikasi dan untuk kasus

komplikasi dengan penanganan lanjut dirujuk ke Rumah sakit.

Cakupan (kunjungan) bayi di Kabupaten Sumenep pada tahun 2015 mencapai

106%, dimana semua kecamatan mencapai target yang ditentukan, yakni 90%. Bagi

kecamatan yang belum mencapai target perlu dilakukan upaya peningkatan pelayanan

yang berkualitas pada bayi paripurna yang sudah mendapatkan ASI Eksklusif, vitamin

A serta pelayanan lainnya.

Berdasarkan data Bidang Kesehatan Masyarakat tahun 2015, Angka Kematian

Ibu (AKI) di Kabupaten Sumenep tahun 2015 sebesar 48,71 per 100.000 kelahiran

hidup. Angka tersebut jauh lebih rendah dari target RPJMN tahun 2015 sebesar 118

per 100.000 kelahiran hidup dan target MDG’s sebesar 102 per 100.000 kelahiran

hidup tahun 2015. Maka kondisi tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Sumenep

berhasil dalam menekan kematian Ibu.

Jumlah Kematian Maternal di Kabupaten Sumenep berdasarkan laporan dari

Bidang Kesehataan Masyarakat, pada tahun 2015 tercatat sebanyak 7 kasus kematian

dengan rincian 3 kematian masa hamil, dan 4 pada masa nifas. Angka Kematian Ibu

(AKI) di Kabupaten Sumenep dapat dilihat pada tabel 2.7 berikut :

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 33

Tabel 2.7

Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Sumenep

Tahun 2011 – 2015

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat bayi lahir sampai satu

hari sebelum ulang tahun pertama. Dari sisi penyebabnya, kematian bayi dibedakan

faktor endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen (kematian neonatal) adalah

kejadian kematian yang terjadi pada bulan pertama setelah bayi dilahirkan, umumnya

disebabkan oleh faktor bawaan. Sedangkan kematian eksogen (kematian post

neonatal) adalah kematian bayi yang terjadi antara usia satu bulan sampai satu

tahun,umumnya disebabkan oleh faktor yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan.

Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infan Mortality rate adalah banyaknya

bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup

(KH). AKB dapat menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat,

karena bayi adalah kelompok usia yang paling rentan terkena dampak dari perubahan

lingkungan maupun sosial ekonomi. Indikator AKB terkait langsung dengan target

kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial-ekonomi, lingkungan

tempat tinggal dan kesehatannya.

Berdasarkan data profil kesehatan Kabupaten Sumenep tahun 2015, Angka

Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Sumenep tahun 2015 sebanyak 40 kasus atau

3,41 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi ini mengalami penurunan jika

dibandingkan tahun 2014 sebesar 3,88 bayi per 1000 kelahiran hidup atau sebesar 62

kasus. Jumlah kasus kematian bayi di Kabupaten Sumenep dalam kurun waktu 2010 –

2015 dapat dilihat dalam table 2.8 berikut :

Tabel 2.8

Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Sumenep

Tahun 2011 – 2015

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 34

Kerawanan gizi yang ditunjukkan dengan masih terdapatnya bayi dan balita

dalam keadaan gizi buruk. Jumlah kasus balita dengan gizi buruk pada tahun 2011 –

2015 dapat dilihat pada tabel 2.9

Tabel 2.9

Jumlah Kasus Balita Gizi Buruk Kabupaten Sumenep

Tahun 2011 – 2015

Perubahan angka yang mencolok pada tahun 2012 – 2013 disebabkan adanya

perubahan Definisi Operasional terkait Balita Gizi Buruk yaitu kriteria dibagi menjadi

4 tingkatan. Sedangkan tahun 2014 sampai dengan sekarang menggunakan 2 kriteria.

Penyakit Menular dan Tidak Menular

Pada tahun 2015 Di Kabupaten Sumenep jumlah kasus TB dengan BTA

positif sebesar 913 kasus. Untuk angka kesembuhan pada tahun 2015 sebesar

83,64% dengan angka keberhasilan (success rate) 91%.

Prevalensi rate kusta tahun 2015 di Kabupaten Sumenep sebesar 3,9 per

10.000 penduduk yang artinya masih diatas target 1/10.000 penduduk. Untuk angka

penemuan kasus baru (NCDR) penderita kusta di Kabupaten Sumenep sebesar 43,84

per 100.000.

Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat.

Penyakit ini sering menimbulkan KLB dan kematian serta merupakan salah satu

penyebab utama kematian bayi dan balita. Dari data di Kabupaten Sumenep Tahun

2015 besarnya kasus diare yang ditangani sebanyak 16.160 kasus dengan jumlah

perkiraan kejadian kasus sebanyak 22.943 atau 70,43%.

Berdasarkan laporan Subdin P2, jumlah kasus pneumonia balita di Kabupaten

Sumenep tahun 2015 sebanyak 552 kasus dari perkiraan kejadian kasus sebesar

7.198 (7,7%seluruh kasus pneumonia).

Besarnya Kasus DBD di Kabupaten Sumenep Tahun 2015 sebanyak 1.034

Kasus, dengan Incident rate sebesar 96,45 per 100.000 penduduk.

Jumlah Kasus penyakit Malaria di Kabupaten Sumenep Tahun 2015 sebanyak

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 35

1 kasus di Kecamatan yaitu di Kecamatan Batuan, sedangkan angka kesakitan (API)

sebesar 0,01 per 1.000 penduduk atau lebih kecil dari 1.

Universal Child Immunization (UCI) pada awalnya dijabarkan sebagai

tercapainya cakupan imunisasi lengkap minimal 80% untuk tiga jenis antigen yaitu

DPT3,Polio dan campak. Namun sejak tahun 2014, indikator perhitungan UCI sudah

mencakup semua jenis antigen. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu

wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat

kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I. Adapun sasaran program imunisasi

adalah bayi (0-11 bulan), ibu hamil, WUS dan WUS.

Cakupan desa UCI di Kabupaten Sumenep Tahun 2015 sebesar 65,6%

belum mencapai target 80%. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan Tahun

2014 sebesar 84,64%.

Jaminan Kesehatan

Kesehatan adalah salah satu hak mendasar bagi masyarakat. Jaminan

Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh

manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar

kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau

iurannya dibayar oleh pemerintah. Pelayanan kesehatan ini meliputi pelayanan rawat

jalan dan rawat inap di puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan lainnya. Di

Kabupaten Sumenep yang telah memiliki jaminan pemeliharaan berupa kepesertaan

BPJS Kesehatan sebanyak 55,43%.

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 36

Indikator kinerja pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep Tahun

2016-2021, adalah sebagai berikut :

A. Angka Harapan Hidup

Harapan hidup adalah perkiraan jumlah tahun hidup dari individu yang

berdiam di suatu wilayah dari sekelompok makhluk hidup tertentu.(Wikipedia,

2016). Meningkatnya usia harapan hidup, membawa implikasi bertambahnya

jumlah lansia.

Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan salah satu indikator yang

digunakan untuk menilai derajat kesehatan penduduk. Menurut Statistics

Indonesia, angka harapan hidup pada saat lahir (life expectancy at birth) ialah

rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir pada suatu

tahun tertentu. Angka Harapan Hidup di suatu wilayah berbeda dengan wilayah

lainnya tergantung dari kualitas hidup yang mampu dicapai oleh penduduk.

Pada Tahun 2015, Angka Harapan Hidup di Kabupaten Sumenep

mengalami peningkatan yaitu 70,42. Peningkatan Angka Harapan Hidup di

Kabupaten Sumenep Tahun 2010 – 2015 dapat dilihat pada table 2.10 berikut :

Tabel 2.10

Angka Harapan Hidup Kabupaten Sumenep

Tahun 2010 - 2015

Target Angka Harapan Hidup Kabupaten Sumenep dalam kurun lima

tahun yang akan datang adalah :

Tabel 2.11

Target Angka Harapan Hidup Kabupaten Sumenep

Tahun 2016 – 2021

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 37

B. Jumlah Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah program Pemerintah yang

bertujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi

seluruh rakyat Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera.

Sesuai dengan UU No 40 Tahun 2004, SJSN diselenggarakan dengan

mekanisme Asuransi Sosial dimana setiap peserta wajib membayar iuran guna

memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang menimpa peserta

dan/atau anggota keluarganya. Dalam SJSN, terdapat Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) yang merupakan bentuk komitmen pemerintah terhadap

pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat Indonesia seluruhnya.

Sebelum JKN, pemerintah telah berupaya merintis beberapa bentuk

jaminan sosial di bidang kesehatan, antara lain Askes Sosial bagi pegawai negeri

sipil (PNS), penerima pensiun dan veteran, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

(JPK) Jamsostek bagi pegawai BUMN dan swasta, serta Jaminan Kesehatan

bagi TNI dan Polri. Untuk masyarakat miskin dan tidak mampu, sejak tahun

2005 Kementerian Kesehatan telah melaksanakan program jaminan kesehatan

sosial, yang awalnya dikenal dengan nama program Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan bagi Masyarakat Miskin (JPKMM), atau lebih populer dengan nama

program Askeskin (Asuransi Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin). Kemudian

sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013, program ini berubah nama menjadi

program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

Seiring dengan dimulainya JKN per 1 Januari 2014, semua program

jaminan kesehatan yang telah dilaksanakan pemerintah tersebut (Askes PNS,

JPK Jamsostek, TNI, Polri, dan Jamkesmas), diintegrasikan ke dalam satu

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Sama

halnya dengan program Jamkesmas, pemerintah bertanggung jawab untuk

membayarkan iuran JKN bagi fakir miskin dan orang yang tidak mampu yang

terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Di Kabupaten Sumenep, pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang

belum terdaftar sebagai peserta JKN, bisa mendapatkan pelayanan kesehatan

melalui program Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA). Program ini

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Sumenep baik

rawat jalan maupun rawat inap. Rawat jalan didapatkan dengan menunjukkan

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 38

Kartu Tanda Penduduk (KTP) Sumenep, sedangkan rawat inap disertai Surat

Pernyataan Miskin (SPM).

Peningkatan kepesertaan JKN salah satunya adalah dengan

pengembangan kepesertaan integrasi Jamkesda ke dalam JKN. Dalam Peta Jalan

Menuju Kepesertaan Semesta (Universal Health Coverage), mulai tahun 2015

kegiatan BPJS Kesehatan akan dititikberatkan pada integrasi kepesertaan

Jamkesda dan asuransi kesehatan komersial ke BPJS Kesehatan.

Target integrasi kepesertaan Jamkesda ke BPJS Kesehatan untuk lima

tahun yang akan datang adalah sebesar 195.000 orang per tahun.

Jumlah masyarakat Kabupaten Sumenep yang memiliki asuransi BPJS

Kesehatan dapat dilihat pada table 2.11 berikut :

Tabel 2.11

Jumlah Penduduk Sumenep Yang Terdaftar Peserta BPJS Kesehatan

(Data Desember 2015)

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 39

C. Akreditasi Puskesmas

Akreditasi puskesmas adalah penilaian dan pengakuan dari pihak

eksternal (dalam hal ini Komisi Akreditasi dan/atau Perwakilan di Provinsi)

terhadap Puskesmas mengenai sistem penyelenggaraan pelayanan dan upaya

pokok serta sistem manajemen mutu Puskesmas sesuai dengan standar yang

ditetapkan.

Dasar utama kebijakan penyelenggaraan Akreditasi Puskesmas adalah

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan

Masyarakat dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang

Akreditasi Puskesmas, Praktik Mandiri Dokter, dan Praktik Mandiri Dokter

Gigi.

Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan

peningkatan mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap

sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan

pelayanan dan upaya kesehatan, serta penerapan manajemen risiko, bukan

sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi.

Pendekatan yang dipakai dalam akreditasi Puskesmas adalah

keselamatan dan hak pasien dan keluarga, dengan tetap memperhatikan hak

petugas. Prinsip ini ditegakkan sebagai upaya meningkatkan kualitas dan

keselamatan pelayanan.

Kabupaten Sumenep memiliki 30 Puskesmas yang tersebar di 27

wilayah kecamatan. Dinas Kesehatan mempunyai target melakukan akreditasi

untuk seluruh Puskemas sebagaimana pada table 2.9 berikut :

Tabel 2.12

Target Puskesmas Akreditasi

Kabupaten Sumenep

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 40

BAB III

ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan

Isu strategis RPJMD Kabupaten Sumenep akan menjadi salah satu dasar

penentuan prioritas pembangunan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang.

Adapun Permasalahan di bidang kesehatan antara lain,

a. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Sumenep tahun 2015 sebanyak 40

kasus atau 3,41 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi ini mengalami

penurunan jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 3,88 bayi per 1000 kelahiran

hidup atau sebesar 62 kasus. Meskipun angka kematian bayi mengalami

penurunan, namun Dinas Kesehatan selalu berusaha menekan angka kematian

bayi di Kabupaten Sumenep. Harapan ke depan dalam kurun waktu lima tahun

capaian Angka Kematian Bayi diharapkan sebagaimana tabel 3.1.

Tabel 3.1

Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Sumenep

Tahun 2016 – 2021

b. Akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar sudah meningkat yang

ditandai dengan meningkatnya jumlah Puskesmas dibentuknya Pos Kesehatan

Desa (Poskesdes) di tiap desa, dan dijaminnya pelayanan kesehatan dasar bagi

masyarakat miskin di Puskesmas dan rumah sakit oleh Pemerintah. Namun

akses terhadap pelayanan kesehatan belum merata di seluruh wilayah, masih

terbatasnya sarana pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan di Daerah

Tertinggal Terpencil Perbatasan dan Kepulauan. Bagi masyarakat di Kepulauan,

keterbatasan akses juga disebabkan karena kondisi geografis yang sulit dan

masih terbatasnya transportasi dan infrastruktur.

c. Selain itu sistem rujukan belum berjalan dengan baik sehingga pelayanan

kesehatan tidak efisien. Kebijakan serta pembinaan dan pengawasan untuk

klinik dan rumah sakit swasta belum optimal, serta dirasakan belum

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 41

terkoordinasinya pelayanan kesehatan secara kewilayahan.

d. Penularan infeksi penyakit menular utamanya AIDS/HIV dan TBC masih

merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menonjol dan perlu upaya keras

untuk dapat mencapai target.

e. Disamping itu, terjadi peningkatan penyakit tidak menular yang berkontribusi

besar terhadap kesakitan dan kematian.

f. Target cakupan imunisasi belum tercapai, perlu peningkatan upaya preventif dan

promotif seiring dengan upaya kuratif dan rehabilitatif.

g. Akibat dari cakupan Universal Child Imunization (UCI) yang belum tercapai

akan berpotensi timbulnya kasus-kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan

Imunisasi (PD3I) di beberapa daerah risiko tinggi yang selanjutnya dapat

mengakibatkan munculnya wabah. Untuk menekan angka kesakitan dan

kematian akibat PD3I perlu upaya imunisasi dengan cakupan yang tinggi dan

merata.

h. Untuk anggaran pembiayaan kesehatan, permasalahannya lebih pada alokasi

yang cenderung pada upaya kuratif dan masih kurangnya anggaran untuk biaya

operasional dan kegiatan langsung untuk Puskesmas. Terhambatnya realisasi

anggaran juga terjadi karena proses anggaran yang terlambat.

i. Akibat dari pembiayaan kesehatan yang masih cenderung kuratif dibandingkan

pada promotif dan preventif mengakibatkan pengeluaran pembiayaan yang tidak

efektif dan efisien, sehingga berpotensi menimbulkan permasalahan pada

kecukupan dan optimalisasi pemanfaatan pembiayaan kesehatan. Tingginya

presentase masyarakat yang belum terlindungi oleh jaminan kesehatan

mengakibatkan rendahnya akses masyarakat dan risiko pembiayaan kesehatan

yangberakibat pada timbulnya kemiskinan.

j. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan terus meningkat namun kebutuhan dan

pemerataan distribusinya belum terpenuhi, utamanya di kepulauan. Kualitas

tenaga kesehatan juga masih rendah, pengembangan karier belum berjalan,

sistem penghargaan, dan sanksi belum sebagaimana mestinya.

k. Masalah kurangnya tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis dan distribusinya

menimbulkan dampak terhadap rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan berkualitas, di samping itu juga menimbulkan permasalahan pada

rujukan dan penanganan pasien untuk kasus tertentu.

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 42

l. Keterbatasan data menjadi kendala dalam pemetaan masalah dan penyusunan

kebijakan. Pemanfaatan data belum optimal dan surveilans belum dilaksanakan

secara menyeluruh dan berkesinambungan.

m. Termasuk di dalamnya adalah masalah pembiayaan khususnya untuk kegiatan

dan biaya operasional, munculnya permasalahan pada harmonisasi kebijakan,

masalah pada pelaksanaan kebijakan termasuk sinkronisasi dinas kesehatan dan

manajemen Rumah Sakit, serta komitmen pemerintah daerah untuk biaya

operasional dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar yang masih

minim.

n. Masyarakat masih ditempatkan sebagai obyek dalam pembangunan kesehatan,

promosi kesehatan belum banyak merubah perilaku masyarakat menjadi

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pemanfaatan dan kualitas Upaya

Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), seperti Posyandu dan

Poskesdes masih rendah. Upaya kesehatan juga belum sepenuhnya mendorong

peningkatan atau perubahan pada perilaku hidup bersih dan sehat, yang

mengakibatkan tingginya angka kesakitan yang diderita oleh masyarakat.

3.2. Telaah Visi Misi RPJMD Kabupaten Sumenep 2016-2021

Penentuan visi pembangunan dengan misi dan strategi pencapaiannya

amatlah penting, agar proses pembangunan dapat dilaksanakan dengan arah dan

kebijakan yang jelas. Oleh karena itu, untuk menjawab permasalahan dan isu

strategis daerah ke depan maka Visi pembangunan Kabupaten Sumenep yang ingin

diwujudkan pada periode 2016-2021 adalah

“SUPER MANTAP”

Yaitu “Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan Mandiri, Agamis, Nasionalis,

Transparan, Adil dan Profesional”

Di dalam visi tersebut terdapat 7 makna kata kunci yaitu : Sumenep Makin

Sejahtera, Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan

Profesional.

Berdasarkan Undang – Undang No. 25 tahun 2004, misi adalah upaya yang

akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Untuk mewujudkan Visi seperti dimaksud

di atas telah dirumuskan Misi Prioritas Pembangunan yang akan dilaksanakan dalam

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 43

kurun waktu lima tahun ke depan agar tujuan pembangunan dapat tercapai. Secara

garis besar Misi Prioritas Pembangunan Kabupaten Sumenep Tahun 2016 – 2021

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Melalui Pendidikan,

Kesehatan dan Pengentasan Kemiskinan.

2. Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Wilayah Kepulauan dan Daratan yang

Didukung Pengelolaan SDA serta Lingkungan.

3. Meningkatkan Kemandirian Perekonomian Pedesaan dan Perkotaan dengan

Memperhatikan Potensi Ekonomi Lokal yang Unggul Berdaya Saing Tinggi.

4. Meningkatkan Kultur dan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional dan

Accountable.

5. Meningkatkan Tata Kelola Kehidupan MasyarakatAman dan Kondusif Melalui

Partisipasi Masyarakat serta Stakeholder Dalam Proses Pembangunan.

6. Meningkatkan dan mengembangkan nilai-nilai keagamaan, budaya serta

nasionalisme yang didukung kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat.

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan

untuk mencapai visi,melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan

permasalahan pembangunan daerah. Dalam mewujudkan visi Kabupaten Sumenep

2016 – 2021 melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan tersebut di atas, maka

perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran

yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi akan memberikan arahan bagi

pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan

pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi dimaksud. Adapun tujuan yang ingin

dicapai pada masing-masing misi diuraikan sebagai berikut :

1. Tujuan dari misi 1 adalah :

a. Meningkatkan pemerataan pendidikan dan perluasan akses pendidikan

(WAJAR DIKDAS) 9 tahun tercapai;

b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;

c. Meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja, sebagai bentuk upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka pengentasan

kemiskinan;

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 44

2. Tujuan dari misi 2 adalah :

a. Meningkatkan penyediaan infrastruktur dan jaringan transportasi untuk

menurunkan disparitas di wilayah daratan dan wilayah kepulauan;

b. Meningkatkan efektifitas pengelolaan SDA dan lingkungan hidup

berkelanjutan;

3. Tujuan dari misi 3 adalah :

a. Meningkatkan kegiatan ekonomi dan kualitas kelembagaan UMKM dan

Koperasi dan pengembangan wisata daerah;

b. Meningkatkan produktivitas sektor pertanian untuk mendukung ketahanan

pangan daerah;

c. Meningkatkan kinerja penanaman modal/ investasi daerah, Industri dan

Perdagangan;

4. Tujuan dari misi 4 adalah :

a. Meningkatkan kualitas pelayanan publik;

b. Mewujudkan kultur dan tata pemerintahan yang tertib dan akuntabel;

5. Tujuan dari misi 5 adalah :

a. Meningkatkan peran serta masyarakat dan stakeholder dalam perencanaan

pembangunan;

b. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat dalam rangka menjaga

stabilitas sosial dan perlindungan masyarakat;

6. Tujuan dari misi 6 adalah :

a. Meningkatkan kualitas nilai-nilai kehidupan beragama, dan kerukunan antar

umat beragama yang dilandasi dengan semangat nasionalisme

b. Meningkatkan penguatan kearifan lokal dalam kehidupan bermasyarakat

melalui pemberdayaan seni, budaya, pemuda dan olahraga

Tujuan pembangunan diatas kemudian perlu dijelaskan ke dalam sasaran

pembangunan. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional untuk dapat

dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Dinas Kesehatan dalam upaya mendukung visi Bupati dilakukan melalui misi

kesatu yaitu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Melalui

Pendidikan, Kesehatan dan Pengentasan Kemiskinan, dengan tujuan meningkatkan

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 45

derajat kesehatan masyarakat. Keterkaitan Tujuan dan Sasaran pada pelaksanaan

masing-masing misi 1 adalah sebagai berikut :

3.3. Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Propinsi

Jawa Timur

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam

tercapainya seluruh Nawa Cita terutama terutama dalam meningkatkan kualitas

hidup manusia Indonesia. Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun

2015-2019, yaitu:

1. meningkatnya status kesehatan masyarakat

2. meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat

terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.

Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum

siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok

Misi Tujuan Sasaran

Misi 1 :

Meningkatnya Kualitas

Sumber Daya Manusia

Melalui Pendidikan,

Kesehatan, dan

Pengentasan

2. Meningkatnya Derajat

Kesehatan Masyarakat

1. Meningkatnya Upaya Pengendalian

Penyakit dan Masalah Kesehatan

Akibat Bencana

2. Meningkatnya Kesehatan

Masyarakat

3. Meningkatnya Tata Kelola

Kepemerintahan yang Baik Melalui

Pemerataan Sarana Prasarana dan

Tenaga Kesehatan, Integrasi

Perencanaan , Monitoring dan

Evaluasi Terpadu, serta

Meningkatnya SIK Integrasi.

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 46

usia kerja, maternal, dan kelompok lansia.

Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau

outcome). dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan

dicapai adalah:

1. Menurunnya angka kematian ibu

2. Menurunnya angka kematian bayi

3. Menurunnya persentase BBLR

4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.

5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan

perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan,

maka ukuran yang akan dicapai adalah:

1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah

memiliki jaminan kesehatan

2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan.

Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan adalah:

1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 85%.

b. Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2%.

c. Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%.

2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar

40%.

b. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

tertentu sebesar 40%.

c. Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

sebesar 100%.

d. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4%.

3. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dengan sasaran

yang akan dicapai adalah:

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 47

a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang terakreditasi

sebanyak 5.600.

b. Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi

sebanyak 481 kab/kota.

4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan,

dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90%.

b. Jumlah bahan baku obat, obat tradisional serta alat kesehatan yang

diproduksi di dalam negeri sebanyak 35 jenis.

c. Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di 38 39

d. peredaran yang memenuhi syarat sebesar 83%.

5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan,

dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan

sebanyak 5.600 Puskesmas.

b. Persentase RS kab/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan

3 dokter spesialis penunjang sebesar 60%.

c. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 56,910

orang.

6. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga, dengan sasaran yang

akan dicapai adalah:

a. Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung pembangunan

kesehatan.

b. Meningkatnya persentase kab/kota yang mendapat predikat baik dalam

pelaksanaan SPM sebesar 80%.

7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri, dengan sasaran yang

akan dicapai adalah:

a. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program kesehatan

sebesar 20%.

b. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya

untuk mendukung kesehatan sebanyak 15.

c. Jumlah kesepakatan kerja sama luar negeri di bidang kesehatan yang

diimplementasikan sebanyak 40.

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 48

8. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-

evaluasi, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan

terintegrasi dari berbagai sumber sebanyak 34 provinsi.

b. Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu sebanyak 100

rekomendasi.

9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan, dengan

sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 buah.

b. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan

kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau

pemangku kepentingan sebanyak 120 rekomendasi.

c. Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang kesehatan dan

gizi masyarakat sebanyak 5 laporan.

10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih, dengan sasaran

yang akan dicapai adalah:

a. Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian

negara ≤1% sebesar 100%.

11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan, dengan

sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Meningkatnya persentase pejabat struktural di lingkungan Kementerian

Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan sebesar 90%.

b. Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai

kinerja minimal baik sebesar 94%.40 41

12. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi, dengan sasaran yang akan

dicapai adalah:

a. Meningkatnya persentase Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan

prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80%.

b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan untuk

akses pelayanan e-health sebesar 50%

Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan didasarkan pada arah

kebijakan dan strategi nasional sebagaimana tercantum di dalam Rencana

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 49

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Untuk menjamin

dan mendukung pelaksanaan berbagai upaya kesehatan yang efektif dan efisien maka

yang dianggap prioritas dan mempunyai daya ungkit besar di dalam pencapaian hasil

pembangunan kesehatan, dilakukan upaya secara terintegrasi dalam fokus dan lokus

dan fokus kegiatan, kesehatan, pembangunan kesehatan.

Arah kebijakan Kementerian Kesehatan mengacu pada tiga hal penting yakni:

1. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)

Puskesmas mempunyai fungsi sebagai pembina kesehatan wilayah melalui 4

jenis upaya yaitu:

a. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat.

b. Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat.

c. Melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan.

d. Memantau dan mendorong pembangunan berwawasan kesehatan.

Untuk penguatan ke tiga fungsi tersebut, perlu dilakukan Revitalisasi

Puskesmas, dengan fokus pada 5 hal, yaitu:

1) peningkatan SDM;

2) peningkatan kemampuan teknis dan manajemen Puskesmas;

3) peningkatan pembiayaan;

4) peningkatan Sistem Informasi Puskesmas (SIP); dan

5) pelaksanaan akreditasi Puskesmas.

Peningkatan sumber daya manusia di Puskesmas diutamakan untuk

ketersediaan 5 jenis tenaga kesehatan yaitu: tenaga kesehatan masyarakat,

kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian dan analis kesehatan.

Kemampuan manajemen Puskesmas diarahkan untuk meningkatkan

mutu sistem informasi kesehatan, mutu perencanaan di tingkat Puskesmas dan

kemampuan teknis untuk pelaksanaan deteksi dini masalah kesehatan,

pemberdayaan masyarakat, dan pemantauan kualitas kesehatan lingkungan.

Pembiayaan Puskesmas diarahkan untuk memperkuat pelaksanaan

promotif dan preventif secara efektif dan efisien dengan memaksimalkan

sumber pembiayaan Puskesmas.

Pengembangan sistem informasi kesehatan di Puskesmas diarahkan

untuk mendapatkan data dan informasi masalah kesehatan dan capaian

pembangunan kesehatan yang dilakukan secara tepat waktu dan akurat.

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 50

Pelaksanaan akreditasi Puskesmas dimaksudkan untuk meningkatkan

mutu pelayanan kesehatan dan difokuskan pada daerah yang menjadi prioritas

pembangunan kesehatan.

2. Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum Of Care).

Pendekatan ini dilaksanakan melalui peningkatan cakupan, mutu, dan

keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan ibu, bayi,

balita, remaja, usia kerja dan usia lanjut.

3. Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan.

Program-program khusus untuk menangani permasalahan kesehatan

pada bayi, balita dan lansia, ibu hamil, pengungsi, dan keluarga miskin,

kelompok-kelompok berisiko, serta masyarakat di daerah terpencil, perbatasan,

kepulauan, dan daerah bermasalah kesehatan.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

Upaya kesehatan lebih diarahkan pada kegiatan promotif dan preventif

dengan melibatkan peran serta masyarakat yang bersifat menyeluruh, terpadu dan

berkesinambungan tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan kesehatan

yang diharapkan adalah pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata sesuai

standar dan etika profesi serta tanggap terhadap kebutuhan masyarakat dan memberi

kepuasan kepada pelanggan serta dapat diakses seluruh penduduk.

Wilayah Kabupaten Sumenep terbagi atas 2 (dua) yaitu bagian daratan dan

kepulauan. Bagian daratan dengan luas 1.146,93 km persegi (54,79 %) yang terdiri

dari 17 (tujuh belas) kecamatan.walaupun disebut daratan,tetapi masih terdapat satu

pulau yang terbilang kecil menjadi bagian wilayahnya, yaitu pulau Gili yang terletak

dikecamatan Dungkek.

Bagian kepulauan dengan luas : 946,53 km persegi (45,21 %) yang meliputi

126 pulau baik yang berpenghuni maupun yang tidak berpenghuni terdiri dari 9

(sembilan) kecamatan yaitu kecamatan Gili Genting, Talango, Nong Gunong, Gayam,

Raas, Arjasa, Sapeken,kangayan dan kecamatan Masa Lembu.Pulau pulau ini yang

berpenghuni sebanyak 48 buah dan 78 buah tidak berpenghuni,selain tidak

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 51

berpenghuni.tidak sedikit pulau yang ada belum memeiliki nama.pulau yang belum

memiliki nama sebanyak 22 buah,sementara 104 pulau sudah diberi nama.

Sedangkan pulau yang paling utara adalah pulau Keramaian Kec Masa

Lembu jarak kurang lebih 151 mil laut dari kecamatan Kalianget dan pulau yang

paling timur adalah pulau Sakala dengan jarak kurang lebih 165 mil laut dari

kecamatan Kalianget.

Bagian kepulauan terbagi atas 9 (sembilan) kecamatan yaitu : Kecamatan

Giligenting, Talango, Nonggunong, Gayam, Ra’as, Sapeken, Arjasa, Kangayan, dan

Masalembu.

Secara administratif, Kabupaten Sumenep Pada tahun 2015 Terdiri dari 27

Kecamatan, 334 desa dan 4 Kelurahan. Dibandingkan tahun 2014, tahun 2015

mengalami pemekaran. Jumlah Desa pada tahun 2014 hanya 332 wilayah desa. Hal

ini dikarenakan jumlah penduduk yang cenderung meningkat.

Disisi lain dengan terbukanya berbagai kepulauan, kabupaten Sumenep

rentan terhadap kemungkinan masuknya barang/obat terlarang secara tidak sah, letak

kabupaten Sumenep yang berada didaerah tropis merupakan reservoir yang tepat bagi

berkembang biaknya vector dan penyebab penyakit terutama ancaman penyakit

malaria didaerah kepulauan.

Posisi silang Indonesia diantara negara besar didunia merupakan alur lalu

lintas secara potensial selain semakin cepatnya laju mobilitas penduduk dapat

memberi dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dengan kemungkinan

masuknya baerbagai kebiasaan yang negatif terhadap kesehatan dan berbagai penyakit

dari luar.

Strategi Dinas Kesehatan, pelaksanaan program dan kegiatan bidang

kesehatan dilakukan menyeluruh dan merata untuk mendekatkan akses pelayanan

kesehatan bagi masyarakat kabupaten Sumenep baik di wilayah daratan dan

kepulauan melalui peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, pemerataan tenaga

kesehatan dan pemenuhan perbekalan kesehatan.

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 52

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi, Misi dan Tujuan

Dalam melaksanakan pembangunan bidang kesehatan, di Kabupaten

Sumenep, Dinas Kesehatan menyusun visi dan misi. Visi Dinas Kesehatan Kabupaten

Sumenep adalah “Mewujudkan Masyarakat Sumenep Sehat dan Mandiri”.

Dalam upaya Mewujudkan Masyarakat Sumenep Sehat dan Mandiri

tersebut, Dinas Kesehatan mempunyai misi :

1. Pelayanan Kesehatan yang merata dan terstandar, artinya Dinas Kesehatan

2. Pemberdayaan Masyarakat untuk mandiri hidup sehat

Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan

berdaya-guna melalui Pelayanan kesehatan yang merata dan standart serta

pemberdayaan masyarakat untuk mandiri hidup sehat dilaksanakan untuk mencapai

tujuan.

Dinas Kesehatan memiliki tujuan yang merupakan sasaran dalam RPJMD

2016 – 2021 yaitu Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat Sumenep.

4.2 Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Strategi Dinas Kesehatan disusun sebagai jalinan strategi dan tahapan-

tahapan pencapaian tujuan Dinas Kesehatan yang tertuang dalam tujuan. Tujuan

Dinas Kesehatan diarahkan dalam rangka pencapaian visi misi Bupati Sumenep.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut Dinas Kesehatan perlu memastikan bahwa

terdapat tiga sasaran strategis yang harus diwujudkan sebagai arah dan prioritas

strategis dalam lima tahun mendatang. Ketiga sasaran strategis tersebut membentuk

suatu hipotesis jalinan sebab-akibat untuk mewujudkan tercapainya tujuan.

Dinas Kesehatan menetapkan tiga sasaran strategis yang dikelompokkan

menjadi kelompok sasaran strategis pada aspek input (organisasi, sumber daya

manusia, dan manajemen); dan kelompok sasaran strategic pada aspek upaya

strategic.

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 53

Aspek Input

A. Meningkatnya Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik melalui Integrasi

Perencanaan, Monitoring Evaluasi Terpadu dan Meningkatnya Sistem

Informasi Kesehatan Integrasi.

Strategi yang dilakukan meliputi:

1. Mendorong pengelolaan keuangan yang efektif, efisien, ekonomis dan

ketatatan pada peraturan perundang-undangan.

2. Mewujudkan tata kelola manajemen yang transparan dan akuntabel

3. Mewujudkan pengawasan yang bermutu

4. Integrasi perencanaan dan Monitoring dan Evaluasi terpadu.

5. Peningkatan kompetensi perencana dan pengevaluasi Kabupaten.

6. Pendampingan perencanaan kesehatan di Puskesmas.

7. Peningkatan kualitas dan pemanfaatan hasil Monitoring dan Evaluasi

terpadu

8. Meningkatkan kemampuan SDM pengelola informasi di Puskesmas,

sehingga Pelaporan melalui SPODS (Sistem Pelaporan Online Dinkes

Sumenep) dapat dilakukan secara runtin setiap bulannya dan profil

kesehatan Puskesmas bisa tersedia setiap bulan April

Aspek Upaya Strategis

B. Meningkatnya Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Akibat

Bencana

Untuk mengendalikan penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana

maka strategi yang dilakukan, melalui:

1. Meningkatkan Persentase desa/kelurahan Universal Child Immunization

2. Meningkatkan Persentase Penanganan Penyakit Menular, strategi yang

dilakukan dengan :

a. Perluasan cakupan akses masyarakat (termasuk skrining cepat bila ada

dugaan potensi meningkatnya kejadian penyakit menular) dalam

memperoleh pelayanan kesehatan.

b. Mendorong keterlibatan masyarakat dalam membantu upaya

pengendalian penyakit melalui community base surveillance berbasis

masyarakat untuk melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang dapat

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 54

menyebabkan masalah kesehatan dan melaporkannnya kepada petugas

kesehatan agar dapat dilakukan respon dini sehingga permasalahan

kesehatan tidak terjadi.

c. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam pengendalian

penyakit menular seperti tenaga epidemiologi, sanitasi dan

laboratorium.

d. Peningkatan peran Puskesmas untuk upaya cegah tangkal terhadap

masuk dan keluarnya penyakit yang berpotensi menimbulkan

kedaruratan kesehatan masyarakat.

e. Menjamin ketersediaan obat dan vaksin serta alat diagnostik cepat

untuk pengendalian penyakit menular secara cepat.

3. Meningkatkan Persentase Penanganan Penyakit Tidak Menular, strategi

yang dilakukan dengan melakukan deteksi dini secara pro-aktif mengunjungi

masyarakat karena seringkali penderita tidak tahu kalau dirinya menderita

penyakit tidak menular.

C. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat

Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat

mencakup pelayanan kesehatan bagi seluruh kelompok usia mengikuti siklus

hidup sejak dari bayi sampai anak, remaja, kelompok usia produktif, maternal, dan

kelompok usia lanjut (Lansia), yang dilakukan antara lain melalui:

1) Melaksanakan penyuluhan kesehatan, advokasi dan menggalang kemitraan

dengan berbagai pelaku pembangunan termasuk pemerintah daerah.

2) Melaksanakan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan peran serta

masyarakat dalam bidang kesehatan.

3) Meningkatkan kemampuan tenaga penyuluh kesehatan masyarakat/ dan

tenaga kesehatan lainnya dalam hal promosi kesehatan.

4) Mengembangkan metode dan teknologi promosi kesehatan yang sejalan

dengan perubahan dinamis masyarakat.

Strategi tersebut dimaksudkan dalam rangka meningkatkan kesehatan

masyarakat melalui :

1. Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)

2. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB)

RENSTRA DINKES SUMENEP 2016 - 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP 55

3. Menurunkan Presentase Balita Gizi Buruk

4. Meningkatkan Persentase Desa / Kelurahan Siaga Aktif

5. Meningkatkan Persentase Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

6. Meningkatkan jumlah Puskesmas layak survey akreditasi (Hasil Self

Assestment memenuhi syarat utk dilakukan penilaian / survey)

7. Melakukan pembinaan bagi industry tradisional yang memenuhi syarat

(Surat Keterangan / Ijin / Registrasi yang dikeluarkan Dinas Kesehtan)

8. Menjamin Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan sesuai Kebutuhan