bab ii askep chil biring
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP KELUARGA
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap anggota
keluarga. (Friedman,1999)
Keluarga dengan mengasuh anak (Child Bearing) termasuk tahap ke II adalah
perkembangan keluarga yang dimulai dari kelahiran anak pertama sampai usia 30
bulan (Marilyn M. Friedman, 1998)
B. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN CHILDBEARING
Pada tahap ini keluarga mempunyai tugas yaitu :
1. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap ( mengintegrasikan
bayi baru kedalam keluarga )
2. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dengan kebutuhan
anggota keluarga
3. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambah peran-peran
orang tua dan kakek nenek.
C. KARAKTERISTIK KELUARGA
Karakteristik keluarga yang ada dengan child bearing adalah :
Pola Komunikasi
Orang tua bayi berbicara dan berkelakar
Kualitas interaksi perkawinan menurun.
Orang tua harus belajar merasakan, melihat tangisan dan komunikasi dari
bayinya, seperti haus dan tidak nyaman.
Struktur Peran
1
Kedatangan bayi dalam keluarga akan menciptakan perubahan bagi setiap
anggota keluarga.
Ibu dan ayah membutuhkan dan mengembangkan peran orang tua dalam
merespon terhadap tuntutan dengan berubah terus menerus.
Ayah mungkin menjadi anggota keluarga yang terlupakan, disamping itu ayah
harus melibatkan dalam perawatan anak dan pemiliharaan aktivitas rumah.
Ibu mempunyai peran yang baru disamping melakukan aktivitas rumah,
mungkin membutuhkan bantuan dari luar.
Dua faktor penting yang menambah kesukaran dalam menerima peran orang
tua adalah :
1. Karena kebanyakan orang sekarang tidak disiapkan untuk menjadi orang tua.
2. Banyaknya mitos berbahaya dan tidak realitis yang meromantiskan pengasuhan
anak dalam masyarakat (Fulconer, 1977)
Adanya perubahan sosial yang bisa meninggalkan perubahan yang kuat pada
orang tua diantaranya :
- Wanita bekerja di luar rumah dan berkarier
- Meningkatkan angka perceraian dan masalah perkawinan
- Penggunaan alat kontrasepsi dan aborsi
- Meningkatkan biaya perawatan dirobah memiliki anak, ini merupakan faktor yang
menyulitkan tahap awal siklus kehidupan pengasuhan anak.
Dengan kelahiran bayi, hari-hari pertama akan membuat perasaan bahagia,
ragu dan khawatir akan menyatu dalam beberapa hari setelah kebahgian terakhir,
sampai di rumah akan terjadi perubahan peran yang sulit, diantaranya :
- Perasaan tidak adekuat menjadi orang tua
- Kurang bantuan dari keluarga dan teman
- Nasehat yang menimbulkan konflik dari dari teman-teman dan keluarga
- Sering terbangun tengah malam sehingga ibu letih secara fisik dan psikologis
- Tugas sebagai ibu rumah tangga.
- Bekerja
- Merawat bayi
2
- Menderita sakit
- Seksio
- Kelahiran lama
- Sakit
D. Masa transisi Menjadi Orang Tua
Kelahiran anak pertama adalah pengalaman keluarga yang sangat penting dan
sering menjadi krisis keluarga bagi orang yang yang mempunyai pemikiran yang
salah dan idealis tentang orang tua sebelum anak lahir sehingga kepuasan perkawinan
akan menurun.
Menurut LEMATSER (1957) dalam Friedman, R (1998) masalah yang sering
terjadi kepada keluarga Child Bearing adalah :
Suami merasa diabaikan
Terdapat peningkatan perselisahan dan argumen antara suami istri
Intervensi dalam jadwal yang kontiniu yaitu : kelelahan pada
sepanjang waktu.
Kehidupan sexual dan sosial terganggu dan menurun
Penyesuaian diri menjadi orang tua.
E. Tugas kesehatan keluarga Child Bearing
1 Mengenal masalah kesehatan
2 Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
3 Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
4 Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.
5 Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan
masyarakat.
F. Diagnosa Keperawatan
Pada keluarga dengan Child Bearing kemungkinan diagnosa keperawatan
yang biasa muncul menurut Lyda Juall Carpenito, (2001) adalah :
1. Ketegangan, dalam pemberian asuhan b.d pola koping
2. Kerusakan komunikasi verbal penurunan perhatian sekunder akibat keletihan
3
3. Menyusui tidak efektif b.d kurangnya pengetahuan tentang car menyusui yang
efektif.
4. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan konflik yang secara kultural
berkaitan; hubungan seks premarital
5. Konflik pengambilan keputusan b.d kurangnya informasi yang relevan
6. Perubahan proses keluarga b.d ketidakefektrifan komunikasi antar pasangan
7. Keletihan b.d tuntutan peran yang berlebihan
8. Konflik peran orang tua b.d tambahan anggota keluarga baru (bayi baru lahir)
9. Perubahan pola seksualitas b.d penyesuaian menjadi orang tua.
G. Tujuan Asuhan Keperawatan
Tujuan asuhan keperawatan pada keluarga dengan Child Bearing adalah
mengacu pada lima tugas pokok keluarga yaitu :
1. Keluarga mampu mengenal masalah yang ada pada keluarga dengan tahap child
bearing
2. Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah
yang ada pada keluarga dengan tahap chil bearing
3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mempunyai masalah keluarga
dengan tahap child bearing
4. Keluarga mempu memodifikasi lingkungan yang tepat untuk mengatasi masalah
yang ada pada keluarga dengan tahap child bearing
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk mengatasi
masalah keluarga dengan tahap child bearing.
(Marilynn M. Friedman, 1998)
H. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan keluarga dengan tahap child bearing secara umum
yaitu :
1. Modifikasi perilaku
2. Pembuatan kontrak
3. Manajemen/koordinasi kasus
4. Strategi-strategi kolaboratif
4
5. Konseling termasuk dukungan, penilaian kognitif dan membuat kembali
kerangka.
6. Berikan kuasa kepada keluarga lewat partisipasi aktif
7. Modifikasi lingkungan
8. Advokasi keluarga
9. Intervensi krisis keluarga
10. Buat jaringan kerja
11. Berikan informasi dan keahlian teknis
12. Model peran
13. Suplementasi peran
14. Pengajaran berbagai strategi
(Marilynn M. Friedman, 1998)
I. Evaluasi
Mengacu pada tujuan rencana tindakan keperawatan keluarga dengan tahap
child bearing yaitu pada lima tugas pokok keluarga :
1. Keluarga mengenal masalah yang ada pada keluarga dengan tahap child bearing
2. Keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota keluarga yang
mempunyai masalah pada keluarga dengan tahap child bearing
3. Keluarga dapat merawat anggota keluarga yang mempunyai masalah pada
keluarga dengan tahap child bearing.
4. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan untuk mengatasi masalah yang ada pada
keluarga dengan tahap child bearing
5. Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada pada keluarga dengan
tahap child bearing.
(Marilynn M. Friedman, 1998)
5