bab ii

14
II-1 Laporan Praktikum Sistem Basis Data BAB II DASAR TEORI II.1. Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau user. Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data kedalam media penyimpanan data dan diatur dengan menggunakan perangkat Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System DBMS). Manipulasi basis data meliputi pembuatan pernyataan (query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau penggantian (update) data, serta pembuatan report data. Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat, tetapi data tetap dapat diambil Kelompok I

Upload: zia-ul-maksum

Post on 17-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

hbyuyiuiuhi

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

II-1

Laporan Praktikum Sistem Basis Data

BAB II

DASAR TEORI

II.1. Pengertian Sistem Manajemen Basis Data

Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras,

serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data

meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi

yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting

dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi

pada para pengguna atau user. Penyusunan basis data meliputi proses

memasukkan data kedalam media penyimpanan data dan diatur dengan

menggunakan perangkat Sistem Manajemen Basis Data (Database Management

System DBMS). Manipulasi basis data meliputi pembuatan pernyataan (query)

untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau penggantian

(update) data, serta pembuatan report data.

Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data

bagi user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data

disimpan dan dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien.

Pertimbangan efisien yang digunakan adalah bagaimana merancang struktur data

yang kompleks, tetapi tetap dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam,

tanpa mengetahui kompleksitas struktur data.

Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak

menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar

data tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi tujuan dari

pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah : Menyediakan

penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat sekarang dan masa

yang akan datang. Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas

operator dan menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk

Kelompok I

Page 2: BAB II

II-2

Laporan Praktikum Sistem Basis Data

mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.

Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat

mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem. Pengamanan data

terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan, pengerusakan dan gangguan-

gangguan lain.

Terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi pada file basis data agar dapat memenuhi kriteria sebagai suatu basis data, yaitu :

1. Kerangkapan data, yaitu munculnya data-data yang sama secara

berulang-ulang pada file basis data, 

2. Inkonsistensi data, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada

field yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama, 

3. Data terisolasi, disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data.

Program aplikasi tidak dapat mengakses file tertentu dalam sistem

basis data tersebut, kecuali program aplikasi dirubah atau

ditambah sehingga seolah-olah ada file yang terpisah atau

terisolasi terhadap file yang lain, 

4. Keamanan data, berhubungan dengan masalah keamanan data dalam

sistem basis data. Pada prinsipnya file basis data hanya boleh

digunakan oleh pemakai tertentu yang mempunya wewenang

untuk mengakses, 

5. Integrasi data, berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat

melakukan kendali atau kontrol pada semua bagian sistem sehingga

sistem selalu beroperasi dalam pengendalian penuh.

II.2. Klasifikasi Sistem Manajemen Basis Data

Klasifikasi Sistem Manajemen Basis Data berdasarkan :

1. Tujuan SMBD

a. Tujuan umum

Sistem Manajemen Basis Data dapat digunakan untuk berbagai

tujuan dengan memperlakukan data sama menurut penggunannya.

Kelompok I

Page 3: BAB II

II-3

Laporan Praktikum Sistem Basis Data

Banyak ditawarkan untuk keperluan komersial, contoh : Dbase,

Oracle, Foxbase, dll.

b. Tujuan khusus

Dirancang untuk digunakan pada keperluab khusus, misalnya :

reservasi tiket pesawat terbang.

2. Lokasi Penyimpanan

a. Data Terpusat

Basis data disimpan dalam satu komputer media penyimpanan

sehingga pengakses hanya dapat mengakses dari satu tempat.

b. Data Terdistribusi

Basis data disimpan tidak dalam satu tempat, melainkan tersebar

pada penyimpanan tiap terminal pemakai. Antar pemakain dapat

mengakses data secara langsung. Namun cara seperti ini

memerlukan sistem kontrol yang lebih rumit dari pada sistem basis

data tersebut.

3. Model Data

Model data ada 3 yaitu :

a. Model data hierarkhi

1) Ciri-ciri model data hierarkhi antara lain :

- Data diakses menurut struktur pohon

- Puncak hierarkhi disebut dengan akar (root)

- Tiap entiti pada tingkat atas ( induk/parent ) mempunyai

satu atau lebih sub entiti ( anak / children )

- Tiap entiti hanya mempunyai satu induk, tetapi dapat

mempunyai banyak anak

- Hubungan antar entiti adalah satu-banyak (one to many)

atau satu-satu (one to one)

2) Kelebihan model data hierarkhi

- Mudah dipahami dan mudah dalam pembaharuan data

- Sangat cepat dalam menampilkan data yang dikehendaki

3) Kekurangan model data hierarkhi

Kelompok I

Page 4: BAB II

II-4

Laporan Praktikum Sistem Basis Data

- Penampilan data terlihat tidak efisien

- Tidak bisa dilakukan pencarian data pada medan atribut

- Mengubah struktur data akan mengalami kesulitan

b. Model data jaringan

1) Ciri-ciri model data jaringan antara lain :

- Tiap entiti dapat mempunyai banyak induk atau banyak

anak

- Hubungan antar entiti bisa banyak-banyak ( many to many )

- Tetapi dalam jaringan tidak diperbolehkan hubungan

banyak-banyak, sehingga hal ini diselesaikan dengan

adanya entiti perantara (rekaman silang / interconnection

record)

2) Kelebihan

- Lebih sedikit terdapat data yang rangkap

3) Kekurangan

- Banyak terdapat hubungan antar entiti, sehingga akan

menambah informasi hubungan yang harus disimpan dalam

basis data

- Menambahnya volume dan kerumitan dalam penyimpanan

berkas data

- Memerlukan waktu yang banyak yang banyak jika terjadi

perubahan hubungan yang dikehendaki

c. Model data relational

Model relasional diterapkan pada suatu struktur data dalam

bentuk tabel yang sudah ada. Berdasarkan objek-objek dan relasi-

relasi yang ada, kemudian tabel direkonstruksi ulang sehingga

menjadi suatu basis data yang konsisten. Proses rekonstruksi ulang

ini disebut sebagai Normalisasi.

Perancangan basis data yang dimulai dari model ini

(Relasional) memiliki sifat pendekatan Bottom up dimana data

Kelompok I

Page 5: BAB II

II-5

Laporan Praktikum Sistem Basis Data

dianalisis dari elemen-elemen tabel (atribut) sebelum entitasnya

ditentukan.

Untuk dapat lebih memahami persoalan yang dapat muncul

pada suatu basis data, maka terlebih dahulu diperkenalkan Model

Relasional

1) Ciri-ciri model data relational antara lain :

- Tidak terdapat hierarkhi atau jenjang dalam medan rekaman

data dan setiap medan data dapat dijadikan kunci data

- Data disusun dari nilai yang berhubungan yang disebut

dengan baris

- Baris – baris akan disusun membentuk sebuah tabel yang

biasanya tersimpan dalam satu berkas

- Tabel-tabel secara keseluruhan merupakan penyajian dari

atribut data yang saling berhubungan

2) Kelebihan

- Lebih luwes dibandingkan yang lain

- Mempunyai latar belakang teori matematik

- Pengorganisasiannya sangat sederhana sehingga mudah

dipahami

- Basis data yang sama biasanya dapat disajikan dengan lebih

sedikit terjadi data rangkap

3) Kekurangan

- Lebih sulit mengimplementasinya terutama untuk data

dalam jumlah besar dan tingkat kompleksitasnya tinggi

- Proses pencarian data lambat karena beberapa tabel tidak

dihubungkan secara fisik

II.3. Bagian-Bagian Basis Data

Membangun basis data adalah langkah awal dari pembuatan sebuah

aplikasi. Keberhasilan dalam membangun basis data akan menyebabkan program

lebih mudah dibaca, mudah dikembangkan dan mudah mengikuti perkembangan

Kelompok I

Page 6: BAB II

II-6

Laporan Praktikum Sistem Basis Data

perangkat lunak. Berikut ini diuraikan mengenai komponen-komponen yang

terdapat dalam basis data.

1. Tabel

Tabel adalah kumpulan dari suatu field dan record. Dalam hal ini

biasanya fieldditunjukan dalam bentuk kolom dan record ditunjukan

dalam bentuk baris

2. Field

Field adalah sebutan untuk mewakili suatu record. Misalnya seorang

pegawai dapat dilihat datanya melalui field yang diberikan padanya

seperti nip, nama, alamat, dan lain-lain.

3. Record

Record adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan

menginformasikan tentang suatu isi data secara lengkap. Satu record

mewakili satu data atau informasi tentang seseorang misalnya, nomor

daftar, nama pendaftar, alamat, tanggal masuk.

4. Primary Key

Primary key adalah suatu kolom (field) yang menjadi titik acuan pada

sebuah tabel, bersifat unik dalam artian tidak ada satu nilai pun yang

sama atau kembar dalam tabel tersebut, dan dalam satu tabel hanya

boleh ada satu primary key.

5. Foreign Key

Foreign key atau disebut juga kunci relasi adalah suatu kolom dalam

tabel yang digunakan sebagai “kaitan” untuk melengkapi satu

hubungan yang didapati dari tabel induk, dan biasanya hubungan yang

terjalin antar tabel adalah satu ke banyak (one to many).

6. Index

Index adalah struktur basis data secara fisik, yang digunakan untuk

optimalisasi pemrosesan data dan mempercepat proses pencarian data.

II.4. Relasi (Relationship) Basis Data

Kelompok I

Page 7: BAB II

II-7

Laporan Praktikum Sistem Basis Data

Basis data adalah kumpulan file yang saling berkaitan. Pada model data

relasional hubungan antar file direlasikan dengan kunci relasi (relation key), yang

merupakan kunci utama dari masing- masing file. Perancangan basis data yang

tepat akan menyebabkan paket program relasional akan bekerja secara optimal.

1. One to one relationship

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu

berbanding satu. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda

kotak untuk menunjukan table dan relasi antara keduanya diwakilkan

dengan tanda panah tunggal.

2. One to many relationship

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu

berbanding banyak atau dapat pula dibalik banyak lawan satu.

Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda kotak untuk

menunjukkan tabel dan relasi antara keduanya diwakilkan dengan

tanda panah ganda pada salah satu hubungan.

3. Many to many relationship

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak

berbanding banyak. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan

Kelompok I

Page 8: BAB II

II-8

Laporan Praktikum Sistem Basis Data

tanda kotak untuk menunjukkan tabel dan relasi antara keduanya

diwakilkan dengan tanda panah ganda pada kedua hubungan tersebut.

II.5. Bahasa Query Formal dan Komersial

Bahasa query adalah pernyataan yang diajukan untuk mengambil

informasi. Bahasa query ini adalah bahasa pada model data relasional, query

terbagi menjadi 2 :

1. Bahasa Query Formal

Bahasa query yang diterjemahkan menggunakan simbol-simbol

matematis terdiri dari :

a. Prosedural, yaitu pemakai memberi spesifikasi data apa yang

dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya. Contoh: Aljabar

Relasional, yaitu dimana query diekspresikan dengan cara

menerapkan operator tertentu terhadap suatu tabel/relasi.

b. Non prosedural, yaitu pemakai menspesifikasikan data apa yang

dibutuhkan tanpa menspesifikasikan bagaimana untuk

mendapatkannya. Contohnya : Kalkulus Relasional, dimana query

menjelaskan predikat tupel yang diharapkan.

2. Bahasa Query Komersial: bahasa query yang dirancang sendiri oleh

programmer menjadi suatu program aplikasi agar pemakai lebih

mudah menggunakannya (user friendly).

Contoh :

- QUEL : berbasis pada bahasa kalkulus relasional

- QBE : berbasis pada bahasa kalkulus relasional

- SQL : berbasis pada bahasa kalkulus relasional dan aljabar

relasional

II.6. Tahapan Perancangan Basis Data

Tahapan perancangan Basis Data, terdiri dari 6 tahapan : (Ramakhrisnan,

Gerkhe, 2000)

1. Analisis kebutuhan

Kelompok I

Page 9: BAB II

II-9

Laporan Praktikum Sistem Basis Data

Tahapan pertama dalam mendesain basis data adalah mengumpulkan

informasi mengenai data apa saja yang akan disimpan pada basis data,

proses apa saja yang dilakukan pada data , serta siapa saja pengguna yang

membutuhkan data tersebut.

2. Desain konseptual

Merupakan tahapan pembangunan model terstruktur seperti hubungan antar

entitas berdasarkan informasi yang dikumpulkan pada tahap pertama,

beserta aturan-aturan yang membatasi pemodelan tersebut.

3. Desain logis

Merupakan tahap pemilihan model DBMS untuk mengimplementasikan

model konseptual menjadi skema basis data. Terkait dengan SIG yang lebih

banyak menggunakan model relasional, maka pengubahan desain logis

adalah dengan mengubah Skema ER menjadi skema basis data relasional.

4. Perbaikan skema

Merupakan tahap analisis dari relasi untuk mengidentifikasi potensi

permasalahan dan memperbaikinya. Teori normalisasi relasi atau restruktur

relasi digunakan agar model memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu.

5. Desain fisik

Pada tahap ini dipertimbangkan beban kerja yang dapat didukung oleh basis

data dan kemungkinan perbaikan ulang dari desain agar memenuhi performa

yang diinginkan. Pada tahap ini dilakukan pemberian indeks (indexing) atau

mengubah susunan skema dari tahap sebelumnya .

6. Desain keamanan

Pada tahap ini, dilakukan identifikasi mengenai bagian dari basis data yang

dapat diakses dan yang tidak boleh diakses. Terkait dengan pengguna, tahap

ini menjamin tiap mengguna hanya dapat mengakses bagian yang diperlukan

saja.

Kelompok I