bab i.doc

15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penulisan Dewasa ini, terdapat hal-hal pemikiran tentang pendidikan yang muncul di sekitar kita baik itu dari para ahli ataupun masyarakat awam yang mengungkapkan. Namun, tidak banyak yang mengetahui pengertian pendidikan itu sendiri dan tidak mengerti masalah-masalah yang terjadi di sekitar kita terlebih dengan bidang pendidikan. Dengan demikian para ahli mencoba mencari kebenaran tentang pemikiran-pemikiran tersebut terlebih dengan pendidikan yang sesuai di praktek lapangan pendidikan saat ini. Oleh sebab itu, kami akan coba mencari dan memberikan penjelasan tentang filsafat pendidikan. B. Rumusan Masalah Yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : a. Apakah pengertian Filsafat Pendidikan? b. Bagaimana penjelasan filsafat pendidikan sebagai sistem? c. Apa yang dimaksud dengan substansi filsafat pendidikan? d. Apa hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan? C. Tujuan penulisan 1

Upload: doni

Post on 17-Sep-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakang Penulisan

Dewasa ini, terdapat hal-hal pemikiran tentang pendidikan yang muncul di sekitar kita baik itu dari para ahli ataupun masyarakat awam yang mengungkapkan.

Namun, tidak banyak yang mengetahui pengertian pendidikan itu sendiri dan tidak mengerti masalah-masalah yang terjadi di sekitar kita terlebih dengan bidang pendidikan.

Dengan demikian para ahli mencoba mencari kebenaran tentang pemikiran-pemikiran tersebut terlebih dengan pendidikan yang sesuai di praktek lapangan pendidikan saat ini. Oleh sebab itu, kami akan coba mencari dan memberikan penjelasan tentang filsafat pendidikan.B. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

a. Apakah pengertian Filsafat Pendidikan?

b. Bagaimana penjelasan filsafat pendidikan sebagai sistem?

c. Apa yang dimaksud dengan substansi filsafat pendidikan?

d. Apa hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan?

C. Tujuan penulisan

Dengan penulisan ini, kami memiliki beberapa tujuan yang kami harapkan dapat terjawab di penulisan kami tentang Filsafat Pendidikan.

Tujuan nya penulisan ini antara lain :

a. Mahasiswa/i dapat mengerti penjelasan mengenai Filsafat Pendidikanb. Mahasiswa/i mengetahui Filsafat Pendidikan sebagai sistem

c. Menyadari substansi Filsafat Pendidikan

d. Mengetahui hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Filsafat PendidikanFilsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan. Artinya, filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan untuk mencapainya. Dalam hal ini, filsafat, filsafat pendidikan, dan pengalaman kemanusiaan merupakan faktor yang integral.Filsafat pendidikan juga bisa didefinisikan sebagai kaidah filosof dalam bidang pendidikan yang menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan falsafah umum dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara peraktis.Menurut Jhon Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fudamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional) menuju tabiat manusia. Menurut Imam Barnadib filsafat pendidikan merupakan ilmu uang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidilkan. Baginya filsafat pendidikan merupakan aplikasi suatu analisis filosof terhadap pendidikan.

Untuk mendapatkan pengertian filsafat pendidikan yang lebih sempurna (jelas), ada baiknya kita melihat beberapa konsep mengenai pengertian pendidikan itu sendiri. Pendidikan adalah bimbingan ecara sadar dari pendidik terhadap perkembangan jasmani dan ruhani anak didikmenuju terbentuknya manusia yang memiliki yang utama dan ideal.

Dalam pandangan Jhon Dewey, pendidikan adalah sebagai proses pembentukan kemampuan dasar yang fudamental, yang menyangkut: daya pikir (intelektual) maupun daya rasa (emosi). Dalam hubungan ini Al-Syaibani menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya sebagai bagian dari kehidupan masyarakat dan kehidupan alam sekitarnya.

Dengan demikian, dari uraian di atas dapat kita tarik suatu pengertian bahwa filsafat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan normatif dalam bidang pendidikan merumuskan kaidah-kaidah norma-norma dan atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya.

Filsafat, jika dilihat dari fungsinya secara peraktis, adalah sebagai sarana bagi manusia untuk dapat memecahkan berbagai problematika kehidupan yang dihadapinya, termasuk dalam problematika dalam pendidikan. Oleh karena itu di simpulkan bahwa filsafat pendidikan merupakan arah dan pedoman atau pijakan dasar bagi ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan yang merupakan penerapan analisis filosofis dalam lapangan pendidikan .

B. Filsafat Pendidikan sebagai Sistem

Filsafat merupakan usaha untuk mengetahui segala sesuatu, keberadaan dari segala sesuatu, Filsafat itu sendiri ditandai dengan lahirnya teori-teori yang dihasilkan oleh para pemikir seperti Socrates, Plato, Aristoteles, Thomas Aquinas, Spinoza, Hegel, Karlmax, August Comte. Filsafat pendidikan mencakup sekurang-kurangnya terdiri dari 3 cabang utama filsafat, antara lain: :1.Ontologi, membicarakan apa yang diketahui tentang hakekat hidup dalam pendidikan, pandangan ontologi dari pendidikan adalah manusia makhluk mulia, potensi, interaksi, budaya dan lingkungan nya tersebut.2.Epistemologi, menyelidiki untuk mencari kebenaran dan pengetahuan prektek pelaksanaan pendidikan. Sumber nya terbagi dari 2 aliran umum, yaitu : a. empirisme yang berarti sumber dari praktek pelaksanaan pendidikan selama ini. Kenyataan praktek pelaksanaan pendidikan menimbulkan berbagai isu kritis yang masih dipertanyakan atau diperdebatkan dan diseminarkan untuk mencari solusi yang tepat dan benar. b. rasionalisme yang berarti sumbernya dari hasil pengkajian tokoh-tokoh pendidikan seperti Ki Hajar Dewantoro, Moh. Syafei, dan tokoh pendidikan lainnya. Seperti Ki Hajar Dewantoro mengemukakan dalam praktek pelaksanaan pendidikan harus lebih mengutamakan pendidikan budi pekerti, pikiran dan tubuh anak.3. Aksiologis, praktek pelaksanaan pendidikan nya yang didasarkan pada nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pembukaan UUD 45 dan undang-undang pendidikan. Pembukaan undang-undang dasar 1945 menekankan bahwa pendidikan dimaksudkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tanpa memandang latar belakang dan cerdas dalam hidup dan kehidupan, kognitif, psikomotor, dan afektif, totalitas dan integratif.Filsafat pendidikan terwujud dengan menarik garis linier antara filsafat dengan pendidikan. Dalam hal ini filsafat seolah-olah dijabarkan secara langsung ke dalam pendidikan dengan maksud menghasilkan konsep pendidikan yang berasal dari satu aliran filsafat.

Apakah pengertian pendidikan itu sendiri? Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Pendidikan memberikan kebebasan kepada seseorang untuk mengembangkan dirinya dengan potensi yang dimilikinya. Tujuan pendidikan itu sendiri adalah mengutamakan perkembangan aspek-aspek spiritual dan kerohanian pada peserta didik.C. Substansi Filsafat Pendidikan

Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sebagai bagian dari fundasi-fundasi pendidikan. Berarti bahwa filsafat pendidikan perlu mengetengahkan tentang konsep-konsep dasar pendidikan. Dengan berpijak pada pandangan tentang kedudukan filsafat dan filsafat pendidikan pancasila sebagai filsafat terbuka, maka sikap konvergensi atau ekletik inkorparatif terhadap filsafat dan filsafat pendidikan yang berasal dari luar perlu dikembangkan. Upaya mempelajari filsafat dan filsafat pendidikan dari luar pada hakekatnya adalah upaya untuk memperkaya dan memperkuat filsafat pendidikan itu sendiri. Tujuan pendidikan semakin dipertegas dan diperjelas substansi dan arahnya yakni menjadikan manusia yang cerdas, berbakti luhur, berakhlak mulia dan lainnya. Hal ini memberi penekanan pada makna manusia sebagai manusia mulia sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Mulia. Pada hakekatnya manusia adalah mulia, Seharusnya substansi filsafat pendidikan dan pendidikan adalah pengkajian dan pelaksanaan bagaimana usaha yang dapat dilakukan untuk membina dan mengembangkan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang mulia agar hidup berbudi luhur dan berakhlak mulia, serta cerdas. Dengan memperhatikan kedudukan filsafat pendidikan secara fungsional terhadap keadaan atau perubahan serta perkembangan zaman dan alam, maka tidak jarang filsafat pendidikan merupakan tumpuan atas berbagai pertanyaan yang bersifat makro. Filsafat pendidikan bukanlah satu melainkan tercermin dalam berbagai aliran.Kalau dewasa ini, persoalan yang selalu tampak adalah berkaitan dengan karakter atau perilaku manusia yang sudah tidak sesuai dengan harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan yang Maha Mulia.Jadi sewajarnyalah filsafat pendidikan, praksis pendidikan, dan praktek pendidikan mengangkat topic tersebut sebagai substansi dan materi kajiannya.

D. Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikanSudah merupakan pandangan atau pemahaman umum bahwa filsafat yang dijadikan pandangan hidup oleh seseorang atau suatu masyarakat bahkan suatu bangsa merupakan asas atau pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan orang atau masyarakat tersebut ataupun bangsa itu sendiri, termasuk didalamnya bidang pendidikan.

Filsafat sebagai pandangan hidup berisi nilai-nilai dan kebenaran yang dijunjung tinggi oleh penganutnya sekaligus merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan manusia, masyarakat atau bangsa.

Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem-sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan pada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dalam masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa antara filsafat dan pendidikan terdapat suatu hubungan yang erat sekali dan tidak terpisahkan. Karena filsafat pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam suatu sistem pendidikan itu sendiri, Karen filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.Mengapa filsafat pendidikan harus dipelajari dan didalami oleh setiap orang dalam ilmu pendidikan terlebih seorang pendidik?Karena terdapat setidaknya ada 3 alasan seseorang harus mempelajari filsafat pendidikan, yaitu :

1. Adanya problema-problema pendidikan dari zaman ke zaman yang menjadi perhatian para ahli masing-masing. Banyak tulisan yang dihasilkan oleh para ahli pikir, dan tidak jarang gagasan ahli yang satu mempengaruhi gagasan ahli-ahli yang lain.2. Siapa yang mempelajari filsafat pendidikan dapat mempunyai pandangan-pandangan yang jangkauannya melampaui hal-hal yang diketemukan secara eksperimental dan empiric. Maka itu filsafat pendidikan diharapkan dapat merupakan bekal untuk meninjau pendidikan beserta masalah-masalahnya secara kritis.

3. Dapat terpenuhi tuntutan intelektual dan akademik dengan landasan asas bahwa berfilsafat adalah berpikir logis yang runtut teratur dan kritis, maka berfilsafat pendidikan mempunyai kemampuan semacam itu.

Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Filsafat mempuyai objek lebih luas, sifatnya universal. Sedangkan filsafat pendidikan objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan saja.2. Filsafat hendak memberikan pengetahuan/ pendidikan atau pemahaman yang lebih mendalam dan menunjukkan sebab-sebab, tetapi yang tak begitu mendalam.3. Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan yang khusus, mempersatukan dan mengkoordinasikannya.4. Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan filsafat pendidikan tetapi sudut pandangannya berlainan.

Brubacher (1950) mengemukakan tentang hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan, dalam hal ini pendidikan : bahwa filsafat tidak hanya melahirkan sains atau pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat merupakan kegiatan berpikir manusia yang berusaha untuk mencapai kebijakan dankearifan. Sedangkan filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada hakekatnya jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yagn timbul dalam lapangan pendidikan. Oleh karena bersifat filosofis, dengan sendirinya filsafat pendidikan ini hakekatnya adalah penerapan dari suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan.

E. Filsafat Pendidikan menurut beberapa ahli

Pengertian dan posisi filsafat pendidikan itu sendiri memiliki arti berbeda dari beberapa ahli-ahli yang ada, berikut teori pengertian filsafat pendidikan menurut beberapa ahli-ahli :1. Menurut John Dewey

filsafat merupakan teori umum, sebagai landasan semua pemikiran umum mengenai pendidikan.

2. Menurut Prof. Imam Barnadib

Filsafat Pendidikan pada dasarnya merupakan penerapan suatu analisis filosofis terhadap lapangan pendidikan.3. Menurut Hasan Langgulung (dalam Jalaludin 1997,22)

Filsafat Pendidikan adalah penerapan metode dan pendangan filsafat dalam bidang pengalaman manusia yang disebutkan pendidikan.

Filsafat dan filsafat pendidikan menjadi sangat penting, sebab menjadi dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan. Filsafat pendidikan merupakan jiwa dan pedoman dasar pendidikan.Filsafat pendidikan adalah aktifitas pemikiran sebagai hasil pengkajian secara teratur dan mendalam yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan dan menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang akan dicapai.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan fungsional antara filsafat dan teori filsafat pendidikan adalah :

1. Filsafat dalam arti filosofis merupakan cara pendekatan yang dipakai dalam memecahkan problematika pendidikan dan menyusun teori pendidikan oleh para ahli,

2. Filsafat berfungsi member arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran filsafat tertentu,

3. Filsafat dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam mengembangkan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan (Jalaludin, 1997, 23)

Berfilsafat berarti mencari nilai-nilai ideal (cita-cita) yang lebih baik, sedangkan pendidikan mengaktualisasikan nilai-nilai ini dalam kehidupan manusia. Pendidikan bertindak mencari arah yang terbaik, dengan berbekal teori-teori pendidikan yg diberikan antara lain oleh pemikiran filsafat .BAB III

PENUTUP

A. KesimpulanFilsafat sebagai pandangan hidup berisi nilai-nilai dan kebenaran yang dijunjung tinggi oleh penganutnya sekaligus merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan manusia, masyarakat atau bangsa.

Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem-sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan pada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dalam masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa antara filsafat dan pendidikan terdapat suatu hubungan yang erat sekali dan tidak terpisahkan. Karena filsafat pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam suatu sistem pendidikan itu sendiri, Karen filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.Filsafat pendidikan adalah aktifitas pemikiran sebagai hasil pengkajian secara teratur dan mendalam yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan dan menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang akan dicapai.

BAB IV

LAMPIRAN

A. Sesi Pertanyaan1. Sesi Pertanyaan I

2. Sesi Pertanyaan II

Daftar Pustaka

Purba, Edward. dan Yusnadi. 2014. Filsafat Pendidikan. Medan: Unimed Press.

Jalaluddin, H. dan Abdullah Idi. 1997. Filsafat Pendidikan. Manusia, Filsafat dan pendidikan. Jakarta: Gaya Media Pratama

www.google.com

6