bab ibab ibab ibab ibab ibab ibab ibab ibab ibab ibab ibab ibab ibab ibab ibab ibab ibab ibab ibab...

Upload: faidh-husnan

Post on 29-Feb-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB I

TRANSCRIPT

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangTrauma kepala merupakan salah satu penyebab dari gangguan fisik dan mental yang kompleks. Gangguan fisiologis yang timbul dapat segera hilang segera setelah terapi maupun dapat menetap. Beberapa gangguan fisiologis seperti defisit kognitif, motoris, psikis, serta intelektual merupakan gangguan yang sering kali ditemukan pada pasien trauma kepala. Hal ini disebabkan karena rusaknya beberapa komponen kepala mulai dari bagian luar hingga terdalamtermasuk tengkorak dan otakakibat trauma kepala Kasus PUD terjadi pada 40-60% kasus wanita dengan keluhan perdarahan menstruasi hebat (>80ml kehilangan darah). Perdarahan menstruasi hebat dapat menyebabkan komplikasi medis dan sosial, seperti anemia defisiensi besi dan pobia sosial. PUD merupakan menyebab tersering defisiensi besi di dunia (Farrell, 2004). Kronik anvolatorik berisiko menjadi kanker endometrium dan Polycystic Ovarian Syndrome. Kasus ini sering ditemukan pada wanita usia perimenarche dan perimenopause (Livingstone dan Fraser, 2002). PUD dapat terjadi pada hampir setiap umur antara menarche dan menopause. Tetapi kelainan ini lebih sering dijumpai sewaktu masa permulaan dan masa akhir fungsi ovarium (Prawirohardjo, 2007). Disebutkan pula bahwa, separuh kasus PUD terjadi pada wanita usia 40-50 tahun (Venkataram, 2011). Pada kelompok usia perimenopause, PUD cenderung diakibatkan oleh penurunan jumlah dan sensitivitas folikel ovarium terhadap FSH dan LH (Venkataram, 2011). Kondisi yang terkait dengan kejadian PUD di antaranya adalah polycystic ovary syndrome (PCOS), penyakit sistemik serta status nutrisi (Walden, 2006 dan Rimsza, 2002). Obesitas diketahui menjadi faktor risiko terjadinya PUD (Beno dan Adityawarman, 2010). Selain itu, gangguan keseimbangan emosional seperti stres dapat menyebabkan PUD anovulatorik (Prawirohardjo, 2002).Menurut Maramis, stres didefinisikan sebagai segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri dan karena itu sesuatu yang mengganggu keseimbangan. Masalah penyesuaian atau keadaan stres dapat bersumber pada frustasi , konflik, tekanan atau krisis. (Maramis, 2005). Wanita dua kali lebih sensitif terhadap stres dan kecemasan daripada laki-laki. Selain itu, wanita cenderung memiliki episode stres dan kecemasan yang panjang dan remisi spontan yang rendah. Sumber-sumber stres psikososial berkaitan dengan masalah keluarga, pekerjaan, perceraian, kematian dan kesehatan serta stres fisik dapat menimbulkan berbagai penyakit terkait kecemasan (Lovejoy, 2005).Meskipun faktor stres telah diketahui menjadi penyebab beberapa gangguan menstruasi, namun penelitian mengenai hal tersebut di Indonesia masih terbatas, khususnya terhadap gangguan PUD. Oleh karena itu, peneliti tertarik mengetahui hubungan antara tingkat stres dan kejadian PUD pada wanita perimenopause di Klinik Kandungan dan Kebidanan RSMS.

B. Perumusan MasalahApakah terdapat perbedaan perbedaan tingkat disabilitas pada pasien trauma kepala lesi difus dan fokal di rumah sakit margono soekarjo?C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum :Untuk mengetahui perbedaan tingkat disabilitas pada pasien trauma kepala lesi difus dan fokal di rumah sakit margono soekarjo 2. Tujuan khusus :a. Untuk mengetahui tingkat disabilitas pada pasien trauma kepala lesi difusb. Untuk mengetahui tingkat disabilitas pada pasien trauma kepala lesi fokal.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritik; Untuk menambah khasanah keilmuan di bidang ilmu saraf serta bedah saraf.2. Manfaat Praktisa. Bagi MasyarakatMemberikan informasi kepada masyarakat mengenai tingkat disabilitas dari trauma kepala baik lesi difus maupun lesi fokal.b. Bagi DokterUntuk memberikan pengetahuan mengenai tingkat tingkat disabilitas dari trauma kepala baik lesi difus maupun lesi fokal.