bab i revisi skripsi

10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu dituntut dari guru adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Dalam hal ini, sebaiknya proses pembelajaran diarahkan untuk mengungkapkan bagaimana suatu metode pembelajaran atau model pembelajaran dapat digunakan, kepada siapa, dan untuk tujuan apa. Model mengajar itu berbagai macamnya, dan kebaikan model mengajar sangat tergantung kepada tujuan Pengajaran itu sendiri. Rendahnya kemampuan guru mengelola proses belajar mengajar merupakan hal yang selama ini menjadi permasalahan. Sebagaimana dampaknya selama ini masih banyak siswa yang beranggapan bahwa biologi merupakan 1

Upload: cevi-nugraha

Post on 18-Jun-2015

160 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i Revisi Skripsi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu dituntut dari guru adalah

bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik

secara tuntas. Dalam hal ini, sebaiknya proses pembelajaran diarahkan untuk

mengungkapkan bagaimana suatu metode pembelajaran atau model pembelajaran

dapat digunakan, kepada siapa, dan untuk tujuan apa. Model mengajar itu

berbagai macamnya, dan kebaikan model mengajar sangat tergantung kepada

tujuan Pengajaran itu sendiri.

Rendahnya kemampuan guru mengelola proses belajar mengajar

merupakan hal yang selama ini menjadi permasalahan. Sebagaimana dampaknya

selama ini masih banyak siswa yang beranggapan bahwa biologi merupakan

pelajaran yang sulit, banyak hafalan dan susah untuk memahaminya. Hal ini

berdampak pada hasil belajar biologi yang kurang memuaskan. Hal ini dapat

dilihat dari nilai rata-rata raport kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ciawi yang hanya

mencapai nilai 62,05 (TU SMA Negeri 1 Ciawi). Sedangkan nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah sebesar 65,00. Salah satu

penyebabnya adalah metode atau model pembelajaran yang digunakan guru

dalam menyampaikan materi biologi yang masih banyak dilakukan satu arah

1

Page 2: Bab i Revisi Skripsi

tanpa melibatkan siswa secara langsung. Kurangnya media sumber belajar atau

alat bantu, dan penggunaan metode ataupun model mengajar yang tidak

bervariasi. Jadi, biologi cenderung menjadi pelajaran yang verbalisme.

Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai pendekatan, metode, dan

model pembelajaran dilakukan dan diterapkan. Tetapi tidak dibenarkan untuk

memilih metode maupun model pembelajaran sekehendak hati, tetapi harus

memperhatikan tujuan yang akan dicapai, materi yang akan diajarkan, kondisi,

dan lingkungan siswa sendiri. Karena belajar menurut Bruner (dalam Sagala,

Syaiful, 2005: 35) proses pembelajarannya menyangkut tiga proses yaitu :

(1) informasi dalam tiap pembelajaran kita memiliki, ada yang memperluas dan memperdalamnya, ada pula informasi yang bertentangan dengan apa yang lenyap, (2) transformasi informasi itu harus dianalisis, diubah atau ditransformasi ke dalam bentuk lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas dalam hal ini bantuan guru sangat diperlukan, dan (3) kemudian kita nilai hingga manakah pengetahuan yang kita peroleh dan transformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain.

Menurut Sutikno (2004 : 15) “Model pembelajaran dapat diartikan sebagai

kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan

kegiatan.” Model pembelajaran ini berupa pembelajaran kooperatif (cooperative

learning). Pembelajaran ini sering dilakukan guru untuk mengaktifkan dan

melibatkan siswa dalam keinginan dan tujuan kelompok.

Bertolak dari hal-hal di atas, maka dipilihlah model pembelajaran

kooperatif (cooperative learning), karena model pembelajaran kooperatif dalam

pelaksanaannya memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif

2

Page 3: Bab i Revisi Skripsi

dan memudahkan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Model pembelajaran kooperatif yang akan di bahas yaitu mencari pasangan (make

a match) dan dua tinggal dua tamu (two stay two stray).

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasikan

masalah sebagai berikut :

1. mengapa hasil belajar biologi di SMA Negeri 1 Ciawi kurang memuaskan?;

2. apakah penerapan model-model pembelajaran lain seperti model pembelajaran

mencari pasangan (make a match) dan dua tinggal dua tamu (two stay two

stray) dapat meningkatkan hasil belajar?; dan

3. apakah model pembelajaran mencari pasangan (make a match) dan dua

tinggal dua tamu (two stay two stray) dianggap cocok untuk menghadirkan

suasana yang menyenangkan?

Agar permasalahan tersebut dapat mencapai tujuan yang diinginkan, maka

penulis perlu membatasi permasalahan penelitian. Adapun pembatasan masalah

ini adalah sebagai berikut :

1. model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran mencari

pasangan (make a match) dan model pembelajaran dua tinggal dua tamu (two

stay two stray);

2. subyek penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 Ciawi kelas XI IPA semester II

tahun pelajaran 2007/2008;

3. sub konsep yang dibahas dalam penelitian ini adalah Sistem Pencernaan pada

Manusia;

3

Page 4: Bab i Revisi Skripsi

4. hasil belajar yang diperoleh yaitu dari hasil tes mata pelajaran pada sub

konsep Sistem Pencernaan Pada Manusia; dan

5. aspek yang diukur hanya ranah kognitif dan dibatasi pada jenjang

pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3).

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut: “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses

pembelajarannya menggunakan model pembelajaran mencari pasangan (make a

match) dengan siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model

pembelajaran dua tinggal dua tamu (two stay two stray) pada sub konsep Sistem

Pencernaan pada Manusia?”

C. Definisi Operasional

Guna menghindari perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang

digunakan dalam penelitian ini, berikut ini penulis kemukakan beberapa definisi

operasional untuk istilah-istilah umum yang akan digunakan dalam penelitian ini.

1. Hasil belajar siswa adalah proses perubahan prilaku siswa yang dilihat dari

skor yang diperoleh siswa dalam kemampuan ranah tentang sub konsep

Sistem Pencernaan pada Manusia yang dibatasi pada jenjang pengetahuan

(C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3).

4

Page 5: Bab i Revisi Skripsi

2. Model pembelajaran kooperatif mencari pasangan (make a match) adalah

suatu teknik belajar mengajar dengan siswa mencari pasangan sambil belajar

mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan

Menurut Lie, Anita. (2005: 55) langkah-langkah pembelajarannya adalah :

a. setiap siswa mendapat 1 buah kartu yang sebagian berisi soal dan sebagian lain berisi jawaban;

b. kemudian masing-masing siswa mencari pasangan sesuai dengan kartu yang dipegangnya; dan

c. pemegang kartu yang berisi soal urutan Saluran Pencernaan akan berpasangan dengan pemegang kartu jawaban Mulut, Esofagus, Lambung, Usus halus, Usus besar, dan Anus.

3. Model pembelajaran kooperatif dua tinggal dua tamu (two stay two stray)

adalah pembelajaran yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam

menguasai materi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Lie, Anita. (2005: 62) langkah-langkah pembelajarannya adalah :

a. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa setelah selesai.

b. Dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu kedua kelompok yang lain.

c. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.

d. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain, kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : untuk mengetahui perbedaan hasil

belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran

mencari pasangan (make a match) dengan siswa yang proses pembelajarannya

5

Page 6: Bab i Revisi Skripsi

menggunakan model pembelajaran dua tinggal dua tamu (two stay two stray) pada

sub konsep Sistem Pencernaan pada Manusia.

E. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

a. Sebagai dasar untuk pengembangan pengajaran biologi, khususnya di

SMA; dan

b. Sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Guru dapat dijadikan sebagai dasar untuk menentukan atau memilih

model pembelajaran yang tepat untuk setiap materi pelajaran, khususnya

pelajaran biologi di SMA.

b. Bagi Siswa

1) Dapat mengembangkan motivasi dan potensi belajar siswa, khususnya

dalam mempelajari biologi.

2) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa secara maksimal dan

menghilangkan perasaan jenuh serta bosan dalam mengikuti pelajaran.

c. Bagi Sekolah dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam meningkat

kebijakan penerapan kurikulum di masa yang akan datang sesuai dengan

kebutuhan.

6