bab i ptk

18
BAB I PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PTK A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Kegiatan penelitian merupakan saah satu upaya manusia dalam memenuhi rasa ingin tahunya. Kerja penelitian umumnya terdiri dari beberapa langkah utama, yaitu : melakukan kajian terhadap permasalahan, melakukan kajian teoritis dari permasalahan untuk kemudian secara deduksi dirumuskan menjadi hipotesis dari masalah yang dihadapi, memgumpulkan data empiris guna pengujian hipotesis, mengadakan uji hipotesis dan menarik kesimpulan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya (dilakukan dalam pembelajaran biasa bukan kelas khusus) dengan jalan merancang, dan merefleksikan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Guru berperan sebagai pengajar dan pengumpul data. Ada tiga kata yang membentuk pengertian PTK , maka ada tiga pengertian pula yang dapat diterangkan. 1. Penelitian, kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi tertentu yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 1

Upload: zecky-vikri

Post on 24-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ptk

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I ptk

BAB I

PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PTK

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Kegiatan penelitian merupakan saah satu upaya manusia dalam memenuhi rasa ingin

tahunya. Kerja penelitian umumnya terdiri dari beberapa langkah utama, yaitu :

melakukan kajian terhadap permasalahan, melakukan kajian teoritis dari permasalahan

untuk kemudian secara deduksi dirumuskan menjadi hipotesis dari masalah yang dihadapi,

memgumpulkan data empiris guna pengujian hipotesis, mengadakan uji hipotesis dan

menarik kesimpulan.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru

dikelasnya (dilakukan dalam pembelajaran biasa bukan kelas khusus) dengan jalan

merancang, dan merefleksikan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Guru

berperan sebagai pengajar dan pengumpul data.

Ada tiga kata yang membentuk pengertian PTK , maka ada tiga pengertian pula yang

dapat diterangkan.

1. Penelitian, kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi

tertentu untuk memperoleh data atau informasi tertentu yang bermanfaat untuk

meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan, gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang

dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

3. Kelas, sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran dari

seorang guru.

Dengan menggabungkan pengertian tiga kata tersebut segera dapat disimpulkan

bahwa penelitian tindaakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Ciri terpenting dari penelitian tindakan

adalah penelitian tersebut merupakan suatu upaya untuk memecahkan masalah, skaligus

mencari dukungan ilmiahnya.

Tujuan PTK adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta

membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah

(Muslich, hal. 10). Menurut Suyanto (1997), tujuan PTK adalah meningkatkan dan/atau

memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah, meningkatkan relevansi pendidikan,

meningkatkan mutu pendidikan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan

1

Page 2: BAB I ptk

PTK dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian terhadap masalah tersebut secara

sistematis. Hal kajian ini kemudian dijadikan dasar untuk mengatasi masalah tersebut.

Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah disusun, kemudian dilakukan suatu

observasi dan evaluasi yang dipakai sebagai masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang

terjadi pada tahap pelaksanaan. Hasil dari proses refeksi ini kemudian melandasi upaya

perbaikan dan peryempurnaan rencana tindakan berikutnya. Tahapan-tahapan di atas

dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sampai suatu kualitas keberhasilan tertentu

dapat tercapai.

Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK berkembang

sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu

proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK, guru dapat

menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain,

dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara

kreatif. Selain itu sebagai penelitian terapan, disamping guru melaksanakan tugas utamanya

mengajar di kelas, tidak perlu harus meninggalkan siswanya. Jadi PTK merupakan suatu

penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan.

Dengan melaksanakan PTK, guru mempunyai peran ganda : praktisi dan peneliti.

B.Perbandingan PTK dan Penelitian Kelas Non PTK

Berikut ini disajikan matriks perbandingan PTK dengan peneitian

kelas dan penelitian formal (selain penelitian kelas):

Perbedaan Karakteristik PTK dengan Penelitian Kelas Non PTK

N

o

Aspek Penelitian Tindakan

Kelas

Peneitian Kelas Non

PTK

1 Peneliti Guru Orang luar

2 Rencana

Penelitian

Oleh guru (mungkin

dibantu orang luar)

Oleh peneliti

3 Munculnya

masalah

Dirasakan oleh guru Dirasakan oleh orang

luar

4 Ciri utama Ada tindakan untuk

perbaikan yang

berulang

Belum tentu ada

tindakan perbaikan

2

Page 3: BAB I ptk

5 Peran guru Sebagai guru dan

peneliti

Sebagai guru (objek

peneliti)

6 Tempat

penelitian

Kelas Kelas

7 Proses

Pengumpul

an

Oleh guru sendiri atau

bantuan orang lain

Oleh peneliti

8 Hasil

penelitian

Langsung

dimanfaatkan oleh

guru dan dirasakan

oleh kelas

Menjadi milik peneliti,

belum tentu

dimanfaatkan oleh

guru

Perbedaan Karakteristik PTK dengan Penelitian Formal

N

o

Dimensi PTK Peneitian Formal

1 Motivasi Tindakan Kebenaran

2 Sumber

masalah

Diagnosis status Induktif – deduktif

3 Tujuan Memperbaiki praktek,

sekarang dan di sini

Verifikasi &

menemukan

pegetauan yang dapat

digeneralisasi

4 Peneliti

yang

terlibat

Pelaku dari dalam

(guru)

Orang luar yang

berminat

5 Sampel Kasus khusus Sampel yang

representatif

6 Metodologi Longgar tetapi

berusaha objektif-

jujur-tidak memihak

(impartiality)

Baku dengan

objektivitas dan

ketidak berpihakan

yang terintegrasi

7 Penafsiran

hasil

Untuk memahami

praktik melalui refeksi

Mendiskripsikan,

mengabstraksi &

3

Page 4: BAB I ptk

peneliti oleh praktisi yang

membangun

menyimpulkan dan

pembentukan teori

oleh ilmuwan

8 Hasil akhir Siswa belajar lebih

baik (proses dan

produk)

Pengetahuan,

prosedur atau materi

yang teruji

C.Manfaat PTK bagi Guru, Siswa dan Sekolah

1. Bagi guru :

1)Untuk memperbaiki pembelajaran.

2)Pengembangan kemampuan profesional.

3)Membutuhkan rasa percaya diri.

4)Membutuhkan kerjasama, kolaborasi dan sinergi antar guru dalam

satu sekolah atau bebrapa sekolah.

5)Meingkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum.

6)Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik,

menantang, nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa

karena strategi, metode, teknik, dan media yang digunakan dalam

pembelajaran.

7)Menemukan materi sendiri melalui pengembangan pengetahuan

dan praktik pembelajaran.

2. Bagi siswa :

1)Meningkatnya hasil belajar.

2)Siswa akan mejadikan gurunya sebagai model.

3)Mempuk dan meningatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan,

kenyamanan dan kesenangan siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

3. Bagi sekolah :

Untuk perkembangan kualitas secara institusional. Sekolah yang

memiliki banyak guru yang mampu melakukan perbaikan /

perubahan sendiri kinerjany, akan berpengaruh terhadap kinerja

sekolah secara keseluruhan.

D. Prinsip-prinsip PTK

4

Page 5: BAB I ptk

1. Menurut Hopkins, (1993) ada 6 prinsip dalam PTK yaitu :

1) Pekerjaan utama guru adalah mengajar.

2)Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menntut waktu

yang berlebihan dari guru.

3)Metode yang digunakan harus reliabel (ajeg).

4)Masalah yang diteliti seharusnya merupakan masalah yang cukup

merisaukan.

5)Guru harus selalu bersikap konsieten menaruh kepedulian tinggi

terhadap prosedur yang berkaitan dengan pekerjaannya.

6)Permasalahan tidak dilihat teerbatas dalam konteks kelas dan atau

amata pelajaran tertentu, melainkan misi sekolah secara

keseluruhan.

2. Menurut Sa’adun Akbar (2012:21-22) prinsip –prinsip PTK :

1)Peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran secara terus

menerus dan berkelanjutan.

2)Meneliti merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran.

3)Masalah PTK merupakan masalah riil.

4)Motivasi intrinsik (tumbuh dari dalam diri) yang melahirkan sikap

kepedulian pada perbaikan mutu pembelajaran.

5)Prosedur longgar dengan mtodologi yang benar.

6)Kelas tidak hanya dibatasi oleh tembok, pelaksanaan PTK bisa

dilakukan di taman, kebun dalam bentuk outbond training.

E.Karakteristik PTK

1. Muncul secara inisiatif sebagai wujud kepedulian guru terhadap

pembelajaran.

2. Berpangkal pada permasalahan praktis yang dialami guru dalam

pembelajaran.

3. Dilakukan melalui suatu siklus reflektif, dan bentuk partisipasi atau

keterlibatan orang lain.

4. Dilakukan secara “kolaboratif-konsisten” atau kooperatif sebagai

kerjasama kolegial untuk seluruh tahapan penelitian.

5

Page 6: BAB I ptk

5. Bersifat longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam kurun

waktu tertentu (2-3 bulan).

6. Bersifat partikular-spesifik.

7. Bersifat partisipatoris.

8. Bersuifat emik bukan etik.

9. Bersifat kasuistik.

10. Menggunakan konteks alamiah kelas.

11. Menguatamakan adanya kecukupan data yang digunakan untuk

mencapai tujuan penelitian.

12. Bermaksud mengubah kenyataan dan situasi pembelajaran lebih

baik.

F.Sasaran atau Objek PTK

Objek penelitian tindak kelas harus merupakan sesuatu yang aktif

dan dapat dikenai aktivitas, bukan objek yang sedang diam dan tanpa

gerak, antara lain :

1. Unsur siswa

2. Unsur guru

3. Unsur mata pelajaran

4. Unsur peralatan atau sarana pendidikan

5. Unsur hasil pembelajaran

6. Unsur lingkungan

7. Unsur pengelolaan

G. Jenis Penelitian Tindakan Kelas

Ada empat jenis PTK, yaitu: (1) PTK diasnogtik, (2) PTK partisipan, (3) PTK

empiris, dan (4) PTK eksperimental (Chein, 1990). Untuk lebih jelas, berikut dikemukakan

secara singkat mengenai keempat jenis PTK tersebut.

1. PTK Diagnostik; yang dimaksud dengan PTK diagnostik ialah penelitian yang

dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti

mendiagnosia dan memasuki situasi yang terdapat di dalam latar penelitian. Sebagai

contohnya ialah apabila peneliti berupaya menangani perselisihan, pertengkaran,

konflik yang dilakukan antar siswa yang terdapat di suatu sekolah atau kelas.

6

Page 7: BAB I ptk

2. PTK Partisipan; suatu penelitian dikatakan sebagai PTK partisipan ialah apabila

orang yang akan melaksanakan penelian harus terlibat langsung dalam proses

penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan

demikian, sejak penencanan panelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti

memantau, mencacat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir

dengan melaporkan hasil panelitiannya. PTK partisipasi dapat juga dilakukan di

sekolah seperti halnya contoh pada butir a di atas. Hanya saja, di sini peneliti dituntut

keterlibatannya secara langsung dan terus-menerus sejak awal sampai berakhir

penelitian.

3. PTK Empiris; yang dimaksud dengan PTK empiris ialah apabila peneliti berupaya

melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan membukakan apa yang dilakukan dan

apa yang terjadi selama aksi berlangsung. Pada prinsipnya proses penelitinya

berkenan dengan penyimpanan catatan dan pengumpulan pengalaman penelti dalam

pekerjaan sehari-hari.

4. PTK Eksperimental; yang dikategorikan sebagai PTK eksperimental ialah apabila

PTK diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau strategi

secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatam belajar-mengajar. Di dalam

kaitanya dengan kegitan belajar-mengajar, dimungkinkan terdapat lebih dari satu

strategi atau teknik yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan instruksional.

Dengan diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat menentukan cara mana yang

paling efektif dalam rangka untuk mencapai tujuan pengajaran.

H. Model-model Penelitian Tindakan Kelas

Ada beberapa model PTK yang sampai saat ini sering digunakan di dalam dunia

pendidikan, di antaranya: (1) Model Kurt Lewin, (2) Model Kemmis dan Mc Taggart, (3)

Model John Elliot, dan (4) Model Dave Ebbutt.

1. Model Kurt Lewin; di depan sudah disebutnya bahwa PTK pertama kali

diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946. konsep inti PTK yang diperkenalkan

oleh Kurt Lewin ialah bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu: (1)

Perencanaan ( planning), (2) aksi atau tindakan (acting), (3) Observasi (observing),

dan (4) refleksi (reflecting) (Lewin, 1990). Sementara itu, empat langkah dalam satu

7

Page 8: BAB I ptk

siklus yang dikemukakan oleh Kurt Lewin tersebut oleh Ernest T. Stringer dielaborasi

lagi menjadi: (1) Perencanaan (planning), (2) Pelaksanaan (implementing), dan (3)

Penilaian (evaluating) (Ernest, 1996).

2. Model John Elliot; apabila dibandingkan dua model yang sudah diutarakan di atas,

yaitu Model Kurt Lewin dan Kemmis-McTaggart, PTK Model John Elliot ini tampak

lebih detail dan rinci. Dikatakan demikian, oleh karena di dalam setiap siklus

dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi yaitu antara 3-5 aksi (tindakan). Sementara

itu, setiap aksi kemungkinan terdiri dari beberapa langkah, yang terealisasi dalam

bentuk kegiatan belajar-mengajar. Maksud disusunnya secara terinci pada PTK Model

John Elliot ini, supaya terdapat kelancaran yang lebih tinggi antara taraf-taraf di

dalam pelaksanan aksi atau proses belajar-mengajar. Selanjutnya, dijelaskan pula

olehnya bahwa terincinya setiap aksi atau tindakan sehingga menjadi beberapa

langkah oleh karena suatu pelajaran terdiri dari beberapa subpokok bahasan atau

materi pelajaran. Di dalam kenyataan praktik di lapangan setiap pokok bahasan

biasanya tidak akan dapat diselesaikan dalam satu langkah, tetapi akan diselesaikan

dalam beberapa rupa itulah yang menyebabkan John Elliot menyusun model PTK

yang berbeda secara skematis dengan kedua model sebelumnya, yaitu seperti

dikemukakan berikut ini.

BAB II

MERUMUSKAN MASALAH DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Meumuskan Masalah

Salah satu ciri PTK adalah munculnya masalah memang dirasakan

oleh guru sebagai sesuatu yang sulit dipecahkan, namun guru

menyadari bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki guna

memecahkan masalah tersebut.

Beberapa prinsip masalah yang sebaiknya diteliti adalah:

1) Tetapkan permasalahan yang skalanya cukup kecil dan terbatas

8

Page 9: BAB I ptk

2) Masalah tersebut menunjukkan kesenjangan antara fakta/teori

dengan kondisi ideal yang sebenarnya yang dihadapi guru dalam

proses pembelajaran

3) Adanya kemungkinan dicarikan solusi melalui tindakan yang

konkrit yang dapat dilakukan guru

4) Masalah tersebut memungkinkan dicari faktor yang

menimbulkannya yang dapat digunakan sebagai landasan untuk

merumuskan alternatif pemecahannya

5) Pilih permasalahan yang dirasa penting serta melibatkan guru

dalam aktifitas yang diprogram sekolah

6) Kaitkan PTK dengan prioritas yang ditetapkan dalam rencana

pengembangan sekolah

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dilakukan dengan mencari dan menduga kaitan

antar masalah2 yang muncul di kelas. Dalam mengidentifikasi

masalah, sebaiknya apa yang dirasakan, dialami, dan ditemukan

guru dituliskan semua.

Contoh :

Rata-rata hasil tes siswa pada tahun sebelumnya selalu rendah

kurang dari 5,0

Kemampuan berfikir rasional siswa sangat lemah

Tingkat kehadiran siswa rendah

Siswa kurang aktif dan cenderung pasif

Perhatian siswa cenderung kurang fokus

C. Analisis Masalah dan Perumusan Masalah

Dalam analisis masalah menggunakan pertanyaan-pertanyaan

seperti :

Mengapa hasil belajar siswa selalu rendah?

Apakah cara mengajar saya kurang menarik?

Apakah nada suara saya kurang jelas?

Dsb.

Contoh Rumusan Masalah :

9

Page 10: BAB I ptk

Apakah penerapan metode eksperimen berbasis kinerja dapat

meningkatkan kegiatan belajar siswa kelas II SDN Kurawa

Bagaimana penerapan pembelajaran berbasis PBL (Problem

Based Learning) pada pelajaran IPS untuk kelas III SDN

Punakawan?

D. Perumusa Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang dianggap

terbaik dalam mengatasi masalah. Hipotesis ini disusun

berdasarkan kajian dari beberapa teori, hasil penelitian yang pernah

dilakukan dan relevan.

Contoh :

Penerapan metode eksperimen berbasi kinerja dapat

meningkatkan kegiatan belajar siswa kelas II SDN Kurawa.

Penerapan PBL pada pelajaran IPS akan lebih menarik dan dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III SDN Punakawan,

jika disajikan melalui diskusi dan masalah yang dibahas adalah

masalah yang masih hangat dan terkait dengan kehidupan

sehari-hari.

10

Page 11: BAB I ptk

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Prosedur PTK

PTK pada dasarnya adalah penelitian eksperimen bernafas

kualitatif. Yang termasuk ke dalam jenis kualitatif interakif.

Secara umum prosedur PTK terdiri atas :

1) Penetapan Fokus Penelitian

2) Perencanaan Tindakan

3) Pelaksanaan Tindakan

4) Observasi Dan Interpretasi

5) Analisis Dan Refleksi

6) Rencana Tindak Lanjut

B. Model / Rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemis & Mc Taggart :

SIKLUS 1 :

SIKLUS 2 :

11

DST

3. PENGAMATAN

4. REFLEKSI

1. PERENCANAAN

3. PENGAMATAN

4. REFLEKSI2. PELAKSANAAN

2. PELAKSANAAN

Page 12: BAB I ptk

C. Tahapan – Tahapan PTK

Tahap 1 : Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan adalah menyusun rancangan tindakan

dan dikenal dengan perencanaan, yang menjelaskan tentang

apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana

tindakan tersebut dilakukan. Pihak yang melakukan tindakan

adalah guru sendiri, sedangkan yang melakukan

pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan

adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan

tindakan.

Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi

rancangan di dalam kancah, yaitu mnegenai tindakan di kelas.

Tahap 3 : Pengamatan (Observasi)

Pengamatan adalah pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.

Prinsip – prinsip Observasi

Menurut Hopkins (1993) menyebutkan ada lima prinsip dasar

atau karakteristik kunci observasi yaitu :

a. Perencanaan bersama

b. Fokus

c. Membangun kriteria

d. Keterampilan observasi

e. Balikan (feedback)

Jenis – jenis Observasi

a. Observasi terbuka

b. Observasi terfokus

c. Observasi terstruktur

d. Observasi sistematik

Tahap 4 : Refleksi

12

Page 13: BAB I ptk

Secara rinci kegiatan refleksi meliputi tiga kegiatan yaitu :

1) Analisis Data

2) Refleksi

3) Perencanaan tindak lanjut

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas

http://www.adelia.web.id/contoh-ptk-penelitian-tindakan-kelas/

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/

http://www.slideshare.net/zeckyvikri/savedfiles?s_title=rangkuman-ptk-1-

3&user_login=satpam1809

13