ptk sd kelas i

29
Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis dan Membaca Permulaan di Kelas I dengan menggunakan kartu metode bermain peran serta huruf, kartu kata berbagai warna di SD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual ,sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpatisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya .(Standar isi:106) Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran pokok di SD. Karena pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kunci untuk mempelajari semua bidang ilmu .Aspek yang dituntut dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat keterampilan berbahasa, 1

Upload: hendra-paulinus

Post on 26-Oct-2015

375 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: PTK SD Kelas I

Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis dan Membaca Permulaan di Kelas I dengan menggunakan kartu metode bermain peran serta huruf, kartu kata berbagai warna di

SD

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan

intelektual ,sosial dan emosional peserta didik dan merupakan

penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi

Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik

mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,

mengemukakan gagasan dan perasaan, berpatisipasi dalam

masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan

menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan

imaginatif yang ada dalam dirinya .(Standar isi:106)

Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran

pokok di SD. Karena pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

kunci untuk mempelajari semua bidang ilmu .Aspek yang

dituntut dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat keterampilan

berbahasa, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang

tertinggi. Menulis merupakan keterampilan bagaimana cara

menuangkan isi pikiran ke dalam bentuk kalimat. Maka

pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas I pada awal tahun

memperkenalkan membaca, menulis permulaan dan berhitung.

1

Page 2: PTK SD Kelas I

Dilihat dari kondisi siswa kelas I SDN 003 Singgang

Bulan yang latar belakang pendidikan orang tua umumnya

berpendidikan SD, bimbingan orang tua terhadap anak masih

kurang, maka pengetahuan anak hanya di dapat di sekolah saja.

Dari .kondisi yang seperti ini maka penulis mengangkat

permasalahan tentang menulis membaca permulaan pada kelas

I. Karena menulis dan membaca merupakan pokok dari semua

pembelajaran dan keterampilan yang harus di miliki oleh siswa

Pembelajaran Bahasa Indonesia dikelas I biasanya

disajikan melalui klasikal, kelompok dan individu. Dari keempat

aspek dibutuhkan bermacam –macam metode, strategi,

pendekatan teknik dan taktik pembelajaran dan kompetensi

dasar yang dibutuhkan sementara ini baik strategi maupun

metodeteknik dan taktik tidak disesuaikan dengan mata

pelajaran dan kompetensi dasar. Karena pendekatan strategi

metode , teknik dan taktik pembelajaran tidak disesuaikan

dengan karateristik mata palajaran khusus aspek membaca dan

menulis terdapat bermacam-macam masalah :

1. siswa sulit membedakan huruf B.D ,N ,P,M dan T

2. siswa sulit menulis huruf konsonan diantara dua suku

kata

3. siswa sulit menulis huruf tegak bersambung

4. Siswa sulit menulis kata-kata sederhana

Dari permasalahan yang ada tadi kalau tidak dicarikan

solusi nya maka akan menimbulkan akibat. Siswa tidak bisa

mambaca dan menulis dengan benar dan lancar dan tidak dapat

mencapai hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan KKM yang

telah ditetapkan(65).

2

Page 3: PTK SD Kelas I

Diantara masalah yang ada tadi maka penulis

membatasi yaitu deangan meningkatkan kemampuan siswa

dalam membaca, menulis permulaan pada kelas I .

Untuk memecahkan masalah diatas maka penulis

menggunakan kartu huruf, kartu kata bewarna dengan metode

bermain peran. Dasar pemilihan penggunaan kartu huruf dan

kartu kata dengan memakai metode bermain peran untuk

meningkatkan kemampuan siswa membaca dan menulis

permulaan pada kelas I.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi

masalah yang telah dikemukakan diatas, rumusan dalam

penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :”Apakah

dengan menggunakan kartu huruf, kartu kata berbagai warna

dan metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam membaca dan menulis permulaan di kelas I?”

C. Tujuan Penelitian.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan

diatas, maka tujuan penelitian secara umum adalah untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia. Disamping tujuan umum ada juga tujuan khusus yaitu

dapat meningkatkan kemampuan membaca ,menulis permulaan

siswa kelas I. Selain tujuan khusus ada juga tujuan lain yaitu

dapat :

1. Meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia.

2. Meningkatkan kualitas pembelajaran bagi guru.

3. Meningkatkan pengetahuan guru dalam penyampaian

metode pembelajaran pada kelas Satu.

3

Page 4: PTK SD Kelas I

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di

kemukakan,maka manfaat tindakan kelas ini :

1. Guru

- Memperoleh pengalaman baru dalam menyediakan

bahan pembelajaran

- Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang

berpusat pada siswa

2. Siswa

- Meningkatkan kemampuan membaca ,menulis

permulaan di kelas satu

- Menimbulkan minat baca siswa

- Menambah kosa kata siswa

- Menimbulkan minat menulis siswa

3. Sekolah

- Memberikan sumbangan positif untuk perbaikan proses

pembelajaran khususnya mata pelajaran Bahasa

Indonesia

4. Lembaga

- Penelitian ini akan memberikan sumbangan dalam

rangka menciptakan model-model pembelajaran .

- Dengan terciptanya model pembelajaran baru akan

meningkatkan mutu belajar siswa dan pada akhirnya

meningkat.

4

Page 5: PTK SD Kelas I

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Membaca

1.1 Pengertian Membaca

Depdikbud (1985:11) membaca ialah proses

pengolahan bacaan secara kritis ,kreatif ,yang dilakukan dengan

tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh

tentang bacaan itu dan penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi

dan dampak bacaan itu.

Selanjutnya, Anderson dalam Tarigan (1985:7)

berpendapat bahwa membaca adalah suatu proses kegiatan

mencocokan huruf atau melafalkan lambang –lambang bahasa

tulis. Hal ini sesuai dengan membaca level rendah. Finochiaro

dan Bonono (1973:127) menyatakan bahwa membaca adalah

proses memetik serta memahami arti /makna yang terkandung

dalam bahasa tulis .

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat di

simpulkan bahwa membaca adalah proses pengucapan tulisan

untuk mendapatkan isinya. Pengucapan tidak selalu didengar,

misalnya membaca dalam hati. Selanjutnya membaca

merupakan aktuvitas yang tidak bisa dilepas dari

menyimak ,berbicara, dan menulis.Sewaktu membaca ,pembaca

yang baik akan memahami bahan yang di bacanya. Selain itu dia

bisa mengkomunikasikan hasil membacanyasecara lisan atau

tertulis. Dengan demikian membaca merupakan keterampilan

berbahasa yang berkaitan dengan keterampilan berbahasa

lainya. Jadi membaca merupakan salah satu keterampilan

5

Page 6: PTK SD Kelas I

berbahasa proses aktif bertujuan serta memerlukan strategi

tertentu sesuai dengan tujuan dan jenis membaca.

Proses membaca sangat kompleks dan rumit karena

melibatkan beberapa aktivitas baik berupa kegiatan fisik maupun

kegiatan mental .Proses membaca terdiri dari beberapa aspek.

Aspek-aspek tersebut adalah

a. aspek sensori, yaitu kemampuan untuk memahami

simbol-simbol tertulis

b. aspek perseptual, yaitu kemampuan untuk

menginterpretasiapa yang di lihat sebagai simbol.

c. aspek skemata, yaitu menghubungkan informasi

tertulis dengan struktur pengetahuan yang telah ada .

d. aspek berpikir, yaitu kemampuan membuat inferensi

dan evaluasi dari materi yang dipelajari

e. aspek afektif, yaitu aspek yang berkenaan dengan

minat pembaca yang berpengaruh terhadap kegiatan

membaca .

Interaksi antara kelima aspek tersebut secara harmonis

akan menghasilkan pemahaman membaca yang baik, yakni

terciptanya komunikasi yang baik antara penulis dengan

pembaca.

Pembelajaran membaca harus mempunyai tujuan yang

jelas. Tujuan yang dimaksud meliputi :

1. menikmati keindahan yang terkandung dalam bacaan

2. membaca bersuara untuk memberikan kesempatan kepada

siswa menikmati bacaan

3. menggunakan strategi tertentu untuk memahami bacaan

4. menggali simpanan pengetahuan atau skemata siswa

tentang suatu topik

6

Page 7: PTK SD Kelas I

5. menghubungkan pengetahuan baru dengan skemata siswa

6. mencari informasi untuk pembuatan laporan yang akan

disampaikan dengan lisan ataupun tulisan

7. melakukan penguatan atau penolakan terhadap ramalan-

ramalan yang dibuat oleh siswa sebelum melakukan

perbuatan membaca

8. memberikan kesempatan kepada siswa melakukan

eksperimentasi untuk meneliti sesuatu yang dipaparkan

dalam sebuah bacaan.

9. mempelajari struktur bacaan

10. menjawab pertanyanan khusus yang dikembangkan oleh

guru atau sengaja diberikan oleh penulis bacaan

7

Page 8: PTK SD Kelas I

Penetapan tujuan membaca bagi siswa harus

memenuhi dua syarat ,yaitu

1. menggunakan peryataan yang jelas dan tepat tentang apa

yang harus diperhatikan atau dicari oleh siswa ketika

membaca

2. memberikan gambaran yang mudah ditangkap oleh siswa

tentang apa yang semestinya mampu mereka lakukan

setelah selesai membaca.

1.2 Membaca Permulaan

Untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan

dasar menggunakan bahasa ,dalam kegiatan belajar-mengajar di

kelas I dan II diberikan pengetahuan sederhana tentang

lingkungan alam sosial .Hal ini menunjukan ada perlakuan

khusus yang diberikan kepada anak kelas I dan II SD dalam hal

membaca dan menulis selanjutnya yang dikenal dengan

membaca dan menulis permulaan.

Kegiatan pembelajaran fonem dikelas rendah SD ( I s/d

II) dimulai dari membaca kalimat sederhana, kata, suku kata

yang mengandung fonem /r/, /s/ dilanjutkan dengan latihan

ucapan atau lafal yang benar, intonasi yang wajar, dan

dilanjutkan dengan menuliskan fonem-fonem / huruf tersebut

dengan bentuk dan uuran yang benar.

1.3 Pemilihan Bahan Ajar Membaca Permulaan

Kurikulum membaca tidak secara eksplisit

mencantumkan bahan ajar bahasa Indonesia. Penentuan materi

pelajaran didasarkan pada tujuan. Kegiatan pembelajaran fonem

8

Page 9: PTK SD Kelas I

di kelas rendah SD (I-II), dimulai dari membaca kalimat

sederhana, kata suku kata yang mengandung fonem /r/, /s/

dilanjutkan dengan latihan ucapan/ lafal yang benar, intonasi

yang wajar, dan seterusnya, dapat dilanjutkan dengan

menuliskan fonem-fonem/ huruf tersebut dengan bentu dan

ukuran yang benar.

9

Page 10: PTK SD Kelas I

1.4 Metode Pengajaran Membaca / Menulis Permulaan

Pembelajaran fonem, ejaan melaui membaca dan

menulis di kelas I SD. Khusus untuk pelajaran membaca/ menulis

permulaan di kelas I mencakup 3 tahap, yaitu tahap persiapan,

pelaksanaan dan evaluasi penilaian

a. Tahap Persiapan

Tahap ini meliputi 3 langkah kegiatan

Langkah 1

Menentukan Kompetensi Dasar, Hasil Belajar dan Indikator

(dapat dilihat dalam KTSP mata pelajaran Bahasa Indonesia)

Kita pilih,

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Aspek mendengarkan/ menyimak

Fokus : Fonem/ Lafal a, I, m,n

Kelas/ Semester : I/1

Tema/ Subtema : Keluarga (dipilh guru)

Kompetensi Dasar : Menyimak untuk membedakan bunyi

bahasa

Hasil Belajar : Mengucapkan bunyi

Indikator : Siswa dapat :

a. Mengenal bunyi-bunyi bahasa

b. Membedakan bunyi-bunyi bahasa

c. Mengucapkan bunyi-bunyi bahasa

Dari indikator diatas, untuk lebih terarah dalam

pelaksanaan dalam pembelajarannya, guru sebaiknya

merumuskan tujuan pembelajaran khusus yang akan dicapai

dengan memperhatikan uraian SK, KD dan indikator yakni

mengenal bunyi bahasa, membedakan bunyi bahasa dan

10

Page 11: PTK SD Kelas I

mengucapkan bunyi bahasa. Dari data itu maka indikator yang

mungkin dirumuskan :

(1) Jika diperdengarkan pembacaan kalimat sederhana yang

unsur-unsurnya mengandung huruf a, I, n da m, siswa dapat

menunjukkan kalimat yang diperdengarkan dengan benar

(2) Jika ditunjukkan kartu kata/ kalimat yang mengandung huruf

a, I, n dan m, siswa dapat mengucapkan kata/ kalimat itu

dengan benar.

(3) Jika ditugasi guru mengucapkan 4 kalimat yang bertema

keluarga yang mengandung fonem a, I, n dan m , siswa

dapat mengucapkannya dengn lafal dan intonasi yang

benar.

(4) Jika ditugasi guru mengambil kata yang mengundang huruf I

dan n, siswa dapat menunjukkan dan mengucapkannya

dengan benar.

Langkah II

Menentukan bahan pelajaran

Bahan pelajaran ini dapat disusun sendiri oleh guru

dengan berpedoman pada prinsip yang telah diuraikan pada

bagian terdahulu atau mengambil dari buku sumber yang sesuai,

yakni kalimat sederhana yang mengandung huruf a, I, n dan m

Misalnya :

Ini mama nini

Mana mama nana

Ini mami nina

Mana mami ani

Ini nini nina ani ina mama mami mimi ami ima

b. Tahap Penelitian

11

Page 12: PTK SD Kelas I

Langkah-langkah Pembelajaran

1) Langkah Awal

a. Guru mengkondisikan kelas, dengan mengajukan

beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan

keluarga, misalnya, Siapa saja yang ada di rumah anak-

anak? Mungkin siswa akan mengatakan ; ibu, bapak,

kakak, adik dan lain-lain.

12

Page 13: PTK SD Kelas I

b. Guru menunjukkan gambar “ibu”, kemudian

menjelaskan “ibu” sama dengan mama, sama dengan

apa lagi, “mami”, kemudian mengajak siswa

mendengarkan apa yang diucapkan guru dan

seterusnya.

2) Langkah Inti

a. Guru menempelkan 4 buah gambar di papan tulis dan

meletakkan beberapa kartu kalimat, kartu kata, suku-

suku kata yag mengandung huruf a, I, n dan m di atas

meja.

b. Siswa diminta untuk meletakkan kartu kata, kartu

kalimat, suku kata yang mereka punyai masing-masin

diatas mejanya.

c. Siswa diminta mengangkat kartu kalimat yang

diucapkan guru.

d. Guru : “ini mama” siswa mencari dan mengangkat

tulisan yang diucapkan guru

e. Guru : memperhatikan siswa sudah betul atau siapa

yang masih salah. Kegiatan dilanjutkan sampai 4

kalimat.

f. Siswa ditugasi mengucapkan/ melafalkan kalimat yang

ditunjukkan guru, satu persatu.

g. Beberapa orang siswa melafalkan kalimat di papan tulis

dengan intonasi yang benar.

h. Siswa satu persatu disuruh mengucapkan kata/ kalimat

yang mengandung hurug a, I, n dan m yang ditunjukkan

guru dengan lafal dan intonasi yang benar.

13

Page 14: PTK SD Kelas I

i. Kegiatan berlangsung sampai semua siswa dapat

mengenal, membedakan, melafalkan fonem-fonem a, I,

n dan m dalam konteks kata-kata baru, kalimat baru.

3) Langkah Akhir

Guru memantapkan penguasaan siswa terhadap materi

yang baru dilaksanakan dengan menunjukkan kata-kata dan

kalimat dalam sintesis baru dari fonem/ huruf yang menjadi

fokus pembelajaran (a, I, n, m) seperti ami, iim, aan, iman,

amin, nanam, ninin. Dalam hal ini guru harus cermat

memperhatikan kemampuan siswa dalam mengenali fonem-

fonem, kata, kalimat serta pelafalan dan intonasi. Perhatikan

lafal dan intonasi yang dicontohkan guru sebagai modal

Alat Bahan dan Sumber

1) Gambar-gambar keluarga, dan kartu kalimat mama, nina,

ima

Nina mama ima

1) Kartu kalimat, kartu kata, suku kata dan huruf a, I, n dan m

c. Tahap Penilaian

1) Penilaian Pengamatan

Penilaian disini sebenarnya sudah dapat dilakukan sejak

awal pembelajaran itu dimulai atau dalam proses. Untuk

memantau kemajuan siswa dalam mengenal, membedakan,

mengucapkan huruf/ fonem yang penekananya pada fonem/

14

Page 15: PTK SD Kelas I

huruf a, I, n, m guru dapat membuat tes berupa tiga samai

lima kalimat sederhana yang mengandung fonem a, I, n, m.

Tes dilakukan secara individual dengan menggunakan tabel

berikut :

No

NamaPengenalan

HurufUcapan/

LafalIntonas

iCatatan

1 Ana Ana [Ana]

2 Ima Ani [Ani]

3 Ani Nina [Nina]

4 Ami Ami [Ami]

2) Penilaian berupa tugas

Siswa ditugasi/ dilatih menuliskan kalimat-kalimat

berikut dengan huruf pisah

a. Ini mama iman

b. Mana mama mimi dan nini

Ini mami aan

2. Menulis

2.1 Pengertian Menulis

Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian aktifitas

yang bersifat fleksibel. Perkembangan menulis permulaan

mengikuti prinsip-prinsip berikut

1. Prinsip Keterulangan, siswa menyadari bahwa dalam

suatu kata bentuk yang sama terjadi berulang-ulang (pola :

kv, kkv atau vk, vkk, dsb)

2. Prinsip Generatif, siswa menyadari bentuk-bentuk tulisan

secara lebih rinci, menggunakan beberapa huruf dalam

15

Page 16: PTK SD Kelas I

kombinasi dan pola yang beragam. Mereka mulai

memperhatikan adanya keteraturan huruf dalam suatu kata.

3. Fleksibilitas, siswa menyadari bahwa suatu tanda secara

fleksibel dapat berubah menjadi tanda yang lain. Dengan

menambahkan tanda-tanda tertentu, huruf I dapat berubah

menjadi huruf T, E, F dsb.

4. Arah Tanda, siswa menyadari bahwa tulisan bersifat linier,

bergerak dari satu huruf ke huruf yang lain sampai

membentuk kata, dari kiri ke kanan, bergerak dari baris

yang satu ke baris yang lain.

2.3 Metode Pengajaran Menulis Permulaan

Dalam buku Petunjuk Pengajaran Membaca dan Menulis

di SD disebutkan langkah-langkah Pengajaran menulis dikelas I

dan II SD yang secara garis besar dapat dikemukakan sebagai

berikut :

1. Pengenalan Huruf

Pengenalan huruf dilakukan melalui langkah-langkah (a)

menyajikan gambar, (b) menyebutkan dan menulis nama

yang terdapat dalam gambar, (c) menggunakan teknik

analisis dan sintetis dan (d) memperkenalkan bentuk-bentuk

huruf

2. Latihan

Kegiatan yang dilakukan (a) memegang pensil dan sikap

duduk, (b) gerakan tangan dalam menulis garis lurus,

16

Page 17: PTK SD Kelas I

setengah lingkaran, (c) mengeblat menggunakan karbon,

kertas tipis, menebalkan tulisan, (d) menghubungkan titik-

titik untuk membentuk huruf dan (e) menatap huruf/ kata

3. Menyalin Tulisan

Kegiatan yang dilakukan menyalin huruf, menyalin kata,

menyalin kalimat dan menyalin bacaan sederhana.

4. Menulis Halus/ Indah

Penulisan ditekankan pada bentuk huruf, ukuran huruf,

tebal-tipis huruf, serta kerapian tulisan

17

Page 18: PTK SD Kelas I

5. Dikte/ Imla

Kegiatan dalam dikte meliputi: siswa menyiapkan alat tulis,

guru mengucapkan kalimat, siswa menulis kalimat yang

diucapkan guru, tulisan siswa dikoreksi oleh temannya dan

siswa membetulkan tulisannya.

6. Melengkapi

Kegiatan yang disarankan meliputi melengkapi dengan

huruf, melengkapi dengan sukukata dan melengkapi dengan

kata.

7. Menulis Nama

Kegiatan menulis nama difokuskan pada penulisan nama

benda, gambar, nama orang, nama binatang dan nama

jalan.

8. Mengarang Sederhana berdasarkan Gambar Seri, Cerita

Sederhana atau Pengalaman Siswa

Sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum mata pelajaran

Bahasa Indonesia 1994, pembelajaran Bahasa Indonesia

menggunakan pendekatan komunikatif dengan pola

penataan bahan secara tematis. Proses belajar mengajarnya

bersifat terpadu dan dilakasanakan dengan cara belajar

siswa aktif

3. Bermain Peran

3.1 Pengertian Bermain PeranMetode sosio drama dan bermain peranan

merupakan dua buah metode mengajar yang mengandung

pengertian yang dapat dikatakan bersama dan karenanya

dalam pelaksanaan sering disilih gantikan. Istilah sosio

drama berasal dari kata sosio = sosial dan drama. Kata

drama adalah konflik kejiwaan, perholakan, clash atau

18

Page 19: PTK SD Kelas I

benturan antara dua orang atau lebih. Sedangkan

bermainan peran berarti memegang fungsi sebagai orang

yang dimainkannya, misalnya berperan sebagai Lurah,

penjudi, nenek tua renta dan sebagainya.

Kedua metode tersebut biasanya disingkat

menjadi metode “sosiodrama” yang merupakan metode

mengajar dengan cara mempertunjukkan kepada siswa

tentang masalah-masalah hubungan sosial, untuk

mencapai tujuan pengajaran tertentu. Masalah hubungan

sosial tersebut didramatisasikan oleh siswa dibawah

pimpinan guru. Melaui metode ini guru ingin mengajarkan

cara-cara bertingkah laku dalam hubungan antara sesama

manusia. Cara yang paling baik untuk memahami nilai

sosiodrama adalah mengalami sendiri sosiodrama,

mengikuti langkah-langkah guru pada saat memimpin

sosiodrama

Guru memberi kesempatan kepada para

pendengar (siswa lain) untuk memberikan pendapat atau

mencari pemechan dengan cara-cara lain, kemudian

diambil kesimpulan.

Dalam diskusi kemungkinan terjadi diskusi yang

seru karena adanya perbedaan pendapat. Timbul

pertanyaan, apakah dalam keadaan yang sebenarnya

mereka juga berani berkata demikian? Sampai dimanakah

manusia dapat mengambil kesimpulan atau keputusan

yang sama apabila dalam situasi yang mencekam.

Permaina peranan ini menimbulkan sejumlah masalah

yang perlu dicamkan oleh para siswa. Perasaan mereka

dapat diperkuat oleh pengalaman yang realistis itu.

19

Page 20: PTK SD Kelas I

Bila metode ini dikendalikan dengan cekatan

guru, banyak manfaat yang dapat dipetik, sebagai metode

cara ini : (1) Dapat mempertinggi perhatian siswa melalui

adegan-adegan, sehingga dapat mempertajam imajinasi,

hal mana tidak selalu terjadi daam metode ceramah atau

diskusi (2) Siswa tidak saja mengerti persoalan sosial

psikologis tetapi mereka juga ikut merasakan perasaan dan

pikiran orang lain bila berhubungan dengan sesama

mausia, seperti halnya penonton film atau sandiwara, yang

ikut hanyut dalam suasana film seperti, ikut menangis

pada adegan sedih, rasa marah, emosi, gembira dan lain

sebagainya (3) Siswa dapat menempatkan diri pada

tempat orang lain dan memperdalam pengertian mereka

tentang orang lain.

Sebaliknya betapapun besar nilai metode ini

ditangan yang kurang bijaksana akan menjadi nihil. Pada

umumnya karena guru sendiri tidak paham akan tujuan

yang dicapai, atau guru memilih metode ini walaupun

sebenarnya kurang tepat untuk tujuan tertentu. Dapat

terjadi guru tidak menyadari pentingnya langkah-langkah

dalam metode ini.

1. Kelebihan Metode Sosiodrama/ Bermain Peran

Kembangkan kreatifitas siswa (dgn peran yg dimainkan

siswa), memupuk kerjasama antara siswa, menumbuhkan

bakat siswa dalam seni drama, siswa lebih memperhatikan

pelajaran karena menghayati sendiri, memupuk keberanian

berpendapat di depan kelas, melatih siswa untuk

menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan dalam

waktu singkat

2. Kekurangan Metode Sosio Drama/ Bermain Peran

20

Page 21: PTK SD Kelas I

Adanya kurang kesungguhan para pemain menyebabkan

tujuan tak tercapai, pendengar (siswa yang tidak berperan)

sering mentertawakan tingkah laku pemain sehingga

merusak suasana.

B. Kerangka penelitian

Hipotesis Tindakan

Kemampuan membaca, menulis permulaan siswa

Kelas I dalam membaca, menulis permulaan dapat

meningkat dengan menggunakan kartu huruf , kartu kata

dengan warna merah, kuning, hijau, biru menggunakan

metode bermain peran.

21

Kondisi Awal GURU :

Belum menggunakan kartu huruf, kata dengan berbagai

warna

SISWA :Hasil Belajar Siswa

Rendah

Siklus I :Menggunakan Metode

Ceramah + Tanya Jawab

GURU :menggunakan kartu huruf, kata berbagai

warna dengan metode bermain peran

Tindakan

Hasil BelajarMembaca & Menulis

permulaan meningkat

Kondisi Akhir

Siklus II :

menggunakan kartu huruf, kata dengan berbagai warna +

bermain peran

Page 22: PTK SD Kelas I

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Jadwal Penelitian

Penelitian ini berlangsung pada bulan Juli sampai

Agustus selama 4 minggu. Selama bulan Juli dan

Agustus dipilih karena waktu tersebut merupakan awal

semester sehingga dapat meninjau kemampuan

membaca dan menulis siswa.

Jadwal penelitian dapat ditampilkan dalam Gantt Chart

berikut ini :

No

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6

1.

2.

3.

4.

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 003 Singgang Bulan.

Karena selama 2 tahun berturut-turut pada SDN ini

selalu dihadapkan pada masalah rendahnya prestasi

22

Page 23: PTK SD Kelas I

belajar siswa pada materi membaca dan menulis

permulaan.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah

seluruh kelas I dan guru kelas yang mengajar di kelas I

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

seluruh siswa kelas I SDN 003 Singgang Bulan dan guru kelas

yang mengajar Kelas I. Data siswa yang diambil berupa tes hasil

belajar, keaktifan siswa dan interaksi antara guru dengan siswa

dalam proses belajar-mengajar serta kegiatan mengajar guru.

D. Perencanaan

Kegiatan yang akan dilakukan dalam perencanaan ini adalah

sebagai berikut

1. Mengetahui kemampuan awal siswa dalam membaca,

menulis permulaan

2. Menyiapkan kartu huruf, kata dengan warna merah,

kuning, hijau dan biru.

3. Menyediakan alat bantu pembelajaran yang diperlukan

dalam kegiatan yang sesuai dengan skenario

pembelajaran (RPP)

4. Mendisain lembaran observasi dan alat evaluasi untuk

melihat pencapaian hasil belajar.

E. Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan

skenario pembelajaran (RPP)

23

Page 24: PTK SD Kelas I

F. Refleksi

Hasil yang didapat dalam pelaksanaan dan observasi

dikumpulkan serta di analisis. Dari hasil analisis dilakukan

refleksi, apakah kegiatan yang dilakukan telah memberikan

pengaruh dalam meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.

Hasil analisis yang dilaksanakan pada tahap ini akan

dipergunakan sebagai acuan merencanakan siklus berikutnya.

G. Jadwal Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 2 (dua) bulan yaitu

Juli dan

Agustus 2011 dengan perincian kegiatan sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan pada Minggu ke-4 Bulan Juli

Kegiatan yang dilakukan adalah :

a. Menyusun skenario (RPP)

b. Menyiapkan lembar observasi

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Melaksanakan perencanaan

b. Memantau dan mengobservasi tindakan yang

dilaksanakan

c. Mengadakan refleksi I

Siklus II dilaksanakan pada Minggu ke-1 Juli dengan

kegiatan :

a. Merancang RPP baru berdasarkan pengalaman Siklus

I

b. Melaksanakan Tindakan Perbaikan

c. Memantau Perbaikan Tindakan

d. Mengevaluasi Hasil Tindakan

e. Mengadakan Refleksi Siklus II

3. Tahap Pelaporan

24

Page 25: PTK SD Kelas I

Tahap pelaporan dilaksanakan pada bulan agustus

pada Minggu Ke-4 dengan kegiatan :

a. Menganalisis hasil penetian dari setiap tahapan

b. Menyusun laporan hasil penelitian, implikasi dan

tindak lanjut jika diperlukan

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Pendidikan Nasional. Pendekatan Kontekstual. 2002

2. Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum Pendidikan Dasar. 2006

3. Departemen Pendidikan Nasional. Pembelajaran Soal Cerita di SD. 2009

4. Ajisman, Drs. Penelitian Tindakan Kelas. Departemen Pendidikan

Nasional. 2005

5. Kasri, khafid.dkk. Buku Baha Indonesia Gemar Membaca Dan Menulis

Penerbit Erlangga. 2004

6. Hartuti, Evie Riene.dkk. Buku Panduan Bahasa Indonesia. Penerbit Intan

Pariwara. 2010

7. Departemen Pendidikan Nasional. Gemar Matematika. 2008

25