bab i pendahuluan - dumaikota.go.id · pelaksanaan tugas dan fungsi dinas tenaga kerja dan...
TRANSCRIPT
Renja Disnakertrans Kota Dumai 1
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Sebagai Kota dengan letak geografis berada di pesisir pantai timur
Sumatera yang memiliki potensi sebagai daerah agraris, industri,
perdagangan, pariwisata dan sebagai wilayah perlintasan masuk dan keluar
ke negara tetangga Malaysia dan Singapura sudah barang tentu tuntutan
akan kebutuhan pelayanan ketenagakerjaan, yang profesional, cepat dan
tanggap sangat diperlukan untuk menghadapi perubahan yang akan terjadi
terutama dalam persaingan global dewasa ini.
Peran strategis yang dimiliki oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kota Dumai dapat disimpulkan antara lain :
1. Sebagai institusi strategis dalam perencanaan ketenagakerjaan daerah,
pemberdayaan dan pembinaan transmigrasi.
2. Sebagai ujung tombak pengentasan kemiskinan melalui penciptaan
lapangan kerja wirausaha mandiri, pembinaan masyarakat produktif,
serta peningkatan kerjasama jejaring sosial masyarakat
3. Sebagai koordinator hubungan industrial dalam menyongsong Kota
Dumai sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Untuk itu diperlukan adanya penyusunan program yang tepat sasaran,
tupoksi yang jelas, sumber daya manusia yang profesional, pemanfaatan
teknologi tepat guna, koordinasi dan pengawasan yang memadai serta
terpenuhinya sumber daya pendanaan.
Perencanaan strategi dibidang ketenagakerjaan, dan transmigrasi
adalah merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk menjawab
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2
tuntutan lingkungan strategi secara global, dengan memanfaatkan sebanyak-
banyaknya pengetahuan antisipasif, mengorganisir secara sistematis upaya-
upaya dalam melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya
melalui umpan balik yang berkelanjutan.
Pada tanggal 11 September 2008 kelembagaan/organisasi Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai telah dikukuhkan dengan
terbitnya Peraturan Daerah nomor 15 tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Teknis, dimana tanggung jawab kelembagaan/
organisasional berkonsentrasi terhadap masalah ketenagakerjaan, dan
transmigrasi.
Selanjutnya pembangunan bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi
menjadi strategis dengan perannya dalam menciptakan lapangan pekerjaaan
di seluruh sektor usaha dan sosial kemasyarakatan.
Reformasi menyeluruh disegala bidang dan pengawasan dari seluruh
komponen masyarakat semakin berkembang, maka pemerintah sebagai
penerima amanah/mandat sangat diperlukan mengantisipasi lebih dini,
dengan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih diantaranya
memberikan pelayanan yang prima, hal tersebut dilaksanakan melalui
berbagai tahap yaitu dengan mengukur perencanaan secara optimal yang
disertai dengan pemantauan, pengendalian serta evaluasi secara
berkesinambungan guna keperluan perencanaan strategik sebagai instrumen
untuk mencapai apa yang telah digariskan.
Sistem akuntabilitas kinerja bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi
yang nantinya merupakan instrumen pertanggungjawaban, SDM dan sumber
daya lainnya agar mampu menjawab tuntutan perkembangan yang demikian
Renja Disnakertrans Kota Dumai 3
pesat akan tetapi tetap dalam tatanan sistem manajemen pembangunan
nasional.
Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi di bidang
ketenagakerjaan dan transmigrasi dirasa perlu melakukan perubahan-
perubahan ke arah perbaikan, perubahan dimaksud disusun dalam suatu
tahapan yang konsisten dan berkelanjutan, hingga dapat meningkatkan
akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil.
Setelah analisis baik internal maupun eksternal dengan berbagai
peluang, tantangan, hambatan maupun ancaman maka dapat disimpulkan
beberapa asumsi terhadap permasalahan bidang ketenagakerjaan dan
transmigrasi Kota Dumai yang menjadi dasar untuk menentukan program dan
kebijakan yang perlu disusun dan diambil. Program dan kebijakan yang telah
disusun dalam perencanaan strategik selanjutnya dijabarkan dalam kegiatan-
kegiatan di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai
dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Pelaksanaannya
dimonitor, dikendalikan dan dievaluasi guna mengetahui tingkat
keberhasilannya melakukan evaluasi kinerja dengan menggunakan indikator.
Indikator kinerja yang ditentukan diantaranya indikator masukan (Input),
indikator keluar (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak
(infact).
Berdasarkan indikator diatas, dapat diukur tingkat keberhasilan
pelaksanaan kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai
melalui tugas pokok dan fungsi serta visi dan misi yang telah disepakati.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 4
II. LANDASAN HUKUM
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis,
desentralitik dan berorientasi pada transformasi serta pemberdayaan
masyarakat melalui pendekatan perencanaan komprehensif Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai, sebagai dasar dan acuan ketentuan
yuridis dan menyusun perencanaan strategis adalah :
1. Undang-undang nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara
( Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, tambahan lemabaran
Negara RI Nomor 4286 )
2. Undang-undang nomor 1 Tahun 2004 tetang perbendaharaan Negara
3. Undang-undang nomor 15 Tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan
dan pertanggung jawaban keuangan Negara ( lembaran Negara RI tahun
2004 nomor 66, tambahan lembaran Negara RI nomor 4400 ).
4. Undang–undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan
pembangunan nasional
5. Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah Daerah
(lembaran Negara RI Tahun 2004 nomor 125, tambahan lembaran RI
Nomor 4437)
6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah ( Lembara Negara RI
Tahun 2004 Nomor 126, tambahan lembaran Negara RI Nomor 4438
7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Renja Disnakertrans Kota Dumai 5
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah
III. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud Penyusunan Perencanaan Strategik Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Dumai :
III.1. Merumuskan program-program strategik dan prioritas serta arah
kebijakan dengan perbaikan sumber daya yang ada sebagai penjabaran
dari visi dan misi dinas.
III.2. Pedoman dalam rangka mencapai visi dan misi Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang telah ditetapkan dan memberikan komitmen terhadap
aktifitas yang dilaksanakan organisasi.
III.3. Merupakan target kualitatif sekaligus sebagai instrumen pengukuran
kinerja yang telah dilakukan.
Tujuan Penyusunan Perencanaan Strategik Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Dumai :
a. Menyediakan pedoman bagi dinas sebagai dasar mengukur kinerja dan
melaksanakan evaluasi kinerja tahunan.
b. Menyediakan acuan bagi dinas dalam menentukan prioritas program dan
kegiatan selama lima tahun.
c. Menjabarkan gambaran kondisi dinas sekarang dalam konstilasi regional
dan nasional serta memahami arah tujuan yang akan dicapai dalam
mewujudkan visi dan misi daerah.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 6
IV. SISTEMATIKA PENULISAN
RENSTRA-SKPD Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai
2011-2015 disusun dengan sistimatika penulisan mengacu pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Adapun sistimatika penulisan RENSTRA-SKPD Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Dumai 2011-2015 adalah sebagai berikut:
Daftar Isi
Bab I
Bab II
Bab III
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Maksud dan tujuan
c. Landasan Hukum
d. Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan
lainnya
e. Sistematika Penulisan
TUGAS DAN FUNGSI SKPD
a. Struktur Organisasi
b. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan
c. Tugas dan Fungsi
d. Hal lain yang dianggap penting
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
a. Kondisi Daerah saat ini
b. Kondisi yang diinginkan dan proyeksi kedepan
Renja Disnakertrans Kota Dumai 7
Bab IV
Bab V
Bab VI
VISI DAN MISI, TUJUAN, SRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi
B. Tujuan
C. Strategi
D. Kebijakan
PROGRAM DAN KEGIATAN
Indikator Kinerja SKPD rogram dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai
Program dan Kegiatan Lintas SKPD
PENUTUP
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Renja Disnakertrans Kota Dumai 8
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas
merumuskan kebijaksanaan, mengkoordinasikan, membina dan
mengendalikan serta melaksanakan kewenangan dibidang
ketenagakerjaan dan transmigrasi.
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, fungsi Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kota Dumai mempunyai fungsi :
a. Pembinaan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program
dibidang ketenagakerjaan dan transmigrasi.
b. Perumusan kebijaksanaan dan pembinaan penempatan tenaga kerja dan
perluasan kerja, pelatihan dan produktivitas tenaga kerja, hubungan
industrial dan persyaratan kerja, pengawasan ketenagakerjaan, pelayanan
sosial dan transmigrasi.
c. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan urusan tata usaha, organisasi
dan tata laksana, kepegawaian, rumah tangga dan perlengkapan.
d. Pengkordinasian kewenangan bidang ketenagakerjaan yang
dikerjasamakan dengan Daerah Kabupaten/Kota lain dan Propinsi;
e. Pembinaan dan pengawasan terhadap Balai Latihan Kerja.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 9
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Pemerintahan, Pembangunan
dan Kemasyarakatan, telah dibentuk perangkat-perangkat daerah diantaranya:
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai yang dibentuk dengan
Peraturan Daerah nomor 15 tahun 2008 tanggal 11 September 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis.
Berdasarkan Perda Nomor 15 tahun 2008 dimaksud jajaran Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai mempunyai struktur sebagai berikut:
1. KEPALA DINAS
2. SEKRETARIAT, terdiri dari :
1. Subbag Administrasi dan Umum
2. Subbag Program Evaluasi dan Pelaporan
3. Subbag Kepegawaian
3. BIDANG PENEMPATAN BURSA KERJA DAN PRODUKTIFITAS TENAGA
KERJA, terdiri dari :
1. Seksi Bursa Kerja
2. Seksi Penempatan Tenaga Kerja
3. Seksi Perluasan dan Kesempatan Kerja
4. BIDANG PENGAWASAN, terdiri dari :
Seksi Pengawasan Norma Kerja
Seksi Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Seksi Syarat Kerja dan Hubungan Industrial
5. BIDANG KETRANSMIGRASIAN, terdiri dari :
Seksi Pembinaan dan Pengembangan Sosial Budaya
Seksi Sarana dan Prasarana
Seksi Bimbingan Penyuluhan , Pengarahan dan Penempatan
6. BIDANG PELATIHAN DAN PRODUKTIFITAS, terdiri dari :
Seksi Penyuluhan dan Pelatihan
Seksi Bimbingan dan Instruktur
Renja Disnakertrans Kota Dumai 10
Seksi Pembinaan Lembaga Latihan Swasta dan Sertifikasi
UNIT PELAKSANAAN TEKNIS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
B. Sumber Daya
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai sampai akhir tahun
2010 tercatat memiliki pegawai sebanyak 41 orang pegawai, terdiri dari 36 orang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 12 orang Tenaga Kerja Sukarela (TKS), dengan
rincian sebagai berikut orang terdiri dari 25 orang berstatus sebagai PNS, 4
orang berstatus honor daerah dan 4 orang berstatus sebagai tenaga sukarela
(TKS)
Tabel 1. Data Jumlah Pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai Menurut Status, Golongan/Ruang dan Tingkat Pendidikan.
NO. STATUS PEGAWAI / GOLONGAN / RUANG
TINGKAT PENDIDIKAN
Jumlah (Orang)
S - 2
(orang)
S – 1 (orang)
D – 3 (orang)
≤ S L A (orang)
A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11
B. 1. 2.
P N S Pembina Utama Muda, IV/c Pembina TK. I, IV/b Pembina, IV/a Penata TK. I, III/d Penata, III/c Penata Muda Tk. I, III/b Penata Muda, III/a Pengatur TK. I, II/d Pengatur, II/c Pengatur Muda Tk.I, II/b Pengatur Muda, II/a
T K S Pemko Dumai Non Pemko Dumai
- 1 1 - 1 - - - - - - - -
- 1 2 4 5 1 5 - - - - 1 4
- - - 1 - - - - 4 - -
1 1
- - - 4 - - - - 1 1 4 - 6
- 2 3 9 6 1 5 - 5 1 4 2 11
JUMLAH TOTAL 3 23 7 16 49
Pada saat RENSTRA SKPD ini disusun, jumlah personalia pada Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai baik berstatus PNS (Pegawai
Negeri Sipil, termasuk Calon Pegawai Negeri Sipil) maupun TKS (Tenaga
Renja Disnakertrans Kota Dumai 11
Kerja Sukarela/Honorer Pemerintah Kota Dumai maupun Non Pemerintah
Kota Dumai) keseluruhannya berjumlah 49 orang.
Rincian jumlah pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kota Dumai menurut Status, Golongan dan Tingkat Pendidikan seperti pada
Table 1.
Sarana dan prasarana penunjang atau perlengkapan yang terdapat
pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai guna mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas dan pekerjaan terdiri dari barang habis pakai
dan barang inventaris.
C. Kinerja Pelayanan
Beberapa hal lain yang dinilai dan dipandang penting dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota
Dumai dalam kurun waktu 2011-2015 yang berkaitan dengan RENSTRA SKPD
ini, adalah sebagai berikut:
1. Fungsionalisasi dan optimalisasi BLK Kota Dumai serta upaya mengenai
peningkatan produktivitas masyarakat Kota Dumai untuk tidak menjadi
“penonton di rumah sendiri”.
2. Peningkatan produktivitas masyarakat dan stabilitas kondisi dan
ketersediaan lapangan kerja.
3. Penyusunan dan pengembangan Perencanaan Tenaga Kerja
Daerah.
Seiring dengan kemajuan pembangunan di bidang ketenagakerjaan
dan ketransmigrasian yang telah dicapai dalam kurun waktu lima tahun
terakhir, ternyata masih ada isu-isu ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian yang belum terselesaikan.
Memasuki pembangunan tahun 2011-2015, pembangunan di bidang
ketenagakerjaan diperkirakan masih diwarnai permasalahan, antara lain:
Renja Disnakertrans Kota Dumai 12
1) Tingginya tingkat pengangguran;
2) Rendahnya perluasan kesempatan kerja;
3) Rendahnya kompetensi dan produktivitas tenaga kerja;
4) Belum kondusifnya kondisi hubungan industrial.
1. Bidang Ketenagakerjaan
Fungsi tenaga kerja dalam pembangunan daerah sangat strategis,
selain sebagai obyek juga sekaligus sebagai subyek pembangunan yang
berperan secara langsung dalam proses pembangunan, terutama dalam
hal menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan hidup
layak dan mensejahterakan masyarakat.
Kondisi ketenagakerjaan Kota Dumai dalam periode tahun 2005 -
2010 secara umum menunjukkan adanya perbaikan, yang terlihat
dengan semakin meningkatnya angkatan kerja yang bekerja dan
menurunnya jumlah pengangguran serta tingkat pengangguran terbuka
(Tabel 2). Jumlah angkatan kerja meningkat dari 83.334 orang orang
pada tahun 2005 menjadi 116.293 orang pada tahun 2010. Sedangkan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat dari 55,83% pada
tahun 2005 menjadi 63,97% pada tahun 2010. Peningkatan TPAK
menunjukkan bahwa penduduk usia kerja yang masuk dalam kategori
angkatan kerja secara proporsional bertambah. Hal ini dikarenakan
sebagian dari mereka telah memasuki usia kerja dan tidak melanjutkan
pendidikannya. Selanjutnya jumlah orang yang bekerja mengalami
kenaikan dari 94,95 orang pada tahun 2005 menjadi 77.251 orang pada
tahun 2010. Sedangkan setengah penganggur meningkat dari 29,62 orang
pada tahun 2005 , menjadi 31,36 orang pada tahun 2010.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 13
Tabel 2 : Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan
Februari 2005- Februari 2009 (Orang) No. Kegiatan Utama 2005 2010 1 Penduduk 15+ 149.270 178.581 2 Angkatan Kerja 83.334 116.293 3 Bekerja 72.734 4 Penganggur 39.042 5 Bukan Angkatan Kerja 146.197 6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 55,83 65,12
Sumber: Diolah dari data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Dumai
Pada akhir tahun 2010 tercatat penduduk Kota Dumai sebanyak
262.492 jiwa yang terdiri 136.800 jiwa laki-laki dan 125.690 jiwa perempuan.
Penduduk Usia Kerja (15 tahun) ke atas pada tahun 2010 sebanyak 181.787
jiwa, komposisi tenaga kerja menurut tingkat pendidikan, di Kota Dumai
masih menunjukkan tingkat pendidikan tenaga kerja relatif pada tingkat
SLTA, pada umumnya yang terbesar pada tingkat SD, SLTP, dan SLTA,
sedangkan tingkat akademi dan perguruan tinggi belum begitu besar (Tabel
3).
Tabel 3 :
Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir (Orang)
No. Pendidikan 2010 % 1 Belum Sekolah 63.974 24,37 2 Tidak Tamat SD 32.153 12,25 3 SD 48.431 18,45 4 SLTP 35.014 13,34 5 SLTA 61.956 23,60 6 Diploma II 1.796 0,68
Renja Disnakertrans Kota Dumai 14
7 Diploma III 4.953 1,89 8 Strata I 8.222 3,13 9 Strata II 313 0,12 10 Strata III 17 0.01
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Dumai
Jumlah angkatan kerja pada akhir tahun 2010 sebanyak 116.293 jiwa,
dari seluruh angkatan kerja yang ada bisa dilihat yang terbesar pada
kelompok umur 25-29 tahun dan yang terkecil pada kelompok umur 60-64
tahun.
Dari tingkat pendidikan, yang terbesar pada tingkat SLTA umum, yaitu
tercatat sebanyak 61.956 Jiwa (23,6%).
Kebutuhan Tenaga Kerja salah satu bagian penting dalam
perencanaan pengembangan sumber daya manusia ( SDM ) adalah perkiraan
terhadap besarnya kebutuhan tenaga kerja pada sektor–sektor ekonomi baik
jangka pendek, menengah, maupun panjang. Perkiraan kebutuhan Tenaga
Kerja tidak saja menyangkut jumlah yang dibutuhkan pada masing-masing
sektor, tetapi juga kualitas pendidikan/kesehatan dan jenis-jenis pekerjaan,
perkiraan kebutuhan tenaga kerja ini sangat berguna sebagai masukan dan
evaluasi bagi perencanaan pendidikan dan latihan, sehingga tenaga kerja
keluaran pendidikan dan latihan yang diprogramkan pemerintah nantinya
benar-benar dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja yang tersedia.
Kesempatan kerja diperkirakan pada awal tahun 2010 tercatat
sejumlah 66.506 jiwa dan kelompok golongan umur yang terbesar berada
pada kelompok umur : 25-29 Tahun dan yang terkecil kelompok umur 55-65
tahun.
Kesempatan kerja menurut lapangan usaha pada awal tahun 2005
pada sektor perkebunan cukup memberikan kesempatan yang besar.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 15
Diperkirakan sektor kunci Kota Dumai berada pada sektor perdagangan,
pertanian, perhubungan dan jasa, kesempatan kerja ditinjau dari jenis
jabatan dan status pekerjaan utama.
2. Bidang Transmigrasi
Bidang Transmigrasi mempunyai tugas menyelenggarakan urusan,
pekerjaan, dan kegiatan dibidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial serta
Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pelayanan Sosial.
Kompleksnya masalah transmigrasi Kota Dumai, karena belum
optimalnya koordinasi lintas SKPD yang menangani masalah ini, misalnya
bidang pertanian, pendidikan, dan kesehatan.
D.Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Kota Dumai adalah salah satu Kabupaten/Kota di Propinsi Riau yang
dibentuk dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1999.
Kota Dumai terdiri dari 5 (lima) kecamatan dan 33 (tiga puluh tiga)
Kelurahan, antara lain :
Kecamatan Dumai Timur (9 kelurahan)
Kecamatan Dumai Barat (10 kelurahan)
Kecamatan Bukit Kapur (4 kelurahan)
Kecamatan Sungai Sembilan (5 kelurahan)
Kecamatan Medang Kampai (4 kelurahan).
Secara geografis Kota Dumai berada pada posisi antara 101°23’37” -
101°08’13” BT dan 1°23’23” - 1°24’23” LU, dengan luas wilayah Kota
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1999
Renja Disnakertrans Kota Dumai 16
adalah seluas 1.727,38 Km2, sedangkan berdasarkan Peta Bakorsurtanal
yaitu seluas 2.308,60 Km2 .
Secara administratif Kota Dumai berbatasan dengan :
- Sebelah Utara : Selat Rupat
- Sebelah Timur : Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis
- Sebelah Selatan : Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis
- Sebelah Barat : Kec. Tanah Putih dan Kec. Bangko
Kab. Rokan Hilir.
Luas Wilayah Administratif Kota Dumai
Kota Dumai sangat dipengaruhi oleh sifat iklim laut, akan tetapi
kecepatan angin yang bertiup rata-rata berkisar anatara 6 – 7 knot per jam.
Musim hujan berlangsung pada bulan September hingga bulan Pebruari,
sedangkan musim kering atau kemarau berlangsung pada bulan Maret
hingga bulan Agustus dengan curah hujan berkisar antara 1.500 mm sampai
dengan 2.600 mm dan jumlah hari hujan sebanyak 75 sampai dengan 130
hari hujan per tahun. Suhu rata-rata Kota Dumai adalah berkisar antara
28°C - 32°C dengan tingkat kelembaban antara 82 – 84 persen.
Kondisi topografi Kota Dumai termasuk ke dalam daerah yang datar
dengan kemiringan lereng 0 - < 3 persen dan pada sebelah Utara Kota
Dumai umumnya merupakan dataran yang landai dan menuju arah Selatan
Renja Disnakertrans Kota Dumai 17
kondisinya semakin bergelombang. Sungai yang terdapat di Kota Dumai baik
sungai besar maupun kecil berjumlah 16 buah dengan total panjang sungai
keseluruhan sekitar 222 Km. Kesemua sungai-sungai ini bermuara di pantai
Timur Kota Dumai atau di Selat Rupat dan Selat Malaka yang merupakanjalur
lalu lintas perdagangan international.
Sebagai salah satu kelengkapan Pemerintah Kota Dumai, Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai berfungsi sebagai institusi teknis dengan
mandat menata, mengelola, mengendalikan dan mengawasi seluruh potensi
dan sumber daya ketenagakerjaan dan Transmigrasi.
Berkaitan dengan otonomi daerah, dilatarbelakangi terjadinya
perubahan yang mendasar pada tataran ketatanegaraan kita adalah lahirnya
Undang-Undang No. 22 tahun 1999 sebagai buah reformasi pemerintahan
dan belakangan ini Undang-Undang tersebut telah direvisi melalui perobahan
melalui Undang-Undang No. 32 tahun 2004 yang menekankan kepada
otonomi yang lebih luas kepada daerah. Dengan otonomi daerah, dimana
kepada daerah diberikan kewenangan yang lebih luas dalam mengelola dan
mengembangkan potensi yang ada untuk mengwujudkan kemakmuran yang
lebih merata bagi rakyat di daerahnya.
Pelaksanaan Otonomi Daerah di bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian juga telah terjadi perubahan yang sangat mendasar.
Terutama tentang issue tenaga kerja tempatan yang terkesan kurang
mendapatkan porsi dalam memperoleh peluang kerja yang ada menjadi issue
hangat yang diperbincangkan banyak kalangan. Dalam Kerangka Otonomi
Daerah tersebut, maka timbul berbagai pemikiran untuk mengangkat tenaga
kerja tempatan agar setara dengan tenaga kerja lainnya melalui program
yang langsung berkaitan dengan tenaga kerja seperti dari segi keterampilan,
kesempatan kerja, kesejahteraan serta perlindungannya.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 18
Untuk diketahui banyak dari kalangan pemerintahan didaerah sangat
berkeinginan agar tenaga kerja tempatan diberi semacam perlindungan atau
“proteksi” agar mereka mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar,
sementara dikalangan yang lain beranggapan bahwa persaingan tidak perlu
dibendung dengan perlindungan atau proteksi, tetapi cukup dengan
pemberdayaan tenaga kerja tempatan sehingga mereka itu untuk mampu
bersaing dengan tenaga kerja dari luar.
Sejalan dengan itu kurun waktu yang begitu cepat berlalu kita telah
memasuki era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dirasakan sangat begitu cepat serta globalisasi ekonomi dan perdagangan
bebas yang merambah dunia usaha telah mendorong dan menciptakan
transformasi yang mendasar dalam kehidupan manusia dan hubungan antar
bangsa di dunia, khususnya telah memacu perubahan struktur ekonomi dan
industri yang secara otomatis akan merubah struktur kebutuhan akan tenaga
kerja baik jenis maupun kualifikasinya yang cendrung mengarah kepada
kompetensi yang semakin tinggi. Hal ini disatu sisi menguntungkan karena
akan membuka peluang besar untuk meningkatkan eksport kita, dilain pihak
akan membawa tantangan karena kita harus membuka pasar bagi import dari
negara lain, terutama masuknya tenaga kerja asing yang kualitasnya saat ini
lebih unggul. Oleh karena itu globalisasi ekonomi dunia dan penyatuan blok-
blok perdagangan akan dapat membawa kesulitan bagi kita jika kita tidak
mampu bersaing, jika kita mampu bersaing maka globalisasi tersebut justru
dapat dimanfaatkan bila kita mampu bersaing dengan negara lain.
Untuk diketahui bahwa Kota Dumai yang merupakan daerah yang
tumbuh cepat dan berkembang sejalan dengan roda perekonomian Provinsi
Riau dan nasional dan secara georafis akan langsung berhadapan dengan
negara tetangga terutama dari segi sumber daya manusianya atau tenaga
Renja Disnakertrans Kota Dumai 19
kerjanya. Kita akui dan kita sadari bahwa posisi SDM Kota Dumai belum
sepenuhnya siap menghadapi perubahan dunia kerja yang sangat cepat
karena kemajuan ilimu pengetahuan dan teknologi sehingga terjadi tingkat
persaingan yang sangat ketat bagi masing-masing negara.
Kita menyadari bahwa untuk membangun ekonomi, khususnya
pengembangan dan peningkatan kualitas dari Sumber Daya Manusia nya
masih memerlukan bantuan dan Dana yang cukup besar baik memalui dana
APBD maupun APBN serta sumber dana lainnya. Agar tercapai hal tersebut
diatas, maka dalam pengembangan dan pembangunan disektor tenaga kerja
dan transmigrasi perlu di miliki Perencanaan Tenaga Kerja melalui
penyempurnaan program kerja yang tertuang dalam Rencana Strategis SKPD
untuk masa 5 tahun pemerintahan walikota yang baru sebagai acuan dalam
penyusunan rencana pembangunan di sektor tenaga kerja dan transmigrasi
secara komprehensif dan holistik dengan keberpihakan kepada kepentingan
tenaga kerja tempatan dan disamping itu kita tetap memberikan iklim
persaingan yang sehat dalam memperoleh peluang kerja yang ada. Dalam
kaitan ini pemberdayaan tenaga kerja tempatan perlu dirumuskan ke dalam
suatu kebijakan oleh pemerintah daerah Kota Dumai baik dilingkup
pemerintahan maupun di masing-masing satuan kerja perangkat daerah
(SKPD) Kota Dumai secara menyeluruh dan konsepsional, sehingga secara
simultan merujuk dan menjiwai pelaksanaan Otonomi Daerah dengan tetap
memelihara iklim persaingan yang sehat. Dengan kerangka disebut diatas,
diharapkan tenaga kerja tempatan mampu tumbuh dan berkembang sesuai
dengan tuntutan kualifikasi dunia kerja yang semakin kompetitif yang dituntut
untuk mampu mengambil porsi dalam persaingan baik lokal, nasional,
regional maupun internasional yang sejalan dengan Program Pembangunan
dari Pemerintah Baru melalui Walikota yang baru untuk priode Tahun 2011
sampai 2015.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 20
Kota Dumai memiliki potensi Sumber Daya Alam yang sangat besar,
Secara garis besar meliputi :
1. Adalah Letak Strategis Kota Dumai yang berdekatan dengan jalur
pelayaran internasional, pusat perdagangan dunia, dan berdekatan
dengan negara tetangga yang lebih maju (Malaysia). Posisi Kota Dumai
yang berdekatan dengan negara Malaysia telah memberi multiplayer
effect yang sangat besar dalam bidang perdagangan dan nantinya akan
membawa dampak untuk perkembangan pariwisata.
2. Kota Dumai sebagai daerah pelabuhan, perdagangan, tourisme dan
industri yang memberikan kontribusi yang cukup besar bagi Kota Dumai.
Potensi tersebut dapat ditingkatkan lagi dengan dijadikannya Kota Dumai
sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ).
3. Perkebunan kelapa sawit baik sebagai perkebunan inti maupun plasma
yang saat ini merupakan perkebunan sawit terluas di Indonesia.
Sedangkan Kota Dumai adalah berdirinya industri pengolahan kelapa sawit
(CPO),
4. Potensi Sumber daya Perairan yang dapat dijadikan kawasan perikanan
baik perikanan tangkap maupun perikanan budi daya perikanan dan
rumput laut serta hasil lainnya.
5. Tumbuhnya kawasan industri dan atau perdagangan di sekitar daerah
tetangga yang menjadikan Kota Dumai sebagai daerah pelabuhan laut ke
luar negeri, yang akan dapat menyerap tenaga kerja dan lapangan usaha
yang cukup besar.
6. Potensi pariwisata cukup besar, banyak yang belum dikelola secara baik
dan lokasinya tersebar serta belum didukung assesibilitas yang memadai.
7. Penduduk Kota Dumai yang beraneka ragam latar belakang etnisnya,
pada satu sisi merupakan kekayaan cultural, yang bila dimenej dengan
baik akan bersinergi untuk menghasilkan potensi pembangunan yang
lebih besar, tetapi pada sisi lain juga rawan konflik.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 21
8. Jumlah penduduk Kota Dumai pada tahun 2010 (per Oktober) sebanyak
262.492 jiwa yang terdiri 136.800 jiwa laki-laki dan 125.690 jiwa
perempuan dan angkatan kerja berjumlah 116.293 jiwa.
9. Kesempatan Kerja atau orang yang bekerja pada tahun 2010 (per
Oktober) sebesar 72.734 orang, dan jika dibandingkan antara angkatan
kerja dengan jumlah orang yang bekerja pada tahun 2010 (per Oktober)
sebesar 116.293 orang. Dengan demikian terdapat jumlah penganggur
pada tahun 2010 (per Oktober) sebesar 39.042 orang. Jumlah
penganggur yang cukup besar tersebut perlu menjadi perhatian kita untuk
di tanggulangi secara terencana dan bersama.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 22
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
I. Bidang Ketenagakerjaan
1. Tenaga kerja tempatan / lokal kurang siap menghadapi persaingan
dalam pasar kerja karena :
a. Pendidikan dan Ketrampilan masih rendah, menurut data keadaan
Angkatan Kerja di Kota Dumai Tahun 2010 ini masih didominasi oleh
yang berpendidikan SD, disusul tingkat SMTA, dan sedangkan tingkat
Diploma sampai Sarjana sebesar masih kecil jumlahnya. Hal ini akan
menimbulkan kesan kalah sebelum bertanding cukup memberikan
warna bagi tenaga kerja didaerah ini untuk bersaing dengan tenaga
kerja dari luar. Keberpihakan terhadap tenaga kerja tempatan perlu,
tetapi harus disikapi secara proposional dengan tetap memper-
timbangkan aspek persaingan yang sehat.
b. Etos dan Etika Kerja Rendah.
Yang tak kalah pentingya adanya issue etos kerja yang masih rendah,
hal ini barangkali disebabkan oleh kebiasaan sebagian penduduk
dengan pola bekerja santai dan bekerja di bidang yang tidak ketat
dengan jadwal kerja serta pembagian kerja. Kebiasaan tersebut bila
dibawa ke dunia kerja yang menuntut pola, kedisiplinan, dan
kecermatan tertentu, maka kebiasaan kerja tersebut tidak sesuai lagi
dengan tuntutan yang ada, sehingga ada kesan etos kerja mereka
rendah. Kebiasaan bekerja bebas dengan penghasilan yang memadai,
serta banyaknya alternatif sumber penghidupan untuk memilih
Renja Disnakertrans Kota Dumai 23
lapangan kerja, membentuk etos dan etika kerja dengan standar
subyektif, dan sulitnya memilih lapangan kerja lainnya sehingga ketika
dihadapkan ke dalam pola kerja normatif dengan tuntutan etos dan
etika tertentu muncul kesenjangan.
Melalui transformasi sikap mental kerja yang berpola normatif
tersebut tidak bisa berlangsung singkat, sehingga masih sering
dijumpai adanya “mismatch” antara etos dan etika kerja yang dimiliki
dengan tuntutan etos dan etika di dunia kerja yang ada. Akibatnya
tenaga kerja merasa banyak aturan kerja yang memberatkan, pada
sisi lain user menganggap tenaga kerja yang tersedia tidak sesuai
dengan kualifikasi yang diperlukan, sehingga ada kecenderungan
preferensi user mencari tenaga kerja dari luar yang dalam banyak
aspek menurutnya lebih menguntungkan.
c. Dari Sumber Daya Alam yang melimpah yang menyebabkan sifat
manja. Tuhan mengkaruniai sumber daya alam kepada manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Terdapat hubungan antara
ketersediaan sumber daya alam dengan kehidupan manusia. Alam
yang menyediakan sumber daya terbatas menyebabkan tantangan
hidup yang tinggi, sehingga manusia akan mengerahkan segala daya
untuk bisa survive, sebaliknya alam yang menyediakan sumber daya
melimpah bisa jadi justru menyebabkan manusia menjadi lengah, lalai
dan manja, sehingga kurang memiliki survivalship untuk
meningkatkan kinerja pribadinya.
d. Kendala kultural untuk memasuki pekerjaan tertentu.
Ada semacam feodelisme kerja bagi calon tenaga kerja. Preferensi
dalam memilih pekerjaan menyebabkan masa menunggu (waiting
periode) pekerjaan menjadi panjang. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh PPKK UNRI beberapa tahun yang lalu menunjukkan bahwa
waiting periode lulusan Perguruan Tinggi rata-rata 2,5 tahun. Dalam
persaingan yang semakin ketat dewasa ini diperkirakan masa tunggu
Renja Disnakertrans Kota Dumai 24
semakin meningkat. Untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu masih ada
kendala kultural untuk memasukinya. Misalnya sektor pariwisata yang
merupakan salah satu andalan dalam penyerapan tenaga kerja,
ternyata masih banyak orang tua dan atau calon tenaga kerja yang
berpandangan minor terhadap sektor ini, sehingga kurang berminat
untuk memasukinya, sehingga walaupun peluang kerja cukup luas,
namun tingkat partisipasinya rendah, disamping sektor pariwisata
sejak terbentuknya Kota Dumai pada tanggal 20 april 1999 yang
sebelumnya menjadi kota admistratif (kotif) maka sektor ini tidak lagi
menjadi kendala lagi oleh pemerintah Kota Dumai, dan justru akan
menjadi peluang yang dapat direbut oleh Kota Dumai yang memiliki
geografis yang cukup mendukung.
2. Perusahaan yang beroperasi di Kota Dumai kebanyakan merupakan Kantor
Cabang (Branch), sehingga :
a. Rekrut tenaga kerja sering di drop dari Kantor Pusat.
Pengadaan tenaga kerja di Kantor Cabang untuk level pendidikan
tertentu (biasanya Sarjana) dilakukan Kantor Pusat, bahkan untuk
tenaga kasar juga tidak jarang diangkut dari tempat domisilinya
Kantor Pusat. Hal ini tentu akan mengurangi peluang tenaga kerja
tempatan untuk mengisinya.
b. Kantor Cabang sangat terbatas dalam pengambilan keputusan.
Kewenangan Kantor Cabang sangat terbatas, sehingga kebijakan
hampir seluruhnya diatur oleh Kantor Pusat. Konsekuensinya, Kantor
Cabang sangat terbatas dalam memberikan kontribusi terhadap
tenaga kerja tempatan.
3. Kepedulian perusahaan terhadap Program Community Social
Responsibility (CSR) masih rendah. Mereka lebih terkosentrasi pada
motif-motif ekonomi, sehingga program CSR terabaikan. Program CSR
sekarang ada kesan “terpaksa dilakukan” baru setelah derasnya tuntutan
reformasi dewasa ini, sehingga program CSR yang ada lebih bersifat
Renja Disnakertrans Kota Dumai 25
sebagai upaya meredam gejolak daripada ketulusan untuk memajukan
tenaga kerja tempatan.
4. Saat ini tuntutan dunia kerja mengacu pada kompetensi, dalam
kenyataan masih terdapat Missmatch antara lulusan dengan tuntutan
dunia kerja. Hal tersebut diduga karena muatan kurikulum yang kurang
responsive dan cenderung selalu ketinggalan dengan tuntutan dunia
kerja, lebih-lebih bila dikaitkan dengan pusat perekonomian yang padat
modal dan padat teknologi. Akibatnya out put pendidikan dipandang
tidak siap memasuki dunia kerja.
5. Kota Dumai khususnya dan Propinsi Riau pada umumnya yang
berbatasan dengan negara tetangga terikat dengan berbagai kerja sama
yang dilaksanakan seperti IMS-GT, IMT–GT, Sosek MALINDO
menyebabkan persaingan bukan saja bersifat nasional dan regional tetapi
juga internasional, sehingga dengan beberapa permasalahan tersebut
akan semakin memperlebar kesenjangan kualifikasi tenaga kerja.
6. Informasi peluang kerja yang belum terbuka luas.
Ada kecendrungan rekrutmen karyawan di kalangan industri kurang
diumumkan secara terbuka. Beberapa kemungkinan rekruitmen pegawai
dilakukan contact persons secara internal, biro jasa tenaga kerja atau
diumumkan melalui Dinas Tenaga Kerja setempat. Rekruitmen dengan
contact person masih dianggap memiliki kelebihan dibandingkan dengan
sistem lainnya, sehingga informasi peluang kerja kurang menjangkau
khalayak yang lebih luas. Kendati telah dilaksana expo tentang pasar
kerja namun belum banyak memberi dampak terhadap perluasan kerja.
7. Dalam Program pemagangan untuk mendukung penyiapan tenaga kerja
yang siap pakai masih relatif kecil baik dilihat dari sisi kuantitas maupun
kualitasnya. Beberapa kelemahan permagangan antara lain:
a). Lembaga pengirim magang kurang memiliki program dan sasaran
yang jelas dari kegiatan magang, sehingga magang masih sering
dianggap sekedar memenuhi tuntutan kurikulum.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 26
b). Penyiapan dan kesiapan peserta magang sering masih belum
maksimal, sehingga pelaksanaan magang tidak efektif dan efisien.
c). Bagi dunia kerja, pemagangan sering masih dianggap sebagai
beban dan mengurangi produktivitas, sehingga magang belum dapat
diterima secara penuh.
d). Dengan berbagai alasan (seperti rahasia perusahaan, kelebihan
karyawan, tidak ada program dll) job description dan materi magang
sering tidak sesuai dengan yang diperlukan pemagang, sehingga sasaran
permagangan tidak tercapai.
8. Saat ini masih rendahnya jiwa kewirausahaan (enterpre-neurship) di
kalangan masyarakat pada umumnya dan penduduk usia kerja pada
umumnya. Feodalisme kerja, warisan sikap yang ditanamkan penjajah,
pencari kerja lebih cenderung menjadi pegawai, sehingga jiwa
enterpreneurnya rendah. Padahal dengan berbagai alasan, enterpreneur
sekarang ini bukan hanya sebagai alternatif, tetapi sudah menjadi
kebutuhan.
9. Kota Dumai Sebagai daerah transit TKI dan penampung TKI deportasian,
lebih banyak sebagai penerima dampak negatif dari pada manfaat
pengiriman TKI. Akibatnya berbagai dampak negatif baik di bidang
ketenaga kerjaan, bidang sosial ataupun keamanan menambah beban
ketenaga kerjaan Kota Dumai. Hal tersebut masih ditambah dengan
pendatang dari Propinsi tetangga maupun Provinsi di luar sumatera.
10. Sebagai daerah yang sedang membangun membawa dampak Migrasi
masuk yang cukup tinggi, terutama di kawasan-kawasan pengembangan
di Kota Dumai untuk sektor industri, perdagangan, perhubungan dan
pariwisata, selain menambah persaingan pencari kerja juga menimbulkan
Renja Disnakertrans Kota Dumai 27
kerawanan di bidang kesempatan kerja, perumahan, dan masalah sosial
lainnya.
11. Eksploatasi sumber daya alam masih kurang memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja tempatan dan
kesejahteraan masyarakat terutama mereka yang berada disekitar lokasi
dan pada umumnya keberadaan perusahaan masih sangat kurang
memberdayakan tenaga kerja tempatan.
12. UU No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Dengan
diberlakukannya UU tersebut telah banyak berdiri serikat pekerja/buruh
dalam hal ini muncul pula issue kebebasan berserikat dan kebebasan
menyampaikan pendapat dikalangan pekerja/buruh, berdampak terhadap
masalah Hubungan Kerja/ Perburuhan di Kota Dumai. Dampak kongkrit
yang dapat dirasakan antara lain adalah maraknya kasus mogok kerja
dan unjuk rasa diberbagai tempat dan hal ini menuntut untuk segera
ditangani secara serius dan profesional apabila tidak akan dikhawatirkan
berdampak terhadap stabilitas daerah dan dapat mengganggu
pertumbuhan ekonomi Kota Dumai
II. Bidang Ketransmigrasian
Di bidang ketransmigrasian, isu-isu yang diperkirakan masih mewarnai
dinamika lima tahun ke depan adalah:
1. Adanya kesenjangan pembangunan wilayah transmigrasi karena
terbatasnya aksesibilitas;
2. Rendahnya kualitas kesejahteraan warga tranmigrasi, terutama disebabkan
belum tuntasnya masalah lahan produksi ;
3. Belum terintegrasi dan terkoordinasikannya program-program lintas
sektor dalam pembangunan kawasan transmigrasi.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 28
B. Penentuan Isu-isu
Guna mencari akar persoalan dari berbagai masalah yang tengah
dihadapi, sekaligus merupakan tugas yang diemban oleh institusi ini maka perlu
dilakukan upaya-upaya pencermatan terhadap aspek lingkungan internal dan
eksternal
Pencermatan aspek lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui sisi
kekuatan atau potensi (Strenght) untuk diperbanyak dan dikembangkan
sedangkan kelemahan atau hambatan (Weakness) perlu untuk dibenahi atau
diperbaiki. Aspek lingkungan eksternal dicermati untuk mengetahui sisi peluang
atau kecendrungan (Oportunity ) yang perlu dimanfaatkan atau diisi, sedangkan
tantangan (Threats) sesuatu yang perlu dijawab.
Kemudian hasil dari upaya pencermatan lingkungan ekternal dan
internal digunakan sebagai bahan dasar untuk memformulasikan persoalan
utama guna dicarikan strategi pemecahan yang sifatnya sinergis dan
komprehensip.
LINGKUNGAN INTERNAL
Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
Kekuatan :
1. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai secara organisatoris
didukung oleh struktur organisasi dan jumlah pegawai yang memadai.
2. Dana Operasional memadai
3. Sarana dan prasarana cukup memadai untuk dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat
4. Rencana kerja terarah dan terpadu
Renja Disnakertrans Kota Dumai 29
5. Tersedianya Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
6. Kebijakan Pemerintah Kota Dumai
7. Adanya dukungan pimpinan
Kelemahan :
1. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kota Dumai belum memadai.
2. Pelayanan belum sepenuhnya memuaskan masyarakat disebabkan kurang
koordinasi
3. Ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi belum
dimanfaatkan secara optimal untuk membantu membuat perencanaan dan
pemecahan masalah.
4. Tenaga Pengawas/Teknis Ketenagakerjaan terbatas
LINKUNGAN EKSTERNAL
Peluang ( Optimal )
1. Tersedianya potensi lapangan kerja
2. Komitmen pemerintah tinggi
3. Adanya Balai Latihan Kerja
4. Adanya Lembaga Latihan Kerja Swasta
5. Asosiasi dan serikat dibidang ketenagakerjaan
6. Investor menanamkan modalnya
7. Stabilitas keamanan kondusif
Tantangan / Ancaman
1. Krisis politik
2. Krisis Ekonomi yang masih melanda Indonesia dan belum terlihat tanda
akan berkahir
3. Persaingan mutu tenaga kerja
4. Dana kurang untuk pengembangan investasi
Renja Disnakertrans Kota Dumai 30
5. Adanya unjuk rasa dan pemogokan
6. Terbatasnya jumlah lowongan kerja
7. Banyaknya Kasus PHK/PHI
8. Meningkatnya jumlah angkatan kerja
KAJIAN MANAJEMEN STRATEGIK
Dalam renstra ini telah digambarkan dan diuraikan tentang visi dan misi,
mulai dari kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal, berupa kekuatan
(STRENGTH) , Kelemahan (WEAKNESS) ,Peluang (OPPURTUNITY) dan
tantangan ( THREATS ) dalam rangka mewujudkan visi tersebut dari kajian
linkungan strategik diatas ( ALI dan ALE ) dapat disusun kedalam bentuk matrik
sebagai berikut :
MATRIK ANALISA LINGKUNGAN INTERNAL DAN ANALISA LINKUNGAN EKSTERNAL
KEKUATAN ( STRENGTH ) KELEMAHAN ( WEAKNESS) A L I
1. Jumlah Pegawai yang
memadai 2. Dana Operasional memadai 3. Sarana prasarana memadai 4. Perda No.10 Tahun 2004
i. Kualitas Pegawai rendah ii. Koordinasi lemah iii. Ilmu pengetahuan ,
teknologi belum dimanfaatkan optimal
iv. Masih kurangnya pengawas ketenagakerjaan
PELUANG (OPPORTUNITY) TANTANGAN ( THREATS ) A L E
1. Tersedianya potensi
lapangan kerja 2. Komitmen Pemerintah Kota
Dumai Tinggi 3. Adanya Mitra Kerja
(Lembaga Latihan Kerja) Pemerintah /Swasta
4. Asosiasi/Serikat di bidang ketenagakerjaan
1. Krisis Politik 2. Krisis Ekonomi 3. Persaingan mutu tenaga
kerja/ mutu rendah 4. Dana Investasi kurang
Renja Disnakertrans Kota Dumai 31
Setelah kajian identifikasi yang dilakukan terhadap ALI dan ALE diatas
maka dirumuskan faktor-faktor utama yang sangat berpengaruh melalui
pembobotan dan dilakukan rating dengan dinilai 1 s/d 4 jumlah bobot seluruh
faktor internal dan eksternal masing-masing 100 sebagai berikut :
ANALISA LINGKUNGAN INTEERNAL ( ALI )
No Komponen BOBOT RATING
SCORE
BOBOT
RATING
PERIORITAS
I
II
Kekuatan / Strength (S)
1.Jumlah Pegawai yang
memadai
2.Dana Operasional
memadai
3.Sarana dan Prasarana
memadai
4.Perda No.5 Tahun 2001
Kelemahan/Weakness (W)
1.Kualitas Pegawai rendah
2.Koordinasi lemah
3.Ilmu pengetahuan dan
Teknologi belum
dimanfaatkan optimal
20
10
10
20
20
10
20
3
4
3
4
4
2
3
60
40
30
80
80
20
30
II
III
IV
I
I
III
II
100
ANALISA LINGKUNGAN EKTERNAL ( ALE )
No Komponen BOBOT RATI
NG
SCORE
BOBOT
RATING
PERIORITAS
Renja Disnakertrans Kota Dumai 32
I
II
Peluang Optimal
1.Tersedianya potensi
lapangan
2.Komitmen Pemerintah
Kota Dumai Tinggi
3.Adanya mitra kerja
lembaga
latihan kerja /swasta
4.Asosiasi /serikat
dibidang
ketenagakerjaan
Tantangan /Threats ( T)
1.Krisis Politik
2.Krisis ekonomi
3.Persaingan Mutu
4.Dana Investasi Kurang
20
10
15
5
20
15
15
10
3
4
3
4
4
2
4
3
60
40
30
80
40
45
60
30
II
III
IV
I
III
II
I
IV
100
Berdasarkan ketentuan diatas nilai bobot mengambarkan hubungan
komponen dengan organisasi sebagai berikut :
Bobot rendah(tidak mempunyai hubungan organisasi)
Bobot sedang (tingkat hubungan sedang )
Bobot tinggi (tingkat hubungan kuat )
Bobot sangat tinggi (tingkat hubungannya sangat kuat )
Rating adalah merupakan gambaran pengaruh komponen SWOT bagi
pendukung atau penghalang terhadap organisasi (Respon terhadap fakto-faktor
strategi ) untuk kekuatan (strength) dan peluang ( Oportunity ) nilai rating
mengambarkan hal sebagai berikut :
Renja Disnakertrans Kota Dumai 33
Nilai 4 Sangat mendukung/sangat berpengaruh
Nilai 3 Mendukung/berpengaruh
Nilai 2 Kurang mendukung/kurang berpengaruh
Nilai 1 Tidak mendukung/tidak berpengaruh
Untuk kelemahan (weaknes) dan tantangan ( threath ) yaitu :
Nilai 1 Tidak Menghambat/tidak berpengaruh
Nilai 2 Kurang Menghambat /kurang berpengaruh
Nilai 3 Mengahambat berpengaruh
Nilai 4 Sangat menghambat/sangat berpengaruh
FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN (CRITICAL SUCCES FACTORS)
Untuk mengantisipasi faktor penentu keberhasilan, perlu dilakukan analisis
SWOT, kemudian ditentukan strategi SO – ST - WO dan WT seperti tertera pada
matrik berikut :
INTERNAL EKSTERNAL
Kekuatan/Strenght (S) Perda No Thn 2001 Jumlah Pegawai Memadai Dana Operasional
Kelemahan/Weakness (W) 1.Kualitas Pegawai rendah 2.Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi dimanfaatkan 3.Koordinasi lemah
Peluang optimal (O)
1.Tersedianya potensi
lapangan kerja
2.Adanya mitra kerja
3.Komitmen Pemda tinggi
Strategi SO
1.Manfaatkan Perda No.05
Thn 2001 untuk
pengembangan potensi
perluasan lapangan kerja
2.Tingkatkan motivasi
pegawai dengan
dukungan komitmen
Strategi WO
1.Tingkatkan kualitas pegawai
dan dukungan pemerintah
daerah melalui pendidikan
pelatihan
2.Kembangkan dan
manfaatkan teknologi untuk
memanfaatkan potensi
Renja Disnakertrans Kota Dumai 34
Pemda guna peningkat-
an kompotensinya
3.Manfaatkan dana
Operasional guna
peningkatan kerja sama
dengan mitra kerja
lapangan kerja
3.Tingkatan koordinasi dengan
mitra kerja dan dengan
dukungan penuh
Tantangan/Threats (T)
1.Mutu Pencari Kerja
rendah
2.Krisis Politik
3.Krisis Ekonomi
Strategis ( ST)
1.Tingkatkan frekuensi
pelatihan bagi pencari
kerja dengan
memanfaatkan dana
operasioanal
2.Tingkatkan stabilitas
ketahanan masyarakat
dengan dukungan
peraturan daerah yang
ada kewenangan
Daerah
3.Tingkatkan usaha
pemberdayaan Ekonomi
rakyat
Strategi WT
1.Meminimalkan Pengaruh
dari adanya krisis politik
ekonomi
2.Manfaakan pengetahuan
dan teknologi untuk
meningkatkan mutu kerja
3.Terapkan sistem
pembelajaran BLO dan
BLC agar aparatur semakin
tanggap
Analisa Faktor Penentu Keberhasilan
Berdasarkan Strategi SO,ST,WO dan WT maka dapat ditentukan faktor-faktor
penentu keberhasilan diurutkan prioritasnya dengan keterkaitan dengan visi, misi
dan nilai sebagai berikut :
No
STRATEGI
VIS
I
Keterkaitan dengan CSF
RATI
NG Misi Nilai
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
Strategi SO
Manfaat Perda No 5
Tahun 2001 untuk
mengembangan potensi
3
2
`
3
3
1
3
2
3
3
1
27
X
Renja Disnakertrans Kota Dumai 35
2
3
perluasan lapangan kerja
Tingkat motivasi Pegawai
dengan dukungan
komitmen Pemda guna
peningkatan kompoten-
sinya
Manfaatkan dan Operasio-
nal guna penigktan kerja
sama dengan mitra kerja
4
4
3
3
3
3
3
3
4
2
3
2
3
3
3
3
4
2
3
3
32
31
V
VI
1
2
3
Strategi ST
Tngkatkan frekuensi pela-
tihan bagi pencari kerja
dengan memanfaatkan
dana operasional
Tingkatkan stabiliatas ke-
tahanan masyarakat de-
ngan dukungan peraturan
daerah yang ada
(kewenangan daerah )
Tingkatan upaya pember-
dayan ekonomi rakyat
4
3
3
3
3
2
4
2
3
4
2
2
3
3
3
1
1
2
3
2
3
4
2
3
3
2
2
4
3
3
4
3
3
37
26
29
I
XI
VIII
no
Srategi
VIS
I
Keterkaitan dengan CSF RATI
NG Misi Nilai
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
2
3
Strategi WO
Tingkatkan kualitas pegawai
dengan dukungan
Pemerintah Daerah melalui
pendidikan dan pelatihan
Kembangkan dan manfaat-
kan teknologi untuk
memanfaatkan potensi
lapangan kerja
Tingkat koordinasi dengan
mitra kerja dan dengan
4
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
2
1
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
4
4
3
3
3
36
33
35
II
IV
III
Renja Disnakertrans Kota Dumai 36
dukungan penuh
1
2
3
Strategi WT
Minimalkan pengaruh dari
adanya krisis ekonomi dan
politik
Manfaatkan pengetahuan
dan teknologi untuk
meningkatkan mutu kerja
Terapkan sistem
pembelajaran BLO dan BLC
agar aparatur semakin
tanggap
3
4
3
4
1
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
1
3
3
2
2
2
3
3
2
3
3
4
2
1
3
3
30
25
28
VII
XII
IX
Catatan :
Angka 4 ( paling Terkait ) antara strategi dengan visi,misi dan nilai
Angka 3 (terkait) antara strategi dengan visi,misi dan nilai
Angka 2 ( Kurang Terkait) antara strategi dengan visi,misi dan nilai
Angka 1 (Tidak Terkait) antara strategi dengan visi,misi dan nilai
Berdasarkan atas analisa faktor kunci keberhasilan ( CSF) maka dapat ditentukan
berdasarkan urutan (rangking) sebanyak 5 faktor penentu keberhasilan ( FKK)
sebagai berikut :
a. Tingkatkan frekuensi pelatihan bagi pencari kerja dengan memanfaatkan
dana operasional yang memadai
b. Tingkatkan kualitas pegawai dengan dukungan pemerintah melalui
pendidikan dan latihan
c. Tingkatkan koordinasi dengan mitra kerja dan dengan dengan dukungan
penuh
d. Kembangkan dan pemanfaatkan teknologi untuk memanfaatkan potensi
lapangan kerja
e. Tingkatkan motivasi pegawai dengan dukungan komitmen Pemerintah
Daerah guna peningkatan kompetensinya
Renja Disnakertrans Kota Dumai 37
PERSOALAN UTAMA
Menggunakan hasil pencermatan dengan instrumen SWOT terhadap
lingkungan internal dan eksternal institusi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kota Dumai, dapat dirumuskan persoalan-persoalan yang sedang dihadapi
dengan kata lain disebut sebagai isu strategis yang harus diselesaikan dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun. Isu dimaksud meliputi aspek-aspek :
a. Sumber daya manusia
b. Pelayanan
c. Perekonomian
d. Kelembagaan
e. Iklim Organisasi
D. KONDISI YANG DIINGINKAN
Sebagai bagian dari pembangunan nasional, bidang ketenagakerjaan
dan ketransmigrasian merupakan bagian dari upaya pengembangan
sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang memegang peranan
penting dalam mewujudkan pembangunan manusia di Kota Dumai seutuhnya
dan masyarakat seluruhnya. Oleh karena itu, pembangunan di bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian diarahkan untuk memberikan
kontribusi nyata dan terukur dalam rangka peningkatan kesejahteraan tenaga
kerja, ketenangan berusaha dan kesejahteraan transmigrasi yang dilaksanakan
melalui berbagai kebijakan.
Upaya peningkatan daya saing bidang ketenagakerjaan diarahkan untuk :
1. Mendorong terciptanya kesempatan kerja yang layak (decent work),
yaitu lapangan kerja produktif dengan perlindungan dan jaminan
sosial yang memadai;
2. Mendorong terciptanya kesempatan kerja yang seluas-luasnya dan
merata dalam sektor-sektor pembangunan;
Renja Disnakertrans Kota Dumai 38
3. Meningkatkan kondisi dan mekanisme hubungan industrial untuk
mendorong kesempatan kerja;
4. Mengawasi dan membina pelaksanaan peraturan-peraturan
ketenagakerjaan;
5. Mengembangkan jaminan sosial dan pemberdayaan pekerja;
6. Meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas;
7. Menciptakan kesempatan kerja melalui program -program pemerintah;
8. Mengembangkan kebijakan pendukung pasar kerja melalui informasi
pasar kerja.
Upaya peningkatan bidang ketransmigrasian diarahkan pada:
1. Pengembangan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan;
2. Percepatan pembangunan kawasan tertinggal;
Di bidang ketransmigrasian diprioritaskan pada upaya pemanfaatan
dan pengelolaan sumberdaya alam melalui pengintegrasian pembangunan
dan pengembangan kawasan perdesaan sebagai hinterland dengan
pengembangan kawasan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan dalam satu
kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah. Dengan demikian,
pembangunan di bidang ketransmigrasian tidak hanya terbatas pada aspek
wilayah dan tataruang secara fisik, melainkan juga pada aspek sum berdaya
manusia yang pada gilirannya harus mampu memberikan kontribusi secara
nyata dan terukur dalam pembangunan perdesaan serta pengembangan
ekonomi lokal dan daerah dalam rangka meningkatkan daya saing daerah.
Pada hakekatnya, pembangunan di bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian yang berwawasan lingkungan bersih (green job), serta
berkaitan erat dengan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM),
penciptaan kesempatan kerja, pembangunan kawasan, serta pengembangan
Renja Disnakertrans Kota Dumai 39
ekonomi lokal dan daerah. Oleh karena itu, berbagai kebijakan
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian dijalankan sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia, pemberdayaan
masyarakat, dan peningkatan kesejahteraan dalam rangka meningkatkan daya
saing daerah.
Beberapa hal yang menjadi fokus utama antara lain :
1. Upaya pemecahan persoalan sumber daya manusia 2011 – 2015
2. Untuk mengatasi persoalan SDM dapat dilakukan dengan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan dan pelatihan dan hal
yang sama juga dapat dilakukan dilingkungan aparatur yang bertujuan
memberikan pelayanan dan pembinaan melalui pendidikan dan latihan
teknis dan fungsional guna memenuhi tuntutan pelayanan kepada
pekerja/pengusaha, sosial, dan kemasyarakatan, dilakukan dengan
meningkatkan kualitas dan produktivitas.
3. Upaya Pemecahan Persoalan Iklim Ketenagakerjaan
Untuk menjadikan iklim ketenagakerjaan yang produktif dan dinamis
diupayakan pencegahan dengan cara :
Meningkatkan kegiatan tim deteksi dini Kota Dumai yang
beranggotakan dinas terkait, unsur pengusaha/pekerja (tripartit),
untuk melaksanakan semua peraturan perundang-undangan
ketenagakerjaan yang berlaku, terutama dalam menyelesaikan
perselisihan.
Mengintensifkan komunikasi antara pengusaha dengan pekerja atau
serikat untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis
Sistem periodesasi jadwal perundingan satu kali dalam satu tahun
antara pengusaha dengan pekerja dan wakil pekerja/serikat, sehingga
dalam suatu periode tertentu kedua belah pihak dapat berkonsentrasi
dalam tugasnya masing-masing tanpa mengurangi kesempatan
pekerja/buruh dalam menyampaikan aspirasi kerja. Periodesasi
Renja Disnakertrans Kota Dumai 40
perundingan dianjurkan pada bulan Oktober hingga Desember setiap
tahun.
4. Upaya pemecahan persoalan pelayanan. Salah satu kewenangan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai adalah memberikan
pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat, untuk itu harus mampu
berperan optimal, kondisi ini memerlukan dukungan sarana dan prasarana
penunjang dari setiap bidang untuk memenuhi tuntutan pelayanan kepada
seluruh komponen masyarakat.
5. Upaya memecahkan persoalan kelembagaan. Karena meningkatnya fungsi
dan peran kelembagaan, perlu dilakukan revitalisasi dan restrukturisasi
agar mampu mengelola dan mengembangkan kelembagaan sebagai
wadah pembinaan, media introduksi dan aplikasi teknologi terhadap
kelembagaan.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 41
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. VISI DAN MISI
Dalam upaya menindak lanjut instruksi presiden nomor 7 tahun 1999
tentang akuntabilitas kinerja instansi pemerintah serta berdasarkan tugas pokok
dan fungsi seperti diatas maka sebagai langkah awal dalam menyusun
perencanaan strategis ditetapkan visi organisasi Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Dumai untuk tahun 2011 sampai dengan 2015.
VISI adalah cara pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah
harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif. Visi adalah suatu
gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh
instansi pemerintah. Visi dalam kebijakan pembangunan merupakan suatu
kondisi yang dicita-citakan sekaligus sebagai arahan untuk mencapai sesuatu
yang dicita-citakan tersebut.
Visi pembangunan ketenagakerjaan di Kota Dumai pada hakekatnya
merupakan derive (turunan) dari Visi besar (grand vision) pembangunan Kota
Dumai. Oleh karena itu dalam penyusunan Visi ketenagakerjaan dan
transmigrasi Kota Dumai tetap mengacu pada Visi Pembangunan Kota Dumai
yang tertuang dalam RPJM Daerah Kota Dumai Tahun 2011-2015 yaitu ”
Terwujudnya Kota Dumai Sebagai Pusat Pelayanan Kepelabuhan,
Perdagangan, Tourism dan Industri (PENGANTIN ) yang Berbudaya
Melayu dan Agamis Menuju Dumai Sejahtera, Harmonis, Aman dan
Tertib ( SEHAT ) di Kawasan Pantai Timur Sumatera 2020”.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 42
Penyusunan Visi Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Dumai juga tidak
terlepas pula dari Visi Dari Kota Dumai dan Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI yang secara langsung maupun tidak langsung mempunyai
hubungan dalam kontek pembangunan sektor ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian, dimana visi dari kementerian tenaga kerja dan transmigarsi
adalah : “ TERWUJUDNYA TENAGA KERJA DAN MASYARAKAT
TRANSMIGRASI YANG PRODUKTIF, KOMPETITIF DAN SEJAHTERA “
Berdasarkan Visi – Visi tersebut diatas, maka dirumuskanlah Visi Dinas
Tenaga Karja dan Transmigarsi Kota Dumai sebagai berikut : “Mewujudkan
Tenaga Kerja dan Masyarakat Transmigrasi yang Profesional,
Sejahtera, dan Berbudaya Melayu 2020 “
Kondisi keadaan yang diinginkan dari visi dimaksud adalah tersedianya
tenaga kerja profesional dan terampil, terlaksananya program pelatihan dan
produktivitas tenaga kerja, terkendalinya iklim bekerja dan berusaha serta
tertatanya pola ketransmigrasian Kota Dumai sehingga kesejahteraan
masyarakat Dumai terwujud dengan aman dan tertib
MISI adalah Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai telah menetapkan misi secara jelas
sebagai suatu pernyataan yang menetapkan tujuan dan susunan yang akan
dicapai selama 5 tahun dari tahun 2011 s/d 2015. Adapun misi dari Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai sebagai berikut :
Misi I
Misi II
Perluasan Kesempatan kerja dan peningkatan
Pelayanan Penempatan tenaga kerja serta penguatan
informasi pasar kerja dan Bursa kerja
Peningkatan Kompentensi Keterampilan dan
Produktivitas Tenaga Kerja Masyarakat Transmigrasi
Renja Disnakertrans Kota Dumai 43
Misi III
Misi IV
Peningkatan Pembinaan Hubungan Industrial serta
perlindungan Sosial Tenaga Kerja dan Peningkatan
Pengawasan Ketenagakerjaan
Percepatan dan Pemerataan Pembangunan Wilayah
melalui pembinaan masyarakat Transmigrasi
B.Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
TUJUAN Berdasarkan VISI , MISI ,dan TUPOKSI serta Program
Pembangunan Daerah tersebut diatas maka dirumuskanlah Tujuan dari Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai sebagai berikut :
1. Tercapainya Standar Kompetensi dan Produktivitas Tenaga kerja yang
memiliki daya saing tinggi.
2. Terwujudnya Perluasan kesempatan kerja dan Penempatan Tenaga
Kerja.
3. Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis, dinamis, kesejahteraan
pekerja dan pengembangan perusahaan.
4. Terlaksananya Norma-norma Ketenagakerjaan di setiap perusahaan dan
dunia industri.
5. Terwujudnya masyarakat transmigrasi yang profesional, produktif dan
sejahtera.
6. Terwujudnya pembangunan masyarakat transmigrasi perkotaan yang
mandiri, profesional dan dinamis untuk melahirkan masyarakat yang
sejahtera dan berbudaya.
7. Terwujudnya Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang Efisien
dan Efektif dengan dukungan Aparatur Propesional.
Dari tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak dicapai
merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur dan spesifik.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 44
SASARAN JANGKA MENENGAH ditentukan berdasarkan Visi,Misi dan
pembahasan berdasarkan TUPOKSI serta tanggung jawab setiap eselon
dilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai. Untuk itu maka
setiap Tujuan tersebut dirangkum dalam sasaran sebagai berikut :
Tujuan 1 : Tercapainya Standar Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja
yang memiliki daya saing tinggi, dengan sasaran sebagai berikut :
Terbinanya pelatihan keterampilan yang standar kompetensi dan
sertifikasi keterampilan kerja.
1.2. Terlaksananya produktivitas kerja bagi tenaga kerja pada
dunia usaha, dunia industri dan masyarakat
1.3. Tersedianya sarana prasarana pelatihan kerja berupa
workshop dimasing-masing kecamatan.
1.4. Tercapainya standar kompentensi melalui sertifikasi dan
profesi keterampilan yang berlaku secara nasional dan regional.
Tujuan 2 : Terwujudnya perluasan kesempatan kerja dan penempatan tenaga
kerja, dengan sasaran sebagai berikut :
2.1. Tersedianya data base dan informasi ketenaga kerjaan untuk
yang dijadikan acuan dalam penyusunan kebijakan, strategi.
dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan yang
berkesinambungan melalui pembangunan sistem pendataan dan
informasi yang lengkap dan dapat diakses oleh seluruh pihak
melalui pemanfaatan teknologi.
2.2. Terlaksananya pengkajian dan penyediaan dukungan kerja
sama instansi pemerintah Kota Dumai dan swasta dalam rangka
memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara
optimal dan manusiawi.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 45
2.3. Terlaksananya dukungan terhadap pemerataan kesempatan
kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan Kota Dumai, dalam rangka
penyaluran dan penempatan tenaga kerja di dalam dan diluar
negeri.
Tujuan 3 : Terwujudnya Hubungan Industrial yang harmonis, kesejahteraan
pekerja dan pengembangan perusahaan, dengan sasaran sebagai
berikut :
3.1 Terwujudnya Pengembangan sarana hubungan Industrial,
pekerja/buruh dan serikat pekerja melalui kemitraan,
mengembangkan usaha, memperluas lapangan kerja, dan
memberi kesejahteran pekerja /buruh secara terbuka,
demokratis, dan berkeadilan.
3.2 Terwujudnya peningkatan syarat kerja dan penanggulangan
penyelesaian perselisihan perburuhan, perlindungan terhadap
tenaga kerja untuk menjamin hak-hak dasar pekerja/buruh dan
menjamin kesamaan kesempatan untuk mewujudkan
kesejahteraannya dengan memperhatikan perkembangan
kemajuan dunia usaha.
Tujuan 4 : Terlaksananya Norma-norma Ketenagakerjaan di perusahaan
dengan sasaran sebagai berikut :
4.1. Terlaksananya perlindungan tenaga Kerja dan Pengawasan
terhadap Putusan oleh instansi yang berwenang.
4.2. Terlaksananya perlindungan Norma kerja, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan Hiperkes.
4.3. Terlaksananya Pengawasan perusahaan pengguna Tenaga kerja
Asing dan pelayanan prima dibidang proses perizinan/
rekomendasi.
Tujuan 5: Terwujudnya Pembinaan dan Penempatan Transmigrasi dengan
sasaran sebagai berikut :
Renja Disnakertrans Kota Dumai 46
5.1. Terlaksananya Pembinaan transmigrasi perkotaan pola TSM
secara berkelanjutan disetiap lokasi.
5.2. Terlaksananya Penempatan transmigrasi secara adil
profesional.
.Tujuan 6: Terwujudnya Organisasi yang efisien dan efektif dengan
dukungan aparatur profesional, dengan sasaran sebagai berikut :
6.1 Tersedianya Tenaga Aparatur yang profesional.
6.2 Terwujudnya arah kebijakan dalam rangka penempatan
aparatur yang sesuai profesinya.
6.3 Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran.
6.4 Terlaksananya tertib Administrasi dan Keuangan
6.5 Terlaksananya pelayanan prima Kehumasan dan Informasi
tentang ketenagakerjaan dan transmigrasian.
C. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
STRATEGI :
Perencanaan induk yang komprehensif, yang menjelaskan
bagaimana organisasi akan mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan
berdasarkan visi dan misi yang telah ditentukan sebelumnya (Freddy. R;
1998, “Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus, PT. Gramedia, Jakarta).
Oleh karena itu untuk mencapai hasil yang konsisten dengan Visi dan Misi
yang telah ditetapkan diperlukan suatu strategi yang menjelaskan pemikiran
pemikiran secara konseptual, analisis realistis, rasional dan komprehensip
tentang berbagai langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang ditentukan sebelumnya/Alur Pikir Pembuatan Program Kerja
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 47
Guna melaksanakan misi sebagai upaya mengatasi masalah
sebagaimana dirumuskan dalam persoalan utama sedang dihadapi oleh
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai maka ditetapkan strategi
sebagai berikut :
1. Meningkatkan dan mengembangkan sistem pelatihan terpadu dan menata
sistem informasi bursa kerja
2. Pembinaan intensif bagi pengusaha dan pekerja
3. Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi Lokal Kota Dumai
4. Meningkatkan peranan dan aktivitas ketatausahaan untuk mewujudkan visi
dan misi bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi.
KEBIJAKAN :
Rumusan arah kebijakan berfungsi sebagai instrumen pengelolaan
dan pengaturan dalam menentukan bentuk konfigurasi program dan
kegiatan guna mewujudkan tujuan, arah kebijakan sebagai instrumen
pengelolaan disebut sebagai kebijakan internal sedangkan kebijakan sebagai
instrumen pengaturan disebut sebagai kebijakan eksternal.
Adapun arah kebijakan pada Sektor Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk
mecapai sasaran yang ingin diamanatkan oleh Visi dan misi tersebut maka
arah dan kebijakan yang akan ditempuh meliputi :
1. Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, melalui
peningkatan pelatihan, keterampilan tenaga kerja, peningkatan fasilitas
sarana dan prasarana latihan kerja, pembangunan workshop disetiap
kecamatan serta pengadaan tenaga instruktur dan tenaga kepelatihan .
2. Meningkatkan Perluasan dan Kesempatan kerja melalui pola
pengembangan usaha dan penempatan tenaga kerja dengan sistem
antar kerja dalam dan luar negeri serta penyempurnaan sistem informasi
pasar kerja melalui Sistem Informasi Ketenagakerjaan (SIKAD).
Renja Disnakertrans Kota Dumai 48
3. Meningkatkan Hubungan Industrial melalui penyelesaian secara cepat,
tepat, adil dan murah serta tercegahnya perselisihan melalui hubungan
industrial, jaminan kesejahteraan tenaga kerja dengan peningkatan
syarat-syarat kerja serta penetapan upah minimum.
4. Meningkatkan Perlindungan Tenaga Kerja melalui pengawasan
ketenagakerjaan yang komprehensif, tuntas, terkendali dan independen,
serta berkurangnya pelanggaran norma ketenagakerjaan, meningkatnya
penerapan Sistem Menajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) serta penerapan peraturan tentang ketenagakerjaan.
5. Meningkatkan peran masyarakat transmigrasi sebagai perwujudan
pemerataan pembangunan.
6. Meningkatkan pembangunan masyarakat transmigrasi swadaya mandiri
untuk mendukung pencapaian pengurangan pengangguran terhadap
masyarakat dan melahirkan masyarakat madani yang sejahtera dan
bahagia.
7. Meningkatkan pengelolaan Sumberdaya Aparatur melalui peningkatan
kualitas dan pemberdayaan sumberdaya aparatur, peningkatan sarana
dan prasarana aparatur melalui peningkatan kenyamanan, keamanan,
ketertiban kerja pegawai serta kesejahteraannya.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 49
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN , INDIKATOR KINERJA ,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Program kerja pada dasarnya merupakan upaya untuk
mengimplementasikan strategi dan kebijakan, selain itu merupakan penjabaran
rinci langkah-langkah yang diambil untuk memecahkan persoalan pembangunan
ketenagakerjaan, transmigrasi dan Transmigrasi secara sitematis dan
berkesinambungan dalam waktu 2011-2015
Rumusan program dan kegiatan pembangunan ketenagakerjaan,
transmigrasi dan Transmigrasi berpegang pada peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJMD ) Kota
Dumai Tahun 2006 –2010.
Mengacu kepada ketentuan diatas, diharapkan program dan kegiatan
yang merupakan implementasi dari upaya untuk mewujudkan visi dan misi Kota
Dumai dari setiap institusi dapat lebih terarah dan sinergis.
PROGRAM KERJA TAHUN 2011 - 2015
a. SEKRETARIAT
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Penyediaan jasa surat-menyurat
Penyediaan jasa sumber daya listrik,air dan komunikasi
Penyediaan jasa perlengkapan kantor dan peralatan
Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
Penyediaan jasa administrasi keuangan
Penyeidaan jasa kebersihan kantor
Penyediaan jasa perbaikan peralatan kantor
Penyediaan jasa alat tulis kantor
Renja Disnakertrans Kota Dumai 50
Penyediaan barang cetakan dan pengadaan
Penyediaan komponen instalasi listrik /penerangan bangunan
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Penyediaan peralatan rumah tangga kantor
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Penyediaan bahan logistik kantor
Penyediaan makanan dan minuman rapat-rapat koordinasi keluar daerah
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Pembangunan rumah dinas
Pembangunan gedung kantor dan unit teknis
Pembangunan rumah dinas pegawai
Pengadaan kendaraan operasional dinas
Pengadaan perlengkapan dinas
Pengadaan perlengkapan gedung kantor dan unit teknis
Pengadaan meubeler
Pengadaan komputer
Pengadaan mesin potong rumput
Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor dan UPT
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor dan UPT
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor gedung kantor dan UPT
Pemeliharaan rutin/berkala meubeler
Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas
Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas
Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor dan UPT
Monitoring/evaluasi dan pelaporan
Renja Disnakertrans Kota Dumai 51
3. Program peningkatan disiplin aparatur
Pengadaan mesin/kartu absensi
Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya
Pengadaan pakaian melayu dan olah raga
Pengadaan pakaian KOPRI
Pengadaan pakaian Khusus/Lapangan Pengawas, Perantara, dan PPNS
beserta kelengkapannya
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Pendidikan dan pelatihan formal
Pendidikan dan pelatihan instruktur, teknis dan fungsional
Pembinaan teknis implementasi dan peraturan perundang-undangan
Sosialisasi dan peraturan–peraturan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5. Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar
Realisasi kinerja SKPD
Penyusunan Pelaporan Keuangan secara periodik
Penyusunan pelaporan kronologis realisasi anggaran
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
b. KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI
Berdasarkan apa yang telah disampaikan diatas tentang Kondisi yang
dihadapi oleh Disnakertrans Kota Dumai maka dapatlah kita susun beberapa
program yang bersifat mendesak yang lebih dikenal merupakan program kerja
dapat dilihat uraiannya sebagai berikut :
Renja Disnakertrans Kota Dumai 52
1. Program Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan Tenaga Kerja
a. Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja
Pelatihan Institusional untuk penempatan tenaga kerja disesuaikan
dengan pasar kerja baik untuk Kota Dumai maupun untuk dikirim
kenegara tetangga sebanyak 1.000 orang untuk 5 kejuruan.
Pelatihan Non Institusional untuk kecamtan dan kelurahan yang
tidak dapat ditampung oleh BLK Kota Dumai sebanyak 1.000 orang
untuk 5 kecamatan.
Melaksanakan pelatihan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan
dibiayai oleh pihak perusahaan di 5 workshop pada kecamatan
yang ada dan hasil pelatihan langsung dipekerjakan di perusahaan
masing-masing.
b. Pengembangan Sistem dan Sarana
2. Pengembangan Sistem Pelatihan yang berbasis kompetensi yang mengacu
pada Standar Kompetensi Nasional; sehingga peserta pelatihan mampu
bersaing dengan tenaga kerja pendatang melalui pelatihan sebanyak 1.000
orang di BLK Dumai
Pasar Kerja (kurikulum pelatihan disesuaikan dengan kondisi kota
Dumai) untuk 5 kejuruan dengan 20 sub kejuruan.
Pengembangan Sarana pelatihan untuk mendukung mutu hasil
pelatihan melalui pengadaan peralatan latihan sesuai pasar kerja
sebanyak 5 kejuruan.
Pembangunan Sarana Pelatihan
Sarana Pelatihan pada Unit Pelaksan Teknis Latihan Kerja harus
sesuai dengan kebutuhan latihan sehingga Unit Pelaksan Teknis
Latihan Kerja yang akan didirikan ini memperoleh akreditasi,
disamping tempat melatih juga akan dapat dijadikan tempat uji
kompetensi bagi tenaga kerja yang telah bekerja guna memperoleh
sertifikasi keterampilan yang diakui oleh perusahaan pengguna
Renja Disnakertrans Kota Dumai 53
tenaga kerja. Untuk itu akan dibangun Workshop sebanyak 5 unit
masing-masing kecamatan 1 unit.
Melaksanakan pelatihan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan
dibiayai oleh pihak perusahaan di BLK Dumai dan penggunaan
fasilitas dikenakan biaya untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk
500 orang peserta pelatihan.
3. Program Pembinaan dan Pengembangan Produktivitas dan Kesempatan
Kerja.
a. Pelatihan kewirausahaan untuk membuka kesempatan kerja sebanyak
100 UKM
b. Pelatihan Produktivitas Ramah Lingkungan bagi 20 perusahaan .
c. Pembinaan Kelompok Kerja, terutama bagi tenaga kerja informal
sebanyak 100 0rg
d. Penyuluhan Produktivitas Masyarakat bagi kelangsungan usahanya 100
UKM
4. Program Pendayagunaan dan Perluasan Kerja.
a. Pembentukan dan Pembinaan bagi Tenaga Kerja Pemuda Mandiri
Profesional dan Terdidik sebanyak 100 orang
b. Penempatan Tenaga Kerja untuk mengurangi pengangguran melalui
mekanisme :
o Antar Kerja Antar Daerah ( AKAD ) sebanyak 250 orang
o Antar Kerja Antar Negara ( AKAN) sebanyak 1.000 orang TKI yang
berasal dari TKI yang dideportasi untuk didaur ulang guna
ditempatkan kembali di luar negeri atau pada perusahaan didalam
negeri.
Sistem Informasi Ketenagakerjaan (SIKAD) dengan kegiatan
sebagai berikut :
1. Mendirikan Bursa Kerja melalui Sistem Informasi Pasar Kerja,
sehingga seluruh kegiatan ketenagakerjaan dapat diketahui
secara transparan oleh masyarakat.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 54
2. Penyebarluasan Bursa Kerja secara On Line System dengan
pihak perusahaan.
Untuk keterlibatan pihak perusahaan maka akan diusulkan dibuat
Perda tentang keterbukaan akses terhadap informasi berdasarkan
UU N0. 14 / 2008.
5. Program Pembinaan Hubungan Industrial
a. Sistem Hubungan yang harmonis
1. Pembinaan pimpinan organisasi pengusaha dan pekerja agar
mengetahui dan memahami hak-hak dasar pekerja sesuai hasil
konvensi ILO yang telah diretifikasi oleh pemerintah Indonesia
sebanyak 50 perusahaan.
2. Mendorong terbentuk dan berperannya organisasi pekerja,
organisasi pengusaha, lembaga kerjasama Bipartit dan Tripartit 35
kali pertemuan.
3. Mengupayakan agar penyelesaian perselisihan antara pekerja dan
pengusaha, diselesaikan secara bipartit sebanyak 500 kasus.
b. Perbaikan syarat-syarat kerja
1. Penyuluhan dan penyempurnaan sistem pengupahan didaerah dan
mengacu pada pasal 89 ayat 4 UU No. 13 Tahun 2003 sebanyak
200 perusahaan.
2. Sosialisasi ketentuan/peraturan tentang jaminan sosial tenaga kerja
dan syarat-syarat kerja lainnya sebanyak 200 perusahaan.
3. Mendorong terbentuk dan berfungsinya koperasi pekerja secara
transparan dan demokratis sebanyak 100 perusahaan.
c. Perlindungan dan Pengawasan Tenaga Kerja
1. Pembinaan calon ahli keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 25
perusahaan.
2. Peningkatan manajemen pengawasan ketenagakerjaan 25
perusahaan.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 55
3. Sosialisasi peraturan/ketentuan tentang keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) bagi perusahaan sebanyak 100 perusahaan.
4. Sosialisasi/penyuluhan hak dan kewajiban tenaga kerja wanita 10
paket.
5. Pemeriksaan kasus kerja dan pengujian lingkungan kerja
sebanyak 200 kasus.
6. Bimbingan terapan teknologi dan pengendalian Hyperkes
sebanyak 20 orang.
6. Program Pembinaan dan Penempatan Transmigrasi
a. Terlaksananya Pembinaan transmigrasi perkotaan pola Transmigrasi
Swadaya Mandiri (TSM) secara berkelanjutan disetiap lokasi
sebanyak 250 KK.
b. Terlaksananya Penempatan transmigrasi secara adil profesional
melalui pola Jasa Industri sebanyak 25 KK .
Renja Disnakertrans Kota Dumai 56
BAB VI
INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN
I. TRANSMIGRASI
Pembangunan di bidang ketransmigrasian tidak hanya terbatas pada
aspek wilayah dan tataruang secara fisik, melainkan juga pada aspek sum
berdaya manusia yang pada gilirannya harus mampu memberikan kontribusi
secara nyata dan terukur dalam pembangunan pedesaan serta
pengembangan ekonomi lokal dan daerah dalam rangka meningkatkan daya
saing daerah sebagaimana indikator kinerja, tujuan dan sasaran .
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
I. Ketransmigrasian Meningkatkan pembangunan Terciptanya peningkatan kualitas masyarakat transmigrasi swadaya fasilitas dasar masyarakat daya mandiri pertahun di kawasan - Pengadaan Alat Pertanian - Pengadaan Saprotan - Pembinaan Pemuda dan Olahraga - Bantuan Jaminan Hidup (Jadup) - Bantuan Ternak Bebek Petelur - Pembangunan Turap Dermaga - Pembangunan Ruang Kelas Belajar - Pembangunan Gedung TK - Semenisasi Jalan Poros
Renja Disnakertrans Kota Dumai 57
- Pembangunan Musholla - Pembangunan Jembatan non Standart transmigrasi jumlah Bahan Perencanaan teknik ruang permukiman Meningkatkan peran masyarakat Kontribusi transmigrasi terhadap transmigrasi dalam upaya perwujudan PDRB pemerataan pembangunan II. Ketenagakerjaan Meningkatkan Perlindungan tenaga Jumlah Peneyelesaian perselisihan kerja melalui pengawasan buruh dan pengusaha terhadap ketenagakerjaan kebijakan pemda Prosentase penerapan K3 Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program jumlah survey harga pasar untuk penetapan KHL Kota Dumai
jumlah penyelesaian PHI jumlah perusahaan kunjungan pembin aan pembentukan dalam rangka upaya Meningkatkan Perluasan dan pembentukan bapartit Kesempatan kerja melalui penyiapan tenaga kerja siap pakai. Tersediannya Peta kompetensi industri sesuai kebutuhan pengguna (Renca na Tenaga Kerja Makro)
Renja Disnakertrans Kota Dumai 58
BAB VII
PENUTUP
Renstra dibuat dalam rangka mengemban tugas pokok institusi sesuai
dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan No. 25 Tahun 2000
tentang Perencanaan Program Pembangunan Nasional.
Penjabatan Rencana strategis ( RENSTRA) Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Dumai Periode 2011-2015 telah dituangkan pada BAB I
sampai dengan BAB VII:
BAB I memuat PENDAHULUAN
BAB II memuat GAMBARAN PELAYANAN
BAB III memuat ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI
BAB IV memuat VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIK DAN
KEBIJAKAN
BAB V memuat PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI memuat INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN
BAB VII memuat PENUTUP
Berdasarkan jabaran yang telah diuraikan pada Bab I sampai dengan
Bab V, terdapat beberapa point penting yang merupakan satu kesatuan yang
utuh dan tidak dapat terlepas dari isi Renstra secara menyeluruh, yakni :
1. Rencana Strategis disusun sebagai pedoman dalam rangka mencapai visi dan
misi SKPD selama periode 5 (lima) tahun, dan Renstra ini menjadi acuan
Renja Disnakertrans Kota Dumai 59
dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahunan yang dievaluasi melalui
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
2. Pada uraian Bab III tentang gambaran umum kondisi saat ini dan kondisi
yang diinginkan, hasil pencermatan melalui analisa SWOT terhadap
lingkungan internal dan eksternal institusi, terdapat persoalan utama (isu
strategis) yang harus diselesaikan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
3. Penetapan Strategis yang harus dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Dumai dalam menghadapi persoalan utama sebagaimana
tercantum pada poin 2 di atas yaitu :
a. Tingkatkan frekuensi pelatihan bagi pencari kerja dengan memanfaatkan
dana operasional yang memadai.
b. Tingkatkan kualitas pegawai dengan dukungan pemerintah melalui
pendidikan dan pelatihan.
c. Tingkatkan koordinasi dengan mitra kerja dan dengan dukungan penuh.
d. Kembangkan dan manfaatkan teknologi untuk memanfaatkan potensi
lapangan kerja.
e. Tingkatkan motivasi pegawai dengan dukungan komitmen Pemerintah
Daerah guna peningkatan kompetensinya.
4. Guna mewujudkan visi, misi, dan tujuan instistusi, perlu menentukan bentuk
konfigurasi, program, dan kegiatan melalui matrik tahunan dan lima tahunan
sebagai acuan PERMENDAGRI No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (terlampir).
5. Program dan Kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai
tertuang dalam matrik 5 (lima) tahunan masih memungkinkan untuk
melaksanakan kegiatan lain yang anggarannya bersumber diluar APBD Kota
Dumai (APBD Tk.I dan APBN), bantuan Luar Negeri, dan sumber dana lain
yang tidak mengikat guna percepatan pencapaian target.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 60
Demikian Renstra 2011-2015 ini dibuat untuk dijadikan pedoman dan
acuan didalam pelaksanaan tugas dan fungsi institusi penerimaan mandat,
dimana proses penyusunan Renstra telah diupayakan memenuhi sistem dan
mekanisme sebagaimana ditetapkan.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 1
BERITA ACARA PENYUSUNAN RENCANA KINERJA
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA DUMAI
TAHUN ANGGARAN 2013 1. Pada hari ini Senin tanggal delapan belas oktober tahun dua ribu tahun dua
ribu sebelas bertempat di ruang rapat Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai, Jalan Kesehatan No. 5 Dumai, telah diadakan rapat Penyusunan Rencana Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai untuk tahun anggaran 2013.
2. Hadir dalam rapat :
a. Kepala Bidang di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai
b. Kepala Seksi di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai
3. Jalannya Rapat :
a. Rapat dibuka pukul 09.00 WIB dipimpin oleh Sekretaris Disnakertrans. b. Selanjutnya diadakan diskusi tentang penyusunan Rencana Kinerja
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai Tahun Aggaran 2013.
c. Dari hasil diskusi tersebut telah disepakati bahwa :
- Untuk tahun anggaran 2013, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai merencanakan pelaksanaan 9 (sembilan) jenis program, yaitu :
1 Program pelayanan administrasi perkantoran
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4 Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan Keuangan
5 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
6 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
7 Program Perlindungan Pengembangan Lembaga ketenagakerjaan
8 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
9 Program Transmigrasi Lokal
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 2
Dari ke 9 ( sembilan) program tersebut, dibagi atas
A. RENCANA KERJA SEKRETARIAT
1. Program pelayanan administrasi perkantoran
a. Penyediaan jasa surat menyurat dengan rencana anggaran sebesar Rp 4.500.000
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan listrik dengan rencana anggaran sebesar Rp 78.640.000
c. Penyediaan Jasa Peralatan dan perlengkapan kantor rencana anggaran sebesar Rp 40.000.000
d. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional dengan rencana anggaran sebesar Rp 500.000
e. Penyediaan jasa kebersihan kantor dengan rencana anggaran sebesar Rp 33..521.070
f. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja dengan rencana anggaran sebesar Rp 24.500.000
g. Penyediaan alat tulis kantor dengan rencana anggaran sebesar Rp 128.396.959
h. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan dengan rencana anggaran sebesar Rp 88.000.000
i. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor rencana anggaran sebesar Rp 50.000.000
j. Penyediaan Bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan dengan rencana anggaran sebesar Rp 10.800.000
k. Penyediaan bahan logistik kantor dengan rencana anggaran sebesar Rp 17.640.000
l. Penyediaan makanan dan minuman dengan rencana anggaran sebesar Rp 30.010.000
m. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah dengan rencana anggaran sebesar Rp 378.155.000
n. Penyediaan jasa tenaga administrasi perkantoran dengan rencana anggaran sebesar Rp 82.660.800
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pengadaan perlengkapan Gedung Kantor dengan rencana anggaran sebesar Rp 62.300.000
b. Pengadaan Meubeler dengan rencana anggaran sebesar Rp 81.275.000
c. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor dengan rencana anggaran sebesar Rp 100.000.000
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 3
d. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas/operasional dengan rencana anggaran sebesar Rp 11.240.000
3. Program peningkatan disiplin aparatur
a. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya dengan rencana
anggaran sebesar Rp 16.350.000 b. Pengadaan pakaian KORPRI dengan rencana anggaran sebesar
Rp 12.950.000 c. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu dengan rencana
anggaran sebesar Rp29.300.000
4. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
a. Pendidikan dan pelatihan formal dengan rencana anggaran sebesar Rp 90.000.000
B. RENCANA KERJA BIDANG PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS 5. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
1. Peningkatan Profesionalisme tenaga pelatihan dan instruktur
lembaga pelatihan kerja dengan rencana anggaran sebesar Rp
68.550.000
2. Pendidikan dan Pelatihan Keteram pilan Bagi Pencari Kerja dengan
rencana anggaran sebesar Rp 335.677.000
3. Pendidikan dan Pelatihan Keteram pilan Bagi Pencari Kerja berbasis
kompetensi dengan rencana anggaran sebesar Rp 370.127.600
4. Fasilitasi Terbentuknya kelembagaan produktivitas di Perusahaan
dengan rencana anggaran sebesar Rp. 69.225.000
5. Penyediaan Meubeler dan Perlengkapan dan perlengkapan BLK Kota
dumai dengan rencana anggaran sebesar Rp. 934.000.000
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 4
C. RENCANA KERJA BIDANG PENEMPATAN TENAGA KERJA 6. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
1. Penyebarluasan Informasi bursa Tenaga Kerja dengan rencana anggaran sebesar Rp. 21.180.000
2. Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan Pelatihan
Kewirausahaan dengan rencana anggaran sebesar Rp. 66.740.000
3. Pemberian Fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan Pelatihan berbasis masyarakat dengan rencana anggaran sebesar Rp. 329.775.000
4. Sosialisasi Informasi Pasar Kerja Kepres No.04 Tahun 1980 dengan rencana anggaran sebesar Rp. 72.495.000
5. Peningkatan Perluasan Kesemptan Kerja dengan rencana
anggaran sebesar Rp. 32.690.000 6. Peningkatan Informasi Pasa Kerja ( Operasional LAMIS) dengan
rencana anggaran sebesar Rp. 44.795.000 7. Penyusunan Data Base Tenaga Kerja Daerah dengan rencana
anggaran sebesar Rp. 33.920.000 8 Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja dengan rencana
anggaran sebesar Rp. 17.109.000 9. Pengendalian dan Pembinaan Lembaga Penyalur Tenaga Kerja
dengan rencana anggaran sebesar Rp. 38.345.000 D. RENCANA KERJA BIDANG PENGAWASAN DAN SYARAT KERJA 7. Program Perlindungan lembaga ketenagakerjaan
1. Peningkatan Pengawasan , perlindungan dan penegakan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dengan rencana anggaran sebesar Rp. 82.490.000
2. Pemantauan Kinerja Lembaga Penyalur Tenaga Kerja dengan
rencana anggaran sebesar Rp. 4.100.000 3. Audit penerapan dan pengembangan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) di perusahaan dengan rencana anggaran sebesar Rp 19.805.000
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 5
4. Pelaksanaan Penghumpulan Data KHL Kota Dumai dengan rencana anggaran sebesar Rp. 19.805.000
5. Pembinaan dan Pembentukan LKS tripartit dengan rencana
anggaran sebesar Rp. 54.257.500 6. Verisifikasi SP/SB pada tingkat perusahaan dengan rencana
anggaran sebesar Rp 19.285.000 7. Sosialisasi Pedoman standar pengupahan struktur dan skala upah
berdasarkan UMK Kota Dumai dengan rencana anggaran sebesar Rp. 60.620.000
8. Pembinaan Norma Ketenaga Kerjaan Perlindungan tenaga
Kerja dengan rencana anggaran sebesar Rp 24.160.000
9. Fasilitasi Bulan Bakti Gerakan Nasional K3 Kota Dumai dengan rencana anggaran sebesar Rp 82.020.000
10. Pembentukan Tim Satgas TKI dengan rencana anggaran sebesar
Rp. 110.225.000 11. One Stop Service ( Pelayanan Satu Atap ) TKI dengan rencana
anggaran sebesar Rp. 107.675.000 8. Program Manajemen Pelayanan Tenaga Kerja
1. Pembinaan Dewan Pengupahan Kota dengan rencana anggaran sebesar Rp 150.400.000
E. RENCANA KERJA BIDANG TRANSMIGRASI 9. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
1. Penyediaan dan pengelolaan prasarana dan sarana sosial dan ekonomi di kawasan transmigrasi dengan rencana anggaran sebesar Rp 76.979.000
2. Fasilitasi Penyelesaian Lahan Transmigrasi dengan rencana anggaran Rp. 350.275.000
10.Program Transmigrasi Lokal
1. Pelatihan transmigrasi lokal dengan rencana anggaran sebesar Rp 198.275.000
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 6
2. Penyediaan Peralatan Pertanian dengan rencana anggaran sebesar Rp 36.275.500
3 Penyediaan Bibit Peternakan dengan rencana anggaran sebesar
Rp 36.275.500 Demikian Berita Acara Penyusunan Rencana Kinerja Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai Tahun Anggaran 2012 ini dibuat untuk dipergunakan sebagai mana mestinya.
Mengetahui : Kepala
SYAMSUL BAHRI, SH, M.Si Pembina Tk.I
NIP. 19600104 198102 1 002
Dumai, ..Januari 2012 Sekretaris
JUFRIZAL, S.Sos Pembina
NIP. 19640111 198702 1 002
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja
sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan
dalam rencana strategik, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah
melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan
rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada
pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan
seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta
merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun
tertentu.
Rencana Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJM Pemda Kota Dumai
yang memuat Visi, Misi dan Strategi kebijakan yang didasarkan kepada
situasi, kondisi, potensi dan kebutuhan dan permasalahan dibidang
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
B. GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian
pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti
organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu
perkumpulan olah raga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses
pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi
dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan
organisasinya dapat tercapai dengan efisien.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 8
Pengorganisasian (Organizing) merupakan proses penyusunan
struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya –
sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Dua
aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah
departementalisasi, yaitu merupakan pengelompokan kegiatan – kegiatan
kerja suatu organisasi agar kegiatan – kegiatan yang sejenis yang saling
berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan tercermin pada
struktur formal suatu organisasi, dan tampak atau ditunjukkan oleh suatu
bagan organisasi. Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan
agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan
melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. Kedua aspek ini
merupakan dasar proses pengorganisasian suatu organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.
Organisasi yang baik adalah suatu organisasi yang berpegang
teguh pada prinsip-prinsip organisasi yang meliputi perumusan tujuan,
pembagian Kerja, pendelegasian wewenang, adanya koordinasi, efesiensi
dan pengawasan umum.
Struktur organisasi (desain organisasi) dapat didefinisikan sebagai
mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur
organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-
posisi, atau pun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas
wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi.
Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja, standarisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan
dan besaran (ukuran) satuan kerja.
Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan
struktur organisasi adalah sebagai berikut :
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 9
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi menjelaskan
bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun
diantara para pimpinan dan bawahan.
2. Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk
memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan struktur
organisasi.
3. Anggota (pegawai/karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam
organisasi. Kemampuan dan cara berpikir para anggota , serta
kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan dalam
merancang struktur organisasi. Kebutuhan pimpinan dalam pembuatan
keputusan juga akan mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang
dan hubungan diantara satuan kerja pada rancangan struktur
organisasi.
4. Ukuran organisasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun
satuan kerjanya yang sangat mempengaruhi struktur organisasi.
Semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin
kompleks dan harus dipilih struktur yang tepat.
Adanya pembagian tugas yang digambarkan dalam struktur
organisasi maka akan lebih jelas bagi pimpinan siapa yang akan
melaksanakan setiap tugas, sehingga pimpinan dapat meminta
pertanggungjawaban dari masing-masing bawahan atas pelaksanaan dari
tugas yang dibebankan kepadanya.
Bentuk organisasi yang baik akan sangat tergantung pada situasi
dan kondisi dari tiap-tiap organisasi dan juga pada tujuan yang hendak
dicapai. Hal ini disebabkan karena bentuk organisasi antara satu
organisasi dengan organisasi lainnya berbeda. Demikian halnya dengan
SKPD-Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai, dimana struktur
organisasi SKPD - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai dapat
digambarkan sebagai berikut :
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 10
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN SEKRETARIS
SUBBAG ADM UMUM SUBBAG PROGRAM
EVALUASI DAN PELAPORAN
SUBBAG KEPEGAWAIAN
BIDANG PENGAWASAN DAN SYARAT KERJA
BIDANG PENEMPATAN
BURSA KERJA DN PRODUKTIVITAS
BIDANG KETRANSMIGRASIAN
BIDANG PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
SEKSI PENGAWASAN NORMA KERJA SEKSI BURSA KERJA
SEKSI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL
BUDAYA
SEKSI PENYULUHAN DAN
PELATIHAN
SEKSI NORMA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
SEKSI PENEMPATAN
TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI
SEKSI SARANA DAN PRASARANA SEKSI BIMBINGAN
DAN INSTRUKTUR
SEKSI SYAKER DAN HUBUNGAN INDUSTIAL
SEKSI PERLUASAN DAN KESEMPATAN
KERJA
SEKSI BIMBINGAN PENUYLUHAN, PANGARAH
DAN PENEMPATAN
SEKSI PEMBINAAN LEMBAGA LATIHAN
SWASTA DAN SERTIFKASI
U P T
Untuk dapat menjalankan tugas yang telah dibebankan, Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai memiliki struktur sebagai
berikut :
1. KEPALA DINAS
2. SEKRETARIS, terdiri dari :
a. Subbag Administrasi dan Umum
b. Subbag Kepegawaian
c. Subbag Program Evaluasi dan Pelaporan
3. BIDANG PENEMPATAN TENAGA KERJA, terdiri dari :
a. Seksi Bursa Kerja
b. Seksi Penempatan Tenaga kerja
c. Seksi Perluasan dan Kesempatan Kerja
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 11
4. BIDANG PENGAWASAN, terdiri dari :
a. Seksi Pengawasan Norma Kerja
b. Seksi Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja
c. Seksi Syarat Kerja dan Hubungan Industrial
5. BIDANG KETRANSMIGRASIAN, terdiri dari :
a. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Sosial Budaya
b. Seksi Sarana dan Prasarana
c. Seksi Bimbingan Penyuluhan, Pengarahan dan Penempatan
6. BIDANG PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS, terdiri dari :
a. Seksi Penyuluhan dan Pelatihan
b. Seksi Seksi Bimbingan Instruktur
c. Seksi Pembinaan Lembaga latihan Swasta dan Sertifikasi
7. UNIT PELAKSANAAN TEKNIS
8. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
C. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
Maksud dari pada Renja Disnakertrans ini disusun adalah untuk
memberikan arah penyelenggaraan program dan kegiatan
pelaksanaan pembangunan di bidang Ketenagakerjaan dan
Transmigrasi.
b. Tujuan
1. Membentuk pemahaman bersama dalam lingkungan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai beserta jajarannya
mengenai indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur
tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-
masing dalam menunjang keberhasilan pembangunan bidang
ketenagakerjaan dan transmigrasi.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 12
2. Membentuk pemahaman bersama dalam lingkungan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai beserta jajarannya
mengenai tingkat kinerja yang ditargetkan untuk dicapai dalam
tahun 2013.
3. Menjadi acuan bagi seluruh jajaran Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Dumai di dalam menyusun anggaran berbasis
kinerja (performance-based budget) 2013
D. KEDUDUKAN DAN FUNGSI
Kedudukan Renja Disnakertrans ini adalah kerangka perencanaan bidang
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian yang merupakan cerminan dari
aspirasi masyarakat dengan memperhatikan RPJM Kota Dumai.
Sedangkan fungsi dari Renja ini sebagai pedoman bagi aparat
Disnakerkessos dalam pencapaian target program dan kegiatan untuk
tahun anggaran berjalan.
E. SISTEMATIKA PENULISAN Rencana Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai tahun
2013 terdiri dari beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi mengenai gambaran umum organisasi Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai, maksud dan
tujuan disusunnya rencana kinerja.
BAB II : EVALUASI RENJA 2011
Memaparkan evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun
2011
BAB III : RENCANA KINERJA
Memaparkan rencana kinerja Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Dumai yang menguraikan kegiatan-
kegiatan program dan kegiatan tahun anggaran 2011.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 13
BAB IV : INDIKATOR KENERJA
Memaparkan tentang indikator kinerja sasaran dan
indikator kinerja kegiatan dengan menguraikan target
kinerja sasaran dan analisis kinerja kegiatan yang
diharapkan untuk tahun 2011 yang mennggambarkan
pencapaian Renstra SKPD.
BAB V : PENUTUP
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 14
BAB II
EVALUASI RENJA 2011
Secara umum Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai telah
berhasil melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang diwujudkan dalam
keberhasilan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan untuk tahun
2009. Keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari pemenuhan
indikator kinerja, baik makro maupun mikro, yang ditetapkan untuk
masing-masing sasaran tersebut yang ditetapkan maksimal dan
proporsional sesuai dengan kemampuan aparatur dan keuangan yang ada
sehingga secara bertahap dapat menciptakan kesatuan gerak dan langkah
dalam suatu rantai kerja kedinasan dalam rangka memberikan pelayanan
dibidang ketenagakerjaan, dan transmigrasi di Kota Dumai.
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan dua
metode, yaitu metode evaluasi kinerja dan metode pembandingan capain
sasaran
1. Pengadaan Peralatan Pendidikan dan Keterampilan Bagi Pencari
Kerja
Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100,00%,
dikontribusikan oleh :
a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi
Rp 561.328.000 dari alokasi dana Rp 561.328.000 atau sebesar
100%
b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya terlaksananya
pelatihan bagi pencari kerja sebanyak 180 dengan target 180 orang.
c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya tercapainya target
terciptanya tenaga kerja terampil dan terlatih sebesar 32% dari
peserta.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 15
2. Rehabilitasi sedang / berat sarana dan pra sarana BLK ( Sharing
Propinsi)
Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100,07%,
dikontribusikan oleh :
a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi
Rp 214.325.177 dari alokasi dana Rp 214.764.341 atau sebesar
100,20%
b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya terpenuhinya
target terpasangnya 1 unit trafo BLK.
c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya Terpenuhinya
kebutuhan sarana operasional jaringan listrik BLK.
3. Pengadaan Sumur Bor Air Bersih BLK ( Sharing Propinsi)
Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100,20%,
dikontribusikan oleh :
a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi
Rp 86.471.000 dari alokasi dana Rp 87.000.000 atau sebesar 100,61%
b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya target
tersedianya 4 titik sumur bor.
c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya Terpenuhinya
kebutuhan terhadap air bersih.
4. Penyiapan Operasi BLK Kota Dumai
Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100,00%,
dikontribusikan oleh :
a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi
Rp 131.300.000 dari alokasi dana Rp 131.300.000 atau sebesar
100,0%
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 16
b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya tercapainya
target tersedianya dokumen MOU kerjasama Pemko Dumai dengan
Pemprov Riau
c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya tercapainya target
terlaksananya upaya Percepatan Operasional BLK Kota Dumai.
5. Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja
Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100,07%,
dikontribusikan oleh :
a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi
Rp 45.730.000 dari alokasi dana Rp 45.830.000 atau sebesar
100,22%
b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya tercapainya
target terlaksananya fasilitasi bursa kerja dengan target 12
perusahaan.
c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya tercapainya target
melakukan upaya Perencanaan Tenaga Kerja yang efektif di Kota
Dumai
6. Pengembangan kelembagaan produktivitas dan pelatihan
kewirausahaan
Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100,05%,
dikontribusikan oleh :
a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi
Rp 208.500.000 dari alokasi dana Rp 208.600.000 atau sebesar
100,04%
b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya tercapainya
target terlaksananya Pengembangan TKPMP dan TKMP serta
penerapan TTG dengan target sebanyak 100 orang (10 kelompok).
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 17
c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya tercapainya target
Peningkatan Pemahaman peserta akan potensi kewirausahaan dalam
membuka lapangan kerja dengan target sebesar 20%
7. Pengendaliaan dan Pembinaan Lembaga Penyalur Tenaga Kerja
Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100,09%,
dikontribusikan oleh :
a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi
Rp 37.525.000 dari alokasi dana Rp 37.625.000 atau sebesar 100,27%
b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya tercapainya
target terselenggaranya sosialisasi Regulasi Ketenagakerjaan Luar
Negeri dengan target peserta sebanyak 50 orang
c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya terlaksanannya
upaya peningkatan Pemahaman pengusaha dalam hubungan industrial
LN dengan target sebesar 50% dari peserta.
8. Peningkatan Pengawasan, Perlindungandan Penegakkan Hukum
terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100,09%,
dikontribusikan oleh :
a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi
Rp 98.138.000 dari alokasi dana Rp 98.410.000 atau sebesar 100,28%
b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya tercapainya
target terselenggaranya Workshop K3 dengan target peserta sebanyak
50 orang.
c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya terlaksananya upaya
peningkatan pemahaman Peraturan Perundangan No. 1 Th 1970
dengan target sebesar 25% dari peserta.
9. Pemberdayaan dan Pembinaan Komite Aksi Bentuk-bentuk
Pekerjaan terburuk untuk anak
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 18
Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100,08%,
dikontribusikan oleh :
a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi
Rp 78.400.000 dari alokasi dana Rp 78.600.000 atau sebesar
100,25%
b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya tercapainya
target terselenggaranya sosialisasi dalam menghapus pekerjaan-
pekerjaan terburuk untuk anak dengan target 100 orang
c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya tersusunnya target
peningkatan pemahaman perusahaan haan atas hak anak-anak
dibawah umur dengan target sebesar 25% dari peserta.
10. Pemeriksaan Berkala Secara Konprehensip Terlaksananya
Peraturan dibidang Ketenagakerjaan
Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100,07%,
dikontribusikan oleh :
a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi
Rp 46.570.000 dari alokasi dana Rp 46.670.000 atau sebesar 100,21%
b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya tercapainya
target terselenggaranya pemeriksaan berkala secara konfrenshif
tentang pelaksanaan peraturan bidang ketenagakerjaan dengan target
12 perusahaan.
c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya tercapainya target
terbinanya kenyamanan pengusaha dan buruh di perusahaan dengan
target 50%.
11. Pelaksanaan pengumpulan Data KHL Kota Dumai
Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100,00%,
dikontribusikan oleh :
a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi
Rp 61.830.000 dari alokasi dana Rp 61.830.000 atau sebesar 100,00%
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 19
b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya tercapainya
target terselenggaranya terselenggaranya survey harga pasar untuk
penetapan KHL Kota Dumai.
c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya tercapainya target
tersedianya data penetapan upah minimum Kota Dumai dengan target
sebesar 25%.
12. Pembinaan Dewan Pengupahan
Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100,00%,
dikontribusikan oleh :
a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi
Rp 147.090.000 dari alokasi dana Rp 147.090.000 atau sebesar
100,00%
b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya tercapainya
target terpenuhinya biaya sidang dan honor sidang Dewan
Pengupahan Kota Dumai dengan target 12 bulan
c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya tercapainya target
Penyelenggaraan Sidang/Rapat Rutin Dewan Pengupahan selama 12
bulan (100%)
13. Pelaksanaan Kerja Sama Secara Kelembagaan di Bidang
Ketenagakerjaan
Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100,00%,
dikontribusikan oleh :
a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi
Rp 25.050.000 dari alokasi dana Rp 25.050.000 atau sebesar 100,00%
b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya tercapainya
target terlaksananya penyediaan Jasa Posko THR.
c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya tercapainya target
meningkatnya jaminan atas pekerja menjelang lebaran dengan target
50%.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 20
14. Penyediaan dan Pengelolaan Prasarana dan Sarana Sosial dan
Ekonomi di Kawasan Transmigrasi
Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 30,75%,
dikontribusikan oleh :
a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi
Rp 143.500.000 dari alokasi dana Rp 339.725.000 atau sebesar
42,24%
b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 50% artinya pencapain target
terlaksananya pemetaan Kawasan transmigrasi Batu Teritib II tidak
dapat dipenuhi sebagai mana yang direncanakan, hal ini disebabkan
oleh :
Penyelesaian Lahan Transmigrasi belum selesai
Saat ini masih berlangsung proses pendataan hak kepemilikan yang
sah yang dilakukan pihak Kec. Sei Sembilan bersama lurah sesuai
hasil rapat instansi terkait
c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 0% artinya target tersedianya
bahan perencanaan teknik ruang permukiman tidak dapat dicapai
sehubungan dengan masalah diatas.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 21
BAB III
RENCANA KINERJA
encana Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Strategis yang
memuat berbagai kegiatan tahunan dengan memperhatikan program
dan kebijakan yang didasarkan kepada situasi, kondisi, potensi dan kebutuhan
dan permasalahan dibidang ketenagakerjaan dan transmigrasi.
A. RENCANA STRATEGIS
Sesuai tugas pokok dan fungsi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kota Dumai mempunyai rencana stratejik yang berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai selama waktu 5 (lima) tahun, dengan memperhitungkan potensi,
peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai yang mencakup visi, misi, tujuan,
sasaran, serta cara pencapaian tujuan dan sasaran tersebut akan diuraikan
dalam bab ini. Kemudian, sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2011 akan
dijelaskan dalam Rencana Kinerja 2011.
Visi yaitu cara pandang jauh ke depan kemana suatu instansi harus
dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Misi merupakan serangkaian
tindakan yang harus dilaksanakan oleh suatu instansi sebagai penjabaran dari
visi yang telah ditetapkan.
VISI
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta melihat latar
belakang dan mencermati fenomena-fenomena yang ada, maka
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai mempunyai
visi :
RR
” TENAGA KERJA BERKARYA, MASYARAKAT
SEJAHTERA ”
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 22
Makna dari visi tersebut dapat disimpulkan bahwa Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kota Dumai berkeinginan menjadi instansi profesional
dibidang ketenagakerjaan dan transmigrasi di Kota Dumai. Kondisi keadaan
yang diinginkan dalam Visi dimaksud adalah dapat menciptakan hubungan
yang harmonis antara Pengusaha dengan Para Pekerja sehingga dapat
menciptakan situasi yang tenang dan kondusif didalam bekerja dan berusaha,
mengupayakan tersedianya tenaga kerja profesional dan terampil,
terlaksananya program pelatihan dan produktivitas tenaga kerja, terkendalinya
iklim bekerja dan berusaha serta tertatanya sistem administrasi yang tertib dan
transparan. Dibidang transmigrasi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
berkeinginan untuk melakukan upaya pengkoordinasian dan pembinaan dalam
rangka peningkatan transmigrasi masyarakat dengan memberdayakan potensi-
potensi pembangunan yang ada dalam masyarakat.
Sejalan dengan Visi Kota Dumai, maka diharapkan untuk masa yang
akan datang pembangunan Kota Dumai diantaranya mengacu kepada
peningkatan Sumber Daya Manusia, menata lingkungan/mengutamakan
keselamatan dan kesehatan kerja dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja,
penciptaan wirausaha mandiri guna peningkatan taraf hidup dan sosial
masyarakat dalam kaitannya dengan upaya pengentasan kemiskinan di Kota
Dumai.
Tujuan penetapan visi tersebut adalah :
a. Mencerminkan apa yang ingin dicapai oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Dumai
b. Memberi arah dan fokus strategi yang jelas
c. Memiliki orientasi terhadap masa depan
MISI
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai harus mempunyai misi yang
jelas sesuai dengan mandat yang diterima, yaitu :
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 23
Misi I : Perluasan Kesempatan kerja dan peningkatan Pelayanan
Penempatan tenaga kerja serta penguatan informasi pasar
kerja dan Bursa kerja
Misi II : Peningkatan Kompentensi Keterampilan dan Produktivitas
Tenaga Kerja Masyarakat Transmigrasi
Misi III : Peningkatan Pembinaan Hubungan Industrial serta
perlindungan Sosial Tenaga Kerja dan Peningkatan
Pemgawasan Ketenagakerjaan
Misi IV : Percepatan dan Pemerataan Pembangunan Wilayah melalui
pembinaan masyarakat Transmigrasi Misi secara eksplisit menyatakan apa yang harus dicapai oleh suatu organisasi
dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan dalam pencapaian tersebut.
Berdasarkan atas analisa faktor-faktor kunci keberhasilan, maka dapat
dirumuskan 5 faktor penentu keberhasilan yang harus diperhatikan oleh
institusi ini sebagai berikut :
A. Tingkatkan frekwensi pelatihan bagi pencari kerja dengan memanfaatkan
dana operasional yang memadai
B. Tingkatkan kualitas pegawai dengan dukungan Pemerintah melalui
pendidikan dan latihan
C. Tingkatkan koordinasi dengan mitra kerja dan dengan dukungan penuh
D. Kembangkan dan manfaatkan teknologi untuk memanfaatkan potensi
lapangan kerja
E. Tingkatkan motivasi pegawai dengan dukungan komitmen Pemerintah
Daerah guna meningkatkan kompetensinya.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 24
B. TUJUAN
Berdasarkan visi, misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan,
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai menetapkan
tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan penempatan tenaga kerja dan memperluas
kesempatan dan perluasan kerja dengan melalui penyediaan
informasi ketenagakerjaan peningkatan keahlian dan keterampilan,
profesionalisme serta kompetensi tenaga kerja sesuai dengan
tuntutan pembangunan serta perkembangan iptek.
2. Mewujudkan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan
tenaga kerja seutuhnya dan seluruhnya dengan meningkatkan
perlindungan tenaga kerja guna mewujudkan kesejahteraan tenaga
kerja.
3. Meningkatkan pembinaan sosial dan pemberdayaan masyarakat
transmigrasi.
4. Meningkatkan kinerja pegawai/aparatur Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Dumai
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 25
C. SASARAN
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu suatu yang
akan dicapai atau dihasilkan oleh instansi dalam waktu
tahunan/periodic yang dinyatakan secara kuantitatif,
sehingga dapat diukur. Sasaran organisasi merupakan bagian
yang integral dalam proses perencanaan strategis organisasi.
Sasaran-sasaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai dirumuskan
untuk masing-masing tujuan yang telah ditetapkan sebagai berikut :
D. PROGRAM DAN KEGIATAN A. PROGRAM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA
DUMAI TA 2011
1. Dapat menyediakan kebutuhan akan informasi ketenagakerjaan
dalam kaitan kebijakan makro
2. Meningkatkan kualitas pencari kerja melalui peningkatan pelatihan
keterampilan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas tenaga
kerja guna penempatan tenaga kerja/penciptaan tenaga kerja
mandiri agar berkurangnya angka pengangguran
3. Mewujudkan sarana kelembagaan HI dengan jalan mendorong
peningkatan jumlah pembentukan PP dan PKB, meningkatkan
pengetahuan pengusaha dan pekerja mengenai perlindungan
ketenagakerjaan, dan terwujudnya pengawasan berkala, terpadu
mengenai norma kerja, dengan maksud agar dapat menurunkan
jumlah kasus PHI dan PHK
4. Peningkatan kualitas pemukiman dan penempatan warga
transmigrasi Kota Dumai
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 26
Untuk tahun anggaran 2011, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kota Dumai menyusun Rencana Program Belanja Langsung sebagai
berikut:
1. Program pelayanan administrasi perkantoran
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
3. Program peningkatan disiplin aparatur
4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Sasaran dari program-program tersebut di atas adalah peningkatan
sistem pengelolaan dan tertatanya sumber daya manusia aparatur
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai.
5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Sasaran dari program ini adalah tertatanya sistem informasi
manajemen di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai
menyangkut pelaksanaan pelayanan publik sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi dari masing-masing bidang dan seksi yang terdapat dalam
struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai
6. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Sasaran dari program ini adalah meningkatkan kualitas dan
produktivitas pencari Kota Dumai
7. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Sasaran dari program ini adalah meningkatkan keterampilan , keahlian
dan kompetensi tenaga kerja, dengan tujuan tersedianya tenaga kerja
berkualitas, produktif, berdaya saing dalam memenuhi kebutuhan
pasar kerja terhadap tenaga kerja terlatih dan profesional, serta
diharapkan dapat terbuka lapangan kerja baru.
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 27
Adapun dasar penyusunan program ini adalah atas usulan masyarakat
melalui kecamatan-kecamatan di Kota Dumai, namun untuk TA 2011,
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai tidak dapat
memasukkan semua usulan tersebut ke dalam bentuk kegiatan yang
direncanakan untuk tahun 2011, tetapi disusun berdasarkan prioritas.
8. Program Perlindungan lembaga ketenagakerjaan
Sasaran dari program ini adalah menciptakan suasana hubungan
industrial yang harmonis, dengan maksud terciptanya hubungan kerja
yang harmonis antara pekerja dan pengusaha, serta lembaga dan
pranata industrial yang sehat.
9. Program Manajemen Pelayanan Tenaga Kerja
Sasaran dari program ini adalah tersedianya sarana pelayanan bagi
masyarakat khususnya pelayanan pengaduan permasalahan THR
serta pengakomodiran operasional rapat Dewan Pengupahan Daerah
Kota Dumai
10. Program Transmigrasi Lokal
Sasaran dari program ini adalah warga transmigrasi di Kecamatan
Sungai Sembilan yang masih memerlukan pembinaan.
11. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Sasaran dari program ini adalah meningkatkan sarana dan di kawasan
transmigrasi Kota Dumai
B. KEGIATAN
Dari program-program kerja yang telah direncanakan untuk TA 2011
tersebut diatas, rencana pelaksanaan program tersebut diuraikan dalam
bentuk kegiatan-kegiatan, yaitu sebagai berikut :
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 28
a. RENCANA KERJA SEKRETARIAT
1. Program pelayanan administrasi perkantoran a. Penyediaan jasa surat menyurat dengan rencana anggaran
sebesar Rp 4.500.000 b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan listrik dengan
rencana anggaran sebesar Rp 94.200.000 c. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional dengan rencana anggaran sebesar Rp 500.000
d. Penyediaan jasa kebersihan kantor dengan rencana anggaran sebesar Rp 33.433.070
e. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja dengan rencana anggaran sebesar Rp 35.500.000
f. Penyediaan alat tulis kantor dengan rencana anggaran sebesar Rp 103.556.600
g. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan dengan rencana anggaran sebesar Rp 39.350.000
h. Penyediaan Bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan dengan rencana anggaran sebesar Rp 10.800.000
i. Penyediaan bahan logistik kantor dengan rencana anggaran sebesar Rp 14.184.000
j. Penyediaan makanan dan minuman dengan rencana anggaran sebesar Rp 21.600.000
k. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah dengan rencana anggaran sebesar Rp 451.920.000
l. Penyediaan jasa tenaga administrasi perkantoran dengan rencana anggaran sebesar Rp 124.068.000
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Penyediaan Peralatan Gedung Kantor dengan rencana anggaran sebesar Rp 76.469.420
b. Pembangunan Gedung Kantor dengan rencana anggaran sebesar Rp 1.771.275.000
c. Pengadaan Perlengkapan rumah jabatan / dinas dengan rencana anggaran sebesar Rp 78.111.000
d. Pengadaan Peralatan rumah jabatan/dinas dengan rencana anggaran sebesar Rp 10.300.000
e. Pengadaan Mubeleir dengan rencana anggaran sebesar
Rp 12.300.000 f. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor dengan rencana
anggaran sebesar Rp 24.120.000 g. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas/operasional dengan
rencana anggaran sebesar Rp 49.800.000
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 29
3. Program peningkatan disiplin aparatur
a. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya dengan rencana anggaran sebesar Rp 16.350.000
b. Pengadaan pakaian KORPRI dengan rencana anggaran sebesar Rp 12.950.000
c. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu dengan rencana anggaran sebesar Rp29.300.000
4. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
a. Pendidikan dan pelatihan formal dengan rencana anggaran sebesar Rp 90.000.000
b. RENCANA KERJA BIDANG PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
5. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
1. Peningkatan Profesionalisme tenaga pelatihan dan instruktur
lembaga pelatihan kerja dengan rencana anggaran sebesar Rp
68.550.000
2. Pendidikan dan Pelatihan Keteram pilan Bagi Pencari Kerja dengan
rencana anggaran sebesar Rp 335.677.000
3. Pendidikan dan Pelatihan Keteram pilan Bagi Pencari Kerja berbasis
kompetensi dengan rencana anggaran sebesar Rp 370.127.600
4. Fasilitasi Terbentuknya kelembagaan produktivitas di Perusahaan
dengan rencana anggaran sebesar Rp. 69.225.000
c. RENCANA KERJA BIDANG PENEMPATAN TENAGA KERJA
6. Program Peningkatan Kesempatan Kerja 1. Penyebarluasan Informasi bursa Tenaga Kerja dengan rencana
anggaran sebesar Rp. 21.180.000 2. Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan Pelatihan
Kewirausahaan dengan rencana anggaran sebesar Rp. 66.740.000
3. Pemberian Fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan Pelatihan berbasis masyarakat dengan rencana anggaran sebesar Rp. 329.775.000
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 30
4. Sosialisasi Informasi Pasar Kerja Kepres No.04 Tahun 1980 dengan rencana anggaran sebesar Rp. 72.495.000
5. Peningkatan Perluasan Kesemptan Kerja dengan rencana anggaran
sebesar Rp. 32.690.000 6. Peningkatan Informasi Pasa Kerja ( Operasional LAMIS) dengan
rencana anggaran sebesar Rp. 44.795.000 7. Penyusunan Data Base Tenaga Kerja Daerah dengan rencana
anggaran sebesar Rp. 33.920.000 8 Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja dengan rencana
anggaran sebesar Rp. 17.109.000 9. Pengendalian dan Pembinaan Lembaga Penyalur Tenaga Kerja
dengan rencana anggaran sebesar Rp. 38.345.000
d. RENCANA KERJA BIDANG PENGAWASAN DAN SYARAT KERJA
7. Program Perlindungan lembaga ketenagakerjaan
1. Peningkatan Pengawasan , perlindungan dan penegakan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dengan rencana anggaran sebesar Rp. 82.490.000
2. Pemantauan Kinerja Lembaga Penyalur Tenaga Kerja dengan
rencana anggaran sebesar Rp. 4.100.000 3. Audit penerapan dan pengembangan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) di perusahaan dengan rencana anggaran sebesar Rp 19.805.000
4. Pelaksanaan Penghumpulan Data KHL Kota Dumai dengan rencana
anggaran sebesar Rp. 19.805.000 5. Pembinaan dan Pembentukan LKS tripartit dengan rencana
anggaran sebesar Rp. 54.257.500 6. Verisifikasi SP/SB pada tingkat perusahaan dengan rencana
anggaran sebesar Rp 19.285.000 7. Sosialisasi Pedoman standar pengupahan struktur dan skala upah
berdasarkan UMK Kota Dumai dengan rencana anggaran sebesar Rp. 60.620.000
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 31
8. Pembinaan Norma Ketenaga Kerjaan Perlindungan tenaga Kerja dengan rencana anggaran sebesar Rp 24.160.000
9. Fasilitasi Bulan Bakti Gerakan Nasional K3 Kota Dumai dengan
rencana anggaran sebesar Rp 82.020.000 10. Pembentukan Tim Satgas TKI dengan rencana anggaran sebesar
Rp. 110.225.000 11. One Stop Service ( Pelayanan Satu Atap ) TKI dengan rencana
anggaran sebesar Rp. 107.675.000
8. Program Manajemen Pelayanan Tenaga Kerja
1. Pembinaan Dewan Pengupahan Kota dengan rencana anggaran sebesar Rp 150.400.000
e. RENCANA KERJA BIDANG TRANSMIGRASI
9. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
1. Penyediaan dan pengelolaan prasarana dan sarana sosial dan ekonomi di kawasan transmigrasi dengan rencana anggaran sebesar Rp 76.979.000
2. Fasilitasi Penyelesaian Lahan Transmigrasi dengan rencana anggaran Rp. 350.275.000
10.Program Transmigrasi Lokal
1. Pelatihan transmigrasi lokal dengan rencana anggaran sebesar Rp 198.275.000
2. Penyediaan Peralatan Pertanian dengan rencana anggaran
sebesar Rp 36.275.500 3. Penyediaan Bibit Peternakan dengan rencana anggaran sebesar Rp
36.275.500
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 32
BAB IV
INDIKATOR KINERJA
A. INDIKATOR KINERJA SASARAN
Penetapan Indikator Kinerja Sasaran digunakan untuk penilaian
atas keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan/program dan
kebijaksanaan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Dumai. Pengukuran kinerja Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Dumai diprioritaskan pada sasaran-sasaran yang akan
dicapai yang mencakup penetapan indikator kinerja dan penetapan capaian
indikator kinerja.
Penetapan indikator kinerja sasaran merupakan upaya untuk
menentukan berdasarkan apa suatu pelaksanaan kegiatan dapat dinilai
keberhasilannya yang berpedoman kepada tindakan-tindakan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan.
B. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan.
Penetapan indikator kinerja kegiatan bertujuan untuk mengukur cara
pencapaian tujuan dan sasaran untuk mewujudkan visi dan misi Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai.
Dalam pendekatan proses pencapaian tujuan tersebut, memerlukan
identifikasi indikator-indikator melalui sistem pengumpulan dan pengolahan
data/informasi untuk menentukan capaian tingkat kinerja
kegiatan/program. Mendefinisikan target kinerja dalam ukuran yang andal
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 33
pada kondisi normal merupakan salah satu aspek yang sulit dalam
penyusunan anggaran berbasis kinerja.
Indikator kinerja kegiatan yang akan ditetapkan dikatagorikan ke
dalam kelompok :
a. Capaian Program
Pencapaian program dapat ditentukan dalam satu tahun anggaran,
beberapa tahun anggaran, atau periode pemerintahan. Sasaran itu
sendiri dituangkan dalam fungsi/bidang pemerintahan, seperti
ekonomi, ketenagakerjaan, sosial, kesehatan, atau peningkatan
pendidikan
b. Masukan (Inputs)
Yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan
program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output.
Indikator ini dapat berupa dana, sumber daya manusia, informasi,
kebijaksanaan/peraturan perundang-undangan dan sebagainya.
Masukan merupakan sumber daya yang digunakan untuk memberikan
pelayanan pemerintah. Indikator masukan meliputi biaya personil,
biaya operasional, biaya modal, dan lain-lain. Ukuran masukan ini
berguna dalam rangka memonitor jumlah sumber daya yang digunakan
untuk mengembangkan, memelihara dan mendistribusikan produk,
kegiatan dan atau pelayanan.
Contoh-contoh :
- Rupiah yang dibelanjakan untuk peralatan;
- Jumlah jam kerja pegawai yang dibebankan;
- Biaya-biaya fasilitas;
- Ongkos sewa;
- Jumlah waktu kerja pegawai.
c. Keluaran (Outputs)
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 34
Yaitu segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik)
sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program
berdasarkan masukan yang digunakan
Produk dari suatu aktivitas/kegiatan yang dihasilkan satuan kerja
perangkat daerah yang bersangkutan disebut keluaran (out put).
Indikator keluaran dapat menjadi landasan untuk menilai kemajuan
suatu kegiatan apabila target kinerjanya (tolok ukur) dikaitkan dengan
sasaran-sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur.
Karenanya, indikator keluaran harus sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi unit organisasi yang bersangkutan. Indikator keluaran (ouput)
digunakan untuk memonitor seberapa banyak yang dapat dihasilkan
atau disediakan. Indikator tersebut diidentifikasikan dengan banyaknya
satuan hasil, produk-produk, tindakan-tindakan, dan lain sebagainya.
Contoh-contoh :
- Jumlah izin yang dikeluarkan;
- Jumlah panjang jalan yang diperbaiki;
- Jumlah orang yang dilatih;
- Jumlah kasus yang dikelola;
- Jumlah dokumen yang diproses;
- Jumlah klien yang dilayani.
d. Hasil (Outcomes)
Yaitu segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran
kegiatan pada jangka menengah. Outcomes merupakan ukuran
seberapa jauh setiap produk / jasa dapat memenuhi kebutuhan dan
harapan masyarakat. Indikator ini menggambarkan hasil nyata dari
keluaran (output) suatu kegiatan. Indikator hasil (outcome) merupakan
ukuran kinerja dari program dalam memenuhi sasarannya.
Ukuran hasil (outcome) digunakan untuk menentukan seberapa jauh
tujuan dari setiap fungsi utama, yang dicapai dari output suatu
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 35
aktivitas (produk atau jasa pelayanan), telah memenuhi keinginan
masyarakat yang dituju.
Penentuan indikator kinerja harus memenuhi kriteria-kriteria
sebagai berikut :
a. Spesifik
Berarti unik, menggambarkan obyek/subyek tertentu, tidak
berdwimakna atau diinterpretasikan lain.
b. Dapat Diukur
Secara obyektif dapat diukur baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif.
c. Relevan
Indikator kinerja sebagai alat ukur harus terkait dengan apa yang diukur
dan menggambarkan keadaan subyek yang diukur, bermanfaat bagi
pengambilan keputusan.
d. Tidak Bias
Tidak memberikan kesan atau arti yang menyesatkan.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan, Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kota Dumai telah menetapkan sasaran utama atas 4
(empat) sasaran, yaitu sebagai berikut:
1. Dapat menyediakan kebutuhan akan informasi ketenagakerjaan dalam
kaitan kebijakan makro
Dalam pencapaian sasaran utama ini, indikator kinerja yang ditetapkan
adalah :
a. Tersedianya data pencari kerja/angkatan kerja
b. Tersedianya data pengangguran di Kota Dumai dan setengah
pengangguran di Kota Dumai
c. Tersedianya data tingkat partisipasi angkatan kerja
d. Tersedianya data pelatihan dan produktivitas tenaga kerja
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 36
e. Tersedianya data hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja
2. Meningkatkan kualitas pencari kerja melalui peningkatan pelatihan
keterampilan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas tenaga kerja
guna penempatan tenaga kerja/penciptaan tenaga kerja mandiri agar
berkurangnya angka pengangguran
Dalam pencapaian sasaran utama ini, indikator kinerja yang ditetapkan
adalah :
a. Pencari kerja terdidik yang diberi penyuluhan kewirausahaan
b. Jumlah pencari kerja yg ditempatkan
3. Mewujudkan sarana kelembagaan HI dengan jalan mendorong
peningkatan jumlah pembentukan PP dan PKB, meningkatkan
pengetahuan pengusaha dan pekerja mengenai perlindungan
ketenagakerjaan, dan terwujudnya pengawasan berkala, terpadu
mengenai norma kerja, dengan maksud agar dapat menurunkan jumlah
kasus PHI dan PHK
Dalam pencapaian sasaran utama ini, indikator kinerja yang ditetapkan
adalah :
a. Jumlah Pengusaha dan pekerja/buruh yang diberi penyuluhan
b. Terlaksananya sosialisasi/Pemberian pemahaman peraturan/
kebijakan ketenagakerjaan
c. Terlaksananya Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
4. Peningkatan kualitas pemukiman dan penempatan warga transmigrasi
Kota Dumai
Dalam pencapaian sasaran utama ini, indikator kinerja yang ditetapkan
adalah :
a. Terlaksananya peningkatan kualitas sarana dan prasarana
masyarakat dilokasi transmigrasi Kota Dumai
b. Terlaksananya upaya peningkatan kualitas hidup warga transmigrasi
Renja Disnakertrans Kota Dumai 2013 37
BAB V
PENUTUP
Rencana Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigarsi Kota Dumai
Tahun 2010, disusun untuk dijadikan sebagai pedoman penyusunan rencana
operasional kegiatan instansi ini. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan selama tahun 2011 merupakan upaya dari Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kota Dumai untuk mengatasi kendala-kendala atau isu-isu
strategis yang berkembang di masyarakat khususnya di bidang
ketenagakerjaan dan Transmigrasi.
Keberhasilan yang ingin diraih dalam pelaksanaan Rencana Kinerja ini
merupakan komitmen dari semua aparatur Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Dumai untuk melaksanakan program-program dan kegiatan-
kegiatan yang telah direncanakan dan dituangkan dalam Renstra tahun 2013-
2014
Namun disadari bahwa pembangunan Sektor Tenaga Kerja ini hanya
dapat tercapai dengan dukungan Staf di lingkungan Disnakertrans, Pemdako
Dumai, LSM dan seluruh komponen masyarakat.
Demikian Rencana Kinerja ini disusun dan menjadi pedoman dalam
membangun Sektor Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk Tahun Anggaran
2011.
Dumai, 18 Oktober 2010
KEPALA,
SYAMSUL BAHRI, SH, M.Si Pembina Tk.I
NIP. 19600104 198102 1 002
Indikator Kinerja CATATANProgram/ Kegiatan TARGET CAPAIAN KEBUTUHAN DANA/ PENTING TARGET CAPAIAN KEBUTUHAN DANA/
KINERJA PAGU INDIKATIF KINERJA PAGU INDIKATIF2 3 4 5 6 7 8 9 10
Urusan WajibTenaga Kerja
SEKRETARIAT
1 14 01 001 001 Program pelayanan administrasi perkantoran
1 14 01 001 001 - Penyediaan jasa surat menyurat Tersedianya benda-benda pos Kota Dumai 1000 lbr prangko, 4.500.000 APBD 1000 lbr prangko, 4.950.000 4.500.000,00 300 lembar materai KOTA DUMAI 300 lembar materai
1 14 01 001 002 - Penyediaan jasa komunikasi, sum- Penyediaan jasa komunikasi, air dan Kota Dumai 12 bulan 99.600.000 APBD 12 bulan 109.560.000 99.600.000,00 ber daya air, dan listrik listrik yang terpenuhi KOTA DUMAI
1 14 01 001 003 - Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan Kota Dumai 12 bulan 91.771.500 APBD 12 bulan 100.948.650 74.000.000,00 kantor KOTA DUMAI
1 14 01 001 006 - Penyediaan jasa pemeliharaan dan Perpanjangan STNK kendaraan dinas Kota Dumai 4 kendaraan 1.100.000 APBD 4 kendaraan 1.210.000 1.100.000,00 perizinan kendaraan dinas/ KOTA DUMAI
operasional
1 14 01 001 008 - Penyediaan jasa kebersihan kantor Tersedianya Anggaran kebersihan Kota Dumai 12 bulan 33.014.400 APBD 12 bulan 36.315.840 33.014.400,00 kantor KOTA DUMAI
1 14 01 001 009 - Penyediaan jasa perbaikan pera- Terpeliharanya peralatan kerja Kota Dumai 12 bulan 19.200.000 APBD 12 bulan 21.120.000 19.200.000,00 latan kerja KOTA DUMAI
1 14 01 001 010 - Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya kebutuhan akan alat Kota Dumai 12 bulan 143.718.300 APBD 12 bulan 158.090.130 155.828.100,00 tulis kantor KOTA DUMAI
1 14 01 001 011 - Penyediaan barang cetakan dan Tersedianya kebutuhan akan barang Kota Dumai 12 bulan 101.200.000 APBD 12 bulan 111.320.000 101.200.000,00 penggandaan cetakan KOTA DUMAI
2 3 4 5 6 7 8 9 10
91.771.500,00
1 14 01 001 015 - Penyediaan Bahan bacaan dan Fasilitasi penyediaan surat kabar Kota Dumai 12 bulan 42.400.000 APBD 12 bulan 46.640.000 38.400.000,00 peraturan perundang-undangan KOTA DUMAI
17.640.000,00
1 14 01 001 017 - Penyediaan makanan dan minuman Fasilitasi Makanan dan minuman Kota Dumai 12 bulan 32.256.000 APBD 12 bulan 35.481.600 32.256.000,00 pegawai KOTA DUMAI
1 14 01 001 018 - Rapat-rapat koordinasi dan konsul- Fasilitas pendukung Kota Dumai 12 bulan 451.530.000 APBD 12 bulan 496.683.000 452.469.200,00 tasi ke luar daerah perjalanan dinas aparatur KOTA DUMAI
1 14 01 001 019 - Penyediaan jasa tenaga administra- Realisasi pembayaran gaji pegawai Kota Dumai 10 orang 111.762.600 APBD 10 orang 122.938.860 100.810.800,00 si perkantoran honorer/TKS KOTA DUMAI
1
Lokasi
PERKIRAAN MAJU RENCANA TAHUN 2014
1
Rencana Tahun 2013KODE
SUMBER DANAPemerintah Daerah
dan Program/Kegiatan
RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA DUMAI TAHUN 2013DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2014
KOTA DUMAI
Urusan/Bidang Urusan
1 14 01 002 Program Peningkatan Saranadan Prasarana Aparatur
1 14 01 002 005 - Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional Tersedianya kendaraan dinas untuk Eselon II Kota Dumai 1 unit 300.000.000 APBD 1 unit 330.000.000
KOTA DUMAI
1 14 01 002 007 - Pengadaan Perlengkapan Gedung Terpenuhinya Kebutuhan Kerja Kota Dumai 1 unit 183.700.000 APBD 1 unit 202.070.000 62.300.000,00 Kantor KOTA DUMAI
1 14 01 002 010 - Pengadaan Mebeleur Terpenuhinya Kebutuhan Meubeler Kota Dumai 2 unit 39.075.000 APBD 2 unit 42.982.500 39.075.000,00 dinas KOTA DUMAI
1 14 01 002 022 - Pemelihraan rutin/ berkala gedung Terlaksananya pemeliharaan gedung Kota Dumai 12 bulan 117.260.000 APBD 12 bulan 128.986.000 117.260.000,00 kantor kantor KOTA DUMAI
1 14 01 002 024 - Pemeliharaan rutin / berkala kenda- Pemeliharaan rutin kendaraan dinas Kota Dumai 12 bulan 100.500.000 APBD 12 bulan 110.550.000 100.500.000,00 raan dinas/operasional KOTA DUMAI
90.000.000,00
2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 14 01 006 Program Peningkatan pengembangan sistem pela-oran capaian kinerja dan keuangan
1 14 01 006 001 - Penyusunan laporan kinerja dan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran Kota Dumai 12 bulan 60.885.000 APBD 12 bulan 66.973.500 55.350.000,00 ikhtisar realisasi kinerja SKPD yang transparan KOTA DUMAI
BIDANG PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
1 14 01 015 Program Peningkatan Kualitas dan Membangun Pusat Pelatihan Kerja melalui
Produktivitas pendirian Balai Latihan Kerja dan peningkatan propesinal propesional isntruktur pelatihan
- Identifkasi Kebutuhan Pelatihan Tersedianya informasi kebutuhan pelatihan Dumai 7 kecamatan 230.000.000 APBD 7 kecamatan 253.000.000 1.987.500.000,00 di kota dumai KOTA DUMAI
- Pelatihan Tenaga kepelatihan instruktur meningkatnya propesionalisme instruktur Dumai 2 org 170.000.000 APBD 2 org 187.000.000
KOTA DUMAI
- Pengadaan peralatan pendidikan dan Tersedianya fasilitas peralatan rumah teram Kota Dumai 1 unit 150.000.000 APBD 1 unit 165.000.000 1.000.000.000,00 keterampilan bagi pencari kerja pil KOTA DUMAI
- Peningkatan profesionalisme tenaga Terselenggaranya pendidikan atas pengada- Kota Dumai 35orang 50.000.000 APBD 35orang 55.000.000 104.500.000,00 kepelatihan dan instruktur LPK an tenaga instruktur yang kompetensi sesuai KOTA DUMAI -
dengan kebutuhan daerah sehingga tersedia
tenaga instruktur secara bertahaf dan
disesuaikan dengan kemampuannya yang
memiliki profesionalisme instruktur
1 14 01 015 014 - Pendidikan dan Pelatihan Bagi Pencari Tercapainya program pelatihan terhadap Kota Dumai 510.000.000 APBD 48 orang 561.000.000 152.750.000,00 Kerja pencari kerja yang diutamakan pada tenaga KOTA DUMAI
a. Pelatihan Berbasis Kompetensi kerja tempatan dan disesuaikan kemampuan,
- Pelatiha Operator Pesawat Angkat Angkut fasilitas dan prasarana yang tersedia.di BLK Kota Dumai 32 orang
(Alat Berat) dan Workshop yang ada 16 orang
- Pelatiha Operator Pesawat UAP ( Boiler)
- Monitoring dan Pemagangan pasca Terselenggaranya program pelatihan dan Kota Dumai 30 orang 95.000.000 APBD 30 orang 104.500.000 325.000.000,00
1
pelatihan pemagangan yang telah direncanakan dan KOTA DUMAI
sebagai bahan kajian dalam menetapkan
program kegiatan tahun berikutnya
- Sertivikasi Propesi pelatihan Meingkatka Daya saing Pencari Kerja Kota Dumai 30 orang 110.000.000,00 APBD 30 orang 121.000.000
KOTA DUMAI
2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 14 01 015 - Fasilitasi Kelembagaan Produktivitas di Berdirinya Kelembagaan Produktivitas di Kota Dumai 20 orang 132.000.000 APBD 20 orang 145.200.000 120.000.000,00 Perusahaan tingkat perusahaan dalam rangka meningkat KOTA DUMAI
kan budaya produktif bagi tenaga kerja
188.520.000,00
BIDANG PENEMPATAN TENAGA KERJA
1 14 01 016 Program Peningkatan Kesempatan Perencanaan Tenaga Kerja Daerah Kota
Kerja Dumai sebagai acuan untuk melaksanakan
Perencanaan Tenaga Kerja Mikra tingkat
Instansi dan Perusahaan yang ada di Kota
Dumai. Dengan harapan agar tersedia
informasi yang akurat dan melalui sitem per-
encanaan tentang data ketenagakerjaan untuk mendukung program pembangunan di
bidang ketenagakerjaan
Penyebaraluasan informasi ketenaga-
kerjaan melalui teknologi informasi teru-
tama bagi pencari kerja dalam menentukan
lowongan dan spesifikasi jabtan yang dibutuh
kan oleh pengguna tenaga kerja / perusahaan
Melaksanakan pelatihan manajemen usaha
dalam rangka perluasan kesempatan ker
ja bagi Usaha Kecil dan Menengah serta
membuka jiwa kewirausahaan
- Perluasan Kesmepatan Kerja melalui tenaga kerja Penempatan tenaga kerja mandiri pada ekonomi Kota Dumai 20 orang ( SLTA) 215.000.000 APBD 20 orang ( SLTA) 236.500.000 100.000.000,00 mandiiri (TKM) tingkat SLTA dan lulusan perguruan produktif 20 Orang (Sarjana) 250.000.000 KOTA DUMAI 20 Orang (Sarjana) 275.000.000
tinggi
- Pengembangan Tenaga Kerja sektor informal Pemberdayaan Tenaga Kerja penganggur dan Kota Dumai 2 paket 380.000.000 APBD 2 paket 418.000.000 14.000.000,00 setengah penganggur 160 orang KOTA DUMAI 160 orang
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Program Peningkatan Kesempatan dan 40.000.000,00 Perluasan kerjaa
- Peningkatan pelayanan informasi pasar kerja menurun angka pengangguran Kota Dumai 300 orang 125.000.000 APBD 300 orang 137.500.000
KOTA DUMAI
- Pameran bursa kerja (job fair) Fasilitasi/ mempertemukan pencari kerja dan penggu Kota Dumai 20 perusahaan 225.000.000 APBD 20 perusahaan 247.500.000 97.000.000,00 tenaga kerja KOTA DUMAI
- Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja tersedianya operasional situs BKOL Kota Dumai 12 bulan 25.500.000 APBD 12 bulan 28.050.000
1
1
KOTA DUMAI
100.000.000,00 - Sosialisasi Informasi Pasar Kerja Kepres No. 04 Terselenggaranya sosialisasi informasi pasar kerja Kota Dumai 30 orang 119.945.000 APBD 30 orang 131.939.500
Tahun 1980 dan Perda No. 10 Tahun 2003 KOTA DUMAI
32.690.000,00 - Terapan Teknoligi tepat guna Peningkatan Potensi Produktivitas dan kewirausaha Kota Dumai 10 kelempok 350.000.000 APBD 10 kelempok 385.000.000
aan mandiri KOTA DUMAI
36.800.000,00
- Fasilitasi Penguatan Tenaga Kerja ke Luar Negeri Meningkat kan minat pencari kerja untuk bekerja Kota Dumai 250 orang 185.000.000 APBD 250 orang 203.500.000
diluar negeri KOTA DUMAI
150.000.000,00
BIDANG PENGAWASAN DAN SYARATKERJA
1 14 01 017 Program Perlindungan Pemeriksaan bahwa tenaga kerja lokal maupun
Pengembangan Lembaga tenaga kerja luar negeri mendapat jaminan
Ketenagakerjaan pekerjaan yang disalurkan dan kepastian
perlindungan hukum dari Perusahaan Jasa
Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), pemberi kerja
dan atau pemerintah
2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 14 01 017 - Pengendalian dan pem- Terlaksananya Perlindungan bagi TKI yang Kota Dumai 60 0rang 26.400.000 APBD 60 0rang 29.040.000 24.000.000,00 binaan lembaga penyalur akan dikirim dan bekerja keluar negeri melalui KOTA DUMAI
tenaga kerja jaminan terhadap perlindungan hukum dari
Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia
(PJTKI).
1 14 01 017 - Fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian Jumlah kasus hubungan industrial yang Kota Dumai 12 kasus 77.000.000 APBD 12 kasus 84.700.000 70.000.000,00 perselisihan hubungan industrial diselesaikan KOTA DUMAI
1 14 01 017 - Fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian per Jumlah tenaga kerja yang dijamin perlindungan Kota Dumai 50 org 79.200.000 APBD 50 org 87.120.000 72.000.000,00 lindungan hukum dan jaminan sosial ketenaga- hukum dan jaminan sosial letenagakerjaan KOTA DUMAI
kerjaan (naik 10%/th)
1 14 01 017 - Sosialisasi berbagai pera
turan pelaksanaan 1 14 01 017 - tentang ketenagakerjaan
- Bimtek Tentang Pertolongan Pertama Pada Jumlah peserta yang diberikan pelatihan/Bimtek Kota Dumai 50 org 66.000.000 APBD 50 org 72.600.000 60.000.000,00 Kecelakaan (P3K) Di Tempat Kerja P3K ditempat kerja KOTA DUMAI
1 14 01 017 017 - - Registrasi dan Verifikasi Serikat-serikat Jumlah SP ditingkat perusahaan yg periksa Kota Dumai 30 pershan 36.300.000 APBD 30 pershan 39.930.000 33.000.000,00 Pekerja/ Buruh di Di Kota Dumai dan diverifikasi KOTA DUMAI
1 14 01 017 - Peningkatan pengawasan, perlindungandan Jumlah perusahaan yang menerapkan norma Kota Dumai 30 pershan 50.000.000 APBD 30 pershan 55.000.000
penegakkan hukum terhadap keselamatan dan keselamatan dan kesehatan kerja KOTA DUMAI
kesehatan kerja (naik 10% / tahun)
1 14 01 017 - - Peringatan Hari Keselamatan dan Kesehatan 1 bulan 37.730.000 APBD 1 bulan 41.503.000 34.300.000,00 Kerja Nasional KOTA DUMAI
1 14 01 017 - - Pemeriksaan Awal, Awal, Berkala dan Khu- 384 OK 76.032.000 APBD 384 OK 83.635.200 69.120.000,00
Program Menajemen Pelayanan Tenaga Kerja
1
sus terhadap Objek Pengawasan K3 di KOTA DUMAI
sektor industri
1 14 01 017 - - Pemeriksaan Hubungan Kerja pada perusahaan 192 OK 38.016.000 APBD 192 OK 41.817.600 34.560.000,00 di sektor informal KOTA DUMAI
1 14 01 017 - Pemeriksaan terhadap pekerja anak yang 192 OK 34.560.000 APBD 192 OK 38.016.000
bekerja di wilayah Kota Dumai KOTA DUMAI 34.560.000,00
2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 14 01 017 014 - Pelaksanaan Pengumpulan Data Tersedianya data yang akurat terhadap data Kota Dumai 3 bln 33.104.500 APBD 3 bln 36.414.950 30.095.000,00 KHL Kota Dumai Kebutuhan Hidup Layak Kota Dumai setiap KOTA DUMAI
tahun
1 14 01 017 016 - Pembinaan dan Pembentukan LKS Terbentuknya Lembaga Kerja Sama Tripartit Kota Dumai 12 bln 316.090.000 APBD 12 bln 347.699.000 46.007.500,00 Tripartit Kota Dumai KOTA DUMAI
1 14 01 017 015 - Pembinaan Norma Ketenagakerjaan Terlaksananya Pemeriksaan dalam rangka Kota Dumai 12 bln 45.567.500 APBD 12 bln 50.124.250 41.425.000,00 Perlindungan Tenaga Kerja pembinaan norma ketenagakerjaan untuk KOTA DUMAI
memberi perlindungan terhadap tenaga kerja
tempatan pada perusahaan di Kota Dumai
1 14 01 017 - Pelaksanaan Kerjasama secara Terlaksananya kerjasama untuk THR Kota Dumai 1 tim 22.000.000 APBD 1 tim 24.200.000 20.000.000,00 kelembagaan dibidang ketenaga- keagamaan sehingga hak dari tenaga kerja KOTA DUMAI
kerjaan dapat terlindungi di Kota Dumai
1 14 01 018 Program Manajemen Pelayanan Tenaga Kerja Biaya sidang dan Honor Sidang Kota Dumai 12 bln 155.804.000 APBD 12 bln 171.384.400 141.640.000,00 KOTA DUMAI
BIDANG KETRANSMIGRASAN
1 14 01 015 001 Program Pengembangan Terlaksananya Peningkatan kualitas dan
Wilayah Transmigrasi kuantintas serta fasilitas bagi masyarakat di
kawasan Transmigrasi
1 14 01 015 - Penyediaan Pengelolaan Prasarana Terlakananya Pembangunan sarana dan Kota Dumai APBD
dan Sarana Sosial dan Ekonomi prasarana dasar bagi warga trasmigrasi KOTA DUMAI
di Kawasan Transmigrasi berupa akses trasportasi, bagunan dan - Pengadaan Alat Pertanian peralatan untuk mendukung kegiatan usaha 25 Kelompok 36.275.000 25 Kelompok 39.902.500 - Pembinaan Pemuda dan Olahraga dibidang/sektor yang telah ditetapkan pada 3 unit 18.100.000 3 unit 19.910.000 - Bantuan Jaminan Hidup (Jadup) Transmigran di masing-masing lokasi serta pemberian 250 KK 525.000.000 250 KK 577.500.000 - Pembangunan Turap Dermaga bantuan jaminan hidup (jaduk) bagi warga 200 M 796.300.000 200 M - Pembangunan Ruang Kelas Belajar (RKB) trans selama masa transisi 3 Unit 458.000.000 3 Unit - Pembangunan Gedung TK 1 Unit 458.000.000 1 Unit - Semenisasi Jalan Poros Transmigrasi 2 Km 1.310.000.000 2 Km - Pembangunan Musholla 1 Unit 375.000.000 1 Unit
1 14 01 015 001 - Fasilitasi Penyelesaian Lahan Terselesaikannya lahan transmigrasi yg 1 tim 150.000.000 APBD 1 tim 165.000.000
Transmigrasi bermasalah melalui kerjasama tim lintas KOTA DUMAI
sektor dimasing-masing lokasi
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Program Transmigrasi Lokal Terlaksananya pembinaan terhadap
warga transmigrasi melalui penyuluhan
dan sosialisasi1 14 01 015 002 - Pelatihan transmigrasi lokal Semakin banyaknya kepersertaan trans- 125 KK 54.000.000 APBD 125 KK 59.400.000
migrasi lokal mengikuti pelatihan untuk KOTA DUMAI
meningkatkan taraf hidup dan kemampuannya
1
1
1 14 01 015 003 - Penyuluhan Transmigrasi Lokal Jumlah warga transmigrasi yg diberi - Penyuluhan Manajemen Koperasi penyuluhan 50 org 54.000.000 APBD 50 org 59.400.000
KOTA DUMAI
1 14 01 015 004 - Identifikasi Warga Transmigrasi 250 KK 67.000.000 APBD 250 KK 73.700.000
KOTA DUMAI
10.651.396.800 7.979.506.480
Dumai, Januari 2012
Kepala
SYAMSUL BAHRI, SH, M.Si
Pembina TK.I
NIP 196001041981021002