potensi daerah kota dumai

32
RE BUMD PT. PEMBANGUNA ENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYA WILAYAH BARAT K AN DUMAI ARAN BARU KOTA DUMAI 0

Upload: bumd

Post on 08-Jan-2017

1.015 views

Category:

Business


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

0

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

0

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

0

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Page 2: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

1

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

BAB. I

PENDAHULUAN

A. Executive Summary

PT.Pembangunan Dumai didirikan pada 10 Oktober 2002 oleh Pemerintah Kota Dumai,

yang disahkan oleh notaris Fhifi Alfhian Ronie, SH dengan SK Departemen Kehakiman dan

Hak Azazi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor C-21583HT.01.01.Tahun

2002.Tentang pengesahan akta pendirian perseroan terbatas, PT. Pembangunan Dumai

yang ditandatangani oleh Zulkarnain Yunus, SH.MH.

Berdasarkan SK No.312/pereko/2011yang ditandatangani oleh Bapak Walikota Dumai H.

Khairul Anwar, SH memutuskan Zulfadli Karim, SE sebagai Direktur Utama dan

Drs.Khairul, Ak.MM sebagai Direktur Operasional dan Keuangan pada tanggal 20

Desember 2011 yang disahkan oleh notaris Siswandi, SH dengan No.89 tanggal 20

Desember 2011 untuk mengelola PT. Pembanguan Dumai.

PT.Pembangunan Dumai merupakan perusahaan Dagang dan Jasa.Selama ini hanya

fokus menjalankan jasa Impor.Untuk itu, Direktur yang berkewajiban mengelola BUMD

PT.Pembangunan Dumai berkeinginan mengembangkan usaha demi mengembangkan

perusahaan daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Dumai.

B. Visi dan Misi PT.Pembangunan Dumai

1. VisiMewujudkan Badan Usaha Milik Daerah yang SEHAT 2015 (Sejahtera, Harmonis,

Aman dan Tertib)dan MANDIRI sejalan dengan visi Kota Dumai Sebagai Pusat

Pelayanan “PENGANTIN” (Pelabuhan, Perdagangan, Tourism dan Industri) yang

“BERSERI” (Bersih, Semarak, Rukun dan Indah) di Kawasan Pantai Timur Sumatera

Sebagai Penggerak Kemajuan Ekonomi berbudaya Melayu yang Agamis menuju

Dumai 2020.

2. MISIMenjadikan BUMD - PT. Pembangunan Dumai sebagai :

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

1

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

BAB. I

PENDAHULUAN

A. Executive Summary

PT.Pembangunan Dumai didirikan pada 10 Oktober 2002 oleh Pemerintah Kota Dumai,

yang disahkan oleh notaris Fhifi Alfhian Ronie, SH dengan SK Departemen Kehakiman dan

Hak Azazi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor C-21583HT.01.01.Tahun

2002.Tentang pengesahan akta pendirian perseroan terbatas, PT. Pembangunan Dumai

yang ditandatangani oleh Zulkarnain Yunus, SH.MH.

Berdasarkan SK No.312/pereko/2011yang ditandatangani oleh Bapak Walikota Dumai H.

Khairul Anwar, SH memutuskan Zulfadli Karim, SE sebagai Direktur Utama dan

Drs.Khairul, Ak.MM sebagai Direktur Operasional dan Keuangan pada tanggal 20

Desember 2011 yang disahkan oleh notaris Siswandi, SH dengan No.89 tanggal 20

Desember 2011 untuk mengelola PT. Pembanguan Dumai.

PT.Pembangunan Dumai merupakan perusahaan Dagang dan Jasa.Selama ini hanya

fokus menjalankan jasa Impor.Untuk itu, Direktur yang berkewajiban mengelola BUMD

PT.Pembangunan Dumai berkeinginan mengembangkan usaha demi mengembangkan

perusahaan daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Dumai.

B. Visi dan Misi PT.Pembangunan Dumai

1. VisiMewujudkan Badan Usaha Milik Daerah yang SEHAT 2015 (Sejahtera, Harmonis,

Aman dan Tertib)dan MANDIRI sejalan dengan visi Kota Dumai Sebagai Pusat

Pelayanan “PENGANTIN” (Pelabuhan, Perdagangan, Tourism dan Industri) yang

“BERSERI” (Bersih, Semarak, Rukun dan Indah) di Kawasan Pantai Timur Sumatera

Sebagai Penggerak Kemajuan Ekonomi berbudaya Melayu yang Agamis menuju

Dumai 2020.

2. MISIMenjadikan BUMD - PT. Pembangunan Dumai sebagai :

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

1

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

BAB. I

PENDAHULUAN

A. Executive Summary

PT.Pembangunan Dumai didirikan pada 10 Oktober 2002 oleh Pemerintah Kota Dumai,

yang disahkan oleh notaris Fhifi Alfhian Ronie, SH dengan SK Departemen Kehakiman dan

Hak Azazi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor C-21583HT.01.01.Tahun

2002.Tentang pengesahan akta pendirian perseroan terbatas, PT. Pembangunan Dumai

yang ditandatangani oleh Zulkarnain Yunus, SH.MH.

Berdasarkan SK No.312/pereko/2011yang ditandatangani oleh Bapak Walikota Dumai H.

Khairul Anwar, SH memutuskan Zulfadli Karim, SE sebagai Direktur Utama dan

Drs.Khairul, Ak.MM sebagai Direktur Operasional dan Keuangan pada tanggal 20

Desember 2011 yang disahkan oleh notaris Siswandi, SH dengan No.89 tanggal 20

Desember 2011 untuk mengelola PT. Pembanguan Dumai.

PT.Pembangunan Dumai merupakan perusahaan Dagang dan Jasa.Selama ini hanya

fokus menjalankan jasa Impor.Untuk itu, Direktur yang berkewajiban mengelola BUMD

PT.Pembangunan Dumai berkeinginan mengembangkan usaha demi mengembangkan

perusahaan daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Dumai.

B. Visi dan Misi PT.Pembangunan Dumai

1. VisiMewujudkan Badan Usaha Milik Daerah yang SEHAT 2015 (Sejahtera, Harmonis,

Aman dan Tertib)dan MANDIRI sejalan dengan visi Kota Dumai Sebagai Pusat

Pelayanan “PENGANTIN” (Pelabuhan, Perdagangan, Tourism dan Industri) yang

“BERSERI” (Bersih, Semarak, Rukun dan Indah) di Kawasan Pantai Timur Sumatera

Sebagai Penggerak Kemajuan Ekonomi berbudaya Melayu yang Agamis menuju

Dumai 2020.

2. MISIMenjadikan BUMD - PT. Pembangunan Dumai sebagai :

Page 3: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

2

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Badan Usaha yang tangguh dengan pelayanan yang prima bagi

kelangsungan Pertumbuhan Kota Dumai.

Meningkatkan nilai investasi yang unggul dan aman bagi investor.

Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya

dan berprestasi.

Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.

Menjadikan acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang

baik.

C. Profil Company

1. Data Perusahaan

Nama Badan Usaha : Badan Usaha Milik Daerah PT.Pembangunan Dumai

Bidang Usaha : Perdagangan Barang dan Jasa

Alamat : Jl. Kapitan Pattimura No. 58 Kota Dumai – Riau

Indonesia

Telepon / Fax : (0765) 33302 / (0765) 33302

Email : [email protected]

Website : www.bumddumai.com

Bank Perusahaan : Bank Riau Kepri

Tahun Berdiri : 2002

D. Dasar Hukum

Dasar Hukum Pendirian BUMD PT.Pembangunan Dumai adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang No.5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah

2. Undang-undang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Daerah

3. Undang-undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

4. Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

2

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Badan Usaha yang tangguh dengan pelayanan yang prima bagi

kelangsungan Pertumbuhan Kota Dumai.

Meningkatkan nilai investasi yang unggul dan aman bagi investor.

Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya

dan berprestasi.

Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.

Menjadikan acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang

baik.

C. Profil Company

1. Data Perusahaan

Nama Badan Usaha : Badan Usaha Milik Daerah PT.Pembangunan Dumai

Bidang Usaha : Perdagangan Barang dan Jasa

Alamat : Jl. Kapitan Pattimura No. 58 Kota Dumai – Riau

Indonesia

Telepon / Fax : (0765) 33302 / (0765) 33302

Email : [email protected]

Website : www.bumddumai.com

Bank Perusahaan : Bank Riau Kepri

Tahun Berdiri : 2002

D. Dasar Hukum

Dasar Hukum Pendirian BUMD PT.Pembangunan Dumai adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang No.5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah

2. Undang-undang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Daerah

3. Undang-undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

4. Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

2

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Badan Usaha yang tangguh dengan pelayanan yang prima bagi

kelangsungan Pertumbuhan Kota Dumai.

Meningkatkan nilai investasi yang unggul dan aman bagi investor.

Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya

dan berprestasi.

Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.

Menjadikan acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang

baik.

C. Profil Company

1. Data Perusahaan

Nama Badan Usaha : Badan Usaha Milik Daerah PT.Pembangunan Dumai

Bidang Usaha : Perdagangan Barang dan Jasa

Alamat : Jl. Kapitan Pattimura No. 58 Kota Dumai – Riau

Indonesia

Telepon / Fax : (0765) 33302 / (0765) 33302

Email : [email protected]

Website : www.bumddumai.com

Bank Perusahaan : Bank Riau Kepri

Tahun Berdiri : 2002

D. Dasar Hukum

Dasar Hukum Pendirian BUMD PT.Pembangunan Dumai adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang No.5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah

2. Undang-undang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Daerah

3. Undang-undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

4. Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

Page 4: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

3

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

5. Undang-undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah.

6. Permendagri No. 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis pengelolaan barang milik

daerah.

7. Peraturan Pemerintah No.58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan daerah.

8. Peraturan Pemerintah No.6 tahun 2006 Investasi tentang Pengelolaan barang milik

Negara/Daerah

9. Peraturan Pemerintah No.1 tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah.

10. Peraturan Daerah Pemerintah Kota Dumai No. 10 Tahun 2001 tentang Tata Cara

Pembentukan Perusahaan Daerah

11. Peraturan Daerah Pemerintah Kota Dumai No. 12 Tahun 2002 Tentang Penyertaan

Modal Daerah Pada Pihak Ke Tiga

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

3

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

5. Undang-undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah.

6. Permendagri No. 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis pengelolaan barang milik

daerah.

7. Peraturan Pemerintah No.58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan daerah.

8. Peraturan Pemerintah No.6 tahun 2006 Investasi tentang Pengelolaan barang milik

Negara/Daerah

9. Peraturan Pemerintah No.1 tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah.

10. Peraturan Daerah Pemerintah Kota Dumai No. 10 Tahun 2001 tentang Tata Cara

Pembentukan Perusahaan Daerah

11. Peraturan Daerah Pemerintah Kota Dumai No. 12 Tahun 2002 Tentang Penyertaan

Modal Daerah Pada Pihak Ke Tiga

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

3

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

5. Undang-undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah.

6. Permendagri No. 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis pengelolaan barang milik

daerah.

7. Peraturan Pemerintah No.58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan daerah.

8. Peraturan Pemerintah No.6 tahun 2006 Investasi tentang Pengelolaan barang milik

Negara/Daerah

9. Peraturan Pemerintah No.1 tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah.

10. Peraturan Daerah Pemerintah Kota Dumai No. 10 Tahun 2001 tentang Tata Cara

Pembentukan Perusahaan Daerah

11. Peraturan Daerah Pemerintah Kota Dumai No. 12 Tahun 2002 Tentang Penyertaan

Modal Daerah Pada Pihak Ke Tiga

Page 5: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

4

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

BAB II

RENCANA MEMBUKA ALURPELAYARAN WILAYAH BARAT KOTA DUMAI

A. Dumai Lintasan Perdagangan Dunia

Kota Dumai terletak di antara 1010 23’ 37’ - 1010 8’ 13’ Bujur Timur dan 10 23’ 23’ -

10 24’ 23’ Lintang Utara dengan luas wilayahnya adalah 1.727.385 km2. Berbatasan

wilayahnya di sebelah timur berbatas dengan kecamatan Bukit Batu, kabupaten Bengkalis,

di sebelah barat berbatas dengan kecamatan Tanah Putih dan kecamatan Bangko

Kabupaten Rokan Hilir, di sebelah utara berbatas dengan Selat Rupat, dan di sebelah

Selatan berbatas dengan kecamatan Mandau kabupaten Bengkalis.

Gambar : Peta Lokasi Rencana Pengerukan

Dilihat dari letak daerah yang sangat strategis kota Dumai di jalur lintas perdagangan

dunia merupakan sebuah daerah incaran bagi kaum capitalis dan tanpa dibuat kajian para

pelaku bisnis baik swasta nasional maupun investor asing sangat tertarik berinvestasi di

kota Dumai. Ini terbukti dengan banyaknya perusahaan lokal maupun perusahaan asing

yang telah memiliki usaha sepanjang garis pesisir pantai laut kota Dumai, seperti

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

4

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

BAB II

RENCANA MEMBUKA ALURPELAYARAN WILAYAH BARAT KOTA DUMAI

A. Dumai Lintasan Perdagangan Dunia

Kota Dumai terletak di antara 1010 23’ 37’ - 1010 8’ 13’ Bujur Timur dan 10 23’ 23’ -

10 24’ 23’ Lintang Utara dengan luas wilayahnya adalah 1.727.385 km2. Berbatasan

wilayahnya di sebelah timur berbatas dengan kecamatan Bukit Batu, kabupaten Bengkalis,

di sebelah barat berbatas dengan kecamatan Tanah Putih dan kecamatan Bangko

Kabupaten Rokan Hilir, di sebelah utara berbatas dengan Selat Rupat, dan di sebelah

Selatan berbatas dengan kecamatan Mandau kabupaten Bengkalis.

Gambar : Peta Lokasi Rencana Pengerukan

Dilihat dari letak daerah yang sangat strategis kota Dumai di jalur lintas perdagangan

dunia merupakan sebuah daerah incaran bagi kaum capitalis dan tanpa dibuat kajian para

pelaku bisnis baik swasta nasional maupun investor asing sangat tertarik berinvestasi di

kota Dumai. Ini terbukti dengan banyaknya perusahaan lokal maupun perusahaan asing

yang telah memiliki usaha sepanjang garis pesisir pantai laut kota Dumai, seperti

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

4

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

BAB II

RENCANA MEMBUKA ALURPELAYARAN WILAYAH BARAT KOTA DUMAI

A. Dumai Lintasan Perdagangan Dunia

Kota Dumai terletak di antara 1010 23’ 37’ - 1010 8’ 13’ Bujur Timur dan 10 23’ 23’ -

10 24’ 23’ Lintang Utara dengan luas wilayahnya adalah 1.727.385 km2. Berbatasan

wilayahnya di sebelah timur berbatas dengan kecamatan Bukit Batu, kabupaten Bengkalis,

di sebelah barat berbatas dengan kecamatan Tanah Putih dan kecamatan Bangko

Kabupaten Rokan Hilir, di sebelah utara berbatas dengan Selat Rupat, dan di sebelah

Selatan berbatas dengan kecamatan Mandau kabupaten Bengkalis.

Gambar : Peta Lokasi Rencana Pengerukan

Dilihat dari letak daerah yang sangat strategis kota Dumai di jalur lintas perdagangan

dunia merupakan sebuah daerah incaran bagi kaum capitalis dan tanpa dibuat kajian para

pelaku bisnis baik swasta nasional maupun investor asing sangat tertarik berinvestasi di

kota Dumai. Ini terbukti dengan banyaknya perusahaan lokal maupun perusahaan asing

yang telah memiliki usaha sepanjang garis pesisir pantai laut kota Dumai, seperti

Page 6: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

5

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

perusahan pengolahan migas, pengolahan minyak kelapa sawit CPO( refinery), Bulking,

Bio Diesel, Packing Semen dan lain sebagainya.

Berdirinya perusahaan-perusahaan swasta Nasional dan asing di kota Dumai yang

ditandai dengan berdirinya beberapa Pelabuhan yang menjalani kegiatan operasionalnya,

seperti ; Pelabuhan Umum, Pelabuhan Khusus ( Pelsus ) Migas dan pelabuhan Khusus

yang berada di wilayah kawasan Industri ( KID ) di Pelintung kecamatan Medang Kampai,

Pelabuhan Lubuk Gaung kecamatan Sungai Sembilan serta pelabuhan-pelabuhan lainnya

adalah disebabkan keunggulan yang dimiliki kota Dumai.

Adapun keunggulan yang dimiliki oleh kota Dumai memiliki keunggulan sebagai

berikut :

1. Kota Dumai berada ditengah pulau sumatera, tepatnya dipesisir Pantai Timur

yang berhadapan langsung dengan negara Malaysia dan Singapura.

2. Kota Dumai berada pada lintas Tol perdagangan dunia.

3. Karakteristik laut Dumai memiliki kedalaman yang dapat disinggahi kapal – kapal

besar yang memiliki bobot kapasitas ribuan Ton.

4. Luas wilayah Pelabuhan Dumai 134 KM dan luas Wilayah Tata Ruangnya

terbesar di Indonesia, setelah Manokwari terpecah wilayah pemekarannya.

5. Masyarakat kota Dumai miniaturnya Indonesia karena bermacam tingkat

heterogen berbilang suku dan budaya.

Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki Kota Dumai sangat berpeluang PT.

Pembangunan Dumai, mempersiapkan diri untuk mampu bersaing dalam menggali potensi

dan asset daerah sehingga pada akhirnya siap menjadi sentral kemitraan bisnis yang

menghasilkan profit.

Guna untuk menggali potensi daerah sebagai salah satu tujuan berdirinya

perusahaan maka PT.Pembangunan Dumai, membuat berbagi kebijakan dan strategi

bisnis atas potensi untuk dapat dijadikan peluang yang terbentang didepan mata dimana

kebijakan dan strategi yang dilakukan harus mendapat dukungan dari Pemerintah.

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

5

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

perusahan pengolahan migas, pengolahan minyak kelapa sawit CPO( refinery), Bulking,

Bio Diesel, Packing Semen dan lain sebagainya.

Berdirinya perusahaan-perusahaan swasta Nasional dan asing di kota Dumai yang

ditandai dengan berdirinya beberapa Pelabuhan yang menjalani kegiatan operasionalnya,

seperti ; Pelabuhan Umum, Pelabuhan Khusus ( Pelsus ) Migas dan pelabuhan Khusus

yang berada di wilayah kawasan Industri ( KID ) di Pelintung kecamatan Medang Kampai,

Pelabuhan Lubuk Gaung kecamatan Sungai Sembilan serta pelabuhan-pelabuhan lainnya

adalah disebabkan keunggulan yang dimiliki kota Dumai.

Adapun keunggulan yang dimiliki oleh kota Dumai memiliki keunggulan sebagai

berikut :

1. Kota Dumai berada ditengah pulau sumatera, tepatnya dipesisir Pantai Timur

yang berhadapan langsung dengan negara Malaysia dan Singapura.

2. Kota Dumai berada pada lintas Tol perdagangan dunia.

3. Karakteristik laut Dumai memiliki kedalaman yang dapat disinggahi kapal – kapal

besar yang memiliki bobot kapasitas ribuan Ton.

4. Luas wilayah Pelabuhan Dumai 134 KM dan luas Wilayah Tata Ruangnya

terbesar di Indonesia, setelah Manokwari terpecah wilayah pemekarannya.

5. Masyarakat kota Dumai miniaturnya Indonesia karena bermacam tingkat

heterogen berbilang suku dan budaya.

Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki Kota Dumai sangat berpeluang PT.

Pembangunan Dumai, mempersiapkan diri untuk mampu bersaing dalam menggali potensi

dan asset daerah sehingga pada akhirnya siap menjadi sentral kemitraan bisnis yang

menghasilkan profit.

Guna untuk menggali potensi daerah sebagai salah satu tujuan berdirinya

perusahaan maka PT.Pembangunan Dumai, membuat berbagi kebijakan dan strategi

bisnis atas potensi untuk dapat dijadikan peluang yang terbentang didepan mata dimana

kebijakan dan strategi yang dilakukan harus mendapat dukungan dari Pemerintah.

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

5

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

perusahan pengolahan migas, pengolahan minyak kelapa sawit CPO( refinery), Bulking,

Bio Diesel, Packing Semen dan lain sebagainya.

Berdirinya perusahaan-perusahaan swasta Nasional dan asing di kota Dumai yang

ditandai dengan berdirinya beberapa Pelabuhan yang menjalani kegiatan operasionalnya,

seperti ; Pelabuhan Umum, Pelabuhan Khusus ( Pelsus ) Migas dan pelabuhan Khusus

yang berada di wilayah kawasan Industri ( KID ) di Pelintung kecamatan Medang Kampai,

Pelabuhan Lubuk Gaung kecamatan Sungai Sembilan serta pelabuhan-pelabuhan lainnya

adalah disebabkan keunggulan yang dimiliki kota Dumai.

Adapun keunggulan yang dimiliki oleh kota Dumai memiliki keunggulan sebagai

berikut :

1. Kota Dumai berada ditengah pulau sumatera, tepatnya dipesisir Pantai Timur

yang berhadapan langsung dengan negara Malaysia dan Singapura.

2. Kota Dumai berada pada lintas Tol perdagangan dunia.

3. Karakteristik laut Dumai memiliki kedalaman yang dapat disinggahi kapal – kapal

besar yang memiliki bobot kapasitas ribuan Ton.

4. Luas wilayah Pelabuhan Dumai 134 KM dan luas Wilayah Tata Ruangnya

terbesar di Indonesia, setelah Manokwari terpecah wilayah pemekarannya.

5. Masyarakat kota Dumai miniaturnya Indonesia karena bermacam tingkat

heterogen berbilang suku dan budaya.

Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki Kota Dumai sangat berpeluang PT.

Pembangunan Dumai, mempersiapkan diri untuk mampu bersaing dalam menggali potensi

dan asset daerah sehingga pada akhirnya siap menjadi sentral kemitraan bisnis yang

menghasilkan profit.

Guna untuk menggali potensi daerah sebagai salah satu tujuan berdirinya

perusahaan maka PT.Pembangunan Dumai, membuat berbagi kebijakan dan strategi

bisnis atas potensi untuk dapat dijadikan peluang yang terbentang didepan mata dimana

kebijakan dan strategi yang dilakukan harus mendapat dukungan dari Pemerintah.

Page 7: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

6

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

1. Peran Kota Dumai

Untuk Kota Dumai, fungsi dan peranan kota didasarkan kepada kebijakan Nasional

dan daerah Propinsi Riau. Hal ini dimaksudkan agar dalam pembangunan Kota Dumai

dapat mendorong pertumbuhan nasional. Disamping itu agar ada kesinambungan

antara perencanaan pusat dengan daerah.

a. Kawasan KESR IMS-GT

Kerjasama ekonomi Sub Regional (KESR) merupakan kegiatan ekonomi lintas

batas yang secara intensif dan ekstensif memanfaatkan komplementaritas

ekonomi sub-Wilayah yang berbatasan untuk mempercepat pembangunan

ekonomi mulai arus masuk investasi, pengembangan sumber daya alam,

pengembangan infrastruktur dan industri bagi kepentingan ekspor.

Selain diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, kerjasama

sub regional juga diarahkan untuk mempercepat upaya pemerataan. Untuk itu

pada tahun 1995 dibentuk kawasan sub regional Indonesia, Malaysia, Singapore

Growth Triangle (IMS-GT). Wilayah yang tercakup dalam kerjasama ekonomi sub

regional tersebut adalah sebagai berikut:

• Indonesia : Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi,

Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat

• Malaysia : Negara Bagian Johor, dan Penang

• Singapura

b. Ditetapkannya Kota Dumai sebagai salah satu kawasan MP3EI di Sumatera

sebagai Daerah Cluster Sawit

Kota Dumai mempunyai 5 (lima) Kabupaten hinterland yang sangat potensial, yaitu

Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Rokan Hulu, Siak Indrapura, dan Kampar.

Karakteristik wilayah kabupaten hinterland ini sangat menunjang kegiatan jasa,

perdagangan, transportasi, dan industri di Kota Dumai apalagi aktivitas pelabuhan

samudera yang merupakan pintu gerbang bagian timur Pulau Sumatera.

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

6

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

1. Peran Kota Dumai

Untuk Kota Dumai, fungsi dan peranan kota didasarkan kepada kebijakan Nasional

dan daerah Propinsi Riau. Hal ini dimaksudkan agar dalam pembangunan Kota Dumai

dapat mendorong pertumbuhan nasional. Disamping itu agar ada kesinambungan

antara perencanaan pusat dengan daerah.

a. Kawasan KESR IMS-GT

Kerjasama ekonomi Sub Regional (KESR) merupakan kegiatan ekonomi lintas

batas yang secara intensif dan ekstensif memanfaatkan komplementaritas

ekonomi sub-Wilayah yang berbatasan untuk mempercepat pembangunan

ekonomi mulai arus masuk investasi, pengembangan sumber daya alam,

pengembangan infrastruktur dan industri bagi kepentingan ekspor.

Selain diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, kerjasama

sub regional juga diarahkan untuk mempercepat upaya pemerataan. Untuk itu

pada tahun 1995 dibentuk kawasan sub regional Indonesia, Malaysia, Singapore

Growth Triangle (IMS-GT). Wilayah yang tercakup dalam kerjasama ekonomi sub

regional tersebut adalah sebagai berikut:

• Indonesia : Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi,

Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat

• Malaysia : Negara Bagian Johor, dan Penang

• Singapura

b. Ditetapkannya Kota Dumai sebagai salah satu kawasan MP3EI di Sumatera

sebagai Daerah Cluster Sawit

Kota Dumai mempunyai 5 (lima) Kabupaten hinterland yang sangat potensial, yaitu

Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Rokan Hulu, Siak Indrapura, dan Kampar.

Karakteristik wilayah kabupaten hinterland ini sangat menunjang kegiatan jasa,

perdagangan, transportasi, dan industri di Kota Dumai apalagi aktivitas pelabuhan

samudera yang merupakan pintu gerbang bagian timur Pulau Sumatera.

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

6

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

1. Peran Kota Dumai

Untuk Kota Dumai, fungsi dan peranan kota didasarkan kepada kebijakan Nasional

dan daerah Propinsi Riau. Hal ini dimaksudkan agar dalam pembangunan Kota Dumai

dapat mendorong pertumbuhan nasional. Disamping itu agar ada kesinambungan

antara perencanaan pusat dengan daerah.

a. Kawasan KESR IMS-GT

Kerjasama ekonomi Sub Regional (KESR) merupakan kegiatan ekonomi lintas

batas yang secara intensif dan ekstensif memanfaatkan komplementaritas

ekonomi sub-Wilayah yang berbatasan untuk mempercepat pembangunan

ekonomi mulai arus masuk investasi, pengembangan sumber daya alam,

pengembangan infrastruktur dan industri bagi kepentingan ekspor.

Selain diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, kerjasama

sub regional juga diarahkan untuk mempercepat upaya pemerataan. Untuk itu

pada tahun 1995 dibentuk kawasan sub regional Indonesia, Malaysia, Singapore

Growth Triangle (IMS-GT). Wilayah yang tercakup dalam kerjasama ekonomi sub

regional tersebut adalah sebagai berikut:

• Indonesia : Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi,

Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat

• Malaysia : Negara Bagian Johor, dan Penang

• Singapura

b. Ditetapkannya Kota Dumai sebagai salah satu kawasan MP3EI di Sumatera

sebagai Daerah Cluster Sawit

Kota Dumai mempunyai 5 (lima) Kabupaten hinterland yang sangat potensial, yaitu

Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Rokan Hulu, Siak Indrapura, dan Kampar.

Karakteristik wilayah kabupaten hinterland ini sangat menunjang kegiatan jasa,

perdagangan, transportasi, dan industri di Kota Dumai apalagi aktivitas pelabuhan

samudera yang merupakan pintu gerbang bagian timur Pulau Sumatera.

Page 8: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

7

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

2. Fungsi Utama Kota Dumai

Kota Dumai merupakan salah satu kota hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1999, Saat ini Kota Dumai terdiri

atas 5 Kecamatan (dahulu 3 Kecamatan). Kelima Kecamatan tersebut adalah

Kecamatan Dumai Timur, Kecamatan Dumai Barat, Kecamatan Bukit Kapur,Medang

Kampai, dan Sungai Sembilan.Jumlah kelurahan yang ada di Kota Dumai sebanyak 30

kelurahan.

Kota Dumai mempunyai fungsi sebagai kota pelabuhan, perdagangan dan jasa,

memberikan peluang bagi Pemerintah Daerah secara langsung maupun fidak

langsung sebagai sumber penerimaan untuk mendanai percepatan kegiatan

pembangunan serta meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.

Sebagai Kota Pelabuhan, Kota Dumai didukung dengan fasilitas di sejumlah

pelabuhan baik pelabuhan Samudera maupun antar pulau ditambah dengan prasarana

jalan yang menghubungkan sentra produksi sektor agroindustri dan industri lainnya,

serta mendorong tumbuhnya sejumlah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha

perdagangan, jasa, dan perbankan. Hal ini telah mendorong sektor pengangkutan dan

komunikasi sebagai lokomotif perekonomian Kota Dumai. Sektor tersebut merupakan

sektor yang paling dominan selama kurun waktu 7 tahun sejak tahun 1993 sampai

dengan 1999, dengan tingkat kontribusi rata-rata sebesar 29,79 persen, diikuti sektor

perdagangan sebesar 26,70 persen, dan terakhir sektor bangunan sebesar 16,82

persen terhadap pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Kota Dumai atas dasar

harga konstan 1993.

Sesuai dengan letaknya yang strategis, yakni sebagai pintu gerbang dari pantai timur

Sumatera dan sebagai pusat perdagangan, Kota Dumai harus dapat menciptakan iklim

yang mampu mendukung bagi upaya menumbuh-kembangkan kegiatan usaha kecil,

menengah dan koperasi secara terpadu, melalui penyediaan tempat usaha, bimbingan

manajemen, akses terhadap informasi pasar, modal dan teknologi serta mendorong

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

7

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

2. Fungsi Utama Kota Dumai

Kota Dumai merupakan salah satu kota hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1999, Saat ini Kota Dumai terdiri

atas 5 Kecamatan (dahulu 3 Kecamatan). Kelima Kecamatan tersebut adalah

Kecamatan Dumai Timur, Kecamatan Dumai Barat, Kecamatan Bukit Kapur,Medang

Kampai, dan Sungai Sembilan.Jumlah kelurahan yang ada di Kota Dumai sebanyak 30

kelurahan.

Kota Dumai mempunyai fungsi sebagai kota pelabuhan, perdagangan dan jasa,

memberikan peluang bagi Pemerintah Daerah secara langsung maupun fidak

langsung sebagai sumber penerimaan untuk mendanai percepatan kegiatan

pembangunan serta meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.

Sebagai Kota Pelabuhan, Kota Dumai didukung dengan fasilitas di sejumlah

pelabuhan baik pelabuhan Samudera maupun antar pulau ditambah dengan prasarana

jalan yang menghubungkan sentra produksi sektor agroindustri dan industri lainnya,

serta mendorong tumbuhnya sejumlah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha

perdagangan, jasa, dan perbankan. Hal ini telah mendorong sektor pengangkutan dan

komunikasi sebagai lokomotif perekonomian Kota Dumai. Sektor tersebut merupakan

sektor yang paling dominan selama kurun waktu 7 tahun sejak tahun 1993 sampai

dengan 1999, dengan tingkat kontribusi rata-rata sebesar 29,79 persen, diikuti sektor

perdagangan sebesar 26,70 persen, dan terakhir sektor bangunan sebesar 16,82

persen terhadap pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Kota Dumai atas dasar

harga konstan 1993.

Sesuai dengan letaknya yang strategis, yakni sebagai pintu gerbang dari pantai timur

Sumatera dan sebagai pusat perdagangan, Kota Dumai harus dapat menciptakan iklim

yang mampu mendukung bagi upaya menumbuh-kembangkan kegiatan usaha kecil,

menengah dan koperasi secara terpadu, melalui penyediaan tempat usaha, bimbingan

manajemen, akses terhadap informasi pasar, modal dan teknologi serta mendorong

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

7

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

2. Fungsi Utama Kota Dumai

Kota Dumai merupakan salah satu kota hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1999, Saat ini Kota Dumai terdiri

atas 5 Kecamatan (dahulu 3 Kecamatan). Kelima Kecamatan tersebut adalah

Kecamatan Dumai Timur, Kecamatan Dumai Barat, Kecamatan Bukit Kapur,Medang

Kampai, dan Sungai Sembilan.Jumlah kelurahan yang ada di Kota Dumai sebanyak 30

kelurahan.

Kota Dumai mempunyai fungsi sebagai kota pelabuhan, perdagangan dan jasa,

memberikan peluang bagi Pemerintah Daerah secara langsung maupun fidak

langsung sebagai sumber penerimaan untuk mendanai percepatan kegiatan

pembangunan serta meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.

Sebagai Kota Pelabuhan, Kota Dumai didukung dengan fasilitas di sejumlah

pelabuhan baik pelabuhan Samudera maupun antar pulau ditambah dengan prasarana

jalan yang menghubungkan sentra produksi sektor agroindustri dan industri lainnya,

serta mendorong tumbuhnya sejumlah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha

perdagangan, jasa, dan perbankan. Hal ini telah mendorong sektor pengangkutan dan

komunikasi sebagai lokomotif perekonomian Kota Dumai. Sektor tersebut merupakan

sektor yang paling dominan selama kurun waktu 7 tahun sejak tahun 1993 sampai

dengan 1999, dengan tingkat kontribusi rata-rata sebesar 29,79 persen, diikuti sektor

perdagangan sebesar 26,70 persen, dan terakhir sektor bangunan sebesar 16,82

persen terhadap pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Kota Dumai atas dasar

harga konstan 1993.

Sesuai dengan letaknya yang strategis, yakni sebagai pintu gerbang dari pantai timur

Sumatera dan sebagai pusat perdagangan, Kota Dumai harus dapat menciptakan iklim

yang mampu mendukung bagi upaya menumbuh-kembangkan kegiatan usaha kecil,

menengah dan koperasi secara terpadu, melalui penyediaan tempat usaha, bimbingan

manajemen, akses terhadap informasi pasar, modal dan teknologi serta mendorong

Page 9: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

8

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

keterkaitan usaha melalui kemitraan yang bersifat saling menguntungkan, saling

membutuhkan dan saling mendukung.

3. Arah dan Sasaran Rencana

Arah Kebijakan Pembangunan Kota Dumai adalah :

a. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang secara terpadu dalam pengaturan sumber

daya alam dan sumber daya buatan.

b. Membangun dan melengkapi infrastruktur pendukung guna mendorong dan

memperlancar percepatan aktivitas ekonomi.

c. Mengembangkan dan melengkapi sarana dan fasilitas perkotaan guna

pemerataan pembangunan.

d. Mewujudkan pemanfaatan ruang yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

Sasaran yang akan dicapai adalah :

a. Terwujudnya kota pelabuhan dan industri yang terpadu sebagai pusat kegiatan

berskala intemasional dengan mendorong pembangunan fisik secara terkendali.

b. Terwujudnya pusat-pusat pelayanan yang terstruktur dengan daya jangkau optimal

baik pusat primer maupun sekunder, sehingga dapat mendukung sistem perkotaan

yang tersusun secara hirarkis, serta mendorong kawasan-kawasan yang relatif

kurang berkembang.

c. Berkembangnya kegiatan jasa dan perdagangan sebagai pendukung kegiatan

utama.

d. Berkembangnya kegiatan pendidikan dan pariwisata yang berwawasan

lingkungan.

e. Berkembangnya kawasan permukiman yang layak dan nyaman bagi masyarakat.

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

8

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

keterkaitan usaha melalui kemitraan yang bersifat saling menguntungkan, saling

membutuhkan dan saling mendukung.

3. Arah dan Sasaran Rencana

Arah Kebijakan Pembangunan Kota Dumai adalah :

a. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang secara terpadu dalam pengaturan sumber

daya alam dan sumber daya buatan.

b. Membangun dan melengkapi infrastruktur pendukung guna mendorong dan

memperlancar percepatan aktivitas ekonomi.

c. Mengembangkan dan melengkapi sarana dan fasilitas perkotaan guna

pemerataan pembangunan.

d. Mewujudkan pemanfaatan ruang yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

Sasaran yang akan dicapai adalah :

a. Terwujudnya kota pelabuhan dan industri yang terpadu sebagai pusat kegiatan

berskala intemasional dengan mendorong pembangunan fisik secara terkendali.

b. Terwujudnya pusat-pusat pelayanan yang terstruktur dengan daya jangkau optimal

baik pusat primer maupun sekunder, sehingga dapat mendukung sistem perkotaan

yang tersusun secara hirarkis, serta mendorong kawasan-kawasan yang relatif

kurang berkembang.

c. Berkembangnya kegiatan jasa dan perdagangan sebagai pendukung kegiatan

utama.

d. Berkembangnya kegiatan pendidikan dan pariwisata yang berwawasan

lingkungan.

e. Berkembangnya kawasan permukiman yang layak dan nyaman bagi masyarakat.

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

8

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

keterkaitan usaha melalui kemitraan yang bersifat saling menguntungkan, saling

membutuhkan dan saling mendukung.

3. Arah dan Sasaran Rencana

Arah Kebijakan Pembangunan Kota Dumai adalah :

a. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang secara terpadu dalam pengaturan sumber

daya alam dan sumber daya buatan.

b. Membangun dan melengkapi infrastruktur pendukung guna mendorong dan

memperlancar percepatan aktivitas ekonomi.

c. Mengembangkan dan melengkapi sarana dan fasilitas perkotaan guna

pemerataan pembangunan.

d. Mewujudkan pemanfaatan ruang yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

Sasaran yang akan dicapai adalah :

a. Terwujudnya kota pelabuhan dan industri yang terpadu sebagai pusat kegiatan

berskala intemasional dengan mendorong pembangunan fisik secara terkendali.

b. Terwujudnya pusat-pusat pelayanan yang terstruktur dengan daya jangkau optimal

baik pusat primer maupun sekunder, sehingga dapat mendukung sistem perkotaan

yang tersusun secara hirarkis, serta mendorong kawasan-kawasan yang relatif

kurang berkembang.

c. Berkembangnya kegiatan jasa dan perdagangan sebagai pendukung kegiatan

utama.

d. Berkembangnya kegiatan pendidikan dan pariwisata yang berwawasan

lingkungan.

e. Berkembangnya kawasan permukiman yang layak dan nyaman bagi masyarakat.

Page 10: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

9

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

B. Rencana Pembukaan Alur pelayaran Wilayah Barat Kota Dumai

1. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentangPenataan Ruang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran

NegaraRepublik Indonesia Nomor 4725);

b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentangPelayaran (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara

RepublikIndonesia Nomor 4849);

c. Undang-Un dang Nomor 32 Tahun 2009 tentangPerlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5059);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentangRencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

48,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4833);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentangKepelabuhanan (Lembaran

Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran

NegaraRepublik Indonesia Nomor 5070);

f. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentangKenavigasian (Lembaran

Negara Republik IndonesiaTahun 2010 Nomor 8 Tambahan Lembaran

NegaraRepublik Indonesia Nomor 5093);

g. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentangAngkutan di Perairan

(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 26,

TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5108)sebagaimana telah

diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 22 Tahun 2011 (Lembaran

NegaraRepublik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, TambahanLembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5208);

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

9

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

B. Rencana Pembukaan Alur pelayaran Wilayah Barat Kota Dumai

1. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentangPenataan Ruang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran

NegaraRepublik Indonesia Nomor 4725);

b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentangPelayaran (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara

RepublikIndonesia Nomor 4849);

c. Undang-Un dang Nomor 32 Tahun 2009 tentangPerlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5059);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentangRencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

48,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4833);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentangKepelabuhanan (Lembaran

Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran

NegaraRepublik Indonesia Nomor 5070);

f. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentangKenavigasian (Lembaran

Negara Republik IndonesiaTahun 2010 Nomor 8 Tambahan Lembaran

NegaraRepublik Indonesia Nomor 5093);

g. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentangAngkutan di Perairan

(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 26,

TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5108)sebagaimana telah

diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 22 Tahun 2011 (Lembaran

NegaraRepublik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, TambahanLembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5208);

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

9

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

B. Rencana Pembukaan Alur pelayaran Wilayah Barat Kota Dumai

1. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentangPenataan Ruang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran

NegaraRepublik Indonesia Nomor 4725);

b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentangPelayaran (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara

RepublikIndonesia Nomor 4849);

c. Undang-Un dang Nomor 32 Tahun 2009 tentangPerlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5059);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentangRencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

48,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4833);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentangKepelabuhanan (Lembaran

Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran

NegaraRepublik Indonesia Nomor 5070);

f. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentangKenavigasian (Lembaran

Negara Republik IndonesiaTahun 2010 Nomor 8 Tambahan Lembaran

NegaraRepublik Indonesia Nomor 5093);

g. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentangAngkutan di Perairan

(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 26,

TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5108)sebagaimana telah

diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 22 Tahun 2011 (Lembaran

NegaraRepublik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, TambahanLembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5208);

Page 11: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

10

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

h. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentangPerlindungan Lingkungan

Maritim (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27,

TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5109);

i. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi

Kementerian Negara;

j. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi

Kementerian NegaraSerta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon

IKementerian Negara;

k. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun2010 tentang Organisasi dan

Tata KeIja KementerianPerhubungan;

l. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun2010 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kantor UnitPenyelenggara Pelabuhan;

m. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 63 Tahun2010 tentang Organisasi dan

Tata KeIja Kantor OtoritasPelabuhan;

n. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 64 Tahun2010 tentang Organisasi dan

Tata KeIja KantorSyahbandar;

o. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 52 Tahun 2012 Tentang Pengerukan

dan Reklamasi

2. Pengelompokan Rencana Pembukaan Alur Pelayaran

a. Alur Pelayaran

Alur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan bebas

hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari oleh kapal

di laut, sungai atau danau. Alur pelayaran dicantumkan dalam peta Navigasi dan

buku petunjuk-pelayaran serta diumumkan oleh instansi yang berwenang. Alur

pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal dilintasan sungai atau

danau..Penguasa alur berkewajiban untuk melakukan perawatan terhadap alur

pelayaran, perambuan dan pengendalian penggunaan alur. Persyaratan

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

10

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

h. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentangPerlindungan Lingkungan

Maritim (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27,

TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5109);

i. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi

Kementerian Negara;

j. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi

Kementerian NegaraSerta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon

IKementerian Negara;

k. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun2010 tentang Organisasi dan

Tata KeIja KementerianPerhubungan;

l. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun2010 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kantor UnitPenyelenggara Pelabuhan;

m. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 63 Tahun2010 tentang Organisasi dan

Tata KeIja Kantor OtoritasPelabuhan;

n. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 64 Tahun2010 tentang Organisasi dan

Tata KeIja KantorSyahbandar;

o. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 52 Tahun 2012 Tentang Pengerukan

dan Reklamasi

2. Pengelompokan Rencana Pembukaan Alur Pelayaran

a. Alur Pelayaran

Alur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan bebas

hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari oleh kapal

di laut, sungai atau danau. Alur pelayaran dicantumkan dalam peta Navigasi dan

buku petunjuk-pelayaran serta diumumkan oleh instansi yang berwenang. Alur

pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal dilintasan sungai atau

danau..Penguasa alur berkewajiban untuk melakukan perawatan terhadap alur

pelayaran, perambuan dan pengendalian penggunaan alur. Persyaratan

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

10

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

h. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentangPerlindungan Lingkungan

Maritim (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27,

TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5109);

i. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi

Kementerian Negara;

j. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi

Kementerian NegaraSerta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon

IKementerian Negara;

k. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun2010 tentang Organisasi dan

Tata KeIja KementerianPerhubungan;

l. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun2010 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kantor UnitPenyelenggara Pelabuhan;

m. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 63 Tahun2010 tentang Organisasi dan

Tata KeIja Kantor OtoritasPelabuhan;

n. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 64 Tahun2010 tentang Organisasi dan

Tata KeIja KantorSyahbandar;

o. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 52 Tahun 2012 Tentang Pengerukan

dan Reklamasi

2. Pengelompokan Rencana Pembukaan Alur Pelayaran

a. Alur Pelayaran

Alur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan bebas

hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari oleh kapal

di laut, sungai atau danau. Alur pelayaran dicantumkan dalam peta Navigasi dan

buku petunjuk-pelayaran serta diumumkan oleh instansi yang berwenang. Alur

pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal dilintasan sungai atau

danau..Penguasa alur berkewajiban untuk melakukan perawatan terhadap alur

pelayaran, perambuan dan pengendalian penggunaan alur. Persyaratan

Page 12: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

11

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

perawatan harus menjamin: keselamatan berlayar, kelestarian lingkungan, tata

ruang perairan dan tata pengairan untuk pekerjaan di sungai dan danau.

Perencanaan Alur Pelayaran sangat penting untuk menjaga keselamatan

pelayaran.Perencanaan alur pelayaran yang baik dapat mempercepat

produktivitas bongkar muat di pelabuhan, lancarnya pergerakan kapal dan dan

yang paling utama adalah faktor keselamatan kapal yang berlayar. Data-data yang

diperlukan dan harus diketahui untuk mengetahui kondisi hidrografi alur pelayaran

perairan daratan adalah:

Kedalaman alur

Pasang surut

Lebar alur

Perubahan geometri/alignment alur

Ruang bebas diatas permukaan air

b. Terusan

Untuk memperpendek jarak antara daerah satu dan lainnya dibangun terusan atau

kanal yang dalam bahasa setempat disebut antasan atau anjir. Antasan dibangun

terutama untuk memperpendek jarak dengan cara menghubungkan dua saluran

air, sungai atau danau yang sudah ada sebelumnya.

Berbeda dengan alur pelayaran alam, terusan atau yang dikenal sebagai canal

merupakan alur pelayaran buatan yang digunakan untuk mempercepat pelayaran

kapal.Tanpa melewati terusan, kapal harus berlayar mengelilingi daratan yang

jauh jaraknya.Terusan dapat berupa sungai yang dimodifikasi atau kanal khusus

yang dibangun dari awal untuk keperluan tersebut.

Syarat suatu kanal untuk dapat dipakai sebagai terusan adalah kanal tersebut

harus memiliki kedalaman yang cukup dengan jenis kapal yang melewati kanal

tersebut, minimal 5 m (16,4 kaki). Tujuan dari terusan adalah:

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

11

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

perawatan harus menjamin: keselamatan berlayar, kelestarian lingkungan, tata

ruang perairan dan tata pengairan untuk pekerjaan di sungai dan danau.

Perencanaan Alur Pelayaran sangat penting untuk menjaga keselamatan

pelayaran.Perencanaan alur pelayaran yang baik dapat mempercepat

produktivitas bongkar muat di pelabuhan, lancarnya pergerakan kapal dan dan

yang paling utama adalah faktor keselamatan kapal yang berlayar. Data-data yang

diperlukan dan harus diketahui untuk mengetahui kondisi hidrografi alur pelayaran

perairan daratan adalah:

Kedalaman alur

Pasang surut

Lebar alur

Perubahan geometri/alignment alur

Ruang bebas diatas permukaan air

b. Terusan

Untuk memperpendek jarak antara daerah satu dan lainnya dibangun terusan atau

kanal yang dalam bahasa setempat disebut antasan atau anjir. Antasan dibangun

terutama untuk memperpendek jarak dengan cara menghubungkan dua saluran

air, sungai atau danau yang sudah ada sebelumnya.

Berbeda dengan alur pelayaran alam, terusan atau yang dikenal sebagai canal

merupakan alur pelayaran buatan yang digunakan untuk mempercepat pelayaran

kapal.Tanpa melewati terusan, kapal harus berlayar mengelilingi daratan yang

jauh jaraknya.Terusan dapat berupa sungai yang dimodifikasi atau kanal khusus

yang dibangun dari awal untuk keperluan tersebut.

Syarat suatu kanal untuk dapat dipakai sebagai terusan adalah kanal tersebut

harus memiliki kedalaman yang cukup dengan jenis kapal yang melewati kanal

tersebut, minimal 5 m (16,4 kaki). Tujuan dari terusan adalah:

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

11

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

perawatan harus menjamin: keselamatan berlayar, kelestarian lingkungan, tata

ruang perairan dan tata pengairan untuk pekerjaan di sungai dan danau.

Perencanaan Alur Pelayaran sangat penting untuk menjaga keselamatan

pelayaran.Perencanaan alur pelayaran yang baik dapat mempercepat

produktivitas bongkar muat di pelabuhan, lancarnya pergerakan kapal dan dan

yang paling utama adalah faktor keselamatan kapal yang berlayar. Data-data yang

diperlukan dan harus diketahui untuk mengetahui kondisi hidrografi alur pelayaran

perairan daratan adalah:

Kedalaman alur

Pasang surut

Lebar alur

Perubahan geometri/alignment alur

Ruang bebas diatas permukaan air

b. Terusan

Untuk memperpendek jarak antara daerah satu dan lainnya dibangun terusan atau

kanal yang dalam bahasa setempat disebut antasan atau anjir. Antasan dibangun

terutama untuk memperpendek jarak dengan cara menghubungkan dua saluran

air, sungai atau danau yang sudah ada sebelumnya.

Berbeda dengan alur pelayaran alam, terusan atau yang dikenal sebagai canal

merupakan alur pelayaran buatan yang digunakan untuk mempercepat pelayaran

kapal.Tanpa melewati terusan, kapal harus berlayar mengelilingi daratan yang

jauh jaraknya.Terusan dapat berupa sungai yang dimodifikasi atau kanal khusus

yang dibangun dari awal untuk keperluan tersebut.

Syarat suatu kanal untuk dapat dipakai sebagai terusan adalah kanal tersebut

harus memiliki kedalaman yang cukup dengan jenis kapal yang melewati kanal

tersebut, minimal 5 m (16,4 kaki). Tujuan dari terusan adalah:

Page 13: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

12

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Sebagai jalan singkat dan menghindari rute pelayaran yang lebih jauh.

Sebagai jalan antara dua buah laut atau danau yang tertutup oleh daratan.

Sebagai sarana akses ke lautan bagi kota yang berada jauh di daratan

3. Hal yang perlu diperhtikan dalam pembukaan alur adalah :

a. Kedalaman Alur Pelayaran

Untuk mendapatkan kondisi operasi yang ideal kedalaman air di alur pelayaran

harus cukup besar untuk memungkinkan pelayaran pada muka air terendah (LWL)

dengan kapal bermuatan maksimum atau kedalaman alur harus lebih besar

dibandingkan dengan batas muatan kapal terbesar yang melewatinya, disamping

itu kedalam alur Pelayaran harus memperhatikan jarak toleransi dari gerakan

kapal yang disebabkan oleh gelombang, angin dan arus.

Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat ditentukan dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

H = d + G + R + P + S + K

Dimana:

H = Kedalaman alur, m

d = draft kapal, m

G = gerak vertikal kapal karena gelombang dan squat, m

R = ruang kebebasan bersih untuk:

Kolam 7%-15% dari draft kapal & Alur 10%-15% dari draft kapal

P = Ketelitian pengukuran, m

S = Pengendapan sedimen antara dua pengerukan, m

K = toleransi pengerukan, m

b. Pasang Surut

Data pasang surut merupakan perubahan naik turunnya permukaan air atau

fluktuasi muka air dalam periode tertentu.Untuk mengetahui pasang surut nya

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

12

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Sebagai jalan singkat dan menghindari rute pelayaran yang lebih jauh.

Sebagai jalan antara dua buah laut atau danau yang tertutup oleh daratan.

Sebagai sarana akses ke lautan bagi kota yang berada jauh di daratan

3. Hal yang perlu diperhtikan dalam pembukaan alur adalah :

a. Kedalaman Alur Pelayaran

Untuk mendapatkan kondisi operasi yang ideal kedalaman air di alur pelayaran

harus cukup besar untuk memungkinkan pelayaran pada muka air terendah (LWL)

dengan kapal bermuatan maksimum atau kedalaman alur harus lebih besar

dibandingkan dengan batas muatan kapal terbesar yang melewatinya, disamping

itu kedalam alur Pelayaran harus memperhatikan jarak toleransi dari gerakan

kapal yang disebabkan oleh gelombang, angin dan arus.

Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat ditentukan dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

H = d + G + R + P + S + K

Dimana:

H = Kedalaman alur, m

d = draft kapal, m

G = gerak vertikal kapal karena gelombang dan squat, m

R = ruang kebebasan bersih untuk:

Kolam 7%-15% dari draft kapal & Alur 10%-15% dari draft kapal

P = Ketelitian pengukuran, m

S = Pengendapan sedimen antara dua pengerukan, m

K = toleransi pengerukan, m

b. Pasang Surut

Data pasang surut merupakan perubahan naik turunnya permukaan air atau

fluktuasi muka air dalam periode tertentu.Untuk mengetahui pasang surut nya

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

12

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Sebagai jalan singkat dan menghindari rute pelayaran yang lebih jauh.

Sebagai jalan antara dua buah laut atau danau yang tertutup oleh daratan.

Sebagai sarana akses ke lautan bagi kota yang berada jauh di daratan

3. Hal yang perlu diperhtikan dalam pembukaan alur adalah :

a. Kedalaman Alur Pelayaran

Untuk mendapatkan kondisi operasi yang ideal kedalaman air di alur pelayaran

harus cukup besar untuk memungkinkan pelayaran pada muka air terendah (LWL)

dengan kapal bermuatan maksimum atau kedalaman alur harus lebih besar

dibandingkan dengan batas muatan kapal terbesar yang melewatinya, disamping

itu kedalam alur Pelayaran harus memperhatikan jarak toleransi dari gerakan

kapal yang disebabkan oleh gelombang, angin dan arus.

Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat ditentukan dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

H = d + G + R + P + S + K

Dimana:

H = Kedalaman alur, m

d = draft kapal, m

G = gerak vertikal kapal karena gelombang dan squat, m

R = ruang kebebasan bersih untuk:

Kolam 7%-15% dari draft kapal & Alur 10%-15% dari draft kapal

P = Ketelitian pengukuran, m

S = Pengendapan sedimen antara dua pengerukan, m

K = toleransi pengerukan, m

b. Pasang Surut

Data pasang surut merupakan perubahan naik turunnya permukaan air atau

fluktuasi muka air dalam periode tertentu.Untuk mengetahui pasang surut nya

Page 14: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

13

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

permukaan air diperlukan pencatatan yang dapat dilakukan secara manual,

mekanik ataupun elektronik. Pencatatan dilakukan terutama pada tempat-tempat:

Sungai atau terusan, pada setiap alur yang padat lalu lintasnya dan perioritas

pada sungai atau terusan utama serta dermaga sungai dan tempat-tempat

yang rawan terhadap hambatan alur pelayaran.

Danau atau waduk.

c. Kecepatan Arus

Data kecepatan arus permukaan yang dapat membahayakan keselamatan

pelayaran dalam batas kecepatan arus sampai dengan kedalaman 5 meter untuk

alur pelayaran pedalaman. Pengukuran dilakukan dengan cara manual, mekanis

ataupun elektronik. Tempat pengukuran diutamakan pada lokasi-lokasi yang

rawan terhadap kecelakaan, diukur dibagian tengah, kiri dan kanan alur

pelayaran.Pengukuran dilakukan sekali dalam sebulan atau sewaktu terjadi

kenaikan muka air diatas normal, khususnya dimusim hujan ataupun hujan terjadi

dibagian hulu sungai.

d. Lebar Alur

Lebar alur pelayaran diukur pada posisi air surut terendah (LWS). Lebar alur yang

dianjurkan sekurang-kurangnya 24 m. Perubahan geometri/alignment alur adalah

perubahan arah alur yang disebabkan :

sedinentasi/erosi atau banjir,

perubahan permukaan air karena berkurangnya debet air,

data perubahan alur yang diperlukan adalah data perubahan mengenai,

kedalaman alur,

lebar ulur,

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

13

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

permukaan air diperlukan pencatatan yang dapat dilakukan secara manual,

mekanik ataupun elektronik. Pencatatan dilakukan terutama pada tempat-tempat:

Sungai atau terusan, pada setiap alur yang padat lalu lintasnya dan perioritas

pada sungai atau terusan utama serta dermaga sungai dan tempat-tempat

yang rawan terhadap hambatan alur pelayaran.

Danau atau waduk.

c. Kecepatan Arus

Data kecepatan arus permukaan yang dapat membahayakan keselamatan

pelayaran dalam batas kecepatan arus sampai dengan kedalaman 5 meter untuk

alur pelayaran pedalaman. Pengukuran dilakukan dengan cara manual, mekanis

ataupun elektronik. Tempat pengukuran diutamakan pada lokasi-lokasi yang

rawan terhadap kecelakaan, diukur dibagian tengah, kiri dan kanan alur

pelayaran.Pengukuran dilakukan sekali dalam sebulan atau sewaktu terjadi

kenaikan muka air diatas normal, khususnya dimusim hujan ataupun hujan terjadi

dibagian hulu sungai.

d. Lebar Alur

Lebar alur pelayaran diukur pada posisi air surut terendah (LWS). Lebar alur yang

dianjurkan sekurang-kurangnya 24 m. Perubahan geometri/alignment alur adalah

perubahan arah alur yang disebabkan :

sedinentasi/erosi atau banjir,

perubahan permukaan air karena berkurangnya debet air,

data perubahan alur yang diperlukan adalah data perubahan mengenai,

kedalaman alur,

lebar ulur,

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

13

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

permukaan air diperlukan pencatatan yang dapat dilakukan secara manual,

mekanik ataupun elektronik. Pencatatan dilakukan terutama pada tempat-tempat:

Sungai atau terusan, pada setiap alur yang padat lalu lintasnya dan perioritas

pada sungai atau terusan utama serta dermaga sungai dan tempat-tempat

yang rawan terhadap hambatan alur pelayaran.

Danau atau waduk.

c. Kecepatan Arus

Data kecepatan arus permukaan yang dapat membahayakan keselamatan

pelayaran dalam batas kecepatan arus sampai dengan kedalaman 5 meter untuk

alur pelayaran pedalaman. Pengukuran dilakukan dengan cara manual, mekanis

ataupun elektronik. Tempat pengukuran diutamakan pada lokasi-lokasi yang

rawan terhadap kecelakaan, diukur dibagian tengah, kiri dan kanan alur

pelayaran.Pengukuran dilakukan sekali dalam sebulan atau sewaktu terjadi

kenaikan muka air diatas normal, khususnya dimusim hujan ataupun hujan terjadi

dibagian hulu sungai.

d. Lebar Alur

Lebar alur pelayaran diukur pada posisi air surut terendah (LWS). Lebar alur yang

dianjurkan sekurang-kurangnya 24 m. Perubahan geometri/alignment alur adalah

perubahan arah alur yang disebabkan :

sedinentasi/erosi atau banjir,

perubahan permukaan air karena berkurangnya debet air,

data perubahan alur yang diperlukan adalah data perubahan mengenai,

kedalaman alur,

lebar ulur,

Page 15: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

14

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

lebar sungai pada kedalaman air pasang tertinggi/banjir,

kecepatan arus, serta

faktor-faktor penyebab perubahan.

Untuk keselamatan dan kelancaran pelayaran, data perubahan geomatri/alignment

alur diprioritaskan pada alur yang perlu segera penanganan terutama yang padat

lalu lintusnya.

e. Ruang Bebas

Data perubahan ruang bebas diatas permukaan alur pelayaran perairan daratan

yang diperlukan adalah :

data ruang bebas antara muka air yang tertinggi dengan bangunan yang

terendah yang menyilang alur,

data mengenai adanya rencana pembangunan bangunan yang menyilang alur

(jembatan, waduk, kabel listrik/jaringan pipa),

data ruang bebas di atas permukaan air diwaktu pasang tertinggi, dan

data penyebab perubahannya.

C. Faktor Pendukung Rencana Pengerukan Alur Pelayaran Baru Wilayah Barat

1. Faktor Umum

a. Berkembangnya Pelabuhan – Pelabuhan baru diwilayah barat Kota Dumai

b. Menghindari antrian kapal yang keluar masuk Kota Dumai melalui Tanjung Jati

yang dalam tahun ke tahun semakin meningkat

c. Memanfaatkan alur wilayah barat yang belum dimanfaatkan sebagai alur

pelayaran.

d. Mempunyai keunggulan menjadi sentral kawasan industri di Provinsi Riau.

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

14

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

lebar sungai pada kedalaman air pasang tertinggi/banjir,

kecepatan arus, serta

faktor-faktor penyebab perubahan.

Untuk keselamatan dan kelancaran pelayaran, data perubahan geomatri/alignment

alur diprioritaskan pada alur yang perlu segera penanganan terutama yang padat

lalu lintusnya.

e. Ruang Bebas

Data perubahan ruang bebas diatas permukaan alur pelayaran perairan daratan

yang diperlukan adalah :

data ruang bebas antara muka air yang tertinggi dengan bangunan yang

terendah yang menyilang alur,

data mengenai adanya rencana pembangunan bangunan yang menyilang alur

(jembatan, waduk, kabel listrik/jaringan pipa),

data ruang bebas di atas permukaan air diwaktu pasang tertinggi, dan

data penyebab perubahannya.

C. Faktor Pendukung Rencana Pengerukan Alur Pelayaran Baru Wilayah Barat

1. Faktor Umum

a. Berkembangnya Pelabuhan – Pelabuhan baru diwilayah barat Kota Dumai

b. Menghindari antrian kapal yang keluar masuk Kota Dumai melalui Tanjung Jati

yang dalam tahun ke tahun semakin meningkat

c. Memanfaatkan alur wilayah barat yang belum dimanfaatkan sebagai alur

pelayaran.

d. Mempunyai keunggulan menjadi sentral kawasan industri di Provinsi Riau.

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

14

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

lebar sungai pada kedalaman air pasang tertinggi/banjir,

kecepatan arus, serta

faktor-faktor penyebab perubahan.

Untuk keselamatan dan kelancaran pelayaran, data perubahan geomatri/alignment

alur diprioritaskan pada alur yang perlu segera penanganan terutama yang padat

lalu lintusnya.

e. Ruang Bebas

Data perubahan ruang bebas diatas permukaan alur pelayaran perairan daratan

yang diperlukan adalah :

data ruang bebas antara muka air yang tertinggi dengan bangunan yang

terendah yang menyilang alur,

data mengenai adanya rencana pembangunan bangunan yang menyilang alur

(jembatan, waduk, kabel listrik/jaringan pipa),

data ruang bebas di atas permukaan air diwaktu pasang tertinggi, dan

data penyebab perubahannya.

C. Faktor Pendukung Rencana Pengerukan Alur Pelayaran Baru Wilayah Barat

1. Faktor Umum

a. Berkembangnya Pelabuhan – Pelabuhan baru diwilayah barat Kota Dumai

b. Menghindari antrian kapal yang keluar masuk Kota Dumai melalui Tanjung Jati

yang dalam tahun ke tahun semakin meningkat

c. Memanfaatkan alur wilayah barat yang belum dimanfaatkan sebagai alur

pelayaran.

d. Mempunyai keunggulan menjadi sentral kawasan industri di Provinsi Riau.

Page 16: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

15

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

e. Terletak dan dikelilingi oleh kawasan hinterland yang kaya di Provinsi Riau yang

memerlukan produk jasa yang dimiliki oleh Kota Dumai.

f. Merupakan pintu gerbang lintas perdagangan Dunia.

g. Memiliki tingkat stabilitas keamanan yang tinggi dan didukung oleh nilai budaya

masyarakat bagi mendukung kelancaran aktivitas pembangunan.

h. Memiliki kawasan industri yang dapat memfasilitasi para investor untuk

menanamkan sahamnya di Dumai.

i. Potensi sepanjang zaman kontribusi Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Kota Dumai

j. Peluang terbukanya kota baru pesisir pantai wilayah barat Kota Dumai

2. Faktor Teknis

a. Mempersingkat jarak yang menghemat biaya dan waktu bagi kapal – kapal yang

masuk diwilayah Eropa dan Asia Tengah.

Post Dumai lt. 01 – 41 3N / bu

101 – 27.8 E Titik temu lt . 03 – 06. 8 N / bu. 100 – 34. OE luar selat Malaka

Jarak Dumai ke titik temu lewat Morong 172 mil. Jarak Dumai ke titik temu lewat

selat wilayah barat 102 mil. Selisih jarak tempuh 70 mil atau 5 sampai dengan 7

jam perjalanan kapal ( Sumber : PT.Olivia Pertama Jaya )

D. Tahapan dan Pelaku Kegiatan Keruk Alur Pelayaran

1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Ada beberapa tahapan dalam rangka pelaksanaan kegiatan rencana Pembuatan Alur,

yakni :

a. Tahap Persiapan

Tahapan persiapan ini meliputi rencana pelaksanaan yang terintegrasi untuk

melaksanaan kajian oleh konsultan yang membidangi pengerukan dalam berbagai

aspek ( Feasibility Study ).

b. Administrasi dan Perizinan

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

15

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

e. Terletak dan dikelilingi oleh kawasan hinterland yang kaya di Provinsi Riau yang

memerlukan produk jasa yang dimiliki oleh Kota Dumai.

f. Merupakan pintu gerbang lintas perdagangan Dunia.

g. Memiliki tingkat stabilitas keamanan yang tinggi dan didukung oleh nilai budaya

masyarakat bagi mendukung kelancaran aktivitas pembangunan.

h. Memiliki kawasan industri yang dapat memfasilitasi para investor untuk

menanamkan sahamnya di Dumai.

i. Potensi sepanjang zaman kontribusi Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Kota Dumai

j. Peluang terbukanya kota baru pesisir pantai wilayah barat Kota Dumai

2. Faktor Teknis

a. Mempersingkat jarak yang menghemat biaya dan waktu bagi kapal – kapal yang

masuk diwilayah Eropa dan Asia Tengah.

Post Dumai lt. 01 – 41 3N / bu

101 – 27.8 E Titik temu lt . 03 – 06. 8 N / bu. 100 – 34. OE luar selat Malaka

Jarak Dumai ke titik temu lewat Morong 172 mil. Jarak Dumai ke titik temu lewat

selat wilayah barat 102 mil. Selisih jarak tempuh 70 mil atau 5 sampai dengan 7

jam perjalanan kapal ( Sumber : PT.Olivia Pertama Jaya )

D. Tahapan dan Pelaku Kegiatan Keruk Alur Pelayaran

1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Ada beberapa tahapan dalam rangka pelaksanaan kegiatan rencana Pembuatan Alur,

yakni :

a. Tahap Persiapan

Tahapan persiapan ini meliputi rencana pelaksanaan yang terintegrasi untuk

melaksanaan kajian oleh konsultan yang membidangi pengerukan dalam berbagai

aspek ( Feasibility Study ).

b. Administrasi dan Perizinan

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

15

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

e. Terletak dan dikelilingi oleh kawasan hinterland yang kaya di Provinsi Riau yang

memerlukan produk jasa yang dimiliki oleh Kota Dumai.

f. Merupakan pintu gerbang lintas perdagangan Dunia.

g. Memiliki tingkat stabilitas keamanan yang tinggi dan didukung oleh nilai budaya

masyarakat bagi mendukung kelancaran aktivitas pembangunan.

h. Memiliki kawasan industri yang dapat memfasilitasi para investor untuk

menanamkan sahamnya di Dumai.

i. Potensi sepanjang zaman kontribusi Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Kota Dumai

j. Peluang terbukanya kota baru pesisir pantai wilayah barat Kota Dumai

2. Faktor Teknis

a. Mempersingkat jarak yang menghemat biaya dan waktu bagi kapal – kapal yang

masuk diwilayah Eropa dan Asia Tengah.

Post Dumai lt. 01 – 41 3N / bu

101 – 27.8 E Titik temu lt . 03 – 06. 8 N / bu. 100 – 34. OE luar selat Malaka

Jarak Dumai ke titik temu lewat Morong 172 mil. Jarak Dumai ke titik temu lewat

selat wilayah barat 102 mil. Selisih jarak tempuh 70 mil atau 5 sampai dengan 7

jam perjalanan kapal ( Sumber : PT.Olivia Pertama Jaya )

D. Tahapan dan Pelaku Kegiatan Keruk Alur Pelayaran

1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Ada beberapa tahapan dalam rangka pelaksanaan kegiatan rencana Pembuatan Alur,

yakni :

a. Tahap Persiapan

Tahapan persiapan ini meliputi rencana pelaksanaan yang terintegrasi untuk

melaksanaan kajian oleh konsultan yang membidangi pengerukan dalam berbagai

aspek ( Feasibility Study ).

b. Administrasi dan Perizinan

Page 17: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

16

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Persyaratan administrasi dan teknis permohonan Surat Izin Kerja Keruk ( SIKK )

Surat Permohonan meliputi : Maksud dan tujuan, volume, lokasi kegiatan (

Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Propinsi )

Rekomendasi PEMDA sehubungan dengankegiatan pengerukan terkait

kesesuaian dengan Tata Ruang.

Rekomendasi ADPEL / KAKANPEL setempat berkaitan dengan keselamatan

pelayaran

Sesuai pasal 104 nomor 5 Tahun 2010 tentang kenavigasian, persyaratan

perusahaan yang mengajukan izin pengerukan sebagai berikut :

- Berbadan Hukum

- Memiliki NPWP

- Memiliki Akta Pendirian Perusahaan yang disyahkan oleh instansi

berwenang

- Memiliki keterangan domisili Perusahaan

- Memiliki Peralatan Pengerukan

- Memiliki Tenaga Ahli Bidang Pengerukan

Persyaratan Teknis sebagai berikut :

- Gambar Predredge lokasi Sounding ( Pemeruman awal ), skala 1 : 2 : 500

dan kolam 1 : 1 : 00

- Peta Laut lokasi koordinat geografis areal yang akan dikeruk dan tempat

pembuangan material keruk ( Dumping Area )

- Persetujuan Study lingkungan dari instansi yang berwenang yang

menerangkan tentang pengerukan

- Metoda Pelaksanaan

- Daftar Peralatan

- Jadwal Rencana Kerja

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

16

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Persyaratan administrasi dan teknis permohonan Surat Izin Kerja Keruk ( SIKK )

Surat Permohonan meliputi : Maksud dan tujuan, volume, lokasi kegiatan (

Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Propinsi )

Rekomendasi PEMDA sehubungan dengankegiatan pengerukan terkait

kesesuaian dengan Tata Ruang.

Rekomendasi ADPEL / KAKANPEL setempat berkaitan dengan keselamatan

pelayaran

Sesuai pasal 104 nomor 5 Tahun 2010 tentang kenavigasian, persyaratan

perusahaan yang mengajukan izin pengerukan sebagai berikut :

- Berbadan Hukum

- Memiliki NPWP

- Memiliki Akta Pendirian Perusahaan yang disyahkan oleh instansi

berwenang

- Memiliki keterangan domisili Perusahaan

- Memiliki Peralatan Pengerukan

- Memiliki Tenaga Ahli Bidang Pengerukan

Persyaratan Teknis sebagai berikut :

- Gambar Predredge lokasi Sounding ( Pemeruman awal ), skala 1 : 2 : 500

dan kolam 1 : 1 : 00

- Peta Laut lokasi koordinat geografis areal yang akan dikeruk dan tempat

pembuangan material keruk ( Dumping Area )

- Persetujuan Study lingkungan dari instansi yang berwenang yang

menerangkan tentang pengerukan

- Metoda Pelaksanaan

- Daftar Peralatan

- Jadwal Rencana Kerja

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

16

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Persyaratan administrasi dan teknis permohonan Surat Izin Kerja Keruk ( SIKK )

Surat Permohonan meliputi : Maksud dan tujuan, volume, lokasi kegiatan (

Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Propinsi )

Rekomendasi PEMDA sehubungan dengankegiatan pengerukan terkait

kesesuaian dengan Tata Ruang.

Rekomendasi ADPEL / KAKANPEL setempat berkaitan dengan keselamatan

pelayaran

Sesuai pasal 104 nomor 5 Tahun 2010 tentang kenavigasian, persyaratan

perusahaan yang mengajukan izin pengerukan sebagai berikut :

- Berbadan Hukum

- Memiliki NPWP

- Memiliki Akta Pendirian Perusahaan yang disyahkan oleh instansi

berwenang

- Memiliki keterangan domisili Perusahaan

- Memiliki Peralatan Pengerukan

- Memiliki Tenaga Ahli Bidang Pengerukan

Persyaratan Teknis sebagai berikut :

- Gambar Predredge lokasi Sounding ( Pemeruman awal ), skala 1 : 2 : 500

dan kolam 1 : 1 : 00

- Peta Laut lokasi koordinat geografis areal yang akan dikeruk dan tempat

pembuangan material keruk ( Dumping Area )

- Persetujuan Study lingkungan dari instansi yang berwenang yang

menerangkan tentang pengerukan

- Metoda Pelaksanaan

- Daftar Peralatan

- Jadwal Rencana Kerja

Page 18: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

17

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Pelaksanaan Pengerukan

Pelaksanaan Pengerukan dilakukan oleh perusahan yang membidangi

pengerukan dan reklamsi atas pelelangan yang dilakukan oleh pemerintah daerah

/ Perusahaan Daerah sebagai Pengelola.

Pengelolaan

Perusahaan daerah bekerjasama dengan Investor / Funding mengelola

pengerukan dan reklamasi dari pekerjaan awal sampai pada pengelolaan alur

pelayaran atas fee yang diterima dari kapal yang melewati alur pelayaran

berdasarkan aturan – aturan.

2. Pelaku Kegiatan

Dalam menjalankan kegiatan rencana pembukaan alur baru pelayaran wilayah barat

kota Dumai, ada beberapa pelaku kegiatan menjalankan kegiatannya, yaitu :

PT. Pembangunan Dumai selaku pengelola sebagai perpanjangan tangan

Pemerintah Kota Dumai

Investor sebagai Mitra kerjasama perusahaan Daerah dalam melaksanakan

kegiatan perencanaan, kajian, pelaku kegiatan, dan pengelolaan.

Pengelola Pelabuhan (ADPEL = Administrator Pelabuhan)Pihak/institusi yang

ditetapkan sebagai penanggung jawab keselamatan dan keamanan pelayaran.

Navigasi

Adalah institusi yang bertugas memberikan informasi, data posisi dan kedudukan

kapal atau tempat tertentu di kawasan pelabuhan ketika kapal masih berada di laut

lepas.Informasi ini dapat berupa cuaca, kecepatan angin, koordinat letak.

Perusahaan Kepanduan

Adalah institusi yang bertugas membantu menunjukkan alur pelayaran kapal

sewaktu hendak memasuki areal pelabuhan, hingga membantu proses sandar

kapal.

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

17

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Pelaksanaan Pengerukan

Pelaksanaan Pengerukan dilakukan oleh perusahan yang membidangi

pengerukan dan reklamsi atas pelelangan yang dilakukan oleh pemerintah daerah

/ Perusahaan Daerah sebagai Pengelola.

Pengelolaan

Perusahaan daerah bekerjasama dengan Investor / Funding mengelola

pengerukan dan reklamasi dari pekerjaan awal sampai pada pengelolaan alur

pelayaran atas fee yang diterima dari kapal yang melewati alur pelayaran

berdasarkan aturan – aturan.

2. Pelaku Kegiatan

Dalam menjalankan kegiatan rencana pembukaan alur baru pelayaran wilayah barat

kota Dumai, ada beberapa pelaku kegiatan menjalankan kegiatannya, yaitu :

PT. Pembangunan Dumai selaku pengelola sebagai perpanjangan tangan

Pemerintah Kota Dumai

Investor sebagai Mitra kerjasama perusahaan Daerah dalam melaksanakan

kegiatan perencanaan, kajian, pelaku kegiatan, dan pengelolaan.

Pengelola Pelabuhan (ADPEL = Administrator Pelabuhan)Pihak/institusi yang

ditetapkan sebagai penanggung jawab keselamatan dan keamanan pelayaran.

Navigasi

Adalah institusi yang bertugas memberikan informasi, data posisi dan kedudukan

kapal atau tempat tertentu di kawasan pelabuhan ketika kapal masih berada di laut

lepas.Informasi ini dapat berupa cuaca, kecepatan angin, koordinat letak.

Perusahaan Kepanduan

Adalah institusi yang bertugas membantu menunjukkan alur pelayaran kapal

sewaktu hendak memasuki areal pelabuhan, hingga membantu proses sandar

kapal.

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

17

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Pelaksanaan Pengerukan

Pelaksanaan Pengerukan dilakukan oleh perusahan yang membidangi

pengerukan dan reklamsi atas pelelangan yang dilakukan oleh pemerintah daerah

/ Perusahaan Daerah sebagai Pengelola.

Pengelolaan

Perusahaan daerah bekerjasama dengan Investor / Funding mengelola

pengerukan dan reklamasi dari pekerjaan awal sampai pada pengelolaan alur

pelayaran atas fee yang diterima dari kapal yang melewati alur pelayaran

berdasarkan aturan – aturan.

2. Pelaku Kegiatan

Dalam menjalankan kegiatan rencana pembukaan alur baru pelayaran wilayah barat

kota Dumai, ada beberapa pelaku kegiatan menjalankan kegiatannya, yaitu :

PT. Pembangunan Dumai selaku pengelola sebagai perpanjangan tangan

Pemerintah Kota Dumai

Investor sebagai Mitra kerjasama perusahaan Daerah dalam melaksanakan

kegiatan perencanaan, kajian, pelaku kegiatan, dan pengelolaan.

Pengelola Pelabuhan (ADPEL = Administrator Pelabuhan)Pihak/institusi yang

ditetapkan sebagai penanggung jawab keselamatan dan keamanan pelayaran.

Navigasi

Adalah institusi yang bertugas memberikan informasi, data posisi dan kedudukan

kapal atau tempat tertentu di kawasan pelabuhan ketika kapal masih berada di laut

lepas.Informasi ini dapat berupa cuaca, kecepatan angin, koordinat letak.

Perusahaan Kepanduan

Adalah institusi yang bertugas membantu menunjukkan alur pelayaran kapal

sewaktu hendak memasuki areal pelabuhan, hingga membantu proses sandar

kapal.

Page 19: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

18

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

BAB IIIPENUTUP

1. Kesimpulan

Tantangan pasar global dan ekonomi dunia pada era millenium ketiga memaksa

masing – masing daerah dalam wilayah NKRI untuk mampu seatle dalam

berbagai aspek global, maka melihat potensi Kota Dumai Khususnya sebagai

sentra pengembangan berbagai jasa usaha, dagang dan pertaniandengan

karakteristik pelabuhan, sudah sepantasnya lewat usaha ekonomi daerah

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) – PT. Pembangunan Dumai,

mempersiapkan diri untuk Go International, sebuah Kota Baru, kota

komperhensip seperti Singapura dan Hongkong, mampu bersaing dalam

menggali potensi – potensi menjadi peluang bisnis dan menghasilkan profit yang

berguna untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan masuk dalam rangking

papan atas BUMD yang tangguh dan disegani.

Semua memerlukan perjuangan dan pengorbanan. Khususnya mendukung

konsep Pemerintah Kota Dumai mewujudkan Dumai Kota “Pengantin Berseri”,

dalam arti ekonomi, keserasian, kepantasan yang abadi.

BUMD – PT. Pembangunan Dumai, siap mengaplikasikan segala potensi yang

diamanatkan Pancasila dan UUD 1945, untuk pencapaian masyarakat yang adil

dan makmur.

2. Saran Pemecahan Masalah

Adapun upaya strategis pemecahan masalah tersebut adalah :

a. Meningkatkan kecermatan perencanaan agar rencana kegiatan yang dibuat

dapat berdaya guna secara maksimal.

b. Meningkatkan disiplin penggunaan anggaran yang mencakup pada ketaatan

terhadap ketentuan atau peraturan perundang – undangan yang berlaku

serta ketetapan waktu pelaksanaan.

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

18

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

BAB IIIPENUTUP

1. Kesimpulan

Tantangan pasar global dan ekonomi dunia pada era millenium ketiga memaksa

masing – masing daerah dalam wilayah NKRI untuk mampu seatle dalam

berbagai aspek global, maka melihat potensi Kota Dumai Khususnya sebagai

sentra pengembangan berbagai jasa usaha, dagang dan pertaniandengan

karakteristik pelabuhan, sudah sepantasnya lewat usaha ekonomi daerah

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) – PT. Pembangunan Dumai,

mempersiapkan diri untuk Go International, sebuah Kota Baru, kota

komperhensip seperti Singapura dan Hongkong, mampu bersaing dalam

menggali potensi – potensi menjadi peluang bisnis dan menghasilkan profit yang

berguna untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan masuk dalam rangking

papan atas BUMD yang tangguh dan disegani.

Semua memerlukan perjuangan dan pengorbanan. Khususnya mendukung

konsep Pemerintah Kota Dumai mewujudkan Dumai Kota “Pengantin Berseri”,

dalam arti ekonomi, keserasian, kepantasan yang abadi.

BUMD – PT. Pembangunan Dumai, siap mengaplikasikan segala potensi yang

diamanatkan Pancasila dan UUD 1945, untuk pencapaian masyarakat yang adil

dan makmur.

2. Saran Pemecahan Masalah

Adapun upaya strategis pemecahan masalah tersebut adalah :

a. Meningkatkan kecermatan perencanaan agar rencana kegiatan yang dibuat

dapat berdaya guna secara maksimal.

b. Meningkatkan disiplin penggunaan anggaran yang mencakup pada ketaatan

terhadap ketentuan atau peraturan perundang – undangan yang berlaku

serta ketetapan waktu pelaksanaan.

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

18

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

BAB IIIPENUTUP

1. Kesimpulan

Tantangan pasar global dan ekonomi dunia pada era millenium ketiga memaksa

masing – masing daerah dalam wilayah NKRI untuk mampu seatle dalam

berbagai aspek global, maka melihat potensi Kota Dumai Khususnya sebagai

sentra pengembangan berbagai jasa usaha, dagang dan pertaniandengan

karakteristik pelabuhan, sudah sepantasnya lewat usaha ekonomi daerah

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) – PT. Pembangunan Dumai,

mempersiapkan diri untuk Go International, sebuah Kota Baru, kota

komperhensip seperti Singapura dan Hongkong, mampu bersaing dalam

menggali potensi – potensi menjadi peluang bisnis dan menghasilkan profit yang

berguna untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan masuk dalam rangking

papan atas BUMD yang tangguh dan disegani.

Semua memerlukan perjuangan dan pengorbanan. Khususnya mendukung

konsep Pemerintah Kota Dumai mewujudkan Dumai Kota “Pengantin Berseri”,

dalam arti ekonomi, keserasian, kepantasan yang abadi.

BUMD – PT. Pembangunan Dumai, siap mengaplikasikan segala potensi yang

diamanatkan Pancasila dan UUD 1945, untuk pencapaian masyarakat yang adil

dan makmur.

2. Saran Pemecahan Masalah

Adapun upaya strategis pemecahan masalah tersebut adalah :

a. Meningkatkan kecermatan perencanaan agar rencana kegiatan yang dibuat

dapat berdaya guna secara maksimal.

b. Meningkatkan disiplin penggunaan anggaran yang mencakup pada ketaatan

terhadap ketentuan atau peraturan perundang – undangan yang berlaku

serta ketetapan waktu pelaksanaan.

Page 20: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

19

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

c. Meningkatkan efisiensi, efektifitas dan tanggung jawab manajemen

terhadap pelaksanaan kegiatan agar mencapai sasaran dan tujuan kegiatan,

yang dikaitkan dengan upaya mewujudkan visi dan misi yang telah

ditetapkan.

d. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan secara ketat, guna mencegah

terjadinya penyimpangan dan kebocoran anggaran.

e. Mendayagunakan secara optimal SDM yang sesuai dengan keahlian

dibidangnya sebagai motor penggerak dan pelaku bisnis.

f. Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang tersedia.

g. Menjaga nilai tatanan sosial dan ketahanan mentalitas individu dan

organisasi dalam perkembangan zaman dan teknologi.

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

19

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

c. Meningkatkan efisiensi, efektifitas dan tanggung jawab manajemen

terhadap pelaksanaan kegiatan agar mencapai sasaran dan tujuan kegiatan,

yang dikaitkan dengan upaya mewujudkan visi dan misi yang telah

ditetapkan.

d. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan secara ketat, guna mencegah

terjadinya penyimpangan dan kebocoran anggaran.

e. Mendayagunakan secara optimal SDM yang sesuai dengan keahlian

dibidangnya sebagai motor penggerak dan pelaku bisnis.

f. Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang tersedia.

g. Menjaga nilai tatanan sosial dan ketahanan mentalitas individu dan

organisasi dalam perkembangan zaman dan teknologi.

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

19

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

c. Meningkatkan efisiensi, efektifitas dan tanggung jawab manajemen

terhadap pelaksanaan kegiatan agar mencapai sasaran dan tujuan kegiatan,

yang dikaitkan dengan upaya mewujudkan visi dan misi yang telah

ditetapkan.

d. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan secara ketat, guna mencegah

terjadinya penyimpangan dan kebocoran anggaran.

e. Mendayagunakan secara optimal SDM yang sesuai dengan keahlian

dibidangnya sebagai motor penggerak dan pelaku bisnis.

f. Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang tersedia.

g. Menjaga nilai tatanan sosial dan ketahanan mentalitas individu dan

organisasi dalam perkembangan zaman dan teknologi.

Page 21: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

20

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Lampiran 1

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

20

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Lampiran 1

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

20

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Lampiran 1

Page 22: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

21

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

21RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

21

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

21RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

21

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

21

Page 23: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

22

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

22

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

22

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Page 24: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

23

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

23

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

23

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Page 25: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

24

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

24

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

24

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Page 26: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

25

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

25

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

25

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Page 27: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

26

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

26

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

26

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Page 28: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

27

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

27

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

27

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Page 29: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

28

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

28

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

28

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Page 30: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

29

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

29

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

29

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Page 31: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

30

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

30

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

30

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

Page 32: Potensi Daerah Kota Dumai

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

31

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

31

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI

RENCANA PENGERUKAN ALUR PELAYARAN BARUWILAYAH BARAT KOTA DUMAI

31

BUMDPT. PEMBANGUNAN DUMAI