bab i pendahuluan -...

32
Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 1 Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) telah mewajibkan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD sebagai pedoman kerja selama periode 1 (satu) tahun dan berfungsi untuk menterjemahkan perencanaan strategis lima tahunan yang dituangkan dalam Renstra SKPD kedalam perencanaan tahunan yang sifatnya lebih operasional. Sebagai sebuah dokumen resmi SKPD, Renja SKPD mempunyai kedudukan yang strategis yaitu menjembatani antara perencanaan pada Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sebagai implementasi pelaksanaan strategis jangka menengah (RPJMD) daerah dan Renstra SKPD yang menjadi satu kesatuan untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Daerah, serta sebagai bahan dasar proses penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Dokumen Renja SKPD pada dasarnya merupakan suatu proses pemikiran strategis untuk mensikapi isu-isu yang berkembang dan mengimplementasikannya dalam program dan kegiatan SKPD. Kualitas dokumen Renja sangat ditentukan oleh kualitas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga penyusunan Renja SKPD sangat ditentukan oleh kemampuan SKPD dalam menyusun, mengorganisasikan, mengimplementasikan, mengendalikan dan mengevaluasi capaian program dan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD. Keberadaan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor merupakan hasil pemisahan dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Bogor yang dipecah menjadi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor dan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman, kemudian pada tahun 2015 terjadi perubahan struktur

Upload: vuongnguyet

Post on 07-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 1 Tahun 2016

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai

pengganti Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) telah mewajibkan

setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD

sebagai pedoman kerja selama periode 1 (satu) tahun dan berfungsi untuk

menterjemahkan perencanaan strategis lima tahunan yang dituangkan dalam Renstra

SKPD kedalam perencanaan tahunan yang sifatnya lebih operasional. Sebagai sebuah

dokumen resmi SKPD, Renja SKPD mempunyai kedudukan yang strategis yaitu

menjembatani antara perencanaan pada Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD)

dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sebagai implementasi pelaksanaan

strategis jangka menengah (RPJMD) daerah dan Renstra SKPD yang menjadi satu

kesatuan untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Daerah, serta sebagai bahan

dasar proses penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(RAPBD).

Dokumen Renja SKPD pada dasarnya merupakan suatu proses pemikiran

strategis untuk mensikapi isu-isu yang berkembang dan mengimplementasikannya

dalam program dan kegiatan SKPD. Kualitas dokumen Renja sangat ditentukan oleh

kualitas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga penyusunan Renja

SKPD sangat ditentukan oleh kemampuan SKPD dalam menyusun, mengorganisasikan,

mengimplementasikan, mengendalikan dan mengevaluasi capaian program dan

kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD.

Keberadaan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor

merupakan hasil pemisahan dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Bogor yang

dipecah menjadi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor dan Dinas Pengawasan

Bangunan dan Permukiman, kemudian pada tahun 2015 terjadi perubahan struktur

organisasi di Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman, UPTD Pemadam

Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Alam tidak lagi bernaung dalam struktur

organisasi Dinas ini, perubahan tersebut mengacu pada Peraturan Daerah Kota Bogor

Nomor 4 Tahun 2014 tanggal 15 Oktober 2014 tentang Perubahan atas Peraturan

Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota

Bogor. Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah di bidang Pengawasan Bangunan

dan Permukiman. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Dinas

Pengawasan Bangunan dan Permukiman mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengawasan bangunan dan

permukiman;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

Pengawasan Bangunan dan Permukiman;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pengawasan Bangunan dan

Permukiman;

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota Bogor sesuai tugas dan

fungsinya.

Sistematika Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pengawasan Bangunan dan

Permukiman Kota Bogor Tahun 2016 berpedoman pada Peraturan Pemerintah

Repubulik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Sedangkan

untuk prioritas program dan kegiatan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri

No. 59 Tahun 2007 serta untuk capaian kinerjanya berpedoman pada RPJP Tahap II

dan RPJMD Kota Bogor 2015-2019 Tahun ke-2.

1.2 LANDASAN HUKUM

Landasan hukum penyusunan Renja-SKPD Dinas Pengawasan Bangunan dan

Permukiman Kota Bogor tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang

bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik

Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 3 Tahun 2016

Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3851)

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia, Nomor 4287);

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negaran Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Negara Republik

Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Negara Republik

Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3866);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan

Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangn Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

12. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor

Tahun 2008 Nomor 1 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah

Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota

Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tahun 2010 Nomor 1 Seri E);

13. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2008 Nomor 2

Seri E);

14. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangun

Jangka Panjang Daerah Kota Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota

Bogor Tahun 2009 Nomor 3 Seri E);

15. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 4 Tahun 2014 tanggal 15 Oktober 2014

tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010

tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Bogor;

16. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun 2010-2014

(Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 3 seri E)

Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 5 Tahun 2016

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud disusunnya Rencana Kerja Tahunan ini adalah untuk memberi

gambaran informasi program, kegiatan-kegiatan serta rencana Anggaran yang akan

dilaksanakan oleh Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman pada tahun 2016.

Baik Belanja Tidak Langsung maupun pelaksanaan belanja langsung.

Sedangkan tujuan penyusunan Renja ini adalah :

1. Sebagai bahan dasar Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

2. Sebagai pedoman bagi Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman dalam

melaksanakan kegiatannya pada tahun 2016 dalam pencapaian tujuan dan

sasaran yang sudah ditetapkan pada Rencana Strategis.

3. Sebagai bahan acuan untuk mengevaluasi kinerja kegiatan dan kinerja sasaran

di tahun 2016 pada akhir tahun.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Kerja Tahun 2016 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Landasan Hukum

1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PENGAWASAN BANGUNAN

DAN PERMUKIMAN KOTA BOGOR TAHUN 2014

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2014 dan

capaian Renstra Dinas Pengawasan Bangunan dan

Permukiman Kota Bogor

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Pengawasan Bangunan

dan Permukiman Kota Bogor,

2.3 Isu-isu penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas

Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor

2.4 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi,

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Dinas Pengawasan Bangunan dan

Permukiman Kota Bogor

3.3 Program dan Kegiatan

BAB IV

PENUTUP

Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 7 Tahun 2016

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DINAS PENGAWASAN BANGUNAN

DAN PERMUKIMAN KOTA BOGOR TAHUN 2014

2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 DAN CAPAIAN RENCANA

STRATEGIS DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN PERMUKIMAN KOTA BOGOR

Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor yang melaksanakan

tugas penyelenggaraan urusan teknis dibidang pengawasan bangunan dan

permukiman, dituntut untuk mampu mewujudkan pelayanan prima dalam bidang

pengawasan bangunan dan permukiman, mampu meningkatkan sarana dan prasarana

kota yang memadai dengan meningkatkan pelayanan dalam bidang tata ruang dan

bangunan, permukiman dan perumahan, penanggulangan bencana, dan rumah susun,

serta mampu memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana kerja secara memadai.

Dalam pelaksanaan Rencana Kerja 2014, telah dilakukan upaya untuk tetap

mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi baik aspek ekonomi, sosial

budaya dan sumberdaya pemerintahan serta fisik dan prasarana secara aktual, faktual

dan kontekstual agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi meningkatnya

kemakmuran warga kota (welfare state); sehingga penetapan program dan kegiatan

pada dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) 2014 tidak berbeda dengan Rencana

Kegiatan dan Anggaran (RKA) 2014.

Program/kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pengawasan Bangunan dan

Permukiman Kota Bogor pada Tahun 2014 terdiri dari 4 (empat) urusan dan 10

(sepuluh) program yaitu :

1. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian yang terdiri atas :

Program Peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja

dan keuangan

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

2. Urusan Perumahan Rakyat yang terdiri atas :

Program lingkungan sehat perumahan

Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

3. Urusan Penataan Ruang yang terdiri atas :

Program Perencanaan Tata Ruang

Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan

Penataan Ruang

4. Urusan Pekerjaan Umum yang terdiri atas :

Pengembangan kinerja Pengelolaan air minum dan air limbah

Program Penataan dan pengaturan bangunan gedung

Program pengaturan, pembinaan, pengawasan jasa konstruksi

2.2. ANALISIS KINERJA PELAYANAN DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN

PERMUKIMAN KOTA BOGOR

Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor pada tahun 2014

Sesuai dengan sasaran strategis, indikator kinerja serta target dibandingkan dengan

capaian kinerja maka dapat kami sampaikan analisa kinerja tahun 2014 per indikator

sebagai berikut :

2.2.1 Penataan struktur organisasi dan mengembangkan profesionalisme dan

menerapkan insentif berbasis kinerja.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 2 3 4 5

Melakukan penataan struktur organisasi pemerintah daerah yang proporsional, mengembangkan profesionalisme dan menerapkan insentif berbasis kinerja

Tingkat pencapaian penyusunan LAKIP, evaluasi LAKIP, dan LKPJ Walikota Bogor serta Laporan LPPD, Informasi LPPD dan EPPD

100%

100%

100%

Tingkat pemenuhan kebutuhan dasar operasional unit kerja SKPD/UPTD dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya

100%

100%

100%

Tingkat ketersediaan sarana

dan prasarana operasional SKPD/UPTD

95%

100%

105%

Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp 4.156.036.000,- Jumlah Realisasi Tahun 2014 : Rp 3.999.804.116,-

Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 9 Tahun 2016

Program Peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan dapat memenuhi capaian kinerja sebesar 100% hal ini dipenuhi melalui

kegiatan penyusunan perencanaan dan pelaporan SKPD yaitu Lakip, LKPJ, LPPD dan

EPPD Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman.

Tingkat Pemenuhan kebutuhan dasar operasional unit kerja SKPD/UPTD dalam

mendukung tugas pokok dan fungsinya dapat memenuhi capaian kinerja sebesar

100% hal ini melalui kegiatan pembayaran gaji TKK, dan Pengelolaan rumah tangga

SKPD.

Peningkatan Sarana dan prasarana aparatur dari target 95%, capaian kinerjanya

dapat dipenuhi 100% hal ini dilaksanakan melalui kegiatan pemeliharaan

rutin/berkala inventaris kantor, pengadaan inventaris kantor dan rehabilitasi gedung

kantor.

Untuk memenuhi capaian sasaran strategis tersebut di atas dari Jumlah

penganggaran yang telah dianggarkan terdapat efisiensi penggunaan anggaran

sebesar Rp. 156.231.884,-.

2.2.2 Pengembangan kinerja Pengelolaan air minum dan air limbah.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 2 3 4 5

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dasar permukiman

Presentase penduduk berakses air minum (PDAM dan Non PDAM)

70,40% (PDAM dan Non PDAM)

1,42% (Non PDAM)

1%

Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp 4.363.866.000,- Jumlah Realisasi Tahun 2014 : Rp 3.803.130.471,-

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah mencapai

realisasi sebesar 1,42%, hal ini dicapai melalui kegiatan Pelaksanaan DAK

Infrastruktur Air Minum, Penunjang DAK Infrastruktur Air Minum, Pelaksanaan DAK

Infrastruktur Sanitasi, Penunjang DAK Infrastruktur Sanitasi, dan Biaya Umum DAK

Infrastruktur Air Minum (Tahun Anggaran 2012). Realisasi yang minim ini disebabkan

Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman hanya menangani air minum Non

PDAM.

Dalam upaya pemenuhan capaian sasaran strategis tersebut di atas dari Jumlah

penganggaran yang telah dianggarkan terdapat efisiensi penggunaan anggaran

sebesar Rp. 560.735.529,-.

2.2.3 Peningkatan Kualitas Bangunan

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 2 3 4 5

Meningkatkan kualitas

bangunan

Jumlah

pembangunan/perbai

kan gedung

pemerintah

(kumulatif)

23

Bangunan

114

Bangunan 496%

Jumlah unit bangunan

terawasi per tahun

(kumulatif)

650 Bangunan

1.843

Bangunan

284%

Tindak lanjut atas

pengaduan

pelanggaran tata

ruang

100%

100% 100%

Penggunaan tata

ruang yang tidak

sesuai dengan

perencana/petuntuka

n

0 ha

27%

73%

Ruang publik yang

berubah

peruntukannya

0%

- 0%

Jumlah penyedia jasa

yang mendapat

pembinaan teknis

25 Perusahaan

25 Asosiasi

100%

Jumlah Anggaran Tahun Tahun 2014 : Rp 7.681.995.500,- Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2014 : Rp 1.980.463.174,-

Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 11 Tahun 2016

Upaya peningkatan kualitas bangunan melalui program penataan dan pengaturan

bangunan gedung dilaksanakaan melalui kegiatan Pelayanan Sertifikat Laik Fungsi

Bangunan, Bantuan Teknis Perencanaan Bangunan Gedung Pemerintahan, Evaluasi

Permohonan Hibah dan Bantuan Sosial, Penaksiran Bangunan Gedung Pemerintah,

Pembangunan Mesjid Agung Kota Bogor. Pada Tahun Anggaran 2014 ini, kegiatan

Pembangunan Mesjid Agung Kota Bogor rencananya akan dilaksanakan dengan

sumber dana dari Bantuan Propinsi Jawa Barat tapi anggaran dari Propinsi Jawa

Barat tahun 2014 tidak teralokasikan sehingga kegiatan ini tidak dapat terlaksana.

Peningkatan jumlah unit bangunan terawasi pertahun dilaksanakan melalui kegiatan

pengendalian dan pengawasan bangunan wilayah I sebanyak 909 bangunan,

pengendalian dan pengawasan bangunan di wilayah II sebanyak 560 bangunan,

pengendalian dan pengawasan bangunan di wilayah III sebanyak 374 bangunan,

jumlah bangunan terawasi sebanyak 1.843 bangunan dari target sebanyak 650

bangunan, prosentase kinerjanya mencapai 284%.

Upaya tindak lanjut atas pengaduan pelanggaran tata ruang, pengaduan yang masuk

sebanyak 28 pengaduan. Dan yang ditindak lanjuti sebanyak 28 pengaduan sehingga

prosentase kinerjanya mencapai 100 %.

Penggunaan tata ruang yang tidak sesuai dengan rencana/peruntukan dari target

sebesar 0%, baru mencapai 27% dengan rincian realisasi penggunaan tata ruang

yang tidak sesuai dengan perencana/peruntukan Wilayah I = 0,4% , Wilayah II =

0,3%, dan Wilayah III = 0,11%. Sehingga prosentase realisasi yang didapatkan

mencapai 73%.

Peningkatan jumlah penyedia jasa yang mendapat pembinaan teknis sebanyak 25

perusahaan dari target 25 Asosiasi sehingga prosentase kinerjanya mencapai 100%.

Untuk memenuhi capaian sasaran strategis tersebut di atas dari Jumlah

penganggaran yang telah dianggarkan sebesar Rp. 7.681.995.500,-

direalisasikan sebesar Rp. 1.980.463.174,- terdapat silpa anggaran sebesar Rp.

5.701.532.326,- yang disebabkan karena adanya efisiensi sebesar Rp. 85.081.826,-

dan tidak terserap sebesar Rp.5.616.450.500,- untuk anggaran Pembangunan Mesjid

Agung Kota Bogor.

2.2.4 Peningkatan Permukiman Sehat

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 2 3 4 5

Terpenuhinya

Permukiman Sehat

Rumah layak huni 153.746 Unit 156.941 Unit

102,1%

Prosentase lingkungan

permukiman kumuh

207,59 Ha

(1,75%)

164,46 Ha

(1,39%) 121%

Panjang jalan

lingkungan yang

dibangun/diperbaiki

(kumulatif)

65.000 m2 356.814,1 m2 548,94%

Luas Tembok Penahan

Tanah (TPT)

Lingkungan

Perumahan, yang

dibangun/diperbaiki

(kumulatif)

3.200 m3

582.360,57 m3 18199%

Panjang saluran

pembuangan air hujan

perumahan yang

dibangun/diperbaiki

(kumulatif)

2.500 m'

29.577,74 m' 1183,11%

Jumlah Jembatan

lingkungan yang

dibangun/diperbaiki

37 Unit

31 unit 83,78%

Jumlah twinblok yang

berkondisi baik

4 twin blok 4 twin blok 100%

Jumlah Rumah Susun 1 twin blok

2 twin blok 200%

Prosentase

permukiman yang

tertata

3.271 Ha 3330,16 Ha 101,83%

Prosentase rumah

tangga berakses air

bersih

600 KK 1000 KK 167%

Cakupan rumah

tangga bersanitasi

750 KK

300 KK 40%

Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp. 123.992.118.827,- Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2014 : Rp. 103.882.946.908,-

Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 13 Tahun 2016

Peningkatan permukiman sehat dilaksanakan melalui program lingkungan sehat

perumahan dengan 10 indikator kinerja yaitu :

o Rumah layak huni dengan target 153.746 unit, untuk Tahun Anggaran 2014

ini Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman tidak lagi menangani

kegiatan penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Jumlah Rumah Layak

Huni yang ada didapat dari Bantuan Provinsi dan Kegiatan PNPM sejumlah

792 Unit sehingga realisasi yang dicapai sejumlah 156.941 Unit (akumukatif).

o Prosentase Lingkungan kumuh dengan target 207,59 ha (1,75%) dapat

direalisasikan menjadi 164,46 Ha (1,39%) sehingga prosentase kinerja

mencapai 121%. Melihat target dan capaian yang didapat, prosentase

realisasi yang telah di capai oleh Dinas Pengawasan Bangunan dan

Permukiman Kota Bogor sudah melewati target yang dicanangkan, karena

semakin kecil realisasi yang dicapai, semakin baik kinerja yang dilaksanakan.

o Panjang jalan lingkungan yang dibangun atau diperbaiki dari target 65.000 m2

dapat dibangun/diperbaiki 356.814,1 m2 sehingga prosentase kinerja

mencapai 548,94%, capaian ini sudah termasuk dari hasil PNPM sebesar

37.355 m2.

o Luas Tembok Penahan Tanah (TPT) lingkungan perumahan, yang dibangun/

diperbaiki dari target 3.200 m3 dapat dibangun/diperbaiki 582.360,57 m3

sehingga prosentase kinerja mencapai 18.199%, capaian ini sudah termasuk

dari hasil PNPM sebesar 2.407 m3.

o Panjang saluran pembuangan air hujan perumahan yang dibangun/diperbaiki

dari target sepanjang 2.500 m‘ dapat dibangun/diperbaiki sepanjang

29.577,74 m' sehingga prosentase kinerja mencapai 1.183,11%, capaian ini

sudah termasuk hasil dari PNPM sebesar 16.397 m’.

o Jumlah Jembatan lingkungan yang dibangun/diperbaiki dari target 37 unit

dapat dibangun/diperbaiki sebanyak 31 unit sehingga prosentase kinerja

mencapai 83,78%. Capaian ini berasal dari jumlah jembatan yang dibangun/

diperbaiki dari APBD sebanyak 27 unit dan hasil dari perbaikan PNPM Mandiri

perkotaan sebanyak 4 unit. Belum tercapainya target ini disebabkan karena

ada beberapa rencana perbaikan jembatan yang diusulkan oleh masyarakat

melalui PNPM, pada pelaksanaannya berdasarkan kondisi dan usulan warga

ada beberapa rencana perbaikan jembatan yang dirubah karena masih dalam

kondisi baik.

o Jumlah Twin Blok yang berkondisi baik dari target 4 twin Blok realisasi sudah

4 Twin Blok yang berkondisi baik, sehingga prosentase kinerja mencapai

100%.

o Jumlah Rumah Susun dengan target 1 unit realisasi realisasinya mencapai 2

unit, sehingga prosentase kinerja mencapai 200%. Hal ini dicapai melalui

Penambahan 1 Unit Rusunawa di Kelurahan Tanah Baru yang terdiri dari 2

Twin Blok.

o Prosentase permukiman yang tertata dari target 3.271 ha dapat dicapai

menjadi 3.330,16 ha, sehingga prosentase kinerja mencapai 101.83 %.

o Cakupan rumah tangga bersanitasi target 750 KK dan dapat direalisasikan

sebanyak 300 KK sehingga prosentase kinerja mencapai 40%. Prosentase

kinerja yang belum sesuai target ini dikarenakan dari 4 lokasi yang

direncanakan hanya dapat direalisasikan sebanyak 3 lokasi.

Untuk memenuhi capaian sasaran strategis tersebut di atas dari Jumlah

penganggaran yang telah dianggarkan sebesar Rp. 123.992.118.827,- direalisasikan

sebesar Rp. 103.882.946.908,- terdapat silpa anggaran sebesar Rp. 20.109.171.919,-

yang disebabkan karena adanya efisiensi sebesar Rp. 17.940.521.919,- dan tidak

terserap sebesar Rp. 2.168.650.000,-.

2.2.5 Peningkatan Kualitas Mitigasi Bencana

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 2 3 4 5

Meningkatkan kualitas mitigasi bencana

Respon time

kebakaran (menit)

11 menit

11 menit

100%

Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp 5.157.500.000,- Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2014 : Rp 5.010.661.934,-

Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 15 Tahun 2016

Peningkatan kualitas mitigasi bencana dilaksanakan melalui program peningkatan

kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran dengan 1 (satu) indikator kinerja yaitu:

Respon Time kebakaran (menit) dengan target 11 menit dan rata-rata dapat

dilaksanakan sampai dengan 11 menit sehingga prosentase kinerja mencapai 100%.

Respon time ini dapat dipenuhi melalui kegiatan :

o Pemeriksaan alat pemadam kebakaran

o Piket petugas pemadam kebakaran

o Pemutakhiran dan Pemeliharaan Sistem Komunikasi Pencegahan Kebakaran

o Gladi anggota, latihan relawan dan latihan anggota pemadam kebakaran di

Ciracas

o Pengadaan alat-alat penanggulangan bencana dan kebakaran

o Pelayanan pemadam kebakaran

o Tindakan penanggulangan bencana alam

o Pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran

o Pemasangan Hidrant

o Perbaikan dan Penambahan Garasi.

Untuk memenuhi capaian sasaran strategis tersebut di atas dari Jumlah

penganggaran yang telah dianggarkan sebesar Rp. 5.157.500.000,- direalisasikan

sebesar Rp. 5.010.661.934,- terdapat silpa anggaran sebesar Rp. 146.838.066,- yang

disebabkan karena adanya efisiensi.

2.2.6 Penyusunan Rencana Tata Ruang yang produktif dan berwawasan

lingkungan

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 2 3 4 5

Menyusun perencanaan tata ruang yang produktif dan berwawasan lingkungan

Jumlah rencana umum dan rencana rinci tata ruang yang disusun

100% 133,33% 133,33%

Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp 3.075.000.000,- Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2014 : Rp 1.826.870.550,-

Penyusunan Rencana Tata Ruang Yang produktif dan berwawasan lingkungan

dilaksanakan melalui program Perencanaan Tata Ruang dengan 1 (satu) indikator

yaitu : Jumlah rencana umum dan rencana rinci tata ruang yang disusun dengan

target 100% dan berhasil dilaksanakan 100% sehingga prosentase kinerja mencapai

133,33%.

Pencapaian target tersebut dapat terpenuhi melalui kegiatan Penyusunan Dokumen

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) 5 WP, Sosialisasi RDTR Pelayanan,

Penyusunan Pedoman Perencanaan Lingkungan Perumahan, Bimbingan Teknis

Penyusunan Rencana Tapak, Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dan

Penyusunan Mekanisme Perijinan, Insentif dan Disinsentif Serta Sanksi.

Untuk memenuhi capaian sasaran strategis tersebut di atas dari Jumlah

penganggaran yang telah dianggarkan sebesar Rp. 3.075.000.000,- direalisasikan

sebesar Rp. 1.826.870.550,- terdapat silpa anggaran sebesar Rp. 1.248.129.450,-

yang disebabkan karena adanya efisiensi sebesar Rp. 373.129.450,- dan tidak

terserap sebesar Rp. 875.000.000,- karena kegiatan Pengadaan Papan Peta RDTR

Pelayanan tidak dapat dilaksanakan disebabkan Raperda RDTR sebagai prasyarat

dilaksanakannya kegiatan tersebut masih dalam proses memperoleh persetujuan

substansi dari Gubernur Jawa Barat, dan Kegiatan Penyusunan 2 Dokumen Rinci

Kawasan Prioritas Kota Bogor (Banprop 2014) tidak diserap dikarenakan lokasi yang

diusulkan untuk disusun rencananya, telah disusun oleh pemerintah Provinsi Jawa

Barat.

2.2.7 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Penataan Ruang

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 2 3 4 5

Meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang

Frekuensi penyelenggaraan sosialisasi penataan ruang

100% 100% 100%

Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp 100.000.000,- Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2014 : Rp 92.695.035,-

Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 17 Tahun 2016

Peningkatan kualitas penyelenggaraan penataan ruang dilaksanakan melalui

program peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan penataan

ruang melalui kegiatan Sosialisasi Pengawasan dan Pengendalian Bangunan dengan

target 100% dan realisasinya 100% sehingga prosentase kinerja mencapai 100%.

Untuk memenuhi capaian sasaran strategis tersebut di atas dari Jumlah

penganggaran yang telah dianggarkan sebesar Rp. 100.000.000,- direalisasikan

sebesar Rp. 92.695.035,- terdapat silpa anggaran sebesar Rp. 7.304.965,- yang

disebabkan karena adanya efisiensi.

2.3. ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGAWASAN

BANGUNAN DAN PERMUKIMAN KOTA BOGOR.

Untuk menyikapi isu – isu lokal dan nasional serta permasalahan yang harus

diselesaikan yang berkembang di masyarakat maka perlu data dan informasi yang

akurat sehingga dapat dijadikan isu strategis dan program prioritas dalam

penanganannya. Berdasarkan beberapa tahapan yang telah dilakukan, baik dalam

bentuk pra Musrembang, RPJMD, Focus Group Discussion (FGD) stakeholders, dan

masukan Renstra (SKPD) dapat teridentifikasi beberapa isu-isu yang berkaitan dengan

pembangunan Kota Bogor, antara lain :

1) Penataan Ruang

Konsistensi perencanaan dengan pemanfaatan ruang masih menjadi hal yang perlu

terus dibenahi. Aspek-aspek pengendalian ruang, seperti sumber daya manusia,

perangkat hukum (sanksi), insentif, disinsentif, perizinan, dan zoning regulation

belum sepenuhnya dapat dijalankan, kondisi ini semakin memicu tingginya alih

fungsi lahan dan ketidaksesuaian peruntukan ruang.

2) Sanitasi Lingkungan

Saat ini kondisi dengan terbatasnya sarana prasarana lingkungan permukiman

seperti pada kawasan padat penduduk, akan mempersulit dalam penataan sanitasi

lingkungan dan dapat berindikasi terhadap menurunnya derajat kesehatan

masyarakat.

3) Kualitas Lingkungan Permukiman Sehat.

Dari sisi prasarana penunjang permukiman sehat masih diperlukan peningkatan

ketersediaan prasarananya seperti jalan lingkungan, saluran pembuangan air

limbah dan air hujan, air bersih non PDAM dan Sanitasi berbasis masyarakat,.

Selain itu masih terdapat beberapa wilayah yang masuk dalam kategori kumuh,

dengan terbatasnya akses terhadap ruang publik.

4) Penataan dan Pengembangan Rumah Susun.

Keterbatasan lahan dan tingginya nilai lahan menjadi faktor penyebab arahan

pembangunan vertikal bagi perumahan. Bagi masyarakat berpenghasilan rendah,

pemerintah memfasilitasi dengan pembangunan rumah susun sederhana sewa,

dan pada saat mendatang perlu diusahakan alokasi ruang untuk pengembangan

rusunawa.

Strategi Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor untuk

mengatasi isu—isu tersebut adalah sebagai berikut :

1) Penataan Ruang.

Strategi dalam penataan ruang adalah penyusunan rencana tata ruang yang

berwawasan lingkungan dan mendukung pembangunan sektor jasa, peningkatan

proporsi RTH dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan

pemeliharaan RTH. Kebijakan di bidang penataan ruang yakni meningkatkan

pengaturan, pembinaan, perencanaan, pemanfaatan, pengendalian pemanfaatan

ruang dan pengawasan tata ruang, menciptakan ruang publik yang aman dan

nyaman, pengembangan RTH, dekorasi kota dan pengembangan dan pemanfaatan

fasos fasum yang secara keseluruhan tidak terlepas dari upaya peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

2) Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan Jasa Konstruksi.

Meningkatnya kualitas pelaku konstruksi, dengan indikasi kegiatan monitoring dan

evaluasi jasa konstruksi serta sebagai bahan dasar diterbitkannya SIUJK serta

pelatihan, bimbingan teknis dan penyuluhan jasa konstruksi.

3) Penataan dan Pengaturan Bangunan.

Meningkatnya pengelolaan bangungan gedung pemerintah, dengan indikasi

kegiatan pembangunan dan rehabilitasi gedung pemerintah dan prasarana umum.

Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 19 Tahun 2016

Selain itu juga meningkatnya pengawasan dan pengendalian bangunan gedung,

dengan indikasi kegiatan:

a. Optimalisasi pengawasan bangunan gedung

b. Pemberian Sertifikat Laik fungsi gedung

c. Penyediaan dan pemutakhiran basis data gedung

d. Memberikan bantuan teknis baik berupa bantuan pembuatan gambar dan

RABnya maupun bantuan langsung personal sebagai tim teknik perencanaan

dan pengawasan dilapangan.

4) Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan.

Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan dilakukan dengan perbaikan lingkungan

Permukiman secara terpadu berupa pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

dasar pekerjaan umum di lokasi Permukiman kumuh disamping perlunya dibangun

rumah yang bersifat vertical (rumah susun) dilokasi-lokasi tertentu.

5) Air Bersih

Strategi bidang air bersih adalah pemenuhan kebutuhan air bersih dan sehat bagi

masyarakat. Kebijakan bidang air bersih yakni meningkatkan cakupan pelayanan air

bersih melalui air bersih Non-PDAM serta meningkatkan kualitas air minum Non-

PDAM.

Selain itu strategi dan kebijakan di atas, beberapa strategi dan kebijakan lain yang

ditempuh oleh Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman untuk mengatasi

berbagai masalah lainnya adalah :

a. Merencanakan Perencanaan Tata Ruang Secara Rinci.

b. Memberdayakan sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan air bersih non

PDAM dari masyarakat.

c. Memberikan layanan sanitasi lingkungan kepada masyarakat yang memenuhi

syarat kesehatan.

d. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang memenuhi syarat

kesehatan.

e. Peningkatan kuantitas dan kualitas bangunan milik Pemerintah.

f. Penentuan lokasi untuk pengembangan rusunawa/Rusunami.

g. Peremajaan kawasan permukiman (Urban Renewel, Rumah Tidak Layak Huni,

dan sebagainya).

h. Menyempurnakan regulasi yang berkaitan dengan kegiatan kegiatan yang ada

di Dinas Wasbangkim.

6) Peningkatan Sumber Daya Manusia.

Sasaran yang ingin dicapai dalam program ini adalah meningkatkan kualitas,

kemampuan, profesionalisme dan keterampilan aparatur dalam melaksanakan

tugas-tugasnya. Dalam upaya mencapai sasaran tersebut kegiatan yang

dilaksanakan adalah : kesejahteraan pegawai, kenaikan pangkat dan gaji berkala,

pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan structural , penegakan disiplin

pegawai, pendidikan dan pelatihan, pengembangan wawasan melalui , prajabatan,

ujian dinas, tugas belajar dan ijin belajar.

7) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

Sasaran yang ingin dicapai dalam program ini adalah terwujudnya kelancaran

kinerja aparatur pemerintah yang memadai dalam rangka meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat dalam upaya mencapai sasaran tersebut kegiatan yang

dilaksanakan adalah : pengadaan sarana dan prasarana kelengkapan Dinas.

2.4. PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT

Usulan program kegiatan masyarakat, diperoleh dari usulan masyarakat yang

disampaikan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) yang

diselenggarakan mulai dari tingkat Kelurahan dan Kecamatan. Usulan-usulan ini juga

sudah mengakomodir usulan-usulan Program Penanggulanan Kemiskinan (Pronangkis)

di tiap-tiap Kelurahan, yang diusulkan berdasarkan Rembug Warga. Selain dari

Musrembang, usulan masyarakat juga disampaikan melalui Wakil Rakyat (DPRD)

melalui kegiatan hasil Reses.

Usulan yang menjadi prioritas adalah usulan-usulan yang terkait dengan 4

program prioritas atau kegiatan yang mendukung percepatan pencapaian dari

program-program yang telah diprioritaskan, dan tidak terlepas dari tugas dan fungsi

dari Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman.

Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 21 Tahun 2016

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL DAN PROVINSI.

Perumahan dan permukiman selain merupakan salah satu kebutuhan dasar

manusia, juga mempunyai fungsi yang sangat strategis dalam perannya sebagai pusat

pendidikan keluarga, persemaian budaya, dan peningkatan kualitas generasi yang

akan datang, serta merupakan pengejawantahan jati diri. Terwujudnya kesejahteraan

rakyat dapat ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan

bermartabat, antara lain melalui pemenuhan kebutuhan papannya. Dengan demikian

upaya menempatkan bidang perumahan dan permukiman sebagai salah satu sektor

prioritas dalam pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya adalah sangat

strategis.

Penyelenggaraan perumahan dan permukiman harus dilaksanakan sebagai

satu kesatuan sistem, yang pelaksanaannya dapat disesuaikan berdasarkan kondisi

lokal yang ada, yaitu:

Pembangunan Yang Berkelanjutan dan Konsep TRIDAYA

Konsep TRIDAYA, bertujuan memberdayakan komponen sosial masyarakat, usaha

dan ekonomi, serta lingkungan, tetap dapat ditumbuhkembangkan sebagai

pendekatan pembangunan perumahan dan permukiman yang berkelanjutan di

tingkat lokal. Pendekatan ini dilakukan dengan memadukan kegiatan-kegiatan

penyiapan dan pemberdayaan masyarakat, serta kegiatan pemberdayaan kegiatan

usaha ekonomi komunitas dengan kegiatan pendayagunaan prasarana dan sarana

dasar perumahan dan permukiman sebagai satu kesatuan sistem yang tidak

terpisahkan.

Pembangunan perumahan dan permukiman, yang memanfaatkan ruang terbesar

dari kawasan di perkotaan, merupakan kegiatan yang bersifat menerus. disamping

dampak pembangunan perumahan dan permukiman terhadap kelestarian

lingkungan serta keseimbangan daya dukung lingkungannya yang harus senantiasa

dipertimbangkan. Kesadaran tersebut harus dimulai sejak tahap perencanaan dan

perancangan, pembangunan, sampai dengan tahap pengelolaan dan

pengembangannya, agar arah perkembangannya tetap selaras dengan prinsip prinsip

pembangunan berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Penyelenggaraan Secara Multisektoral dan Terdesentralisasi

Pembangunan perumahan dan permukiman mencakup banyak kegiatan, antara lain

pengalokasian ruang, penyediaan lahan, kelembagaan, kegiatan teknis, pembiayaan,

dan sistem informasi. Disamping secara holistik, penyelenggaraan perumahan dan

permukiman harus dilakukan secara multisektoral karena memerlukan koordinasi

dengan berbagai bidang lain yang terkait dengan kegiatan pembangunan perumahan

dan permukiman dan tidak dapat ditangani oleh satu sektor saja.

Persoalan penyediaan perumahan sebenarnya lebih merupakan masalah lokal dan

kebutuhan individual. Ini dapat ditunjukkan dengan besarnya peran swadaya

masyarakat di dalam pengadaan perumahannya. Karenanya perlu pembatasan

campur tangan pemerintah dalam penanganan persoalan lokal melalui

penyelenggaraan perumahan dan permukiman yang terdesentralisasi. Dalam

kerangka desentralisasi, penyelenggaraan perumahan dan permukiman tidak dapat

terlepas dari agenda pelaksanaan tata pemerintahan yang baik di tingkat lokal, yaitu

yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip partisipasi, transparansi, akuntabilitas,

profesionalisme, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan, pengawasan,

penegakan hukum, serta efisiensi dan efektivitas.

Pembangunan Yang Berwawasan Kesehatan

Sebagaimana disadari bahwa persoalan kesehatan lingkungan perumahan dan

permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat yang

menghuninya. Disamping itu aktualisasi pembangunan yang berwawasan

kesehatan sangat diperlukan dalam upaya penanganan permukiman kumuh.

Aktualisasi tersebut tetap dalam kerangka pelaksanaan program lingkungan sehat

sebagai bagian dari program pembangunan yang berwawasan kesehatan, yang

bertujuan khususnya untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup sehat. sehingga

dapat tercapai derajat kesehatan baik individu, keluarga maupun masyarakat yang

optimal.

Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 23 Tahun 2016

Penyelenggaraan Dengan Pengembangan Sistem Insentif

Persoalan perumahan dan permukiman merupakan persoalan strategis yang masih

belum mendapatkan cukup perhatian dari berbagai kalangan. Karenanya untuk

memacu laju pembangunan perumahan dan permukiman, perlu di dalam

penyelenggaraannya dikembangkan sistem insentif, yang diharapkan mampu

mendorong berbagai pelaku pembangunan baik lembaga formal maupun informal

untuk terlibat secara aktif. Upaya yang dikembangkan antara lain melalui kegiatan

program stimulan, perintisan, dukungan pembiayaan dan bantuan teknis bagi pelaku

pembangunan yang responsif di dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman, termasuk kegiatan pendampingan dalam penyiapan dan

pemberdayaan masyarakat.

Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor merupakan

perangkat daerah sebagai unsur pelaksana teknis pengawasan bangunan dan

permukiman, dituntut untuk mampu melaksanakan sebagian urusan pemerintah

daerah di bidang Pengawasan Bangunan dan Permukiman.

3.2. TUJUAN DAN SASARAN RENCANA KERJA DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN

PERMUKIMAN

Berdasarkan Visi Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor

yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Visi Kota Bogor yaitu “Terwujudnya

Pelayanan Prima di Bidang Pengawasan Bangunan dan Permukiman Dalam Rangka

Mendukung Visi Kota Bogor”, dan misi Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman

Kota Bogor yaitu :

1. Meningkatkan Profesionalisme SDM Aparatur;

2. Mewujudkan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman yang Akuntabel;

3. Mewujudkan Penataan, Pengawasan dan Pengendalian Bangunan dan

Permukiman yang Berwawasan Lingkungan.

Maka tujuan dan sasaran rencana kerja Dinas Pengawasan Bangunan dan

Permukiman dari penjabaran misi, adalah:

Misi kesatu adalah Meningkatkan Profesionalisme SDM Aparatur.

Tujuan Misi kesatu adalah :

Meningkatnya kinerja aparatur di bidang pengawasan bangunan dan permukiman.

Sasaran :

Pelayanan Prima di bidang pengawasan bangunan dan permukiman.

Misi kedua adalah Mewujudkan Dinas Pengawasan Bangunan dan

Permukiman yang Akuntabel.

Tujuan Misi kedua :

Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman dapat memenuhi kriteria dinas yang

dapat mempertanggungjawabkan (responsibility), dapat dipertanyakan

(answerability), dan memenuhi prinsip-prinsip Good Governance.

Sasaran :

Menjadikan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman yang akuntabel sehingga

dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsive terhadap aspirasi masyarakat

dan lingkungannya;

Terwujudnya transparansi Dinas serta partisipasi masyarakat dalam hal pengawasan

bangunan dan permukiman.

Misi ketiga adalah Mewujudkan Penataan, Pengawasan dan Pengendalian

Bangunan dan Permukiman yang Berwawasan Lingkungan.

Tujuan Misi ketiga :

Tertatanya bangunan dan permukiman yang berwawasan lingkungan;

Terawasinya bangunan dan permukiman sesuai dengan rencana tata ruang.

Sasaran :

Terciptanya bangunan dan permukiman yang tertata dan sesuai dengan

rencana tata ruang.

3.3. PROGRAM DAN KEGIATAN

Perencanaan Kerja merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang

ingin dicapai selama kurun waktu satu tahun. Rencana Kerja Tahun 2016 berarti

proses penetapan rencana program, kegiatan serta penggunaan anggaran pada tahun

Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 25 Tahun 2016

2016 sesuai dengan yang tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kota Bogor tahun 2015 -2019 dan Renca Strategis SKPD.

Pada tahun 2016 ini, dengan berpedoman pada RENSTRA SKPD Dinas

Pengawasan Bangunan dan Permukiman, maka Program dan Kegiatan yang akan

dilaksanakan adalah sebagai berikut :

A. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan, dengan kegiatan :

1) Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan SKPD

2) Evaluasi Permohonan Hibah dan Bantuan Sosial

B. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan :

1) Pengelolaan Rumah Tangga SKPD

C. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan :

1) Pemeliharaan Rutin/berkala inventaris kantor

2) Pengadaan Inventaris Kantor

D. Program Peningkatan Kapasitas sumberdaya Aparatur :

1) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

E. Program Perencanaan Pembangunan Sarana Prasarana :

1) Updating data Sarana dan Prasarana permukiman

2) Penyusunan Database Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di 6 Kecamatan

3) Penyusunan Juklak Juknis Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)

4) Perencanaan Teknis Pembangunan/Perbaikan Jalan

5) Perencanaan Teknis Pembangunan/Perbaikan TPT

6) Perencanaan Teknis Pembangunan/Perbaikan Saluran

7) Perencanaan Teknis Pembangunan/Perbaikan Jembatan

8) Perencanaan Teknis Pembangunan/Perbaikan Sarana Prasarana

Lingkungan Kawasan Kumuh

9) Perencanaan Teknis Pembangunan/Perbaikan Sarana Air Minum

10) Perencanaan Teknis Pembangunan/Perbaikan Sarana Air Limbah

11) Penyusunan Database Bangunan Gedung Berbasis GIS (Lanjutan)

12) Pemeliharaan Database Bangunan Gedung Berbasis GIS

F. Program Lingkungan Sehat Perumahan, dengan kegiatan :

1) Pembangunan Sarana Prasarana Permukiman Pada Kawasan Permukiman

Padat Kumuh

2) Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (Neighbour

hood Development PLBK/ND)

3) Perbaikan Sarana Umum di Lokasi Binaan P2WKSS, Lomba

Kelurahan,Lomba Kinerja Kecamatan dan Lomba POS YANDU

4) Penunjang P2KP (BOP)

5) Pendamping P2KP (BANSOS) - Anggaran di BPKAD

6) Pembangunan/Perbaikan Jalan Lingkungan

7) Pembangunan/Perbaikan TPT

8) Pembangunan/Perbaikan Saluran

9) Pembangunan/Perbaikan Jembatan

10) Pembangunan/Perbaikan dan Penambahan Sambungan Rumah Sanitasi

Berbasis Masyarakat

11) Pemberdayaan/Pembinaan Masyarakat untuk kegiatan Sanimas

12) Pengelolaan Rusunawa

13) Pemeliharaan dan perbaikan Rusunawa

14) Pengembangan Rusunawa Cibuluh Tanah Baru

15) Pembinaan Perumahan Swadaya

16) Kegiatan FS Rusunawa

G. Program Penataan dan Pengaturan Bangunan Gedung, dengan kegiatan:

1) Pelayanan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan

2) Bantuan Teknis Perencanaan Bangunan Gedung

3) Penaksiran Bangunan Gedung Pemerintah

4) Pelayanan Tim Ahli Bangunan Gedung

5) Pembangunan Masjid Agung Kota Bogor

6) Pembangunan Gedung DPRD Kota Bogor

7) Revitalisasi Kawasan Heritage

Renja Dinas Pengawasan dan Permukiman 27 Tahun 2016

H. Program Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan Jasa Konstruksi, dengan

kegiatan:

1) Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi Jasa Kontruksi

2) Pembinaan dan Pelatihan Tenaga Tukang

I. Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan :

1) Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

2) DED RTBL (Lanjutan RTBL TA. 2014) dan DED Lainnya

3) Penyusunan Insentif dan Disinsentif

J. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

1) Pengendalian dan Pengawasan Bangunan Wilayah I

2) Pengendalian dan Pengawasan Bangunan Wilayah II

3) Pengendalian dan Pengawasan Bangunan Wilayah III

4) Bimbingan Teknik Pengawasan dan Pengendalian Bangunan

5) Inventarisasi PSU Perumahan yang sudah diserah terimakan

K. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan

Penataan Ruang, dengan kegiatan :

1) Sosialisasi Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Gedung

2) Sosialisasi Tata Ruang

3) Perencanaan Bogor City Planning Galery

L. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah, dengan

kegiatan :

1) Pembangunan Infrastruktur Air Minum

2) Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah Cair Sistem Komunal

3) Revitalisasi/Perbaikan Sanimas

BAB IV

P E N U T U P

Rencana Kerja Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor

Tahun 2016 merupakan implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008

Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah yang sejalan dengan Undang-undang No 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang menerangkan bahwa

SKPD diwajibkan untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD sebagai pedoman kerja

selama periode 1 (satu) tahun dan berfungsi untuk menterjemahkan perencanaan

strategis lima tahunan yang dituangkan dalam Renstra SKPD kedalam perencanaan

tahunan yang sifatnya lebih operasional.

Harapan kami, Rencana Kerja Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman

Kota Bogor Tahun 2016, menjadi pedoman dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan

Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman pada Tahun 2016 serta dapat dijadikan

dasar dalam mengukur tingkat keberhasilan Dinas Pengawasan Bangunan dan

Permukiman dalam rangka akuntabilitas dan transparansi kepada seluruh

stakeholders, serta dasar dalam mengukur keberhasilan Dinas Pengawasan Bangunan

dan Permukiman Kota Bogor dalam mewujudkan pencapaian visi dan misi.

Kepala Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman

Kota Bogor

Boris Derurasman, SH, Sp.N, MH

Pembina Tk. I

NIP. 196609091987031004

RENCANA KERJA TAHUNAN

2016 DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN PERMUKIMAN

KOTA BOGOR

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... i BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................................... 1

1.2 LANDASAN HUKUM ................................................................................................................ 2

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN............................................................................................................ 5

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN ....................................................................................................... 5

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN PERMUKIMAN KOTA BOGOR TAHUN 2013........................................................................................................... 7

2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENCANA

STRATEGIS DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN PERMUKIMAN KOTA BOGOR ............... 7

2.2. ANALISIS KINERJA PELAYANAN DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN PERMUKIMAN KOTA BOGOR .......................................................................................................................... 8

2.3. ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN PERMUKIMAN KOTA BOGOR . ................................................................. 17

2.4. PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT ...................................... 20

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN .......................................................................... 21

3.1. TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL DAN PROVINSI. ............................................ 21

3.2. TUJUAN DAN SASARAN RENCANA KERJA DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN PERMUKIMAN ....................................................................................................................... 23

3.3. PROGRAM DAN KEGIATAN ................................................................................................... 24

BAB IV P E N U T U P .............................................................................................................................. 28

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... i

L A M P I R A N