b a b. i. p e n d a h u l u a n a. latar...
TRANSCRIPT
-
1
B A B. I.
P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang
Pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata merupakan bagian
integral dari pembangunan sumber daya manusia, secara umum meningkatkan
harkat dan martabat manusia serta kualitas sumber daya manusia dengan
memberi kesempatan memperoleh dan menyebarkan informasi Kebudayaan dan
Kepariwisataan untuk peningkatkan melestariakan nilai budaya bangsa.
Proses itu berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan secara
berkesinambungan untuk meningkatkan daya adaptasi dan akselerasi melalui
peran aktif masyarakat dalam semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan, perlu
didorong dan ditingkatkan.
Budaya bangsa yang berdasarkan Pancasila, berbhineka Tunggal Ika
diupayakan dapat dijiwai oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan
sehingga nilai nilai budaya daerah perlu diangkat menjadi budaya yang tertib
dan bewawasan, mengantisipasi budaya lain yang masuk dan menolak budaya
yang bersifat merugikan sejalan dengan meningkatkan derajat bangsa Indonesia.
Krisis yang dihadapi oleh penyelenggara negara, memacu pemerintah Kota
Bogor menyiapkan diri untuk mengoreksi kelemahan / kekurangan masa lalu
dalam hal ini bidang kebudayaan dan kepariwisataan telah mengalami reformasi
menuju suatu sistem baru, yang diharapkan akan lebih handal dan berkelanjutan
untuk pemecahan masalah lebih sistematis dan konsisten.
Untuk hal tersebut tantangan bidang kebudayaan dan kepariwisataan
dalam pembangunan 5 (lima) tahun ke depan akan menentukan agenda,
program dan sasaran untuk mencapai hasil yang berkualitas. Proses globalisasi
yang dimotori oleh kemajuan di bidang Triple T: Tourism, Telecomunication,
dan Transportation pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan merupakan
dorongan bagi Pemerintah untuk meningkatkan ketahanan budaya Nasional,
sehingga diperlukan pengembangan secara bertahap, berkesinambungan serta
kerja sama dengan berbagai pihak untuk mempertahankan Kota Bogor sebagai
sektor pariwisata memiliki daya tarik wisata Nasional maupun Internasional
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Bogor.
-
2
Pembangunan kebudayaan nasional merupakan salah satu sarana sangat
penting untuk mendapatkan pengakuan jatidiri untuk membedakan Negara
dalam pergaulan antar bangsa yang berusaha tampil dengan kelengkapan
budayanya, dengan demikian pengembangan Kebudayaan dan Kepariwisataan di
Kota Bogor sangat strategis seiring dengan kebijakan pemerintah Kota Bogor
bekerja sama dengan pihak terkait sebagai penentu daya percepatan perubahan/
pembaharuan serta efisiensi dan efektivitas peningkatan kesejahteraan
masyarakat diupayakan mampu untuk meningkatkan daya tarik wisatawan
Nasional maupun manca Negara melalui jasa budaya wisata.
Masalah yang dihadapi dalam membangun pengembangan Kebudayaan
Kepariwisataan pada saat ini adalah bagaimana membangun karakter bangsa
(nation and character building), setiap warganegara saling memahami/mengenal
atas kebudayaan dengan hidup berdampingan secara damai sebagaimana yang
diamanatkan oleh para pendiri bangsa (the founding fathers) dalam mukadimah
Undang-Undang Dasar 1945.
Mengacu pada kebijakan Pemda Kota Bogor prioritas pembangunan
kebudayaan diarahkan pada PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN YANG
BERLANDASKAN PADA NILAI-NILAI LUHUR yaitu:
1. mendorong proses modernisasi untuk mewujudkan Negara Indonesia modern
yang berkelanjutan memberi kepercayaan pada masyarakat untuk dapat
menginformasikan / mendistribusikan informasi Kebudayaan Kepariwisataan;
2. mendorong terciptanya wadah untuk dialog kebudayaan agar faktor faktor yang
mempengaruhi pengembangan budaya wisata tidak menjadi konflik sosial;
3. revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal sebagai salah satu dasar pengembangan etika
pergaulan sosial untuk memperkuat identitas nasional;
4. meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan produk-produk dalam
negeri, serta mencegah tindakan-tindakan yang menimbulkan ketidak adilan,
membangun kembali kepercayaan sosial antar kelompok masyarakat untuk
memperkuat dan mengartikulasikan identitas bangsa.
Sasaran pengembangan Kebudayaan dan Kepariwisataan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun 2010 2014
adalah:
-
3
1. Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional, peninggalan kesejarahan,
kepurbakalaan dan museum demi pelestarian budaya Daerah.
2. Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya daerah (bahasa, sastra,
aksara daerah).
3. Meningkatnya pengelolaan / pemeliharaan kekayaan budaya daerah.
4. Meningkatnya apresiasi seni dan budaya daerah di kalangan masyarakat.
5. Meningkatnya pengakuan masyarakat atas Kekayaan Intelektual akan seni dan
budaya daerah.
Sehingga peningkatan pembangunan Kebudayaan dan Kepariwisata daerah
mempunyai peranan penting dalam sektor penghasil devisa umumnya dan sumber
dana bagi pendapatan asli daerah pada khususnya, karena keberhasilan ditandai
dengan peningkatan pembangunan di bidang Kebudayaan dan Kepariwisataan,
jumlah kunjungan, lamanya waktu wisatawan Nasional dan mancanegara ke
Indonesia, maka keberhasilan dapat dilihat dari unsur yaitu :
1. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (foreign tourist);
2. Pengeluaran wisatawan mancanegara (foreign tourist expenditures) per
wisatawan, per hari dan per kunjungan;
3. Lama tinggal wisatawan mancanegara (foreign tourist length of stay).
Disamping itu, perjalanan wisata dalam negeri diperkirakan akan mengalami
pertumbuhan sejalan dengan semakin meningkatnya rata-rata pendapatan
masyarakat. Pada tahun 2009 diperkirakan akan dapat memberikan harapan
terhadap peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, peningkatan kontribusi
kegiatan pariwisata terhadap pendapatan masyarakat Kota Bogor.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun
2010 2014 menjelaskan bahwa salah satu sasaran untuk meningkatkan sektor non
migas adalah dengan meningkatkan kontribusi pariwisata dalam perolehan devisa
sehingga sektor pariwisata diharapkan mampu menjadi salah satu penghasil devisa
yang besar.
Berdasarkan hal tersebut kebijakan pembangunan kepariwisataan diarahkan
untuk mengembangkan destinasi wisata, sarana dan prasarana wisata,
mengembangkan kemitraan wisata serta meningkatkan pengawasan dan pembinaan
wisata yaitu:
-
4
1. Peningkatan destinasi wisata.
2. Peningkatan sarana prasarana wisata.
3. Peningkatan promosi wisata.
4. Peningkatan kualitas jasa wisata.
Sejalan dengan uraian diatas maka budaya bangsa sebagai perwujudan cipta,
rasa, karsa dan karya bangsa Indonsia yang dilandasi nilai luhur bangsa berdasarkan
Pancasila, bercirikan Bhineka Tunggal Ika dan berwawasan Nusantara, senantiasa
diupayakan menjiwai perilaku masyarakat dan pelaksana pembangunan serta
membangkitkan sikap kesetiakawanan sosial dan disiplin, serta semangat pantang
menyerah.
Kebudayaan Nasional yang merupakan puncak kebudayaan daerah harus
mengangkat nilai budaya daerah yang luhur, menyaring dan menyerap nilai budaya
dari luar yang positif dan sekaligus menolak budaya yang merugikan pembangunan
dalam upaya meningkatkan derajat bangsa Indonesia.
Demikian pula Pariwisata yang merupakan sektor budaya yang berdimensi
sosial dalam berbagai pelayanan jasa pariwisata yang dapat dinikmati oleh
masyarakat Kota Bogor khususnya dan wisatawan pada umumnya sehingga
pariwisata akan tetap berpeluang strategis dalam mendukung peningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Untuk itu dalam pengembangan Kota Bogor ke depan
memerlukan pengembangan secara bertahap dan berkesinambungan bekerja sama
dengan semua pihak untuk menjadikan Kota Bogor sebagai sasaran kunjungan
wisatawan memiliki daya tarik wisata.
Peran Pemerintah Kota Bogor yang membantu dukungan dana dan monitoring
proses kerja antar dunia industri dan lembaga penelitian akan memberikan satu
solusi yang terbaik, sehingga kontrol diarahkan pada pengembangan seiring dengan
kebijakan Pemerintah Kota Bogor pada masa depan sebagai penentu daya kompetitif,
percepatan pembaharuan serta efisiensi dan efektivitas peningkatan kesejahteraan
masyarakat melalui jasa pariwisata.
Untuk hal ini perlu kita sadari bahwa untuk menjalankan fungsi organisasi
memerlukan Sumber Daya Tehnologi Budaya dan Pariwisata yang handal yang
merupakan masalah utama yang dihadapi Dunia, pada umumnya memanfaatkan
kepentingan tahnologi yang dapat merasuk semua aspek kehidupan.
-
5
B. Maksud dan Tujuan
Maksud penulisan Perencanaan Strategis adalah untuk memperjelas arah
yang ingin dicapai dan memenuhi kewajiban formal organisasi serta penyediaan
dokumen perencanaan dalam kurun waktu yang disesuaikan dengan
Perencanaan Strategis Pemerintah Kota Bogor.
Melalui konsep ini diharapkan terwujud kerangka konsep sebagai
pedoman dalam mengelola sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
Kerangka acuan ini juga dapat menjadi dasar mengembangkan perencanaan
dengan memperhatikan unsur waktu, sumber daya manusia, sumber daya sarana
dan prasarana, maupun sumber daya strategis yang lain dalam rangka
memprediksi strategi yang paling tepat dalam mencapai tujuan yang diharapkan
bersama.
C. Landasan Hukum
1. Pancasila sebagai landasan idiil.
2. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan Konstitusional.
3. Landasan Operasional:
a. Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
b. Undang-Undang No 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah,
c. Undang-undang No.5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya
d. Undang-undang N0.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
e. Peraturan Pemerintah No.25 tahun 2000 tentang Kepariwisataan Daerah
f. Peraturan Pemerintah No.41 tahun 2007 tentang Organiasi Perangkat
Daerah
g. Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Usaha
Kepariwisataan
h. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah,
-
6
i. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah,
j. Peraturan Walikota Bogor Nomor 36 tahun 2008 tentang Tugas Pokok,
Fungs, Tata Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Dinas
Kebudayaan dan pariwisata Kota Bogor,
D. Sistematika Penulisan Dokumen Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata 2010 2014 ini mengacu pada:
1. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dimana setiap instansi pemerintah sampai dengan
Tingkat eselon II mempunyai Perencanaan Strategik tentang program-
program utama yang akan dicapai selama 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan.
Perencanaan strategik yang dimaksud mencakup:
a. Uraian tentang visi, misi, strategi dan faktor-faktor kunci keberhasilan
organisasi;
b. uraian tentang tujuan, sasaran dan aktivitas organisasi;
c. Uraian tentang cara mencapai tujuan dan sasaran tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka sistematika penyusunan Renstra Disbudpar
Kota Bogor sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang;
B. Maksud dan Tujuan;
C. Landasan Hukum;
D. Sistematika Penulisan Dokumen Rencana Strategis Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata.
BAB II PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
A. Gambaran umum Organisasi;
B. Kedudukan, tugas pokok dan fungsi;
-
7
C. Potensi;
BAB III VISI, MISI DAN NILAI-NILAI LUHUR
A. Visi;
B. Misi;
C. Nilai nilai luhur;
D. Rencana Strategis;
BAB IV TUJUAN, SASARAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN
A. Tujuan;
B. Sasaran;
C. Faktor Kunci Keberhasilan;
BAB V ANALISIS SITUASI DAN PERENCANAAN STRATEGIS
A. Analisis Situasi;
B. Masalah Utama;
C. Strategi;
D. Rencana Kegiatan
BAB VI STRATEGI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 2010 -2014
A. Kebijakan
B. Program.
BAB. VII PENUTUP.
-
8
B A B II.
PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
A. Gambaran Umum Organisasi
Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah maka untuk
menyelenggarakan kewenangan yang telah diamanatkan oleh peraturan tersebut,
penyelenggaraan Pemerintahan secara umum di Kota Bogor mengalami
perubahan struktur.
Salah satu diantaranya dalam pelaksanaan kewenangan dibidang
Kebudayaan dan Kepariwisataan dibentuklah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Bogor.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah, yang sebelumnya berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor
Nomor 13 Tahun 2004 tentang Organisasi Perangkat Daerah yaitu Dinas
Informasi, Kepriwisataan dan Kebudayaan dirubah oleh Peraturan Daerah
Nomor 13 Tahun 2008 menjadi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,
menghilangkan bidang informasi dan telematika.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor merupakan unsur pelaksana
teknis dan unsur penunjang di bidang Kebudayaan dan Pariwisata secara efektif
beroperasi sejak Januari 2009 yaitu sejak dilantiknya para Pejabat Struktural dan
alih tugas para pelaksananya dengan komposisi jumlah pegawai 37 orang, yang
terdiri dari: 1 orang Pejabat Eselon II, 3 orang Pejabat Eselon III, 9 orang Pejabat
Eselon IV, dan 24 orang Pelaksana (21 orang sebagai Pegawai Negeri Sipil dan 3
orang sebagai Tenaga Kerja Kontrak).
Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor
berdasarkan Peraturan Daerah No. 13 tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Kota Bogor adalah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas.
2. Sekretariat, membawahkan:
a. Sub Bagian Umum;
-
9
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.
3. Bidang Kebudayaan, membawahkan :
a.Seksi Kesenian
b.Seksi Pelestarian Benda Cagar Budaya
c.Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Nilai radisional
4. Bidang Pariwisata, membawahkan :
a. Seksi Jasa dan Sarana Pariwisata;
b. Seksi Pengembangan dan Promosi Pariwisata;
c. Sekasi Obyek dan Daya Tarik Pariwisata.
Struktur organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor terdiri atas
Kepala Dinas sebagai pimpinan lembaga yang dibantu oleh 3 sub kelembagaan
terdiri atas, Sekretariat yang secara strutural tugas dalam pelaksanaan tugasnya
dibantu oleh tiga Sub Bagian yaitu Sub Bagian Umum, Sub Bagian Keuangan, dan Sub
Bagian Perencanaan dan Pelaporan.
Bidang Kebudayaan yang dibantu oleh 3 seksi, yaitu Seksi Kesenian, Seksi
Pelestarian Benda Cagar Budaya dan Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Nilai
Tradisional.
Bidang Pariwisata yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Seksi Jasa
dan Sarana Pariwisata, Pengembangan dan Promosi Pariwisata dan Seksi Obyek dan
Daya Tarik Pariwisata, jika dituangkan dalam bagan Struktur Organisasi adalah
sebagai berikut:
-
10
STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA DINAS
KABID KEBUDAYAAN KABID PARIWISATA
SEKSI JASA DANSARANA PARIWISATA
SEKSIPENGEMBANGAN DAN
PROMOSIPARIWISATA
SEKSI OBYEK DANDAYA TARIKPARIWISATA
SEKRETARIAT
KASUBAG UMUM
DAN KEPEGAWAIAN
KASUBAGKEUANGAN
KASUBAGPERENCANAAN DAN
PALAPORAN
SEKSI KESENIAN
SEKSI PELESTARIANBENDA CAGAR BUDAYA
SEKSI PEMELIHARAANDAN PENGEMBANGAN
NILAI TRADISIONAL
KELOMPOK
FUNGSIONAL
-
11
B. Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor merupakan perangkat
daerah sebagai unsur pelaksana teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata,
yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan bertanggung jawab kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Berdasarkan Peraturan Walikota Bogor Nomor 36 Tahun 2008 Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian urusan pemerintah dibidang kebudayaan dan pariwisata.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Bogor mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan dan bimbingan teknis dibidang kebudayaan dan pariwisata.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
kebudayaan dan pariwisata.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kebudayaan dan pariwisata.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut di atas,
Kebudayaan dan Pariwisata membawahkan:
a. Sekretaris
b. Bidang Kebudayaan.
c. Bidang Pariwisata.
Setiap bidang dan bagian sebagaimana tercantum dalam bagan lembaga dinas
ini memiliki tugas pokok dan fungsi sebagaimana tertera dalam uraian berikut ini:
A. Sekretariat
1. Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian fungsi Dinas dibidang pengelolaan kesekretariatan,
melaksanakan tugas pokok sebagai berikut:
a. melaksanakan koordinasi dalam penyusunan rencana dan program kerja
dilingkungan Dinas;
-
12
b. melaksanaan tugas administrasi umum dan administrasi kepegawaian,
perlengkapan, keuangan, kearsipan dan kerumah tanggaan;
c. melaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.
- Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas
fungsi kesekretariatan dibidang umum dan kepegawaian sebagai berikut:
a. Pengelolaan administrasi umum, pembinaan dan pengelolaan kepegawaian;
b. Pengelolaan kearsipan, kerumahtanggaan dan perlengkapan di lingkungan Dinas.
c. Pelaksanan pelaporan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
- Sub Bagian Keuangan.
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan
kesekretariatan dibidang Keuangan.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Keuangan mempunyai :
a. Penyusunan rencana dan program kerja anggaran Dinas;
b. pengelolaan administrasi keuangan dan pelayanan dibidang keuangan
c. Penyusunan laporan realisasi anggaran dan neraca keuangan Dinas.
d. Pelaksanaan pelaporan Sub Bagian Keuangan.
- Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.
Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok dan fungsi
bagian kesekretariatan dibidang perencanaan dan pelaporan mempunyai fungsi
yaitu:
-
13
a. Penyususnan rencana dan program kerja lingkup Dinas;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dibidang perencanaan dan
pelaporan;
c. Pengolahan, penyusunan dan penyajian data sebagai bahan informasi;
d. Pelaksanaan pelaporan kegiatan Dinas.
B. Bidang Kebudayaan.
Bidang Kebudayaan mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan sebagian
fungsi Dinas dibidang kebudayaan yaitu:
a. perumusan kebijakan dan bimbingan Teknis di bidang Kebudayaan;
b. pelaksanaan dan pengkoordinasian kegiatan di bidang Kebudayaan;
c. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Bidang Kebudayaan terdiri dari:
a. Seksi Kesenian;
b. Seksi Pelestarian Benda Cagar Budaya.
c. Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Nilai Tradisional.
- Seksi Kesenian.
Seksi Kesenian mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan sebagian
tugas di bidang Kebudayaan yaitu sektor Kesenian.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Seksi Kesenian
mempunyai fungsi :
a.penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang teknis kegiatan
Kesenian;
b. penyiapan bahan pelaksanaan dan pengkordinasian kegiatan kegiatan
Kesenian;
c.pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kesenian.
- Seksi Pelestarian Benda Cagar Budaya.
-
14
Seksi Pelestarian Budaya mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagian bidang
Kebudayaan dalam sektor Pelestarian Benda Cagar Budaya.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud Seksi
Pelestarian Budaya mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis Pelestarian
Benda Cagar Budaya;
b. penyiapan bahan pelaksanaan dan pengkoordinasian kegiatan Pelestarian
Benda Cagar Budaya;
c. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Pelestarian
Benda Cagar Budaya.
- Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Nilai Tradisional.
Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Nilai Tradisional mempunyai tugas
pokok dan fungsi sebagian bidang Kebudayaan yaitu Pemeliharaan dan
Pengembangan nilai tradisional.
Untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Nilai
Tradisional sebagaimana dimaksud Seksi Pelestarian Budaya mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis pemeliharaan dan
pengembangan nilai tradisional;
b. penyiapan bahan pelaksanaan dan pengkoordinasian kegiatan Pemeliharaan
dan pengembangan nilai tradisional.
c. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Pemeliharaan dan
pengembangan nilai tradisional.
C. Bidang Kepariwisataan.
Bidang kepariwisataan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi
Dinas dibidang Kepariwisataan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan dan bimbingan teknis di bidang Kepariwisataan;
b. pelaksanaan dan pengkoordinasian kegiatan di bidang Kepariwisataan;
c. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Bidang Kepariwisataan, membawahkan :
-
15
a. Seksi Jasa dan Sarana Pariwisata;
b. Seksi Pengembangan dan Promosi Pariwisata.
c. Seksi Obyek dan Daya Tarik Pariwisata.
- Seksi Jasa dan Sarana Pariwisata.
Seksi Jasa dan Sarana Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian fungsi bidang Kepariwisataan dalam sektor Jasa dan Sarana Pariwisata
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis usaha jasa dan
sarana sariwisata;
b. Penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan jasa dan sarana pariwisata;
c. Pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan jasa sarana
pariwisata
- Seksi Pengembangan dan Promosi Pariwisata.
Seksi Pengembangan dan Promosi Pariwisata mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian fungsi bidang Kepariwisataan dalam sektor
Pengembangan dan Promosi Pariwisata mempunyai fungsi :
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis usaha
Pengembaangan dan promosi pariwisata,
c. Penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pengembangan dan promosi
pariwisata;
d. Pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengembangan
dan promosi pariwisata.
- Seksi Obyek dan Daya Tarik Pariwisata.
Seksi Obyek dan Daya Tarik Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian fungsi bidang Kepariwisataan dalam sektor obyek dan daya tarik
pariwisata mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis usaha Obyek
dan daya tarik pariwisata.
b. Penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan obyek dan daya tarik pariwisata;
-
16
c. Pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan obyek dan daya tarik
pariwisata.
C. Potensi.
Sumber Daya Manusia pendukung dinas sebanyak 36 personal terdiri atas PNS =
31 orang dan tenaga kontrak 5 orang. Dari sejumlah itu terdibusi menurut
golongan sebagai berikut:
Golongan I : 1 orang,
Golongan II : 9 orang,
Golongan III : 19 orang,
Golongan IV : 5 orang dan
tenaga kontrak : 3 orang.
Posisi sumber daya tersebut tersebar pada Bidang-bidang sebagai berikut :
Unit TenagaKontrak Gol. I Gol. II Gol. III Gol. IV
Sekretariat 1 1 4 8 2
Bid. Kebudayaan 1 - - 8 1
Bid. Pariwisata 1 - 5 3 2
Jumlah 3 1 9 19 5
Posisi sumber daya tersebut jika dilihat dari latar belakang pendidikan adalah
sebagai berikut:
UnitPendidikan
SD SLTP SLTA D3 S1 S2 TK
Sekretariat 1 1 6 1 3 2 1
Bid. Kebudayaan - - 3 1 5 1 1
Bid. Kepariwisataan - 1 2 2 2 3 1
Jumlah 1 2 11 4 10 6 3
-
17
Posisi sumber daya berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut :
UnitJenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Sekretariat 9 6
Bid. Kebudayaan 8 2
Bid. Kepariwisataan 6 6
Jumlah 23 14
2. Sarana.
Gedung berada di lokasi stragegis sangat mudah dijangkau oleh berbagai
lapisan masyarakat dengan dukungan sarana lain yang bergerak dan tidak
bergerak dimiliki diharapkan dapat membantu pelaksanaan tugas secara optimal
seperti:
1. Gedung : 1 unit
2. Mobil dinas : 2 unit
3. Motor dinas : 2 unit
4. Komputer : 4 unit
5. laptop : 1 unit
-
18
BAB III
VISI, MISI, RENCANA STRATEGIS
A. V i s i.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor di masa depan menjadi
perangkat daerah yang mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
bersinergi dan mengikuti arus globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan perekonomian.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor dalam merumuskan visinya
bersandar dan diarahkan untuk menudukung terealisasinya visi dan misi
Pemerintah Kota Bogor yaitu :
Visi
Kota Perdagangan dengan Sumber Daya Manusia Produktif dan Pelayanan
Prima
Misi:
1. Mengembangkan perekonomian masyarakat yang bertumpu pada
kegiatan perdagangan.
2. Mewujudkan kota yang bersih dengan sarana dan prasarana tranfortasi
yang berkualitas.
3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan penuntasan wajib
belajar 12 tahun, peningkatan kesehatan dan keterampilan masyarakat.
4. Peningkatan pelayanan publik dan paretisipasi masyarakat.
Untuk itu dirumuskanlah visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Bogor yaitu:
Terwujudnya Kota Budaya sebagai tujuan wisata yang nyaman
-
19
B. M i s i.
Untuk mewujudkan visi tersebut berpedoman terhadap tugas pokok dan
fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berperan sebagai regulator dan
fasilitator dalam pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan yang
transparan dan akuntabel dengan mengutamakan kepentingan masyarakat
sehingga tercipta Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2010 2014
adalah :
1. Peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia dengan mengembangkan
kompetensi serta peningkatan peran dan fasilitas ketata usahaan.
2. Peningkatan Pengembangan dan Pelestarian Seni Budaya dan Nialai-nilai
Tradisional yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur daerah.
3. Peningkatan dan Pengembangan Kepariwisataan yang berlandasan pada nilai
kearifan lokal.
4. Memberdayakan peranserta masyarakat dalam pelestarian dan
pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan Daerah.
C. Nilai Nilai
Untuk mewujudkan visi dan misi diatas maka ditetapkan 9 (sembilan) nilai-
nilai yang menjadi dasar pelaksanaan Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
tahun 2010 2014 yaitu:
a. Mewujudkan aparatur di lingkungan Disbudpar yang beriman, bertaqwa,
berakhlak mulia, mengembangkan toleransi antar umat beragama,
mengembangkan terwujudnya penghormatan terhadap martabat
kemanusian, tanpa membedakan latar belakang budaya, suku, ras, agama
dan lain-lain, mewujudnya keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam
perilaku kehidupan bermasyarakat sehingga nilai-nilai luhur budaya dihayati
dan diamalkan;
b. Meningkatkan semangat persatuan, kerukunan, toleransi, kepedulian, dan
tanggung jawab sosial;
c. Mengembangkan organisasi sosial kemasyarakatan, dan
d. Mewujudkan mekanisme kontrol di dalam kehidupan bermsyarakat
transparansi; akuntabilitas,
-
20
e. Mewujudkan keadilan dalam distribusi pendapatan, sumberdaya
pekonomian penguasaan aset ekonomi, pelayanan umum, bagi seluruh
lapisan masyarakat membuka peluang yang lebih besar bagi kelompok
ekonomi kecil,
f. Meningkatkan kualitas SDM pada bidang kebudayaan dan pariwisata, disiplin
kerja, pengembangan teknologi untuk menghadapi keragaman budaya
Indonesia.
D. Rencana Strategis.
1. Mengoptimalkan kualitas Sumber Daya Manusia dengan dukungan sarana
dan prasarana Kebudayaan dan Pariwisata yang memadai.
2. Meningkatkan upaya perwujudan potensi Daerah dan masyarakat dengan
memperkuat identitas kelokalan.
3. Pengembangan sistem pelatihan baik dengan pendekatan on the job training
untuk menguasai teknologi kebudayaan dan Pariwisata.
4. Meningkatkan promosi kepariwisataan.
5. Mengembangkan program pelestarian budaya melalui partisipasi semua
pihak untuk mengokohkan jati diri Kota Bogor yang berbasis nilai luhur.
6. Pengembangan destinasi objek dan daya tarik pariwisata dan kebudayaan.
7. Mengembangkan daya jual kebudayaan dan pariwisata sebagai potensi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
-
21
BAB. IV.
TUJUAN, SASARAN DAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN
A. TUJUAN
Berdasarkan Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2010 2014
maka ditetapkan Tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatnya akselerasi dan kualitas penyelenggaraan kebudayaan dan
kepariwisataan.
2. Meningkatnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan pembangunan
kebudayaan dan kepariwisataan dengan nilai-nilai luhur daerah.
3. Meningkatnya akuntabilitas, kapasitas, dan pencitraan publik sumber daya
kebudayaan dan kepariwisataan.
B. S a s a r a n.
Sedangkan Sasaran yang ingin dicapai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
tahun 2010 2014 ditetapkan sebagai berikut:
1. Terwujudnya pedoman, norma, kriteria, standar dan prosedur untuk
mendukung pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan.
2. Meningkatnya kegiatan perintisan, bimbingan dan supervisi pembangunan
kebudayaan dan kepariwisataan.
3. Meningkatnya peluang kemudahan dan bantuan dalam mendorong
pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan.
4. Meningkatnya kerjasama dengan daerah lain di bidang kebudayaan dan
kepariwisataan.
5. Meningkatnya kualitas, kuantitas dan manfaat penelitian dan pengembangan,
dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia.
6. Meningkatnya pengawasan, pengendalian, koordinasi dan kerjasama lintas
sektor, wilayah dan lembaga.
-
22
C. Faktor Kunci Keberhasilan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata membutuhkan faktor-faktor kunci penentu
keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran tersebut di atas yang meliputi :
1. Kondisi Wilayah: Kondisi politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan merupakan faktor penentu utama keberhasilan pelaksanaan
pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan. Kondisi daerah yang baik
pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan akan berjalan sesuai dengan
arah yang telah ditetapkan dalam rencana strategi pembangunan.
2. Fasilitasi: Peran utama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah sebagai
fasilitator pembangunan Kebudayaan dan Kepariwisataan di Kota Bogor.
dengan demikian, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata harus menjadi instansi
terdepan yang mampu memberikan kemudahan bagi tersedianya berbagai
pedoman, norma, kriteria, standar dan prosedur yang diperlukan, juga mampu
memberikan dukungan, bantuan, bimbingan arahan, dan upaya-upaya rintisan
pengembangan Kebudayaan dan Kepariwisataan bekerja sama dengan seluruh
stakeholders.
3. Keterpaduan: Sebagai institusi pemerintah Daerah di bidang kebudayaan dan
Pariwisata, harus mampu memposisikan diri sebagai pemandu (conductor)
pencapaian keserasian pembangunan kebudayaan dan pariwisata antar daerah
dan antar stakeholders. faktor kunci ini kunci ini sangat diperlukan untuk
melaksanakan program dan kegiatan pembangunan secara transparan,
terkoordinasi, dan sinkron sehingga tercapai kesamaan gerak dan langkah
dalam pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan di Kota Bogor.
4. Peningkatan Sumber Daya: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata merupakan
elemen yang sangat penting menunjang pembangunan: seperti penggunaan
anggaran, pegawai (SDM), peraturan perundangan serta kelembagaan yang
memadai agar pelaksanaan pembangunan berjalan sesuai arah yang telah
ditentukan. Ketersediaan berbagai elemen ini akan memberi kemudahan
dalam melakukan berbagai upaya peningkatan baik bagi Dinas Pariwisata,
pihak swasta maupun masyarakat secara luas.
-
23
BAB. V.
ANALISIS SITUASI DAN PERENCANAAN STRATEGIS
A. Analisis Situasi.
Pada perumusan Perencanaan Strategis ini perlu dilengkapi hasil analisis
terhadap situasi yang ada sebagai alur pikir untuk melakukan upaya
memperjelas permasalahan yang dihadapi serta untuk merumuskan harapan-
harapan yang mungkin dapat diwujudkan.
Melalui studi analisis yang dilakukan secara partisipatif tentang kekuatan
dan kelemahan yang ada serta dengan memahami lebih jauh tentang tantangan
maupun peluang pada saat ini, mendorong berbagai pertimbangan alternatif
program yang memungkinkan untuk ditetapkan bersama.
Berikut ini analisis situasi terhadap lingkungan strategis yang menjadi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman baik yang berasal dari lingkungan
internal maupun eksternal Dinas dengan menggunakan teknik analisis SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity, Threat), dalam perspektif Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana tabel berikut:
Strength (kekuatan) : Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi;
1. Lokasi perkantoran sangat strategis.
2. Sarana dan prasarana kebudayaan Pariwisata yang memadai.
3. Struktur organisasi dan uraian tugas telah dipahami baik oleh seluruh
personal organisasi.
4. Rencana Kegiatan dan Anggaran dalam setiap tahun tersusun tepat waktu
dan tepat sasaran.
5. Kekayaan nilai budaya masyarakat Kota Bogor, yang bersumber pada
keanekaragaman, suku, bahasa, etnis, adat istiadat dan kekayaan nilai budaya
lainnya.
6. Karena potensi ekonomi pariwisata relatif besar dan menjanjikan untuk
meningkatkan lapangan usaha dan lapangan kerja, pemerintah berusaha
-
24
untuk memberikan kemudahan agar pengusaha tertarik untuk berusaha
dibidang pariwisata.
7. Kerjasama promosi kepariwisataan antara pemerintah, pemerintah daerah dan
swasta semakin erat seperti partisipasi pada bursa kepariwisataan, widyawisata
pengenalan (fam tour).
8. Inpres Kebijakan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata No.16 tahun 2005
diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi
pariwisata dengan dukungan dari sektor dan lembaga terkait.
9. Adanya Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan Usaha
Kepariwisataan Kota Bogor
Weakness (kelemahan): Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
a. Sarana dan Prasarana serta SDM Dinas kurang memadai.
b. Tingkat transparansi pelaku kebudayaan dan pariwisata masih rendah.
c. Koordinasi dalam mengelola perencanaan belum terpadu.
d. Sistem pengelolaan data yang dapat menjadi dasar perencanaan kurang
memadai.
e. Belum maksimalnya kegiatan pelestarian kekayaan budaya baik yang tangible
dan intagible seperti: sejarah, kepurbakalaan dan benda cagar budaya.
f. Masih lemahnya apresiasi dan kecintaan terhadap budaya dan produk dalam
Daerah, antara lain karena kurangnya informasi.
g. Masih lemahnya peta dan sistem informasi kekayaan budaya berupa peta
budaya dan dokumen arsip nasional, dan kurangnya minat investor untuk
mengembangkan usahanya di bidang kepariwisataan.
h. Belum terkemasnya objek dan daya tarik wisata dalam bentuk paket paket
wisata.
i. Masih lemahnya apresiasi dan kecintaan terhadap budaya dan produk dalam
Daerah, antara lain karena kurangnya informasi.
-
25
j. Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan pariwisata belum maksimal
khususnya di sekitar daya tarik wisata dan kawasan wisata.
Infrastruktur;
Sarana: Gedung, sarana dan pasarana perkantoran, kurang memadai.
SDM
a. Kompetensi SDM belum memenuhi kebutuhan pelayanan yang dinamis dan
berorientasi pada pelayan yang bermutu.
b. Budaya kerja yang berorientasi pada produktifitas pelayanan prima belum
terkembangkan secara optimal.
Opportunity ( Kesempatan )
a. Dengan memanfaatkan teknologi sistem penyebaran budaya pariwisata
secara global dapat dilakukan dengan mitra kerja secara efektif dan efisien.
b. Peningkatan efektiivitas pelayanan kebudayaan dan Pariwisata dapat
meningkat melalui kerja sama dengan pihak eksternal.
c. Kota Bogor dapat berkembang menjadi kota wisata pendidikan, wisata
kuliner, wisata ilmiah, wisata belanja, wisata ziarah dan sejarah.
Threat ( Ancaman )
a. Pencitraan masyarakat terhadap dinas yang kurang baik dapat menghambat
kelancaran kerja sama.
b. Hubungan yang tidak harmonis dengan pihak eksternal dalam pengelolaan
budaya dapat menghambat dinamika kerja sama.
c. Kesenjangan penguasaan teknologi budaya pariwista dapat meningkatkan
ketidak puasan Publik.
d. Munculnya kebebasan pada banyak unsur berkepentingan di masyarakat
mengganggu ketentraman organisasi.
B. Masalah Utama.
Berdasarkan uraian diatas, secara faktual Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Bogor dihadapkan kepada masalah utama sebagai berikut:
-
26
1. Sistem pengelolaan data yang dibutuhkan untuk mendukung pengambilan
keputusan pada dinas belum tertata dengan baik.
2. Koordinasi dalam pelaksanaan kebijakan strategis dinas belum terlaksana
secara terpadu.
3. Mutu sumber daya manusia belum mendapat pembinaan yang memadai agar
sesuai dengan kebutuhan peningkatan mutu pelayanan prima.
4. Pengembangan budaya kerja belum mendapat pembinaan yang terstruktur,
terencana dan secara berkelanjutan.
5. Pelayanan publik melalui bidang masing-masing belum sesuai dengan harapan
masyarakat.
6. Pengembangan Bogor sebagai kota wisata pendidikan, wisata kuliner, wisata
ilmiah, wisata belanja, wisata ziarah dan sejarah belum terfasilitasi secara
terencana dan terprogram.
7. Pengembangan budaya tradisional belum terintegrasi ke dalam potensi pada
bidang kepariwisataan, pendidikan, potensi ekonomi dan industri Kota Bogor.
8. Belum terpenuhinya tenaga ahli kesenian dan kebudayaan yang profesional.
9. Strategi kerja sama dengan pihak eksternal dalam pelayanan informasi masih
belum mendukung sistem kerja sama yang sinergis dan harmonis.
10. Sistem pengelolaan data secara integratif secara teknologi bagi pelayanan yang
lebih efektif belum tersedia.
C. Strategi.
Dari hasil analisis lingkungan strategis, dirumuskan beberapa strategi yang
digunakan untuk menjawab dan memberi solusi atas permasalahan-
permasalahan tersebut di atas. Perumusan strategi pada dasarnya mencakup
strategi mengoptimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, strategi
menggunakan kekuatan untuk mencegah dan mengatasi ancaman, strategi
mengurangi kelemahan untuk memanfaatkan peluang, dan strategi mengurangi
kelemahan untuk mencegah dan mengatasi ancaman, sebagai berikut:
1. Mengelola administrasi budaya tradisional dan pariwisata yang efektif dan
efisien dalam rangka mendukung efektivitas kinerja Dinas.
-
27
2. menciptakan Bogor sebagai Kota budaya dan pariwisata dan memperluas
jaringan informasi untuk pengembangan pelayanan publik.
3. Menyebarkan informasi pariwisata melalui sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi baik melalui media elktronik maupun media
cetak dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat yang berkembang
dinamis.
4. Penguatan layanan kepariwisataan yang terintegrasi dalam rangka
mendukung pengembangan Kota Bogor dalam bidang kebudayaan, aktivitas
ekonomi masyarakat, bidang pendidikan, dan industri produktif dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bogor
5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan
berketerampilan untuk mendukung masyarakat Kota Bogor sebagai learning
society dengan dukungan mutu sumber daya manusia yang terbina secara
terencana dan berkelanjutan.
D. Rencana Kegiatan
Berdasarkan permasalahan dan strategi yang telah ditetapkan, maka
dirumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2010-
2014. Kegiatan dimaksud ditetapkan secara spesifik, jangka waktu
pencapaiannya jelas, berorientasi pada hasil (outcome) nyata serta mengandung
core bisnis.
Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu
tahun 2010-2014 yang secara efektif dimulai pada tahun 2010 sebagaimana
dimaksud sebagai berikut:
Sekretariat
No Nama KegiatanTahun Pelaksanaan Indikator
10 11 12 13 14
1 Memantau kehadiranpegawai
Daftar Hadir pegawai
2 Penyusunan daftarUrut KepangkatanPegawai
Tersedianya DUK Dinas
-
28
3 Penyusunan DaftarNominatif Pegawai
Tersedianya DaftarNominatif Dinas
4 Penyusunan BukuKendali Pegawai
Tersedianya Buku KendaliPegawai
5 Penyusunan BukuSKUM Pegawai
Tersedianya Buku SKUMPegawai
6 Penyusunan Buku DP3Pegawai
Tersedianya Buku DP3Pegawai
7 Inventarisasi berkaspegawai
Tertatanya berkas pegawai
8 Pembinaankepegawaian
Dipahaminya Tupoksimasing-masing Pegawai
9 Peningkatankemampuan tenagateknis
Tersedianya tenaga teknisyang terlatih
10 Peningkatankesejahteraan pegawai
Meningkatnya kualitashidup pegawai
11 Pemenuhan rak arsipdan filing kabinet
Tersedianya rak arsip danfiling kabinet
12 Pembinaan tatakearsipan dan tatanaskah dinas
Terlaksananya tatakearsipan dan tata naskahdinas
13 Peningkatankemampuan pengelolaarsip
Meningkatnya kemampuanpengelola arsip
14 Pemenuhan ruangarsip
Tersedianya ruang arsip
15 Penyusunan daftarbarang tiap ruangan
Tersusunnya daftar barangtiap ruangan
16 Penyusunan daftarinventaris kantor
Tersusunnya daftarinventaris kantor
17 Penyusunan bukukendali/mutasi ATKdan perlengkapankantor
Tersusunnya bukukendali/mutasi ATK danperlengkapan kantor
18 Penyusunan DaftarRKBU dan RTBU
Tersusunnya Daftar RKBUdan RTBU
19 Inventarisasi saranaperkantoran
Terinventarisirnya saranaperkantoran
-
29
20 Langganan koran danmajalah
Tersedianya koran danmajalah
21 Penyusunan Programdan pelaporan.
Tersusunnya laporan Dinassecara berkala
22 Penyusunan RASK Tersusunnya RASK
23 Pembinaan PemegangKas Keuangan danPerpajakan
Dipahaminya tupoksiPemegang Kas Keuangandan Perpajakan
24 Peningkatankemampuan PK danPPK
Meningkatnya kemampuanPK dan PPK
Bidang Pariwisata.
No Nama Kegiatan Tahun Pelaksanaan Indikator
10
11
12
13 14
1. - Pameran Luar Daerah Meningkatnya JumlahWisatawan Nusantaradan Mancanegara2. - Pameran JTX
3. - Pameran TMII Jakarta
4. - Pameran GWN
5. - Pameran KemilauNusantara
6. - Pembinaan/PasanggiriMojang Jajaka Kota Bogor
7. - Seminar KepariwisataanKota Bogor
8. - Bogor City Map
9. - Pembinaan UJSP
10. - Bogor Leaflet Standar
11. - Bogor Leaflet Saku
12. - Buku Panduan WisataKota Bogor
13. - Travel Dialog keKota/Kab se-Jabar
-
30
14. - Peningkatan SDMPariwisata (Travel Biro)
15. - Penyediaan VCD
16. - Buku Data Pariwisata
17. - Pembuatan papan petawisata (6 buah)
18. - Penyediaan PapanPetunjuk Arah ke ObyekWisata
19. - Pembuatan PapanSelamat Datang
20. - Pembuatan Informasiobjek wisata (12 buah)
21. - Pendataan UJSP
22. - Peningkatan Manajemenpengelolaan ObjekWisata
23. - Penyegaran SDM
24. - Klasifikasi Hotel
25. - Peningkatan SDMPariwisata
26. - Pembuatan Papan NamaObjek Wisata (12 Buah)
27. - WorkshopPengembangan Objekdan Daya Tarik Wisata
Bidang Kebudayaan
No. Nama KegiatanTahun Pelaksanaan Indikator
10 11 12 13 14
Pembinaan kesenian daerah
1 Kegiatan Work Shop Seni
2 Pemberian Alat TradisonalKepada Sanggar/ GroupSeni/ Sekolah
- Meningkatnyaaktivitas dankreativitas di
-
31
kalanganmasyarakatdengan hasilKarya yangberkuwalitas.
- Meningkatkancinta dan rasamemiliki budayasendiri denganmengembangkanKarya-karya SeniDaerah sertamemberikanhiburan baik dikalangandomestikmaupunmancanegara
3 Pergelaran Kesenian di KotaBogor
4 Pergelaran Kesenian di LuarKota Bogor
5 Pementasan di TMII-Anjungan Jawa Barat/Jakarta
6 Pementasan di TamanBudaya Bandung
7 Pentas Kesenian PestaRakyat
8 Festival Braga di BandungJawa Barat
9 Pementasan Kesenian diLuar Daerah
10 Pementasan Tukar Budayadi Luar Negeri
11 Malam Anugrah BagiSeniman/i Kota Bogor
12 Pekan Seni Kota Bogor
13 Helaran Kesenian di Bogor
14 Revitalisasi GedungKamuning Gading (5) tahap.
15 Pelestarian BCB
16 - Penataan Situs dan BCB.
17 - Pendataan Museun.
18 - Pemeliharaan Situs danBCB
19 - Penataan dan Inventarisasibenda benda koleksimuseum
20 - Pemanfaatan Situs BCBsebagai Objek wisata
21 - Promosi Permuseuman
22 - Pengembangan Situs danBCB menjadi objek dan
-
32
daya tarik wisata
23 -Workshop pemeliharaanbenda benda koleksiMuseum.
24 - Koordinasi dengan pihakterkait dalam rangkapengembangan situs BCBsebagai objek wisata
25 - Pengembangan danpemanfaatan museum KotaBogor
Pemeliharaan danPengembangan nilai nilaitradisional
26 - Memelihara danmelindungi sejarah dannilai-nilai tradisional.
- Terpelilharanyabenda bendapeninggalansejarah.
27 - Tingkatkan sejarah da nilainilai tradisional yang sudahdimasyarakatkan
- Terdokumennyanilai nilai sejarah,tradisional,
28 -Infentarisasi tokoh sejarahdi Kota Bogor.
budayawan.
29 - Infentarisasi tokoh budayayang konsen terhadap nilaibudaya tradisional.
30 -Infentarisasi naskah tentangsejarah dan nilai-nilaitradisional
31 - Sosialisasi hasilinventarisasi dan naskahnilai nilai tradisional.
32 - Kerjasama dengan instansiterkait tentangpemeliharaan sejarah dannilai tradisional.
33 - Mengembangkan danpemanfaatan sejarah dannilai nilai tradisionalsebagai objek dan dayatarik wisata.
-
33
BAB VI.
STRATEGI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA.
1. Kebijakan
Dalam upaya untuk mencapai sasaran pembangunan bidang kebudayaan dan
Pariwisata, maka arah kebijakan pembangunan sebagai salah satu stakeholders /
pelaksana pembangunan kebudayaan dan pariwisata maka pada tahun 2010
2014 diarahkan pada empat (4) kebijakan yaitu :
a. Mendorong terciptanya iklim yang kondusif bagi pembangunan kebudayaan
dan pariwisata.
b. Meningkatnya efektivitas peran sebagai regulator dan fasilitator dalam
pembangunan kebudayaan dan pariwisata.
c. Memantapkan kerjasama di dalam dan luar Kota Bogor di bidang
kebudayaandan pariwisata.
d. Memantapkan manajemen pembangunan kebudayaan dan pariwisata.
2. Program.
Dengan mengacu pada arah kebijakan pembangunan kebudayaan dan pariwisata
yang tertuang dalam Rencana Strategis Pemerintah Kota Bogor pembangunan
kebudayaan dan pariwisata yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata di tahun 2010 2014 meliputi program pokok yaitu:
a. Program pengembangan nilai budaya.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi
masyarakat Kota Bogor atas nilai-nilai budaya yang tumbuh di tengah-tengah
masyarakat sebagai dasar dalam pengembangan yang berwawasan
kebudayaan yang dilaksanakan melalui kegiatan pokok antara lain :
1). Peningkatan Pembangunan Karakter dan Pekerti Bangsa;
2). Peningkatan Pelestarian nilai nilai Tradisional;
3). Pengembangan Masyarakat Adat;
4). Mendukung pengembangan nilai budaya daerah; dan
-
34
5). Pelaksanaan Koordinasi, Pelayanan Teknis dan Administrasi
pengembangan nilai budaya.
b. Program pengelolaan keragaman budaya.
Program ini terutama ditujukan untuk meningkatkan peranserta dan apresiasi
masyarakat di bidang perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan seni dan
film melalui kegiatan-kegiatan pokok :
1) Pengembangan dan Pelestarian Kesenian;
2) Pengembangan Galeri Nasional;
3) Mendukung pelaksanaan festival / peristiwa budaya daerah;
4) Mendukung pengembangan keragaman budaya daerah; dan
5) Pelaksanaan Koordinasi, Pelayanan Teknis dan Administrasi pengelolaan
keragaman budaya.
c. Program pengelolaan kekayaan budaya.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan upaya-upaya penanaman nilai-nilai
kekayaan atas budaya budaya daerah melalui pelaksanaan kegiatan:
1) Pengembangan Nilai Sejarah;
2) Pengembangan Geografi Sejarah;
3) Pengelolaan Peninggalan Purbakala;
4) Pengelolaan Permuseuman dan taman budaya daerah;
5) Peningkatan akan Pemahaman Atas Kekayaan Budaya;
6) Mendukung pengembangan kekayaan budaya daerah; dan
7) Pelaksanaan Koordinasi, Pelayanan Teknis dan Administrasi pengelolaan
kekayaan budaya.
d. Program pengembangan destinasi Pariwisata.
Bertujuan untuk menumbuh kembangkan dan meningkatkan daya saing global
destinasi, produk dan usaha pariwisata Daerah dan nasional melalui kegiatan-
kegiatan:
-
35
1) Mendukungan pengembangan pariwisata daerah;
2) Pengembangan Produk Pariwisata;
3) Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat;
4) Pengembangan usaha pariwisata;
5) Pengembangan Standardisasi Pariwisata;
6) Perintisan pengembangan destinasi pariwisata; dan
7) Penyusunan Kebijakan dan Pengaturan Pengembangan Destinasi Pariwisata.
e. Program pengembangan pemasaran.
Bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar industri kebudayaan dan pariwisata
Daerah melalui berbagai upaya pemasaran dan promosi terpadu, baik yang
dilaksanakan di dalam maupun di luar Kota Bogor, untuk memantapkan citra Kota
Bogor di tingkat Nasional maupun internasional dalam rangka mendorong
peningkatan apresiasi industri budaya nasional, peningkatan arus kunjungan
wisatawan mancanegara melalui implementasi kegiatan-kegiatan:
1) Promosi kebudayaan dan pariwisata dalam negeri;
2) Promosi kebudayaan dan pariwisata di luar negeri;
3) Pengembangan sarana dan prasarana promosi kebudayaan dan
pariwisata;
4) Pengembangan informasi pasar wisatawan;
5) Mendukung pengembangan kebijakan pemasaran pariwisata daerah;
6) Mendukung promosi destinasi pariwisata daerah; dan
7) Pelaksanaan Koordinasi, Pelayanan Teknis dan Administrasi pengembangan
pemasaran.
f. Program pengembangan kemitraan.
Bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya dan kerjasama antar
lembaga guna mendukung pembangunan kebudayaan dan pariwisata daerah
melalui pelaksanaan kegiatan :
-
36
1) Pengembangan kebijakan SDM Kebudayaan dan Pariwisata Daerah;
2) Peningkatan profesionalisme dan daya saing SDM kebudayaan dan pariwisata;
3) Peningkatan penelitian dan pengembangan kebudayaan dan pariwisata;
4) Pengembangan Arkeologi Nasional;
5) Pendukungan pengembangan kapasitas pengelolaan kebudayaan dan
pariwisata daerah; dan
6) Pengembangan dan Pemantapan kebijakan Kemitraan di bidang kebudayaan
dan pariwisata.
-
37
P E N U T U P
Perencanaan Strategis (Renstra) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor
Tahun 2010 2014 ini merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka
menengah lima tahunan yang diharapkan akan menjadi rujukan dalam menyusun
Rencana Kegiatan Tahunan Dinas yang diberlakukan efektif mulai tahun 2010.
Perumusan Perencanaan Strategis telah mengakomodir masukan-masukan
dari masyarakat (stakeholders) melalui penjaringan aspirasi yang dilakukan dalam
beberapa tahap. Oleh karena itu, Perencanaan Strategis ini juga merupakan
komitmen bersama dalam menunjang pembangunan Kota Bogor yang berkelanjutan.
Dengan tersusunnya Perencanaan Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Bogor Tahun 2010 - 2014, diharapkan lahir paradigma baru, yaitu stakeholder
selain berperan dalam proses perencanaan kegiatan juga berpartisipasi secara aktif
dan kritis dalam pelaksanaan dan evaluasi kegiatan.
Akhirnya diharapkan dokumen ini dapat menjadi acuan kegiatan dalam kurun
waktu tahun 2010-2014 dalam upaya mewujudkan Dinas Kebudayaan dan
Kepariwisataan Kota Bogor, Terwujudnya Kota Budaya sebagai tujuan wisata
yang nyaman yang akan mendukung tercapainya visi Kota Bogor sebagai Kota
Perdagangan dengan SDM Produktif dan Pelayanan Prima.
Bogor, 2010