bab i pendahuluan - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/155/2/bab i.pdfpaling berpengaruh...

11
14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu perubahan dalam kehidupan sosial, budaya dan gaya hidup yang di sebabkan dari media massa baik media massa cetak dan media massa elektronik seperti radio, internet, maupun televisi. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan medium paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Unsur esensial dari kebudayaan televisi berupa penggunaan bahasa verbal, non verbal dan visual, sekaligus dalam rangka menyampaikan sesuatu seperti pesan, informasi, pengajaran, ilmu, dan hiburan. Setiap stasiun televisi, menentukan kelompok- kelompok sasarannya masing-masing. Mereka membuat program khusus, misalnya untuk masyarakat kelas menengah atau dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, untuk orang-orang yang tertarik dengan berita olah raga, berbagai jenis hiburan, berita-berita politik dan sebagainya, (Fred Wibowo, 2007: 17). Para pemirsalah yang akan menentukan pilihan acara dari antara suguhan program-program acara yang disediakan oleh sebuah stasiun televisi. Program hiburan adalah salah satu fungsi

Upload: vuongdang

Post on 09-Jun-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/155/2/BAB I.pdfpaling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Unsur esensial dari

14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

perubahan dalam kehidupan sosial, budaya dan gaya hidup yang di

sebabkan dari media massa baik media massa cetak dan media

massa elektronik seperti radio, internet, maupun televisi. Televisi

sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan medium

paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian

masyarakat secara luas.

Unsur esensial dari kebudayaan televisi berupa penggunaan

bahasa verbal, non verbal dan visual, sekaligus dalam rangka

menyampaikan sesuatu seperti pesan, informasi, pengajaran, ilmu,

dan hiburan. Setiap stasiun televisi, menentukan kelompok-

kelompok sasarannya masing-masing. Mereka membuat program

khusus, misalnya untuk masyarakat kelas menengah atau dengan

tingkat pendidikan yang lebih tinggi, untuk orang-orang yang tertarik

dengan berita olah raga, berbagai jenis hiburan, berita-berita politik

dan sebagainya, (Fred Wibowo, 2007: 17).

Para pemirsalah yang akan menentukan pilihan acara dari

antara suguhan program-program acara yang disediakan oleh sebuah

stasiun televisi. Program hiburan adalah salah satu fungsi

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/155/2/BAB I.pdfpaling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Unsur esensial dari

15

pelayanan siaran televisi. Banyak hasil penelitian yang mengatakan

bahwa program hiburan di televisi menjadi perhatian masyarakat,

karena dapat menghibur dan meningkatkan daya imajinasi

khalayak atau pemirsa.

Data rating pada situs google (http://id.wikipedia.org/)

menunjukkan, sinetron remaja menduduki posisi penting sebagai

sumber pemasukan stasiun televisi. Rating yang tinggi merupakan

indikator banyaknya penonton yang menyaksikan sinetron tersebut.

Namun, tentu tidak bisa dipastikan siapakah yang tengah menonton

saat itu. Apakah memang sang remaja, atau orangtua, atau bahkan

adiknya.

Sebagai salah satu media elektronik audio visual, Rajawali

Citra Televisi Indonesia (RCTI) menayangkan acara-acaranya

setiap hari. Salah satu program acara hiburan yang terdapat pada

RCTI adalah program Sinetron ’Cerita SMA’ yang ditayangkan

setiap hari dari pukul 20.30 Wita sampai pukul 21.30 Wita.

Sinetron ini berdurasi 1 jam dengan didukung oleh para

pemain artis pendatang baru dari tokoh protagonis bernama Millie

remaja SMA berkarakter tomboy yang diperankan oleh Anizabella

Putri, Baim diperankan oleh aktris cilik Ibrahim Alkatiri, adik dari

Millie yang banyak akal dan pandai berbicara. Dan tokoh antagonis

diperankan oleh Sarah Nanda Noon ”si bule betawi” yang bernama

Carisha teman sekolahnya Millie.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/155/2/BAB I.pdfpaling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Unsur esensial dari

16

Deskripsi Sinetron ’Cerita SMA’ ini dapat diketahui melalui

tayangannya setiap episode. Berikut ini sinopsis yang penulis pilih

dari Sinetron ’Cerita SMA’ Episode 176 (Senin, 3 November 2008) :

Pak Krisna, ayah Baim, menjadi Guru di tempat Millie bersekolah. Pak Krisna dikenal sebagai guru yang baik dan jujur. Kemudian ada seorang siswi bernama Ana diam-diam menyukai pak Krisna dan mengirim surat yang isinya meminta pak Krisna bertemu dengannya di perpustakaan. Dengan ketidaktahuannya, pak Krisna menuruti apa yang ditulis dalam surat tersebut. Sesaat setelah pak Krisna masuk ke perpustakaan, Ana pun langsung memeluk pak Krisna dari belakang. Seketika pak Krisna langsung memarahi Ana karena tidak sepantasnya seorang siswa-siswi SMA menyukai gurunya yang sudah beristri. Karena tidak puas cintanya ditolak, Ana lalu memfitnah pak Krisna dengan melaporkan kepada kepala sekolah, sehingga pak Krisna di skors untuk sementara waktu sampai masalah selesai. Berkat bantuan Fachri, Millie dan Nina, masalah tersebut mulai terungkap. Ketiganya membuat perangkap agar Ana mengakui perbuatannya. Millie mengajak Ana ke perpustakaan dan tanpa disadari di dalam perpustakaan ada kepala sekolah, Aisyah istri pak Krisna sedang bersembunyi di dalamnya agar mereka mendengar sendiri pengakuan Ana. Setelah itu pak Krisna pun masuk dan berbicara seolah hanya mereka berdua saja. Pak Krisna pun mengajak Ana untuk membicarakan masalah fitnah tersebut dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat Ana mengakui perbuatannya. Ketika Ana berbicara jujur dan mengakui kalau ia marah ketika cintanya ditolak sehingga melakukan hal itu, maka rahasia pun terungkap.Kepala sekolah mengambil keputusan untuk mengeluarkan Ana dari sekolah tetapi hal ini di tentang oleh pak Krisna karena Ana sudah di maafkan. Pak Krisna sendiri sebagai korban fitnah diterima kembali sebagai guru di sekolah tersebut.

Dalam sinetron Cerita SMA pada stasiun RCTI, diperkirakan

segmen pemirsa terbesar adalah kalangan remaja yang ada di Kota

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/155/2/BAB I.pdfpaling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Unsur esensial dari

17

Kupang. Tetapi pada penelitian ini penulis membatasinya pada

remaja SMA. Adanya sinetron Cerita SMA ini tentunya

menimbulkan reaksi berupa tanggapan dari kalangan remaja SMA

di Kota Kupang tersebut. Hasil wawancara awal dengan beberapa

siswa-siswi di SMA Negeri 1 Kupang, ditemukan bahwa sinetron

Cerita SMA ini disukai karena jam siarannya pada malam hari dan

seluruh anggota keluarga berkumpul untuk menonton tayangan

sinetron tersebut. Adapun tanggapan miring tentang sinetron ini

karena alur ceritanya tidak sesuai dengan judul sinetron yang ada.

Tokoh anak kecil Baim lebih mendominasi daripada cerita

kehidupan anak-anak SMA. Hal ini menggambarkan bahwa adanya

kesimpangsiuran pada alur cerita sinetron.

Pada studi awal, diketahui para siswa-siswi SMA Negeri 1

Kupang mengakui pernah dan sedang mengikuti tayangan sinetron

Cerita SMA pada stasiun RCTI di rumah mereka. Ada siswa-siswi

yang mengikuti dan tidak pernah absen menonton sinetron tersebut

setiap hari pada jam tayangnya. Tidak hanya berhenti di situ,

tayangan sinetron Cerita SMA sering menjadi bahan cerita antar

siswa-siswi SMAN 1 Kupang ini, saat mereka bersama-sama di

sekolah.

Guna memberikan perspektif yang lebih mendalam mengenai

bagaimana Cerita SMA dipersepsi dan dimaknai oleh penonton

remajanya, penulis berniat melakukan penelitian yang berfokus

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/155/2/BAB I.pdfpaling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Unsur esensial dari

18

pada analisis khalayak dengan melibatkan partisipan yang berasal

dari kelompok siswa-siswi SMA Negeri 1 Kupang. Melihat

fenomena tersebut, penulis berniat melakukan suatu penelitian

dengan judul, yaitu “Tanggapan Remaja Terhadap Tayangan

Sinetron Cerita SMA Pada Stasiun RCTI (Studi Kasus Pada

Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Kupang).”

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan

permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Tanggapan

siswa-siswi SMA Negeri 1 Kupang Terhadap Tayangan Sinetron

Cerita SMA Pada Stasiun RCTI?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitan

Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui

tanggapan siswa-siswi SMA Negeri 1 Kupang terhadap tayangan

sinetron Cerita SMA pada stasiun RCTI.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Penelitan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh

tanggapan positif dan negatif siswa-siswi SMA Negeri 1 Kupang

terhadap tayangan sinetron Cerita SMA pada stasiun RCTI.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/155/2/BAB I.pdfpaling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Unsur esensial dari

19

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan hasil penelitian ini dibedakan atas aspek teoritis

dan aspek praktis. Kegunaan teoritis berkaitan dengan

pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan kegunaan praktis

berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dari berbagai pihak yang

membutuhkan.

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Dari aspek teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat

menambah informasi akademis bagi pengembangan ilmu

komunikasi pada umumnya dan dunia sinetron di Indonesia pada

khususnya :

Bagi Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unwira, penelitian ini

dapat menjadi referensi tambahan bagi berbagai pekerjaan

ilmiah terutama yang menyangkut komunikasi massa

Bagi peneliti, bahan ini menjadi referensi tambahan, terutama

dalam ilmu komunikasi yakni pada persepsi masyarakat

terhadap sinetron di Indonesia.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini dapat berguna bagi pihak-

pihak yang membutuhkan :

Menjadi rujukan bagi masyarakat konsumen media terutama

media elektronik televisi agar memiliki sikap selektif dalam

mengkonsumsi tayangan televisi.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/155/2/BAB I.pdfpaling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Unsur esensial dari

20

Bagi peneliti lain, bahan ini menjadi referensi tambahan untuk

penelitian selanjutnya.

1.5 Kerangka Pikiran, Asumsi dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pikiran

Kerangka pikiran ini adalah penalaran yang dikembangkan

dalam memecahkan masalah penelitian ini. Kerangka pikiran pada

dasarnya menggambarkan jalan pikiran rasional dan pelaksanaan

penelitian tentang tanggapan remaja terhadap tayangan sinetron

Cerita SMA pada stasiun RCTI (Studi kasus pada siswa-siswi SMA

Negeri 1 Kupang).

Sebagai salah satu media elektronik, stasiun televisi RCTI,

memancarkan siarannya setiap hari. Salah satu program hiburan

(non news) yang terdapat pada stasiun RCTI adalah ”sinetron

Cerita SMA”, tayangannya mulai pukul 20.30 Wita sampai pukul

21.30 Wita. Sinetron Cerita SMA adalah salah satu bagian

pelayanan siaran televisi. Sinetron Cerita SMA di televisi menjadi

perhatian masyarakat karena dapat menghibur dan meningkatkan

daya imajinasi pemirsa atau penonton melalui suguhan cerita

tentang kehidupan manusia sehari-hari yang diwarnai konflik.

Seperti layaknya drama atau sandiwara, sinetron diawali dengan

perkenalan tokoh-tokoh yang memiliki karakter masing-masing.

Materi sinetron biasanya berupa cerita bersambung yang

diwarnai oleh berbagai karakter yang berbeda dan menimbulkan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/155/2/BAB I.pdfpaling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Unsur esensial dari

21

konflik yang makin lama makin besar sehingga sampai pada titik

klimaksnya. Akhir dari suatu sinetron dapat bahagia maupun sedih,

tergantung dari jalan cerita yang ditentukan oleh penulis skenario.

Umumnya televisi menyediakan waktu untuk tayangan sinetron

bagi pemirsa yang disesuaikan dengan waktu yang dapat diikuti

pemirsa dari semua lapisan sosial.

Studi awal menunjukkan bahwa Sinetron Cerita SMA ini

umumnya diminati oleh kalangan remaja SMA di Kota Kupang yang

lebih banyak mengikuti tayangan acara tersebut, termasuk siswa-

siswi SMA Negeri 1 Kupang. Hal inilah yang menjadikan pemirsa

sebagai salah satu unsur yang tak kalah pentingnya bagi sebuah

stasiun televisi. Sebagian besar remaja SMA sudah terbentuk

seleranya menonton sinetron, karena memang ingin menghibur diri.

Remaja SMA bisa mengidentifikasi dan mendeskripsikan dengan

baik sinetron-sinetron yang berkesan bagi dirinya.

Pemirsa televisi terbagi menurut beberapa segmen. Segmen

pemirsa dari sebuah televisi dapat dibedakan dari segi umur,

profesi, tingkat pendidikan dan lainnya. Dari segi umur misalnya,

para orang tua usia 30 tahun ke atas lebih memilih program berita

Televisi. Sedangkan dari segi profesi, misalnya para pedagang/

penjual lebih tertarik dengan program berita ekonomi. Berbeda

dengan para remaja pada tingkat pendidikan SMA lebih menyukai

program hiburan dari televisi, (Fred Wibowo, 2007 : 26).

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/155/2/BAB I.pdfpaling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Unsur esensial dari

22

Adanya sinetron Cerita SMA ini tentunya menimbulkan reaksi

berupa tanggapan dari para siswa-siswi SMA Negeri 1 Kupang

tersebut. Tanggapan merupakan suatu proses dari seseorang atau

individu misalnya mengenai informasi dan berita di mana informasi

dan berita tersebut diterima dan diolah oleh individu tersebut.

Informasi yang diterima oleh individu tersebut akan menimbulkan

reaksi pada dirinya, baik reaksi itu ditanggap secara positif ataupun

secara negatif.

Dalam penelitian awal penulis menemukan, bahwa siswa-

siswi SMA Negeri 1 Kupang, dalam memberi tanggapan terhadap

sinetron Cerita SMA, ada yang menanggapinya secara positif dan

ada pula yang menanggapi secara negatif. Pemberian tanggapan

positif dan negatif ini dapat dilihat dari jalan cerita yang menarik dan

dibuat bersambung sehingga membuat penonton penasaran,

bintang sinetron yang menjadi idola, jam tayang yang disesuaikan

dengan aktifitas anak sekolah serta ide-ide baru yang di

munculkan.

Sinetron memiliki fungsi sosial sebagai sarana untuk

menyatukan keluarga. Sinetron menjadi bahan obrolan dengan

sahabat. Bahkan, guru menjadikan sinetron sebagai sarana

menyampaikan materi pelajaran. Sesuai dengan jalan pikiran yang

telah diuraikan tersebut, maka alur kerangka pikiran penelitian ini

dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/155/2/BAB I.pdfpaling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Unsur esensial dari

23

Tabel 1

Kerangka Pikiran Penelitian

1.5.2 Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian merupakan anggapan dasar yang

digunakan untuk menggambarkan secara tepat fenomena yang

hendak diteliti. Proposisi dalam penalaran yang tersirat dalam

kerangka pemikiran ini dijadikan sebagai pegangan peneliti untuk

sampai pada kesimpulan penelitian.

Adapun asumsi yang dipegang oleh peneliti sebelum

melakukan penelitian ini yaitu: siswa-siswi SMA Negeri 1 Kupang

menonton tayangan sinetron Cerita SMA pada stasiun RCTI.

Stasiun RCTI Sinetron

Cerita SMA

Tanggapan

Remaja

Siswa/ Remaja

SMU

Jalan Cerita Bintang Sinetron Jam Tayang Ide-ide Baru

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/155/2/BAB I.pdfpaling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Unsur esensial dari

24

1.5.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian kualitatif, dengan varian studi

kasus, bukanlah hipotesis yang akan diuji melalui statistik

inferensial, melainkan hanya hipotesis kerja yang dijadikan sebagai

pegangan dalam penelitian ini.

Adapun hipotesis yang menjadi pegangan dalam penelitian ini

adalah: “Sinetron Cerita SMA pada stasiun RCTI mendapatkan

tanggapan positif dan negatif oleh siswa-siswi SMA Negeri 1

Kupang”.