unsur hara esensial dan non esensial

Upload: teukumuhammadrizki

Post on 02-Jun-2018

358 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial

    1/17

    Unsur Hara Esensial dan Non Esensial

    pict:https://reader010.{domain}/reader010/html5/0612/5b1f171e6c854/5b1f171fe930d.jpg

    C, H, O, N, P dan S merupakan unsur-unsur yang menyusun protein ataupun protolasma. Di samping

    enam unsur ini masih ada 15 unsur lain yang dinilai esensial, yaitu : K, Ca, Mg, Fe, Mn, Mo, Cu, B, Zn,

    Cl, Ni, Na, Co, Va, dan Si. Tidak semua unsur ini dibutuhkan oleh semua tumbuhan, tetapi semua unsur

    ini ternyata dibutuhkan oleh beberapa tumbuhan. Unsur-unsur ini bersama-sama dengan P dan S

    biasanya menyusun abu tanaman setelah C, H, O dan N dibebaskan dalam pembakaran. Tiap-tiap unsur

    dari dua puluh unsur tersebut memegang peranan dalam proses tumbuh dan dapat mengurangi

    pertumbuhan dan produksi bila terdapat dalam jumlah yang kurang.

    Unsur C, H dan O yang terdapat di dalam tanah berasal dari air dan CO2yang kemudian dirubah menjadikarbohidrat sederhana melalui proses forosintesa yang akhirnya dijadikan asam-asam amino, protein

    dan protoplasma. Unsur-unsur ini tidak digolongkan ke dalam unsur-unsur mineral.

    Kadar unsur-unsur hara mineral di dalam tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga persentase

    kandungannya di dalam tanaman berbeda-beda. Metode analisa dapat mempengaruhi susunan suatu

    unsur di dalam tanaman. Dengan majunya metode dan tehnik analisa maka ketelitian dan ketepatan

    http://tujuhsentimeter.blogspot.com/2012/05/unsur-unsur-yang-dibutuhkan-oleh.htmlhttp://tujuhsentimeter.blogspot.com/2012/05/unsur-unsur-yang-dibutuhkan-oleh.htmlhttp://dc435farming.files.wordpress.com/2011/12/apakah-plant-catalyst-2006-itu-2.jpghttp://dc435farming.files.wordpress.com/2011/12/apakah-plant-catalyst-2006-itu-2.jpghttp://dc435farming.files.wordpress.com/2011/12/apakah-plant-catalyst-2006-itu-2.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-hYh48wv3t0c/UWYYG5fZd6I/AAAAAAAAAL4/_T9Wcj-9jwU/s1600/hara+tanaman+2.jpghttp://dc435farming.files.wordpress.com/2011/12/apakah-plant-catalyst-2006-itu-2.jpghttp://tujuhsentimeter.blogspot.com/2012/05/unsur-unsur-yang-dibutuhkan-oleh.html
  • 8/11/2019 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial

    2/17

    pengukuran dapat lebih baik. Contoh yang ekstrim adalah belerang. Terakhir ini oleh Venema ditentukan

    bahwa kadar belerang di dalam tanaman sebenarnya dua sampai seratus kali lebih tinggi dibandingkan

    dengan data yang lama.

    Seringkali juga terjadi salah penggunaan data analisis tanaman. Dalam hal ini data tersebut dipakai

    sebagai satu-satunya dasar untuk merumuskan program pemupukan. Dasar pemikiran ialah bahwapupuk yang diberikan setara dengan jumlah yang diserap tanaman. Pendekatan demikian sama sekali

    mengabaikan faktor-faktor penting lain seperti kehilangan karena pencucian, fiksasi dari beberapa unsur

    oleh tanah, efesiensi dari berbagai tanaman dalam mengabsorpsi unsur-unsur tertentu, dan lain-lain.

    Data analisis tanaman bersama-sama dengan keterangan-keterangan tentang faktor-faktor di atas

    apabila dipertimbangkan secara bersama maka hasil formulasi akan jauh lebih baik.

    Peranan dari setiap unsur hara mineral dalam pertumbuhan tanaman dikemukakan secara singkat di

    dalam uraian-uraian di bawahn ini.

    Nitrogen (N)

    Unsur ini penting bagi tanaman dapat disediakan oleh manusia melalui pemupukan. Nitrogen umumnya

    diserap oleh tanaman dalam bentuk NO3-dan NH4

    +walaupun urea (H2NCONH2) dapat juga dimanfaatkan

    oleh tanaman karena urea secara cepat dapat diserap melalui epidermis daun. Jarang sekali bahwa urea

    diabsorpsi melalui akar karena di dalam tanah urea dihidrolisa menjadi NH4+. Asam-asam amino yang

    larut dalam air dan asam nucleic dapat juga diabsorpsi oleh tanaman tingkat tinggi. Tetapi senyawa-

    senyawa ini biasanya tidak terdapat dalam larutan tanah dalam jumlah yang cukup berarti. Di tanah-

    tanah yang bereaksi agak masam sampai alkali, dengan aerasi baik, maka bentuk NO3-akan banyak

    dijumpai.

    Bentuk N yang diabsorpsi tanaman berbeda-beda. Ada tanaman yang lebih baik tumbuh bila diberi

    NH4+ada pula yang lebih baik bila diberi NO3

    -dan ada pula tanaman yang tidak terpengaruh oleh

    bentuk-bentuk N ini. Tanaman padi sawah mengambil N biasanya mengabsorpsi bentuk NO3-yang

    terbanyak. Nitrogen yang diserap ini di dalam tanaman diubah menjadiN, -NH, -NH2. bentuk reduksi ini

    kemudian diubah menjadi senyawa yang lebih kompleks dan akhirnya menjadi protein.

    Protein di dalam sel-sel vegetatif tanaman, umumnya adalah peranan fungsional daripada struktural.

    Sebagian besar berupa enzym dan sisanya berupa nucleoprotein dimana sebagian terdapat di dalam

    chromosom. Dengan demikian maka protein bersifat seperti katalisator dan sebagai pemimpin dalam

    proses metabolisme. Protein-protein yang fungsional tidak stabil, mereka selalu pecah dan kemudianmembentuk kembali.

    Pemberian N yang banyak akan mengakibatkan pertumbuhan vegetatip berlangsung hebat sekali dan

    warna daun menjadi hijau tua. Kelebihan N dapat memperpanjang umur tanaman dan memperlambat

    proses kematangan karena tidak seimbang dengan unsur lain seperti P, K, dan S.

  • 8/11/2019 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial

    3/17

    Penyediaan nitrogen berhubungan dengan penggunaan karbohidrat. Apabila persediaan N sedikit maka

    hanya sebagian kecil hasil photosintesa ini yang dirubah menjadi protein dan sisanya diendapkan.

    Pengendapan karbohidrat ini menyebabkan sel-sel vegetatip tanaman menebal. Apabila persediaan N

    cukup banyak maka sedikit sekali yang mengendap karena sebgaian besar dijadikan protein, jadi banyak

    protoplasma yang terbentuk. Oleh karena protoplasma ini mengikat banyak air, maka tanaman yang

    dipupuk banyak N biasanya mempunyai kadar air tinggi di dalam sel vegetatip. Sebagai akibatnya

    tanaman ini tidak resisten terhadap serangan hama ataupun penyakit.

    Pada tanaman serat, kelebihan N akan melemahkan serat-seratnya sedangkan untuk tanaman biji-bijian

    akan menyebabkan tanaman rebah, terutama bila kekurangan kalium atau apabila varietas yang dipakai

    tidak tahan terhadap pemupukan N yang tinggi. Pemupukan N yang tinggi juga akan mengurangi kadar

    gula tanaman bit.

    Keburukan-keburukan akibat pemupukan N yang dikemukakan di atas biasanya tidak terjadi bila unsur-

    unsur lain terdapat dalam keadaan yang cukup. Dalam keadaan demikian pemupukan N biasanya sangat

    meningkatkan produksi tanaman.

    Kekurangan N biasanya menyebabkan pertumbuhan tanaman tertekan dan daun-daun menjadi kering.

    Gejala chlorosis mula-mula timbul pada daun yang tua sedangkan daun-daun muda tetap berwarna

    hijau. Kenyataan ini membuktikan mobilitas N di dalam tanaman. Apabila akar tanaman tidak dapat

    mengambil N cukup untuk pertumbuhannya maka senyawa N di dalam daun-daun yang tua menjalani

    proses autolysis. Dalam hal ini protein dirubah menjadi bentuk yang larut dan ditranslokasi ke bagian-

    bagian yang muda dimana jaringan meristemnya masih aktif. Pada keadaan kandungan N yang rendah

    sekali, daun akan menjadi coklat dan mati. Utnuk jenis rumput-rumputan ujung-ujung daun tua mula-

    mula akan mengering seperti terbakar dan menjalar ke seluruh daun melalui ibu tulang dan melebar ke

    samping sehingga memberikan bentuk V.

    Fosfor (P)

    Fosfor bersama-sama dengan Nitrogen dan Kalsium, digolongkan sebagai unsur-unsur utama walaupun

    diabsorpsi dalam jumlah yang lebih kecil dari kedua unsur tersebut. Tanaman biasanya mengabsorpsi P

    dalam bentuk ion orthofosfat primer H2PO4-dan sebagian kecil dalam bentuk sekunder HPO4

    2-. Absorpsi

    kedua ion itu oleh tanaman dipengaruhi oleh pH tanah sekitar akar. Pada pH tanah yang rendah absorpsi

    bentuk H2PO4-akan meningkat.

    Selain kedua bentuk di atas mungkin juga bentuk pirofosfat dan metafosfat dapat diambil oleh tanaman.Akhir-akhir ini TVA (Tennessee Valey Authority) telah mengeluarkan sejumlah pupuk polifosfat dari

    kalsium, kalium dan amonium dimana terbanyak adalah bentuk pirofosfat dihidrolisakan di dalam air

    maka absorpsi merupakan pertanyaan yang hanya. Namun demikian, terlepas dari bentuk fosfat yang

    sebenarnya diabsorpsi tanaman, metafosfat dan pirofosfat merupakan sumber fosfat yang baik.

  • 8/11/2019 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial

    4/17

    Tanaman dapat juga mengabsorpsi fosfat dalam bentuk P organik seperti asam nucleic dan phytin.

    Bentuk-bentuk ini berasal dari dekomposisi bahan organik dan dapat langsung dipakai oleh tanaman.

    Tetapi karena tidak stabil dalam suasana dimana aktivitas mikrobia tinggi, maka peranan mereka sebagai

    sumber fosfat bagi tanaman di lapangan menjadi kecil.

    Fosfat juga telah ditemukan sebagai bagian dari asam nucleic, phytin, dan fosfolipid-fosfolipid. Dengandemikian pemberian P yang cukup pada saat tanaman masih muda adalah penting untuk meleakkan

    primordi dari bagian-bagian reproduktif. Fosfat juga mempercepat masaknya buah terutama bagi

    tanaman serealia. Kekurangan fosfat jelas sekali mengurangi pertumbuhan tanaman. Fosfat penting bagi

    pembentukkan biji, dan banyak dijumpai di dalam buah dan biji.

    Fosfat yang cukup akan memperbesar pertumbuhan akar. Percobaan-percobaan dari Ohlrogge dan

    rekan-rekannya di universitas Purdue, menunjukkan bahwa apabila pupuk P yang mudah larut diberikan

    bersama-sama dengan pupuk NH4+di dalam larikan, maka akar tanaman akan berkembang hebat sekali

    di daerah itu. Juga ada kenyataan bahwa absorpsi fosfat bertambah bila dipakai pupuk nitrat

    dibandingkan dengan pupuk amonium.

    Fosfor merupakan unsur yang mobil di dalam tanaman. Apabila terjadi kekurangan fosfat maka fosfat di

    dalam jaringan yang tua diangkat ke bagian-bagian meristem yang sedang aktif. Tetapi oleh karena

    kekurangan unsur ini menghambat seluruh pertumbuhan tanaman, maka gejala yang jelas pada daun

    seperti halnya kekurangan unsur-unsur N dan K, jarang terlihat.

    Peranan fosfat adalah sangat khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Fosfat atau

    radikal fosforil di dalam sel-sel tanaman diangkat ke golongan aseptor melalui suatu reaksi yang

    disebut fosfosilasi sehingga reaktivitas dari suatu zat bertambah. Fosforilasi akan mengurangi enersi

    aktivitas dari penghalang (barrier) di dalam sel tanaman sehingga memungkinkan semua reaksi-reaksi

    kimia di dalam proses biologi berlangsung sempurna dan dipercepat.

    Perubahan fosfat di dalam tanama terjadi dalam tiga tahap. Pada tahap pertama fosfat anorganik

    diabsorpsi dan bereaksi dengan molekul atau radikal organik. Pada tahap kedua terjadi proses

    transfosforilasi dimana golongan fosforil dirubah menjadi molekul-molekul lain. Dan pada tahap ketiga.

    Fosfat atau pirofosfat dibebaskan dari intermediated phosphorylated oleh proses hidrolisa ataupun

    melalui substitusi radikal organik. Sumber enersi yang utama untuk perubahan fosfat ke dalam berbagai

    bentuk kombinasi organik adalah energi potensial oksidasi reduksi yang dihasilkan dalam proses

    metabolisme oksidatif.

    Ikatan-ikatan fosfat organik dari berbagai senyawa-senyawa biologi pada dasarnya merupakan golongan

    enersi tinggi dan enersi rendah sesuai dengan perubahan enersi bebas pada waktu proses hidrolisa.

    Walaupun penggolongan ini nampaknya kurang tepat, tetapi untuk perubahan-perubahan dari satu

    golongan ke golongan yang lain nampaknya mempunyai hubungan yang teratur. Diduga bahwa enersi

    dari berbagai ikatan fosfat dapat dihubungkan dengan enersi dari perubahan fosforil (phosphoryl

    transfer potential = Ptp). Nilainya yang dinyatakan dalam kilogram kalori mencerminkan jumlah kegiatan

    biokimia yang dihasilkan dari suatu ikatan fosfat tertentu.

  • 8/11/2019 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial

    5/17

    Tabel 1. menunjukkan perubahan enersi bebas Ptp(DF) dari hidrolisa berbagai bentuk fosforil hasil

    metabolisme. AMP, ADP, dan ATP berturut-turut merupakan singkatan dari adenosin mono-, di-, dan

    trifosfat. Senyawa-senyawa fosfat organik yang diberikandalam tabel 3.1. dan lain-lain bentuk senyawa

    fosfat organik, mempunyai peranan yang terpenting terhadap perubahan-perubahan enersi dalam

    proses hidup aerobic atau anaerobic dari tumbuhan dan hewan.

    Tabel 1. Perubahan-perubahan Enersi Bebas (DF) Dari Beberapa Fosforil Hasil Metabolisme

    Hasil MetabolisTemperatur

    (OC)pH

    DF Pada Suhu dan

    pH Tertentu

    (kilogram kalori)

    ATP (-- ADP + fosfat anorganik) 30 7.0 - 7.0

    ATP (-- AMP + pirofosfat) 37 7.5 - 8.6

    ADP (-- AMP + fosfat anorganik) 25 7.0 - 6.4

    Pirofosfat 30 7.0 - 6.6

    Glukose -1- fosfat 30 7.0 - 5.0

    Galaktose 1-1- fosfat 25 7.0 - 5.0

    Glukose -6- fosfat 25 7.0 - 3.3

    Fruktose -6- fosfat 30 7.0 - 3.8

    Fruktose -1- fosfat 38 5.8 - 3.5

    Gliserol-fosfat 25 7.0 - 2.1

    Gliseroldehida -1.3- difosfat 25 6.9 - 11.8

    Fosfeonal piruvat 30 7.4 - 12.7

    Asetifosfat 29 7.0 - 10.1

    Bebrapa peran fosfat yang penting ialah dalam proses photosintesa, perubahan-perubahan karbohidrat

    dan senyawa-senyawa yang berhubungan dengannya, glikolisis, meta bolisme asam amino, metabolisme

    lemak, metabolisme sulfur, oksidasi biologis, dan sejumlah reaksi dalam proses hidup.

    Fosfor betul-betul merupakan unsur yang sangat penting dalam proses transfer enersi, suatu proses

    yang vital dalam hidup dan pertumbuhan.

  • 8/11/2019 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial

    6/17

    Kalium (K)

    Kalium diabsorpsi oleh tanaman dalam bentuk K+, dan dijumpai dalam berbagai kadar di dalam tanah.

    Bentuk dapat ditukar atau bentuk yang tersedia bagi tanaman biasanya terdapat dalam jumlah yang

    kecil. Penambahan K ke dalam tanah biasanya dalam bentuk pupuk K yang larut dalam air : Kcl, K2SO4,

    KNO3, K- Mg- Sulfat- dan pupuk-pupuk majemuk.

    Kebutuhan tanaman akan K cukup tinggi dan akan menunjukkan gejala kekurangan apabila

    kebutuhannya tidak mencukupi. Dalam keadaan demikian maka terjadi translokasi K dari bagian-bagian

    yang tua ke bagian-bagian yang muda. Dengan demikian gejalanya mulai terlibat pada bagian bawah dan

    bergerak ke ujung tanaman.

    Berbeda dengan N, S, P dan beberapa unsur lain, K tidak dijumpai di dalam bagian tanaman seperti

    protoplasma, lemak dan selulosa. Fungsinya nampaknya lebih bersifat katakisator. Terlepas dari

    kenyataan-kenyataan di atas, kalium mempunyai peran penting sekali terhadap peristiwa-peristiwafisiologis berikut :

    1. Metabolisme karbohidrat: pembentukkan, pemecahan dan translokasi pati.

    2. Metabolisme nitrogen dan sintesa protein.

    3. Mengawasi dan mengatur aktivitas beragam unsur mineral.

    4. Netralisasi asam-asam organik yang penting bagi proses fisiologik.

    5. Mengaktifkan berbagai enzym.

    6. Mempercepat pertumbuhan jaringan meristematik.

    7. Mengatur pergerakkan stoma dan hal-hal yang berhubungan dengan air.

    Peranan-peranan tersebut di atas dapat dilihat dalam berbagai bentuk gejala tumbuh. Daun-daun

    menjadi kuning, melemahkan batang dari tanaman biji-bijian dan mengakibatkan mudah rendah.

    Kekurangan kalium akan menyebabkan produksi tanaman berkurang sekali. Sering terjadi bahwa

    walaupun produksi tanaman berkurang sekali tetapi gejala kekurangan tidak timbul. Peristiwa ini dikenal

    sebagai kelaparan yang tersembunyi (hidden hunger) dan tidak saja terbatas pada kalium tetapi juga

    berlaku untuk unsur hara lainnya. Kekurangan kalium juga mengurangi resistensi terhadap penyakit.

    Serangan pouldry dan penyakit busuk akar pada tanaman alfalfa, mildew pada gandum bertambah

    hebat pada tanah-tanah yang kekurangan kalium. Pengaruh kalium juga terlihat pada kwalitas buah.

    Pengaruh kekurangan kalium secara keseluruhan baik terhadap pertumbuhan maupun terhadap

    kwalitasnya merupakan akibat pengaruhnya terhadap proses-proses fisiologis. Kekurangan kalium akan

    merubah aktivitas enzym invertase, diastase, peptase dan katalase pada tanaman tebu juga kalium

    berpengaruh atas aktivitas pyruvic kinase pada beberapa tanaman.

  • 8/11/2019 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial

    7/17

    Proses photosintesa dapat berkurang bila kandungan kalium rendah dan pada saat itu respirasi

    bertambah besar. Hal ini akan menekan persediaan karbohidrat yang tentu akan mengurangi

    pertumbuhan tanaman. Translokasi gula pada tanaman tebu berkurang sekali bila kadar kalium rendah.

    Dari percobaan terbukti bahwa pada tanah-tanah yang kadar kalium rendah translokasi ini berkurang

    menjadi kurang lebih setengah dari kecepatan translokasi normal, yaitu kira-kira 2.5 cm/menit.

    Peranan kalium dan hubungan dengan kandungan air dalam tanaman adalah penting dalam

    mempertahankan turgor tanaman itu yang sangat diperlukan agar proses-proses metabolisme lainnya

    dapat berlangsung dengan baik.

    Pengaruh yang penting lainnya adalah dalam proses metabolisme protein. Pada tanaman yang kadar

    kaliumnya rendah ternyata perubahan bentuk-bentuk amida ke protein terlambat sehingga dijumpai

    akumulasi dari N-amida. Percobaan-percobaan membuktikan bahwa dengan naiknya kadar kalium maka

    kandungan protein tanaman juga bertambah sedangkan sebaliknya jumlah senyawa N-nonprotein

    berkurang. juga diperoleh kenyataan bahwa tanaman makanan ternak dengan kadar N-nonprotein

    tinggi akan membahayakan hewan karena mudah terjadi proses dominasi. Dalam proses ini akan

    dibebaskan sejumlah NH3yang dapat membahayakan hewan.

    Oleh karena hewan dan manusia memperoleh sejumlah kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan, maka

    kalium yang cukup bagi tanaman kita adalah penting. Peranan kalium dalam proses metabolisme hewan

    pada prinsipnya adalah untuk menimbulkan arus bioelektrik.

    Kalsium (Ca)

    Kalsium dibutuhkan oleh semua tanaman tingkat tinggi, dan diambil dalam bentuk Ca++

    . Kalsium banya

    dijumpai di dalam daun, dan pada beberapa tanaman dijumpai dalam bentuk Ca-oksalat di dalam sel-sel

    tanaman tersebut. Juga kalsium dapat dijumpai dalam bentuk ion di dalam cairan sel.

    Tanaman yang kekurangan kalsium akan terganggu pembentukkan pucuk dan ujung-ujung akar. Dengan

    demikian, pertumbuhan tanaman dapat terhenti apabila kadar kalsium rendah sekali.

    Peranan khusus dari kalsium belum jelas. Secara klasik dikemukakan bahwa diduga kalsium memegang

    peranan dalam pembentukkan middle lamella dari sel-sel oleh karena peranannya dalam pembentukkan

    kalsium pekat.

    Kalsium juga diduga penting dalam pembentukkan dan peningkatan kadar protein dalam mitchondria.

    Apabila ini benar maka peranan mitchondria dalam repirasi aerobik, yang berarti pula peranannya

    dalam absorpsi unsur hara. Ini berarti bahwa ada hubungan langsung antara kalsium dan absorpsi ion

    oleh tanaman.

    Peranan kalsium dalam pembentukkan protein dihubungkan dengan peranan kalsium dalam absorpsi

    nitrat dan aktivitas beberapa enzym.

  • 8/11/2019 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial

    8/17

    Peranan kalsium dala pemanjangan sel, dan hubungannya dengan perkembangan jaringan-jaringan

    meristematik belum dapat dipastikan oleh karena terdapat hasil-hasil percobaan yang saling

    bertentangan. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya interaksi dengan zat-zat tumbuh tertentu,

    dengan kation-kation tertentu, dan untuk akar terdapat interaksi dengan pH dari media tmbuh. Namun

    demikian telah dapat dipastikan bahwa akar tanaman tidak memanjang dalam media tanpa kalsium.

    Kalsium biasanya digolongkan dalam unsur yang mobil dalam tanaman.

    Magnesium (Mg)

    Magnesium diabsorpsi dalam bentuk ion Mg dan merupakan satu-satunya mineral yang menyusun

    chlorophyl. Dengan demikian maka peranan Mg menjadi cukup jelas. Kadar Mg dalam tanaman berkisar

    antara 0.10.4 %.

    Walaupun sebagian besar magnesium dijumpai di dalam chloropyl, tetapi sering juga cukup banyak

    dijumpai di dalam biji. Nampaknya ia mempunyai hubungan dengan metaolisme fosfat dan jugamemegang peranan khusus dalam mengaktifkan beberapa sistem enzym. Mg juga berperan dalam

    sintesa protein dan Mg diduga mendorong pembentukkan rantai polypeptide dari asam-asam amino.

    Oleh sebab itu kekurangan g mengakibatkan jumlah N-protein menurun dan N-protein meningkat.

    Magnesium termasuk unsur yang mobil dengan demikian dapat ditranslokasikan dari bagian-bagian

    yang tua ke bagian yang muda apabila mulai terjadi defisiensi. Oleh sebab itu gejala sulfur kurang lebih

    sama dengan fosfor, tetapi pada alfalfa, kubis dan turnips, kadarnya dapat lebih besar.

    Kekurangan sulfur ditandai dengan gejala-gejala berikut : chlorosis seluruh tanaman, tanaman kerdil,

    batangnya kecil dan kurus. Gejala kekurangan S pada banyak tanaman sama dengan nitrogen sehingga

    seringkali terjadi salah menilai masalah di lapangan.

    Perbedaan gjala terutama terletak pada perbedaan sifat dari kedua unsur ini. Sulfur sukar ditranslokasi

    dari bagian yang tua ke bagian yang muda apabila terjadi kekurangan unsur ini. Dengan demikian gejala

    kekurangan sulfur akan terlihat pada bagian-bagian yang muda.

    Peranan sulfur dalam pertumbuhan dan metabolisme tanaman sangat banyak dan penting.

    1. Sulfur dibutuhkan untuk sintesa asam-asam amino yang mengandung S, seperti cystine, cyctine,

    dan methonine dan juga untuk sintesa protein.

    2. Sulfur mengaktifkan enzym-enzym protolytic tertentu seperti papainase, contoh-contohnya adalahpapain, bromelin dan ficin.

    3. Sulfur merupakan bagian dari: vitamin-vitamin tertentu, coenzym A, biotin, thiamin (vitamin B1)

    dan glutathiono.

    4. Sulfur terdapat juga di dalam minyak beberapa tanaman rempah dan bawang.

  • 8/11/2019 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial

    9/17

    5. Sulfur menaikkan kadar minyak tanaman seperti kedele.

    6. Rantai disulfida (-S-S-) akhir-akhir ini dihubungkan dengan struktur protoplasma, dan jumlah

    gugusan subhidril (-SH) dalam tanaman dalam beberapa hal telah dihubungkan dengan kenaikan day

    tahan terhadap suhu rendah.

    Nilai biologik dari suatu protein yang dinyatakan dengan indeks EAA (Essential Amino Aci) ditentukan

    dengan jalan membandingkan kadar asam amino dengan kadarnya pada protein hewani yang

    berkwalitas tinggi. Penelitian-penelitian tentang nilai gizi suatu bahan makanan menunjukkan bahwa

    asam amino yang mengandung S menentukan nilai biologik dari protein yang dikandungnya, bahkan

    lebih penting dari kandungan lysin. Para peneliti ini bahkan engemukakan bahwa sebagian besar dari

    penduduk dunia hidup dari bahan makanan yang rendah kadar methioninnya.

    Pemupukan dengan sulfat dapat menaikkan kadar methionin, cyctine dan kandungan S total di dalam

    tanaman (Tabel 2).

    Tabel 2. Pengaruh Ion Sulfat Terhadap Kadar Methionin, Cystine dan S Total di

    Dalam Dua Strain Alfalfa *)

    Perlakuan SO42-

    (ppm)

    Methionine

    (mg/g N)

    Cyctine

    (mg/g N)

    % S

    C3 C10 C3 C10 C3 C10

    0 10.6 17.6 21.5 24.4 0.100 0.089

    1 20.8 27.6 28.6 35.2 0.103 0.098

    3 33.6 34.9 37.0 43.6 0.129 0.12

    9 38.0 40.3 38.9 42.9 0.186 0.200

    27 41.4 43.9 42.9 45.0 0.229 0.227

    81 43.4 44.3 43.6 46.0 0.244 0.242

    *) Sumber asli: Tisda;e et. al., Agron. J. 42:221 (1950)

    Dari data pada Tabel 2 terlihat bahwa kemampuan kedua strain Alfalfa dalam pembentukkan

    methionine dan cyctine berbeda. Kemampuan dari berbagai species atau strain tanaman dalam

    memanfaatkan unsur hara dari jumlah yang tersedia secara efektif untuk membentuk berbagai senyawa

  • 8/11/2019 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial

    10/17

    di dalam tubuhnya merupakan suatu sifat yang penting terutama bila dilihat dalam hubungan dengan

    gizi makanan hewan maupun manusia. Oleh sebab itu merupakan bahan yang penting untuk diteliti.

    Kekurangan sulfur dapat menyebabkan akumulasi N-nonprotein, dan ini akan sangat membahayakan

    ternak.

    Apabila ternak ruminant dapat menggunakan sulfat, sulfida dan juga unsur S dalam pembentukkanprotein, maka ternak nonruminant harus ada methionine di dalam ransumnya baru dapat membentuk

    protein.

    Pemupukan N dalam jumlah besar dapat menyebabkan akumulasi nitrat dan amida di dalam tanaman.

    Kadar nitrat yang tinggi di dalam tanaman akan bersifat racun bagi hewan. Akumulasi ini terutama

    terjadi apabila kadar S di dalam tanah rendah. Kenyataan ini baru saja diperoleh peneliti-peneliti di

    Norwegia. Mereka menunjukkan bahwa bahaya dari kandungan nitrat yang tinggi dihilangkan

    pemupukan S yang cukup. Tanaman dengan bandingan N : S (%N : %S) sebesar 10 : 1 sampai 20 : 1

    dinilai cukup baik untuk diberikan kepada ternak ruminant.

    Boron (B)

    Boron dalam tanah umumnya terdapat dalam bentuk asam borat yang tak terdisosiasi (H3BO3, pK 9.2)

    dan diserap tanaman. Bentuk-bentuk lain yang jumlahnya sedikit ialah B4O72-

    , H2BO3-, HBO3

    =dan BO3

    --.

    Juga diambil tanaman tetapi tidak nyata pengaruhnya bagi tanaman. Kadarnya dalam tanaman-tanaman

    monokotil berkisar antara 618 ppm dan dalam dikotil antara 20 60 ppm. Kadar 20 ppm dalam dayn

    tua berbagi tanaman biasanya dinilai cukup.

    Beberapa tanaman terutama jenis kacang-kacangan, sangat sensitif terhadap unsur ini. Dosis B yang

    dipakai dengan hasil baik untuk alfalfa dapat bersifat racun bagi kacang-kacangan. Boron relatif immobil

    di dalam tanaman sehingga gejala defisiensi pertama-tama terlihat pada pucuk-pucuk muda yang

    selanjutnya diikuti oleh kematian daun-daun muda. Daun yang termuda akan menjadi hijau pucat,

    terutama pada bagian dasarnya. Jaringan pada bagian pangkal daun pecah, sehingga apabila daun itu

    tumbuh terus maka ia seakan-akan terpilih.

    Berbagai tanaman akar (root crops) dipengaruhi sekali oleh kekurangan boron. Jaringan-jaringan dalam

    dari akar-akar pecah dan memberikan warna hitam yang dinamakan hati coklat atau hitam(brown atau

    black heart) seperti sering terlihat pada bit gula. Mengapa kekurangan boron memberikan gejala seperti

    disebutkan di atas, tidak diketahui dengan jelas.

    Boron dinyatakan mengambil peran dalam metabolisme karbohidrat dan pergerakkan gula dengan jalan

    membentuk senyawa kompleks dari boron gula yang bersifat permeable atau dengan mempengaruhi

    membran sel sehingga sifatnya lebih permeable untuk gula.

    Boron juga mempengaruhi perkembangan sel, dan sistesa-sintesa penting lainnya. Fungsi lain adalah

    bahwa unsur ini merupakan inhibitor dalam pembentukkan tepung.

  • 8/11/2019 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial

    11/17

    Percobaan-percobaan juga membektukan bahwa transpirasi tanaman kacang-kacangan yang diberi

    boron lebih besar dari pada yang tidak memdapat boron. Reduksi ini terutama disebabkan karena

    kecepatan absorpsi air berkurang serta morfologi tanaman kekurangan B tidak normal.

    Juga kekurangan boron akan menyebabkan terhentinya penambahan sel. Pembelahan sel dalam hal ini

    jelas tidak terhenti oleh karena tidak adanya gula, protein asam nukleat tetapi bahwa tidak ada boronmenyebabkan terjadinya abnormalitas dalam dinding sel sehingga pengaturan sel untuk mitosis

    terganggu.

    Sarjana-sarjana Rusia akhir-akhir ini mendapatkan bahwa kekurangan boron menurunkan kandungan

    asam rebonucleic acid (RNA) pada ujung-ujung batang dan akar dari tanaman kacang-kacangan dan

    bunga matahari yang ditanam dalam kultur air sedangkan kandungan asam desxyribonucleic (DNA) pada

    bagian-bagian itu juga berkurang pada tanaman bunga matahari. Pemberian boron ternyata

    mengembalikan produksi normal dari RNA dan DNA. Hal ini menunjukkan bahwa kekurangan boron

    akan lebih mengganggu metabolisme asam nucleic dari pada metabilisme karbohidrat.

    Besi (Fe)

    Kadar Fe sebesar 50250 ppm dalam tanaman dinilai cukup. Besi diambil oleh tanaman dalam bentuk

    ion ataupun dalam bentuk garam-garam kompleks organik (chelate) dan dapat juga diabsorpsi oleh

    daun apabila besi sulfat atau kompleks Fe organik diberikan melalui daun. Pada beberapa tanaman,

    jarum-jarum besi yang dibenamkan ke dalam batang dapat merupakan sumber besi bagi tanaman itu.

    Walaupun Fe3+

    dapat siabsorpsi oleh tanaman, tetapi dalam proses metabolisme ion Fe2+

    yang aktif.

    Oleh sebab itu dapat terjadi bahwa walaupun kadar ion ferri banyak di dalam jaringan tanaman, gejala

    kekurangan besi dapat juga timbul.

    Kekurangan besi sering terjadi di tanah-tanah berkapur atau tanah alkali tetapi juga dapat timbul ditanah-tanah asam apabila dilakukan pemupukan fosfat yang terlalu berat. Tanaman-tanaman yang

    sering menunjukkan gejala ini adalah jeruk, sorghum, kedele, jenis sayur-sayuran dan tanaman liar, dan

    sebagainya.

    Gejala kekurangan mula-mula terlihat pada daun yang muda karena tidak dapat ditranslokasi dari bagian

    yang tua ke bagian meristem. Sebagai akibatnya pertumbuhan terhenti. Gejala ini mula-mula timbul

    sebagai chlorosis diantara tulang daun yang muda. Dalam keadaan yang lebih lanjut, gejala ini tersebar

    cepat ke seluruh helai daun sehingga warnanya menjadi putih.

    Fungsi khusus dari besi adalah mengaktifkan berbagai sistem enzym antara lain catalase, cytochrome,

    oksidase, aconitase, sintesa khlorofil, peptidilproline hydrolase dan nitrogenesa (dalam fiksasi N2,terdapat pada rhizobium, dll). Kekurangan basi akan melemahkan mekanisme dari sitem prosuksi

    khloropyl. Hal ini terbukti dari percobaan dimana kadar khloropyl meningkat dengan pemberian besi

    secara terus menerus.

    Besi juga diduga mempunyai hubungan dengan sintesa protein khloropyl. Keseimbangan antara jumlah

    besi dengan jumlah Mo, P, Mn dan Cu perlu mendapat perhatian khusus.

  • 8/11/2019 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial

    12/17

    Besi mampu mengganti sebagian fungsi Mo sebagai kofaktor logam yang penting untuk kegiatan enzym

    reduktase nitrat pada kedele.

    Mangan (Mn)

    Kadar normal dalam tanaman berkisar antara 20-500 ppm. Kekuranga Mn biasanya terjadi bila kadarnya

    dalam bagian atas menjadi 15-25 ppm. Mangan diabsorpsi tanaman dalam bentuk ion mangano,

    Mn2+dan juga dalam bentuk molekul senyawa kompleks organik. Bentuk-bentuk ini dapat juga diserap

    melalui daun.

    Mangan tidak mobil dalam tanaman sehingga gejala defisiensinya muncul mula-mula pada bagian yang

    muda. Pada tahap pendahuluannya gejalanya berupa chlorosis diantara tulang-tulang daun.

    Pada tanah-tanah yang masa dimana biasanya kadar Mn tinggi, tanaman akan keracunan. Daun-daun

    akan mengkerut ataupun timbul bercak-bercak keratan pada daun.

    Terlihatnya Mn dalam fotosintesis terutama adalah pada evaluasi O2. Mn juga berperan dalam proses-

    proses oksidasi reduksi dan reaksi-reaksi dekarboksilasi dan hidrolisis. Mn juga dapat mengganti Mg

    dalam banyak reaksi fosforilasi dan reaksi-reaksi tranfer. Mn juga dilukiskan dalam banyak reaksi enzym

    dalam siklus asam sitrat. Dalam hal transformasi enzym Mn sama efektif seperti Mg. Mn mempengaruhi

    kadar enzym dalam tanaman dan nampaknya kadar Mn tinggi mendorong pemecahan dari indolencetic

    acid (IAA). Juga Mn merupakan aktivator khusus dari enzym prolidase dan glutamyl transferase.

    Akhir-akhir ini diketemukan bahwa Mn mempunyai peranan dalam salah satu proses fotokimia seperti

    reaksi Hill. Penelitian-penelitian Australia menemukan bahwa Mn merupakan bagian dari chloroplast

    tomat. Dalam usaha mengisolasi Mn dari chloroplast dengan konsentrasi KCN yang tinggi ternyata reaksi

    Hill terhalang sama sekali. Dari kenyataan ini disimpulkan bahwa Mn secara langsung mengambil bagian

    di dalam reaksi Hill pada chloroplast.

    Mn seperti halnya dengan unsur-unsur mikro yang lain dibutuhkan dalam jumlah yang kecil sedangakan

    dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun. Cara mengatasinya biasanya dengan jalan pengapuran

    sampai pH 5.5.

    Tembaga (Cu)

    Kadar normal Cu jaringan tanaman berkisar antara 5-20 ppm. Defisiensi muncul bila kadarnya menjadi

    lebih kecil dari 4 ppm dalam bahan kering. Tembaga diambil tanaman dalam bentuk ion kupri Cu2+, danjuga dalam bentuk molekul kompleks organik. Bentuk-bentuk ini (garam-garam Cu dan Cu kompleks)

    dapat juga diambil melalui daun, sehingga untuk mengatasi kekurangan Cu biasanya dilakukan

    penyemprotan pada daun.

    Kekurangan Cu biasanya dijumpai di tanah-tanah organosol tetapi juga pada tanah-tanah berkapur dan

    berpasir kuarsa. Tanaman yang biasanya respons terhadap pemupukan Cu ialah bit, clover, carrots,

  • 8/11/2019 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial

    13/17

    jagung, gandum, dan pohon buah-buahan. Gejala defisiensinya untuk tiap jenis tanaman berbeda. Pada

    tanaman jagung daun-daun termuda berwarna kuning dan pertumbuhannya tertekan, dan apabila

    keadaan kekurangan makin parah maka daun-daun yang muda menjadi putih pucat sedangkan daun

    yang tua mati. Pada tingkat yang lebih lanjut jaringan-jaringan pada ujung-ujung dan tepi daun mati dan

    memberikan gejala kekurangan Cu mula-mula berupa warna pucat dari daun-daun muda dan ujung-

    ujungnya mati. Sedangkan banyak tanaman sayuran yang kekurangan Cu memperlihatkan tanah layu,

    kemudian timbul bercak-bercak hijau kebiruan, menjadi chlorotik, mengeriting dan bunga-bunga biasa

    tidak terbentuk.

    Cu berfungsi sebagai aktivator untuk berbagi enzym yang meliputi tyrosinase, laktase, oksidase asam

    askorbat. Juga berfungsi padaphotosynthetic electron transportdan dalam pembentukkan nodule (tidak

    langsung).

    Kekurangan Cu juga menyebabkan akumulasi besi pada tanaman jagung dan terutama pada nodenya.

    Seperti halnya dengan besi dan Mn, jumlah Cu yang haris ada di dalam tanaman harus dihubungkan

    dengan jumlah logam-logam berat yang lain. Hal ini mungkin lebih penting daripada jumlah absolutnya,

    agar tanaman dapat berfungsi dengan baik.

    Seng (Zn)

    Kadar normal dalam bahan kering berkisar antara 25-150 ppm. Kurang dari 25 ppm tanaman akan

    kekurangan Zn dan lebih dari 400 ppm akan keracunan. Seng diambil tanaman dalam bentuk Zn2+tetapi

    juga dapat diambil dalam bentuk molekul garam kompleks organik seperti EDTA. Pemberian garam-

    garam Zn yang larut maupun Zn kompleks melalui daun merupakan cara yang sering ditempuh untuk

    mengatasi kekurangan Zn.

    Defisiensi Zn telah dikemukakan pada berbagai tanaman antara lain pada tanaman jagung, sorghum,jeruk, polong-polongan, kapas dan berbagai tanaman sayuran. Gejala pertama terlihat pada daun yang

    muda dimulai dengan khlorosis diantara tulang-tulang daun diikuti dengan berkurangnya laju

    pertumbuhan tunas dan dapat memberikan gejala roset untuk beberapa tanaman.

    Gejala yang umum terjadi pada tanaman adalah :

    1. Timbulnya daerah-daerah berwarna hijau muda, kuning, atau putih diantara tulang-tulang daun

    terutama daun-daun yang tua di bagian bawah.

    2. Jaringan-jaringan pada daerah tersebut di atas mati.

    3. Ruas-ruas tanaman/ batang memendek sehingga daun-daunnya memberikan bentuk roset.

    4. Daun-daun menjadi kecl, sempit dan agak tebal. Bentuknya seringkali tidak sempurna.

    5. Daun-daun lebih cepat gugur.

    6. Pertumbuhan tertekan.

  • 8/11/2019 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial

    14/17

    7. Bentuk buah seringkali tidak sempurna dan kecil atau tidak berbuah sama sekali.

    Seperti halnya dengan unsur hara mikro yang lain, seng dalam kadar yang relatif kecil dapat bersifat

    racun bagi tanaman. Kesetimbangan konsentrasinya di dalam tanaman dengan konsentrasi logam-logam

    berat yang lain adalah lebih penting daripada konsentraso absolutnya. Kekurangan Zn biasanya timbul

    pada tanah-tanah berkapur atau tanah-tanah yang diberi perlakuan P berat.

    Fungsi Zn dalam tanaman meliputi (1) metabilisme auxin (meliputi sintesa tryptofan dan metabolisme

    tryptamin, (2) dehydrogenase enzym, (3) fosfodiesterase, (4) carbonic anhydrase, (5) superoksida

    dismutase, (6) mendorong pembentukkan cytochrome, dan (7) menstabilkan fraksi ribosom.

    Molibdenum (Mo)

    Kadar normal dalam bahan kering tanaman adalah kurang dari 1 ppm, tetapi kurang dari 0.2 ppm

    tanaman akan kekurangan Mo. Tetapi dalam kasus-kasus ekstrim kadar Mo dalam tanaman dapat

    mencapai 1000-2000 ppm. Kadar Mo dalam nodule kacang-kacangan dapat mencapai 10 kali kadarnya

    dalam daun.

    Peranan Mo sebagai unsur essensiil baru saja ditetapkan dibandingkan dengan unsur-unsur lain. Mo

    mungkin sekali diambil tanaman dalam bentuk MoO42-

    . Dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, dan

    kelebihan sedikit saja dapat bersifat racun bagi ternak yang memakan bahan hijauan hasil perlakuan Mo.

    Kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan pemupukan Mo terutama disebabkan karena jumlah yang terlalu

    kecil. Di Australia biasanya hanya dicampur 24 oz oksida Molibdat dengan 2240 lb superfosfat. Untuk

    mendapatkan suatu campuran yang meratapun merupakan suatu masalah.

    Gejala defisiensinya banyak dikemukakan pada berbagai tanaman dan biasanya dimulai dengan gejalachlorosis diantara tulang-tulang daun. Pada tanaman polong-polongan daun-daun biasanya menjadi

    kuning pucat dan pertumbuhannya tertekan. Gejala ini juga merupakan ciri khas dari kekurangan

    nitrogen. Hal ini disebabkan karena Mo dibutuhkan oleh Rhizobium untuk fiksasi N. Mo juga dibutuhkan

    oleh tanaman-tanaman bukan polong-polongan, untuk reduksi nitrat.

    Kekurangan Mo akan menggangu fiksasi nitrogen, asimilasi nitrogen dan reduksi nitrat yang berarti

    mengganggu sintesa asam-asam amino dan protein. Mo juga mempengaruhi akumulasi nitrat dan

    menekan aktivitas oksidase asam askorbat dan merupakan aktivator bagi enzym reduksi nitrat dan

    oksidase xanthine.

    Chlor (Cl)

    Kadar Cl dalam tanaman biasanya berkisar antara 0.22 %, tetapi kadar 10% tidak biasa ditemukan.

    Chlor diabsorpsi tanaman dalam bentuk Cl-dan baru saja ditetapkan sebagai unsur essensiil (pertengan

  • 8/11/2019 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial

    15/17

    1950). Brom dalam konsentrasi yang agak tinggi dapat mengganti sebagian fungsi dari chlorseperti

    halnya antara natrium dengan kalium.

    Hingga saat ini kekurangan chlor terbanyak dikenal dalam penelitian dengan kultur hara di rumah kaca.

    Tetapi beberapa tanaman dilapangan menunjukkan respons terhadap unsur ini, seperti tembakau,

    tomat, lobak, kol, bit, gandum, jagung, kentang, kapas, carrots dan erces.

    Chlor dalam jumlah yang berlebihan dapat merusak tanaman seperti pada tembakau dan kentang.

    Untuk kedua specien ini, daun-daun menebal dan cenderung menggulung. Dalam keadaan yang

    berlebihan ini, maka kwalitas penyimpanan dari kentang dan kwalitas bakar dari tembakau akan

    berkurang.

    Gejala defisiensi chlor sukar dikenal. Dikatakan bahwa tanaman yang kekuranagn chlor memperlihatkan

    warna daun seperti perung. Pada percobaan dengan kultur hara di rumah kaca, kekurangan chlor

    menekan perkembangan akar. Pengetahuan tentang fungsi chlor dalam nutrisi tanaman relatif belum

    ada. Cl belum ditemukan dalam hasil metabolisme sehingga peranannya diduga erat kaitannya dengan

    tekanan osmotik cairan sel, dan kemungkinan dalam hubungan dengan peranan netralisasi dari kation

    yang berdampak pada proses-proses biokimia dan biofisik. Cl juga dapat menjadi counter ion pada saat

    kadar K+meningkat, jadi dengan demikian menjaga turgar daun dan bagian tanaman yang lain. Cl juga

    ternyata berperan dalam evolusi O2pada photosystem II dalam proses photosintesa. Serapan NO3-dan

    SO4=dapat berkurang karena bersaing dengan Cl

    -.

    Cobalt (Co)

    Belum diketahui apakag cobalt dibutuhkan oleh tanaman tingkat tinggi walaupun telah ditemukan

    beberapa pengaruh dari unsur ini terhadap jenis leguminosao. Cobalt dibutuhkan oleh rhizobium untuk

    fiksasi nitrogen sehingga bertitik tolak dari produksi polong-polongan secara biasa, maka unsur ini dinilai

    essensiil. Cobalt penting untuk rhisobium karena ia merupakan pembentuk vitamin B12

    (cyanicibalamine), yang sangat penting untuk pembentukkan heamoglobin dan diperlukan untuk fiksasi

    nitrogen.

    Penelitian-penelitian tentang peranan Co terhadap ektivitas rhizobium menunjukkan bahwa rhizobium

    yang diinokulasi pada tanaman legume dengan media bebas cobalt, tidak tumbuh. Percobaannya sulit

    karena konsentrasi yang dipakai terlalu kecil, berkisar antara 0.11.0 ppb (part per billion : 1 billion =

    1.000.000.000) sesuai dengan kebutuhan organisme-organisme ini.

    Peneliti-peneliti Rusia akhir-akhir ini mendapatkan bahwa cobalt dapat memperbaiki pertumbuhan,

    transpirasi dan photosintesa dan pada kacang-kacangan dan mustard, kadar chlorophyl dalam daun

    baik. Selanjutnya dikemukakan bahwa kadar air dan aktivitas katalase dalam daun bertambah,

    sedangkan konsentrasi cairan sel berkurang karena perlakuan cobalt.

    Peranan cobalt selain dalam sinthesa vitamin B12, belum diketahu. Tetapi ada percobaan yang

    menunjukkan bahwa kemungkinan cobalt merupakan salah satu dari logam-logam yang mengaktifkan

  • 8/11/2019 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial

    16/17

    enzym-enzym arginase, lecithinase, exalacetic decarboxylase dan enzem malat, tetapi ia tidal

    mempunyai fungsi khusus.

    Vanadium (V)

    Vanadium merupakan unsur yang essensiil bagi ganggang hijau, scenedesmus, tetapi untuk tanaman

    tingkat tinggi belum terbukti. Vanadium dapat mengganti molybden sampai batas-batas tertentu dalam

    butriso azotobakter. Beberapa peneliti mengemukakan pendapat tentang peranan V pada rhizcbium,

    tetapi belum diterima secara umum. Hubungan unsur ini dengan nutrisi tanaman sama sekali belum

    diketahui.

    Natrium (Na)

    Kadar dalam tanaman dapat berkisar dari 0.1 10 % dalam daun kering. Natrium diabsorpsi dalam

    bentuk Na+. Secara umum natrium belum diakui sebagai unsur esensiil, tetapi essensiil bagi tanaman-

    tanaman dari golongan C4. tetapi hasil-hasil percobaan menunjukkan bahwa unsur ini essensiil untuk

    tanaman bit dan bukan sekedar sebagai pengganti peranan kalium. Telah lama diketahui bahwa

    pertumbuhan beberapa tanaman distimulir oleh perlakuan natrium dan terutama terjadi pada tanah-

    tanah yang kekurangan kalium. Ada beberapa tempat di Indonesia dimana petani memupuk pohon

    kelapanya dengan garam dapur.

    Natrium mempengaruhi pengikatan air oleh tanaman dan menyebabkan tanaman itu tahan kekeringan.

    Pada tanah-tanah dengan kadar natrium rendah, daun-daun tenaman bit menjadi hijau tua dan tipis.

    Tanaman cepat menjadi layu. Gejala nekrotik diantara tulang daun dapat juga terjadi seperti kalium.

    Peranan kalium dalam proses fisiologi belum banyak diketahui, tetapi beberapa yang telah diketahuiadalah (1) dalam akumulasi asam eksalat, (2) peran bersama dengan K, (3) dalam pembukaan stomata,

    dan (4) mengatur reduktase nitrat.

    Silikon (Si)

    Dalam tanah terutama terdapat bentuk Si(OH)4dan diduga tanaman menyerap dalam bentuk ini.

    Essensialitas dari Si untuk pertumbuhan tanaman tingkat tinggi merupakan pertanyaan yang hangat.

    Akhir-akhir ini telah ditetapkan bahwa Si essensiil bagi padi, tebu dan rumput disamping beberapa

    tanaman lain seperti gandum, ketimun, desmondium clover, lettuce, dll. Pentingnya Si bagi ganggangtelah lama diketahui tetapi akhir-akhir ini peneliti-peneliti Jepang dalam percobaan dengan kultur hara

    menemukan bahwa pada tanaman padi silikon dapat menambah tinggi tanaman, jumlah batang, berat

    basah, dan berat kering tanaman. Apabila pada masa reproduksi pemberian Si dihentikan maka jumlah

    butir tiap malai dan persentase biji yang masa berkurang. Diduga mungkin Si juga essensiil untuk

    beberapa tanaman lain seperti ketimun dan gandum.

  • 8/11/2019 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial

    17/17

    Fungsi Si dalam proses metabolisme dan fisiologi tanaman belum ditemukan. Namun Si nampaknya

    berperan dalam menjaga agar daun-daun tidak terkulai sehingga meningkatkan photosintesa,

    meningkatkan resistensi terhadap hama, dan meningkatkan daya oksidasi akar sehingga tanaman padi

    lebih toleran terhadap kadar Fe dan Mn yang tinggi.