serapan logam berat esensial dan non esensial pada air

7
Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561 134 Serapan Logam Berat Esensial dan Non Esensial pada Air Lindi TPA Kota Banda Aceh Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Irhamni 12* , Setiaty Pandia 3 , Edison Purba 4 dan Wirsal Hasan 5 1 Mahasiswa Program Doktor Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan USU 2 Staf Pengajar Fakultas Teknik, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh 3 Staf Pengajar Fakultas Teknik Kimia, USU, Medan 4 Staf Pengajar Fakultas Pertanian, USU, Medan 5 Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat, USU, Medan *Koresponden e-mail: [email protected] Abstrak. Air lindi mengandung bahan bahan organic yang membusuk dan bahan – bahan logam berat. Logam berat (Cr, Hg, Pb, Cu,Fe, Mn, Zl, Cl) yang ada di dalam air lindi berasal dari sampah yang telah dibuang ke TPA Keudah Kota Banda Aceh. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang Adsorbsi logam berat dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer di Lindi TPA Kota Banda Aceh Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan serapan beberapa logam berat esensial dan non esensial di lindi. Hasil analisa larutan lindi di TPA Kota Banda Aceh dengan menggunakan Atomic Adsorption Spectrohotometer yang paling tinggi serapan nya pada parameter logam berat Besi (Fe) sebesar 10,9191 ppm, dan diikuti dengan parameter logam berat Nikel (Ni) 0,9820 ppm, Seng (Zn) 0,4188 ppm, Cobalt (Co) 0,1698, Tembaga (Cu) 0,1198 ppm, Timbal (Pb) 0,0602 ppm, Krom (Cr) 0,0502 ppm, Merkuri (Hg), serta Kadmium (Cd) yamg hasilnya tidak terdeteksi (ND). Parameter kandungan logam berat yang melebihi baku mutu standar SNI berdasarkan Peraturan menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Ait Limbah adalah tertinggi besi dan di ikuti oleh Nikel, dan logam berat merkuri. Logam berat Merkuri yang merupakan salah satu logam non eesensial yang tidak dibutuhkan oleh mahkluk hidup harus diwaspadai. Indonesia ke depan masih tetap dihadapkan dengan masalah pencemaran lingkungan sebagai akibat dari pembangunan. Usaha-usaha pemulihan dan rehabilitasi lahan yang tercemar perlu mendapat perhatian bersama, seperti dengan menggunakan metode dilusi, stabilisasi, dan teknik fitoremidiasi, untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Kata Kunci: Air lindi, TPA, logam berat, AAS Abstract. Leachate water contains decomposing organic materials and heavy metal materials. Heavy metals (Cr, Hg, Pb, Cu, Fe, Mn, Zl, Cl) present in leachate water are from waste that has been disposed to TPA Keudah Kota Banda Aceh. Based on the description above, the writer wants to do research on the adsorption of heavy metals by using Atomic Absorption Spectrophotometer in landfill leachate Banda Aceh In Achieving Sustainable Development. The purpose of this study was to obtain the absorption of some essential and non essential essential metals in leachate. The results of the analysis in landfill leachate solution Banda Aceh by using Atomic Adsorption Spectrohotometer its highest uptake in heavy metal parameters Iron (Fe) amounted to 10.9191 ppm, and is followed by the parameters of heavy metals Nickel (Ni) 0.9820 ppm, Zinc ( Zn) 0.4188 ppm, Cobalt (Co) 0.1698, Copper (Cu) 0.1198 ppm, Lead (Pb) 0.0602 ppm, Chrom (Cr) 0.0502 ppm, Mercury (Hg), and Cadmium (Cu) Cd) the results are not detected (ND). Parameters of heavy metal content exceeding standard quality of SNI standards according to Regulation of the Minister of Environment of the Republic of Indonesia Number 5 Year 2014 About Quality Standards Ait Waste is the highest iron and followed by Nickel, and heavy metals mercury. Heavy Metals Mercury, which is one of the non-essential metals that is not required by living beings, should be aware of.

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Serapan Logam Berat Esensial dan Non Esensial pada Air

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

133 134

Serapan Logam Berat Esensial dan Non Esensial pada Air Lindi TPA Kota Banda Aceh

Dalam Mewujudkan Pembangunan BerkelanjutanIrhamni12*, Setiaty Pandia3, Edison Purba4 dan Wirsal Hasan5

1 Mahasiswa Program Doktor Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan USU2 Staf Pengajar Fakultas Teknik, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh

3 Staf Pengajar Fakultas Teknik Kimia, USU, Medan4 Staf Pengajar Fakultas Pertanian, USU, Medan

5Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat, USU, Medan*Koresponden e-mail: [email protected]

Abstrak. Air lindi mengandung bahan bahan organic yang membusuk dan bahan – bahan logam berat. Logam berat (Cr, Hg, Pb, Cu,Fe, Mn, Zl, Cl) yang ada di dalam air lindi berasal dari sampah yang telah dibuang ke TPA Keudah Kota Banda Aceh. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang Adsorbsi logam berat dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer di Lindi TPA Kota Banda Aceh Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan serapan beberapa logam berat esensial dan non esensial di lindi. Hasil analisa larutan lindi di TPA Kota Banda Aceh dengan menggunakan Atomic Adsorption Spectrohotometer yang paling tinggi serapan nya pada parameter logam berat Besi (Fe) sebesar 10,9191 ppm, dan diikuti dengan parameter logam berat Nikel (Ni) 0,9820 ppm, Seng (Zn) 0,4188 ppm, Cobalt (Co) 0,1698, Tembaga (Cu) 0,1198 ppm, Timbal (Pb) 0,0602 ppm, Krom (Cr) 0,0502 ppm, Merkuri (Hg), serta Kadmium (Cd) yamg hasilnya tidak terdeteksi (ND). Parameter kandungan logam berat yang melebihi baku mutu standar SNI berdasarkan Peraturan menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Ait Limbah adalah tertinggi besi dan di ikuti oleh Nikel, dan logam berat merkuri. Logam berat Merkuri yang merupakan salah satu logam non eesensial yang tidak dibutuhkan oleh mahkluk hidup harus diwaspadai. Indonesia ke depan masih tetap dihadapkan dengan masalah pencemaran lingkungan sebagai akibat dari pembangunan. Usaha-usaha pemulihan dan rehabilitasi lahan yang tercemar perlu mendapat perhatian bersama, seperti dengan menggunakan metode dilusi, stabilisasi, dan teknik fitoremidiasi, untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.Kata Kunci: Air lindi, TPA, logam berat, AAS

Abstract. Leachate water contains decomposing organic materials and heavy metal materials. Heavy metals (Cr, Hg, Pb, Cu, Fe, Mn, Zl, Cl) present in leachate water are from waste that has been disposed to TPA Keudah Kota Banda Aceh. Based on the description above, the writer wants to do research on the adsorption of heavy metals by using Atomic Absorption Spectrophotometer in landfill leachate Banda Aceh In Achieving Sustainable Development. The purpose of this study was to obtain the absorption of some essential and non essential essential metals in leachate. The results of the analysis in landfill leachate solution Banda Aceh by using Atomic Adsorption Spectrohotometer its highest uptake in heavy metal parameters Iron (Fe) amounted to 10.9191 ppm, and is followed by the parameters of heavy metals Nickel (Ni) 0.9820 ppm, Zinc ( Zn) 0.4188 ppm, Cobalt (Co) 0.1698, Copper (Cu) 0.1198 ppm, Lead (Pb) 0.0602 ppm, Chrom (Cr) 0.0502 ppm, Mercury (Hg), and Cadmium (Cu) Cd) the results are not detected (ND). Parameters of heavy metal content exceeding standard quality of SNI standards according to Regulation of the Minister of Environment of the Republic of Indonesia Number 5 Year 2014 About Quality Standards Ait Waste is the highest iron and followed by Nickel, and heavy metals mercury. Heavy Metals Mercury, which is one of the non-essential metals that is not required by living beings, should be aware of.

Page 2: Serapan Logam Berat Esensial dan Non Esensial pada Air

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

133 134

Serapan Logam Berat Esensial dan Non Esensial pada Air Lindi TPA Kota Banda Aceh

Dalam Mewujudkan Pembangunan BerkelanjutanIrhamni12*, Setiaty Pandia3, Edison Purba4 dan Wirsal Hasan5

1 Mahasiswa Program Doktor Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan USU2 Staf Pengajar Fakultas Teknik, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh

3 Staf Pengajar Fakultas Teknik Kimia, USU, Medan4 Staf Pengajar Fakultas Pertanian, USU, Medan

5Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat, USU, Medan*Koresponden e-mail: [email protected]

Abstrak. Air lindi mengandung bahan bahan organic yang membusuk dan bahan – bahan logam berat. Logam berat (Cr, Hg, Pb, Cu,Fe, Mn, Zl, Cl) yang ada di dalam air lindi berasal dari sampah yang telah dibuang ke TPA Keudah Kota Banda Aceh. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang Adsorbsi logam berat dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer di Lindi TPA Kota Banda Aceh Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan serapan beberapa logam berat esensial dan non esensial di lindi. Hasil analisa larutan lindi di TPA Kota Banda Aceh dengan menggunakan Atomic Adsorption Spectrohotometer yang paling tinggi serapan nya pada parameter logam berat Besi (Fe) sebesar 10,9191 ppm, dan diikuti dengan parameter logam berat Nikel (Ni) 0,9820 ppm, Seng (Zn) 0,4188 ppm, Cobalt (Co) 0,1698, Tembaga (Cu) 0,1198 ppm, Timbal (Pb) 0,0602 ppm, Krom (Cr) 0,0502 ppm, Merkuri (Hg), serta Kadmium (Cd) yamg hasilnya tidak terdeteksi (ND). Parameter kandungan logam berat yang melebihi baku mutu standar SNI berdasarkan Peraturan menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Ait Limbah adalah tertinggi besi dan di ikuti oleh Nikel, dan logam berat merkuri. Logam berat Merkuri yang merupakan salah satu logam non eesensial yang tidak dibutuhkan oleh mahkluk hidup harus diwaspadai. Indonesia ke depan masih tetap dihadapkan dengan masalah pencemaran lingkungan sebagai akibat dari pembangunan. Usaha-usaha pemulihan dan rehabilitasi lahan yang tercemar perlu mendapat perhatian bersama, seperti dengan menggunakan metode dilusi, stabilisasi, dan teknik fitoremidiasi, untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.Kata Kunci: Air lindi, TPA, logam berat, AAS

Abstract. Leachate water contains decomposing organic materials and heavy metal materials. Heavy metals (Cr, Hg, Pb, Cu, Fe, Mn, Zl, Cl) present in leachate water are from waste that has been disposed to TPA Keudah Kota Banda Aceh. Based on the description above, the writer wants to do research on the adsorption of heavy metals by using Atomic Absorption Spectrophotometer in landfill leachate Banda Aceh In Achieving Sustainable Development. The purpose of this study was to obtain the absorption of some essential and non essential essential metals in leachate. The results of the analysis in landfill leachate solution Banda Aceh by using Atomic Adsorption Spectrohotometer its highest uptake in heavy metal parameters Iron (Fe) amounted to 10.9191 ppm, and is followed by the parameters of heavy metals Nickel (Ni) 0.9820 ppm, Zinc ( Zn) 0.4188 ppm, Cobalt (Co) 0.1698, Copper (Cu) 0.1198 ppm, Lead (Pb) 0.0602 ppm, Chrom (Cr) 0.0502 ppm, Mercury (Hg), and Cadmium (Cu) Cd) the results are not detected (ND). Parameters of heavy metal content exceeding standard quality of SNI standards according to Regulation of the Minister of Environment of the Republic of Indonesia Number 5 Year 2014 About Quality Standards Ait Waste is the highest iron and followed by Nickel, and heavy metals mercury. Heavy Metals Mercury, which is one of the non-essential metals that is not required by living beings, should be aware of.

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

135 136

1. PendahuluanLogam berat dibagi menjadi dua jenis yaitu:

Logam berat esensial adalah logam dalam jumlah tertentu yang sangat dibutuhkan oleh organisme. Akan tetapi, logam tersebut bisa menimbulkan efek racun jika dalam jumlah yang berlebihan. Contohnya yaitu: Zn, Cu, Fe, Co, Mn, dan lainlain.Logam berat tidak esensial adalah logam yang keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya, bahkan bersifat racun. Contohnya yaitu: Hg, Cd, Pb, Cr, dan lain-lain. Logam berat yang mencemari lingkungan, baik dalam udara, air, dan tanah berasal dari proses alami dan kegiatan industri. Proses alami dapat berasal dari bebatuan gunung berapi yang memberikan kontribusi ke lingkungan udara, air, dan tanah. Kegiatan manusia yang bisa menambah pencemaran lingkungan berupa kegiatan industri, pertambangan, pembakaran bahan bakar, serta kegiatan domestik lain yang mampu meningkatkan

Indonesia in the future is still faced with environmental pollution problems as a result of development. Efforts to restore and rehabilitate contaminated land need to get common attention, such as by using dilution methods, stabilization, and phoriemidiation techniques, to achieve sustainable development. Keywords: Water leachate, landfill, heavy metal, AAS

kandungan logam di lingkungan udara, air, dan tanah (Widowati, 2008 dalam Lisa. N, 2013).

Beberapa jenis logam yang dapat terlibat dalam proses bioakumulasi adalah As, Cd, Cr, Cu, Pb, Hg, dan Zn (Palar, 2008). Keberadaan kromium diperairan dapat menyebabkan penurunan kualitas air serta membahayakan lingkungan dan organisme akuatik. Dampak yang ditimbulkan bagi organisme akuatik yaitu terganggunya metabolism tubuh akibat terhalangnya kerja enzim dalam proses fisiologis. Kromium dapat menumpuk dalam tubuh dan bersifat kronis yang akhirnya mengakibatkan kematian organism akuatik.(Upit, R.P.,dkk, 2011). Sayangnya, merkuri yang masuk dalam tubuh manusia tidak mudah keluar dengan sendirinya. Akumulasi ini dalam jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan gangguan dan kerusakan bagi organ-organ tersebut (Suhendrayatna, 2013). Sumber utama timbal adalah berasal dari komponen gugus

Gambar 1. Kolam lindi

Page 3: Serapan Logam Berat Esensial dan Non Esensial pada Air

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

135 136

alkyl timbal yang digunakan sebagai bahan additive bensin, dan juga makanan dan minuman. Komponen ini beracun terhadap seluruh aspek kehidupan. Timbal menunjukkan beracun pada sistem saraf, hematologi, hematotoxid dan mempengaruhi kerja ginjal (Suhendrayatna, 2007).

Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena dapat membahayakan lingkungan. Limbah mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya, dikenal dengan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3). Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan limbah tergantung pada jenis dan karakteristiknya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Jangka waktu relatif singkat tidak memberikan pengaruh yang berarti, tapi dalam jangka waktu yang panjang cukup fatal bagi lingkungan (Irhamni, 2009). UU No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berhubungan dengan Pasal I ayat 2, ayat 20, ayat 21, ayat 22, dan ayat 23 yang berhubungan dengan limbah, B3, limbah B3, dan pengelolaan limbah B3 (Syamsul, 2014).

Teknik paling umum yang digunakan untuk pengambilan logam berat dalam larutan yang

sedang dikembangkan adalah serapan dengan berbagai penyerap. Upaya menyerap polutan logam berat telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu, dengan menggunakan karbon aktif sebagai pengabsorpsi untuk menyerap logam Cd dalam air lindi TPA. Tetapi upaya untuk menyerap logam lain masih jarang dilakukan ( Nonong, 2010). Adanya kontaminasi logam berat di perairan dimungkinkan dapat berasal dari aliran buangan air lindi TPA Gampong Jawa Banda Aceh. Lokasi TPA Gampong Jawa Banda Aceh berada di pinggiran bantaran sungai Krueng Aceh yang bermuara ke laut. Selain itu TPA ini juga berada dekat dengan lokasi tambak-tambak ikan dan udang. Tambak-tambak ikan dan udang ini merupakan sumber mata pencarian masyarakat sekitar.

2. Metode PenelitianBahan yang digunakan adalah media limbah

cair atau lindi di TPA Kota Banda Aceh tepatnya di Gampong Jawa Keudah. Logam berat yang digunakan adalah semua logam berat (Hg, Cu, Zn, Cd, Fe, Co, Ni, Cr, Pb). Parameter yang diuji adalah kadar logam atau konsentrasi logam. Peralatan yang digunakan terdiri dari AAS, botol sampel dari bahan

Gambar 2. Pengambilan sampel lindi

Page 4: Serapan Logam Berat Esensial dan Non Esensial pada Air

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

135 136

alkyl timbal yang digunakan sebagai bahan additive bensin, dan juga makanan dan minuman. Komponen ini beracun terhadap seluruh aspek kehidupan. Timbal menunjukkan beracun pada sistem saraf, hematologi, hematotoxid dan mempengaruhi kerja ginjal (Suhendrayatna, 2007).

Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena dapat membahayakan lingkungan. Limbah mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya, dikenal dengan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3). Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan limbah tergantung pada jenis dan karakteristiknya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Jangka waktu relatif singkat tidak memberikan pengaruh yang berarti, tapi dalam jangka waktu yang panjang cukup fatal bagi lingkungan (Irhamni, 2009). UU No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berhubungan dengan Pasal I ayat 2, ayat 20, ayat 21, ayat 22, dan ayat 23 yang berhubungan dengan limbah, B3, limbah B3, dan pengelolaan limbah B3 (Syamsul, 2014).

Teknik paling umum yang digunakan untuk pengambilan logam berat dalam larutan yang

sedang dikembangkan adalah serapan dengan berbagai penyerap. Upaya menyerap polutan logam berat telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu, dengan menggunakan karbon aktif sebagai pengabsorpsi untuk menyerap logam Cd dalam air lindi TPA. Tetapi upaya untuk menyerap logam lain masih jarang dilakukan ( Nonong, 2010). Adanya kontaminasi logam berat di perairan dimungkinkan dapat berasal dari aliran buangan air lindi TPA Gampong Jawa Banda Aceh. Lokasi TPA Gampong Jawa Banda Aceh berada di pinggiran bantaran sungai Krueng Aceh yang bermuara ke laut. Selain itu TPA ini juga berada dekat dengan lokasi tambak-tambak ikan dan udang. Tambak-tambak ikan dan udang ini merupakan sumber mata pencarian masyarakat sekitar.

2. Metode PenelitianBahan yang digunakan adalah media limbah

cair atau lindi di TPA Kota Banda Aceh tepatnya di Gampong Jawa Keudah. Logam berat yang digunakan adalah semua logam berat (Hg, Cu, Zn, Cd, Fe, Co, Ni, Cr, Pb). Parameter yang diuji adalah kadar logam atau konsentrasi logam. Peralatan yang digunakan terdiri dari AAS, botol sampel dari bahan

Gambar 2. Pengambilan sampel lindi

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

137 138

plastic ukuran 100 ml gelas ukur 2 L, tangki (tong) air dari bahan plastic dengan volume 5 L, kertas label, alat tulis. Untuk sampel lindi baik influent maupun effluent dilakukan analisa secara langsung tanpa proses destruksi dengan menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) Shimazu AA 6300 pada panjang gelombang 357,80 nm. Cairan dianalisa untuk menentukan kandungan logam berat yang terdapat pada sampel dengan prosedur standar (Eaton dan Epps, 1995, dalam Irhamni, 2009). Untuk setiap logam yang dianalisa ditetapkan gas yang digunakan, tekanan udara, hallow katoda dan lampu current yang spesifik.

3. Hasil Dan PembahasanPemeriksaan Serapan ion logam di Lindi dengan Menggunakan Metode AAS

Untuk sampel lindi baik influent maupun effluent dilakukan analisa secara langsung tanpa proses destruksi dengan menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) Shimazu AA 6300 pada panjang gelombang 357,80 nm. Cairan dianalisa untuk menentukan kandungan logam berat yang terdapat pada sampel dengan prosedur standar. Untuk setiap logam yang dianalisa ditetapkan gas yang digunakan, tekanan udara, hallow katoda dan lampu current yang spesifik. Tabel 1. Merupakan hasil analisa limbah cair lindi TPA dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer.

Hasil analisa menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat Besi (Fe) sebesar 10,9191 ppm yang tertinggi. Hal ini juga disebabkan masih tinggi kandungan Fe di kolam lindi TPA. Tingginya kadar Fe ditandai dengan warna lindi hitam coklat

kepekatan. Dilihat dari baku mutu air limbah berdasarkan peraturan menteri lingkungan hidup nomor 5 tahun 2014 untuk besi (Fe) sebesar 5 mg/l. Dapat diartikan bahwa pencemaran logam berat Fe sudah diatas ambang baku mutu. Hasil analisa kandungan logam berat Nikel, Seng paling banyak setelah Besi. Tabel 1. Menunjukkan Hasil Analisa Limbah Cair di Kolam Lindi TPA

Serapan Logam Berat Esensial dan Non EsensialLogam Berat Esensial, logam dalam jumlah

tertentu yang sangat dibutuhkan oleh organism, akan tetapi logam tersebut bisa menimbulkan efek racun jika dalam jumlah yang berlebihan. Seperti konsentrasi logam berat Zn, Cu, Fe, Co, Mn yang terdapat pada Tabel 1 yang merupakan logam berat esensial. Tetap harus kita waspadai karena kalu diakumulasi tetap dapat membahayakan. Logam berat tidak esensial, logam yang keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya, bahkan bersifat racun seperti Hg, Cd, Pb, Cr. Dari hasil analisa dengan menggunakan AAS konsentrasi logam berat merkuri (Hg) sebesar analisa serapan 0,00463 ppm; Timbal (Pb) analisa serapan sebesar 0,0602 ppm; konsentrasi kromium (Cr) analisa serapan sebesar 0,0502 ppm. Dilihat dari Standar SNI hanya Merkuri yang berada diatas ambang baku mutu, sedangkan Cr dan Pb masih dibawah ambang batas SNI. Tetapi kita tetap harus waspada dan berhati hati karena logam berat apalagi yang non esensial karena sifat racunnya.

Perlunya penanganan pencemaran logam berat selain menggunakan metode pembilasan dan pencucian serta metode dilusi dan stabilisasi.

Tabel 1. Hasil Analisa Limbah Cair di Kolam Lindi TPA

Merkuri (Hg) 0,00463Tembaga (Cu) 0,1198Besi (Fe) 10,9191Kadmium (Cd) NDSeng (Zn) 0,4188 Kobalt (Co) 0,1698Nikel (Ni) 0,9820Kromium (Cr) 0,0502Timbal (Pb) 0,0602

Parameter Hasil Analisa (ppm)

MetodeAnalisa

AAS

Page 5: Serapan Logam Berat Esensial dan Non Esensial pada Air

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

137 138

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tanaman yang potensial yang dapat digunakan sebagai tanaman yang mempunyai kemampuan untuk mendegradasi dan mengakumulasi logam berat (hiperaccumulator). Teknik fitoremediasi merupakan teknikyang paling sederhana dan secara ekonomis paling murah bila dibandingkan dengan teknik remediasi lainnya untuk pemulihan lahan tercemar oleh logam berat.

Mengingat Indonesia ke depan masih tetap dihadapkan dengan masalah pencemaran lingkungan sebagai akibat dari pembangunan dan pembuangan industri maka usaha-usaha pemulihan dan rehabilitasi lahan yang tercemar perlu mendapat perhatian kita bersama. Saat ini walaupun teknologi fitoremidiasi belum banyak diterapkan dalam pemulihan pencemaran tanah dan air, kedepan diharapkan akan menjadi teknologi pembersih lingkungan yang potensial dengan ditunjang oleh keanekaragaman hayati tanaman di Indonesia yang dapat digunakan sebagai tanaman hiperakumulator, sehingga program pembangunan yang berkelanjutan (sustainable develeopment) dapat tercapai.

4. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan

maka dapat ditarik kesimpulan; analisa limbah lindi TPA kota Banda Aceh dengan menggunakan metode AAS terhadap parameter logam berat, hasil yang didapat hanya ada beberapa konsentrasi logam berat diatas baku mutu seperti logam berat Besi (Fe) sebesar 10,9191 ppm. Logam berat Zn, Cu, Fe, Co, Mn adalah logam berat tergolong logam berat esensial karena logam dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organism, tetapi bisa menimbulkan efek racun jika dalam jumlah yang berlebihan. Logam berat Hg, Cd, Pb, Cr itu termasuk logam berat non esensial karena bersifat racun dan keberadaannya dalam tubuh belum diketahui manfaatnya. Mengingat Indonesia kedepan masih tetap dihadapkan dengan masalah pencemaran lingkungan sebagai akibat dari pembangunan dan pembuangan industri maka usaha-usaha pemulihan dan rehabilitasi lahan yang tercemar perlu mendapat perhatian kita bersama, untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.seperti metode dilusi, stabilisasi, pembilasan dan teknik fioremediasi.

5. Ucapan TerimakasihPeneliti mengucapkan terimakasih kepada dosen

promotor dan co-promotor, Dinas DK3 Kota

Banda Aceh yang membimbing dan mengarahkan untuk tercapainya hasil terakhir menuju doktor.

6. Daftar PustakaAiyen. 2005. Ilmu Remediasi Untuk Atasi Pencemaran

Tanah di Aceh dan Sumatera, Peneliti Fitoremediasi Dosen pada Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu, http:/www.kompas.com/kompas cetak/05030/04/ilpeng/159282.htm.

Anonymous. 200. Fitoremediasi Upaya Mengolah Air Limbah Dengan media Tanaman, Direktorat Perkotaan Dan Perdesaan Wilayah Barat Ditjen Tata Perkotaan Dan Tata Perdesaan Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah.

Asdak, Chay, 2004, Hidrologi dan Pengelolaan Daerah ALiran Sungai, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Asmadi, Endro S, dan W. Oktiawati. 2009. Pengurangan Crom(Cr) Dalam Limbah Cair Industri Kulit Pada Proses Tannery Menggunakan Senyawa Alkali Ca(OH)2, NaOH dan NaHCO3 (Studi Kasus PT. Trimulyo Kencana MAS Semarang), JAY Vol 5. No. 1 2009.

Asnah, R. 2015. Thesis. Pemanfaatan Tumbuhan Air Dan Material Fisik Terhadap Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Pada Air Sumur. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Barakat, M.A. 2008. Removal of Cu (II) and Ni (II), and Cr (III) Ions from Waste Water Using Complexation-Ultrafiltration Techique, J. Env, Science and Technology I (3): 151-156, ISSN: 1994-7887.

Budhi, P., dan Joko, P. 2014. Fitoremediasi Sebagai Sebuah Teknologi Pemulihan Pencemaran, Khususnya Logam Berat. TRIPOD, IPAL Biotech, Ipal Biofilter,Wwtp Ipal Rs, Ipal Industri.

Darmono. 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup, Penerbit Universitas Indonesia (UI Press).

Dewi, R.K., Melani, W.R.dan Zulfikar, A. 2013. Efektifitas dan Efisiensi Fitoremediasi Orthofosfat pada Deterjen Menggunakan Kiambang ( Pistia stratiotes). Jurnal umrah, pg 1-8

Eaton, AD., dan Epps, A.A., 1995, Standart Methods for the Examintion of Water and Wastewater, 19th Ed, APHA, AWWA, and WEF, Baltimore, MD

Page 6: Serapan Logam Berat Esensial dan Non Esensial pada Air

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

137 138

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tanaman yang potensial yang dapat digunakan sebagai tanaman yang mempunyai kemampuan untuk mendegradasi dan mengakumulasi logam berat (hiperaccumulator). Teknik fitoremediasi merupakan teknikyang paling sederhana dan secara ekonomis paling murah bila dibandingkan dengan teknik remediasi lainnya untuk pemulihan lahan tercemar oleh logam berat.

Mengingat Indonesia ke depan masih tetap dihadapkan dengan masalah pencemaran lingkungan sebagai akibat dari pembangunan dan pembuangan industri maka usaha-usaha pemulihan dan rehabilitasi lahan yang tercemar perlu mendapat perhatian kita bersama. Saat ini walaupun teknologi fitoremidiasi belum banyak diterapkan dalam pemulihan pencemaran tanah dan air, kedepan diharapkan akan menjadi teknologi pembersih lingkungan yang potensial dengan ditunjang oleh keanekaragaman hayati tanaman di Indonesia yang dapat digunakan sebagai tanaman hiperakumulator, sehingga program pembangunan yang berkelanjutan (sustainable develeopment) dapat tercapai.

4. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan

maka dapat ditarik kesimpulan; analisa limbah lindi TPA kota Banda Aceh dengan menggunakan metode AAS terhadap parameter logam berat, hasil yang didapat hanya ada beberapa konsentrasi logam berat diatas baku mutu seperti logam berat Besi (Fe) sebesar 10,9191 ppm. Logam berat Zn, Cu, Fe, Co, Mn adalah logam berat tergolong logam berat esensial karena logam dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organism, tetapi bisa menimbulkan efek racun jika dalam jumlah yang berlebihan. Logam berat Hg, Cd, Pb, Cr itu termasuk logam berat non esensial karena bersifat racun dan keberadaannya dalam tubuh belum diketahui manfaatnya. Mengingat Indonesia kedepan masih tetap dihadapkan dengan masalah pencemaran lingkungan sebagai akibat dari pembangunan dan pembuangan industri maka usaha-usaha pemulihan dan rehabilitasi lahan yang tercemar perlu mendapat perhatian kita bersama, untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.seperti metode dilusi, stabilisasi, pembilasan dan teknik fioremediasi.

5. Ucapan TerimakasihPeneliti mengucapkan terimakasih kepada dosen

promotor dan co-promotor, Dinas DK3 Kota

Banda Aceh yang membimbing dan mengarahkan untuk tercapainya hasil terakhir menuju doktor.

6. Daftar PustakaAiyen. 2005. Ilmu Remediasi Untuk Atasi Pencemaran

Tanah di Aceh dan Sumatera, Peneliti Fitoremediasi Dosen pada Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu, http:/www.kompas.com/kompas cetak/05030/04/ilpeng/159282.htm.

Anonymous. 200. Fitoremediasi Upaya Mengolah Air Limbah Dengan media Tanaman, Direktorat Perkotaan Dan Perdesaan Wilayah Barat Ditjen Tata Perkotaan Dan Tata Perdesaan Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah.

Asdak, Chay, 2004, Hidrologi dan Pengelolaan Daerah ALiran Sungai, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Asmadi, Endro S, dan W. Oktiawati. 2009. Pengurangan Crom(Cr) Dalam Limbah Cair Industri Kulit Pada Proses Tannery Menggunakan Senyawa Alkali Ca(OH)2, NaOH dan NaHCO3 (Studi Kasus PT. Trimulyo Kencana MAS Semarang), JAY Vol 5. No. 1 2009.

Asnah, R. 2015. Thesis. Pemanfaatan Tumbuhan Air Dan Material Fisik Terhadap Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Pada Air Sumur. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Barakat, M.A. 2008. Removal of Cu (II) and Ni (II), and Cr (III) Ions from Waste Water Using Complexation-Ultrafiltration Techique, J. Env, Science and Technology I (3): 151-156, ISSN: 1994-7887.

Budhi, P., dan Joko, P. 2014. Fitoremediasi Sebagai Sebuah Teknologi Pemulihan Pencemaran, Khususnya Logam Berat. TRIPOD, IPAL Biotech, Ipal Biofilter,Wwtp Ipal Rs, Ipal Industri.

Darmono. 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup, Penerbit Universitas Indonesia (UI Press).

Dewi, R.K., Melani, W.R.dan Zulfikar, A. 2013. Efektifitas dan Efisiensi Fitoremediasi Orthofosfat pada Deterjen Menggunakan Kiambang ( Pistia stratiotes). Jurnal umrah, pg 1-8

Eaton, AD., dan Epps, A.A., 1995, Standart Methods for the Examintion of Water and Wastewater, 19th Ed, APHA, AWWA, and WEF, Baltimore, MD

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

139 140

Fadhli S, Marwan A.B, Nur M, 2012, The Subsurface Resistivity Studies In Gampong Jawa Waste Disposal Banda Aceh, Jurnal Natural, Vol 12, No 1, 2012. 17-20

Faeiza, B., Kasmawati, M., Zuraimi, O., Darus, F., 2007, The Used Of Aquatic Wetland Plant Phylidrum lanuginosum To Remove Lead From Aqueous Solution, Faculty of Applied Science, University technology MARA Shah Alam, Selangor, Malaysia.

Hadiyanto dan Marcelinnus C. 2012. Aplikasi Fitoremediasi Limbah Jamu dan Pemanfaatannya Untuk Produksi Protein, Jurnal Ilmu Lingkungan UNDIP Volume 10 Issue 1:32-37 (2012)

Hairiah, K. dan Rahayu, A. 2007. Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai Macam Penggunaan Lahan. World Agroforestry Center. Bogor.

Handayan, I.F., Setyowati, E. dan Santoso, A.M. 2013. Efisiensi Fitoremediasi pada Air Terkontaminasi Cu menggunakan Salvinia molesta mitchal. Di dalam: Prosiding Seminar Biologi. Kediri. (Vol. 10, No. 1)

Halija. B, Anwar. D, Agus. B. 2012. Studi Kandungan Loga Berat Kromium VI Pada Air dan Sedimen Di Sungai pangkajene Kabupaten Pangkep

Hartati. H, Muhammad. Z, Eldina F. 2015. Analisis Manajemen Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Gampong Jawa Kota Banda Aceh Sebagai Stasiun Pemilihan, Jurnal Teknik sipil, ISSN:2302-0253, Vol 4, No 1, 18-20

Hartuti. P. 2014. Pengelolaan Di Kawasan Kendeng Utara, Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 12 (1):53-65, ISSN:1829-8907

Himmah, Aminudi, dan Milala. 2009. Potensi Limbah Air Lindi oleh Pseudomona: fluoresens sebagai prebiotik Tanaman. Institut Pertanian Bogor

https://id.scribd.com/doc/259330242/Jenis-Tanaman-Hiperakumulator. 2015

Irhamni. 2009. Thesis, Aplikasi Phytoremediasi dalam Penyisihan Ion Logam Kromium (Cr) Dengan Menggunakan Tumbuhan Air (Typha Latifolia), Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Irianto, A. 2004. Statistik, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Prenada Media, Rawamangun,

Kasan. 2011. Analisa Resiko Lingkungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah (Studi Kasus:TPA Piyungan Bantul), Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, ISSN:2085-1227 Vol3, No 1, 019-030

LABBA. 2015. Hasil Uji Limbah Cair di Kolam Lindi TA Kampong Jawa Kota Banda Aceh. BARISTAND

Larasati. 2015. The Effectiveness of Heavy Metals Adsorptions on Leachate by Activated Carbon, Zeolite, and Silica Gel in TPA Tlekung, Batu, Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, hal 44-48

Lisa. N. 2013. Skripsi Profil Penyebaran Logam Berat Di Sekitar TPA Pakusari Jember

Maramis, Kristijanto., dan Notosoedarmo. 2006. Sebaran Logam Berat da Hubungannya dengan Faktor Fisika-kimiawi di sungai Kreo, Dekat Buangan Air Lindi TPA Jatibarang, Kota Semarang. Jurnal Akta Kimindo, I (2):93-97

Mario, H.K., dan ratih, S. 2015. Pemisahan Kromium dan Nikel dari Limbah Cair Elektroplating dengan Proses Ultra filtrasi.

Misbachul, M. 2010. Kajian Fitoremediasi Sebagai Alternatif Pemulihan Tanah Tercemar Logam Berat. Jurnal Riset: Teknologi Pencegahan dan Pencemaran Industri. Vol.1 No.2, November 2010.

Mohammad, I., Zhen-Li, Peter, J and Xiao-e. 2008. Phytoremediation of heavy metalpolluted soils and water. J. Zhejiang Univ Sci B, March: 9(3): 210-220.

Muhajir, M.S. 2013. Penurunan Limbah Cair BOD dan COD pada Industri Tahu menggunakan tanaman cattail (Typha angustifolia) dengan sistem Contructed Wetland. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang

Muliadi, Deasy. L, Yanny, dan sabir. S. 2013. Fitoremediasi: Akumulasi dan Distribusi Logam Berat Nikel, Cadmium dan Chromium Dalam Tanaman Ipomoea reptana. Prosiding seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia HKI Sumatera Barat, 7 Desember 2013

Nandi. 2005. Kebijakan Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah dalam Konteks Tata-Ruang. Jurnal “GEA” Volume 5, No. 9

Neneng. 2015. Analisa Kadar Logam Berat Kromium (VI) Hubunga Dengan pH,Suhu, DO, Salinitas dan Kecepatan Arus Sebagai Upaya Pengendalian Pencemaran DiPerairan Belawan. Thesis, Universitas Sumatera Utara, Medan

Nonong. 2010. Pemanfaatan Limbah Tahu Sebagai Bahan Penyerap Logam Krom, Kadmium dan Besi Dalam Air Lindi TPA, Jurnal Pembelajaran Sains Vol 6, No 2, 257-269

Page 7: Serapan Logam Berat Esensial dan Non Esensial pada Air

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

139 140

Nurma. J.S, Tutik. N, Kristanti. I.P. 2016. Profil Protein Tanaman Kiambag (Salvinia Molesta) Yang Dikulturkan Pada Media Modifikasi Air Lumpur Sidoarjo. ITS Surabaya.

Palar. 2004. Pencemaran dan Toksiologi Logam Berat, Rineka Cipta, Jakarta.

Paz-Alberto, A.M. and Sigua, G.C. 2013. Phytoremediation: a green technology to remove environmental pollutants. American Journal of Climate Change, vol. 2, pp. 71-86

Rahmaningsih, H.D. 2006. Kajian Penggunaan Enceng Gondok (Eichornia crassipes) pada Penurunan Senyawa Nitrogen Effluent Pengolahan Limbah Cair PT. CAPSUGEL INDONESIA. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor

Sendi, B. 2014. Phytoremediation Waste Mercury Using Plant And System Reactor, Jurnal Ilmiah Sain Vol. 14 No.1.

Subhashini, V, dan V.S, Sswamy. 2014. Pythoremediation of Cadmium and ChromiumContaminated Soils By Cyperus Rotundus. L, J. AURSTEM (97-101), ISSN (Online):2328-3580.

Sudarmaji, J. Mukono, Corie. 2006.Toksikologi logam berat B3 dan dampaknya terhadap

kesehatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan,Vol. 2, No. 2 , Januari 134 2006:129 -142

Suhendrayatna. 2001. Heavy metal bioremoval by microorganisms: a literature study. http://www.istecs.org/Publication/Japan/010211

Suhendrayatna. 2007. Teknologi Pengolahan Limbah, Bahan Beracun Berbahaya (B3), Perpustakaan Nasional, Syiah Kuala, Banda Aceh.

Suhendrayatna. 2013. Merkuri: Bahaya, Sumber Pencemar, Dan Pengelolaannya di Lingkungan. Kampanye dan sosialisasi Dampak Merkuri Terhadap Lingkungan. Meulaboh, 9 Desember 2013

Syamsul Arifin. 2014. Aspek Hukum Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup,Cetakan Pertama, Penerbit Medan Area University Press.

TPA Kota Banda Aceh. 2012. TPA Gampong Jawa Banda Aceh, Banda Aceh.

Toto, H.S, Shinta, E, Ivnaini, A. 2015. Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Tanaman Typha Latifolia dan Enceng Gondok Dengan Metode Fitoremediasi, JOMFTEKNIK Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.

Ulfah J. Siregar dan Chairil A. Siregar. 2010. Fitoremediasi: Prinsip dan Prakteknya Dalam Restorasi Lahan Paska Tambang di Indonesia, Southeast Asian Regional Center for Tropical Biology, Bogor, Indonesia.

Upit R.P, Asrul S.S, dan Nuning V.H. 2011. Kemampuan Tumbuhan Air Sebagai Agen Fitoremediator Logam Berat Kromium (Cr) yang Terdapat pada Limbah Cair Industri Batik, Berkala Perikanan Terubuk, ISSN 0126-4265 Vol. 39, No. 1 Februari 2011

Violeth, B.R. 2013. Fitoremediasi Limbah Mengandung Timbal (Pb) dan Nikel (Ni) Menggunakan Tanaman Kiambang (Salvinia molesta). Teknik Lingkungan, 2(1): 1-10

Warsinah, Suheryanto, Yuanita W. 2015. Kajian Cemaran Logam Berat Timbal (Pb) pada Kompartemen di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang, Jurnal Penelitian Sains, Vol 17, No 2, 79-81

Wendy, Ann P, Ivan R, John L, Angus S. 2005. Phytoremediation and Hyperaccumulator Plants, Center for Phytoremediation, Purdue Univeristy, West Lafayette, USA.

Widowati, Sastiono, dan R. Jusuf. 2008. Efek Toksik Logam. Yogyakarta: Andi

Ye, Z. H., Baker, Wong and Willis. 199., Copper and Nickel Uptake, Accumulation and tolerance in Typha Latifolia with and Without IronPlaque on the Root Surface. Department of Biology, Hongkong Baptist University, Kowloon Tong, Hongkong.

Ye, Z. H., Baker, Wong and Willis. 1997. Zinc Lead and Cadmium Tolerance,Uptake and

Accumulation by Typha Latifolia, Department of Biology,Hongkong Baptist University, Kowloon Tong, Hongkong.