bab i pendahuluan - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. dampak dari...

24
1 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab satu, penulis akan menjelaskan mengenai pendahuluan yang terdiri dari Alasan Pemilihan Judul, Tujuan Penelitian, Latar Belakang Masalah, Pokok Permasalahan, Kerangka dasar Teori, Hipotesa, Jangkauan Penelitian, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan, Kerangka Penulisan, dan daftar Pustaka. A. Alasan Pemilihan Judul Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknolgi informasi berjalan sangat cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan teknologi informasi telah menyebar ke Negara.Teknologi informasi sebagai salah satu senjata yang mendukung kekuatan dan persatuan organisasi. Hal ini sejalan dengan kekhasan Negara yang selalu menuntut kecepatan dan ketepatan informasi sebelum mengambil sebuah keputusan (perumusan strategi). Ini berarti teknologi informasi akan sangat berpengaruh terhadap perubahan strategi politik dan kebijakan suatu Negara Bangsa. Dewasa ini hampir seluruh sistem informasi dan teknologi yang digunakan untuk kepentingan Negara Bangsa seperti komando, kendali, intelijen, pengintaian, pengamatan, dan bahan pembuatan roh kebijakan politik telah memanfaatkan kedua teknologi tersebut. Tentunya untuk menjaga faktor keamanan dan stabilitas politik domestiknya. Mengingat lompatan kemajuan teknologi informasi demikian pesatnya, maka perkembangan kedua teknologi

Upload: others

Post on 06-Dec-2019

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada Bab satu, penulis akan menjelaskan mengenai pendahuluan yang

terdiri dari Alasan Pemilihan Judul, Tujuan Penelitian, Latar Belakang Masalah,

Pokok Permasalahan, Kerangka dasar Teori, Hipotesa, Jangkauan Penelitian,

Metode Penelitian, Sistematika Penulisan, Kerangka Penulisan, dan daftar

Pustaka.

A. Alasan Pemilihan Judul

Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknolgi informasi berjalan sangat

cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif

maupun yang negative. Penggunaan teknologi informasi telah menyebar ke

Negara.Teknologi informasi sebagai salah satu senjata yang mendukung kekuatan

dan persatuan organisasi. Hal ini sejalan dengan kekhasan Negara yang selalu

menuntut kecepatan dan ketepatan informasi sebelum mengambil sebuah

keputusan (perumusan strategi). Ini berarti teknologi informasi akan sangat

berpengaruh terhadap perubahan strategi politik dan kebijakan suatu Negara

Bangsa.

Dewasa ini hampir seluruh sistem informasi dan teknologi yang digunakan

untuk kepentingan Negara Bangsa seperti komando, kendali, intelijen,

pengintaian, pengamatan, dan bahan pembuatan roh kebijakan politik telah

memanfaatkan kedua teknologi tersebut. Tentunya untuk menjaga faktor

keamanan dan stabilitas politik domestiknya. Mengingat lompatan kemajuan

teknologi informasi demikian pesatnya, maka perkembangan kedua teknologi

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

2

perlu disimak secara seksama sebagai bahan antisipasi dalam menghadapi perang

informasi pada abad ini. Banyak negara telah mengembangkan teknologi

informasi untuk perkembangannya. Dan salah satu negara yang mengalami

perkembangan teknologi informasinya guna kepentingan politik internasionalnya

adalah Republik Rakyat Tiongkok

Melihat perkembangan arus informasi dewasa ini begitu cepat dan

mudahnya kita dapat. Kita sangat dimanjakan oleh kemudahan tersebut. Semua

orang bebas mendapatkan informasi yang mereka inginkan.

Adanya kemajuan teknologi yang berupa internet, kita dapat mengakses

berbagai macam hal yang sedang terjadi saat ini, tanpa harus mendatangi tempat

kejadian. Hal ini sangat menghemat waktu dan biaya. Apa pun yang sedang

terjadi saat ini diluar kita, akan sangat cepat tersebar melalui internet. Selain itu,

saat ini internet tidak hanya menyediakan fasilitas informasi atau berita saja, ada

fasilitas dimana kita bisa terhubung oleh banyak orang dari berbagai penjuru

dunia. Fasilitas tersebut adalah sosial media. Seperti Facebook, twitter dan

sebagainya.

Selain internet, media massa memiliki peran penting dalam penyebaran

informasi yang sedang terjadi. Ketika masyarakat tidak dapat mengakses internet

karena keterbatasan tertentu, media massa merupakan alat komunikasi yang baik.

Namun, perkembangan ini tidak berlaku untuk negara Tiongkok, karena

masyarakat Tiongkok tidak memiliki kebebasan untuk mengakses internet seperti

negara lain. Setiap konten internet yang masuk ke Negara Tiongkok, harus

melalui tahap filterisasi. Akibatnya banyak konten yang diblokir. Dengan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

3

tindakan Tiongkok seperti itu, Tiongkok mendapat julukan “The Great

Firewall”.

Oleh karena melihat hal-hal tersebut diatas yang membuat penulis ingin

mencari tahu dan tertarik untuk mengkaji lebih jauh lagi tentang permasalahan apa

kepentingan Tiongkok membentuk The Great Firewall. Dengan hal tersebut,

maka penulis mengambil judul “Kepentingan Tiongkok membentuk The Great

Firewall pada tahun 1994-2009”.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dan kegunaan akademis yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi

ini adalah melakukan identifikasi dan mengetahui bagaimana kepentingan

Tiongkok membentuk The Great Firewall pada tahun 1994-2009 serta dampak

yang ditimbulkan dari kepentingan tersebut.

Dan pada umumnya tujuan penelitian ini adalah sebagai syarat unuk

memperoleh gelar S1 pada jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu

Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

C. Latar Belakang

Pada tahun 1993 bulan Mei Jiang Zemin di lantik menjadi presiden

Tiongkok menggantikan Yang Shangkun. Jabatan presiden yang diemban Jiang

Zemin pada saat itu dioptimalkan betul untuk mengamankan dan menjaga

keberlangsungan pemerintahannya dan sistem pemerintahan sosialis komunis

yang dianut Republik Rakyat Tiongkok dari dulu sampai sekarang. Pada tahun

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

4

1993 Jiang Zemin mulai melakukan integrasi data base intenet network militernya

dan pada tahun 1994 pengetatan akses layanan informasi negatif yang terkait

pemerintah Tiongkok dalam bentuk pembuatan Firewall internet, yang bisa

memonitoring dan memfilter akses internet masyarakatnya yang bisa membuat

masyarakatnya kritis terhadap sikap politik atau kebijakan pemerintah yang

berkuasa sesuai sembilan kebijakan dasar Den Xiaoping poin yang keenam“

Acceptance of Foreign Corporations and technology”.1

Di Cina, internet dimulai dengan pengiriman e-mail oleh Profesor Qian

Tianbai pada tanggal 20 September 1987. Sejak saat itu, internet di Cina

berkembang pesat. Didaftarkannya nama domain CN (.cn) kepada DDN-NIC oleh

Profesor Qian Tianbai Oktober 1990.2 Adanya internet membuat Cina menjadi

semakin kuat dalam bidang teknologi informasi. Tetapi karena dengan sistem

negaranya yang menganut paham sosialis, Cina mengekang keberadaan internet.

Ini terjadi karena internet merupakan gudang informasi yang dapat bebas diakses

oleh siapa saja dan ini dapat menimbulkan keributan di tengah masyarakat serta

dapat mengindoktrinasi masyarakat untuk menjatuhkan Pemerintah Cina.

Pemerintah Cina berusaha untuk memblokir material-material yang subversif, ini

diimplementasikan dalam kebijakan The Golden Shield Projec yang sering

disebut “The Great Firewall” dalam bahasa politik dan internetnya. Yaitu

1PRC Regulations for the Safety Protection of Computer Information Systems (Zhonghua renmin gongheguo

jisuanji xitong anquan baohu tiaoli,),Fazhi Ribao (Legal Daily), February 24, 1994, issued by State CouncilOrder2 http://www.edu.cn/introduction_1378/20060323/t20060323_4285.shtml , diakses 28 Oktober 2011

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

5

sebuah teknologi yang memblokir situs-situs yang memuat susunan topik-topik

yang sensitif misalnya, demokrasi, Dalai Lama, atau Falun Gong.3

Karena dengan adanya Internet komersil yang penggunanya bisa dari semua

kalangan yang masuk ke Negara China masyakarat bisa mengakses data yang

memojokkan pemerintah China tanpa batasan dan bisa merepotkan pemerintah

China, dan ini bisa menjadi ancaman bagi pemerintah negara tersebut. Sedang

kalau control internet dilakukan dengan sebatas Firewall dirasa akan kurang

bagus karena Firewall mempunyai kelemahan yang bisa dimanfaatkan para user

internet untuk mengakses berita negatif bagi rakyat china.4

Kelemahannya yaitu,5 Firewall dapat ditembus dari luar dengan

menggunakan koneksi masuk untuk menutup layanan jaringan seperti Windows

Sharing ke arah Internet. Sebelum itu paket-paket yang datang dianalisa oleh

Firewall. Dan data yang seharusnya memproteksi malah dapat disusupi paket-

paket khusus yang memanfaatkan celah dalam Firewall yang menurut data bisa

mencapai 267 celah. Oleh karena Firewall memiliki akses penuh pada semua file

di PC, seluruh system jadi terbuka bagi hacker. Dan Firewall dapat ditembus dari

dalam melalui spyware yang mungkin terdapat pada PC anda tidak dapat

mengirimkan data penting kearah koneksi keluar internet. Sedang aplikasi apapun

yang mengirim data pasti diperiksa. Aplikasi tak dikenal akan diblokir dan baru

dibuka bila diinginkan pengguna. Bagi hacker yang kreatif selalu menggunakan

cara menyalahgunakan aplikasi yang dianggap aman oleh Firewall untuk

3 http://www.time.com/time/world/article/0,8599,1885961,00.html , diakses 28 Oktober 20114http://felix-prayogo.blog.ugm.ac.id/2011/10/30/tantangan-bagi-cina-dalam-pembangunan-di-bidang-sosial-

budaya-perkembangan-internet-dan-bagaimana-cina-menggunakannya, diakses 28 Oktober 2011/5

http://www.sikharchives.com/?p=2604, diakses 28 Oktober 2011

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

6

kepentingannya, browser misalnya. Hal ini sering terjadi karena Firewall kerap

kali tidak mampu membedakan apakah sebuah koneksi atau aplikasi baik atau

jahat karena tergantung setting dari pengguna. Dengan demikian, penyerang

mampu menembus system dan konsep desktop Firewall pun tidak dapat

diandalkan.

Karena kalau hanya dengan pembuatan “ Firewall” dirasa masih lemah

dalam melakukan sensor informasi yang sensitif terhadap pemerintah dan bisa di

tembus para ilmuwan komputer dengan mudah dan bisa memberikan akses

informasi sebebas-bebasnya ke masayarakat china. Hal ini yang dikawatirkan

pemerintah berkuasa saat itu.6

Internet, menurut Federal Networking Council, mengacu pada sistem global

informasi yang,7

(i) secara logis terkait bersamaan oleh sebuah ruang alamat yang unik

secara global berdasarkan Internet Protocol (IP) atau perpanjangan

berikutnya;

(ii) dapat mendukung komunikasi menggunakan rangkaian Transmission

Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) atau perpanjangan

berikutnya dan atau protokol lainnya yang kompatibel dengan IP;

(iii) menyediakan, menggunakan atau membuat mudah untuk diakses,

secara publik maupun privat, servis tingkat tinggi yang berlapis dalam

komunikasi dan infrastruktur terkait.

6http://dailysocial.net/tag/great-firewall-of-china, diakses 28 Oktober 2011

7http://www.internet-guide.co.uk/what-is-the-internet.html, diakses tanggal 27 Oktober 2011

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

7

Internet menjadi alat komunikasi dengan cakupan wilayah yang luas dan

memberikan banyak informasi yang disebar secara luas.8

Pemerintah Cina mengakui bahwa peran yang tidak tergantikan dari

Internet dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mendorong

kemajuan teknologi dan ilmiah dan mempercepat transformasi informasi

pelayanan sosial, dan tempat yang secara aktif dan menekankan pada dukungan

pengembangan internet dan penerapannya.9 Cina mengakui bahwa internet

merupakan salah satu kekuatan baru di dunia yang akan membantu pembangunan

dalam negeri. Cina juga menggunakan internet sebagai salah satu alat birokrat

dalam menjalankan fungsinya di pemerintahan, yaitu melayani masyarakat. Tetapi

Cina, sebagai negara yang semi-otoritarian, membuat undang-undang internet

yang pada intinya menyatakan bahwa ada batasan-batasan tertentu yang bisa

diakses oleh rakyat Cina.

Implikasi dari undang-undang ini adalah hilangnya hak kebebasan

berpendapat netizens (sebutan untuk pengguna internet) Cina, padahal netizens di

Cina pada tahun 2010 berjumlah 420 juta dari populasi sekitar 1 miliar lebih.10

Selain itu banyak netizens yang ditangkap karena menyuarakan pendapatnya, baik

melalui email, jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, maupun blog. Salah

satunya yang terjadi pada Shi Tao, yang mengirimkan naskah pesan internal PKC

kepada situs yang berbasis luar negeri.11 Shi Tao kemudian ditangkap dan divonis

10 tahun penjara.

8 http://www.internet-guide.co.uk/what-is-the-internet.html, diakses tanggal 27 Oktober 20119 http://www.gov.cn/english/2010-06/08/content_1622956_2.htm>, diakses 26 Oktober 201110

http://www.internetworldstats.com/asia/cn.htm, diakses 26 Oktober 201111

http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/4221538.stm, diakses 26 Oktober 2011

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

8

Cina memiliki tantangan, yaitu bagaimana kemudian Cina tetap

mempertahankan internet sebagai sumber informasi dan alat birokrasi, tetapi tetap

memblokir informasi-informasi yang dianggap tidak pantas untuk ditampilkan.

Pemerintah Cina menggunakan internet sebagai alat untuk lebih dekat dengan

rakyatnya. Dengan pengguna internet yang besar dan dengan kemampuan

teknologi yang handal, Pemerintah Cina berharap agar rakyatnya dapat

memberikan andil dalam pembangunan melalui internet ini.

Tetapi Pemerintah Cina mempunyai batasan-batasan tertentu untuk tetap

menggunakan internet. Karena sistem negaranya yang berupa semi-

otoritarianisme menyebabkan isu-isu demokrasi diblokir dan situs-situs yang

menampilkan sisi buruk kepemerintahan juga diblokir. Selain itu, jika muncul

gerakan demokrasi di internet, maka Pemerintah Cina akan menangkap serta

mengadili orang-orang yang terlibat. Hal ini kemudian disinggung negara-negara

Barat dan lembaga internasional non pemerintah sebagai pelanggaran HAM,

tetapi Cina membuat justifikasi bahwa itu adalah bentuk separatisme yang muncul

dan harus diberantas demi keberlangsungan Republik Rakyat Cina.

Beberapa warga China yang ditangkap karena UU Internet adalah:12

1. Qi Yanchen 36 tahun pendiri China Development Union terkait artikelnya

yang berjudul “The Collapse of China” yang ditulis di internet dan ia

dijatuhi hukuman oleh mahkamah tingkat menengah di Changzou dengan

hukuman penjara 4 tahun;

12www. hrw.org/freedomofexpressionandinternetinchina, diakses 11 Oktober 2011

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

9

2. Jiang Shihua 27 tahun seorang guru di sekolah menengah di Nanchong,

Provinsi Sichuan karena memposting artikel “subverting state political

power”. Dan pengadilan menengah Nanchong menjatuhkan hukuman 2

tahun penjara.

3. Lu Xinhua seorang penulis karena tulisannya disebuah media yang terkait

masalah Hak Asasi Manusia dan Demokrasi. Dia ditangkap pada 20 April

2002.

Cina pada akhirnya sadar bahwa harus ada pembatasan yang jelas atas

internet, agar tetap dapat digunakan oleh rakyatnya sebagai sumber informasi.

Tanpa adanya pembatasan yang jelas, akan sangat jelas bahwa internet di Cina

akan menjadi abu-abu dan Pemerintah Cina dapat terus menangkap siapa saja

yang dianggap mencoba untuk menggulingkan PKC.

Rezim pemerintah mengetahui bahwa internet diperlukan untuk

pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan dapat menjadi investasi besar-

besaran dalam infrastruktur kemajuan teknologi. Namun sebagian dari pejabat

pemerintah mengatakan bahwa dengan adanya dukungan internet yang bebas

dapat meruntuhkan rezim pemerintahan. Dengan kapasitas internet untuk

mempromosikan kebebasan berbicara dan perbedaan pendapat politik , Internet

dapat merusak dan akhirnya menghancurkan rezim seperti membuka komunikasi

(fax dan e-mail) secara luas dapat membantu menurunkan kudeta militer yang

dialami oleh pemerintah Soviet pada tahun 1991.13 Para pendukung pandangan

ini berpendapat bahwa tidak mungkin untuk menekan perbedaan pendapat di

13Pahlawan Indra, DAMPAK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN THE GREAT FIREWALL OLEH

PEMERINTAH CHINA TERHADAP AKTIVITAS GOOGLE INC DI CHINA, Jom FISIP Volume 1 No. 2 –Oktober 2014

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

10

internet. Pemerintahan komunis China tidak menginginkan warganya terlalu

bebas memperoleh informasi dari internet dan media lainnya.

Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah

membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan

komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu rumit, kini relatif

sudah digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja alat

teknologi telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan

percepatan yang menakjubkan. Kemajuan teknologi informasi di dunia

internasional memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat

internasional, dalam melakukan akses secara dunia maya begitu mudah

menjelajah dunia dan seisinya hanya dengan perangkat internet yang terhubung ke

seluruh dunia.Pengguna internet di seluruh dunia mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun, ini disebabkan oleh permintaan dan kebutuhan masyarakat di

dunia terhadap pengetahuan yang luas dan tidak terbatas hanya dengan perangkat

dan jaringan internet. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang telah di

capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak

kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Kemajuan teknologi

menjadi jawaban dari kemajuan globalisasi yang kian menyelimuti dunia.

Populasi pengguna internet terbesar di dunia adalah berasal dari China.14

D. Pokok Permasalahan

Dari uraian yang sudah dipaparkan, maka rumusan masalah yang bisa

diambil adalah “Mengapa Tiongkok Membentuk The Great Firewall?”

14Oliver, C & Shinal, J. “Google will censor new China service”. MarketWatch. (January 25, 2006)

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

11

E. Kerangka Pemikiran

Untuk membantu menjelaskan pembentukan The Great Firewall di

Tiongkok, penulis menggunakan Decision Making Theory. Adapun penjelasannya

sebagai berikut :

1. Decision Making Theory

Konsep pembuatan keputusan telah lama digunakan dalam sejarah

diplomasi dan aktivitas lembaga- lembaga pemerintahan. Studi kebijakan politik

luar negeri sangat erat kaitannya dengan teori pengambilan keputusan atau

kebijaksanaan dalam hubungan internasional. Pembuat keputusan dan pendekatan

pengambilan keputusan/ kebijakan yang menekankan pada analisis: bagaimana

keputusan atau kebijakan diambil dan siapakah yang mengambil/membuat

kebijaksanaan itu (Richard C. Snyder, H W. Bruck dan Burton Sapin, 1962).

Tujuan dari teori ini adalah suatu penganalisaan yang menjelaskan aksi- aksi

negara (kebijakan luar negeri) dalam politik internasional (world politics). Skema

sederhananya sebagai berikut : policy maker dan policy making menghasilkan

foreign policy. Pendekatan ini akan melihat adanya keterhubungan antara

lingkungan dan pengambilan atau pembuatan keputusan. Pendekatan ini juga

untuk melihat dua komponen dalam pengambilan atau pembuatan kepututusan

yakni: “the policy makers and the policy process”.

Menurut William D. Coplin, pengambilan suatu kebijakan luar negeri

dipengaruhi oleh 3 faktor determinan, antara lain :

1. Situasi politik domestik, bahwa politik dalam negeri hanyalah

seperangkat determinan yang bekerja dalam politik luar negeri negara-

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

12

negara. Walaupun keterbukaan suatu sistem politik atau tingkat stabilitas

dalam negeri yang dialami oleh sistem itu, bisa membentuk aspek-aspek

politik luar negeri tertentu, faktor-faktor lain juga bisa bekerja di

dalamnya, seperti kepribadian pengambil keputusan atau struktur konteks

internasional.

2. Situasi ekonomi dan militer domestik, yakni suatu negara harus memiliki

kemampuan dan kesediaan untuk menciptakan kemampuan yang

diperlukan untuk menopang politik luar negerinya. Termasuk faktor

geografis yang selalu mendasari pertimbangan pertahanan dan keamanan.

3. Konteks internasional, ada tiga elemen penting dalam membahas dampak

konteks internasional terhadap politik luar negeri suatu negara, yaitu

geografis, ekonomi, dan politis. Lingkungan internasional setiap negara

terdiri atas lokasi yang didudukinya, dalam kaitannya dengan negara-

negara lain dalam sistem itu dan juga hubungan-hubungan ekonomi dan

politik antara itu dengan negara-negara lain.15

Penjelasan lebih rinci, dapat disimak dengan diagram teori pembuatan

kebijakan politik luar negeri, sebagai berikut:

15 Coplin, W.D. (1992) Pengantar Politik Internasional. Suatu Telaah Teoritis. Vol 2. (Sinar Baru, Bandung),pp. 172.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

13

Gambar 1.1Diagram Teori Pembuat Kebijakan Politik Luar Negeri Menurut Mohtar

Mas’oed

Sumber : Mas’oed, Mohtar. (1990) Ilmu Hubungan Internasional. Disiplin dan

Metodologi. (Jakarta, LP3ES).

Diagram diatas menunjukkan bahwa suatu keputusan luar negeri

dipengaruhi oleh kondisi dalam negeri (politik, ekonomi, militer) dan konteks

internasional. Konteks internasional diartikan sebagai produk berbagai keputusan

dan tindakan politik luar negeri pada masa lampau, sekarang, dan yang akan

datang yang dapat diantisipasi.

China merupakan salah satu negara dari sekian banyak negara yang

memfilter layanan informasi masyarakatnya dengan cara melakukan sensor

internet terhadap informasi yang yang bertentangan dengan pemerintah khususnya

terkait Demokrasi dan hak asasi manusia yang masih sering menjadi masalah bagi

China, seperti kasus kekerasan Tiananmen yang memakan puluhan ribu jiwa yang

mengindikasikan kekerasan oleh aparat militer China yang didalamnya terdapat

salah satu mantan presiden China Jiang Zemin. Dan pada saat presiden Jiang

Zemin awal berkuasa yaitu tahun 1994, ia membuat kebijakan sensor internet

dengan cara membuat project ”The Golden Shield“ yang sekarang dikenal The

Domestic Politics

Decision Maker(Making Decision)

Economic/ MilitaryCondition

Foreign PolicyAction

International

Context : A

product of foreign

policy action by all

states, past,

present, and future

possible or

anticipated

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

14

Great Firewall China dalam bahasa umumnya. The Great Firewall sendiri

dibuat berdasar “PRC Regulation for the Safety Protection of Computer” guna

membatasi isu penggunaan internet komersial.16

Dalam pembuatan “ The Great Firewall” China dipengaruhi beberapa hal

yaitu:

Pertama, keadaan dalam negeri (Domestic Politic). Pada tahun 1994

keadaan dalam negeri China cukup stabil dan kondusif karena kontrol pemerintah

berkuasa saat Jiang Zemin sangat ketat. Terbukti secara sembunyi-sembunyi ia

mengawasi kegiatan Falun Gong yang dirasa bisa membahayakan. Karena Jiang

sendiri tidak mau terulang kasus Tiananmen tahun 1989 yang disebakan karena

kebebasan rakyatnya terlalu berlebihan. Saat itu juga internet di China mulai

berkembang seiring kebijakan membuka diri dari dunia luar untuk transfer

teknologi dan penggunaan sesuai poin 6 kebijakan dasar Den Xiaoping. Hal ini

disadari presiden Jiang Ziamin, untuk itu ia berfikir membuat kebijakan yang

yang mampu mengontrol rakyatnya dalam penggunaan internet secara penuh.

Kedua, Desion Maker (pembuat keputusan). Dalam pembuatan The Great

Firewall yang paling dominan adalah pembuat kebijakannya yaitu Executive yang

pemimpin tertingginya adalah presiden kalau dalam sistem pemerintahan China,

kemudian dalam Legisatif adalah Kongres Rakyat Nasional China. Keduanya

mempunyai peran yang bebeda dalam pembuatan politik khususnya pembuatan

The Great Firewall. Executif yang diwakili presiden bisa membuat kebijakan

langsung dengan pertimbangan Kongres Rakyat Nasional jika sudah ada

16www. hrw.org/freedomofexpressionandinternetinchina, diakses 11 Oktober 2011

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

15

legisasinya tapi kalau belum ada undang-undangnya pemerintah harus

mengajukan rancangannya ke Kongres Rakyat Nasional untuk disetujui sebagai

nomenclatur atau landasan hukum kebijakan. Melihat user internet china yang

potensi pasarnya jutaan tentunya presiden tidak mau, ini nantinya menjadi

ancaman pemerintah karena kebebasan informasi yang tak terkontrol dan

mendiskreditken pemerintah atas kasus-kasus yang pernah menimpa negara itu

seperti tragedi Tiananment tahun 1989. Maka pemerintah berkuasa saat itu

mengajukan legislasi “PRC Regulation for the Safety Protection Computer”

Kongres Rakyat Nasional untuk disahkan pada tahun 1994.17

Ketiga, keadaan economi dan militer. Tahun 1994 perekonomian china

Tumbuh diatas 5%. Dan pasar di China juga menjanjikan, ini terlihat dari jumlah

penduduknya yang jumlahnya ratusan juta pada saat itu. Dan secara militer

kekuatan militer di China pada saat itu kuat, baik dalam pertahanan dan keamanan

di dunia nyata dan virtual. Serta menjadi sorotan dunia karena tindakan

represifnya atas demo tiananmen tahun 1989 yang belum diadili para aktor

utamanya. Pekenomian china saat itu berkembang pesat khususnya dalam hal

teknologi, seperti potensi pasar pengguna internet dan providernya.

Pada masa masa presiden Jiang tahun 1993 keatas kekuatan militer China

mulai mendapat perhatian lebih untuk perkembangan kemampuannya guna

menjaga keamanan negara dari segala bentu ancaman termasuk ancaman dunia

cyber yang bisa melakukan pembajakan data kekuatan militer dan strategi

militernya demi menjaga ideologi negara meskipun libelarisasi ekonomi dan

17 www. hrw.org/freedomofexpressionandinternetinchina, diakses 11 Oktober 2011

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

16

informasi ke China. Untuk itulah pemerintah China konsen betul terhadap

perkembangan tentara mereka dalam upgrading skill teknologi dan informasinya,

dalam hal ini kemampuan menguasai perangkat teknologi yang baru ditransfrer

dari barat melalui masuknya investasi internet komersil di China. Dengan alasan

dunia teknologi bisa merusak dan menjaga integrasi perkembangan suatu

bangsa.18

Maka untuk mengontrol para pihak terkait penyedian layanan internet dan

penggunanya supaya tidak memberikan informasi yang membuat citra pemerintah

China jelek di masyarakat, Rezim Jiang berniat melakukan sensor konten internet

yang memojokkan pemerintah dengan pembuatan “The Great Firewall”. Yang

bisa mefilter dan memblok serta mendeteksi pelaku dan pengguna internet jika

mengakses situs yang kontra pemerintah seperti informasi Hak Azazi Manusia

dan Demokrasi.19

Keempat, Bentuk Kebijakan Luar Negeri. Seiring perkembangan informasi

dari luar banyak masuk ke China tanpa terkontrol melalui internet yang bisa

diakses masyakat tanpa batas maka pemerintah China pada yang Jiang Zemin

membuat kebijakan “The Golden Shield Project” yang aplikasinya adalah

pengetatan sistem jaringan, filterisasi jaringan, blocking jaringan dan sensor

konten informasi di website yang secara umum di sebut dengan sebutan “The

Great Firewall China”.

Kelima adalah Produk Kebijakan Luar Negeri. Kebijakan Luar negeri

China pada tahun 1994 adalah terbuka terhadap masuknya investasi asing dalam

18Tubelewicz Czeslaw, Critical Issuesin Contemporary China, hal 38, New York, Roluletdge, 2009.

19 Lynn H. Miller, Agenda Politik Internasional, hal 396, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

17

hal teknologi dan jaringan seperti penyedia layanan internet atau provider seperti

situs msn search, yahoo, google, bing, baidu lainnya. Untuk merespon itu supaya

nanti tidak menjadi bomerang bagi pemerintah China membuat The Great

Firewall dengan landasan undand-undang “PRC Regulation for the Safety

Protection Computer” untuk bisa mengawasi provider interner yang masuk ke

China tanpa pengecualian. Dan China tetap bisa berinteraksi dengan dunia

internasional dengan memperhatikan perkembangan situasi internasional.

Informasi yang ada dalam website yang bisa diakses melalui internet

memiliki peran dan pengaruh yang penting terhadap masyarakat. Informasi yang

ada di internet dapat merubah pola pikir dan pandangan suatu kelompok

masyarakat. Selain itu, pengaruhnya dalam masyarakat pula dapat membangun

pola pikir publik terhadap suatu persoalan tertentu. Sehingga internet dapat

memberikan pengaruh yang berdampak positif ataupun negatif. Kemajuan

teknologi menjadi jawaban dari kemajuan globalisasi yang kian menyelimuti

dunia. Populasi pengguna internet terbesar di dunia adalah berasal dari China

yang mencapai mencapai 538 juta pada tahun 2012. China dengan jumlah

penduduk terbanyak di dunia sangat memungkingkan penggunaan dan kebutuhan

terhadap akses internet semakin besar, jumlahnya meningkat.20

Pandangan serta sikap yang dimiliki rakyat suatu bangsa atau kelompok

terhadap tindakan serta isu domestik dan luar negeri kerap berubah-ubah dalam

menangapi rangsangan (Stimuli) bebas atau terkendali yang berkembang di

lingkungan politik atau sosial. Pandangan masyarakat dalam hal tertentu dapat

20Jom FISIP UNRI, Volume 1 No. 2 – Oktober 2013, hal.4

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

18

memberikan dampak kuat terhadap lingkungan dengan memberikan arah kepada

para pembuat keputusan atau dengan mempengaruhi atau mengendalikan tindakan

mereka. Pada negara berideologi komunis seperti china pola pikir masyarakat

dipertajam, di manipulasi dan dikendalikan oleh elite penguasa melalui media

massa, sensor, penghapusan oposisi, pemilihan umum yang kaku serta propaganda

yang nasionalistik.21

Kepentingan Republik Rakyat Tiongkok membentuk The Great Firewall

sebagai bentuk kebijakan politik negara tersebut merupakan kebijakan yang bisa

ditinjau dari decision making teori.

Tiongkok merupakan Negara bangsa yang mengalami perkembangan

secara cepat dalam banyak bidang khususnya bidang kebijakan politiknya.

Sebagai Negara Bangsa yang besar Tiongkok dalam pembuatan kebijakannya

tentunya tidak dipisahkan dari kerangka berfikir diatas.

Pembentukan The Great Firewall oleh pemerintah Tiongkok yang dimulai

tahun 1994 bila ditinjau dari unsur decision making teori merupakan kebijakan

politik untuk reaksi terhadap situasi politik internasional dan situasi domestik

negara tersebut. Kebijakan tersebut dibuat tentunya mempunyai urgensi bagi

pemerintah Tiongkok untuk menunjukkan strugle for power-nya kepada dunia

internasional guna menggunakan sumber-sumber pengaruh untuk mempengaruhi

proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik sehingga keputusan itu

menguntungkan dirinya, kelompoknya, dan masyarakat umum.

21 Plano. C. J. dan Olton. Roy. (1999) Kamus Hubungan Internasional. (Putra A Bardin cv), pp. 69

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

19

Dengan adanya pembuatan The Great Firewall, rezim Tiongkok tentunya

berharap pola pikir masyarakat atau pola pikir masyarakat bisa diarahkan untuk

mendukung pemerintahan yang sedang berkuasa.

Kebijakan pemerintah Tiongkok mengenai pengetatan akses internet (The

Great Firewall) di aplikasikan dalam bentuk pemblokiran segala bentuk arus

informasi yang beredar di masyarakat sangat dipengaruhi oleh situasi politik yang

mereka bangun. Ideologi Komunis yang mereka terapkan membuat mereka

menjadi tertutup terhadap pengaruh diluar Komunisme. Bagi mereka, kebebasan

informasi adalah hal yang buruk. Karena, ketika orang mengetahui informasi.

Maka orang tersebut akan bereaksi dengan informasi tersebut. Tiongkok sangat

tidak menjunjung tinggi akan kebebasan. Hal ini terjadi di semua era presiden.

Mulai dari Mao Tse Tung, Den Xiaping, Yang Shangkung, Jiang Zemin, Hu

Jintao, dan sampai era sekarang eranya presiden Xi Jinping, dimana semua media

massa di kontrol penuh oleh pemerintah pusat. Segala berita yang akan terbit

harus melalui keputusan pemerintah.22

Salah satu pola pikir publik Tiongkok yang bisa diarahkan sebelum adanya

kebijakan The Great Firewall adalah ketika era Mao Zedong memimpin

Tiongkok, Tiongkok dilanda bencana kelaparan yang hebat akibat dari kegagalan

kebijakan “Lompatan Jauh ke Depan”. 30 juta jiwa rakyat Tiongkok menjadi

korban karena kelaparan. Untuk menahan isu tersebut agar tidak terdengar oleh

seluruh masyarakat Tiongkok, Mao menggunakan media massa untuk

menahannya. Isu tersebut tidak akan pernah ditulis oleh media massa tanpa seizin

22Mas’oed Mochtar & Colin Mac Andrews, Perbandingan Sistem Politik,Yogyakarta, Gajahmada university

press, 2006, hal 173.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

20

Mao. Jika isu tersebut sampai didengar oleh seluruh rakyat Tiongkok, akan terjadi

pergolakan antara rakyat dengan pemerintah. Untuk itulah Mao menutupi segala

bentuk tentang isu tersebut. Selain itu, Mao juga melarang adanya pola pikir antar

mahasiswa, dilarangnya proses diskusi antar mahasiswa maupun antar akademisi.

Tidak diperbolehkannya pandangan dari para mahasiswa dan para akademisi yang

beredar bebas, karena hal ini akan menimbulkan keraguan rakyat terhadap

pemerintah Komunis.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi informasi yang terjadi

membuat pemerintah Tiongkok tidak nyaman. Mereka menganggap, pergerakan

arus yang beredar di masyarakat sudah melanggar peraturan ideologi mereka.

Khususnya informasi yang tersedia melalui internet yang dikonsumsi masyarakat

China yang bisa di cari dan dipata melalui beberapa mesin pencari seperti google,

yahoo, msn search dan lainnya. Salah satu artikel yang bisa ditemukan melalui

mesin pencari google yang bisa diakses masyakat China, dan isinya memojokkan

pemerintah China adalah kasus kekerasan tiananment yang merupakan wujud

pengekangan demokrasi dan pelanggaran oleh Pemerintah China yang berkuasa

tahun 1989 menurut artikel yang penulisnya masyarakat asing di luar China.

Penulisan artikel yang seperti tersebut diataslah yang ditakuti pemerintah China.

Mereka khawatir dengan ketidakstabilan negara akibat berita yang beredar melalui

internet yang masuk ke Tiongkok. Kebijakan Pengetatan akses internet sendiri

mulai di bentuk pada masa presiden Jiang Zemin tahun 1994 saat mulai adanya

internet di Tiongkok. Dan bahkan undang-undang internet pun dibuat guna

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

21

memfilter informasi yang masuk lewat internet yang dirasa memojokkan

pemerintah.23

Dengan adanya pembentukan The Great Firewall dimasa Jiang Zemin pola

pikir masyakat di Tiongkok bisa di awasi dan diarahkan untuk pro pemerintah

dengan memblok memfilter, dan melakukan sensor konten situs atau website yang

memojokkan pemerintah China. Pola pikir publik di Tiongkok adalah hal yang

tabu. Terlebih jika pola pikir tersebut sudah menyangkut tentang pemerintahan

Tiongkok itu sendiri. Pasti akan selalu ada cara untuk menutup segala pola pikir

tersebut. Melihat asumsi awal itu penulis merasa ada dua hal penting yang melatar

belakangi kepentingan pembentukan The Great firewal yaitu Kekhawatiran

terhadap bangsa lain terhadap rakyat Tiongkok dan Kekhawatiran perubahan pola

pikir rakyat Tiongkok terhadap pemerintah Tiongkok. Karena alasan tersebut

menulis tertarik mengkaji kepentingan Tiongkok membentuk The Great

Firewall dengan menggunakan pendekatan ketiga teori diatas.

Pada awal tahun 1994 presiden Jiang Zemin membuat rancangan undan-

undang proteksi keamanan komputer di china yang mencakup masalah internet.

Untuk menanggapi transfer teknologi dan masuknya jaringan internet komersil di

China supaya pemerintah bisa mengawasi informasi yang ada di dalam internet

terkait pola pikir yang memojokkan pemerintah seperti kasus tiananmen tahun

1989. Masyarakat China ketika mengetik 4 juli, sebagian besar konten website

yang muncul adalah situs yang memuat tragedi tiananmen dan memojokkan

pemerintah karena dianggap melanggar Hak Azazi Manusia dan memasung

23 Tubelewicz Czeslaw, Critical Issues in Contemporary China, New York: Routledge, 2006, hal 23.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

22

demokrasi masyarakat china.24 Sejak saat itu pemerintah menerapkan The Great

Firewall karena kalau Cuma Firewall artinya Cuma melakukan blok pada

jaringan saja. Ketika jaringannya saja yang di blok kemungkinan masih bisa

diakses dan dibuka para ahli komputer dan informatika. Mengetahui akan hal itu

pemerintah China melalui presiden memberikan intruksi kepada Fang Binxing.25

Untuk membuat project The Golden Shield yang merupakan Cikal bakal

pembentukan The Great Firewall China tahun 1994. Dengan adanya sistem The

Great Firewall China bisa melakukan penghapusan konten-konten account di

internet yang isinya dinilai melakukan konfontasi masalah demokrasi, hak asasi

manusia dan memojokkan pemerintah tanpa pemberitahuan sebelumnya dan tanpa

ada penjelasan.

Dengan adanya The Great Firewall pemerintah China berhasil mendetek

pengguna, penulis konten yang mediskreditkan pemerintah China terkait masalah

HAM, Demokrasi dan lainnya. Terbukti China berhasil menangkap beberapa

orang yang memposting masalah Falun Gong yaitu Yang Zii berumur 28 tahun

dijatuhi hukuman penjara 2 tahun, Gua Qinhai 36 tahun karena memposting

tulisan kejatuha politik china dijatuhi hukuman 4 tahun penjara, dan masih banyak

lainnya.26

F. Hipotesa

Dari latar belakang dan kerangka berfikir di atas maka dapat di ambil

Hipotesa sebagai berikut :

24www. hrw.org/freedomofexpressionandinternetinchina, diakses 11 Oktober 2011

25 www.inilah.com/read/detail/1548832/pria-kejam-di-balik-sensor-ketat-internet-china26

www. hrw.org/freedomofexpressionandinternetinchina, diakses 11 Oktober 2011

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

23

1. Tiongkok membentuk The Great Firewall karena khawatir doktrin

bangsa lain karena liberalisi yang terjadi di China .

2. Tiongkok membentuk The Great Firewall karena khawatir adanya

perubahan pola pikir masyarakat karena pengaruh arus informasi yang

bebas dari internet yang masuk ke China.

G. Jangkauan Penelitian

Penelitian dengan judul “Kepentingan Tiongkok Membentuk The Great

Firewall Pada Tahun 1994-2009” ? dibatasi pada saat awal munculnya internet

pada tahun 1994 di Tiongkok. Penulis akan sedikit menjelaskan tentang sejarah

yang membentuk Tiongkok sebagai negara yang tertutup dari pengaruh luar.

Selain itu, penelitian ini akan di akhiri hingga tahun 2009, pada saat Tiongkok

membangun browser sendiri yaitu Baidu.com. Baidu sendiri merupakan browser

pengganti Google.

Meskipun di tahun-tahun setelah tahun 2009 masih banyak kejadian

mengenai The Great Firewall Tiongkok. Penulis hanya membatasi jangka

waktu dari tahun 1994 hingga 2009. Hal ini dikarenakan, penulis ingin

memberikan gambaran yang mendasari dari kepentingan tersebut.

H. Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif

kualitatif. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa Library

Research dengan memanfaatkan data-data sekunder yang pengumpulan datanya

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52840.pdf · cepat. Dampak dari globalisasi informasi sangat signifikan, baik yang positif maupun yang negative. Penggunaan

24

dari perpustakaan, buku-buku, jurnal, artikel, media cetak, media elektronik, dan

website yang telah diolah menjadi data untuk diklasifikasikan yang kemudian

disusun, diringkas, dianalisa, dan disimpulkan sesuai permasalahan skripsi yang

diteliti.

I. Sistematika Penulisan

Untuk menjelaskan hasil penelitian skripsi yang penulis susun, maka penulis

menyusun pembahasan yang berupa :

Pada Bab satu, penulis akan menjelaskan mengenai pendahuluan yang

terdiri dari Alasan Pemilihan Judul, Tujuan Penelitian, Latar Belakang Masalah,

Pokok Permasalahan, Kerangka dasar Teori, Hipotesa, Jangkauan Penelitian,

Metode Penelitian, Sistematika Penulisan, Kerangka Penulisan, dan daftar

Pustaka.

Sedangkan pada Bab dua, penulis akan menulis tentang sejarah Tiongkok

internet Firewall Tiongkok, kelemahan firewall, Sejarah pembuatan The Great

Firewall, dan Pelaksanaan Great Firewall Tiongkok.

Pada Bab tiga, penulis akan memberikan gambaran tentang kepentingan

Republik Rakyat Tiongkok dan penjelasan mengenai Alasan Republik Rakyat

Tiongkok Membentuk Kebijakan The Great Firewall .

Pada Bab empat atau pada Bab terakhir, Penulis akan menulis tentang

kesimpulan yang memuat rangkuman dari bab-bab sebelumnya beserta fakta-fakta

dan argumen-argumen yang digunakan dalam seluruh penelitian yang telah

dilakukan.