pendahuluan - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata...

38
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daerah Istimewa Yogyakarta atau biasa disingkat dengan DIY adalah salah satu daerah otonom setingkat propinsi yang ada di Indonesia. Propinsi ini beribukota di Yogyakarta. Dari nama daerah ini yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus statusnya sebagai Daerah Istimewa. Status sebagai Daerah Istimewa berkenaan dengan runtutan sejarah berdirinya propinsi ini, baik sebelum maupun sesudah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Sebutan kota perjuangan untuk kota ini berkenaan dengan peran Yogyakarta dalam konstelasi perjuangan bangsa Indonesia pada jaman kolonial Belanda, jaman penjajahan Jepang, maupun pada jaman perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Yogyakarta pernah menjadi pusat kerajaan, baik Kerajaan Mataram (Islam), Kesultanan Yogyakarta maupun Kadipaten Pakualaman. Sebutan kota kebudayaan untuk kota ini berkaitan erat dengan peninggalan-peninggalan budaya bernilai tinggi semasa kerajaan-kerajaan tersebut yang sampai kini masih tetap lestari. Sebutan ini juga berkaitan dengan banyaknya pusat-pusat seni dan budaya. Sebutan kata Mataram yang banyak digunakan sekarang ini, tidak lain adalah sebuah kebanggaan atas kejayaan Kerajaan Mataram. Sebutan

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

37 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Daerah Istimewa Yogyakarta atau biasa disingkat dengan DIY

adalah salah satu daerah otonom setingkat propinsi yang ada di Indonesia.

Propinsi ini beribukota di Yogyakarta. Dari nama daerah ini yaitu Daerah

Istimewa Yogyakarta sekaligus statusnya sebagai Daerah Istimewa. Status

sebagai Daerah Istimewa berkenaan dengan runtutan sejarah berdirinya

propinsi ini, baik sebelum maupun sesudah Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia.

Sebutan kota perjuangan untuk kota ini berkenaan dengan peran

Yogyakarta dalam konstelasi perjuangan bangsa Indonesia pada jaman kolonial

Belanda, jaman penjajahan Jepang, maupun pada jaman perjuangan

mempertahankan kemerdekaan. Yogyakarta pernah menjadi pusat kerajaan,

baik Kerajaan Mataram (Islam), Kesultanan Yogyakarta maupun Kadipaten

Pakualaman. Sebutan kota kebudayaan untuk kota ini berkaitan erat dengan

peninggalan-peninggalan budaya bernilai tinggi semasa kerajaan-kerajaan

tersebut yang sampai kini masih tetap lestari. Sebutan ini juga berkaitan dengan

banyaknya pusat-pusat seni dan budaya.

Sebutan kata Mataram yang banyak digunakan sekarang ini, tidak

lain adalah sebuah kebanggaan atas kejayaan Kerajaan Mataram. Sebutan

Page 2: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

2

Yogyakarta sebagai kota pariwisata menggambarkan potensi propinsi ini dalam

kacamata kepariwisataan. Yogyakarta adalah daerah tujuan wisata terbesar

kedua setelah Bali. Berbagai jenis obyek wisata dikembangkan di wilayah ini,

seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan,

yang terbaru, wisata malam.

Predikat sebagai kota pelajar berkaitan dengan sejarah dan peran

kota ini dalam dunia pendidikan di Indonesia. Di samping adanya berbagai

pendidikan di setiap jenjang pendidikan tersedia di propinsi ini, di Yogyakarta

terdapat banyak mahasiswa dan pelajar dari seluruh daerah di Indonesia. Tidak

berlebihan bila Yogyakarta disebut sebagai miniatur Indonesia.

(http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/provinsi/detail/34/di-

yogyakarta. diakses pada tanggal 8 November 2014)

Sebagai ibukota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota

Yogyakarta kaya predikat, baik berasal dari sejarah maupun potensi yang ada,

seperti sebagai kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, dan kota

pariwisata. Untuk itu sebagai kota yang memiliki potensi besar akan

kebudayaan dan sejarah pendidikan maupun sejarah perjuangan, salah satunya

ialah Taman Pintar yang berada di jantung kota Yogyakarta yang telah menjadi

icon yang menarik untuk dikunjungi bagi wisatawan pelajar bila datang ke kota

Yogyakarta, selain taman pintar terdapat pula museum, museum itu sendiri

adalah tempat wisata sekaligus juga tempat pembelajaran tentang sejarah baik

itu sejarah pendidikan, peradaban, maupun sejarah perjuangan. Museum adalah

obyek yang patut di kunjungi terutama museum Memorial Jendral Besar H.M

Page 3: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

3

Soeharto, Museum ini adalah museum termuda yang ada di Yogyakarta dan

dikelola oleh Yayasan Wangsa Manggala Yogyakarta, Tepatnya pada tanggal 8

juni 2013 di desa kemusuk. Tujuan didirikannya museum ini adalah untuk

mengenang jasa-jasa Pak Harto dalam memperjuangkan kedaulatan negeri ini.

Museum Jendral Besar H.M Soeharto ini dibangun diatas lahan

seluas 3.620 m2, yang terdiri atas bangunan Joglo (seluas 600 m2), Rumah

Notosudiro-eyang buyut H.M. Soeharto (seluas 475 m2), Rumah Atmosudiro-

eyang H.M. Soeharto (seluas 250 m2) dan Petilasan tempat lahir H.M.

Soeharto (seluas 63 m2) selain itu dengan teknologi modern yang

diruangannya terdapat pembahasan secara digital dan miniatur – miniatur yang

menggambarkan perjuangan Jendral Besar H.M Soeharto dalam melawan

pemberontak gerakan 30 september maupun foto dokumentasi pertemuan

dengan pejabat luar negeri semasa kepemimpinannya (Sumber Data Sekertaris

dan Humas museum H.M Soeharto).

Sejak dibukannya pada bulan Maret tahun 2013, data jumlah

kunjungan wisatawan ke Museum Memorial Jendral Besar H.M Soeharto

menunjukan jumlah yang baik terbukti pada tahun 2013 dari bulan Maret

sampai Desember jumlah pengunjung museum sekitar 167.543 orang,

sedangkan pada tahun 2014 jumlah pengunjung yang telah didata pada bulan

Januari sampai Agustus tercatat 174.286 orang.

Page 4: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

4

Tabel 1.1 Data Pengunjung Museum Memorial Jendral Besar H.M

Soeharto dari bulan Maret sampai Desember Tahun 2013

(Sumber : Sekertaris dan Humas Museum H.M Soeharto)

Page 5: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

5

Tabel 1.2 Data Pengunjung Museum Memorial Jendral Besar H.M Soeharto

dari bulan Januari sampai Agustus Tahun 2014

(Sumber : Sekertaris dan Humas Museum H.M Soeharto)

Kondisi tersebut menggambarkan bahwa minat wisatawan untuk

mengunjungi museum Jendral Besar H.M Soeharto relatif baik dalam dua

tahun berdirinya museum ini, Bentuk promosinya pun sampai saat ini

menggunakan neon box, brosur, booklest, situs website

(www.hmsoeharto.com) dan media sosial facebook dan twitter. Hal ini dapat

dimaklumi karena daya tarik wisata museum Jendral Besar H.M Soeharto

masih tergolong daya tarik wisata yang baru berkembang, di tahun berikutnya

menurut sekertariat dan humas Museum Jendral Besar H.M Soeharto

menargetkan jumlah pengunjung sebanyak-banyaknya kurang lebih dua kali

lipat dari jumlah pengunjung pada 2014, oleh sebab itu diperlukan adanya

aktifitas promosi pengelolaan yang tepat dan terarah agar dapat menarik minat

Page 6: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

6

wisatawan untuk berkunjung di tahun berikutnya. (H.Gatot Subroto.

Wawancara, tgl 15-10-2014).

Telihat bawasanya pada tahun 2013 dan 2014 ada peningkatan

jumlah pengunjung, namun disisi lain museum ini baru berdiri pada

pertengahan tahun 2013, tentunya museum ini butuh lebih banyak lagi

pengunjung, hal ini menjadi acuan yang sangat menarik untuk diteliti,

bagaimana cara pihak museum melakukan aktifitas promosi untuk

meningkatkan jumlah pengunjung Museum Memorial Jendral Besar H.M

Soeharto. Museum Memorial Jendral Besar H.M Soeharto ini mudah diakses

dan dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum yang berada

di desa Kemusuk Bantul dan untuk berkunjung ke Museum Memorial Jendral

Besar H.M Soeharto ini pengunjung di gratiskan tanpa biaya masuk, jika

dibandingkan dengan obyek wisata lain, obyek wisata seperti museum jarang

diminati pengunjung terutama generasi muda, kurangnya kecintaan generasi

muda akan museum sejarah perjuangan khususnya museum Memorial Jendral

Besar H.M Soeharto agar tidak membuat sebagian sejarawan resah, padahal

dengan adanya obyek wisata seperti museum ini dapat menjadi media

informasi pengetahuan sejarah perjuangan yang merubah Indonesia sampai saat

ini.

Menurut peneliti pemilihan obyek penelitian Museum Memorial

Jendral Besar H.M Soeharto karena dilihat dari sejarahnya Pak Harto

merupakan sosok Presiden yang paling lama menjabat di negeri ini dan

berdirinya Museum Memorial Jendral Besar H.M Soeharto diatas tanah

Page 7: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

7

kelahiranya sendiri, tentu saja hal ini dapat memperkenalkan desa kemusuk dan

banyak hal tentang pro dan kontra Presiden Soeharto selama jabatannya hingga

akhir jabatannya hal itu tentu peneliti sangat tertarik dengan adanya museum

tersebut. Museum memiliki potensi tinggi sebagai daya tarik wisata, namun

permasalahannya museum sering hanya ditempatkan dalam posisi yang tak

berbeda dengan art shop atau gallery, indah tetapi kurang informatif. Kalaupun

koleksinya cukup memadai, namun tampilan dan penyajiannya kurang

terkonsep membuatnya tidak mampu membangun ikatan emosional dengan

pengunjung. Namun di era modern saat ini, museum menjadi lebih terbuka

untuk umum sebagai tempat edukasi dan rekreasi bagi wisatawan.

Melihat bahwa promosi adalah salah satu usaha yang paling

signifikan dalam menarik minat pengunjung dan menambah wawasan dalam

sejarah di Indonesia khususnya sejarah yang ada di museum Memorial Jendral

Besar H.M Soeharto, Hal ini menarik untuk diteliti sehingga penulis

mengangkat judul tentang Aktifitas Promosi Yayasan Wangsa Manggala

Yogyakarta dalam upaya meningkatkan minat pengunjung Museum Memorial

Jendral Besar H.M Soeharto Tahun 2013-2014.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dibuat suatu rumusan

masalah, yaitu: Bagaimana Aktifitas Prromosi Museum Memorial Jendral

Besar H.M Soeharto dalam upaya meningkatkan minat pengunjung tahun

2013-2014.

Page 8: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

8

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan aktivitas

promosi untuk meningkatkan pengelolaan Museum Memorial Jendral Besar

H.M Soeharto untuk meningkatkan minat pengunjung.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi yang bermanfaat

dalam perkembangan ilmu komunikasi khsusnya yang berkaitan

dengan strategi promosi Museum Jendral Besar H.M Soeharto

dalam upaya meningkatkan minat pengunjung di Yogyakarta.

2. Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan masukan

bagi pihak Museum Jendral Besar H.M Soeharto dan bagi museum

yang lainnya dalam proses perencanaan dan evaluasi aktivitas

promosi dalam meningkatkan minat pengunjung.

E. Kerangka Teori

1. Promosi dalam bidang Pariwisata

Berdasarkan Undang-Undang Kepariwisataan No. 9 Tahun 1990,

pengertian wisata adalah “kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan

tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk

menikmati obyek dan daya tarik wisata” (Nyoman, 2006:16). Dari pengertian

Page 9: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

9

tersebut mengandung beberapa unsur. Pertama, wisata merupakan kegiatan

perjalanan yang bersifat sementara, dalam arti tidak untuk tinggal menetap

yang dikunjungi tersebut. Kedua, kegiatan sukarela tersebut dilakukan secara

sukarela. Ketiga, tujuan perjalanan adalah untuk menikmati obyek dan daya

tarik wisata dan tidak untuk mencari nafkah atau mencari pekerjaan di tempat

yang dikunjungi tersebut.

Dalam kegiatan kepariwisataan ada yang disebut subjek wisata yaitu

orang orang yang melakukan perjalanan wisata dan objek wisata yang

merupakan tujuan wisatawan. Bermacam-macam pendapat para ahli mengenai

pengertian pariwisata Wahab (dalam Hutauruk 1992:15) diantaranya:

a. Menurut Gamal Suwartono, SH

Kepariwisataan adalah suatu proses kepergian sementara dari

seorang, lebih menuju ketempat lain diluar tempat tinggalnya.

Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan baik

karena kepentingan ekonomi, sosial, budaya, politik, agama,

kesehatan maupun kepentingan lain.

b. E. Guyer Freuler

Pariwisata merupakan fenomena dari jaman sekarang yang

didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa,

penilaian yang sadar dan menumbuhkan cinta terhadap keindahan

alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan

berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari

Page 10: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

10

pada perkembangan perniagaan, industri, perdagangan serta

penyempurnaan dari pada alat-alat pengangkutan

c. A.J. Burkart dan S. Malik

Dalam bukunya yang berjudul “Tourism, Past, Present, and Future”,

berbunyi bahwa pariwisata adalah perpindahan orang untuk

sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar

tempat dimana mereka biasanya hidup dan bekerja, dan kegiatan-

kegiatan mereka selama tinggal di tempat tujuan itu.

Dengan semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan

pentingnya hiburan sebagai tempat untuk berekreasi seiring dengan adanya

kemajuan teknologi informasi. Maka Yayasan Wangsa Manggala Yogyakarta

harus benar – benar mampu memperlihatkan kualitas kinerja dan

kredibilitasnya dalam Membangun Museum Memorial Jendral H.M Soeharto.

Untuk itu Yayasan Wangsa Manggala Yogyakarta harus memiliki strategi

promosi yang tepat sasaran agar strategi promosi dapat berjalan dengan baik

maka diperlukan komunikasi promosi yang efektif. Strategi dalam hal ini

merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran

khusus.

Dalam kegiatan promosi diperlukan strategi-strategi yang tepat agar

kegiatan promosi yang dilakukan sesuai dengan target yang ditentukan, strategi

promosi ini berkaitan dengan masalah perencanaan, pelaksanaan, pengendalian

komunikasi persuasif dengan pelanggan dan adanya evaluasi terhadap strategi

promosi yang telah dilaksanakan (Effendi, 1997:7).

Page 11: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

11

Pengertian strategi promosi menurut David W. Cravens, Pengertian

strategi promosi adalah:

Strategi promosi adalah perencanaan, implementasi, dan pengendaliankomunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaranlainnya. Strategi promosi menggabungkan periklanan, penjualan,perseorangan, promosi penjualan, dan publisitas menjadi suatu programterpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan orang lain yangmempengaruhi keputusan membeli (Cravens, 1998 : 77).

Berdasarkan pengertian strategi promosi diatas maka dapat dipahami

bahwa, promosi digunakan untuk menginformasikan kepada orang mengenai

produk atau jasa dan meyakinkan para konsumen (wisatawan). Manajemen

pemasaran melihat adanya keuntungan menggabungkan komponen-komponen

promosi ke dalam suatu strategi terpadu untuk berkomunikasi dengan para

pengunjung dan orang lain yang mempengaruhi keputusan untuk berkunjung.

Karena setiap bentuk promosi mempunyai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-

kelemahan, strategi terpadu memasukan kelebihan-kelebihan tiap komponen

dalam mendesain bauran promosi yang berbiaya murah.

Promosi pariwisata adalah komunikasi dalam pemasaran pariwisata,

Promosi pariwisata memegang peran penting dalam mengendalikan pemasaran

pariwisata. Sebagai Museum yang baru berdiri, promosi Museum Memorial

Jendral Besar H.M Soeharto seharusnya berjalan dengan baik dan secara

berkesinambungan. Keberhasilan Promosi akan menghasilkan daya tarik dan

motivasi wisatawan untuk berkunjung dan mengeluarkan biaya di daerah

tujuan wisata yang mereka kunjungi. Sebelum melakukan kegiatan promosi

pariwisata ada baiknya memahami terlebih dahulu arti penting promosi

Page 12: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

12

pariwisata, menurut Yoeti (1985:52) mengulas secara jelas mengenai arti

penting promosi dalam pariwisata yaitu:

a. Promotion, kegiatannya lebih banyak mencakup ;

mendistribusikan promotion materials, seperti film, slides,

advertisement, brochures, blooklets, leaflets, folders, melalui

bermacam-macam saluran (chanel) seperti : TV, radio, majalah,

bioskop, direct-mail baik pada “potential tourist” maupun

“actual tourist”, dengan tujuan mentransfer informasi dan

mempengaruhi calon-calon wisatawan untuk berkunjung kesuatu

daerah tujuan wisata.

b. Promotion, biasanya kegiatan utamanya adalah merencanakan

dan melaksanakan promosi, berupa :

1). advertising

2). Publikasi dengan macam-macam cara

3). Sales support, dengan mengeluarkan : brochures, leaflets,

booklets, folder dan lain-lain

4). Public relations, melalui mass-media yang sesuai untuk

masing-masing promotions materials yang ada.

c. Tujuan promotion, lebih banyak ditekankan untuk meningkatkan

penjualan. Promotion lebih banyak bersifat memberi tahu

tentang apa dan bagaimana suatu produk.

d. Promotion, lebih mengutamakan kegiatannya untuk membagi-

bagikan informasi dan meningkatkan penjualan.

Page 13: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

13

e. Promotion, bertugas untuk mempromosikan produk yang telah

siap dijual.

f. Promotion, dimulai setelah proses produksi selesai.

g. Promotion, suatu upaya dalam memperkenalkan produk, tanpa

memperlihatkan syarat-syarat penjualan

Promosi wisata beranjak dari prediksi dan berkaitan dengan upaya

memicu kemungkinan penjualan wisata. Promosi wisata ini meliputi seluruh

kegiatan yang direncanakan termasuk dalam penyebaran informasi, iklan, film,

brosur, buku panduan, poster dan lain-lain. Promosi pariwisata adalah variabel

kunci dalam rencana strategi pemasaran pariwisata dan dapat dipandang

sebagai suatu unsur untuk menciptakan kesempatan – kesempatan menguasai

pasar. Unsur promosi yang digunakan disusun oleh lingkaran terutama oleh

keadaan atau kondisi permintaan wisatawan, (Gromang 2003: 151).

Menurut Yoeti (1996 :6) terdapat unsur-unsur bauran pemasaran dan

promosi pariwisata yaitu:

a. Campuran beberapa produk (product mix)

Product mix adalah bermacam-macam daya tarik yang

berhubungan dengan keramahan (amnesties) yang ditawarkan di

pasar yang diartikan sebagai serangkaian kesenangan, hiburan

dan kenikmatan hidup yang berkaitan dengan bermacam-macam

daya tarik yang akan ditawarkan di pasar, keramahantamahan.

b. Campuran sarana distribusi (Distribution Mix)

Page 14: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

14

Distribution mix merupakan perantara yang beroprasi dalam

pasar, seperti travel agent, tour operator atau biro perjalanan

wisata (BPW), termasuk perusahaan angkutan pariwisata

(airlines, bus, taxi, dan train) yang secara bersama –sama

melayani wisatawan bila mereka membeli paket wisata yang

kemudian membawa mereka para wisatawan ke obyek – obyek

wisata.

c. Communication mix

Communication mix terdiri atas advertising, sales promotion,

personal selling, brochures pronting, publicity and trade

presentation.

d. Service mix

Service mix adalah susunan dari bermacam-macam pelayanan

yang disediakan dan direncanakan untuk membantu para

wisatawan dalam memperoleh kesenangan pada waktu mereka

berlibur.

2. Perencanaan Promosi

Setiap konsumen atau target audience memiliki karakteristik mental

maupun fisik yang berbeda-beda, oleh sebab itu sangat diperlukan sekali

perencanaan yang matang agar sebuah promosi dapat berhasil seperti yang

diharapkan, untuk itu diperlukan keputusan-keputusan yang mendukung dan

jelas, serta sasaran dan tujuan yang ingin dicapai.

Page 15: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

15

Menurut Setiawan (dalam Hidayat, 2006:35) secara konvensional,

perencanaan didahului oleh analisis mengenai kekuatan, kelemahan, peluang,

bahaya atau resiko yang dihadapi.

Ada beberapa tahapan strategis yang harus dilakukan sebagai langkah

utama dalam melaksanakan kegiatan promosi, dijelaskan Kotler (2001:778)

dalam bukunya “Menagement Pemasaran : Analisis, Perencanaan,

Implementasi, dan Kontrol” yaitu:

a. Mengidentifikasikan pasar yang dituju.

Segmen pasar yang di capai oleh Instansi dalam kampanye promosinya

harus dapat dibatasi secara terpisah menurut faktor demografis atau

psikografis.

b. Menentukan tujuan komunikasi.

Instansi hendaknya mengetahui tujuan apa yang hendak dicapai terlebih

dahulu dengan membuat skala prioritas atau posisi tujuan mana yang

hendak di capai lebih dahulu, apakah untuk menciptakan kesadaran,

pengetahuan, kesukaan, pilihan, keyakinan, atau pembelian.

c. Merancang pesan.

Perusahaan perlu mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya pesan itu

harus mampu memberikan perhatian (attention─A), menarik (interest─I),

membangkitkan keinginan (desire─D) dan menghasilkan tindakan

(action─A), yang semuanya dikenal sebagai metode AIDA. Pesan yang

efektif harus dapat menyelesaikan empat masalah, yaitu: “HOW,”

“WHAT,” “WHEN,” dan “WHO.”

Page 16: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

16

d. Memilih saluran komunikasi.

Instansi harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang efisien untuk

membawakan pesan. Saluran komunikasi itu bisa berupa komunikasi

personal dan nonpersonal.

e. Mengalokasikan total anggaran promosi.

Menetapkan anggaran sangatlah penting karena untuk menentukan

menggunakan media apa, juga tergantung pada anggaran yang tersedia.

Ataukah Instansi berorientasi pada pencapaian sasaran promosi yang akan

dicapai sehingga sebesar itulah anggaran yang akan berusaha disediakan.

f. Memutuskan mengenai bauran promosi.

Instansi dapat menggunakan tema berita yang berbeda pada masing-

masing kegiatan promosinya, sehingga instansi dapat menggunakan salah

satu atau kombinasi dari bauran promosi.

g. Mengukur hasil promosi.

Setelah melaksanakan rencana promosi, instansi harus mengukur

dampaknya pada audience target, apakah mereka mengenal atau

mengingat pesan-pesan yang diberikan. Berapa kali melihat pesan

tersebut, apa saja yang masih diingat bagaimana sikap mereka terhadap

produk atau jasa tersebut, dan sebagainya.

h. Mengelola dan mengkoordinasikan seluruh proses komunikasi pemasaran.

Karena jangkauan komunikasi yang luas dari alat dan pesan komunikasi

yang tersedia untuk mencapai target audience, maka alat dan pesan

komunikasi perlu dikoordinasi. Karena jika tidak, pesan-pesan itu akan

Page 17: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

17

menjadi lesu pada saat produk tersedia, pesan kurang konsisten atau tidak

efektif lagi.

Dalam aktivitas promosi perusahaan perlu adanya langkah langkah

dalam promosi pariwisata, menurut Bambang Sunaryo dalam buku Kebijakan

Pembangunan Destinasi Pariwisata (2013: 183-187), menyebut beberapa

tahapan promosi pariwisata yang perlu dilakukan, yaitu:

a. Segmen Target Pasar Wisatawan (segmentation)

Segmen pasar wisatawan merupakan proses mengkelompokan

wisatawan dalam beberapa kelompok segmentasi. Beberapa

karakteristik untuk memilih segmentasi pasar antara lain:

1. Segmen geografis : tempat tinggal atau wilayah untuk

mengetahui kebutuhan atau keinginannya.

2. Segmen demografis : umur, jenis kelamin, ukuran keluarga,

siklus kehidupan keluarga, pendidikan , ras, penghasilan,

agama dan kebangsaan.

3. Segmen Psikologis : umur, jenis kelamin, ukuran keluarga,

siklus kehidupan keluarga, pendidikan, ras penghasilan,

agama dan kebangsaan.

4. Segmen Prilaku Wisatawan : kenyamanan, asesbilitas,

prestise, keanekaragaman.

Setelah segmen pasar wisatawan telah teridentifikasi dengan

baik, selanjutnya penetapan sasaran pasar wisatawan, berikut

proses penetapan sasaran pasar wisatawan, antara lain adalah:

Page 18: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

18

b. Pemilihan Jenis Wisatawan : pemilihan jenis wisatawan yang

dijadikan sasaran pasar sangat penting untuk dilakukan, baik

yang berupa kategori wisatawan individu maupun wisatawan

kelompok. Hal ini perlu dilakukan dengan cermat, karena

perbedaan jenis wisatawan akan memerlukan pendekatan

promosi yang berbeda pula. Kategori wisatawan individu dan

kelompok akan mempunyai prilaku yang berbeda dalam mencari

informasi dan memilih untuk mengkonsumsi suatu produk

wisata.

c. Evaluasi : secara priodik perlu dilakukan penilaian ulang

terhadap segmen-segmen pasar wisatawan yang dapat diakses

tersebut (tingkat pertumbuhan pasar, pesaing, dll)

d. Penyesuaian produk wisata : hasil keseluruhan analisis terhadap

segmen pasar wisatawan, harus ditindak lanjuti dengan

penyesuaian produk wisata yang akan dijual pada segmen pasar

yang akan dicapai.

e. Seleksi media: perlu melakukan seleksi media yang tepat atau

sesuai dengan segmen pasar wisatawan yang akan dicapai.

f. Desain materi periklanan : memilih desain materi periklanan

yang tepat untuk meraih segmen pasar wisatawan yang dipilih.

Page 19: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

19

3. Tujuan Promosi Pariwisata

Pada dasarnya tujuan promosi pariwisata adalah memperkenalkan

produk dan jasa yang ada di tempat wisata sehingga dapat menimbulkan daya

tarik yang sebesar mungkin dengan harapan supaya orang akan banyak datang

untuk berkunjung ke Museum Memorial Jendral Besar H.M Soeharto, oleh

karena itu promosi sangat penting dilakukan. Dalam berbicara mengenai

promosi pariwisata, Promosi oleh Sulaksana (2005:109) Integreted Marketing

Communications didefinisikan sebagai kegiatan yang di maksud untuk

menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran

untuk memberikan informasi tentang keberadaannya untuk mengubah sikap

ataupun mendorong orang atau promosi merupakan unsur utama dalam

kampanye. Kaitannya dengan penelitian, maka promosi merupakan semua

kegiatan yang di lakukan oleh Yayasan Wangsa Manggala dan Pariwisata

Kabupaten Bantul yang di maksudkan untuk menyampaikan atau

mengkomunikasikan suatu bentuk pariwisata Sejarah kepada masyarakat

umum untuk memberi Informasi tentang sejarah kepemimpinan Pak Harto.

Aktivitas promosi yang dilakukan oleh Yayasan Wangsa Manggala

dan Pariwisata yaitu melalui proses langkah-langkah pokok sebagai landasan

acuan untuk pelaksanaan program kerja yang tidak bisa dipisahkan adalah

sebagai berikut

a. Faktor produk

b. Faktor pasar

c. Faktor pelanggan

Page 20: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

20

d. Faktor anggaran

Empat faktor dalam perencanaan ini saling terkait dan tidak bisa

terlepas karena faktor-faktor tersebut yang menentukan keberhasilan Tujuan

promosi pariwisata yang akan dilaksanakan oleh Yayasan Wangsa Manggala

dan Pariwisata untuk melestarikan dan menumbuh kembali semangat

Nasionalisme tentang sejarah Bangsa Indonesia melalui salah satu Putra terbaik

Bangsanya.

Strategi oleh Uchana Efendi (1997:7) Ilmu Komunikasi teori dan

praktek, didefinisikan sebagai perencanaan (planning) dan manajemen

(management) untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan yang berfungsi

sebagai taktik operasioanal dalam menjalankan rencana (management) yang

telah ditentukan. Kaitannya bahwa dalam promosi diperlukan strategi yang

tepat agar promosi yang dilakukan sesuai dengan target yang ditentukan,

strategi promosi ini berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,

dan evaluasi terhadap strategi promosi yang telah dilaksanakan.

Strategi promosi yang digunakan oleh Yayasan Wangsa Manggala

dengan menggunakan dua pendekatan yaitu menggunakan pendekatan sejarah dan

pendekatan pariwisata. Hal ini tentunya didasarkan pada riwayat kepemimpinan

Pak Harto dalam memimpin Bangsa Indonesia. Konsep ini adalah konsep terbaik

yang dipilih sebab konsep ini dapat dijadikan kerangka pemikiran untuk

membahas masalah pelaksanaan strategi promosi pariwisata yang dilakukan

Yayasan Wangsa Manggala dalam meningkatkan minat pengunjung obyek wisata

Museum Memorial Jendral Besar H.M Soeharto.

Page 21: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

21

Tujuan promosi sangatlah penting untuk ditetapkan terlebih dahulu

karena promosi dilakukan untuk mengetahui kemana arah yang akan dituju

sehingga tepat mengenai sasaran yang akan dicapai untuk mempromosikan

produk atau jasa yang dimiliki oleh pemilik wisata kepada wisatawan.

Beberapa tujuan dari promosi, antara lain :

a). Memodifikasi tingkah laku

Yaitu promosi berusaha merubah tingkah laku dan pendapat

seseorang serta memberikan kesan yang baik mengenai

promosi kelembagaan.

b). Memberitahu

Yaitu promosi sifatnya informatif, memberikan informasi

mengenai produk atau jasa, dan membangun citra suatu

perusahaan.

c). Membujuk

Yaitu promosi yang bersifat membujuk (persuasif) diharapkan

mampu mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau

jasa dan juga dilakukan untuk memberikan kesan positif.

d). Mengingatkan

Promosi ini sifatnya mengingatkan dan dilakukan

mempertahankan brand image pada benak konsumen,

walaupun ada merek baru tetapi konsumen tetap percaya bahwa

produk yang dipilihnya dari dulu masih tetap bagus

dibandingkan dengan produk yang lain. Berusaha untuk

Page 22: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

22

mempertahankan pembeli yang ada.

(Basu Swastha dan Irawan, 2002:353-355).

Dalam perkembangan pariwisata terdapat beberapa unsur pokok

yang harus diperhatikan dalam menjunjung pengembangan pariwisatra daerah

sebagai tujuan wisata. Beberapa unsur pokok tersebut sebagaimana menurut

Gamal Suwanto (2004:19 – 24) yaitu:

a. Obyek dan daya tarik wisata

Obyek dan daya tarik wisata merupakan potensi yang menjadi

pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata

baik berupa budaya, pengetahuan, alam, kesenian, dll.

b. Prasarana wisata

Prasarana wisata merupakan sumber daya alam dan sumber

daya manusia yang mutlak dan sangat dibutuhkan oleh

wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan wisata, seperti

jalan, listrik, air, terminal.

c. Sarana wisata

Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah dan segala

sesuatu yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan

dalam menikmati perjalanan wisatanya.

d. Tata laksana atau infrastuktur

Tata laksana merupakan situasi yang mendukung fungsi sarana

dan prasarana wisata, baik yang berupa sistem pengaturan

Page 23: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

23

maupun bangunan fisik di atas permukaan tanah di bawah

tanah.

e. Masyarakat atau lingkungan

Masyarakat atau lingkungan merupakan lingkungan yang

berada di suatu obyek wisata dan lingkungan budaya yang

menjadi pilar penyangga kelangsungan hidup suatu masyarakat.

Melalui kegiatan promosi dalam bidang pariwisata diharapkan

dapa menarik wisatawan untuk berkunjung di suatu obyek

wisata, sehingga wisatawan lebih mengetahui dan mengenal

obyek wisata yang akan dijadikan sebagai tempat kunjungan

dan diharapkan potensi-potensi yang dimiliki oleh tempat-

tempat wisata di kenal oleh masyarakat luas.

4. Bauran promosi Pariwisata

Setiap alat dalam bauran promosi memiliki keunikan dan

karakteristik masing-masing. Oleh karena itu perusahaan harus mencari

kombinasi bauran promosi yang tepat supaya kegiatan promosi yang dilakukan

menjadi efektif dan mendukung pariwisata untuk mencapai tujuan yang telah

dirumuskan. Menurut Yoeti (1985 :142) Dalam menjalankan kegiatan promosi

kepariwisataan, ada instrumen promosi yang banyak digunakan dalam bidang

pariwisata yaitu:

Page 24: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

24

a. Advertising (Periklanan)

Tugas utamanya adalah untuk melancarkan pekerjaan channel

yang ditunjuk (travel agen) dan dapat memudahkan kegiatan

personal selling pada masing-masing perantara. Dalam

kepariwisataan selain advertising melalui media masa juga

dikenal advertising lain yang mempunyai peran besar untuk

promosi pariwisata yaitu:

1. Outdoor travel advertising

Bersifat statis, biasanya hanya ditempatkan pada tempat-

tempat strategis di sepanjang jalan, mulai dari bandara,

terminal, stasiun, dan shopping center. Contohnya baleho,

poster, atau billboard.

Adapun menurut Lupiyoadi dalam Agustina Periklanan

merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal

(impersonal communication) yang digunakan oleh

perusahaan barang atau jasa.

Advertising atau periklanan memiliki peran, antara lain :

a) Memberi informasi secara panjang lebar dan

menerangkan produk jasa dalam tahap perkenalan.

b) Membujuk calon pelanggan sehingga menciptakan.

permintaan yang selektif akan merek tertentu.

c) Menjaga pelanggan agar tetap ingat terhadap produk atau

jasa.

Page 25: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

25

d) Meyakinkan pelanggan bahwa mereka telah mengambil

pilihan yang tepat (Lupiyoadi 2001:121).

2. Point of sale advertising

Bentuk advertising yang pembuatannya disesuaikan dengan

tempat dimana pesan advertising dimuat. Biasanya jenis

advertising ini terbuat dari karton-karton yang dibentuk

dengan macam-macam cara yang diletakkan dimenja,

digantung, atau berupa ballpoint, map, atau yang lainnya.

Peran adverising dalam pariwisata sangatlah vital karena

memiliki banyak kegunaan, dalam hal ini kegunaan-

kegunaan advertising dalam pariwisata dijelaskan menurut

Seaton dan Bannett (1996:187) dalam Dasonta yaitu :

Creating awarness

Informing about special services

Creating a corporate image

Advertising a special offer

Providing information on special services or seasonal

deals

Direct selling to elicit direct response

Soliciting consumer information

Branding

Improving distribution

Overcoming negative attitudes

Page 26: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

26

Improving employee and organizational morale

Reaching a new target audience

Providing a new use

Announcing a lunch or relaunch

Reinforcement/remainder advertising aimed to keep an

organization in people minds

Updating

Contributing to coorperative/partnership advertising

ventures

b. Sales support

Bantuan pada penjual dengan memberikan semua bentuk

promotion materials yang direncanakan untuk memberikan

kepda umum (travel trade) yang ditunuk sebagai perantara.

Sales support memiliki fungsi, antara lain :

1. Merupakan “channel of communication” antara perusahaan

industri kepariwisataan dengan jasa-jasa yang dihasilkan

perusahaan tersebut

2. Merupakan alat bantu yang efektif bagi seller seperti travel.

3. Sales support tidak lain adalah kegiatan yang mengadakan

kontrak pribadi secara langsung atau tidak langsung dengan

kostumer atau trade intermediaterials, dengan tujuan yaitu:

Page 27: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

27

a). Memberi mereka info tentang service atau produk yang

tersedia atau disediakan, kualitas produk dan harga produk.

b). Membantu mereka dalam penjualan produk yang

tersedia agar sampai ke pemakai terakhir (ultimate

costumer).

c). Memberikan motivasi kepada mereka untuk melakukan

kegiatan penjualan dari produk atau service yang

dipromosikan.

Bentuk-bentuk dari sales support yang banyak digunakan

yaitu:

Brochures, merupakan publikasi cetakan yang

dengan menggunakan kertas yang relatif baik, lay-

out yang disusun menarik

Prospectus, merupakan selebaran yang kadang –

kadang dilipat dua, didesain agar lebih menarik.

Direct-mail materials, merupakan surat penawaran

yang dikirimkan pada potential sourist dengan

brochures, prospectus, folder, leaflet, dan lain

sebagainya.

Folder, merupakan suatu promotion material yang

dapat dilipat-lipat.

Page 28: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

28

Leaflet, merupakan bentuk selebaran di mana

dicantumkan berbagai informasi dengan ringkas

tentang obyek yang dipromosikan.

Booklets, merupakan hampir sama menyerupai

gueed book. Pembuatanya biasanya ditanggung

bersama oleh beberapa sponsor yang ikut

mempromosikan produk dan service perusahaan.

Guide-book, merupakan buku yang memberikan

informasi tentang unit-unit usaha kepariwisataan

serta gambaran tourist destination secara singkat.

c. Public Relations

Komunikasi dalam public relations selain diupayakan untuk

memperoleh pendapat yang menguntungkan dari masyarakat,

juga diupayakan untuk mengubah sikap. Public relations

menurut Cutlip, Center dan Glen M. Broom, Effendy (1997 :

116) adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik,

mengidentifikasikan kebijakan dan tata cara seseorang atau

organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan

melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian

dan dukungan publik. Dalam bidang kepariwisatan fungsi

adalah memberikan penjelasan kepada masyarakat atau orang

yang memerukan informasi tentang obyek-obyek wisata. Ada

Page 29: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

29

beberapa bentuk publik relation yang banyak digunakan dalam

promosi kepariwisataan, yaitu : press releases, press

demonstration,press conferens, familiarization visits,

participation on fair exibition, travel documentary film or

cinema. Public relation sangat peduli dengan beberapa tugas

pemasaran, yaitu:

a) Membangun image

b) Mendukung aktifitas komunikasi lainnya

c) Mengatasi permasalahan dan isu yang ada

d) Memperkuat positioning perusahaan

e) Mengadakan launching untuk produk atau jasa baru.

Selanjutnya, Patrick Forsyth mendefinisikan promosi

penjualan sebagai ‘insentif yang cepat atau lambat menggerakan orang

untuk membeli atau mendapatkan, umumnya dalam jangka pendek,

baik dalam bentuk uang maupun barang (produk atau jasa). Adapun

tujuan utama dilakukan promosi penjualan adalah untuk merangsang

pembelian produk atau jasa di atas tingkatan sasaran dengan cara

meningkatkan nilai dalam pandangan pembeli atau pemakai.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yakni

penelitian yang berusaha memahami fenomena yang dialami oleh

Page 30: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

30

subyek penelitian misalnya prilaku, presepsi, motivasi, tindakan, dan

lain-lain secara holistik serta dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-

kata dan bahasa (Moleong, 2005:6). Dengan kata lain, penelitian ini

disebut penelitian kualitatif karena merupakan penelitian yang tidak

mengadakan perhitungan Penelitian kualitatif harus mempertimbangkan

metodologi kualitatif itu sendiri. Metodologi kualitatif merupakan

prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau

lisan di masyarakat bahasa (Djajasudarma, 2006: 11). Lebih lanjut

dijelaskan bahwa pendekatan kualitatif yang menggunakan data lisan

suatu bahasa memerlukan informan. Pendekatan yang melibatkan

masyarakat bahasa ini diarahkan pada latar dan individu yang

bersangkutan secara holistik sebagai bagian dari satu kesatuan yang

utuh. Oleh karena itu, dalam penelitian bahasa jumlah informan tidak

ditentukan jumlahnya. Dengan kata lain, jumlah informannya

ditentukan sesuai dengan keperluan penelitian.

2. Obyek Penelitia

Obyek yang diteliti pada penelitian ini adalah Museum Memorial

Jendral Besar H.M Soeharto yang berada di Desa Kemusuk, Sedayu,

Bantul, Yogyakarta.

3. Teknik Pengambilan informan

Kriteria informan yang diwawancarai dalam peneliti ini yaitu:

Page 31: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

31

a. Pihak yang mengetahui bagaimana Yayasan Wangsa Manggala

Yogyakarta melakukan strategi promosi dalam meningkatkan

jumlah pengunjung Museum Memorial Jendral Besar H.M

Soeharto.

b. Pihak yang datang mengunjungi Museum Memorial Jendral Besar

H.M Soeharto.

Dengan adanya kriteria tersebut, maka informasi yang diambil

dalam penelitian adalah :

a. Widarto ( Bagian Promosi Dan Teknologi Museum

Memorial Jendral Besar H.M Soeharto)

b. H. Gatot Nugroho S.Pt ( Sekertariat dan Humas Museum

Memorial Jendral Besar H.M Soeharto)

c. Pengunjung Museum Memorial Jendral Besar H.M

Soeharto ( 2 orang ).

4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui

interview (wawancara) dan dokumentasi.

a. Wawancara

Dalam penelitian kualitatif, wawancara mendalam (indepht

interview) biasanya dilakukan secara tidak berstruktur. Namun

demikian, peneliti boleh melakukan wawancara untuk penelitian

Page 32: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

32

kualitatif secara berstruktur. Selama melakukan wawancara,

peneliti boleh menanyakan hal-hal yang berkenan:

Pengalaman dan perbuatan informan, yaitu apa yang telah

dikerjakan atau yang lazim dikerjakan.

Pendapat, pandangan, tanggapan, tafsiran, atau pikiran

tentang sesuatu yang berkenaan dengan penelitian yang

sedang dilakukan.

Perasaan, respon emosional, yakni apakah ia merasa cemas,

takut, senang, gembira, curiga, jengkel, dan sebagainya

tentang sesuatu.

Pengetahuan, fakta-fakta apa yang diketahui tentang

sesuatu yang diteliti.

Pengindraan yakni apa yang dilihat, didengar, diraba,

dikecap, atau diciumnya diuraikan secara deskriptif.

Latar belakang pendidikan dan hal-hal yang mencangkup

pekerjaan, daerah asal, tempat tinggal, keluarga dan hal

lainnya yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan

(Tohirin 2012, 63-64).

b. Dokumentasi

Dokumentasi terdiri atas dua macam yaitu dokumentasi probadi

dan dokumentasi resmi.

Dokumen pribadi, seperti: buku harian yang dibuat oleh

subyek yang diteliti, surat pribadi yang dibuat dan diterima

Page 33: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

33

oleh subyek yang diteliti dan otobiografi, yaitu riwayat

hidup yang dibuat sendiri oleh subyek peneliti atau

informan peneliti.

Dokumen resmi, seperti surat keputusan SK dan surat-surat

resmi lainnya. Data ini bisa dikumpulkan dengan cara

memfotokopi atau difoto menggunakan alat foto atau

kamera tangan. (Tohirin 2012, 68).

Dalam penelitian ini akan dilakukan dokumentasi terhadap obyek

yang diteliti, yaitu dokumen atau arsip-arsip yang berhubungan

dengan Museum Memorial Jendral Besar H.M Soeharto dan untuk

lebih memperkuat dan mendukung hasil penelitian yang diperoleh.

Dalam penelitian ini, dokumentasi memang penting digunakan

karena dapat mendukung dan menambahi bukti dari sumber-

sumber lain. Referensi yang digunakan dalam penelitian ini dapat

berupa foto, bentuk – bentuk alat promosi, dan data – data tertulis

yang berhubungan dengan kegiatan promosi.

5. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data kualitatif,

data yang diperoleh diseleksi dengan menggunakan kriteria relevasi dengan

topik penelitian. Analisis data merupakan upaya mencari data menata secara

sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk

meningkatkan pemahaman penelitian tentang kasus yang diteliti dan

Page 34: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

34

menyajikan sebagian temuan bagi orang lain. (Muhajir, 1996 : 104). Untuk

menganalisa data yang telah diperoleh dari hasil penelitian, penulis

menggunakan analisa deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang mewujudkan

bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk lapangan dan uraian

deskriptif. Adapun cara pembahasan yang digunakan untuk menganalisa data

dalam hal ini, yaitu dengan menggunakan pola pikir induktif. Yaitu berangkat

dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang bersifat empiris kemudian

temuan tersebut dipelajari dan dianalisis sehingga bisa dibuat suatu

kesimpulan dan generalisasi yang bersifat umum.

Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang

diperoleh adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan

bukan rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori

kategori/struktur klasifikasi. Data bisa saja dikumpulkan dalam aneka macam

cara (observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman) dan biasanya

diproses terlebih dahulu sebelum siap digunakan (melalui pencatatan,

pengetikan, penyuntingan, atau alih-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap

menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas,

dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika sebagai alat

bantu analisis.

Menurut miles dan Huberman, kegiatan analisis terdiri dari tiga alur

kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan/verivikasi. Terjadi secara bersamaan berarti

reduksi data , penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verivikasi sebagai

Page 35: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

35

sesuatu yang saling jalin menjalin merupakan proses siklus dan interaksi pada

saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar

yang membangun wawasan umum yang disebut analisis (Silalahi, 2009: 339).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif mencakup

transkip hasil wawancara, reduksi data, analisis, interpretasi data dan

triangulasi. Dari hasil analisis data yang kemudian dapat ditarik kesimpulan.

berikut ini adalah teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti:

a. Reduksi Data

Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis.

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi

data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

Kegiatan reduksi data berlangsung terus-menerus, terutama selama

proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung atau selama

pengumpulan data. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadi

tahapan reduksi, yaitu membuat ringkasan, mengkode, menelusuri

tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi, dan menulis

memo. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang

tidak perlu, dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga

kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverivikasi.

Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus sesudah

Page 36: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

36

penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun. Jadi

dalam penelitian kualitatif dapat disederhanakan dan

ditransformasikan dalam aneka macam cara: melalui seleksi ketat,

melalui ringkasan atau uraian sigkat, menggolongkan dalam suatu

pola yang lebih luas, dan sebagainya.

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan kegiatan terpenting yang kedua dalam

penelitian kualitatif. Penyajian data yaitu sebagai sekumpulan

informasi yang tersusun member kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan (Silalahi, 2009: 340).

Penyajian data yang sering digunakan untuk data kualitatif pada

masa yang lalu adalah dalam bentuk teks naratif dalam puluhan,

ratusan, atau bahkan ribuan halaman. Akan tetapi, teks naratif

dalam jumlah yang besar melebihi beban kemampuan manusia

dalam memproses informasi. Manusia tidak cukup mampu

memproses informasi yang besar jumlahnya, kecenderungan

kognitifnya adalah menyederhanakan informasi yang kompleks ke

dalam kesatuan bentuk yang disederhanakan dan selektif atau

konfigurasi yang mudah dipahami. Penyajian data dalam kualitatif

sekarang ini juga dapat dilakukan dalam berbagai jenis matriks,

grafik, jaringan, dan bagan. Semuanya dirancang untuk

menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang

Page 37: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

37

padu padan dan mudah diraih. Jadi, penyajian data merupakan

bagian dari analisis.

c. Menarik Kesimpulan

Kegiatan analisis ketiga adalah menarik kesimpulan dan

verivikasi. Ketika kegiatan pengumpullan data dilakukan, seorang

penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat

keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang

mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Kesimpulan yang mula-

mulanya belum jelas akan meningkat menjadi lebih terperinci.

Kesimpulan-kesimpulan “final” akan muncul bergantung pada

besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodeannya,

penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang digunakan,

kecakapan peneliti, dan tuntutan pemberi dana, tetapi sering kali

kesimpulan itu telah sering dirumuskan sebelumnya sejak awal.

6. Uji validitas data

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah teknik triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan suatu yang lain dluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Terdapat empat jenis triangulasi menurut (Patton, 2006 : 279):

Page 38: PENDAHULUAN - thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t52610.pdf · seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam

38

a. Melakukan secara pengumpulan data yang berbeda pada

pertanyaannya yang sama

b. Menggunakan pekerja peneliti dan pewawancara yang berbeda

untuk menghindari bias pada satu orang yang bekerja sendiri.

c. Menggunakan beberapa metode dalam mengkaji program

d. Menggunakan presepektif yang berbeda atau teori dalam

menafsirkan sekumpulan data.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam melakukan

trigulasi data pada penelitian ini, sebagai berikut:

1. Menentukan cara pengumpulan data yang berbeda pada

pertanyaan yang sama.

2. Mengunakan persepektif yang berbeda atau teori dalam

menafsirkan sekumpulan data.