thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34710.docx  · web viewgaruh bina keluarga mandiri...

25
PENGARUH BINA KELUARGA MANDIRI (BKM) TERHADAP KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN PERAWATAN PADA IBU POSTNATAL Naskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta SRI AYU RAHAYU S PANEO 20100320155 i

Upload: others

Post on 31-Dec-2019

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34710.docx  · Web viewgaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal

PENGARUH BINA KELUARGA MANDIRI (BKM) TERHADAP KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN

PERAWATAN PADA IBU POSTNATAL

Naskah Publikasi

Untuk memenuhi syarat memperoleh derajatSarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

SRI AYU RAHAYU S PANEO

20100320155

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2014

i

Page 2: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34710.docx  · Web viewgaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal

LEMBAR PENGESAHAN

Naskah Publikasi

PENGARUH BINA KELUARGA MANDIRI (BKM) TERHADAP KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN

PERAWATAN PADA IBU POSTNATAL

Telah diseminarkan dan diujikan pada tanggal:

15 Juli 2014

Oleh

Sri Ayu Rahayu S. Paneo

20100320155

Pembimbing dan Penguji:

Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat., HNC (...............................)

dr. Alfaina Wahyuni, Sp.OG., M.Kes (................................)

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

(Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat., HNC)

ii

Page 3: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34710.docx  · Web viewgaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini kami selaku pembimbing karya tulis ilmiah mahasiswa Program

Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta:

Nama : Sri Ayu Rahayu Paneo

No. Mahasiswa : 20100320155

Judul : Pengaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM)

terhadap kemandirian keluarga dalam

melakukan perawatan pada ibu postnatal

Setuju/tidak setuju*) naskah ringkasan penelitian yang disusun oleh yang

bersangkutan dipublikasikan dengan/tanpa*) mencantumkan nama

pembimbing sebagai co-author.

Demikian harap maklum

Yogyakarta, 15 Juli 2014

Pembimbing Mahasiswa

Sri Sumaryani., Ns., M.Kep.,Sp.Mat Sri Ayu Rahayu Paneo

*) Coret yang tidak perlu

iii

Page 4: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34710.docx  · Web viewgaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal

The Influences of Bina Keluarga Mandiri (BKM) to Independence of Family do a Postnatal Care to Postnatal Mother

Sri Ayu Rahayu S. Paneo1, Sri Sumaryani2, Alfaina Wahyuni3

Student Research Project, School of Nursing, Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Yogyakarta, 2014

ABSTRACT

Background: Maternal Mortality Ratio (MMR) is a important indicator to measurement the degree of public health in Indonesia. MMR in Indonesia in 2012 year has a significant increase from last year’s amount 359/100.000 live birth. Postnatal infection be a one of causes given a increase off Maternal Mortality Ratio (MMR) in Indonesia. In Indonesia postnatal care has not been watch. Therefore with do approachment by Family Centered Maternity Care concept, hopely the family can be a close partner can give the care independently to mother with in postnatal period. This caring independently can to teach and give by the program of Bina Keluarga Mandiri (BKM). The purpose of this study to determine the influence of Bina Keluarga Mandiri (BKM) to independently of family do a Postnatal Care to mother in the Wonosari I Gunung Kidul, Yogyakarta community health center.

Method: This type of research is experimental research, the prospective design and design post test with control group. Number of samples 30 respondents, 15 respondents divided into an experimental group and a control group of 15 respondents drawn with purposive sampling method. Statistical tests using Mann-Whitney with a significance level of p< 0,05 level.

Results: showed that comparison of the difference in levels of independence of family in the experimental and control groups obtained p= 0.000 indicates a significant difference between the both of research group.

Conclusion: Program of Bina Keluarga Mandiri (BKM) affect the independently of family in the experimental group were significantly p<0.05 compared to the control group who were given booklets about postnatal care.

Key Words : Bina Keluarga Mandiri, Family, Postnatal Care, Independently of Family

1 Nursing Student, School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Muhammadiyah University of Yogyakarta2 Lecturer at Maternity Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Muhammadiyah University of Yogyakarta3 Lecturer of Obstetrics and Gynecology, Faculty of Medicine and Health Science, Muhammadiyah University of Yogyakarta

iv

Page 5: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34710.docx  · Web viewgaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal

A. PENDAHULUAN

Angka kematian Ibu (AKI) menjadi indikator yang sangat penting

dalam menilai derajat kesehatan ibu yang ada di Indonesia. Berdasarkan

Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 analisis

angka kematian Ibu (MMRatio) terhitung 228/100.000 kelahiran hidup,

namun survey lima tahun terakhir berdasarkan data SDKI tahun 2012

didapatkan peningkatan angka yang sangat tinggi menjadi 359/100.000

kelahiran hidup. Angka ini meningkat secara signifikan dan masih

belum mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) untuk

Indonesia tahun 2015 yakni menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)

menjadi 102/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).

Kementerian kesehatan RI (2011) menyebutkan bahwa AKI

Indonesia termasuk salah satu yang tertinggi di Asia, sehingga

mengenali beberapa penyebab kematian Ibu dan melakukan pencegahan

adalah hal yang terpenting. Salah satu penyebab utama dari tingginya

angka kematian maternal ini adalah kurangnya perhatian terhadap

kesehatan ibu dalam hal perawatan diri ibu selama periode postnatal

(SDKI 2012).

Perawatan postnatal memberikan efek yang sangat besar apabila

tidak diketahui dan dilakukan sepenuhnya oleh ibu yang berada dalam

periode setelah melahirkan. World Health Organizations (WHO) dalam

bukunya yang berjudul Opportunities for Africa’s Newborns (2011)

menyebutkan bahwa dampak yang terjadi pada ibu apabila tidak

mendapatkan pengetahuan tentang perawatan postnatal adalah ibu dapat

mengalami kejadian seperti perdarahan yang sebagian besar terjadi di

periode 24 jam setelah melahirkan diikuti oleh kejadian infeksi nifas

yang biasanya terjadi di enam minggu periode postnatal dan kurangnya

pengetahuan ibu dalam mendeteksi komplikasi kehamilan secara cepat

sehingga rujukan ke fasilitas kesehatan pun mengalami keterlambatan

(Wulandari & Ambarwati, 2012).

1

Page 6: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34710.docx  · Web viewgaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal

Agar semua ibu postnatal mendapatkan pelayanan perawatan

postnatal, untuk itu peneliti menawarkan sebuah metode terbaru yakni

metode Bina Keluarga Mandiri (BKM). Metode ini menyerupai konsep

family centered maternity care dimana peneliti memfokuskan pada

keluarga yang merupakan mitra terdekat ibu dalam memberikan

perawatan postnatal dasar kepada ibu yang berada dalam periode

postnatal. Peneliti memberikan tindakan berupa paket edukasi dan

pembinaan terhadap keluarga dalam melakukan perawatan postnatal

dasar secara mandiri. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan

keterampilan dan kemandirian keluarga dalam merawat ibu nifas

dengan tujuan utama untuk mencegah terjadinya komplikasi yang

dihasilkan selama dua hari atau lebih pada periode paska melahirkan.

Konsep dari metode Bina Keluarga Mandiri ini dilatarbelakangi

oleh model konseptual keperawatan yang dikemukakan oleh Dorothea

Orem, dimana Orem mengemukakan bahwa self care atau perawatan

mandiri sangat dibutuhkan oleh individu guna mempertahankan

kehidupan yang sehat dan sejahtera, baik dalam keadaan sehat maupun

sakit.

Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan bahwa keluarga merupakan

mitra terdekat ibu dalam melakukan perawatan secara mandiri guna

mempertahankan kehidupan yang sejahtera baik dalam keadaan sehat

maupun sakit sementara fenomena yang ada menyebutkan keluarga

belum sepenuhnya peduli terhadap anggota keluarga yang beresiko

memiliki masalah kesehatan maka peneliti ingin mengetahui : “Apakah

ada pengaruh metode Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap

kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan postnatal pada Ibu

postnatal”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh program Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap

kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal..

2

Page 7: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34710.docx  · Web viewgaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Diketahuinya tingkat kemandirian keluarga dalam melakukan

perawatan postnatal saat post test pada kelompok intervensi

b. Diketahuinya tingkat kemandirian keluarga dalam melakukan

perawatan postnatal saat post test pada kelompok control

c. Diketahuinya perbedaan tingkat kemandirian keluarga dalam

melakukan perawatan postnatal pada kelompok kontrol dan

kelompok intervensi

B. METODE

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian Experiment dengan

rancangan “post test with control group” dan pendekatan prospektif.

Pada rancangan ini kelompok eksperimen diberi perlakuan sedangkan

kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Kedua kelompok perlakuan

diawali dengan pemberian intervensi berupa pembinaan keluarga setelah

itu peneliti melakukan pengukuran (post-test). Peneliti mengukur

kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal

yang diberikan peneliti melalui pembinaan dalam keluarga sebagai

kelompok eksperimen, dan peneliti juga mengukur kemandirian

keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal yang tidak

diberikan perlakuan sebagai kelompok kontrol. Setelah itu,

dibandingkan kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan

postnatal pada kedua kelompok tersebut (Nursalam, 2013). Populasi

dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki ibu hamil trimester

III yang termasuk dalam wilayah kerja puskesmas Wonosari I sebanyak

98 ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini adalah anggota keluarga

terdekat ibu hamil. Peneliti melakukan pengambilan sampel dalam

penelitian ini dengan Purposive Sampling.

Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebesar 30 orang.

Kemudian peneliti membagi sampel tersebut menjadi kelompok

intervensi dan kelompok kontrol.. Adapun kriteria Inklusi: anggota

3

Page 8: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34710.docx  · Web viewgaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal

keluarga terdekat dengan pendidikan terakhir minimal SD, anggota

keluarga terdekat yang bisa Bahasa Indonesia, dan anggota keluarga

terdekat yang memiliki Hari Perkiraan Lahir (HPL) sesuai dengan waktu

penelitian yakni bulan Februari-Mei 2014, dan anggota keluarga yang

melakukan persalinan pervaginam. Kriteria Eksklusi: anggota keluarga

terdekat yang tidak mengikuti jalannya penelitian, dan anggota keluarga

terdekat yang memiliki ibu postnatal meninggal dunia setelah

melahirkan atau telah meninggal dunia dalam periode postnatal.

Penelitian dilaksanakan dari bulan Febuari-Mei 2014. Variabel

penelitian terdiri dari variabel bebas dalam penelitian ini adalah Bina

Keluarga Mandiri (BKM) dan variabel terikat dalam penelitian ini

adalah perawatan postnatal (PNC). Analisa data yang digunakan berupa

Analisis Univariat yang akan dicari proporsi dari semua variabel terikat,

yaitu: proporsi tingkat kemandirian responden, proporsi usia anggota

keluarga, pekerjaan anggota keluarga, penghasilan anggota keluarga,

pendidikan anggota keluarga dan hubungan anggota keluarga dengan

ibu. Analisis bivariat pada penelitian ini dilakukan untuk melihat

analisis selisih tingkat kemandirian keluarga di kelompok kontrol dan

kelompok intrevensi menggunakan Mann Whitney Test.

C. HASIL PENELITIAN

1. Distribusi Frekuensi Tingkat kemandirian keluarga pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Tabel 5Distribusi Frekuensi Kemandirian Keluarga Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol pada Akhir (postest) (n=15)

Tingkat Kemandirian

Keluarga

Intervensi KontrolPost Test Post Test

N % N %KM I - - 1 6,7KM II 2 13,3 13 86,7KM III 12 80,0 1 6,7KM IV 1 6,7 - -Jumlah 15 100 15 100

4

Page 9: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34710.docx  · Web viewgaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal

Tabel 5 menunjukan bahwa tingkat kemandirian keluarga di

kelompok eksperimen yang paling dominan adalah kemandirian

keluarga tingkat III (80.0%) hal ini mengalami perbedaan yang

signifikan apabila dibandingkan dengan tingkat kemandirian

keluarga di kelompok kontrol yang paling dominan adalah

kemandirian keluarga tingkat II (86,7).

2. Hasil analisa selisih tingkat kemandirian keluarga pada

kelompok intervensi dan kelompok kontrol

Tabel 6

Hasil analisis Mann-Whitney Test perbedaan tingkat kemandirian

keluarga Post Test pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

Postest

N Mean Z Std.deviation

Std.error mean

Assymp. Sig. (2-tailed)

Intervensi 15 27.8000 3.07525 .794030.000- 4.602

Kontrol 15 14.6667 4.23703 1.09400

Sumber : Data Primer 2014

Berdasarkan tabel 8, telah dilakukan Mann-Whitney Test dan

diperoleh nilai P=0,000 (P<0.05) yang menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kemandirian

keluarga saat post test pada kelompok intervensi yang diberikan

pembinaan tentang kemandirian keluarga dalam melakukan

perawatan pada ibu di periode postnatal dan kelompok kontrol

yang hanya diberikan Booklet tentang perawatan postnatal.

3. PEMBAHASAN

1. Gambaran tingkat kemandirian keluarga di kelompok intervensi

dan kelompok kontrol dan hasil pengujian hipotesis

a. Distribusi Frekuensi Tingkat kemandirian keluarga

kelompok intervensi dan kelompok kontrol

5

Page 10: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34710.docx  · Web viewgaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal

Berdasarkan tabel 5. menunjukkan bahwa pada kelompok

intervensi tingkat kemandirian keluarga berada di tingkat

kemandirian III sebanyak 12 keluarga (80,0%) hal ini sangat jauh

berbeda apabila dibandingkan dengan tingkat kemandirian

keluarga yang ada di kelompok kontrol yang berada di tingkat

kemandirian II sebanyak 13 keluarga (86,7%). Peneliti berasumsi

bahwa perbedaan tingkat kemandirian ini dipengaruhi oleh

pengetahuan keluarga itu sendiri dimana untuk kelompok

intervensi setelah dilakukan pembinaan para anggota keluarga

tidak hanya melakukan perawatan dasar postnatal saja tapi para

anggota keluarga juga telah memanfatkan pelayanan kesehatan

secara aktif dalam rangka memenuhi kebutuhan ibu di periode

postnatal. Hal yang berbeda dengan tingkat kemandirian yang

ditemui di kelompok kontrol, karena para anggota keluarga tidak

mendapatkan pembinaan hanya berupa pemberian booklet saja

jadi para anggota keluarga hanya melakukan perawatan sederhana

saja tanpa memanfaatkan pelayanan kesehatan dan tidak

melakukan tindakan promotif serta preventif sehingga didapatkan

tingkatan kemandirian di kelompok kontrol adalah KM II.

Asumsi peneliti didukung oleh teori yang dikemukakan oleh

Dorothea Orem tentang Self Care yang mengatakan wujud

perilaku seseorang dalam menjaga kehidupan, kesehatan dan

perkembangan serta kehidupan di sekitar adalah sebuah respon

dari kebutuhan individu. Orem mengatakan perawatan dalam diri

individu akan terbentuk apabila ia mendapatkan stressor atau

dukungan dari diri sendiri dan dari lingkungan luar.

b. Hasil analisa selisih tingkat kemandirian keluarga pada

kelompok intervensi dan kelompok kontrol

6

Page 11: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34710.docx  · Web viewgaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal

Berdasarkan hasil uji pada tabel 6, untuk membandingkan

efektifitas pengaruh Bina Keluarga Mandiri pada kelompok

intervensi yang mendapatkan pembinaan dan kelompok kontrol

yang tidak mendapatkan pembinaan diperoleh hasil bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kemandirian

keluarga pada kelompok intervensi yang diberikan pembinaan

tentang perawatan postnatal dengan kelompok kontrol yang hanya

membaca booklet tentang perawatan postnatal (P=0,000<0,05).

Tingkat kemandirian keluarga memiliki perbedaan antara

kelompok intervensi dan kelompok kontrol, Hal ini menunjukkan

bahwa pembinaan pada anggota keluarga terdekat memberikan

pengaruh dalam meningkatkan kemandirian keluarga untuk

melakukan perawatan secara mandiri. Analisis peneliti bahwa

program bina keluarga mandiri ini dapat berpengaruh dikarenakan

responden mendapatkan pembinaan yang didasarkan pada

peningkatan pengetahuan dan perilaku dalam mendukung

kesehatan ibu yang didapatkannya dari peneliti dan assisten

peneliti baik dari penjelasan, demonstrasi maupun dari booklet.

Hal ini jelas berbeda apabila dibandingkan dengan kelompok

kontrol yang tidak mendapatkan pembinaan secara langsung dan

hanya mendapatkan booklet.

Analisis peneliti bahwa keberhasilan pembinaan tentang

perawatan postnatal terhadap kemandirian keluarga dipengaruhi

oleh adanya motivasi serta keinginan penuh dari anggota keluarga

dalam merawat dan memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang

lain. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Puji dkk (2007) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara motivasi dengan praktek perawatan payudara

secara mandiri selama hamil.

7

Page 12: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34710.docx  · Web viewgaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal

Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan pembinaan ini

adalah metode Bina Keluarga Mandiri itu sendiri. Peneliti

menganalisis bahwa program Bina Keluarga Mandiri merupakan

suatu promosi kesehatan dengan metode pendekatan pada anggota

keluarga terdekat yang bertujuan untuk membentuk perubahan

perilaku kesehatan yang dipengaruhi oleh motivasi keluarga

tersebut dalam meningkatkan kesehatan keluarganya. Analisis

peneliti didukung oleh teori dari Family Centered Maternity Care

oleh Indriyani (2013) yang menyatakan bahwa program tersebut

merupakan suatu pendekatan dimana keberhasilannya bergantung

pada kerjasama antara klien, keluarga dan tenaga kesehatan. Hasil

penelitian studi kualitatif yang dilakukan oleh Jimenez et al

(2010) juga menyatakan bahwa Family Centered Maternity Care

memberikan pengaruh yang besar terhadap perubahan perilaku

kesehatan dari ibu hamil hingga melahirkan, dimana dalam

penerimaan informasi dan segala bentuk kebutuhan oleh klien

didukung sepenuhnya oleh keluarga dan peran keluarga yang kini

beralih menjadi care giver.

Analisis peneliti, dengan adanya Bina Keluarga Mandiri dapat

melatih dan membina para anggota keluarga terdekat dalam

memberikan perawatan secara mandiri pada ibu postnatal dan

berpengaruh terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan

perawatan postnatal. Asumsi ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Maharani (2012) yang menyatakan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga terhadap

kemandirian ibu postnatal dalam melakukan perawatan diri, hal

ini disebabkan oleh tingginya tingkat kepedulian anggota keluarga

terhadap kesehatan anggota keluarganya.

4. SARAN DAN KESIMPULAN

1. Kesimpulan

8

Page 13: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34710.docx  · Web viewgaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat

disimpulkan bahwa:

a. Tingkat kemandirian keluarga pada kelompok intervensi saat

dilakukan postest adalah tingkat kemandirian III sebanyak 12

keluarga (80,0%)

b. Tingkat kemandirian keluarga pada kelompok kontrol saat

dilakukan postest adalah tingkat kemandirian II sebanyak 13

keluarga (86,7%)

c. Hasil perbandingan efektivitas antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol menunjukan bahwa tidak perbedaan yang

signifikan antara tingkat kemandirian keluarga pada kelompok

intervensi yang diberikan pembinaan tentang perawatan

postnatal dibandingakan dengan kelompok kontrol yang hanya

diberi bookle dengan nilai signifikansi Pvalue = 0.000 (P<0.05)

2. Saran

a. Bagi Masyarakat : program ini dapat dikembangkan dan

diimplementasikan agar dapat meningkatkan kesehatan ibu di

periode postnatal

b. Bagi anggota keluarga hendaklah dapat memenuhi kemandirian

tingkat IV yakni dapat melakukan kemandirian secara aktif,

disertai dengan tindakan promotif dan preventif.

c. Bagi Perawat : Pembinaan keluarga ini dapat diteruskan dan

dapat diikut sertakan dalam pelayanan kunjungan nifas untuk

perawat komuitas yang terjun langsung di masyarakat dan dapat

diberikan tidak hanya pada ibu dengan resiko tinggi komplikasi

persalinan tapi bagi semua ibu postnatal

d. Bagi peneliti lain : Perlu dikembangkan kedepannya terkait

program pembinaan keluarga dengan metode yang lebih menarik

minat keluarga untuk mengikuti.

9

Page 14: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34710.docx  · Web viewgaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal

10

Page 15: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34710.docx  · Web viewgaruh Bina Keluarga Mandiri (BKM) terhadap kemandirian keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu postnatal

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2012. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, Diakses 30 Oktober 2013 dari www.datastatistik-indonesia.com.

Indriyani, D. (2013). Aplikasi Konsep & Teori Keperawatan Maternitas “Postpartum Dengan Kematian Janin”. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Jimenez., V., Klein., M.C., Hivon. M., Mason. C., (2010). A Mirage of Change: Family-Centered Maternity Care in Practice., Issue in Perinatal Care. Diakses pada tanggal 26 Mei 2014

Kumboyono., Yuliatun, L., Fauziah,N. (2012). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kemandirian dalam Merawat Diri pada Ibu Postpartum dengan Persalinan Sectio Caesarea di Rumah Sakit Tentara dr.Soepraoen Malang. Karya Tulis Ilmiah, Universitas Brawijaya, Malang. Diakses pada tanggal 12 November 2013 dari http://www. old.fk.ub.ac.id

Maharani., Lestari, W., Elita, V. (2012). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Ibu Postpartum Normal Dalam Melakukan Perawatan Diri. Karya Tulis Ilmiah, Pekanbaru. Diakses pada tanggal 12 November 2013 dari http://www. http://simlitabmas.dikti.go.id/

Nursalam. (2013). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Puji., Heryanto, A., & N., Nikmatul, K. (2007). Hubungan pengetahuan, sikap dan motivasi dengan pratek perawatan payudra selama hamil di wilayah kerja puskesmas guntur II. Di akses pada tanggal 12 November 2013 dari http://jtptunimus-gdl-s1-2008-pujirahayu-261-1-abstrk.pdf

WHO. (2011). Opportunities for Africa’s Newborns. Diakses pada12 November 2013 dari www.who.int/pmnch/media/publications/oanfull report .pdf

Wulandari, D. & Ambarwati, E. R. (2012). Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendekia Press

11