bab i pendahuluan...bab i pendahuluan 1.1 latar belakang perubahan rencana kerja pemerintah daerah...

71
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014 I -1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan dan penganggaran Tahun 2013 dengan pelaksanaan APBD tahun berjalan selama beberapa bulan, yang diharapkan dapat menghasilkan program yang efektif dan efisien guna mencapai prioritas dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan. Penyelenggaraan Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2014 merupakan tahun pertama pelaksanaan kebijakan RPJMD tahun 2013-2018. Perubahan RKPD tahun 2014 memuat perkembangan dan proyeksi kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta perkiraan pagu dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif untuk dijadikan acuan bagi SKPD dalam penyempurnaan Renja SKPD untuk tahun 2014. Kebijakan Pembangunan Bandung Barat pada tahun 2014 akan lebih menekankan pada pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi kerakyatan, pengentasan kemiskinan, penanganan bencana dan pengendalian lingkungan hidup, pemberdayaan masyarakat desa, peningkatan penyelenggaraan tatakelola pemerintahan yang meliputi serta peningkatan ketertiban dan ketentraman masyarakat. Upaya untuk pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2014 melalui evaluasi tahun sebelumnya serta penetapan anggaran untuk mencapai target pembangunan yang ditetapkan. Penetapan plafon anggaran perubahan dan bagaimana mendorong konsistensi pagu dari awal sampai akhir, pelaksanaan pembangunan pada APBD Murni, penyesuaian indikator pembangunan, serta penyesuaian kerangka pendanaan. Dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah tersebut, terdapat kondisi yang menuntut perlunya dilakukan perubahan anggaran, baik yang disebabkan oleh peninjauan atas asumsi Kebijakan Umum

Upload: others

Post on 15-Mar-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014I -1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen

perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan dan

penganggaran Tahun 2013 dengan pelaksanaan APBD tahun berjalan selama

beberapa bulan, yang diharapkan dapat menghasilkan program yang efektif

dan efisien guna mencapai prioritas dan sasaran pembangunan yang telah

ditetapkan.

Penyelenggaraan Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2014

merupakan tahun pertama pelaksanaan kebijakan RPJMD tahun 2013-2018.

Perubahan RKPD tahun 2014 memuat perkembangan dan proyeksi kerangka

ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan

pendanaannya serta perkiraan pagu dengan mempertimbangkan kerangka

pendanaan dan pagu indikatif untuk dijadikan acuan bagi SKPD dalam

penyempurnaan Renja SKPD untuk tahun 2014.

Kebijakan Pembangunan Bandung Barat pada tahun 2014 akan lebih

menekankan pada pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas

penyelenggaraan pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi

kerakyatan, pengentasan kemiskinan, penanganan bencana dan pengendalian

lingkungan hidup, pemberdayaan masyarakat desa, peningkatan

penyelenggaraan tatakelola pemerintahan yang meliputi serta peningkatan

ketertiban dan ketentraman masyarakat.

Upaya untuk pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2014

melalui evaluasi tahun sebelumnya serta penetapan anggaran untuk

mencapai target pembangunan yang ditetapkan. Penetapan plafon anggaran

perubahan dan bagaimana mendorong konsistensi pagu dari awal sampai

akhir, pelaksanaan pembangunan pada APBD Murni, penyesuaian indikator

pembangunan, serta penyesuaian kerangka pendanaan.

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah

tersebut, terdapat kondisi yang menuntut perlunya dilakukan perubahan

anggaran, baik yang disebabkan oleh peninjauan atas asumsi Kebijakan Umum

Page 2: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014I -2

APBD, keperluan untuk melakukan pergeseran anggaran antar unit organisasi,

antar program, antar kegiatan dan jenis belanja, adanya peningkatan

pendapatan daerah yaitu peningkatan Pendapatan Pajak Daerah, Bagi Hasil

Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus serta

Bantuan Keuangan dari Pemerintah Daerah Lainnya yang diterima setelah

penetapan Peraturan Daerah (PERDA) APBD Kabupaten Bandung Barat tahun

2014. Kondisi tersebut mendorong perlunya pengajuan Perubahan RKPD

Tahun Anggaran 2014.

Perubahan RKPD tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 285

Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang

intinya dijelaskan bahwa perubahan RKPD dimungkinkan karena adanya

perkembangan yang tidak sesuai dengan keadaan dalam tahun berjalan, yang

mencakup:

a. Adanya faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan belanja

daerah yang bersumber dari bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa

Barat dan APBN;

b. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar

unit organisasi, antar program, antar kegiatan dan antar jenis belanja;

c. Adanya selisih SiLPA yang masuk didalam APBD tahun 2013 dengan

SiLPA pada LPPA tahun 2013;

d. Keadaan yang menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran tahun

sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan;

Adanya peningkatan Pendapatan dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

(SiLPA) tahun sebelumnya digunakan antara lain untuk:

1. Tunjangan Profesi Guru Sertifikasi;

2. Tunjangan Profesi Guru Non Sertifikasi;

3. Pembangunan bidang kesehatan, pendidikan, sosial, lingkungan hidup,

pertanian, peternakan dan ekonomi;

4. Peningkatan kualitas infrastruktur jalan dan pembangunan Gedung

Kantor;

Page 3: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014I -3

5. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan publik;

6. Mendanai kegiatan-kegiatan yang capaian target kinerjanya ditingkatkan

dari yang telah ditetapkan semula dalam DPA-SKPD tahun anggaran

berjalan yang dapat diselesaikan sampai dengan batas akhir tahun

anggaran berjalan.

Selanjutnya dalam Perubahan RKPD disajikan secara lengkap mengenai:

1. Program dan kegiatan yang dapat diusulkan untuk ditampung dalam

perubahan KUA/PPAS dengan mempertimbangkan sisa waktu

pelaksanaan APBD tahun berjalan;

2. Capaian target kinerja program dan kegiatan yang dikurangi dalam

perubahan RKPD apabila sesuai asumsi tidak tercapai;

3. Capaian target kinerja program dan kegiatan yang harus ditingkatkan

dalam RKPD.

Perubahan RKPD Tahun 2014 akan diuraikan dengan diawali oleh

uraian kondisi pada tahun anggaran 2014 sebelum perubahan, uraian

permasalahan/hambatan dan tantangan utama yang dihadapi pada tahun

2014 sebelum perubahan dan perkiraan pencapaian setelah perubahan sampai

akhir tahun 2013.

Selanjutnya mengenai pelaksanaan Kebijakan Pembangunan pada

kurun waktu RPJMD 2008-2013 dapat ditunjukkan dengan pencapaian

indikator makro pembangunan sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013

dan proyeksi capaian tahun 2014. Perkembangan indikator makro

pembangunan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1Capaian Indikator Makro 2011 s.d 2013 dan Proyeksi 2014

NO INDIKATOR Capaian 2011 Capaian 2012 Capaian 2013 Proyeksi 2014 Satuan

1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) : 73,93 74,28 74,63 75,09 Poin

a. Indeks Kesehatan (IK) 73,55 73,73 73,84 74,15 %- Angka Harapan Hidup (AHH) 69,13 69,24 69,30 69,49 Tahun

b. Indeks Pendidikan (IP) 85,06 85,52 85,71 86,45 %

- Angka Melek Huruf (AMH) 98,35 98,41 98,48 98,55 %

- Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 8,77 8,96 9,02 9,33 Tahun

c. Indeks Daya Beli (IDB) 63,18 63,57 64,35 64,66 %

2 Purchasing Power Parity (PPP) 633,39 635,10 638,46 646,48 Ribu

3 Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 1,92 1,95 2,03 %

Page 4: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014I -4

NO INDIKATOR Capaian 2011 Capaian 2012 Capaian 2013 Proyeksi 2014 Satuan

4 a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB):

- Atas Dasar Harga Berlaku (adhb) 19.186.412,6 21.721.238,05 24.777,440 Juta

- Atas Dasar Harga Konstan (adhk) 8.329.988,46 9.016.250,41 9.551,370 Juta

b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)per Kapita :

- Atas Dasar Harga Berlaku (adhb) 12.547.926,50 13.810.500,50 13.810.500,- Rp.

- Atas Dasar Harga Konstan (adhk) 5.512.253,19 5.732.589,03 6.013.777,- 6.279.801 Rp.

5 Laju Pertumbuhan Ekonomi PDRB 5.75 6.04 5,93 6,07 %

6 Inflasi PDRB 4,33 5,83 6,2 4,43 %

Memperhatikan pencapaian indikator makro pada tabel tersebut, secara

umum indikator makro pembangunan Kabupaten Bandung Barat

menunjukkan kenaikan. Sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, Indikator

IPM mengalami kenaikan rata-rata 0,35 poin per tahunnya, hal ini sangat

dipengaruhi oleh beberapa faktor pencapaian target indikator komponen IPM,

yaitu indeks pendidikan, indeks kesehatan dan indeks daya beli.

Indeks Pendidikan merupakan indeks yang cukup berpengaruh

terhadap lambatnya kenaikan IPM di Kabupaten Bandung Barat, karena

kenaikan indeks pendidikan selama tahun 2011-2013 hanya sebesar 0,66 poin

per tahunnya. Indeks Pendidikan merupakan komponen yang dipengaruhi

oleh indikator Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Huruf (AMH)

yang keduanya mengalami kenaikan sangat lambat. Peningkatan Indeks

Pendidikan sangat dipengaruhi oleh berbagai upaya yang telah dilakukan

dalam rangka peningkatan Angka Partisipasi Sekolah (APS), juga dengan

adanya kebijakan anggaran pendidikan pemerintah yang berorientasi pada

UUD 1945, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan

Pendidikan yang mengamanatkan bahwa anggaran pendidikan sebesar

minimal 20% dari total Belanja Daerah.

Selanjutnya untuk peningkatan Indeks Kesehatan sangat dipengaruhi

oleh meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH), rata-rata Indeks Kesehatan

meningkat sebesar 0,15 poin per tahunnya. Peningkatan capaian indeks

kesehatan tidak terlepas dari cukup efektifnya berbagai upaya pemerintah

Page 5: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014I -5

daerah bersama stakeholder di masyarakat dalam menurunkan Angka

Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Selain itu pula telah

dilakukan beberapa upaya peningkatan kualitas sumberdaya kesehatan baik

sumber daya manusia maupun sarana prasarana kesehatan.

Sedangkan untuk Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di Kabupaten

Bandung Barat pada tahun 2011 mencapai angka 5,75%, pada tahun 2012

mencapai 6,04% dan tahun 2013 mencapai 6,2%. Pertumbuhan perekonomian di

setiap kecamatan mempunyai besaran dengan kisaran 5,05% sampai 6,71%.

Selanjutnya pada Implementasi program/kegiatan, sesuai dengan

dokumen rencana kebijakan pembangunan Kabupaten Bandung Barat Tahun

Anggaran 2014 yang tersebar pada 43 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),

yang telah diimplementasikan sejak awal tahun anggaran 2014. Untuk melihat

efektivitas dalam penyelenggaraan program dan kegiatan tersebut, dapat

ditinjau dari kaidah-kaidah perencanaan maupun aspek-aspek konkrit yang

timbul selama penyelenggaraan program dan kegiatan.

Dari hasil evaluasi atas kaidah-kaidah perencanaan dan aspek-aspek

yang terjadi dalam proses pelaksanaan program dan kegiatan, implementasi

program/kegiatan Belanja Langsung sampai dengan Semester I tahun

anggaran 2014, menunjukan penyerapan keuangan masih di bawah target

yang ditentukan. Untuk penyerapan keuangan pada Semester I baru mencapai

13,90%, masih kecilnya realisasi keuangan sebagian besar disebabkan

banyaknya kegiatan skala besar dilaksanakan pada triwulan III dan triwulan

IV, hal ini disebabkan pada semester I baru dilaksanakan proses administrasi

kegiatan.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan

perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014 adalah sebagai

berikut :

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara

Tahun 1950);

Page 6: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014I -6

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

6. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

7. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4437);

8. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten

Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Tahun 2007

Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4688);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja

Pemerintah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan

Rencana Kerja dan Anggaran kementerian Negara/Lembaga;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan

Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum (BLU);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4575);

Page 7: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014I -7

16. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4577);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 8, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4741);

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

24. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 72 Tahun 2005 tentang Tata Cara

Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah (Berita Daerah Provinsi

Jabar Tahun 2005 Nomor 31 Seri E);

25. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 10 Tahun 2008

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis daerah

(Lembaran daerah No 10 Tahun 2008);

26. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 13 Tahun 2008

Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (Lembaran Daerah

Nomor 13 Tahun 2008);

27. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 1 Tahun 2009

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Page 8: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014I -8

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Nomor 1

Tahun 2009);

28. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 3 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2007-2025

(Lembaran Daerah Kabupaten Nomor 3 Tahun 2009);

29. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 2 Tahun 2012

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Barat Tahun

2009-2029.

30. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 11 Tahun 2013

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Bandung Barat Tahun 2013-2018.

31. Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 15 Tahun 2013 tentang RKPD

Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014.

1.3 Hubungan Antar Dokumen

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014 merupakan

dokumen perencanaan teknis operasional, yang disusun dengan mengacu

pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah.

RKPD 2014 merupakan penjabaran RPJMD Kabupaten Bandung Barat

tahun 2008-2013 dengan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun

2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-

2014 dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013 serta berpedoman pada

Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 3 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2007-2025, Peraturan

Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2008-2013 dan Peraturan

Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2009-2029.

Penyusunan Perubahan RKPD ditujukan sebagai upaya untuk

mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis antara

perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten/kota serta

Page 9: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014I -9

dengan kabupaten/kota yang berbatasan. Oleh karenanya, substansi

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014 harus selaras

dengan dokumen perencanaan tingkat pusat dan dokumen perencanaan

tingkat provinsi, dan dokumen perencanaan tingkat kabupaten/kota yang

berbatasan sehingga terjadi sinergitas perencanaan pembangunan nasional,

provinsi dan kabupaten/kota.

1.4 Sistematika

Sistematika Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014, sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Memuat tentang latar belakang penyusunan perubahanRKPD tahun 2014.

1.2 Dasar Hukum PenyusunanMenjelaskan dasar hukum yang digunakan dalampenyusunan perubahan RKPD tahun 2014;

1.3 Hubungan Antar Dokumen.Menjelaskan tentang hubungan RKPD tahun 2014dengan dokumen-dokumen perencanaan baik tingkatnasional, provinsi maupun kabupaten.

1.4 Sistematika Dokumen Perubahan RKPDMenjelaskan kerangka pemikiran tentang subtansiPerubahan RKPD yang ingin dituju berdasarkan temaperencanaan tahunan yang dicanangkan.

1.5 Maksud dan TujuanMemuat tentang maksud dan tujuan penyusunanPerubahan RKPD tahun 2014.

BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014DAN CARA PENCAPAIAN KINERJAPENYELENGARAAN PEMERINTAHAN2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah

Menjelaskan tentang kondisi terkini berdasarkan targetpembangunan tahun 2014

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPDTahun 2014 sampai dengan Triwulan IIMenjelaskan realisasi, hasil capaian program danKegiatan yang direncanakan dalam RKPD tahun 2014serta capaian kinerja RPJMD Kabupaten Bandung Barat.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014I -10

BAB III. RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DANKEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Menjelaskan tentang arah kebijakan ekonomi Daearahdalam RKPD Tahun 2014

3.2 Arah Kebijakan Keuangan DaerahMenjelaskan tentang arah kebijakan keuangan Daerahdalam RKPD Tahun 2014

BAB IV. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNANDAERAH TAHUN 20144.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Menjelaskan tentang tujuan dan sasaran pembangunandaerah tahun 2014

4.2 Keterkaitan Isu Strategis RPJMD dan RKPDMenjelaskan tentang keterkaitan isu strategis RPJMDTahun 2013-2018 dengan RKPD Tahun 2014.

BAB V.

BAB VI.

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITASDAERAHMemuat tentang program dan kegiatan prioritas daerahtahun 2014.

PENUTUPMerupakan kaidah pelaksanaan yang memuat arahan danpenegasan Kepala Daerah dalam penerapan RKPD sertaarahan untuk tindak lanjut yang perlu dilaksanakan olehSKPD dan pelaku pembangunan lainnya.

1.5 Maksud dan Tujuan

Tujuan penyusunan perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) Kabupataen Bandung Barat Tahun 2014 adalah :

1. Terwujudnya pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Bandung Barat;

2. Terwujudnya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan baik

antar daerah, antar ruang , antar waktu, antar fungsi pemerintahan

maupun antar tingkat pemerintahan;

3. Terwujudnya keterkaitan dan konsistensi antar perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan;

4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha Tercapainya

pemanfaatan sumber daya secara efektif, efisien, berkeadilan dan

berkelanjutan.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -1

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014

DAN CARA PENCAPAIAN KINERJA

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1 Aspek Geografis dan Demografi

Geografis

Kabupaten Bandung Barat terletak pada 06º 41’ - 07º 19’ Lintang

Selatan dan 107º 22’ - 108º 05’ Bujur Timur. Keseluruhan wilayah Kabupaten

Bandung Barat memiliki luas sebesar Luas wilayah 1.305,77 Km2 atau

130.577,40 Ha yang terbagi menjadi 16 wilayah administrasi kecamatan, yaitu

Lembang, Parongpong, Cisarua, Cikalongwetan, Cipeundeuy, Ngamprah,

Cipatat, Padalarang, Batujajar, Cihampelas, Cililin, Cipongkor, Rongga,

Sindangkerta, Gununghalu dan Saguling.

Wilayah Kabupaten Bandung Barat merupakan daerah subur dan

indah pemandangannya dengan kondisi geografis yang potensial (berbukit-

bukit dengan ketinggian dan kemiringan yang variatif) dengan dataran

terendah pada ketinggian 125 m dpl dan dataran tertinggi pada ketinggian

2.150 m dpl. Kawasan perkotaan Bandung Barat berkembang di kawasan

tengah atau di kawasan yang relatif datar (di sekitar wilayah Kota

Padalarang).

Kabupaten Bandung Barat didominasi oleh kemiringan lereng yang

sangat terjal (>40%), di Kecamatan Gununghalu sebagai kecamatan yang

mempunyai kemiringan lereng sangat terjal terluas (13.480 Ha). Adapun

kemiringan lereng datar (0-8%) merupakan kemiringan lereng dengan luas

dominan kedua. Kecamatan Batujajar adalah kecamatan dengan luas lereng

datar (0-8%) terluas (4.899 Ha). Kemiringan lereng 8-15% cenderung untuk

berada di beberapa kecamatan saja.

Kabupaten Bandung Barat terdiri dari 16 Kecamatan,165 desa dengan

batas wilayah administrasi sebagai berikut:

Page 12: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -2

a. SebelahUtara

: berbatasan dengan Kecamatan Cikalong KulonKabupaten Cianjur; Kecamatan Manis, KecamatanDarangdan, Kecamatan Bojong dan KecamatanWanayasa Kabupaten Purwakarta; KecamatanSagalaherang, Kecamatan Jalancagak danKecamatan Cisalak Kabupaten Subang.

b. SebelahTimur

: berbatasan dengan Kecamatan Cilengkrang,Kecamatan Cimenyan, Kecamatan Margaasih,Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung,Kecamatan Cidadap, Kecamatan Sukasari KotaBandung, Kecamatan Cimahi Utara, KecamatanCimahi Tengah, Kecamatan Cimahi Selatan KotaCimahi.

c. SebelahSelatan

: Berbatasan Kecamatan Ciwidey, KecamatanRancabali Kabupaten Bandung, KecamatanPagelaran Kabupaten Cianjur.

d. SebelahBarat

: Berbatasan dengan Kecamatan Campaka,Kecamatan Cibeber, Kecamatan Bojongpicung,Kecamatan Ciranjang, Kecamatan MandeKabupaten Cianjur.

Kabupaten Bandung Barat memiliki ± 90 sungai, dengan sungai utama

adalah Sungai Citarum, Sungai Cimahi, Sungai Cibeureum, Sungai

Cikapundung, dan Sungai Cikarial, yang melewati Kecamatan Cipongkor,

Kecamatan Cililin, Kecamatan Cihampelas, dan Kecamatan Batujajar.

Terdapat 2 Danau/Situ Alam dan 2 Waduk/Danau Buatan. Danau/Situ

Alam terdiri dari Situ Lembang dan Situ Ciburuy. Situ-situ ini dimanfaatkan

sebagai lokasi tujuan wisata. Waduk Saguling dan Cirata merupakan sumber

tenaga listrik (PLTA).

Daerah tanggkapan Air yang menjadi penyedia air tanah maupun air

permukaan di Kabupaten Bandung Barat yaitu Sub DAS Cikapundung

(Lembang, Cisarua, Parongpong), dan Sub DAS Citarum (Cililin, Ngamprah,

Batujajar, Padalarang). Sebaran kawasan rawan bencana longsor secara

umum yaitu di bagian utara dan selatan Kabupaten Bandung Barat, yaitu

terdapat di Kecamatan Lembang, Parongpong, Cikalongwetan, Cipatat,

Batujajar, Cililin, Rongga, Gununghalu. Kawasan bencana letusan gunung

berapi terdapat di Kecamatan Lembang, Parongpong, dan Cisarua.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -3

Demografi

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bandung

Barat, jumlah penduduk Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2013

sebanyak 1.614.495 jiwa dengan komposisi (menurut jenis kelamin) relatif

seimbang, yaitujumlah penduduk laki-laki sebanyak 820.305 jiwa (50,81

persen) dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 794.190 jiwa (49,19

persen). Dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2012) yaitu 1.582.326 jiwa,

maka pada tahun 2013 terjadi penambahan jumlah penduduk sebesar 32.169

jiwa atau mengalami laju pertumbuhan penduduk (LPP) sebesar 2,03 persen

atau mengalami percepatan dari tahun 2011 yang LPP nya hanya 1,95 persen.

.

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat dan Pemerataan Ekonomi

Kinerja perekonomian Kabupaten Bandung Barat tahun 2013 secara riil

ditunjukkan oleh laju pertumbuhan ekonomi (LPE) atas dasar harga konstan

tahun 2000, yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,93 persen. Jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi perlambatan sebesar

0,11 poin dimana tahun 2012 mencapai 6,04 persen.

Kesejahteraan Sosial

Pembangunan manusia menjadi salah satu perhatian serius banyak

pihak dalam upaya untuk memperluas pilihan-pilihan manusia.

Pembangunan manusia juga menjadi indikator keberhasilan suatu wilayah

dalam pembangunan meskipun hanya merangkum beberapa indikator

pembangunan.

Secara umum capaian pembangunan manusia di Kabupaten Bandung

Barat terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hasil penghitungan

IPM berdasarkan data hasil Survei IPM Kabupaten Bandung Barat tahun 2013

menunjukkan, bahwa pencapaian IPM Kabupaten Bandung Barat tahun 2013

telah mencapai 74,63 yang terbentuk dari indeks kesehatan sebesar 73,84,

indeks pendidikan sebesar 85,71 dan indeks daya beli sebesar 64,35.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -4

Tabel 2.1.IPM Kabupaten Bandung Barat dan Komponennya

Tahun 2010-2013

KOMPONEN 2010 2011 2012 2013

(1) (3) (4) (5) (5)

NILAI1. Angka Harapan Hidup (Tahun) 68,85 69,13 69,24 69,302. Angka Melek Huruf (Persen) 98,32 98,35 98,41 98,483. Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 8,34 8,77 8,96 9,02

4. Purchasing Power Parity (ribuRupiah)

632,53 633,39635,1 638,48

INDEKS1. Indeks Kesehatan 73,08 73,55 73,73 73,842. Indeks Pendidikan 84,08 85,06 85,52 85,713. Indeks Daya Beli 62,98 63,18 63,57 64,35

IPM 73,38 73,93 74,28 74,63

Sumber: BPS, Angka regional, diolah dari hasil Survei IPM Kabupaten Bandung Barattahun 2013

Tabel 2.1. memperlihatkan perkembangan pencapaian IPM

selama tahun 2010-2013. Dalam kurun waktu tersebut, peningkatan

juga terjadi pada seluruh komponen IPM setiap tahun. Selama 4

(empat) tahun terakhir nilai IPM Kabupaten Bandung Barat bergerak

naik dari 73,38 pada tahun 2010 menjadi 74,63 pada tahun 2013.

Pergerakan yang sama juga terjadi pada ketiga indeks IPM dimana

indeks kesehatan meningkat dari 73,08 pada tahun 2010 menjadi

73,84 pada tahun 2013, indeks pendidikan meningkat dari 84,08

pada tahun 2010 menjadi 85,71 pada tahun 2013, sedangkan indeks

daya beli meningkat dari 62,98 pada tahun 2010 menjadi 64,35 pada

tahun 2013.

Bila mengacu pada klasifikasi pembagian status IPM menurut

UNDP sebagaimana yang telah diuraikan pada bab 2, maka IPM

Kabupaten Bandung Barat selama 4 (empat) tahun terakhir

termasuk dalam kategori “tingkat menengah atas”, yakni kelompok

daerah dengan nilai IPM berkisar antara 66 hingga 79. Adapun

capaian masing-masing komponen IPM cukup bervariasi. Masih

dalam periode waktu yang sama, status indeks kesehatan termasuk

dalam kategori “tingkat menengah atas” (dengan capaian antara 66-

79), status indeks pendidikan sudah masuk dalam kategori “tingkat

Page 15: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -5

atas” dengan capaian di atas 80), sedangkan status indeks daya beli

masih tergolong dalam kategori “tingkat menengah bawah” (dengan

capaian antara 50-65). Meskipun indeks pendidikan termasuk dalam

kategori tingkat tinggi, status indeks rata-rata lama sekolah (RLS)

masih tergolong dalam kategori tingkat menengah bawah. Tingginya

status indeks pendidikan dikarenakan tingginya indeks melek huruf

(AMH) yang juga tergolong dalam kategori tingkat atas.

Ketiga komponen IPM secara simultan meningkatkan

pencapaian IPM setiap tahun. Hal ini mengindikasikan terjadinya

perbaikan kualitas pembangunan manusia dari sisi kesehatan,

pendidikan dan daya beli penduduk beberapa tahun terakhir. Namun

hal tersebut belum berarti bahwa kemajuan pembangunan manusia

di Kabupaten Bandung Barat sudah cukup menggembirakan.

Adanya campur tangan pemerintah pusat dan provinsi dalam

pengambilan kebijakan pembangunan manusia dirasakan masih

relatif besar. Pada indeks daya beli misalnya, perencana kebijakan di

tingkat pemerintah kabupaten/kota seringkali kesulitan menentukan

program intervensi yang mampu mendongkrak kemajuan indeks

tersebut secara signifikan. Hal ini lebih disebabkan karena kebijakan

pengendalian inflasi harga-harga komoditi masih di bawah kendali

pemerintah pusat, seperti kenaikan harga BBM, likuiditas perbankan

dan permintaan pasar di luar wilayah, sementara pemerintah

kabupaten hanya bisa mengendalikan ketersediaan (supply)

komoditas di wilayahnya saja.

Ketenagakerjaan

Tabel dibawah menunjukan kegiatan utama penduduk 10

(sepuluh) tahun keatas seminggu yang lalu. Tabel ini dapat

menunjukkan angka pengangguran, namun survei ini tidak

dirancang untuk itu, tetapi setidaknya dapat dilihat jumlah

penduduk yang bekerja cukup besar.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -6

Tabel 2.2.Jumlah Penduduk Menurut Kegiatan Utamadi Kabupaten Bandung Barat Tahun 2013

Kegiatan Utama

JumlahAngkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja

Bekerja MencariPekerjaan Jumlah Sekolah Mengurus

RMT Lainnya Jumlah

(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

592.772 56.259 649.031 243.789 356.360 91.310 691.459 1.340.49091,33 8,67 100 35,26 51,54 13,21 100 100

Sumber: Bappeda dan BPS Kabupaten Bandung Barat, IPM Tahun 2013

Proporsi penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan/usaha

merupakan angka yang menunjukan distribusi/penyebaran

penduduk bekerja di setiap lapangan pekerjaan. Klasifikasi baku yang

digunakan dalam penggolongan lapangan pekerjaan/lapangan usaha

adalah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Tahun

2009. Sesuai KBLI 2009, lapangan pekerjaan terbagi menjadi

sembilan lapangan pekerjaan yaitu Pertanian; Pertambangan dan

Penggalian; Industri; Listrik Gas dan Air; Konstruksi; Perdagangan;

Transportasi dan Komunikasi; Lembaga Keuangan; dan Jasa.

Analisis yang dilakukan hanya akan memuat 5 (lima) lapangan usaha

terbesar yaitu; pertanian, industri, perdagangan dan jasa, sementara

sisanya akan masuk pada sektor lainnya.

Tabel 2.3.Persentase Lapangan Pekerjaan

Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas Tahun 2013

Lapangan Pekerjaan 2013

(1) (2)Pertanian 27,80

Industri 17,12

Perdagangan 17,11

Jasa 13,48

Lainnya 24,49

Sumber: Bappeda dan BPS Kabupaten Bandung Barat, IPM Tahun 2013

Page 17: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -7

Penduduk Kabupaten Bandung Barat bisa dikatakan masih

bercorak pertanian. Hal ini dapat terlihat dari komposisi penduduk

yang bekerja menurut lapangan pekerjaan. Menurut data IPM 2013

penduduk Kabupaten Bandung Barat yang bekerja tersebar

diberbagai lapangan pekerjaan. Dari 592.772 penduduk yang

bekerja dapat dirinci, 27,80% bekerja disektor pertanian, 17,12%

bekerja disektor Industri, 17,11% disektor perdagangan, 13,48%

disektor jasa dan sisanya tersebar disektor lainnya (Tabel 2.3).

Proporsi ini menunjukan bahwa Kabupaten Bandung Barat

masih bercorak pertanian, namun terlihat sektor perdagangan dan

industri sudah dapat mulai diperhitungkan, kemungkin hal ini

sebagai pertanda bahwa transformasi mata pencaharian akan segera

terjadi dari sektor pertanian ke sektor industri. Transformasi mata

pancaharian adalah bergeraknya dominasi mata pencaharian dari

sektor pertanian ke sektor industi kemudian berlanjut ke sektor

perdagangan dan berakhir di sektor jasa.

2.1.3 Aspek Pelayanan Umum

Pendidikan

Pada Tahun 2013, persentase penduduk Kabupaten Bandung

Barat usia 10 tahun ke atas yang berpendidikan SD ke bawah

sebesar 61,22 persen; tamat SMP sebesar 21,21 persen; tamat

SMU/SMK sebesar 15,41 persen; dan sebanyak 3,15 persen yang

tamat pendidikan tinggi (Akademi/Perguruan Tinggi).

Tabel 2.4.Persentase Tingkat Pendidikan Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Menurut Jenis

Kelamin di Kabupaten Bandung Barat Tahun 2013

NoJenjang

Pendidikan

Penduduk 10 Tahun Keatas

Laki- laki PerempuanLaki-laki+

Perempuan

1 < SD 13,73 16,64 15,152 SD 42,87 46,15 44,483 SLTP sederajat 21,71 20,91 21,324 SMU sederajat 18,27 13,41 15,895 Akademi/PT 3,41 2,89 3,16

Kab. Bandung Barat 100 100 100

Sumber : Bappeda dan BPS Kabupaten Bandung Barat, IPM Tahun 2013

Page 18: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -8

Indikator yang sering digunakan untuk mengukur partisipasi

pendidikan diantaranya adalah Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka

Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Sekolah (APS).

Indikator-indikator tersebut menunjukkan seberapa besar anak usia

menurut tingkat pendidikan tertentu berada dalam lingkup

pendidikan dan penyerapan dunia pendidikan formal terhadap

penduduk usia sekolah. Usia pendidikan yang dimaksud, untuk SD

usianya 7-12 tahun, SLTP usia 13-15 tahun, SLTA usia 16-18 dan

perguruan tinggi (PT) usia 19-24.

Tabel 2.5.APK Menurut Jenis Kelamin,dan Jenjang Pendidikan

Di Kabupaten Bandung Barat Tahun 2013

No Jenjang Pendidikan2013

Laki-laki Perempuan Total

(1) (2) (3) (4) (5)

1 SD 103,12 99,88 101,612 SLTP 95,24 94,10 94,723 SLTA 47,91 46,03 47,04

Sumber : Bappeda dan BPS Kabupaten Bandung Barat, IPM Tahun 2013

Angka partisipasi kasar menunjukkan proporsi anak sekolah

baik laki-laki maupun perempuan pada suatu jenjang pendidikan

tertentu dalam kelompok umur yang sesuai dengan jenjang

pendidikan tersebut. Angka ini memberikan gambaran secara umum

mengenai jumlah anak yang menerima pendidikan pada jenjang

tertentu, dan biasanya tidak memperhatikan umur siswa. APK suatu

jenjang pendidikan bisa mempunyai nilai lebih dari 100 persen. Hal

ini disebabkan adanya siswa yang berusia diluar batasan usia

sekolah (baik lebih muda ataupun lebih tua). Pada Tabel 3.4 terlihat

bahwa APK SD untuk perempuan di Kabupaten Bandung Barat lebih

dari 100 persen. Artinya terdapat siswa, baik lebih muda maupun

lebih tua, yang berusia di luar batasan usia sekolah dasar (kurang

dari 7 tahun atau lebih dari 12 tahun). Hal ini dimungkinkan banyak

masyarakat di wilayah Kabupaten Bandung Barat menyekolahkan

anaknya ke Sekolah Dasar pada usia 5-6 tahun, disisi lain di daerah

Page 19: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -9

pedesaan masih banyak anak yang usianya di atas 12 tahun, tetapi

masih duduk dibangku SD.

Kesehatan

Selama 5 (lima) tahun terakhir, AKB Kabupaten Bandung Barat

mengalami penurunan yang sangat lambat, bergerak dari sebanyak

42,04 bayi per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2009 menjadi 40,65

bayi per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2013. Angka tersebut,

masih sangat jauh untuk mencapai salah satu target MDGs

(Millenium Development Goals) dimana target yang ingin dicapai

adalah penurunan angka kematian bayi.

Gambar 2.1.Angka Kematian Bayi dan Angka Harapan Hidup

Kabupaten Bandung Barat Tahun 2009-2013

Sumber: Survei IPM Kabupaten Bandung Barat tahun 2013

Lingkungan Hidup

Tingkat pelayanan persampahan di Kabupaten Bandung Barat secara

umum meningkat dari 10,11% pada tahun 2012 menjadi 10,25% pada tahun

2013. Seiring dengan hal tersebut, rasio tempat pembuangan sampah (TPS)

per satuan penduduk pada tahun 2013 juga mengalami peningkatan menjadi

sebesar 45,10% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 42%.

Persentase penduduk berakses air minum pada tahun 2012 juga

meningkat yaitu sebesar 15,50% jika dibandingkan tahun sebelumnya yang

mencapai 34%.

2009 2010 2011 2012 2013AHH 68.74 68.85 69.13 69.24 69.3AKB 42.04 41.68 41.23 41.01 40.65

30

40

50

60

70

Page 20: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -10

Transportasi

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor:

900/Kep.160-DBMSDAP/2012, tanggal 4 Mei 2012, data ruas jalan dan

panjang jalan kabupaten serta jumlah jembatan yang menjadi kewenangan

Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Bandung Barat adalah sebanyak 113

ruas jalan sepanjang 553.650 km yang tersebar di 16 kecamatan. Jalan dalam

kondisi baik pada tahun 2013 sebesar 166,33 km.

Perumahan

Pada tahun 2013 jumlah rumah tangga pengguna air bersih sebesar

37% atau meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 341%. Jumlah

rumah tangga bersanitasi sebesar 43% atau meningkat dari tahun sebelumnya

yang mencapai 42%. Jumlah lingkungan perumahan kumuh sebesar 13,03%

atau menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 13,06%.

Jumlah rumah layak huni pada tahun 2012 sebanyak 36.402 rumah

atau meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 32.768 rumah..

2.1.4 Aspek Daya Saing Kemampuan Ekonomi Daerah

Peranan sektor ekonomi suatu daerah terhadap pembentukan PDRB

menggambarkan potensi perekonomian suatu wilayah. Tingginya peranan

suatu sektor dalam perekonomian, memberikan gambaran bahwa sektor

tersebut merupakan sektor andalan yang terus dapat dikembangkan serta

menjadi pendorong roda perekonomian semakin berkembang. Distribusi

persentase PDRB sektoral menunjukkan peranan masing-masing sektor

dalam kontribusi terhadap PDRB secara keseluruhan. Semakin besar

persentase suatu sektor, semakin besar pula pengaruh sektor tersebut dalam

perkembangan ekonomi suatu daerah. Distribusi persentase juga

memperlihatkan kontribusi nilai tambah setiap sektor dalam pembentukan

PDRB, sehingga tampak sektor-sektor andalan yang menjadi pemicu

pertumbuhan di wilayah yang bersangkutan.

Dalam fokus kemampuan ekonomi daerah, berdasarkan data BPS,

pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita di Bandung Barat sebesar

Rp.537.784,- sedangkan Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita sebesar

Page 21: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -11

Rp. 250.684,-. Pada sektor ketenagakerjaan, angka rasio ketergantungan pada

tahun 2013 mencapai 51,74.

Dalam pembangunan perekonomian yang dinamis di tingkat nasionl,

regional dan lokal. Penanaman modal (investasi) menjadi faktor yang penting

karena berperan sangat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi ,

penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumberdaya strategis nasional,

implementasi dan transfer keahlian dan teknologi, petumbuhan ekspor dan

meningkatkan neraca pembayaran. Penanaman modal tersebut akan

memberikan banyak dampak ganda (multiplier effects) dan manfaat bagi

banyak pihak termasuk perusahaan, masyarakat dan pemerintah. Laju

pertambahan investasi dan tingkat produktivitas yang dihasilkannya akan

mendorong tinggi dan luasnya jangkauan dampak yang dihasilkan.

Pada tahun 2011, Kabupaten Bandung Barat telah memiliki Badan

Penanaman Modal Pelayanan Perizinan terpadu (BPMPPT) sebagai SKPD

dengan visi untuk meningkatkan investasi melalui penyelenggaraan

pelayanan perizinan yang berkualitas. Hingga tahun 2012 terdapat 14 (empat

belas) perizinan yang dilayani melalui Pelayanan Perizinan Satu Atap

(PPTSP) yang berasal dari OPD terkait lainnya. Berdasarkan Hasil dari

Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) 2012, realisasi investasi PMA

dan PMDN Tahun 2013 sebesar Rp. 12.109.927.539.507,- meningkat sekitar 3

trilyun dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 9.711.991.829.311,-

Kualitas sumber daya manusia sangat mempengaruhi tingkat

kesejahteraan masyarakat suatu daerah. Tingginya angkatan kerja di suatu

daerah secara langsung dapat menggerakan perekonomian daerah

tersebut. Gambaran kondisi ketenagakerjaan seperti persentase angkatan

kerja yang bekerja, dan distribusi lapangan pekerjaan sangat berguna

dalam melihat prospek ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi

dapat dilihat apakah benar-benar digerakkan oleh produksi yang

melibatkan tenaga kerja daerah atau karena pengaruh faktor lain.

Banyaknya penduduk yang bekerja akan berdampak pada peningkatan

kemampuan daya beli. Peningkatan pendapatan uang penduduk sangat

menentukan pemenuhan kebutuhan hidup yang lengkap.

Penduduk Kabupaten Bandung Barat bisa dikatakan masih bercorak

pertanian. Hal ini dapat terlihat dari komposisi penduduk yang bekerja

Page 22: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -12

menurut lapangan pekerjaan. Menurut data IPM 2013 penduduk Kabupaten

Bandung Barat yang bekerja tersebar diberbagai lapangan pekerjaan. Dari

592.772 penduduk yang bekerja dapat dirinci, 27,80% bekerja disektor

pertanian, 17,12% bekerja disektor Industri, 17,11% disektor perdagangan,

13,48% disektor jasa dan sisanya tersebar disektor lainnya

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2014 Sampai

Dengan Triwulan II dan Capaian RPJMD

2.2.1 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2014

Pelaksanaan program dan kegiatan RKPD SKPD Tahun 2014 sampai

semester pertama dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2.6.Realisasi Penyerapan Belanja Langsung per SKPD

Triwulan II Tahun 2014

No Nama SKPD JumlahProgram

JumlahKegiatan Anggaran Realisasi %

1 Dinas Pendidikan, Pemudadan Olahraga

13 90 147,792,752,900 14,601,022,600 9.88

2 Dinas Kesehatan 20 111 132,900,719,368 12,710,647,215 9.563 Dinas Bina Marga, Sumber

Daya Air danPertambangan

19 70 162,676,289,200 7,359,474,670 4.52

4 Dinas Cipta Karya dan TataRuang

23 72 106,882,866,350 5,604,930,637 5.24

5 Badan PerencanaanPembangunan Daerah

12 51 8,619,136,400 1,738,293,082 20.17

6 Dinas Perhubungan,Komunikasi danInformatika

13 48 13,463,141,450 3,297,735,940 24.49

7 Kantor Lingkungan Hidup 7 32 2,495,135,000 577,133,850 23.138 Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil5 29 10,183,115,750 1,785,239,550 17.53

9 Badan PemberdayaanPerempuan, PerlindunganAnak dan KeluargaBerencana

14 41 7,968,083,823 3,663,292,064 45.97

10 Dinas Sosial, Tenaga Kerjadan Transmigrasi

15 66 13,185,918,934 3,133,866,911 23.77

11 Badan Penanaman Modaldan Pelayanan PerijinanTerpadu

8 38 3,604,198,805 1,142,486,055 31.70

12 Dinas Kebudayaan danPariwisata

11 39 6,492,801,900 2,178,463,776 33.55

13 Kantor Kesatuan Bangsadan Politik

10 32 4,517,297,100 2,201,315,663 48.73

14 Satuan Polisi Pamong Praja 6 26 9,730,091,996 2,865,287,291 29.45

Page 23: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -13

No Nama SKPD JumlahProgram

JumlahKegiatan Anggaran Realisasi %

15 Badan PenanggulanganBencana Daerah

9 32 3,459,126,209 1,543,491,270 44.62

16 Sekretariat Daerah 20 79 51,831,444,450 12,262,961,265 23.6617 Sekretariat Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah8 38 23,874,992,762 6,234,222,877 26.11

18

Dinas PendapatanPengelolaan Keuangan danAset Daerah

5 4835,954,883,991 9,131,727,013 25.40

19 Inspektorat 9 31 3,938,840,000 1,716,000,000 43.5720 Badan Kepegawaian

Daerah10 40 9,111,930,127 2,310,878,050 25.36

21 Kecamatan Ngamprah 10 22 1,278,112,500 659,413,040 51.5922 Kecamatan Cipatat 8 17 1,673,459,283 656,362,350 39.2223 Kecamatan Batujajar 12 25 1,132,667,473 226,725,100 20.0224 Kecamatan Padalarang 9 16 1,573,295,759 432,081,800 27.4625 Kecamatan Sindangkerta 9 18 1,209,640,000 548,516,000 45.3526 Kecamatan Cipongkor 9 21 1,046,654,850 124,116,474 11.8627 Kecamatan Gununghalu 11 25 1,417,317,850 277,449,000 19.5828 Kecamatan Rongga 11 22 1,115,619,500 306,075,000 27.4429 Kecamatan Cililin 12 22 1,199,982,000 538,466,000 44.8730 Kecamatan Cikalong Wetan 9 17 1,404,269,950 393,668,837 28.0331 Kecamatan Cipeundeuy 9 17 1,298,017,880 182,819,100 14.0832 Kecamatan Parongpong 11 19 1,341,190,600 495,885,000 36.9733 Kecamatan Cisarua 12 22 956,361,085 399,194,400 41.7434 Kecamatan Lembang 7 17 1,817,642,650 798,572,650 43.9335 Kecamatan Cihampelas 12 20 1,222,119,000 579,516,880 47.4236 Kecamatan Saguling 11 23 825,331,200 154,264,000 18.6937 Sekretariat Dewan

Pengurus KORPRI6 17 949,262,110 132,099,971 13.92

38 Kantor Ketahanan Pangan 5 26 2,049,370,900 609,642,638 29.7539 Badan Pemberdayaan

Masyarakat danPemerintahan Desa

12 62 14,974,279,878 3,874,414,795 25.87

40 Kantor Perpustakaan danArsip Daerah

11 38 4,901,607,100 1,160,269,300 23.67

41 Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan

15 59 19,850,864,400 2,919,655,948 14.71

42 Dinas Peternakan danPerikanan

12 48 23,115,030,000 830,176,325 3.59

43 Dinas PerindustrianPerdagangan Koperasi danUsaha Mikro Kecil danMenengah

15 51 19,469,754,350 7,809,113,382 40.11

total475 1637 864,504,616,833 120,166,967,769 13.90

Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Page 24: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -14

2.2.2 Capaian RPJMD

Capaian Kinerja Indikator Utama RPJMD sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2.7Capaian Indikator Kinerja Utama

Tahun 2013-2014

NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Tahun2013 2014

(1) (2) (3) (4)ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKATFokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,Kepegawaian dan Persandian

1.1 Laju Pertumbuhan PDRB (Perkapita ADHKonstan) 5,86 6,07

1.2 Laju Inflasi (%) 6,20 4,431.3 PDRB per kapita (ADH Konstan) (Rp) 6.009.238 6.279.8011.4 Persentase penduduk diatas garis kemiskinan 87,57 88,321.5 Angka kriminalitas yang tertangani 0,42 0,44Fokus Kesejahteraan Masyarakat1. Pendidikan1.1. Angka melek huruf (%) 98,48 98,551.2 Angka rata-rata lama sekolah (RLS/Tahun) 9,02 9,331.3 Angka partisipasi kasar (APK/Tahun)

Angka partisipasi kasar SD/MI/Paket A 101,85 102,14Angka partisipasi kasar SMP/Mts/Paket B 95,54 97,32Angka partisipasi kasar SMA/SMK/MA/Paket C 47,09 47,88

1.4 Angka Partisipasi MurniAngka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 92,15 92,41Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/PaketB 73,77 74,69

Angka Partisipasi Murni (APM))SMA/SMK/MA/Paket C 37,40 38,43

2. Kesehatan2.1. Angka kelangsungan hidup bayi

Angka Kematian Bayi (AKB) 40,67 40,332.2. Angka usia harapan hidup (AHH) 69,30 69,492.3. Persentase balita gizi buruk 0,039 0,0313. Pertanahan3.1. Persentase penduduk yang memiliki lahan - -4. Ketenagakerjaan4.1. Rasio penduduk yang bekerja (%) 37,14 38,28Fokus Seni Budaya dan Olahraga1. Kebudayaan1.1. Jumlah grup kesenian 130 1381.2. Jumlah gedung 1 12. Pemuda dan Olahraga2.1. a. Jumlah klub olahraga 170 1712.2. b. Jumlah gedung olahraga 168 180ASPEK PELAYANAN UMUMFokus Layanan Urusan Wajib1. Pendidikan1.1. Pendidikan dasar:1.1.1. Angka partisipasi sekolah (APS)

Page 25: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -15

NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Tahun2013 2014

(1) (2) (3) (4)Angka partisipasi sekolah (APS) SD/MI/Paket A 91,00 89,00Angka partisipasi sekolah (APS) SMP/MTs/PaketB 83,00 85,00

Angka partisipasi sekolah (APS)SMA/SMK/MA/Paket C 50,00 53,00

1.1.2. Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usiasekolahRasio ketersediaan sekolah/penduduk usiasekolah SD/MI 233,25:1 233,25:1

Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usiasekolah SMP/MTs 325,54:1 308,25:1

Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usiasekolah SMA/ SMK/MA 465,71:1 426,35:1

1.1.3. Rasio guru/muridRasio guru/murid SD/MI 42,76:1 41,54:1Rasio guru/murid SMP/MTs 45,19:1 42,66:1Rasio guru/murid SMA/SMK/MA 39,61:1 38,39:1

1.1.4. Rasio guru/murid per kelas rata-rataRasio guru/murid per kelas rata-rata SD/MI 1,99:1 2,10:1Rasio guru/murid per kelas rata-rata SMP/MTs 1,33:1 1,32:1Rasio guru/murid per kelas rata-rataSMA/SMK/MA 3,38 3,40:1

1.2. Pendidikan menengah:1.2.1. Angka partisipasi sekolah (APS)

Angka partisipasi sekolah (APS) SD/MI/Paket A 91,00 89,00Angka partisipasi sekolah (APS) SMP/MTs/PaketB 83,00 85,00

Angka partisipasi sekolah (APS)SMA/SMK/MA/Paket C 50,00 53,00

1.2.2. Rasio ketersediaan sekolah terhadap pendudukusia sekolahRasio ketersediaan sekolah/ penduduk usiasekolah SD/Mi 233,36:1 233,25:1

Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usiasekolah SMP/MTs 325,54:1 308,25:1

Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usiasekolah SMA/ SMK/MA 466,71:1 426,35:1

1.2.3. Rasio guru terhadap muridRasio guru/murid SD/MI 444,89:1 450,68:1Rasio guru/murid SMP/MTs 610,90:1 622,42:1Rasio guru/murid SMA/SMK/MA 491,16:1 471,98:1

1.2.4. Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf(tidak buta aksara) 98,54 98,62

1.3. Fasilitas Pendidikan:

1.3.1. Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunanbaik 4.633 5.073

1.3.2. Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunanbaik 2.609 2.890

Sekolah pendidikan SMA/SMK/ MA kondisibangunan baik 457 477

1.4. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD):1.4.1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) (%) 26,00 27,001.5. Angka Putus Sekolah:1.5.1. Angka Putus Sekolah SD/MI (%) 0,09 0,091.5.2. Angka Putus Sekolah SMP/MTs (%) 0,41 0,401.5.3. Angka Putus Sekolah SMA/SMK/ MA (%) 0,08 0,06

Page 26: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -16

NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Tahun2013 2014

(1) (2) (3) (4)1.6. Angka Kelulusan:1.6.1. Angka Kelulusan (AL) SD/MI (%) 99,00 99,001.6.2. Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs (%) 98,00 98,001.6.3. Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA (%) 99,00 99,00

1.6.4. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI keSMP/MTs 90,00 91,00

1.6.5. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs keSMA/SMK/MA 76,00 79,00

1.7 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

1.7.1 Guru SD/MI yang memenuhi kualifikasi S1/D -IV 74,00 80,00

1.7.2 Guru SMP/MTs yang memenuhi kualifikasiS1/D-IV 81,00 83,00

1.7.3 Guru SMA/SMK/MA yang memenuhi kualifikasiS1/D-IV 93,00 96,00

2. Kesehatan2.1. Rasio posyandu per satuan balita 15,81 15,81

2.2. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuanpenduduk 0,076 0,077

2.3. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 0,006 0,0072.4. Rasio dokter per satuan penduduk 0,167 0,1862.5. Rasio tenaga medis per satuan penduduk 0,299 0,324

2.6. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani(%) 68,00 68,50

2.7.Cakupan pertolongan persalinan oleh tenagakesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan(%)

89,00 89,50

2.8. Cakupan Desa/kelurahan Universal ChildImmunization (UCI) (%) 95,00 100

2.9. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan(%) 100 100

2.10. Cakupan penemuan dan penanganan penderitapenyakit TBC BTA (%) 48,641 49,390

2.11. Cakupan penemuan dan penanganan penderitapenyakit DBD (%) 100 100

2.12. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasienmasyarakat miskin (%) dari yg sakit 15-20 15-20

2.13. Cakupan kunjungan bayi (%) 87 87,52.14. Cakupan puskesmas (%) 200 2002.15. Cakupan puskesmas pembantu (%) 40,000 40,6063. Pekerjaan Umum

3.1. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisibaik (%) 30,142 41,64

Kondisi baik (Km) 166,300 230,560Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisisedang (%) 21,517 21,43

Kondisi sedang (Km) 120,640 118,645Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisirusak ringan (%) 28,461 24,34

Kondisi rusak ringan (Km) 157,025 134,760Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisirusak berat (%) 19,880 12,59

Kondisi Rusak Berat (Km) 109,685 69,685Jalan Secara keseluruhan (Km) 553,65 553,65

3.2. Rasio Jaringan Irigasi 72 80Jaringan Primer (Ha) 931 111

Page 27: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -17

NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Tahun2013 2014

(1) (2) (3) (4)Jaringan Sekunder (Ha) 23,3 59Jaringan Tersier (Ha) 11,88 329Total Jaringan Irigasi (Ha) 966,61 499Luas Lahan Budidaya (Ha) 37,89 30,27

3.3. Rasio tempat pemakaman umum per satuanpenduduk 12 13

3.4. Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) persatuan penduduk 10 11

3.5. Rasio rumah layak huni 94,55 94,603.6. Rasio permukiman layak huni 0,35 0,40

3.7.Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan kekawasan pemukiman penduduk (minimal dilaluiroda 4) (Km)

- -

3.8. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40KM/Jam ) 89,31 129,04

3.9. Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliranair tidak tersumbat (%) 65,22 62,32

3.10. Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik 28.033 2.989,703.11. Lingkungan Pemukiman (%) 35,10 35,204. Perumahan4.1. Rumah tangga pengguna air bersih (%) 37,00 37,504.2. Rumah tangga ber-Sanitasi (%) 43,00 50,004.3. Lingkungan pemukiman kumuh (%) 13,03 13,004.4. Rumah layak huni (unit) 36.402 38.5005. Penataan Ruang

5.1. Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan LuasWilayah ber HPL/HGB (%) 16,00 16,00

5.2. Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 46,00 46,006. Perencanaan Pembangunan

6.1. Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD ygtelah ditetapkan dgn PERDA - -

6.2. Tersedianya Dokumen Perencanaan: RPJMD ygtelah ditetapkan dgn PERDA 1 -

6.3. Tersedianya Dokumen Perencanaan: RKPD ygtelah ditetapkan dgn PERKADA 1 1

6.4. Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD (%) 100 100Tersedianya dokumen kajian perencanaan lainnya

7. Perhubungan7.1. Jumlah arus penumpang angkutan umum 5.518.106 5.985.1147.2. Rasio ijin trayek 0,000103 0,0001057.3. Jumlah uji kir angkutan umum 3.864 4.250

7.4. Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/ Terminal Bis(Sub Terminal) 6 5

7.5. Angkutan darat 740 7397.6. Kepemilikan KIR angkutan umum (%) 23,56 24,52

7.7. Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)(Bulan) 6 6

7.8. Biaya pengujian kelayakan angkutan umum (Rp) 50.000 65.0007.9. Pemasangan Rambu-rambu 1.023 10918. Lingkungan Hidup8.1. Persentase penanganan sampah 10,25 10,358.2. Persentase Penduduk berakses airminum 35,50 36,008.3. Persentase Luas pemukiman yang tertata 0,25 0,30

8.4. Pencemaran status mutu air (kawasan industri)(%) - -

Page 28: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -18

NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Tahun2013 2014

(1) (2) (3) (4)

8.5. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaanamdal (%) 100 100

8.6. Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuanpenduduk 45,10 45,20

8.7. Penegakan hukum lingkungan (%) 100 1008.8 Jumlah perusahaan penghasil air limbah 60 60

8.9 Jumlah perusahaan penghasil air limbah yangdiawasi 50 50

8.10 Pencegahan pencemaran air (%) 83,33 83,33

8.11 Jumlah perusahaan penghasil emisi udara darisumber tidak bergerak 65 65

8.12 Jumlah perusahaan penghasil emisi udara darisumber tidak bergerak yang diawasi 10 10

8.13 Pencegahan pencemaran udara dari sumber tidakbergerak (%) 15,38 15,38

8.14 Penyampaian informasi status kerusakan lahan(%) 0 23,19

8.15 Jumlah Kegiatan/Usaha yang wajib memilikidokumen lingkungan 368 407

8.16 Jumlah Kegiatan/Usaha yang memiliki dokumenlingkungan 253 308

8.17 Prosentase ketaatan (%) 68,75 75,688.18 Jumlah sekolah berbudaya lingkungan 13 169. Pertanahan9.3. Penyelesaian izin lokasi 18 2010. Kependudukan dan Catatan Sipil10.1. Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk 1,14 1,1610.2. Rasio bayi berakte kelahiran 0,59 0,6210.3. Rasio pasangan berakte nikah 0,0118 0,011510.4. Kepemilikan KTP 1.156.846 1.191.55110.5. Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk 645,5 651,76

10.6. Ketersediaan data base kependudukan skalakabupaten 1 1

Jumlah pendudukan berdasarkan databasekependudukan 1.929.322 1.987.201

10.7. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK (E-KTP) 1.156.846 1.191.551

11. Pemberdayaan Perempuan dan PerlindunganAnak

11.1. Persentase partisipasi perempuan di lembagapemerintah 37,55 37,89

11.2. Partisipasi perempuan di lembaga swasta (KB) 70,05 70,9111.3. Rasio KDRT (Kejadian KDRT) 46,78 73,3611.4. Partisipasi angkatan kerja perempuan 38,46 38,00

11.5. Penyelesaian pengaduan perlindunganperempuan dan anak dari tindakan kekerasan (%) 100 100

12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera12.1. Rata-rata jumlah anak per keluarga 2,24 2,2112.2. Rasio akseptor KB 3,31 3,3112.3. Cakupan peserta KB aktif 76,78 76,8012.4. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera 41,42 40,1813. Sosial

13.1. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompodan panti rehabilitasi (Jumlah) 28 30

13.2. PMKS yg tertangani 25.900 26.112

13.3. Penanganan penyandang masalah kesejahteraansosial (Jumlah) 77.564 79.432

Page 29: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -19

NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Tahun2013 2014

(1) (2) (3) (4)14. Ketenagakerjaan14.1. Angka partisipasi angkatan kerja (%) - -14.2. Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun 15 1514.3. Tingkat partisipasi angkatan kerja (%) 60,00 60,0714.4. Pencari kerja yang ditempatkan (%) 40,10 40,10

Pencari kerja yang ditempatkan (Jumlah orang) 1.431 1.806Pencari kerja yg terdaftar (Jumlah Org) 3.979 4.502

14.5. Tingkat pengangguran terbuka (%) 10,00 9,8914.6. Keselamatan dan perlindungan (%) 70,54 70,97

14.7. Perselisihan buruh dan pengusaha terhadapkebijakan pemerintah daerah 0 0

15. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah15.1. Jumlah Koperasi 747 760

Jumlah Koperasi Aktif 352 367Persentase koperasi aktif (%) 47,12 48,29

15.2. Jumlah UKM non BPR/LKM UKM 146 15515.3. Jumlah BPR/LKM 29 3115.4. Jumlah Usaha Mikro dan Kecil yang dibina 1.454 1.88416. Penanaman Modal16.1. Jumlah investor berskala nasional (PMDN) 57 62

Jumlah investor berskala nasional (PMA) 53 54

16.2. Jumlah nilai investasi berskala nasional(PMDN/PMA) (Rp. Juta) 10.616.109 10.916.109

16.3. Rasio daya serap tenaga kerja (PMA/PMDN) 22.048 22.548

16.4. Kenaikan/penurunan Nilai Realisasi PMDN (Rp.Juta) 409.367 150.000

17. Kebudayaan17.1. Penyelenggaraan festival seni dan budaya 4 417.2. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya 2 2

17.3. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yangdilestarikan 65 65

18. Kepemudaan dan Olahraga18.1. Jumlah organisasi pemuda 73 7318.2. Jumlah organisasi olahraga 170 17118.3. Jumlah kegiatan olahraga 44 4418.4. Gelanggang/balai remaja (selain milik swasta) - -18.5. Lapangan olahraga 293 29519. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

19.1. Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas danOKP 2 2

19.2. Kegiatan pembinaan politik daerah 4 419.3. Pembinaan pengembangan wawasan kebangsaan 12 12

20.Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,Administrasi Keuangan Daerah, PerangkatDaerah, Kepegawaian dan Persandian

20.1. Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000penduduk 0,100 0,350

20.2. Jumlah Linmas per 10.000 penduduk (%) 21,11 23,0220.3. Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan 154,33 144,6920.4. Pertumbuhan ekonomi/PDRB (ADH Konstan)

(%) 6,51 6,85

20.5. Kemiskinan (%) 12,43 11,68

20.6. Sistem informasi pelayanan perijinan danadministrasi pemerintah (Jumlah Modul) 7 7

20.7. Penegakan PERDA (%) 100 100

Page 30: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -20

NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Tahun2013 2014

(1) (2) (3) (4)

20.8. Cakupan patroli petugas Satpol PP (jumlahkegiatan patrol) 10 15

20.9. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,ketentraman, keindahan) di Kabupaten (%) 100 100

20.10 Petugas perlindungan masyarakat (Linmas) diKabupaten (orang) 3.795 4.207

20.11 Cakupan sarana prasarana perkantoranpemerintahan desa yang baik (%) 48,48 49,69

20.12 Sistem informasi Manajemen Pemda 1 120.13 Indeks kepuasan layanan masyarakat (IKM) - -

Jumlah aparatur yang mengikuti diklat struktural 80 15Jumlah aparatur yang mengikuti diklatFungsional 21 20

Jumlah aparatur yang mengikuti diklat Teknis 72 20Jumlah aparatur yang mengikuti Prajabatan - 280Jumlah Proyeksi Pegawai 10.229 10.880

21. Ketahanan Pangan21.1. Regulasi ketahanan pangan 0 021.2. Ketersediaan pangan utama (ton) 179.127,84 185.639,2122. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

22.1. Rata-rata jumlah kelompok binaan lembagapemberdayaan masyarakat (LPM) 2 2

22.2. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK 50 5222.3. Jumlah LPM 165 16522.4. LPM berprestasi (%) 3,6 3,622.5. PKK Aktif (%) 100 10022.6. Posyandu Aktif (%) 100 100

22.7. Swadaya masyarakat terhadap programpemberdayaan masyarakat (%) 9,00 10,00

22.8. Pemeliharaan pasca program pemberdayaanmasyarakat (%) 5,00 5,00

23. Statistik23.1. Buku "kabupaten dalam angka" 1 123.2. Buku "PDRB kabupaten" 1 1

Buku IPM 1 1Buku Suseda 1 1Buku Basis Data Pembangunan 1 1

24. Kearsipan24.1. Pengelolaan arsip secara baku (%) 53,49 56,00

24.2. Peningkatan SDM pengelola kearsipan (jumlahkegiatan) 1 1

25. Komunikasi dan Informatika25.1. Jumlah jaringan komunikasi 50 5025.2 Rasio wartel/warnet terhadap penduduk 1 : 550 1 : 75025.3. Jumlah surat kabar nasional/lokal 0 525.4. Jumlah penyiaran radio/TV lokal 0 125.5. Web site milik pemerintah daerah 4 1025.6. Pameran/expo 3 426. Perpustakaan26.1. Jumlah perpustakaan 1 126.2. Cakupan pengunjung perpustakaan per tahun (%) 0,05 0,13

26.3. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaandaerah (%) 35 50

Fokus Layanan Urusan Pilihan1. Pertanian

Page 31: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -21

NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Tahun2013 2014

(1) (2) (3) (4)

1.1. Produktivitas padi per hektar-Padi sawah (Kw/Ha) 63,20 64,25

Produktivitas padi per hektar-Padi ladang/gogo (Kw/Ha) 37,00 37,10

1.2. Kontribusi sektor pertanian/ perkebunanterhadap PDRB 11,76 11,76

1.3. Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadapPDRB 5,98 5,98

1.4. Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras)terhadap PDRB 1,81 1,81

1.5. Cakupan bina kelompok tani (%) 19,25 19,93Jumlah bina kelompok tani (Kelompok) 215 231Jumlah kelompok tani (Kelompok) 1.117 1.159Jumlah perkembangan kelompok pengolahpeternakan (kelompok)

30 34

Jumlah Rumah Potong Hewan (RPH) Pemerintah(Unit)

1 1

Bangunan Puskeswan (Unit) 1 0Bangunan UPKH (Unit) 0 0SDM Paramedis Veteriner (orang) 2 4SDM Medik Veteriner (Orang) 1 2Pasar Hewan (Unit) 0 0Pasar Bunga 0 0

2. Kehutanan2.1. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis

Rehabilitasi Lahan Kritis di luar kawasan (%) 5,97 11,942.2. Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB 0,09 0,09

Jumlah kelompok masyarakat sekitar hutan 66 733. Energi dan Sumber Daya Mineral

3.1. Luas Pertambangan tanpa ijin yang ditertibkan(Ha) 3,5 7

Total Luas penambangan tanpa ijin (Ha) 60 54Persentase luas penambangan liar yangditertibkan (%) 61,10 71,38

3.2. Kontribusi sektor pertambangan dan penggalianterhadap PDRB (%) 0,39 0,39

4. Pariwisata4.1. Kunjungan wisata (Jumlah) 1.417.292 1.546.597

Jumlah objek wisata 3 3Jumlah hotel berbintang 7 7

4.2. Kontribusi sektor pariwisata (Hotel) terhadapPDRB (%) 0,24 0,24

Kontribusi sektor pariwisata (Restoran) terhadapPDRB (%) 5,33 5,33

Kontribusi sektor pariwisata (Jasa hiburan danrekreasi) terhadap PDRB (%) 0,06 0,06

5. Kelautan dan Perikanan5.1. Produksi perikanan (ton) 37.118 42.0205.2. Konsumsi ikan (Kg/kapita/tahun) 19,40 20,99

Jumlah kelompok pengolah ikan 40 50Jumlah sarana dan prasarana perikanan 1 0Jumlah pembudidaya tersertifikasi (unit) 10 13Jumlah pasar ikan 0 0

6. Perdagangan

6.1. Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB(%) 22,27 23,19

Page 32: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -22

NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Tahun2013 2014

(1) (2) (3) (4)6.2. Ekspor Bersih Perdagangan 465.021.277,02 499.897.872,80

6.3. Cakupan bina kelompok pedagang/usahainformal (jumlah pelaku usaha) 880 1.161

Jumlah sarana dan prasarana perdagangan 9 9Jumlah sarana dan prasarana promosi produkunggulan 0 0

Jumlah kelompok pedagang asongan dan kakilima yang dibina 0 9

7. Perindustrian7.1. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB (%) 42,79 66,667.2. Pertumbuhan Industri besar (%) 36,76 35,56

Pertumbuhan Industri menengah (%) 26,96 28,89Pertumbuhan Industri kecil (%) 36,27 35,56Jumlah industri besar 75 80Jumlah industri menengah 55 65Jumlah industri kecil 74 80Jumlah industri 204 225

7.3. Cakupan bina kelompok pengrajin (Industri KecilMenengah) (%) 9,31 35,56

Jumlah industri pakan ternak 0 08. Ketransmigrasian8.1. Transmigran swakarsa (KK) - -ASPEK DAYA SAING DAERAH

Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

1.Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,Administrasi Keuangan Daerah, PerangkatDaerah, Kepegawaian dan Persandian

1.1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita 537.784 598.9251.2. Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita 250.684 282.252Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur1. Perhubungan1.1. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 1,21 1,19

1.2. Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutanumum 5.518.106 5.985.114

1.3. Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal per tahun 6.985.412 5.872.642

2. Penataan Ruang2.1. Ketaatan terhadap RTRW (%) 100 1002.2. Luas wilayah produktif (Ha) - -2.3. Luas wilayah industri (Ha) 1.202 1.3422.4. Luas wilayah perkotaan 1.381 1.707

3.Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,Administrasi Keuangan Daerah, PerangkatDaerah, Kepegawaian dan Persandian

3.1. Jenis, kelas, dan jumlah restoran 57 453.2. Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel 48 454. Lingkungan Hidup

4.1. Persentase Rumah Tangga (RT) yangmenggunakan air bersih 35,00 35,50

Fokus Iklim Berinvestasi

1.Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,Administrasi Keuangan Daerah, PerangkatDaerah, Kepegawaian dan Persandian

1.1. Angka kriminalitas (Kejadian) 75 801.2. Jumlah demo 27 50

Page 33: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -23

NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Tahun2013 2014

(1) (2) (3) (4)1.3. Lama proses perijinan (Hari Kerja) 6 - 40 6 - 301.4. Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah 27 -

Sertifikat hak pakai atas tanah Pemda KabupatenBandung Barat 15 15

1.5. Jumlah perda yang mendukung iklim usaha - -

1.6. Persentase desa berstatus swakarya terhadap totaldesa (%) 5,00 20

Fokus Sumber Daya Manusia1. Ketenagakerjaan1.1. Rasio ketergantungan 51,74 49,92Indeks Pembangunan ManusiaA. Indeks Pendidikan 85,71 86,45A.1 Angka Melek Huruf /AMH (%) 98,48 98,55A.2 Rata-rata Lama Sekolah/RLS (Thn) 9,02 9,33B. Indeks Kesehatan 73,84 74,15B.1 Angka Harapan Hidup/AHH (Thn) 69,30 69,49C. Indeks Daya Beli 64,35 64,66C.1 Daya Beli 638,46 646,48

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 74,63 75,09Sumber: BPS dan SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah

Penyelenggaraan pembangunan dalam kurun waktu 2008-2014 telah

membuahkan hasil yang diharapkan, tetapi untuk pembangunan ke depan masih

terdapat persoalan dan tantangan dari berbagai aspek yang dihadapi. Permasalahan

pembangunan merupakan suatu kondisi yang masih perlu ditingkatkan atau

dikembangkan karena hasilnya belum optimal. Pada bagian atau tahapan

perumusan Isu-isu strategis, permasalahan-permasalahan pembangunan prioritas

saja yang menjadi agenda utama rencana pembangunan daerah dalam lima tahun ke

depan.

2.3.1 Bidang Pendidikan

Permasalahan utama adalah: 1. Pengembangan kurikulum di tingkat

sekolah cenderung stagnan dan kurang inovasi; 2. Penyelenggaraan pendidikan

yang berkualitas dan terjangkau masyarakat belum terwujud sepenuhnya;

3.Keterkaitan sistem pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal

dengan ketenagakerjaan yang berimplikasi kepada peningkatan animo masyarakat

untuk belajar masih kurang; 4. Pendidikan berbasis teknologi informasi dan

pendidikan berbasis kearifan lokal yang berwawasan global masih kurang; 5.

Lingkungan yang kondusif dan infrastruktur pendidikan yang berkualitas bagi

Page 34: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -24

proses pendidikan, penelitian, dan pengembangan wawasan keilmuan belum

tercipta; 6. Belum meratanya akses masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang

mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dan landasan moralitas serta kepribadian

mulia, yang memberikan bekal untuk siap bekerja sesuai kebutuhan pembangunan

wilayah atau pasar kerja, sistem yang berorientasi pembentukan wirausaha yang

diperlukan untuk mengolah potensi keunggulan sumberdaya wilayah, maupun

sistem pendidikan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi serta

memperluas wawasan ilmu pengetahuan; 7. Penuntasan wajib belajar 9 tahun dan

merintis wajib belajar 12 tahun, belum sesuai harapan; 8. Satuan pendidikan berbasis

keunggulan lokal sekolah hijau dan sekolah sehat belum dikembangkan dengan

baik; 9. Pendidikan di semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan untuk

meningkatkan daya saing pendidikan Bandung Barat masih perlu ditingkatkan

mutunya; 10. Fasilitas/sarana penunjang pendidikan termasuk pengembangan

perpustakaan dan laboratorium sebagai sarana minat dan budaya baca belum

memadai; 11. Pemerataan guru untuk semua jenjang belum tertata; 12. Kualitas

pendidik dan tenaga kependidikan belum sesuai harapan; 13. Pendidikan karakter

belum diimplementasikan sesuai harapan; 14. Satuan pendidikan berbasis

keunggulan lokal belum dikembangkan dengan baik; 15. Pendidikan di semua jalur,

jenjang, dan jenis pendidikan untuk meningkatkan daya saing pendidikan

Kabupaten Bandung Barat masih perlu ditingkatkan mutunya.

2.3.2 Bidang Kesehatan

Permasalahan utama adalah: 1. Aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan

yang berkualitas bagi masyarakat masih terbatas; 2. Pelayanan kesehatan ibu dan

anak yang sesuai standar masih terbatas; 3. Permasalahan gizi masyarakat yang

belum teratasi secara menyeluruh; 4. Masih adanya ancaman penyakit menular dan

tidak menular serta buruknya kondisi kesehatan lingkungan; 5. Belum terpenuhinya

jumlah, jenis, kualitas dan penyebaran sumber daya manusia kesehatan; 6.

kemandirian masyarakat untuk hidup sehat belum optimal; 7. Ketersediaan dan

kualitas sarana dan prasarana kesehatan yang kurang memadai; 8. Dukungan

regulasi daerah di bidang kesehatan belum optimal; 9. Permasalahan dalam

koordinasi lintas sektor dan keterlibatan stakeholder kesehatan; 10. Masih

terbatasnya kemampuan manajemen dan informasi kesehatan; 11. Belum

terlindunginya masyarakat secara maksimal terhadap jaminan kesehatan.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -25

2.3.3 Bidang Lingkungan Hidup

Permasalahan utama adalah: 1. Perkembangan perkotaan Bandung Barat ke

arah utara yang terus meningkat dan sulit untuk dikendalikan menyebabkan

resapan air hujan menjadi air tanah akan menurun; 2. Kawasan karst di Citatah dan

Gua Pawon merupakan kawasan lindung geologi, sehingga kegiatan penambangan

dan pembangunan yang terus meningkat tanpa adanya pengendalian dipastikan

akan mempercepat kerusakan ekosistem kawasan tersebut; 3. Pencemaran air tanah

meningkat yang menyebabkan air tanah ke depan tidak layak untuk dikonsumsi; 4.

Penurunan kualitas (degradasi) sumberdaya hutan dan lahan, serta sumberdaya air

semakin meningkat yang ditandai dengan semakin bertambahnya luas lahan kritis

dan nilai kekritisan lahan; 5. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan

dan pemberdayaan masyarakat untuk peduli terhadap pengelolaan sampah secara

mandiri; 6. Peningkatan sumber emisi gas rumah kaca, emisi gas buang sumber

bergerak dan tidak bergerak, 6. Peningkatan limbah cair, padat, dan B3.

2.3.4 Bidang Pekerjaan Umum

Permasalahan utama adalah: 1. Kondisi jalan dan jembatan termasuk PJU

untuk menjamin kelancaran arus barang dan jasa sebagian belum mantap dan masih

kurang memadai; 2. Kondisi infrastruktur irigasi dan sumber daya air yang belum

memadai.

2.3.5 Bidang Penataan Ruang

Permasalahan utama adalah: 1. Pertambahan perumahan dan permukiman

memerlukan pengembangan prasarana dan sarana dasar yang terpadu; 2. Belum

optimalnya pengembangan sistem perumahan dan permukiman layak, dalam

lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur bagi masyarakat baik di perkotaan

maupun di perdesaan; 3. Belum optimalnya peningkatan penyediaan infrastruktur

air minum, air limbah, dan persampahan; 4. Masih minimnya pengembangan

kawasan pusat pertumbuhan; 5. Belum tertatanya dengan baik bangunan dan

lingkungan pada Kawasan Bandung Utara; 6. Masih kurang optimalnya sistem

drainase di lingkungan permukiman dan perkotaan; 7. Belum optimalnya layanan

jasa konstruksi.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -26

2.3.6 Bidang Perencanaan Pembangunan

Permasalahan utama adalah: 1. Kurangnya sinergitas perencanaan

pembangunan pusat, daerah dan SKPD; 2. Kurangnya ketersediaan data secara

terpadu untuk mendukung perencanaan pembangunan daerah; 3. Rendahnya

kualitas dan kuantitas sumber daya perencanaan pembangunan; 4. Kurangnya

partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan daerah.

2.3.7 Bidang Perumahan

Permasalahan utama adalah: 1. Rendahnya kualitas hunian untuk rakyat

miskin dan buruh serta tingginya backlog (tidak seimbangnya kebutuhan dan

penyediaan).

2.3.8 Bidang Kepemudaan dan Olahraga

Permasalahan utama adalah: 1. Terbatasnya ketersediaan sarana olahraga

baik berskala nasional maupun internasional; 2. Terbatasnya sarana dan prasana

untuk mewadahi aktivitas dan kreativitas generasi muda yang lebih berkualitas dan

mandiri.

2.3.9 Bidang Penanaman Modal

Permasalahan utama adalah: 1. Biaya ekonomi tinggi, kepastian hukum dan

jaminan keamanan berusaha; 2. Kualitas infrastruktur pendukung investasi masih

belum memadai dan belum merata; 3. Konflik dalam hubungan industrial; 4.

Pemberian insentif dan kemudahan investasi belum efektif menarik investasi, 5.

Belum optimalnya kualitas kelembagaan dan pelayanan investasi; 6. Daya dukung

peluang-peluang investasi unggulan, terutama kesiapan lahan, belum siap;

7. Optimalisasi dan inovasi promosi belum maksimal; 8. Peningkatan daya saing

investasi melalui dukungan infrastruktur pendukung masih kurang; 9. Tingginya

ketimpangan investasi antar wilayah.

2.3.10 Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Permasalahan utama adalah: 1. Jumlah koperasi aktif masih sedikit; 2.

Manajemen usaha koperasi dan UMKM belum optimal; 3. Kualitas kelembagaan

koperasi dan UMKM masih kurang; 4. Kualitas SDM koperasi dan UMKM, jaringan

Page 37: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -27

pemasaran, teknologi tepat guna yang masih terbatas; 5. Akses pemodalan bagi

koperasi dan UMKM masih rendah.

2.3.11 Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil

Permasalahan utama adalah: 1. Pelayanan dan kualitas data kependudukan

dan pencatatan sipil belum optimal; 2. Data dan informasi kependudukan dan

pencatatan sipil belum akurat.

2.3.12 Bidang Ketenagakerjaan

Permasalahan utama adalah: 1. Peningkatan mutu dan produktivitas tenaga

kerja melalui pendidikan dan keterampilan belum maksimal; 2. Pendidikan dan

keterampilan yang ada saat ini belum sesuai dengan kebutuhan pasar kerja; 3.

Belum optimalnya pengembangan semangat kewirausahaan bagi penduduk usia

kerja agar mampu bekerja secara mandiri dan menciptakan lapangan kerja baru.

2.3.13 Bidang Ketahanan Pangan

Permasalahan utama adalah: 1. Ketersediaan dan cadangan pangan dalam

rangka mewujudkan ketahanan pangan di tingkat perseorangan/individu masih

kurang; 2. Belum optimalnya pemantauan distribusi, harga, dan akses pangan

masyarakat; 3. Keamanan dan keanekaragaman konsumsi pangan melalui

pengembangan pangan lokal masih kurang; 4. Masih adanya wilayah rawan

pangan.

2.3.14 Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Permasalahan utama adalah: 1. Pengaruh-pengaruh negatif dari globalisasi

bagi anak dan remaja; 2. Peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan

terutama dalam struktur pemerintahan dan organisasi politik belum optimal; 3.

Penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak dasar perempuan dalam

kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politik belum memadai; 4.

Pengarusutamaan gender dalam perumusan peraturan perundang-undangan,

kelembagaan, dan kebijakan anggaran masih kurang; 5. Masih terjadinya trafficking

(perdagangan) perempuan dan anak, dan tindak kekerasan terhadap perempuan

dan anak; dan Masih rendahnya kualitas hidup dan tingkat kesehatan perempuan

Page 38: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -28

dan anak; dan 7. Rendahnya pemahaman dan kesadaran perempuan dan

masyarakat tentang kesetaraan dan keadilan gender.

2.3.15 Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Permasalahan utama adalah: 1.Penguatan komitmen dan sinergitas Program

KB belum optimal; 2.Kapasitas SDM pengelola program KB belum merata;

3.Sarana/media pendukung program KB belum memadai; 4.Pelaksanaan Advokasi

dan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) belum optimal; 5. Penggunaan

kontrasepsi metode jangka panjang masih rendah, 6. Partisipasi keikutsertaan pria

dalam program KB masih rendah; 7. Rata-rata usia kawin pertama wanita masih

rendah; 8.Partisipasi keluarga dalam kegiatan peningkatan ketahanan kesejahteraan

keluarga masih rendah; 9. Jumlah keluarga Pra KS dan KS I masih cukup tinggi; 10.

Kualitas data keluarga belum maksimal; 11. Akseptor KB Pra KS dan KS I masih

rendah; 12. Belum tersentuhnya pengelolaan program KB di perusahaan; 13.

Kepedulian institusi masyarakat masih perlu ditingkatkan; 14. Perbandingan jumlah

PIK-R belum seimbang dengan jumlah remaja; 15. Masih rendahnya keluarga Pra-

KS dan KS 1 yang mendapatkan bantuan melalui UPPKS.

2.3.16 Bidang Perhubungan

Permasalahan utama adalah: 1. Peningkatan kompetensi SDM Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika; 2. Peningkatan sarana dan prasarana LLAJ, ASDP,

Kominfo; 3. Pembangunan gedung Unit PKB dan fasilitas pendukungnya; 4.

Penyediaan lahan dan pembangunan terminal type B; 5. Peningkatan keselamatan,

keamanan dan kelancaran lalu lintas; 6. Managemen dan rekayasa lalu lintas

kawasan Padalarang dan penataan Kawasan Tertib Lalu Lintas ( KTL ) Lembang; 7.

Pembangunan simpul transportasi dalam rangka mendukung Bandung Metro Area;

8. Peningkatan teknologi informasi transportasi darat, Penyediaan fasilitas dermaga

ASDP; 9. Penyediaan fasilitas keselamatan LLAJ dan ASDP; 10. Peningkatan

koordinasi antar stakeholder melalui pembentukan forum LLAJ dan ASDP; 11.

Peningkatan sosialisasi keselamatan lalu lintas, Penyusunan rencana induk

transportasi darat (LLAJ dan ASDP); 12. Penyediaan angkutan rintisan untuk

wilayah yang belum terlayani angkutan, pengawasan dan pengendalian LLAJ dan

ASDP.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -29

2.3.17 Bidang Komunikasi dan Informatika

Permasalahan utama adalah: 1. Minimnya infrastruktur dan sumberdaya di

bidang layanan Teknologi Informasi dan Komputer (TIK); 2. Belum optimalnya

layanan unggulan; 3. Belum adanya standar pelayanan minimal terkait dengan

ketersediaan informasi; 4. Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil riset/penelitian

sebagai dasar perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan pembangunan

daerah belum berjalan baik; 5. Fasilitasi, sarana dan prasarana fisik dan non fisik

bagi pengembangan riset/penelitian baik ilmu dasar maupun terapan sesuai dengan

perkembangan teknologi global guna mendukung peningkatan produktivitas,

efisiensi dan daya saing daerah masih belum optimal; 6. Akses dan link kerjasama

pengembangan penelitian yang berkelanjutan antar stakeholders masih kurang; 7.

Pemanfaatan Iptek dan TI di masyarakat masih kurang.

2.3.18 Bidang Pertanahan

Permasalahan utama adalah: 1. banyaknya tanah belum bersertifikat; 2.

penyelesaian tanah negara yang dikuasai oleh masyarakat dan pihak lain.

2.3.19 Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Permasalahan utama adalah: 1. Pendidikan politik masyarakat masih

rendah; 2. Pembinaan nilai nilai kebangsaan cenderung menurun; 3. Rendahnya

kesadaran masyarakat akan arti pentingya ketahanan bangsa; 4. Pengurangan resiko

bencana; 5. Tanggap darurat bencana; 6. Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca

bencana; dan 7. Penyediaan sistem informasi data bencana.

2.3.20 Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

Permasalahan utama adalah: 1. Kerjasama, kemitraan dan jejaring kerja

antara masyarakat sipil, DPRD, partai politik dan pemerintah daerah dalam

mengatasi permasalahan daerah serta dalam kapasitas penguatan kelembagaan

belum optimal; 2. Pengembangan dan peningkatan kapasitas pelayanan pemerintah

berbasis elektronik dan internet (electronic Government, e-Gov) belum optimal; 3.

Belum optimalnya implementasi Good Governance; 4. Akses layanan dan

perlindungan hukum bagi semua masyarakat belum merata; 5. Kapasitas dan

kapabilitas pemerintah dalam menyelesaikan berbagai kasus hukum di daerah

Page 40: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -30

masih kurang; 6. Pemahaman kesadaran dan budaya hukum belum optimal; 7.

Penegakan Perda belum optimal; 8. Kerjasama pada seluruh bidang pembangunan

untuk mendukung perekonomian rakyat belum maksimal; 9. Kerjasama dengan

pihak luar negeri dengan implementasi yang lebih bermanfaat bagi masyarakat

masih kurang; 10. Kualitas dan kuantitas jejaringan kerjasama dengan daerah lain,

swasta baik di dalam negeri maupun di luar negeri belum optimal; 11. Peningkatan

pendapatan asli daerah (PAD); 12. Laporan kinerja pemerintah daerah; 13.

Mendorong terwujudnya akuntabilitas kinerja pemerintah; 14. Meningkatkan

kualitas tata kelola pengawasan; 15. Mewujudkan tertib administrasi dalam

penyelenggaraan pemerintah; 16. Meningkatnya kualitas perencanaan dan

pengawasan dalam pelayanan publik; 17. K3 (Ketertiban, ketentraman dan

keindahan) belum optimal; 18. Terbatasnya jumlah Personil Linmas; 19.

Penyalahgunaan narkoba dan penyebaran praktek prostitusi; 20. Memberdayakan

sumber daya aparatur yang handal dalam meningkatkan pelayanan masyarakat dan

media massa sebagai sarana informasi dari/dan kepada DPRD Kab. Bandung Barat;

21. Meningkatkan kualitas pelayanan kegiatan pada alat kelengkapan DPRD; 22.

Pelaksanaan rapat dan risalah terhadap DPRD; 23. Optimalisasi pelatihan dan

bimbingan teknis serta kajian terhadap peraturan perundang-undangan pada

pimpinan dan anggota DPRD; 24. Reformasi birokrasi; 25. Peningkatan kinerja

pemerintah melalui percepatan penyerapan anggaran; 26. Transparansi informasi

publik; 27. Pemerataan kondisi masyarakat yang harmonis, religius, sehat dan

cerdas; 28. Peningkatan dan pemerataan pembangunan; 29. Peningkatan peran serta

dan keterlibatan pihak ke III/swasta dalam pembangunan; 30. Peningkatan peran

serta ulama dan umaroh dalam pembangunan; 31. Pengembangan ekonomi kreatif

masyarakat; 32. Peningkatan investasi melalui pemanfaatan potensi dan peluang

pasar local; 33. Peningkatan kapasitas dan kontribusi BUMD; 34. Peningkatan

kerjasama daerah; 35. Peningkatan pengelolaan SDA berbasis kelestarian LH; 36.

Infrastruktur dan pengembangan wilayah; 37. Optimalisasi pembinaan olah

raga,seni,dan rohani serta bantuan hukum bagi anggota KORPRI dan keluarganya;

38. Kurangnya sumber daya aparatur; 39. Peningkatan kinerja PNS; 40. Pelayanan

yang belum optimal.

Page 41: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -31

2.3.21 Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Permasalahan utama adalah: 1. minimnya sarana dan prasarana di

pedesaan; 2. belum optimalnya fungsi kelembagaan dan kualitas aparatur Desa; 3.

rendahnya kemampuan masyarakat desa dalam mengakses kesempatan berusaha.

2.3.22 Bidang Sosial

Permasalahan utama adalah: 1. Jangkauan, mutu dan akses pelayanan sosial

dasar masih kurang; 2. Sistem jaminan sosial masyarakat yang berkelanjutan belum

berkembang maksimal; 3. Kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat dalam

memberdayakan kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial masyarakat

belum efektif; 4. Pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

masih belum optimal; 5. Daya dukung Sarana dan Prasarana tempat peribadatan

dan pusat-pusat pendidikan, pelatihan dan pengembangan keagamaan belum

memadai; 6. Sumber Daya Manusia yang berkualitas yang merupakan potensi untuk

pengembangan bidang keagamaan masih kurang.

2.3.23 Bidang Kebudayaan

Permasalahan utama adalah: 1. Belum optimalnya pelestarian nilai-nilai

luhur budaya, adat dan tradisi, kehidupan seni, bahasa dan sastra, yang masih lekat

dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat dalam menghadapi arus globalisasi serta

kearifan budaya lokal sebagai basis ketahanan budaya untuk menjaga keberlanjutan

dinamika dan perkembangan zaman sekaligus untuk menyaring masuknya budaya-

budaya asing yang kurang sesuai dengan tatanan, tuntunan dan tontonan budaya

local; 2. Peninggalan warisan budaya fisik (tangible) saat ini sudah terancam

keberadaannya; 3. Belum optimalnya pengelolaan budaya sebagai aset yang sangat

berharga dalam membangun jati diri dan mewarnai segenap sektor kehidupan serta

menjadi daya tarik yang khas untuk mengundang kunjungan dan perhatian dari

luar daerah dan dunia internasional; 4. Belum optimalnya pengembangan

keragaman seni dan budaya serta pemberdayaan lembaga budaya untuk

kepentingan diplomasi budaya sehingga meningkatkan citra diri, harkat dan

martabat bangsa dalam pergaulan dunia; 5. Masih lemahnya perlindungan hukum

bagi semua aset kebudayaan baik yang fisik maupun non fisik dalam bentuk Hak

atas Kekayaan Intelektual bangsa; 6. Kebudayaan lokal belum menjadi way of life

bagi masyarakat, sehingga perlu peningkatan apresiasi masyarakat terhadap seni,

Page 42: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -32

budaya, kesejarahan; 7. Belum optimalnya upaya penggalian, reaktualisasi dan

revitalisasi nilai-nilai budaya yang menjadi spirit dari kearifan lokal Bandung Barat;

8. Sarana dan prasarana serta manajemen kesenian yang belum memadai.

2.3.24 Bidang Statistik

Permasalahan utama adalah: 1. masih rendahnya akses masyarakat terhadap

data statistik; 2. Sumber Referensi data pembangunan yang berbeda-beda.

2.3.25 Bidang Kearsipan

Permasalahan utama adalah: 1. Belum optimalnya pengelolaan arsip sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan pemerintah; 2. Belum memiliki sarana dan

prasarana tempat penyimpanan arsip (depo arsip).

2.3.26 Bidang Perpustakaan

Permasalahan utama adalah: 1. Kurangnya minat baca dan kunjungan

penduduk Kabupaten Bandung Barat ke Perpustakaan daerah; 2. Belum

memadainya sarana dan prasarana kepustakaan.

2.3.27 Bidang Perikanan dan Peternakan

Permasalahan utama adalah: 1. Keterbatasan tenaga penyuluh; 2. Kualitas

sumberdaya manusia masih rendah; 3. Kurangnya kapasitas kelembagaan produksi

dan pemasaran; 4. Kurangnya sarana dan prasarana peternakan; 5. Pencegahan dan

pengendalian penyakit ternak belum optimal; 6. Produksi dan produktivitas

peternakan belum optimal.

2.3.28 Bidang Pertanian

Permasalahan utama adalah: 1. Peningkatan produksi, produktivitas dan

mutu hasil pertanian; 2. Ketersediaan dan kondisi infrastruktur, sarana prasarana,

lahan dan air pertanian; 3. Peningkatan tingkat kesejahteraan dan pendapatan

petani; 4. Ketahanan pangan dan mempertahankan swasembada beras

berkelanjutan; 5. Kualitas sumber daya manusia pertanian (petani dan aparatur

pertanian); 6. Meningkatkan sarana prasarana dan daya saing produk pertanian.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -33

2.3.29 Bidang Kehutanan

Permasalahan utama adalah: 1. Rehabilitasi lahan kritis; 2. Kerusakan

lingkungan dan perubahan iklim global; 3. Tingkat partisipasi masyarakat dalam

pelestarian sumber daya alam; 4. Kurang optimalnya kinerja dan pelayanan

birokrasi pertanian dan belum padunya antar sektor dalam menunjang

pembangunan pertanian; 5. Pemanfaatan sumber daya hutan.

2.3.30 Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

Permasalahan utama adalah: 1. Pemanfaatan Sumber Daya Hutan; 2.

Antisipasi terhadap ketersediaan energi melalui gerakan hemat energi belum

berjalan efektif; 3. Sumberdaya mineral dan pengelolaan pertambangan yang ramah

lingkungan belum dimanfaatkan secara maksimal.

2.3.31 Bidang Pariwisata

Permasalahan utama adalah: 1. Rendahnya lama tinggal wisatawan; 2.

Belum optimalnya pengembangan daya tarik wisata berbasis kearifan lokal; 3. Daya

saing kelembangaan usaha pariwisata belum kuat dan memadai dalam

menumbuhkan keunggulan komparatif dengan daerah sekitar; 4. Suasana kondusif

masih sering terganggu oleh munculnya isu politik, keamanan dan kesehatan, 5.

Kualitas pelayanan wisata belum standar; 6. Belum optimalnya upaya pemasaran

dan promosi pariwisata; 7. Sistem manajemen pariwisata baik pemerintah,

masyarakat dan pelaku usaha di bidang pariwisata masih lemah;8. Stagnasi

pengembangan produk pariwisata karena terbatasnya investasi di bidang

pariwisata; 9. Kurang meratanya persebaran kunjungan wisata; 10. Tingginya

ketergantungan pada destinasi di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.

2.3.32 Bidang Industri

Permasalahan utama adalah: 1. Daya saing produk IKM belum kuat; 2.

Penggunaan bahan baku lokal belum optimal dan tergantung bahan baku/penolong

impor; 3. Sistem pengembangan industri/usaha mikro, kecil dan menengah belum

komprehensif dan berkelanjutan; 4. Belum optimalnya peningkatan kualitas produk

melalui standarisasi dan sertifikasi produk serta perlindungan hak atas kekayaan

intelektual (HAKI); 5.Kemampuan teknologi IKM masih kurang.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014II -34

2.3.33 Bidang Perdagangan

Permasalahan utama adalah: 1. Akses pasar tradisional masih rendah; 2.

Jaringan pemasaran dan pemberian fasilitas permodalan masih kurang mendukung;

3. Kesadaran produsen dan konsumen tentang tertib niaga dan perlindungan

konsumen masih kurang; 4. Terbatasnya pelaku usaha yang berorientasi ekspor; 5.

Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan produk dalam negeri; 6.

Belum optimalnya pengamanan dan penguatan pasar tradisional.

2.3.34 Bidang Ketransmigrasian

Permasalahan utama adalah: 1. Lemahnya perbaikan perekonomian daerah untuk

mendorong perluasan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja; 2. Kemampuan

dan keahlian berusaha untuk calon transmigran yang belum optimal.

Page 45: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014III -1

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Berdasarkan analisis terhadap indikator makro ekonomi Kabupaten

Bandung Barat, maka arah pembangunan perekonomian dapat diprioritaskan

pada beberapa sektor yang dominan memberikan kontribusi terhadap

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atau Nilai Tambah Bruto yang

dihitung atas dasar harga konstan dan atas dasar harga berlaku yaitu sektor

industri, sektor perdagangan/hotel/restoran, serta sektor pertanian.

Pada tahun 2013 kelompok sektor sekunder masih mendominasi dalam

penciptaan nilai tambah di Kabupaten Bandung Barat. Total nilai tambah

bruto atas dasar harga berlaku yang tercipta dari kelompok sektor ini

mencapai Rp. 12.475,27 milyar atau meningkat 12,94 persen dibandingkan

tahun sebelumnya. Kemudian diikuti oleh kelompok sektor tersier dan

primer yang masing-masing menghasilkan nilai tambah Rp 9.257,18 milyar

dan Rp 3.044,99 milyar atau masing-masing mengalami peningkatan 15,54

dan 14,32 persen dibandingkan tahun sebelumnya (tabel 3.1).

Berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 kinerja

seluruh kelompok sektor menunjukkan peningkatan kinerja diatas 5 persen,

laju pertumbuhan sektor sekunder tahun 2013 yaitu sebesar 5,30 persen,

dari sebesar Rp. 4.799,28 milyar menjadi Rp. 5.053,85 milyar. Pada kelompok

sektor primer mengalami percepatan kinerja sebesar 5,00 persen, yaitu dari

Rp. 1.053,53 milyar ditahun 2012 menjadi Rp. 1.106,18 milyar pada tahun

2013 (tabel 4.3) Peningkatan kinerja yang cukup baik terjadi pada kelompok

sektor tersier yang merupakan sektor-sektor pendukung dari seluruh

kegiatan ekonomi, dimana terjadi peningkatan sebesar 7,20 persen, dari

Rp.3.163,44 milyar menjadi Rp. 3.391,34 milyar.

Pembentukan PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha

atau sektoral terlihat pada tabel 3.1. Sektor industri yang merupakan leading

perekonomian di Kabupaten Bandung Barat mampu membentuk nilai

tambah bruto sebesar 10.172,78 milyar rupiah. Keberadaan perusahaan

industri besar dan sedang tersebar pada beberapa kecamatan di Kabupaten

Page 46: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014III -2

Bandung Barat, dimana Kecamatan Padalarang dan Kecamatan Batujajar

merupakan wilayah yang memberikan kontribusi terbesar dalam

pembentukan nilai tambah sektor industri di Kabupaten Bandung Barat.

Tabel 3.1. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Barat

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011–2013 (milyar rupiah)

Lapangan Usaha 2011 * 2012** 2013**

[1] [2] [3] [4]

I. Primer 2.384,09 2.663,52 3.044,99

1. Pertanian 2.306,31 2.579,03 2.954,77

2. Pertambangan danPenggalian 77,79 84,49 90,22

A. II. Sekunder 9.904,09 11.045,92 12.475,27

3. Industri 8.156,08 9.070,55 10.172,78

4. Listrik, Gas dan Air 1.235,95 1.362,52 1.584,92

5. Bangunan 512,06 612,84 717,57

B. III. Tersier 7.066,73 8.011,80 9.257,18

6. Perdagangan/Hotel/Restoran 3.956,80 4.608,65 5.367,74

7. Pengangkutan/telekomunikasi 1.262,80 1.331,88 1.540,02

8. Keuangan/Persewaan/jasa Perusahaan 533,57 595,49 676,66

9. Jasa-jasa 1.313,57 1.475,78 1.672,76

PDRB 19.354,91 21.721,24 24.777,44

Catatan *) = Angka Perbaikan**) = Angka Sementara

Pada posisi kedua, sektor perdagangan/hotel/restoran mampu

membentuk nilai tambah bruto sebesar 5.367,74 milyar rupiah.

Perkembangan sarana perdagangan terlihat cukup signifikan pada periode

tahun terakhir. Keberadaan pusat perbelanjaan dan beberapa supermarket

menjadi determinasi kinerja sektor ini. Namun pasar tradisional permanen

diharapkan tetap mampu menjadi basis perdagangan tradisional, dengan

penataan dan pengelolaan yang rapi.

Page 47: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014III -3

Tabel 3.2. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bandung Barat

Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2011 – 2013 (Milyar Rupiah)

Lapangan Usaha 2011 * 2012** 2013**

[1] [2] [3] [4]

I. Primer 1.005,44 1.053,53 1.106,18

1. Pertanian 960,58 1.007,27 1.059,29

2. Pertambangan danPenggalian 44,86 46,26 46,89

II. Sekunder 4.552,20 4.799,28 5.053,85

3. Industri Pengolahan 3.728,28 3.908,72 4.097,61

4. Listrik, Gas dan Air 615,21 658,38 703,34

5. Bangunan 208,71 232,19 252,90

III. Tersier 2.944,90 3.163,44 3.391,34

6. Perdagangan/Hotel/Restoran 1.703,62 1.859,29 2.015,07

7. Pengangkutan/Telekomunikasi 469,31 491,06 514,52

8. Keuangan/Persewaan/jasaPerusahaan 246,16 260,75 278,44

9. Jasa-jasa 525,81 552,34 583,31

PDRB 8.502,53 9.016,25 9.551,37

Catatan *) = Angka Perbaikan**) = Angka Sementara

Sektor pertanian yang merupakan salah satu sektor yang sangat

potensial dalam mendukung perekonomian Kabupaten Bandung Barat

berada pada urutan ketiga dengan pembentukan nilai tambah sebesar

2.954,77 milyar rupiah. Pendukung utama pada sektor ini adalah sub sektor

tanaman bahan makanan yang terdiri dari tanaman pangan, tanaman sayuran

dan buah-buahan. Selain itu sub sektor peternakan juga memiliki andil yang

cukup signifikan dan mempunyai prospek ekonomi yang cukup tinggi untuk

terus dikembangkan.

Atas dasar harga konstan (2000), sektor industri mampu membentuk

nilai tambah bruto sebesar 4.097,61 milyar rupiah dan sektor PHR sebesar

1.859,29 milyar rupiah. Sedangkan nilai tambah sektor pertanian sebesar

1.007,27 milyar rupiah.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014III -4

Berdasarkan pencapaian dan permasalahan yang ada, beberapa pokok

kebijakan terkait dengan proses dan pencapaian pembangunan di Kabupaten

Bandung Barat yaitu :

1. Pemerataan pembangunan ekonomi sehingga dapat lebih dirasakan oleh

seluruh masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat.

2. Peningkatan akses jalan, infrastuktur maupun armadanya baik kuantitas

maupun kualitasnya, sehingga proses dan alur kegiatan ekonomi dapat

berkembang secara optimal terutama di wilayah Bandung Barat bagian

selatan.

3. Pengembangan potensi alam secara lebih baik dan berdayaguna. Melalui

pemanfaatan sumber daya manusia yang ada dan informasi serta

teknologi.

4. Pengembangan sumber daya alam berupa wisata alam potensial sehingga

menjadi sumber dan ruang dalam mendongkrak kegiatan ekonomi

masyarakat di wilayah sekitar.

5. Pembukaan akses masyarakat yang seluas-luasnya terhadap kegiatan

ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja disemua sektor melalui

kerjasama dari berbagai pihak, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat.

6. Pengembangan jiwa enterpeuneur dan peningkatan pemberdayaan

masyarakat dalam kegiatan perekonomian.

7. Peningkatan daya saing produk industri lokal yang telah ada, dengan

meningkatkan mutu maupun kemasan yang lebih menarik.

8. Peningkatan iklim investasi yang kondusif, sehingga merangsang

investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Bandung Barat

serta peningkatan kemudahan akses informasi permodalan terutama

untuk produk yang pro usaha, mikro kecil dan menengah (UMKM).

3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah

Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kinerja perekonomian Kabupaten Bandung Barat tahun 2013 secara riil

ditunjukkan oleh laju pertumbuhan ekonomi (LPE) atas dasar harga konstan

tahun 2000, yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,93 persen. Jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi perlambatan sebesar

0,11 poin dimana tahun 2012 mencapai 6,04 persen.

Page 49: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014III -5

Gambar 3.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bandung Baratdan Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2013 (Persen)

Catatan *) = Angka Perbaikan**) = Angka Sangat Sementara

Pertumbuhan perekonomian Kabupaten Bandung Barat tahun 2013

tidak secepat pertumbuhan perekonomian Provinsi Jawa Barat. Sebagai

kabupaten yang masih berusia belia, Kabupaten Bandung Barat masih harus

bekerja keras dalam melakukan akselerasi pembangunan wilayahnya.

Namun secara umum LPE sudah menunjukkan kinerja yang cukup baik.

Pertumbuhan ekonomi ini digerakkan oleh pertumbuhan yang positif

pada semua kelompok sektor. Kelompok sektor primer mengalami

pertumbuhan sebesar 5,00 persen, sekunder sebesar 5,30 persen dan tersier

7,20 persen. Kelompok sektor primer merupakan kelompok sektor yang

memiliki pertumbuhan terkecil pada tahun ini. Namun dibandingkan tahun

sebelumnya sub sektor ini mengalami kecepatan, hal ini di sebabkan oleh

percepatan sektor pertanian yang memiliki kontribusi terbesar dalam

pembentukan nilai tambah kelompok tersebut.

Tabel 3.3. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bandung Barat

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2011 – 2013 (Persen)Lapangan Usaha 2011 2012* 2013**

[1] [2] [3] [4]I . Primer 2,39 4,78 5,00

1. Pertanian 2,14 4,86 5,16

2. Pertambangan dan Penggalian 8,12 3,12 1,36

II. Sekunder 5,99 5,43 5,30

3. Industri 5,68 4,84 4,834. Listrik, Gas dan Air 6,04 7,02 6,83

4.29

6.09 6.48 6.21

4.645.47

5.75 6.04 5.93

33.5

44.5

55.5

66.5

7

2009 2010 2011 2012* 2013**

Jawa Barat Bandung Barat

Page 50: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014III -6

Lapangan Usaha 2011 2012* 2013**[1] [2] [3] [4]

5. Bangunan 11,66 11,25 8,92

III. Tersier 6,57 7,42 7,206. Perdagangan/Hotel/

Restoran 7,57 9,14 8,38

7. Pengangkutan/Telekomunikasi 4,00 4,64 4,78

8. Keuangan/Persewaan/jasaPerusahaan 6,35 5,92 6,78

9. Jasa-jasa 5,80 5,05 5,61

PDRB 5,75 6,04 5,93Catatan *) = Angka Perbaikan

**) = Angka Sementara

Tingkat pertumbuhan ekonomi masing-masing sektor cukup bervariasi

Dengan variasi tersebut dapat kita bagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu :

Kelompok pertama; LPE dibawah 4 persen ditunjukkan oleh sektor

pertambangan/penggalian. Kelompok kedua; LPE berkisar 4 sampai 8

persen ditunjukkan oleh sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor

listrik/gas dan air, sektor pengangkutan/komunikasi, sektor

keuangan/persewaan/jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa. Pada kelompok

ini sektor listrik/gas/air menunjukkan pertumbuhan tertinggi dengan laju

pertumbuhan sebesar 6,83 persen. Peningkatan jumlah pelanggan dan

konsumsi produk sektor ini meningkat, terutama untuk energi listrik. Sektor

industri pengolahan juga mengalami pertumbuhan yang relatif baik yaitu

mencapai 4,83 persen. Sebagai sektor yang dominan dalam pembentukan

PDRB di kabupaten Bandung Barat, pertumbuhan sektor ini menjadi

pendorong (engine growth) bagi pertumbuhan perekonomian Kabupatan

Bandung Barat.

Kelompok ketiga : LPE diatas 8 persen, ditunjukkan oleh sektor PHR

dan sektor bangunan masing-masing dengan laju pertumbuhan sebesar 8,38

persen dan 8,92 persen. Kenaikan sektor PHR didorong oleh meningkatnya

aktivitas pada sub sektor perdagangan besar dan eceran yang tumbuh

sebesar 8,64 persen. Faktor peningkatan sarana perdagangan dan

ketersediaan fasilitas kredit konsumsi merupakan determinasi kinerja sektor

ini.

Pembangunan perumahan maupun fasilitas umum di Kabupaten

Bandung Barat secara kasat mata cukup terlihat. Kabupaten Bandung Barat

Page 51: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014III -7

sebagai kabupaten yang relatif baru menjadi wilayah potensi sehingga

merangsang investor ataupun pengembang melakukan pembangunan

perumahan maupun fasilitas umum lainnya. Selain itu kegiatan persiapan

lahan dan pembangunan Perkantoran Pemerintahan Daerah masih terus

dilaksanakan. Kondisi ini menjadikan sektor konstruksi memperlihatkan

pertumbuhan yang cukup signifikan.

Kinerja perekonomian Kabupaten Bandung Barat secara umum cukup

menunjukkan perkembangan yang relatif baik, meski masih banyak potensi

ekonomi yang belum dikembangkan secara optimal. Arah dan gerak

pembangunan daerah harus tetap fokus dan terarah, pembangunan tidak

hanya semata-mata mengejar laju pertumbuhan ekonomi saja, namun aspek

pemerataan menjadi salah satu target pembangunan yang penting.

Diakui bahwa pembangunan belum sepenuhnya bergerak seirama di

setiap wilayah Bandung Barat. Beberapa kecamatan yang dekat dengan

ibukota kabupaten seperti Kecamatan Lembang, Kecamatan Padalarang,

Kecamatan Batujajar memperlihatkan gerakan ekonomi yang cukup

signifikan. Namun untuk kecamatan di Wilayah Selatan Bandung Barat masih

perlu kerja keras untuk mendorong pergerakan perekonomiannya. Muara

dari pembangunan tersebut tentunya adalah kesejahteraan seluruh

masyarakat di Kabupaten Bandung Barat.

PDRB Per Kapita

PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menggambarkan besarnya

nilai tambah domestik bruto per penduduk secara nominal. PDRB per kapita

atas dasar berlaku selama kurun waktu 2009-2012 menunjukkan peningkatan

yang cukup berarti. PDRB per kapita/tahun atas dasar berlaku Kabupaten

Bandung Barat tahun 2009 sebesar Rp. 10.670.613. Pada tahun 2010 dan 2011

meningkat menjadi Rp. 11.616.126,- dan Rp. 12.547.927,- dan pada tahun ini

mencapai 13.810.500,- rupiah.

Indikator yang sering dipakai untuk menggambarkan tingkat

kemakmuran masyarakat secara makro adalah pendapatan perkapita atau

Percapita Income. Semakin tinggi pendapatan yang diterima penduduk di

suatu wilayah maka tingkat kesejahteraan di wilayah yang bersangkutan

dapat dikatakan bertambah baik. Oleh karena pendapatan faktor produksi

Page 52: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014III -8

dan transfer yang mengalir keluar (transfer out) serta transfer masuk

(transfer in) yang merupakan komponen penghitungan pendapatan regional,

belum dapat dihitung maka dalam penghitungan pendapatan per kapita

menggunakan PDRB perkapita. Angka ini diperoleh dengan cara membagi

PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

Gambar 3.2 PDRB Per Kapita Per Tahun Kabupaten Bandung BaratTahun 2011-2013 (Rupiah)

Catatan *) = Angka Perbaikan**) = Angka Sangat Sementara

PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menggambarkan besarnya

nilai tambah domestik bruto per penduduk secara nominal. PDRB per kapita

atas dasar berlaku selama kurun waktu 2011-2013 menunjukkan peningkatan

yang cukup berarti. PDRB per kapita/tahun atas dasar berlaku Kabupaten

Bandung Barat tahun 2011 sebesar 12.547.927,- rupiah, tahun 2012 sebesar

13.810.500,- rupiah dan pada tahun ini mencapai 13.810.500,- rupiah.

Pertumbuhan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku tahun 2013

mencapai 12,28 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan PDRB

per kapita atas dasar berlaku tidak menggambarkan peningkatan secara riil,

tetapi lebih disebabkan adanya pengaruh kenaikan harga atau tingkat inflasi

yang terjadi di wilayah tersebut

Sedangkan PDRB perkapita atas dasar konstan 2000 yang

menggambarkan nilai tambah riil penduduk Kabupaten Bandung Barat di

tahun 2011 adalah sebesar 5.530.456,- rupiah, PDRB per kapita tahun 2012

0

2,000,000

4,000,000

6,000,000

8,000,000

10,000,000

12,000,000

14,000,000

16,000,000

2011 2012* 2013**

12,589,364 13,893,687

15,600,501

5,530,456 5,767,119 6,013,777

PDRB Per Kapita adh Berlaku PDRB Per Kapita adh Konstan

Page 53: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014III -9

sebesar 5.767.119,- rupiah dan tahun 2013 mencapai 6.013.777,- rupiah atau

tumbuh sebesar 4,28 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Tingkat Inflasi

Perubahan harga dapat diukur dengan menggunakan perubahan

indeks harga, seperti indeks harga konsumen (IHK), indeks harga

perdagangan besar (IHPB), dan indeks harga implisit.

Secara makro, inflasi dalam konteks ini adalah menunjukkan

perubahan indeks implisit di Kabupaten Bandung Barat. Pada tahun 2013

inflasi mencapai 7,68 persen, lebih tinggi bila dibandingkan tahun 2012 yang

sebesar 5,83 persen.

Tabel 3.4. Laju Inflasi PDRB Kabupaten Bandung Barat Tahun 2011 – 2013

URAIAN 2011 2012* 2013**

[1] [2] [3] [4]

a. PDRB atas dasar harga berlaku(Juta Rp) 19.354.913 21.721.238 24.777.449

b. PDRB atas dasar harga konstantahun 2000 (juta Rp) 8.502.535 9.016.250 9.551.364

c. Indeks Harga Implisit 227,64 240,91 259,41

d. Laju Inflasi (persen) 4,33 5,83 7,68

3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2014-2015

Ekonomi Kabupaten Bandung Barat tidak lepas dari pengaruh

perkembangan ekonomi eksternal, yakni regional Provinsi Jawa Barat,

Nasional maupun Global. Perekonomian Kabupaten Bandung Barat secara

langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh permasalahan-

permasalahan yang berkembang saat ini dan yang akan datang, baik pada

tatanan perkembangan

Secara global perekonomian di kawasan Asia menjadi penggerak

ekonomi dunia, terutama oleh negara China, India, Jepang dan negara-negara

industri di Asia lainnya menarik bagi penanaman modal. Pemulihan ekonomi

Asia membaik dengan laju pertumbuhan ekonomi yang positif, termasuk

Indonesia.

Page 54: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014III -10

Secara umum kondisi yang perlu diwaspadai oleh Indonesia pada

tahun 2014 dan 2015 adalah harga minyak dunia (diperkirakan terus

meningkat). Hal ini disebabkan karena krisis politik di beberapa negara

eksportir minyak di timur tengah. Nilai rupiah yang terus berfluktuasi pada

terhadap dollar amerika menunjukan ketidakstabilitan kurs mata uang dab

ekonomi Indonesia. Namun, dengan pertumbuhan ekonomi diatas 6 %,

Indonesia akan tetap menjadi salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan

ekonomi tinggi di kawasan Asia.

Stabilitas harga pangan dalam negeri menjadi perhatian serius

pemerintah, terutama dengan makin naiknya harga komoditas di pasar

tradisional. Pemberian jatah raskin tahun 2014 akan tetap dinaikan, seperti

pada tahun 2010 menjadi 15 kg.

Untuk regional Jawa Barat, diberlakukannya ACFTA, maka sebagai

daerah penghasil tekstil akan menghadapi kendala dengan masuknya bahan

dan produk tekstil murah dari negara China. Sehingga akan mengancam

industri tekstil, termasuk di Kabupaten Bandung Barat. Pengurangan

produksi dan tenaga kerja untuk efisiensi akan menimbulkan pemutusan

hubungan kerja (PHK).

Peningkatan daya saing produk harus dilakukan melalui peningkatan

produktivitas dan efisiensi usaha, termasuk kualitas dan standarisasi yang

dapat diperbaiki. Selain itu perlu juga peningkatan pengelolaan SDM, modal,

pasar maupun teknologi untuk menghadang persaingan bebas ACFTA ini.

Ancaman ACFTA dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk industri

untuk memperluas pasarnya ke negara lain. Dengan kompetitif yang tinggi

maka para pelaku usaha,pemerintah (pusat maupun daerah), dan masyarakat

perlu bersinergi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang selama ini

terjadi. Salah satunya adalah dalam perbaikan proses birokrasi (perizinan)

dan infrastruktur penunjang ekonomi.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi bagian penting

untuk peningkatan ekonomi masyarakat, terutama di pedesaan. UMKM akan

menyerap tenaga kerja yang lebih banyak akibat PHK yang terjadi pada

industri-industri manufaktur.

Seperti faktor-faktor di atas, yang mempengaruhi perekonomian

Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2014 diperkirakan adalah:

Page 55: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014III -11

1. Ketergantungan pangan terhadap produk impor; permasalahan ini akan

mengakibatkan ketersediaan produk pangan terganggu, sehingga terjadi

ketidakstabilan harga di pasaran.

2. Makin beratnya beban pemerintah dalam penyediaan subsidi komoditas

seperti energi dan pangan serta produk lainnya yang akan menuntut

peran daerah yang lebih besar dalam pengelolaan pembangunan

daerahnya.

3. Makin beratnya persaingan antar wilayah dalam upayanya menarik

Investasi. Ketimpangan daya tarik menyebabkan investasi tidak merata

penyebarannya.

Sedangkan faktor internal yang akan mempengaruhi perekonomian

Kabupaten Bandung Barat untuk Tahun 2014 diperkirakan adalah:

1. Ketersediaan infrastruktur wilayah melalui penyediaan sarana dan

prasarana yang relatif baik, akan mempengaruhi tingkat efisiensi

perekonomian dan peningkatan daya tarik bagi para investor.

2. Potensi bencana alam yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Bandung

Barat

3. Penurunan kontribusi sektor primer yang mengakibatkan terjadinya

pengangguran.

4. Keamanan yang kondusif, kondisi ini sangat mempengaruhi kelancaran

usaha dan aktivitas ekonomi.

5. Tertatanya dengan baik peraturan daerah tentang perizinan, investasi dan

pajak/retribusi daerah

Tantangan-tantangan tersebut di atas sangat menentukan

perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung Barat.

Oleh karena itu, tantangan ini harus dapat diatasi secara proporsional melalui

penetapan prioritas pembangaunan daerah, penetapan rencana kerja dan

pendanaannya, serta penataan hubungan tata kerja dalam pelaksanaannya,

sehingga terjadinya sinergitas dan kebersamaan dari semua stakeholders

pembangunan di Kabupaten Bandung Barat.

Prospek perekonomian Kabupaten Bandung Barat pada Tahun 2014

dan tahun 2015 diperkirakan tetap optimis, walaupun dihadapkan pada

tantangan yang semakin berat. Di sisi permintaan, sektor konsumsi rumah

Page 56: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014III -12

tangga diperkirakan masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Bandung Barat. Pertumbuhan sektor konsumsi rumah tangga

ditopang oleh perbaikan daya beli yang bersumber dari kenaikan gaji dan

Upah Minimum Kabupaten (UMK), serta penyaluran kredit konsumsi oleh

perbankan.

Realisasi investasi diperkirakan semakin meningkat apabila didukung

oleh kebijakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (UMKM). RTRW Kabupaten Bandung Barat telah

melalui tahapan penyelesaian rekomendasi dari pusat. Sehingga dapat

menjadi acuan untuk pemanfatan ruang bagi investasi.

Disamping itu kecenderungan peningkatan realisasi kredit produktif

untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) akan mampu mendorong produksi

produk unggulan yang berdaya saing ekspor sebagai produk utuh maupun

sebagai bahan baku produk lainnya.

Keterbatasan keuangan daerah dalam pembiayaan pembangunan

daerah berimplikasi luas terhadap perekonomian daerah. Untuk itu, perlu

dilakukan terobosan-terobosan melalui pencarian sumber-sumber

pembiayaan diluar APBD baik di tingkat regional, nasional maupun

internasional melalui pembentukan tim pencarian sumber-sumber

pembiayaan alternatif yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Kabupaten

Bandung Barat.

Keterlibatan dunia usaha dan masyarakat dalam pembangunan daerah

Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2014 semakin diperlukan. Adanya

program Corporate Social Responsibility (CSR) seperti di Upper Cisokan melalui

PLN akan membantu pembangunan Kabupaten Bandung Barat.

3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang tentang Pemerintahan

Daerah, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 58

Page 57: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014III -13

Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang secara teknis

mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 jo

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 jo Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun

anggaran, yang terdiri atas Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan

Pembiayaan Daerah.

3.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Pengelolaan pendapatan daerah senantiasa terkendala oleh persoalan

klasik rendahnya derajat desentralisasi fiskal yang berupa tingginya dominasi

transfer dana perimbangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah

dibanding Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun demikian, upaya

optimalisasi peningkatan pendapatan khususnya PAD dalam memberikan

kontribusi yang signifikan terhadap struktur pendapatan daerah selalu

dilaksanakan.

Pengelolaan sumber-sumber pendapatan, terutama yang berasal dari

PAD idealnya dapat menjadi sumber utama dalam menunjang

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat

(public service). Sementara sumber-sumber pendapatan daerah lainnya, seperti

Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah hanya

bersifat sebagai pemicu peningkatan PAD dalam menuju kemandirian daerah

Kebijakan pendapatan daerah tahun 2014 sebagai berikut:

1. Peningkatkan pelayanan publik melalui perizinan terpadu satu pintu

melalui Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu.

2. Peningkatan pendapatan daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi.

3. Peningkatan pengelolaan aset-aset daerah yang dapat menghasilkan

potensi pendapatan bagi daerah.

4. Peningkatan kesadaran dan sosialisasi kepada masyarakat tentang

pentingnya membayar pajak dan retribusi daerah.

5. Menggali potensi pajak dan retribusi daerah secara optimal berdasarkan

Undang-Undang Nomor 28 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Page 58: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014III -14

6. Mengoptimalkan potensi pendapatan dari BUMD (PT.Perdana Multiguna

Sarana Bandung Barat) sebagai badan usaha yang dapat menghasilkan

profit bagi pemerintah daerah.

Selanjutnya kebijakan pendapatan untuk meningkatkan Dana

Perimbangan sebagai upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah adalah:

1. Meningkatkan akurasi data potensi daerah sebagai dasar perhitungan

pembagian dalam Dana Perimbangan.

2. Meningkatkan akuntabilitas dan pelaporan penggunaan Dana

Perimbangan, terutama Dana Alokasi Khusus.

3. Meningkatkan penyerapan penggunaan DAK sesuai peruntukannya.

4. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam pelaksanaan

dan evaluasi dana perimbangan.

3.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah

Kebijakan belanja daerah diupayakan penggunaannya untuk:

1. Belanja daerah diprioritaskan untuk urusan wajib dan urusan pilihan

yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.

2. Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk

melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam

upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk

peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan

fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.

3. Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang

berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan.

4. Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas

pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam

rangka melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang menjadi

tanggung jawabnya.

5. Peningkatan alokasi anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap

Satuan Kerja Perangkat Daerah harus terukur yang diikuti dengan

peningkatan kinerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

Page 59: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014III -15

6. Belanja daerah untuk rencana pembentukan institusi PPTSP (Pusat

Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Belanja untuk PPTSP ini mencakup biaya

gedung, personil, peralatan/perlengkapan, dan data informasi/network.

Penggunaan dana perimbangan digunakan untuk kebutuhan sebagai

berikut:

a. Dana Alokasi Umum (DAU) ditujukan untuk mendanai kebutuhan

belanja pegawai negeri sipil daerah dan urusan wajib dalam rangka

peningkatan pelayanan dasar dan pelayanan umum.

b. Dana Alokasi Khusus (DAK) dialokasikan kepada daerah tertentu

untuk mendanai kebutuhan fisik, sarana dan prasarana dasar yang

menjadi urusan daerah sesuai dengan petunjuk teknis yang

ditetapkan oleh menteri teknis terkait sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

c. Penerimaan dana bagi hasil pajak diprioritaskan untuk mendanai

perbaikan lingkungan pemukiman di perkotaan dan di perdesaan,

pembangunan irigasi, jaringan jalan dan jembatan

3.2.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk

menutupi defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya belanja

daerah dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh. Penyebab utama

terjadinya defisit anggaran adalah adanya kebutuhan pembangunan daerah

yang semakin meningkat.

Pada tahun 2014, komponen penerimaan pembiayaan terdiri dari Sisa

Lebih Pembiayaan Tahun Anggaran tahun sebelumnya (SiLPA) dan

pencairan dana cadangan sedangkan komponen pengeluaran pembiayaan

merupakan pembentukan dana cadangan. Selisih lebih penerimaan

pembiayaan terhadap pengeluaran pembiayaan disebut sebagai pembiayaan

netto. Jumlah pembiayaan netto harus dapat menutup defisit APBD sehingga

anggaran berimbang (balanced budget).

Secara lengkap proyeksi APBD tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 3.5

di bawah ini.

Page 60: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014III -16

Tabel 3.5Proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2014

NO URAIANPROYEKSI APBD 2014

SEBELUMPERUBAHAN

SETELAHPERUBAHAN

Bertambah /Berkurang

1. PENDAPATAN DAERAH 1,504,374,823,824.50 1,903,883,386,951.57 399,508,563,127.07

1.1 PENDAPATAN ASLIDAERAH 251,472,413,592.00 246,238,135,592.00 (5,234,278,000.00)

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 174,825,000,000.00 174,825,000,000.00 -1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 61,297,413,592.00 20,788,375,592.00 (40,509,038,000.00)

1.1.3 Hasil Pengelolaan KekayaanDaerah yang Dipisahkan 500,000,000.00 500,000,000.00 -

1.1.4 Lain-lain Pendapatan AsliDaerah yang Sah 14,850,000,000.00 50,124,760,000.00 35,274,760,000.00

1.2 DANA PERIMBANGAN 1,106,482,944,953.00 1,114,036,901,920.00 7,553,956,967.00

1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/BagiHasil Bukan Pajak 64,430,680,953.00 71,984,637,920.00 7,553,956,967.00

1.2.2 Dana Alokasi Umum 992,254,884,000.00 992,254,884,000.00 -1.2.3 Dana Alokasi Khusus 49,797,380,000.00 49,797,380,000.00 -

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATANDAERAH YANG SAH 146,419,465,279.50 543,608,349,439.57 397,188,884,160.07

1.3.1 Hibah - - -

1.3.2 Dana darurat - - -

1.3.3Bagi Hasil Pajak dari Provinsidan Pemerintah DaerahLainnya 146,419,465,279.50 167,979,038,439.57 21,559,573,160.07

1.3.4 Dana Penyesuaian danOtonomi Khusus - 270,366,511,000.00 270,366,511,000.00

1.3.5Bantuan Keuangan dariProvinsi atau PemerintahDaerah Lainnya - 105,262,800,000.00 105,262,800,000.00

1.3.6Dana Penguatan DesentralisasiFiskal dan PercepatanPembangunan Daerah 146,419,465,279.50 543,608,349,439.57 397,188,884,160.07

1.3.7Dana PercepatanPembangunan InfrastrukturPendidikan - - -

1.3.8 Dana Penguatan Infrastrukturdan Prasarana Daerah - - -

JUMLAH PENDAPATANDAERAH 1,504,374,823,824.50 1,903,883,386,951.57 399,508,563,127.07

2. BELANJA DAERAH 1,662,374,823,824.50 2,062,399,770,664.57 400,024,946,840.07

2.1 BELANJA TIDAKLANGSUNG 903,133,006,991.50 1,193,307,630,739.00 290,174,623,747.50

2.1.1 Belanja Pegawai 670,685,006,991.50 947,428,130,739.00 276,743,123,747.50

2.1.2 Belanja Bunga -

Page 61: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014III -17

NO URAIANPROYEKSI APBD 2014

SEBELUMPERUBAHAN

SETELAHPERUBAHAN

Bertambah /Berkurang

2.1.3 Belanja Subsidi -

2.1.4 Belanja Hibah 86,170,000,000.00 97,403,984,000.00 11,233,984,000.00

2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 13,500,000,000.00 15,647,516,000.00 2,147,516,000.00

2.1.6 Belanja Bagi Hasil KepadaPemerintahan Desa -

2.1.7

Belanja BantuanKeuangan Kepada PemerintahProvinsi/Kabupaten/Kota danPemerintah Desa

125,278,000,000.00 125,328,000,000.00 50,000,000.00

2.1.8 Belanja Tidak Terduga 7,500,000,000.00 7,500,000,000.00 -

2.2 BELANJA LANGSUNG 759,241,816,833.00 869,092,139,925.57 109,850,323,092.572.2.1 Belanja Pegawai2.2.2 Belanja Barang dan Jasa2.2.3 Belanja Modal

JUMLAH BELANJADAERAH 1,662,374,823,824.50 2,062,399,770,664.57 400,024,946,840.07

SURPLUS/ (DEFISIT) (158,000,000,000.00) (158,516,383,713.00) (516,383,713.00)

3. PEMBIAYAAN DAERAH 139,810,639,740.75 167,255,494,948.00

3.1 PENERIMAANPEMBIAYAAN 158,000,000,000.00 158,516,383,713.00

3.1.1Sisa Lebih PerhitunganAnggaran tahun anggaransebelumnya (SiLPA) 158,000,000,000.00 158,516,383,713.00

3.1.2 Pencairan Dana Cadangan - -JUMLAH PENERIMAAN

PEMBIAYAAN 158,000,000,000.00 158,516,383,713.00

3.2 PENGELUARANPEMBIAYAAN - - -

3.2.1 Pembentukan dana cadangan - - -

3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi)Pemerintah Daerah - - -

JUMLAH PENGELUARANPEMBIAYAAN - - -

PEMBIAYAAN NETTO 158,000,000,000.00 158,516,383,713.00 516,383,713.00

3.3SISA LEBIH PEMBIAYAANANGGARAN TAHUNBERKENAAN (SILPA)

0.00 0.00 0.00

Sumber: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Page 62: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014IV -1

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014

4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Merujuk pada Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 11

Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

2013-2018, maka tujuan dan sasaran pembangunan tahun 2014 mengacu

kepada Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat tahun 2008-2013

yaitu: “Mewujudkan Masyarakat Yang Cerdas, Rasional, Maju, Agamis

Dan Sehat Berbasis Pada Pengembangan Dan Pemberdayaan Potensi

Wilayah”.

Dalam mewujudkan visi melalui melalui pelaksanaan misi yang telah

ditetapkan tersebut di atas, maka untuk kerangka perencanaan pembangunan

daerah diperlukan kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan

dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang

akan dijalankan akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan

pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam

mendukung pelaksanaan misi tersebut.

Berdasarkan rumusan Visi dan Misi yang mengacu kepada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2009-2014, dan

selaras dengan RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018, serta mengacu kepada

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Bandung Barat

Tahun 2007-2025, maka tujuan dan sasaran pembangunan daerah untuk

penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan 5 (lima)

tahun ke depan adalah:

Page 63: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014IV -2

Tabel 4.1 Penjabaran Misi, Tujuan dan Sasaran pada RPJMD 2013-2018

MISI TUJUAN SASARAN

1. Meningkatkan tatakelola pemerintahanyang baik melaluikualitas birokrasidalam melayanimasyarakat.

a) Meningkatkankapasitaspemerintahan daerah

1) Meningkatnya kualitas sumber dayaaparatur

2) Meningkatnya efektifitas dan efisiensibirokrasi

3) Meningkatnya transparansi4) Meningkatnya kemampuan pengelolaan

keuangan dan kekayaan daerah5) Meningkatnya kerjasama daerah6) Meningkatnya pelayanan administrasi

kependudukanb) Meningkatkan

pengelolaanpembangunan daerah

1) Meningkatnya partisipasi masyarakat danswasta dalam perencanaan, pelaksanaan,pengawasan pembangunan dan kebijakandaerah

2) Meningkatkan kapasitas SDM, lembaga,dan sistem pemerintah daerah dalamperencanaan pembangunan

3) Meningkatnya peran BUMDc) Memelihara keamanan

dan ketertibanmasyarakat

1) Peningkatan kesadaran hukummasyarakat

2) Terkendalinya stabilitas keamanan danketertiban masyarakat

3) Meningkatnya kerukunan masyarakat4) Meningkatnya penanggulangan bencana

d) Mewujudkankehidupan masyarakatyang demokratis

1) Meningkatnya partisipasi masyarakatdalam menyampaikan pendapat danberpolitik.

2) Meningkatnya pemahaman masyarakattentang demokrasi dan nilai-nilai HAM

e) Meningkatkankapasitas lembagaperwakilan rakyat

Meningkatkannya pelayanan lembagaperwakilan rakyat

2. Meningkatkankualitas pelayananprima dalam bidangpendidikan dankesehatan yangterjangkau bagi semualapisan masyarakat.

a) Meningkatkan kualitashidup Masyarakat

1) Meningkatnya kualitas pendidikan2) Meningkatnya derajat kesehatan

1. Mengendalikan laju pertumbuhanpenduduk

b) Meningkatkan perangenerasi muda danprestasi olah raga

1) Meningkatnya pemberdayaan generasimuda

2) Meningkatnya prestasi olah raga3. Meningkatkankemandirian dan dayasaing ekonomimasyarakat, untukoptimalisasipenyerapan tenagakerja danpenanggulangankemiskinan.

a) Meningkatkanperekonomian daerahdan daya belimasyarakat.

1) Meningkatnya pertumbuhan ekonomidan daya beli masyarakat

2) Meningkatnya investasi3) Meningkatnya pemberdayaan UMKM4) Memperluas lapangan kerja

b) Meningkatkanperlindungan dankesejahteraan sosial

1) Meningkatnya kualitas pelayananterhadap Penyandang MasalahKesejahteraan Sosial

2) Meningkatakan Kualitas Pelayananterhadap perlindungan perempuan danaanak

Page 64: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014IV -3

MISI TUJUAN SASARAN

c) MempercepatPerluasanPenguranganKemiskinan

Menurunkan Prosentase Penduduk Miskin

d) Mengembangkankawasan pariwisataterpadu berkelanjutanberbasis masyarakatdan potensi lokal

Berkembangnya kawasan pariwisata terpaduberkelanjutan berbasis masyarakat danpotensi lokal

4. Memantapkanpengelolaan prasaranadan sarana,sumberdaya alam danlingkungan hidupmelalui pembangunanberkelanjutan.

a) Mewujudkanketersediaan prasaranadan sarana dasar danpublik.

1) Meningkatnya prasarana dan sarana jalan2) Meningkatnya prasarana dan sarana

irigasi3) Meningkatnya prasarana dan sarana

perhubungan dan komunikasi4) Meningkatnya prasarana dan sarana

permukiman5) Meningkatnya prasarana dan sarana

penanggulangan bencana6) Meningkatnya prasarana dan sarana

pemerintahanb) Meningkatkan

pengelolaansumberdaya alam danlingkungan hidupyang lestari.

1) Menjaga kualitas sumberdaya alam2) Menjaga kelestarian fungsi lingkungan

hidup3) Meningkatnya pemanfaatan sumber daya

energi terbarukan5. Meningkatkankesalehan dan modalsosial berdasarkannilai agama dankearifan budaya lokal

a) Meningkatkan kualitaskehidupan beragama

Terlaksananya kegiatan keagamaan dimasyarakat

b) Meningkatkantoleransi kehidupaninter dan antar umatbergama

Mengurangi dan menangani potensi konflikumat beragama,

c) Meningkatkan tempatibadah yangmemenuhipersyarataan

Terbangun dan terpeliharanya tempat ibadahyang baik

d) Meningkatkankesadaran danpelestarian seni danbudaya lokal

Meningkatnya pelestarian kesenian dimasyarakatMeningkatnya pelestarian situs purbakala,warisan budaya dunia, sejarah dan sastradaerah

6. Meningkatkanpemberdayaanpemerintahan danmasyarakat desa

a) Meningkatkan kualitastata pemerintahan danpelayanan desa

1) Meningkatnya kapasitas sumber dayaaparatur desa

2) Meningkatnya penataan administrasidesa

3) Meningkatnya kuantitas dan kualitasorganisasi yang aktif dalam kegiatan desa

4) Meningkatnya sarana dan prasarana diperdesaan

b) Meningkatkan kualitaskehidupan masyarakatdesa

1) Meningkatnya pemberdayaan lembagakemasyarakatan di desa

2) Meningkatnya potensi ekonomiMasyarakat desa

Page 65: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014IV -4

4.2 Keterkaitan Isu Strategis RPJMD dan RKPD

Isu strategis sebagaimana tercantum dalam RPJMD 2013-20183 adalah

sebagai berikut:

1. Penuntasan wajib belajar 9 tahun dan perintisan wajib belajar 12 tahun;

2. Aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas;

3. Peningkatan kualitas infrastruktur jalan, jembatan, irigasi dan sumberdaya

air;

4. Optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air secara

terpadu;

5. Peningkatan kualitas permukiman;

6. Peningkatan dan pemerataan pembangunan melalui percepatan

pengembangan kawasan strategis;

7. Percepatan pembangunan dan pemberdayaan desa;

8. Pengentasan kemiskinan, pengangguran dan peningkatan pemberdayaan

ekonomi kerakyatan;

9. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sosial;

10. Peningkatan ketahanan pangan dan ketahanan energi daerah;

11. Pengembangan ekonomi kreatif;

12. Pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata;

13. Pengurangan resiko bencana;

14. Implementasi Good Governance dan penguatan reformasi birokrasi;

15. Peningkatan sarana dan prasarana perhubungan;

16. Peningkatan mutu dan produktivitas tenaga kerja;

17. Optimalisasi pelaksanaan advokasi dan KIE (Komunikasi, Informasi dan

Edukasi).

18. Pengendalian Pengelolaan Lingkungan Hidup

19. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

Berdasarkan pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan hasil

evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun 2013, maka ditetapkan isu

strategis tahun 2014 adalah sebagai berikut:

1. Belum optimalnya kapasitas aparatur pemerintah daerah

2. Masih rendahnya kualitas penyelenggaraan pendidikan

3. Masih rendahnya aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan

Page 66: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014IV -5

4. Cakupan pelayanan infrastruktur wilayah masih minim

5. Peranan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dan koperasi

dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masih belum memadai

6. Potensi wilayah belum tergali dan dikembangkan secara optimal

7. Tingkat kemiskinan dan pengangguran relatif masih tinggi

8. Kapasitas pemerintahan desa masih rendah

9. Potensi dan Mitigasi Bencana

10. Sarana dan prasarana pemerintahan belum memadai

11. Keamanan dan ketertiban kondisi politik daerah

Page 67: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014V -1

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah untuk Program dan

Kegiatan berikut ini merupakan penyesuaian baik dari kebijakan pemerintah

Kabupaten Bandung Barat berdasarkan usulan perubahan dari masing-masing

SKPD maupun penyesuaian dari pendapatan yang berasal dari bantuan keuangan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat yang sudah jelas peruntukan

belanjanya serta merupakan penyesuaian terhadap target pencapaian kinerja setiap

urusan pemerintah daerah yang bertujuan untuk penyempurnaan dalam

pencapaian target kinerja yang proporsional. Rencana program dan kegiatan

prioritas daerah ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 5.1Rekapitulasi Perubahan Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah

Kabupaten Bandung BaratTahun 2014

NO SKPDANGGARAN

SEMULA MENJADI SELISIH

1 Dinas Pendidikan,Pemuda danOlahraga

123,957,752,900.00 153,389,799,400.00 29,432,046,500.00

2 Dinas Kesehatan 101,594,919,368.00 125,688,790,668.57 24,093,871,300.57

3 Dinas Bina Marga,Sumber Daya Airdan Pertambangan

154,926,289,200.00 158,457,822,125.00 3,531,532,925.00

4 Dinas Cipta Karyadan Tata Ruang

79,832,866,350.00 104,489,735,850.00 24,656,869,500.00

5 Badan PerencanaanPembangunanDaerah

8,619,136,400.00 8,524,336,400.00 (94,800,000.00)

6 Dinas Perhubungan,Komunikasi danInformatika

13,463,141,450.00 13,420,746,950.00 (42,394,500.00)

7 Kantor LingkunganHidup

2,495,135,000.00 2,488,895,000.00 (6,240,000.00)

8 DinasKependudukan danPencatatan Sipil

6,183,115,750.00 10,023,446,050.00 3,840,330,300.00

9 BadanPemberdayaanPerempuan,Perlindungan Anakdan KeluargaBerencana

7,968,083,823.00 9,176,821,493.00 1,208,737,670.00

Page 68: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014V -2

NO SKPDANGGARAN

SEMULA MENJADI SELISIH

10 Dinas Sosial, TenagaKerja danTransmigrasi

12,785,918,934.00 14,304,677,434.00 1,518,758,500.00

11 Badan PenanamanModal danPelayanan PerijinanTerpadu

3,604,198,805.00 3,726,618,805.00 122,420,000.00

12 Dinas Kebudayaandan Pariwisata

6,492,801,900.00 6,432,751,900.00 (60,050,000.00)

13 Kantor KesatuanBangsa dan Politik

4,517,297,100.00 4,641,137,100.00 123,840,000.00

14 Satuan PolisiPamong Praja

9,730,091,996.00 9,781,211,996.00 51,120,000.00

15 BadanPenanggulanganBencana Daerah

3,459,126,209.00 3,571,526,209.00 112,400,000.00

16 Sekretariat Daerah 51,831,444,450.00 55,872,764,900.00 4,041,320,450.00

17 Sekretariat DewanPerwakilan RakyatDaerah

23,874,992,762.00 28,807,837,512.00 4,932,844,750.00

18 Dinas PendapatanPengelolaanKeuangan dan AsetDaerah

35,954,883,991.00 35,898,901,657.00 (55,982,334.00)

19 Inspektorat 3,938,840,000.00 4,032,440,000.00 93,600,000.00

20 Badan KepegawaianDaerah

9,111,930,127.00 9,107,930,477.00 (3,999,650.00)

21 KecamatanNgamprah

1,278,112,500.00 1,278,462,500.00 350,000.00

22 Kecamatan Cipatat 1,673,459,283.00 1,653,809,283.00 (19,650,000.00)

23 Kecamatan Batujajar 1,132,667,473.00 1,132,871,473.00 204,000.00

24 KecamatanPadalarang

1,573,295,759.00 1,574,975,759.00 1,680,000.00

25 KecamatanSindangkerta

1,209,640,000.00 1,196,680,000.00 (12,960,000.00)

26 KecamatanCipongkor

1,046,654,850.00 1,032,734,850.00 (13,920,000.00)

27 KecamatanGununghalu

1,417,317,850.00 1,406,367,850.00 (10,950,000.00)

28 Kecamatan Rongga 1,115,619,500.00 1,105,539,500.00 (10,080,000.00)

29 Kecamatan Cililin 1,199,982,000.00 1,189,182,000.00 (10,800,000.00)

30 Kecamatan CikalongWetan

1,404,269,950.00 1,395,869,950.00 (8,400,000.00)

31 KecamatanCipeundeuy

1,298,017,880.00 1,284,157,880.00 (13,860,000.00)

32 KecamatanParongpong

1,341,190,600.00 1,348,390,600.00 7,200,000.00

33 Kecamatan Cisarua 956,361,085.00 947,241,085.00 (9,120,000.00)

Page 69: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014V -3

NO SKPDANGGARAN

SEMULA MENJADI SELISIH

34 Kecamatan Lembang 1,817,642,650.00 1,779,242,650.00 (38,400,000.00)

35 KecamatanCihampelas

1,222,119,000.00 1,204,509,000.00 (17,610,000.00)

36 Kecamatan Saguling 825,331,200.00 819,571,200.00 (5,760,000.00)

37 Sekretariat DewanPengurus KORPRI

949,262,110.00 1,545,516,103.00 596,253,993.00

38 Kantor KetahananPangan

2,049,370,900.00 2,051,530,900.00 2,160,000.00

39 BadanPemberdayaanMasyarakat danPemerintahan Desa

7,899,279,878.00 15,170,235,878.00 7,270,956,000.00

40 Kantor Perpustakaandan Arsip Daerah

3,701,607,100.00 5,296,207,100.00 1,594,600,000.00

41 Dinas Pertanian,Perkebunan danKehutanan

19,353,864,400.00 20,340,210,100.00 986,345,700.00

42 Dinas Peternakandan Perikanan

20,965,030,000.00 22,657,739,518.00 1,692,709,518.00

43 Dinas PerindustrianPerdaganganKoperasi dan UsahaMikro Kecil danMenengah

19,469,754,350.00 19,692,902,820.00 223,148,470.00

JUMLAH 759,241,816,833.00 869,092,139,925.57 109,850,323,092.57

Page 70: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014VI -1

BAB VI

PENUTUP

Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen

perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan dan

penganggaran Tahun 2014, sehingga diharapkan dapat menghasilkan program yang

efektif dan efisien guna mencapai prioritas dan sasaran pembangunan yang telah

ditetapkan.

Perubahan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) Kabupaten Bandung

Barat tahun 2014 ini merupakan penjabaran tahun ke 5 (lima) pelaksanaan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Barat Tahun

2013-2018 dan sebagai dasar untuk penyusunan Perubahan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2014. Dengan mengacu kepada hasil analisis,

pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RKPD tahun 2013. RKPD Tahun 2014

merupakan tahun ke 1 (satu) dalam pengembangan program dan kegiatan prioritas

guna mendukung pelaksanaan kinerja Bupati beserta perangkat daerahnya pada

tahun 2018 mendatang.

Dengan dilakukannya perubahan RKPD tahun 2014 yang berlandaskan pada

peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan tujuan dan fungsinya,

merupakan dokumen rencana operasional pembangunan tahun 2014, penetapan

prioritas recana pembangunan ahun 2014, mengacu pada isu-isu strategis yang

kemudian difokuskan pada program dan kegiatan.

Untuk menjamin terlaksanannya kewagiatan-kegiatan tersebut serta untuk

mewuju dkan sinergitas kinerja pembangunan semua pihak yang terkait, maka

ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaanya sebagai berikut:

1. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bandung Barat serta seluruh

pelaku pembangunan berkewajiban untuk melaksanakan Program-

program/kegiatan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan dalam perubahan

RKPD tahun 2014, secara sinergis dan terintegrasi.

2. Sebagai langkah awal dalam penyusunan Peruhan RKPD Tahun 2014, yang

dijabarkan lebih lanjut dalam Dokumen Perubahan Kebijakan Umum Anggaran

Pendaptan dan Belanja Daerah (KUA) dan Perubahan Plafon Prioritas Anggaran

Sementara (PPAS) Tahun 2014, dengan merujuk hasil kesepakatan bersama

dengan DPRD Kabupaten Bandung Barat.

Page 71: BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (R KPD) a dalah dokumen perencanaan yang merupakan hasil penyesuaian antara perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Perubahan RKPD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2014VI -2

3. Untuk menjamin konsistensi, sinergitas, harmonisasi, integrasi, efektivitas dan

efisensi pelaksanaan pembangunan, setiap SKPD wajib melakukan pengawasan

dan pengendalian pelaksanaan RKPD tahun 2014, sesuai dengan TUPOKSI

masing-masing dan melakukan koreksi yang diperlukan serta melaporkan

hasilnuya secara berkala 3 (tiga) bulan kepada Bupati melalui Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Barat.

4. Secara proaktif, BAPPEDA Kabupaten Bandung Barat, wajib melakukan

monitoring, pengkajian pelaksanaan RKPD Tahun 2014 serta menghimpun dan

menganalisis laporan 3 (tiga) bulan pelaksanaan dari masing-masing SKPD dan

hasilnya disampaikan kepada Bupati.

5. Pada setiap akhir tahun anggaran 2014, setiap SKPD wajib melakukan evaluasi

kinerja pelaksanaan RKPD Tahun 2014, sesuai dengan TUPOKSI masing-

masing. Hasil evaluasi dilaporkan lebih lanjut kepada Bupati melalui BAPPEDA

Kabupaten Bandung Barat.

6. Perubahan RKPD Tahun 2014 berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan

tanggal ditetapkan hingga pelaksanaannya, perlu terus dilakukan dengan

memperhatikan dan menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, sinergitas,

harmonisasi dan efektivitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan pemerintahan

dan pembangunan.

BUPATI BANDUNG BARAT

H. ABUBAKAR