bab i pendahuluan a. latar belakang masalah · pdf filemelakukan kecurangan dengan memberi...

Download BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah · PDF filemelakukan kecurangan dengan memberi pewarna berbahaya pada makanan misalnya ... Teknik analisis data dalam suatu penelitian yang

If you can't read please download the document

Upload: lykien

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Setiap makhluk hidup pasti membutuhkan makanan seperti halnya

    manusia yang sangat membutuhkan makanan. Manusia adalah mahluk Tuhan

    yang mempunyai sifat individu dan sosial. Secara individu mempunyai

    kebutuhan berupa sandang, pangan, papan dan lain-lain. Secara sosial manusia

    membutuhkan bantuan orang lain karena manusia tidak bisa hidup sendiri

    untuk mencukupi segala kebutuhannya.

    Salah satu contoh sifat sosial yang ada di dalam manusia yaitu

    melakukan transaksi jual beli. Dalam jual beli terdapat produsen atau pelaku

    usaha dan konsumen, yang masing-masing mempunyai kedudukan yang

    berbeda-beda. Produsen atau pelaku usaha kedudukannya sebagai penjual dan

    konsumen kedudukannya sebagai pembeli. Dalam usahanya produsen akan

    berusaha menghasilkan hasil produksinya dengan baik seperti halnya produsen

    makanan akan berusaha menghasilkan makanan yang enak dan lezat yang

    dapat dikonsumsi oleh konsumen.

    Makanan itu sendiri memiliki arti penting di dalam kehidupan

    manusia, selain mengandung zat-zat untuk sumber tenaga dan pertumbuhan,

    makanan juga mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh untuk menjaga agar

    manusia bisa hidup sehat, karena itu untuk meningkatkan kehidupan manusia

    diperlukan adanya persediaan makanan yang memadai baik dari segi kualitas

    maupun kuantitas. Dari segi kualitas, selain mengandung vitamin dan zat yang

    diperlukan oleh tubuh manusia, makanan juga harus memenuhi syarat

    keamanan untuk dikonsumsi.

    Dalam dunia usaha pada zaman sekarang ini, produsen makanan

    banyak melakukan kecurangan-kecurangan demi mendapatkan untung yang

    banyak tanpa memikirkan hak konsumen dan melihat resiko yang akan dialami

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    2

    kedepannya. Produsen hanya memikirkan untuk menghasilkan makanan yang

    tampilanya menarik dan banyak digemari oleh konsumen tanpa memikirkan

    kualitas dan jaminan keamanan serta kesehatan konsumen. Salah satu contoh

    kecurangan yang dilakukan oleh produsen adalah dalam menghasilkan warna

    makanan yang bagus, mencolok, dan menggugah selera, para produsen

    melakukan kecurangan dengan memberi pewarna berbahaya pada makanan

    yang diproduksinya, bukan dengan pewarna makanan alami atau pewarna

    khusus makanan (standar dari BPOM) tetapi dengan menggunakan zat

    pewarna berbahaya yang harganya jauh lebih murah guna mengurangi biaya

    produksi. Penggunaan pewarna sintetis yang berlebihan dapat menimbulkan

    berbagai macam gangguan kesehatan, diantaranya keracunan, gangguan pada

    pencernaan, otak, limpa, ginjal, hati, tumor, kanker, lumpuh, keterbelakangan

    (retardasi), serta kebutaan (Suparmi dkk, 2011:70).

    Bahan pewarna secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu

    benda berwarna yang memiliki afinitas kimia terhadap benda yang

    diwarnainya. Bahan pewarna pada umumnya memiliki bentuk cair dan larut di

    air. Pada berbagai situasi, proses pewarnaan menggunakan mordant untuk

    meningkatkan kemampuan menempel bahan pewarna. Zat pewarna,

    merupakan zat pewarna yang boleh digunakan sesuai dengan peruntukannya,

    misalnya zat pewarna tekstil, hanya boleh digunakan untuk pewarna tekstil

    saja, tidak boleh untuk pewarna makanan karena akan menyebabkan penyakit

    yang berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia.

    Konsumen berhak mendapatkan perlindungan terhadap makanan yang

    dikonsumsinya, dengan adanya kecurangan yang dilakukan oleh para produsen

    makanan menimbulkan ketidaknyamanan pada pihak konsumen. Perlindungan

    terhadap konsumen dipandang secara materiil maupun secara formil makin

    terasa sangat penting, mengingat makin majunya ilmu pengetahuan dan

    teknologi yang merupakan motor penggerak bagi produktifitas dan efisiensi

    produsen atas barang dan jasa yang dihasilkannya dalam rangka mencapai

    sasaran usaha. Dalam rangka mengejar dan mencapai kedua hal tersebut,

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    3

    akhirnya baik langsung maupun tidak langsung, maka konsumenlah yang pada

    umumnya akan merasakan dampaknya. Dengan demikian upaya-upaya untuk

    memberikan perlindungan yang memadai terhadap kepentingan konsumen

    merupakan suatu hal yang penting dan mendesak untuk segera dicari solusinya

    terutama di Indonesia, mengingat semakin kompleksnya permasalahan yang

    menyangkut perlindungan konsumen. (Sri Redjeki Hartono, 2000:33).

    Untuk itu peran Pemerintah yang berkaitan dengan perlindungan

    terhadap makanan sangatlah dibutuhkan. Usaha yang perlu dilakukan

    pemerintah tersebut antara lain : melakukan sidak ke berbagai tempat yang

    menjual produk makanan dengan cara mengambil sampel makanan untuk diuji

    di laboratorium, memberikan sanksi secara tegas kepada pelaku usaha yang

    kedapatan menjual makanan berbahan baku berbahaya.

    Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka

    penulis berkeinginan untuk membahas dengan judul PERLINDUNGAN

    KONSUMEN TERHADAP PENGGUNAAN ZAT PEWARNA

    BERBAHAYA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN

    1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. (STUDI KASUS DI

    BALAI BESAR POM SEMARANG).

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang

    akan membawa pada pembahasan yang lebih terarah dan mendalam dari

    penelitian yang dilakukan, yaitu :

    1. Bagaimana pengaturan perlindungan konsumen dari penggunaan zat

    pewarna berbahaya?

    2. Bagaimana peran Balai Besar POM di Semarang dalam melaksanakan

    pemantauan produk makanan yang beredar?

    3. Kendala atau hambatan apa dalam melaksanakan pemantauan produk

    makanan yang beredar?

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    4

    C. Tujuan Penelitian

    Suatu penelitian harus memiliki tujuan yang jelas sehingga dapat

    memberikan pemecahan terhadap suatu masalah yang diteliti. Terdapat dua

    jenis tujuan dalam suatu penelitian, yaitu tujuan obyektif dan tujuan subyektif.

    Tujuan obyektif merupakan tujuan yang berasal dari tujuan penelitian itu

    sendiri, sedangkan tujuan subyektif berasal dari penulis. Adapun tujuan

    obyektif dan tujuan subyektif yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

    1. Tujuan Obyektif

    a. Untuk mengetahui pengaturan perlindungan konsumen dari penggunaan

    zat pewarna berbahaya.

    b. Untuk mengetahui peran Balai Besar POM di Semarang dalam

    melaksanakan pemantauan produk makanan yang beredar.

    c. Untuk mengetahui kendala atau hambatan dalam melaksanakan

    pemantauan produk makanan yang beredar.

    2. Tujuan subyektif

    a. Untuk memperoleh data-data dan informasi yang dibutuhkan bagi

    penyelesaian penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk

    mendapatkan gelar kesarjanaan di bidang ilmu hukum pada Universitas

    Sebelas Maret Surakarta.

    b. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan serta wawasan penulis

    di bidang hukum perlindungan konsumen dan sebagai sarana untuk

    menerapkan teori-teori dan pengetahuan yang diperoleh selama kuliah di

    Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    D. Manfaat Penelitian

    Dalam sebuah penulisan hukum diharapkan adanya suatu manfaat dan

    kegunaan yang dapat diperoleh, baik bagi perkembangan ilmu hukum itu

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    5

    sendiri maupun dapat diterapkan dalam prakteknya. Adapun manfaat dari

    penulisan hukum ini antara lain :

    1. Manfaat Teoritis

    a. Hasil dari penelitian hukum ini diharapkan dapat memberikan manfaat

    dalam ilmu pengetahuan di bidang hukum khususnya di bidang Hukum

    Administrasi Negara.

    b. Dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi ilmiah di

    bidang ilmu tentang perlindungan konsumen khususnya mengenai

    perlindungan konsumen terhadap penggunaan zat pewarna berbahaya

    berdasarkan Undang-undang Perlindungan Konsumen.

    c. Penulisan hukum ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan

    penulisan sejenis untuk selanjutnya.

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi penulis agar lebih mengembangkan penalaran, dengan membentuk

    pola pikir dinamis sekaligus untuk mengetahui kemampuan dalam

    menerapkan ilmu yang diperoleh.

    b. Dapat menjadi bahan yang diharapkan membantu memberikan masukan

    serta sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang terkait dalam

    masalah yang diteliti.

    c. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat yang diharapkan dapat digunakan

    sebagai bahan informasi dalam kaitannya dengan hal-hal yang

    menyangkut permasalahan yang diangkat.

    E. Metode Penelitian

    Penelitian adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum,

    prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu

    hukum yang dihadapi. Penelitian hukum dilakukan untuk menghasilkan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    6

    argumentasi, teori atau konsep baru sebagai preskrepsi dalam menyelesaikan

    masalah yang dihadapi (Peter Mahmud Marzuki, 2010:35).

    Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian dalam penulisan hukum ini adalah jenis penelitian

    huku