bab i pendahuluan a. latar belakang -...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat
peningkatan derajat kesehatan (Hatta, 2011). Berdasarkan Undang-
Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang dimaksud
dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.
Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu
unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan oleh pelayanan
kesehatan. Hal ini membutuhkan campur tangan pelayanan kesehatan
agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang sesuai dengan cita-
cita bangsa dengan pelayanan yang efektif, efisien, dan terarah. Oleh
karena itu, rumah sakit sebagai unit pelayanan kesehatan masyarakat
harus memberikan pelayanan medik dan penunjang medik yang
bermutu. Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan adalah
pelayanan administrasi berupa pelayanan rekam medis.
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2
Menurut Permenkes RI Nomor 269/Menkes/Per/III Tahun 2008
tentang Rekam Medis, rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien. Rekam medis merupakan bukti tentang proses pelayanan yang
diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Hal ini merupakan
cerminan kerja sama lebih dari satu orang tenaga kesehatan untuk
meyembuhkan pasien. Bukti tertulis pelayanan dilakukan setelah
pemeriksaan tindakan dan pengobatan, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan. Rekam medis merupakan catatan (rekaman)
yang harus dijaga kerahasiaannya dan terbatas tenaga kesehatan dan
pasien serta memberikan kepastian biaya yang harus dikeluarkan
(Depkes RI, 1997).
Penyelenggaraan rekam medis merupakan proses kegiatan
yang dimulai pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, dilanjutkan
kegiatan pencatatan data medis pasien selama pasien tersebut
mendapatkan pelayanan medis di rumah sakit, dan dilanjutkan
penyimpanan untuk melayani permintaan dari pasien atau untuk
keperluan lainnya (Depkes RI, 1997). Untuk itu, pelayanan rekam medis
yang diberikan harus berkualitas dan sesuai dengan pelayanan yang
ada.
Dalam praktiknya, rekam medis mengalami evolusi. Menurut
Hatta (2011) rekaman medis yang dirintis sejak zaman prasejarah baru
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
3
menunjukkan adanya kemajuan dalam pengelolaannya mulai awal
abad ke-20. Hal ini ditandai dengan munculnya konsep rekaman medis
bagi pasien. Selanjutnya di penghujung abad ke-20, seiring dengan
munculnya revolusi teknologi yang mengantarkan profesi pada era
Teknologi Informasi (TI), konsep rekaman berubah lagi. Dampak TI ini
memicu terjadinya transformasi paradigma dari konsep tradisional
(lama) yang disebut sebagai “manajemen rekam medis” menjadi
paradigma baru yang berbasis informasi dan disebut sebagai
“Manajemen Informasi Kesehatan” (MIK). Perkembangan baru ini harus
dipersiapkan sejak dini di abad ke-21 karena teknologi semakin maju
dan tidak ada negara di dunia yang dapat terbebaskan dari pengaruh
modernisasi TI yang sedemikian cepatnya. Dengan begitu, apabila
selama ini pengumpulan data menggunakan kertas, lambat laun
pekerjaan ini akan digantikan oleh sistem Rekam Kesehatan Elektonik
(RKE) dalam MIK. Dengan sendirinya, kegunaan, pengguna, dan fungsi
rekam kesehatan menjadi semakin luas.
Sistem Electronic Health Record (EHR) adalah salah satu sistem
rekam kesehatan elektronik yang merupakan kegiatan
mengkomputerisasi isi rekam medis kesehatan dan proses yang
berhubungan dengannya. EHR adalah rekaman atau catatan elektronik
informasi terkait kesehatan (Health-Record-Information) seseorang
yang mengikuti standar interoperabilitas nasional dan dapat dibuat,
dikumpulkan, dikelola, digunakan, dan dirujuk oleh dokter atau tenaga
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
4
kesehatan yang berhak (authorized) pada lebih dari satu organisasi
pelayanan kesehatan (National Alliance for Health Information
Technology, 2008). Menurut Fuad (2008), EHR juga berarti sebagai
rekaman atau informasi catatan elektronik terkait kesehatan (health-
related-information) yang mengikuti standar interoperabilitas nasional
dan dapat ditarik dari berbagai sumber, namun dikelola, dibagi, serta
dikendalikan oleh individu.
Penyelenggaraan sistem Electronic Health Record (EHR) di
rumah sakit sejalan dengan adanya tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas karena salah satu
keuntungan yang dapat diperoleh dengan sistem EHR, yaitu mencegah
kejadian medical error melalui tiga mekanisme yaitu (1) pencegahan
adverse event, (2) memberikan respon cepat segera setelah terjadinya
adverse event, dan (3) melacak serta menyediakan umpan balik
mengenai adverse event (Fuad, 2008).
Menurut AHIMA dalam Journal of AHIMA 83 No.7 (2012), yaitu
Data Quality Management Model (Updated), semakin lama sistem
Electronic Health Record (EHR) menjadi lebih banyak diterapkan di
semua pengaturan kesehatan. Sistem ini telah dikembangkan dan
digunakan dengan berbagai metode dokumentasi sebagai salah satu
catatan elektronik. Oleh karena itu, dibutuhan pengelolaan kualitas
data, pelayanan, manajemen, dan pengukuran yang lebih ketat/besar
dari sebelumnya. Selain itu, hal ini dapat menimbulkan perhatian untuk
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
5
menjamin integritas data dalam pelaksanaan kegiatan, metode
pengumpulan, atau sistem yang digunakan untuk merekam,
menyimpan, dan mengirimkan data pada pelayanan kesehatan.
Electronic Health Record (EHR) terdiri dari data baik terstruktur
dan tidak terstruktur. Hal ini mengakibatkan berbagai peluang terjadinya
kesalahan. Karena penggunaannya yang sangat penting, timbul
peningkatan tekanan entitas kesehatan dan penyedia pelayanan untuk
memberikan data kesehatan yang berkualitas. Selain itu, data harus
dipercaya untuk mendukung keputusan klinis, keuangan, dan
administrasi. Sebab EHR dan seberapa baik kualitas data kesehatan
sangat penting untuk memberikan kualitas pelayanan yang baik. Dalam
Journal of AHIMA 83 No. 7 (2012) , juga dijelaskan checklist to assess
data quality management efforts (ceklis untuk menilai upaya data
manajemen mutu), salah satunya adalah:
“...quality (i.e., accuracy) is routinely monitored and meaningful use is achieved via the evaluation of EHR data.” Hal tersebut berarti kualitas (yaitu, akurasi) secara rutin perlu dipantau
dan penggunaan bermakna dicapai melalui evaluasi data EHR.
Dalam KEPMENKES No. 377/Menkes/SK/III/2007 juga
disebutkan salah satu kompetensi perekam medis, yaitu menjaga mutu
rekam medis. Hal ini disebutkan dalam kode unit kompetensi
MIK.MU.04.005.01, yaitu melakukan penilaian dan memberikan solusi
terhadap sistem komputerisasi pelayanan Manajemen Informasi
Kesehatan (MIK)/Rekam Medis (RM). Selain itu, dijelaskan pula dalam
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
6
kode unit kompetensi MIK.MU.04.009.01, yaitu meningkatkan kualitas
data klinis dalam proses menjaga mutu MIK/RM. Oleh karena itu, dalam
suatu sistem informasi kesehatan, salah satunya sistem EHR perlu
dilakukan evaluasi.
Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Akademik
Universitas Gadjah Mada (RS Akademik UGM) pada tanggal 1 Agustus
2013 sampai dengan 31 Agustus 2013, peneliti memperoleh informasi
bahwa RS Akademik UGM merupakan salah satu rumah sakit di
Yogyakarta yang telah menerapkan Electronic Health Record (EHR)
pada Instalasi Rawat Jalan dan Gawat Darurat. Pada saat ini, RS
Akademik UGM masih dalam tahap pengembangan EHR agar dapat
sesuai dengan kebutuhan dan harapan rumah sakit. Oleh karena itu,
peneliti melakukan evaluasi sistem EHR di RS Akademik UGM untuk
mengetahui keinginan dan pendapat pengguna terhadap aspek-aspek
yang mempengaruhi sistem EHR. Dengan evaluasi terhadap sistem
EHR yang sudah berjalan tersebut, diharapkan agar RS Akademik
UGM dapat mengetahui dan lebih memahami hambatan-hambatan
maupun keuntungan dari penggunaan sistem yang selama ini berjalan.
Dalam memberikan analisis atau evaluasi terhadap suatu
sistem, dapat dilakukan dengan beberapa model analisis. Dalam
penelitian ini akan digunakan model analisis PIECES yang mampu
menganalisa sistem dari segi kekuatan maupun kelemahan
berdasarkan aspek performance (kinerja), information/data
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
7
(informasi/data), economic (ekonomi), control/security
(kontrol/keamanan), efficiency (efisiensi), dan service (pelayanan).
Teknik analisis ini dijelaskan oleh Whitten (2007) bahwa sebuah sistem
dilakukan analisis terlebih dahulu untuk mengetahui permasalahan dan
kebutuhan dalam pembuatan sistem itu sendiri. Sebuah sistem
informasi perlu ditemukan permasalahan yang ada agar suatu sistem
dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Permasalahan-permasalahan tersebut digunakan sebagai
bahan referensi dan kontrol untuk perubahan sistem, sehingga dapat
menjadi masukan dalam pengembangan sistem EHR RS Akademik
UGM lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka
yang akan diteliti adalah bagaimana persepsi pengguna terhadap
aspek PIECES (Performance, Information/data, Economic,
Control/security, Efficiency dan Service) pada sistem Electronic Health
Record (EHR) di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Melakukan evaluasi sistem EHR di RS Akademik UGM ditinjau
berdasarkan metode analisis PIECES.
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
8
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat aspek PIECES sistem EHR di RS Akademik
UGM.
b. Mengetahui perbedaan tingkat aspek PIECES sistem EHR di RS
Akademik UGM ditinjau dari karakteristik pengguna sistem EHR.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat antara
lain:
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Rumah Sakit
Sebagai alat evaluasi bagi pihak rumah sakit terkait
implementasi sistem EHR, sehingga dapat diketahui
permasalahan dan kebutuhan bagi pengembangan sistem EHR
selanjutnya agar sistem tersebut dapat berjalan dengan baik dan
tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
b. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta pengalaman
secara langsung, yaitu di rumah sakit dengan menerapkan teori
yang peneliti peroleh dari institusi pendidikan.
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
9
2. Manfaat Teoritis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan tambahan
ilmu pengetahuan dalam bidang rekam medis.
b. Bagi Peneliti Lain
Sebagai acuan dalam pendalaman materi serta yang
bersangkutan untuk kelanjutan penelitian yang relevan.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan pengetahuan peneliti, penelitian tentang “Evaluasi
Implementasi Sistem Electronic Health Record (EHR) Di Rumah Sakit
Akademik Universitas Gadjah Mada Berdasarkan Metode Analisis
PIECES” belum pernah dilakukan. Namun, beberapa penelitian serupa
yang pernah dilakukan, antara lain:
1. Salawati (2013) dengan judul “Evaluasi Kemudahan dan
Kemanfaatan Penggunaan Sistem Electronic Health Record di
Rumah Sakit Akademik UGM”. Tujuan dari penelitian Salawati
adalah mengevaluasi kemudahan dan pemanfaatan penggunaan
sistem Electronic Health Record (EHR) di RS Akademik UGM dan
mengetahui perbedaan tingkat kemanfaatan dan kemudahan
penggunaan sistem Electronic Health Record (EHR) di RS Akademik
UGM ditinjau dari karakteristik responden. Jenis penelitian yang
digunakan Salawati adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
10
kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi
(pengamatan) dan kuesioner atau angket. Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner Technology Acceptance Model (TAM).
Perbedaan dari kedua penelitian ini adalah tujuan penelitian yang
diteliti dan instrumen yang digunakan. Pada penelitian yang
dilakukan saat ini adalah pemanfaatan EHR berdasarkan metode
analisis PIECES (performance, information, economic, control,
efficiency, dan service). Selain itu, teknik analisis data yang
digunakan juga berbeda. Salawati menggunakan uji One Way
Anova, sedangkan pada penelitian saat ini menggunakan uji Krustal
Wallis. Persamaan kedua penelitian ini adalah jenis penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan pengolahan data
dengan memanfaatkan SPSS untuk mengetahui adanya perbedaan
rata-rata masing-masing kelompok.
2. Rahmawati (2013) dengan judul “Tinjauan Pengimplementasian
Electronic Health Record (EHR) pada Instalasi Rekam Medis di RS
Akademik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta”. Tujuan dari
penelitian Rahmawati adalah mengetahui pelaksanaan sistem EHR
serta mengidentifikasi kendala yang ada pada EHR di Instalasi
Rekam Medis RS Akademik UGM. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif
dengan pengumpulan data secara fenomenologi. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
11
studi dokumentasi. Persamaan dari kedua penelitian ini adalah
keduanya membahas tentang pelaksanaan sistem EHR di RS
Akademik UGM, namun pada penelitian yang dilakukan Rahmawati
sebatas tinjauan pelaksanaan, sistem serta sumber daya manusia
terkait yang menggunakan sistem EHR di RS Akademik UGM,
sedangkan penelitian yang dilakukan saat ini adalah analisis atau
evaluasi EHR terhadap tingkat kinerja (performance), informasi/data
(information/data), ekonomi (economic), kontrol/keamanan
(control/security), efisiensi (efficiency), dan layanan (service) pada
EHR. Rahmawati menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif, sedangkan penelitian yang dilakukan saat ini
menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif.
3. Riana (2006) dengan judul “Evaluasi Kinerja Sistem Informasi
Manajemen Ditinjau dari Aspek Persepsi Pengguna dalam
Mendukung Proses Manajemen di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta”. Tujuan dari penelitian Riana adalah
melakukan evaluasi kinerja sistem informasi di RS PKU
Muhammadiyah ditinjau dari persepsi pengguna dengan
menggunakan indikator PIECES. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian deskriptif evaluatif dengan pendekatan cross
sectional. Persamaan dari kedua penelitian ini adalah sama-sama
meneliti sistem informasi berdasarkan persepsi pengguna dengan
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
12
menggunakan metode analisis PIECES. Perbedaan kedua penelitian
ini adalah pada penelitian saat ini menjelaskan data hasil kuesioner
berdasarkan karakteristik responden (usia, pendidikan terakhir,
masa kerja, profesi, dan unit kerja) dengan uji Krustal Wallis,
sedangkan penelitian Riana tidak menjelaskan adanya perbedaan
rata-rata hasil data kuesioner berdasarkan karakteristik
respondennya.
4. Wibowo (2005) dengan judul “Evaluasi Sistem Administrasi
Akademik Mahasiswa Perguruan Tinggi dengan Menggunakan
Metode Analisis PIECES Framework”. Penelitian tersebut
merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan
memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa unggul dan pentingnya
penerapan teknologi informasi untuk menghasilkan suatu sistem
informasi yang berguna berdasarkan analisis PIECES. Persamaan
kedua penelitian ini adalah metode evaluasi yang digunakan yaitu
metode analisis PIECES. Sedangkan perbedaan kedua penelitian ini
adalah objek yang diamati, jenis penelitian, dan teknik analisis data
yang digunakan.
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
13
F. Gambaran Umum Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah
Mada
1. Statuta Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada
Berdasarkan buku profil Rumah Sakit Akademik Universitas
Gadjah Mada (2013), diketahui bahwa RS Akademik UGM pada
awalnya didirikan dengan peraturan Rektor No. 69/P/SK/HT/2010
tanggal 4 Januari 2010 dengan nama Hospital Akademik kemudian
diperbaharui dengan Peraturan Rektor No. 245/P/SK/HT/2011
tanggal 1 Maret 2011 dengan nama Rumah Sakit Akademik UGM.
RS Akademik UGM mendapat izin pendirian dari Dinas Provinsi
DI Yogyakarta berdasarkan surat izin pendirian Rumah Sakit Umum
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta No. 445/8285/V.2 tanggal 30 September 2011.
RS Akademik UGM yang telah beroperasional sejak 3 Maret
2012 ini juga telah mendapatkan perpanjangan izin operasional
sebagai Rumah Sakit Umum berdasarkan Surat Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman tanggal 5 Januari 2013 No.
503/2816/DKS/2013 tentang Pemberian Izin Operasional Sementara
Rumah Sakit Akademik Universitas GADJAH Mada.
RS Akademik UGM beralamat di Jalan Kabupaten Lingkar Utara,
Kronggahan, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Telepon
(0274) 4530303, (0274) 4530404, (0274) 4530505, dan fax (0274)
4530606, website www.rsa.ugm.ac.id.
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
14
RS Akademik UGM ini dibangun di atas tanah seluas 44.637 m2
dan luas total kapling bangunan 9.282,5 m2 (sekitar 20,8% dari luas
tanah). Bangunan RS Akademik UGM berlantai lima seluas
41.866,96 m2 dan memiliki fasilitas area parkir 11.728,36 m2
(13,85%) dan area taman hijau 17.444,14 m2 (39,08%).
2. Latar Belakang dan Idealisme Pendirian RS Akademik UGM
Menurut buku profil Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah
Mada (2013), pada awalnya UGM memiliki Rumah Sakit sebagai
tempat pendidikan calon dokter dan dokter spesialis. Rumah Sakit
tersebut tersebar di beberapa tempat, yaitu: Pugeran,
Mangkubumen, Mangkuwijayan, Mangkuyudan, Jenggotan. Saat itu
UGM satu-satunya Universitas yang mempunyai Rumah Sakit
Pendidikan sendiri.
Gagasan Prof Dr Sardjito untuk mendirikan rumah sakit yang
dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat sekaligus sebagai
lokasi mendidik calon dokter, dokter spesialis yang dekat kampus
Universitas Gadjah Mada telah terwijud dengan digabungkannya
beberapa Rumah Sakit UGM (satu-satunya Rumah Sakit milik
Universitas Gadjah Mada saat itu) yang tersebar di kota Yogyakarta
ke dalam RS Dr Sardjito. Rumah Sakit ini terletak di daerah Sekip di
dalam kampus UGM yang kemudian diresmikan pada tanggal 8
Februari 1982 dengan nama Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito.
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
15
RSUP Dr Sardjito sebagai bentuk baru dari RS UGM dengan
modal awal untuk beroperasi berasal dari anggaran Depkes RI dan
dari RS UGM berupa peralatan, SDM dengan Direktur Pertama Prof
dr Ismangoen. Rumah sait ini menjadi Rumah Sakit Pendidikan
utama bagi Fakultas Kedokteran UGM dengan semua Bagian Klinik
Fakultas Kedokteran UGM berada di dalam RSUP Dr Sardjito
(bedhol desa dari RS UGM).
Saat ini RSUP Dr Sardjito telah berkembang pesat menjadi
rumah sakit kelas A pendidikan yang besar dan megah, dengan
lebih dari 750 tempat tidur, lebih dari 3000 karyawan dan menjadi RS
untuk pendidikan dokter, dokter spesialis dan sub-spesialis/spesialis
konsultan, ners, dietisies, apiteker, dan lain-lain. Karena sedemikian
padat peserta didik yang menempuh pendidikan profesi di rumah
sakit ini, maka dirasakan RSUP Dr Sardjito sudah tidak mencukupi
lagi sebagai tempat memperoleh keterampilan klinis terutama bagi
calon dokter (mahasiswa profesi kedokteran). Mangingat daya
tampung yang tidak seimbang dengan jumlah mahasiswa maka jika
RS sebagai tempat pendidikan klinis tidak dikembangkan/ditambah
kapasitasnya, dikhawatirkan mutu lulusan bidang profesi kedokteran
dan kesehatan UGM idak akan dapat mendudkung visi UGM sebagai
World Class Reserach University. Selain itu, perkembangan
pelayanan rumah sakit di dunia mengarah kepada pelayanan
terpadu, multiprofessional dan komprehensif, maka perlu ditambah
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
16
sebuah rumah sakit sehingga mampu menjawab tantangan tersebut
dan menjadi satu kesatuan rumah sakit yang unggul, baik di bidang
pelayanan, pendidikan, maupun riset sesuai dengan visi UGM.
Telah disebutkan didepan bahwa pada awal didirikan RS
Akademik UGM diberi nama Hospital Akademik. Kata hospital dipilih
dengan idealisme bahwa rumah sakit ini bisa menjadi tempat yang
nyaman bagi orang sakit, temapt dimana orang sakit dilayani oleh
tenaga-tenaga yang ramah dan tempat yang nyaman bagi siapapun
yang bekerja dan berkunjung ke RS Akademik UGM ini. Kata
akademik mencerminkan Tridharma Perguruan Tinggi, dimana
rumah sakit ini didirikan untuk memberikan pelayanan yang unggul
kepada masyarakat sebagai bagian pengabdian masyarakat yang
didukung oleh aktivitas pendidikan dan riset yang unggul pula. Selain
layanan prima, dengan menjaga keselamatan pesian, dokter, dan
SDM kesehatan lain maka yang dihasilkan juga berkualitas unggul.
RS Akademik UGM ini dibangun secara bertahap sesuai dengan
strategi pertumbuhan dalam pembangunan dan pengembangannya
dengan dana APBN Kemendikbud. RS Akademik UGM didesain
dengan konsep mendasar pelayanan kesehatan terpadu dan
terintegrasi dalam klaster-klaster dengan multiprofesional team work
dan sistem pendidikan klinik “interprofessional and
transprofessional”.
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
17
3. Visi dan Misi Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada
Berdasarkan buku profil Rumah Sakit Akademik Universitas
Gadjah Mada (2013), diketahui visi dan misi RS Akademik UGM
sebagai berikut,
Visi:
Menjadi Rumah Sakit Akademik yang melaksanakan pelayanan,
pendidikan, dan riset unggul, berkelas dunia, mandiri, bermatabat,
dan mengabdi kepada kepentingan masyarakat.
Misi:
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan terpadu yang bermutu
dengan menguatamakan aspek pendidikan berbasis riset,
b. Melaksanakan pelayanan kesehatan paripurna berdasarkan
evidence dan riset IPTEKDOK,
c. Menyelenggarakan riset klinik dan non klinik yang berwawasan
global,
d. Melaksaakan pengabdian kepada kepentingan kesehatan
masyarakat,
e. Meningkatkan kemandirian Rumah Sakit Akademik dan
kesejahteraan karyawan.
4. Pelayanan Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada
Desain pelayanan klinis RS Akademik UGM dalam bentuk
kluster dengan ciri khas pelayan dalam tim terpadu dan
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
18
multiprofesional/multidisiplin. Pelayan kluster ini meliputi pelayan
rawat jalan maupun rawat inap. Adapun klaster yang dikembangkan
adalah:
a. Klaster pelayanan kesehatan primer,
b. Klaster penyakit dalam dan metabolisme,
c. Klaster janung terpadu,
d. Klaster bedah terpadu,
e. Klaster kkesehatan ibu dan reproduksi,
f. Klaster kesehatan anak terpadu,
g. Klaster saraf dan perilaku,
h. Klaster ginjal terpadu,
i. Klaster gawat darurat dan keperawatan intensif,
j. Klaster diagnostik terpadu,
k. Klaster rehabilitasi terpadu,
l. Pelayanan 24 jam,
m. Jenis pelayan lainnya.
(Buku profil Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada, 2013)
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/