bab i pendahuluan a. latar belakang -...

18
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan (Hatta, 2011). Berdasarkan Undang- Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang dimaksud dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan oleh pelayanan kesehatan. Hal ini membutuhkan campur tangan pelayanan kesehatan agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang sesuai dengan cita- cita bangsa dengan pelayanan yang efektif, efisien, dan terarah. Oleh karena itu, rumah sakit sebagai unit pelayanan kesehatan masyarakat harus memberikan pelayanan medik dan penunjang medik yang bermutu. Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan adalah pelayanan administrasi berupa pelayanan rekam medis. EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR) DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA BERDASARKAN METODE ANALISIS PIECES NURZARA ANGGAR W Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Upload: buihanh

Post on 07-Jun-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan

memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat

peningkatan derajat kesehatan (Hatta, 2011). Berdasarkan Undang-

Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang dimaksud

dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

darurat.

Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan, kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu

unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan oleh pelayanan

kesehatan. Hal ini membutuhkan campur tangan pelayanan kesehatan

agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang sesuai dengan cita-

cita bangsa dengan pelayanan yang efektif, efisien, dan terarah. Oleh

karena itu, rumah sakit sebagai unit pelayanan kesehatan masyarakat

harus memberikan pelayanan medik dan penunjang medik yang

bermutu. Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan adalah

pelayanan administrasi berupa pelayanan rekam medis.

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

2

Menurut Permenkes RI Nomor 269/Menkes/Per/III Tahun 2008

tentang Rekam Medis, rekam medis adalah berkas yang berisikan

catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,

pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada

pasien. Rekam medis merupakan bukti tentang proses pelayanan yang

diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Hal ini merupakan

cerminan kerja sama lebih dari satu orang tenaga kesehatan untuk

meyembuhkan pasien. Bukti tertulis pelayanan dilakukan setelah

pemeriksaan tindakan dan pengobatan, sehingga dapat

dipertanggungjawabkan. Rekam medis merupakan catatan (rekaman)

yang harus dijaga kerahasiaannya dan terbatas tenaga kesehatan dan

pasien serta memberikan kepastian biaya yang harus dikeluarkan

(Depkes RI, 1997).

Penyelenggaraan rekam medis merupakan proses kegiatan

yang dimulai pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, dilanjutkan

kegiatan pencatatan data medis pasien selama pasien tersebut

mendapatkan pelayanan medis di rumah sakit, dan dilanjutkan

penyimpanan untuk melayani permintaan dari pasien atau untuk

keperluan lainnya (Depkes RI, 1997). Untuk itu, pelayanan rekam medis

yang diberikan harus berkualitas dan sesuai dengan pelayanan yang

ada.

Dalam praktiknya, rekam medis mengalami evolusi. Menurut

Hatta (2011) rekaman medis yang dirintis sejak zaman prasejarah baru

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

3

menunjukkan adanya kemajuan dalam pengelolaannya mulai awal

abad ke-20. Hal ini ditandai dengan munculnya konsep rekaman medis

bagi pasien. Selanjutnya di penghujung abad ke-20, seiring dengan

munculnya revolusi teknologi yang mengantarkan profesi pada era

Teknologi Informasi (TI), konsep rekaman berubah lagi. Dampak TI ini

memicu terjadinya transformasi paradigma dari konsep tradisional

(lama) yang disebut sebagai “manajemen rekam medis” menjadi

paradigma baru yang berbasis informasi dan disebut sebagai

“Manajemen Informasi Kesehatan” (MIK). Perkembangan baru ini harus

dipersiapkan sejak dini di abad ke-21 karena teknologi semakin maju

dan tidak ada negara di dunia yang dapat terbebaskan dari pengaruh

modernisasi TI yang sedemikian cepatnya. Dengan begitu, apabila

selama ini pengumpulan data menggunakan kertas, lambat laun

pekerjaan ini akan digantikan oleh sistem Rekam Kesehatan Elektonik

(RKE) dalam MIK. Dengan sendirinya, kegunaan, pengguna, dan fungsi

rekam kesehatan menjadi semakin luas.

Sistem Electronic Health Record (EHR) adalah salah satu sistem

rekam kesehatan elektronik yang merupakan kegiatan

mengkomputerisasi isi rekam medis kesehatan dan proses yang

berhubungan dengannya. EHR adalah rekaman atau catatan elektronik

informasi terkait kesehatan (Health-Record-Information) seseorang

yang mengikuti standar interoperabilitas nasional dan dapat dibuat,

dikumpulkan, dikelola, digunakan, dan dirujuk oleh dokter atau tenaga

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

4

kesehatan yang berhak (authorized) pada lebih dari satu organisasi

pelayanan kesehatan (National Alliance for Health Information

Technology, 2008). Menurut Fuad (2008), EHR juga berarti sebagai

rekaman atau informasi catatan elektronik terkait kesehatan (health-

related-information) yang mengikuti standar interoperabilitas nasional

dan dapat ditarik dari berbagai sumber, namun dikelola, dibagi, serta

dikendalikan oleh individu.

Penyelenggaraan sistem Electronic Health Record (EHR) di

rumah sakit sejalan dengan adanya tuntutan masyarakat akan

pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas karena salah satu

keuntungan yang dapat diperoleh dengan sistem EHR, yaitu mencegah

kejadian medical error melalui tiga mekanisme yaitu (1) pencegahan

adverse event, (2) memberikan respon cepat segera setelah terjadinya

adverse event, dan (3) melacak serta menyediakan umpan balik

mengenai adverse event (Fuad, 2008).

Menurut AHIMA dalam Journal of AHIMA 83 No.7 (2012), yaitu

Data Quality Management Model (Updated), semakin lama sistem

Electronic Health Record (EHR) menjadi lebih banyak diterapkan di

semua pengaturan kesehatan. Sistem ini telah dikembangkan dan

digunakan dengan berbagai metode dokumentasi sebagai salah satu

catatan elektronik. Oleh karena itu, dibutuhan pengelolaan kualitas

data, pelayanan, manajemen, dan pengukuran yang lebih ketat/besar

dari sebelumnya. Selain itu, hal ini dapat menimbulkan perhatian untuk

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

5

menjamin integritas data dalam pelaksanaan kegiatan, metode

pengumpulan, atau sistem yang digunakan untuk merekam,

menyimpan, dan mengirimkan data pada pelayanan kesehatan.

Electronic Health Record (EHR) terdiri dari data baik terstruktur

dan tidak terstruktur. Hal ini mengakibatkan berbagai peluang terjadinya

kesalahan. Karena penggunaannya yang sangat penting, timbul

peningkatan tekanan entitas kesehatan dan penyedia pelayanan untuk

memberikan data kesehatan yang berkualitas. Selain itu, data harus

dipercaya untuk mendukung keputusan klinis, keuangan, dan

administrasi. Sebab EHR dan seberapa baik kualitas data kesehatan

sangat penting untuk memberikan kualitas pelayanan yang baik. Dalam

Journal of AHIMA 83 No. 7 (2012) , juga dijelaskan checklist to assess

data quality management efforts (ceklis untuk menilai upaya data

manajemen mutu), salah satunya adalah:

“...quality (i.e., accuracy) is routinely monitored and meaningful use is achieved via the evaluation of EHR data.” Hal tersebut berarti kualitas (yaitu, akurasi) secara rutin perlu dipantau

dan penggunaan bermakna dicapai melalui evaluasi data EHR.

Dalam KEPMENKES No. 377/Menkes/SK/III/2007 juga

disebutkan salah satu kompetensi perekam medis, yaitu menjaga mutu

rekam medis. Hal ini disebutkan dalam kode unit kompetensi

MIK.MU.04.005.01, yaitu melakukan penilaian dan memberikan solusi

terhadap sistem komputerisasi pelayanan Manajemen Informasi

Kesehatan (MIK)/Rekam Medis (RM). Selain itu, dijelaskan pula dalam

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

6

kode unit kompetensi MIK.MU.04.009.01, yaitu meningkatkan kualitas

data klinis dalam proses menjaga mutu MIK/RM. Oleh karena itu, dalam

suatu sistem informasi kesehatan, salah satunya sistem EHR perlu

dilakukan evaluasi.

Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Akademik

Universitas Gadjah Mada (RS Akademik UGM) pada tanggal 1 Agustus

2013 sampai dengan 31 Agustus 2013, peneliti memperoleh informasi

bahwa RS Akademik UGM merupakan salah satu rumah sakit di

Yogyakarta yang telah menerapkan Electronic Health Record (EHR)

pada Instalasi Rawat Jalan dan Gawat Darurat. Pada saat ini, RS

Akademik UGM masih dalam tahap pengembangan EHR agar dapat

sesuai dengan kebutuhan dan harapan rumah sakit. Oleh karena itu,

peneliti melakukan evaluasi sistem EHR di RS Akademik UGM untuk

mengetahui keinginan dan pendapat pengguna terhadap aspek-aspek

yang mempengaruhi sistem EHR. Dengan evaluasi terhadap sistem

EHR yang sudah berjalan tersebut, diharapkan agar RS Akademik

UGM dapat mengetahui dan lebih memahami hambatan-hambatan

maupun keuntungan dari penggunaan sistem yang selama ini berjalan.

Dalam memberikan analisis atau evaluasi terhadap suatu

sistem, dapat dilakukan dengan beberapa model analisis. Dalam

penelitian ini akan digunakan model analisis PIECES yang mampu

menganalisa sistem dari segi kekuatan maupun kelemahan

berdasarkan aspek performance (kinerja), information/data

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

7

(informasi/data), economic (ekonomi), control/security

(kontrol/keamanan), efficiency (efisiensi), dan service (pelayanan).

Teknik analisis ini dijelaskan oleh Whitten (2007) bahwa sebuah sistem

dilakukan analisis terlebih dahulu untuk mengetahui permasalahan dan

kebutuhan dalam pembuatan sistem itu sendiri. Sebuah sistem

informasi perlu ditemukan permasalahan yang ada agar suatu sistem

dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang

diharapkan. Permasalahan-permasalahan tersebut digunakan sebagai

bahan referensi dan kontrol untuk perubahan sistem, sehingga dapat

menjadi masukan dalam pengembangan sistem EHR RS Akademik

UGM lebih lanjut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka

yang akan diteliti adalah bagaimana persepsi pengguna terhadap

aspek PIECES (Performance, Information/data, Economic,

Control/security, Efficiency dan Service) pada sistem Electronic Health

Record (EHR) di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Melakukan evaluasi sistem EHR di RS Akademik UGM ditinjau

berdasarkan metode analisis PIECES.

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

8

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat aspek PIECES sistem EHR di RS Akademik

UGM.

b. Mengetahui perbedaan tingkat aspek PIECES sistem EHR di RS

Akademik UGM ditinjau dari karakteristik pengguna sistem EHR.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat antara

lain:

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Rumah Sakit

Sebagai alat evaluasi bagi pihak rumah sakit terkait

implementasi sistem EHR, sehingga dapat diketahui

permasalahan dan kebutuhan bagi pengembangan sistem EHR

selanjutnya agar sistem tersebut dapat berjalan dengan baik dan

tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

b. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta pengalaman

secara langsung, yaitu di rumah sakit dengan menerapkan teori

yang peneliti peroleh dari institusi pendidikan.

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

9

2. Manfaat Teoritis

a. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan tambahan

ilmu pengetahuan dalam bidang rekam medis.

b. Bagi Peneliti Lain

Sebagai acuan dalam pendalaman materi serta yang

bersangkutan untuk kelanjutan penelitian yang relevan.

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan pengetahuan peneliti, penelitian tentang “Evaluasi

Implementasi Sistem Electronic Health Record (EHR) Di Rumah Sakit

Akademik Universitas Gadjah Mada Berdasarkan Metode Analisis

PIECES” belum pernah dilakukan. Namun, beberapa penelitian serupa

yang pernah dilakukan, antara lain:

1. Salawati (2013) dengan judul “Evaluasi Kemudahan dan

Kemanfaatan Penggunaan Sistem Electronic Health Record di

Rumah Sakit Akademik UGM”. Tujuan dari penelitian Salawati

adalah mengevaluasi kemudahan dan pemanfaatan penggunaan

sistem Electronic Health Record (EHR) di RS Akademik UGM dan

mengetahui perbedaan tingkat kemanfaatan dan kemudahan

penggunaan sistem Electronic Health Record (EHR) di RS Akademik

UGM ditinjau dari karakteristik responden. Jenis penelitian yang

digunakan Salawati adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

10

kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi

(pengamatan) dan kuesioner atau angket. Instrumen yang

digunakan adalah kuesioner Technology Acceptance Model (TAM).

Perbedaan dari kedua penelitian ini adalah tujuan penelitian yang

diteliti dan instrumen yang digunakan. Pada penelitian yang

dilakukan saat ini adalah pemanfaatan EHR berdasarkan metode

analisis PIECES (performance, information, economic, control,

efficiency, dan service). Selain itu, teknik analisis data yang

digunakan juga berbeda. Salawati menggunakan uji One Way

Anova, sedangkan pada penelitian saat ini menggunakan uji Krustal

Wallis. Persamaan kedua penelitian ini adalah jenis penelitian

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan pengolahan data

dengan memanfaatkan SPSS untuk mengetahui adanya perbedaan

rata-rata masing-masing kelompok.

2. Rahmawati (2013) dengan judul “Tinjauan Pengimplementasian

Electronic Health Record (EHR) pada Instalasi Rekam Medis di RS

Akademik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta”. Tujuan dari

penelitian Rahmawati adalah mengetahui pelaksanaan sistem EHR

serta mengidentifikasi kendala yang ada pada EHR di Instalasi

Rekam Medis RS Akademik UGM. Metode penelitian yang

digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif

dengan pengumpulan data secara fenomenologi. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

11

studi dokumentasi. Persamaan dari kedua penelitian ini adalah

keduanya membahas tentang pelaksanaan sistem EHR di RS

Akademik UGM, namun pada penelitian yang dilakukan Rahmawati

sebatas tinjauan pelaksanaan, sistem serta sumber daya manusia

terkait yang menggunakan sistem EHR di RS Akademik UGM,

sedangkan penelitian yang dilakukan saat ini adalah analisis atau

evaluasi EHR terhadap tingkat kinerja (performance), informasi/data

(information/data), ekonomi (economic), kontrol/keamanan

(control/security), efisiensi (efficiency), dan layanan (service) pada

EHR. Rahmawati menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

pendekatan kualitatif, sedangkan penelitian yang dilakukan saat ini

menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif.

3. Riana (2006) dengan judul “Evaluasi Kinerja Sistem Informasi

Manajemen Ditinjau dari Aspek Persepsi Pengguna dalam

Mendukung Proses Manajemen di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta”. Tujuan dari penelitian Riana adalah

melakukan evaluasi kinerja sistem informasi di RS PKU

Muhammadiyah ditinjau dari persepsi pengguna dengan

menggunakan indikator PIECES. Jenis penelitian yang digunakan

adalah penelitian deskriptif evaluatif dengan pendekatan cross

sectional. Persamaan dari kedua penelitian ini adalah sama-sama

meneliti sistem informasi berdasarkan persepsi pengguna dengan

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

12

menggunakan metode analisis PIECES. Perbedaan kedua penelitian

ini adalah pada penelitian saat ini menjelaskan data hasil kuesioner

berdasarkan karakteristik responden (usia, pendidikan terakhir,

masa kerja, profesi, dan unit kerja) dengan uji Krustal Wallis,

sedangkan penelitian Riana tidak menjelaskan adanya perbedaan

rata-rata hasil data kuesioner berdasarkan karakteristik

respondennya.

4. Wibowo (2005) dengan judul “Evaluasi Sistem Administrasi

Akademik Mahasiswa Perguruan Tinggi dengan Menggunakan

Metode Analisis PIECES Framework”. Penelitian tersebut

merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan

memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa unggul dan pentingnya

penerapan teknologi informasi untuk menghasilkan suatu sistem

informasi yang berguna berdasarkan analisis PIECES. Persamaan

kedua penelitian ini adalah metode evaluasi yang digunakan yaitu

metode analisis PIECES. Sedangkan perbedaan kedua penelitian ini

adalah objek yang diamati, jenis penelitian, dan teknik analisis data

yang digunakan.

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

13

F. Gambaran Umum Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah

Mada

1. Statuta Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

Berdasarkan buku profil Rumah Sakit Akademik Universitas

Gadjah Mada (2013), diketahui bahwa RS Akademik UGM pada

awalnya didirikan dengan peraturan Rektor No. 69/P/SK/HT/2010

tanggal 4 Januari 2010 dengan nama Hospital Akademik kemudian

diperbaharui dengan Peraturan Rektor No. 245/P/SK/HT/2011

tanggal 1 Maret 2011 dengan nama Rumah Sakit Akademik UGM.

RS Akademik UGM mendapat izin pendirian dari Dinas Provinsi

DI Yogyakarta berdasarkan surat izin pendirian Rumah Sakit Umum

Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta No. 445/8285/V.2 tanggal 30 September 2011.

RS Akademik UGM yang telah beroperasional sejak 3 Maret

2012 ini juga telah mendapatkan perpanjangan izin operasional

sebagai Rumah Sakit Umum berdasarkan Surat Keputusan Kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman tanggal 5 Januari 2013 No.

503/2816/DKS/2013 tentang Pemberian Izin Operasional Sementara

Rumah Sakit Akademik Universitas GADJAH Mada.

RS Akademik UGM beralamat di Jalan Kabupaten Lingkar Utara,

Kronggahan, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Telepon

(0274) 4530303, (0274) 4530404, (0274) 4530505, dan fax (0274)

4530606, website www.rsa.ugm.ac.id.

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

14

RS Akademik UGM ini dibangun di atas tanah seluas 44.637 m2

dan luas total kapling bangunan 9.282,5 m2 (sekitar 20,8% dari luas

tanah). Bangunan RS Akademik UGM berlantai lima seluas

41.866,96 m2 dan memiliki fasilitas area parkir 11.728,36 m2

(13,85%) dan area taman hijau 17.444,14 m2 (39,08%).

2. Latar Belakang dan Idealisme Pendirian RS Akademik UGM

Menurut buku profil Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah

Mada (2013), pada awalnya UGM memiliki Rumah Sakit sebagai

tempat pendidikan calon dokter dan dokter spesialis. Rumah Sakit

tersebut tersebar di beberapa tempat, yaitu: Pugeran,

Mangkubumen, Mangkuwijayan, Mangkuyudan, Jenggotan. Saat itu

UGM satu-satunya Universitas yang mempunyai Rumah Sakit

Pendidikan sendiri.

Gagasan Prof Dr Sardjito untuk mendirikan rumah sakit yang

dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat sekaligus sebagai

lokasi mendidik calon dokter, dokter spesialis yang dekat kampus

Universitas Gadjah Mada telah terwijud dengan digabungkannya

beberapa Rumah Sakit UGM (satu-satunya Rumah Sakit milik

Universitas Gadjah Mada saat itu) yang tersebar di kota Yogyakarta

ke dalam RS Dr Sardjito. Rumah Sakit ini terletak di daerah Sekip di

dalam kampus UGM yang kemudian diresmikan pada tanggal 8

Februari 1982 dengan nama Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito.

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

15

RSUP Dr Sardjito sebagai bentuk baru dari RS UGM dengan

modal awal untuk beroperasi berasal dari anggaran Depkes RI dan

dari RS UGM berupa peralatan, SDM dengan Direktur Pertama Prof

dr Ismangoen. Rumah sait ini menjadi Rumah Sakit Pendidikan

utama bagi Fakultas Kedokteran UGM dengan semua Bagian Klinik

Fakultas Kedokteran UGM berada di dalam RSUP Dr Sardjito

(bedhol desa dari RS UGM).

Saat ini RSUP Dr Sardjito telah berkembang pesat menjadi

rumah sakit kelas A pendidikan yang besar dan megah, dengan

lebih dari 750 tempat tidur, lebih dari 3000 karyawan dan menjadi RS

untuk pendidikan dokter, dokter spesialis dan sub-spesialis/spesialis

konsultan, ners, dietisies, apiteker, dan lain-lain. Karena sedemikian

padat peserta didik yang menempuh pendidikan profesi di rumah

sakit ini, maka dirasakan RSUP Dr Sardjito sudah tidak mencukupi

lagi sebagai tempat memperoleh keterampilan klinis terutama bagi

calon dokter (mahasiswa profesi kedokteran). Mangingat daya

tampung yang tidak seimbang dengan jumlah mahasiswa maka jika

RS sebagai tempat pendidikan klinis tidak dikembangkan/ditambah

kapasitasnya, dikhawatirkan mutu lulusan bidang profesi kedokteran

dan kesehatan UGM idak akan dapat mendudkung visi UGM sebagai

World Class Reserach University. Selain itu, perkembangan

pelayanan rumah sakit di dunia mengarah kepada pelayanan

terpadu, multiprofessional dan komprehensif, maka perlu ditambah

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

16

sebuah rumah sakit sehingga mampu menjawab tantangan tersebut

dan menjadi satu kesatuan rumah sakit yang unggul, baik di bidang

pelayanan, pendidikan, maupun riset sesuai dengan visi UGM.

Telah disebutkan didepan bahwa pada awal didirikan RS

Akademik UGM diberi nama Hospital Akademik. Kata hospital dipilih

dengan idealisme bahwa rumah sakit ini bisa menjadi tempat yang

nyaman bagi orang sakit, temapt dimana orang sakit dilayani oleh

tenaga-tenaga yang ramah dan tempat yang nyaman bagi siapapun

yang bekerja dan berkunjung ke RS Akademik UGM ini. Kata

akademik mencerminkan Tridharma Perguruan Tinggi, dimana

rumah sakit ini didirikan untuk memberikan pelayanan yang unggul

kepada masyarakat sebagai bagian pengabdian masyarakat yang

didukung oleh aktivitas pendidikan dan riset yang unggul pula. Selain

layanan prima, dengan menjaga keselamatan pesian, dokter, dan

SDM kesehatan lain maka yang dihasilkan juga berkualitas unggul.

RS Akademik UGM ini dibangun secara bertahap sesuai dengan

strategi pertumbuhan dalam pembangunan dan pengembangannya

dengan dana APBN Kemendikbud. RS Akademik UGM didesain

dengan konsep mendasar pelayanan kesehatan terpadu dan

terintegrasi dalam klaster-klaster dengan multiprofesional team work

dan sistem pendidikan klinik “interprofessional and

transprofessional”.

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

17

3. Visi dan Misi Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

Berdasarkan buku profil Rumah Sakit Akademik Universitas

Gadjah Mada (2013), diketahui visi dan misi RS Akademik UGM

sebagai berikut,

Visi:

Menjadi Rumah Sakit Akademik yang melaksanakan pelayanan,

pendidikan, dan riset unggul, berkelas dunia, mandiri, bermatabat,

dan mengabdi kepada kepentingan masyarakat.

Misi:

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan terpadu yang bermutu

dengan menguatamakan aspek pendidikan berbasis riset,

b. Melaksanakan pelayanan kesehatan paripurna berdasarkan

evidence dan riset IPTEKDOK,

c. Menyelenggarakan riset klinik dan non klinik yang berwawasan

global,

d. Melaksaakan pengabdian kepada kepentingan kesehatan

masyarakat,

e. Meningkatkan kemandirian Rumah Sakit Akademik dan

kesejahteraan karyawan.

4. Pelayanan Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

Desain pelayanan klinis RS Akademik UGM dalam bentuk

kluster dengan ciri khas pelayan dalam tim terpadu dan

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

18

multiprofesional/multidisiplin. Pelayan kluster ini meliputi pelayan

rawat jalan maupun rawat inap. Adapun klaster yang dikembangkan

adalah:

a. Klaster pelayanan kesehatan primer,

b. Klaster penyakit dalam dan metabolisme,

c. Klaster janung terpadu,

d. Klaster bedah terpadu,

e. Klaster kkesehatan ibu dan reproduksi,

f. Klaster kesehatan anak terpadu,

g. Klaster saraf dan perilaku,

h. Klaster ginjal terpadu,

i. Klaster gawat darurat dan keperawatan intensif,

j. Klaster diagnostik terpadu,

k. Klaster rehabilitasi terpadu,

l. Pelayanan 24 jam,

m. Jenis pelayan lainnya.

(Buku profil Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada, 2013)

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR)DI RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADABERDASARKAN METODE ANALISIS PIECESNURZARA ANGGAR WUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/