its undergraduate 10121 chapter1
TRANSCRIPT
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat,
diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit dan penyembuhan serta pemulihan kesehatan yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan (UU.RI, tentang
kesehatan 1992)
Dalam SKN (Sistem Kesehatan Nasional) sesuai dengan Surat keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 131/MENKES/SK/II/2004 tentang Sistim
Kesehatan Nasioonal (SKN), dinyatakan upaya kesehatan dilaksanakan dan
dikembangkan berdasarkan suatu bentuk atau pola Upaya kesehatan puskesmas, peran
serta masyarakat, dan rujukan upaya kesehatan. Selain itu ditunjang juga dengan
progaram pemerintah yaitu menuju Indonesia sehat 2010.
Gambar 1.1 Logo Program Indonesia sehat 2010
Tujuan pembangunan Kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang mengacu
pada Undang – undang No.23 tahun 1992, adalah meningkatkan kesadaran, kemauan,
Gambar 1.2 KegiatanPenyuluhan
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
2
dan kemampuan hidup bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai
oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan yang sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil
dam merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik
Indonesia.(Depkes R.I, 2000:1)
Gambar 1.3 Skema Program Indonesia Sehat 2010
I.1.1 Data Kerusakan gigi di Indonesia
Dari hasil survey penyakit periodontal dan karies gigi di Indonesia tahun 1994 –
1999, menunjukkan bahwa pada kelompok usia 12 tahun pravalensi penyakit
periodontal menyerang 80,8% anak dan penyakit karies gigi anak 72,1%.( Depkes RI
1999)
Oleh WHO telah ditetapkan “Oral Healt Global Indicator For 2000” DMF-T
tidak lebih dari 3 pada kelompok umur 12 tahun. Menurut WHO keadaan karies gigi di
Indonesia cenderung meningkat dari DMF-T = 0,7 (1973), menjadi 2,3 (1979- 1982) dan
pada survey kesehatan gigi terakhir = 2,6 (1984- 1988), inimenunjukkan dari tahun 1979-
1988 kesehatan gigi di Indonesia terus mengalami angka penurunan. Status kesehatan
pada anak kelompok usia 12 tahun ini merupakan indikator utama dalam pengkuran
pengalaman kerusakan karies gigi .(Depkes RI 1999)
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
3
46.0046.50
47.0047.50
48.0048.50
49.0049.50
50.00
2004 2005 2006 2007
Grafik Kesehatangigi di Indonesia
Gambar diagram 1.2 kesehatan gigi di
Indonesia (Depkes RI 2007)
( Depkes RI 2004 - 2007)
(DEPKES RI, 2007)
lamabaru
Data Perbandingan kesehatan gigi diIndonesia0%0%gigi yang
sehat10%
kerusakangigi pada
masyarakatIndonesia
90%
Gambar diagram 1.1 perbandingan
kesehatan gigi di Indonesia (SKKRT 1995)
( SKKRT, 1995)
67% 33%
Gambar diagram 1.3 peningkatan kerusakan gigi anak di Surabaya
tahun 2007
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
4
I.1.1.1 Penyebab Kerusakan gigi
Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit masyarakat yang diderita
oleh 90% penduduk Indonesia, sebab gigi memiliki sifat “progresif” yaitu apabila
tidak dirawat dan diobati akan mengakibatkan makin parah dan bersifat
“Irreversibble” yaitu apabila ada jaringan yang sudah rusak tidak akan dapat
tumbuh kembali (SKKRT, 1995). Hal inilah yang sangat kurang mendapatkan
perhatian dari masyarakat sehingga angka kesehatan gigi tiap tahunnya hampir
selalu menglami penurunan.
K
e
t
e
keterangan :
a. sangat baik : Sikat gigi setelah makan pagi dan sebelum tidur malam
(Sesuai anjuran program )
b. Baik : Sikat gigi setelah makan pagi atau sebelum tidur
c. Kurang baik : Sikat gigi setelah bangun tidur
d. Tidak baik : Tidak sesuai dengan anjuran program, yaitu sering
tidak menyikat gigi
Pada umumnya 77,2 % penduduk telah melakukan sikat gigi, tetapi hanya
8,1 % dari jumlah tersebut yang melakukan sikat gigi sesuai dengan snjuran
program yaitu sikat gigi setelah makan pagi dan sebelu tidur malam. ( Depkes RI,
1999)
Prosentase Penduduk dengan Kriteria waktu menyikat gigi menurut kelompok umur,
1998
Kelompok
Umur(tahun)
Sangat baik baik Kurang baik Tidak baik total
1 – 4 1.5 8.5 18.7 71.3 100
5 – 9 4.8 21.3 46.1 27.8 100
10 – 14 8.2 29.7 50.0 12.2 100
Tabel 1.2 Sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan DepKes RI ; Persepsi dan Motivasi
Masyarakat untuk berobat Gigi susenas 1998
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
5
I.1.1.2 Masih kurangnya kesadaran untuk memeriksakan kesehatan gigi
Selain kesadaran untuk menjaga kesehatan gigi sejak usia dini, dari
ternyata kesadaran untuk mememriksakan kesehatan gigi pun masih terbilang
cukup rendah. Padahal pemerintah mentargetkan standart kesehatan gigi paling
tidak mengalami perkembangan sekitar 60,41% dari standart Nasional yang harus
dicapai sekitar 80%. (Rencana Kegiatan Program Kesehatan Gigi dan Mulut
Tahun 1999 – 2000)
Mengetahui dari itu peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
merupakan salah satu program pokok Puskesmas di dalam pelayanan promotif
dan preventiv terutama ditujukan pada kelompok ibu hamil, ibu menyusui, anak
pra sekolah dan anak Sekolah Dasar di dalam tujuan meningkatkan derajat
kesehatan gigi. Pendidikan dan pengenalan terhadap tentang tata cara
membersihkan gigi dan mulut perlu diberikan, sebab pendidikan ini merupakan
upaya awal dalam pencegahan terjadinya penyakit pada gigi (karies) dan jaringan
sekitarnya , dengan mengingat pada prinsip pencegahan lebih dari pengobatan.
(wawancara dengan drg.Ida Chairanna M. Mkes.).
Total puskesmas di Kota Surabaya, meliputi :
1. Total Puskesmas : 53
a) Puskesmas Perawatan : 7
b) Puskesmas tanpa perawatan : 48
c) Puskesmas Rujukan : 13
d) Puskesmas Sore Hari : 31
e) Puskesmas Jalan Raya : 9
f) Poli Sexual Transmitted Desease (STD) : 4
g) Poli Pasukan Kuning : 7
h) Puskesmas Industri : 17
2. Puskesmas Pembantu : 70
3. Ambulance : 56 (Puskesmas dan Dinas Kesehatan)
4. RS/ RSB : 48 (Pemerintah dan Swasta)
5. Posyandu : 2835
6. PBDS : 51
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
6
kunjungan baru
kunjunganlama
umumanak sekolahanak pra sekolahibu hamil
Upaya kesehatan gigi dan mulut ditujukan untuk memberikan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut secara lebih merata dan sedekat mungkin kepada
seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat desa teringgal dalam rangka
upaya mengentaskan kemiskinan. Kemiskinan seringkali mengurangi akses
masyarakat untuk mencapai prasyarat dasar untuk hidup sehat. Selain kemiskinan
tingkat pendidikan masyarakat sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku
hidup sehat. Partisipasi Sekolah Dasar dalam hal ini sangat diharapkan karena
pencegahan dan penanggulangan akan kerusakan gigi akan berdampak sejak usia
dini.
I.1.2 UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah)
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang telah berdiri sejak tahun 1951
merupakan suatu kegiatan yang sangat relevan dalam pelaksanaan upaya
penanggulangan penyakit gigi dan mulut. Hal ini disebabkan karena kegiatanya
diarahkan kepada penanaman kebiasaan pelihara diri kesehatan gigi sejak dini.
37.34%62.66%
Gambar diagram 1.4 kunjungan ke poligigi berdasarkan kunjungan barudan lama puskesmas kalirungkut tahun 2007
Gambar diagram 1.5 kunjungan ke poligigi pasien umum, anak sekolah, anakpra sekolah, ibu hamil puskesmas kalirungkuttahun 2007
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
7
umumanak sekolahanak pra sekolahibu hamil
74.52%Gambar diagram1.6 kunjungan unit pelayanan gigi berdasarkan jenis pasien
puskesmas kalirungkut tahun 2008
050
100150200250300350400450
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
barulamakunj.ulang
Gambar diagram1.7 kunjungan unit pelayanan gigi berdasarkan jumlah kunjunganpuskesmas kalirungkut tahun 2008
bayaraskesgratis
Gambar diagram1.8 kunjungan unit pelayanan gigi berdasarkan bayar, gratis,askespuskesmas kalirungkut tahun 2007
3.36%5.39%16.73%
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
8
Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa kegiatan UKGS selalu meningkat
terutama pada kunjungan anak – anak, ini menunjukkan bahwa derajat kesehatan gigi
pada usia anak – anak sangat memerlukan perhatian karena cenderung mengalami
kerusakan setiap tahun, hal ini disebabkan kurangnya kesadaran akan kesehatan gigi.
I.1.3 Pentingnya Kegiatan UKGS
I.1.3.1 Surat Keputusan Mentri
Disebutkan dalam surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor: 128/MENKES/SK/II/2004 Bab IV ,bahwa upaya kesehatan gigi dan
mulut merupakan salah satu upaya pengembangan Kesehatan yang penting dan
wajib dalam upaya puskesmas melayani dan bersifat sebagai penunjang
kesehatan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan gigi
masyarakat dimulai sejak usia dini. Apabila perawatan kesehatan masyarakat
menjadi permasalahan secara spesifik di daerah tersebut maka dapat dijadikan
salah satu upaya kesehatan pengembangan yang berupa suatu inovasi yang
sesuai dengan kebutuhan.
Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
pengembangan padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas
0
50
100
150
200
250
300
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
bayargratisaskes
Gambar diagram1.9 kunjungan unit pelayanan gigi berdasarkan bayar,gratis,askes puskesmas kalirungkut tahun 2008
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
9
kesehatan kabupaten atau kota bertanggung jawab dan wajib
menyelenggarakanya. Untuk itu Dinas kesehatan kabupaten atau kota perlu
dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainya.
I.1.3.2 Pembangunan Kesehatan Propinsi Jawa Timur 2006
Pembinaan Pembangunan Nasional :
1. Semua Puskesmas telah memiliki tenaga dokter, dengan didukung tenaga
paramedis dan non medis seseuai standart, yang didukung dengan sarana
dan biaya operasional yang memadai, termasuk kegiatan pengembangan
yang bersifat wajib
2. Meningkatkan pendanaan kesehatan
a. Meningkatkan pendanaan sektor kesehatan melalui APBN 5 – 15%
b. Meningkatkan pendanaan sektor kesehatan daerah melalui APBD
sebanyak 15%
I.1.3.3 Landasan Hukum
Program-program kesehatan tersebut mempunyai Landasan Hukum
sebagai berikut :
1. Undang – undang No12 tahun 1954 tentang pokok- pokok Pendidikan yang
berbunyi:
Tujuan pendidikan adalah membentuk manusia susila yang cakap dan
warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab atas kesejahteraan
masyarakat dan Tanah Air
2. Undang – undang No.9 tahun 1960 tentang pokok – pokok kesehatan
Bab I pasal 3 :
1. Pertumbuhan anak yang sempurna dalam lingkungan hidup yang sehat
adalah penting untuk mencapai generasi yang sehat dan bangsa yang
kuat
2. Pengertian dan kesadaran rakyat tentang pemeliharaan dan
perlindungan kesehatan adalah sangat penting untuk mencapai derajat
kesehatan yang setinggi- tingginya
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
10
Bab II pasal 9ayat 2
Pemerintah mengadakan usaha- usaha khusus untuk kesehatan
keturunan dan pertumbuhan anak yang sempurna, baik dalam lingkungan
keluarga maupun dalam lingkungan sekolah, serta lingkungan masyarakat
remaja dan sekolah
I.1.4 Lingkup yang dilayani oleh Kegiatan UKGS
Lingkup kegiatan UKGS melayani setiap aspek pelayanan kesehatan gigi tiap –
tiap sekolah di masing – masing kecamatan.
I.1.4.1 Jumlah Kecamatan di Surabaya dan sekolah yang dikunjungi
1. Surabaya Utara
a. Kecamatan Bulak : 18 sekolah
b. Kecamatan Kenjeran : 33 sekolah
c. Kecamatan Semampir : 79 sekolah
d. Kecamatan Pabean Cantikan : 25 sekolah
e. Kecamatan Krembangan : 52 sekolah
Gambar 1.6 anak – anak sekolah Gambar 1.7 dokter UKGS
Gambar 1.4 kegiatan UKGS di puskesmas Gambar 1.5 pada saat melakukankegiatan
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
11
2. Surabaya Timur
a. Keamatan Rungkut : 25 sekolah
b. Kecamatan Tenggilis mejoyo : 20 sekolah
c. Kecamatan Gunung anyar : 12 sekolah
d. Kecamatan Sukolilo : 29 sekolah
e. Kecamatan Mulyorejo : 26 sekolah
f. Kecamatan Tambaksari : 70 sekolah
g. Kecamatan Gubeng : 55 sekolah
3. Surabaya Barat
a. Kecamatan Lakarsantri : 22 sekolah
b. Kecamatan Sukomanunggal : 32 sekolah
c. Kecamatan Asem rowo :
d. Kecamatan Tandes : 35 sekolah
e. Kecamatan Benowo : 14 sekolah
f. Kecamatan Sambikerep : 16 sekolah
g. Kecamatan Pakal : 20 sekolah
4. Surabaya Pusat
a. Kecamatan Genteng : 35 sekolah
b. Kecamatan Tegalsari : 49 sekolah
c. Kecamatan Bubutan : 46 sekolah
d. Kecamatan Simokerto : 33 sekolah
e. Kecamatan Karang pilang : 24 sekolah
f. Keamatan Wiyung : 18 sekolah
g. Kecamatan Dukuh pakis : 30 sekolah
5. Surabaya Selatan :
a. Kecamatan Sawahan : 69 sekolah
b. Kecamatan Wonokromo : 56 sekolah
c. Kecamatan Wonocolo : 27 sekolah
d. Kecamatan Gayungan : 19 sekolah
e. Kecamatan Jambangan : 16 sekolah
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
12
I.1.4.2 Jumlah sekolah yang ada di Surabaya :
1. Surabaya Utara : 207 sekolah
2. Surabaya Timur : 237 sekolah
3. Surabaya Barat : 147 sekolah
4. Surabaya Pusat : 243 sekolah
5. Surabaya Selatan : 187 sekolah
total keseluruhan jumlah sekolah dasar yang ada di Surabaya yaitu 1021
I.1.4.3 Pelayanan yang dilakukan
1. Kegiatan menggosok gigi bersama
Dilakukan setiap 3 bulan sekali dan bersamaan dengan kegiatan
penyuluhan kesehatan gigi serta dilakukan di sekolah – sekolah
Gambar 1.8 Kegiatan menggosok gigi bersama
2. Penyuluhan tentang kesehatan gigi
Gambar 1.9 Kegiatan penyuluhan gigi di sekolah
Dilakukan setiap 3 bulan sekali dan bersamaan dengan kegiatan
menggosok gigi bersama serta dilakukan di sekolah – sekolah
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
13
3. Memeriksa dan merawat
Dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan kalkulasi per minggu 3 kali
(selasa, rabu, kamis)
I.1.4.4 Jadwal Rutinitas Kegiatan
1. Kegiatan UKGS dimulai dari pukul 08.00 – 11.30 dan dalam satu kali
kegiatan dan selalu menghabiskan satu sekolah dalam satu harinya
2. Kegiatan penyuluhan dilakukan setiap 3 bulan sekali dan bersamaan dengan
kegiatan menggosok gigi bersama
3. Kegiatan perawatan dan pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sekali
4. Kegiatan penambalan dan pencabutan dilakukan di puskesmas
5. Kegiatan difokuskan pada penyuluhan dan pemeriksaan
6. Setiap 6 bulan kegiatan UKGS harus memberikan keterangan tentang hasil
dari kegiatan yang telah dilakukan
I.2. Latar Belakang Masalah
I.2.1 Minimnya sarana akan kendaraan
Pada saat melakukan kegiatan pelayanan kegiatan UKGS, dokter gigi dan perawat
kegiatan UKGS masih menggunakan sarana transportasi dari mobil puskesmas keliling,
terpaksa memakai becak maupun sepeda motor untuk melakukan kegiatan
Gambar 1.10 Kegiatan pemeriksaan
Gambar 1.11 terpaksa menggunakan becak dan sepeda motor
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
14
Gambar 1.13 anak yang akan diperiksa
I.2.2 Tidak adanya sarana untuk membawa barang
I.2.3 Psikologi anak
1. Apabila satu anak takut, secara langsung akan mempengaruhi anak yang lain ikut
takut untuk diperiksa sehingga sangat menyulitkan perawat untuk bekerja secara
optimal. Hal ini disebabkan karena pada saat perawat melakukan perawatan pada
satu anak, secara tidak langsung anak yang lain ikut melihat yang pada akhirnya
menimbulkan rasa takut dan akhirnya menimbulkan ke engganan untuk diperiksa.
3. Image tentang perawat dan dokter UKGS yang tidak bersahabat di mata anak
– anak sehingga menyebabkan anak cenderung menolak sebelum akan
diperiksa dan dirawat giginya.
Gambar 1.12 barang – barang yang digunakan pada saat melakukan kegiatan
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
15
I.2.4 Puskesmas keliling yang tidak berfungsi secara optimal
Pemerintah melalui Dinas Kesehatan menjalankan program puskesmas keliling
yang bertujuan untuk meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan dan tingkat
aksesibilitas masyarakat terhadap sarana pelayanan kesehatan.Program ini diwujudkan
dengan produk kendaraan puskesmas keliling dengan basis kendaraan sepeti Daihatsu
carry, Izuzu Elf, dan Izuzu Panther
Namun pada operasionalnya kendaraan pelayanan ini memiliki beberapa kendala
yang mengakibatkan operasional kendaraan tidak dapat berlangsung secara optimal
sehingga tujuan program kurang tercapai.
Gambar 1.14 mobil puskesmas 1 Gambar 1.15 mobil puskesmas 2
Masalah ini mengakibatkan pelayanan tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.Tidak berfungsinya kendaraan puskesmas keliling dikarenakan beberapa hal ,
yaitu
1. Kendaraan puskesmas puskesmas keliling tidak memiliki spesifikasi peralatan medis
dengan peruntukkan pelayanan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
2. Kendaraan puskesmas keliling berubah fungsi menjadi kendaraan operasional untuk
kegiatan keseharian ( angkutan pribadi ) tenaga medis.
3. Kurangnya sarana akan kebutuhan alat – alat utama dan pendukung dalam pelayanan
Usaha Kesehatan Gigi sekolah.
4. Seringkali pada saat melakukan kegiatan harus bersamaan dengan kegiatan pelayanan
yang lain sehingga antara kegiatan yang satu dengan yang lain tidak berjalan secara
optimal.
5. Antara kegiatan pelayanan kesehatan yang lain harus bergantian menunggu mobil
puskesmas kelilling, disebabkan kurangnya sarana kendaraan
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
16
6. Furniture yang digunakan menggunakan konsep yang sama dengan furniture ruangan
sehingga bersifat statis
Gambar 1.16 interior mobil Gambar 1.17 Furniture mobil yang ada
Gambar 1.18 kondisi peralatan medis
Gambar 1.19 furniture wastafel
Gambar 1.20 Strecher gigi
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
17
Gambar 1.21 Kondisi penerangan
I.2.5 Image dokter gigi
Dianggap sebagai sesuatu hal yang menakutkan bagi masyarakat terutama anak –
anak sehingga mengakibatkan anak merasa takut untuk dirawat dan diperiksa.
I.3 Rumusan masalah
I.3.1 Aspek fungsi
a. Bagaimana menentukan spesifikasi pra sarana peralatan medis pelayanan
Usaha Kesehatan gigi Seklah ( UKGS ) yang disesuaikan dengan tindakan
medis yang diperlukan
b. Pemanfaatan lebih efisiensi penggunaan space ruang interior kendaraan
pelayanan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah dari kendaraan yang ada
sebelumnya( UKGS ).
c. penataan ulang system konfigurasi furniture medis pelayanan kesehatan gigi
yang digunakan dalam kendaraan pelayanan Usaha Kesehatan Gigi sekolah
sehingga performa pelayanan dapat ditingkatkan.
Gambar 1.22 gambar anak yang takut sebelum diperiksa
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
18
d. Pemelihan chasis dan jenis kendaraan pelayanan Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah yang tepat guna sehingga kegiatan dapat berjalan lebih optimal.
e. Penyediaan pelayanan kesehatan gigi yang terintregrasi
I.3.2. Aspek estetika
a. Bagaimana mendesain eksterior kendaraan pelayanan Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah agar dapat menimbulkan suatu image yang menarik, dan
menyenangkan untuk anak – anak.
b. Bagaimana menampilkan image interior kendaraan Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah yang dapat memberikan kemudahan bagi dokter dan perawat yang
bekerja di dalamnya.
c. Bagaimana mendesain furniture untuk kendaraan kegiatan Usaha Kesehatan
Gigi Sekolah dengan desain yang tepat guna.
I.3.3 Aspek produksi
a. Bagaimana mendesain furniture kendaraan pelayanan kesehatan gigi keliling
yang mudah diproduksi
b. Bagaimana memilih basis kendaraan pelayanan kesehatan gigi keliling yang
dapat menampung spesifikasi peralatan medis yang dibutuhkan
I.3.4 Aspek teknologi
a. Bagaimana memilih stretcher pasien gigi dengan spesifikasi yang tepat
sehingga sesuai dengan kebutuhan kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
b. Bagaimana menetukan sumber tenaga yang sesuai dengan kebutuhan
opersional kendaraan pelayanan kesehatan gigi keliling.
c. Bagaimana memilih teknologi penerangan yang sesuai dengan skala tindakan
medis yang dilakukan pada kendaraan pelayanan kesehatan gigi keliling.
1.4 Batasan Masalah
1. Aktivitas ringan yang dilakukan antara lain edukasi, dan pengecekan
2. Tindakan medis yang dapat dilakukan antara lain pencabutan dan penambalan
3. Kendaraan ini nantinya ditujukan kepada Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan
4. Pengguna yang dituju adalah anak – anak usia 6 - 12 tahun
5. Desain yang dibuat meliputi :
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
19
a. Desain konfigurasi ruang pelayanan gigi yang dapat memudahkan dokter dan
perawat saat beraktivitas.
b. Desain eksterior mobil yang dapat menimbulkan rasa tertarik pada anak
c. Desain furniture pada kendaraan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
1.5 Maksud dan Tujuan
Setelah mengetahui masalah – masalah dan batasan yang timbul, maka adapun
maksud dan tujuanya adalah sebagai berikut:
1. Tujuan dari desain mobil UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) adalah untuk
memberikan suatu kemudahan akan pemeriksaan kesehatan gigi yang pada akhirnya
dapat mencegah kerusakan gigi sejak usia dini dan meningkatkan derajat kesehatan
gigi anak – anak sekolah.
2. Diberikannya sebuah sarana pendukung untuk kegiatan UKGS berupa sebuah sarana
trasnsportasi sendiri, agar semua kegiatanya dapat berjalan sesuai jadwal dan berjalan
lebih optimal dari sebelumnya.
3. Memfasilitasi (mobil) kegiatan UKGS dengan kebutuhan peralatan gigi yang
dibutuhkan, pelayanan yang memadai, serta menyeluruh sehingga dapat lebih optimal
pada saat melakukan kegiatan (mengecek, memeriksa, dll).
4. Lebih mendekatkan pelayanan kesehatan gigi kepada anak – anak, sehingga dari
pihak orang tua pun mengerti, merasakan manfaat, serta mendukung kegiatan UKGS
ini.
5. Memberikan suatu image yang positf tentang kegiatan gigi, sehingga diharapkan
dapat membuat keinginan si anak untuk memelihara kesehatan giginya.
Desain mobil unit UKGSUsaha Kesehatan Gigi Sekolah
20
Halaman ini sengaja dikosongkan