bab i pendahuluan 1.1 latar belakang -...

41
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penggunaan Teknologi Informasi telah meningkat di seluruh aspek kehidupan masyarakat. Teknologi Informasi merupakan teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat untuk mengolah data (Fauzi, 2008). Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi, komputer berkembang pesat dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun 1970- an, perakit komputer menawarkan produk computer mereka ke masyarakat umum. Penggunaan komputer dalam bekerja sangat membantu dan memudahkan manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Penggunaan komputer dewasa ini sudah merambah semua lapisan masyaraka baik komputer desktop maupun laptop. Akhir-akhir ini penggunaan laptop semakin menjadi primadona dibandingkan dengan komputer desktop. Meningkatnya penggunaan komputer di masyarakat tidak hanya pada Personal Computer (PC) namun juga pada laptop. Menurut Dewan Pembina Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) DIY sekaligus Direktur Wisno Grahakom Willy Sudjono, Kamis (28/6) menyatakan bahwa harga laptop termurah saat ini berkisar Rp 4 juta-Rp 5 juta per unit, sementara harga komputer desktop antara Rp 3 juta-Rp 4 juta. Dengan selisih harga yang tidak terlalu jauh, masyarakat lebih memilih Laptop karena sifatnya lebih fleksibel dan fashionable. Hal ini terlihat berdasarkan data Apkomindo (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia), pada kuartal keempat tahun 2009, penjualan PC diyakini stagnan di level 300.000 unit; sedangkan penjualan laptop tembus hingga 450.000 unit (Nugraha, 2009). Pasar terbesarnya adalah kalangan pelajar, mahasiswa, dan professional muda. Untuk masa mendatang, pasar laptop akan terus merambah ke kalangan pelajar SMA.

Upload: lycong

Post on 21-Aug-2018

250 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penggunaan Teknologi Informasi telah meningkat di seluruh aspek

kehidupan masyarakat. Teknologi Informasi merupakan teknologi yang

memanfaatkan komputer sebagai perangkat untuk mengolah data (Fauzi, 2008).

Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi, komputer berkembang pesat

dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun 1970-

an, perakit komputer menawarkan produk computer mereka ke masyarakat

umum. Penggunaan komputer dalam bekerja sangat membantu dan

memudahkan manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Penggunaan

komputer dewasa ini sudah merambah semua lapisan masyaraka baik komputer

desktop maupun laptop. Akhir-akhir ini penggunaan laptop semakin menjadi

primadona dibandingkan dengan komputer desktop.

Meningkatnya penggunaan komputer di masyarakat tidak hanya pada

Personal Computer (PC) namun juga pada laptop. Menurut Dewan Pembina

Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) DIY sekaligus Direktur

Wisno Grahakom Willy Sudjono, Kamis (28/6) menyatakan bahwa harga laptop

termurah saat ini berkisar Rp 4 juta-Rp 5 juta per unit, sementara harga

komputer desktop antara Rp 3 juta-Rp 4 juta. Dengan selisih harga yang tidak

terlalu jauh, masyarakat lebih memilih Laptop karena sifatnya lebih fleksibel dan

fashionable. Hal ini terlihat berdasarkan data Apkomindo (Asosiasi Pengusaha

Komputer Indonesia), pada kuartal keempat tahun 2009, penjualan PC diyakini

stagnan di level 300.000 unit; sedangkan penjualan laptop tembus hingga

450.000 unit (Nugraha, 2009). Pasar terbesarnya adalah kalangan pelajar,

mahasiswa, dan professional muda. Untuk masa mendatang, pasar laptop akan

terus merambah ke kalangan pelajar SMA.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

2

Namun dengan banyaknya manfaat tersebut, komputer portable memiliki

kekurangan secara ergonomis (Adams, 2010; Hixson & Hajic, 2010). Menurut

Hegde (dalam Gilbert, 2005), Direktur Human Factors and Ergonomics

Laboratory di Universitas Cornell, mengatakan bahwa dilihat dari desainnya,

laptop tidak pernah dimaksudkan sebagai sebagai pengganti komputer desktop.

"Idenya adalah portabilitas untuk penggunaan sesekali. Ini (laptop) tidak pernah

dimaksudkan untuk menjadi mesin yang anda gunakan saat bekerja selama

delapan jam sehari, 52 minggu dalam setahun."

Desain laptop yang begitu portabel semakin menambah potensi resiko

ergonomis untuk penggunaan jangka panjang. Beberapa isu ergonomis utama

pada laptop diantaranya berkaitan dengan keyboard, monitor dan alat penunjuk

(pointing device). Masalah utamanya seperti yang dijelaskan peneliti di University

of North Carolina (UNC) di Chapel Hill School of Medicine dalam rilis berita

universitas, adalah berasal dari konstruksi badan laptop yang menyatu, yaitu

layar dan keyboard saling berdekatan (Mozes, 2010). Desain keyboard dan

monitor yang tak terpisahkan, menyebabkan pengguna tidak bebas untuk

mengkonfigurasi peralatan mereka dengan cara yang meminimalkan resiko.

Tidak seperti komputer desktop, individu tidak dapat mengatur monitor dan

keyboard secara independen. Carneiro, seorang dokter di UNC School of

Medicine's Department of Physical Medicine and Rehabilitation, mengatakan

bahwa ketika menggunakan laptop, individu harus membuat semacam

pengorbanan (Peach, 2010). Ketika menyesuaikan keyboard ke tinggi siku akan

mendorong leher membungkuk saat melihat layar. Sementara, bila

meningkatkan monitor untuk tingkat mata dan tinggi mata berakomodasi akan

menyebabkan posisi lengan yang kaku.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

3

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Proposal ini merumuskan permasalahan sesuai dengan topik dan fokus,

sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang alat stand laptop yang dapat digunakan oleh

pengguna pada posisi berdiri dan duduk.

2. Bagaimana merancang alat untuk kenyamanan dalam melakukan aktivitas

penggunaan laptop sekaligus mengurangi risiko kelelahan.

1.3 BATASAN MASALAH

Adapun batasan masalah ini adalah sebagai berikut :

1. Merancang alat untuk stand laptop pada posisi berdiri dan duduk.

2. Alat stand laptop dapat digunakan untuk laptop berukuran 10-14 inchi.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat alat stand laptop yang fleksibel

dan ergonomis. Sehingga rancangan alat stand laptop dapat digunakan pada

posisi berdiri dan duduk.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat didapat setelah penelitian yang dilakukan :

Dari penelitian ini dihasilkan suatu rancangan stand laptop yang ergonomis

bagi manusia yang sering beraktifitas menggunakan laptop sehingga diharapkan

pengguna laptop dapat beraktifitas ditempat manapun dan pada posisi yang di

kehendaki (berdiri dan duduk.) tanpa mengalami rasa lelah dan pegal pada

bagian tubuh tertentu.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

4

1.6 SISTEMATIK PENULISAN

Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab Tinjauan Pustaka akan memaparkan teori-teori terkait yang

digunakan dalam penelitian dan perancangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai langkah-langkah yang digunakan

untuk melakukan penelitian dan perancangan untuk permasalahan yang telah

dirumuskan. Pada bab ini, langkah-langkah pengolahan data dirangkum melalui

diagram metodologi penelitian.

BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisikan uraian mengenai data-data penelitian yang diperoleh,

baik data-data penelitian awal maupun data yang digunakan dalam proses

pengolahan data, serta hasil pengolahannya yang nantinya akan menjadi acuan

dalam melakukan perancangan. Dan menjelaskan analisis terhadap hasil

perhitungan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab Kesimpulan dan Saran mengemukakan berbagai kesimpulan yang

diperoleh dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saransaran dan

rekomendasi yang dapat diberikan untuk penelitian lebih lanjut.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI LAPTOP

Laptop adalah komputer bergerak yang berukuran relatif kecil dan ringan,

beratnya berkisar dari 1-6 kg, tergantung ukuran, bahan, dan spesifikasi

laptop tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Laptop

didefinisikan sebagai komputer pribadi yg agak kecil, yang dapat dibawa-

bawa dan dapat ditempatkan di pangkuan pengguna, terdiri atas satu

perangkat yang mencakupi papan tombol, layar tampilan, mikroprosesor,

biasanya dilengkapi dengan baterai yang dapat diisi ulang. Sumber daya laptop

berasal dari baterai atau adaptor A/C yang dapat digunakan untuk mengisi ulang

baterai dan menyalakan laptop itu sendiri. Baterai laptop pada umumnya dapat

bertahan sekitar 1 hingga 6 jam sebelum akhirnya habis, tergantung dari cara

pemakaian, spesifikasi, dan ukuran baterai. Laptop terkadang disebut juga dengan

komputer notebook atau notebook saja. Sebagai komputer pribadi, laptop memiliki

fungsi yang sama dengan komputer destop (desktop computers) pada umumnya.

Komponen yang terdapat di dalamnya sama persis dengan komponen pada destop,

hanya saja ukurannya diperkecil, dijadikan lebih ringan, lebih tidak panas, dan lebih

hemat daya. Komputer jinjing kebanyakan menggunakan layar LCD (Liquid Crystal

Display) berukuran 10 inci hingga 17 inci tergantung dari ukuran laptop itu sendiri.

Selain itu, papan ketik yang terdapat pada laptop juga kadang-kadang dilengkapi

dengan papan sentuh yang berfungsi sebagai "pengganti" tetikus (mouse) yaitu

touchpad atau dikenal juga sebagai trackpad. Papan ketik dan tetikus tambahan

dapat dipasang melalui soket Universal Serial Bus (USB) maupun PS/2 jika tersedia.

Berbeda dengan komputer desktop, laptop memiliki komponen pendukung yang

didesain secara khusus untuk mengakomodasi sifat komputer jinjing yang portabel.

Sifat utama yang dimiliki oleh komponen penyusun laptop adalah ukuran yang kecil,

hemat konsumsi energi, dan efisien. Komputer jinjing biasanya berharga lebih

mahal, tergantung dari merek dan spesifikasi komponen penyusunnya, walaupun

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

6

demikian harga komputer jinjing pun semakin mendekati desktop seiring dengan

semakin tingginya tingkat permintaan konsumen.

2.1.1 Pengaruh Posisi Penggunaan Laptop

Sebagian besar masyarakat sering meletakkan laptop di pangkuan

pahanya. Tetapi cara ini sebaiknya tidak dilakukan lagi, terutama bagi kaum laki-

laki. Studi menemukan laptop di paha bisa meningkatkan suhu testis. Meletakkan

laptop di pangkuan paha bisa meningkatkan suhu di daerah sekitarnya, termasuk

temperatur testis (buah zakar). Jika kondisi ini terus terjadi, maka akan

memengaruhi kualitas spermanya. Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal

Fertility and Sterility menuturkan sebaiknya seseorang meletakkan laptopnya di

atas sebuah meja. Peneliti mengukur suhu di skrotum (buah zakar) 29 laki-laki

muda yang sering meletakkan laptop di pangkuan pahanya. Diketahui suhu

skrotum laki-laki tersebut menjadi lebih cepat panas atau naik, bahkan jika

partisipan menggunakan pelapis atau bantalan di bawah laptopnya. ''Saat ini

jutaan orang muda yang masih berada dalam rentang usia reproduktif

menggunakan laptop. Tetapi ternyata dalam waktu 10-15 menit suhu

skrotumnya sudah melebihi temperatur aman, namun mereka tidak

merasakannya,'' ujar Dr. Yefim Sheynkin, seorang urolog dari State University of

New York di Stony Brook, seperti dikutip dari Reuters. Sheynkin menuturkan

sejauh ini memang belum ada penelitian yang benar-benar menguji dampak

laptop terhadap kesuburan pria. Tetapi penelitian sebelumnya telah

menunjukkan jika suhu skrotum naik lebih dari 1 derajat Celsius sudah cukup

untuk menyebabkan kerusakan sperma. Dalam keadaan normal, suhu testis atau

skrotum memang lebih dingin beberapa derajat dari bagian dalam tubuh. Hal ini

diperlukan untuk memproduksi sperma. ''Saya tidak mengatakan orang yang

baru menggunakan laptop akan menjadi tidak subur. Tetapi terlalu sering

menggunakan laptop bisa memengaruhi masalah reproduksi, karena skrotum

tidak memiliki waktu untuk mendinginkan temperaturnya,'' ungkap Sheynkin.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

7

Posisi duduk saat memangku laptop kemungkinan juga turut memengaruhi,

orang yang duduk diam dengan kaki tertutup akan mengalami peningkatan suhu

yang lebih cepat dibandingkan dengan orang yang duduk dengan posisi kaki

melebar. Selain itu bantalan laptop yang digunakan juga tidak bisa berbuat

banyak untuk mendinginkan testis, dan mungkin hanya akan memberikan rasa

aman palsu bagi laki-laki tersebut. Dr. James Smith, ahli urologi dari University of

California, Chicago menuturkan konsekuensi testis yang terus mengalami

overheating (hipertermia skrotum) belum dipastikan akan menjadi permanen

atau tidak, tetapi membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengatasinya dan

membuat pasangannya menjadi sulit untuk hamil.

Sebuah jurnal kesehatan yang diterbitkan awal pekan ini di Inggris

mengungkap, kebiasaan ini dapat mengakibatkan kerusakan kulit permanen.

Dunia medis menyebutnya dengan toasted skin syndrome. Penyakit yang

disebabkan paparan panas jangka panjang ini biasanya ditandai dengan

munculnya bintik-bintik di jaringan pigmen kulit terluar. Dalam kasus tertentu

bahkan bisa memicu kanker kulit. Penelitian dilakukan setelah seorang anak

berusia 12 tahun menderita penyakit kulit di paha kirinya. Area kulit di paha

kirinya mengalami perubahan warna disertai bintik-bintik berpola. Setelah

diusut, anak ini ternyata memiliki kebiasaan memangku laptop saat bermain

game online selama beberapa jam setiap hari. Kebiasaan itu sudah terjadi selama

berbulan-bulan.

2.2 Definisi Ergonomi

Istilah “ergonomi“ berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan nomos

(hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek

manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi,

psikologi, engineering, manajemen, dan desain perancangan. International

Ergonomic Association menjelaskan bahwa ergonomi berkenaan pula dengan

optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan manusia di

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

8

tempat kerja, di rumah dan tempat rekreasi. Di dalam ergonomi dibutuhkan

studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja, dan lingkungannya

saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja

dengan manusianya. Ergonomi seringkali disebut sebagai “human factors”.

Ergonomi juga digunakan oleh berbagai ahli dan profesional pada bidangnya,

misalnya: ahli anatomi, arsitektur, perancangan produk industri, fisika,

fisioterapi, terapi pekerjaan, psikologi dan teknik industri. Lebih lanjut,

Nurmianto (1991) menjelaskan bahwa ergonomi juga dapat diterapkan untuk

bidang fisiologi, psikologi, perancangan, analisis, sintesis, evaluasi proses

kerja dan produk bagi wiraswasta, manajer, pemerintahan, militer, dosen dan

mahasiswa.

Selain pengertian di atas, disiplin ergonomi juga dipahami sebagai suatu

cabang keilmuan yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi

mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem

dengan baik untuk mencapai tujuan yang dinginkan melalui pekerjaan

dengan efektif, efesien, aman dan nyaman. Penerapan ergonomi pada

umumnya merupakan aktivitas rancang bangun (desain) ataupun rancang

ulang (re-desain). Hal ini dapat meliputi rancang bangun perangkat keras

seperti misalnya perkakas kerja (tools), bangku kerja (benches), platform,

kursi, pegangan alat kerja (workholders), sistem pengendali (controls), alat

peraga (displays), jalan/lorong (access ways), pintu (doors), jendela

(windows), dan lain-lain. Ergonomi juga memberikan peranan penting dalam

meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: desain

suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem

kerangka dan otot manusia, desain stasiun kerja untuk alat peraga (visual

display unit station).

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

9

Secara ringkas ergonomi dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu yang

secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat,

kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem

dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu

dengan efektif, aman, dan nyaman.

2.2.1 Ergonomi dalam Perancangan Produk

Esensi dasar dari evaluasi ergonomi dalam proses perancangan desain

adalah sedini mungkin mencoba memikirkan kepentingan manusia agar bisa

terakomodasi dalam setiap kreativitas dan inovasi sebuah 'man made object'.

Fokus perhatian dari sebuah kajian ergonomis akan mengarah ke upaya

pencapaian sebuah perancanganan desain suatu produk yang memenuhi

persyaratan 'fitting the task to the man', sehingga setiap rancangan desain harus

selalu memikirkan kepentingan manusia, yakni perihal keselamatan, kesehatan,

keamanan maupun kenyamanan (Ginting, 2009). Bekerja pada kondisi yang tidak

ergonomis dapat menimbulkan berbagai masalah, antara lain: nyeri, kelelahan,

bahkan kecelakaan. Richard (dalam Santoso, 2004) menyebutkan bahwa saat ini

terdapat 80% orang hidup setelah dewasa mengalami nyeri bagian tubuh

belakang (back pain) karena berbagai sebab termasuk kondisi tidak ergonomis,

dan karena back pain ini mengakibatkan 40% orang tidak masuk kerja. Tidak

masuknya kerja akan merugikan perusahaan atau institusi, karena produksi

berkurang. Hal ini memperlihatkan bahwa kecelakaan dapat terjadi karena faktor

fasilitas kerja dan posisi kerja yang tidak ergonomis. Ukuran suatu alat (produk)

baik berupa benda kerja maupun instalasi seharusnya didesain sesuai ukuran

tubuh manusia. Jadi, bukan manusia disesuaikan alat, tetapi alat harus

disesuaikan dengan manusia. Agar dapat mendesain suatu alat sesuai dengan

ukuran manusia, maka desain produk harus sesuaikan dengan ukuran, yaitu

disesuaikan dengan ukuran terbesar tubuh dan ukuran terkecil tubuh atau hasil

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

10

kalibrasi ukuran setiap bagian tubuh. Produk yang didesain sesuai dengan hasil

kalibrasi anthropometri disebut desain produk ergonomis (Ginting, 2009).

Produk ergonomis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah

produk laptop support. Produk ini ditujukan untuk pengguna laptop pada

umumnya. Produk digunakan untuk meningkatkan kenyamanan ketika

menggunakan laptop.

Suatu hal yang vital pada penerapan ilmiah untuk ergonomi adalah

“Anthropometri” (kalibrasi tubuh manusia). Namun, prasyarat utama dalam

pemakaian data anthropometri adalah harus disertai dengan penerapan ilmu-

ilmu statistik yang kuat.

2.3 Konsep Anthropometri

Istilah anthropometri berasal dari “anthro” yang berarti manusia dan

“metri” yang berati ukuran. Anthropometri adalah pengetahuan yang

menyangkut pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh

(Wignjosoebroto, 2000). Anthropometri secara luas akan digunakan sebagai

pertimbangan-pertimbangan ergonomis dalam proses perancangan (design)

produk maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia. Secara

definisi anthropometri dapat dinyatakan sebagai studi yang berkaitan dengan

pengukuran dimensi tubuh manusia, antara lain meliputi bentuk, ukuran (tinggi,

lebar, tebal), dan berat. Anthropometri adalah suatu kumpulan data numerik

yang berhubungan dengan karakteristik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan

kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain.

(Stevenson, dalam Nurmianto, 1991).

2.3.1 Data Anthropometri dan Cara Pengukurannya

Manusia berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran tubuhnya.

Beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia (Wignjosoebroto,

2000) yaitu:

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

11

1. Umur

Ukuran tubuh manusia berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk

pria dan 17 tahun untuk wanita. Setelah itu, tidak lagi akan terjadi pertumbuhan

bahkan justru akan cenderung berubah menjadi pertumbuhan menurun ataupun

penyusutan yang dimulai sekitar umur 40 tahun.

2. Jenis kelamin (sex)

Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya lebih besar dibandingkan dengan

wanita, terkecuali untuk beberapa bagian tubuh tertentu seperti pinggul, dan

sebagainya.

3. Suku/bangsa (ethnic)

Setiap suku, bangsa, ataupun kelompok ethnic memiliki karakteristik fisik yang

berbeda satu dengan yang lainnya. Dimensi tubuh suku bangsa Negara Barat

pada umumnya mempunyai ukuran yang lebih besar daripada dimensi tubuh

suku bangsa negara Timur.

4. Sosio-ekonomi

Tingkat sosio-ekonomi sangat mempengaruhi dimensi tubuh manusia. Pada

negara-negara maju dengan tingkat sosio-ekonomi tinggi, penduduknya

mempunyai dimensi tubuh yang besar dibandingkan dengan negara-negara

berkembang.

5. Posisi tubuh (posture)

Sikap ataupun posisi tubuh berpengaruh terhadap ukuran tubuh; oleh karena itu

posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survei pengukuran.

2.3.2 Aplikasi Distribusi Normal dan Pengukuran Data Anthropometri

Data anthropometri mutlak diperlukan supaya rancangan suatu produk

sesuai dengan orang yang akan mengoperasikannya. Permasalahan akan adanya

variasi ukuran sebenarnya akan lebih mudah diatasi bilamana produk yang

dirancang memiliki fleksibilitas dan bersifat “mampu suai” (adjustable) dengan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

12

suatu rentang ukuran tertentu (Wignjosoebroto, 2000). Secara statistik,

penetapan data anthropometri ini menggunakan distribusi normal.

Persentil adalah suatu nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari

orang yang memiliki ukuran pada atau di bawah nilai tersebut. Sebagai contoh,

95-th percentile menunjukkan bahwa 95 persen populasi akan berada pada atau

di atas ukuran tersebut sedangkan 5-th percentile akan menunjukkan 5 persen

populasi akan berada pada atau di bawah ukuran itu. Dalam anthropometri,

angka 95-th akan menggambarkan ukuran manusia yang “terbesar” dan 5-th

percentile sebaliknya akan menunjukkan ukuran “terkecil”. Jika diharapkan

ukuran yang ada mampu mengakomodir 95 persen dari populasi yang ada, maka

diambil rentang 2,5-th dan 97,5-th percentile sebagai batas-batasnya. Persentil

yang sering digunakan berkaitan dengan pengukuran dimensi adalah antara lain

P5, P50 dan P95.

Dalam perancangan dikenal dua macam dimensi: dimensi jangkauan dan

dimensi ruang. Dimensi jangkauan adalah dimensi yang digunakan untuk

menentukan ukuran maksimal dari suatu perancangan. Sedangkan dimensi ruang

adalah dimensi yang digunakan untuk menentukan ukuran minimal dari suatu

perancangan. Perancangan yang membutuhkan dimensi ruang biasanya

menggunakan ukuran P95. Hal ini bertujuan agar orang yang ukuran datanya

tersebar pada wilayah tersebut dapat lebih merasa nyaman. Persentil P50

biasanya dipakai pada alat-alat yang digunakan untuk fasilitas umum misalnya

pada perancangan kursi taman kota. Sedangkan persentil P5 bertujuan supaya

orang yang datanya tersebar pada wilayah tersebut dapat menggunakan fasilitas

yang tersedia, misalnya ukuran lebar meja komputer dan tinggi kursi. (Modul

Praktikum Ergonomi 2005).

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

13

Pemakaian nilai-nilai percentile yang umum diaplikasikan dalam

perhitungan data anthropometri dapat dilihat dalam tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1 Jenis Persentil dan Cara Perhitungan Dalam Distribusi Normal

Percentile Perhitungan

1-st

2,5-th

5-th

10-th

50-th

90-th

95-th

97,5-th

99-th

x - 2,325x

x -1,96x

x -1,645x

x -1,28x

x

x +1,28x

x +1,645x

x +1,96x

x + 2,325x

(Sumber: Wignjosoebroto S., 2000)

Aplikasi data anthropometri dalam berbagai rancangan produk ataupun

fasilitas kerja memerlukan informasi tentang ukuran berbagai anggota tubuh

seperti terlihat pada Gambar 2.1 di bawah ini.

Gambar 2.1 Data anthropometri untuk perancangan produk atau fasilitas

(Sumber: Wignjosoebroto, 2000)

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

14

Keterangan:

1 = dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai sampai dengan ujung

kepala)

2 = tinggi mata dalam posisi berdiri tegak

3 = tinggi bahu dalam posisi berdiri tegak

4 = tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus)

5 = tinggi kepalan tangan yang terjulur lepas dalam posisi berdiri tegak (dalam

gambar tidak ditunjukkan)

6 = tinggi tubuh dalam posisi duduk (diukur dari alas tempat duduk pantat

sampai dengan kepala)

7 = tinggi mata dalam posisi duduk

8 = tinggi bahu dalam posisi duduk

9 = tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus)

10 = tebal atau lebar paha

11 = panjang paha yang diukur dari pantat sampai dengan ujung lutut

12= panjang paha yang diukur dari pantat sampai dengan. bagian belakang dari

lutut atau betis

13 = tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk

14 = tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai sampai dengan paha

15 = lebar dari bahu (bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk)

16 = lebar pinggul ataupun pantat

17 = lebar dari dada dalam keadaan membusung (tidak tampak ditunjukkan

dalam gambar)

18 = lebar perut

19 = panjang siku yang diukur dari siku sampai dengan ujung jari-jari dalam posisi

siku tegak lurus

20 = lebar kepala

21 = panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari

22 = lebar telapak tangan

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

15

23 = lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar-lebar ke samping

kirikanan (tidak ditunjukkan dalam gambar)

24 = tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai sampai

dengan telapak tangan yang terjangkau lurus ke atas (vertikal)

25 = tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur seperti halnya

nomor 24 tetapi dalam posisi duduk (tidak ditunjukkan dalam gambar)

26 = jarak jangkauan tangan yang terjulur ke depan diukur dari bahu sampai

ujung jari tangan

2.3.3 Aplikasi Data Anthropometri dalam Perancangan Produk

Penggunaan data anthropometri dalam penentuan ukuran produk harus

mempertimbangkan prinsip-prinsip di bawah ini agar produk yang dirancang bisa

sesuai dengan pengguna (Wignjosoebroto, 2000):

1. Prinsip perancangan produk bagi individu dengan ukuran ekstrim Rancangan

produk dibuat agar bisa memenuhi 2 sasaran produk, yaitu:

a. Sesuai dengan ukuran tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi ekstrem.

b. Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain (mayoritas dari

populasi yang ada).

Agar bisa memenuhi sasaran pokok tersebut maka ukuran diaplikasikan

dengan cara sebagai berikut:

a. Dimensi minimum yang harus ditetapkan dari suatu rancangan produk

umumnya didasarkan pada nilai percentile terbesar misalnya 90-th, 95-th, atau

99-th percentile.

b. Dimensi maksimum yang harus ditetapkan diambil berdasarkan percentile

terkecil misalnya 1-th, 5-th, atau 10-th percentile.

2. Prinsip perancangan produk yang bisa dioperasikan diantara rentang ukuran

tertentu (adjustable).

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

16

Produk dirancang dengan ukuran yang dapat diubah-ubah sehingga

cukup fleksible untuk dioperasikan oleh setiap orang yang memiliki berbagai

macam ukuran tubuh. Untuk mendapatkan rancangan yang fleksibel semacam

ini, data anthropometri yang biasa diaplikasikan adalah dalam rentang nilai 5-th

sampai dengan 95-th atau dalam perancangan ini digunakan 1-th sampai dengan

99-th percentile.

3. Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata-rata

Produk dirancang berdasarkan pada ukuran rata-rata tubuh manusia atau

dalam rentang 50-th percentile.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

17

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai model dan kerangka pemikiran yang

digunakan dalam penelitian mengenai perancangan stand laptop. Model dan

kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 dibawah ini.

Gambar 3.1. Flow Chart Penelitian

Pelaksanaan pengamatan dan observasi

Pemilihan tema,topik dan fokus

Observasi dan studi literatur

Perumusan masalah

Pendataan

Analisa

Penyerahan laporan

Revisi

Lulus ?

Sidang

Penyusunan laporan

mulai

Selesai

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

18

3.1 Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam langkah pokok sampai dengan tahap

penyusunan laporan. Untuk pertanggung jawaban penelitian akan dijabarkan

dalam tahapan selanjutnya, adapun detailnya adalah sbb:

1. Pemilihan obyek, topik dan fokus penelitian.

Pada tahap ini merupakan langkah pengamatan dan observasi di masyarakat

untuk menentukan tema, topik dan fokus. Kegiatan ini dilakukan dilakukan

selama semester 7 dan menjelang semester 8. Dalam tahap ini menghasilkan

sebuah proposal yang akan diajukan sebagai langkah awal untuk penelitian.

2. Observasi dan studi literatur.

Observasi dilakukan terhadap obyek yang terkait untuk mengenal dan

memahami obyek,dan diikuti dengan studi literatur untuk menyiapkan teori

pendukung dan rumus-rumus yang relevan yang akan dibutuhkan tahapan

ini menghasilkan sebuah proposal sketsa tema, topik dan fokus lengkap

dengan spesifikasi teknis Rancang Alat stand laptop.

3. Perumusan masalah

Tahap ini digunakan untuk mendapatkan suatu ide/gagasan yang akan di

diskusikan.

4. Pendataan

Pendataan digunakan untuk mendapatkan informasi tentang kegunaan alat

stand laptop yang akan digunakan untuk proses produksinya. Data yang

diperoleh digunakan untuk mendapatkan pemecahan masalah.

5. Analisa

Analisa digunakan untuk mendiskusikan sebuah permasalahan yang akan

diangkat dengan didukung konsep teori ,data operasi ,dan data kompilasi.

6. Pelaporan

Pelaporan ini menghasilkan proyek penelitian sebagai pertanggung jawaban

secara tertulis tentang hasil penelitian.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

19

7. Sidang

Sidang merupakan tahap pertanggung jawaban secara lisan mencakup

pelaksanaan dan laporan.

3.2 Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data untuk perancangan

stand laptop adalah sebagai berikut:

3.2.1 Pengukuran Anthropometri Orang Dewasa

Data anthropometri diambil dari 30 orang dewasa. Jenis data

anthropometri yang diambil sesuai dengan data penelitian yang telah

ditentukan. Adapun data-data anthropometri yang diperlukan untuk merancang

stand laptop antara lain:

1) Tinggi mata duduk (tmd),

Tinggi mata duduk adalah jarak vertikal dari sudut bagian dalam mata sampai

permukaan tempat duduk.

2) Tinggi mata berdiri (tmb),

Tinggi mata berdiri adalah Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak

3) Tinggi siku berdiri tegak (tsb),

Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak adalah jarak vertikal dari lantai sampai

dengan ujung siku (siku dalam posisi tegak lurus).

4) Tinggi siku duduk (tsd)

Tinggi siku duduk adalah Tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus)

5) Panjang siku sampai ujung jari-jari (psuj)

Panjang siku sampai ujung jari-jari adalah Panjang siku yang diukur dari siku

sampai dengan ujung jari-jari dalam posisi siku tegak lurus.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

20

3.2.2 Pengujian Data

Dilakukan uji keseragaman, uji kecukupan dan uji kenormalan data

anthropometri.

1) Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data berfungsi untuk memperkecil varian yang ada

dengan membuang data ekstrim. Jika ada data yang berada di luar batas kendali

atas (BKA) ataupun batas kendali bawah (BKB) maka data tersebut dibuang.

Langkah pertama dalam uji keseragaman ini adalah perhitungan mean dan

standar deviasi untuk mengetahui batas kendali atas dan bawah. Menurut

Barnes (1980) rumus yang digunakan dalam uji ini adalah :

2) Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data berfungsi untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh sudah mencukupi untuk diolah. Sebelum dilakukan uji kecukupan data

terlebih dahulu menentukan derajat kebebasan s = 0,05 yang menunjukkan

penyimpangan maksimum hasil penelitian. Selain itu juga ditentukan tingkat

kepercayaan 95% dengan k = 2 yang menunjukkan besarnya keyakinan pengukur

akan ketelitian data anthropometri, artinya bahwa rata-rata data hasil

pengukuran diperbolehkan menyimpang sebesar 5% dari rata-rata sebenarnya

(Barnes, 1980). Rumus uji kecukupan data adalah sebagai berikut :

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

21

Data dianggap telah mencukupi jika memenuhi persyaratan N’ < N, dengan kata

lain jumlah data secara teotitis lebih kecil daripada jumlah data pengamatan

(Wignjosoebroto, 1995).

3) Uji Kenormalan Data

Banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian

normalitas sampel, salah satunya ialah dengan rumus chi-kuadrat. Pengujian

normalitas data dengan rumus chi-kuadrat dapat dilakukan oleh siapa saja

karena tidak memerlukan sarana. Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui

apakah data yang digunakan sudah normal.

Rumus yang dapat digunakan untuk melakukan uji normalitas :

bila X2c < d(1-k), a maka data dikatakan normal.

Selain dengan rumus chi-kuadrat, untuk mengetahui normalitas suatu distribusi

data dapat juga dilakukan dengan Uji Kolmogorov-Smirnov. Terlebih dahulu

hipotesis pengujiannya yaitu:

H0 : Data berdistribusi secara normal

H1 : Data tidak berdistribusi secara normal

Penentuan uji normalitas dengan melihat nilai signifikansinya yang dibandingkan

dengan tingkat ketelitian yang digunakan (α). Disini α yang digunakan adalah

0.05. Bila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima yang berarti

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

22

bahwa data berdistribusi secara normal dan bila lebih kecil dari 0.05 maka H0

ditolak yang berarti bahwa data tidak berdistribusi secara normal.

3.2.3 Perhitungan Persentil

Untuk menentukan ukuran perancangan stand latop dilakukan

perhitungan persentil dari data anthropometri yang didapat :

Persentil 5 = x -1.645 x

Persentil 50 = x

Persentil 95 = x + 1.645 x

3.3 Tahap Analisa dan Interpretasi Hasil

Perancangan Stand Laptop yang telah disesuaikan dengan hasil

pengolahan data, selanjutnya akan dianalisa sesuai dengan tujuan penelitian ini

yaitu untuk dapat menghasilkan desain Stand Laptop.

3.4 Kesimpulan dan Saran

Merupakan tahap akhir dari penelitian yang berisi kesimpulan secara

keseluruhan terhadap hasil penelitian dan saran perbaikan pada desain Stand

Laptop.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

23

BAB IV

PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS

Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan data

dalam penelitian. Data yang dikumpulkan antara lain meliputi data

anthropometri orang dewasa.

4.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data

4.1.1 Data Anthropometri

Data anthropometri diambil dari 30 orang dewasa. Jenis data

anthropometri yang diambil sesuai dengan data penelitian yang telah

ditentukan. Adapun data-data anthropometri yang diperlukan untuk merancang

stand laptop dan hasil pengukuran yang diambil dari 30 orang dewasa dapat

dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1 Data Anthropometri Hasil Pengukuran

Data Ke-

Data Anthropometri yang Diukur (cm)

Tmd Tmb Tsb Tsd Psuj

1 75,0 150,5 100,8 23,0 43,5

2 73,8 160,8 99,5 20,5 41,3

3 76,2 152,0 102,3 21,3 46,0

4 74,5 154,3 101,0 21,5 44,3

5 74,5 149,5 102,0 20,3 47,0

6 77,0 150,5 99,8 25,8 45,5

7 75,5 150,8 101,5 24,5 42,3

8 78,0 152,0 100,2 24,8 41,3

9 76,3 154,3 98,5 22,3 46,3

10 75,0 149,5 102,5 20,5 44,3

11 73,8 157,8 104,0 21,3 47,0

12 76,2 156,5 104,3 21,5 45,5

13 74,5 153,0 102,0 20,3 42,3

14 78,3 152,0 99,5 25,8 46,0

15 76,0 154,3 102,2 24,5 44,3

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

24

16 67,5 144,5 95,5 20,3 40,3

17 70,8 140,0 94,3 25,8 38,5

18 72,0 142,3 98,0 24,5 39,0

19 72,0 139,5 93,5 24,8 38,3

20 73,5 141,8 94,5 22,3 41,3

21 73,0 149,0 89,8 20,5 40,3

22 71,8 148,5 92,0 21,3 38,5

23 72,0 145,8 90,3 21,5 39,3

24 69,7 145,8 98,0 20,3 38,0

25 71,0 145,8 95,5 25,8 41,3

26 70,8 144,5 90,5 18,5 40,3

27 72,0 140,0 89,8 19,0 38,5

28 72,0 142,3 95,5 18,8 39,0

29 73,5 139,5 96,3 18,3 38,3

30 69,5 141,8 98,0 19,3 41,3

4.2 Pengujian Data

Data yang dikumpulkan kemudian diproses dalam beberapa pengujian,

meliputi uji keseragaman data, uji kecukupan data, serta uji kenormalan data

terhadap data anthropometri orang dewasa.

4.2.1 Pengujian Data Anthropometri

1. Uji keseragaman Data

Uji keseragaman data adalah perhitungan mean dan standar deviasi, dan untuk

mengetahui batas kendali atas dan batas kendali bawah.

a. Uji keseragaman Tinggi mata duduk (tmd)

1. Perhitungan mean

𝑥 =Σ xi

N

𝑥 =75 + 73,8 + ….+ 69,5

30 = 73,5 cm

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

25

2. Perhitungan standar deviasi

𝑆𝐷 = Σ(x − 𝑥) 2

n − 1

𝑆𝐷 = 75−73,5 2+ 73,8−73,5 2+ …+ 769,5−73,5 2

30−1 = 3,01 cm

3. Perhitungan BKA dan BKB

BKA = x + 2SD

= 73,5 + 2 x 3,01 = 79,52 cm

BKB = x - 2SD

= 73,5 – 2 x 3,01 = 67,48 cm

Gambar 4.1 Uji keseragaman Tinggi mata duduk (tmd)

66

68

70

72

74

76

78

80

82

0 10 20 30 40

BKA

TMD

BKB

DATA

TMD

D

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

26

b. Uji keseragaman Tinggi mata berdiri (tmb)

1. Perhitungan mean

𝑥 =Σ xi

N

𝑥 =150,5 + 160,8 + ….+ 141,8

30 = 148,3 cm

2. Perhitungan standar deviasi

𝑆𝐷 = Σ(x − 𝑥) 2

n − 1

𝑆𝐷 = 150,5−148,3 2+ 160,8−148,3 2+ …+ 141,8−148,3 2

30−1 = 5,87 cm

3. Perhitungan BKA dan BKB

BKA = x + 2SD

= 148,3 + 2 x 5,87 = 160,04 cm

BKB = x - 2SD

= 148,3 – 2 x 5,87 = 136,56 cm

Gambar 4.2 Uji keseragaman Tinggi mata berdiri (tmb)

135

140

145

150

155

160

165

0 10 20 30 40

BKA

TMB

BKB

DATA

TMB

D

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

27

c. Uji keseragaman Tinggi siku berdiri tegak (tsb)

1. Perhitungan mean

𝑥 =Σ xi

N

𝑥 =100,8 + 99,5 + ….+ 98

30 = 97,7 cm

2. Perhitungan standar deviasi

𝑆𝐷 = Σ(x − 𝑥) 2

n − 1

𝑆𝐷 = 100,8−96,8 2+ 99,5−96,8 2+ …+ 98−96,8 2

30−1 = 5,3 cm

3. Perhitungan BKA dan BKB

BKA = x + 2SD

= 97,7 + 2 x 5,3 = 108,3 cm

BKB = x - 2SD

= 97,7 – 2 x 5,3 = 87,1 cm

Gambar 4.3 Uji keseragaman Tinggi siku berdiri (tsb)

0

20

40

60

80

100

120

0 10 20 30 40

BKA

TSB

BKB

DATA

TSB

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

28

d. Uji keseragaman Tinggi siku duduk (tsd)

1. Perhitungan mean

𝑥 =Σ xi

N

𝑥 =23 + 20,5 + ….+ 19,3

30 = 21,9 cm

2. Perhitungan standar deviasi

𝑆𝐷 = Σ(x − 𝑥) 2

n − 1

𝑆𝐷 = 23−21,9 2+ 20,5−21,9 2+ …+ 19,3−21,9 2

30−1 = 2,39 cm

3. Perhitungan BKA dan BKB

BKA = x + 2SD

= 21,9 + 2 x 2,39 = 26,68 cm

BKB = x - 2SD

= 21,9 – 2 x 2,39 = 17,12 cm

Gambar 4.4 Uji keseragaman Tinggi siku duduk (tsd)

0

5

10

15

20

25

30

0 10 20 30 40

BKA

TSD

BKB

DATA

TSD

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

29

e. Uji keseragaman Panjang siku sampai ujung jari-jari (psuj)

1. Perhitungan mean

𝑥 =Σ xi

N

𝑥 =43,5 + 41,3 + ….+ 41,3

30 = 41,97 cm

2. Perhitungan standar deviasi

𝑆𝐷 = Σ(x − 𝑥) 2

n − 1

𝑆𝐷 = 43,5−41,97 2+ 41,3−41,97 2+ …+ 41,3−41,97 2

30−1 = 2,99 cm

3. Perhitungan BKA dan BKB

BKA = x + 2SD

= 41,97 + 2 x 2,99 = 47,95 cm

BKB = x - 2SD

= 41,97 – 2 x 2,99 = 35,99 cm

Gambar 4.5 Uji keseragaman Panjang siku ujung jari-jari (psuj)

0

10

20

30

40

50

60

0 10 20 30 40

BKA

PSUJ

BKB

DATA

PSU

J

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

30

Hasil perhitungan uji keseragaman data menunjukkan bahwa semua data

sudah memenuhi syarat keseragaman sehingga data dianggap seragam dan tidak

perlu dilakukan pengujian keseragaman data lagi.

2. Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data berfungsi untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh sudah mencukupi atau belum. Sebelum dilakukan uji kecukupan data

terlebih dahulu menentukan derajat kebebasan s = 0,05 yang menunjukkan

penyimpangan maksimum hasil penelitian. Selain itu juga ditentukan tingkat

kepercayaan 95% dengan k = 2 yang menunjukkan besarnya keyakinan pengukur

akan ketelitian data anthropometri, artinya bahwa rata-rata data hasil

pengukuran diperbolehkan menyimpang sebesar 5% dari rata-rata sebenarnya

(Barnes, 1980).

Dari hasil perhitungan data di table 4.1 dengan menggunakan persamaan

berikut :

a. Uji kecukupan Tinggi mata duduk (tmd)

𝑁′ = k

s

NΣ xi2 − (Σxi)2

Σxi

2

𝑁 ′ = 2

0.05

30x162367 ,95−540225

735

2

= 0,52

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

31

b. Uji kecukupan Tinggi mata berdiri (tmb)

𝑁 ′ = 2

0.05

30x660758 ,07−2199289

1483

2

= 0,12

c. Uji kecukupan Tinggi siku berdiri tegak (tsb)

𝑁 ′ = 2

0.05

30x281948 ,64−937024

968

2

= 0,20

d. Uji kecukupan Tinggi siku duduk (tsd)

𝑁 ′ = 2

0.05

30x12365 ,21−47961

219

2

= 1,08

e. Uji kecukupan Panjang siku sampai ujung jari-jari (psuj)

𝑁 ′ = 2

0.05

30x53104 ,23−176148 ,09

419,7

2

= 0,68

Data pengamatan sudah cukup karena memenuhi syarat N’ < N, maka tidak

dibutuhkan pengambilan data lagi.

Maka diperoleh Hasil perhitungan uji kecukupan data menunjukkan bahwa

semua data sudah memenuhi syarat kecukupan sehingga dianggap cukup dan

tidak perlu penambahan data lagi.

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

32

3. Uji Kenormalan Data

Pengujian normalitas data dengan rumus chi-kuadrat dapat dilakukan

oleh siapa saja karena tidak memerlukan sarana khusus. Uji normalitas berfungsi

untuk mengetahui apakah data yang digunakan sudah normal atau belum.

Dari hasil perhitungan data di table 4.1 dengan menggunakan persamaan

berikut :

a. Uji kenormalan Tinggi mata duduk (tmd)

Σ(x − 𝑥 ) 2 = 2,34 + 0,44 + …. + 0,67 = 260,1

𝑥 = 73,5

𝑋2𝑐 = Σ x i−x 2

x =

260,1

73,5 = 3,53

b. Uji kenormalan Tinggi mata berdiri (tmb)

Σ(x − 𝑥 ) 2 = 1,21 + 1,96 + …. + 6,76 = 1166,45

𝑥 = 148,3

𝑋2𝑐 = Σ x i−x 2

x =

1166 ,45

148,3 = 7,86

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

33

c. Uji kenormalan Tinggi siku berdiri tegak (tsb)

Σ(x − 𝑥 ) 2 = 16 + 2,89 + …. + 1,44 = 725,28

𝑥 = 96,8

𝑋2𝑐 = Σ x i−x 2

x =

725,28

96,8 = 7,49

d. Uji kenormalan Tinggi siku duduk (tsd)

Σ(x − 𝑥 ) 2 = 4,84 + 56,25 + …. + 42,25 = 1001,03

𝑥 = 21,9

𝑋2𝑐 = Σ x i−x 2

x =

1001 ,03

21,9 = 45,7

e. Uji kenormalan Panjang siku sampai ujung jari-jari (psuj)

Σ(x − 𝑥 ) 2 = 2,25 + 0,09 + …. + 16 = 263,16

𝑥 = 41,97

𝑋2𝑐 = Σ x i−x 2

x =

263,16

41,97 = 6,27

Hasil perhitungan uji kenormalan data menunjukkan bahwa semua data

sudah memenuhi syarat kenormalan dan dianggap normal.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

34

4.3 Pembuatan Rancangan stand laptop

Pembuatan rancangan stand laptop ini terdiri dari penentuan ukuran

perancangan stand laptop. Perancangan stand laptop diutamakan untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengguna laptop namun tetap memperhatikan

sisi operasionalnya.

4.3.1 Penentuan Ukuran Perancangan stand laptop

Tabel 4.2 Ukuran Perancangan stand laptop

No Keterangan Ukuran (cm)

1 Tinggi stand laptop posisi berdiri 107

2 Tinggi stand laptop posisi duduk 81

3 Panjang alas 50

4 Lebar tempat laptop 33

5 Panjang penyangga bawah laptop 28

4.3.2 Gambar Rancangan stand laptop

Gambar 4.6 Rancangan Stand Laptop Tampak Atas

28 cm

33 cm

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

35

Gambar 4.7 Rancangan Stand Laptop Posisi Berdiri Tampak Samping

Gambar 4.8 Rancangan Stand Laptop Posisi Berdiri Tampak Depan

107 cm

50 cm

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

36

Gambar 4.9 Rancangan Stand Laptop Posisi Duduk Tampak Samping

Gambar 4.10 Rancangan Stand Laptop Posisi Duduk Tampak Depan

81 cm

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

37

4.4 Perhitungan Biaya

Perhitungan perkiraan biaya pembuatan Stand laptop skala prototipe adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.3 Perhitungan biaya pembuatan Stand laptop

No Bahan Unit Harga per Unit Kebutuhan Biaya

1 Braket flexible 1” Unit Rp 110.000 3 Rp 330.000

2 Braket K Unit Rp 17.500 1 Rp 17.500

3 Kunci L M3 Unit Rp 3.500 1 Rp 3.500

4 Kunci L M2.5 Unit Rp 2.200 1 Rp 2.200

5 Kunci L M5 Unit Rp 4. 800 1 Rp 4. 800

6 Socket set SS M 5x6 Unit Rp 900 4 Rp 3.600

7 Socket set SS M 6x6 Unit Rp 1.300 4 Rp 5.200

8 Baut sayap M6x20 Unit Rp 5.000 3 Rp 15.000

9 Kipas laptop Unit Rp 30.000 1 Rp 30.000

10 Pipa Aluminium meter Rp 45.000 3 Rp 45.000

11 Tutup Pipa ¾ Unit Rp 3.000 5 Rp 15.000

12 Pipe Elbow ¾ Unit Rp 1.000 4 Rp 4.000

13 Pipe Tee ¾ Unit Rp 2.000 1 Rp 2.000

14 Lem PVC Unit Rp 5.500 1 Rp 5.500

Total Biaya per Unit Rp 483.300

Hasil perhitungan biaya pembuatan untuk satu unit Stand Laptop adalah

sebesar Rp. 483.300. Asumsi harga dihitung saat pembelian saat itu. Biaya

belum termasuk biaya tetap seperti peralatan, ongkos transport pembelian

bahan.

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran dari penelitian

mengenai perancangan stand laptop dengan mempertimbangkan

anthropometri.

5.1 KESIMPULAN

Dari semua perobaan yang kami lakukan kami mengambil beberapa kesimpulan :

1. Alat stand laptop ini meskipun belum sempurna tapi cukup untuk

membantu penggunaan laptop pada posisi berdri dan duduk.

2. Pada percobaan ini di dapat bahwa merancang alat untuk kenyamanan

dalam melakukan aktivitas penggunaan laptop sekaligus mengurangi

risiko kelelahan.

5.2 SARAN

Karena keterbatasan waktu dan biaya kami, maka kami berharap untuk

selanjutnya akan ada penelitian atau peracangan lebih lanjut tentang alat ini

sehingga alat stand laptop dapat digunakan secara lebih mudah dan nyaman.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

39

DAFTAR PUSTAKA

Kusuma, Laksmi. 27 November 2006. Evaluasi Ergonomi Dalam Perancangan

Desain. www.puslit.petra.ac.id/journals/interior/.

Nurmianto, Eko. 2004. Ergonomi Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Surabaya : Guna

Widya.

Panero, Julius, dan Zelnik, Martin. 2003. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga.

Ulrrich, Karl T. Dan Eppinger, Steven D, 2000 Perancangan dan Pengembangan

Produk, Salemba Teknika, Jakarta.

Tarwaka, Solichul Bakri, Lilik Sudiajeng. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan,

Kesehatan Kerja dan Produktifitas. Surakarta: Uniba Press.

Sulistyadi Kohar, Ir. MSIE, dkk. 2003. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi.

Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sahid. Jakarta.

http://fadhilgalery.blogspot.com/2012/05/sejarah-laptop-dan

perkembangannya.html

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/12/definisi-laptop.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Laptop

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

40

LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambar Hasil Perancangan Alat

Assembly

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/7/--faizalalia-350-2-faizala.pdf · dan penggunaannya pun semakin meluas Dimulai pada pertengahan tahun

41

Asesoris A

Asesoris B

Asesoris C