bab i pendahuluan 1. alasan pemilihan judul 1.1...

24
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi dan komunikasi mengalami perkembangan yang pesat dari hari ke hari. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi sekarang ini berjalan berdampingan bersama kehidupan manusia. Baik dalam dunia pekerjaan dan kehidupan sehari-hari kita selalu bersentuhan dengan teknologi. Teknologi pun menjadi kebutuhan primer bagi manusia, dengan eksistensinya yang terus mengalami perkembangan di pelbagai sektornya. Seperti salah satu bagian dari unsur teknologi ialah internet. Penguasaan dalam menggunakan internet seolah menjadi softskill yang wajib dimiliki oleh tiap-tiap masyarakat. Semua jenjang umur dari orang tua, remaja bahkan anak-anak pun mulai memahami bagaimana tata cara penggunaan internet. Kampung Cyber RT 36 RW 09 merupakan sebuah kampung yang terletak di tengah kota Yogyakarta, keberadaan kampung ini dekat dengan taman wisata tempat pemandian Taman Sari. Kampung Cyber memiliki masyarakat yang sadar akan kebutuhannya pada bidang teknologi informasi dan komunikasi. Berkembangnya Kampung Cyber ini tak luput dengan adanya kelompok yang sadar akan pentingnya teknologi dan melakukan pemberdayaan bagi masyarakat sekitar Kampung Cyber. Pemberdayaan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat RT 36 RW 09 ini memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar Kampung Cyber. Ide penelitian ini muncul saat mengetahui bahwa antar sesama warga dalam berkomunikasi terkadang menggunakan akses internet yaitu facebook. Selain itu ada

Upload: vuongcong

Post on 24-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Alasan Pemilihan Judul

1.1 Aktualitas

Teknologi, informasi dan komunikasi mengalami perkembangan yang pesat dari

hari ke hari. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi sekarang ini berjalan

berdampingan bersama kehidupan manusia. Baik dalam dunia pekerjaan dan kehidupan

sehari-hari kita selalu bersentuhan dengan teknologi. Teknologi pun menjadi kebutuhan

primer bagi manusia, dengan eksistensinya yang terus mengalami perkembangan di

pelbagai sektornya. Seperti salah satu bagian dari unsur teknologi ialah internet.

Penguasaan dalam menggunakan internet seolah menjadi softskill yang wajib dimiliki

oleh tiap-tiap masyarakat. Semua jenjang umur dari orang tua, remaja bahkan anak-anak

pun mulai memahami bagaimana tata cara penggunaan internet.

Kampung Cyber RT 36 RW 09 merupakan sebuah kampung yang terletak di tengah

kota Yogyakarta, keberadaan kampung ini dekat dengan taman wisata tempat pemandian

Taman Sari. Kampung Cyber memiliki masyarakat yang sadar akan kebutuhannya pada

bidang teknologi informasi dan komunikasi. Berkembangnya Kampung Cyber ini tak

luput dengan adanya kelompok yang sadar akan pentingnya teknologi dan melakukan

pemberdayaan bagi masyarakat sekitar Kampung Cyber. Pemberdayaan yang dilakukan

oleh kelompok masyarakat RT 36 RW 09 ini memberikan dampak positif bagi

masyarakat sekitar Kampung Cyber.

Ide penelitian ini muncul saat mengetahui bahwa antar sesama warga dalam

berkomunikasi terkadang menggunakan akses internet yaitu facebook. Selain itu ada

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

2

beberapa hal yang membuat peneliti tertarik yaitu terdapat program penjualan batik yang

dilakukan secara online, lalu terdapat program Edu Wisata Cyber yang merupakan

program pencerdasan Internet yang ditujukan kepada siswa-siswi sekolah formal maupun

informal. Warga Kampung Cyber yang telah terbiasa menggunakan internet di keseharian

mereka sejak 2008 silam, menyebabkan peneliti ingin mengkaji lebih dalam yaitu

bagaimana proses belajar yang dialami warga Kampung Cyber terhadap masuknya

internet di daerah mereka. Proses seperti apa sehingga membuat warga terbiasa dengan

penggunaan internet dalam kesehariannya.

1.2 Orisinalitas

Penelitian ini dikerjakan murni dikerjakan oleh peneliti dan judul penelitian ini

masih orisinil karena belum ada penelitian yang diangkat oleh peneliti lain. Banyak

penelitian yang berkaitan dengan Kampung Cyber, namun sepengetahuan penulis

belum ada penelitian yang meneliti mengenai Proses Belajar Sosial tentang Internet

bagi Warga Kampung Cyber RT 36 RW 09 Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton

Yogyakarta.

Dalam proses penyusunan penelitian ini kami melakukan studi literatur sebagai

bahan acuan, supaya penelitian yang kami susun ini mempunyai perbedaan dengan

penelitian sebelumnya. Sehingga penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan kajian terhadap:

a. Michael Aji Pradipta melakukan penelitian berjudul: “KOMUNITAS

KAMPUNG CYBER: STUDI TENTANG JARINGAN DAN PERUBAHAN

SOSIAL SETELAH INOVASI INTERNET DI KAMPUNG TAMANSARI,

YOGYAKARTA.” Michael Aji Pradipta merupakan mahasiswa program

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

3

Sarjana UGM Tahun 2007, Prodi Ilmu Sosisologi, Fakultas Ilmu Sosial Politik.

Penelitian ini bercerita mengenai bagaimana pembentukan jaringan dan

perubahan sosial yang terjadi dengan adanya inovasi internet pada masyarakat

yang berada di Kampung Cyber, Taman Sari, Yogyakarta. Penelitian ini

mencoba menjelaskan secara deskriptif analitis mengenai jaringan sosial

masyarakat yang terbentuk dalam pemberdayaan Kampung Cyber. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian Michael Aji Pradipta yaitu

pendekatan kualitatif melalui studi kasus (case study). Pendekatan kualitatif

dimaksudkan untuk memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip yang mendasari

adanya gejala dalam kehidupan sosial. Pendekatan studi kasus yang dipakai

dalam penelitian ini ditujukan untuk mengamati secara mendalam dinamika

Kampung Cyber sebagai subyek yang unik.

Penelitian ini berfokus kepada pembentukan jaringan dan perubahan sosial

yang terjadi dengan adanya internet di Kampung Cyber. Sedangkan penelitian

saya membahas mengenai Proses Belajar Sosial yang dialami oleh Warga RT 36

RW 09 terhadap masuknya Internet di wilayah tersebut.

b. Faoziyah melakukan penelitian berjudul: “PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI STUDI DI

KAMPUNG CYBER RT 36 TAMAN PATEHAN KRATON

YOGYAKARTA.” Penelitian ini dilakukan pada tahun 2013. Faoziyah

merupakan mahasiswi program sarjana Prodi Pengembangan Masyarakat Islam,

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Dalam penelitian ini

Faoziyah melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana proses

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

4

pemberdayaan masyarakat yang terdapat di Kampung Cyber melalui akses

intenet yang berada didalamnya serta manfaat yang dirasakan oleh masyarakat

akan terbentuknya Kampung Cyber. Penelitian ini memaparkan bahwa

Pemberdayaan masyarakat di Kampung Cyber memiliki beberapa tahapan yaitu

sosialisasi, perencanaan, dan pelatihan. Tahap sosialisasi dilakukan dengan

berbagai macam cara, salah satunya dengan pertemuan RT dan arsian warga.

Kemudian perencanaan dimulai dengan melakukan hal-hal yang bersifat teknis

seperti survei penyedia layanan internet. Tahap terakhir yaitu pelatihan. Menurut

Faoziyah tahapan pelatihan ini merupakan tahapan yang paling penting dalam

proses pemberdayaan masyarakat. Hal ini disebabkan karena pada saat itu

banyak masyarakat yang belum mengenal computer.

Kemudian dalam penelitian ini juga diuraikan tentang manfaat terbetuknya

Kampung Cyber bagi masyarakatnya. Manfaat tersebut diantaranya ialah terciptanya

ruang interaksi baru, dapat dikenal banyak orang, sebagai sumber informasi dan referensi

serta dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis online. Penelitian yang dilakukan

oleh Faoziyah berfokus kepada Proses Pemberdayaan Masyarakat di Kampung Cyber

serta Manfaat terbentuknya Kampung Cyber. Sedangkan penelitian saya memfokuskan

kepada warga masyarakat RT 36 RW 09 yang mengalami Proses Belajar Sosial secara

alami sejak internet masuk ke Kampung Cyber yaitu tahun 2009.

Dengan demikian penelitian ini masih dapat di klasifikasikan sebagai penelitian

yang orisinil. Jika dilihat dalam segi tema, maupun lokasi penelitian. Karena dalam

penelitian kali ini, peneliti mengangkat isu yang berbeda dari penelitian-penelitian

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

5

sebelumnya. Isu yang peneliti angkat adalah Proses Belajar sosial bagi warga Kampung

Cyber RT 36 RW 09 Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton Yogyakarta.

1.3 Relevansi dengan Ilmu Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Program studi Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) merupakan studi

yang memiliki tiga konsentrasi, yaitu Kebijakan Sosial (Social Policy), Pemberdayaan

Masyarakat (Community Empowerment), dan Tanggungjawab Sosial Perusahaan

(Corporate Social Responsbility). Ketiga konsentrasi tersebut dibuat untuk mempelajari

masalah sosial yang berada dalam masyarakat dan proses penanganannya. Dalam praktik

untuk menangani masalah-masalah sosial inipun tentunya terdapat berbagai macam

pilihan pendekatan yang nantinya dapat diterapkan dan disesuaikan dengan kondisi

masyarakat tersebut.

Kajian ilmu yang diterapkan oleh prodi Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

berupaya untuk mensinergikan antara potensi sumberdaya dan kemampuan yang dimiliki

oleh masyarakat. Kajian kesejahteraan meliputi berbagai aspek. Contohnya masyarakat

mendapatkan hak dalam mengakses informasi, masyarakat mendapatkan pencerdasan

mengenai teknologi serta tidak adanya batasan umur dalam proses memperoleh

pencerdasan ini. Hal-hal tersebut guna dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan

masyarakat. Oleh karena itu, penelitian Proses Belajar Sosial tentang Internet bagi warga

Kampung Cyber RT 36 RW 09 ialah sebagian dari upaya untuk mewujudkan

kesejahteraan dalam masyarakat melalui proses Pemberdayaan Masyarakat yang

dilakukan melalui adanya sebuah proses belajar sosial warga yang menjadi salah satu

program Kampung Cyber 36 RW 09.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

6

Dalam proses belajar sosial yang dialami oleh warga RT 36 RW 09, secara tidak

langsung proses ini mengandung makna-makna serta nilai dan norma sosial yang dapat

diperoleh oleh warga. Selain itu, dalam proses belajar sosial warga Kampung Cyber

mengenai Internet hal ini secara tidak langsung mengandung unsur Pemberdayaan

Masyarakat, pada bagian adanya masyarakat yang belum berdaya atau belum mengetahui

soal internet dan ada sebagian masyarkat yang sudah berdaya atau Komunitas Cyber yang

sekaligus menjadi motor pergerakan dalam perubahan Kampung Cyber RT 36 W 09. Dari

segi keilmuan khususnya yaitu Ilmu Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, judul

penulis termasuk salah satu kajian ilmu yang dipelajari dalam konsentrasi disiplin ilmu

pembangunan sosial dan kesejahteraan.

2. Latar Belakang

Semakin hari modernisasi kian terjadi di berbagai belahan dunia, tak luput di

negara kita yaitu Indonesia. Arus globalisasi yang semakin menggila memaksa seluruh

komponen masyarakat untuk dapat menggunakan teknologi. Teknologi merupakan

komponen penting yang berada dalam unsur modernisasi. Modernisasi tidak akan terjadi

jika tidak diimbangi dengan adanya unsur teknologi. Salah satu contoh dari teknologi

ialah internet. Teknologi itu seperti garpu atau pisau. Selama dipergunakan apa dia buat,

maka tidak akan ada dampak-dampaknya yang buruk. (Mochtar Lubis, 1989). Sekarang

ini penggunaan internet di masyarakat kian meningkat.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

7

Gambar 1. Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2016

Sumber data: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Tahun 2016

http://www.apjii.or.id/survei2016

Melihat dari gambar diatas, Menurut Badan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia (APJII) pada tahun 2016 dari total populasi penduduk Indonesia yang

berjumlah 256,2 Juta terdapat 132,7 Juta penduduk Indonesia yang merupakan pengguna

Internet. Jika dilihat dalam bentuk persen, terdapat 52,5% pengguna internet berjenis

kelamin laki-laki dan 47,5% pengguna internet berjenis kelamin perempuan di Indonesia.

Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)

mengungkapkan pada Tahun 2016 berdasarkan wilayah di Indonesia terdapat 20.752.185

Juta penduduk atau 15,7% di pulau Sumatera yang menggunakan Internet, dilanjutkan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

8

dengan 86.339.350 Juta atau 65% penduduk pulau Jawa yang menggunakan Internet,

Selanjutnya terdapat 6.148.796 Juta atau 4,7% penduduk yang meggunakan Internet di

pulau Bali dan Nusa, 7.685.992 Juta atau 5,8% penduduk pengguna Internet di Pulau

Kalimantan, lalu terdapat 8.454.592 atau 6,3% penduduk pengguna Internet di Pulau

Sulawesi. Pulau terakhir yaitu Maluku dan Papua dengan 3.330.596 Juta atau 2,5%

penduduk pengguna internet. Berdasarkan populasi, jumlah pengguna Internet terbanyak

di Indonesia adalah Pulau Jawa dengan 86,3 juta orang atau setara dengan 65%.

Gambar 2. Alasan Utama Mengakses Internet

Sumber data: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Tahun 2016

http://www.apjii.or.id/survei2016

Data diatas merupakan alasan utama pengguna internet di Indonesia mengakses

internet. Diurutan pertama sebanyak 31,3 Juta atau 25,3% pengguna internet di Indonesia

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

9

yang memiliki alasan mengakses internet untuk update Informasi. Diurutan kedua

sebanyak 27,6 juta atau 20,8% pengguna internet di Indonesia memiliki alasan

mengakses internet terkait pekerjaan. Mengisi waktu luang menempati urutan ketiga

sebagai alasan utama mengakses internet, sebanyak 17,9 juta atau 13,5%. Sebanyak 13,6

juta atau 10,3% alasan pengguna internet di Indonesia dalam mengakses internet untuk

sosialisasi. Dilanjutkan dengan sebanyak 12,2 juta atau 9,2% alasan pengguna internet di

Indonesia dalam mengakses internet terkait pendidikan. Sebanyak 11,7 juta atau 8,8%

alasan pengguna internet di Indonesia dalam mengakses internet untuk hiburan. Diurutan

terakhir terdapat 10,4 juta atau 8,5% pengguna internet di Indonesia dalam mengakses

internet untuk bisnis, berdagang dan cari uang.

Dari pemaparan data diatas yang telah dijelaskan dapat dilihat seberapa banyak

jumlah pengguna internet di Indonesia. Pulau jawa pun menempati urutan pertama

sebagai pulau dengan pengguna internet terbanyak. Tentunya pengguna internet di

Indonesia memiliki alasan dalam mengakses internet. Update Informasi pun menjadi

alasan pertama bagi pengguna internet di Indonesia dalam mengakses internet.

Yogyakarta merupakan kota yang memiliki keistimewaan sama seperti namanya.

Selain kota ini disebut sebagai kota pendidikan, kota ini juga kaya akan nilai budaya,

wisata dan pula dengan masyarakatnya yang terkenal akan keramahannya. Tak luput dari

itu, kota ini juga memiliki banyak kampung atau desa yang memiliki berbagai macam

keanekaragaman dan ciri khas. Seperti Kampung Ramah Anak, Kampung Hijau,

Kampung Arab dan lain-lain. Disini penulis akan mencoba membahas salah satu

Kampung dengan ciri khas Internet didalamnya. Kampung tersebut ialah Kampung

Cyber. Kampung Cyber ini terletak di Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

10

Yogyakarta. Jika dilihat dari website yang dimiliki oleh Kampung Cyber ini, perencanaan

adanya Kampung Cyber ini pada Agustus tahun 2008. Pada sejarah Kampung Cyber

sendiri dijelaskan bahwa masyarakat di kampung ini memiliki jiwa semangat yang tinggi,

dimana masyarakat kampung ini ingin menjadi motor perubahan dari gerakan sosial

sederhana yaitu memiliki pengetahuan di bidang teknologi informasi yang kelak akan

bermanfaat dan menjadi pemimpin bagi masyarakat sekitarnya.

Mereka mempunyai pandangan bahwa dengan pengetahuan yang mereka miliki,

mereka dapat maju melawan ketertinggalannya. Dengan modal yang dikumpulkan secara

kolektif dan semangat gotong royong maka pada Juni tahun 2009 hadirlah internet

dengan harga terjangkau di tengah-tengah masyarakat RT 36 RW 09. Pemasangan

internet tersebut dipasang secara nirkabel yaitu dipasang dari rumah ke rumah. Mengutip

dari website Kampung Cyber (http://rt36kampoengcyber.com/) hingga saat ini akses

internet telah tersambung ke rumah sebanyak 25 rumah warga. Internet juga terpasang di

pos kamling agar warga dapat mengaksesnya secara mudah dan mempertahankan

kearifan lokal yang berada di Kampung Cyber yaitu keguyuban warga dalam berkumpul

bersama.

Terhitung sudah 8 tahun Kampung Cyber berdiri. Tentunya Kampung Cyber tengah

mengalami perubahan-perubahan di berbagai sisi untuk selalu memperbaiki dirinya.

Berbagai macam kegiatan terdapat di Kampung Cyber seperti Kerajinan batik yang

dipasarkan melalui internet, adanya sanggar dan program Edu Wisata Cyber yang

ditujukan kepada anak-anak. Segala bentuk program merupakan upaya-upaya yang

dilakukan oleh warga Kampung Cyber agar terus menjadi Kampung dimana warganya

yang terus selalu ingin ter update mengenai teknologi. Kampung Cyber telah berdiri sejak

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

11

tahun 2008, hal tersebut membiasakan para warga untuk menggunakan internet dalam

kehidupan sehari-harinya. Salah satu hal menarik yang ditemukan ialah selain

berkomunikasi dan berinteraksi dengan bertatap muka, warga Kampung Cyber pun juga

menggunakan aplikasi media sosial yaitu Facebook dalam berkomunikasi antar warga.

Dengan kebiasaan warga Kampung Cyber dalam menggunakan internet, pertnyaan

penulis pun muncul, dalam penelitian ini. Bagaimana proses belajar sosisal yang dialami

oleh warga Kampung Cyber akan masuknya internet di wilayah mereka? Apakah

kebermanfaatan dari internet hanya di rasakan sebagian pihak atau seluruh masyarakat?

3. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana proses belajar sosial yang dialami oleh warga Kampung Cyber RT 36 RW 09

terhadap masuknya internet di wilayah tersebut?

4. TUJUAN PENELITIAN

a. Tujuan Subtansial

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana proses belajar sosial

mengenai internet yang dialami oleh warga Kampung Cyber RT 36 RW 09

Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton Yogyakarta.

b. Tujuan Operasional

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan studi

Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi

acuan bagi penelitian selanjutnya.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

12

5. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi peneliti akan memperkaya pemahaman mengenai proses belajar sosial yang

dialami oleh warga RT 36 RW 09 Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton

Yogyakarta.

2. Bagi Masyarakat, memperkaya wawasan mengenai proses belajar sosial yang

dialami oleh diri mereka sendiri.

3. Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang bagaimana proses belajar sosial

bagi warga RT 36 RW 09 terhadap masuknya internet di wilayah tersebut.

4. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

6. TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI

Masyarakat merupakan sekumpulan individu yang saling berinteraksi secara

kontinyu, sehingga terdapat relasi sosial yang terpola dan terorganisasi (Soetomo, 2012).

Dalam bermasyarakat, cepat atau lambat akan mengalami perubahan, baik perubahan

yang berdampak progres maupun regress. Keinginan manusia untuk hidup yang lebih

baik telah mendorong terjadinya perubahan yang bersifat progress. Sebagai usaha dalam

mendorong perubahan progresif tersebut dilakukannya development (pembangunan).

Dalam proses pembangunan pada hakikatnya akan mengalami proses perubahan, dimana

dalam proses tersebut masyakat akan menerima pembelajaran terhadap lingkungan

sekitarnya baik secara alami maupun dengan meniru orang lain. Penelitian ini juga

berfokus melihat proses belajar sosial yang dialami oleh warga Kampung Cyber RT 36

RW 09 Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton Yogyakarta terhadap internet di wilayah

tesebut. Dengan demikian pendekatan yang digunakan bersifat Pemberdayaan

Masyarakat melalui Proses Belajar Sosial.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

13

6.1 Konsep Internet

Menurut Brunner dan Jevtic (1997) Internet merupakan entitas organisasi

kooperatif, bentuk digital pengalaman manusia, yang mampu menampung dan melayani

berbagai bentuk informasi dan kepentingan. Internet merupakan lapisan kompleksitas

teknologi dan jasa yang perlahan-lahan bergabung membentuk sesuatu yang dapat

dinikmati oleh semua orang. Sedangkan dalam Husda & Wangdra (2016) menurut Bride,

Internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan ribuan

jaringan komputer, melalui sambungan telepon umum maupun pribadi (pemerintah

maupun swasta). Dalam Husda & Wangdra (2016) menurut December & Neil internet

merupakan kumpulan jaringan computer yang bekerja sama secara global

mendistribusikan pertukaran informasi melalui protocol TCP/IP.

Internet merupakan sekumpulan jaringan yang terhubung satu dengan lainnya,

dimana jaringan menyediakan sambungan menuju global informasi. Pada umumnya,

untuk membangun sebuah jaringan internet membutuhkan peralatan jaringan seperti

Repeater (penguat sinyal), Bridge (penghubung antar jaringan), Router (pengatur lalu

lintas dalam jaringan), dan Gateway. Komputer yang terkoneksi internet merupakan

bagian dari jaringan. Komputer terhubung ke Internet dengan menggunaan modem yang

terkoneksi ke sebuah Internet Service Provider (ISP). Kemudian, ISP akan terkoneksi ke

dalam sebuah jaringan yang lebih besar, demikian seterusnya. Jadi, Internet merupakan

jaringan yang berisi jaringan (Oetomo dkk, 2007).

Perkembangan teknologi Internetwork yang dimulai dari sejarah pendiriannya dan

perkembangannya hingga saat ini benar–benar dapat dirasakan sangat bermanfaat dalam

setiap aspek kehidupan. Di Indonesia, jaringan internet mulai dikembangkan pada tahun

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

14

1983 di Universitas Indonesia, berupa UInet oleh Dr.Joseph F.P Luhukay yang ketika itu

baru saja menamatkan program dokter filosofi ilmu komputer di Amerika Serikat.

Jaringan itu dibangun selama empat tahun. Pada tahun yang sama, Luhukay juga mulai

mengembangkan University Network (UNInet) dilingkungan Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan. UNInet merupakan jaringan komputer dengan jangkauan yang lebih

luas yang meliputi Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian

Bogor, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Hasanuddin

dan Ditjen Dikti (Oetomo dkk, 2007).

Saat ini di dalam internet sudah tersedia berbagai jenis aplikasi dengan ciri khasnya

masing-masing. Hal tersebut akan terus bertambah seiring dengan perkembangan zaman

dan kemajuan teknologi informasi. Dalam Husda & Wangdra (2016) terdapat berbagai

aplikasi di internet:

a. World Wide Web (WWW)

WWW atau dikenal dengan Web atau situs adalah sistem dimana informasi dalam

bentuk teks, suara, gambar dan lain-lain yang disimpan di server-server yang terdapat

di seluruh dunia. Dokumen web dibuat dengan menggunakan format HTML

(Hypertext Mark-up Language).

b. E-mail

E-mail atau surat elektronik adalah aplikasi internet untuk sarana komunikasi surat-

menyurat dalam bentuk elektronik. Adapun situs yang memberikan layanan e-mail

seperti yahoo!, Gmail dan masih banyak lagi.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

15

c. Mailing List

Mailing List atau Milis adalah aplikasi internet yang digunakan sebagai sarana diskusi

atau bertukar informasi dalam satu kelompok melalui e-mail.

d. Newsgroup

Newsgroup adalah aplikasi internet yang digunakan untuk berkomunikasi satu sama

lain dalam sebuah forum. Biasanya, anggota forum newsgroup memiliki kepentingan

dan ketertarikan akan topik-topik tertent.

e. Internet Relay Chat (IRC)

IRC adalah aplikasi internet yang digunakan untuk bercakap-cakap di internet.

bercakap-cakap di internet dikenal dengan istilah chatting.

f. File Transfer Protocol (FTP)

FTP adalah aplikasi internet yang digunakan untuk mengirimkan atau mengambil file

ke atau dari computer lain. FTP biasa digunakan untuk download dan upload file.

g. Telnet

Telnet adalah aplikasi internet yang digunakan untuk mengakses computer yang

letaknya jauh. telnet dapat digunakan jika kita mempunyai iP Address dengan User ID

dan Password ke computer tersebut.

h. Gopher

Gopher adalah aplikasi yang digunakan untuk mencari informasi yang ada di internet.

Namun, informasi yang didapat hanya sebatas teks saja.

i. Ping

Ping adalah Packet Internet Gopher yang digunakan untuk mengetahui apakah

computer tersebut yang kita gunakan terhubung dengan computer lain di internet.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

16

Jaringan internet sangat memberikan keuntungan yang beragam dimana dapat

digunakan dan dimanfaatkan untuk membantu kegiatan berbagai aspek kehidupan.

Keuntungan lain yang diberikan jaringan internet, sehingga membuat internet diminati

yaitu internet dapat digunakan sebagai media konfrensi dimana sejumlah orang dapat

melakukan diskusi tanpa harus bertatap muka secara langsung satu dengan lainnya. Pun

begitu hal yang sama terjadi di Masyarakat Kampung Cyber RT 36 RW 09 yang merasa

terbantu dengan kehadiran internet ini.

6.2. Teori Social Learning (Teori Pembelajaran Sosial)

Teori Belajar Sosial (Social Learning) oleh Albert Bandura menekankan bahwa

kondisi lingkungan dapat memberikan dan memelihara respon-respon pada diri

seseorang. Asumsi dasar dari teori ini yaitu sebagian besar tingkah laku individu

diperoleh dari hasil belajar melalui pengamatan atas tingkah laku yang ditampilkan oleh

individu-individu lain yang menjadi model.

Pembelajaran observasional, juga dinamakan imitasi/modeling, adalah pembelajaran

yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain. Kapasitas

untuk mempelajari pola perilaku dengan observasi dapat mengeliminasi pembelajaran

trial and error yang membosankan. Dalam banyak kasua, pembelajaran observasional

membutuhkan lebih sedikit waktu ketimbang pengkondisian operan (Santrock, 2004).

Albert Bandura (1971) menyatakan bahwa orang belajar banyak perilaku melalui

peniruan / modeling, bahkan tanpa adanya penguat (reinforcement) sekalipun yang

diterima. Kita bisa meniru beberapa perilaku hanya melalui pengamatan terhadap

perilaku model, dan akibat yang ditimbulkannya atas model tersebut. Proses belajar

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

17

semacam ini disebut “Observational Learning” atau pembelajaran melalui pengamatan.

Dalam Bastable (2002) menurut Rosenthal & Zimmerman Teori Pembelajaran sosial

berpendapat bahwa kebanyakan pembelajaran terjadi melalui observasi.

Prihadi (2004) mengatakan bahwa Teori Pembelajaran Sosial berprinsip bahwa orang

mempelajari ketrampilan interpersonal melalui “behavior role modelling”: observasi dan

imitasi orang lain yang mendemonstrasikan atau mencontohkan perilaku sukses dalam

suatu situasi. Prinsip dasar belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation)

dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori belajar sosial menekankan, bahwa

lingkungan-lingkungan yang dihadapkan pada seseorang secara kebetulan. Lingkungan-

lingkungan itu kerap kali dipilih dan di ubah oleh orang itu melalui perilakunya sendiri.

Santrock (2004) mengatakan bahwa ahli teori belajar sosial percaya bahwa kita

memperoleh sejumlah besar tingkah laku, pikiran dan perasaan dengan mengobservasi

orang lain, observasi tersebut menjadi bagian penting dari perkembangan kita. Dalam

Teori belajar social Bandura (1977) melihat bahwa di dalam perbuatan terdapat aspek

gambaran kognitif dari tindakan, secara rinci dasar kognisi dalam proses belajar dapat

diringkas dalam 4 tahap yaitu (dalam Bandura, 1977):

1. Fase Pertama ( Fase atensi/ Perhatian)

Pada fase pertama ini yaitu fase atensi/perhatian, dalam fase ini terjadi kondisi

yang diperhatikan agar proses pembelajaran terjadi. Individu harus mampu

menghadapkan diri atau memberi perhatian pada kejadian atau unsur-unsur. Jika

seorang individu tidak bisa memberikan perhatian yang tepat pada suatu model,

maka tidak mungkin terjadi peniruan. Itulah sebabnya seorang guru seringkali

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

18

berkata kepada para siswanya bahwa jika mereka tidak mau memerhatikan maka

mereka tidak akan mempelajari apa yang disampaikan (Salkind, 2008:299). Terdapat

faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian yaitu (Feist & Feist, 2010):

Setiap individu mempunyai kecenderungan untuk mengobservasi seseorang

yang sering diasosiasikan dengan dirinya.

Model yang atraktif dan menarik lebih mudah untuk di observasi dibandingkan

dengan model yang tidak menarik.

Sifat dasar dari perilaku yang ditiru mempengaruhi perhatian individu. Dalam

artian, individu mengobservas perilaku yang dianggap penting atau bernilai bagi

dirinya.

2. Fase kedua (fase pengingat/retensi)

Fase kedua ialah pengingat atau retensi, atau kemampuan untuk menyimpan ciri-

ciri terpenting dari suatu kejadian sehingga bisa dipanggil kembali dan digunakan

ketika diperlukan (Salkind, 2008). Agar observasi dapat mengarahkan pada pola

respons yang baru. Pola tersebut harus dapat direpresentasikan secara simbolis dalam

ingatan. Selain itu dapat dilakukan dengan cara menyimpan informasi secara

imaginal atau mengkodekan peristiwa model ke dalam simbol-simbol verbal (bahasa)

yang mudah dipergunakan (Bandura, 1977).

Pengkodean secara verbal akan sangat meningkatkan kecepatan proses

pembelajaran observasi. Pengodean secara verbal juga membantu individu untuk

memperlajari perilaku tersebut secara simbolis, yaitu dengan memberitahukan pada

diri individu secara berulang-ulang bagaimana ia akan melakukan perilaku tersebut

saat ada kesempatan (Feist & Feist, 2010). Dalam Bandura (1977) Pentingnya

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

19

pengkodean simbolik dalam Observational Learning terungkap dalam studi yang

dilakukan dengan anak-anak (Bandura, Grusec & Menlove, 1966; Coates & Hartup,

1969) dan dengan orang dewasa (Bandura & Jeffery, 1973; Bandura, Jeffery &

Bachicha, 1974; Gerst, 1971).

Kebermaknaan dalam materi dan pengalaman masa lalu individu, akan lebih

mudah diingat oleh individu tersebut. Dalam Bandura (1977) menurut Jeffery,

tingkat tertinggi dalam observasional learning dapat dicapai dengan mengatur dan

melatih perilaku model secara simbolis, kemudian mempraktikan hal itu secara

terang-terangan.

3. Fase ketiga (peniruan/imitasi)

Peniruan atau imitation. Pada fase ini seseorang meniru perilaku yang di amati.

Dalam hal ini, orangtua dan guru seyogyanya memainkan peran penting sebagai

seorang model atau tokoh yang dijadikan contoh berperilaku sosial dan moral bagi

siswa. Pada tahap tertentu, gambaran simbolik tentang perilaku model mungkin perlu

diterjemahkan kedalam tindakan yang efektif (Bandura, 1977).

Sebagai contoh, mula-mula seorang siswa mengamati model gurunya sendiri

yang sedang melakukan sebuah perilaku sosial, seperti menerima seorang tamu.

Lalu, perbuatan menjawab salam, berjabat tangan, beramah-tamah, dan seterusnya

yang dilakukan model itu di serap oleh memori siswa tersebut. Diharapkan, cepat

atau lambat siswa tersebut mampu meniru sebaik-baiknya perbuatan sosial yang

dicontohkan oleh modelnya itu (Syah, 2004:81).

Perilaku yang ditiru seorang individu jarang sekali persis sama dengan perilaku

si model; sebaliknya yang terjadi adalah individu tersebut menyesuaikan perilaku

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

20

model agar cocok dengan kebutuhan individu. Proses peniruan bukan hanya

memungkinkan kita mempelajari hal-hal baru atau melakukan pembelajaran

observational; proses pemodelan ini juga bisa memicu perilaku yang sudah ada

dalam bawaan kita yang sebelumnya tidak kita perlukan (Salkind, 2008). Tingkat

kualitas imitasi individu dalam fase ini bergantung pada persepsi individu yang

menjadikan “siapa” dalam permodelannya. Dalam artian, semakin piawai dan

berwibawa seorang model, semakin tingi pula kualitas imitasi perilaku sosial dan

moral siswa tersebut.

4. Fase keempat (fase motivasi)

Motivasi merupakan tenaga yang mendorong individu untuk melakukan sesuatu

(Witherington, 1991). Dalam fase ini diliat apakah peserta didik termotivasi untuk

melakukan jenis perilaku tertentu atau tidak. Pembelajaran melalui observasi paling

efektif terjadi apabila pihak yang belajar (peniru) termotivasi untuk mlakukan

perilaku yang ditiru. Perhatian dan representasi dapat berakibat pada pengumpulan

informasi untuk belajar. Walaupun hasil observasi dari orang lain mengajarkan

individu bagaimana untuk melakukan sesuatu, individu itu dapat saja tidak

mempunyai keinginan untuk melakukan tindakan tersebut (Feist & Feist, 2010).

Perilaku diatur dengan cara tertentu dan individu menemukan perantara

penguatan yang muncul dari dirinya sendiri dan yang ia terima melalui sumber

eksternal. Diperlukan kepuasan agar suatu perilaku bisa menghasilkan, bahkan

meskipun kepuasan itu dimunculkan olehdiri sendiri. Kemampuan individu

memperkuat dirinya sendiri ini terlihat manfaatnya dalam contoh: para terapis

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

21

mengajarkan kepada para pasien untuk memperkuat perilaku mereka sendiri dan

meningkatkan penghargaan atas diri mereka sendiri (Salkind ,2008:300).

Gambar 3. Proses/ Tahap Pembelajaran Sosial (Sumber: Bastable, 2002)

Dalam teori sosial kognitif, faktor internal maupun eksternal dianggap penting.

Peristiwa di lingkungan, faktor-faktor personal, dan perilaku dilihat saling

berinteraksi dalam proses belajar. Faktor-faktor personal (keyakinan, ekspektasi,

sikap dan pengetahuan) lingkungan fisik dan sosial (sumber daya, konsekuensi

tindakan. Orang lain dan setting fisik) semuanya saling mempengaruhi dan

dipengaruhi. Bandura menyebutkan interaksi kekuatan-kekuatan ini dengan

reciprocal determinism.

Determinisme Resiprokal terdiri dari dua suku kata yaitu Determinisme dan

Resiprokal. Determinisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) merupakan

paham yang menganggap setiap kejadian atau tindakan, baik yang menyangkut

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

22

jasmani maupun rohani, merupakan konsekuensi dari kejadian-kejadian sebelumnya

dan ada diluar kemauan. Sedangkan Resiprokal menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (1991) merupakan kata kerja yang memiliki arti bersifat saling berbalasan.

Determinisme Resiprokal menurut Bandura dapat diartikan sebagai hubungan timbal

balik antara komponen yang tidak dapat dipahami secara terpisah-pisah, ketiga

komponen itu adalah: orang (person/P), Lingkungan (environment/E) dan perilaku

(behavior/B) (Santrock, 2004). Bandura meringkas tiga interaksi komponen tersebut

sebagai berikut:

Gambar 4. Model Bandura tentang Pengaruh Timbal Balik Tingkah Laku, Faktor

Manusia dan Kognitif, dan Lingkungan

(Sumber: Santrock, 2004)

Dalam model Bandura, faktor person, faktor lingkungan, dan faktor perilaku

saling mempengaruhi satu sama lain. Seperti yang ditunjukan diatas faktor –faktor ini

bisa saling berinteraksi dalam proses pembelajaran (Santrock, 2004). Faktor

lingkungan mempengaruhi perilaku, perilaku mempengaruhi lingkungan, faktor

person mempengaruhi perilaku. Faktor person (individu) yang dimaksud saat ini

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

23

adalah self-efficasy atau efikasi diri. Self-efficacy yakni keyakinan bahwa seseorang

bisa menguasai situasi dan menghasilkan hasil positif. Bandura mengatakan bahwa

self-efficacy berpengaruh besar terhadap perilaku (Santrock, 2004). Faktor

Lingkungan (Environtment) yang dimaksud menurut Bandura ialah pengaruh dari

lingkungan sekitar individu tersebut berada. Model-model akan sangat berpengaruh

bagi perkembangan individu tersebut. Model-model tersebut ialah keluarga, guru,

teman-teman dan lain sebagainya. Sedangkan Faktor Perilaku (Behavior) menurut

Bandura bergantung pada pengaruh orang lain dan kondisi stimulus (Syah, 2004).

Jika dikaitkan dengan isu yang dibahas oleh peneliti dimana tingkah laku warga

Kampung Cyber mengenai internet diperoleh dari hasil belajar yang mereka alami

melalui pengamatan terhadap perilaku model (modeling) dan akibat yang

ditimbulkannya atas model tersebut. Perilaku model yang dimaksudkan disini ialah

kelompok orang atau Komunitas Cyber yang berada di Kampung Cyber. Dimana

Komunitas Cyber tersebut yang terdiri dari beberapa orang yang memperkenalkan

internet dan memberikan pemahaman mengenai internet kepada warga Kampung

Cyber. Dapat dikatakan mereka sebagai motor penggerak pertama di kalangan warga

Kapung Cyber RT 36 RW 09.

Selain itu, warga Kampung Cyber belajar melalui peniruan terhadap apa yang

mereka lihat mengenai internet. Dalam artian dengan melihat warga lain

menggunakan internet, secara tidak langsung ia mengamati hal tersebut. Dalam

proses mengamati tersebut inilah merupakan proses Observational Learning atau

pembelajaran pengamatan yang secara tidak langsung dialami oleh warga Kampung

Cyber. Dan proses pembelajaran sosial warga Kampung Cyber melibatkan 3 faktor

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1. Alasan Pemilihan Judul 1.1 Aktualitasetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/107437/potongan/S1-2016... · Alasan Pemilihan Judul . 1.1 Aktualitas Teknologi, informasi

24

yang telah dituturkan oleh Bandura yaitu orang (person/P), Lingkungan

(environment/E) dan perilaku (behavior/B). tentunya ketiga faktor tersebut saling

mempengaruhi satu sama lain selama proses belajar sosial berlangsung.