bab i pendahuluan a. alasan pemilihan judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/t1... ·...

17
1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi penerus bangsa, untuk itulah anak memperoleh perhatian yang luar biasa tidak saja oleh negara akan tetapi masyarakat dunia. Begitu pentingnya anak maka semua negara-negara di dunia berfikir untuk mencari bentuk alternatif penyelesaian yang terbaik untuk anak. Berbicara mengenai anak dan perlindungannya tidak akan pernah berhenti sepanjang sejarah kehidupan, karena anak adalah generasi penerus bangsa dan penerus pembangunan, yaitu generasi yang dipersiapkan sebagai subjek pelaksana pembangunan yang bekelanjutan dan pemegang kendali masa depan suatu negara, tidak terkecuali Indonesia. 1 Kemudian dalam konsideran bagian (a) Undang-undang No 3 tahun 1997 tentang pengadilan anak, disana juga disebutkan bahwa anak adalah bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber daya manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita bangsa, dan tentunnya dalam perkembangan anak memerlukan pembinaan dan perlindungan untuk menjamin pertumbuhan anak, jadi disini memang anak masih sangat membutuhkan perlindungan dan pembinaan ketika harus tumbuh dan berkembang. Kepedulian terhadap eksistensi anak ini sangat mendapat dukungan itu terbukti dengan diterimannya konvensi PBB Tentang Hak- Hak Anak. Perlindungan anak Indonesia berarti melindungi potensi sumber daya insani dan membangun manusia Indonesia seutuhnya, menuju 1 Penelitian Mandiri, Nashriana, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya,”Pertimbangan Hakim Dalam menjatuhkan Putusan Pidana Penjara Terhadap Anak Pelaku Pidana Narkoba, hal 2-3.

Upload: dinhdung

Post on 09-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/T1... · 2013-07-05 · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan pemilihan Judul

Anak merupakan generasi penerus bangsa, untuk itulah anak

memperoleh perhatian yang luar biasa tidak saja oleh negara akan tetapi

masyarakat dunia. Begitu pentingnya anak maka semua negara-negara di

dunia berfikir untuk mencari bentuk alternatif penyelesaian yang terbaik untuk

anak. Berbicara mengenai anak dan perlindungannya tidak akan pernah

berhenti sepanjang sejarah kehidupan, karena anak adalah generasi penerus

bangsa dan penerus pembangunan, yaitu generasi yang dipersiapkan

sebagai subjek pelaksana pembangunan yang bekelanjutan dan pemegang

kendali masa depan suatu negara, tidak terkecuali Indonesia.1 Kemudian

dalam konsideran bagian (a) Undang-undang No 3 tahun 1997 tentang

pengadilan anak, disana juga disebutkan bahwa

anak adalah bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber

daya manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita

bangsa, dan tentunnya dalam perkembangan anak memerlukan

pembinaan dan perlindungan untuk menjamin pertumbuhan anak,

jadi disini memang anak masih sangat membutuhkan perlindungan

dan pembinaan ketika harus tumbuh dan berkembang.

Kepedulian terhadap eksistensi anak ini sangat mendapat

dukungan itu terbukti dengan diterimannya konvensi PBB Tentang Hak-

Hak Anak. Perlindungan anak Indonesia berarti melindungi potensi sumber

daya insani dan membangun manusia Indonesia seutuhnya, menuju

1 Penelitian Mandiri, Nashriana, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya,”Pertimbangan

Hakim Dalam menjatuhkan Putusan Pidana Penjara Terhadap Anak Pelaku Pidana Narkoba, hal

2-3.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/T1... · 2013-07-05 · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi

2

masyarakat yang adil dan makmur, material spiritual berdasarkan Pancasila

dan UUD RI 1945.2

Upaya-upaya perlindungan anak3 harus telah dimulai sedini

mungkin, agar kelak dapat berpartisipai secara optimal bagi pembangunan

bangsa dan negara. Dalam Pasal 2 ayat (3) dan (4) Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak,

ditentukan bahwa :

“Anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan baik semasa

kandungan maupun sesudah dilahirkan. Anak berhak atas perlindungan-

perlindungan lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau

menghambat pertumbuhan dan perkembangan dengan wajar”. Kedua ayat

tersebut memberikan dasar pemikiran bahwa perlindungan anak

bermaksud untuk mengupayakan perlakuan yang benar dan adil, untuk

mencapai kesejahteraan anak.4

Pasal 1 angka 2 UU No. 23 Tahun 2002 menentukan

bahwa

“ Perlindungan Anak adalah Segala kegiatan untuk menjamin dan

melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh,berkembang,

dan berpartisipasi , secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat

kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan

diskriminasi.

Perlindungan anak dapat juga diartikan sebagai segala upaya

yang ditujukan untuk mencegah, rehabilitasi dan memberdayakan anak

yang mengalami tindak perlakuan salah (child abused), eksploitasi, dan

2 Ibid., hal 2-3.

3 Menurut Pasal 1 butir 2 UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, perlindungan

anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat

hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat

kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. 4 Lihat undang-undang No 4 tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak Pasal 1 ayat (1) huruf (a):

“Kesejahteraan anak adalah suatu tatanan kehidupan dan penghidupan yang dapat menjamin

pertumbuhan dan perkembangan yang wajar, baik secara rohani, jasmani, maupu sosial “

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/T1... · 2013-07-05 · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi

3

penelantaran, agar dapat menjamin kelangsungan hidup dan tumbuh

kembang anak secara wajar, baik fisik, mental dan sosialnya.5”

Bertitik tolak pada konsep perlindungan yang utuh, menyeluruh

dan komprehensif maka undang-undang ini dalam hal ini Undang-Undang

No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak meletakan kewajiban

memberikan perlindungan kepada anak berasaskan Pancasila dan UUD

1945 serta prinsip-prinsip konvensi hak-hak anak yang meliputi:6

1. Non diskriminasi

2. Kepentingan yang terbaik bagi anak

3. Hak untuk hidup,kelangsungan hidup dan perkembangan

dan

4. Penghargaan terhadap pendapat anak

Penerapan prinsip-prinsip tersebut sebagaimana yang terdapat

dalam Undang-undang Republik Indonesia Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak Pasal 2, ketika dalam putusan yang dijatuhkan kepada

anak anak, prinsip- prinsip tersebut dalam prakteknya kurang mendapat

perhatian, karena didalam putusan yang penulis dapatkan di Pengadilan

negeri Salatiga, putusan yang dijatuhkan kepada anak pada umumnya

Putusan berakhir pada pidana penjara, sedangkan dalam Pasal 24 Undang-

Undang Republik Indonesia tahun 2002 tentang pengadilan anak, masih

ada alternative penjatuhan pidana, misalkan anak dikembalikan kepada

orang tua, atau ketika keadaan orang tua tidak memenuhi syarat, maka

5Gultom Maidin, Perlindungan hukum terhadap anak dalam sistem peradilan pidana anak Di

Indonesia, Refika aditama, Bandung.2008.. hal 34 6 Lihat Undang-Undang Ri No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan anak. Pasal 2.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/T1... · 2013-07-05 · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi

4

anak bisa diserahkan ke Departemen social atau diserahkan kepada

Negara untuk mendapatkan pendidikan, pembinaan.

Dari hasil pra penelitiaan penulis dan dari data yang diperoleh

melalui putusan yang diambil di Pengadilan Negeri Salatiga, dalam

penjatuhan putusan, Hakim pada umumnnya menjatuhkan pidana penjara

ataupun percobaan kepada anak7, percobaan dalam artian putusan itu tidak

perlu dijalani ketika dalam masa percobaan anak tidak melakukan

tindakan-tindakan yang membuat dirinya harus berhadapan lagi dengan

hukum, tetapi ketika dalam masa percobaan anak melakukan tindak

pidana, maka putusan sebagaimana yang telah disebutkan harus dijalani

oleh si anak. Berat ringannya pidana terhadap anak tentunya menjadi

salah satu permasalahan yang sangat serius karena penjatuhan pidana ini

juga akan mempengaruhi keadaan anak. Dalam putusan yang telah

didapat oleh penulis, pidana yang dijatuhkan kepada anak yaitu pidana

penjara paling berat 7 (tujuh) bulan dan paling ringan 2 (dua) bulan,

sedangkan yang dijatuhkan putusan percobaan paling lama masa

percobaan 10(sepuluh) bulan dan paling sebentar 4(empat) bulan.

Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Hakim

Pengadilan Negeri Salatiga, Hakim mengatakan bahwa dalam

menjatuhkan putusan Hakim telah memperhatikan kepentingan terbaik

bagi anak, sehingga dengan adannya putusan status anak menjadi jelas,

dengan demikian menurut Hakim sudah ada kepastian hukum yang

7 Lihat tabel 1 dan tabel 2 bab III hal 54-55

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/T1... · 2013-07-05 · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi

5

didapat oleh anak yang melakukan tindak pidana. Tetapi menurut penulis

sebenarnya penjatuhan tidaklah seharusnya pidana penjara mengingat

masih ada penjatuhan pidana alternatif, pidana alternatif tersebut adalah

sanksi tindakan yang berupa pengembalian kepada orang tua, atau anak

diserahkan kepada dinas sosial atau anak dijadikan anak Negara.

Dalam Penjelasan UU No. 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak

dirumuskan : Pemberian sanksi pidana atau tindakan terhadap anak

diusahakan agar anak dimaksud jangan dipisahkan dari orang tuanya.

Pengaturan ini menunjukkan bahwa pemisahan anak dari orangtuanya

sebagai upaya yang paling akhir, dengan kata lain sanksi pidana terutama

pidana penjara, merupakan jenis sanksi yang paling dihindari bagi anak

yang melakukan kenakalan, karena dampak yang ditimbulkannya.

Dampak berupa trauma psikologis, memunculkan stigmatisasi sebagai

anak „jahat‟ serta berpeluang menjadi residivis8.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukan di atas maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan ke dalam bentuk

skripsi dengan judul “PERTIMBANGAN HAKIM DALAM

MENJATUHKAN PUTUSAN PIDANA TERHADAP ANAK YANG

MELAKUKAN TINDAK PIDANA (studi kasus di Pengadilan Negeri

Salatiga)”, kemudian alasan penulis menjadikan kota Salatiga sebagai

sasaran penelitian dikarenakan untuk menghemat waktu,biaya dan tenaga,

selain itu data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang akan

dibahas, semua dapat diakses dikota Salatiga, jadi penulis merasa tidak

perlu melakukan penelitian diluar Kota Salatiga.

8 Alit Kurniasari, Studi Penanganan Anak Berkonflik Hukum,

http://www.depsos.go.id/unduh/penelitian2007/200706.pdf, diakses tgl 7 juni 2012

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/T1... · 2013-07-05 · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi

6

Tabel perbandingan skripsi dan Tesis

Nama Rumusan Masalah Tujuan penelitian Metode Penelitian

Lusy Julnita Labulu

312008022

Bagaimana

Pertimbangan hakim

dalam menjatuhkan

putusan terhadap

tindak pidana yang

dilakukan oleh anak

Untuk mengetahui

pertimbangan hakim

dalam penjatuhan

putusan terhadap

tindak pidana yang

dilakukan oleh anak

dikaitkan dengan

hak-hak anak

Normatif

Novriyani todaga

312007037

Bagaimana peran

pemerintah dalam

pemenuhan hak-hak

anak pasca konflik

poso

Apa kendala-kendala

pemerintah dalam

pemenuhan hak-hak

anak pasca konflik

Untuk mengetahui

pemenuhan hak-hak

pasca konflik

Untuk mengetahui

kendala-kendala

dalam pemenuhan

hak-hak anak di poso

Sosio legal

Aris Ardiyanto

312003088

Apa peran komisi

perlindungan anak

indonesia (KPAI)

terhadap kasus

kekerasan anak

Untuk mengetahui

dan memahami

tentang pelaksanaan

atau peran KPAI

terhadap kasus

kekerasan anak dan

dapat

Yuridis sosiologis

Almin Rubut

Sujono,SH

Faktor-faktor apa saja

yang menjadi

pertimbangan hakim

dalam

rangka penjatuhan

sanksi terhadap anak

nakal.

Untuk mengetahui

faktor-faktor yang

menjadi

pertimbangan hakim

dalam rangka

menjatuhkan sanksi

terhadap anak nakal.

Yuridis sosiologis

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/T1... · 2013-07-05 · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi

7

B. Latar Belakang Masalah

Bagian yang tidak terpisahkan dari hukum pidana adalah masalah

pidana dan pemidanaan. Sifat pidana merupakan suatu penderitaan.

Pidana yang dijatuhkan bagi mereka yang dianggap bersalah merupakan

sifat derita yang harus dijalani, meskipun demikian sanksi pidana bukan

semata-mata bertujuan untuk memberikan efek derita.

Dari data putusan yang penulis peroleh dipengadilan Negeri

Salatiga, dalampenjatuhan putusan hakim juga memepertimbangkan

keadaan orang tua yang dalam setiap putusan dikemukakan bahwa orang

tua tidak lagi dapat memberikan kesejahteraan kepada anak, jika melihat

keadaan anak dalam setiap perkara anak sadar akan tindakan yang

dilakukan, kemuadian hasil litmaspun mempengaruhi putusan hakim,

dalam putusan uraian litmas yaitu pada umumnya keadaan orang tua yang

tidak lagi mampu memberikan kehidupan yang layak,

Perilaku anak yang tidak sesuai dengan norma/ penyelewengan

terhadap norma inilah yang dapat menimbulkan permasalahan di bidang

hukum dan merugikan masyarakat. Penyelewengan yang demikian

biasanya oleh masyarakat dicap sebagai suatu pelanggaran, bahkan

sebagai suatu kejahatan.9

Perlindungan terhadap anak bertujuan untuk menjamin

terpenuhnya hak-hak anak agar dapat hidup,tumbuh,berkembang,dan

9 Bambang Waluyo, Pidana dan pemidanaan, Sinar Grafika, Jakarta.2004. hal. 1

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/T1... · 2013-07-05 · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi

8

partisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat

kemanusiaan,serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan disriminasi

demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas berakhlak mulia dan

sejahtera10

.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang

Pengadilan Anak,11

menyebutkan:

1. Pidana yang dapat dijatuhkan kepada anak nakal ialah

pidana pokok dan pidana tambahan.

2. Pidana pokok yang dapat dijatuhkan kepada anak nakal

ialah:

a. Pidana penjara;

b. Pidana kurungan;

c. Pidana denda; atau

d. Pidana pengawasan.

3. Selain pidana pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat

(2) terhadap anak nakal sdapat dijatuhkan pidana

tambahan, berupa perampasan barang-barang tertentu dan

atau pembayaran ganti rugi.

Menurut Adhi Satrija Nugroho, (Hakim pengadilan Negeri

Salatiga), mengatakan perlindungan anak merupakan suatu bidang

10

Lihat Pasal 3 Undang-Undang No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak 11

Lihat Pasal 23 Undang-Undang N0 3 Tahun 1997 tentang pengadilan anak

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/T1... · 2013-07-05 · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi

9

Pembangunan Nasional. Melindungi anak adalah melindungi manusia,

dan membangun manusia seutuh mungkin.12

Hakekat Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia

Indonesia seutuhnya yang berbudi luhur. Mengabaikan masalah

perlindungan anak berarti tidak akan memantapkan pembangunan

nasional. Akibat tidak adanya perlindungan anak akan menimbulkan

berbagai permasalahan social yang dapat mengganggu penegakan hukum,

ketertiban, keamanan, dan pembangunan nasional. Maka, ini berarti

bahwa perlindungan anak harus diusahakan apabila kita ingin

mengusahakan pembangunan nasional yang memuaskan.13

Dari perkara tahun 2010-2011 yang diperoleh di Pengadilan

Negeri Salatiga terdapat 12 (dua belas) anak yang melakukan kejahatan.

Perbuatan pidana yang dilakukan oleh anak antara lain pencurian, karena

kelalainannya mengemudi kendaraan bermotor yang menyebabkan orang

lain meninggal dunia, penggelapan, kekerasan terhadap orang dan

penadahan, dan semua kejahatan tersebut diputus oleh Pengadilan dengan

penjatuhan pidana pada umumnya adalah pidana penjara.14

Dari semua

perkara tersebut pertimbangan hakim pada umunya menimbang bahwa

keadaan orang tua yang kurang mampu memberikan kehidupan yang

layak, anak memang sadar bahwa perbuatan yang dilakukan adalah

12

Wawancara 9 maret tahun 2012 di Pengadilan Negeri Salatiga Dengan Hakim Adhi Satrija

Nugroho. 13

Romli Atmasasmita (ed, Peradilan Anak di Indonesia. Mandar Maju, Bandung.1997. hal. 166. 14

Lihat table 1 dan 2 (table perkara Tindak Pidana Yang Dilakukan Oleh anak Tahun 2010-2011)

hal 59-60.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/T1... · 2013-07-05 · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi

10

perbuatan yang melanggar hukum, jadi inilah alasan hakim menjatuhkan

putusan pidana penjara kepada anak.

Berdasarkan putusan yang diperoleh penulis di pengadilan Negeri

Salatiga menunjukkan bahwa usia anak yang melakukan tindak pidana

berkisar pada usia 15 – 17 tahun. Pidana yang dikenakan adalah pidana

penjara yang berkisar dari minimal 2(dua) bulan sampai maksimal

7(tujuh) bulan. Dalam penjatuhan putusan tersebut terlihat hakim

cenderung menjatuhkan pidana penjara dan ada beberapa putusan yang

penjatuhan pidanannya berupa masa perobaan. Namun demikian, tidak

berarti pidana penjara adalah sanksi yang paling tepat bagi anak. Melihat

hal tersebut maka terdapat masalah tentang penjatuhan pidana perampasan

kemerdekaan jangka pendek, dengan adannya masalah tersebut maka

sebenarnya anak yang melakukan tindak pidana sebenarnya penjatuhan

pidana kepada anak , Hakim tidak selalu harus menjatuhkan pidana

penjara karena dikhawatirkan akan mengakibatkan pertumbuhan

kepribadian anak tidak normal, mengganggu pendidikan formal anak,

berisiko besar mengakibatkan prisonisasi pada anak, dan juga pada masih

ada alternative lain yang dapat diberikan Hakim kepada anak yang

melakukan tindak pidana, misalnya menyerahkan anak tersebut kepada

orang tua,atau menyerahkan kepada Negara agar dapat mengikuti

pendidikan bagi anak yang masih bersatus pelajar, melakukan pembinaan

atau latihan kerja atau alternative lain misalnnnya menyerahkan kepada

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/T1... · 2013-07-05 · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi

11

Depatremen Sosial.15

Tetapi dari hasil wawancara dengan Hakim di

Pengadilan Negeri Salatiga, Hakim tidak mempermasalahkan tentang

pidana penjara jangka pendek, dengan alasan bahwa jika pidana penjara

tersebut lebih baik, dibandingkan anak dikembalikan kepada orang tua.16

Ditinjau dan segi filosofis, maka terdapat hal-hal yang saling

bertentangan terhadap tujuan dan perampasan kemerdekaan (penjara),

yang antara lain sebagai berikut: (1) Bahwa tujuan penjara yang pertama

adalah menjamin keamanan para narapidana, dan tujuan yang kedua

adalah memberikan kesempatan kepada narapidana untuk rehabilitasi. (2)

Bahwa fungsi penjara tersebut seringkali mengakibatkan dehumanisasi

pelaku tindak pidana dan pada akhirnya akan menimbulkan suatu

kerugian bagi narapidana tersebut untuk melanjutkan kehidupan secara

produktif didalam pergaulan masyarakat.

Oleh sebab itu di era reformasi ini, penjara diusahakan menjadi

suatu lembaga dengan pendekatan manusiawi, namun sifat aslinya sebagai

lembaga yang harus melakukan tindak pengamanan, pengendalian,

narapidana tidak dapat ditinggalkan begitu saja. Pada masa sekarang ini

maksud dijatuhkan pidana perampasan kemerdekaan adalah bahwa

dengan pidana itu dapat dilakukan pembinaan sedemikian rupa sehingga

setelah terpidana selesai menjalani pidananya diharapkan menjadi orang

yang Iebih baik dari sebelumnya. Namun, dalam kenyataannya makin

lama pidana penjara dijalani, maka kecenderungan untuk menjadi

15

Lihat Pasal 24 ayat (1) Undang-Undang No 3 tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak. 16

Wawancara 30 july 2012 di Pengadilan Negeri Salatiga Dengan Hakim Adhi Satrija Nugroho

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/T1... · 2013-07-05 · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi

12

narapidana secara sempurna, memiliki kecenderungan untuk melakukan

tindak pidana Iebih lanjut setelah dia keluar dan penjara.

Ketika permasalahan pemidanaan anak tersebut dikaitkan dengan

hak-hak, seperti hak anak yang terdapat dalam undang-undang No 23

Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak khususnya yang terdapat dalam

Pasal 4, Pasal 14 dan Pasal 16 ayat (3) yang mengatakan:

Pasal 4 mengatakan bahwa setiap anak berhak untuk dapat hidup,

tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai

dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat

perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 14 “setiap anak berhak unntuk diasuh oleh orang tuannya

sendiri, kecuali jika ada alasan laindan/atau aturan hukum yang

sah menunjukan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan

terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir.

Pasal 16 ayat (3)penangkapan,penahanan, atau tindak pidana

penjara anak hanya dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang

berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir.

Kemudian selain Pasal 4, Pasal 14 dan Pasal 16 ayat (3) perlu juga

diperhatikan prinsip-prinsip konveksi hak-hak anak khususnya prinsip

mengenai kepentingan terbaik bagi anak dan hak untuk hidup,

kelangsungan hidup dan perkembangan maka pertimbangan Hakim dalam

penjatuhan putusan menjadi kajian yang sangat menarik. Pertimbangan

pidana dan perlakuan terhadap anak-anak yang melakukan tindak pidana

perlu mendapat perhatian khusus, sebab pada peradilan anak ini keputusan

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/T1... · 2013-07-05 · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi

13

hakim tersebut harus mengutamakan pada pemberian bimbingan edukatif

terhadap anak-anak disamping tindakan yang bersifat menghukum17

.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka

masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:”Bagaimana

pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan berat ringannya pidana

yang disesuaikan dengan prinsip kepentingan terbaik bagi anak.

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan

terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh anak dikaitkan dengan hak-

hak anak dan juga untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan berat ringannya pidana yang

dikaitkan dengan kepentingan terbaik bagi anak.

E. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan

ilmiah bagi ilmu pengetahuan hukum khususnya pada hukum pidana

anak, pada umumnya dalam pengembangan hukum pidana.

2. Kegunaan Praktis

17

Wagiati soetodj, Hukum pidana anak, Refika Aditama, Bandung. 2006. hal 47

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/T1... · 2013-07-05 · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi

14

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

kepada Hakim dalam memutus perkara anak, supaya dalam penjatuhan

pidana Hakim betul-betul memperhatikan kepentingan terbaik bagi anak

.

F. Metode Penelitian

Agar tujuan dan manfaat penelitian ini dapat tercapai sebagaimana

yang telah direncanakan, maka untuk itu dibutuhkan suatu metode yang

berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan penelitian ini,

yakni:

1. Jenis penelitian dan Sifat penelitian

1. Jenis penelitian yang dilakukan Penulis adalah penelitian Yuridis

Normatif, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara

meneliti bahan pustaka atau data sekunder18

2. penelitian ini bersifat deskriptif analitis artinya hasil penelitian ini

berusaha memberikan gambaran secara menyeluruh, mendalam

tentang suatu keadaan atau gejala yang diteliti sekaligus

melakukan analisis. Penelitian ini dikatakan deskriptif analitis

karena dari hasil penelitian dapat diharapkan akan memberikan

gambaran dan kajian terhadap alasan-alasan penjatuhan sanksi

terhadap anak nakal berikut pertimbangan-pertimbangan yang

dijadikan dasar dalam memutus perkara anak nakal maupun

segala problem yuridis yang melingkupinya, dan dikatakan

18

Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, PT

Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994, h.13

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/T1... · 2013-07-05 · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi

15

analitis karena setiap data yang diperoleh akan dianalisis dari

aspek yuridis.19

1. Bahan Hukum

Bahan-bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini antara

lain :

a. Bahan hukum primer

Bahan primer yaitu data yang diperoleh langsung dari

lapangan, dengan cara wawancara (interview) mendalam

dilakukan terhadap kunci informan agar data yang diperoleh

dapat menjawab permasalahan dalam penelitian, sangat

dipahami bahwa dalam penerapannya, wawancara mendalam

memerlukan sesuatu keahlian dan ketrampilan tertentu dari

pihak pewawancara20

.

b. Bahan Hukum Sekunder

Data sekunder adalah bahan-bahan kepustakaan yang terkait

dengan objek penelitian seperti: Undang-Undang no.23 tahun

2002 tentang Perlindungan Anak, Undang-Undang Nomor 3

Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak, Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, Undang-

19 Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia

Indonesia,Jakarta,1988,hal.52. 20

Ibid., hal 231

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/T1... · 2013-07-05 · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi

16

Undang Nomor 48 Tahun2009 tentang Kekuasaan

kehakiman, buku-buku hukum, termasuk skripsi, tesis, dan

disertasi hukum dan jurnal-jurnal hukum. Disamping itu juga,

kamus-kamus hukum dan komentar-komentar atas putusan

pengadilan.21

a. Bahan hukum tersier

Yaitu bahan hukum yang mendukung bahan hukum sekunder

yang berasal dari kamus, indek kumulatif, terminologi hukum.

2. Lokasi penelitian

Penulis menetapkan Salatiga sebagai lokasi dalam

penelitian ini dikarenakan lokasi yang dipilih memenuhi syarat

untuk dapat melaksanakan penelitian tersebut. Dalam hal ini di

Pengadilan Negeri Salatiga.

G. Unit Amatan

Unit amatan dalam penulisan ini adalah putusan perkara pidana

anak dibawah umur di Pengadilan Negeri Salatiga tahun 2010 sampai

dengan 2011, serta Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP),

Undang-Undang No. 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak, Undang-

Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan Undang-

Undang No. 48 tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman.

21

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian hukum, Kencana Perenada Media Group, Jakarta. 2008.

hal. 155

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2959/2/T1... · 2013-07-05 · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan Judul Anak merupakan generasi

17

H. Unit Analisa

Unit analisa dalam penulisan ini adalah Pertimbangan Hakim

dalam putusan kasus perkara pidana anak dibawah umur di Pengadilan

Negeri Salatiga tahun 2010 dan Tahun 2011