bab i, ii, iii

14
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES IDENTITAS PRAKTIKAN Nama : Abiyyu Ahmad NIM : 03121403056 Kelompok : 7 (Tujuh) I. NAMA PERCOBAAN : Morfologi Sel II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengenal berbagai macam bentuk sel-sel mikroorganisme. 2. Praktikan diharapkan dapat mengenal bagian- bagian dari mikroskop dan mampu menggunakan mikroskop untuk perbesaran berbagai jenis mikroorganisme. 3. Melakukan pewarnaan sederhana untuk mengetahui morfologi bakteri. III. DASAR TEORI 3.1 Morfologi Sel Morfologi atau bentuk sel menunjukkan karakteristik spesies bakteri tersebut, tetapi dapat bervariasi tergantung kondisi pertumbuhannya. Beberapa bakteri memiliki siklus hidup yang kompleks. Bentuk umum suatu mikroba terdiri dari satu sel (uni seluler) seperti yang umum di dapatkan pada bakteri, ragi dan mikroalga. 1

Upload: abiyyu-ahmad

Post on 23-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mn

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I, II, III

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES

IDENTITAS PRAKTIKAN

Nama : Abiyyu Ahmad

NIM : 03121403056

Kelompok : 7 (Tujuh)

I. NAMA PERCOBAAN : Morfologi Sel

II. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengenal berbagai macam bentuk sel-sel mikroorganisme.

2. Praktikan diharapkan dapat mengenal bagian-bagian dari mikroskop dan

mampu menggunakan mikroskop untuk perbesaran berbagai jenis

mikroorganisme.

3. Melakukan pewarnaan sederhana untuk mengetahui morfologi bakteri.

III. DASAR TEORI

3.1 Morfologi Sel

Morfologi atau bentuk sel menunjukkan karakteristik spesies bakteri

tersebut, tetapi dapat bervariasi tergantung kondisi pertumbuhannya. Beberapa

bakteri memiliki siklus hidup yang kompleks. Bentuk umum suatu mikroba terdiri

dari satu sel (uni seluler) seperti yang umum di dapatkan pada bakteri, ragi dan

mikroalga. Dapat pula berbentuk filamen (serat) yaitu rangkaian sel yang terdiri

dari dua sel atau lebih yang berbentuk rantai, seperti yang umum terdapat pada

fungi dan mikroalga. Bentuk filamen pada kenyataannya dapat berupa filamen

semu jika hubungan antar sel tidak nyata (misalnya pada jenis ragi atau fungi),

dan filamen benar jika hubungan antar sel terlihat jelas pada beberapa jenis fungi

dan mikroalga.

3.2. Bagian Sel

3.2.1.Bagian Hidup (komponen protoplasma)

Terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan struktur sel seperti :

mitokondria, badan golgi, dll

1

Page 2: BAB I, II, III

2

1. Membran Plasma

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma.

Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga

merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat

yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua

lapis lipid (lipid bi-layer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak

semua molekul dapat melalui membran sel. Salah satu fungsi dari membran sel

adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah

2. Nukleus

Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik.

Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk

molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan

beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah

yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga

integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola

ekspresi gen.

3. Mitokondria

Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup

berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk

menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan

demikian, mitokondria adalah “pembangkit tenaga” bagi sel.

4. Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi

enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada

berbagai keadaan. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan

autofagi.

5. Badan Golgi

Badan Golgi adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan

struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel

ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ

tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan

Page 3: BAB I, II, III

3

memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga

ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.

6. Retikulum Endoplasma (RE)

Retikulum Endoplasma adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel

hewan eukariotik. Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai

kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Retikulum Endoplasma

merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum

endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik.

7. Plastida

Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan.

8. Sentriol (sentrosom)

Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang

sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini

akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah.

3.2.2. Bagian mati (inklusio)

Terdiri atas dinding sel dan isi vakuola

1. Dinding sel

Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada

selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk

mengekalkan bentuk sel. Terdapat lubang pada dinding sel untuk membenarkan

pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel. Dinding sel juga berfungsi

untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu. Dinding sel terdiri dari

Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat

dan silikat dari Ca dan Mg.

2. Vakuola

Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan. Cairan ini adalah air

dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel

tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada

hewan uniseluler tingkat rendah. Fungsi vakuola adalah memelihara tekanan

osmotik sel, penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll, serta

mengadakan sirkulasi zat dalam sel

Page 4: BAB I, II, III

4

3.2. Mikroorganisme

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat

kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantu. Mikroorganisme

disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal

(uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel

tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak

terlihat mata telanjang. Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua

prokariota, protista, dan alga renik. Fungi, terutama yang berukuran kecil dan

tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak

yang tidak menyepakatinya. Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat

dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat

dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu

memperbanyak diri secara mitosis.

3.2. Patogen

Patogen adalah mikroorganisme parasit, umumnya istilah ini diberikan

untuk agen yang mengacaukan struktur fisiologi normal hewan atau tumbuhan

multiselular. Namun, patogen dapat pula menginfeksi organisme uniselular dari

semua kerajaan biologi. Umumnya, hanya organisme yang sangat patogen yang

dapat menyebabkan penyakit, sementara sisanya jarang menimbulkan penyakit.

Berikut adalah tahapan proses infeksi dari patogen :

1. Transmisibilitas

Tahap pertama dari proses infeksi adalah masuknya mikroorganisme ke

dalam inang melalui satu atau beberapa jalur: pernapasan, pencernaan

(gastrointestinal), urogenitalia, atau kulit yang telah terluka. setelah masuk,

patogen harus melalui brmacam-macam sistem pertahanan tubuh sebelum dapat

hidup dan berkembangbiak di dalam inangnya. Contoh sistem pertahanan inang

meliputi kondisi asam pada perut dan saluran urogenitalia, fagositosis oleh sel

darah putih, dan bermacam-macam enzim hidroitik dan proteolitik yang dapat

ditemukan di kelenjar saliva, perut, dan usus halus. Bakteri yang memiliki

kapsul polisakarida di bagian luarnya seperti Streptococcus pneumoniae dan

Neisseria meningitidis memiliki kesempatan lebih besar untuk bertahan hidup.

Page 5: BAB I, II, III

5

2. Pelekatan

Beberapa bakteri seperti Escherichia coli menggunakan pili untuk melekat

pada permukaan sel inang mereka. Bakteri lain memilki molekul

adhesi/pelekatan pada permukaan sel mereka atau dinding sel yang hidrofobik

seingga mereka dapat menempel pada membran sel inang. Pelekatan

meningkatkan virulensi dengan cara mencegah bakteri terbawa oleh mukus atau

organ karena aliran cairan seperti pada saluran urin dan pencernaan.

3. Kemampuan invasif

bakteri invasif adalah bakteri yang dapat masuk ke dalam sel inang atau

menembus permukaan kelenjar mukus sehingga menyebar dari titik awal

infeksi. Kemampuan invasif didukung oleh adanya enzim yang mendegradasi

matriks ektraseluler seperti kolagenase.

4. Toksin bakteri

Beberapa bakteri memproduksi toksin atau racun yang dapat dibagi menjadi

dua jenis yaitu: endotoksin dan eksotoksin. Eksotoksin adalah protein yang

disekresikan oleh bakteri gram positif dan gram negatif. Di sisi lain, endotoksin

adalah lipopolisakarida yang tidak disekresikan melainkan terdapat pada dinding

sel bakteri gram negatif.

3.3. Klasifikasi Patogen

Klasifikasi patogen terbagi menjadi lima, yaitu Virus, bakteri, fungi,

protozoa dan cacing.

1. Virus

Virus adalah parasit yang bukan merupakan mahluk hidup namun memiliki

materi genetik berupa asam nukleat (DNA/RNA) yang membutuhkan

keberadaan sel prokariot atau eukariot yang hidup untuk melakukan replikasi

atau perbanyakan dari asam nukleat tersebut. Virus dapat menginfeksi binatang,

manusia, tanaman, fungi, bakteri, protozoa, serangga dan hampir semua jenis

mahluk hidup. Contoh virus yang menyerang bakteri adalah bacteriofag yang

menyerang Escherichia coli. Sementara pada manusia contohnya adalah Human

Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyebabkan penyakit Acquired

Immunodeficiency Syndrome (AIDS).

Page 6: BAB I, II, III

6

2. Bakteri

Bakteri yang termasuk dalam organisme prokariot selain memiliki

kegunaan, juga bisa menimbulkan kerugian karena merupakan patogen yang

umum pada mahluk hidup seperti manusia. Contohnya adalah bakteri patogen

oportunis Pseudomonas aeruginosa yang dapat menginfeksi paru-paru sehingga

dapat menimbulkan kematian. Selain P. aeruginosa bakteri patogen lain yang

populer adalah Staphylococcus aureus yang adalah Mikroflora normal manusia

pada permukaan kulit, mulut, dan hidung, namun pada saat sistem imun

menurun, S. aureus akan bersifat patogen dan dapat menimbulkan penyakit

seperti penggumpalan darah.

3. Fungi

Fungi adalah organisme prokariot yang termasuk dalam kingdom protista

dengan sekitar 75.000 spesies yang sudah diidentifikasi. Fungi dapat menjadi

parasit pada manusia contohnya seperti Candida albicans yang adalah fungi

patogen oportunis yang dapat menyebabkan infeksi pada hampir semua bagian

dari tubuh manusia dan dapat menyebabkan kematian. C. albicans seringkali

menyerang rongga mulut ataupun vagina, namun sewaktu sistem imun inang

sedang baik, C. albicans tidak akan menimbulkan infeksi dan hidup secara

normal pada rongga mulut manusia misalnya.

4. Cacing

Cacing dalam usus merupakan salah satu patogen manusia yang paling

umum. Cacing gelang Ascaris lumbricoides diperkirakan menginfeksi 1.472 juta

manusia di seluruh dunia. Walau jarang membahayakan nyawa, parasit ini

merupakan penyebab utama morbiditas pada negara-negara berkembang. Infeksi

berat dapat menyebabkan gangguan usus dan gangguan pertumbuhan.

5. Protozoa

Protozoa adalah gup organisme bersel satu yang sangat bervariasi dengan

lebih dari 50.000 jenis. Banyak yang berukuran kurang dari 1/200 mm tapi

beberapa dapat mencapai 3 mm seperti ''Spirostomun''. Banyak yang hidup

secara soliter (sendiri), ada yang secara berkoloni. Pada manusia, protozoa

merupakan salah satu patogen dan dapat menyebabkan penyakit seperti malaria

Page 7: BAB I, II, III

7

yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Protozoa ini ditularkan dari

manusia yang satu ke manusia yang lain dengan perantaraan nyamuk betina dari

genus anopheles. Terdapat ratusan juta kasus dari penyakit malaria pertahun

dengan tingkat kematian yang tinggi pada negara-negara miskin.

3.2 Mikroskop

Alat-alat optik yang digunakan untuk mengamati benda kecil antara lain :

1) Kaca pembesar, alat yang terdiri dari sebuah atau dua buah lensa yang

tersusun dan bertangkai, mempunyai pembesaran yang bervariasi.

2) Mikroskop biasa, alat yang mempunyai bagian-bagian tertentu yang terdiri

dari alat optik dan non-optik. Mikroskop ini berguna untuk mengamati benda-

benda mikroskopis.

3) Mikroskop Binokuler, mikroskop yang mempunyai lensa okuler yang ganda.

Gunanya untuk mengamati sel-sel hidup.

4) Mikroskop kontras phase, mikroskop biasa yang pada permukaan bawah

meja objek dan lensa objektifnya dipasang sebuah perlengkapan kontras phase.

Gunanya untuk mengamati sel-sel hidup tanpa menggunakan bahan pewarna.

5) Mikroskop elektron, mikroskop yang daya perbesarannya sangat kuat.

Gunanya untuk mengamati sel-sel yang sangat kecil seperti virus.

Mikroskop adalah sebuah alat bantu untuk melihat objek yang terlalu kecil

untuk dilihat dengan kasat mata. Prinsipnya memperoleh bayangan yang sangat

halus dari suatu benda dengan perbesaran yang dapat disesuaikan

Gambar 3.1. Skema Sebuah Mikroskop Biasa

Berdasarkan gambar diatas, berikut akan dijelaskan bagian-bagian dari

mikroskop biasa beserta fungsinya :

Page 8: BAB I, II, III

8

1. Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini

berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari

lensa objektif

2. Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini

membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur

oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.

3. Tabung, tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan

lensa objektif dengan lensa okuler.

4. Makrometer (skrup pengarah kasar), makrometer berfungsi untuk menaik

turunkan.

5. Mikrometer (skrup pengarah halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan

dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil

daripada makrometer.

6. Revolver, berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif.

7. Cermin (Reflektor), terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan

cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari

cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan

menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di

butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan

cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.

8. Diafragma, berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk.

9. Kondensor & Pengaturnya, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan

cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan dengan

pengaturnya

10. Pengangan Sedia, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di

amati.serta penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek

agar tidak mudah bergeser.

11. Pengangan mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.

12. Kaki mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.

13. Sendi inklinasi (pengatur sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya

mikroskop.