bab i ii iii
DESCRIPTION
CNC TU 3ATRANSCRIPT
PRAKTIKUM NC / CNC
KELOMPOK 22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah dan Perkembangan Mesin - Mesin CNC 3A
Tahun 1952 adalah awal penggunaan mesin perkakas yang dikendalikan dengan program yang dikenal dengan NC (Numerically Controlled). Dimulai di Amerika Serikat oleh John Pearson dan Massachusset Institute of Technology yang bekerja untuk US Air Force pada tahun 1970 merupakan era baru dalam perkembangan mesin NC tersebut.
Seiring dengan perkembangan teknologi semikonduktor/mikroprosesor, maka berkembang pula sistem kendali/kontrol yang diterapkan. Selanjutnya terciptalah sistem kendali yang berbasis komputer yang kemudian dikenal dengan nama mesin CNC (Computerized Numerically Controlled Machine). Berbeda dengan pendahulunya, pada mesin-mesin CNC ini telah digunakan mikroprosesor yang dapat mengakses data jauh lebih banyak dan lebih cepat.Perkembangan selanjutnya dikenal mesin-mesin DNC (Direct Numerically Controlled) dan ANC (Adaptive Numerically Controlled) yang lebih canggih dan terintegrasi untuk produksi massal pada indusrtri-industri besar.Pada awal perkembangannya, mesin-mesin CNC merupakan mesin yang tergolong langka dan sangat mahal harganya, akan tetapi saat ini penggunaan mesin-mesin CNC di industri manufaktur cenderung semakin meluas. Hal ini dikarenakan: Tuntutan kualitas produksi
Tuntutan produktivitas
Harga mesin yang semakin murah
Sama halnya dengan mesin perkakas konvensional, banyak ragam mesin CNC sesuai dengan fungsi serta proses permesinan yang dilaksanakan antara lain:
1.Mesin Bubut (Turning)2.Mesin Frais (Milling)3.Mesin Cutter (Boring)4.Mesin Bor (Drilling)5.Mesin Gerinda (Grinding)dsbDewasa ini telah banyak pabrik pembuat mesin yang mengeluarkan produk mesin CNC dengan berbagai merek misalnya:1.EMCO(Austria)2.SIEMEN, FANUCPFAUTER(Jerman)3.MIKRON RISCHKA CSEPEL(Hungaria)4.TOYODA MITSUBISHI NISSINBHO(Jepang)5.CELTIC(Belgia)dsbBahkan Indonesia pun sudah merintis pembuatan mesin CNC, hasil kerjasama antara PT. PINDAD dan FANUC. Produknya adalah mesin CNC dengan merek dagang FANUC.1.2 Tahap Perencanaan Proses Pemesinan
Konsep pemesinan untuk memproduksi suatu benda kerja dengan menggunakan perkakas CNC 3A membutuhkan perencanaan proses pemesinan, diantaranya :
1. Gambar teknik yang mencantumkan geometri secara detail
Dalam proses pemesinan suatu benda kerja, terlebih dahulu kita harus menggambar produk yang diinginkan dengan mencantumkan geometri secara detail. Hal ini akan membantu kita dalam menentukan pemrograman CNCnya. Gambar teknik tersebut dapat berupa gambar manual atau menggunakan software komputer.
2. Spesifikasi pahat dan jenis benda kerja
Jenis benda kerja yang digunakan adalah alumunium, dan pahat-pahat CNC 3A ada beberapa macam seperti pahat sisi kanan, pahat sisi kiri, pahat netral, pahat grooving.3. Pemilihan parameter pemotongan
Parameter yang akan digunakan adalah dept of cut (kedalaman pemotongan) kecepatan pemotongan, dan kecepatan asutan.
4. Perencanaan urutan proses pemesinan
Urutan proses pemesinan yang akan dilakukan setelah menyiapkan benda kerja adalah yang pertama yaitu operasi kaset untuk menyiapkan program ke memori kemudian pengeplotan untuk mengetahui gerak pahat apakah sudah sesuai dengan gambar yang direncanakan, kemudian menyeting pahat untuk mengetahui kedudukan pahat. Lalu proses dry run untuk mengetahui apakah gerakan pahat sudah aman atau belum.1. Pembuatan program komputer atau data NC.
Sebelum kita melakukan proses pemesinan dengan CNC 3A terlebih dahulu kita membuat program komputernya atau yang disebut sebagai manuscript. Manuscript ini terdiri dari kode-kode huruf angka dan simbol yang akan diterjemahkan oleh sebuah perangkat komputer yang disebut machine control unitmenjadi bentuk gerakan persumbuan sesuai dengan perintah program yang telah dibuat.
2. Pelaksanaan proses pemesinan
Setelah menulis manuscript dan melakukan urutan proses pemesinan yang sudah direncanakan sebelumnya, kita dapat mengeksekusi atau menjalankan program.
3. Pengukuran kualitas produk
Setelah proses pemesinan berakhir dan terbentuknya produk, kita harus melakukan pengukuran kualitas produk tersebut dalam segi dimensi maupun kecacatan tersebut.1.3 Manfaat Penggunaan Mesin CNC 3ADibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang digerakkan secara manual semi otomatis maka mesin CNC mempunyai beberapa kelebihan seacar umum, antara lain :
Teliti (Accurate)
Mesin CNC memilik ketelitian sampai 0,01mm sedangkan mesin milling konvensional memiliki ketelitian 0,1mm.
Cepat (Productive)
Mesin Milling CNC mampu memproduksi banyak dengan waktu singkat karena hanya sekali membuat program dapat menghasilkan banyak produk.
Luwes (Flexibility)
Dapat mengerjakan berbagai bentuk benda kerja.
Tepat (Precision)
Benda kerja yang dihasilkan mesin milling CNC dimensinya mendekati dengan desain dari pada konvensional.Kegunaan dari mesin CNC TU 3A sama dengan mesin milling, yaitu digunakan untuk membuat alur, lubang, roda gigi, meratakan permukaan dan sebagainya. Tetapi dengan menggunakan mesin CNC TU - 3A kita mendapat keuntungan diantaranya :1. Kemampuan mengulang Pada saat membuat benda kerja,mesin CNC ini mampu mengulangi membuat beberapa benda dengan bentuk yang sama persis dengan aslinya.
2. Keserbagunaan Mesin CNC dapat digunakan untuk berbagai bentuk pengerjaan atau bermacam-macamkontur sesuai dengan kebutuhan.
3. Kemampuan kerja Mesin CNC dapat memproduksi benda kerja secara terus menerus dengan hasil yang baik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pengerjaan.
1.4 Tujuan praktikum
1. Memahami operasional mesin TU CNC-3a ( untuk 3 sumbu) dan simulasi gerak pahat2. Mampu membuat program mesin TU CNC-3A untuk geometri suatu komponen serta mengeksekusinya
3. Mengetahui simulasi gerak pahat dengan atau tanpa bantuan plotter mesin TU CNC-3A
4. Melatih praktikan untuk menganalisa proses pelaksanaan produksi suatu komponen menggunakan mesin TU CNC-3ABAB II
DASAR TEORI2.1 Bagian bagian Utama dan Spesifikasi Mesin
Mesin CNC TU - 3A adalah salah satu mesin perkakas dengan teknik pengerjaan secara otomatis yang dikontrol dengan computer, yaitu intruksi numerical yang dinyatakan dalam suatu program.
Gambar 2.1 Mesin Milling CNC TU 3A
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas BrawijayaSpesifikasi Mesin CNC TU 3A Merk
: Emco (Austria)
Jenis
: Milling / Frais Model
: TU CNC 3A
Spindel utama: - Putaran
: 50 - 320 rpm
- Daya Input : 500 W
- Daya Output : 300 W
Jumlah pahat: 5 buah
Gerakan pahat: - jarak sumbu x = 0-99,99 mm
jarak sumbu y = 0-199,99 mm
jarak sumbu z = 0-199,99 mm
Feed = 2-499 mm/min = 2 -199 mm/min
Feed Overite = PU : 0 -120 %
= TU : 30 40 %
Ketelitian
: 0,01 mm1. Bagian Mekanika. Motor UtamaFungsi dari motor utama adalah untuk menggerakkan spindel sehingga chuck ikut berputar. Motor ini adalah motor jenis DC dengan kecepatan putaran bervariasi. Identifikasi dari motor ini adalah sebagai berikut :
Panjang Putaran = 50 300 putaran / menit
Tenaga
= 500 W
Gambar 2.2 Motor UtamaSumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijayab. Eretan
Eretan adalah penggerak jalannya mesin 3 aksis yang memiliki dua fugsi gerakkan kerja yaitu pada posisi vertikal dan posisi horizontal yang masing- masing dibagi tiga bagian pergerakan.
Gambar 2.3 Eretan
Sumber : Anonymous 1c. Step Motor
Step motor adalah motor penggerak eretan, terdapat 2 step motor. Satu step motor untuk penggerak sumbu x dan y dan satu step motor untuk penggerak sumbu z. Identifikasi dari step motor ini adalah:
Jumlah 1 putaran 72 langkah
Momen putaran 0,5 Nm
Kecepatan gerak Variabel
Gerakan cepat maksimum
= 100 mm/menit
Gerakan pengoperasian program= 2 499 mm/menit
Gambar 2.4 Step MotorSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijayad. Rumah Alat Potong
Digunakan untuk menjepit penjepit alat potong (tool holder) pada waktu proses pengerjaan benda kerja. Adapun sumber putaran dihasilkan dan putaran utama yang mempunyai kecepatan putaran antara 50 500 putaran/menit. Pada mesin milling CNC TU-3A ini hanya memungkinkan menjepit alat potong untuk proses pengerjaan dengan layanan mesin CNC.
Gambar 2.5 Rumah Alat PotongSumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijayae. Alat Potong / Pahat
Alat potong yang digunakan untuk membentuk benda kerja dengan cara mengkikis benda kerja. Jenis pahat ada bermacam macam tergantung penggunannya.
Gambar 2.9 Pahat
Sumber : Anonymous 2f. Meja Mesin (Sliding Bed)Meja mesin berfungsi sebagai papan luncur gerakan sketsa mesin.Meja mesin terletak di atas eretan, sehingga meja mesin digerakkan oleh eretan. Kebersihan harus tetap dijaga karena kerusakkan dari permukaan meja akan mempengaruhi hasil plotter.
Gambar 2.10 Meja mesin
Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya2.Bagian Pengendali Kontrol
Bagian kontrol yang merupakan box control tulisan mesin yang berisi tombol tombol dan sakelar yang dilengkapi motor.Adapun pengendali sistemkontrol tersebut adalah sebagai berikut.
Gambar 2.11 Kontrol Panel CNC TU 3A
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya.1. Sakelar Utama
Sebagai pintu masuk aliran listrik ke kontrol pengendali (sakelar pada posisi 1 mesin ON, sakelar pada posisi 0 mesin OFF).
Gambar 2.12 Sakelar Utama
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya.2. Lampu Kontrol Sakelar Utama
Sebagai indikator sumbu utama.
Gambar 2.13 Lampu Kontrol Sakelar Utama
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya.
3. Tombol Darurat
Untuk memutus aliran listrik ke mesin, digunakan juga jika terjadi kesalahan program.
Gambar 2.14 Tombol Darurat
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya.4. Sakelar Sumbu Utama
Sakelar yang digunakan untuk memutar / menjalankan sumbu utama.Jika sakelar menunjuk ke CNC, maka mesin bergerak otomatis.Jika menunjuk ke 1, maka mesin bergerak manual.
Gambar 2.15 Sakelar Sumbu Utama
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya
5. Pengatur Kecepatan Sumbu Utama
Sebagai Pengatur kecepatan putar alat potong pada sumbu utama. Kecepatan putarnya antara 300 2000 putaran / menit.
Perbedaan antara pengatur kecepatan pada CNC TU 2A dan CNC TU 3A adalah: Pada CNC TU 2A, pengatur kecepatannya terdapat indikator presentase kecepatannya.
Pada CNC TU 3A, pada pengatur kecepatannya hanya terdapat angka angka dari kecepatannya.
Gambar 2.16 Pengatur Kecepatan Sumbu Utama
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya
6. Amperemeter
Menunjukkan pemakaian arus aktual dari motor penggerak alat potong mesin milling CNC TU-3A. Arus maksimum yang digunakan pada motor penggerak adalah 4A.
Gambar 2.17 Amperemeter
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya.7. Tombol Aktif Pelayan Manual
Sebagai pengatur untuk menambah dan mengurangi posisi X+; X-; Z pada pelayanan manual.
Gambar 2.18 Tombol Aktif Pelayan Manual
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya
8. Tombol Gerakan Cepat
Menggerakkan pahat ke arah x,y,z secra manual dengan cepat.
Gambar 2.19 Tombol Gerakan Cepat
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya.9. Tombol Pengatur Kecepatan Asutan
Sebagai pengatur kecepatan asutan hanya digunakkan pada pengoperasian manual.
Gambar 2.20 Tombol Pengatur Kecepatan Asutan
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Unveritas Brawijaya10. Tombol Matrik / Inchi
Untuk mengatur satuan atau memilih satuan yang digunakkan dalam program.
Gambar 2.21 Tombol Matrik / Inchi
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya.11. Indikator Jalannya Proses
Sebagai display atau tampilan yang menunjukkan jalannya proses.
Gambar 2.22 Indikator Jalannya Proses
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya12. Lampu Kontrol Pelayanan Manual
Lampu indikator pergerakan pahat ke arah sumbu x,y,z secara manual.
Gambar 2.23 Lampu Indikator Pelayanan Manual
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya13. Tombol Pelayan Manual / CNC
Sebagai menu pilihan untuk memilih pelayanan CNC/manual
Gambar 2.24 Tombol Pelayan Manual / CNC
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya.14. Tombol Hapus
Untuk menghapus data yang salah.
Gambar 2.25 Tombol Hapus
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya.15. Tombol Pemindah Sajian
Untuk memindahkan kursor dalam penulisan program.
Gambar 2.26 Tombol Pemindah Sajian
Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya.16. Tombol Memori
Untuk menyimpan data/program yang di ketik/di masukkan
Gambar 2.27 Tombol Memori
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya.17. Tombol Miss CleanerUntuk mengecek kesalahan program.
Gambar 2.28 Tombol Miss Cleaner
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya.18. Tombol REV
Untuk memindah kursor kembali ke nomor blok program sebelumnya.
Gambar 2.29 Tombol REV
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya.19. Tombol FWD
Untuk memindah kursor menuju ke nomor blok program berikutnya.
Gambar 2.30 Tombol FWD
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya.20. Tombol START
Untuk mengeksekusi program secara keseluruhan.
Gambar 2.31 Tombol START
Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya.2.2Prinsip Kerja Mesin CNC 3A
Prinsip kerja mesin CNC TU 3A adalah meja bergerak melintang dan horizontal, sedangkan pisau / pahat berputar. Untuk arah gerak persumbuan tersebut diberi lambang persumbuan sebagai berikut:
Gambar 2.32 Skema Pergerakan Koordinat Mesin CNC TU3A
Sumber: Anonymous 3a) Sumbu x untuk arah gerakan horizontal
Untuk sumbu x, arah positif tejadi bila gerakan pahat menuju arah kanan, sedangkan arah negatif adalah arah gerakan pahat menuju arah kiri. Jarak sumbu x adalah 0 199 mm.b) Sumbu y untuk arah gerakan melintang
Untuk sumbu y, gerakan positif seandainya pahat bergerak mendekati kita dan negatif jika pahat bergerak menjahui kita. Jarak sumbu y adalah 0 199 mm.c) Sumbu z untuk arah gerakan vertikal
Kedudukan sumbu yang satu dengan lainnya tegak lurus, untuk sumbu z, arah positif adalah arah dimana gerakan pahat menuju ke atas, sedangkan arah negatif adalah arah gerakan pahat ke bawah. Jarak sumbu z adalah 0 199 mm.
2.3Sistem Koordinat Mesin CNC TU 3A
Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukkan perintah numerik melalaui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrument di tiap - tiap mesin. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu :
a. Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.
Keterangan:
Misalnya bor berada pada titik awal di B kemudian bergerak menuju titik C. selanjutnya bor ingin bergerak menuju titik D maka titik acuannya dari titik B.b. Sistem Inkremental
Pada sistem ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.
Keterangan:
Misalnya bor berada pada titik awal di A kemudian bergerak menuju titik B. Selanjutnya bor ingin bergerak menuju titik C maka titik acuannya dari titik B. Karena titik terakhir bor menjadi titik acuan awal.
2.4 Perintah-Perintah Pemrograman
Fungsi G (G-kode),format blokG (going) adalah perintah dasar untuk menggerakkan pahat.
G00: Gerakan cepat V: N3/G00/X5/Y4/Z5
H: N3/G00/X4/Y5/Z5G01: Interpolasi lurus V: N3/G01/X5/Y4/Z5/F3
H: N3/G01/X4/Y5/Z5/F3
G02: Interpolasi melingkar searah jarum jam
Kuadran:
V: N3/G02/X/5/Y4/Z5/F3
H: N3/G02/X/4/Y5/Z5/F3
N3/M99/J2/K2 (lingkaran sebagian)G03 : Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jamKuadran;
V: N3/ G02/G03 /X5/Y4/Z5/F3
H: N3/ G02/G03 /X4/Y5/Z5/F3
N3/M99/J2/K2(lingkaran sebagian)
G04: Lamanya tinggal diam
N3/G04/X5
G21: Blok kosong
N3/G21
G25: Memanggil sub. program
N3/G25/L(F)3
G27: Instruksi melompat
N3/G27/L(F)3
G40: Komensasi radius pisau hapus
N3/G40
G45: Penambahan radius pisau
N3/G45
G46: Pengurangan radius pisau
N3/G46
G47: Penambahan radius pisau 2 kali
N3/G47
G48: Pengurangan radius pisau 2 kali
N3/G48
G64: Motor asutan tanpa arus (Fungsi penyetelan)
N3/G64
G65: Pelayanan pita magnet (Fungsi penyetelan)
N3/G65
G66 : Pelaksanaan antar aparat dengan RS 232
N3/G66
G72: Siklus pengefraisan kantong
V: N3/G72/X5/Y4/Z5/F3
H: N3/G72/X4/Y5
G73: Siklus pemutusan tatal
N3/G73/Z5/F3
G74 : Siklus penguliran (jalan kiri)
N3/G74/K3/Z5/F3
G81: Siklus pemboran tetap
N3/G81/Z5/F3
G82: Siklus pemboran tetap dengan tinggal diam N3/G82Z5/F3
G83: Siklus pemboran tetap dengan pembuangan total
N3/G83Z5/F3
G84 : Siklus penguliran
N3/G84/K3/Z5/F3
G85: Siklus mereamer tetap
N3/G85/Z5/F3
G89: Siklus mereamer tetap dengan tinggal diam
N3/G89/Z5/F3
G90: Pemrograman nilai absolut
N3/G90
G91: Pemrograman nilai inkremental
N3/G91
G92: Penggeseran titik referensi
V: N3/G92/X5/Y4/Z5
H : N3/G92/X4/Y5/Z5
V= vertikal/tegak
H=Horizontal/mendatar
Fungsi M, Format blok
M (Miscellaneous) adalah fungsi pembantu untuk mengontrol on/off function yang ada pada mesin serta membantu melengkapi perintah dengan menggunakan G code.
M00: Diam
N3/M00
M03: Spindle frais hidup, searah jarum jam
N3/M03
M05: Spindle frais mati
N3/M05
M06: Penggeseran alat, radius pisau frais masuk
N3/M06/D5/S4/Z5/T3
M17: Kembali ke program pokok
N3/M17
M08
M09
M20 (Hubungan keluar
M21
N3/M2
M22
M23
M26: Hubungan Keluar - impuls
N3/M26/H3
M30: Program berakhir
N3/M30
M98: Kompensasi kocak/kelonggaran otomatis
N3/M98/X3/Y32/Z3
M99: Parameter dari interpolasi melingkar (dalam hubungan dengan G02/G03)
N3/M99/J3/K3Tanda tanda Alarm
A00: Salah kode G/M
A01: Salah Radius/M99
A02: Salah nilai z
A03: Salah nilai F
A05: Tidak ada kode M30
A06: Tidak ada kode M03
A07: Tidak ada arti
A08: Pita habis pada penyimpanan kaset
A09: Program tidak ditemukan
A10: Pita kaset dalam pengamanan
A11: Salah Pemuatan
A12: Salah pengecekan
A13: Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh
A14: Salah posisi kepala frais/penambahan jalan dengan LOAD /M atau /MA15: Salah nilai Y
A16: Tidak ada nilai radius pisau frais
A17: Salah sub. program
A18: Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nolKombinasi tombol
+
: menyisipkan 1 baris blok program
+
: menghapus 1 baris blok program
+
: kembali ke program awal
+
: eksekusi program berhenti sementara
+
: menghapus program keseluruhan +
: menghapus alarm
+ : pengecekan program selain dengan M2.4 Penentuan Parameter PermesinanMendapatkan asutan dan dalamnya pemotongan
Gambar 2.33 Grafik pengefraisan
Sumber : Buku panduan praktikum CNC programingContoh pembacaan grafik :Diketahui: diameter pisau freish di 20mm
harga t: 2,5cm
Potongkan harga t ke kanan hingga memotong garis d=20mm, kemudian tarik ke bawah hingga mendapat harga feed 70mm/menit.
Pemboran
Gambar 2.34 Grafik Pemboran
Sumber : Buku Panduan Praktikum CNC ProgramingContoh pembacaan grafik:
Diketahui: bahan aluminium
d: 9 mm
tarik dari nilai diameter ke kenan dan potongkan dengan garis aluminium, maka akan menemukan harga F= 150mm/menit.
Mendapatkan kecepatan putaran
Gambar 2.35 Grafik Kecepatan (Putar)-Kecepatan Potong Asutan
Sumber: Buku Panduan Praktikum CNC ProgammingContoh pembacaan grafik:
Diketahui: d: 20mm (diameter pisau frais)
Vs: 25mm/menitPotongkanlah garis diameter dengan Vs tarik ke kiri dan akan menemukan v= 400 rpm.
2.5 Macam-macam Pahat CNC 3A
1. End Mill adalah jenis tool yang digunakan untuk proses milling kasar dan akhir.
Gambar 2.36 End MillSumber : Anonymous 42. Ball nose Mill adalah jenis tool yang nilai corner radius selalu setengah dari nilai diameter.
Gambar 2.37 Ball Nose MillSumber : Anonymous 53. Dovetail Mill adalah jenis tool yang digunakan untuk permesinan slot bentuk ekor merpati.Gambar 2.38 Dovetail MillSumber : Anonymous 64. Face Mill adalah jenis tool yang digunakan untuk milling permukaan.
Gambar 2.39 Face cutterSumber : Anonymous 75. Lollipop Mill adalah jenis tool yang digunakan dalam operasi 5-axis simultan.
Gambar 2.40 Lollipop Mill
Sumber : Anonymous 86. Thread Mill adalah jenis tool yang digunakan untuk membuat ulir dalam atau luar.
Gambar 2.41 Thread MillsSumber : Anonymous 97. Reamer adalah jenis tool yang digunakan untuk membuat lubang presisi.
Gambar 2.42 ReamerSumber : Anonymous 10BAB III
METODE PRAKTIKUM3.1 Persiapan Praktikum
Sebelum praktikum, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan disiapkan agar pelaksanaanya berjalan lancar :
1.Menyiapkan manuskrip program dan program harus sudah benar agar pada saat pengetikan program tidak memakan waktu yang lama.
2.Menyiapkan alat bantu berupa alat tulis, kalkulator, dll.3.Menyiapkan benda kerja.
4.Memeriksa kondisi mesin CNC.
5. Menyiapkan jangka sorong.
3.2 Prosedur Permesinan
3.2.1 Pelayanan RS-232
a. Proses dikomputer.
1. Hubungkan kabel Rs-232 antara CPU dan mesin CNC yang akan digunakan.
2. Nyalakan komputer/CNC.
3. Ketik DIR.
4. Ketik SER IN.
5. Memberi nama program.
b. Proses di CNC.
1. CNC mode
2. Tekan 3. Tekan 4. Tekan 5. Tekan c. Memanggil program.
1. Hubungkan kabel Rs-232 antara CPU dan mesin CNC yang akan digunakan.
2. Nyalakan komputer/CNC.
3. Ketik DIR.
4. Pilih jenis program.5. Ketik SER OUT.3.2.1 Pengeplotan
Pengeplotan berfungsi untuk mengetahui apakah gerakan pahat atau pemotongan sudah sesuai dengan gambar yang direncanakan. Langkah langkah pengeplotan:
1. Catat waktu mulai
2. Pilih operasi ke manual, tekan H/C
3. Gerakan tool turret keposisi pada pemasangan plotter untuk eksekusi program
4. Pasang tangkai plotter dan atur posisi pena serta kertas
5. Tempelkan atau posisikan plotter pada saat start point
6. Pilih CNC mode, ganti feed menjadi >200
7. Panggil program
8. Atur putaran spindle
9. Mulailah eksekusi program dengan plotter, tekan Start
10. Lakukan pengeplotan hingga selesai
11. Catat waktu mulai
12. Konsultasikan hasilnya dengan asisten3.2.3Setting Pahat dan Benda Kerja
Setting pahat pada mesin CNC TU-3A meliputi dua langkah, yaitu setting manual dan Tool offset Setting pahat manual : setting ini adalah pemasangan pahat pada rumah alat potong
Tool offset : pengambilan data kompensasi pahat, setting ini bertujuan untuk mencari nilai kompensasi pahat terhadap benda kerja dimana nantinya nilai kompensasi ini juga berfungsi unutk menggeser pahat berikutnya yang akan dipakai dalam proses permesinan CNC TU-3A
Langkah-langkahnya:
1. Monitor pada posisi Manual mode.2. Pasang tool pertama pada rumah alat potong, jepit benda kerja pada ragum.
3. Pasang lagi pada axis z sampai diatas permukaan benda kerja, catat z nya (harga dalam nanti dimasukkan ke blok tool change M06 Z )
4. Tool diganti dan dicatat lagi nilai Z nya.
Setting benda Kerja dilakukan untuk menentukan titik referensi dari permukaan benda kerja yang akan dikenai proses permesinan.
Langkah-langkahnya:
1. Monitor pada posisi manual mode.2. Tool adalah tool pertama dalam seluruh proses.
3. Main Spindle Switch di posisi I, Speed diatur.
4. Pahat disentuhkan pada permukaan benda kerja dalam arah x, tekan DEL lalu masukan radius pahat.
5. Pahat disentuhkan pada permukaan benda kerja dalam arah y, tekan DEL lalu masukan radius pahat.
6. Pahat disentuhkan pada permukaan benda kerja dalam arah z, tekan DEL.
7. Kembalikan Main Spindle Switch pada posisi 0.
8. Atur Xm, Ym, Zm pada manual mode dengan G92 X,Y,Z dalam CNC mode.
9. Setting Start Point Tool selesai.3.2.4 Dry Run
Proses ini dilakukan untuk melihat apakah gerakan pahat membahayakan atau tidak. Hal ini dalam artian membahayakan bagi pahat itu sendiri ataupun ragum (pahat mengenai ragum). Perbedaan dengan plotter disini adalah ketika plotter menggunakan speed eksekusi dan pen plotter, maka pada dry run menggunakan pahat langsung dan speednya dirubah.
Langkah-langkahnya:
1. Sebelum dilakukan simulasi program dan parameter telah dibetulkan (nilai F ke nilai pengeplotan, nilai z ke nilai awal).
2. CNC mode.
3. Kursor ke N00.
4. Benda kerja dilepas dari ragum.
5. Main Spindle Switch pada posisi CNC.
6. Klik tombol START.
7. Waktu dicatat.
3.2.5Eksekusi Program
Proses ini dilakukan setelah tahap pengeplotan dan dry run selesai dengan menaruh pahat di rumah alat potong dan benda kerja diragum. Langkahnya sebagai berikut :
1. Benda kerja dipasang pada ragum, kemudian Setting start point tool.2. CNC mode.
3. Kecepatan spindle diatur.
4. Arahkan kursor ke N00.
5. Main Spindle Switch pada CNC.
6. Klik tombol START.
7. Waktu dicatat.
8. Selama operasi, tekan INP+FWD bersamaan jika terjadi gerakan pahat yang membahayakan.A(0,0)
B
C
D
3
1
4
B
1
4
0
LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
56SEMESTER GENAP 2014/2015