bab i ii iii

15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bimbingan dan Konseling merupakan komponen pokok dan penting dalam sistem pendidikan di sekolah. Sebagai makhluk individu, siswa memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan secara maksimal. Namun pada kenyataan yang ada, masih banyak siswa yang tidak menyadari potensi yang ada dalam dirinya untuk bisa dikembangkan. Dengan adanya permasalahan di atas, siswa memerlukan bimbingan serta bantuan dari orang lain agar dapat memahami potensi yang ada pada dirinya. Hal tersebut dapat diperoleh di sekolah melalui peran seorang guru. Bimbingan konseling di sekolah merupakan usaha membantu siswa dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Bimbingan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual dan atau kelompok, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, serta peluang-peluang yang dimiliki. Bimbingan konseling juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik. Sekolah sebagai institusi pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan tetapi juga dapat mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa. sebagai guru yang profesional, guru memegang peran penting dalam mengembangkan potensi siswa melalui bimbingan dan konseling.

Upload: universitas-lampung

Post on 04-Jul-2015

87 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

Bimbingan dan Konseling di Sekolah dasar

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i ii iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bimbingan dan Konseling merupakan komponen pokok dan penting dalam

sistem pendidikan di sekolah. Sebagai makhluk individu, siswa memiliki

berbagai potensi yang dapat dikembangkan secara maksimal. Namun pada

kenyataan yang ada, masih banyak siswa yang tidak menyadari potensi yang

ada dalam dirinya untuk bisa dikembangkan.

Dengan adanya permasalahan di atas, siswa memerlukan bimbingan serta

bantuan dari orang lain agar dapat memahami potensi yang ada pada dirinya.

Hal tersebut dapat diperoleh di sekolah melalui peran seorang guru.

Bimbingan konseling di sekolah merupakan usaha membantu siswa dalam

pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta

perencanaan dan pengembangan karir. Bimbingan konseling memfasilitasi

pengembangan peserta didik, secara individual dan atau kelompok, sesuai dengan

kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, serta peluang-peluang yang

dimiliki. Bimbingan konseling juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan

serta masalah yang dihadapi peserta didik.

Sekolah sebagai institusi pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan

pengetahuan tetapi juga dapat mengembangkan potensi yang ada dalam diri

siswa. sebagai guru yang profesional, guru memegang peran penting dalam

mengembangkan potensi siswa melalui bimbingan dan konseling.

Page 2: Bab i ii iii

2

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Apa pengaruh pembangunan danperkembangan masyarakat pada era

sekarang?

2. Apa yang dimaksud manusia sebagai makhluk paling indah dan berderajat

paling tinggi?

3. Apa saja hal yang terdapat dalam dimensi-dimensi kemanusiaan?

4. Apa yang dimaksud manusia seutuhnya dan tuntutan pengembangannya?

5. Bagaimana peran penting bimbingan dan konseling?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah, antara lain:

1. Dapat mengetahui pengaruh pembangunan dan perkembangan

masyarakat pada era sekarang.

2. Dapat mengetahui bahwa manusia adalah makhluk paling indah dan

berderajat paling tinggi dibandingkan dengan makhluk lainnya.

3. Dapat mengetahui potensi dasar manusia dilihat dari hakikat dan

dimensi-dimensi kemanusiaannya.

4. Dapat mengetahui manusia seutuhnya dan tuntutan pengembangannya.

5. Dapat mengetahui peranan bimbingan dan konseling.

Page 3: Bab i ii iii

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembangunan dan Perkembangan Masyarakat

Proses pembangunan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa yang sekarang

dianggap bangsa maju (seperti Amerika Serikat dan bangsa-bangsa Eropa

Barat), pembangunan bangsa kita banyak mengalami kendala. Bangsa-bangsa

yang sekarang sudah maju memulai pembangunan pada abad ke 18-19. Pada

waktu itu penduduk mereka masih kecil jumlahnya, banyak diantara bangsa-

bangsa tersebut yang mengerahkan hasil-hasil dari tanah jajahan untuk

membangun tanah air mereka sendiri, dan persaingan antar bangsa belum

sekuat dan sekompleks sekarang, bahkan persaingan tersebut dapat atasi

dengan cara membagi-bagikan tanah jajahan sesuka hati mereka. Oleh karena

itu mereka dapat membangun dengan tenang sampai pada keadaannya

sekarang sebagai negara maju.

Masyarakat dunia sedang memasuki zaman informasi. Bangsa-bangsa yang

belum maju ada dororngan untuk mengejar ketertinggalannya sehingga dalam

waktu sesingkat-singkatnya dapat ikut serta memasuki zaman informasi pada

awal abad ke-21 yang segera akan tiba. Zaman informasi telah melanda

seluruh dunia sehingga masyarakat dunia seakan-akan “menjadi satu” dan

terciptalah modernisasi.

Globalisasi dan informasi merupakan dua istilah yang sangat populer pada

dewasa ini. Dua istilah ini amat sering diucapkan dalam hampir di semua

ceramah, seminar ataupun lokakarya yang mengupas berbagai permasalahan

yang sedang hangat. Globalisasi dan informasi, sering kali dikaitkan pula

Page 4: Bab i ii iii

4

dengan istilah teknologi dan industrialisasi, serta menjadi acuan utama yang

harus dipertimbangkan oleh siapa saja yang berpikir atau membicarakan

sesuatu yang berkaitan dengan masa depan.

Teknologi yang semakin canggih memugkinkan dicapainya tempat-tempat

yang tadinya jauh dan mustahil untuk ditempuh dalam waktu yang sangat

singkat; demikian pula teknologi yang demikian itu memungkinkan

dikirimkannya berita-berita dengan amat cepat, dan lengkap dan dapat

disertai dengan gambar.

Globalisasi dan informasi ibarat dua sisi dari satu mata uang. Perkembangan

yang semakin deras arus informasi melalui media masa merupakan senjata

yang paling ampuh bagi berlangsungnya proses globalisasi, sedangkan

semangat globalisasi itu sendiri membuka pintu dan saluran yang seluas-

luasnya bagi masuknya informasi dari dan seluruh penjuru dan pelosok dunia.

Dengan semangat yang semakin meningkatmelalui arus informasi yang

semakin menggebu, ditunjang pula oleh kemajuan teknologi semakin

canggih, seluruh dunia sampai ke bagian yang paling jauh dan terpencil

sekalipun menjadi terbuka, sehingga tidak ada lagi daerah yang tidak

terjangkau oleh informasi dan tidak ada lagi daerah yang terisolir.

Dalam menghadai masa depan yang semakin maju, serta tidak dapat

dielakkan itu, orang mungkin bersikap pesimistik ataupun optimistik. Mereka

yang pesimistik berpandangan bahwa globalisasi dapat menggoncang dan

mengganggu keseimbangan masyarakat. Derasnya arus globalisasi itu akan

meruntuhkan nilai-nilai moral dan sosial serta tatanan kemasyarakatan yang

dianggap telah mapan di masyarakat dari generasi ke generasi. Hancurnya

nilai-nilai moral dan sosial ini pada gilirannya akan menimbulkan keresahan

dan kerusuhan di masyarakat yang secara langsung berdampak negatif

terhadap anggota masyarakatdalam skala yang tak terbayangkan.

Page 5: Bab i ii iii

5

Sebaliknya, mereka yang berpandangan optimistik, justru melihat bahwa di

dalam era globalisasi itu terdapat demikian banyak kesempatan untuk

mengadakan perubahan-perubahan, perbaikan dan peningkatan terhadap

segala sesuatu yang selama ini dirasakan kurang berkembang. Mereka

menganggap masa depan harus lebih baik; masa depan adalah kemajuan.

Perubahan-perubahan yan diinginkan adanya pada era globasasi itu justru

merupakan tantangan yang memberikan harapan-harapan barubagi kita

semua.

Salah satu dampak nyata modernisasi dalam era globalisasi adalah apa yang

dapat kitasebut dengan peningkatan kebutuhan dan keinginan-keinginan

masyarakat, baik dalam jenis maupun dalam ke-adrengannya.

B. Manusia Makhluk Paling Indah dan Berderajat Paling Tinggi

Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling indah dan paling tinggi

derajatnya. Manusia diciptakan untuk menjadi khalifah atau pemimpin di

bumi, atau kiranya di seluruh semesta ciptaan Tuhan. Keindahan manusia

berpangkal pada diri manusia itu sendiri. Diri manusia memang indah, baik

fisik, maupun dasar-dasar mental dan kemampuannya. Tingkah laku dan

karya-karya manusia pun indah sepanjang tingkah laku dan karya-karyanya

itu dilandasi oleh keindahan fisik dan dasar-dasar mental serta

kemampuannya itu.

Demikian kiranya seluruh piranti dan kelengkapanya yang ada pada diri

manusia, segenap panca indra mulut, tangan, kaki, otak dan bahkan rambut,

kulit, kuku dan sebagainya yang melekat pada manusia. Apa yang ada pada

diri manusia itu masing-masing mempunyai fisik yang luwes dibadingkan

dengan apa yang ada pada binatang yang mempunyai fungsi terbatas dan

kaku. Kalaupun ada perubahan “kemajuan” tertentu pada binatang, hal itu

terjadi karena rekayasa manusia atau pengaruh lingkungan yang secera

evolusioner mengubah sifat yang ada pada binatang itu.Binatang tidak dapat

mengubah(dengan sengaja) diri sendiri ataupun lingkungannya. Perubahan

Page 6: Bab i ii iii

6

yang diikhtiarkan melalui proses dan menghasilkan kesenangan dan

kebahagian, akan mewujudkan keindahan dengan arti sesungguhnya.

Predikat paling tinggi mengisyaratkan bahwa tidak ada mahkluk lain yang

dapat mengatasi dan mengalahkan manusia,ajaran agama menyebutkan

bahwa manusia dicipatakan untuk menjadi khalifah atau pimpinan para nabi.

Dari kajian antropologi, kita mengetahui bahwa kelompok-kelompok manusia

yang paling primitif pun telah berusaha agar mampu mengatasi,dan

menguasai lingkungannya lebih jauh lagi. Kebudayan manusia terus

berkembang tanpa henti, secara evosioner, ilmu pengetahuan semakin maju

dan teknologi semakin maju,dibarengi denganberkembangngnya seni dan

aspek-aspek kebudaayan lain. Hakikat manusia sebagai makhluk paling indah

dan paling tinggi deratnya mendorong perkembangan tanpa henti,dari zaman

ke zaman. Malapetaka dan kesengsaraan membuntuti perjalanan hidup

manusia dan boleh jadi tidak terelakkan apabila manusia itu tidak awas dan

waspada mengelolah perjalanan hidupnya. Karena manusia sudah dikaruniani

kemampuan dengan derajat yang paling tinggi itu,maka kesengan-kesengan

atau malapetaka kesengannaya berada ditangan manusia itu sendiri.

C. Dimensi-dimensi Kemanusiaan

Pertama, antara orang yang satu dengan orang yang lainnya terdapat berbagai

perbedaan yang kadang-kadang bahkan sangat besar. Persamaan diantara

orang-orang sangat banyak, seperti sama-sama memerlukan makanan dan

minuman serta udara segar, sama-sama menghendaki kesenangan dan

kebahagiaan, sama-sama dapat mempelajari sesuatu, ingat dan lupa, dan lain

sebagainya. Keadaan orang perorangan itu ditelusuri lebih jauh dan

diperbandingkan yang satu terhadap lainnya tampak seribu satu macam

perbedaan yang semakin halus. Belum lagi perbedaan-perbedaan dalam aspek

mental, misalnya kemampuan berfikir dan memecahkan masalah, cita rasa

dan kegemaran, bakat dan minat dan lain sebagainya.

Page 7: Bab i ii iii

7

Kedua, semua orang memerlukan orang lain. Tiada seorang pun memperoleh

kehidupan yang menyenangkan dan membahagiakan apabila orang tersebut

tidak pernah berperanan terhadapnya.

Ketiga, kehidupan manusia tidak bersifat acak ataupun sembarangan, tetapi

mengikuti aturan-aturan tertentu. Hampir semua kegiatan manusia, baik

perseorangan maupun kelompok, mengikuti aturan-aturan tertentu. Sementara

itu, perbedaan manusia dengan binatang adalah pengambilan keputusan dan

mengadakan penyesuaian-penyesuaian ketika menghadapi situasi-situasi yang

berubah-ubah.

Keempat, juga dari sudut tinjauan agama, kehidupan tidak semata-mata

kehidupan didunia fana, melainkan juga jangkauan kehidupan diakhirat.

Semakin disadari keterkaitan pada Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa.

Kesadaran tersebut mewarnai perikehidupan kemanusiaan, baik secara

perseorangan maupun kelompok.

Ada beberapa dimensi kemanusiaan, yaitu :

1. Dimensi keindividuan

Manusia sebagai makhluk individual dimaksudkan sebagai orang seorang

yang utuh (individual; in-devide: tidak terbagi) yang terjadi dari kesatuan

pisik dan psikis. Keberadaan manusia sebagai individual bersifat unik

(unique), artinya berbeda antara satu dari yang lainnya. Demikian juga

manusia memiliki prasaan, pikiran, kata hati dan unsur psikis lainnya,

namun tidak ada dua manusia yang persis sama di muka bumi ini, karena

setiap orang kelak akan diminta pertanggung jawaban, atas sikap dan

perilakunya. Kesadaran manusia akan dirinya sendiri merupakan

perwujudan individualitas manusia. Manusia sebagai individu memiliki

hak sebagai kodrat alami atau sebagai anugrah Tuhan kepadanya. Hak

asasi sebagai pribadi terutama hak hidup, hak kemerdekaan dan hak

memiliki. Konsekuensi dari adanya hak, maka manusiapun menyadari

Page 8: Bab i ii iii

8

akan kewajiban tanggung jawab sosial dan tanggung jawab moral.

Fungsi utama pendidikan adalah membantu peserta didik untuk

membentuk kepribadiannya, atau menemukan dirinya sendiri. Pemahaman

pendidik yang tepat terhadap karakteristik peserta didiknya secara

individual sangat diperlukan dalam proses pendidikan. Individu memiliki

latar belakang dan kebutuhan yang berbeda yang menuntut pelayanan

pendidikan yang berbeda juga. Suasana pendidikan yang kondusif yang

menyenangkan, yang merangsang rasa ingin tahu yang lebih kuat,

memungkinkan peserta didik merasa bergairah, memiliki percaya diri yang

positif dan dapat mengembangkan kretivitasnya secara optimal

2. Dimensi Kesosialan

Manusia adalah makhluk sosial sekaligus adalah juga makhluk individual.

Perwujudan manusia sebagai makhluk sosial terutama tampak dalam

kenyataan bahwa tidak ada manusia yang mampu hidup sebagai manusia

tanpa adanya bantuan dari orang lain. Realita ini menunjukkan bahwa

manusia hidup dalam suasana interdependensi, dalam antar hubungan dan

interaksi. Semakin lama, ia akan memerlukan lingkup sosial yang lebih

luas untuk meujudkan eksistensi dirinya. Mungkin dari kebutuhan fisik

seorang dapat memenuhinya sendiri, tetapi kepuasan batin tidak

diperolehnya. Secara psikologis setiap orang memiliki dorongan cinta dan

dicintai, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan rohaniah.

Hidup dalam antar hubungan interaksi dan interdependensi mengandung

konsekuensi-konsekuensi sosial baik yang bersifat positif maupun negatif.

Idealnya dalam kehidupan sosial itu tercipta suasana yang harmonis, rukun

dan damai. Namun suasana sebaliknya dapat pula terjadi. Kehidupan

sosial adalah realita dimana individu tidak menonjolkan idetitasnya. Yang

nampak kepermukaan sebagai wujud kebersamaan adalah identitas sosial

yang pluralistis. Dalam kehidupan manusia individualitas selanjutnya akan

berkembang menjadi sosialitas. Hal ini dapat dilihat pada mulai bayi dan

Page 9: Bab i ii iii

9

kanak-kanak bersifat egosentris, namun memasuki masa kanak-kanak sifat

tersebut mulai berkurang dan berganti dengan adanya kebutuhan untuk

diterima dan menerima orang lain sebagai bagian dalam kehidupannya.

Esensi manusia sebagai makhluk sosial adalah adanya kesadaran manusia

tentang status dan posisi dirinya dalam kehidupan bersama, serta tanggung

jawabnya dalam kebersamaan tersebut.

Untuk mengembangkan potensi sosialitas pada diri peserta didik, idealnya

pendidik menciptakan suasana pembelajaran yang memungkinkan

terjalinnya interaksi dan interdependesi siswa. Komunikasi yang teraktif

antara guru dengan siswa,siswa dengan siswa membuka peluang bagi

siswa untuk lebih banyak belajar peristiwa sosial tersebut.

3. Dimensi Kesusilaan

Driyarkara memandang bahwa manusia susila adalah manusia yang

memiliki nilai-nilai menghayati dan melaksanakan nilai-nilai tersebut

dalam perbuatannya. Nilai-nilai merupakan suatu yang dijunjung tinggi

oleh manusia karena mengandung makna keluhuruan, kebaikan dan

kemuliaan.

Nilai dapat dibedakan atas nilai otonom, yaitu yang dimiliki dan dianut

oleh orang perorangan, nilai teonom yaitu nilai keagamaan yang berasal

dari pencinta alam semesta ini. Peserta didik harus memiliki pengetahuan

tentang nilai-nilai dalam kehidupan dan menginternalisasikannya.

Pendidik tertentu pula memberikan contoh dan dengan kesabaran

mengarahkan perilaku peserta didiknya pada nilai-nilai yang dianut.

Menanamkan kesadaran bagi peserta didik terhadap kewajibannya sebagai

anggota masyarakat disamping mengetahui juga haknya secara individual.

4. Dimensi Keberagaman

Manusia adalah makhluk yang religius, yang mengakui bahwa ada suatu

zat yang menguasai alam beserta isinya, yang dipuja dan disembahnya

Page 10: Bab i ii iii

10

yang disebut “llah” yaitu Tuhan. Pendidikan agama tidak hanya tanggung

jawab guru agama, tetapi merupakan tanggung jawab semua guru di

sekolah dan tanggung jawab setiap orang untuk saling menasehati pada

kebenaran terhadap sesamanya.

D. Manusia Seutuhnya

Manusia seutuhnya adalah manusia yang memiliki ketiga potensi, baik akal,

jasmani maupun kerohanian yang seimbang. Karena dengan seimbangnya

ketiga potensi tersebut, seorang manusia akan menjadi manusia seutuhnya

yang tidak timpang. Sebagai contoh, jika ada seseorang yang hanya maksimal

pada potensi akal dan jasmani saja tanpa didukung potensi kerohanian, maka

bisa dibayangkan karakter yang nantinya terbentuk dalam pribadi orang

tersebut seperti apa.

Orang-orang Indonesia banyak yang pandai. Namun, karena tidak dibekali

dengan potensi kerohanian yang maksimal,maka kepandaian yang ia miliki

dapat disalah gunakan menuju ke hal-hal yang bertentangan dengan

pemahaman agama. Kalau saja orang tersebut memiliki pemahaman agama

yang baik, maka tentu saja orang itu akan berpikir panjang untuk melakukan

sesuatu hal dan akan terbayang akan akibat-akibat yang ditimbulkan jika ia

melakukan perbuatan tersebut sesuai dengan yang diajarkan oleh agama

mereka masing-masing. Begitu pula sebaliknya, jika manusia hanya

memiliki salah satu atau dua dari masing-masing potensi tadi, hal itu tidak

dapat menjadikan seorang manusia menjadi manusia seutuhnya. Oleh karena

itu, ketiga potensi manusia tadi, baik potensi akal, jasmani maupun rohani

harus dimaksimalkan, tidak timpang atau cenderung maksimal kepada satu

atau beberapa potensi.

E. Perlunya Bimbingan dan Konseling

Bimbingan konseling tidak hanya bisa dilakukan oleh guru BK saja

melainkan salah satu tugas wajib wali kelas yang dapat mengontrol tidak

siswanya sehari-hari. Perlunya bimbingan konseling juga dapat berfungsi

Page 11: Bab i ii iii

11

sebagai pemantau masalah-masalah siswa yang berkaitan tentang masalah

kelainan tingkah laku dan adaptasi. Sulitnya salah satu siswa untuk bergaul

dan cenderung mengasingkan diri dari teman-temannya memiliki akar

permasalahan yang biasanya beruntun.

Masalah psikis siswa juga tidak selamanya harus disangkutkan pada nilai-

nilai mata pelajaran, dengan bimbingan konseling berfungsi juga sebagai

pendidikan karakter. Bimbingan konseling juga diperlukan untuk

membimbing siswa dalam aspek agama. Masa remaja adalah masa dimana

mereka mempertanyakan Tuhan mereka, karena hampir seluruhnya adalah

agama warisan orang tua. Proses mempertanyakan ini dikarenakan keyakinan

yang diturunkan belum sepenuhnya mereka percaya. Bimbingan dalam hal ini

memerlukan bukti-buktin nyata yang akan membuat mereka takjub dan

memiliki rasa percaya untuk dasarnya.

Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada

kehidupan manusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam

kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti.Ada

manusia yang sanggup mengatasi persoalan tanpa bantuan pihak lain, tetapi

tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak

dibantu orang lain. Khususnya bagi yang terakhir inilah bimbingan dan

konseling sangat diperlukan.

Manusia perlu mengenal dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya. Dengan

mengenal dirinya sendiri, mereka akan dapat bertindak dengan tepat sesuai

dengan kemampuan yang ada pada pada dirinya. Walaupun demikian, tidak

semua manusia mampu mengenal segala kemampuan dirinya. Potensi-potensi

yang ada pada diri mereka tidak dapat berkembang secara optimal, mereka

yang berbakat tidak dapat mengembangkan bakatnya. Dikaitkan dengan era

globalisasi dan informasi, perubahan-perubahannya yang lebih deras lagi

akan dapat menggoncang peserta didik di sekolah. Akibat yang akan timbul

ialah semakin banyaknya individu, anak-anak dan remaja peserta didik di

Page 12: Bab i ii iii

12

sekolah yang dihimpit oleh berbagai tantangan dan ketidakpastian, terlempar

dan terhempas oleh bebagai harapan dan keinginan yang tidak dapat

terpenuhi.

Permasalahan yang di alami para siswa di sekolah sering kali tidak dapat

dihindari, meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal ini terlebih lagi

disebabkan karena sumber-sumber permasalahan siswa yang terletak di luar

sekolah. Dalam kaitan itu, permasalahan siswa tidak boleh di biarkan begitu

saja. Apabila misi sekolah adalah menyediakan pelayanan yang luas untuk

secara efektif membantu siswa mancapai tujuan-tujuan perkembangannya dan

mengatasi permasalahannya, maka segenap kegiatan dan kemudahan yang

diselenggarakan sekolah perlu diarahkan ke sana. Di sinilah dirasakan

perlunya pelayanan bimbingan dan konseling disamping kegiatan pengajaran.

Dalam tugas pelayanan yang luas, bimbingan dan konseling di sekolah adalah

pelayanan untuk semua murid yang mengacu pada keseluruhan

perkembangan mereka, yang meliputi keempat dimensi kemanusiaannya

dalam rangka mewujudkan manusia seutuhnya.

Rangkuman

Masyarakat dunia sedang mengalami zaman informasi. Globalisasi dan

informasi sering kali dikaitkan dengan teknologi dan industrialisasi.

Manusia merupakan makhluk yang paling indah dan berderajat yang paling

tinggi. Manusia diciptakan untuk menjadi khalifah atau pemimpin di bumi,

atau kiranya di seluruh semesta ciptaan Tuhan. Sejak lahir manusia sudah

dikaruniani pontensi-potensi, yaitu akal, jasmani, dan rohani. Potensi tersebut

harus berjalan secara seimbang dan bersamaan. Pada dimensi kemanusiaan

ada dimensi keindividuan, kesosialan, dan kerohanian. Manusia perlu

mengenal dirinya sendiri, dengan mengenal dirinya maka manusia tersebut

dapat bertindak sesuai dengan kemampua yang ada pada dirinya. Manusia

memerlukan bimbingan dan koseling, karena dengan adanya bimbingan dan

konseling maka pemasalahn-permasalahan yang dihadapi oleh manusia akan

dapat diselesaikan.

Page 13: Bab i ii iii

13

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Masyarakat dunia sedang memasuki zaman informasi. Zaman informasi telah

melanda seluruh dunia sehingga masyarakat dunia seakan-akan manjadi satu

dan terciptalah modernisasi. Globalisasi dan informasi sering dikaitkan

dengan teknologi dan industrialisasi, dan menjadi acuan utama bagi siapa

ssaja yang memikirkan masa depan.

Hakekat manusia sebagai makhluk paling indah dan berderajat tinggi

mendorong perkembangan tanpa henti dari zaman ke zaman. Manusia

memiliki beberapa dimensi kemanusiaan, yaitu dimensi keindividuan,

kesosialan, kesusilaan dan keagamaan. Mausia diharapkan menjadi manusia

seutuhnya yang hidup tidak timpang. Untuk mencapai hal tersebut, manusia

diharuskan memaksimalkan dalam menyeimbangkan ketiga potensi yang

dimiliki, yaitu akal, jasmani daan rohani.

Bimbingan dan konseling diperlukan untuk menyelesaikan berbagai

persoalan dalam hidup dengan cara positif. Terutama masalah yang dihadapi

oleh remaja saat ini. Bimbingan amatlah penting peranannya, sebab semakin

tinggi dan penting peranannya, berbagai ilmu pengetahuan manusia di dunia,

makin bertambahlah masalah-masalah kehidupan manusia dan tata susunan

masyarakat. Oleh karena itu, melalui bimbingan siswa kelak dapat

menyesuaikan diri setiap keadaan.

Page 14: Bab i ii iii

14

B. Saran

Diharapkan setelah memahami apa itu bimbingan dan konseling. Baik

pendidik maupun peserta didik dapat lebih tepat dalam memahami masalah

yang dihadapi dan dapat menemukan penyelesaian yang tepat pula. Terutama

bagi pendidik, setelah memahami dengan sepenuhnya bimbingan dan

konseling tersebut dapat dengan tepat mengatasi masalah yang dihadapi

peserta didik dengan cara yang sesuai dengan karakter peserta didik dan

sesuai dengan permalahan yang dihadapi.

Page 15: Bab i ii iii

15

DAFTAR PUSTAKA

Prayitno. (1994). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Rineka Cipta. Jakarta

Ivana, Agatha Tri. dkk.(2013). Bimbingan dan Konseling. PGSD UPP Metro

FKIP Unila. Metro.

Musrida, I.J. (2008). Dimensi-Dimensi Kemanusiaan.

http://vancebatosai.blogspot.com. Diakses pada tanggal 9 September 2014

Hardini, Lintang. (2013).Latar Belakang Perlunya Bimbingan Konseling di

Sekolah.http://lintangayuhardini.blogspot.com. Diakses pada tanggal 9

September 2014.

Syarif, dadan.(2013). ManusiaMakhluk Paling Indah dan Berderajat Paling

Tinggi.http://dadansyarif92.blogspot.com. Diaksespadatanggal9 September

2014.