bab i, ii, dan iii

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidan mempunyai peranan yang semakin penting dalam tatalaksana obat selama persalinan dan periode postnatal. Tanggung jawab mereka meliputi : pemberian obat; pemantauan keadaan ibu, janin serta neonatus untuk mengemukakan tanda- tanda yang merugikan, dan preskripsi obat-obat tertentu dengan mengikuti protokol setempat yang sudah disepakati. Disamping itu, bidan merupakan sumber pertama penyuluhan pasien untukmenyampaikan informasi dan nasehat tentang pemakaian obat misalnya peredaan rasa nyeri dalam persalinan serta tatalaksana kala III persalinan. Dengan demikian bidan harus memahami kerja, efek samping, peringatan dan kontraindikasi untuk obat-obat yang digunakan pada kehamilan dankelahiran anak. Pemberian obat harus selalu dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengetahuan hayati (bioscience) yang relevan, dasar evidensi dan pertimbangan hukum. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa itu Uterotonika ? 2. Apa saja macam-macam uterotonika ? 3. Apa itu obat Anti Perdarahan atau Hemostatis ? 4. Apa saja macam-macam obat anti perdarahan atau hemostatis? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi dari Uterotonika. 1

Upload: pindi-wingki

Post on 15-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

makala

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBidan mempunyai peranan yang semakin penting dalam tatalaksana obat selama persalinan dan periode postnatal. Tanggung jawab mereka meliputi : pemberian obat; pemantauan keadaan ibu, janin serta neonatus untuk mengemukakan tanda-tanda yang merugikan, dan preskripsi obat-obat tertentu dengan mengikuti protokol setempat yang sudah disepakati. Disamping itu, bidan merupakan sumber pertama penyuluhan pasien untukmenyampaikan informasi dan nasehat tentang pemakaian obat misalnya peredaan rasa nyeri dalam persalinan serta tatalaksana kala III persalinan. Dengan demikian bidan harus memahami kerja, efek samping, peringatan dan kontraindikasi untuk obat-obat yang digunakan pada kehamilan dankelahiran anak.Pemberian obat harus selalu dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengetahuan hayati (bioscience) yang relevan, dasar evidensi dan pertimbangan hukum.

1.2Rumusan Masalah1. Apa itu Uterotonika ?2. Apa saja macam-macam uterotonika ?3. Apa itu obat Anti Perdarahan atau Hemostatis ?4. Apa saja macam-macam obat anti perdarahan atau hemostatis?1.3Tujuan1. Untuk mengetahui definisi dari Uterotonika.2. Untuk mengetahui macam-macam uterotonika.3. Untuk mengetahui obat Anti Perdarahan atau Hemostatis 4. Untuk mengetahui macam-macam obat anti perdarahan atau hemostatiss

BAB IIPEMBAHASAN

2.1Pengertian UterotonikaUterotonik adalah zat yang meningkatkan kontraksi uterus. Uterotonik banyak digunakan untuk induksi, penguatan persalinan, pencegahan serta penanganan perdarahan post partum, pengendapan perdarahan akibat abortus inkompletikus dan penanganan aktif pada Kala persalinan.Pemberian obat uterotonik adalah salah satu upaya untuk mengatasi pendarahan pasca persalinan atau setelah lahirnya plasenta. Namun, pemberian obat ini sama sekali tidak dibolehkan sebelum bayi lahir. Keuntungan pemberian uterotonika ini adalah untuk mengurangi perdarahan kala III dan mempercepat lahirnya plasenta. Karena itu, pemberian pencegahan dapat diberikan pada setiap persalinan atau bila ada indikasi tertentu. Indikasi yang dimaksud, adalah hal-hal yang dicurigai akan menimbulkan perdarahan pasca persalinan. Yaitu:1. Riwayat persalinan yang kurang baik, misalnya:2. Riwayat perdarahan pada persalinan yang terdahulu.3. Grande multipara (lebih dari empat anak).4. Jarak kehamilan yang dekat (kurang dari dua tahun).5. Bekas operasi Caesar.6. Pernah abortus (keguguran) sebelumnya.

Bila terjadi riwayat persalinan kurang baik, ibu sebaiknya melahirkan dirumah sakit, dan jangan di rumah sendiri. Hasil pemeriksaan waktu bersalin, misalnya: 1. Persalinan/kala II yang terlalu cepat, sebagai contoh setelah ekstraksi vakum, forsep.2. Uterus terlalu teregang, misalnya pada hidramnion, kehamilan kembar, anak besar.3. Uterus yang kelelahan, persalinan lama.4. Uterus yang lembek akibat narkosa.5. Inersia uteri primer dan sekunder.

Obat-obatan yang dipakai untuk pencegahan adalah Oksitosin dan Ergometrin. Caranya, disuntikkan intra muskuler atau intravena (bila diinginkan kerja cepat), setelah anak lahir.

2.2Macam Macam Obat Uterotonika

1. Alkaloid ergotSumber : jamur gandum clavikus purpurea Berdasarkan efek dan struktur kimia alkaloid ergot dibagi menjadi 3 :a) Alkaloid asam amino (ergotamin) Merupakan obat yang paling kuat dari kelompok alkaloid asam aminob) Derivat dihidro alkaloid asam amino (dihiro ergotamin)c) Alkaloid amin Mekanisme kerja1) Mempengaruhi otot uterus berkontraksi terus menerus sehingga memperependek kala 3 (kala urin)2) Menstruasi otot-otot polos terutama dari pembuluh darah perifer dan rahim3) Pembuluih darah mengalami Vasokontriksi sehingga tekanan darah naik dan terjadi efek oksitosik pada kandungn mature. Indikasi Oksitosik : sebagai stimultat uterus pada perdarahan pasca persalinan atau pasca abortus yaitu : Induksi partus aterm Mengontrol perdsarahan dan atoni uteri pasca persalinan Merangsang konstraksi setelah oprasin caesar atau oprasi uterus lainnya. Induksi abortus terapeutik Uji oksitoksin Kontra IndikasiPersalinan kala I dan II Hipersensitif Penyakit vaskular Penyakit jantung parah Fungsi paru menurun Fungsi hati dan ginjal menurun Hipertensi yang parah Eklamsi DosisOral 0,2/0,4 mg, 2/4 kali sehari selama dua hari IV/IM 0,2 mg, IM boleh diulang 2-4 jam bila perdarahan hebat.

Efek samping dan cara mengatasinya1) Ergotamin diabsorbsi lambat dan tidak sempurna disaluran cerna2) Kadar puncak plasma dicapai setelah 2 jam3) Pemberian kafein akan meningkatkan kadar puncak plasma 2 kali lipat4) Dosis ergotamin IM 1/10 dosis oral absorbsi tempat suntikan lambat reaksi penuh 20 menit.

2. OksitosinOksitosin merupakan hormone peptide yang disekresi olah pituitary posterior yang menyebabkan ejeksi air susu pada wanita dalam masa laktasi. Oksitosin diduga berperan pada awal kelahiran.Obat oksitosika dgunnakan untukmeniingkkakan kontraksi uerus. Oba-oba oksitosik banyak digunakan untuk induksi serta penguat persalinan,pncegahan serta penanganan erdarahan pospartum, pengendalian perdarahan akiba abortus inkompletus, dan penanganan aktif padakalatiga persalinan. Obat-obatoksitosin ang digunakan adalah prostaglandinE sera F, oksitosin, dan ergometrin.Keunungan pemberian Uterotonika Toksin ini adalah untuk menguangi perdarahan kalla IIIdan mempercepat lahirnya lasenta. Karena itu, pemberian pencegahan dapat diberikan pada setiap persalinan atau bila ada indikasi tertentu. a. IndikasiIndikasi yang dimaksud adalah hal-hal yang dicurigai akan menimbulkan perdarahan pasca persalinan.Yaitu : Riwayat persalinan yang kurang baik, misalnya : Riwayat perdarahan padapersalinan yang terdahulu. Grande multipara (lebih dari empat anak) Jarak kehamilan yang dekat (kurangdari 2 tahun) Bekas oprasi caesar. Pernah abortus (keguguran) sebelumnya. Indikasi oksitosik. Induksi partus aterm Mengontrol perdarahan dan atuni uteri pasca persalinan Merangsang konstraksi uterus setelah operasi Caesar Uji oksitoksik Menghilangkan pembengkakan payudara.

b. Kontra IndikasiPemberian oksitosin merupakan kontraindikasi jika : Uterus sudah berkontaksi dengan kuat. Ibu hamil dengan pre-eklamasi atau penyakit kardiovaskuler. Ibu hamil yang menghadapi resiko saat melahirkan pervaginam Uterus yang starvasi.Kontraksi uterus hipertonik Distress janin Prematurisasi Letak bayi tidak normal Disporposi sepalo pelvis Predisposisi lain untuk pecahnya rahim Obstruksi mekanik pada jalan lahir Preeklamsi atau penyakit kardiovaskuler dan terjadi pada ibu hamil yang berusia 35 tahun Resistensi dan mersia uterus Uterus yang starvasi Gawat janin

c. Cara kerjanya Oksitosin bekerja pada reseptor oksitosik untuk menyebabkan : Kontraksi uterus pada kehamilan aterm yang terjadi leat kerja langsung pada otot polos maupun lewat peningkatan produksi prostaglandin. Kontraksi pembuluh darah umbilikus. Kontraksi sel-sel miopitel ASI.

d. DosisUntuk induksi persalinan intravena 1-4 m U permenit dinaikkan menjadi 5-20 m U/menit sampai terjadi pola kontraksi secara fisiologi. Untuk perdarahan uteri pasca partus, ditambahkan 10-40 unit pada 1 L dari 5% dextros, dan kecepatan infuse dititrasi untukmengawasi erjadinya atonia uterus. Kemunkinan alah adalah, 10 unit diberikan secara intramuskuler setelah lahirnya plasenta. Untuk menginduksi pengaliran susu, 1 tiupan (puff) disemprokan ke dalam tiap lubang hidung ibu dalam posisi duduk 2-3 menit sebelum menyusui.Contoh Obat.Tablet oksitosina Pitosin Tablet (PD)

Farmakokinetik. Hasil baik pada pemakaian parenteral Cepat diabsorbsi oleh mukosa mulut Effektifuntuk pemberian tablet isap. Selama hamil ada peningkatan enzim Oksitosinase sistil aminopeptiside berfungsi mengaktifkan oksitosin enzim tersebut berkurang setelah melahirkan, diduga dibuat oleh plasenta. Absorbsi : Baik lewat mukosa hidung Distribusi: PP rendah Metabolisme: t 1 9 menit Eliminasi: ginjal

Farmakodinamika IM: mula 3 5 menit, P: TD, L: 2 3 jam IV: M: segera, P: TD, L: 1 jam Inhal: M: menit, P: TD, L: 20 menit

e. Efek Samping Stimulasi berlebihan pada uterus. Vasokontriksi pembuluh darah umbilikus. Efek samping berupa : Hipo/Hipertensi, mual, muntah, konstipasi, berkurangnya aliran darah uterus, ruam kulit, anoreksia. Reaksi Merugikan : kejang, intoksikasi, air, perdarahan intrakranial, disritmia, asfiksia, Janin : ikterus, hipoksia.

3. Misopropil / ProstagladinPembentukan prostaglandin oleh amnion akan meningkat padasaat menjelang akhir kehamilan. Ada 4 tipe prostaglandin yang memainkan oeranan dalam proses melahirkan yaitu : PGE1: Mematangkan serviks PGE2: Menimbulkan kontraksi uterus mulai dari trimester kedua lanjut . PGI1: Memastikan aliran darah dari ibu ke dalam janin, dan mempertahankan patensi duktus arteriosus. PGI2: Menimbulkan kontraksi uterus pada segala waktu (berbeda dengan oksitosin). Tipe ini juga penting pada saat menstruasi ketika menyebabkan vasokonstriksi dan kontraksi uterus.Seperti halnya oksitosin, prostaglandin meningkatkan kontruksi uterus. Obat-obat golongan prostaglandin ini juga memfasilitasi kerja oksitosin dalam indikasi persalinan dan dengan demikian akan mengurangi takaran oksitsin yang diperlukan.Dinoproston bekerja dalam waktu sekitar 10 menit sesudah preparat ini dimasukkan kedalam vagina. Kecepatan absorbsi lewat dinding vagina berbeda antara bentuk tablet dan jeli, bentuk jeli akan diserap lebih cepatdaripada bentuk tablet.a. Indikasi Induksi partus aterm Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan Merangsang kontraksi uterus post sc atau operasi uterus lainya Induksi abortus terapeutik Uji oksitosin Menghilangkan pembengkakan mamae

b. Kontra indikasiInduksi persalinan dengan prostaglandin merupakan kontraindikasi jika sudah terdapat ruptura membran amnion.Pemberian Prostaglandin harus dilakukan dengan hati-hati pada setiap keadaan berikut ini : Adanya riwayat sikatriks pada uterus Disproporsi sefalopelvik yang berat Plasenta previa Grand multipara Kehamilan kembar Riwayat melahirkan yang sulit atau traumatik.

Polihidamnions atau Oligohidramnionc. DosisPeroral untuk proteksi GI selama terapi AINS : 200 gqid. Diberikan bersama makanan, jika dosis ini tidak ditolerir : 100gqid dapat digunakan. Bentuk sediaan : tablet 100-200 g. Misoprostol juga tersedia dalam kombinasi dengan diklofenak.Contoh Obat:Misoprostol Tablet : Gastrul isi : misoprostol 200 mcg / tablet.Farmakokinetik Alkolid asam amino yaitu ergotamin diabsorbsi secara lambat dan tidak sempurna melalui saluran cerna. Obat ini mengalami metabolisme lintas pertama, sehingga kadarnya dalam darah sangat rendah. Kadar puncak plasma dicapai dalam 2 jam. Pemberian 1mg argotamin bersama 100mg kafein akan meningkatkan kecepatan absorbsi dan kadar puncak plasma ergotamin sebesar 2 kali, namun biovalibilitasnya tetap dibawah 100%.Dosis ergotamin yang efektif untuk pemberian intramuskular adalah sepesepuluh dosis oral, tetapi absorbsinya dari tempat suntikan lambat, sehingga untuk memperoleh respon uterus diperlukan waktu 20 menit. Dosis pemberian untuk IV adalah setengan dosis IM, dan efek perangsangan uerus sudah diperoleh dalam waktu 5 menit.

d. Efek Samping Prostglandin. Kontraksi otot Rahim. Peningkatan Kontraktilitas Gastrointestinal Kontruksi Bronkiolus Pireksia Reaksi Imflamasi dan rasa nyeri Sistem saraf pusat Kehilangan Cairan dan Elektrolit Peningkatan tekanan intraokuler

2.3Pengertian Obat Anti PerdarahanObat Anti Perdarahan atau Hemostatika merupakan peristiwa penghentian perdarahan akibat putusnya atau robeknya pembuluh darah sedangkan thrombosis terjadi ketika endothelium yang melapisi pembuluh darah rusak atau hilang. Proses ini mencakup pembekuan darah (koagulasi) dan melibatkan pembuluh darah, agregasi trombosit serta proteinplasma baik yang menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan pembekuan.Obat hemostatik ini diperlkan untuk mengatasi perdarahan yang meliputi daerah yang luas.pemilihan obat hemostatik harus dilakukan secara tepat sesuai dengan patogenesis perdarahan.

Mekanisme bembekuan darah :Faktor jaringanCa++Prothombin thrombin

Fibrinogen fibrinCa++

Secara gasir besar pembekuan darah melalui 3 tahap yaitu : Aktivitas tromboplastin Pembentukan trombin dan protombin Pembentukan fibrin dan fibrinogen

Obat hemostatik dibedakan menjadi dua yaitu :1. Obat hemostatik sistemik2. Obat hemostatik lokal1) Obat hemostatika) Aporitin, sebagai antihemostatik diindikasikan untuk : Pengonatan pasien dengan resiko tinggi kehilangan banyak darah selama bedah buka jantung dengan sirkulasi ektrakporal. Pengobatan pasien yang konservasi darah optimal selama bedah buka jantung merupakan prioritas absolut.b) EthamsylateAdalah senyawa yang dapat menstabilkan membran yang dapat menghambat enzim spesifik postglandin dalam proses sintesanya. Obat hemostatik ini juga digunakan pada waktu oprasi melahirkan sebaik oprasi lain dengan kondisi hemorganik lainnya.c) Carbazochrome, Merupakan obat yang diindikasikan: Perdarahan karena penurunan resistensi kapiler dan meningkatnya permeabilitas kapiler. Perdarahan dari kulit, membran mukosa dan internal. Perdarahan sekitar mata, perdarahan nefrotik dan metroragia. Perdarahan abnormal selama dan setelah pembedahan karena menurunnya resisensi kapiler.d) Asam traneksamatMerupakan obat hemostatik yang merupakan penghambat bersaing diri aktivaor plasminogen dan penghambat plasmin. Oleh karena itu dapat membantu mengatasi perdarahan berat akibat fibrinolisis yang berlebihan. Obat ini mempunyai indikasi dan mekanisme kerja yang sama dengan asam aminokproat tetapi 10 kali lebih poten dengan efek samping yang lebih ringan. Asam traneksamat cepat diabsorbsi dari saluran cerna, sampai 40% dari 1 dosis oral dan 90% dari 1 dosis Ivdiekresi melalui urin dalam 24 jam.1. Indikasi dan kontra indikasiGolongan obat ini ialah mlokard akut, trombosis vena dalam dan emboliparu tromboemboli melarutkan bekuan darah pada katup jantung buatan dan kateter IV.2. Efek SampingTrombolitik dapat mngakibatkan perdarahan meskipun rt-PA menyebabkan fibrinogenolisis yang lebih sedikit dibandingkan dengan streptonase dan urokinase delkektifitas terhadap bekuan darah tampaknya tidak mengurangi resiko timbulnya perdarahan. Bila perdarahan hebat obat harus dihentikan dan munkin diperlukan ranfusi darah. Untuk mengatasi fibrinase dengan cepatdapat diberikan asam amino laproat.3. Dosis dan cara pakaiUntuk penderita infark miokard akut agar reparfusi tercapai obat harus diberikan dalam 3-4 jam setelah timbulnya gejala, tetapi bila penyumbatan arteri koronaria bersifat subtotal atau terbentuk sirkulasi kolateral yang baik, trombolitik dapat dimulai lebih lambat.

2) Obat hemostatik LokalObat heostatik yang umumnya beraksi di dinding kapiler. Dengan meningkatkan adesivitas dari platelet, sehingga mampu untuk mengurangi waktu perdarahan dan kehilangan darah. Tdak efektif untuk pendarahan arteri maupun vena. Yang termasuk dalam goongan ini dapat dibagi lagi menjadi beberapakelompok berdasarkan mekanisme hemostatiknya.1) Hemostatik Serap Mekanisme kerja hemostatik serap (absorbable hemostatik) menghentikan perdarahan dengan pembentukan suatu bekuan buatan atau memberikan jalan serat-0serat yang mempermudah bila diletakkan langsung pada pembekuan yang berdarah, dengan kontak pada permukaan asing trombosit akan pecah dan membebaskan faktor yang memulai proses pembekuan darah. Indikasi hemostatik Pada golongan ini berguna untuk mengatasi perdarahan yang beradal dari pembuluh darah kecil saja, misalnya kapiler dan tidak afekti untuk menghentikan perdarahan arteri atau vena yang tekanan intra vaskulernya vukup besar. Contoh ObatAntara lain : spon, gelatin, oksisel (selulosa oksida) dan busa fibrin insani (kuman ibrinfoam). Spon, gelatin dan oksisel dapat digunakan sebagai penutup luka yang akhirnya akan diabsorbsi. Hal ini menguntungkan karena idak memerlukan penyingkiran yang memunkinkan perdarahan ulang seperti yang terjadi pada penggunaan kain. Untuk absorbsi yang sempurna pada kedua zat diperlukan waktu 1-6 jam. Selulosa oksidasi dapat mempengaruhi regenerasi tulang dan dapat mengakibatkan pembentukan kista bila digunakan jangka panjang pada patah tulang. Busa fibrin insani yang berbentuk spon, setelah dibasahi dengan tekanan sedikit dapat menutupi dengan baik permukaan yang berdarah.

2) Astringen Mekanisme kerja :Zat ini bekerja local dengan mengendepankan protein darah sehingga perdarahan dapat dihentikan sehuungan dengan penggunaannya, zat ini dinamakan juga styptic. Contoh ObatAntara lain : feri kloida, nitras argenti, asam tanat. DosisGunakan 1 atau 2 kali sehari atau sesuai petunjuk dokter Indikasi Kelompok ini digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler tetapi kurang efekti bila dibandingkan dengan vasokontriktor yang digunakan lokal.

3) Koagulan Mekanisme Kerja :Obat kelompok ini pada penggunaan lokal menimbulkan hemostatis dengandua cara yaitu dengan mempercepat perubahan protrombin menjadi trombin dan secara langsung mengumpulkan fibrinogen. Contoh ObatRussells viper venom yang sangatefektif sebagai hemostatik lokal dan dapat digunakan umpamanya untuk alveolkus gigi yang berdarah pada pasen hemofilia. Untuk tujuan ini kapas dibasaho dengan larutan segar 0,1% dan ditekankan pada alveolus sehabis ekstrasi gigi. Zat ini tersedia dalam benuk bubuk atau larutan untuk penggunaan lokal. Sediaan ini tidak boleh disuntikkan IV, sebab segera menimbulkan bahaya emboli.4) Vasokonstriktor Mekanisme Kerja :Epinefrin dan norepinefrin berefek vasokontriksi, dapat digunakan untuk menghentikan perarahan kapiler suau permukaan. Cara pemakaianPenggunaanya ialah dengan mengoleskan kapas yang telah dibasahi dengan larutan 1:1000 tersebu pada permukaan yang berdarah.

a) Obat Hemostatik SistemikDengan memberikan transfuse darah, seringkali perdarahan dapat dihentikan dengan segera. Hasil ini terjadi karena penderita mendapatkan semua faktor pembekuan darah yang terdapat dalam darah transfusi keuntungan lain ransfusi ialah perbaikan volume sirkulasi. Perdarahan yang disebabkan difisiensi faktor pembekuan darah tertentu dapat diatasi dengaan mengganti/memberikan faktor pembekuan yang kurang.1) Faktor Anti Hemofilikdan cryoprecipitated anti hemofili faktor indikasi .Kedua zat ini bermanfaat untuk menceggah atau mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia A (defisiensi faktor VIII) yang sifatnya herediter dan pada penderita yang darahnya mengandung inhibitor faktor VII Efek SampingCryoprecipitated antihemofilik factor mengandung fibrinogen dan protein plasma lain dalam jumlah yang lebih banyak dari dalam jumlah yang lebih banyak dari sediaan konsentratfaktor VIII, sehinngga kemungkinan terjadi reaksi hipersensivitas lebih besar pula. Efek samping lain yang dapat timbul pada penggunaan kedua jenis sediaan ii adala hepatitis virus, anemia hemolitik, hiperfibrinogenemia, menggigil dan demam. Cara pemakaianKadar faktor hemofilik 20-30% dari normal yang diberikan IV biasanya digunakan untuk mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia. Biasanya hemostatik dicapai dengan dosis tunggal 15-20 unit/kg BB. Untuk perdarahan ringan pada ototdan jaringan lunak, diberikan dosis tunggal 10 unit/kg BB. Pada penderita hemofili sebelum oprasi diperlukan kadar anti hemofilik sekurang-kurangnnya 50% dari normal, dan pasca bedah diperlukan kadar 20-25% dari normal untuk 7-10 hari.

2) Kompleks Faktor X IndikasiSediaan ini mengandung faktorII, VII, IX, X serta sejumlah kecil protein plasma lain dan digunakan untuk pengobatan hemofilia B,atau bila diperlukan faktor-faktor yang terdapat dalam sediaan tersebut untuk mencegah perdarahan. Akan tetapi karena ada kemunkinan timbulnya hepatitis preparat ini sebaiknya tidak diberikan pada penderita nonhemofilia. Kontra IndikasiAntara lain : trombosis demam, menggigil, sakit kepala, dll Efek SampingTrombosis,demam, menggigil, sakit kepala, flushing dan reaksi hipersensivitas bera (shok anafilaksis). DosisKebutuhan tergantung dari keadaan penderita. Perlu dilakukan pemeriksaan pembekuan sebelum dan selama pengobatan sebagai petunjuk untuk menentukan dosis. 1 unit/kg BB meningkatkan aktivitas factor IX sebanyak 1,5% selama fase penyembuhan setelah oprasi diperlukan kadar factor IX 25-30% dari normal.3) Vitamin K Mekanisme KerjaPada orang normal vitamin K tidak mempunyai aktivitas farmakodinamik, tetapi pada penderita defisiensi vitamin K, vitamin ini berguna untuk meningkatkan biosintedid beberapa faktor pembekuan darah yang berlangsung dihati. Sebagai hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk dapat menimbulkan efek, sebab vitamin K harus merangsang pembentukan faktor-faktor pembekuan darah lebih dahulu. IndikasiDiunakan untuk mencegah atau mengatasi perdarahan akibat defisiensi vitamin K. Kontra indikasi Neonatus Bayi Hamil Tua Efek SampingPemberian filokuinon secara intravena yang terlalu cepat dapat menyebabkan kemerahan pada muka, berkeringat, bronkospasme, sianosis, sakit pada dada dan kadang menyebabkan kematian Perhatian :Defisiensi vitamin K dapat terjadi akibat gangguaan absorbsi vitamin K, berkurangnya bakteri yang mensintesis vitamin K pada usus dan pemakaian anikoagualan tertentu. Pada bayi baru lahir hipoprotombinemia dapat terjadi terutama karena belum adanya bakteri yang mensintesis vitamin K.Sediaan : tablet 5mg vitamin K (kaywan). Dosis dan cara pakai1-3 x sehari untuk ibu menyusui untuk mencegah pendarahan pada bayinya 3x4 sehari untuk pengobatan hipoprotombinemia. Diberikan melalui orl, Injeksi IM atau IV. Contoh obat : nama generik : fitomenaadiol, nama dagang : kaywan, phytomenadion, phytomenadion injeksi.4) Asam Aminokaproat Mekanisme kerja :Asam aminokaproat merupakan penghambat bersaing dari activator plasminogen dan penghambat plasmin. Plasmin sendiri berperan menghancurkan fibrinogen/fibrin dan faktor pembekuan darah lain. Oleh karena itu asam aminokaproat dapat mengatasi perdarahan berat akibat fibrinolisis yang berlebihan. IndikasiPemberian asam aminokaproat juga dapatdigunakan sebagai antidotum untuk melawan efek trombolitik streptokinase dan urokinase yang merupakan activato plasminogen. Cara pemakaian :Dapat diberikan secara Peroral dan IV Efek sampingAsam aminokaproat dapat menyebabkan prutius, eriterna konjungtiva, dan hidung tersumbat. Efek samping yang paling berbahaya ialah trombosis umum, karena itu penderita yang mendapat obat ini harus diperiksa mekanisme hemostatik.5) Asam treneksamat Mekanisme kerjaSebagai anti plasmin, bekerja menghambat aktivitas dari activator plasminogen dan plasmin sebagai hemostatik, bekerja mencegah degradasi fibrin, meningkatkan agregasi platelet memperbaiki kerapuhan vaskular dan meningkatkan aktivitas factor koagulasi. IndikasiHipermenorhea pendarahan pada kehamilan dan pada pemasangan AKDR mengurangi pendarahan selama dan setelah oprasi Perhatian : Bila diberikan IV dianjurkan untuk menyuntikkan perlahan-lahan (10ml/1-2 menit) Efek sampingGangguan gastrointestinal : mual, muntah, sakit kepala, anoreksia, gangguan penglihatan, gejala menghilang dengan pengurangan dosis atau penghentian pengobatanSediaan : kapsul 250mg, 500mg injeksi 5ml/500mg

6) Karbazokrom Na sulfonat (ADONA) Mekanisme kerja :Menghambat peningkatan permeabilizaz kapilerMeningkatkan resistensi kapiler

IndikasiPerdarahan disebabkan menurunnya resistensi kapiler meningkatnya permeabilizas kapiler, pendarahan abnormal selama/pasca operasi akibat penurunan resistensi kapiler. pendarahan otak sediaan :tablet 10mg/forte 30mg, injeksi 2ml/10mg dan 5ml/25mg.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengetahuan dan pemahaman mengenai seluruh unsur dan komponen obat-obatan yang berkaitan dengan dunia kesehatan sangatlah penting. Tenaga kesehatan selaku orang yang memiliki kewenangan dalam segala bentuk tindakan medis juga bertanggung jawab penuh atas segala bentuk tindakan yang berkaitan dengan obat-obatan yang digunakan. Obat Uterotonika adalah obat yang digunakan untuk mempengaruhi kontraksi uterus. Obat ini terdiri atas golongan obat oksitosik dan obat golongan otolytik. Obat oksitosika digunakan untuk meningkatkkan kontraksi uterus. Obat-obat oksitosik banyak digunakan untuk induksi serta penguatan persalinan, pencegahan serta penanganan postpartum, pengendalian perdarahan akibat abortus inkompletusdan penanganan aktif pada kala tiga persalinan.

3.2 Saran

Kepada seluruh tenaga kesehatan diwajibkan untuk menguasai segala bentuk teori dan metode yang berkaitan dengan obat-obatan. Tenaga kesehatan juga harus mampu memberikan konseling kepada masyarakat mengenai segala aspek, unsur, dan komponen obat-obatan yang digunakan dalam segala bentuk tindakan medis.Kepada masyarakat, diharapkan untuk tidak sembarangan dalam mengonsumsi obat-obatan, dan lebih teliti dalam memilih obat-obatan. Selain itu, masyarakat diharapkan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan dalam menangani gangguan maupun penyakit yang dialami

17