bab i dss
DESCRIPTION
sdsdTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue
haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang
disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopeniadan diathesis hemoragik.
Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi
(peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh. Sindrom
renjatan dengue (dengue shock syndrome) adalah demam berdarah dengue yang
ditandai oleh renjatan/syok.1
Penyakit DBD terjadi sebagai wabah musiman pada daerah tropis dan
merupakan penyebab penting kematian pada anak-anak di Asia. Mortalitas semua
bentuk DBD yang diobati berkisar antara 1%-26%. Patogenesis DBD ditandai
dengan peningkatan permeabilitas kapiler yang mengakibatkan terjadinya
hipovolemia intravaskular. Tidak ada obat spesifik untuk infeksi dengue, dan
pemberian resusitasi cairan merupakan hal yang penting. WHO
merekomendasikan tindakan penggantian cairan segera dengan cairan kristaloid
isotonik, yang diikuti dengan penggunaan koloid atau plasma pada syok yang
terus berlanjut. Mengingat derajat beratnya penyakit yang bervariasi dan
berhubungan dengan cara pengelolaan (pemberian cairan) serta prognosis, maka
WHO (1997) membagi DBD dalam 4 derajat. Derajat I dan II disebut DBD tanpa
syok, derajat III dan IV disebut DBD dengan syok atau SSD.2