bab 6 konsep perencanaan - modul.mercubuana.ac.id mahasiswa/bab 6... · gambar – 27: zona...
TRANSCRIPT
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’ 71
Gambar – 26 : Konsep Massa Bangunan
BAB 6 KONSEP PERENCANAAN
6.1 Konsep Bangunan 6.1.1 Konsep Pola Massa Bangunan
Sesuai dengan posisi site Lapangan dan fungsi dari suatu kegiatan yang
berbeda maka pola massa bangunan adalah pola masa ganda. Masa itu
sendiri sesuai dengan fungsinya terdiri dari masa yang berbeda elevasi
yaitu tower dan podium, tower diperuntukan fungsi untuk Apartemen yang
berjumlah dua tower sedangkan podium diperuntukan fungsi untuk pusat
perbelanjaan dan servis. Dari segi analisa site bentukkan tower dan podium
dibuat semaksimal mungkin dibuat persegi panjang, untuk mendapatkan
ruangan yang maksimal serta sirkulasi yang baik dan untuk mendapatkan
cahaya alami yang maksimal juga yang paling utama menghindari radiasi
matahari yang berlebihan dan mengarahkan angin untuk bergerak searah
dengan bangunan.
6.1.2 Konsep Sirkulasi Bangunan
Yaitu dengan pemanfaatan sirkulasi horizontal yang khususnya digunakan
pada area pusat perbelanjaan, dimana dengan sirkulasi horizontal pelaku
Massa bangunan berupa tower
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’ 72
Gambar – 27 : Zona Vertikal
kegiatan dapat memperoleh view langsung waktu dilihat, dan pemanfatan
sirkulasi vertikal biasa dipergunakan oleh penghuni Apartemen, dimana
sirkulasi vertikal menghubungkan perlantai – sampai lantai tertinggi
Sirkulasi dalam tapak didasarkan atas pertimbangan kemudahan dan
kenyamanan bagi pengunjung, sirkulasi yang jelas dan terarah sehingga
pengunjung tidak kehilangan arah, perbedaan sirkulasi yang jelas bagi
pengunjung dan service, pemisahan yang jelas antara sirkulasi pedestrian,
kendaraan dan service. Ada pun perincinnya sebagai berikut :
i. Sirkulasi ( kendaraan pribadi ) publik menuju pusat
perbelanjaan.
ii. Sirkulasi penghuni menuju ke apartemen.
iii. Sirkulasi pengiriman barang ( mobil service ).
iv. Sirkulasi maintenance.
6.1.3 Zona Vertikal Apartemen pemanfatan sirkulasi vertikal biasa dipergunakan oleh pengguna
Apartemen, dimana sirkulasi vertikal menghubungkan dari basemen atau
parkir ke tempat hunian atau dari lantai ke lantai lain.
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’ 73
6.1.4 Sistem Struktur Berdasarkan hasi analisis maka sistem struktur yang dipilih adalah :
1. Struktur bawah :
Pada lantai basement menggunakan sistem pondasi box atau raft
pondation, untuk bagian bangunan apartemen terdiri dari core inti sebagai
fasilitas utilitas utama bangunan serta sebagai struktur dari bangunan itu
sendiri. Penyaluran beban dari kolom struktur disalurkan menuju pilecap
kemudian diterima oleh titik tiang pancang.
2. Struktur bangunan :
Struktur rangka menggunakan sistem plate and slab atau plat dan balok
dari beton bertulang, serta didukung oleh dinding yang berfungsi sebagai
struktur yaitu shear wall.
3. Struktur atas :
Penggunaan rangka atap menggunakan atap pelat beton dengan finishing
penanaman taman rumput guna ikut berperan serta dalam mengkondisikan
udara yang penuh dengan polusi kendaraan.
6.1.5 Sistem Utilitas Dalam bangunan sangatlah diperlukan sistem utilitas yaitu pekerjaan
instalasi mekanikal dan elektrikal guna dapat melakukan aktivitas kegiatan
yang sedang berlangsung dalam bangunan itu sendiri. Adapun penjelasan
dari pekerjaan mekanikal elektrikal sebagai berikut :
Pencahayaan : 1. Pencahayaan alami dengan memberi bukaan di setiap unit hunian
dan disepanjang koridoor sehingga pada siang hari dengan optimal
pencahayaan bisa menerangi tiap lantai. Dan untuk area pusat
perbelanjaan dengan menggunkan sky light glass tempered 20mm
2. Untuk cahaya buatan hanya digunakan pada ruang – ruang hunian
serta setiap retail – retail dengan menggunakan armature lampu
downlight 13watt, RMO TL balok 1 x 36 watt.
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’ 74
Pengudaraan : Sistem pengkondisian udara dengan sistem atrium pada hall di area pusat
perbelanjaan serta jendela, grill – grill di ruang pompa, mesin genset, ruang
panel – panel utama.
Pengudaraan buatan dengan menggunakan AC VRV ( variabel reducing
valve ) untuk ruang hunian dan pusat perbelanjaan, serta ruang lobby mal
dan apartemen.
Pencegahan Kebakaran : Salah satu sistem yang hendak diterapkan pada proyek mix use ini dengan
menggunakan sistem :
Aktif : Dengan sistem instalasi fire alarm yang terkoneksi dengan fire
sprinkler dengan menggunakan sistem resistant, bilamana terdapat
perbedaan suhu temperatur diruangan maka secara otomatis Head
Detector akan memberikan sensor kepada alarm bell yang berada di
box hydrant. Dan untuk asap akan terdeteksi oleh Smoke detector.
Dengan otomatis head sprinkler akan pecah dan memancarkan air ke
segala arah yang terletak dibawah plafond
Pasif : Dengan menggunakan fire extinguisher portable kelas A,B,C. serta
tangga darurat kebakaran.
Plumbing : 1. Sistem plumbing meliputi :
2. Instalasi air bersih : sistem Down Feet
3. Instalasi air kotor : diterima oleh septiktank lalu diolah ke
STP
4. Instalasi air kebakaran : dari ground wáter tank
Keamanan : Keamanan pembangunan dengan menggunakan instalasi CCTV,
sistem alarm, security, pintu otomatis sistem sensor.
Telekomunikasi : Instalasi ini meliputi :
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’ 75
Gambar – 28a : Konsep Pencapaian Tapak
1. Telepon : menggunakan MDF yang disuplai dari pihak telkom
lalu ditransfer ke IDF tiap lantai lalu dipecah ke setiap line – line
outlet telp.
2. Intercom : untuk hubungan langsung antar ruang dan zone
yang berbeda.
3. Back ground : untuk area pusat perbelanjaan yang disuplai oleh
sistem conference yang disuplai oleh satu unit perangkat sound
system.
4. Car call : yang berfungsi untuk memberikan informasi untuk
sopir melalui stand mix yang di suplai oleh sound system.
Penangkal Petir : Sistem pentanahan sangatlah penting untuk menjaga dari arus kuat petir,
untuk bangunan ini menggunakan sistem penangkal petir farraday karena
dengan radius yang cukup luas posisi letak penangkal petir diletakkan di
area tower apartemen.
Pembuangan sampah : Pembuangan sampah secara manual, yang ditampung pada rumah bak
sampah yang berada dibasement. Untuk area pusat perbelanjaan dan
hunian sampah organik dan non organik menjadi satu.
6.2 Konsep Tapak A. Konsep Pencapaian Tapak
Entrance kendaraan pribadi dapat melalui jl.Exit Toll
Entrance pejalan kaki
Entrance kendaraan servis dapat melalui jl.Pemukiman
Entrance kendaraan pribadi dapat melalui jl.pemukiman
Entrance pejalan kaki
Jalur keluar kendaraan
Entrance pejalan kaki
Jalur keluar kendaraan
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’ 76
Jalur pencapaian kedalam tapak dibedakan kedalam tiga bagian, yaitu:
1. Jalur Pejalan Kaki. a. Untuk memberikan kenyamanan pencapaian bagi pejalan kaki
diusahakan dengan pencapaian kendaraan.
b. Kenyamanan pejalan kaki dibuat dengan peneduh yang didesain
dengan unsur penghijauan.
c. Pencapaian untuk pejalan kaki ditempat kan pada area yang
kepadatan pejalan kakinya tinggi.
d. Dipasang rambu-rambu oleh pengelola gedung untuk
mempermudah / menertibkan pejalan kaki agar mematuhi aturan
dalam area bangunan, supaya dapat membedakan area yang boleh
dipergunakan / tidak sebab ada kecenderungan pejalan kaki untuk
mengambil jalan pintas , sehingga dapat merusak area hijau.
2. Jalur Pencapaian Kendaraan Pribadi a. Jalur pencapaian kendaraan dibuat searah untuk menjaga
kelancaran sirkulasi didalam tapak dan disesuaikan dengan sirkulasi
yang ada disekitar tapak.
b. Pintu masuk dan pintu keluar kendaraan dibuat terpisah disesuaikan
dengan arah sirkulasi didalam tapak.
c. Dipasang rambu-rambu oleh pengelola gedung dengan maksud
mempermudah / menertibkan kendaraan parkir / keluar, sehingga
dapat membuat suasana lingkungan nyaman karena terhindar dari
kemacetan dan suara kebisingan kendaraan.
3. Jalur Pencapaian Kendaraan Service a. Jalur kendaraan service diusahakan terpisah dengan sirkulasi
kendaraan pribadi.
b. Jalur kendaraan service diusahakan untuk menghindari entrance
bangunan dan sirkulasinya melalui bagian belakang bangunan atau
langsung masuk kedalam basement bangunan.
c. Dipasang rambu-rambu oleh pengelola gedung dengan maksud
mempermudah / menertibkan kendaraan parkir / keluar, sehingga
dapat membuat suasana lingkungan nyaman karena terhindar dari
kemacetan dan suara kebisingan kendaraan
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’ 77
Gambar – 28c : Sisi timur dan barat mendapatkan perlindungan sinar matahari
Gambar – 28b : Analisa Terhadap Matahari
Gambar – 28d : Penerapan Sunshide & Penghijauan
(T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky)
B. Konsep Terhadap Matahari
1. Orientasi bangunan tetap dapat mengarah ke timur , barat
dengan memiringkan atau melengkungkan permukaan dinding,
supaya radiasi matahari tidak terserap sepenuhnya ( terpencar ).
Penggunaan material yang dapat merefleksikan panas sangat
dibutuhkan,pada sisi barat atau timur ditempatkan core untuk
mengurangi panas matahari.
2. Penggunaan Sun shading untuk fasade bangunan yang
menghadap lintasan matahari yaitu timur dan barat sangat
membantu, adapun bentukan sun shading tersebut di buat pola-
pola yang tetap memberikan kesan estetika yang menarik.
Area yang mendapat radiasi paling tinggi Sisi Timur dan Barat
Sinar Matahari yang berkisar antara Sebelum pk.09.00 Sesudah pk.17.00
Radiasi terbesar pada bulan Juli sebesar 88% Radiasi terkecil pada bulan Januari sebesar 36% (Pusat Meterologi dan Geofisika Jakarta )
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’ 78
Gambar – 28g : Konsep Vegetasi
Gambar – 28f : Penerapan Sunshide & Kanopy
(T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky)
Gambar – 28e : Penerapan Kanopy & Sunshide vertikal
(T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky)
3. Selain Penghalang atau sunshading secara horizontal ada
juga penghalang atau sunshading arah vertical sama fungsinya
juga untuk mengurangi sinar matahari yang berlebihan dengan
arah bangunan barat dan timur
4. pemberian Kanopy (kantilever)pada bukaan atau jendela untuk
menghalangi sinar berlebihan atau panas dari radiasi matahari
yang masuk ke dalam ruangan yang bisa menaikan suhu
ruangan.
5. Pemberian tanaman pada pasade untuk sinar matahari langsung
supaya dapat diserap.
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’ 79
Gambar – 28i : Orientasi dan View
Gambar – 28h : Analisa Tearhadap Angin
C. Konsep Terhadap Angin Massa bangunan berbentuk persegi panjang dengan pertimbangan
mengurangi beban angin serta mengarahkan angin untuk bergerak
mengelilingi bangunan,pemberian celah lubang pada bangunan supaya
angin bisa mengalir melewati bangunan.
D. Konsep Orientasi dan View
Bangunan diorientasikan mengarah ke jalan Toll lingkar luar Jakarta.
Terdapat beberapa potensi tapak yang dapat dijadikan orientasi view yaitu
fasade bangunan yang menarik dengan perbedaan masa antara tower dan
podium serta pengolahan fasade bangunan yang mengarah kearea utara -
selatan dan barat sehingga menarik pengunjung yang melewati gedung ini
untuk memasuki area ini.
Jl. Toll Outing RingRoad
Jl..pemukiman dan arah kepusat perkotaan
Lahan kosong
ORIENTASI UTAMA
ORIENTASI KEDUA
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’ 80
Gambar – 28k : penghijauan untuk mengurangi kebisingan
Gambar – 28j : Kebisingan
E. Konsep Kebisingan Pada konsep kebisingan elemen tanaman seperti pohon dengan dedaunan
yang cukup rapat sebagai penghijauan juga bisa mengurangi tingkat
kebisingan
Dari segi fungsi bangunan yang terdiri dari area Apartemen dan pusat
perbelanjaan maka perletakan zoning tersebut dibedakan untuk area
hunian apartemen diletakkan pada area tingkat kebisingan tenang,
sedangkan untuk area pusat perbelanjaan pada area tingkat kebisingan
sedang.
F. Konsep Tata Ruang Luar
Ruang luar suatu bangunan perlu ditata secara baik, untuk mendukung
fungsi bangunan dan penampilan bangunan. Ruang luar direncanakan
kedalam dua bagian, yaitu :
1. Ruang Luar Aktif
Daerah Tenang Apartemen Daerah Bising
Daerah Kurang Tenang
Perbelanjaan
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’ 81
Gambar –28m : Ruang Luar Pasif
Gambar – 28l : Ruang Luar Aktif
Ruang luar yang digunakan sebagai sarana penunjang aktifitas:
misalnya pedestrian, tempat duduk, sirkulasi kendaraan dan sirkulasi
servis.
2. Ruang Luar Pasif
Ruang luar yang tidak digunakan sebagai sarana penunjang aktifitas,
misalnya: penghijauan sebagai bufer kebisingan, ruang hijau terbuka
sebagai serapan air hujan.
6.2 Konsep Penzoningan
Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam mengatur penzoningan
didalam tapak adalah :
- Hubungan antar kegiatan didalam tapak.
- Situasi dan kondisi tapak.
- Pencapaian dan sirkulasi pejalan kaki atau kendaraan di dalam tapak.
- Penataan ruang luar yang ingin dicapai. - - Penataan ruang luar yang ingin dicapai.
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’ 82
Gambar – 29b : Penzoningan Vertikal
Gambar – 29a : Penzoningan Horizontal
Berdasarkan dari analisa-analisa yang telah diuraikan maka bangunan
dibagi kedalam beberapa zoning horizontal dan vertikal.
Berikut definisi dari tiap-tiap zona kegiatan:
- Zona Publik, merupakan fasilitas komersial umum pada pusat
perbelanjaan dan Apartemen.
- Zona Privat, merupakan bagian dari Apartemen dan bagian perawatan
gedung.
- Zona Semi Publik, merupakan fasilitas yang dapat digunakan bersama-
sama seperti lobby,mushola dan kantin pegawai.
- Zona Servis, merupakan bagian dari perawatan gedung, seperti ruang
teknik, r.perlengkapan,r.utilitas dan fasilitas parkir. Untuk zona servis
terbagi menjadi 3 zona yaitu:
- Zona pedagang, yaitu untuk bongkar muat barang dan parkir
kendaraan suplier.
- Zona pengunjung, untuk kendaraan pribadi dan umum.
- Zona pengelola untuk parkir kendaraan pemilik dan karyawan
gedung.
Keteranagan : Publik – PU Semi Privat – SP Parkir / Taman – PK Servis – S Privat - P
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’ 83
Gambar – 30a : Penerapan Sunshide & Penghijauan
(T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky)
6.4 KONSEP BIOCLIMATIC PADA BANGUNAN 1. Elemen Tanaman - Elemen tanaman seperti pohon dengan daun yang cukup rapat dan
lebar selain sebagai penghijauan juga sebagai bufer kebisingan
- Elemen tanaman dengan daun kecil dan tidak rapat tampilan bangunan
tetap dapat terlihat. Untuk terciptanya area taman ini maka dibuat aturan-
aturan bagi pengunjung untuk tidak merusak area taman ini dengan dibuat
rambu-rambu.
2. Vegetasi / Penghijauan Teras bangunan dilengkapi dengan penghijauan sebagai bufer kebisingan ,
mengurangi radiasi matahari dan menyejukan udara sekitarnya. Selain itu
untuk menunjang terciptanya suasana / udara yang nyaman untuk
pengunjung maka dibuat area – area yang diperuntukan untuk area
merokok khusus bagi para perokok. Untuk pada area tower penempatan
vegetasi ini diletakkan pada area sun shading.
3. Sky courts
Untuk menghambat angin yang berasal dari jalan Toll dibuat sky courts
sehingga hembusan udara yang kencang menjadi lebih kecil / nyaman dan
segar dan juga sebagai buffer kebisingan dan area ini tidak diperuntukan
untuk sirkulasi orang / dipakai orang bersantai karena dapat merusak area
skycourt.
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’ 84
Gambar – 30b : skycourt
SKYCOURT
U
PENEMPATAN CORE DI SISI BARAT DAN TIMUR
ORIENTASI BANGUNAN KE TIMUR DAN BARAT
Gambar – 30c : Orientasi Bangunan
Gambar – 30d : Penen\mpatan Core
4. Orientasi bangunan Orientasi bangunan tetap dapat mengarah ke timur , barat dengan
memiringkan permukaan dinding, supaya radiasi matahari tidak terserap
sepenuhnya ( terpencar ). Penggunaan material yang dapat merefleksikan
panas sangat dibutuhkan,pada sisi barat atau timur ditempatkan core untuk
mengurangi panas matahari.
5. Perletakan Core Core disini diletakkan pada sisi utara-barat untuk menghalangi atau
menangkal radiasi matahari yang masuk ke dalam bangunan.
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’ 85
KANOPY
SUN SHADINGHORIZONTAL
SUN SHADINGVERTIKAL
Gambar – 30e : Kanopy
Gambar – 30f : Sunshading
6. Kanopy/ Kantilever pemberian Kanopy (kantilever)pada bukaan atau jendela untuk
menghalangi sinar matahari berlebihan atau panas dari radiasi matahari
yang masuk ke dalam ruangan yang bisa menaikan suhu ruangan.
7. Sun Shading Untuk mengatasi fasade bangunan yang viewnya jatuh pada lintasan
matahari, yaitu pada area timur dan barat, maka pada area fasade tersebut
dibuat fasade yang mempergunakan sistem sun shading dengan maksud
untuk menghindari / mengurangi masuknya panas matahari langsung ke
area dalam bangunan terutama pada masa bangunan yang elevasinya
tinggi / tower.
Perletakan sun shading itu sendiri disesuaikan dengan estetika dari
bangunan itu sendiri.