bab 5 analisis 5.1 umum - · pdf filepenomoran dari nomor 1 ... bale endah, dayeuh kolot ......

36
BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM Bab ini akan membahas secara rinci proses analisis data yang diperoleh dari bagian sebelumnya. Proses analisis yang dilakukan berdasarkan pada metodologi yang telah dibahas pada bab 3. Analisis dimulai dengan membuat model jaringan Koridor Taman Sari menggunakan program Mapinfo ver 7.5, kemudian menyiapkan database MAT. Setelah itu dilakukan pembebanan pada jaringan dengan program SATURN untuk mendapatkan model jaringan yang divalidasi sesuai pada kondisi eksisting. Hasil dari pembebanan dianalisa dan parameter – parameter yang dibutuhkan dihitung. Setelah dilakukan proses analisis data dan diketahui permasalahan yang terjadi, dapat dilakukan analisis usulan penanganan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi tersebut. Akhir dari bab ini adalah kesimpulan yang merupakan solusi dari tujuan yang telah ditetapkan pada awal kajian ini. 5.2 PEMODELAN JARINGAN 5.2.1 Sistem Zona Lokasi Koridor Taman Sari berada dibagi ke dalam beberapa zona. Pembuatan zona tersebut dibagi berdasarkan land use . a) Zona Internal Wilayah koridor Taman Sari dibagi dalam 15 zona internal, penentuan zona ini berdasarkan land use pada Koridor Taman Sari. Pada zona-zona ini dibuat penomoran dari nomor 1 sampai dengan 15. Hasil zoning pada koridor Taman Sari dapat dilihat pada Gambar 5.1 b) Zona Eksternal Setelah menentukan zona internal, kemudian zona – zona di luar daerah kajian dipilih dan ditentukan sebagai zona eksternal. Proses pemilihan menghasilkan 8 zona yang akan dijadikan zona eksternal. Penomoran zona eksternal yaitu dari nomor 16 sampai 23. Masing – masing zona ini merupakan gabungan dari beberapa zona yang ada di luar daerah kajian, tetapi mempengaruhi zona wilayah kajian. 52

Upload: hoangduong

Post on 06-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

BAB 5 ANALISIS

5.1 UMUM Bab ini akan membahas secara rinci proses analisis data yang diperoleh dari bagian sebelumnya. Proses analisis yang dilakukan berdasarkan pada metodologi yang telah dibahas pada bab 3. Analisis dimulai dengan membuat model jaringan Koridor Taman Sari menggunakan program Mapinfo ver 7.5, kemudian menyiapkan database MAT. Setelah itu dilakukan pembebanan pada jaringan dengan program SATURN untuk mendapatkan model jaringan yang divalidasi sesuai pada kondisi eksisting. Hasil dari pembebanan dianalisa dan parameter – parameter yang dibutuhkan dihitung. Setelah dilakukan proses analisis data dan diketahui permasalahan yang terjadi, dapat dilakukan analisis usulan penanganan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi tersebut. Akhir dari bab ini adalah kesimpulan yang merupakan solusi dari tujuan yang telah ditetapkan pada awal kajian ini. 5.2 PEMODELAN JARINGAN 5.2.1 Sistem Zona Lokasi Koridor Taman Sari berada dibagi ke dalam beberapa zona. Pembuatan zona tersebut dibagi berdasarkan land use .

a) Zona Internal Wilayah koridor Taman Sari dibagi dalam 15 zona internal, penentuan zona ini berdasarkan land use pada Koridor Taman Sari. Pada zona-zona ini dibuat penomoran dari nomor 1 sampai dengan 15. Hasil zoning pada koridor Taman Sari dapat dilihat pada Gambar 5.1 b) Zona Eksternal Setelah menentukan zona internal, kemudian zona – zona di luar daerah kajian dipilih dan ditentukan sebagai zona eksternal. Proses pemilihan menghasilkan 8 zona yang akan dijadikan zona eksternal. Penomoran zona eksternal yaitu dari nomor 16 sampai 23. Masing – masing zona ini merupakan gabungan dari beberapa zona yang ada di luar daerah kajian, tetapi mempengaruhi zona wilayah kajian.

52

Page 2: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

Daftar zona internal dan nama kelurahannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.1 Daftar Zona Internal No. Zona Zona Keterangan

1 Sasana Olah Raga ITB 2 Kelurahan Cipaganti 3 Kebun Binatang 4 Kampus ITB 5 Dago 1 Simpang Dago – Simpang Cikapayang 6 Salman 7 Taman Hewan 8 Balubur 9 Kebun Bibit

10 Cihampelas 11 Kampus UNISBA 12 Kampus UNPAS 13 Dago 2 Simpang Cikapayang – Simpang Martadinata 14 Sulanjana 15 Cisitu

Zona – zona yang yang digabung dan dijadikan sebagai zona eksternal dapat dilihat pada daftar zona eksternal berikut: Zona 16 : Kelurahan Ledeng, Isola, Ciumbeuleuit, Lembang, Parompong, Cisarua Zona 17 : Kelurahan Sukaluyu, Sadang Serang, Sekeloa, Cigadung, Cempaka, Sukamaju Zona 18: Jeruk, Majalaya, Ciparay, Arjasari, Pamempeuk, Pengalengan, Kertasari, Banjaran, Katapang, Ciwidey, Batujajar, Cililin Zona 19 : Kelurahan Jati, Pasanggrahan, Sukabungah, Palasari, Cikutra, Cicalengka, Cigadung, Bojongsoang, Bale Endah, Dayeuh Kolot, Margahayu Ngamprah, Cileunyi Zona 20 : Kelurahan Merdeka, Kacapiring, Kebonwaru, Bbk Surabaya, Bbk Sari, Cicaheum, Antapani, Sukamiskin, Cisarantenkulon, Cisarantenbinahar, Ujungberung, Cisarantenwetan, Cipadung, Pasirbiru, Cicalengka, Bojongsoang, Baleendah, Dayeuhkolot, Margahayu, Soreang, Ngamprah, Cileunyi, Kebonpisang, Samoja, Burangrang, Kebon Gedang, Lingkar Selatan, Cibangkong, Turangga, Cicagra,

53

Page 3: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

Maleer, Kebon Jayanti, Gumuruh, Turangga, Binong, Batucikal, Sukapura, Sekejati, Margasenang, Kujangsari, Cipamokolan, Cisarantenkidul, Derwati, Mekar Mulya, Maleber, Karanganyar Zona 21 : Kelurahan Braga, Balunggede, Cikawao, Paledang, Pungkur, Ciatel, Ancol, Cigareleng, Pasirluyu, Ciseureuh, Wates, Mengger, Kebonjeruk, Jamika, Cibadak, Cibangkong, Bbktarogong, Sukaasih, Caringin, Panjunan, Nyengseret, Situsaeur, Pasirluyu, Pelindunghewan, Kebonlegak, Karasak, Cibaduyut, Mekarwangi, Cirangrang, Cibaduyut kidul, Cibaduyut wetan Zona 22 : Kelurahan Pamoyanan, Cicadas, Garuda, Cijerah, Cibuntu, Panjunan, Gempolsari, Cigondewahkaler, Soreang, Margaasih, Cimahi Utara, Cimahi Tengah, Cimahi Selatan, Padalarang, Arjuna, Duwuscariam, Ciroyom, Sukahaji, Warungmuncang, Babakan, Bbkciparay, Cigondewah Rahayu, Margasuka, Margahayu Utara Zona 23 : Kelurahan Pajajaran, Husen Sastranegara, Sukaraja, Cipedes, Sukagalih, Sukawarna, Gegerkalong, Sukarasa, Sarijadi, Cipeundeuy, Cipatat, Cikalongwetan, Cimenyan, Mandalamekar, Cilengkrang

54

Page 4: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

5.2.2 Jaringan jalan Pada Gambar 5.1 berikut diperlihatkan gambar zoning wilayah studi dari program MapInfo.

Gambar 5.1 Zoning Daerah Kajian dan Jaringan Jalan Dengan MapInfo

55

Page 5: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

5.2.3 Perhitungan MAT Tahun Dasar

MAT yang diperoleh dan akan digunakan dalam studi ini adalah MAT Kota Bandung Tahun 2003. MAT ini memiliki jumlah zona sebanyak 125 zona. Karena daerah kajian (koridor Taman Sari) memiliki sistem zona yang berbeda, maka MAT Kota Bandung Tahun 2003 yang pembagian zonanya berdasarkan kelurahan harus dikonversi dan dibagi menjadi lebih kecil berdasarkan land use. Besarnya pergerakan MAT tersebut dihitung berdasarkan perbandingan luas. Adapun data yang tidak terdapat dalam MAT Kota Bandung tersebut didapatkan dari persamaan regresi yang dihitung dari hubungan antara jarak tempuh terhadap suatu zona dengan jumlah penduduk yang ada dalam zona tersebut. Berikut prosedur perhitungan jika nilai pergerakannya diketahui di MAT 2003 Bandung • Menentukan luas zona asal (zona kelurahan) yang didalamnya terdapat zona

kajian • Menentukan luas zona kajian (misalnya ITB) yang akan dicari nilai pergerakannya • Mencari perbandingan luas zona asal dengan luas zona kajian • Menentukan pergerakan yang terjadi pada zona asal (di lihat pada MAT 2003

Bandung) • Pergerakan zona kajian adalah perkalian antara perbandingan luas zona dengan

pergerakan pada zona asal Berikut contoh perhitungan MAT 2003 Pergerakan dari zona ITB ke Zona Taman Sari : Zona Taman Sari merupakan bagian dari Kelurahan Lebak Siliwangi Luas Kelurahan Lebak Siliwangi : 1.735.425 m2

Luas Zona ITB : 261.387 m2

Koefisien zona : 0.15061735425261387

=

Pergerakan dari Lebak Siliwangi ke Cipaganti : 8 Pergerakan dari ITB ke Cipaganti : 8 x 0.1506 : 1.2048 ~ 2

56

Page 6: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

57

Pada perhitungan ini data pergerakan pada MAT 2003 Kelurahan Bandung datanya tidak ada, sebagai contoh pergerakan Zona Kebun Binatang ke Zona ITB. Data pergerakan dari Zona Kebun Binatang ke Zona ITB data pegerakannya tidak ada dalam MAT 2003 Kelurahan bandung karena Zona tersebut berada dalam satu kelurahan yang sama yaitu Kelurahan Lebak Siliwangi. Sehingga untuk mencari besarnya pergerakan zona-zona tersebut menggunakan hubungan antara jarak tempuh dengan jumlah penduduk yang berada dalam zona tersebut. Jumlah penduduk didapatkan dari BPS. Data dari BPS tersebut merupakan jumlah penduduk tiap kelurahan. Adapun data penduduk untuk zona yang ditinjau didapatkan dengan menggunakan perbandingan koefisien luas seperti perhitungan diatas. Jarak tiap kelurahan didapatkan menggunakan bantuan Software Mapinfo 7.5. Rekap data tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2.

Page 7: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

58

Tabel 5.2 Data Jarak dan Populasi Penduduk

Kelurahan Taman Sari Kelurahan Lebak Siliwangi Kelurahan Cipaganti Kelurahan Pergerakan

(Y) Penduduk (X1)

jarak (X2)

Pergerakan (Y)

Penduduk (X1)

jarak (X2)

Pergerakan (Y)

Penduduk (X1)

jarak (X2)

Sindangjaya 2 14585 8614 2 14585 8488 2 14585 9108 Cisaranten Binahar 2 8965 7453 2 8965 8544 2 8965 9191 Cisaranten Kulon 4 19124 8513 2 19124 8740 2 19124 9379 Sukamiskin 3 19715 8477 2 19715 7582 2 19715 4050 Citarum 1 3943 2298 3 3943 1789 7 3943 2378 Jihapit 1 5932 1208 2 5932 2675 9 5932 3422 Kaca Piring 2 9581 4151 3 9581 3933 1 9581 4595 Kebonwaru 2 17013 3351 2 17013 4539 6 17013 5211 Cigadung 3 26238 3058 2 26238 2207 2 26238 2580 Cihaur Geulis 2 13579 3572 2 13579 2459 4 13579 3139 Neglasari 2 11256 2547 2 11256 3359 4 11256 3989 Sukaluyu 3 18730 2305 2 18730 2317 5 18730 2962 Cikutra 2 24157 5668 2 24157 3610 4 24157 4249 Padasuka 2 17511 4375 2 17511 4746 5 17511 5467 Pasirlayung 3 19427 3559 2 19427 5319 5 19427 5935 Sukapada 3 19619 4745 2 19619 4267 6 19619 4817 Hegap Manah 4 20596 6329 3 20596 2136 1 20596 1656 Antapani 3 20790 3114 2 20790 6378 8 20790 7050 Karang Pamulang 2 17365 7449 2 17365 7241 2 17365 7835 Mandala Jati 2 17641 6147 2 17641 6055 2 17641 6591

Page 8: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

Dari Data tersebut dicari Persamaan Regresi untuk mengetahui jumlah pergerakan pada zona yang akan di tinjau. Persamaan yang didapatkan adalah : Y = 2.675 10-3 X1 - 0.285 X2 + 2.671 ..............................................................(5.1) Dengan R2 = 0.6384 Y = Jumlah pergerakan X1 = Jumlah Penduduk (dalam ribu) X2 = Jarak Tempuh (km) Prosedur perhitungan MAT 2003 kajian jika pergerakannya tidak diketahui di MAT 2003 kelurahan Bandung adalah sebagai berikut • Menentukan persamaan regresi dari hubungan jarak tempuh dan populasi

penduduk pada zona tujuan (data tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2) • Menentukan jumlah penduduk pada zona tujuan. Untuk Zona Kebun Binatang

yang dilihat adalah jumlah rata-rata pengunjung per hari pada tahun 2003 • Menentukan jarak dari Pusat Zona ITB ke Pusat Zona ITB (menggunakan

Software Mapinfo 7.5 ) • Memasukan semua variabel diatas kedalam persamaan regresi yang telah didapat

sebelumnya Berikut adalah contoh perhitungan pergerakan dari Zona ITB ke Zona Kebun Binatang : Penduduk ITB : 4213 orang Jarak Zona Kebun Binatang ke Zona ITB : 216,549 m Masukkan ke dalam persamaan 5.1 Y = 2.675 10-3 x 4.213 - 0.285 x 0.21 + 2.671 Y = 2.622 ~ 3 Pergerakan dari Zona ITB ke Zona Kebun Binatang adalah 3 smp/jam

59

Page 9: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

60

Setelah semua dihitung nilai bangkitan dan tarikan tersebut disusun dalam bentuk matriks.Untuk persiapan input program Saturn, MAT ini harus diubah menjadi matriks prior yang jumlah zonanya sesuai dengan zona yang telah dipilih pada pemodelan jaringan pada sub bab 5.2.1 diatas. MAT 2003 ini menjadi acuan untuk mengestimasi MAT 2007 dengan data lalu lintas wilayah kajian pada kondisi eksisting (2007). MAT 2003 dapat dilihat pada Tabel 5.3 5.2.4 Matriks Tahun 2007 MAT 2007 akan digunakan untuk melakukan simulasi kondisi jaringan pada tahun rencana yaitu Tahun 2007. Kondisi jaringan akan di simulasikan untuk kondisi tanpa penanganan dan dengan penanganan pada daerah kajian. MAT 2008 didapatkan dengan cara mengalikan faktor pertumbuhan lalu lintas kepada MAT 2007 yang didapat. Nilai faktor pertumbuhan lalu lintas dengan menggunakan data yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Badan Pusat Statistik Jawa Barat memiliki data pertumbuhan lalu lintas atau peningkatan jumlah kendaraan yaitu “Bandung Dalam Angka” dari tahun 2000 sampai dengan 2004. Dalam data BPS tersebut terdapat nilai-nilai pertumbuhan kendaraan berdasarkan jenisnya. Jenis-jenis kendaraan yang yang terdapat nilai pertumbuhannya antara lain kendaraan roda dua, sedan/taksi, kendaraan wajib uji, dan otobus. Dari data pertumbuhan kendaraan yang didapatkan, ditentukan nilai pertumbuhan yang akan digunakan. Dalam studi ini, nilai pertumbuhan yang digunakan merupakan rata-rata dari data nilai pertumbuhan yang telah didapatkan. Untuk nilai pertumbuhan sepeda motor didapatkan sebesar 17,82% per tahun, sedangkan untuk kendaraan ringan dan angkutan umum sebesar 3,85% per tahun. Data badan pusat statistik selengkapnya dapat dilihat pada dalam Tabel 5.2. Untuk melakukan forecasting MAT 2008-2017 dengan angka pertumbuhan yang berbeda maka MAT awal 2007 yang akan diprediksi ditentukan proporsi jumlah mobil dan motor pada MAT tersebut. Untuk menentukan proporsi jumlah tersebut ditentukan dengan menghitung berapa jumlah sepeda motor dan mobil dari data traffic counting yang ada. Persentase jumlah sepeda motor dari total volume lalu lintas dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Page 10: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

61

zona no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 231 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 6 6 4 8 8 65 15 37 98 114 65 36 162 2 1 0 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 9 2 12 16 9 11 9 53 3 1 2 0 2 2 3 2 3 2 1 1 1 1 1 1 21 4 28 38 21 27 22 124 4 1 3 2 0 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 5 1 7 9 5 6 5 35 5 1 2 2 3 0 3 2 3 2 1 1 1 1 1 1 7 1 10 13 7 9 8 46 6 1 2 3 3 3 0 2 3 2 1 1 1 1 1 1 9 2 12 17 9 12 10 57 7 1 2 2 2 2 0 0 3 3 1 1 1 1 1 1 4 1 6 8 4 6 5 38 8 1 2 3 2 3 3 3 0 3 1 1 1 1 1 1 2 0 3 4 2 3 2 19 9 1 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 3 1 4 6 3 4 4 2

10 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 3 3 2 2 2 25 3 23 35 37 26 27 1011 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 0 3 2 2 2 15 2 14 22 23 16 17 612 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 0 3 3 3 16 2 15 22 23 17 17 613 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 0 3 3 11 2 11 16 17 12 12 514 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 0 3 16 2 15 22 23 17 17 615 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 3 0 23 3 21 32 33 24 24 9

eksternal1 16 28 5 12 3 4 5 3 1 2 44 27 28 20 28 40 0 0 1633 2378 1687 1367 1304 0eksternal2 17 41 4 10 2 3 4 2 1 2 34 21 22 16 22 31 0 0 0 0 0 600 439 201eksternal3 18 33 6 15 4 5 7 3 2 2 87 54 55 40 55 79 955 0 0 0 0 1672 1665 519eksternal4 19 167 19 46 11 16 20 10 5 7 348 217 220 161 221 316 1710 0 0 0 0 3697 1820 503eksternal5 20 53 12 30 7 10 13 6 3 5 178 111 113 82 113 161 897 0 0 0 0 0 0 258eksternal6 21 63 9 22 5 8 9 5 2 3 85 53 54 39 54 77 1172 479 1531 1502 0 0 0 0eksternal7 22 53 9 21 5 7 9 4 2 3 102 64 65 47 65 93 1102 295 1467 1848 0 0 0 0eksternal8 23 39 8 18 4 7 8 4 2 3 79 49 50 36 50 72 0 205 884 1028 1292 0 0 0

Tabel 5.3 MAT 2003 Daerah Kajian

Page 11: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

5.2.5 Persiapan Input Saturn Dari data yang diperoleh dari sub bab di atas dan dengan manajemen lalu-lintas tahun kajian, langkah selanjutnya yaitu dilakukan simulasi menggunakan software SATURN. Dalam melakukan simulasi ini dibutuhkan dua input yaitu prior matrix dan data jaringan jalan yang masuk dalam wilayah kajian. Data-data tersebut harus disusun dalam format tertentu agar dapat dibaca oleh software SATURN. Database jaringan disiapkan dalam sebuah file dengan format (.DAT). Dalam file tersebut diawali dengan perintah sebagai berikut.

(Parameter)

Gambar 5.2 Perintah Awal Database Jaringan

Sebelum dimulai blok baru, deretan perintah dalam Gambar 5.2 diakhiri dengan perintah sebagai berikut:

(Parameter)

Gambar 5.3 Perintah Akhir Sebelum Dimulai Blok Baru Informasi dan definisi mengenai perintah-perintah pada gambar-gambar di atas terdapat dalam manual SATURN. Setelah perintah–perintah awal dibuat maka diteruskan dengan data–data jaringan yang dibuat perblok. Berikut dijelaskan data masing–masing blok yang dibuat. 1. Buffer Network Buffer network pada software SATURN berisi database seluruh link dan node pada jaringan kajian. Didalam buffer network juga berisi data traffic counting. Blok pertama pada buffer network diawali dengan kode 33333 dan diakhiri 99999 yang merupakan blok data jaringan. Dalam buffer network node yang berupa centroid diberi kode C, dalam kajian ini jumlah centroid adalah sebanyak 23 buah, ditambah lagi dengan node lain yang merupakan simpang, baik bersinyal maupun tidak bersinyal. Dalam kajian ini, nama file jaringan adalah TSOK.DAT untuk jaringan tahun dasar (tahun 2003). Contoh blok data jaringan dapat dilihat pada gambar berikut:

62

Page 12: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

Tabel 5.4 Blok Data Jaringan

C : Centroid A Node B Node Free Flow Speed (km/ jam)

Speed at Capacity (km/ jam)

Kapasitas (smp/ jam) Arah Panjang

(m) Power

1 2 3 4 5 6 7 8 9C 1 1083 10 10 100 2S 126 1.23C 2 1063 10 10 100 2S 238 1.23C 2 1062 10 10 100 2S 235 1.23C 3 1082 10 10 100 2S 80 1.23C 4 1084 10 10 100 2S 254 1.23C 4 1018 10 10 100 2S 294 1.23C 5 1015 10 10 100 2S 93 1.23C 6 1019 10 10 100 2S 115 1.23C 7 1085 10 10 100 2S 102 1.23C 8 1023 10 10 100 2S 248 1.23C 9 1066 10 10 100 2S 251 1.23C 10 1078 10 10 100 2S 240 1.23C 11 1047 10 10 100 2S 319 1.23C 12 1047 10 10 100 2S 235 1.23C 13 1045 10 10 100 2S 137 1.23C 14 1035 10 10 100 2S 200 1.23C 14 1042 10 10 100 2S 148 1.23C 15 1008 10 10 100 2S 148 1.23C 101 1054 10 10 100 2S 376 1.23C 101 1007 10 10 100 2S 459 1.23C 102 1002 10 10 100 2S 482 1.23C 103 1001 10 10 100 2S 745 1.23C 103 1077 10 10 100 2S 321 1.23C 103 1025 10 10 100 2S 454 1.23C 104 1051 10 10 100 2S 595 1.23C 104 1026 10 10 100 2S 640 1.23C 104 1034 10 10 100 2S 502 1.23C 105 1053 10 10 100 2S 530 1.23C 106 1078 10 10 100 2S 509 1.23C 106 1052 10 10 100 2S 658 1.23C 107 1075 10 10 100 2S 486 1.23C 107 1074 10 10 100 2S 441 1.23C 108 1065 10 10 100 2S 612 1.23C 108 1068 10 10 100 2S 1106 1.23C 108 1060 10 10 100 2S 408 1.23

1001 1003 53 26 4390 2S 153 1.231002 1003 53 27 5936 2S 153 1.231003 1012 53 27 5936 2S 165 1.231003 1004 58 29 4646 2S 123 1.231004 1009 58 29 1484 1S 130 1.231005 1004 46 23 2999 1S 137 1.231005 1009 53 27 1484 1S 93 1.231006 1005 46 23 2999 1S 180 1.23

Kolom 1 sampai dengan 3 pada Tabel 5.3 menyatakan nama node atau ujung link maupun link connector. Kolom 4 menyatakan nilai Free Flow Speed, kolom selanjutnya adalah speed at capacity yang besarnya adalah setengah dari nilai Free Flow Speed . Kolom 6 menyatakan kapasitas dari ruas antara 2 node tersebut. Nilai Free Flow Speed dan kapasitas yang akan diisikan pada blok ini diperoleh melalui perhitungan Free Flow Speed dan Kapasitas ruas jalan perkotaaan menggunakan metoda MKJI.

63

Page 13: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

Pada kolom selanjutnya, pernyataan 2S pada kolom berikutnya menyatakan bahwa link tersebut dilalui oleh 2 arah, sedangkan 1S menyatakan bahwa link tersebut dilalui oleh 1 arah lalu-lintas. Kolom selanjutnya menyatakan panjang ruas tersebut, sedangkan kolom terakhir merupakan nilai empiris yang menyatakan pangkat atau power dalam persamaan pada kurva arus-tundaan yang digunakan oleh SATURN. Nilai pangkat tersebut bernilai 1,23.

2. Simulation Network Simulation network adalah salah satu bentuk pemodelan kondisi jaringan lalu lintas wilayah kajian dalam software SATURN. Simulation network berisi informasi yang mendetail mengenai ruas dan simpang pada jaringan. Simulation network dimulai dengan kode 11111 dan diakhiri dengan kode 99999. Simpang atau node yang disimulasi adalah node dengan nomor 1010, 1011, 1013, 1014, 1020, 1021,1081,1027, 1028, 1029, 1030, dan 1037. Node-node tersebut merupakan node – node sepanjang ruas Taman Sari, yang merupakan ruas utama dalam wilayah kajian. Daerah dan simpang yang disimulasikan dapat dilihat pada Gambar 5.4

64

Page 14: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

Gambar 5.4 Simpang – Simpang yang Disimulasikan

65

Page 15: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

66

Adapun penjelasan angka-angka yang tertera pada Gambar 5.5 tersebut dapat dilihat pada halaman berikut

Contoh data untuk blok simulation network dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 5.5 Blok Simulation Network

Page 16: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

67

Node yang disimulasikan jumlah link pada node Tipe Simpang Jumlah Fase1028 5 3 (=simpang bersinyal) 4

Node link jumlah lajur Waktu Perjalanan (detik) Panjang Link (m) Arus Jenuh Lajur yang dipakai Arus Jenuh Lajur yang dipakai Arus Jenuh Lajur yang dipakai1079 0 0 01080 3 30 264 1344 1 1 (lajur 1 - 1)1029 1 21 14 01030 2 33 16 01027 1 21 15 381 1 1

Lama Siklus (detik) Durasi Antar Hijau (detik) Jumlah node terlibat Node Asal Node Tujuan Node Asal Node Tujuan Node Asal Node TujuanFase I 39 5 6 1080 1029Fase II 60 5 4 1030 1079Fase III 55 5 6 1027 1079Fase IV 44 5 4 1029 1027

Belokan I Belokan II Belokan III

pada tabel diatas, belokan dimulai dari belokan paling kira, kemudian berputar searah jarum jam. Pada simulasi di atas, belokan I adalah belok kiri, belokan II adalah lurus, belokan III adalah belok kanan. Jika tidak terdapat belok kiri, maka belokan I menjadi lurus dan belokan II menjadi belok kanan.

Tabel 5.5 informasi blok jaringan

Page 17: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

3. Koordinat Node Setelah diakhiri dengan kode 99999, blok selanjutnya adalah blok yang menyatakan koordinat dari node-node tersebut. Blok ini diawali dengan kode 55555 dan diakhiri dengan kode 99999. Koodinat node yang terdapat pada Tabel 5.6 di bawah diperoleh dari MapInfo, bila salah satu koordinat bernilai negatif maka ditambah dengan besaran tertentu sehingga bernilai positif, koordinat juga tidak boleh mengandung nilai desimal. Berikut contoh blok koordinat untuk input software SATURN:

Tabel 5.6 Sebagian Blok Koordinat Node

Node Koordinat X Koordinat YC 1 1140 2696C 2 563 2390C 3 946 2211C 4 1321 2250C 5 1743 2088C 6 1365 1848C 7 1074 1634C 8 1400 1511C 9 761 1432C 10 559 908C 11 1017 1000C 12 1268 790C 13 1589 759C 14 1391 1096C 15 1256 2940C 101 1095 3388C 102 2167 3209C 103 2114 2090C 104 2079 752C 105 1823 0C 106 502 227C 107 158 752C 108 0 2746

1001 1893 27741002 1757 29271003 1741 27691004 1619 27821005 1482 27911006 1290 28001007 1285 29531008 1167 2811

C = Centroid

68

Page 18: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

4. Data Lalu Lintas Blok terakhir pada input program SATURN adalah blok data volume arus lalu-lintas. Blok ini merupakan data arus lalu-lintas hasil traffic counting dari satu node ke node lain (pada link tertentu). Nilai tersebut digunakan untuk mengestimasi matrik asal tujuan yang akan digunakan pada pembebanan. Tata cara penulisannya adalah dimulai dari kolom 1 dengan tanda pengenal blok (sebagai pembuka) adalah 77777 dengan diakhiri pada ujung data oleh angka 99999.

Tabel 5.7 Traffic Counting Tahun Dasar

Volume TrafficA Node B Node Counting

(smp/jam)1015 1077 12951077 1015 18901012 1015 34511015 1012 29821029 1037 9831037 1029 8651037 1038 11051038 1037 6851057 1061 32211061 1063 30211063 1066 28721062 1059 24061064 1062 20451067 1064 19431027 1028 7121029 1028 7641030 1028 8011080 1028 707

Dasar dari penyusunan prior matriks adalah dari MAT 2003 pada Tabel 5.2. Selanjutnya prior matrix di atas disusun dalam format *.DAT sebagai file input proses simulasi selanjutnya. Format tampilan file tersebut ditunjukkan pada Tabel 5.6 Software SATURN hanya dapat mengidentifikasi 15 kolom, yaitu kolom 1 sampai dengan kolom 15. Oleh karena itu nomor zona sisanya dicantumkan pada baris selanjutnya (seperti terlihat dalam Gambar 5.6). Pada Gambar 5.6, baris pertama sampai dengan baris ke-8 adalah perintah default. Pengertian masing-masing perintah tersebut dijelaskan secara mendetail pada Manual SATURN. Baris ke-9 menyatakan nama file network matrix, dalam contoh ini dinamakan ”MAT 2003”. Angka yang ditunjuk tanda panah adalah nomor zona, ditulis pada awal kolom (1-5) pada baris pertama, dilanjutkan ke kolom selanjutnya (2-5) untuk menginput.

69

Page 19: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

Gambar 5.6 Sebagian Format MAT 2003 Untuk Input saturn

70

Page 20: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

5.2.6 Penyusunan Matrix Dasar Tahun 2007 1. Pemeriksaan Database Jaringan Proses pemeriksaan database jaringan jalan dimulai dengan membuat sebuah folder baru yang di dalamnya harus dimasukkan Bat file dan Dat file dari program SATURN, setelah itu file berupa database jaringan jalan dimasukkan ke dalam folder tersebut (misal nama file TSOK.DAT). Running SATURN : Aktifkan dBos, dengan cara C:>dBos (enter) Tulis pada C prompt : C:>satnet nama jaringan C:>satnet TSOK (enter) Tulis pada C prompt : C:>p1x SHSIM (enter) Output hasil pemeriksaan adalah file nama jaringan dengan extention *.DAT, *.LPN, *.UFS. Pada file *.LPN dapat dilihat apakah database jaringan sudah ok atau belum. Apabila dalam pemeriksaan file sudah benar, maka database jaringan sudah siap untuk dibebankan oleh matriks. 2. Pemeriksaan Database Matriks Format file matriks yang telah dibuat diatas adalah *.DAT, untuk meneruskan ke step selanjutnya dalam SATURN harus diubah ke dalam bentuk *.UFM. Untuk mengubahnya digunakan modul M1 dengan cara: Tulis pada C prompt : C:>M1 nama matriks C:>M1 M2003 (enter) Akan otomatis menjadi M2003.UFM. Dapat hasil pemeriksaan matriks tersebut apakah sudah benar atau belum. \ 5.2.7 Estimasi MATs dengan Data Jaringan Persiapan file data jaringan dan MAT telah dilakukan (dan file MAT telah dirubah dalam bentuk *.UFM). Proses estimasi dilakukan dengan modul Matrix Estimation for Maximum Entropy (ME2) yang ada di dalam program SATURN. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Data Traffic Counting telah dimasukkan ke dalam blok 77777 pada file data

jaringan. 2. Persiapkan parameter di dalam file SATASS0.DAT, yaitu dengan menambahkan

di dalam editor : &PARAM MPIJA=1

71

Page 21: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

72

MTFLOW=T, &END Lalu di simpan.

3. Persiapkan pula parameter di dalam file SATME20.DAT, yaitu dengan menambahkan di dalam editor : RUN STANDARD SATME2 RUN &PARAM MODET=1, MPIJA=1, MTFLOW=T, PRINT=T, PRIOR=T, ITERMX=9999, XAMAX=999, EPSILN=0.001, &END 99999 NEW TRIP MATRIX FROM SATME2 RUN

4. Running SATNET dengan nama file data jaringan C:>SATNET_Nama file data jaringan, dengan contoh : C:>SATNET TSOK (enter)

5. Running SATASS dengan nama file data jaringan dan file matrik (*.UFP) C:>SATASS_Nama file data jaringan_Nama file Matriks, dengan contoh : C:>SATASS TSOK M2003 (enter) Lalu program akan menanyakan nama file untuk matriks, misalkan beri nama M2003OK.UFP (enter)

6. Running SATME2 untuk mengestimasi matriks yang nantinya akan digunakan, misal nama matriks akhir diberi nama M2007 C:>SATME2_Nama file Matriks Baru_Nama file Matriks hasil SATASS_PRIOR_Nama file matriks prior, dengan contoh: C:>SATME2 M2007 M2003OK PRIOR M2003 (enter) Matriks baru yang dihasilkan bernama M2007.UFM dan M2007.LPM. Berikut M2007 yang didapatkan setelah diestimasi dari data lalu lintas tahun 2007:

Page 22: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

73

Zona 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 231 0 1 1 1 1 2 2 1 2 7 4 4 1 3 8 50 6 5 37 114 53 36 222 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 9 2 2 253 1 1 0 2 2 3 2 3 3 2 1 1 1 1 1 16 4 13 38 21 41 35 254 1 2 2 0 1 3 2 2 3 1 1 1 1 1 2 4 1 2 9 5 7 7 65 1 2 2 3 0 3 2 3 2 2 2 2 1 1 1 5 2 3 13 7 8 8 56 1 1 3 3 3 0 2 3 3 1 1 1 1 1 1 7 2 5 17 9 15 15 107 1 2 2 2 2 1 0 3 6 2 2 2 2 2 1 3 1 3 12 4 12 11 88 1 2 3 2 3 3 3 0 3 2 2 2 1 1 1 2 1 1 4 2 3 2 19 2 2 2 1 1 1 2 1 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 3 4 4 2

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 3 3 2 2 2 21 3 22 34 37 26 27 1211 1 1 2 2 1 2 5 2 1 3 0 3 2 2 3 15 2 14 23 23 17 19 812 1 1 2 2 1 2 5 2 1 3 3 0 3 3 4 16 2 15 23 23 18 19 813 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 0 3 3 8 2 10 16 17 9 12 614 1 1 1 1 2 1 4 1 1 2 2 2 3 0 3 12 2 13 22 23 13 17 715 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 0 18 3 5 25 33 29 30 12916 28 24 12 3 3 5 3 2 2 48 32 32 16 22 41 0 0 416 1861 1687 1515 1488 017 41 2 10 2 3 3 2 2 2 27 15 16 14 19 32 0 0 0 0 0 470 386 24318 33 3 15 4 5 7 3 2 2 76 44 45 41 55 79 731 0 0 0 0 1454 1674 71419 167 7 46 11 16 21 11 5 7 275 127 129 161 221 316 1318 0 0 0 0 2919 1822 59221 53 5 31 7 10 13 7 3 5 142 85 87 82 113 161 686 0 0 0 0 0 0 31321 66 3 27 6 8 11 6 2 3 85 53 54 39 54 82 959 511 1443 1442 0 0 0 022 32 3 17 4 4 6 4 2 3 111 62 62 42 58 66 596 165 649 1649 0 0 0 023 18 27 12 2 3 5 3 2 2 62 38 39 26 36 42 0 92 312 732 1292 0 0 0

Tabel 5.8 MAT Dasar Tahun 2007 (smp/jam)

Page 23: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

5.3 VALIDASI MAT HASIL KALIBRASI 5.3.1 Pembebanan Dari proses sebelumnya telah didapatkan MAT 2007 berdasarkan data lalu lintas tahun 2007. MAT ini akan dibebankan kepada jaringan jalan yang telah dibuat, untuk melihat kondisi eksisting kinerja jaringan jalan di Koridor Taman Sari. Proses pembebanan pada software SATURN dilakukan dengan perintah berikut: C:>SATURN_Nama file jaringan_Nama file MAT, Untuk jaringan jalan eksisting 2007 pada koridor Taman Sari perintahnya adalah: C:>SATURN_TSOK_M2007 Berikut hasil pembebanan, yaitu kondisi eksisting jaringan jalan pada koridor Taman Sari tahun 2007:

Gambar 5.7 Sebagian Hasil Pembebanan MAT 2007 Terhadap Kondisi Eksisting

74

Page 24: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

5.3.2 Validasi Validasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pemodelan yang telah dibuat, dengan perilaku lalu lintas yang terjadi di wilayah studi. Validasi dilakukan dengan cara membandingkan data volume tahun 2006 pada kondisi lapangan dengan data volume model hasil output SATURN. Validitas dari suatu model ditunjukkan dari besarnya R2. apabila R2 mendekati 1 maka data model dapat dianggap mewakili kondisi lapangan. Untuk mendapatkan R2 yang semakin baik, dilakukan penyesuaian besar arus jaringan, perubahan lokasi centroid konektor, dll. Rasio perbandingan antara data volume model dengan data volume lapangan memiliki nilai yang bervariasi mulai dari 0,59 sampai dengan 1,49. Secara umum, besaran R2

yang diperoleh adalah 0,76, meskipun nilai ini masih belum sempurna, namun karena keterbatasan yang ada, maka nilai ini dianggap memenuhi. Rasio volume model dengan data volume lapangan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.9 berikut.

Tabel 5.9 Perbandingan Arus Hasil Survey dan Model

Volume Traffic Volume Rasio ModelA Node B Node Nama Jalan Keterangan arah Counting Model VS Data

(smp/jam) (smp/jam)

1015 1077 Teuku Umar Menuju Dipatiukur 1295 1552 0.83

1077 1015 Teuku Umar Menuju Juanda 1890 2533 0.75

1012 1015 Juanda Simpang Dayang Sumbi - Simpang Teuku Umar 3451 4453 0.77

1015 1012 Juanda Simpang Teuku Umar - Simpang Dayang sumbi 2982 5055 0.59

1029 1037 Taman Sari Pasupati-Sulanjana 983 1071 0.92

1037 1029 Taman Sari Sulanjana-Pasupati 865 941 0.92

1037 1038 Taman Sari Simpang Sulanjana - Simpang Sawung Galing 1105 1656 0.67

1038 1037 Taman Sari Simpang Sawung Galing - Simpang Sulanjana 685 715 0.96

1057 1061 Cihampelas Simpang Setia Budi - Simpang Lamping 3221 2854 1.13

1061 1063 Cihampelas Simpang Lamping - Premier Plaza 3021 2648 1.14

1063 1066 Cihampelas Premier Plaza - RS Advent 2872 3127 0.92

1062 1059 Cipaganti Simpang Lamping - Simpang Setia Budi 2406 1764 1.36

1064 1062 Cipaganti Simpang Bpk Husen - Simpang Lamping 2045 1585 1.29

1067 1064 Cipaganti Simpang Prof. Eyckman - Simpang Bpk Husen 1943 1969 0.99

1027 1028 Taman Sari Simpang Pasupati Utara 712 568 1.25

1029 1028 Taman Sari Simpang Pasupati Selatan 764 928 0.82

1030 1028 Pasupati Simpang Pasupati Barat 801 1285 0.62

1080 1028 Cikapayang Simpang Pasupati Timur 707 946 0.75 Dalam pemodelan yang dilakukan pada studi ini diperoleh nilai R2 sebesar 0,763, seperti dapat dilihat pada Gambar 5.8. Dengan nilai R2 yang telah didapatkan, pemodelan yang dibuat dianggap telah merepresentasikan kondisi real di lapangan.

75

Page 25: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

R2 = 0.7636

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000Data (smp/jam)

Mod

el (s

mp/

jam

)

Gambar 5.8 Perbandingan Arus Hasil Survey dan Model 5.4 ANALISIS SKENARIO PENANGANAN 5.4.1 MAT Tahun Tinjauan Setelah mendapat MAT tahun dasar, untuk keperluan pembebanan jaringan jalan pada tahun-tahun tinjauan, perlu ditentukan MAT-MAT tahun tinjauan dengan menumbuhkan MAT tahun dasar, MAT 2007 dengan tingkat pertumbuhan yang telah ditentukan pada bab sebelumnya. Seperti telah diketahui bahwa model pertumbuhan antara mobil dan sepeda motor berbeda, maka dari itu MAT 2007 akan dibagi berdasarkan persentase mobil dan sepeda motor yang ada pada traffic counting tahun dasar. Setelah itu, masing-masing MAT akan ditumbuhkan dengan interval 2 tahun-an mulai dari tahun 2007. Untuk itu, MAT akan ditumbuhkan pada tahun 2009, 2011, 2013, 2015,2017. Matriks-matriks asal tujuan tahun tinjauan di atas, sepert itelah dibahas sebelumnya adalah penggabungan dari Matriks untuk kendaraan ringan dan matriks untuk sepeda motor. MAT tahun-tahun tinjauan akan dilampirkan pada bagian Lampiran.

76

Page 26: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

5.4.2 Jaringan Eksisting Simulasi pada jaringan eksisting dilakukan dengan cara membebankan MAT 2007 kepada jaringan jalan eksisting, tanpa adanya penanganan apapun. MAT 2007 diperoleh melalui proses estimasi MAT dengan data jaringan, dengan MAT 2003 sebagai matriks prior. Data jaringan jalan eksisting merupakan data hasil survey langsung di lapangan yaitu data kapasitas jalan, kapasitas simpang dan waktu siklus dari simpang kajian. Adapun nama file yang didapatkan dari simulasi jaringan kondisi eksisting ini adalah TSOK.LPA. Pada Gambar 5.9 dapat dilihat arus demand pada wilayah kajian, ketebalan garis (bandwidth) menunjukkan arus pada ruas tersebut. Kondisi lalu lintas pada kondisi jaringan eksisting diatas. Hasil simulasi untuk jaringan jalan eksisting, didapatkan kecepatan rata-rata sebesar 24,39 km/jam. Perhitungan kecepatan tersebut dapat dilihat pada tabel 5.9

Gambar 5.9 Besar Arus Lalu Lintas pada Jaringan Eksisting

Tabel 5.10 Perhitungan Kecepatan Ruas Taman Sari

77

Page 27: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

A node

B node

Waktu Tempuh (detik)

Jarak (meter)

Kecepatan (meter/detik)

Kecepatan (km/jam)

1010 1011 9 54 6.00 21.60 1011 1013 25 153 6.12 22.03 1013 1014 90 550 6.11 22.00 1014 1020 58 349 6.02 21.66 1020 2021 29 349 12.03 43.32 1021 1081 10 56 5.60 20.16 1081 1027 52 252 4.85 17.45 1027 1028 3 6 2.00 7.20 1028 1029 3 6 2.00 7.20 1029 1037 23 141 6.13 22.07 1037 1038 14 83 5.93 21.34 1046 1038 39 431 11.05 39.78 1047 1046 6 66 11.00 39.60 1048 1047 6 60 10.00 36.00

Kec. Rata2 6.77 24.39

Setting lampu lalu lintas di simpang Jl. Tamansari (bawah paspati) pada kondisi eksisting diatur dengan 4 fase pergerakan, dengan urutan pergerakan secara berturut-turut mulai dari lengan simpang Jl. Tamansari Atas – Jl Tamansari Bawah – Jl. Cikapayang – Jalur Ramp Turun Paspati. Pengaturan dengan 4 fase ini dirasakan tidak efisien karena delay antrian yang terjadi di lengan simpang Jl. Tamansari (atas & bawah) menjadi sangat tinggi dan derajat kejenuhan di lengan simpang tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kedua lengan simpang lainnya. Kriteria nilai derajat kejenuhan menurut standar yang ditetapkan oleh Departemen Perhubungan RI disajikan pada Tabel 5.11. Data Karakteristik waktu sinyal simpang pada kondisi eksisting disajikan pada Tabel 5.12, sedangkan estimasi nilai derajat kejenuhan simpang ini disajikan pada Tabel 5.13 yang dianalisis menggunakan metoda Webster, dengan nilai volume lalu lintas yang dijadikan input adalah data volume lalu lintas dari setiap arah pergerakan di simpang pada hari kerja (Senin, Tanggal 19 Februari 2007), pada jam tersibuk.

Tabel 5.11 Kriteria Nilai Derajat Kejenuhan (DS) di Simpang No DS kondisi Keterangan 1 0 - 0,5 Stabil Sesuai kecepatan rencana 2 0,5 – 0,8 Rapat Tidak sesuai kecepatan rencana (berkurang sampai 10%) 3 0,8 – 1 Padat Kecepatan rendah (berkurang sampai 20%) 4 1 Macet Kecepatan – 0 (stop & go) Sumber: Departemen Perhubungan

78

Page 28: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

Tabel 5.12 Karakteristik Waktu Sinyal Simpang pada Kondisi Eksisting

Waktu Sinyal (detik) No Lengan Simpang Hijau Kuning Merah CycleTime Intergreen Period

1 Cikapayang 39 2,5 176 2 Ramp Paspati 60 2,5 155 3 Tamansari Atas 55 2,5 160 4 Tamansari Bawah 44 2,5 171

217,5 5

Tabel 5.13 Estimasi Nilai Derajat Kejenuhan Lengan Simpang pada Kondisi Eksisting

Flow Waktu Siklus Waktu Hijau Kapasitas Derajat Fase Lengan Simpang

(smp/jam)Optimum

(Co) Efektif (detik) (smp/jam) Kejenuhan

1 Cikapayang 706,9 40,5 1214 0,58 2 Ramp Paspati 800,2 61,5 1213 0,66 3 Tamansari Atas 712,2 56,5 501 1,42 4 Tamansari Bawah 764,9

431,1

45,5 751 1,02 Hasil survei menunjukkan bahwa meskipun tidak diatur dengan ATCS, Cycle Time lampu lalu lintas pada simpang ini tidak tetap. Cycle Time sebesar 217,5 detik pada kondisi eksisting merupakan satu data dari beberapa sampling data yang dilakukan, yang berubah-ubah pada rentang 190 – 300 detik. Estimasi Webster yang dilakukan, menggunakan asumsi nilai starting delay setiap kendaraan di simpang sebesar 4 detik. Menurut formulasi Webster, waktu siklus optimum yang seharusnya terjadi dengan input besaran waktu sinyal eksisting adalah sebesar 431,1 detik sedangkan aktualnya hanya 217,5 detik. Hal ini menunjukkan bahwa pengaturan sinyal tidak dikontrol dengan baik. Nilai derajat kejenuhan yang dihasilkan pada perhitungan ini tetap menggunakan Cycle Time aktual, hasilnya menunjukkan bahwa lengan simpang Jl Tamansari sudah berada dalam kondisi macet di mana derajat kejenuhannya > 1, yang berarti bahwa volume lalu lintas yang dilayani sudah melebihi kapasitas lengan simpang. Analisis kondisi lalu lintas eksisting diatas telah memetakan aspek-aspek permasalahan yang perlu dicari solusi pemecahannya. 5.4.3 Skenario Penanganan Alternatif 1: Resetting Lampu Lalu Lintas di

Simpang Pasupati Usulan teknis yang dapat direkomendasikan untuk jangka pendek di wilayah kajian adalah berupa pengaturan kembali (re-setting) lampu lalu lintas pada simpang Jl. Tamansari di bawah jalur Paspati. Pengaturan giliran pergerakan dengan 4 fase pada kondisi eksisting akan dioptimasi dengan pengaturan 2 fase agar pergerakan yang terjadi lebih efisien dan delay antrian pada lengan simpang Jl. Tamansari berkurang.

79

Page 29: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

Pada skema ini, fase pergerakan lalu lintas dari setiap lengan simpang diilustrasikan sebagai berikut: Lengan simpang Jl. Tamansari (atas): Pergerakan lurus dan pergerakan belok kiri (pergerakan belok kanan menuju Paspati dialihkan belok kiri terlebih dahulu melewati Jl. Cikapayang melalui u-turn). Lengan simpang Jl. Tamansari (bawah): Hanya pergerakan lurus dan belok kiri langsung. Pergerakan belok kanan tidak diperbolehkan (volume pergerakan belok kanan menuju Jl. Ir. H. Juanda diasumsikan menggunakan Jl. Sulanjana dan sisanya dalam pergerakan lurus kemudian menggunakan Jl. Ganesa, Jl. Dayang Sumbi, atau Jl. Siliwangi). Skema tersebut di masukan ke dalam database kemudian di running menggunakan Software Saturn. 5.4.4 Skenario Penanganan Alternatif 2: Pembuatan Super Steet Median Cross

Over dan Bundaran Pada tahap ini dikeluarkan 1 skema usulan seting lampu lalu lintas 2 fase dengan karakteristik pengaturan pergerakan yang berbeda dengan usulan pertama diatas, Pada tahap ini dilengkapi dengan penataan simpang sulanjana dengan penempatan Roundabout (Bundaran) 1. Super Street Median Cross Over Pada skema ini, fase pergerakan lalu lintas dari setiap lengan simpang diatur sebagai berikut: Lengan simpang Jl. Tamansari (atas): Hanya pergerakan belok kiri (pergerakan belok kanan menuju Pasupati dan pergerakan lurus menuju Jl. Tamansari (bawah) dialihkan belok kiri terlebih dahulu melewati Jl. Cikapayang melalui u-turn baru sebagai pelengkap skema usulan). Lengan simpang Jl. Tamansari (bawah): Pergerakan lurus, pergerakan belok kiri, dan pergerakan belok kanan. Pengaturan Pergerakan Lalu Lintas pada Fase 2 Lengan simpang Jl. Cikapayang: Pergerakan lurus, pergerakan belok kiri, dan pergerakan belok kanan.

80

Page 30: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

2. Penataan Simpang Sulanjana Pada skema ini, diusulkan penempatan bundaran pada simpang atau pertigaan Jl. Sulanjana-Jl. Tamansari (di depan CCAR-ITB). Skema penataan simpang di atas dianalisis dengan memetakan volume lalu lintas eksisting di simpang pada metoda MKJI untuk bagian Jalinan Bundaran. Skema ini diharapkan dapat menghasilkan kinerja simpang yang baik. 5.5 Perbandingan Kondisi Eksisiting (Do-Nothing) dengan Penanganan Penaganan yang dilakukan terbagi menjadi 2 alternatif dimana alternatif 1 adalah resetting cycle time simpang dan alternatif 2 adalah pembuatan U-Turn baru di Jalan Cikapayang dan Pembuatan Bundaran di Simpang Sulanjana. Pada kondisi Do-Nothing dan alternatif penanganan akan ditampilkan dalam 3 kondisi, yaitu : 1. Secara umum, yaitu secara jaringan keseluruhan daerah kajian (Buffer Network) 2. Simulation Network, yaitu pada ruas kajian Taman Sari 3. Kondisi Simpang, yaitu dikhususkan pada simpang Pasupati dan Sulanjana 5.5.1 Buffer Network Buffer network adalah hasil running dari program SATURN yang menggambarkan kondisi jaringan daerah kajian secara keseluruhan.

Tabel 5.14 Parameter Kinerja Buffer Network Tahun 2007 Besaran Arus (smp/jam)

Ruas Arah Do-Nothing Alternatif I

Balubur Ganesha 1,127 1,248 Pasupati 568 643 Kebon Binatang Sabuga 1,262 1,258 Ganesha 389 465 Taman Sari Bawah Pasupati 941 890 Sulanjana 1,071 925

Ruas Arah Do-Nothing Alternatif I Alternatif II

Balubur Ganesha 1,290 1,397 1,110 Pasupati 701 978 732Kebon Binatang Sabuga 1,380 1,378 1,375 Ganesha 514 605 570Taman Sari Bawah Pasupati 1,085 1,035 1,169 Sulanjana 1,237 1,021 664

81

Page 31: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

Ruas Arah Do-Nothing Alternatif I Alternatif II

Balubur Ganesha 2,056 2,165 1,812 Pasupati 1,236 1,458 1,072Kebon Binatang Sabuga 2,064 2,071 2,055 Ganesha 1,420 1,434 1,420Taman Sari Bawah Pasupati 1,688 1,492 1,601 Sulanjana 1,841 1,386 993

Besaran diatas berupa smp/jam Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa kondisi alternatif I tidak memberikan peningkatan total kecepatan rata-rata pada daerah kajian. Di lain pihak, kondisi alternatif II mampu memberikan peningkatan total kecepatan rata-rata jika dibandingkan dengan kondisi existing maupun dengan kondisi alternatif I. 5.5.2 Simulation Network Hasil dari Saturn untuk simulation Network merupakan parameter-parameter kinerja pada daerah kajian Ruas Jalan Taman Sari. Output tersebut diambil dari file .*lps dan file .*lps. File .*lpa berisikan arus pada seluruh jaringan kajian, sedangkan file .*lps berisikan parameter kinerja Ruas Jalan yang disimulasikan yaitu Ruas Jalan Taman sari. 1. Besaran Arus Lalu Lintas Berikut adalah data dari Saturn yang disajikan dalam tabel

Tabel 5.15 Perkembangan Arus Beberapa Ruas Koridor Taman Sari KONDISI ARUS (SMP/JAM) Tahun 2007

Ruas Arah Do-Nothing Alternatif I

Balubur Utara 1,127 1,248 Selatan 568 643 Kebon Binatang Utara 1,262 1,258 Selatan 389 465 Taman Sari Bawah Utara 941 890 Selatan 1,071 925

82

Page 32: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

Tabel 5.15 Perkembangan Arus Beberapa Ruas Koridor Taman Sari (Lanjutan)

Tahun 2009

Ruas Arah Do-Nothing Alternatif I Alternatif II

Balubur Utara 1,290 1,397 1,110 Selatan 701 978 732 Kebon Binatang Utara 1,380 1,378 1,375 Selatan 514 605 570 Taman Sari Bawah Utara 1,085 1,035 1,169 Selatan 1,237 1,021 664 Tahun 2017

Ruas Arah Do-Nothing Alternatif I Alternatif II

Balubur Utara 2,056 2,165 1,812 Selatan 1,236 1,458 1,072 Kebon Binatang Utara 2,064 2,071 2,055 Selatan 1,420 1,434 1,420 Taman Sari Bawah Utara 1,688 1,492 1,601 Selatan 1,841 1,386 993

a. Tahun 2007 Pada Tahun 2007 diasumsikan penanganan yang dapat dilakukan hanya resetting cycle time, pembuatan super street median cross over dan Bundaran Sulanjana diasumsikan belum terbangun. Dari tabel diatas dapat terlihat dengan penanganan resetting cycle time tersebut tidak memberikan perubahan arus yang cukup signifikan. Arus pada Ruas Balubur cenderung naik. Hal tersebut dipengaruhi oleh naiknya kapasitas Ruas yang dipengaruhi oleh perubahan cylce time sehingga kemungkinan ada perpindahan arus ke ruas tersebut. b. Tahun 2009 Pada tahun ini diasumsikan pembuatan super street median cross over dan bundaran simpang sulanjana sudah dapat terrealisaikan. Dari tabel diatas dapat dilihat perbandingan antara kondisi do nothing dengan alternatif 1 dan alternatif 2. Arus pada Ruas Balubur cenderung naik pada penanganan alternatif 1, sedangkan pada alternatif 2 cenderung turun. Penanganan alternatif 2 (Pembuatan super street median cross over tersebut cukup dapat membuat arus disepanjang Ruas Taman Sari menjadi lebih lancar. Hal tersebut disebabkan adanya perpindahan arus dari Ruas Taman Sari ke Ruas Cikapayang yang notabenenya Ruas Cikapayang mempunyai kapasitas yang cukup besar.

83

Page 33: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

c. Tahun 2017 Tahun 2017 merupakan akhir tahun kajian studi ini. Pada Tahun 2017 dapat dilihat alternatif 2 masih dapat mengurangi arus yang berada pada Ruas Jalan Taman Sari. Khususnya pada Ruas Balubur yang merupakan salah satu lengan pada Simpang Pasupati. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem super street median cross over tersebut masih dapat membantu sistem kinerja pada Ruas Jalan Taman Sari.

Berikut adalah grafik yang menunjukan pebandingan grafik antara kondisi do nothing dengan alternatif 1 dan alternatif 2 pada salah satu Ruas Jalan Taman Sari yaitu Ruas Balubur dari tahun 2007 sampai tahun 2017.

0500

1000

1500200025003000

35004000

2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018

Tahun

smp/

jam

Do-Nothing Alternatif I Alternatif II

Gambar 5.10 Besar arus pada Segmen Balubur

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa dengan menggunakan alternatif 1 (resetting cycle time) arus cenderung naik, sedangkan dengan alternatif 2 (super street median cross over dan bundaran pada simpang sulanjana) arus pada ruas balubur cenderung turun. Hal ini disebabkan adanya efek stokastik yang timbul karena adanya persepsi setiap pengendara terhadap biaya perjalanan dan efek batasan – kapasitas yang timbul karena biaya perjalanan (dalam hal ini komponen waktu tempuh) tergantung pada arus lalu lintas. Pada alternatif penaganan 2 semua arus dari lengan Taman Sari Atas (Balubur) seluruhnya dipaksakan untuk belok kiri. Hal ini tentunya akan mempengaruhi biaya perjalanan di ruas tersebut. Karena adanya U-Turn baru di Ruas Cikapayang maka biaya perjalanan pun akan bertambah. Bertambahnya biaya perjalanan tersebut membuat pengemudi memutuskan untuk berpindah arus.

84

Page 34: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

2. Parameter Kinerja Simulation Network Berikut adalah parameter kinerja simulation network yang merupakan Ruas Kajian Taman Sari

Tabel 5.16 Parameter Kinerja Simulation Network Tahun 2007

2007 Do-Nothing Alternatif1 Satuan

Kelebihan Kapasitas Antrian 1647.0 1545.8 smp.jam Total Waktu Tempuh 1974.8 1835.0 smp.jam Jarak Perjalanan 9307.0 8741.2 smp.km Kecepatan Rata-Rata 4.7 4.8 km/jam

Pada tahun 2007 diasumsikan sama seperti pada analisis perkembangan arus bahwa pembuatan U-turn pada Simpang Pasupati dan Bundaran pada Simpang Sulanjana belum dapat direalisasikan. Dari tabel diatas dapat dilihat adanya perubahan travel time pada alternatif 1 walaupun tidak signifikan. Selain itu juga kecepatan rata-rata mengalami perubahan walaupun relatif kecil.

Tabel 5.17 Parameter Kinerja Simulation Network Tahun 2009

2009 Do-Nothing Alternatif1 Alternatif2 Satuan

Kelebihan Kapasitas Antrian 2678.4 2674.2 1878.3 smp.jam Total Waktu Tempuh 3065.7 2999.6 2266.9 smp.jam Jarak Perjalanan 10715.6 10342.4 10641.6 smp.km Kecepatan Rata-Rata 3.5 3.4 4.7 km/jam

Pada tahun 2009 diasumsikan pembuatan U-Turn baru (super street median cross over) sudah dapat direalisasikan. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa travel time sudah berkurang dari tahun sebelumnya. Pada alternatif 1 walaupun travel timenya lebih kecil daripada Do-Nothing, namun kecepatan rata-ratanya juga lebih kecil dari kecepatan rata-ratanya Do-Nothing. Sedangkan alternatif 2 memberikan dampak yang cukup signifikan. Travel timenya jauh di bawah Do-Nothing dan alternatif 1, selain itu juga kecepatan rata-rata pada ruas tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan juga.

Tabel 5.18 Parameter Kinerja Simulation Network Tahun 2017

2017 Do-Nothing Altenatif1 Alternatif2 Satuan

Kelebihan Kapasitas Antrian 7942.9 8054.6 6233.4 smp.jam Total Waktu Tempuh 8568.8 8655.2 6929.4 smp.jam Jarak Perjalanan 16352.1 16164.5 16174.8 smp.km Kecepatan Rata-Rata 1.9 1.9 2.3 km/jam

85

Page 35: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

Tahun 2017 yang merupakan akhir tahun kajian masih memperlihatkan perbedaan yang cukup signifikan pada alternatif 2. Walaupun kecepatan rata-ratanya sudah berkurang namun tetap masih diatas alternatif 1. Untuk lebih jelasnya berikut ini grafik yang menggambarkan travel time dari tahun 2007 sampai tahun 2017 pada simulation network

smp.

jam

Gambar 5.11 Perbandingan Total Waktu Tempuh di Simulation Network

Travel time diatas menggambarkan kondisi Ruas Jalan Taman Sari dengan dan tanpa penanganan. Dengan menggunakan alternatif 1 travel time cenderung berkurang namun tidak signifikan. Bahkan ada beberapa tahun yang travel timenya diatas kondisi eksisiting. Hal tersebut dipengaruhi oleh perubahan arus pada Ruas Jalan Taman Sari. Setiap tahun ruas tersebut mengalami peningkatan, namun fase pada ruas tersebut tidak disesuaikan, maka dari itu fase pada tahun sekarang tidak akan cocok untuk kondisi beberapa tahun di depan. Untuk alternatif 2 travel time berkurang cukup signifikan. Hal tersebut membuktikan bahwa dengan perbaikan pada simpang Pasupati terbukti memberikan kontribusi besar terhadap Ruas Jalan Taman Sari. Sehingga penggunaan penanganan atau alternatif 2 tersebut sampai akhir tahun kajian masih bisa di gunakan.

86

Page 36: BAB 5 ANALISIS 5.1 UMUM - · PDF filepenomoran dari nomor 1 ... Bale Endah, Dayeuh Kolot ... Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung” 61 zona no

Tugas Akhir “Alternatif Peningkatan Kinerja Koridor Taman Sari Bandung”

5.5.3 Kondisi simpang 1. Kondisi Simpang Sulanjana Berikut ini adalah kondisi jalan pada simpang Sulanjana Arus Simpang Do-Nothing Alternatif I Alternatif IITahun 2007 3.693 3.531 - Tahun 2009 4.196 3.958 4.851 Tahun 2017 6.151 5.576 6.739

Satuan : smp/jam Kapasitas simpang tak bersinyal ( Do-Nothing dan Alternatif I) = 2.313 smp/jam Kapasitas bundaran (pada kondisi Alternatif II) = 7.743 smp/jam Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa arus pada simpang tak bersinyal Taman Sari – Sulanjana sudah melebihi kapasitasnya, baik pada kondisi existing maupun pada kondisi alternatif I. Di lain pihak, dengan adanya bundaran, simpang Taman Sari – Sulanjana mengalami peningkatan kapasitas secara drastis, sehingga mampu menampung arus yang lewat bahkan sampai tahun 2017. 2. Kondisi Simpang Pasupati Simpang Pasupati (Alternatif 1) Kapasitas simpang = 5556 smp/jam

Arus Simpang Alternatif 1

Tahun 2007 4327 Tahun 2009 5012 Tahun 2017 6994 Simpang Pasupati (Alternatif 2) Kapasitas simpang = 5935 smp/jam

Arus Simpang Alternatif 2

Tahun 2009 5942 Tahun 2017 8922

Satuan : smp/jam Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa arus yang melewati simpang Pasupati sudah melewati kapasitas simpang tersebut pada alternatif I. Dengan diubahnya simpang pasupati menjadi Super Street Median Cross Over, simpang pasupati mengalami peningkatan kapasitas, namun arus yang melewati simpang tersebut ternyata masih melebihi kapasitas dari simpang tersebut.

87