bab 4&5

10
RINGKASAN MATA KULIAH BAB 4 & BAB 5 : PROSES PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN DISUSUN OLEH Golfritz Benny D. Nainggolan 125020307111002 Universitas Brawijaya Fakultas Ekonomi & Bisnis

Upload: golfritz-benny-d

Post on 27-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

metodologi penelitian

TRANSCRIPT

RINGKASAN MATA KULIAHBAB 4 & BAB 5 : PROSES PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

DISUSUN OLEHGolfritz Benny D. Nainggolan125020307111002

Universitas Brawijaya Fakultas Ekonomi & BisnisJurusan Akuntansi2015/2016PROSES PENELITIANLangkah 1 sampai 3 : Bidang Masalah yang Luas ; Pengumpulan Data Awal ; Definisi MasalahLangkah langkah dalam proses penelitian1. PengamatanMengidentifikasi minat bidang penelitian yang luas.2. Pengumpulan Data AwalWawancara, Survei literatur3. Definisi MasalahMenentukan masalah penelitian4. Kerangkat TeoretisMengidentifikasi dan menguraikan variabel dengan jelas5. Penyusunan Hipotesis6. Desain Penelitian Ilmiah7. Pengumpulan, Analisis, Dan Interpretasi Data8. DeduksiHipotesis diterima? Pertanyaan penelitian terjawab? Ya/Tidak9. Penulisan Laporan10. Presentasi Laporan11. Pengambilan Keputusan ManajemenBidang masalah yang luasMengacu pada seluruh situasi dimana seseorang melihat sebuah kemungkinan dalam konteks organisasi yang perlu diselesaikan, bidang yang seorang manajer yakini perlu ditingkatkan dalam organisasi, persoalan konseptual atau teoretis yang perlu dipersempit bagi peneliti dasar untuk memahami fenomenta tertentu, dan beberapa pertanyaan penelitian yang seorang peneliti dasar ingin jawab secara empiris.Contoh bidang masalah luas yang seorang manajer bisa amati di tempat kerja adalah sebagai berikut:1. Program pelatihan mungkin tidak seefektif seperti yang diharapkan.2. Volume penjualan sebuah produk tidak juga meningkat.3. Anggota kelompok minoritas dalam organisasi tidak meningkat dalam karier mereka.4. Penyeimbangan harian dari pencatatan buku besar terus-menerus menjadi masalah.5. Sistem informasi yang baru di-install tidak dimanfaatkan oleh para manajer yang menjadi sasaran utama sistem tersebut.6. Penerapan jam kerja fleksibel telah menimbulkan lebih banyak persoalan dibanding yang dipecahkan dalam banyak organisasi.7. Hasil yang diharapkan dari merger baru-baru ini belum juga tampak.8. Pengendalian persediaan tidak efektif.9. Instalasi sebuah SIM masih belum berhasil.10. Pihak manajemen dari sebuah proyek tim yang kompleks dan multidepartemen kehilangan kendali atas departemen litbang (R&D) dari sebuah perusahaan.Pengumpulan data awal Sifat data yang dikumpulkanSifat informasi yang diperlukan oleh peneliti untuk tujuan mendefinisikan masalah secara lebih spesifik dan menyusun teori, menguraikan variabel-variabel yang mungkin berpengaruh dapat diklasifikasikan secara luas ke dalam tiga bagian:1. Informasi latar belakang mengenai organisasi; yaitu, faktor kontekstual.2. Filosofi manajemen, kebijakan perusahaan, dan aspek struktural lainnya.3. Persepsi, sikap, dan respons perilaku dari anggota organisasi dan sistem klien (sejauh dapat diterapkan).Bagaimana ketiga jenis informasi luas yang disebutkan diatas dapat diperoleh?1. Informasi latar belakang mengenai organisasiDiperoleh dari berbagai sumber yang dipublikasikan seperti publikasi perdagangan, Census of Business and Industry, Directory of Corporations, beberapa panduan dan jasa bisnis lain, dokumen yang tersedia di dalam organisasi, dan Web.2. Informasi mengenai faktor struktural dan filosofi manajemenDiperoleh dengan mengajukan pertanyaan langsung ke manajemen3. Persepsi, sikap, dan respons perilakuDiketahui dengan cara berbicara, mengamati, dan menanyakan respons mereka melalui kuesioner. Gagasan umum tentang persepsi orang mengenai pekerjaan, iklim organisasi, dan aspek minat peneliti lainnya dapat diperoleh melalui wawancara terstruktur dan tidak terstruktur dengan responden.

Survei literaturMerupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya publikasi dan nonpublikasi dari sumber sekunder dalam bidang minat khusus bagi peneliti. Alasan untuk survei literaturTujuannya adalah untuk memastikan bahwa tidak ada variabel penting di masa lalu yang ditemukan berulang kali mempunyai pengaruh atas masalah, yang terlewatkan.Survei literatur memastikan bahwa :1) Variabel penting yang kemungkinan besar memengaruhi situasi masalah tidak terlewatkan dalam studi.2) Gagasan yang lebih jelas akan muncul, dengan demikian survei literatur membantu penyusunan kerangka teoretis dan hipotesis untuk pengujian.3) Pernyataan masalah dapat dibuat dengan tepat dan jelas.4) Sifat dapat diuji dan dapat ditiru dari temuan penelitian saat ini meningkat.5) Peneliti tidak mengalami risiko menemukan kembali roda yang memboroskan usaha dengan mencoba menemukan kembali sesuatu yang sudah diketahui.6) Masalah yang diselidiki diterima oleh komunitas ilmiah sebagai relevan dan penting.

Mengadakan Survei LiteraturBerdasarkan persoalan spesifik yang menjadi keprihatinan manajer dan faktor-faktor yang ditemukan selama proses wawancara, tinjauan literatur perlu dilakukan, yaitu :1) Pengidentifikasian berbagai bahan publikasi dan nonpublikasi yang tersedia mengenai topik persoalan, dan memperoleh akses ke hal tersebut.2) Pengumpulan informasi relevan, entah melalui pencarian bahan yang diperlukan di perpustakaan atau pencarian akses ke sumber online.3) Menulis tinjauan literatur.a) Mengidentifikasi sumber relevanAda tiga basis data yang dapat digunakan ketika meninjau literatur, yaitu: Basis data bibliografi, yang hanya menampilkan kutipan bibliografi, yaitu nama penulis, judul artikel, sumber publikasi, tahun, jilid, dan jumlah halaman. Basis data abstrak, yang sebagai tamabahan memuat abstrak atau ikhtisar artikel. Basis data teks-lengkap, yang menyediakan teks lengkap artikel.b) Menyarikan informasi relevanMengakses sistem online dan memperoleh cetakan semua karya publikasi yang diminati dari sebuah indeks bibliografi akan memberikan bibliografi komprehensif mengenai subjek yang akan membentuk dasar untuk langkah selanjutnya.c) Menulis tinjauan literaturHal ini penting untuk meyakinkan pembaca bahwa (1) peneliti menguasai persoalan dan telah melakukan pekerjaan rumah pendahuluan yang diperlukan untuk mengadakan penelitian, dan (2) kerangka teoretis akan disusun diatas penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan akan berkontribusi pada dasar pengetahuan yang kukuh yang telah ada sebelumnya.

Definisi masalahBermanfaat untuk mendefinisikan masalah sebagai situasi dimana terdapat celah antara keadaan aktual dan keadaan ideal yang diharapkan. Masalah dapat menjadi fokus penelitian. Dengan demikian, definisi masalah bisa meliputi masalah yang ada dalam keadaan saat ini, sekaligus penyelidikan untuk kondisi ideal dalam organisasi. Definisi masalah bisa berkaitan dengan (1) masalah bisnis saat ini, dimana manajer mencari sebuah solusi, (2) situasi yang mungkin bukan merupakan masalah apa pun saat ini, tetapi oleh manajer dirasa ada peluang untuk peningkatan, (3) bidang di mana sejumlah kejelasan konsep diperlukan untuk penyusunan teori yang lebih baik, atau (4) situasi di mana seorang peneliti mencoba menjawab sebuah pertanyaan penelitian secara empiris karena berminat terhadap topik tersebut.

Implikasi manajerialManajer terkadang melihat gejala dalam situasi yang problematis dan memperlakukannya seolah merupakan masalah riil, menjadi frustasi ketika solusi mereka tidak berhasil. Manajer yang menyadari bahwa definisi masalah yang tepat adalah penting untuk solusi masalah, tidak akan enggan menghabiskan waktu untuk bekerja secara dengan peneliti, terutama pada tahap ini.

PROSES PENELITIANLangkah 4 dan 5 : Kerangka Teoretis ; Penyusunan Hipotesis.Kebutuhan akan kerangka teoretisKerangka teoertis adalah model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seseorang menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah. Penyusunan kerangka konseptual ini membantu kita untuk mendalilkan atau menghipotesiskan dan menguji hubungan tertentu, dan dengan demikian, meningkatkan pemahaman kita mengenai dinamika situasi. Kerangka teoretis memberikan dasar konseptual bagi penelitian, dan karena kerangka teoretis tidak lain adalah mengidentifikasi jaringan hubungan antarvariabel yang dianggap penting bagi studi terhadap situasi masalah apa pun, sangat penting untuk memahami apa arti variabel dan apa saja jenis variabel yang ada.

Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Ada 4 jenis variabel utama, yaitu :1) Variabel terikat.Merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi. Melalui analisis terhadap variabel terikat adalah mungkin untuk menemukan jawaban atau solusi atas masalah.2) Variabel bebas.Adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, entah secara positif atau negatif.3) Variabel moderator.Adalah variabel yang mempunyai pengaruh ketergantungan yang kuat dengan hubungan variabel terikat dan variabel bebas. Kehadiran variabel ini mengubah hubungan awal antara variabel bebas dan terikat.4) Variabel antara.Adalah variabel yang mengemuka antara waktu variabel bebas mulai bekerja memengaruhi variabel terikat, dan waktu pengaruh variabel bebas terasa pada variabel terikat.

Kerangka teoretisKerangka ini merupakan fondasi di mana seluruh proyek penelitian didasarkan. Kerangka teoretis adalah jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan, dan dielaborasi secara logis antarvariabel yang dianggap relevan pada situasi masalah dan diidentifikasi melalui proses seperti wawancara, pengamatan, dan survei literatur. Hubungan antara survei literatur dan kerangka teoretis adalah bahwa yang pertama menyediakan fondasi yang kuat untuk menyusun yang terakhir. Komponen kerangka teoretisHal mendasar yang harus diperhatikan dalam kerangka teoretis , yaitu :1) Variabel yang dianggap relevan untuk studi harus diidentifikasi dan dinamai dengan jelas dalam pembahasan.2) Pembahasan harus menyebutkan mengapa dua atau lebih variabel berkaitan satu sama lain. Hal ini sebaiknya dilakukan untuk hubungan penting yang diteorikan berlaku di antara variabel.3) Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdasarkan temuan penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi dalam pembahasan mengenai apakah hubungan akan positif atau negatif.4) Harus ada penjelasan yang gamblang mengenai mengapa kita memperkirakan hubungan tersebut berlaku. Argumen bisa ditarik dari temuan penelitian sebelumnya.5) Suatu diagram skematis kerangka teoretis harus diberikan agar pembaca dapat melihat dan dengan mudah memahami hubungan yang diteorikan.Penyusunan hipotesisHipotesis bisa didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis di antara dua atau lebih variabel yang diungkapakan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Dengan menguji hipotesis dan menegaskan perkiraan hubungan, diharapkan bahwa solusi dapat ditemukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Pernyataan Hipotesis: FormatPernyataan Jika-Maka (If-Then Statement)Hipotesis juga dapat menguji apakah terdapat perbedaan antara dua kelompok yang terkait dengan variabel. Untuk menguji apakah hubungan atau perbedaan yang diperkiraan tersebut eksis atau tidak, hipotesis dapat disusun sebagai proposisi atau dalam bentuk pernyataan jika-maka.Hipotesis Direksional dan NondireksionalJika dalam menyatakan hubungan antara dua variabel atau membandingkan dua kelompok, istilah-istilah seperti positif, negatif, lebih dari, kurang dari, dan semacamnya digunakan, maka hipotesis tersebut disebut direksional.Hipotesis nondireksional adalah hipotesis yang mendalilkan hubungan atau perbedaan, tetapi tidak memberikan indikasi mengenai arah dari hubungan atau perbedaan tersebut.Hipotesis Nol dan AlternatifAdalah proposisi yang menyatakan hubungan yang definitif dan tepat di antara dua variabel. Secara umum, pernyataan nol diungkapkan sebagai tidak ada hubungan antara dua variabel atau tidak ada perbedaan antara dua kelompok. Hipotesis alternatif adalah pernyataan yang mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau menunjukkan perbedaan antara kelompok.Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis adalah :1) Menyatakan hipotesis nol dan alternatif.2) Memilih uji statistik yang tepat berdasarkan apakah data yang dikumpulkan adalah arametrik atau nonparametrik3) Menentukan tingkat signifikansi yang diinginkan4) Memastikan jika hasil dari analisis komputer menunjukkan bahwa tingkat signifikansi terpenuhi.5) Jika nilai hitung lebih besar daripada nilai kritis, hipotesis nol ditolak, dan alternatif diterima.