bab 4 s.d. 5

25
- 18 - BAB IV PROSEDUR PENGUMPULAN DAN PENGUSULAN ANGKA KREDIT (PROSEDUR I) A. UMUM 1. Prosedur pengumpulan dan pengusulan angka kredit merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan PFA, Atasan Langsung PFA dan Pejabat Pengusul Angka Kredit, terdiri dari sub-prosedur pengumpulan angka kredit dan sub- prosedur penerimaan dan penelitian usulan angka kredit. 2. Sub-prosedur pengumpulan angka kredit terdiri dari kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh PFA dalam mendokumentasikan hasil kegiatan/penugasan dan menghitung angka kredit yang diperoleh, hingga memperoleh persetujuan Atasan Langsung atas angka kredit yang telah dihitung. 3. Sub-prosedur penerimaan dan penelitian usulan angka kredit terdiri dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PFA dalam menyampaikan DUPAK sampai dengan penyampaian DUPAK oleh Pejabat Pengusul Angka Kredit kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit melalui Sekretariat Tim Penilai. 4. Pengumpulan angka kredit merupakan kegiatan yang dilakukan terus menerus dan sesegera mungkin dengan waktu yang telah ditentukan. Untuk itu pejabat yang terlibat hendaknya mengetahui secara persis kapan harus melaksanakan kegiatan- kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan prosedur. Waktu pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada Tabel II. B. PEJABAT TERLIBAT DALAM PROSEDUR 1. Pejabat Fungsional Auditor (PFA) a. PFA bertanggung jawab atas terlaksananya tertib administrasi angka kredit masing-masing. b. PFA berkewajiban membuat SPMK Penugasan Unsur Pendidikan, Pengawasan, Pengembangan Profesi, serta Unsur Penunjang Pengawasan segera setelah melaksanakan suatu kegiatan. c. PFA berkewajiban menyusun DUPAK dan melengkapinya dengan bukti pendukung serta menyampaikan kepada Pejabat Pengusul Angka Kredit pada waktu-waktu yang telah ditentukan sebagaimana diatur dalam huruf E.

Upload: inspektorat-banjar

Post on 21-Jun-2015

1.111 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 4 s.d. 5

- 18 -

BAB IV PROSEDUR PENGUMPULAN DAN

PENGUSULAN ANGKA KREDIT (PROSEDUR I)

A. UMUM

1. Prosedur pengumpulan dan pengusulan angka kredit merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan PFA, Atasan Langsung PFA dan Pejabat Pengusul Angka Kredit, terdiri dari sub-prosedur pengumpulan angka kredit dan sub-prosedur penerimaan dan penelitian usulan angka kredit.

2. Sub-prosedur pengumpulan angka kredit terdiri dari kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh PFA dalam mendokumentasikan hasil kegiatan/penugasan dan menghitung angka kredit yang diperoleh, hingga memperoleh persetujuan Atasan Langsung atas angka kredit yang telah dihitung.

3. Sub-prosedur penerimaan dan penelitian usulan angka kredit

terdiri dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PFA dalam menyampaikan DUPAK sampai dengan penyampaian DUPAK oleh Pejabat Pengusul Angka Kredit kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit melalui Sekretariat Tim Penilai.

4. Pengumpulan angka kredit merupakan kegiatan yang dilakukan

terus menerus dan sesegera mungkin dengan waktu yang telah ditentukan. Untuk itu pejabat yang terlibat hendaknya mengetahui secara persis kapan harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan prosedur. Waktu pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada Tabel II.

B. PEJABAT

TERLIBAT DALAM PROSEDUR

1. Pejabat Fungsional Auditor (PFA)

a. PFA bertanggung jawab atas terlaksananya tertib administrasi angka kredit masing-masing.

b. PFA berkewajiban membuat SPMK Penugasan Unsur Pendidikan, Pengawasan, Pengembangan Profesi, serta Unsur Penunjang Pengawasan segera setelah melaksanakan suatu kegiatan.

c. PFA berkewajiban menyusun DUPAK dan melengkapinya dengan bukti pendukung serta menyampaikan kepada Pejabat Pengusul Angka Kredit pada waktu-waktu yang telah ditentukan sebagaimana diatur dalam huruf E.

Page 2: Bab 4 s.d. 5

- 19 -

2. Atasan Langsung PFA

a. Perhitungan angka kredit oleh PFA dalam SPMK harus mendapat persetujuan dari Atasan Langsung yang bersangkutan.

b. Atasan Langsung PFA bertanggung jawab atas kewajaran perhitungan angka kredit yang diajukan PFA yang berada di bawah supervisinya dan berkewajiban untuk melakukan pemantauan serta mengingatkan PFA untuk menyampaikan SPMK segera setelah melaksanakan suatu kegiatan.

3. Pejabat Pengusul Angka Kredit

Pejabat Pengusul Angka Kredit bertanggung jawab: a. Atas penerimaan DUPAK dan bukti pendukung

perhitungan angka kredit dari PFA. b. Mengingatkan PFA untuk menyampaikan DUPAK dan

meneliti kelengkapan bukti pendukung. c. Menyampaikan DUPAK Kepada Pejabat yang Berwenang

Menetapkan Angka Kredit melalui Sekretaris Tim Penilai. C. KRITERIA

PENGUMPULAN & PENGUSULAN ANGKA KREDIT

Kriteria ini diperlukan untuk mengevaluasi apakah angka kredit yang diajukan oleh PFA dapat diterima, baik dari segi pemenuhan norma hasil maupun kelengkapan bukti pendukung.

Kriteria Pengumpulan Angka Kredit Oleh PFA

1. Angka Kredit dari kegiatan mengikuti pendidikan formal dan memperoleh gelar/ijazah dikategorikan sebagai sub unsur pendidikan apabila pendidikan formal yang diselesaikan oleh PFA sesuai dengan bidang tugas yang bersangkutan. Jenis (kualifikasi) pendidikan formal yang sesuai dengan bidang tugas PFA yang bersangkutan, ditetapkan oleh Kepala/Pimpinan Unit Organisasi masing-masing setelah mendapat persetujuan dari instansi pembina.

Angka kredit yang diberikan untuk pendidikan formal dengan gelar/ijazah yang setara dengan yang telah dimiliki atau lebih tinggi namun tidak sesuai dengan bidang tugas PFA yang bersangkutan dikategorikan ke dalam angka kredit unsur penunjang (lihat uraian angka 14).

2. Angka kredit dari kegiatan mengikuti pendidikan dan pelatihan kedinasan serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL) dapat diberikan apabila sesuai dengan bidang tugasnya dan ditugaskan oleh Kepala/Pimpinan Unit Organisasi.

Page 3: Bab 4 s.d. 5

- 20 -

Pendidikan dan pelatihan di luar kedinasan dapat diberikan angka kredit apabila ditugaskan oleh pimpinan unit organisasi dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan PFA sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Angka kredit dari kegiatan pengawasan dapat diberikan apabila

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah diatur atau disepadankan dengan persetujuan Instansi Pembina dengan kegiatan dalam Lampiran 1A dan 1B Kepmenpan No. 19/1996.

4. Angka kredit pengembangan profesi pengawasan dari kegiatan

menyusun karya ilmiah/karya tulis di bidang pengawasan dan menerjemahkan/menyadur karya tulis ilmiah di bidang pengawasan dapat diberikan apabila memenuhi kriteria penilaian karya ilmiah/karya tulis dalam Surat Keputusan Kepala BPKP No. KEP-13.00.00-125/K/1997, Angka VII huruf c 1).

5. Angka kredit pengembangan profesi pengawasan dari kegiatan

berpartisipasi secara aktif dalam penerbitan buku atau majalah di bidang pengawasan dapat diberikan apabila Auditor yang bersangkutan berpartisipasi secara aktif dalam penerbitan buku dan majalah di bidang pengawasan sebagai Redaktur/Editor ataupun pengurus.

6. Angka kredit pengembangan profesi pengawasan dari kegiatan

pelatihan di kantor sendiri (PKS) dapat diberikan apabila materi-materi yang dibahas terkait dengan pengawasan. Rencana waktu kegiatan PKS harus dimasukkan dalam perencanaan awal tahun unit pengawasan yang bersangkutan.

7. Angka kredit pengembangan profesi pengawasan dari kegiatan

berpartisipasi secara aktif sebagai pemapar/penyaji dalam pemaparan (ekspose) draft/pedoman/ modul/fatwa di bidang pengawasan apabila diselenggarakan oleh unit pengawasan atau instansi yang bergerak dalam bidang pengawasan atau diselenggarakan untuk mendukung pengembangan profesi pengawasan.

8. Angka kredit pengembangan profesi pengawasan dari kegiatan

studi banding di bidang pengawasan dapat diberikan apabila kegiatan tersebut bertujuan untuk mendukung pengembangan profesi pengawasan.

9. Angka kredit penunjang tugas pengawasan dari kegiatan,

mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai dapat diberikan apabila diklat tersebut diselenggarakan oleh instansi pembina atau yang ditunjuk oleh instansi pembina.

Page 4: Bab 4 s.d. 5

- 21 -

10. Angka kredit penunjang tugas pengawasan dari kegiatan mengikuti seminar, lokakarya, konferensi, atau kongres dapat diberikan apabila dilakukan dalam lingkup bidang pengawasan atau memperluas cakrawala pengawasan dan merupakan penugasan dari Pimpinan Unit Organisasi.

11. Angka kredit penunjang tugas pengawasan dari kegiatan

menjadi anggota organisasi profesi dapat diberikan apabila organisasi tersebut merupakan organisasi profesi/keahlian yang beranggotakan individu-individu yang memiliki profesi/ keahlian yang sama/sejenis, bersifat internasional/nasional/ provinsi dan diakui oleh instansi pembina atau Pemerintah.

12. Angka kredit penunjang tugas pengawasan dari kegiatan

menjadi Anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Auditor dapat diberikan apabila yang bersangkutan telah bertugas sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.

13. Angka kredit penunjang tugas pengawasan dari kegiatan

memperoleh penghargaan atau tanda jasa dapat diberikan apabila penghargaan/tanda jasa tersebut diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau negara asing atau organisasi ilmiah atau organisasi profesi atas prestasi dalam pengabdian kepada nusa, bangsa, dan negara.

14. Angka kredit penunjang tugas pengawasan untuk memperoleh

gelar kesarjanaan lainnya dapat diberikan apabila memperoleh gelar/ijazah setingkat lebih tinggi namun tidak sesuai dengan kriteria kualifikasi pendidikan sebagaimana disebutkan dalam angka 1 di atas atau memperoleh gelar/ijazah yang setara dengan yang telah dimiliki sebelumnya.

15. Angka kredit penunjang tugas pengawasan dari kegiatan duduk

dalam kepanitiaan intra atau antar instansi dapat diberikan apabila kepanitiaan tersebut dibentuk oleh instansi pemerintah dan untuk satu kali kepanitiaan dalam satu tahun anggaran.

16. PFA tidak dapat mengajukan angka kredit untuk kegiatan unsur

pengawasan, pengembangan profesi pengawasan, dan penunjang pengawasan apabila telah lebih dari satu tahun atau dua kali periode penilaian reguler setelah kegiatan tersebut selesai dilaksanakan.

Kriteria Penerimaan & Penelitian Usulan Angka Kredit Oleh Pejabat Pengusul

17. Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) dapat diterima oleh Pejabat Pengusul dari PFA yang bersangkutan apabila dilampiri dengan SPMK yang telah disetujui oleh Atasan Langsung PFA dan dokumen-dokumen pendukung lainnya.

Page 5: Bab 4 s.d. 5

- 22 -

D. DOKUMEN YANG DIPERLUKAN

Dokumen merupakan media perekam suatu kejadian atau kegiatan. Dokumen diperlukan sebagai bukti bahwa kegiatan telah dilaksanakan atau sebagai perintah untuk melaksanakan kegiatan berikutnya. Dokumen tersebut dibuat/disusun sebagai bagian dari kegiatan penugasan Auditor, misalnya surat tugas, formulir KM dan ada yang disusun setelah kegiatan dalam rangka penilaian angka kredit, seperti SPMK dan DUPAK.

Dokumen Dalam Pengumpulan Angka Kredit Yang Disiapkan Oleh PFA

Untuk menciptakan tertib administrasi dan pemrosesan tepat waktu, PFA menyusun Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan (SPMK) untuk setiap kegiatan yang telah selesai dilaksanakan dan dilengkapi dokumen pendukung kegiatannya. SPMK disusun sebanyak dua rangkap, lembar pertama digunakan untuk pengajuan DUPAK sedangkan lembar kedua diarsipkan oleh PFA sebagai arsip yang bersangkutan.

1. Dokumen yang diperlukan dalam penilaian kegiatan

pendidikan, adalah sebagai berikut:

a. Memperoleh gelar/ijazah pendidikan formal: (1) Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pendidikan

(SPMK-Pendidikan), sebagaimana dicontohkan pada Lampiran IV.

(2) Foto copy surat ijin mengikuti pendidikan di luar kedinasan atau surat keputusan penugasan belajar bagi yang tugas belajar.

(3) Foto copy ijazah/STTB/Diploma/Akte yang disahkan/ dilegalisir oleh pejabat yang berwenang berdasarkan ketentuan pendidikan nasional.

(4) Foto copy Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas tentang persamaan ijazah, untuk ijazah/Diploma/Akte yang diperoleh dari luar negeri.

b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan kedinasan di bidang

pengawasan serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Kedinasan (STTPL) atau sertifikat: (1) SPMK – Pendidikan (2) Salinan/foto copy surat tugas. (3) Foto copy dari STTPL/sertifikat yang ditandasahkan

oleh penyelenggara diklat atau pejabat pengelola kepegawaian.

c. Mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan berkaitan

dengan tugas pengawasan selain dari kedinasan: (1) SPMK – Pendidikan. (2) Salinan/foto copy surat tugas. (3) Foto copy sertifikat/STTPL yang ditandasahkan oleh

penyelenggara diklat atau pejabat pengelola kepegawaian.

Page 6: Bab 4 s.d. 5

- 23 -

2. Dokumen yang diperlukan dalam penilaian kegiatan pengawasan, adalah sebagai berikut:

a. Penilaian kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh PFA

dalam jenjang trampil: (1) Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelaksanaan

Pengawasan Auditor Trampil (SPMK – Pengawasan I), sebagaimana dicontohkan pada Lampiran Va.

(2) Foto copy formulir anggaran waktu pengawasan, sebagaimana dicontohkan pada Lampiran VI.

(3) Foto copy Surat Tugas, sebagaimana dicontohkan pada Lampiran VII.

(4) Foto copy Kartu Penugasan Kegiatan Pengawasan, sebagaimana dicontohkan pada Lampiran VIII.

(5) Dokumen yang menunjukkan hasil kegiatan pengawasan yang dapat berupa foto copy sampul laporan hasil pengawasan atau routing slip penyusunan laporan hasil pemeriksaan/pengawasan, sebagaimana dicontohkan pada Lampiran IX.

(6) Dokumen pendukung lainnya.

b. Penilaian kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh PFA dalam jenjang ahli: (1) Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penggerakan,

Pembinaan, dan Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan Auditor Ahli (SPMK – Pengawasan 2) sebagaimana dicontohkan pada Lampiran Vb.

(2) Formulir anggaran waktu pengawasan, sebagaimana dicontohkan pada Lampiran VI.

(3) Foto copy Surat Tugas, sebagaimana dicontohkan pada Lampiran VII.

(4) Kartu Penugasan Kegiatan Pengawasan, sebagaimana dicontohkan pada Lampiran VIII.

(5) Dokumen yang menunjukkan hasil kegiatan pengawasan yang dapat berupa foto copy sampul laporan hasil pengawasan atau routing slip penyusunan laporan hasil pemeriksaan/pengawasan.

(6) Dokumen pendukung lainnya.

c. Routing slip penyusunan laporan hasil pemeriksaan / pengawasan diperlukan sebagai media untuk meyakini bahwa penugasan telah selesai dilaksanakan, dalam rangka memenuhi persyaratan norma hasil.

d. Dokumen (1) s.d (4) merupakan dokumen yang wajib

dilampirkan dalam berkas SPMK kegiatan pengawasan sedangkan dokumen (5) dan (6) merupakan dokumen alternatif yang dilampirkan jika Tim Penilai merasa bahwa hal tersebut diperlukan sebagai bagian dari proses meyakini perhitungan angka kredit yang disampaikan oleh PFA.

Page 7: Bab 4 s.d. 5

- 24 -

3. Dokumen yang diperlukan dalam penilaian kegiatan pengembangan profesi pengawasan, adalah sebagai berikut:

a. Menyusun karya ilmiah/karya tulis di bidang pengawasan:

(1) Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi Auditor (SPMK – Pengembangan), sebagaimana dicontohkan pada Lampiran X.

(2) Buku asli atau majalah asli atau makalah asli atau guntingan media massa yang memuat tulisan tersebut atau foto copy-nya yang disahkan oleh Kepala/ Pimpinan Unit Organisasi.

(3) Surat Keterangan dari pihak penyelenggara pertemuan untuk karya ilmiah/karya tulis yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah.

b. Menerjemahkan/menyadur karya tulis ilmiah di bidang

pengawasan: (1) SPMK – Pengembangan. (2) Buku asli atau majalah asli atau makalah asli atau

guntingan media massa yang memuat tulisan tersebut atau foto copy-nya yang disahkan oleh Kepala/ Pimpinan Unit Organisasi.

c. Berpartisipasi secara aktif dalam penerbitan di bidang

pengawasan: (1) SPMK – Pengembangan. (2) Buku asli atau majalah asli atau guntingan media massa

atau surat keterangan dari pihak penerbitan yang memuat peranan/jabatan PFA yang bersangkutan atau foto copy-nya yang disahkan oleh Kepala/Pimpinan Unit Organisasi.

d. Melakukan pelatihan di kantor sendiri (PKS):

(1) SPMK – Pengembangan. (2) Foto copy daftar/laporan pelaksanaan PKS yang

disusun oleh Koordinator PKS pada unit pengawasan yang bersangkutan dan ditandatangani oleh Kepala/ Pimpinan Unit Organisasi. Bentuk daftar/laporan pelaksanaan PKS dapat disusun sesuai dengan kebutuhan atau berdasarkan contoh sebagaimana dalam Lampiran XI.

e. Kegiatan berpartisipasi secara aktif dalam pemaparan

(ekspose) draft/pedoman/modul/fatwa di bidang pengawasan: (1) SPMK – Pengembangan. (2) Undangan. (3) Foto copy daftar hadir. (4) Draft/pedoman/modul/fatwa yang dipaparkan.

Page 8: Bab 4 s.d. 5

- 25 -

f. Kegiatan melakukan studi banding di bidang pengawasan: (1) SPMK – Pengembangan. (2) Foto copy surat tugas studi banding. (3) Resume hasil studi banding.

4. Dokumen yang diperlukan dalam penilaian kegiatan penunjang

tugas pengawasan, adalah sebagai berikut:

a. Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai: (1) Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang

Pengawasan (SPMK – Penunjang), sebagaimana dicontohkan pada Lampiran XII.

(2) Foto copy surat dari penyelenggara yang disertai jadwal dan jumlah jam.

b. Mengikuti seminar, lokakarya, konferensi, atau kongres:

(1) SPMK – Penunjang. (2) Foto copy sertifikat seminar/lokakarya/konfrensi. (3) Foto copy Surat Penugasan.

c. Menjadi anggota organisasi profesi:

(1) SPMK – Penunjang. (2) Foto copy kartu anggota. (3) Surat keputusan dari organisasi profesi, jika PFA yang

bersangkutan merupakan pengurus organisasi profesi tersebut.

d. Menjadi Anggota Tim Penilai Angka Kredit Jabatan

Fungsional Auditor: (1) SPMK – Penunjang. (2) Foto copy atas salinan keputusan sebagai Tim Penilai

yang dilegalisir oleh Pejabat yg Berwenang Menetapkan Angka Kredit atau pejabat lain yang ditunjuk.

e. Memperoleh penghargaan atau tanda jasa:

(1) SPMK – Penunjang. (2) Foto copy piagam penghargaan atau tanda jasa yang

ditandasahkan oleh pejabat yg menangani kepegawaian.

f. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya: (1) SPMK – Penunjang. (2) Foto copy surat ijin mengikuti pendidikan di luar

kedinasan. (3) Foto copy ijazah/STTB/Diploma/Akte yang disahkan/

dilegalisir oleh pejabat yang berwenang berdasarkan ketentuan pendidikan nasional.

(4) Foto copy Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas tentang persamaan ijazah, untuk ijazah/Diploma/Akte yang diperoleh dari luar negeri.

Page 9: Bab 4 s.d. 5

- 26 -

g. Duduk dalam kepanitiaan intra atau antar instansi: (1) SPMK – Penunjang. (2) Foto copy penugasan kepanitiaan yang ditandasahkan

oleh Kepala/ Pimpinan Unit Organisasi. Kepanitiaan yang dapat diusulkan untuk dinilai angka kreditnya adalah hanya satu kali kepanitiaan dalam satu tahun.

Dokumen Dalam Penerimaan & Penelitian Usulan Angka Kredit Oleh Pejabat Pengusul

5. Laporan Angka Kredit (LAK) disusun oleh PFA sebagai lembar rekapitulasi dari SPMK dalam satu periode penilaian sebagaimana dicontohkan pada Lampiran XIII.

6. Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK)

disampaikan oleh PFA sebagaimana dicontohkan pada Lampiran XIV. Setiap penyampaian DUPAK kepada Pejabat Pengusul dilengkapi dengan: a. LAK, SPMK yang telah disetujui oleh Atasan Langsung, dan

dokumen pendukung terkait lainnya. b. Foto copy SK PAK periode sebelumnya, untuk PFA yang

akan naik pangkat dilampirkan juga dengan foto copy SK PAK yang digunakan pada kenaikan pangkat sebelumnya.

7. Buku Agenda Pejabat Pengusul digunakan untuk mencatat

DUPAK yang diterima oleh Pejabat Pengusul. Contoh Buku Agenda Pejabat Pengusul dapat dilihat pada Lampiran XV.

8. Surat Pengantar/Nota Dinas Pengantar Penyampaian DUPAK

yang disiapkan oleh Pejabat Pengusul untuk menyampaikan DUPAK kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit. Contoh Surat Pengantar/Nota Dinas Pengantar Penyampaian DUPAK dapat dilihat pada Lampiran XVI.

E. WAKTU

PELAKSANAAN Waktu pelaksanaan kegiatan pengumpulan dan pengusulan angka kredit ditentukan berdasarkan tahapan kegiatan sesuai dengan sub-sub prosedur yang dilaksanakan dan periode pelaksanaan kegiatan penilaian dan penetapan angka kredit yaitu reguler, tambahan, dan untuk keperluan lain dengan batasan-batasan yang ditetapkan. Batasan waktu yang ditetapkan seharusnya ditepati sehingga proses kegiatan dapat berlangsung secara tertib dan tepat waktu.

Waktu Pelaksanaan Pengumpulan Angka Kredit Oleh PFA

1. Segera setelah selesai melaksanakan kegiatan PFA wajib menyusun SPMK dan menyampaikannya kepada Atasan Langsung untuk memperoleh persetujuan.

2. Untuk penilaian dan penetapan angka kredit reguler, PFA wajib

menyampaikan DUPAK paling lambat pada: a. Tanggal 5 Juli (Minggu I bulan Juli) untuk penilaian dan

penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Juli. Usulan ini berisikan kegiatan PFA yang telah selesai

Page 10: Bab 4 s.d. 5

- 27 -

(sesuai dengan norma hasil) dari tanggal 1 Januari sampai dengan 30 Juni tahun berjalan.

b. Tanggal 5 Januari (Minggu I bulan Januari) untuk penilaian

dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Januari. Usulan ini berisikan kegiatan PFA yang telah selesai dari tanggal 1 Juli sampai dengan 31 Desember tahun lalu.

3. Untuk penilaian dan penetapan angka kredit tambahan, PFA

dapat menyampaikan DUPAK paling lambat pada: a. Tanggal 5 Maret (Minggu I bulan Maret) untuk penilaian

dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Maret. Usulan ini berisikan kegiatan PFA yang telah selesai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Januari atau akhir Februari sebagai batas waktu terakhir penyampaian yang ditetapkan oleh Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit.

b. Tanggal 5 September (Minggu I bulan September) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan September. Usulan ini berisikan kegiatan PFA yang telah selesai dari tanggal 1 Juli sampai dengan 31 Juli atau akhir Agustus sebagai batas waktu terakhir penyampaian yang ditetapkan oleh Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit.

4. Untuk penilaian dan penetapan angka kredit keperluan lain,

PFA segera menyampaikan DUPAK setelah keputusan yang berkaitan dengan keperluan lain tersebut diterima oleh PFA yang bersangkutan.

Waktu Pelaksanaan Penerimaan & Penelitian Usulan Angka Kredit Oleh Pejabat Pengusul

5. Pejabat Pengusul wajib meneliti kelengkapan DUPAK yang disampaikan oleh PFA dan bila terdapat kekurangan data, meminta PFA yang bersangkutan untuk melengkapi dengan batasan waktu sebagai berikut:

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Reguler a. Selambat-lambatnya tanggal 10 bulan Juli (Minggu II bulan

Juli) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Juli.

b. Selambat-lambatnya tanggal 10 bulan Januari (Minggu II bulan Januari) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Januari.

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Tambahan a. Selambat-lambatnya tanggal 8 bulan Maret (Minggu II bulan

Maret) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Maret.

b. Selambat-lambatnya tanggal 8 bulan September (Minggu II bulan September) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan September.

Page 11: Bab 4 s.d. 5

- 28 -

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Keperluan Lain Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari setelah diterima dari PFA.

6. Pejabat Pengusul wajib menyampaikan berkas DUPAK PFA

kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit melalui Sekretariat Tim Penilai dengan batasan waktu penerimaan berkas oleh Sekretariat Tim Penilai sebagai berikut

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Reguler a. Selambat-lambatnya tanggal 20 Juli (Minggu III bulan Juli)

untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Juli.

b. Selambat-lambatnya tanggal 20 Januari (Minggu III bulan Januari) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Januari.

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Tambahan a. Selambat-lambatnya tanggal 10 Maret (Minggu II bulan

Maret) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Maret.

b. Selambat-lambatnya tanggal 10 September (Minggu II bulan September) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan September.

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Keperluan Lain Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari setelah selesainya kegiatan penelitan DUPAK tersebut.

B. KEGIATAN

PEMBENTUK PROSEDUR

Kegiatan Dalam Sub-Prosedur Pengumpulan Angka Kredit Oleh PFA (Sub Prosedur I.1)

1. Kegiatan pengumpulan angka kredit oleh PFA terdiri dari langkah-langkah: PFA (Flowchart I.1.1.a-d) a. Melaksanakan tertib administrasi terhadap dokumen-

dokumen yang dipergunakan dan dibutuhkan dalam penilaian angka kredit.

b. Membuat (SPMK) setelah selesai kegiatan dan meyampaikan kepada Atasan Langsung PFA untuk mendapat persetujuan.

Atasan Langsung PFA (Flowchart I.1.1.e) a. Memantau dan mengingatkan PFA untuk membuat SPMK b. Meneliti kelengkapan SPMK serta meneliti ketepatan dan

kewajaran angka kredit. c. Apabila terdapat keraguan atas perhitungan angka kredit

PFA dalam SPMK yang diajukan, Atasan Langsung yang

Page 12: Bab 4 s.d. 5

- 29 -

bersangkutan dapat melakukan koreksi dan memberikan catatan pada SPMK dimaksud.

d. Menandatangani SPMK yang diajukan oleh PFA.

2. Kegiatan pengadministrasian SPMK serta penyampaian DUPAK dan berkas terkait lainnya kepada Pejabat Pengusul, terdiri dari langkah-langkah:

PFA (Flowchart I.1.2) a. Menerima dan mengarsipkan SPMK yang telah

ditandatangani oleh Atasan Langsung. b. Pada waktu-waktu yang telah ditentukan, menyiapkan

DUPAK dan dokumen-dokumen terkait lainnya. c. Menyampaikan DUPAK beserta dokumen-dokumen terkait

lainnya kepada Pejabat Pengusul. Kegiatan Dalam Sub-Prosedur Penerimaan & Penelitian DUPAK Oleh Pejabat Pengusul (Sub Prosedur I.2)

3. Kegiatan penelitian kelengkapan DUPAK serta Penyampaian DUPAK dan berkas terkait lainnya kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka kredit melalui Sekretariat Tim Penilai, terdiri dari langkah-langkah: Pejabat Pengusul Angka Kredit (Flowchart I.2) a. Mengingatkan PFA untuk menyampaikan DUPAK. b. Menerima DUPAK dan dokumen-dokumen terkait lainnya

dari PFA dan mencatat tanggal penerimaannya dalam Buku Agenda Pejabat Pengusul.

c. Melakukan penelitian kelengkapan berkas DUPAK yang disampaikan. Jika terdapat kekurangan, meminta PFA untuk melengkapi berkas.

d. Dalam hal dijumpai keraguan atau kejanggalan atas hasil kegiatan pengawasan, Pejabat Pengusul dapat menanyakan hal tersebut kepada Atasan Langsung PFA yang bersangkutan dan bila perlu menyampaikan kepada Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan.

e. Menandatangani DUPAK. f. Membuat Surat/Nota Dinas Pengantar Penyampaian

DUPAK sebanyak 2 (dua) rangkap. g. Menyampaikan berkas DUPAK kepada Pejabat yang

Berwenang Menetapkan Angka kredit melalui Sekretariat Tim Penilai.

h. Menerima kembali rangkap ke-2 (tembusan) Surat/Nota Dinas Penyampaian DUPAK dari Sekretariat Tim Penilai sebagai tanda bukti penyerahan berkas penilaian angka kredit.

i. Mencatat tanggal kirim dan penerimaan DUPAK ke/dari Sekretariat Tim Penilai pada Buku Agenda.

j. Untuk Penilaian Terpusat, berkas penilaian disampaikan kepada Sekretaris Utama BPKP melalui Sekretariat Tim Penilai yang berkedudukan di Pusat Pembinaan JFA. Sedangkan untuk Penilaian Setempat, berkas penilaian

Page 13: Bab 4 s.d. 5

- 30 -

disampaikan kepada masing-masing Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka kredit melalui Sekretariat Tim Penilai setempat.

PFA Memberikan informasi yang diperlukan dan melengkapi dokumen-dokumen lainnya yang diminta oleh Pejabat Pengusul.

Atasan Langsung PFA Memberikan informasi yang diperlukan oleh Pejabat Pengusul, jika diminta.

G. BAGAN ALIR

KEGIATAN

Sub-Prosedur Pengumpulan Angka Kredit Oleh PFA (Sub-Prosedur I.1)

1. Pengumpulan angka kredit oleh PFA a. Kegiatan Pendidikan (lihat flowchart I.1.1.a). b. Kegiatan Pengawasan (lihat flowchart I.1.1.b). c. Kegiatan Pengembangan Profesi (lihat flowchart I.1.1.c). d. Kegiatan Penunjang (lihat flowchart I.1.1.d). e. Reviu SPMK oleh Atasan Langsung (lihat flowchart I.1.1.e).

2. Pengadministrasian SPMK serta Penyampaian DUPAK kepada Pejabat Pengusul (lihat flowchart I.1.2).

Sub-Prosedur Penerimaan dan Penelitian Usulan Angka kredit oleh Pejabat Pengusul (Sub-Prosedur I.2)

3. Penelitian kelengkapan DUPAK serta Penyampaian DUPAK kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit melalui Sekretariat Tim Penilai (lihat flowchart I.2).

Page 14: Bab 4 s.d. 5

- 31 -

BAB V PROSEDUR PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

(PROSEDUR II) F. UMUM

1. Prosedur penilaian dan penetapan angka kredit merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Tim Penilai, Tim Penilai Angka kredit dan Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka kredit.

2. Prosedur ini terdiri dari sub-prosedur penilaian angka kredit,

sub-prosedur penetapan angka kredit, dan sub-prosedur pendistribusian Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit (SK PAK).

3. Sub-prosedur penilaian angka kredit terdiri dari kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh Sekretariat Tim Penilai dalam mengadministrasikan DUPAK dan penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai.

4. Sub-prosedur penetapan angka kredit terdiri dari kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh Sekretariat Tim Penilai yang menyerahkan hasil penilaian Tim Penilai kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit sampai dengan penerbitan SK PAK.

5. Sub-prosedur pendistribusian SK PAK terdiri dari kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh Sekretariat Tim Penilai dalam mengadministrasikan berkas penilaian dan pendistribusian SK PAK kepada Pejabat yang berkepentingan serta penyampaian Laporan Semester Kegiatan Tim Penilai kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka kredit.

6. Penilaian angka kredit merupakan kegiatan yang dilakukan

dalam rangka penetapan jumlah angka kredit yang diperoleh PFA atas kegiatan-kegiatan dan penugasan-penugasan yang telah dilaksanakan. Waktu pelaksanaan kegiatan penilaian, penetapan, dan pendistribusian SK PAK dapat dilihat pada Tabel II.

Page 15: Bab 4 s.d. 5

- 32 -

G. PEJABAT TERLIBAT DALAM PROSEDUR

1. Sekretariat Tim Penilai a. Sekretariat Tim Penilai Bertanggung jawab atas kegiatan

tata usaha serta penyimpanan berkas untuk kepentingan penetapan angka kredit PFA.

b. Sekretariat Tim Penilai bertugas memberikan bantuan

teknis dan administratif untuk kelancaran pelaksanaan tugas Tim Penilai dan Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka kredit.

c. Apabila diperlukan, untuk kelancaran kegiatan penilaian dapat ditugaskan Pejabat/Pegawai dalam jangka waktu terbatas untuk memberikan bantuan teknis kepada Tim Penilai, terutama untuk melakukan penelitian pendahuluan atas berkas DUPAK dari PFA.

2. Tim Penilai Angka Kredit

a. Tim Penilai Angka Kredit bertanggung jawab terhadap

penilaian angka kredit dalam rangka membantu Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit.

b. Tim Penilai memiliki tugas: (1) Meneliti kelengkapan dan kebenaran berkas angka

kredit yang diajukan oleh PFA. (2) Melaksanakan penilaian terhadap setiap DUPAK . (3) Menyampaikan berkas dan hasil penilaian kepada

Sekretariat Tim Penilai. (4) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit yang berhubungan dengan penetapan angka kredit.

3. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit

a. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit harus

mengirimkan contoh tanda tangan dan paraf kepada Kepala BKN untuk kepentingan administrasi kepegawaian.

b. Dalam hal terjadi perubahan atau pergantian Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit, maka yang bersangkutan harus segera mengirimkan contoh tanda tangan dan parafnya kepada Kepala BKN.

H. KRITERIA

PENILAIAN & PENETAPAN ANGKA KREDIT

Kriteria ini diperlukan untuk menentukan apakah DUPAK yang telah diteliti oleh Tim Penilai dapat diputuskan jumlah angka kreditnya.

Kriteria Penilaian Angka Kredit

1. Penilaian angka kredit dilakukan berdasarkan DUPAK yang diserahkan oleh Pejabat Pengusul.

Page 16: Bab 4 s.d. 5

- 33 -

2. Anggota Tim Penilai menilai DUPAK dari PFA yang pangkat/ jabatannya sama atau lebih rendah dari pangkat/jabatan Anggota Tim Penilai tersebut.

3. Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang turut dinilai,

Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka kredit dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti.

4. Dalam hal Ketua Tim Penilai yang dinilai, maka Ketua Tim

Penilai akan dijabat langsung oleh Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka kredit.

5. Hasil penilaian angka kredit yang dilakukan oleh Tim Penilai

merupakan keputusan yang diambil dalam persidangan Tim Penilai.

6. Selama kegiatan penilaian, PFA tidak diperkenankan untuk

memberikan informasi atau tanggapan lainnya mengenai berkas DUPAK yang bersangkutan tanpa adanya permintaan dari Anggota Tim Penilai.

Kriteria Penetapan Angka Kredit

7. Penetapan angka kredit dilakukan oleh Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit berdasarkan keputusan yang diambil dalam persidangan Tim Penilai Angka Kredit.

8. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit menelaah

kembali kebenaran pemberian angka kredit oleh Tim Penilai.

Kriteria Pendistribusian Keputusan Angka Kredit

9. Terhadap keputusan Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit tentang penetapan angka kredit tidak dapat diajukan keberatan.

10. Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit (SK PAK) didistribusikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

11. Sebagai bagian dari transparansi proses penilaian, dengan seijin

Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit, PFA dapat meminta Sekretariat Tim Penilai untuk memperlihatkan dokumen-dokumen penilaian milik PFA yang bersangkutan.

12. Permintaan untuk melihat dokumen penilaian sebagaimana

disebutkan diatas disampaikan secara tertulis kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit disertai alasan.

13. Apabila dalam kurun waktu lima belas hari kerja setelah

diterimanya permintaan tersebut belum diberikan jawaban oleh Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit, tanpa alasan yang jelas atas keterlambatan tersebut maka permintaan dianggap dapat dipenuhi.

Page 17: Bab 4 s.d. 5

- 34 -

14. Dokumen-dokumen penilaian milik PFA yang diperlihatkan dilakukan pada tempat kedudukan Sekretaris Tim Penilai dengan dihadiri wakil dari Tim Penilai Angka Kredit.

15. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit sebelum

mengijinkan atau tidak mengijinkan permintaan PFA tersebut diatas, terlebih dahulu hendaknya meminta pertimbangan Tim Penilai Angka kredit terlebih dahulu. Keputusan yang dikeluarkan bersifat final.

I. DOKUMEN

YANG DIPERLUKAN

Setiap kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pejabat-pejabat terkait dalam penilaian dan penetapan angka kredit didokumentasikan secara memadai.

Dokumen Dalam Penilaian Angka Kredit – yang diselenggarakan oleh Sekretariat Tim Penilai.

1. Buku Agenda Sekretariat Tim Penilai untuk mencatat tanggal penerimaan berkas DUPAK, nomor serta tanggal SK PAK, sebagaimana tersebut pada Lampiran XVII.

2. Routing Slip Penilaian Angka Kredit merupakan lembar

pencatat tahapan yang dilaksanakan dalam penilaian angka kredit yang direkatkan pada Berkas DUPAK. Contoh Routing Slip dapat dilihat pada Lampiran XVIII.

3. Daftar Kelengkapan Dokumen Angka Kredit merupakan lembar

pengujian kelengkapan berkas DUPAK, sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran XIX.

4. Kartu Angka Kredit JFA, merupakan kartu mengenai perolehan

angka kredit untuk masing-masing PFA.Contoh Kartu Angka Kredit dapat dilihat pada Lampiran XX.

Dokumen Dalam Penilaian Angka Kredit – yang diselenggarakan oleh Tim Penilai.

5. Lembar Perhitungan Angka Kredit (LPAK) merupakan lembar untuk mencatat hasil penelitian dan penilaian atas setiap DUPAK. Contoh LPAK dapat dilihat pada Lampiran XXI.

6. Daftar Penjelasan Perbedaan Angka Kredit (DPPAK)

merupakan daftar untuk mencatat perbedaan dan penjelasan atas perbedaan yang terjadi antara hasil penilaian oleh Tim Penilai dengan DUPAK yang disampaikan. Contoh DPPAK dapat dilihat pada Lampiran XXII.

7. Berita Acara Penilaian Angka Kredit (BA-PAK) merupakan

berita acara pelaksanaan penelitian dan penilaian dalam rangka penetapan angka kredit berdasarkan hasil keputusan persidangan Tim Penilai. Contoh BA-PAK dapat dilihat pada Lampiran XXIII.

8. Kartu Angka Kredit, LPAK, DPPAK, dan BA-PAK dibuat untuk

masing-masing PFA.

Page 18: Bab 4 s.d. 5

- 35 -

Dokumen Dalam Penetapan Angka Kredit

9. Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit (SK PAK) yang ditandatangani oleh Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit merupakan lembar penetapan angka kredit berdasarkan hasil penilaian oleh Tim Penilai atas DUPAK yang diusulkan. Contoh SK PAK dapat dilihat pada Lampiran XXIV.

10. Contoh tanda tangan dan paraf dari Pejabat yang Berwenang

Menetapkan Angka Kredit disampaikan ke BKN dengan menggunakan surat pengantar sebagaimana tersebut pada Lampiran XXV.

Dokumen Dalam Pendistribusian Keputusan Angka Kredit

11. Sekretariat Tim Penilai menyerahkan SK PAK kepada pihak yang berkepentingan dengan menggunakan surat pengantar sebagaimana tersebut pada Lampiran XXVI .

12. Sekretariat Tim Penilai bertanggung jawab menyusun laporan

semester mengenai pelaksanaan tugas Tim Penilai dan setelah ditandatangani oleh Ketua Tim Penilai, menyampaikannya kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit. Contoh laporan ini dapat dilihat pada Lampiran XXVII.

J. WAKTU

PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu pelaksanaan kegiatan penilaian dan penetapan angka kredit ditentukan berdasarkan tahapan-tahapan kegiatan sesuai sub-Sub-Prosedur yang dilaksanakan dan periode pelaksanaan penilaian dan penetapan angka kredit yaitu reguler, tambahan, dan untuk keperluan lain.

Waktu Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit

1. Sekretariat Tim Penilai menyelenggarakan Buku Agenda setiap saat penerimaan berkas DUPAK.

2. Sekretariat Tim Penilai melakukan penelitian pendahuluan atas kelengkapan berkas DUPAK yang disampaikan, jika terdapat kekurangan dapat meminta PFA yang bersangkutan untuk melengkapi dengan batasan waktu sebagai berikut:

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Reguler a. Selambat-lambatnya tanggal 25 Juli (Minggu III bulan Juli)

untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Juli.

b. Selambat-lambatnya tanggal 25 Januari (Minggu III bulan Januari) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Januari.

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Tambahan a. Selambat-lambatnya tanggal 14 Maret (Minggu II bulan

Maret) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Maret.

Page 19: Bab 4 s.d. 5

- 36 -

b. Selambat-lambatnya tanggal 14 September (Minggu II bulan September) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan September.

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Keperluan Lain Selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari setelah diterimanya DUPAK.

2. Sekretariat Tim Penilai menyiapkan undangan penyelenggaraan

rapat Tim Penilai dengan batasan waktu sebagai berikut:

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Reguler a. Selambat-lambatnya tanggal 22 Juli (Minggu III bulan Juli)

untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Juli.

b. Selambat-lambatnya tanggal 22 Januari (Minggu III bulan Januari) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Januari.

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Tambahan a. Selambat-lambatnya tanggal 15 Maret (Minggu III bulan

Maret) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Maret.

b. Selambat-lambatnya tanggal 15 September (Minggu III bulan September) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan September.

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Keperluan Lain Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari setelah selesai kegiatan penelitian kelengkapan berkas DUPAK.

3. Sekretariat Tim Penilai menyerahkan semua berkas DUPAK

kepada Tim Penilai selambat-lambatnya pada:

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Reguler a. Tanggal 27 Juli (Minggu IV bulan Juli) untuk penilaian dan

penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Juli.

b. Tanggal 27 Januari (Minggu IV bulan Januari) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Januari.

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Tambahan a. Tanggal 15 Maret (Minggu III bulan Maret) untuk penilaian

dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan Maret.

b. Tanggal 15 September (Minggu III bulan September) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang akan diadakan pada bulan September.

Page 20: Bab 4 s.d. 5

- 37 -

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Keperluan Lain Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari setelah selesai kegiatan penelitian kelengkapan berkas DUPAK.

4. Tim Penilai melakukan penelitian lanjutan berkas penilaian dan

memberikan penilaian terhadap DUPAK, dalam batas waktu antara penyerahan berkas oleh Sekretariat hingga Rapat Penilaian.

5. Tim Penilai menyelenggarakan rapat selambat-lambatnya pada:

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Reguler a. Minggu I bulan Februari; dan b. Minggu I bulan Agustus.

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Tambahan a. Minggu III bulan Maret; dan b. Minggu III bulan September.

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Keperluan Lain Selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari setelah diterimanya berkas penilaian tersebut dari Sekretariat Tim Penilai.

Waktu Pelaksanaan Penetapan Angka Kredit

6. Sekretariat Tim Penilai menyerahkan hasil penilaian kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit dalam batas waktu sebagai berikut: Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Reguler a. Selambat-lambatnya pada tanggal 10 Februari (Minggu II

bulan Februari) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang diadakan pada bulan Januari; dan

b. Selambat-lambatnya pada tanggal 10 Agustus (Minggu II bulan Agustus) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang diadakan pada bulan Juli.

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Tambahan a. Selambat-lambatnya pada tanggal 22 Maret (Minggu IV

bulan Maret) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang diadakan pada bulan Maret; dan

b. Selambat-lambatnya pada tanggal 22 September (Minggu IV bulan September) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang diadakan pada bulan September.

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Keperluan Lain Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari setelah selesainya rapat Tim Penilai Angka Kredit.

7. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit berkewajiban untuk menelaah dan menandatangani SK PAK

Page 21: Bab 4 s.d. 5

- 38 -

selambat-lambatnya satu minggu setelah diterimanya berkas penilaian dari Sekretariat Tim Penilai. SK PAK diberi tanggal yang sama dengan penandatangan BA-PAK.

8. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit

mengembalikan SK PAK kepada Sekretariat Tim Penilai segera setelah ditandatangani.

Waktu Pelaksanaan Pendistribusian Keputusan Angka Kredit

9. Sekretariat Tim Penilai mendistribusikan SK PAK kepada Pejabat/pihak yang berkepentingan dalam batas waktu sebagai berikut:

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Reguler a. Selambat-lambatnya tanggal 20 Februari (Minggu III bulan

Februari) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang diadakan pada bulan Januari; dan

b. Selambat-lambatnya tanggal 20 Agustus (Minggu III bulan Agustus) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang diadakan pada bulan Juli.

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Tambahan a. Selambat-lambatnya tanggal 25 Maret (Minggu IV bulan

Maret) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang diadakan pada bulan Maret; dan

b. Selambat-lambatnya tanggal 25 September (Minggu IV bulan September) untuk penilaian dan penetapan angka kredit yang diadakan pada bulan September.

Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Keperluan Lain Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari setelah ditandatanganinya SK tersebut oleh Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit.

10. Sekretariat Tim Penilai menyusun dan menyerahkan laporan

kegiatan Tim Penilai Angka Kredit setiap semester kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit, paling lambat pada Minggu II Bulan April dan Minggu II Oktober,.

B. KEGIATAN

PEMBENTUK PROSEDUR

Kegiatan Dalam Sub-Prosedur Penilaian Angka Kredit (Sub-Prosedur II.1)

1. Kegiatan penelitian kelengkapan DUPAK terdiri dari langkah-langkah:

Sekretariat Tim Penilai (Flowchart II.1.1) a. Memantau perolehan angka kredit setiap PFA melalui

penatausahaan yang optimal atas Kartu Angka Kredit. b. Menerima DUPAK dari Pejabat Pengusul Angka Kredit,

menandatangani Surat/Nota Dinas Penyampaian DUPAK sebagai tanda bukti penerimaan, dan menyerahkan rangkap

Page 22: Bab 4 s.d. 5

- 39 -

ke-2 (tembusan) dari surat/nota dinas tersebut kepada Pejabat Pengusul Angka Kredit.

c. Mencatat penerimaan DUPAK tersebut dalam Buku Agenda sesuai dengan tanggal penerimaannya, dan melengkapi dengan Routing Slip Penilaian Angka Kredit.

d. Sekretaris Tim Penilai membagikan DUPAK kepada Staf Sekretariat atau Pejabat/Pegawai yang ditugaskan untuk diteliti kelengkapannya.

e. Staf Sekretariat atau Pejabat/Pegawai menuangkan hasil penelitian DUPAK ke dalam Lembar Pengujian Kelengkapan Dokumen Angka Kredit. Jika dari hasil penelitian ditemui adanya kekurangan, maka meminta PFA yang bersangkutan untuk melengkapinya.

f. Staf Sekretariat atau Pejabat/Pegawai mengembalikan hasil penelitian kepada Sekretaris Tim Penilai.

g. Sekretaris Tim Penilai berkoordinasi dengan Ketua Tim Penilai dalam menentukan pembagian tugas penilaian kepada Anggota Tim Penilai. Setiap DUPAK dinilai oleh 2 (dua) orang Anggota Tim Penilai.

h. Menyerahkan DUPAK dan kertas kerja pengujian lainnya kepada masing-masing Anggota Tim Penilai.

2. Kegiatan Penilaian Angka Kredit, terdiri dari langkah-langkah:

Sekretariat Tim Penilai. a. Sekretaris Tim Penilai berkoordinasi dengan Ketua Tim

Penilai dalam menentukan waktu dan tempat pelaksanaan rapat Tim Penilai.

b. Menyelenggarakan rapat sesuai dengan jadual yang ditetapkan.

Tim Penilai (Flowchart II.1.2) a. Berkoordinasi dengan Sekretaris Tim Penilai dalam

menentukan pembagian tugas penilaian kepada Anggota Tim Penilai atau Anggota Tim Teknis Penilai.

b. Melakukan rapat persiapan pelaksanaan penilaian yang ditujukan untuk mengevaluasi pelaksanaan penilaian sebelumnya dan menciptakan kesamaan pandangan dalam melakukan penilaian pada kegiatan berjalan.

c. Menerima DUPAK untuk dinilai . d. Meneliti kembali kelengkapan dokumen dan kepatuhan

kriteria sebagaimana dipersyaratkan dari setiap usulan kegiatan yang memperoleh angka kredit.

e. Melakukan penilaian terhadap DUPAK yang diajukan. Setiap DUPAK akan dinilai oleh 2 (dua) orang Anggota Tim Penilai.

f. Apabila terdapat perbedaan hasil penilaian angka kredit yang dilakukan oleh 2 (dua) orang Anggota Tim Penilai, maka keputusan pemberian angka kredit diambil dalam sidang pleno Tim Penilai.

Page 23: Bab 4 s.d. 5

- 40 -

g. Hasil perhitungan angka kredit dituangkan dalam LPAK yang ditandatangani oleh Tim Penilai.

h. Apabila terdapat perbedaan yang cukup material antara DUPAK dengan LPAK, Anggota Tim Penilai bersama dengan Sekretariat Tim Penilai mengupayakan untuk melakukan konfirmasi kepada PFA/Atasan Langsung yang bersangkutan.

i. Perbedaan antara hasil penilaian Tim Penilai dengan DUPAK dituangkan ke dalam DPPAK yang ditandatangani oleh Ketua Tim Penilai.

j. Keputusan sidang pleno Tim Penilai dituangkan dalam BA-PAK yang ditandatangani oleh Ketua Tim Penilai dan dijadikan dasar pembuatan konsep SK PAK.

k. Menyerahkan konsep SK PAK, BA-PAK, DPPAK, LPAK, LPKDAK dan DUPAK kepada Sekretariat Tim Penilai.

Kegiatan Dalam Sub-Prosedur Penetapan Angka Kredit (Sub-Prosedur II.2)

3. Kegiatan penyerahan hasil penilaian kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit, terdiri dari langkah-langkah: Sekretariat Tim Penilai (Flowchart II.2.1)

a. Menerima konsep SK PAK, BA-PAK, DPPAK, LPAK, LPKDAK, dan DUPAK yang telah dinilai oleh Tim Penilai.

b. Menuangkan konsep SK PAK dalam surat keputusan. c. Menyampaikan SK PAK, DUPAK, BA-PAK, LPAK,

LPKDAK dan DPPAK kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit untuk ditandatangani.

4. Kegiatan penelaahan dan penandatanganan SK PAK terdiri dari

langkah-langkah:

Pejabat yg Berwenang Menetapkan AK (Flowchart II.2.2) a. Menerima dan menelaah kembali kebenaran SK PAK yang

disampaikan oleh Sekretariat Tim Penilai. b. Dapat mengubah angka kredit yang diberikan oleh Tim

Penilai, apabila ternyata setelah ditelaah ulang diketahui terdapat kesalahan dalam pemberian angka kredit.

c. Menandatangani SK PAK dan menyerahkan kembali semua dokumen penilaian kepada Sekretaris Tim Penilai.

Kegiatan Dalam Sub-Prosedur Pendistribusian Keputusan Angka kredit (Sub-Prosedur II.3)

5. Kegiatan pendistribusian SK PAK, terdiri dari langkah-langkah:

Sekretariat Tim Penilai (Flowchart II.3.1) a. Menerima kembali SK PAK dan berkas lainnya dari

Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka kredit. b. Menggandakan SK PAK yang telah ditandatangani dengan

jumlah sekurang-kurangnya 6 (enam) rangkap untuk didistribusikan kepada: (1) PFA yang bersangkutan;

Page 24: Bab 4 s.d. 5

- 41 -

(2) Pejabat Pengusul; (3) Pusbin JFA; (4) Kepala BKN u.p Deputi Mutasi Kepegawaian/Kanwil

BKN yang bersangkutan; (5) Pejabat lain yang berkepentingan; dan (6) Lembar asli, yang yang merupakan arsip pada pada

Sekretariat Tim Penilai. c. Mengirimkan SK PAK kepada PFA yang bersangkutan dan

para pejabat/pihak yang berkepentingan. d. Mencatat SK PAK dalam Kartu Angka Kredit masing-

masing PFA. e. Mengarsipkan SK PAK yang telah ditandatangani, konsep

SK PAK, DUPAK, BA-PAK, LPAK, LPKDAK dan DPPAK beserta berkas usulan angka kredit lainnya.

f. Menyerahkan berkas yang berhubungan dengan penetapan angka kredit Auditor Pelaksana, Auditor Pelaksana Lanjutan, Auditor Penyelia, Auditor Ahli Pertama dan Auditor Ahli Muda (Auditor dengan Penilaian Setempat) yang dimutasikan ke unit kerja yang lain, kepada Pimpinan Unit Kerja yang lama untuk disampaikan kepada Pimpinan Unit Kerja yang Baru.

6. Kegiatan Penyusunan Laporan Semester Tim Penilai, terdiri dari

langkah-langkah:

Sekretariat Tim Penilai (Flowchart II.3.2) a. Menyusun Laporan Semester kegiatan Tim Penilai. b. Menyerahkan laporan tersebut kepada Ketua Tim Penilai

untuk ditandatangani. c. Menyampaikan laporan semester yang telah ditandatangani

Ketua Tim Penilai kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit yang ditembuskan ke Pusat Pembinaan JFA.

C. BAGAN ALIR

KEGIATAN

Sub-Prosedur Penilaian Angka Kredit (Sub-Prosedur II.1)

1. Kegiatan penelitian kelengkapan DUPAK (lihat flowchart II.1.1)

2. Penilaian DUPAK oleh Tim Penilai dan Rapat Penilaian

Angka Kredit (lihat flowchart II.1.2)

Sub-Prosedur Penetapan Angka Kredit (Sub-Prosedur II.2)

3. Penyerahan hasil penilaian oleh Sekretariat Tim Penilai kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit (lihat flowchart II.2.1).

4. Penelaahan dan penandatanganan SK PAK oleh Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit (lihat flowchart II.2.2).

Page 25: Bab 4 s.d. 5

- 42 -

Sub-Prosedur Pendistribusian Keputusan Angka Kredit (Sub-Prosedur II.3)

5. Pendistribusian SK PAK (lihat flowchart II.3.1). 6. Penyusunan Laporan Semester Tim Penilai oleh Sekretariat

Tim Penilai (lihat flowchart II.3.2).