bab 4 sistem yang diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2006-2-01213-if_bab...

58
89 BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Identifikasi Kelebihan dan Hambatan pada PT. XYZ Ada beberapa identifikasi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh PT. XYZ dalam hubungannya dengan implementasi IP Telephony di PT. XYZ. 4.1.1 Identifikasi Kelebihan PT. XYZ Saat ini PT. XYZ sudah memiliki jaringan PABX yang berjalan dengan baik walaupun dengan beberapa kekurangan yang ada. Sementara itu jaringan LAN mereka sudah berjalan dengan baik dan dirasa tidak memerlukan pengubahan dan pengaturan arus jaringan lagi. Jaringan LAN yang ada saat ini juga sudah menggunakan peralatan yang masih memadai untuk dikembangkan lebih lanjut dan menunjukan performa yang memuaskan, disamping Router Cisco 3640 yang digunakan sudah mendukung penggunaan modul Voice FXO yang dapat dipakai sebagai gateway jaringan data dan suara sekaligus. Untuk aplikasi IP Communications terutama IP Telephony, jaringan data PT. XYZ dalam keadaan yang siap mendukung implementasi teknologi ini, selain karena sebagian besar peralatan jaringan yang digunakan mengusung merek dan teknologi dari Cisco Systems, sehingga dapat dipastikan saling kompatibel dan mendukung, jaringan data saat ini sudah mendukung arus bandwith sampai 100 mbps, bahkan port 1 gbps sudah tersedia dan dapat digunakan kelak bila diperlukan sebagai backbone pada switch, terutama saat arus data dan voice digabungkan menggunakan satu media saja (LAN). Sebagai salah satu gold member Cisco Systems, PT. XYZ memiliki akses langsung pembelian ke Cisco Systems, dan mendapatkan harga yang jauh lebih murah.

Upload: lamtruc

Post on 12-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

89

BAB 4

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

4.1 Identifikasi Kelebihan dan Hambatan pada PT. XYZ

Ada beberapa identifikasi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh PT. XYZ

dalam hubungannya dengan implementasi IP Telephony di PT. XYZ.

4.1.1 Identifikasi Kelebihan PT. XYZ

Saat ini PT. XYZ sudah memiliki jaringan PABX yang berjalan dengan baik

walaupun dengan beberapa kekurangan yang ada. Sementara itu jaringan LAN mereka

sudah berjalan dengan baik dan dirasa tidak memerlukan pengubahan dan pengaturan

arus jaringan lagi. Jaringan LAN yang ada saat ini juga sudah menggunakan peralatan

yang masih memadai untuk dikembangkan lebih lanjut dan menunjukan performa yang

memuaskan, disamping Router Cisco 3640 yang digunakan sudah mendukung

penggunaan modul Voice FXO yang dapat dipakai sebagai gateway jaringan data dan

suara sekaligus.

Untuk aplikasi IP Communications terutama IP Telephony, jaringan data PT.

XYZ dalam keadaan yang siap mendukung implementasi teknologi ini, selain karena

sebagian besar peralatan jaringan yang digunakan mengusung merek dan teknologi dari

Cisco Systems, sehingga dapat dipastikan saling kompatibel dan mendukung, jaringan

data saat ini sudah mendukung arus bandwith sampai 100 mbps, bahkan port 1 gbps

sudah tersedia dan dapat digunakan kelak bila diperlukan sebagai backbone pada switch,

terutama saat arus data dan voice digabungkan menggunakan satu media saja (LAN).

Sebagai salah satu gold member Cisco Systems, PT. XYZ memiliki akses

langsung pembelian ke Cisco Systems, dan mendapatkan harga yang jauh lebih murah.

Page 2: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

90

Semua peralatan yang dibutuhkan dan dibeli untuk IP Telephony mendapatkan harga

khusus untuk peralatan demo, dengan diskon 45% dari harga pricelist untuk dijual

kepada umum. Disamping itu untuk masalah lisensi dan perijinan, PT. XYZ

mendapatkan prioritas dan kelonggaran untuk pengembangan IP Telephony.

4.1.2 Identifikasi Hambatan PT.XYZ

Terbatasnya jumlah port yang tersisa pada switch yang ada saat ini menjadi

hambatan yang mutlak dalam pengimplementasian IP Telephony di PT. XYZ.

Disamping itu, peralatan jaringan komputer (LAN) di kantor pusat PT. XYZ masih

belum mendukung “power in line”, yaitu mengalirnya aliran listrik secara bersamaan

dengan arus data. Hal ini sebenarnya diperlukan dalam membantu mendukung

pengimplementasian IP Telephony, karena peralatan IP Phone (terminal) selalu

mendukung teknologi ini, disamping fungsionalnya yang memudahkan pemasangan dan

menghemat ruang serta sumber daya, terutama penyediaan perkabelan dan steker listrik.

Disarankan untuk menambahkan switch baru yang medukung “power in line” untuk

mendukung aplikasi penuh sistem IP Telephony di PT. XYZ.

Sulitnya mengubah kebiasaan dari pengoperasionalan peralatan PABX yang

sudah sekian lama digunakan menjadi pengoperasian perangkat IP Telephony yang

sedikit banyak berubah, dan kurangnya pemahaman yang mendalam terhadap

pemakaian teknologi baru terhadap sebagian karyawan membuat pengimplementasian

teknologi ini memerlukan waktu penyesuaian dan tidak bisa secara langsung mengubah

total jaringan PABX yang ada menjadi jaringan IP Telephony, karena akan menghambat

kinerja secara signifikan.

Hambatan lainnya adalah masalah biaya investasi. Masih relatif mahalnya harga

peralatan IP Telephony (Cisco Call Manager Server (CCM), IP phone, dan switch yang

Page 3: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

91

mendukung power-in-line) dan beberapa perlengkapan pendukung apabila

diimplementasikan secara langsung membuat pengimplementasian IP Telephony akan

dilakukan secara bertahap. Walaupun demikian investasi tersebut diharapkan memiliki

keuntungan jangka panjang dan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan

dengan menginvestasikan PABX.

4.2 Pemilihan Solusi Teknologi IP Telephony

IP Telephony memberikan manfaat yang lebih dalam mendukung jaringan

telekomunikasi dibandingkan dengan sistem PABX. Sistem PABX konvensional dewasa

ini berkembang ke aah yang sama dengan sistem IP Telephony. Saat ini banyak dijumpai

sistem PABX yang mendukung penggunaan IP, walaupun tidak dapat menerapkan

sepenuhnya fleksibilitas yang dimiliki IP Telephony. Hal tersebut dikarenakan desain

awal sistem PABX yang masih berbasiskan switching bukan packet, sehingga aplikasi-

aplikasi harus dibangun berbasiskan sistem konvensional bukan dengan basis IP seperti

pada jaringan komputer. Selain itu perkembangan sistem PABX bersifat proprietary

sehingga pengembangannya harus terikat pada vendor yang menciptakan teknologi ini.

Sementara itu IP Telephony dibangun diatas terminologi softswitch, dimana

masing-masing layer memiliki standar tertentu yang ditetapkan oleh International

Softswitch Consortium (ISC), sehingga aplikasi yang berjalan diatasnya dapat

dikembangkan oleh siapa saja dan bersifat open system.

Pembangunan jaringan PABX konvensional memiliki keterbatasan hardware

yang lebih rumit dan cenderung statis. Misalnya pemakaian jumlah ekstensi dan port

yang terbatas dan untuk meng-expand perlu penggantian sentral PABX yang lebih besar

dengan harga yang relatif mahal, hal ini dijawab dengan jumlah extensi dan port yang

nyaris tak terbatas. Penambahan ekstensi cukup dengan menambahkan kapasitas

Page 4: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

92

penyimpanan (hardisk) pada telephony server dan penggunaan switch yang memiliki

port lebih besar yang dapat dipakai bersama-sama dalam jaringan data.

Bagi perusahaan yang memiliki banyak cabang maupun untuk menghubungkan

jaringan telekomunikasi antar perusahaan dan residensial, dengan sistem PABX

memerlukan jalur khusus yang mahal (dedicated lines) serta pemasangan perangkat

sentral PABX pada setiap node/gateway-nya. Sementara dengan IP Telephony perangkat

yang dibutuhkan sebagai gateway adalah router yang juga berfungsi untuk jaringan data,

jalur yang digunakan pun cukup menggunakan jalur yang sama dengan arus data untuk

koneksi antar node. Untuk menangani call processing dan database dapat dipilih

beberapa arsitektur penyebaran IP telephony server (merujuk pada 2.2.4.2 halaman 33)

yang cenderung lebih murah dibanding sentral PABX beserta expansion slot-nya.

Pengintegrasian jaringan data dan telepon akan memberikan efisiensi, khususnya

dalam pemeliharaan infrastruktur. Karena menggunakan infrastruktur yang sama untuk

data dan telepon, maka infrastruktur perkabelan, penggunaan switch dan router dapat

dipakai bersama-sama tanpa perlu investasi dan perawatan terpisah.

4.3 Usulan Solusi IP Telephony pada PT.XYZ

Berdasarkan hasil analisis permasalahan yang terjadi pada PT. XYZ terdapat dua

solusi utama yang dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di PT.XYZ. Usulan solusi

yang pertama dengan memasang jaringan PABX yang baru dan solusi kedua adalah

dengan mengimplementasikan jaringan IP Telephony untuk menggantikan jaringan

PABX yang ada saat ini dan sudah tidak mampu mendukung perkembangan bisnis

PT.XYZ.

Page 5: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

93

4.3.1 Analisis Solusi

Pemasangan jaringan PABX yang baru memerlukan perubahan struktur.

Penggantian perangkat sentral PABX yang lama dan digantikan dengan yang baru dan

pemasangan kabel-kabel baru adalah sesuatu yang pasti dan harus dilakukan. Akan

tetapi berdasarkan analisis kebutuhan solusi IP Telephony memiliki beberapa

keunggulan yang tidak ada pada PABX.

Keunggulan utama IP Telephony adalah dari segi teknologi pendukung dan

infrastruktur yang ada saat ini pada PT.XYZ seperti perkabelan dan peralatan jaringan

sudah mendukung pengimplementasian IP Telephony tanpa perlu penggantian.

Disamping itu IP Telephony dibutuhkan untuk investasi jangka panjang. Apabila di

waktu yang akan datang kantor PT. XYZ yang baru sudah siap ditempati dan

memerlukan implementasi jaringan suara dan data, peralatan yang ada saat ini tetap

dapat digunakan, hanya tinggal menambah beberapa switch dan infrastruktur perkabelan

cukup menggunakan jaringan kabel data (RJ-45), tidak perlu lagi memasang perkabelan

untuk suara (RJ-11) dan data sekaligus. Sementara jaringan di kantor yang sekarang

tidak perlu diubah lagi, dan jaringan data serta suara pada dua kantor PT.XYZ menjadi

terintegrasi, menggunakan router dan CCM yang sama (sentralisasi),

4.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Solusi

Beberapa keuntungan atau kelebihan dari penggunaan IP Telephony bagi

PT.XYZ adalah sebagai berikut:

1. Mengatasi masalah kekurangan saluran telepon yang terjadi di PT.XYZ. Kurangnya

daya dukung sentral PABX yang sudah penuh dan tidak dapat diekspansi lagi.

Page 6: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

94

Gambar 4.1 Analogi Kekurangan Daya Dukung PABX

2. Meningkatkan mobilitas karyawan dan efisiensi ruang kerja dapat untuk

implementasi 'mobile desktop' sehingga mengurangi meja atau ruang yang harus

disediakan (konsep sharing desk). IP Telephony dapat juga mendukung karyawan

yang berada di luar kantor tetapi tetap dapat mengakses telepon dan data pribadinya

yang berada di dalam kantor.Pemanfaatan saluran Virtual Private Network (VPN)

juga diharapkan mampu semakin mendukung mobilitas karyawan, sehingga

dimanapun karyawan berada (di luar kantor) ia tetap mendapatkan akses telepon dan

data pribadinya di kantor.

Gambar 4.2 Analogi Mobilitas Karyawan

3. Bisa ditambahkan fasilitas voice mail/unified messaging (investasi terpisah). Voice-

mail merupakan fitur merekam pesan yang hendak disampaikan oleh seorang

Page 7: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

95

penelepon. Fitur ini diberikan karena untuk tetap melayani penelepon meskipun

karyawan sedang tidak berada di tempat. Tidak perlu lagi menyediakan sebuah

pesawat telepon yang mahal harganya karena akan digunakan juga sebagai mesin

penjawab. Cukup dengan menggunakan pesawat telepon biasa atau bahkan komputer

pribadinya, karyawan sudah dapat menerima voice-mail. Kemudahan pun semakin

diberikan karena kita dapat mengakses voice-mail yang masuk lewat e-mail

seandainya kita sedang berada di lokasi yang jauh. Sistem voice-mail dapat

diintegrasikan ke sistem e-mail PT. XYZ (MS-EXCHANGE) untuk direktori dan

voice mail/unified messaging sehingga dapat diakses bersamaan dengan e-mail.

Gambar 4.3 Analogi Unified Messaging

4. IP Telephony merupakan investasi jangka panjang yang efisien. Pada umumnya

korporasi memiliki infrastruktur internet untuk melakukan pertukaran informasi baik

antara kantor pusat dengan kantor cabang atau antara korporasi dengan pelanggan.

Di satu sisi, untuk keperluan hal–hal di atas enterprise juga melakukan percakapan

telepon. Hal ini akan menimbulkan biaya penggunaan koneksi internet dan koneksi

telepon yang tidak sedikit. Penggunaan IP Telephony akan menyelesaikan persoalan

pembengkakan biaya telepon, di sisi lain akan memaksimalkan infrastruktur IP-nya.

Page 8: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

96

Percakapan telepon antara kantor pusat dengan kantor cabang dapat dilakukan

dengan IP Telephony yang tidak perlu membayar ke operator tertentu.

Selain itu perawatan dan pengembangan perkabelan yang rumit dan mahal biayanya

apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

hanya akan ada satu infrastruktur untuk dua layanan yaitu infrastruktur data saja.

Dengan memasang sistem IP Telephony, perusahaan tidak perlu lagi membangun

infrastruktur telepon dengan memasang PABX dan menggelar kabel–kabel baru.

Sistem IP Telephony dibangun cukup dengan mengintegrasikan perangkat IP-PBX

ke jaringan Local Area Network (LAN). Kemudian untuk bertelepon cukup dengan

memasang terminal IP Phone atau IP Gateway atau komputer PC atau notebook

yang digunakan sehari–hari.

Gambar 4.4 Analogi Investasi Jangka Panjang

5. Dapat digunakan untuk studi kasus implementasi IP Telephony ke konsumen dalam

rangka menunjang penjualan IP Telephony.

6. Tracking dan billing untuk internal PT. XYZ (per user/per ekstensi) Setiap

percakapan yang terjadi di dalam system IP Telephony akan dicatat di dalam bentuk

database informasi Call Detail Record (CDR). Data inilah yang akan memberikan

Page 9: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

97

informasi semua penggunaan telepon yang terjadi, oleh pesawat dengan nomor

ekstension mana, menghubungi nomor telepon siapa, waktunya kapan, dan berapa

lama terjadinya percakapan. Dengan demikian dapat dilakukan monitoring tarif

telepon karena diketahui nomor – nomor mana yang sering ditelepon.

7. Mempunyai fasilitas PABX kelas enterprise seperti call forward, call pickup, call

hold, call transfer, conference call, dan lain-lain.

8. Fax mail dengan mudah dapat diaplikasi di atas sistem IP Telephony. Fitur ini

memungkinkan fax yang ditunjukan ke korporasi dapat diterima ke dalam bentuk e-

mail, tidak langsung di print ke mesin fax. Hal ini memberikan keuntungan dari segi

keamanan dan kerahasiaan fax, sehingga hanya dapat diakses oleh orang yang

berkepentingan di dalam korporasi. Fax dalam bentuk e-mail juga dapat diakses

dengan mudah dari mana pun cukup dengan membuka e-mail. Proses pengiriman fax

juga menjadi lebih mudah karena tidak lagi menghabiskan waktu untuk mengirim

fax di depan mesin fax, tetapi cukup dengan melakukannya di depan sebuah

komputer PC atau notebook. Pesan fax terkirim dengan baik juga akan diberikan di

layar monitor.

9. Teknologi IP Telephony adalah teknologi terbuka sehingga siapa pun dapat

mengembangkan berbagai macam aplikasi, tidak terbatas pada vendor produk

tertentu. Tidak mengherankan dengan memasang sistem IP Telephony, sebuah

perusahaan memiliki aplikasi dan layanan komunikasi yang kaya. Karena berbasis

IP, IP Telephony dapat dimonitor dengan mudah dan tampilan yang menarik dari

sebuah komputer PC. Selain fitur dan aplikasi menarik lainnya yang diberikan

seperti auto-attendant, voice-mail, voice conference, dan music on hold.

Page 10: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

98

10. Sistem Interactive Voice Response (IVR) sangat membantu korporasi dalam

memberikan kepuasan kepada pelanggan. Korporasi akan berusaha semaksimal

mungkin untuk memberikan pelayanan apa pun yang dikehendaki pelanggan.

Bahkan, banyak korporasi membuka layanan 24 jam terhadap pelanggan, sehingga

kapanpun pelanggan dapat dilayani dengan sebaik–baiknya. Selain itu pelayanan

pelanggan yang maksimal akan semakin meningkatkan loyalitas pelanggan yang

merasakan kepuasan terhadap layanan yang diberikan. Sistem IVR yang

menyediakan pelayanan terhadap pelanggan oleh sistem komputer di satu sisi adalah

sumber pendapatan. Penambahan waktu pelayanan juga berarti penambahan waktu

melakukan bisnis.

11. Dapat dikembangkan untuk menjadi sistem video conference. Fitur ini dengan

mudah dapat digunakan hanya dengan membuat kanal–kanal konferensi dapat

dengan atau tanpa password. Dengan informasi kanal maka akan dilakukan

konferensi, peserta konferensi akan dengan mudah bergabung di dalam konferensi

telepon tersebut.

12. Pengembangan ke depan (integrasi dengan sistem internal PT. XYZ): call center,

customer relationship management, helpdesk service, cek barang stok online, cek

jadwal kedatangan barang, cek status projek, cek status invoice, pengurusan ijin cuti,

pengurusan purchase request, absensi online/realtime, short messaging service

(SMS), instant messaging & presence awareness.

Sedangkan kekurangan yang dihadapi dengan pengimplementasian IP Telephony

pada PT XYZ adalah :

Page 11: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

99

1. Meninggalkan struktur PABX yang saat ini eksis. Dengan menggunakan IP

Telephony secara keseluruhan maka secara pasti struktur PABX yang saat ini eksis

akan ditinggalkan.

2. Perlunya pelatihan dan mengubah kebiasaan dari penggunaan PABX ke IP

Telephony

Penggunaan sistem baru akan menghadapi hambatan dari karyawan yang sudah

biasa menggunakan sistem lama, migrasi ini akan memakan waktu dan perlu

pelatihan dan mengubah kebiasaan dari karyawan tersebut.

3. Biaya investasi yang relatif mahal. Walaupun biaya per bulan relatif lebih murah dan

untuk expand-nya juga relatif mudah dibandingkan dengan sistem PABX, tetapi

awal investasinya relatif lebih mahal.

4.4 Simulasi Pengujian

IP Phone 202

IP Phone 204

IP Phone 203

IP Phone 205

Call Manager Server MCS-7815-1000-CH2(Windows 2000 Advance Server)

Menjalankan aplikasi PRTG untuk memantau jaringanSwitch Cisco WS-

C3548-XL

Gambar 4.5 Topologi Simulasi I

Dalam melakukan simulasi, digunakan implementasi sederhana dengan gambaran

topologi seperti pada gambar 4.5.

Page 12: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

100

4.4.1 Konfigurasi

Untuk pengujian pada laboratorium ini digunakan beberapa peralatan seperti :

1. Sebuah Call Manager MCS 7800 (Call Manager Server with 100 lisence) yang

berfungsi juga sebagai server untuk memonitor jaringan, dipasang pada port Fa0/6 di

switch. Server ini sendiri dioperasikan oleh Windows 2000 Advanced Server yang

menjalankan servis DHCP dan TFTP.

2. Sebuah switch Cisco WS-C3548-XL yang dikonfigurasi secara default dengan IP

yang diberikan adalah 172.16.100.1 sebagai IP manageable. Semua port dimasukan

dalam VLAN1.

3. CP7960 (IP Phone) pada ekstensi 204, dipasang pada port Fa0/24 di switch.

4. CP7940 (IP Phone) pada ekstensi 202, dipasang pada port Fa0/22 di switch.

5. CP7912 (IP Phone) pada ekstensi 203, dipasang pada port Fa0/21 di switch.

6. CP7905 (IP Phone) pada ekstensi 205, dipasang pada port Fa0/23 di switch.

IP yang didapat perangkat IP Phone merupakan IP dari DHCP Server yang

dijalankan oleh CCM, TFTP server juga dijalankan oleh CCM.

Standar persinyalan yang digunakan adalah H.323 dengan audio codec G.711.

Hal ini dilakukan mengingat kekompatibelan dan pengaruhnya terhadap bandwith

jaringan. Sementara itu sebagian besar konfigurasi dibiarkan secara default dan

rekomendasi yang dianjurkan.

4.4.2 Analisis Hasil Simulasi

Analisis hasil simulasi menggunakan analisis MRTG (trafic) untuk membuktikan

berapa tingkat kenaikan trafic saat tanpa IP Telephony dan dengan IP Telephony,

memberi pengaruh signifikan atau tidak.

Page 13: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

101

4.4.2.1 Keadaan 1 IP Phone Saat Awal Switch Dinyalakan

Grafik 4.1 Hasil Sniffing pada Call Manager sekaligus PRTG Server Pada

Percobaan 4.4.2.1

Grafik 4.2 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh Call Manager (CCM)

sekaligus PRTG Server Pada Percobaan 4.4.2.1

Page 14: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

102

Grafik 4.3 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 204

Pada Percobaan 4.4.2.1

Dari hasil percobaan diatas (pada grafik 4.1-4.3), terlihat bahwa pada saat awal

switch dinyalakan atau saat awal IP Phone disambungkan ke port pada switch akan

terjadi beberapa proses antara IP Phone dengan Call Manager Server. Berdasarkan

pengamatan puncak pemakaian bandwith terbesar adalah berkisar pada 160 kbit/sec dari

IP Phone ke CCM, dan sekitar 32 kbit/sec dari CCM ke IP Phone. Pada saat ini terjadi

proses sinkronisasi dan pensettingan jaringan antara IP Phone dan CCM, antara lain

konfigurasi IP (DHCP) dan ekstensi pada IP Phone. Perlu diingat bahwa nilai diatas

masih termasuk trafic yang dihasilkan oleh proses SNMP oleh MRTG dan NETBIOS.

Hal tersebut terlihat dari hasil sniffing yang dilakukan pada CCM yang terlihat pada

tabel di bawah :

Other NETBIOS SNMP SUM kbyte kbit/second kbyte kbit/second Kbyte kbit/second kbyte kbit/second 4:20 PM - 4:25 PM 42.573 1.956 6.045 0.278 80.852 3.714 129.470 5.947

Tabel 4.1 Tabel Pemakaian Arus Data Pada CCM Ketika Digunakan 1 IP Phone

Tabel 4.1 menunjukan bahwa bandwith yang dipakai oleh IP Telephony hanya

sekitar 32,9 % (Other = Protokol IP Telephony) , SNMP 62,4 % dan NETBIOS 4,7 %,

dengan asumsi bahwa protokol other adalah protokol yang digunakan pada IP

Telephony, karena dari percobaan sebelumnya dengan mengambil sampel dua buah

komputer yang terhubung ke switch kemudian switch direload dan komputer tidak

melakukan sesi apapun serta tanpa adanya jaringan IP Telephony (tidak ada Call

Manager dan IP Phone yang terhubung) protokol Other bernilai 0.

Page 15: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

103

4.4.2.2 Keadaan 2 IP Phone Saat Awal Switch Dinyalakan.

Grafik 4.4 Hasil Sniffing pada Call Manager Sekaligus PRTG Server Pada

Percobaan 4.4.2.2

Grafik 4.5 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh Call Manager (CCM)

Sekaligus PRTG Server Pada Percobaan 4.4.2.2

Page 16: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

104

Grafik 4.6 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 204

Pada Percobaan 4.4.2.2

Grafik 4.7 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 205

Pada Percobaan 4.4.2.2

Berdasarkan grafik 4.4 sampai 4.7 terlihat bahwa pemakaian bandwith oleh IP

Phone mempengaruhi bandwith pada Call Manager, tetapi pengaruh ini menjadi tidak

terlalu signifikan karena adanya sedikit perbedaan waktu sinkronisasi. Hal ini terlihat

pada grafik di setiap IP Phone yang menunjukan waktu yang sedikit berbeda untuk

sinkronisasi sehingga proses ini tidak terlalu membebani jaringan.

4.4.2.3 Keadaan 4 IP Phone Saat Awal Switch Dinyalakan

Grafik 4.8 Hasil Sniffing pada Call Manager Sekaligus PRTG Server Pada

Percobaan 4.4.2.3

Page 17: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

105

Grafik 4.9 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh Call Manager (CCM)

Sekaligus PRTG Server Pada Percobaan 4.4.2.3

Grafik 4.10 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 202

Pada Percobaan 4.4.2.3

Grafik 4.11 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 203

Pada Percobaan 4.4.2.3

Page 18: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

106

Grafik 4.12 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 204

Pada Percobaan 4.4.2.3

Grafik 4.13 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 205

Pada Percobaan 4.4.2.3

Berdasarkan pengamatan grafik 4.8 sampai 4.13 saat switch dengan keempat IP

Phone di-reload, terlihat jelas bahwa proses sinkronisasi dan pengkonfigurasian IP

Phone berlangsung pada waktu yang hampir bersamaan, tetapi terdapat sedikit selisih

yang menyebabkannya tidak terlalu membebani jaringan. Hal ini dikarenakan

perbedaaan spesifikasi telepon yang digunakan mempengaruhi proses sinkronisasi dan

pengkonfigurasian jaringan

Other ICMP NETBIOS SNMP SUM Kbyte kbit/second kbyte kbit/second kbyte kbit/second kbyte kbit/second kbyte kbit/second2:45 PM – 2:50 PM 80.888 4.031 0.068 0.003 6.287 0.313 363.383 18.108 450.626 22.456

Tabel 4.2 Tabel Pemakaian Arus Data Pada CCM Ketika Digunakan 4 IP Phone

Page 19: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

107

Dari tabel 4.2 terlihat bahwa presentase bandwith yang lewat adalah sebagai

berikut : Other 18 %, ICMP relatif 0%, NETBIOS 1,4 % dan SNMP 80.6%.

4.4.2.4 Kosong stabil dengan 4 IP Phone

Grafik 4.14 Hasil Sniffing pada Call Manager Sekaligus PRTG Server Pada

Percobaan 4.4.2.4

Grafik 4.15 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh Call Manager (CCM)

Sekaligus PRTG Server Pada Percobaan 4.4.2.4

Berdasarkan hasil pemantauan pada switch yang dipakai pada grafik 4.14 dan

4.15, terlihat bahwa arus terbesar yang melewati switch adalah untuk SNMP, dimana

protokol ini digunakan oleh program PRTG yang menjalankan aplikasi MRTG untuk

memantau arus data yang lewat ke setiap device yang terhubung ke switch. Data diatas

Page 20: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

108

didapat saat kondisi stabil sebelum terjadi panggilan telepon dan switch sudah berjalan

selama sekitar 30 menit dan telah mengenali setiap device yang terpasang pada portnya.

Grafik 4.16 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 202

Pada Percobaan 4.4.2.4

Grafik 4.17 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 203

Pada Percobaan 4.4.2.4

Page 21: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

109

Grafik 4.18 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 204

Pada Percobaan 4.4.2.4

Grafik 4.19 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 205

Pada Percobaan 4.4.2.4

Berdasarkan pengamatan grafik 4.16-4.19, dapat disimpulkan bahwa dalam

keadaan tanpa ada sambungan telepon, tetap terjadi arus data yang keluar dan masuk ke

setiap perangkat IP Phone, termasuk juga pada Call Manager. Arus data ini

mensimulasikan arus sinkronisasi terus-menerus antara perangkat IP Phone dengan Call

Manager. Protokol yang bekerja pada saat ini adalah SCCP. Besaran rata-rata arus data

yang keluar-masuk pada setiap IP Phone berbeda-beda tergantung tipe telepon yang

digunakan, hal ini dikarenakan setiap seri IP Phone memiliki fasilitas layanan yang

Page 22: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

110

berbeda-beda, sehingga proses sinkronisasi terus menerusnya lebih banyak

menggunakan bandwith.

4.4.2.5 Melakukan Panggilan 203 ke 202 dan 202 ke 203

Grafik 4.20 Hasil Sniffing pada Call Manager sekaligus PRTG Server Pada

Percobaan 4.4.2.5

Grafik 4.21 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh Call Manager (CCM)

Sekaligus PRTG Server Pada Percobaan 4.4.2.5

Page 23: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

111

Grafik 4.22 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 202

Pada Percobaan 4.4.2.5

Grafik 4.23 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 203

Pada Percobaan 4.4.2.5

Berdasarkan analisis grafik 4.20-4.23, dapat ditarik kesimpulan bahwa saat IP

Phone melakukan sambungan dengan mengangkat gagang telepon, tidak terjadi arus

data yang signifikan. Setelah nomor ekstensi tujuan ditekan barulah akan terjadi

lonjakan sesaat arus data, khususnya pada CCM yang mengalami lonjakan yang

signifikan, sementara pada IP Phone sendiri tidak terlalu signifikan.

Saat menunggu panggilan diangkat, arus data yang mengalir relatif kecil, hanya

sesekali ada peningkatan sedikit pada CCM dan IP Phone tujuan, sementara pada IP

Page 24: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

112

Phone pemanggil, arus data terlihat relatif normal dan stabil seperti sebelum melakukan

panggilan.

Lonjakan arus data yang terbesar terjadi saat panggilan diangkat dan selama

panggilan belum diputus. Peningkatan yang besar ini terjadi pada kedua IP Phone dan

CCM. Pada IP Phone berekstensi 203 (yang melakukan panggilan) dan IP Phone

berekstensi 202 (yang menerima panggilan) arus data minimum akan berkisar pada 160

kbit/second (80 kbit/second masuk dan 80 kbit/second keluar) dan akan melonjak

sampai puncak maksimum berkisar pada 320 kbit/second (160 kbit/second masuk dan

160 kbit/second keluar). Sementara pada Call Manager, arus data yang melonjak tajam

hanya pada saat panggilan telepon dilakukan (saat mendial nomor yang dituju) dengan

bandwith masuk maksimum mencapai 30 kbit/sec serta mencapai puncaknya pada saat

panggillan dijawab mencapai 32 kbit/second, sementara bandwith keluar terlihat tidak

terlalu terpengaruh dengan kisaran maksimum mencapai 22 kbit/sec. Dari grafik diatas

juga terlihat pada saat kedua IP Phone digunakan untuk berbicara arus data pada Call

Manager kembali seperti sediakala sebelum ada panggilan dengan bandwith keluar dan

masuk maksimum masing-masing mencapai kisaran 22 kbit/sec dan bandwith keluar

minimum mencapai kisaran 8 kbit/sec dan masuk minimun mencapai kisaran 6 kbit/sec.

Setelah panggilan diakhiri, keadaan arus data pada IP Phone akan kembali

normal seperti sebelum ada panggilan, sementara pada Call Manager terjadi sedikit

lonjakan arus masuk sebesar 10 kbit/second, kemudian kembali normal seperti sebelum

ada panggilan.

Percobaan ini ingin membuktikan bahwa panggilan yang berlangsung bolak-

balik (dari ekstensi 202 ke 203 dan 203 ke 202) memiliki karakteristik yang hampir

Page 25: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

113

sama bahkan dapat dikatakan relatif sama. Hal ini terlihat jelas pada pada grafik

sebelumnya.

4.4.2.6 Panggilan 204 ke 205 Kemudian dari 205 ke 204

Grafik 4.24 Hasil Sniffing pada Call Manager sekaligus PRTG Server Pada

Percobaan 4.4.2.6

Grafik 4.25 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh Cisco Call Manager

(CCM) sekaligus PRTG Server Pada Percobaan 4.4.2.6

Page 26: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

114

Grafik 4.26 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 204

Pada Percobaan 4.4.2.6

Grafik 4.27 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 205

Pada Percobaan 4.4.2.6

Grafik 4.28 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 202

Pada Percobaan 4.4.2.6

Page 27: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

115

Grafik 4.29 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 203

Pada Percobaan 4.4.2.6

Berdasarkan grafik 4.24-4.29 dapat disimpulkan bahwa setiap IP Phone (Tipe

yang berbeda-beda, khususnya 7960, 7940, dan 7905) memiliki karakteristik

penggunaan bandwith yang relatif sama saat melakukan panggilan.

4.4.2.7 Pengujian Sambungan 2 Pasang IP Telephony Secara Bersamaan

Lab I – 203 Melakukan panggilan ke 202 dan komunikasi dipertahankan sampai

beberapa saat kemudian 205 melakukan panggilan ke 207, sesaat keduanya melakukan

panggilan secara bersamaan, lalu panggilan 203 ke 202 diputuskan, dan beberapa saat

kemudian panggilan 205 ke 204 juga diakhiri.

Grafik 4.30 Hasil Sniffing pada Call Manager sekaligus PRTG Server Pada

Percobaan 4.4.2.7 Lab I

Page 28: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

116

Grafik 4.31Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh Call Manager (CCM)

Sekaligus PRTG Server Pada Percobaan 4.4.2.7 Lab I

Grafik 4.32 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 202

Pada Percobaan 4.4.2.7 Lab I

Grafik 4.33 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 203

Pada Percobaan 4.4.2.7 Lab I

Page 29: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

117

Grafik 4.34 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 204

Pada Percobaan 4.4.2.7 Lab I

Grafik 4.35 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 205

Pada Percobaan 4.4.2.7 Lab I Berdasarkan pengamatan dari grafik 4.30-4.35, dapat disimpulkan bahwa IP

Telephony tidak mempengaruhi bandwith secara signifikan. Disamping pemakaian

bandwith yang relatif kecil bila dibandingkan dengan kapasitas bandwith jaringan yang

mencapai 100 Mbps. Bandwith yang dipakai pada puncaknya mampu mencapai berkisar

152 kbit/second untuk kirim dan 152 kbit/second untuk menerima data saat komunikasi

sedang terjadi untuk setiap IP Phone. Sementara itu Bandwith yang dipakai oleh Call

Manager Server juga relatif kecil, dengan maksimal arus data yang masuk berkisar pada

37 kbit/second dan pada saat yang sama arus data yang keluar berkisar pada 23 kbit/sec.

Kisaran ini pun hanya terjadi saat sambungan diangkat, sementara pada saat IP Phone

Page 30: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

118

mendial nomor sambungan arus yang masuk dan keluar juga diatas rata-rata tetapi masih

dibawah jumlah arus daat sambungan diangkat dan setiap terjadi nada sambungan yang

belum diangkat oleh nomor tujuan, saat panggilan dijawab oleh IP Phone tujuan, serta

saat sambungan diputus arus data berada pada kisaran normal yaitu maksimal mencapai

23 kbit/sec untuk masing-masing arus masuk dan keluar.

Lab II Pada saat yang hampir bersamaan, 203 melakukan panggilan ke 202,

kemudian 205 melakukan panggilan ke 204. Sambungan ini dilakukan dengan selisih

waktu yang relatif kecil sehingga hampir dapat dikatakan bersamaan

Grafik 4.36 Hasil Sniffing pada Call Manager Sekaligus PRTG Server Pada

Percobaan 4.4.2.7 Lab II

Grafik 4.37 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh Call Manager (CCM)

Sekaligus PRTG Server Pada Percobaan 4.4.2.7 Lab II

Page 31: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

119

Grafik 4.38 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 202

Pada Percobaan 4.4.2.7 Lab II

Grafik 4.39. Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi

203 Pada Percobaan 4.4.2.7 Lab II

Grafik 4.40 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 204

Pada Percobaan 4.4.2.7 Lab II

Page 32: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

120

Grafik 4.41 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 205

Pada Percobaan 4.4.2.7 Lab II

Lab III - Pada kesempatan yang berbeda, dilakukan percobaan dengan kasus yang

hampir sama. Dengan gambar topologi 4.6 sebagai berikut :

Gambar 4.6 Topologi Simulasi II

Skenario lengkap yang dilakukan adalah sebagai berikut 202 menelepon 203 dan

dijawab oleh 203 kemudian 204 menelepon 205 dan panggilan dijawab, sejenak

keempat IP Phone digunakan bersama-sama pada dua sambungan yang berbeda, lalu

kedua sambungan diputuskan, akan tetapi sesaat kemudian 202 melakukan panggilan ke

Page 33: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

121

203 dilanjutkan 204 melakukan panggilan ke 205 dan kedua panggilan yang berbeda

tersebut dijawab pada waktu yang bersamaan dan didapat hasil sebagai berikut :

Grafik 4.42 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh Call Manager Server

Pada Percobaan 4.4.2.7 Lab III

Grafik 4.43 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 202

Pada Percobaan 4.4.2.7 Lab III

Grafik 4.44 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 203

Pada Percobaan 4.4.2.7 Lab III

Grafik 4.45 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 204

Pada Percobaan 4.4.2.7 Lab III

Page 34: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

122

Grafik 4.46 Hasil MRTG pada Port yang Digunakan oleh IP Phone Berekstensi 205

Pada Percobaan 4.4.2.7 Lab III

Dari hasil percobaan dengan kasus seperti diatas (Lab II dan Lab III), dapat

ditarik kesimpulan bahwa IP Phone hanya akan mempengaruhi arus data secara

signifikan saat melakukan panggilan (nomor tujuan didial) dan mencapai puncaknya saat

panggilan dijawab. Hal tersebut berlaku secara linier. Maksudnya setiap panggilan akan

menyebabkan arus yang relatif hampir sama, sehingga saat ada dua panggilan yang

dijawab bersamaan terlihat pada grafik 4.36-4.46 terjadi lonjakan grafik hampir relatif

dua kali lipat dibandingkan hanya satu panggilan yang dijawab. Pada percobaan yang

kedua tersebut peningkatan arus terlihat lebih jelas, karena tidak dipengaruhi oleh arus

yang disebabkan oleh arus SNMP. Hal ini dikarenakan pada percobaan kedua yang

dilakukan menggunakan komputer yang berbeda untuk CCM dan komputer yang

menjalankan PRTG untuk memonitor arus data.

Berikut ini, akan disajikan beberapa percobaan untuk membandingkan

penggunaan arus dengan kondisi-kondisi tertentu.

Other NETBIOS SNMP SUM kbyte kbit/second kbyte kbit/second Kbyte kbit/second kbyte kbit/second

4:20 PM - 4:25 PM

42.573 1.956 6.045 0.278 80.852 3.714 129.470 5.947

Tabel 4.3 Tabel Penggunaan Arus 1 Phone Switch Reload

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa presentase bandwith yang lewat adalah

sebagai berikut : Other 32,9 %, SNMP 62,4 % dan NETBIOS 4,7 %.

Page 35: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

123

Other ICMP NETBIOS SNMP SUM Kbyte kbit/second kbyte kbit/second kbyte kbit/second kbyte kbit/second Kbyte kbit/second

2:45 PM - 2:50 PM 80.888 4.031 0.068 0.003 6.287 0.313 363.383 18.108 450.626 22.456

Tabel 4.4 Tabel Penggunaan Arus 4 Phone Switch Reload

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa presentase bandwith yang lewat adalah

sebagai berikut : Other 18 %, ICMP relatif 0%, NETBIOS 1,4 %, dan SNMP 80.6%

Other SNMP SUM kbyte kbit/second kbyte kbit/second kbyte kbit/second

11/24/2005 2:30 PM – 2:35

PM

0.375 0.440 19.787 23.223 20.162 23.663

Tabel 4.5 Tabel Penggunaan Arus Pada 4 phone stabil

Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa presentase bandwith yang lewat adalah

sebagai berikut : Other 2%, dan SNMP : 98%.

Other SNMP SUM kbyte kbit/second kbyte kbit/second kbyte kbit/second

11/24/2005 3:35 PM - 3:40 PM 16.885 0.463 465.907 12.770 482.792 13.232

Tabel 4.6 Tabel Penggunaan Arus Pada Saat Menelpon bergantian

Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa presentase bandwith yang lewat adalah

sebagai berikut : SNMP : 96,5 %, dan Other : 3,5 %

Other SNMP SUM Kbyte kbit/second Kbyte kbit/second kbyte kbit/second

11/24/2005 3:50 PM - 3:55 PM 20.020 0.759 600.082 22.739 620.102 23.497

Tabel 4.7 Tabel Penggunaan Arus Pada Saat Menelpon bersamaan

Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa presentase bandwith yang lewat adalah

sebagai berikut : SNMP : 96.77 %, dan Other : 3,23 %s

Other SNMP SUM kbyte kbit/second Kbyte kbit/second kbyte kbit/second

11/24/2005 4:00 PM - 4:05 PM 13.418 0.627 486.265 22.717 499.683 23.344

Tabel 4.8 Tabel Penggunaan Arus Pada Saat 203 telp ke 202 lalu 202 ke 203

Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa presentase bandwith yang lewat adalah

sebagai berikut : SNMP : 97,3% dan Other : 2,7 %

Page 36: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

124

Other NETBIOS SNMP SUM kbyte Kbit/second Kbyte kbit/second kbyte kbit/second Kbyte kbit/second

11/24/2005 4:10 PM - 4:15 PM 19.760 0.842 0.524 0.022 533.540 22.730 553.824 23.594

Tabel 4.9 Tabel Penggunaan Arus Pada Saat 207 telp ke 205 lalu 205 ke 207

Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa presentase bandwith yang lewat adalah

sebagai berikut : SNMP : 96,3%, Other : 3,6%, dan NETBIOS : 0,1%

Arus data yang diakibatkan oleh SNMP pada Call Manager Server

menghabiskan sebagian besar bandwith apabila dibandingkan protokol lain. Hal ini

terlihat dari beberapa tabel hasil sniffing pada percobaan-percobaan sebelumnya. Tabel-

tabel tersebut (tabel 4.4 – 4.10) membuktikan bahwa arus SNMP mendominasi

pemakaian bandwith antara 62 % sampai 98 %. Hal tersebut berarti bahwa protokol

yang digunakan IP Telephony menggunakan bandwith yang relatif kecil dan tidak

membebani sistem.

4.5 Usulan Perancangan Implementasi IP Telephony Tahap Awal

Implementasi tahap awal sangat diperlukan untuk dapat mengetahui bagaimana

sebenarnya pengaruh IP Telephony pada sistem yang ada. Implementasi tahap awal ini

dilakukan pada lingkup yang kecil pada kantor pusat PT. XYZ yaitu menggabungkan IP

Telephony dengan PABX yang sudah eksis. Dengan implementasi tahap awal diketahui

gambaran umum mengenai sistem IP Telephony itu sendiri.

Penggabungan sistem PABX yang sudah eksis dengan jaringan IP Telephony

yang berbasis pada LAN, menjadikan sistem hybrid yang memiliki perkembangan

topologi. Topologi yang dihasilkan setelah implementasi IP Telephony secara hybrid

dapat dilihat pada gambar topologi di bawah ini :

Page 37: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

125

CCME/NEMO Router-Jakarta

Cisco 3640

Switch 19Cisco WS-C3548-XL

Internet

Switch 18Cisco WS-C3548-XL

File Print Server(Windows 2000 Advance Server)

Proxy Server (Windows 2000 Advance Server)

E-mail server(Windows 2000 Advance Server

dan MS-Exchange 2000)

Backup Server(Windows 2003)

Survelence Server for CCTV(Windows 2000 Advance Server)

Host (40 users)

Host (34 users)

PABX

Call Manager Server MCS-7815-1000-CH2(Windows 2000 Advance Server)

Trunk FXO Voice Line

PSTN

Telephone Fax

IP Phone (5 phones)

Gambar 4.7 Topologi Jaringan Hybrid Dalam Implementasi Awal IP Phone

Seperti terlihat pada gambar 4.7, implementasi tahap awal sama sekali tidak

mengubah sistem jaringan yang ada, karena hanya ditambahkan beberapa peralatan saja

yang dibutuhkan untuk mendukung sistem IP Telephony. Sistem IP Telephony yang

berjalan pada lokasi lantai satu dan tiga pada gedung kantor pusat PT. XYZ.

Untuk pengujian dan evaluasi sebelumnya dilakukan implementasi sesuai dengan

dari rencana implementasi tahap awal ini. Pengujian ini difokuskan pada

pengkonfigurasian CCM, percobaan fitur yang ada pada IP Telephony, serta analisis

pengaruh pemakaian bandwith lokal oleh perangkat IP Telephony.

4.5.1 Analisis Biaya Peralatan Sistem IP Telephony Tahap Awal

Untuk implementasi tahap awal ini, terdapat beberapa peralatan yang diperlukan

untuk uji coba sebagai tahap awal implementasi yang akan dilakukan secara bertahap.

Pada tahap awal ini direncanakan untuk menghubungkan sistem IP Telephony dengan

PABX yang sudah ada (hybrid). Hal ini dilakukan dengan pertimbangan perlunya

Page 38: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

126

investasi yang lebih besar untuk mengimplementasikan secara utuh dan perlu

pertimbangan manajerial dengan lebih seksama.

Topologi implementasi awal ini dapat dilihat pada gambar 4.7 di atas. Terlihat

ada penambahan perangkat IP Phone dan penggabungan dengan jaringan PABX ke

router lewat 4 trunk lines Voice FXO yang masuk. Pada router sendiri saat ini sudah

terpasang dua buah modul VIC2-2FXO di slot tiga pada router yang mendukung sampai

4 line dari PABX.

Dari struktur organisasi yang sudah dibahas pada bab 3, dapat dianalisis

beberapa kebutuhan setiap bagian dalam perusahaan PT. XYZ:

1. Manager dan eksekutif, dimana mereka membutuhkan suatu peralatan komunikasi

yang mendukung proses bisnis mereka sehari-hari, yang mempermudah mereka

dalam setiap transaksi yang akan dilakukan. Mereka juga memerlukan sebuah

peralatan yang dapat mendukung komunikasi, seperti menerima pesan secara

langsung, akses telepon yang mudah, hold, call waiting, call transfer, call

forwarding, redial, conference, missed call, receive call, dan address book dimana

bisa mencari ekstensi seseorang berdasarkan nama langsung dari handset. Untuk

lebih membantu kerja level ini, diperlukan juga speaker yang baik, headset, dan

headset communications dan memiliki jalur telepon yang lebih banyak dari

karyawan biasanya.

2. Karyawan frontline, administrasi, dan karyawan-karyawan lainnya, membutuhkan

peralatan komunikasi standar seperti redial, missed call, receive call, dan address

book. Untuk level ini mereka hanya membutuhkan jalur telepon yang lebih sedikit.

Daftar peralatan dan harga yang telah dibeli untuk implementasi tahap awal ini

dirinci pada tabel 4.10.

Page 39: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

127

Lokasi dan Fasilitas telepon

Qty dan Harga Satuan

Tipe Jumlah Harga

Harga Setelah Diskon

Lantai 1 2@ $415,00 CP7960 (Telepon) $830,00 $456.50 Lantai 1 1@ $315,00 CP7940 (Telepon) $315.00 $173.25 Lantai 1 1@$1.195,00 CP7936(Conference

Phone) $1,195.00 $657.25

Lantai 2 1@ $13.995,00

MCS-7815-1000-CH2 (Call Manager Server with 100 Lisence)

$13,995.00 $7697.25

Lantai 3 1@ $315,00 CP7940 (Telepon) $315.00 $173.25 Lantai 3 1@ $165,00 CP7905 (Telepon) $165.00 $90.75 TOTAL $9,248.25

Tabel 4.10 Tabel Peralatan dan Harga Untuk Implementasi Tahap Awal

Disamping peralatan diatas, akan di-install-kan program Softphone yang

merupakan aplikasi freeware dari Cisco Systems. Aplikasi ini akan di-install pada

beberapa komputer dan notebook karyawan yang berkepentingan. Dalam implementasi

awal ini di-install-kan 12 program Softphone yaitu pada sebuah komputer di lantai tiga

dan 11 notebook karyawan. Hal tersebut diharapkan akan mengurangi biaya investasi

alat, tetapi tetap meningkatkan efisiensi dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada

pada IP Telephony. Peng-install-an program ini diharapkan dapat meningkatkan

mobilitas karyawan, karena dengan adanya program ini di komputer pribadi, karyawan

tidak lagi terikat pada tempat kerja. Mobilitas ini dikarenakan dimana saja komputer

terhubung ke jaringan komputer PT. XYZ, maka karyawan dapat secara bersamaan

mendapat akses data (LAN) dan suara (telepon) hanya dengan sebuah sambungan

koneksi data.

Bagi karyawan yang menggunakan Softphone, sebagai headset (speaker dan

mikrofon) akan menggunakan headset standar untuk komputer dan perhitungan

investasinya akan dihitung terpisah. Perkiraan biaya untuk headset sendiri berkisar

Page 40: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

128

Rp.50.000,00 sampai Rp.100.000,00 untuk setiap unitnya dengan kualitas yang cukup

memuaskan.

Untuk router dan switch sendiri masih digunakan router dan switch yang telah

ada. Hal ini dikarenakan kemampuan Router Cisco 3640 dan dua buah Switch Cisco

WS-C3548-XL tersebut masih relevan dan mendukung pengaplikasian IP Telephony.

Router Cisco 3640 antara lain sudah mendukung 4 Voice FXO dan sudah terpasang

modul

• NM-HD-2V : Two-slot IP Communications Voice/Fax Network Module

• VIC2-2FXO : Two-port Voice Interface Card - FXO

Modul diatas digunakan untuk menjadikan Router Cisco 3640 sebagai voice

gateway yang menghubungkan jaringan PABX yang telah ada dengan jaringan IP

Telephony yang baru.

Dengan adanya pengabungan sistem diatas, sistem PABX lama masih digunakan

sebagai sentral telepon utama, dan IP Telephony sebagai sentral telepon pendukung.

Keduabelas line trunk CO dari PSTN (Telkom) terhubung langsung ke sentral PABX.

Router Cisco 3640 sendiri “mendapat jatah” empat line trunk CO yang digunakan untuk

melakukan panggilan keluar dan juga untuk menerima panggilan dari jalur PABX

maupun PSTN. Keempat ekstensi line dari sentral PABX tersebut terhubung melalui slot

3 pada router, dimana terpasang modul adaptor NM-HD-2V yang memiliki dua slot dan

setiap slot terdapat sebuah modul VIC2-2FXO pada router, dan masing-masing VIC2-

2FXO memiliki dua port untuk line dari PABX.

Page 41: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

129

4.5.2 Fitur dan Layanan pada Implementasi IP Telephony Tahap Awal

Fitur dan layanan yang dijalankan yang dijalankan pada implementasi IP

Telephony tahap awal ini akan difokuskan pada penyelesaian masalah kurangnya daya

dukung jaringan telepon (ekstensi dan perangkat telepon). Oleh karena itu layanan yang

dijalankan adalah fitur-fitur standar yang ada pada sistem PABX enterprise, seperti : call

forwarding, redial, call pickup, call hold, call transfer, conference call, call park,

missed call, receive call, music on hold dan address book.

Nomor ekstensi yang digunakan adalah nomor ekstensi 203 sampai 220, dimana

pemakaian ekstensi dapat dijelaskan sebagai berikut :

Nomor Ekstensi IP Phone Jabatan Karyawan 203, 204, 205 CP7960 GM-RBD(1 orang) 206, 207, 208 CP7960 Manager R&D (1 orang) 209, 210 CP7940 Manajer PSSE (1 orang) 211, 212 CP7940 Manajer SE 213 IP Phone sharing

/Softphone Karyawan SE

214 IP Phone sharing /Softphone

Karyawan SE

: : : 220 IP Phone sharing

/Softphone Karyawan SE

Tabel 4.11 Tabel Pemakaian Ekstensi di Jaringan IP Telephony

Ada beberapa hal yang harus diperhitungkan secara cermat dalam pemilihan

protokol dan codec untuk mendukung IP Telephony. Untuk standar gateway komunikasi

yang digunakan adalah H.323 yang dikonfigurasi pada gateway (router) maupun pada

CCM. H.323 menjadi pilihan utama karena berbagai keunggulan yang dimiliki, terutama

masalah compatibility dengan perangkat IP Telephony dan jaringan komunikasi (PABX

maupun PSTN) yang lainnya.

Page 42: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

130

Ada beberapa pengkodean suara yang dapat dipilih sesuai dengan beberapa

standar sebagai berikut : G.711 untuk rate 64 kb/s dan delay 1/8 ms; G.721, G.723, atau

G.726 untuk rate 16 hingga 40 kb/s dengan delay 1/8 ms; G.728 untuk rate 16 kb/s

dengan delay 2.5 ms; G.729 untuk rate 8 kb/s dan delay 10 ms; atau G.723.1 untuk rate

5.3 atau 6.3 kb/s dengan delay 30 ms.

Untuk koneksi LAN yang memiliki bandwith besar (10/100/1000 mbps),

masalah code-decode (codec) suara bisa menggunakan protokol-protokol yang

disebutkan sebelumnya. Bahkan disarankan menggunakan G.711 yang memiliki delay

paling kecil, walau pun rate yang dipakai paling besar. Hal ini lah yang dipakai untuk

implementasi tahap ini.

4.5.3 Aplikasi dan Layanan Gateway pada Implementasi IP Telephony Tahap

Awal

Secara umum dapat dikatakan bahwa sistem IP Telephony ini akan

ditumpangkan pada sistem PABX untuk mendukung dan mengatasi masalah kurangnya

ekstensi dan telepon. Dalam hal ini Router Cisco 3640 akan berfungsi sebagai gateway

yang di-mapping-kan sebagai salah satu ekstensi pada sentral PABX. Oleh karena itu,

untuk melakukan panggilan dari salah satu telepon pada sentral PABX ke salah satu IP

Phone, telepon PABX tersebut harus menghubungi ekstensi 201, dimana router di-

mapping-kan, lalu baru dapat menekan ekstensi nomor IP Phone yang dituju. Hal

tersebut dikarenakan keempat port ekstensi dari PABX yaitu 201, 205, 217 dan 218 di-

redirect-kan ke ekstensi 201, sehingga seolah-olah ekstensi 201 memiliki empat saluran.

Ekstensi ini dipilih karena saat ini tidak digunakan.

Dalam hal ini router berfungsi untuk me-route alamat IP dari IP Phone yang

dituju dengan berkoordinasi dengan CCM. CCM dikonfigurasi dengan IP statis

Page 43: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

131

192.168.1.21 /24. Sementara untuk melakukan panggilan dari IP Phone ke telepon-

telepon pada jaringan PABX, bisa langsung dilakukan dengan menekan ekstensi telepon

yang dituju. Hal ini dapat dilakukan karena router memiliki kemampuan untuk me-route

panggilan telepon langsung ke jaringan yang dituju, sementara sentral PABX tidak

memiliki kemampuan ini.

Panggilan dari luar akan selalu diterima oleh operator, dan apabila panggilan

tersebut ditujukan untuk ekstensi PABX, maka operator langsung menyambungkan

dengan menekan nomor ekstensi PABX yang dituju, sementara apabila yang dituju

adalah ekstensi dari IP Telephony, maka operator perlu menekan ekstensi 201 untuk

terhubung ke router kemudian menekan nomor ekstensi telepon dari jaringan IP

Telephony yang dituju.

Pengkonfigurasian rule diatas dilakukan pada router sebagai gateway. Dimana

standar yang digunakan pada gateway adalah H.323 dan rule diatur dalam voice

translation-rule, voice translation-profile, dial-peer voice per pots, destination-pattern,

session target, codec G.711, dan beberapa aturan lain yang diperlukan.

4.5.4 Konfigurasi dan Peletakan Peralatan Jaringan pada Implementasi IP

Telephony Tahap Awal

Peletakan perangkat IP Phone pada tahap awal implementasi akan diletakan pada

lantai satu dan lantai tiga, denah peletakan IP Phone tersebut dapat dilihat pada denah

pada gambar 4.8 berikut :

Page 44: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

132

Gambar 4.8 Denah Peletakan IP Phone Lantai 1 (Kiri) dan Lantai 3 (Kanan)

4.5.4.1 Router (NEMO Router)

Router Cisco 3640 yang dinamai CCME tetapi di deskripsikan sebagai NEMO

Router ini memiliki dua port FastEthernet dan empat port Voice FXO. Router CCME

memiliki port-port yang telah dipasang dan dikonfigurasi dapat dilihat pada tabel 4.12

dan tabel 4.12 sebagai berikut :

Interface/Sub Interface / Type/Port/Number

Deskripsi Bandwith Status

FastEthernet0/0 $ETH-WAN$$FW_OUTSIDE$ 100Mbps - FastEthernet0/1 $ETH-LAN$$FW_INSIDE$ 100Mbps Trunk dot1qVoice-port 3/0/0 Ekstensi PABX 201 - - Voice-port 3/0/1 Ekstensi PABX 205 - Redirect201Voice-port 3/1/0 Ekstensi PABX 217 - Redirect201Voice-port 3/1/1 Ekstensi PABX 218 - Redirect201

Tabel 4.12 Tabel Port Router CCME yang Dikonfigurasi

Keterangan : P IP Phone

Page 45: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

133

Interface/Sub Interface / Type/Port/Number

Alamat IP Deskripsi Jaringan

FastEthernet0/0 192.168.2.2 / 24 Speedy (Telkom) FastEthernet0/1 192.168.1.1 / 24 Lokal

Tabel 4.13 Tabel Deskripsi Router CCME

Berdasarkan tabel 4.12 dan 4.13, terlihat bahwa tidak ada perubahan yang

signifikan pada pada port FastEthernet0/0 dan FastEthernet0/1 pada Router CCME, juga

fungsi ACL dan NAT yang telah ada sebelumnya. Penambahan konfigurasi hanya

terjadi pada Voice-port 3/0/0, Voice-port 3/0/1, Voice-port 3/1/0 dan Voice-port 3/1/1,

dimana dipakai sebagai gateway untuk menghubungkan sistem PABX yang telah ada

dengan sistem IP Telephony.

4.5.4.2 Switch 18

Berikut ini adalah detil penggunaan port pada Switch 18, dimana port-portnya

telah di-assign sebagai berikut :

Interface/Sub Interface / Type/Port/Number

Deskripsi Bandwith Status

FastEthernet 0/1-43 Host 100Mbps - FastEthernet 0/44 Switch 19 100Mbps Trunk dot1q FastEthernet0/45-48 Host 100Mbps - Gigabit Ethernet 0/1 - 1 Gbps - Gigabit Ethernet 0/2 - 1 Gbps -

Tabel 4.14 Deskripsi Switch 18

Seperti yang tercantum pada tabel 4.14, setiap port pada Switch 18 sudah dipakai

untuk menghubungkan jaringan komputer lokal yang pengkabelannya menggunakan

label untuk penomoran steker. Penomoran port pada switch dan penomoran steker yang

terhubung pada port switch dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Nomor Port Switch 18 Nomor Steker FastEthernet 0/1 D29 A FastEthernet 0/2 D30 A FastEthernet 0/3 D31 A

Page 46: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

134

: : FastEthernet 0/43 D71 A FastEthernet 0/44 (Switch19) FastEthernet 0/45 D72 A FastEthernet 0/46 D73 A FastEthernet 0/47 D74 A FastEthernet 0/48 D75 A

Tabel 4.15 Tabel Penomoran Steker Switch 18

Berdasarkan tabel 4.15, terlihat bahwa port-port pada Switch 18 terhubung ke

patch panel yang disambungkan lagi ke steker-steker yang ada pada setiap ruangan

kantor. Penomoran steker diatas terletak pada lantai 1 dan 2.

4.5.4.3 Switch 19

Berikut ini adalah detil penggunaan port pada Switch 19, dimana port-portnya

telah di-assign sebagai berikut :

Interface/Sub Interface / Type/Port/Number

Deskripsi Bandwith Status

FastEthernet 0/1 MULAN 100Mbps - FastEthernet 0/2 PT. XYZ2 100Mbps - FastEthernet 0/3 - 100Mbps - FastEthernet 0/4 ISA01 100Mbps - FastEthernet 0/5 HULK 100Mbps - FastEthernet 0/6 CiscoCallManager 100Mbps - FastEthernet 0/7 NEMO Router 100Mbps Trunk dot1q FastEthernet 0/8-37 Host 100Mbps - FastEthernet0/38-39 - 100Mbps - FastEthernet0/40-46 IP Phone 100Mbps - FastEthernet 0/47 Switch 18 100Mbps Trunk dot1q FastEthernet 0/48 - 100Mbps - Gigabit Ethernet 0/1 - 1 Gbps - Gigabit Ethernet 0/2 - 1 Gbps -

Tabel 4.16 Tabel Penggunaan Port Switch 19

Seperti yang tercantum pada tabel 4.16, setiap port pada Switch 19 sudah dipakai

untuk menghubungkan jaringan komputer lokal yang pengkabelannya menggunakan

Page 47: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

135

label untuk penomoran steker. Penomoran port pada switch dan penomoran steker yang

terhubung pada port switch dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Nomor Port Switch 19 Nomor Steker FastEthernet 0/8 D01 A FastEthernet 0/9 D02 A FastEthernet 0/10 D03 A

: : FastEthernet 0/33 D26 A FastEthernet 0/34 D27 A FastEthernet 0/35 D28 A FastEthernet 0/36 D76 A FastEthernet 0/37 D77 A

FastEthernet 0/38-39 - FastEthernet 0/40 D11 – B IP Phone 7905 FastEthernet 0/41 D21 – B IP Phone 7940 FastEthernet 0/42 D63 – B IP Phone 7960 FastEthernet 0/43 D67 – B IP Phone 7940 FastEthernet 0/44 D68 – B IP Phone 7960 FastEthernet 0/45 D76 – B IP Phone 7936 FastEthernet 0/46 - FastEthernet 0/47 (Switch18) FastEthernet 0/48 - Tabel 4.17 Tabel Penomoran Steker Switch 19

Berdasarkan tabel 4.17, terlihat bahwa sebagian port pada Switch 19 terhubung

ke patch panel yang disambungkan lagi ke steker yang ada pada setiap ruangan kantor.

Penomoran steker diatas terletak pada lantai tiga dan sebagian lantai satu.

4.5.5 Analisis Hasil Implementasi

Berdasarkan konfigurasi dan rule diatas telah dilakukan implementasi sederhana

yang menghubungkan jaringan PABX yang ada dengan jaringan IP Telephony

menggunakan router sebagai gateway. Periode implementasi adalah tanggal 1

November 2005 sampai 5 November 2005 bertepatan saat kantor libur memperingati

hari raya Idul Fitri. Setelah implementasi berhasil diselesaikan dengan baik, dilakukan

pemantauan jaringan data dengan hasil sebagai berikut :

Page 48: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

136

Grafik 4.47 Grafik Arus Data Setelah Implementasi IP Telephony Secara Hybrid

Berdasarkan grafik 4.47 yang diambil pada periode 5 Desember 2005 sampai 10

Desember 2005, yaitu setelah pemasangan jaringan IP Telephony, dapat dilihat bahwa

utilisasi jaringan data yang sudah ditambahkan jaringan IP Telephony tidak mengalami

perubahan yang signifikan. Utilisasi arus jaringan yang masuk (Rx) masih dibawah 2 %

dan utilisasi jaringan yang keluar (Tx) masih dibawah 1 %. Hal ini menunjukan bahwa

implementasi IP Telephony tidak membebani jaringan lokal secara umum. Arus dari

router sendiri tidak dapat dipantau karena masalah perijinan dengan PT. XYZ.

Pengimplementasian IP Telephony ini dibantu oleh dua orang karyawan PT.

XYZ dan mendapat bimbingan langsung dari salah seorang staf manajer PT. XYZ.

Sehingga penerapan aturan-aturan (menerima dan melakukan sambungan, serta

penerapan beberapa fitur) disesuaikan dengan kebiasaan yang ada pada sistem

sebelumnya (PABX), disamping disesuaikan dengan proposal kebutuhan yang telah

dibuat sebelumnya (sesuai dengan rencana implementasi tahap awal).

Page 49: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

137

4.6 Rencana Implementasi Lebih Lanjut

Setelah berhasil melakukan implementasi tahap awal, diharapkan pada masa

yang akan datang implementasi IP Telephony ini dilanjutkan dengan menggali fitur-fitur

dan teknologi yang didukungnya secara lebih dalam, sehingga diharapkan dapat

memberikan manfaat lebih.

Berikut ini disertakan rencana implementasi lanjutan dengan memanfaatkan

beberapa fitur dan diharapkan dapat diimplementasikan lebih lanjut. Implementasi ini

sendiri terhambat masalah investasi yang cukup besar dan masih belum siapnya kantor

pusat PT. XYZ yang baru. Sesuai dengan analisis kebutuhan yang dilakukan

sebelumnya, aplikasi IP Telephony lanjutan ini diharapkan mampu menuntaskan

permasalahan yang dihadapi PT. XYZ.

4.6.1 Ringkasan Investasi pada Implementasi IP Telephony Tahap Lanjut

Untuk implementasi lebih lanjut, berikut akan disajikan tabel-tabel ringkasan

investasi biaya tahap lanjut (tabel 4.18), yaitu tambahan perlengkapan IP Telephony

yang diperlukan untuk menunjang pengimplementasian IP Telephony secara utuh dan

mendukung untuk pengimplementasian pada kantor yang baru.

Disamping itu ditampilkan tabel penggunaan atau peruntukan IP Phone (pada

tabel 4.19) dan usulan peralatan secara lebih detil yang dibutuhkan untuk implementasi

selanjutnya pada tabel 4.20.

Discount Level 45% (Diskon level peralatan demo) Kurs Dollar Rp10.000,00 CISCO IP TELEPHONY Kondisi Usulan (66 IP Phone, 12 trunk) $ 11.327,22 atau Rp 113.272.200,00 Inline Power Catalyst $ 7.287,40 atau Rp 72.874.000,00 Voice mail (UNITY+Server, 100 user) $ 3.735,25 atau Rp 37.352.500,00

Page 50: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

138

TOTAL TAMBAHAN INVESTASI Rp.223.498.700,00 Tabel 4.18 Tabel Ringkasan Investasi

Pengguna Qty Tipe telepon Direktur 2 CP7970 General Manager 2 CP7960 Manager Front-line 6 CP7940 Manager Back-office 4 CP7905 Admin 4 CP7940 Staff Front-line 30 CP7905 Staff Back-office 15 CP7905 Resepsionis 1 CP7960+ R. Meeting besar 1 CP7936 R. Meeting kecil 1 CP7940

Tabel 4.19 Tabel Penggunaan atau Peruntukan IP Phone

Keterangan Qty Produk Pricelist COGS 2 CP7970 $ 695,00 $ 1.390,00 $ 389,90 $ 779,80 2 CP7960 $ 415,00 $ 830,00 $ 232,82 $ 465,64 11 CP7940 $ 315,00 $ 3.465,00 $ 176,72 $ 1.943,92 49 CP7905 $ 165,00 $ 8.085,00 $ 92,57 $ 4.535,93 1 CP7960+ $ 843,00 $ 843,00 $ 472,93 $ 472,93 1 CP7936 $ 1.195,00 $ 1.195,00 $ 670,40 $ 670,40 Modul 2 slot 1 NM-HD-2V $ 1.000,00 $ 1.000,00 $ 561,00 $ 561,00 modul 4 FXO Port 2 VIC2-4FXO $ 800,00 $ 1.600,00 $ 448,80 $ 897,60 untuk ke voice-mail 1 CM-SRV $ 1.000,00 $ 1.000,00 $ 1.000,00 $ 1.000,00 $ 11.327,22 Inline Power Catalyst 2

WS-C3560-48PS-S $ 6.495,00 $ 12.990,00 $ 3.643,70 $ 7.287,40

$ 7.287,40 Voice mail 1 CM-SRV $ 1.000,00 $ 1.000,00 $ 1.000,00 $ 1.000,00

(tambahan 75 user) 75 UNITY-VM-

USR $ 65,00 $ 4.875,00 $ 36,47 $ 2.735,25 $ 3.735,25

Tabel 4.20 Tabel Tambahan Peralatan yang Dibutuhkan

Perkiraan jumlah penambahan karyawan baru pada PT. XYZ pada masa yang

akan datang, yaitu berkisar 40% dari jumlah karyawan saat ini, sebagian besar akan

ditempatkan sebagai sales dan marketing, Pre-Sales System Engineering (PSSE) dan

karyawan bagian untuk maintenance. Hal ini menunjukan bahwa perangkat IP Phone

yang diperlukan harus disesuaikan dengan kebutuhan karyawan tersebut.

Page 51: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

139

Sebagian besar perangkat IP Phone akan diletakkan pada gedung yang baru,

karena sebagian besar karyawan akan ditempatkan pada gedung yang baru. Gedung

kantor pusat yang lama akan lebih banyak digunakan oleh bagian back-office dan

karyawan dari divisi PT. Mitra Pajakku.

4.6.2 Fitur dan Aplikasi pada Implementasi IP Telephony Tahap Lanjut

Pada implementasi IP Telephony lebih lanjut ada beberapa fitur utama yang akan

diprioritaskan untuk diimplementasikan. Fitur ini diharapkan memberikan nilai tambah

bagi PT. XYZ di masa yang akan datang, karena untuk implementasi dalam jangka

pendek fitur ini memerlukan investasi yang lebih besar dan pertimbangan manajerial

yang lebih lanjut. Beberapa fitur utama akan dijelaskan di bawah ini.

4.6.2.1 Mobile User Lewat Virtual Private Network (VPN)

Salah satu isu penting dalam IP Telephony adalah mobile user, dimana setiap

karyawan tidak lagi dibatasi masalah ruang dan waktu untuk selalu terhubung ke kantor

dan mendapatkan fasilitas jaringan data dan telepon seperti saat di kantor. Masalah

keterbatasan daya dukung ruang kantor juga teratasi dengan adanya IP Telephony.

Karyawan bisa bekerja dimana saja dalam ruang kantor, tidak ada lagi konsep “one desk

for one man”, selama karyawan tersebut terhubung ke jaringan komputer lokal, fasilitas

jaringan data dan telepon didapat sekaligus.

Konsep mobile user tidak hanya sebatas dalam gedung kantor. Dengan

menggunakan Virtual Private Network (VPN), karyawan tidak hanya bisa “duduk”

dimana saja dalam kantor untuk bekerja dengan fasilitas jaringan data dan telepon,

karyawan bisa bekerja dari luar kantor, bahkan seluruh penjuru dunia asalkan terhubung

ke jaringan internet. Dalam hal ini diharapkan koneksi internet yang digunakan adalah

Page 52: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

140

koneksi internet yang berkecepatan tinggi dan broadband, walaupun dengan koneksi

dial-up (36kbps – 56 kbps) karyawan tetap dapat mengakses kantor dengan VPN.

Ada beberapa hal yang harus diperhitungkan secara cermat dalam perancangan

jaringan VPN untuk mendukung IP Telephony. Bandwith minimal yang diperlukan oleh

sistem IP Telephony harus mendukung pengkodean suara yang dilakukan dengan

protokol-protokol sebagai berikut : G.711 untuk rate 64 kb/s dan delay 1/8 ms; G.721,

G.723, atau G.726 untuk rate 16 hingga 40 kb/s dengan delay 1/8 ms; G.728 untuk rate

16 kb/s dengan delay 2.5 ms; G.729 untuk rate 8 kb/s dan delay 10 ms; atau G.723.1

untuk rate 5.3 atau 6.3 kb/s dengan delay 30 ms.

Untuk komunikasi IP Telephony lewat VPN pada gateway akan dikonfigurasi

dengan menggunakan codec G.729. Walaupun codec tersebut bukan yang terkecil dalam

hal pemakaian bandwith, tetapi codec ini direkomendasikan sebagai codec untuk

koneksi WAN atau lewat internet (VPN dial lewat internet) (www.cisco.com).

Untuk membuka jalur VPN, diperlukan VPN Server dan VPN Client. Ada dua

kemungkinan server yang dapat digunakan sebagai VPN Server, yaitu menggunakan

server terpisah sebagai VPN Server atau dengan mengoperasikan router sebagai VPN

Server. Dalam hal ini IOS (versi 12.3(14)T3) pada router Cisco 3640 yang digunakan

PT. XYZ sudah mendukung VPN, sehingga dapat difungsikan sekaligus sebagai VPN

Server. Hal ini tentunya lebih mudah dan tidak memerlukan investasi lebih besar lagi.

Sementara dari sisi klien atau user yang menggunakan VPN harus menggunakan

piranti lunak untuk VPN Client. Apabila server yang digunakan mengoperasikan VPN

Server dari Microsoft (Windows NT, 2000, 2003) maka dari sisi klien dapat

menggunakan aplikasi Microsoft VPN Client yang ada pada sistem operasi Windows di

komputer klien. Sementara bila VPN Server yang dipakai adalah router produksi Cisco

Page 53: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

141

Systems yang IOSnya sudah mendukung VPN, aplikasi yang digunakan dari sisi klien

adalah Cisco VPN Client.

Pada implementasi lebih lanjut, sebaiknya VPN Server yang dipakai adalah

router Cisco 3640 yang sudah ada, maka untuk membuka jalur VPN, komputer klien

cukup terhubung ke internet dan menjalankan aplikasi Cisco VPN Client lalu melakukan

login setelah sebelumnya memasukan alamat IP publik dari interface yang dimiliki PT.

XYZ untuk VPN. Dalam hal ini alamat yang dapat dipakai sebagai alamat IP publik

untuk VPN berada dalam interval 203.130.213.227 /29 – 203.130.213.229 /29 yang

selama ini sudah di-reserve tetapi masih belum digunakan.

Untuk Authentification, Authorization, Accounting (AAA) dibutuhkan Remote

Access Server (RAS) yang menjalankan aplikasi RADIUS. Server ini dihubungkan ke

router lewat switch dan IP-nya dikonfigurasi di router sebagai RAS untuk VPN.

Aplikasi RADIUS yang dipakai bisa menggunakan RADIUS Server milik Cisco

Systems, jika menggunakan Microsoft VPN Server, bisa dipakai RADIUS Server milik

Microsoft.

Setelah terhubung ke jaringan lokal lewat VPN, klien dapat menjalankan aplikasi

Softphone untuk mendapatkan akses telepon lewat jaringan IP Telephony yan ada pada

jaringan lokal. Karyawan secara otomatis akan mendapat konfigurasi IP Telephony –nya

(alamat IP, alamat TFTP Server, phonebook, nomor ekstensi, dan konfigurasi lain yang

dibuat sebelumnya) seperti biasa saat di dalam kantor. Setelah terhubung karyawan bisa

melakukan akses telepon biasa seperti saat berada di kantor. Hal tersebut tentu akan

menguntungkan bila karyawan berada di tempat yang jauh dari kantor, tidak ada lagi

panggilan interlokal bahkan panggilan internasional, karena biaya yang dibayar hanya

biaya koneksi inernet setempat.

Page 54: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

142

Karyawan juga dapat melihat pesan, e-mail, mail fax, phonebook, dan direktori

lainnya sesuai dengan layanan dan wewenang yang dimilikinya secara bersamaan. Saat

ada seseorang yang menghubungi ke kantor, sambungan itu dapat langsung dijawab

walaupun sedang berada di luar kantor.

4.6.2.2 Voice Mail, Mail Fax, dan Unified Messaging

Fitur voice mail, mail fax dan integrasinya segala pesan-pesan secara elektronik

dalam unified messaging merupakan fitur utama yang memberikan nilai tambah bagi

implementasi IP Telephony. Akan tetapi implementasi ini memerlukan tambahan

perangkat keras dan lunak yang memerlukan investasi lebih lanjut. Bila implementasi

fitur ini menggunakan solusi dari Cisco Systems, diperlukan sebuah server terpisah

berikut aplikasi dan lisence penggunaannya untuk sekian user untuk dijadikan voice-

mail server sekaligus mail-fax server. Server ini dapat diintegrasikan secara langsung

dengan e-mail server yang sudah ada. Aplikasi Microsoft Exchange yang digunakan

pada mail server sudah mendukung integrasi ini, sehingga semua pesan (baik e-mail,

voice-mail, mail-fax) bagi masing-masing user dapat dikumpulkan menjadi satu dalam

direktori mail-box pribadi user tersebut.

Dari segi user cukup menjalankan aplikasi mail-client seperti Microsoft Outlook,

Outlook Express, Mozilla Thunderbird, maupun aplikasi mail-client lainnya. Bahkan

dapat juga mengaksesnya lewat webmail PT. XYZ. Semua pesan yang dimiliki user

dijadikan e-mail dan diakses sebagai e-mail. Untuk pesan suara biasanya dijadikan

attachment dalam e-mail.

Dari segi konfigurasi CCM, untuk mengaktifkan fitur ini yang dibutuhkan hanya

sudah terhubungnya server terkait ke jaringan, aktifkan konfigurasi voice-mail di CCM

dan masukan IP voice-mail server. Secara otomatis apabila user mengaktifkan fitur ini,

Page 55: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

143

maka saat user tidak dapat dihubungi, CCM akan terhubung ke voice-mail server, dan

penelepon dapat meninggalkan pesan. Pesan ini pun secara otomatis akan dibungkus

menjadi e-mail pada mail-box user.

4.6.2.3 Usulan Pengembangan Aplikasi Lebih Lanjut

IP Telphony dapat dikembangkan agar karyawan dapat langsung membaca

pengumuman dan informasi-informasi lainnya langsung melalui telephone set. Aplikasi

ini dapat dibangun berbasiskan web (HTML) karena sebagian besar perangkat IP Phone

mendukung format ticker (menampilkan web secara sederhana seperti pada handphone

monokrom), terutama IP Phone yang memiliki layar. Dengan format ticker ini pun dapat

dibuat sistem chatting dan discusion board sesama karyawan dalam perusahaan tersebut

yang dapat mendukung proses bisnis perusahaan.

Aplikasi lain yang bisa dikembangkan adalah mengecek stok barang perusahaan

dimana kita dapat melihat penjualan dan pembeliannya, permintaan cuti dari karyawan

perusahaan, aplikasi transaksi online yang dapat dilakukan karyawan di tempat klien,

berdiskusi dengan petinggi perusahaan saat menghadapi pertanyaan klien yang sulit dan

membutuhkan jawaban yang cepat.

Dengan IP Telephony kita juga dapat memperkaya pemanfaatan aplikasi

database, dimana IP Telephony digunakan untuk menginput dan membaca database

seperti FAQ (yang akan mendukung aplikasi call center nantinya).

Fitur Auto Login pada IP Telephony bisa mencatat kehadiran karyawan secara

langsung dan dimasa yang akan datang dapat diintegrasikan dengan sistem administrasi

perusahaan, antara lain sistem penggajian karyawan yang lebih mudah. Dengan sistem

ini juga pihak perusahaan dapat melacak keberadaan karyawannya. Misalkan dengan

Page 56: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

144

melihat dari mana karyawan tersebut terhubung dengan jaringan telepon perusahaan,

dapat diketahui keberadaan karyawan tersebut.

IP Telephony juga dapat memacu tumbuhnya inovasi bisnis. Misalnya suatu

hotel yang memakai perangkat IP Telephony, mereka bisa mengatur tamu hotel agar

dapat mengetahui tagihan kamar dengan cepat dengan menyediakan tombol khusus yang

berkaitan dengan tagihan. Tombol ini disediakan pada setiap telepon IP yang ada di

kamar hotel.

4.6.3 Perangkat Keras

Gambar 4.9 Perancangan Topologi Yang Akan Datang

Berdasarkan gambar 4.9 diatas, terlihat suatu kesatuan sistem terintegrasi dari

jaringan telepon dan data beserta komponen-komponennya. Topologi diatas menunjukan

rencana implementasi IP Telephony secara utuh di PT. XYZ. Untuk memperluas dan

Page 57: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

145

meningkatkan daya dukung jaringan terhadap perkembangan bisnis PT. XYZ diperlukan

beberapa tambahan peralatan jaringan

Penambahan switch baru mutlak diperlukan untuk penempatan port bagi IP

Phone, karena saat ini switch yang sudah ada hanya mampu mendukung maksimal

delapan port efektif (38-45) untuk IP Phone yang baru, hal ini dikarenakan seluruh port

yang ada sudah digunakan dan beberapa sisanya dipakai untuk keperluan lab maupun .

Akan tetapi untuk infrastruktur pada kantor pusat PT. XYZ saat ini tidak perlu

lagi dilakukan perubahan steker, dimana setiap steker RJ-45 yang ada sudah terpasang

dua port RJ-45 beserta perkabelannya dan terhubung ke patch panel yang ada di ruang

server, dengan menggunakan penomoran abjad A (pada patch panel diberi label D-xx A,

dimana xx menunjukan nomor steker) untuk port sebelah kiri dan penomoran B untuk

port sebelah kanan (pada patch panel diberi label D-xx B, dimana xx menunjukan

nomor steker).

Perkabelan dan port D-xx B selama ini dipakai sebagai cadangan dan untuk

keperluan uji coba, sehingga tidak terpakai secara terus menerus dan dapat langsung

digunakan untuk LAN dan IP Phone. Untuk jaringan baru ini (IP Telephony) tidak perlu

mengubah jaringan lama dan sistem perkabelannya yang telah ada, karena untuk

jaringan IP Telephony yang baru akan tetap menggunakan penomoran steker yang sama

tetapi terhubung ke switch yang baru.

Jaringan IP Telephony yang menggunakan perangkat IP Phone, akan

dihubungkan ke perkabelan dan port D-xx B, akan tetapi untuk yang menggunakan

Softphone (Software based IP Phone) akan tetap menggunakan jalur D-xx A karena

digunakan bersamaan dengan arus data pada komputer sehari-hari.

Page 58: BAB 4 Sistem Yang Diusulkan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2006-2-01213-IF_Bab 4.pdf · apabila menggunakan dua infrastruktur (voice dan data) akan terpangkas karena

146

Sementara pada gedung yang baru diharapkan pembangunan infrastruktur

perkabelan dapat mengikuti masterplan yang diusulkan. Gedung baru yang seyogiyanya

akan ditempati oleh sebagian besar karyawan PT. XYZ harus dapat mendukung jaringan

data dan telepon sekaligus. Oleh karena itu peralatan jaringan di gedung yang baru harus

memiliki jumlah port yang cukup dalam mendukung bisnis PT. XYZ di masa sekarang

dan masa yang akan datang.

Secara keseluruhan dengan melihat perkiraan jumlah karyawan PT. XYZ dalam

waktu dekat, diusulkan penambahan minimal dua unit sampai tiga unit switch

berkapasitas minimal 48 port 100mbps yang mendukung power-in-line untuk

mendukung jaringan IP Telephony, khususnya port untuk IP Phone. Sebuah switch

diletakan pada gedung yang lama, sementara switch lainnya diletakan pada gedung yang

baru. Hal ini dikarenakan daya dukung jaringan untuk gedung yang lama sudah

mencukupi dengan penambahan sebuah switch untuk IP Phone.

Jalur backbone pada router dan juga antar switch juga sebaiknya ditingkatkan

dengan memilih switch baru yang juga mendukung gigabit ethernet. Sehingga bandwith

yang dimiliki tetap dapat terjaga walaupun arus jaringan semakin bertambah. Switch

baru lainnya sebaiknya diletakan di gedung yang baru untuk mendukung jaringan data

dan telepon disana. Saat ini switch yang dipakai PT. XYZ sudah memiliki rongga

gigabit ethernet, sementara pada router memerlukan modul tambahan.

Pada masa yang akan datang juga diharapkan diterapkan teknologi Virtual Local

Area Network (VLAN) untuk menjaga akses dan mendukung jaringan data agar lebih

efisien dan aman. IP Telephony sendiri sudah mendukung teknologi ini sehingga dapat

tetap bekerja dalam lingkup VLAN yang berbeda. Dalam hal ini tentunya diperlukan

konfigurasi gateway yang baik untuk menjaga arus antar VLAN.