bab 3 sejarah organisasi dan analisa sistem 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00050-if bab...

37
47 BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 Profil BPPT Badan Pengakajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah lembaga pemerintahan non-departemen yang berada di bawah koordinasi Kementrian Negara Riset dan Teknologi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah di bidang pengkajian dan penerapan teknologi. 3.1.1 Sejarah BPPT Proses pembentukan BPPT bermula dari gagasan Mantan Presiden Soeharto kepada Prof Dr. Ir. B.J. Habibie pada tanggal 28 Januari 1974. Dengan keputusan no. 76/M/1974 tanggal 5 januari 1974, Prof Dr.Ir.B.J. Habibie diangkat sebagai penasehat pemerintah dibidang advance teknologi dan teknologi penerbangan yang bertangung jawab langsung pada presiden dengan membentuk Divisi Teknologi dan Teknologi Penerbangan (ATTP) Pertamina. Melalui surat keputusan Dewan Komisaris Pemerintah Pertamina No.04/Kpts/DU/1974 tanggal 1 April 1976, Attp diubah menjadi Divisi Advance Teknologi Pertamina. Kemudian diubah menjadi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui Keputusan Presiden RI no.25 tanggal 21 Agustus 1978 diperbaharui dengan Surat Kepres No. 47 tahun 1991. Dalam perjalanan selama 25 tahun jabatan Kepala BPPT selalu dirangkap oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi. Dalam kurun waktu

Upload: tranthuy

Post on 05-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

47  

BAB 3

SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM

3.1 Profil BPPT

Badan Pengakajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah lembaga

pemerintahan non-departemen yang berada di bawah koordinasi Kementrian Negara

Riset dan Teknologi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah di

bidang pengkajian dan penerapan teknologi.

3.1.1 Sejarah BPPT

Proses pembentukan BPPT bermula dari gagasan Mantan Presiden

Soeharto kepada Prof Dr. Ir. B.J. Habibie pada tanggal 28 Januari 1974.

Dengan keputusan no. 76/M/1974 tanggal 5 januari 1974, Prof Dr.Ir.B.J.

Habibie diangkat sebagai penasehat pemerintah dibidang advance teknologi

dan teknologi penerbangan yang bertangung jawab langsung pada presiden

dengan membentuk Divisi Teknologi dan Teknologi Penerbangan (ATTP)

Pertamina.

Melalui surat keputusan Dewan Komisaris Pemerintah Pertamina

No.04/Kpts/DU/1974 tanggal 1 April 1976, Attp diubah menjadi Divisi

Advance Teknologi Pertamina. Kemudian diubah menjadi Badan Pengkajian

dan Penerapan Teknologi melalui Keputusan Presiden RI no.25 tanggal 21

Agustus 1978 diperbaharui dengan Surat Kepres No. 47 tahun 1991.

Dalam perjalanan selama 25 tahun jabatan Kepala BPPT selalu

dirangkap oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi. Dalam kurun waktu

Page 2: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

48  

tersebut BPPT telah melakukan perubaban-perubahan organisasi sesuai dengan

tuntutan kebutuhan internal dan ekstemal. Organisasi BPPT pada bulan April

2006 resmi terpisah dengan organisasi Kementrian Riset dan Teknologi dengan

diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 42 tatun 2006 tentang pengangkatan

Kepala BPPT.

Sejak berdiri, BPPT telah mengalami beberapa kali perubahan

kepemimpinan yaitu pergantian kepala BPPT. Berikut kepala-kepala BPPT

dari awal berdiri sampai sekarang:

Tabel 3.1 Kepala-kepala BPPT

No Nama Periode

1 Prof. Dr. Ir.B.J. Habibie 1974 – 1998

2 Prof.Dr.Rahardi Ramelan 1998 – 1998

3 Prof.Dr.Zuhal 1998 – 1999

4 Dr. A. S. Hikam 1999 – 2001

5 Ir. M. Hatta Rajasa 2001 – 2004

6 Dr. Kusmayanto Kadiman 2004 – 2006

7 Prof. Ir. Said Djauharsyah Jenie, Sc.D 2006 – 2008

8 Dr.Ir. Marzan A. Iskandar 2008 –

sekarang

Page 3: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

49  

Ada banyak definisi tentang teknologi dan salah satunya adalah definisi

dari Massachussets Institute of Technology (MIT) yang mendefinisikan bahwa

Technology is a perfect fusion of Arts, Science, Engineering, Economics and

Business. Pada umumnya ada 4 (empat) rangkaian kegiatan dalam teknologi

yaitu : Research, Development, Engineering, and Operation ( R,D,E & O) dan

BPPT memposisikan diri untuk mengisi kesenjangan atau jembatan antara

pelaku teknologi non industri manufaktur maupun jasa dengan melakukan

penelitian, pengembangan dan rekayasa ( litbangyasa ).

3.1.2 Visi Dan Misi

Visi

Mewujudkan teknologi sebagai pilar utama pembangunan untuk

meningkatkan daya saing industri dalam rangka peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

Misi

a. Meningkatkan daya saing industri.

b. Mewujudkan BPPT sebagai agen pembangunan masyarakat dalam bidang

teknologi.

c. Menyusun kebijakan pengkajian dan penerapan teknologi.

d. Mengembangkan BPPT sebagai pusat unggulan teknologi dan SDM yang

handal(teknologi center of excellence).

Page 4: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

50  

3.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi

Melaksanakan tugas pemerintah dibidang pengkajian dan penerapan

teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Adapun fungsi BPPT sebagai berikut:

a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang pengkajian dan

penerapan teknologi.

b. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPPT.

c. Pemantauan, pembinaan dan pelayanan terhadap kegiatan instansi

pemerintah dan swasta dibidang pengkajian dan penerapan teknologi dalam

rangka inovasi, difusi dan pengembangan kapasitas, serta membina ahli

teknologi.

d. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang

perencanaan umum, ketatausahaan, organisai dan tatalaksana,

kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah

tangga.

3.1.4 Wewenang

Wewenang – wewenang yang di miliki BPPT :

a. Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya.

b. Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara

makro.

c. Penerapan sistem informasi dibidangnya.

Page 5: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

51  

Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu:

a. Perumusan & pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengkajian &

penerapan teknologi.

b. Pemberian rekomendasi penerapan teknologi & melaksanakan audit

teknologi.

3.1.5 Struktur Organisasi BPPT

Gambar 3.1 di bawah ini merupakan bagan struktur organisasi yang ada di

BPPT saat ini.

Page 6: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

52  

Page 7: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

53  

3.2 IPTEKnet

3.2.1 Profil IPTEKnet

Pada awalnya IPTEKnet dibentuk untuk mendukung pemerintah

dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK) dengan memanfaatkan teknologi informasi. Jaringan informasi

IPTEK ini merupakan sarana komunikasi dan diskusi para peneliti,

masyarakat IPTEK dan indsutri dalam mendiseminasikan informasi IPTEK.

Dengan adanya jaringan infromasi ini diharapkan penelitian yang dilakukan

akan menjadi optimal dan tidak terjadi lagi duplikasi.

Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi di Indonesia

khususnya dalam bidang teknologi internet, maka IPNEKnet tidak hanya

berkembang sebagai sumber informasi IPTEK Nasional tetapi juga sebagai

Internet Service Provider (ISP). Perkembangan e-Government di dunia

mendorong IPTEKnet sebagai bagaian dari pemerintah untuk melakukan

reorientasi dan reposisi. Upaya IPTEKnet dalam hal ini adalah dengan

memposisikan dirinya pada tahun 2002 sebagai Government Service Provider

yang menyediakan solusi e-Government , yakni membangun Government

Secure Intranet (GSI) dan Data Management Center (GDMC).

Dalam rangka mempersiapkan posisi tersebut, IPTEKnet

meningkatkan sistem pelayanannya dan pada bulan Maret 2003 akhirnya

berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 dalam bidang manajemen

mutu di mana kebijakan mutunya adalah :

Page 8: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

54  

“ Memberikan Layanan Jaringan Informasi dan Komunikasi yang handal,

akurat, dan aman untuk memenuhi kepuasan pelanggan dengan menerapkan

Teknologi Informasi dan Telekomunikasi dan melakukan pengembangan dan

peningkatan kualitas sistem dan pelaksanaan secara berkelanjutan “.

3.2.2 Sejarah IPTEKnet

Mengingat letak geografis negara Indonesia yang terdiri lebih dari

13.000 pulau, maka sejak tahun 1977 telah ada gagasan pembentukan jaringan

informasi IPTEK guna memecahkan adanya hambatan komunikasi dan

penyebaran informasi. Tahun 1986 ketika Dewan Riset Nasional (DRN) dan

National Research Countil/National Academic of Science (NRC/NAS) of US

mengaTidakan Conference of Information Services and Technology

mengahasilkan beberapa rekomendasi serta rencana kegiatan tentang jaringan

informasi IPTEK.

Pada tahun 1991 rencana tersebut direalisasikan dalam konsep

perencanaan teknis dan manajemen IPTEKnet melalui program STAID (

Science and Technology for Industrial Development) di BPPT, yang

merupakan program bantuan Bank Dunia. Dalam masa persiapan ini, dibentuk

IPC (IPTEKnet Planning Commite) yang menyiapkan konsep disain

IPTEKnet. IPC yang beranggotakan pakar-pakar di bidang layanan informasi,

jaringan komputer , dan sistem manajemen jaringan informasi kemudian

menetapkan bahwa perencanaan dan pelaksanan pembangunan IPTEKnet

dibawah naungan Dewan Riset Nasional (DRN), karena DRN adalah

Page 9: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

55  

organisasi netral yang beranggotakan pakar- pakar dari berbagai organisasi

pemerintah, swasta dan perguruan tinggi.

Pada bulan April tahun 1993, IPC menetepkan pembentukan Mikro-

IPTEKnet sebagai embrio IPTEKnet dengan melibatkan 6 simpul penyedia

informasi yaitu : Badan Penkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),

PusTidaka Bogor ( Litbang Depatemen Pertanian), Pusdata (Departemen

Perindustrian), Biro Pusat Statistik, PDII-LIPI dan Litbang Departemen

Kesehatan. Tujuan dibentuknya Mikro IPTEKnet adalah sebagai uji coba

konsep dan desain IPTEKnet, mengembangkan prototipe IPTEKnet serta

menjaga momentum koordinasi yang sudah terbangun antar simpul. Koneksi

antar simpul secara dial-up diwujudkan dan BPPT ditetapkan sebagai

pengoperasi NOC (Network Operation Center) IPTEKnet. Teknologi yang

digunakan untuk menghubungkan anggota IPTEKnet adalah teknologi

jaringan komputer yang menggunakan protokol TCP/IP seperti yang

digunakan pada jaringan global komputer/internet. Pada bulan Juni 1994

IPTEKnet telah terkoneksi ke internet sehingga informasi dan komunikasi

dapat dilakukan tanpa terhambat oleh waktu dan tempat.

Pada bulan Maret 1995, direalisasikan sambungan leased-line yang

pertama antara IPTEKnet dengan simpul yang terletak di Bandung yaitu

Pusrenbangti (PT.Telkom), untuk kemudian disambungkan ke INKOM-LIPI

dan ITB. Sejak itu, beberapa sambungan leased-line IPTEKnet ke beberapa

kota telah terwujud antara lain Jakarta, Bogor, Surabaya, Yogyakarta, dan

Ujung Pandang dll. Dengan IPTEKnet, diharapkan penyebaran dan pertukaran

informasi antara instansi pemerintah, lembaga litbang, perguruan tinggi, pusat

Page 10: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

56  

informasi IPTEK, serta industri yang memliki peranan penting dalam

perkembangan IPTEK di Indonesia akan lebih cepat. Pada tanggal 4 April

2001, IPTEKnet telah diresmikan sebagai Balai Jaringan Informasi Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (Balai IPTEKnet) oleh Ibu Megawati

Soekarnoputri yang pada waktu itu menjabat sebagai Wakil Presiden Republik

Indonesia.

3.2.3 Visi dan Misi IPTEKnet

Visi :

Menjadi pengelola jaringan antar instansi pemerintah dengan

layanan yang berkualitas dunia.

Misi :

1. Mewujudkan IPTEKnet sebagai penyedia, pengelola dan pengembangan

jaringan informasi dan komunikasi intra dan antar instansi pemerintah.

2. Mewujudkan IPTEKnet sebagai pusat manajemen data penyedia aplikasi

dasar bagi sistem layanan pemerintah (e-government application provider).

3. Mewujudkan IPTEKnet sebagai pusat informasi iptek nasional secara on-

line.

4. Menjadi mitra terpercaya bagi instansi pemerintah dalam meningkatkan

kemampuan pengelolaan data dan informasi dalam rangka memberikan

layanan kepada public untuk mendukung tercapainya tata pemerintahan

yang baik ( good government ).

Page 11: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

57  

3.2.4 Tujuan

Memberikan layanan jaringan informasi dan komunikasi yang handal,

akurat, dan aman untuk memenuhi kepusan pelanggan dengan menerapkan

Teknologi Informasi dan Telekomunikasi untuk melakukan pengembangan

serta peningkatan kualitas sistem pelaksanaannya secara berkelanjutan.

Kemampuan untuk melayani secara nasional berbagai instansi pemerintah

melalui pusat akses di seluruh Indonesia.

Ditunjuk sebagai pusat layanan ICT (Information Communication

Technology) yang digunakan oleh seluruh instansi pemerintah di Indonesia

(National ICT Government Sevice Provider).

• Menumbuhkan komunitas iptek nasional melalui media Portal IPTEK yang

telah di operasikan oleh Balai IPTEKnet.

• Mendapatkan, membina dan mengembangkan SDM yang berkompeten bagi

organisasi IPTEKnet.

• Terealisasinya Government Data Management Center (GDMC).

• Meningkatkan jumlah konten informasi IPTEK.

• Meningkatkan jumlah pengguna jasa IPTEKnet.

• Memelihara ISO 9001:2000 untuk sistem manajemen mutu.

• Membangun dan mengembangkan piranti lunak yang berbasis web dan yang

tidak berbasis web.

• Membangun dan mengembangkan multimedia dalam bentuk piranti lunak,

teknik presentasi dan rekayasa gambar.

Page 12: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

58  

3.2.5 Organisasi

Balai Jaringan Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Balai

IPTEKnet) adalah salah satu unit kerja yang berada dibawah Kedeputian

Teknologi Informasi, Energi dan Material (TIEM) – Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi (BPPT), yang bergerak dalam bidang Internet Service

Provider (ISP) dan Application Service Provider (ASP). Balai IPTEKnet

dibentuk melalaui SK Ka.BPPT No. 028/ Kp /KA/2001. Sejak tahun 2003,

Balai IPTEKnet mendaptkan sertifikasi ISO 9001 :2000.

Tabel 3.2 Susunan Organisasi Balai IPTEKnet

No NAMA JABATAN

1 Dr. Ir. Hamman Riza Yusuf, Msc Kepala Balai

2 Drs. MB Buldansyah, M.Pil

Djodjo Suhardjono, SE, MM

Sri Widayati

Adhe Candra Sari

Tarsono

Administrasi dan Keuangan

3 Firman Pudjiaryanto Manajemen Mutu

4 Ir. R. Santoso

Ir. Adi Purwoko

Frederik Raymond

Maman Firmansyah

Wawan Hermawan

Jaringan dan Operasi

Page 13: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

59  

Ronal, ST

Sahid Bismantoko

5 Ir. Guntur Haryanto, MM

Imam Santoso, S.Kom

Ir. Joko Syahrianto

Dipl. Ing Asril Jarin, Msc

Eko Prabawo Heru K, S.Si,

M.Eng

Sri Ayu Alfiani, SE

Sri Wulandari

Pelayanan, Pemasaran dan

Pengembangan Usaha

6 Drs. Irfani Ahmad,M. Kom

Ir. Rizal Ahadiat

Ir. Arif Sartono

Drs. Slamet Aji Pamungkas,

M.Eng

Budiono, S. Kom

Sri Agustiningtyas, ST

Husnul Khotimah, ST

Portal dan Aplikasi

Page 14: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

60  

3.2.6 Pelanggan IPTEKNET

Pelanggan Balai IPTEKnet untuk Tahun Anggaran 2006-sekarang

antara lain:

‐ ANRI

‐ BAKORNAS PBP

‐ BAPETEN

‐ BAPPENAS

‐ BPPT

‐ BATAN

‐ Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

‐ Badan Pusat Statistik (BPS)

‐ Badan Standardisasi Nasional (BSN)

‐ Bussiness Technology Center (BTC)

‐ Departemen Komunikasi dan Informatika

‐ Departemen Perindustrian

‐ Dewan Riset Nasional

‐ Ditjen Imigrasi

‐ Kab. Indragiri Hilir

‐ Kab. Jeneponto

‐ Kab. Sawah Lunto

‐ Kab.Soppeng

‐ Kemendirian Koordinasi Bidang Polkan

‐ Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara

Page 15: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

61  

‐ Kementrian Riset dan Teknologi

‐ Komisi Yudisial

‐ KORPRI

‐ Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

‐ LEMIGAS

‐ MS CORP

‐ Nangroe Aceh Darussalam (NAD)

‐ Pemkab Aceh Selatan – Tapaktuan

‐ Pemkab Belu

‐ Pemkab Dompu

3.2.7 Kegiatan IPTEKNET

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai IPTEKnet:

‐ Pembangunan Infrastruktur Akses Internet untuk GSI (Government Secure

Infranetwork), GIX (Government Internet eXchange), GDMC

(Government Data Management Center), dan GDRC (Government Data

Recovery Center).

‐ Rekayasa Perangkat Lunak Berbasis Open Sources.

‐ Pengembangan Nilai Tambah Layanan ICT.

‐ Pemeliharaan dan Pengembangan Portal IPTEK Dalam Rangka

Diseminasi IPTEK.

‐ Layanan Konsultansi “ICT Total Solution”.

Page 16: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

62  

3.3 Analisis

3.3.1 Analisis Sistem Bejalan

Media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan IPTEKnet

ke NOC Cyber dan NOC Serpong yaitu fiber optic. Sedangkan hubungan

NOC Cyber ke NOC Batam menggunakan media fiber optic melalui

intranet khusus IPTEKnet. Topologi jaringan internal di IPTEKnet sendiri

menggunakan topologi star, begitu juga dengan jaringan instansi lainnya

yang berada di gedung BPPT. Didalam jaringan internal IPTEKnet sendiri,

client terhubung dengan client lainnya menggunakan wireless dan wired

(kabel UTP). Topologi jaringan antar NOC Cyber Jakarta, NOC Serpong

dan NOC Batam dapat dilihat pada gambar dibawah.

Page 17: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

63  

Gambar 3.2 Topologi Jaringan antar Data Center Bulding IPTEKnet

Cyber Building disebut sebagai data center atau NOC utama karena

sebagai pusat koneksi ke Wide Area Network (WAN) atau internet. Maka data

center Serpong dan Batam harus melalui jalur pada Cyber Building dahulu jika

ingin terkoneksi ke internet. IPTEKnet yang berada pada bangunan BPPT dapat

melakukan remote server yang ada pada masing-masing data center. Dengan

dukungan media Giga bit ethernet switch (Gbe Switch), dan fiber optic dapat

melancarkan dan memaksimalkan semua koneksi antar data center baik koneksi

antar data center (Local) maupun koneksi ke internet (Wide Area Network).

Page 18: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

64  

3.3.2 Hasil analisis sistem yang sedang berjalan

IPTEKnet sebagai instansi penyedia layanan internet bagi

pemerintah tentu saja membutuhkan konektivitas yang mengandalkan

kecepatan untuk mendukung tersedianya layanan yang memuaskan bagi

pelanggan-pelanggannya di berbagai daerah. Semakin bertambahnya

pelanggan di berbagai daerah, maka semakin bertambah pula data-data

masing-masing pelanggan yang berada di Network Operation Center

(NOC) atau data center terdekat.

Dibalik semuanya itu, maka sebaiknya diperlukan juga

pemeliharaan (maintenance) pada semua titik central konektivitas, agar

koneksi antar Network Operation Center IPTEKnet tetap stabil dan terjaga.

Banyak metoda yang dapat dilakukan dalam memelihara sebuah jaringan

khususnya dalam Wide Area Network seperti ini. Mulai dari monitor traffic,

media jaringan, serta inti yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu

proses backup dan restore data pada masing-masing Data center.

Proses backup yang dilakukan saat ini masih bersifat manual. Mulai

dari penjadwalan yang tidak tetap dan proses backup pada setiap data

center masih dilakukan secara manual oleh bagian operasional. Oleh karena

itu, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membackup data

secara manual. Dan bagian operasional yang melakukan proses backup ini,

juga harus melakukan dengan teliti data-data apa saja yang telah selesai

dibackup, prioritas data apa saja yang paling penting untuk dibackup, dan

Page 19: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

65  

lain sebagainya. Karena data-data pada masing-masing data center

cenderung bertambah dengan cepat meskipun ada beberapa data yang akan

dihapus bila telah tidak diperlukan.

3.3.3 Analisis proses backup secara manual

Backup data yang dilakukan oleh bagian operasional pada

IPTEKnet BPPT menggunakan OS Ubuntu secara manual. Berikut adalah

kutipan proses backup manual dari server Cyber yang digunakan pada

IPTEKnet BPPT:

Gambar 3.3 Cek koneksi server Cyber dengan ping

Page 20: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

66  

Gambar 3.4 Cek port yang terbuka pada server Cyber

Gambar 3.5 Pembuatan folder hasil backup untuk backup aplikasi

Page 21: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

67  

Gambar 3.6 Pembuatan folder hasil backup untuk backup database

Gambar 3.7 Proses backup manual dari server Cyber dengan rsync

Page 22: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

68  

Gambar 3.8 Proses backup manual yang sedang berjalan

Gambar 3.9 Proses backup manual dengan rsync yang telah selesai

Page 23: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

69  

Pada Gambar 3.9 dapat dilihat besar ukuran file sebesar

2299563525 Bytes atau setara dengan 2,193.035 MegaBytes ( 2.142

GigaBytes ) dan kecepatan rata – rata pengiriman data sebesar 3003321.19

Bytes/sec atau setara dengan 2.864 MegaBytes per second. Waktu yang

diperlukan untuk backup file tersebut adalah :

Ukuran file = 2,193.035 MB = 765.724 detik = 12.762 menit

Kecepatan 2.864 MB/s

Gambar 3.10 List file hasil backup

Page 24: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

70  

Gambar 3.11 Proses backup manual dari server Serpong dengan rsync

Gambar 3.12 Proses backup manual dengan rsync yang telah selesai

Page 25: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

71  

Pada Gambar 3.12 dapat dilihat besar ukuran file sebesar

4133812198 Bytes atau setara dengan 3,942.310 MegaBytes ( 3.85

GigaBytes ) dan kecepatan rata – rata pengiriman data sebesar 11131095.73

Bytes/sec atau setara dengan 10.615 MegaBytes per second. Waktu yang

diperlukan untuk backup file tersebut adalah :

Ukuran file = 3,942.310 MB = 371.390 detik = 6.19 menit

Kecepatan 10.615 MB/s

Gambar 3.13 Proses backup manual dari server Batam dengan rsync

Page 26: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

72  

Gambar 3.14 Proses backup manual dengan rsync yang telah selesai

Pada Gambar 3.14 dapat dilihat besar ukuran file sebesar

2299563525 Bytes atau setara dengan 2,193.034 MegaBytes ( 2.14

GigaBytes ) dan kecepatan rata – rata pengiriman data sebesar 6254388.33

Bytes/sec atau setara dengan 5.964 MegaBytes per second. Waktu yang

diperlukan untuk backup file tersebut adalah :

Ukuran file = 2,193.034 MB = 367.711 detik = 6.12 menit

Kecepatan 5.964 MB/s

3.3.4 Analisis Masalah

Adapun permasalahan yang dihadapi oleh jaringan IPTEKNET

BPPT antara lain:

Page 27: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

73  

− Jika salah satu data center sedang mengalami maintenance atau

sedang down, maka data center lainnya tidak dapat mengakses

data-data yang diperlukan di data center yang sedang mengalami

maintenance atau down tersebut.

− Sistem backup dan restore pada masing-masing data center masih

dilakukan secara manual, yang sangat beresiko jika bagian

operasional backup lalai tidak mem-backup data-data yang

penting.

− Pada Gambar 3.9 (halaman68) ditunjukkan bahwa proses dan

statistik backup yang dilakukan relatif lama, karena dilakukan

pada jam-jam sibuk (traffic sedang padat).

− Dalam melakukan backup manual, interface dalam melakukan

backup belum user-friendly.

Karena kelancaran proses pengolahan data pada suatu perusahaan

tergantung kepada infrastruktur IT untuk mendapatkan hasil yang lebih

produktif dan keuntungan yang lebih kompetitif, maka proteksi data dan

recovery menjadi penting untuk proses pengolahan data sehari-hari,

khususnya jika terjadi kerusakan atau serangan alam. Hal ini

menunjukkan bahwa kebutuhan untuk backup, dan restore, berdasar pada

penggunaan infrastruktur IT yang optimal.

Dari keempat permasalahan diatas, sangatlah beresiko jika

IPTEKNET yang menjadi penyedia koneksi utama bagi pemerintah,

Page 28: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

74  

hanya mengandalkan satu pusat data center dan melakukan proses

backup secara manual. Karena, terjadinya bencana alam seperti gempa

bumi, banjir, ataupun kebakaran yang tidak dapat diprediksi sehingga

membuat infrastruktur IT hancur. Di beberapa kasus, memindahkan

semua data yang krisis akibat bencana dan me-recovery data-data tersebut

menjadi data yang utuh lagi akan sangat sulit, misal untuk recovery data

akan membutuhkan waktu yang berhari-hari, yang dapat mempengaruhi

fungsi dan kehandalan perusahaan atau organisasi.

Banyak perusahaan maupun organisasi mulai

mengimplementasikan Disaster Recovery Plan untuk penanganan data

saat terjadi serangan yang potensial. Implementasi Disaster Recovery

selalu melibatkan proses backup data dari production site ke sebuah

disaster recovery site yang terhubung secara online. Implementasi

disaster recovery tidak hanya melibatkan infrastuktur, tapi juga sumber

daya manusia dan desain yang berhubungan dengan proses.

3.3.5 Analisis Biaya

Dalam penerapan proses backup dan recovery data center

dibutuhkan komputer server yang memiliki spesifikasi sebagai berikut :

Procesor Core 2 Duo 3GHz

RAM 4096 MB

HDD minimal 1 TB

Linux Ubuntu 9.04 Operating System

Page 29: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

75  

Biaya yang dibutuhkan untuk membuat set komputer dengan

spesifikasi diatas adalah Rp 5.000.000 dan dibutuhkan beberapa package

yang ada di Linux Ubuntu 9.04 seperti Rsync, Network Time Protocol,

dll. Software diatas merupakan software free yang berarti gratis (bebas

biaya).

3.3.6 Analisis penyelesaian masalah

Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa pada 3 NOC IPTEKnet

yang ada memerlukan solusi untuk mengantisipasi bencana alam (Disaster)

maupun terhadap serangan yang ditimbulkan dari pihak-pihak yang tidak

berhak baik hacker maupun cracker. Di masing-masing sisi data center

Bulding terdapat penambahan Backup Storage / Server.

Gambar 3.15 Topologi Fisik yang Diusulkan

Page 30: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

76  

Diharapkan jika koneksi antar data center terputus dan terdapat

data-data yang sangat diperlukan dari data center lainnya, bagian

operasional cukup mengakses backup storage / server lokal atau backup

storage yang ada disisi bangunan, dan bagian operasional bisa

mendapatkan data-data dari data center building yang lain berdasarkan

jadwal backup (backup schedule) sebelumnya. Karena semua data-data

yang ada pada masing-masing backup storage bersifat saling mem-backup

sesuai dengan jadwal backup yang telah ditentukan. Gambar skema proses

backup yang diusulkan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.16 Skema Proses Backup antar Backup Storage / Server

3.3.6.1 Alur Proses Backup Otomatis

Pengaturan jadwal backup dari backup server cyber building ke

backup server data center Serpong, dan pengaturan jadwal

Page 31: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

77  

backup dari backup server data center Serpong ke backup server

cyber building.

Pengaturan jadwal backup dari backup server data center Serpong

ke backup server data center Batam, dan pengaturan jadwal

backup dari backup server data center Batam ke backup server

data center Serpong.

Pengaturan jadwal backup dari backup server data center Batam

ke backup server cyber building, dan pengaturan jadwal backup

dari backup server cyber building ke backup server Batam.

Semua jadwal backup pada masing-masing backup server

dikonfigurasi pada saat traffic tidak sedang sibuk atau pada

malam hari.

Adapun package atau tool pada Ubuntu Linux yang

digunakan untuk melakukan proses backup otomatis adalah

sebagai berikut :

Automatic Backup dengan kombinasi rsync dan crontab

Jika terjadi serangan (disaster), proses backup ke recovery

site (backup storage) yang awalnya dilakukan secara manual bisa

saja mengalami kendala karena kelalaian bagian operasional (ex:

petugas lalai backup), dan berbagai faktor lainnya yang

memungkinkan bahwa proses backup secara manual tidaklah

cukup. Dalam situasi-situasi kritis bagian operasional sangat

Page 32: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

78  

memerlukan kinerja dari device itu sendiri. Rsync merupakan

package atau tool yang ada pada Operating System Linux tidak

hanya Ubuntu Linux yang dapat melakukan proses backup dengan

cepat dan efektif. Dengan dukungan crontab sebagai pengatur

jadwal backup yang dilakukan dengan rsync dan ssh sebagai

pengatur sinkronisasi public-private key antar backup storage,

agar komunikasi antar backup storage dapat di otomatisasikan

dan data yang sedang dibackup diproteksi secara aman dengan

enkripsi data.

Melalui proses backup yang dilakukan secara otomatis

oleh device itu sendiri yang telah dikonfigurasi rsync, ssh serta

jadwal crontab pada jam-jam tertentu, maka kendala seperti

kelalaian bagian operasional dalam menjalankan proses backup

manual dapat teratasi.

Monitor koneksi antar Data center

Memonitor koneksi yang terjalin pada masing-masing

Data center sangatlah penting, karena dalam melakukan proses

backup yang dilakukan oleh device diperlukan koneksi yang

reliable dan stabil. Jika pada waktu melakukan proses backup

secara tiba-tiba koneksi antar NOC yang sedang dibackup putus,

maka device tentu tidak dapat melanjutkan proses tersebut. Maka

diperlukan juga pemonitoran yang juga sebagai alert pada device

terhadap bagian operasional, sehingga dapat diketahui koneksi ke

Page 33: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

79  

data center mana yang menyebabkan koneksi terputus dan

menggagalkan proses backup yang sedang dilakukan.

Backup Manual Service

Berdasarkan hasil analisis dalam monitor koneksi antar

data center, proses backup yang gagal karena koneksi ke data

center putus jelas menimbulkan masalah baru. Bila ada proses

backup yang gagal, namun data yang diperlukan bersifat penting,

backup secara manual tetap dibutuhkan untuk mengatasi masalah

seperti ini.

Backup manual yang akan dirancang tidaklah sama seperti

backup manual yang dilakukan selama ini, melainkan berbasis

general user interface (GUI).

Proteksi alur proses backup dengan enkripsi

Dengan proses backup yang dilakukan secara otomatis

oleh device yang terhubung melalui suatu jaringan pun

mempunyai kendala. Bisa saja terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan seperti pencurian data oleh pihak-pihak yang tidak

bertanggung jawab sewaktu proses backup dilakukan otomatis

oleh device. Hal-hal yang sering terlewatkan seperti ini oleh

beberapa pihak justru juga sama bahayanya jika ada serangan

alam terjadi (disaster), karena keduanya sama-sama menyebabkan

kerahasiaan, integritas data rusak dan tidak terpelihara. Kinerja

device dan network programmer diperlukan dalam menghadapi

situasi-situasi seperti ini. Security yang dilakukan dengan metode

Page 34: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

80  

enkripsi (pengubahan data menjadi kode rahasia) sangatlah

dibutuhkan. Dengan metoda tersebut, dapat mencegah pihak-

pihak yang tidak berhak merusak dan mencuri kerahasiaan dan

integritas data.

Masalah – masalah seperti serangan alam dan serangan

hacker merupakan masalah yang sama pentingnya untuk dengan

segera ditanggulangi. Tidak ada yang lebih diutamakan dan lebih

tinggi prioritasnya, karena serangan alam dapat merusak dan

menghancurkan dari segi fisik infrastruktur TI, sedangkan

serangan yang dilakukan hacker yang dapat mencuri serta

memodifikasi dari segi internal jaringan yaitu pencurian data-data

pribadi suatu instansi. Keduanya tentu dapat menyebabkan

kerugian yang sama besar nilainya.

3.3.6.2 Perancangan Aplikasi Web Backup dan Monitor

Dengan membuat web aplikasi, maka bagian operasional

dapat dengan mudah mengatur jadwal backup dan mengecek

koneksi antar data center. Perancangan dalam membuat website

ini menggunakan Macromedia Dreamweaver 2004 dengan bahasa

pemograman PHP (Hypertext Preprocessor). Tidak hanya itu saja,

bagian operasional juga menggunakan MySQL untuk membuat

database.

Page 35: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

81  

1. Perancangan Layar Output

Dibawah adalah rancangan tampilan dari beberapa

halaman website backup and restore secara otomatis yang dapat

memecahkan masalah yang terjadi di IPTEKnet BPPT.

a. Halaman login.php

Gambar 3.17 Rancangan Halaman Web login.php

Halaman login.php merupakan halaman pertama yang

akan muncul dalam aplikasi web backup and restore IPTEKnet.

Apabila akan memasuki halaman inti (home.php, backup.php, dan

lainnya), harus mempunyai account terlebih dahulu. Hanya

administrator yang berhak menambah, menghapus, dan mengubah

account user. Karena data-data hasil backup bersifat penting dan

rahasia, maka web backup dan restore ini tidak untuk

dipublikasikan sembarangan.

Page 36: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

82  

b. Halaman Inti

Terdiri dari halaman-halaman :

- home.php

- Jadwal.php

- JadwalCyber.php

- JadwalSerpong.php

- JadwalBatam.php

- backup.php

- BackupCyber.php

- BackupSerpong.php

- BackupBatam.php

- Backupbatamman

- Backupserpongman

- Backupcyberman

Gambar 3.18 Rancangan halaman inti

Page 37: BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISA SISTEM 3.1 …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00050-if bab 3.pdf · dalam mengembangkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

83  

2. Perancangan Database

Database hanya diperlukan untuk menyimpan account user

yang digunakan dalam autentikasi halaman login.php.

Nama Database : dbase1

Nama Tabel : anggota

Adapun field-field, values, serta tipe data yang ada pada

tabel anggota dapat dilihat pada Gambar 3.19.

Gambar 3.19 Tabel Anggota