bab 3 metode penelitian pt tx travel didirikan pada bulan...
TRANSCRIPT
37
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Sejarah Perusahaan
PT TX Travel didirikan pada bulan Maret 2004 sebagai travel network pertama di
Indonesia yang dijalankan secara franchise (waralaba), TX Travel diiklankan sejak tahun
2005, didirikan oleh Anthonius Thedy dan Rita S. Halim dengan pengalaman kombinasi lebih
dari 40 tahun dalam bidang perjalanan. Dalam 7 tahun, sekarang ada lebih dari 150 cabang di
50 kota di Indonesia. TX Travel merupakan perusahaan jasa yang menawarkan jasa
perjalanan penuh seperti tour, transfer bandara, hotel dan pemesanan tiket, paspor dan visa
jasa serta asuransi perjalanan.
3.1.1 Profil Produk
Produk-produk yang ditawarkan TX. Travel seluruhnya merupakan produk yang
berhubungan dengan tour and travel, yang bertujuan untuk memudahkan pelanggan,
diantaranya:
1. Tiket pesawat, domestik, internasional
2. Vocher hotel, domestik dan internasional
3. Paket wisata,domestik dan internasional
4. Incentive dan Group Tour
5. Holyland atau wisata sejarah
38
6. Tiket kapal pesiar
7. Asuransi perjalanan
8. Pengurusan dokumen perjalanan (visa, passport)
3.1.2 Profil Perusahaan
Perusahaan : PT. TX Travel Sudirman Plaza
Logo Perusahaan :
Website : www.txtravel.com
Alamat : Jl. Jend Sudirman kav.76-78 Jakarta 12910
Telepon : (021)5793 6989
Fax : (021)5793 6988
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
39
Komisaris Utama
Gito Gozali
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.TX TRAVEL SUDIRMAN PLAZA
Sumber : Data Internal Perusahaan
3.1.4 Visi-Misi Perusahaan :
Komisaris
Edwin Budi Laksono
Direktur
Bambang Iskandar
Maketing Manager
Jhonny Tan
Public relations
Nora Wijayani
Staff Ticketing
Frans Janemant
Staff acounting
Mailinda
Kasir
Taty
40
� Visi Perusahaan TX. Travel
Menjadi “travel services” yang melayani konsumen dengan pemanfaatan
teknologi dan service, serta memiliki volume penjualan yang terus meningkat.
� Misi Perusahaan TX. Travel
1. Membangun jaringan pemesanan tiket melalui berbagai media komunikasi
mulai dari telephone, hingga internet.
2. Memberikan layanan konsultasi kepada konsumen baik secara langsung,
melalui telephone hingga internet.
3. Menjadikan konsumen sebagai partner sehingga mereka menjadi loyal dan
menjadi konsumen tetap bagi perusahaan serta menjadi “worth of mouth”
yang positif.
3.2 Metodologi Penelitian
Menurut Sugiyono (2007:1) metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuwan yaitu rasional, empiris dan
sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk
akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan
itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui
41
cara-cara yang digumakan. Sitematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Menurut Ardianto (2010 :47) Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data dilapangan. Dalam
analisis data, metode penelitian kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan ilmu
statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial (yang menggunakan rumus
statistik non parametrik). Kesimpulan hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan
yang bersifat penggambaran atau jalinan variable.
Ardianto (2010:50) Penelitian eksplanasi (metode korelasional) adalah
penelitian untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan, ada hipotesis
yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara
dua atau lebih variabel lainnya; atau apakah suatu variabel disebabkan / dipengaruhi
atau tidak oleh variabel lainnya.
Metode korelasi bertujuan meneliti sejauhmana variasi pada satu faktor
berkaitan dengan variasi pada faktor lain. Kalau dua variabel yang kita hubungkan,
korelasinya disebut korelasi sederhana (simple correlation). Lebih dari dua variabel
disebut korelasi ganda (multicorrelation).
42
3.2.2 Operasionalisasi variabel penelitian
Tabel 3.1 Operasional variabel penelitian
Konsep Konstruk Variabel Skala
Variabel X
Peranan PR PT
TX Travel
Sudirman
Communicator - Pesan yang
disampaikan oleh PR
merupakan pesan yang
membujuk
- Kegiatan komunikasi
yang dilakukan PR Tx
Travel di radio
berdampak efektif
terhadap konsumen
5. Sangat Tidak
Setuju
4. Tidak Setuju
3. Netral
2. Setuju
1. Sangat Setuju
Relationship - PR membangun
kepercayaan positif
terhadap konsumen Tx
Travel Sudirman
- Antara Tx Travel
Sudirman dengan
konsumen terdapat
saling pengertian
5. Sangat Tidak
Setuju
4. Tidak Setuju
3. Ragu-ragu
2. Setuju
1. Sangat Setuju
43
Back up
management
Kegiatan management seperti
promosi, dan pemasaran yang
dilakukan PR berjalan dengan
sukses
5. Sangat Tidak
Setuju
4. Tidak Setuju
3. Ragu-ragu
2. Setuju
1. Sangat Setuju
Good image maker - PR menciptakan citra
yang positif
- Kegiatan publikasi
yang dilakukan oleh
PR efektif
5. Sangat Tidak
Setuju
4. Tidak Setuju
3. Ragu-ragu
2. Setuju
1. Sangat Setuju
Variabel Y
Brand image PT
Brand awareness - Brand recall : brand
yang disebut oleh
konsumen tanpa
5. Sangat Tidak
Setuju
44
TX Travel
Sudirman
dibantu dengan daftar
brand
- Brand recognition :
brand yang disebut
oleh konsumen setelah
dibantu dengan daftar
brand yang ada dalam
kuesioner
- Top of minds : brand
yang disebut pertama
kali oleh konsumen
4. Tidak Setuju
3. ragu-ragu
2. Setuju
1. Sangat Setuju
Brand association - Harga
- Manfaat
- Gaya hidup
5. Sangat Tidak
Setuju
4. Tidak Setuju
3. Ragu-ragu
2. Setuju
1. Sangat Setuju
Perceived quality - Kemampuan 5. Sangat Tidak
45
perusahaan untuk
memberikan pelayanan
yang baik
- Saat munculnya atau
dirasakannya kualitas
dari produk(tour yang
diadakan)
- Kemampuan karyawan
untuk menampilkan
suatu pelayanan yang
dapat diandalkan dan
akurat
- Kesediaan karyawan
untuk membantu
konsumen dan
menyediakan
pelayanan yang cepat
Setuju
4. Tidak Setuju
3. Ragu-ragu
2. Setuju
1. Sangat Setuju
Brand loyalty - Konsumen yang
menganggap Tx Travel
Sudirman sebagai
teman karena
5. Sangat Tidak
Setuju
4. Tidak Setuju
46
konsumen mempunyai
asosiasi, pengalaman
atau kesan kualitas
yang tinggi dan
terdapat perasaan
emosi yang terkait
- Konsumen yang
mempunyai kebanggan
menjadi konsumen Tx
Travel Sudirman
3. Ragu-ragu
2. Setuju
1. Sangat Setuju
3.2.3 Teknik Pengumpulan data
Dalam penelitian ini pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dengan
menyebaarkan angket atau kuesioner. Menurut Ardianto (2010:162) Angket atau
kuesioner merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara
sistematis, untuk diisi oleh responden.
3.2.4 Jenis Data (Sumber Data)
Sarwono (2006:123) Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli
atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk
file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya
responden, yaitu orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi
ataupun data (kuesioner).
47
Data sekunder adalah data yang sudah tesedia sehingga kita hanya perlu
mencari dan mengumpulkan data tersebut saja. Data sekunder dapat kita peroleh
dengan lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia, misalnya diperpustakaan,
perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi perdagangan, biro pusat statistik, dan
kantor pemerintah.
3.2.5 Populasi dan Sampel
Ardianto (2010:170) Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek
yang akan diamati. Populasi bisa berupa orang, benda, objek, peristiwa, atau apapun
yang menjadi objek dari survei. Populasi ditentukan oleh topic dan tujuan survei.
Populasi adalah konsep abstrak, tidak bias ditunjuk secara langsung. Agar lebih
operasional ( bisa dihitung, bisa diukur), populasi harus dideinisikan secara jelas dan
spesifik. Populasi yang sudah didefinisikan disebut populasi sasaran (target
population).
Sugiyono (2007:73) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada di populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative
atau mewakili.
Populasi yang diambil dari konsumen TX Travel Sudirman pada bulan
Januari-April 2012 adalah sebesar 280 responden. Yang dimaksud konsumen di sini
48
adalah orang-orang yang menggunakan jasa TX Travel Sudirman baik dalam
pembelian tiket ataupun yang mengikuti paket tour.
3.2.6 Metode Penarikan Sampel
Kriyantono (152:2009) Dalam riset komunikasi dikenal dua jenis teknik
sampling, yaitu : sampel probabilitas dan sampel nonprobabilitas. Sampel probabilitas,
yaitu sampel yang ditarik berdasarkan probabilitas dimana setiap unsur populasi
mempunyai kemungkinan yang sama untuk dipilih melalui perhitungan secara
matematis. Sedangkan sampel nonprobabilitas, yaitu sampel yang dipilih berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu dari periset. Pertimbangan ini berdasarkan tujuan
riset.
Penulis menggunakan Rancangan Sampling Probabilitas yaitu Sampling
Random Sederhana. Di sini setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama
untuk dipilih menjadi sampel. Syarat teknik sampling random sederhana ini adalah
tersedianya kerangka sampling atau daftar sampling.
3.2.7 Penentuan Jumlah Sampel
Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya.
Penulis menggunakan pendekatan rumus Slovin.
Menurut Umar dalam Kriyantono (2009:162) Rumusnya adalah :
n = ²1 Ne
N
+
49
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
E = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat
ditolerir,
Penulis menggunakan batas kesalahan yang ditolerir adalah sebesar 10%. Maka
besarnya sampel adalah :
n = ²)1,0(2801
280
+
= 01.0.2801
280
+
= 8,3
280
= 73,68 ( dibulatkan menjadi 74)
3.2.8 Skala Likert
Skala Likert merupakan skala yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai
nilai a (absolut). Menurut Sugiyono (2003:86), skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
50
fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena social ini telah ditetapkan secara
spesifik oleh penulis yang selanjutnya disebut variabel penelitian.
Rangkuti (2005:66) Dalam skala Likert, kemungkinan jawaban tidak
hanya sekedar “setuju” dan “tidak setuju” saja melainkan dibuat dengan lebih
banyak kemungkinan jawaban.
Jawaban dari setiap item instrument yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradiasi dari sangat negatif sampai sangat positif yang dapat berupa
kata-kata antara lain :
1. Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Tidak Setuju (TS)
3. Ragu-ragu (R)
4. Setuju (S)
5. Sangat Setuju (SS)
3.2.9 Metode analisis
3.2.9.1 Uji Validitas
Validitas adalah keabsahan atau akurasi suatu alat ukur, sedangkan
reliabilitas adalah dapat dipercayainya alat ukur tersebut.
Dalam ilmu sosial ( komunikasi dan public relations), ketika ingin
meneliti suatu masalah menggunakan kuesioner atau angket, angket atau
kuesioner tersebut harus diuji validitas dan reliabilitas kepada responden yang
setara dengan responden yang menjadi sampel penelitian. Hasil uji validitas dan
reliabilitas angket atau kuesioner ini menggunakan rumus statistik. Bilamana
51
sudah dinyatakan valid dan reliabel, baru instrumen angket ini dapat digunakan
untuk mengumpulkan data penelitian.
Menurut Masrun yang dikutip oleh Sugiyono (2004:124), syarat suatu
pertanyaan dianggap valid adalah bila korelasi antara butir dengan skor total
lebih dari 0,3. Jadi bila korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3
maka butir dalam instrument tersebut tidak valid.
r = ²})(i²{[ ²})(²{
Yi)Xi)(( -XiYi
∑∑∑
∑ ∑ ∑−− YiYnXinXi
n
Dimana : r = koefisien korelasi
Xi = variable bebas X yang ke-i
Yi = variable yang terikat yang ke-i
N = banyaknya pasangan data
Dasar pengambilan keputusan :
1. Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid.
2. Jika r hitung positif serta r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak
valid.
3. Jika r hitung > r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak
valid.
52
3.2.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut Simamora (2004:63) Realibilitas adalah tingkat keandalan
kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan
secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang
sama. Asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden.
Sugiyono (2004:110), instrument yang reliable adalah instrument yang
digunakan beberapa kali mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data
yang sama.
Keandalan (realibilitas) suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana
pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin
pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen.
Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai
stabilitas dan konsistensi dimana instrumen mengukur konsep dan membantu
menilai ketepatan sebuah pengukuran. Pada program SPSS, metode yang
digunakan dalam pengujian reliabilitas ini adalah dengan menggunakan metode
Alpha Cronbach yang dimana suatu kuesioner dianggap reliable apabila cronbach
alpha > 0,6 (Sekaran, 2006:40).
Teknik Cronbach Alpha dilakukan dengan menghitung varians tiap butir
pertanyaan dan varians total dari pertanyaan-pertanyaan. Rumus cronbach alpha
dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan
rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Selanjutnya varians butir dan
varians total tersebut dimasukkan ke dalam rumus cronbach alpha :
53
di mana :
n = Jumlah sampel
X = Nilai skor yang dipilih
= Varians total
= Jumlah varians butir
k = Jumlah butir pertanyaan
= Koefisien reliabilitas instrument
Setelah memasukan nilai varians untuk tiap x dan y yang telah dihitung ke
dalam rumus Cronbach Alpha, maka nilai reliabilitas harus berada dalam rentang
0-1. Instrumen dikatakan reliabel jika nilai r alpha lebih besar dari 0,6 (Usman dan
Purnomo, 2008). Untuk tingkatannya akan diinterpretasikan sebagai berikut ini:
54
Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas Metode Cronbach Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,20-0,40 Kurang Reliabel
> 0,20-0,40 Agak Reliabel
> 0,40-0,60 Cukup Reliabel
> 0,60-0,80 Reliabel
> 0,80-1,00 Sangat Reliabel
Sumber : Usman dan Purnomo (2008)
3.2.9.3 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diolah
berdistribusi normal dalam artian bahwa sampel yang diambil berasal dari
populasi yang sama. Sebaran data harus dianalisis untuk mengetahui apakah
asumsi normalitas dipenuhi, sehingga data dapat diolah lebih lanjut pada path
diagram.
Menurut Rochaety (2007 : 99) uji normalitas berdasarkan dari
histogram yang berdistribusi normal ditunjukan dengan bentuk menyerupai
lonceng atau diagram dah daun. Uji normalitas diolah dengan melihat Q-Q plot
juga disebut plot kenormalan.
Tujuan dilakukannya uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah
suatu variabel mempunyai distribusi data yang normal atau tidak. Normal tidak
55
berdasar patokan distribusi normal dari data dengan mean dan standar deviasi
yang sama. Jadi uji normalitas pada dasarnya melakukan perbandingan antara
data yang kita miliki dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan
standar deviasi yang sama dengan data kita. Data yang normal adalah salah satu
syarat dilakukannya parametrik test. Normalitas suatu variabel umumnya
dideteksi dengan grafik atau uji statistic.
Ada plot dan statistik khusus yang lebih mudah untuk memeriksa
kenormalan, yaitu dengan menggunakan Q-Q plot. Oleh karena itu, jika data
berdistribusi nirmal, titik-titik plotnya harus berada pada suatu garis lurus
sedangkan jika titik-titik tersebut membentuk huruf S, maka menunjukan bahwa
data kita menjulur (skew). Menurut Imam Ghazali (2007:112), pada prinsipnya
normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dan grafik normal.
Dasar pengambilan keputusan :
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
menunjukan pola berdistribusi normal.
2. Jika data menyebar jauh disekitar garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal menunjukan pola tidak berdistribusi normal.
Menurut Imam Ghazali (2007, 30), untuk mendeteksi normalitas data dapat juga
dilakukan dengan uji Klomogrov-Smirnov melalui menu analyze kemudian non
parametric test dan pilih sub menu 1-sampel K-S, dengan hipotesis pengujian yaitu:
Ho = Data terdistribusi normal
Ha = Data tidak terdistribusi normal
56
Dasar pengambilan keputusan :
3. Nilai signifikan (sig) atau nilai probabilitas < 0,1, data tidak terdistribusi secara
normal
4. Nilai signifikan (sig) atau nilai probabilitas > 0,1 data berdistribusi secara normal.
3.2.9.4 Uji Korelasi
Kriyanto (2009:173) Rumus atau teknik statistik ini digunakan untuk
mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan
hipotesis hubungan antara variable/data/skala interval dengan interval lainnya.
Teknik ini digunakan tanpa melihat apakah suatu variabel tertentu tergantung
kepada variabel lainnya. Simbol korelasi Pearson product moment ditulis dengan
huruf “r” .
Rumus korelasi product moment adalah :
r = ²])(²²][)(²[
YX-XY
∑∑∑∑
∑ ∑ ∑−− YYNXXN
N
Dimana :
r = koefisien korelasi Pearson’s Product Moment
N = jumlah individu dalam sampel
X = angka mentah untuk variabel X
Y = angka mentah untuk variabel Y
57
Tabel 3.3 Tingkat Kriteria Kekuatan Hubungan dengan Metode
Korelasi Pearson Product Moment
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0 Tidak Ada Korelasi
> 0-0,25 Korelasi Sangat Lemah
> 0,25-0,50 Korelasi Cukup
> 0,50-0,75 Korelasi Kuat
> 0,75-0,99 Korelasi Sangat Kuat
Sumber : Sarwono, Jonathan. (2012). Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif
3.2.9.5 Koefisien Determinasi
Menurut Sugiyono, (2007:277) Koefisien Determinasi digunakan untuk
mengetahui besar kecilnya sumbangan variabel bebas X terhadap variabel terikat
Y yang dinyatakan dalam bentuk presentase.
Rumus yang digunakan sebagai berikut :
KD = x 100%
KD = Koefisien determinasi
R = Koefisien Korelasi Pearson
58
3.2.9.6 Koefisien Regresi
Menurut Kriyantono (2009 : 181) Analisis regresi dilakukan jika korelasi
antara dua variabel mempunyai hubungan sebab akibat, karena itu regresi
ditunjukkan untuk mencari bentuk dari hubungan dua variabel atau lebih dalam
bentuk fungsi atau persamaan yang ada. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan persamaan regresi linear sederhana.
Regresi linear sederhana , jika terdapat data dari dua variabel riset yang
sudah diketahui yang mana variabel bebas X dan yang mana variabel terikat Y
sedangkan nilai-nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi berdasarkan suatu
nilai X tertentu.
Rumus :
Y = a + bX
Di mana :
Y = Variabel tidak bebas
X = Variabel bebas (independent variabel)
a = nilai konstanta
b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel
59
3.2.9.7 Uji Hipotesis
Hipotesis Peranan PR :
Ha1 = Terdapat peranan PR di PT Tx Travel Sudirman
Ho1 = Tidak terdapat peranan PR di PT Tx Travel Sudirman
Hipotesis Brand image :
Ha2 = Terdapat brand image di PT Tx Travel Sudirman
Ho2 = Tidak Terdapat brand image di PT Tx Travel Sudirman
Hipotesis Hubungan :
Ha3 = Ada hubungan yang signifikan antara peran Public relations dengan
Brand image PT Tx Travel Sudirman
Ho3 = Tidak ada hubungan yang signifikan antara peran Public relations
dengan Brand image PT Tx Travel Sudirman
Hipotesis Evektivitas :
Ha4 = Ada pengaruh yang signifikan dari peranan PR terhadap Brand image
PT. Tx Travel Sudirman
Ho4 = Tidak ada pengaruh yang signifikan dari peranan PR terhadap Brand
image PT. Tx Travel Sudirman.