revisi_prak 3. pemrograman pabx tx
DESCRIPTION
Laporan Praktikum Jaringan TelekomunikasiTRANSCRIPT
LAPORAN
PRAK. JARINGAN TELEKOMUNIKASI
“PEMROGRAMAN DAN FEATURE PABX PANASONIC KX-T123210D”
KELOMPOK 4
ISA MAHFUDI
NIM. 1141160018
JTD-3B
JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Jalan Soekarno-Hatta No. 9, PO Box04, Malang-65141
Tel. (0341) 404424, 404425, Fax. (0341) 404420
NAMA : ISA MAHFUDI
NIM : 1141160018
KELAS / Abs : JTD-2A / 13
KELOMPOK : 6
ANGGOTA :
ISA MAHFUDI (NIM. 1141160018)
M. MULYO NUGROHO (NIM. 1141160014)
NOVREDO ALIFIAN (NIM. 1141160008)
RIZKIYAH AN NAAFI (NIM. 1141160036)
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
1. Dapat memahami konsep pemrograman PABX PANASONIC KX-T123210 D
2. Dapat memrogram PABX PANASONIC KX-T123210 D
3. Dapat menjalakan fitur – fitur yang ada di PABX.
1.2 TEORI DASAR
1.2.1 PABX (Private Automatic Branch Exchange)
Perkembangan teknologi telekomunikasi yang pesat, terciptalah
perangkat telekomunikasi inovatif yang dapat membagi satu saluran telepon
menjadi beberapa saluran yang dapat digunakan untuk beberapa telepon,
banyaknya telepon yang digunakan tergantung kepada kapasitas perangkat
dan jumlah saluran telepon yang digunakan.
Perangkat telekomunikasi ini dikenal dengan nama PABX (Private
Automatic Branch Exchange). Secara konseptual, PABX mirip dengan
sentral telepon mini yang dipunyai oleh Telkom, perbedaan paling nyata
hanya terletak pada kapasitas PABX yang tidak sebesar sentral telepon.
PABX menghubungkan antara pelanggan telepon (extention) dengan
jalur (line) telepon biasa (Telkom, selular, satelit). Jumlah extension lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah line, satu line telepon bisa digunakan
untuk beberapa extension, perbandingan antara jumlah line dengan jumlah
extension yang digunakan dapat berbeda-beda untuk masing-masing vendor
PABX. Extension yang satu dengan yang lainya dapat diprogram sesuai
dengan keperluan. PABX dapat menyambungkan pembicaraan
antar exstension tanpa menggangu line telepon. Oleh sebab itu sentral
telepon kecil ini cocok dipakai di kantor-kantor atau rumah yang ingin
memasang pesawat telepon lebih dari satu tetapi terhalang oleh keterbatasan line
Telepon.
Meskipun PABX dapat mengatasi masalah telekomunikasi, tetapi
solusinya masih bersifat parsial, karena sebesar apapun kapasitas PABX yang
digunakan tetap dibatasi oleh ketersediaan saluran telepon kabel yang
menjadi line pada PABX. Agar PABX mampu melayani berbagai jenis panggilan
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
2
baik panggilan internal, panggilan keluar, ataupun panggilan masuk, maka
PABX tersebut dilengkapi dengan berbagai perangkat atau card yang dapat
digunakan untuk melayani fungsi tersebut.
1.2.2 Hubungan antara PSTN dan PABX :
(1) DID System (Direct Dialling Inward)
Pada PABX yang mempunyai fasilitas DID, maka biasanya hanya
digunakan untuk Incoming Call saja, sedangkan untuk Outgoing Call masih
menggunakan hubungan Hunting System, alasan penggunaan ini menyangkut
sistem charging di sentral lokalnya. Pada DID system, PABX tersebut mempunyai
Office Code tersendiri, terpisah dari Office Code Hunting Systemnya.
(2) Hunting System
System ini dapat digunakan untuk melakukan Incoming Call ataupun
Outgoing Call. Pada system ini, pelanggan yang mempunyai banyak nomor
telepon (lebih dari satu), tetapi hanya terdapat satu nomor panggil saja yang
biasanya disebut call number (nomor panggilan).
(3) BRA System
Secara prinsip sistem ini sama dengan Hunting System, sedangkan
penggunaannya untuk melayani pelanggan ISDN.
(4) PRA system
Secara prinsip sistem ini sama dengan DID system, sedangkan
penggunaannya untuk melayani pelanggan ISDN.
(5) TIE Line System
System ini digunakan untuk menggabungkan atau menyambungkan antar
PABX. PABX yang tersambung ke sentral lokal cukup satu saja, sedangkan
PABX yang lain disambungkan ke PABX pertama melalui Tie Line.
Dengan menggunakan PABX maka kita dapat menghemat pulsa telepon
kita. Banyak sekali fasilitas yang dapat digunakan pada PABX, antara lain :
• Call transfer
• Direct Inward Dialing
• Speed Dialing
• Voice mail
• Call forwarding saat telepon tidak ada yang mengangkat
• Call forwarding saat sibuk
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
3
• Call waiting
• Call conferencing
1.2.3 Teknik Pemrograman PABX
1. Pengaturan Nomor Telepon Ekstensi
Memungkinkan untuk menentukan 3 digit nomor telepon (100 sampai 199)
untuk setiap saluran telepon ekstensi. Tujuan untuk menentukan nomor saluran
telepon disesuaikan dengan nomor ruang atau gedung.
Cara memrogram pada PABX
1. Tekan tombol (02).
2. “Jack NO ? “ akan tertampil.
3. Tekan tombol NEXT.
4. Tekan tombol NEXT atau masukkan nomor jack (01 sampai 32). “Jack 01 :
EXT 101” akan tertampil dan “101” akan berkedip.
5. Masukkan nomor ekstensi yang baru, yaitu (100 sampai 199)
• Bila nomor 150 dimasukkan, LCD akan menampilkan “Jack 01 : EXT
150”.
• Untuk menghapus masukan yang salah , tekan tombol CLEAR.
6. Untuk menyimpan nomor baru tekan tombol STORE.
7. Untuk beralih ke nomor jack selanjutnya, tekan tombol NEXT.
• Untuk kembali ke nomor jack sebelumnya, tekan tombol PREV.
• Untuk beralih ke nomor jack yang diinginkan, tekan tombol SELECT
kemudian masukkan nomor jack yang akan dituju.
8. Ulangi langkah 4 dan 6 untuk memprogram nomor saluran ekstensi yang
lain.
9. Untuk kembali ke program awal, tekan tombol END, LCD akan
menampilkan program awal, “ SYS-PGM NO ? “
Keterangan
Jika momor saluran yang baru tidak dapat disimpan artinya ada nomor
saluran yang sama dengan yang telah dimasukkan sebelumnya, yaitu jika
tombol STORE ditekan, bunyi beep 3 kali akan terdengar.
2. Membuat panggilan ke operator
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
4
Ada 2 saluran (ekstensi) yang dapat dipilih sebagai Operator. Untuk
memanggil operator dari pesawat telepon standar tekan tombol 00 untuk
menghubungi operator 1, dan 01 untuk menghubungi operator 2. ”CO Mode
(Direct In Line) Assignment (51)” dapat dipakai untuk memprogram seluruh
panggilan yang datang agar dapat dijawab oleh operator.
Cara memrogram pada PABX
1. Tekan tombol (03) “Operator NO ?” akan tertampil
2. Tekan tombol NEXT “OPT1 : Disable “ akan tertampil dan “Disable”
akan berkedip.
3. Masukkan nomor jack yang akan diatur sebagai operator nomor 1.
• Jika dimasukkan (01), “ OPT 1: Jack – 01 “ akan tertampil.
4. Tekan tombol STORE untuk menyimpan.
5. Ulangi langkah 2 sampai 4 untuk memprogram nomor jack yang
diatur sebagai operator nomor 2.
3. Memutar dial dengan cepat (speed dialing)
Program ini dapat digunakan untuk menyimpan 100 nomor telepon
dengan masing- masing nomor terdiri sampai 32 digit dengan
pengkodean yang dapat diakses dari setiap ekstensi.
Cara memrogram pada PABX
1. Tekan tombol (01)
2. “ Speed NO ?→” “ akan ditampilkan
3. Masukkan pilihan nomor kode (00 sampai 99) atau tekan tombol NEXT,
untuk menampilkan nomor kode akses yang telah disimpan sebelumnya.
Contoh :
Ketika dialing (00) atau menekan tombol NEXT.
LCD akan menunjukkan “ 00: Not Stored “ bila tidak ada nomor yang
sebelumnya yang telah disimpan pada kode akses "00”.
Bila jalur akses keluar (CO) otomatis nomor 9 dan nomor telepon
1234567890 akan disimpan. Akan ditampilkan “00 : 91234567890”
Untuk memasukkan nomor jalur keluar (CO) secara otomatis atau
dengan memasukkan nomor trunk group, ikuti penjelasan (keterangan
berikut).
4. Call Hunting
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
5
Pengaturan Program ini memungkinkan untuk menghubungkan ke saluran
yang sedang tidak sibuk pada kelompok ekstensi yang telah diatur
sebelumnya, walaupun nomor telepon yang dihubungi sedang dipakai. Call
Hunting diatur dengan mengelompokkan beberapa ekstensi dalam satu grup.
Pengaturannya dengan pemrograman ”Extention Group Assignment (60)".
Cara Memprogram pada PABX
1. Dial (08); akan ditampilkan “Group No?”
2. Tekan tombol NEXT atau dial nomor grup saluran (1 sampai 8) “Group 1:
Disable” akan ditampilkan dan “Disable” akan berkedip-kedip
3. Tekan tombol SELECT untuk memilih antara "Disable” dan “Enable”
4. Tekan tombol STORE;untuk menyimpan program dan LCD akan berhenti
berkedip.
- Untuk melanjutkan ke nomor grup saluran berikutnya, tekan tombol
NEXT
- Untuk kembali ke nomor grup saluran sebelumnya tekan tombol PREV
- Untuk memilih nomor grup saluran, tekan tombol SELECT, kemudian
dial nomor grup yang dituju.
5. Ulangi langkah 3-5 untuk pengaturan program dari grup yang lain
6. Untuk kembali ke program utama tekan tombol END
Kondisi
Bila tombol “*” ditekan sebagai ganti tombol NEXT pada langkah 2, dalam
hal ini seluruh 8 grup akan terprogram “disable”, “Group *: Disable” akan
ditampilkan. Pada hal ini untuk tiap seluruh group dapat, diprogram
“Disable” atau “Enable”. Dengan tampilan “Group *: Mixed”.
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
6
5. Pengaturan Kelompok Ekstensi (Extension Group Assignment)
Digunakan untuk mengatur banyaknya ekstensi dalam satu grup, dengan
jumlah grup maksimum 8, sehingga masing-masing grup dapat diakses
untuk "Paging Group", "Call Hunting" dan "Dial Call Pickup".
Pemrograman
1. Tekan tombol (60), akan tampil "Jack NO?"
2. Tekan NEXT, atau masukkan nomor jack (01 sampai 32), akan tampil
"#01: EXT GRP-1"
3. Masukkan nomor ekstensi grup (1 sampai 8).
4. Tekan STORE untuk menyimpan dan END untuk mengakhiri program.
6. Pengaturan Trunk Group
Digunakan untuk mengelompokkan saluran keluar (CO) dengan jumlah
maksimum kelompoknya sampai dengan 8 Grup. Sebagai contoh Trunk
Group 1 terdiri atas CO1, CO2 dan CO3 sedangkan Trunk Group 2 dapat
terdiri atas CO4, CO5 dan seterusnya.
Pemrograman
1. Tekan tombol (44), akan tampil "CO NO?"
2. Tekan NEXT, akan tampil "CO 01: TRK GRP-1" dan "1" akan berkedip
3. Masukkan nomor Trunk Group (1 sampai 8)
4. Tekan STORE untuk menyimpan dan END untuk kembali ke program
utama.
7. Executive Override
Digunakan untuk memungkinkan pemakai ekstensi dapat menyela
pembicaraan baik intercom (inside party) maupun outside party.
Cara memrogram pada PABX
1. Tekan tombol (67), akan tampil "Jack NO?"
2. Tekan NEXT, atau masukkan nomor jack (01 sampai 32), akan tampil
"#01: Disable" dan "Disable" akan berkedip.
3. Tekan tombol SELECT untuk memilih "Enable" atau "Disable"
4. Tekan STORE untuk menyimpan dan END untuk mengakhiri program
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
7
1.3 ALAT
Alat – alat yang digunakan pada praktikum ini yakni :
(1) PABX PANASONIC KX-T123210 D : 1 Buah
(2) Analog Proprietary Telephone KX - T7030 : 1 Buah
(3) Single Line Telephone (telepon standar) : 3 Buah
(4) Kabel + konektor RJ11 : 4 Buah
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
8
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Prosedur percobaan
Pada prosedur pada praktikum ini terdiri :
2.1.1 Persiapan PABX
(1) Menyalakan PABX. 2. Lalu mengatur saklar PABX pada posisi “ PITS “ .
Gambar . posisi saklar di PABX
(2) Menghubungkan pesawat Proprietary Telephone (PT) ke saluran nomor 01 (Jack
no.1). Jika telah terhubung akan muncul tampilan “SYS-PGM NO ?→”.
(3) Daftar nomor program dimulai dari 00 sampai dengan 99, masing-masing nomor
sesuai dengan maksud dan tujuan pemrograman, sesuai dengan penjelasan berikut
ini. Apabila telah selesai melakukan perubahan dengan menggunakan
pemrograman kembalikan saklar PABX (system program switch) pada posisi
“SET” .
(4) Untuk menyimpan setelah membuat perubahan program tekan tombol "STORE".
5. Jika membuat kesalahan saat membuat program dan kembali ke posisi awal
program tekan tombol "END".
(5) Melakukan pemrograman seusuai dengan teknik – teknik pemrograman pada
PABX. Mencatat setiap hasil percobaan pada subab hasil percobaan.
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
9
2.2 Hasil percobaan
(1) Pengaturan nomor telepon extensi
Dalam penentuan nomor telepon extensi disini, kami menentukan nomor telpon
dari jack nomor :
Tabel 1. Hasil pengaturan nomor extensi
Jack No 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16
EXT No.
(Default) 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116
EXT No.
(Change) 153 154 155 156 157 158 159
(2) Penentuan Operator
Pada penentuan operator, kami tentukan pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil pengaturan operator
Pengaturan Jack No. Yang
Digunakan Untuk Operator No. Extensi
Operator 1 JACK 03 153
Operator 2 JACK 06 154
(3) Speed dialing entry
Dalam memrogram speed dialing ini, kami tentukan tunjukkan pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil pengaturan speed dialing
No. Speed No. Extensi yang dituju Jack No.
*00 155 07
*01 156 10
*02 157 11
*03 158 12
*04 159 13
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
10
(4) Pengaturan kelompok / group extensi
Pada pengaturan kelompok / group extensi ini kami tunjukkan pada tabel 4.
Default Pengaturan program yang telah dikelompokkan
All
Jack
Numbet
Jack Number
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16
EXT
GROUP 1 √ √ √
EXT
GROUP 2 √ √
EXT
GROUP 3 √
EXT
GROUP 4
EXT
GROUP 5
EXT
GROUP 6
EXT
GROUP 7
EXT
GROUP 8
(5) Executive Override
Pada pemrograman di fasilitas ini, kami menentukan jack yang dapat
menggunakan fasilitas ini yakni :
Default Pengaturan program yang telah dikelompokkan
All Jack
Numbet
Jack Number
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16
Enable √ √ √
Disable √
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi
11
BAB III
KESIMPULAN
Adapun yang dapat kami simpulkan pada praktikum ini adalah Pabx memiliki
berbagai macam fasilitas yang diantara Executive override, Mentransfer
panggilan,mengalihkan panggilan, menentukan operator dan nomor extensi serta speed
dialing dan lain – lainnya. Dalam memrogram PABX perlu mencermati teknik
memrogram sehingga dapat mempermudahkan dalam memrogram serta mengetahui cara
menggunakan fitur tersebut.