bab 3 kknp

Upload: mroshita

Post on 06-Apr-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 bab 3 kknp

    1/10

    3.3. Evaluasi Hasil Kegiatan KKN

    3.3.1. Permasalahan

    Pada umumnya PERUM Pegadaian Cabang Malang tempat saya

    melaksanakan KKN-P merupakan perusahaan yang memiliki manajemen

    keuangan yang cukup baik. Hal ini sesuai dengan informasi yang saya

    dapatkan dari berbagai sumber internal bahwa Pegadaian memiliki arus kas

    yang lancar, profitability yang cukup tinggi, dan risiko kerugian yang diderita

    oleh kebanyakan lembaga keuangan yang memberikan kredit bagi

    nasabahnya (risiko kerugian atas gagal bayar pokok pinjaman beserta

    bunganya).

    Demi menanggulangi risiko kerugian akibat penurunan nilai barang

    jaminan lelang, PERUM Pegadaian harus melakukan beberapa langkah

    starategis. Untuk itu dalam penyusunan laporan ini penulis mengajukan

    beberapa permasalahan sebagai berikut:

    1. Bagaimana PERUM Pegadaian Cabang Malang melakukan penanganan kerugian

    atas penurunan nilai barang jaminan lelang yang masih berpotensi untuk naik

    kembali?

    2. Bagaimana PERUM Pegadaian Cabang Malang melakukan penanganan kerugian

    atas penurunan nilai barang jaminan lelang yang tidak berpotensi untuk naik

    kembali?

    3.3.2. Sebab Masalah

    Dari permasalahan tersebut di atas, maka akan dicari penyebab

    permasalahan mengapa PERUM Pegadaian Cabang Malang perlu untuk

  • 8/3/2019 bab 3 kknp

    2/10

    mengambil tindakan atau langkah-langkah strategis. Dalam hal ini akan

    dibahas penyebab masalah dari permasalahan yang telah dimunculkan dalam

    sub bab permasalahan, antara lain:

    1. Penyebab mengapa PERUM Pegadaian Cabang Malang perlu melakukan

    penanganan kerugian atas penurunan nilai barang jaminan lelang yang

    masih berpotensi untuk naik kembali?

    Barang jaminan memiliki trend harga yang berfluktuasi.

    Nilai barang jaminan tidak terpengaruh oleh usia barang ( semakin tua

    tidak berarti semakin turun nilainya )

    Barang jaminan yang berupa logam mulia memiliki harga yang

    berpotensi untuk naik

    2. Penyebab mengapa PERUM Pegadaian Cabang Malang perlu melakukan

    penanganan kerugian atas penurunan nilai barang jaminan lelang yang

    tidak berpotensi untuk naik kembali?

    Barang jaminan memiliki trend harga yang pasti turun.

    Nilai barang jaminan sangat dipengaruhi oleh usia barang ( semakin

    tua usia barang jaminan, semakin turun niainya ).

    Barang jaminan merupakan barang elektronik.

    3.3.3. Akibat Masalah

  • 8/3/2019 bab 3 kknp

    3/10

    Permasalahan dari penurunan nilai barang jaminan nasabah ini dapat

    berakibat pada kerugian ketika barang jaminan tersebut telah dilelang. Karena

    jika nilai barang jaminan nasabah lebih rendah dan tidak laku dilelang maka

    barang tersebut akan dibeli Negara atau Pegadaian, dan kerugian yang timbul

    menjadi beban PERUM Pegadaian.

    Pelelangan akan menjadi masalah bagi Pegadaian jika barang jaminan

    yang pasti mengalami penurunan nilai yaitu berupa barang elektronik tidak

    ditebus oleh nasabah. Karena pada dasarnya barang elektronik seperti televisi,

    laptop, sepeda motor, dan handphone akan mengalami penurunan nilai barang

    yang sangat dipengaruhi oleh harga barang di pasaran. Sedangkan nilai

    barang jaminan emas memiliki trend harga yang naik turun. Keluarnya model

    dan varian barang elektronik secara cepat, membuat harga cepat anjlok.

    Hanya barang-barang dengan merek tertentu yang di pasaran cukup stabil

    pergerakan harganya.

    Kerugian tersebut dapat berakibat pada berkurangnya pendapatan yang

    diperoleh dari sewa modal dan biaya administrasi saat nasabah melakukan

    perpanjangan. Selain itu akibat yang bisa timbul adalah berkurangnya intensif

    yang diterima oleh pegawai dari kas lelang karena kas lelang yang digunakan

    untuk menutupi kerugian tersebut nantinya akan dibagikan sebagi intensif

    pegawai.

    3.3.4. Alternatif Pemecahan Masalah

    Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, maka perlu adanya suatu

    tindakan yang efektif. Beberapa alternatif pemecahan masalah sangat

    diperlukan dalam mengatasi masalah tersebut. Akan tetapi alternatif

  • 8/3/2019 bab 3 kknp

    4/10

    pemecahan masalah ini sebaiknya dilakukan oleh suatu divisi khusus

    penanganan nasabah bermasalah agar dapat berjalan dengan efektif dan baik.

    Setelah dibentuk divisi khusus penanganan nasabah bermasalah ini maka

    langkah selanjutnya adalah melakukan beberapa alternatif pemecahan

    masalah berikut:

    1. Menganggap SBK Bermasalah

    Alternatif ini dilakukan dengan cara menganggap SBK mengalami

    suatu masalah atau dianggap bermasalah sehingga pelelangan dapat

    ditunda sampai harga barang jaminan lelang naik terhadap pasar

    (khususnya emas). Hal ini semata-mata untuk menghindari semakin

    tingginya kerugian akibat lelang.

    2. Memberikan nilai taksiran barang jaminan lebih rendah dari nilai pasar

    3. Alih Debitur

    Menurut Andineke Maharani (2008:) Alih debitur merupakan

    pengalihan seluruh hutang/kewajiban debitur (berikut asset) kepada pihak

    lain yang memenuhi ketentuan yang diberlakukan oleh pihak kreditur.

    Tujuannya adalah untuk mengganti debitur yang sudah tidak memiliki

    kemampuan dengan debitur yang memilki kemampuan dan kredibilitas

    yang baik.

    4. Pegadaian menangani dengan menutup kerugian tersebut dari kas lelang

    yang diperoleh dari laba bersih hasil pembelian barang jaminan yang telah

    dilelang sebelumnya.

  • 8/3/2019 bab 3 kknp

    5/10

    5. Permohonan penutupan kerugian oleh nasabah

    6. Membatasi range waktu pelunasan pinjaman ( jika melebihi batas waktu

    ada pernyataan ganti rugi )

    3.3.5. Pemecahan Masalah

    Dari beberapa alternatif pemecahan masalah tersebut di atas, maka dapat

    disusun suatu langkah-langkah pemecahan masalah yang konkrit yang dapat

    diwujudkan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di PERUM

    Pegadaian Cabang Malang. Untuk mengetahui langkah-langkah konkrit

    tersebut kita dapat melihat bagan berikut ini:

  • 8/3/2019 bab 3 kknp

    6/10

    Bagan 3.1

    Langkah-langkah

    Setelah melewati masa jatuh tempo berarti telah memasuki masa pra

    lelang. Pada saat inilah langkah-langkah pengelolaan pra lelang dilakukan.

    Lelang

    Peurunan Nilai

    Barang Jaminan

    Lelang

    Berpotensi untuk

    naik

    Tidak berpotensi

    untuk naik

    Penutuapankerugian

    dari kas

    lelang

    Permohonan

    penutupan

    kerugian oleh

    nasabah

    Penutupan

    kerugian dari kas

    lelang

    Nilai taksiran

    lebih rendah dari

    harga pasar

    Membatasi waktu

    pelunasan

    Alih

    Debitur

    Menganggap SBK

    bermasalah

    Taksiran lebih

    rendah dari harga

    pasar

  • 8/3/2019 bab 3 kknp

    7/10

    Adapun beberapa usaha komunikasi yang sudah umum dilakukan oleh

    PERUM Pegadaian Cabang Malang yaitu menggunakan surat peringatan

    lelang yang dikirimkan seminggu sebelum tanggal pelelangan. Pada

    kenyataannya tidak jarang bahwa nasabah yang telah diberi surat peringatan

    lelang tidak menghiraukan surat peringatan tersebut. Hal ini dapat terlihat

    dengan tidak adanya niat baik nasabah untuk melakukan konfirmasi ataupun

    datang ke Pegadaian untuk melakukan perpanjangan agar barang tidak

    dilelang. Oleh karena itu perlu adanya suatu upaya pendekatan yang lebih

    dari sekedar surat peringatan. Pendekatan tersebut adalah merupakan suatu

    wawancara langsung ataupun via telpon untuk menegaskan apakah yang

    diinginkan oleh nasabah tersebut atas barang mereka. Apakah mereka

    menginginkan dilelang atau mereka ingin tetap mempertahankan barang

    mereka akan tetapi tidak memiliki kemampuan financial.

    Bagi barang jaminan lelang yang memiliki potensi untuk naik kembali

    nilainya, maka beberapa langkah pengelolaan pra lelang yang dapat dilakukan

    adalah:

    1. Menganggap SBK bermasalah

    Langkah pertama ini adalah langkah yang hanya akan dilakukan ketika

    nilai barang jaminan yang hendak dilelang mengalami penurunan harga

    atas pasar. Jika pada saat tersebut barang jaminan tetap dilakukan lelang

    maka hal ini akan dapat merugikan pegadaian. Hasil lelang tidak akan

    mampu menutupi jumlah pinjaman dan sewa modal yang seharusnya

  • 8/3/2019 bab 3 kknp

    8/10

    dibebankan oleh nasabah. Oleh karena itulah langkah ini dilakukan sampai

    harga barang tersebut kembali naik terhadap pasar.

    2. Nilai taksiran yang diberikan oleh Pegadaian lebih rendah dari harga pasar

    3. Alih debitur

    Alih debitur adalah langkah ketiga yang dapat dilakukan agar

    pegadaian tetap mendapatkan kemungkinan pendapatan dari barang

    jaminan tersebut. Alih debitur disini berarti memindahkan hutang /

    kewajiban nasabah lama (besrta barang jaminan dalam SBK) ke nasabah

    baru yang memilki persyaratan yang disyaratkan oleh pegadaian. Dengan

    demikian pegadaian masih memiliki peluang pendapatan dari nasabah baru

    atas pembayaran sewa modal dan administrasi yang mereka bayarkan.

    4. Lelang

    Lelang adalah langkah kedua setelah melakukan langkah alih debitur.

    Ketika tidak mendapatkan calon debitur yang baru atas barang yang

    dilelang untuk dilakukannya alih debitur, maka langkah yang dapat

    diambil adalah lelang. Pada tahap ini tentunya jumlah barang yang

    dilelang sebelumnya telah berkurang oleh alih debitur sehingga risiko

    kerugian yang diderita akibat lelang dapat sedikit ditekan. Adapun upaya

    lain yang dilakukan Pegadaian untuk tetap mempertahakan atau

    memberikan kesan positif kepada nasabah. Langkah tersebut adalah

    mengembalikan uang kelebihan lelang (ukel). Apabila dalam lelang

    tersebut terdapat uang kelebihan maka uang tersebut adalah hak nasabah

    yang bersangkutan. Namun dengan catatan bahwa uang kelebihan lelang

  • 8/3/2019 bab 3 kknp

    9/10

    (ukel) dapat diambil oleh nasabah sekurang-kurangnya dalam jangka

    waktu 1 (satu) tahun. Apabila melebihi batas waktu yang telah ditentukan

    maka uang tersebut akan dimasukkan kedalam kas lelang Pegadaian.

    Kemudian bagi barang jaminan lelang yang tidak berpotensi naik

    kembali nilainya, maka ada beberapa langkah yang sedikit berbeda dengan

    langkah yang diterapkan bagi barang jaminan lelang yang masih

    berpotensi naik kembali nilainya. Langkah-langkah pemecahan

    masalahnya adalah:

    1. Permohonan penutupan kerugian oleh nasabah

    2. Penutupan kerugian dari kas lelang

    3. Membatasi waktu pelunasan pinjaman nasabah, jika memlebihi batas

    waktu yang ditentukan maka aka nada pernyataan ganti rugi.

    4. Memberikan nilai taksiran barang jaminan lebih rendah dari harga pasar

    3.4. Pengalaman Belajar

    Selama menjalani Kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Profesi (KKN-P) di

    PERUM Pegadaian Cabang Malang, saya mendapatkan banyak sekali

    pengalaman yang tidak saya dapatkan secara langsung di bangku perkuliahan.

    Pada hari pertama saya diajak untuk mengenal lingkungan dan seluruh pegawai

    PERUM Pegadaian Cabang Malang. Saya dikenalkan dengan berbagai

    kegiatan oprasional dari Pegadaian. Mulai dari print out SBK (Surat Bukti

    Kredit), memasukkan data nasabah, jasa Western Union, Informasi tentang

  • 8/3/2019 bab 3 kknp

    10/10

    logam mulia, mengeluarkan barang tebusan dan mematres (menyegel barang

    gadaian).

    Banyak pelajaran yang saya dapatkan di dalam kegiatan Kuliah Kerja

    Nyata-Profesi (KKN-P). Saya dapat belajar bagaimana berinteraksi dengan

    orang banyak (nasabah dan pegawai) yang memilki berbagai macam sifat dan

    kepribadian. Tentunya hal ini membuat saya belajar bagaimana menghadapi

    mereka agar tidak menimbulkan suatu perselisihan. Selain itu kegiatan KKN-P

    ini juga membuat saya mengerti bagaimana dunia kerja sesungguhnya. Saya

    dapat mengerti bagaimana mengaplikasikan teori di bangku perkuliahan

    terhadap dunia kerja sesungguhnya.